Kereta Berdarah. Karya : Khulung

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Kereta Berdarah. Karya : Khulung"

Transkripsi

1 Kereta Berdarah Karya : Khulung

2 Diceritakan oleh Tjan ID Jilid 1 Bab 1 SINAR REMBULAN nan terang memancarkan sinarnya memenuhi seluruh permukaan tanah, sebuah bangunan rumah yang amat besar dan angker berdiri di bawah kegelapan malam yang membuta. Dari dalam bangunan rumah itu terlihatlah sinar lampu yang redup secara samar-samar memancarkan sinarnya berkelap-kelip, suasana begitu sunyi. sedikitpun tidak terdengar suara. Saat ini merupakan musim rontok yang cukup dingin, angin berhembus dengan santarnya di sekeliling rimba membuat pepohonan pada bergoyang dan mengeluarkan suara yang amat berisik. Di bawah sorotan sinar rembulan, tibatiba. dari dalam hutan berlarilah mendatang seekor kuda dengan amat cepatnya di atas kuda itu duduklah seorang pemuda berusia kurang lebih dua puluh tahunan, pada tubuhnya memakai seperangkat pakaian singsat yang berwarna putih keperakperakan, pada punggungnya yang tertutup oleh secarik mantel berwarna hijau tua tersorenlah sebilah pedang panjang ikat kepala yang berwarna putih berkibar tak hentihentinya bertiup angin. Jika dilihat dari wajahnya kelihatan sekali dia amat lelah, bahkan penuh dikotori oleh debu serta pasir. Ketika dilihatnya bangunan besar itu cepat-cepat dia menarik tali les kudanya, suatu senyuman segera muncul menghiasi bibirnya diikuti oleh hembusan napas lega. Heeeey. akhirnya sampai di rumah juga, pikirnya di dalam hati. Sekarang aku tidak usah terlalu cemas lagi. Dengan perlahan dia menjalankan kudanya ke depan pintu, sesudah meloncat turun dari punggung tunggangannya dengan perlahan dia mulai mengetuk pintu rumah. Beberapa saat kemudian, terdengarlah suara langkah yang ribut semakin lama semakin mendekat diikuti terbukanya pintu besar dengan amat perlahan seorang kakek tua berbadan bongkok dengan perlahan muncul di depan pintu dan memperhatikan sang pemuda dengan penuh keheranan. Air muka pemuda itu sekali lagi memperhatikan senyuman manisnya. Tiongsiok, panggilnya sambil tertawa. Bagaimana keadaan kamu orang tua? Apa sudah lupa pada diriku? Air muka kakek tua bongkok itu segera berubah sangat hebat, titik-titik air mata menetes keluar dari kelopak matanya. Ing Siauw ya! serunya dengan nada gemetar. Kiranya kau sudah pulang. Pemuda itu tertawa, dengan menggunakan tangannya dia menepuk-nepuk pundak si orang tua, ujarnya

3 kembali sambil tertawa. Tiongsiok, tidak bisa salahkan kamu yang sudah lupa padaku, kita sudah ada sepuluh tahun lamanya tidak bertemu. Sesudah menerima surat dari Tia, karena suhu dia orang tua sedang sakit, maka dia menyuruh aku berangkat terlebih dahulu, entah Tia, dia orang tua apakah dalam keadaan baikbaik saja? Kenapa? seru si kakek tua bongkok itu tertegun. Suhumu Ku Kiam Seng atau si pendekar pedang menyendiri dari gunung Chin Leng, Cu Thayhiap tidak ikut datang? pemuda itu segera mengerutkan alisnya rapat-rapat. Sebetulnya di rumah sudah terjadi peristiwa apa? ujarnya, di dalam suratnya Tia tidak memberi penjelasan, penyakit yang diderita suhu sangat berat dia tidak ikut datang. Si kakek tua bongkok itu berdiri tertegun kembali beberapa saat lamanya, akhirnya dengan nada amat sedih ujarnya, Loo-ya sudah tiga hari lenyap tanpa bekas. Apa? teriak pemuda itu terperanjat. Tiongsiok, perkataanmu apa betul? Dengan perlahan kakek tua bongkok itu menundukkan kepalanya rendah-rendah, tidak sepatah katapun diucapkan keluar. Pemuda itu benarbenar dibuat terperanjat oleh berita ini dia berdiri tertegun di tempat, titik-titik air mata menetes keluar membasahi wajahnya, dia sama sekali tidak menduga dengan nama besar ayahnya sebagai Siang Kiang Thayhiap, Koan Thian Jen ternyata bisa lenyap tanpa bekas. Bagaimana keadaannya sekarang ini? Sebetulnya sudah terjadi peristiwa apa? Dengan termangu-mangu dia menoleh kembali ke arah kakek tua bongkok itu lalu tanyanya kembali, Tiongsiok, sebetulnya sudah terjadi peristiwa apa? Dengan perlahan-lahan si kakek tua bongkok itu menghela napas panjang. pada setengah bulan yang lalu mendadak di belakang rumah kita muncul sebuah pintu rahasia, aku beserta Loo-ya lalu bersama-sama pergi mencari dan membuka pintu tersebut. Heey. coba kau terka barang apa yang ada dibalik pintu rahasia itu? Sebuah tengkorak manusia, di atas kening tengkorak manusia itu tertancaplah sebilah pedang pendek. Begitu Loo-ya melihat benda tersebut air mukanya segera berubah sangat hebat, sesudah menutup kembali pintu rahasia itu dia segera kirim surat kepadamu meminta suhumu datang ke sini, dia sudah memutuskan sebelum suhumu datang ke sini tidak perduli sudah terjadi urusan apapun aku dilarang memasuki pintu rahasia itu lagi. Heeeey. Tidak disangka pada tiga hari yang lalu Loo-ya entah

4 sudah pergi kemana? Dengan termangu-mangu Koan Ing mendengarkan kisah itu, sebuah tengkorak manusia? Di atas keningnya tertancap sebilah pedang pendek? Selamanya dia belum pernah mendengar orang berkata kalau di dalam Bu-lim ada perkumpulan atau partai yang menggunakan cara begitu sebagai tandanya. Dengan termangu-mangu Koan Ing termenung berpikir keras, akhirnya dengan menggigit kencang bibirnya dia berkata kembali, Tiongsiok, mari kita pergi kesana lihatlihat! Seketika itu juga si kakek tua bongkok itu menjadi melengak. Tetapi. tetapi Cu Thayhiap. Suhu tidak akan segera datang kemari, apalagi Tia sudah tiga hari lenyap tanpa bekas, dia orang tua tentu memasuki tempat itu. Teringat akan lenyapnya ayahnya selama tiga hari air mukanya segera berubah menjadi amat murung bercampur sedih. Tibatiba Koan Ing membuka mulutnya kembali menyadarkan lamunan dari si kakek tua bongkok itu, Tiongsiok. Kau tidak perlu merasa kuatir buat diriku, aku sudah cukup besar, aku masih bisa menjaga diriku sendiri. Ing Siauw-ya, akhirnya ujar si kakek tua bongkok itu sambil menghela napas panjang, ibumu sudah meninggal dunia sejak dahulu, kini tinggal kau seorang saja yang hidup. kau harus lebih berhati-hati menjaga diri. Ketika Koan Ing mendengar si orang tua bongkok ini mengungkit kembali soal ibunya yang sudah meninggal dunia, teringat kembali ayahnya yang lenyap tanpa bekas, tidak terasa lagi hatinya serasa ditusuk oleh berjuta-juta batang golok sukar ditahan. Tiongsiok, aku sudah tahu! serunya sambil mengerutkan keningnya rapat-rapat. Sekali lagi si orang tua bongkok itu menghela napas panjang, kemudian dengan terpaksa dia putar badannya berjalan masuk ke dalam rumah. Setelah masuk ke dalam ruangan tengah mereka melanjutkan perjalanannya menuju ke ruangan belakang dan masuk ke dalam kamar paling ujung. Sesampainya di dalam kamar itu terlihatlah si orang tua bongkok itu ragu-ragu sebentar akhirnya dia ulurkan tangannya menekan sesuatu pada dinding kamar. Di balik pintu rahasia itu terlihatlah keadaan yang gelap gulita, tanpa berpikir panjang lagi Koan Ing segera menerobos masuk ke dalam tetapi mendadak dia menghentikan langkahnya, karena saat itulah dia sudah mendengar suara jeritan tertahan dari si orang tua bongkok itu.

5 Tiongsiok ada apa? tanyanya. Itu. itu tengkorak manusia, kenapa sekarang sudah rubuh ke atas tanah? Mendengar perkataan dari si orang tua bongkok itu dengan cepat Koan Ing memutarkan badannya dan berjalan keluar dari lorong tersebut. Selama ini apakah pintu ini ditutup terus? Selamanya aku belum pernah masuk lagi ke dalam, kecuali Loo-ya tidak ada orang luar lagi yang pernah masuk kesana. Beberapa perkataan dari Koan Ing baru saja ini sebetulnya diucapkan secara kebetulan saja, pada saat dia berbicara berbagai pikiran sudah berkelebat di dalam benaknya. Mendadak dia maju kembali ke depan lantas masuk ke dalam pintu rahasia tersebut dan berjongkok memeriksa keadaan dari tengkorak itu dengan amat teliti, agaknya dia punya maksud untuk menemukan sesuatu dari benda tersebut. Baru saja tubuhnya berjongkok sampai separuh jalan, mendadak dia merasakan segulung angin pukulan yang amat santar menyambar dari belakang badannya, hatinya menjadi sangat terperanjat, tanpa menoleh lagi dia sudah tahu ada orang sedang membokong dirinya dari arah belakang. Dengan kecepatan yang luar biasa tubuhnya berputar ke samping, jari telunjuk serta jari tengah tangan kirinya dengan cepat ditonjokkan ke depan menotok jalan darah Yao Hu Hiat pada punggung orang itu. Tetapi baru saja tangan kiri dari Koan Ing ini tiba di tengah jalan secara tibatiba terasalah olehnya suatu golakan hati yang amat keras menerjang hatinya, buru-buru dia mundur dua langkah ke belakang sedang bulu kuduknya pada berdiri. Kiranya orang yang baru saja membokong dirinya dari belakang itu bukanlah seorang manusia hidup, melainkan sesosok mayat yang sudah dingin kaku. Dari gerakan menotok tangan kirinya segera diubah menjadi telapak biasa dan menyambut datangnya mayat tersebut, di bawah sorotan sinar lampu lilin yang samar di dalam satu kali pandang saja dia sudah mengenal kembali kalau mayat itu bukan lain adalah mayat dari ayahnya Koan Thian Jen. Seketika itu juga Koan Ing merasakan seluruh tubuhnya kaku, bagaikan baru saja dia mentas dari gentong yang berisikan air dingin seluruh tubuhnya meringkik. Kepalanya pening matanya berkunang-kunang seperti baru saja dipukul dengan sebuah martil besar. Mendadak. dia mendengar suara teriakan dari Tiongsiok yang amat keras, dia sadar kembali dari kagetnya, bayangan pertama dengan cepat berkelebat di dalam benaknya. Dengan perasaan amat gusar dia bersuit panjang, tubuhnya bagaikan kilat cepatnya menubruk ke arah samping terus naik ke atas wuwungan rumah pada lorong tersebut.

6 Setelah mengikuti suhunya si pendekar pedang menyendiri dari gunung Chin Leng selama sepuluh tahun lamanya, imannya sudah dilatih cukup kuat, sekalipun baru saja dia menemui kejadian yang menyedihkan hatinya tetapi untuk sementara dia masih sanggup untuk menguasai dirinya sendiri. Dengan perasaan amat gusar Koan Ing meloncat ke atas wuwungan rumah, dalam lobang itu dengan menggunakan sepasang matanya yang amat tajam dia memperhatikan keadaan di sekelilingnya, di bawah sorotan sinar api lilin yang redup mendadak matanya terbentur dengan sesosok bayangan manusia yang sedang berlari menjauhi tempat itu. Dalam hati dia merasa terkejut dan bercampur gusar, satusatunya ingatan yang berkelebat di dalam benaknya saat ini hanyalah ingin menangkap si pembunuh. Tubuhnya segera berkelebat ke depan, laksana seekor burung elang dengan gerakan yang amat cepat bagaikan anak panah yang terlepas dari busurnya dia melayang ke depan mengejar ke arah bayangan hitam itu. Dia sama sekali tidak menduga dengan nama besar dari ayahnya Siang Kiang Thayhiap ternyata bisa dibunuh orang dengan demikian mudahnya, bahkan masih ada satu teka teki buat dirinya siapakah bayangan hitam itu? Sungguh besar nyalinya sehingga berani menyatroni diri Siang Kiang Thayhiap yang sudah punya nama terkenal di dalam Bu-lim. Walaupun di dalam hatinya Koan Ing terus berpikir keras tetapi kakinya sedikit pun tidak berhenti, bagaikan kilat cepatnya dia mengejar terus ke arah orang itu. Di dalam dua tiga kali loncatan saja akhirnya Koan Ing berhasil mendekati sampai di belakang badan orang itu. Agaknya orang itupun sama sekali tidak menduga kalau Koan Ing bisa mengejar begitu cepatnya, tubuhnya mendadak berhenti sambil membalikkan badannya dia melancarkan satu pukulan dahsyat menghajar pundak kiri dari Koan Ing. Saat ini Koan Ing memangnya sedang bersiap-siap menawan pihak musuh, melihat datangnya serangan ini dengan dinginnya dia mendengus, tubuhnya semakin mendesak ke depan sedang tangan kanannya di ayun menotok jalan darah Cian Cing Hiat pada pundak orang itu. Tubuh Koan Ing semakin mendekati tubuh orang itu, baru saja jarinya mau melancarkan totokan mendadak pergelangan tangan orang itu berputar balas mencengkeram tangannya. Koan Ing menjadi sangat terperanjat untuk menghindar sudah tidak sempat lagi, telapak tangan kiri orang itu dengan amat tepat menghajar dada kirinya. Terdengar dia mendengus dengan amat beratnya, untung sekali tenaga dalam orang itu tidak tinggi sehingga pukulannya ini tidak terlalu berat bersarang di dadanya, walaupun begitu dia merasakan juga dada kanannya teramat sakit. Ketika orang itu melihat serangannya mencapai pada sasarannya tanpa menunggu Koan Ing berganti napas lagi tubuhnya bertindak semakin maju mendesak tubuh Koan Ing, pada saat tangan kanannya

7 berkelebat pada genggamannya sudah bertambah lagi dengan sebilah pedang pendek kemudian dengan dahsyatnya di tusukan ke iga Koan Ing. Karena sedikit gegabah Koan Ing terkena hajaran dari pukulan orang itu, dalam hatinya dia benarbenar merasa terkejut bercampur gusar, kini mana dia mau mengalah lagi? Mendadak tangan kanan dengan mendatar berputar setengah lingkaran di depan dada. Orang itu mendengus dengan dinginnya serangan dari Koan Ing ini kelihatan amat aneh dan tidak jelas arah yang hendak dituju, tetapi orang itu tidak perduli, tubuhnya semakin maju ke depan. Baru saja pedang pendek orang itu di tusukan ke depan, tangan kanan dari Koan Ing yang berputar setengah lingkaran di depan dadanya mendadak berkelebat ke depan, tiga jari tangannya menyambar pergelangan tangannya dengan amat dahsyat. Orang itu menjadi sangat terperanjat karena dia sekarang baru sadar ketiga jari tangan dari Koan Ing yang mengancam urat nadi pergelangan tangannya ini sukar untuk dihindari, walaupun dia mau berkelit dengan cara apapun tidak mungkin akan bisa berhasil. Waktu yang dibutuhkan mereka berdua untuk bertempur baru-baru ini sangat singkat sekali, belum sempat dia berpikir panjang mendadak terasalah olehnya urat nadi pada pergelangan tangan kanannya sudah terbentur dengan tiga jari totokan dari Koan Ing. Di dalam keadaan yang amat terperanjat terburu-buru dia mundur ke belakang, dia tahu jika dia mau selamat maka pedang pendek itu harus dilepaskan, sedangkan tangan kirinya bersamaan waktunya pula melancarkan pukulan ke arah dada Koan Ing. Tiga jari dari Koan Ing dengan cepat dibalik merebut pedang pendek yang ada di tangan orang itu kemudian dengan gerakan cepat pula dia meloncat mundur ke belakang. Begitu dia mundur, orang itupun tidak berani mendesak kembali, masingmasing berdiri diarah yang berlawanan sambil saling berpandangan. Agaknya orang itu sama sekali tidak menduga kalau tenaga dalam dari Koan Ing jauh di atas seperti apa yang diduga semula, tidak disangka pukulan yang dilancarkan olehnya ternyata sudah mencapai sasaran yang kosong. Dalam hati Koan Ing semakin merasa terperanjat lagi, dia tahu pada saat ini orang yang bisa melancarkan serangan sambil memutarkan pergelangan tangannya saja cuma si manusia aneh dari Laut Timur Ciat Ie Toocu, Ciu Tong beserta anak muridnya. Karena sifatnya yang aneh dan berkepandaian tinggi para jago yang ada di dalam Bu-lim tidak seorangpun yang berani mencari gara-gara dengan Ciu Tong ini, tidak perduli orang itu punya hubungan atau sangkut paut dengan Ciat Ie To, asalkan berbuat salah kepada mereka maka orangorang itu tentu akan menawan orang tersebut, tetapi. dengan kepandaian silat yang dimiliki ayahnya tidak mungkin beliau bisa terbunuh oleh orang semacam ini.

8 Pikirannya dengan cepat berkelebat, akhirnya di dalam hati dia mengambil kesimpulan bahwa kematian ayahnya tentu mempunyai sangkut paut yang sangat erat dengan orang ini. Berpikir sampai di sini, pandangan matanya segera beralih ke atas wajah orang itu, di tengah kegelapan dia hampirhampir tidak sanggup untuk melihat lebih jelas lagi bentuk wajahnya, tetapi secara samar-samar dia masih bisa tahu kalau lawan di hadapannya merupakan seorang pemuda yang usianya masih muda. Heee. heee. kau punya hubungan apa dengan Ciat Ie Toocu dari lautan Timur? terdengar Koan Ing dengan dinginnya berseru. Pemuda itu menjadi melengak, dia sama sekali tidak menduga karena satu jurus serangannya tadi sudah memberitahukan perguruannya kepada Koan Ing sedang sampai kini dia sendiri masih tidak tahu jurus-jurus aneh yang digunakan Koan Ing tadi berasal dari perguruan mana. Dia berdiam diri beberapa waktu lamanya, kemudian dengan congkaknya mendengus. Hmm, kalau sudah tahu aku orang punya hubungan dengan pihak pulau Ciat Ie, kenapa kamu orang masih tidak mundur teratur dari tempat ini? Sepasang alis dari Koan Ing dikerutkan semakin mengencang. Pada sembilan belas tahun yang lalu sewaktu diadakan pertemuan puncak para jago di atas gunung Hoa-san, Ciat Ie Toocu dengan mengandalkan ilmu silatnya yang sangat aneh dan lihay pernah menggetarkan seluruh dunia persilatan sehingga mendapat sebutan sebagai Chiat Hay Mo Su atau si iblis sakti dari luar lautan, sejak itulah tidak ada orang yang berani mencari gara-gara lagi dengan si iblis dari pulau Ciat Ie To ini. Sekalipun di dalam hatinya Koan Ing tahu itu si iblis sakti Ciu Tong sukar untuk dilayani tetapi dendam sakit hati ayahnya harus dibalas, dia tidak akan mundur teratur karena hal ini. Terdengar dia tertawa dingin tak hentihentinya, ujarnya kemudian, Hee. hee sekalipun kamu orang punya sangkut paut dengan orang-orang pulau Ciat Ie To, aku juga tidak akan membiarkan kau pergi dari sini. Sambil berkata tubuhnya dengan cepat bergerak maju mendesak ke arah orang itu. Orang itu sama sekali tidak menduga Koan Ing begitu bernyali berani mencari gara-gara dengan pihak pulau Ciat Ie To, dia tahu dirinya bukanlah tandingan tubuhnya dengan cepat berjumpalitan di tengah udara kemudian dengan tergesagesa mengundurkan diri dari situ. Dalam hati Koan Ing sudah ambil keputusan untuk menawan orang itu, sudah tentu dia tidak akan membiarkan dia pergi dengan seenaknya, tubuhnya segera melayang pula ke depan mengejar dari belakang badannya.

9 Dengan cepat orang itu melarikan diri ke dalam sebuah lorong kecil di bawah tanah kemudian dengan cepatnya lenyap di tengah kegelapan. Melihat keadaan disana Koan Ing menjadi ragu-ragu. dia tidak paham seluk beluk di tempat itu tapi diapun tidak ingin melepaskan orang itu begitu saja. Tangan kanannya dengan cepat dibalik memasukkan pedang pendek itu ke arah pinggangnya, sepasang telapak tangannya sesudah melancarkan satu serangan dahsyat tubuhnya baru berkelebat ke arah lorong tersebut. Kiranya dia menggunakan tenaga pantulan dari angin pukulan tadi untuk mengetahui keadaan di sana, tubuhnya tanpa berhenti lagi dengan cepat melayang ke dalam. Lorong kecil di bawah tanah itu sangat sempit dan ruwet sekali, cabang kecil-kecil banyak tersebar di sekitar sana membuat dia yang sedang melakukan pengejaran di dalam sekejap saja sudah kehilangan jejak musuhnya. Untuk beberapa saat lamanya Koan Ing menjadi sangat bingung, dia berdiri termangu-mangu di sana. Lama sekali dia pusatkan perhatiannya untuk mendengarkan keadaan di sekelilingnya tetapi selama ini tidak terdengar sedikit suarapun. Diamdiam pikirnya di dalam hati, Dengan kepandaian yang dimiliki orang berbaju hitam tadi, tidak mungkin dia bisa berjalan tanpa menimbulkan suara. Hmm, kecuali dia sudah berhenti bergerak di sekitar tempat itu. Koan Ing agak ragu-ragu sebentar, sepasang telapaknya mendadak melancarkan satu serangan dahsyat ke depan sedang tubuhnya bersamaan waktunya pula membuka pintu besi itu untuk menerobos masuk ke dalam. Berpikir sampai di sini, sepasang mata Koan Ing yang sangat tajam mulai memperhatikan keadaan di sekitar tempat itu. Lorong kecil di bawah tanah itu sangat gelap sekali sehingga sukar untuk melihat lima jarinya sendiri, tetapi pada sebelah kiri dari tempat itu secara samar-samar memancar keluar sinar yang agak remang. Koan Ing semakin mengerutkan alisnya rapat-rapat, dia mulai berjalan mendekati tempat berasalnya sinar itu. Kurang lebih sesudah berjalan sepuluh kaki jauhnya terlihatlah sebuah pintu besi muncul di hadapannya, dari balik pintu secara samar memancar keluar sinar merah darah yang agak tawar, di dalam kegelapan sinar merah itu sangat menusuk mata membuat hati setiap orang yang melihat serasa bergolak dengan kerasnya.

10 Begitu tubuh Koan Ing masuk ke dalam ruangan itu, dari samping tubuhnya segera terdengar suara dengusan yang amat dingin bergema mendatang, segulung angin pukulan yang sangat dahsyat menerjang dirinya dari arah samping. Dia benarbenar merasa sangat terperanjat sekali, dari angin pukulan yang baru saja dilancarkan oleh orang itu dia sudah tahu kalau tenaga dalam orang itu sudah mencapai pada tingkat yang jauh lebih tinggi dari dirinya sendiri, tangan kanannya dengan cepat dibalik lalu batas melancarkan satu serangan gencar mengarah pergelangan tangannya. Jurus yang digunakan si pembokong itu ternyata sangat hebat dan mempunyai perubahan yang sangat aneh sekali, serangan yang dilancarkan Koan Ing dengan penuh perhitungan ini ternyata sudah mencapai pada sasaran yang kosong. Dalam hati Koan Ing benarbenar merasa sangat terperanjat, segera teringat olehnya kemungkinan sekali orang inipun merupakan orang-orang dari pulau Ciat Ie To di lautan Timur, walaupun saat ini dia sudah tahu tetapi dia sama sekali tidak mempunyai pengalaman bertempur dengan musuhmusuh yang menggunakan ilmu silat demikian anehnya karena itu diapun tidak mempunyai cara-cara untuk memecahkan ilmu tersebut. Terlihatlah pergelangan tangan orang itu tibatiba menekuk ke bawah menyambar badannya, dengan cepat Koan Ing berjongkok untuk menghindar. Sreeeet.! mantel di punggungnya sudah terkena sambaran tersebut sehingga terobek. Tubuhnya dengan cepat bergeser ke samping, di dalam keadaan yang amat kritis itulah dia berhasil menghindarkan diri dari serangan musuh kemudian berkelebat untuk berdiri di pinggir ruangan saat ini seluruh tubuhnya sudah basah kuyup oleh keringat dingin yang mengucur keluar dengan amat derasnya, dengan tenaga dalam yang begitu tinggi dari orang itu bilamana serangannya tadi dengan tepat menghajar badannya, saat ini dia pasti binasa atau sedikitnya terluka amat parah. Setelah badannya bisa berdiri tegak, sepasang matanya dengan amat tajam menyapu sekejap ke arah sekeliling tempat itu. Di bawah sorotan sinar yang agak remang terlihatlah tepat di hadapannya duduklah bersila seorang lelaki berusia tiga puluh tahunan dengan wajah penuh kegusaran, di sampingnya berdirilah si pemuda berbaju hitam yang memancing dirinya kemari tadi. Sekali lagi Koan Ing merasa sangat terperanjat, kelihatannya orang yang baru saja melancarkan serangan bokongan kepadanya itu bukan lain adalah orang yang duduk bersila Jika dilihat keadaannya jelas orang itu adalah seorang yang cacat tetapi. seorang cacat saja kepandaiannya sudah begitu lihay, jelas sekali ilmu silat yang dimilikinya memang betulbetul mengerikan sekali. Ayahnya telah dibunuh orang, tidak salah lagi orang yang ada di hadapannya inilah si pembunuh yang sesungguhnya. Orang itu dengan pandangan amat dingin memandang ke arah Koan Ing, mendadak sepasang

11 telapaknya menggebrak permukaan tanah tubuhnya laksana kilat yang menyambar berkelebat menubruk ke arah diri Koan Ing, bersamaan pula telapak tangannya dengan mengancam belakang maupun muka tubuhnya mengirim satu pukulan dahsyat ke arah diri Koan Ing. Saat ini Koan Ing sudah melakukan persiapan, tangan kanannya dengan cepat membalik. Criiing! pedang panjang yang tersoren di punggungnya sudah dicabut keluar, di dalam sekejap mata dia sudah melancarkan tiga tusukan dahsyat. Setiap tusukan pedangnya selalu berbentuk bulat setengah lingkaran, tetapi kecepatan arah yang diancam pedang itu memaksa orang itu mau tidak mau menarik kembali serangannya. Mereka berdua saling serang menyerang sebanyak tiga jurus banyaknya, tampaklah orang itu secara tibatiba melancarkan satu serangan kosong ke depan sedang tubuhnyapun dengan cepat berkelebat kembali ke tempat semula. Sepasang matanya jelas memperlihatkan perasaannya yang amat terkejut, air mukanya berubah menjadi merah padam saking gusarnya. Koan Ing yang dipelototi sudah tentu tidak mau mengunjukkan kelemahannya, diapun balas memandang ke arah musuh dengan pandangan amat gusar sedang dalam hati diamdiam dia merasa sangat kaget, kehebatan dari tenaga dalam orang itu sungguh-sungguh memaksa dia sama sekali tidak mempunyai kesempatan untuk melancarkan serangan balasan. Beberapa saat kemudian terdengarlah orang itu baru membuka mulutnya bertanya, Hmmm. Tentu kau anak murid dari itu Kong Bun-yu. Kong Bun-yu yang dimaksud adalah si pendekar aneh Thian-yu Khie Kiam daripada Siao, Khet, Sin, Mo atau si dewa aneh, sakti, iblis daripada empat aneh di dalam dunia kangouw saat itu, dia merupakan suheng daripada suhunya si pendekar pedang menyendiri dari gunung Chin Leng, Cu Yu. Kiranya suhunya Cu Yu suheng-te pada masa yang lalu dikarenakan suatu urusan sudah berbentrok sehingga tidak akur, dan kini masingmasing pada mengambil jalannya sendiri-sendiri. Kini sewaktu mendengar orang itu menyebut dirinya sebagai murid Kong Bun-yu dia segera tertawa dingin, belum sempat dia membuka mulutnya untuk memberikan jawaban terdengar orang itu dengan dinginnya sudah berkata kembali. Aku adalah anak murid dari Ciat Ie Toocu, Bun Tingseng, lebih baik urusan yang sudah terjadi disini kau tidak usah ikut campur. Diamdiam Koan Ing sedikit merasa terperanjat, tidak terkira olehnya orang yang ada di hadapannya sekarang ini adalah si iblis sakti dari dalam Bu-lim, Cing Ie Kongcu atau si sastrawan berbaju sutera, Bun Tingseng adanya. Tidak tahu dikarenakan persoalan apa dia bersembunyi di tempat ini bahkan sepasang kakinya sudah cacat?

12 Tidak menanti Koan Ing berbicara, Bun Tingseng sudah keburu menyambung kembali, Perguruanmu maupun perguruanku tidak ada hubungan apa-apa dan selamanya tidak saling ganggu mengganggu, walaupun karena keteledoranmu ini aku harus mengorbankan latihanku selama tiga tahun, tetapi memandang wajah suhumu aku akan menyudahi saja urusan ini hari. Si pendekar pedang Thian-yu Khei Kiam, Kong Bun-yu memiliki kepandaian silat yang sangat aneh sekali, dengan mengandalkan ilmunya yang amat sakti Thian-yu Khie Kang dia merajai dunia persilatan, baik di dalam melancarkan pukulan maupun ilmu pedangnya selama ini selalu membuat setengah lingkaran dulu di depannya sendiri tetapi ketepatannya tidak pernah meleset, pihak lawannya bilamana tidak membubarkan serangannya sendiri maka dia pasti terluka di bawah serangan pedang atau pukulannya, karena itulah walaupun Bun Tingseng merupakan seorang iblis yang amat lihay terhadap diri Kong Boeo Yu pun dia tidak berani berlaku kasar apalagi menyalahi dirinya. Koan Ing tertawa dingin tak hentihentinya. Hee. hee. heee. suhuku adalah si pendekar pedang menyendiri dari gunung Chin Leng, sama sekali bukan itu si pendekar pedang aneh Thian-yu Khei Kiam, kau sudah salah sangka apalagi dendam terbunuhnya ayahku aku harus minta ganti pula. Bun Tingseng jadi melengak, dia adalah seorang jago kawakan di dalam Bu-lim apapun juga dia sudah bisa menduga, dia tahu Koan Ing merupakan seorang pemuda yang baru saja menerjunkan diri ke dalam dunia kangouw dan kini mau mengadu jiwa pula dengan dirinya, untung saja dia bukan anak murid dari Kong Bun-yu tetapi Koan Ing itu pasti tidak akan melepaskan dirinya begitu saja. Bilamana dia sungguh-sungguh berkelana di dalam dunia kangouw setelah mengetahui siapa dirinya, siapa yang berani mengganggu Su Khei Sam Ceng atau si empat aneh tiga genah? Dia tertawa dingin pula. Kau memiliki ilmu aneh Thian-yu Khei Keng, memandang hal itu untuk sementara aku lepaskan kamu orang satu kali ini, apalagi urusan yang sudah terjadi disinipun kau tidak tahu. Hmmm. Hmm perlu aku beritahu padamu, ayahmu modar karena dia cari jalan kematian ini sendiri! Sinar mata Koan Ing segera berkedip-kedip dengan gusarnya, dia tahu si sastrawan berbaju sutera Bun Tingseng ini jadi orang amat ganas dan kejam sekali, tetapi haruskah dia mengalah cuma karena atasan itu? Apalagi ketidak akuran antara suhunya si pendekar pedang menyendiri dari gunung Chin Leng ini dengan si pendekar pedang aneh Thian-yu Khei Kiam semua orang sudah mengetahuinya, bentroknya dia dengan pihak pulau Ciat Ie To dari pihak Kong Bun-yu tidak mungkin kau membantu dirinya tapi kenapa Bun Tingseng mau menyudahi urusan ini. pikirannya dengan cepat bergerak memikirkan hal ini. Bun Tingseng yang melihat Koan Ing tetap tidak mau pergi air muka berubah menjadi sangat hebat. Kamu orang tidak mau pergi, apa sengaja menunggu saat kematian buat dirimu? bentaknya dengan

13 amat gusar. Koan Ing pun mengerutkan alisnya rapat-rapat. Hmm. hmmm. dengusnya dengan amat gusar. Sebelum dendam sakit hati kematian ayahku dilunasi aku tidak akan pergi dari sini. Air muka Bun Tingseng berubah semakin menghebat, tangannya dengan cepat menggape memberi tanda kepada si pemuda berbaju hitam yang berdiri di sampingnya. Si pemuda berbaju hitam itu segera putar badannya dan menekan sesuatu di atas dinding, tampaklah sebuah pintu rahasia terbuka dengan perlahannya ke arah samping. Dalam hati Koan Ing merasa sangat terperanjat, tubuhnya meloncat ke atas untuk menubruk ke depan, sedang mulutnya dengan perasaan amat gusar membentak, Ini hari aku orang mau mencoba-coba kepandaian sakti dari Teng Hay Mo Kang! Baru saja tubuhnya mencelat ke atas mendadak tampaklah olehnya air muka Bun Tingseng sudah berubah menjadi merah darah, dia membentak keras tangan kanannya dibabat ke depan dua bilah pedang pendek bagaikan kilat cepatnya sudah meluncur menghajar badan Koan Ing. Pedang pancang yang ada di tangan Koan Ing cepat-cepat di pontang-pantingkan ke depan memukul jatuh kedua bilah pedang pendek itu. Tetapi dengan cepat pula tubuhnya tergetar ke belakang beberapa tindak, pergelangan tangannya terasa sakit sekali tergetar oleh tenaga dalam yang disalurkan ke dalam kedua bilah pedang pendek itu. Karena terdesak oleh kedua bilah pedang pendek itu tubuh Koan Ing jadi berhenti sejenak, saat itulah sepasang tangan dari Bun Tingseng sudah memukul ke atas permukaan tanah, tubuhnya dengan cepat melayang ke atas sambil melancarkan lima serangan dahsyat mengancam seluruh tubuh musuhnya, jurus serangannya sangat aneh tetapi lihay sekali. Koan Ing benarbenar merasa terperanjat, pedang panjangnya dengan cepat berputar satu lingkaran ke depan, dengan menggunakan jurus Thian Hong Cu-hok atau pelangi langit menutup jalan pedangnya berkelebat menyerang pergelangan tangan dari sepasang tangan Bun Tingseng. Mereka berdua sama-sama tidak tahu jelas keanehan dan kesaktian ilmu silat pihak lawannya, jurusjurus serangan yang baru saja digunakan separuh jalan terpaksa harus ditarik kembali. Koan Ing hanya merasakan keanehan dari ilmu silat yang dimiliki Bun Tingseng ini benarbenar membuat hatinya jera, karena pertempuran inilah tenaga dalamnya pun di dalam beberapa saat ini mengalami kerugian yang sangat besar. Baru saja hatinya merasa ragu bercampur heran, tibatiba. suara ringkikan kuda yang amat ramai berkumandang keluar dari dalam ruangan tersebut.

14 Bluuuk.! Empat ekor kuda jempolan berwarna merah darah dengan menarik sebuah kereta yang amat besar dan megah menerjang keluar. orang yang ada di atas kereta itu bukan lain adalah si pemuda berbaju hitam itu. Ketika kereta kuda itu menerjang keluar dari pintu Bun Tingseng sudah tidak kuat menahan diri lagi, dia muntahkan darah segar dengan sangat derasnya, sedang tubuhnya dengan kecepatan yang luar biasa menubruk ke arah kereta berkuda itu. Koan Ing yang melihat munculnya sebuah kereta berkuda secara tibatiba di sana sesaat dibuat tertegun, tetapi sebentar kemudian dia sudah tahu apa yang telah terjadi, Bun Tingseng pasti sudah terluka parah, sedangkan kereta berkuda itu bukankah Kereta Berdarah yang pernah menggetarkan dunia persilatan? Sembilan belas tahun yang lalu sewaktu empat manusia aneh mengadakan pertemuan di atas gunung Hoa-san, tujuan mereka yang terutama juga dikarenakan Kereta berdarah ini. Menurut berita yang tersiar di dalam Bu-lim katanya pada masa yang lalu pernah berdiri sebuah partai yang diberi nama Hiat-ho-pay atau partai banjir darah, kepandaian silat dari orang-orang Hiatho-pay ini sangat tinggi sekali sukar dijajaki oleh orang lain bahkan ciangbunjiennya memiliki sebuah kereta berkuda yang bisa digunakan di daratan maupun di dalam air dan diberi nama Kereta berdarah, dimana kereta itu berada di sana pasti akan terjadi banjir darah laksana mengalirnya air di sungai. Akhirnya para jago di dalam Bu-lim bekerja sama untuk bersama-sama menumpas partai Hiat-ho-pay ini membuat kelanjutan dari kereta berdarah ini merupakan suatu teka-teki buat semua orang. Menurut berita yang tersiar katanya di dalam kereta berdarah itu termuat juga ilmu silat yang dimiliki ciangbunjin partai Hiat-ho-pay tempo hari, karenanya Kereta Berdarah ini jadi incaran setiap jago di dalam Bu-lim bahkan diperebutkan baik oleh golongan Pek-to maupun dari kalangan Hek-to. Berita tentang Kereta berdarah ini semakin tersiar luas, tapi karena tidak ditemukan buktinya maka keinginan para pencaripun semakin lama semakin menipis, tetapi pada dua puluh tahun yang lalu itulah mendadak Bu-lim Ku cu atau si manusia tunggal dari Bu-lim Jien Wong munculkan diri dengan mengendarai kereta berdarah itu. Kepandaian silat yang dimiliki Jien Wong ini sebetulnya biasa saja, tetapi ketika dia muncul kembali, kepandaian silat yang dimilikinya sangat tinggi sekali, berturut-turut dia membinasakan ratusan orang jago nomor wahid di dalam Bulim. Dimana kereta berdarahnya tiba di sana pasti banjir darah. Dengan kejadian itu para jago di dalam Bu-lim lainnya segera berkumpul untuk mengerubuti pemilik kereta berdarah itu. Pertempuran di atas gunung Hoa-san, empat manusia aneh bersatu padu mengerubuti si manusia tunggal dari Bu-lim itu dan akhirnya berhasil juga membinasakan dirinya, tetapi dikarenakan

15 memperebutkan kereta berdarah ini masingmasing pihak lalu terjadi duel yang seru. Kepandaian silat yang dimiliki manusia-manusia aneh ini masingmasing mempunyai keistimewaan yang tersendiri, sesudah bertempur siang malam sepuluh hari lamanya masih tidak dapat juga menentukan siapa menang siapa kalah. Pada saat itulah si manusia tunggal dari Bu-lim sadar kembali dari pingsannya, dengan meminjam kesempatan sewaktu mereka berempat pada rebutan dia meloncat naik ke atas kereta dan melarikan diri dari situ. Waktu itulah empat manusia aneh baru merasa terkejut, walaupun mereka tahu dia pasti binasa tetapi dalam hati mereka pun tak urung merasa murung juga. Sembilan belas tahun kemudian persoalan kereta berdarah itu sudah dilupakan orang saat ini, cuma ada nama-nama Sian, Khei, Sin, Mo saja yang menggetarkan dunia persilatan, siapa sangka kereta berdarah itu ternyata bisa muncul kembali di tempat ini. Pikiran ini dengan cepatnya satu persatu berkelebat di dalam benaknya, ketika dia sadar kembali dari lamunannya Bun Tingseng sudah menunggang kereta melarikan diri, dia menjadi sangat terkejut baru saja dia bersiap-siap untuk melakukan pengejaran mendadak terlihatlah sesosok bayangan manusia berkelebat masuk ke dalam, orang itu bukan lain si kakek bongkok. Waktu itu kereta berdarah sedang beranjak menerjang ke depan sedang si kakek bongkokpun berlari mendatang dari arah depan, bilamana dia tidak cepat-cepat menghindar tentu segera akan terbinasa di bawah injakan kaki kuda itu. Melihat hal ini Koan Ing menjadi sangat terperanjat, untuk sesaat dia tidak bisa mengurusi kereta berdarah itu lagi, tubuhnya dengan cepat berkelebat mendorong badan si kakek bongkok itu ke samping. Kereta berdarah dengan amat cepatnya menerjang terus ke depan, cepat-cepat Koan Ing merendahkan badannya. Bluuuumm! dengan menjebol dinding ruangan itu kereta berdarah tersebut melarikan dirinya ke arah depan. Koan Ing dengan cepat menyambar ke dua belah pedang pendek yang disambitkan Bun Tingseng ke arahnya tadi, tubuhnya segera berkelebat pula ke depan dengan mengambil jalan dinding yang sudah jebol tadi dia melakukan pengejaran. Pada saat tubuhnya bergerak itulah terdengar suara ringkikan kuda yang memanjang diikuti dengan suara berputarnya roda-roda kereta menjauhi tempat itu. Kereta berdarah sudah berlari menjauhi tempat itu, di bawah sorotan sinar rembulan terlihatlah dia seorang diri berdiri termangu-mangu di sana. Setelah termangu-mangu beberapa waktu lamanya barulah terlihat Koan Ing menyimpan kembali

16 pedang panjangnya dan memungut kedua bilah pedang pendek tersebut. Mendadak. tampaklah olehnya di bawah sorotan sinar rembulan dari tubuh kedua bilah pedang pendek itu memancarkan sinar hijau yang sangat tajam sekali, di sekeliling tubuh pedang itu melingkarlah sebuah lingkaran garis berwarna merah darah, tidak lain tidak bukan itulah tanda kepercayaan daripada partai Hiat-ho-pay tempo hari. Dari dalam sakunya dia segera mengambil keluar pedang pendek yang ditemuinya semula, kini terlihatlah tiga bilah pedang pendek dengan bentuk serta besar kecil yang sama berjejer di tangannya. Seketika itu juga Koan Ing menjadi paham, kiranya Koan Thian Jen ayahnya sudah menemui tanda kepercayaan dari Hiat-ho-pay ini sehingga membuat orang tua merasa tegang, mungkin karena dia memasuki jalan di bawah tanah itulah maka sudah menemui kematian di bawah serangan Bun Tingseng itu. Dengan berdiam diri dia termenung berpikir beberapa waktu lamanya, tak terasa lagi air mata menetes keluar dengan derasnya membasahi wajahnya, dalam hati dia merasa sangat sedih sekali. Tidak disangka olehnya baru saja dia keluar dari perguruan belum sempat bertemu dengan ayahnya, ternyata dia orang tua sudah dicelakai orang lain. Tiongsiok dengan perlahan berjalan mendekati diri Koan Ing, dari kelopak matanya air matapun menetes keluar membasahi wajahnya. Ing Siauw ya, ujarnya dengan perlahan, Kau harus mencari balas atas kematian Loo-ya. Mendengar perkataan dari Tiongsiok ini, Koan Ing merasakan hatinya semakin sedih, dengan perlahan-lahan dia memejamkan sepasang matanya. Sesudah berdiam diri beberapa waktu lamanya dia baru berkata, Tiongsiok, aku pasti akan membalas atas kematian Tia, sesudah kita mengubur jenazah ayah, aku akan segera berangkat cari musuh besarku, tidak perduli dia lari ke ujung langitpun, aku pasti akan mengejar dan mendapatkan si pembunuh yang melarikan diri menunggang kereta berdarah itu. Dengan perlahan-lahan dia memutar tubuhnya, mendadak dia berdiri tertegun tampaklah olehnya di atas tanah menggeletak sebilah pedang pendek beserta sarungnya, dengan termangu-mangu dan hati penuh tanda tanya dia berjalan mendekati kemudian memungutnya. Ooo)*(ooO Bab 2 KETIKA Koan Ing memungut pedang pendek itu terasalah olehnya kalau pedang itu sangat berat, dengan meminjam sorotan sinar rembulan dia memeriksa lebih teliti lagi, tampaklah olehnya sarung pedang pendek itu terbuat dari emas yang memancarkan sinar terang.

17 Dengan perlahan-lahan dia mencabut keluar pedang itu, terlihatlah seluruh tubuh daripada pedang itu memancarkan hawa dingin yang berwarna merah darah, jelas sekali pedang itu merupakan sebilah pedang yang sangat berharga sekali. Koan Ing sekali lagi terjerumus di dalam keadaan termangu-mangu, bukankah ini yang di sebut sebagai pedang sakti darah mengalir? Tidak salah, pedang ini bukan lain adalah benda kepercayaan dari ciangbunjin partai Hiat-ho-pay, ini hari tidak disangka bisa terjatuh di tangannya. Dengan perlahan-lahan dia memasukkan kembali pedang itu ke dalam sarungnya kemudian menyimpannya di dalam saku, sesudah termenung beberapa waktu lamanya dia angkat kepalanya dan menghela napas panjang. Dalam hati dia bersumpah pasti akan mengejar kereta berdarah itu, dia harus membalaskan sakit hati ayahnya, teringat akan ayahnya tak tertahan lagi air mata menetes keluar dengan derasnya. Sang surya memancarkan sinarnya jauh di tengah udara, angin musim rontok bertiup dengan santarnya membuat awan yang menipis pada melayang menjauh. Kota Kang Cho merupakan pemandangan yang paling indah di daerah Kang Lam. Pemuda dengan potongan badan tegak, pakaian berkabung, berpedang dan menunggang seekor kuda jempolan dengan perlahan menjalankan kudanya memasuki kota, dari sinar matanya jelas memperlihatkan dia sangat lelah, pemuda itu bukan lain adalah Koan Ing yang sedang melakukan pengejaran terhadap jejak kereta berdarah. Dia sudah melakukan pengejaran selama sepuluh hari lamanya, selama ini dia cuma tahu arah dimana kereta berdarah itu melarikan diri, di sepanjang jalan yang dilaluinya, tampaklah olehnya mayatmayat para jago-jago Bu-lim menggeletak di atas tanah, dia tahu itu pasti perbuatan dari si kereta berdarah itu. Dengan cepat Koan Ing melarikan kudanya ke dalam kota. Baru saja dia berjalan melalui pintu kota tampaklah olehnya seorang pemuda dengan dandanan pelayan berlari mendatang. Kongcu kau mau cari penginapan? tanyanya kepada diri Koan Ing. Penginapan Lay Hong kami mempunyai pelayanan yang paling bagus. Koan Ing yang sudah melakukan perjalanan selama beberapa hari lamanya kinipun merasa badannya sedikit lelah, dia segera mengangguk kemudian mengikuti pelayan itu berjalan masuk ke dalam, sesudah berbelok satu lorong sampailah mereka di depan pintu rumah penginapan Lay Hong tersebut. Di depan rumah penginapan itu sudah terlihatlah berpuluhpuluh orang dengan dandanan pakaian lebar berwarna putih, melihat hal ini tak terasa lagi Koan Ing mengerutkan alisnya rapat-rapat, dia merasa sangat heran sekali atas keadaan di sana, buat apa orang-orang dengan dandanan yang sama itu berkumpul di sana? Ketika teringat kalau urusan itu tidak ada hubungannya dengan dirinya diapun tidak mau ambil perduli lagi, setelah turun dari kuda tunggangannya dia berjalan masuk ke dalam rumah penginapan

18 itu, Keadaan di dalam rumah penginapan itu diatur sangat rapi sekali, begitu masuk dia sudah berada di sebuah ruangan yang amat besar, di belakang ruangan besar itu berderetlah dua buah bangunan rumah. Koan Ing segera berjalan masuk ke dalam ruangan tengah, terlihatlah di tengah ruangan kini sudah bertambah lagi dengan seorang pemuda dengan berpakaian baju berwarna hijau, alis pemuda itu hitam pekat wajahnya penuh senyuman, jika dilihat dari dandanan serta sikapnya jelas dia merupakan anak seorang hartawan. Dengan seenaknya saja Koan Ing melirik sekejap ke arahnya, dalam hati dia benarbenar merasa sangat heran, pikirnya dalam hatinya. Di depan sana banyak kelihatan orang yang sedang melakukan jual beli, kenapa sesudah masuk ke dalam rumah penginapan ini seorang pun tidak tampak? Sedang dia memikirkan urusan ini, pemuda berbaju hijau itu dengan langkah perlahan sudah berjalan mendekat, ujarnya sambil tersenyum. Tolong tanya apakah saudara mau memberitahukan nama saudara? Koan Ing menjadi melengak. Siauwte bernama Koan Ing, entah saudara punya urusan apa? pemuda tampan itu sekali lagi memperlihatkan senyuman manisnya. Bukankah saudara putra dari Siang Kiang Thayhiap? Dan baru saja datang dari rumah? Mendengar perkataan itu Koan Ing merasa sangat terperanjat, pikirnya, Entah dari mana asalnya orang ini, dia tahu aku berasal dari daerah Siang Kiang tentu tahu juga tentang diriku, kelihatannya dia mengandung sesuatu maksud terhadap diriku. Dengan perlahan dia angkat kepalanya memperhatikan sekejap ke arah pemuda tampan itu, tampaklah sepasang matanya yang jeli menarik dengan kulit berwarna putih salju. persis mirip seorang gadis, dia benarbenar tertegun oleh keadaan itu. Aku memang berasal dari daerah Siang Kiang. sahutnya. Ketika pemuda tampan itu melihat sinar mata dari Koan Ing dengan amat tajamnya memperhatikan dirinya terus menerus, sepasang matanya segera berkedip agaknya dia berusaha mau menghindar, alisnya segera dikerutkan dalam-dalam sambil balas melototi diri Koan Ing ujarnya. Lalu peristiwa kereta berdarahpun tentu kau tahu bukan? Kereta berdarah? seru Koan Ing tertegun.

19 Dia sama sekali tidak menduga peristiwa munculnya kereta berdarah sudah tersebar luas di dalam Bulim, di dalam hati dia masih mengira orang yang mengetahui peristiwa Kereta berdarah ini cuma beberapa orang saja, sungguh tidak terkira orang inipun mencari dirinya karena soal ini. Pemuda tampan itu sewaktu melihat Koan Ing tidak menjawab, dalam anggapannya Koan Ing mau berpura-pura, dengan perasaan tidak senang dia mendengus. Kereta berdarah sudah muncul kembali di dalam Bu-lim bahkan sudah membinasakan tiga belas jago nomor wahid dari Bu-lim, ujarnya sembari tertawa dingin. Bukan begitu saja, bahkan setiap orang Bu-lim yang ditemuinya tentu dibinasakan, munculnya kereta berdarah kini sudah diketahui oleh para jago di dalam Bu-lim, bukankah kau sudah menguntit kereta berdarah itu sejak dia munculkan dirinya untuk pertama kali? Koan Ing yang mendengar pemuda ini berbicara tak hentihentinya dia cuma mengangguk sambil tertawa. Tetapi mendadak pemuda tampan itu berdiri melengak, sama sekali tidak terduga olehnya Koan Ing bisa mengaku begitu cepatnya. Lalu kereta berdarah itu sekarang berada dimana? tanyanya dengan cepat. Bilamana aku tahu sekarang tidak akan berdiri mematung di tempat ini, sahut Koan Ing sambil tertawa. Pemuda tampan itu benarbenar terdesak oleh kata-kata dari Koan Ing ini, air mukanya berubah sangat hebat, bentaknya dengan amat gusar, Kau tidak ingin bicara? Alis yang dikerutkan Koan Ing pun semakin kencang, dia merasa jengkel sekali melihat silat orang itu begitu buruknya. Kalau tidak mau berbicara lalu bagaimana? serunya sambil tertawa gusar. Air muka pemuda itu segera berubah sangat hebat, dengan pandangan yang amat gusar dia pandangi diri Koan Ing. Hmmm, jangan menyesal kau! ancamnya. Begitu dia selesai berbicara tampaklah dari luar pintu berjalan masuk seseorang sambil berkata, Siauw Touw-cu, buat apa marah-marah dengan orang ini, biarlah aku beri sedikit hajaran kepada orang ini. Dengan perlahan-lahan Koan Ing balik badannya, tampaklah di depan pintu rumah penginapan itu sudah bertambah lagi dengan seorang lelaki berusia pertengahan dengan memakai baju berwarna

20 putih, wajahnya lebar telinganya besar, sikapnya gagah sekali. Diamdiam dalam hati dia merasa sangat terperanjat, Siauw Touw-cu? Entah pemuda ini berasal dari perkumpulan apa? Kini dirinya betulbetul sudah tersangkut dalam satu peristiwa dengan perkumpulannya. walaupun dia tidak takut segala sesuatu, tetapi dendam sakit hati ayahnya belum dibalas, dirinya mana boleh membuang waktu dengan percuma? pemuda tampan itu sekali lagi mendengus, dia mundur satu langkah ke belakang tanpa mengucapkan sesuatu, agaknya dia sudah memberi ijin kepada orang itu untuk turun tangan. Tampaklah orang berusia pertengahan itu melemparkan satu senyuman ke arah Koan Ing. Koan Siauwhiap ujarnya. Tahukah kamu orang yang ada di hadapanmu sekarang adalah Siauw Touw-cu dari perkumpulan Tiang-gong-pang? cepat kau minta maaf kepadanya, kemungkinan sekali melihat kesopanan dirimu, dia orang mau melepaskan dirimu satu kali ini. Dalam hati diamdiam Koan Ing merasa sangat terperanjat, Tiang-gong-pang? Siauw Touw-cu dari Tiang-gong-pang? Bukankah dia adalah putra dari si Tiang Gong Sin-cie atau si jari sakti dari Tiang Gong, Sang Su-im dari Sian, Khei, Sin Mo - empat manusia aneh? Dia sama sekali tidak menduga kalau dirinya sudah bentrok dengan seorang manusia yang paling sukar untuk dihadapi. Ketika pemuda tampan itu mendengar si lelaki berusia pertengahan itu meminta Koan Ing untuk meminta maaf kepadanya, dia menjadi amat gusar. Hoo Lieh! teriaknya keras. Jika kamu orang tidak suka bertempur dengan dia, biarlah aku sendiri saja yang turun tangan. Koan Ing menjadi melengak, kiranya orang lelaki berusia pertengahan ini bukan lain adalah TanJiang KuayJien atau si tombak sakti Hoo Lieh, segera dia tertawa. Terima kasih atas kebaikan dari Ho Thayhiap, tetapi aku tidak salah, aku tidak akan meminta maaf kepadanya. Ketika Hoo Lieh melihat sikap Koan Ing tetap tenangtenang saja tanpa berubah sedikitpun juga dia menjadi tertegun, pikirnya, Pemuda ini sungguh mirip harimau yang baru saja turun dari gunung, bagaimana dia tidak takut dengan nama besar dari si jari sakti Sang Su-im? Di dalam hati sebetulnya pemuda tampan itu merasa tidak senang karena si Hoo Lieh sudah laporkan namanya, dalam anggapannya setelah Koan Ing mendengar namanya ini dia tentu minta ampun kepada dirinya tetapi tidak disangka olehnya dia sama sekali tidak menjadi jeri. Dia menjadi amat gusar sekali. Bagus sekali! teriaknya keras. Nyalimu sungguh tidak kecil, aku sama sekali tidak menduga kamu orang mempunyai nyali yang demikian besarnya.

21 Hoo Lieh tahu dengan jelas bagaimana sifat Siauw Touwcunya ini, di dalam hatinya diamdiam dia mau memuji atas semangat yang tinggi dari Koan Ing, karena takut bilamana Siauw Touwcunya turun tangan sendiri sehingga membuat Koan Ing celaka dengan gugup serunya, Siauw Touw-cu tahan dulu, biar aku saja yang turun tangan memberi sedikit pelajaran kepadanya. Sambil berkata tubuhnya dengan cepat bergerak ke depan, telapak tangannya dengan melancarkan satu serangan dahsyat menghajar pundak kanan Koan Ing. Koan Ing segera mengerutkan alisnya rapat-rapat, walaupun di dalam hatinya dia merasa sangat berterima kasih sekali atas maksud baik dari Hoo Lieh to tapi di dalam permainan kali ini dia sama sekali tidak mau mengalah barang satu tindakpun, karena di dalam kedua buah urusan ini sama sekali tidak mempunyai sangkut pautnya. Tangan kanannya dengan cepat berputar satu lingkaran ke depan, jari tengah maupun jari telunjuknya dikencangkan setelah berputar setengah lingkaran di tengah udara dengan kecepatan yang luar biasa dia menggencet pergelangan tangan dari Hoo Lieh. Dalam hati Hoo Lieh menjadi sangat terperanjat sekali datangnya serangan ini, ketika dia melihat tangan kanan dari Koan Ing menggencet pergelangan tangannya dia tahu jika tidak cepat-cepat menarik serangannya maka dia akan menemui bencana, tetapi terhadap cara menyerang yang digunakan Koan Ing baru-baru ini dia sudah pernah mendengarnya. Tangan kanannya dengan cepat ditarik ke belakang, saat itulah Koan Ing sudah mendengus dengan amat dinginnya, tangan kanannya sedikit merendah dari serangan jari diubah menjadi serangan mencengkeram, lima jarinya dengan sangat dahsyat sekali mencengkeram pergelangan tangan Hoo Lieh. Ketika Hoo Lieh melihat cengkeraman dari Koan Ing ini dilakukan amat cepat dan tepat bahkan lima jarinya laksana mega yang menutupi langit hatinya terasa berdesir, untuk sesaat dia benarbenar dibuat bingung oleh keadaan, dengan tergesagesa tubuhnya bergerak mundur ke belakang. Baru saja Hoo Lieh mengundurkan dirinya terdengar si pemuda tampan yang menonton jalannya pertempuran di samping sudah memperdengarkan suara dengusannya yang sangat dingin. Berhenti. teriaknya. Sebetulnya di dalam hati Koan Ing dia tidak ingin berbuat sesuatu terhadap diri Hoo Lieh, kini mendengar si pemuda tampan itu berteriak untuk menghentikan pertempuran itu cepatcepat tubuhnya meloncat ke samping, dengan pandangan yang amat dingin dia melototi diri pemuda tampan itu. Tidak kusangka sama sekali setelah si pendekar pedang aneh Thian-yu Lhei Kiam bersembunyi sepuluh tahun lamanya ternyata berhasil memperoleh seorang murid semacam kau! seru pemuda tampan itu sambil mengerutkan keningnya. Koan Ing cuma tertawa tawar saja, ketika dia mendengar si pemuda tampan itu sudah salah

Baru saja Koan Ing mau mengejar lebih lanjut, mendadak terdengar suara bentakan yang amat berat berkumandang datang, Hmm. kau cari mati!

Baru saja Koan Ing mau mengejar lebih lanjut, mendadak terdengar suara bentakan yang amat berat berkumandang datang, Hmm. kau cari mati! n Ing membalikkan badannya melancarkan satu serangan dahsyat dengan menggunakan jurus Hiat Cong Ban Li atau menguntit selaksa li, tampak berkelebatnya sinar pedang yang menyilaukan mata sambil mengempit

Lebih terperinci

Terlihatlah wajah Sang Su-im amat tenang sekali, sedikitpun tidak tampak perubahan yang aneh, diam-diam di dalam hati dia merasa menyesal sendiri.

Terlihatlah wajah Sang Su-im amat tenang sekali, sedikitpun tidak tampak perubahan yang aneh, diam-diam di dalam hati dia merasa menyesal sendiri. Ciu Tong jadi mendongkol, dia segera tertawa dingin Haa. ha. aku masih mengira dia tidak bakal berani mencari gara-gara dengan kita orang ternyata mereka bermaksud untuk memperlihatkan sedikit permainan

Lebih terperinci

Aku menoleh. Disana berdiri seorang pemuda berbadan tinggi yang sedang menenteng kantong belanjaan di tangan kirinya. Wajahnya cukup tampan.

Aku menoleh. Disana berdiri seorang pemuda berbadan tinggi yang sedang menenteng kantong belanjaan di tangan kirinya. Wajahnya cukup tampan. 1st Spring Hujan lagi. Padahal ini hari Minggu dan tak ada yang berharap kalau hari ini akan hujan. Memang tidak besar, tapi cukup untuk membuat seluruh pakaianku basah. Aku baru saja keluar dari supermarket

Lebih terperinci

2. Gadis yang Dijodohkan

2. Gadis yang Dijodohkan 2. Gadis yang Dijodohkan Burung-burung berkicau merdu di tengah pagi yang dingin dan sejuk. Dahan-dahan pohon bergerak melambai, mengikuti arah angin yang bertiup. Sebuah rumah megah dengan pilar-pilar

Lebih terperinci

Diceritakan kembali oleh: Rachma www.dongengperi.co.nr 2008 Cerita Rakyat Sumatera Utara Di tepi sebuah hutan kecil yang hijau, sebuah danau yang berair jernih berkilau disapa mentari pagi. Permukaannya

Lebih terperinci

Pantang Menyerah. Nasution 1. Zahra Kalilla Nasution Rigen Pratitisari Bahasa Indonesia 13 September 2011

Pantang Menyerah. Nasution 1. Zahra Kalilla Nasution Rigen Pratitisari Bahasa Indonesia 13 September 2011 Nasution 1 Zahra Kalilla Nasution Rigen Pratitisari Bahasa Indonesia 13 September 2011 Pantang Menyerah Saya berjalan di tengah kota, cuaca begitu indah. Dagangan di kota tampaknya telah terjual semua.

Lebih terperinci

Kura-kura dan Sepasang Itik

Kura-kura dan Sepasang Itik Kura-kura dan Sepasang Itik Seekor kura-kura, yang kamu tahu selalu membawa rumahnya di belakang punggungnya, dikatakan tidak pernah dapat meninggalkan rumahnya, biar bagaimana keras kura-kura itu berusaha.

Lebih terperinci

Mata Tomi terbelalak, ketika menyadari dia berada

Mata Tomi terbelalak, ketika menyadari dia berada Petualangan Tomi di Negeri Glourius Oleh: Desi Ratih Mata Tomi terbelalak, ketika menyadari dia berada di tempat yang begitu asing baginya. Suasana gelap dan udara yang cukup dingin menyelimuti tempat

Lebih terperinci

Perlu waktu bagi anak anak itu untuk menjadi bagian dari kegelapan sebelum pohon pohon terlihat lebih jelas. Sebelum semak semak tinggi terlihat

Perlu waktu bagi anak anak itu untuk menjadi bagian dari kegelapan sebelum pohon pohon terlihat lebih jelas. Sebelum semak semak tinggi terlihat Perlu waktu bagi anak anak itu untuk menjadi bagian dari kegelapan sebelum pohon pohon terlihat lebih jelas. Sebelum semak semak tinggi terlihat lebih jelas. Sebelum batang pohon terlihat seperti batang

Lebih terperinci

Sepasang Sayap Malaikat

Sepasang Sayap Malaikat Sepasang Sayap Malaikat Mereka sepasang sayap terbang ke awan-awan ingatan pemiliknya memilih menapak tanah, menikah dengan gadis pujaan. Setahun lalu, ia bertemu seorang gadis di sebuah kebun penuh air

Lebih terperinci

SATU. Plak Srek.. Srek

SATU. Plak Srek.. Srek SATU Plak Srek.. Srek Kertas coklat bertuliskan WANTED itu terlepas dari dinding tempat ia tertempel tadi. Tejatuh ke lantai yang juga terbuat dari kayu. Sehingga gambarnya orang bertopi besar mirip pembungkus

Lebih terperinci

PENJAGAL ANGIN. Tri Setyorini

PENJAGAL ANGIN. Tri Setyorini PENJAGAL ANGIN Tri Setyorini Awal yang ku lihat adalah abu putih yang berterbangan. Pikirku itu adalah salju yang menyejukkan. Namun ternyata bukan karena abu ini justru terasa panas dan membakar telapak

Lebih terperinci

Yui keluar dari gedung Takamasa Group dengan senyum lebar di wajahnya. Usaha kerasnya ternyata tak sia-sia. Dia diterima berkerja di perusahaan itu

Yui keluar dari gedung Takamasa Group dengan senyum lebar di wajahnya. Usaha kerasnya ternyata tak sia-sia. Dia diterima berkerja di perusahaan itu PROLOG Yui mengerjapkan matanya yang berat dan menggerakan tubuhnya turun dari ranjangnya. Seluruh badannya terasa remuk, dan kepalanya terasa amat pening. Mungkin karena aku terlalu banyak minum semalam,

Lebih terperinci

Setelah para penyamun pergi, Alibaba memberanikan diri keluar dari tempat

Setelah para penyamun pergi, Alibaba memberanikan diri keluar dari tempat Dahulu kala, dikota Persia, hidup 2 orang bersaudara yang bernama Kasim dan Alibaba. Alibaba adalah adik Kasim yang hidupnya miskin dan tinggal didaerah pegunungan. Ia mengandalkan hidupnya dari penjualan

Lebih terperinci

CINTA 2 HATI. Haii...! Tiara terkejut, dan menatap pada pria itu. Pada saat itu, ternyata pria itu juga menatap kearah Tiara. Mereka saling menatap.

CINTA 2 HATI. Haii...! Tiara terkejut, dan menatap pada pria itu. Pada saat itu, ternyata pria itu juga menatap kearah Tiara. Mereka saling menatap. CINTA 2 HATI Udara sore berhembus semilir lembut,terasa sejuk membelai kulit.kira kira menunjukan pukul 16.45 WIB. Seorang gadis yang manis dan lugu sedang berjalan didepan rumahnya itu. Tiba tiba seorang

Lebih terperinci

Pertama Kali Aku Mengenalnya

Pertama Kali Aku Mengenalnya 1 Pertama Kali Aku Mengenalnya Aku berhasil menjadi kekasihnya. Laki-laki yang selama 4 tahun sudah aku kagumi dan cintai. Aku pertama kali bertemu dengannya ketika aku duduk di bangku SMP. Saat itu hidupku

Lebih terperinci

Seorang gadis sedang berjalan bahagia di

Seorang gadis sedang berjalan bahagia di Chapter I: The First Meeting Seorang gadis sedang berjalan bahagia di sepanjang jalan pada malam yang cerah. Ia melihat ke sekelilingnya dengan senyum ceria. Ia berharap hal aneh itu tidak akan muncul

Lebih terperinci

ROSE PAPPER AND BLOODY LILY Part 1

ROSE PAPPER AND BLOODY LILY Part 1 ROSE PAPPER AND BLOODY LILY Part 1 Sinar matahari siang ini begitu terik hingga sanggup menembus setiap celah kain berlapis yang menutupi kulit setiap orang yang menantangnya. Langkah Guri semakin cepat

Lebih terperinci

Pemuda itupun tidak menyangka kalau wanita berbaju hitam ini memiliki perangai yang begitu berangasan dan kasar.

Pemuda itupun tidak menyangka kalau wanita berbaju hitam ini memiliki perangai yang begitu berangasan dan kasar. tags: journal Bab 3. Embun pagi di pegunungan tebal bagai asap. Darimana kalian bisa tahu kalau aku berada di Hangciu? tegur perempuan itu lagi. Hamba sekalian hanya menduga. Belum habis perkataan itu,

Lebih terperinci

Anak laki-laki itu segera mengangkat kakinya. Maaf, ujarnya, sementara si anak

Anak laki-laki itu segera mengangkat kakinya. Maaf, ujarnya, sementara si anak PROLOG S eorang anak laki-laki berjalan menuju rumahnya dengan lemas. Padahal ini adalah hari pertamanya masuk SD, seharusnya dia merasa senang. Dia juga termasuk anak lakilaki yang pemberani karena dia

Lebih terperinci

berada dan segera sadar kalau dia tanpa sengaja tertidur di lantai dua. Semua masih sama pada posisinya, sofa-sofa itu masih ada di sana,

berada dan segera sadar kalau dia tanpa sengaja tertidur di lantai dua. Semua masih sama pada posisinya, sofa-sofa itu masih ada di sana, Tetapi tetap tidak ada jawaban. Aku mencoba mengeluarkan diriku dari tumpukan kertas ini. Kau tahu adegan dimana ada sebuah perahu yang bocor di tengah lautan dan orangorang di dalam perahu mencoba mengeluarkan

Lebih terperinci

Dari jarak sepuluh meter bisa kukenali siapa lelaki yang duduk menundukkan kepalanya dan bertumpu pada lengannya yang ia letakkan di atas lutut.

Dari jarak sepuluh meter bisa kukenali siapa lelaki yang duduk menundukkan kepalanya dan bertumpu pada lengannya yang ia letakkan di atas lutut. Dari jarak sepuluh meter bisa kukenali siapa lelaki yang duduk menundukkan kepalanya dan bertumpu pada lengannya yang ia letakkan di atas lutut. Aku putuskan duduk di sebelahnya. Ia sadar ada orang yang

Lebih terperinci

Dan ia baru menyadari betapa salahnya dirinya. Disana, muncul dari sebelah kirinya, ia merasakan gerakan udara yang cepat. Angin yang berhembus

Dan ia baru menyadari betapa salahnya dirinya. Disana, muncul dari sebelah kirinya, ia merasakan gerakan udara yang cepat. Angin yang berhembus SATU Kalau manusia didesain untuk memiliki lebih dari dua kaki oleh sang Pencipta, ia akan sangat bersyukur saat ini. Ia adalah seorang pria; kegelapan malam menutupi wujudnya. Kegelapan itu merupakan

Lebih terperinci

IBU - seorang ibu beranak 1 berumur 30 tahun, berkulit putih, rambut hitam pendek - berjalan menuju sebuah BUKU.

IBU - seorang ibu beranak 1 berumur 30 tahun, berkulit putih, rambut hitam pendek - berjalan menuju sebuah BUKU. INT. GUDANG - MALAM IBU - seorang ibu beranak 1 berumur 30 tahun, berkulit putih, rambut hitam pendek - berjalan menuju sebuah BUKU. Ibu meniup permukaan buku. Debu berterbangan. Glittering particle membentuk

Lebih terperinci

Belajar Memahami Drama

Belajar Memahami Drama 8 Belajar Memahami Drama Menonton drama adalah kegiatan yang menyenangkan. Selain mendapat hiburan, kamu akan mendapat banyak pelajaran yang berharga. Untuk memahami sebuah drama, kamu dapat memulainya

Lebih terperinci

Segera jemput dia di bandara! Dan bawa kemari! Awas, jika dia melarikan diri! Siap, Pak! ~1~ Bandara Soekarno Hatta, am. Pesawat dari Singapura

Segera jemput dia di bandara! Dan bawa kemari! Awas, jika dia melarikan diri! Siap, Pak! ~1~ Bandara Soekarno Hatta, am. Pesawat dari Singapura Segera jemput dia di bandara! Dan bawa kemari! Awas, jika dia melarikan diri! Siap, Pak! ~1~ Bandara Soekarno Hatta, 11.30 am. Pesawat dari Singapura baru saja mendarat. Kau tahu siapa yang kita tunggu?

Lebih terperinci

Semalam Aldi kurang tidur. Hujan deras ditambah. Rahasia Gudang Tua

Semalam Aldi kurang tidur. Hujan deras ditambah. Rahasia Gudang Tua Rahasia Gudang Tua Semalam Aldi kurang tidur. Hujan deras ditambah suara petir yang silih berganti membuatnya susah memejamkan mata. Hiasan gantung di luar jendela kamarnya selalu bergerak ditiup angin

Lebih terperinci

Sebuah kata teman dan sahabat. Kata yang terasa sulit untuk memasuki kehidupanku. Kata yang mungkin suatu saat bisa saja meninggalkan bekas yang

Sebuah kata teman dan sahabat. Kata yang terasa sulit untuk memasuki kehidupanku. Kata yang mungkin suatu saat bisa saja meninggalkan bekas yang Prolog Seorang teman atau bahkan lebih dari sekedar teman, ya tepatnya adalah sahabat? Apa yang kalian tau tentang teman ataupun sahabat? Dua kata yang hampir serupa, namum mempunyai arti begitu berbeda

Lebih terperinci

Butterfly in the Winter

Butterfly in the Winter Butterfly in the Winter Tahun Ajaran Baru Perasaan cinta dan kesepian memiliki jarak yang begitu tipis. Terkadang kita sukar membedakan keduanya. Meski begitu, keduanya memberikan warna yang cerah dalam

Lebih terperinci

PERANG BERUJUNG MAKAN BUAH SIMALAKAMA

PERANG BERUJUNG MAKAN BUAH SIMALAKAMA Nama: ika Putri k Nim: 09.11.2577 Kelas: S1 TI 01 PERANG BERUJUNG MAKAN BUAH SIMALAKAMA Pada suatu hari terjadi perang antara rakyat Indonesia dengan Malaysia dikarenakan Malaysia sering kali merebut wilayah

Lebih terperinci

Behind the sea there s a kingdom where I could see your sweet smile.

Behind the sea there s a kingdom where I could see your sweet smile. Angel Has Fallen Down Chapter 1 : Alice the Holy Angel Dunia ini memiliki 101 dimensi yang setiap dimensinya dari teratas merupakan tempat yang bahagia hingga yang terbawah merupakan tempat paling menyengsarakan

Lebih terperinci

ONIMUSHA Written by REZA FAHLEVI ( )

ONIMUSHA Written by REZA FAHLEVI ( ) ONIMUSHA Written by REZA FAHLEVI ( 09.12.3843 ) Copyright 2011 Reza Fahlevi All Right Reserved SINOPSIS adalah seorang anak laki-laki dari pasangan Yusaku Matsuda dan dari desa kecil bernama Chikuya di

Lebih terperinci

"Jika saya begitu takut maka biarlah saya mati malam ini". Saya takut, tetapi saya tertantang. Bagaimanapun juga toh akhirnya kita harus mati.

Jika saya begitu takut maka biarlah saya mati malam ini. Saya takut, tetapi saya tertantang. Bagaimanapun juga toh akhirnya kita harus mati. Malam di Perkuburan Diposkan pada 03 Januari 2016 Sebelumnya saya tidak pernah tinggal di tanah perkuburan. Dan tak ingin tinggal di sana. Namun suatu saat saya mengajak seorang pa-kow. Ketika saya sampai

Lebih terperinci

Wonderheart ditinggali oleh manusia-manusia yang memiliki kepribadian baik. Tidak hanya itu, hampir semua dari mereka nampak cantik dan

Wonderheart ditinggali oleh manusia-manusia yang memiliki kepribadian baik. Tidak hanya itu, hampir semua dari mereka nampak cantik dan Bab 1 Wonderheart Di suatu titik di alam semesta ini, terdapat sebuah galaksi yang begitu mirip dengan galaksi Bimasakti. Di dalamnya terdapat sebuah planet yang juga memiliki kehidupan mirip seperti Bumi.

Lebih terperinci

Kisah Ashabul Kahfi. Adapun lokasi gua Ashabul Kahfi tersebut ada 3 pendapat yaitu:

Kisah Ashabul Kahfi. Adapun lokasi gua Ashabul Kahfi tersebut ada 3 pendapat yaitu: Kisah Ashabul Kahfi Kisah Ashabul Kahfi dan anjing adalah sebuah kisah penuh keajaiban sebagai pertanda kekuasan Allah swt yang tak bias di jelaskan oleh akal manusia yang terbatas ini kisah ini di muat

Lebih terperinci

PATI AGNI Antologi Kematian

PATI AGNI Antologi Kematian PATI AGNI Antologi Kematian Ita Nr. KATA PENGANTAR PATI AGNI Antologi Kematian Dalam Bahasa Sansekerta, Pati berarti mati, Agni berarti api. Pati Agni adalah mematikan api (kehidupan). Semua makhluk hidup

Lebih terperinci

Hey, sedang apa kamu di situ teriak Very yang mengetahui ada orang didaerah kekuasaannya.

Hey, sedang apa kamu di situ teriak Very yang mengetahui ada orang didaerah kekuasaannya. H ijaunya dedaunan masih bisa dirasakan, bersihnya udara masih bisa dihirup dengan bebas. Anak-anak kecil berlarian kesana-kemari tanpa memikirkan makan apa besok? Orangorang masih bisa menikmati setiap

Lebih terperinci

Raja Langit, Raja Bumi, dan Putri Bulan Kisah dari Sulawesi Selatan

Raja Langit, Raja Bumi, dan Putri Bulan Kisah dari Sulawesi Selatan Raja Langit, Raja Bumi, dan Putri Bulan Kisah dari Sulawesi Selatan Kisah ini mengajarkan dua hal: Pertama, bahwa setiap peperangan yang dikobarkan oleh rasa iri dan benci hanya akan menghancurkan semua

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.7

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.7 SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.7 1. Aduh, Kaka, kalau rambutmu kau sisir model begitu kau kelihatan lebih tua. Kau seperti nenek-nenek! Alah kau ini hanya sirik,

Lebih terperinci

KOPI DI CANGKIR PELANGI..

KOPI DI CANGKIR PELANGI.. KOPI DI CANGKIR PELANGI.. Irama detik menuju menit yang semakin jelas terdengar, menandakan sunyi telah memonopoli malam. Malam memang selalu berdampingan dengan sunyi, dan kemudian memadu kasih untuk

Lebih terperinci

yang berbentuk datar bagian atasnya dengan sebuah ukiran kepala singa. Mereka yang berada di ruangan sudah berdiri di atas shinéga sejak dari tadi.

yang berbentuk datar bagian atasnya dengan sebuah ukiran kepala singa. Mereka yang berada di ruangan sudah berdiri di atas shinéga sejak dari tadi. Prolog Orion mempercepat langkah kakinya, baju perang yang dikenakannya membuat langkah kakinya menjadi berat, suaranya menggema di lorong gua, bergema dengan cepat seiring dengan langkah kaki yang dia

Lebih terperinci

Angin senja terasa kencang berembus di antara

Angin senja terasa kencang berembus di antara Bab I Angin senja terasa kencang berembus di antara gedung-gedung yang tinggi menjulang. Di salah satu puncak gedung tertinggi, terlihat sebuah helikopter berputar di tempat, berusaha untuk mempertahankan

Lebih terperinci

1 Curahan Hati Sebatang Pohon Jati

1 Curahan Hati Sebatang Pohon Jati 1 Curahan Hati Sebatang Pohon Jati Oleh: Alberta Angela (@black_printzesa) Hai, namaku Jati. Mungkin kalian semua sudah sering mendengar namaku. Tapi mungkin kalian belum terlalu mengenal aku dan kehidupanku.

Lebih terperinci

Adam Aksara MENANTI CINTA. Penerbit. Nulisbuku.com

Adam Aksara MENANTI CINTA. Penerbit. Nulisbuku.com Adam Aksara MENANTI CINTA Penerbit Nulisbuku.com PROLOG Butir-butir keringat hangat berjatuhan dari dagu persegi seorang pria. Terdengar suara nafasnya yang memburu cepat. Kedua otot-otot lengannya yang

Lebih terperinci

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Manusia Api

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Manusia Api Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan Manusia Api Allah menunjuk kepada Tuhan dalam Alkitab. Penulis: Edward Hughes Digambar oleh : Lazarus Disadur oleh: E. Frischbutter Diterjemahkan oleh: Widi Astuti

Lebih terperinci

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Manusia Api

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Manusia Api Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan Manusia Api Allah menunjuk kepada Tuhan dalam Alkitab. Penulis: Edward Hughes Digambar oleh : Lazarus Disadur oleh: E. Frischbutter Diterjemahkan oleh: Widi Astuti

Lebih terperinci

Fiction. John! Waktunya untuk bangun!

Fiction. John! Waktunya untuk bangun! Prologue Ada seorang anak kecil yang mengendap-endap memasuki sebuah kamar dimana di tengah ruangan terdapat sebuah piano besar. Dia perlahan-lahan menutup pintu dan melihat piano besar tersebut dengan

Lebih terperinci

Yang Mencinta dalam Diam

Yang Mencinta dalam Diam Yang Mencinta dalam Diam Aku melihat sebuah abstrak dengan gambar batu-batu cantik menyerupai sebuah rumah, lengkap dengan air-air jernih dibatu-batu tersebut, mereka mengalir dan bergerak sebebas-bebasnya,

Lebih terperinci

Kuda Berkacamata Hitam

Kuda Berkacamata Hitam Kuda Berkacamata Hitam Jeko adalah kuda yang paling gagah di hutan. Tidak hanya gagah, ia pun kuat dan dapat berlari dengan cepat. Saking hebatnya, warga hutan yang lain memberikan gelar Kuda Perkasa padanya.

Lebih terperinci

Mukadimah. Aku bukan siapa-siapa Hanya mencoba untuk bercerita dari khayalan dan pengalaman

Mukadimah. Aku bukan siapa-siapa Hanya mencoba untuk bercerita dari khayalan dan pengalaman Mukadimah Aku bukan siapa-siapa Hanya mencoba untuk bercerita dari khayalan dan pengalaman Mencoba merangkai kata Berpura-pura jadi pujangga Menyenangkan hati dari tangan dan tulisan Semoga semua berkenan

Lebih terperinci

yang paling tidak pernah luput dari kematian adalah cairan ini. Wanita itu meringis ngilu. Semua yang menimpanya kini sudah jelas bagian dari

yang paling tidak pernah luput dari kematian adalah cairan ini. Wanita itu meringis ngilu. Semua yang menimpanya kini sudah jelas bagian dari PROLOG Queenstown Singapore, 1970 Apartemen setinggi ratusan kaki itu mustahil akan membuatnya mudah turun dan keluar. Dia ada di lantai paling atas. Bersama tiga nyawa yang telah hilang dengan beragam

Lebih terperinci

Seorang pria menyelinap keluar dari balik pohon, dan Endra mengenalinya sebagai pemandunya, Lole.

Seorang pria menyelinap keluar dari balik pohon, dan Endra mengenalinya sebagai pemandunya, Lole. Hampir sore, saat Endra berada di hutan bedugul. Jari-jari lentik sinar matahari menembus kanopi puncak pepohonan menerangi kerimbunan hutan. Suara burung mengiringi langkahnya menembus batas hutan terlarang.

Lebih terperinci

AZAN PERTAMA DENDY. (Penulis : IDM)

AZAN PERTAMA DENDY. (Penulis : IDM) AZAN PERTAMA DENDY (Penulis : IDM) Jam menunjukkan pukul 10.30, suasana ruang kelas dua SD Negeri Watambo menjadi ramai. Setiap anak saling mendahului untuk keluar dari kelas. Ibu guru wali kelas dua hanya

Lebih terperinci

Air mataku berlinang-linang sewaktu dokter mengatakan

Air mataku berlinang-linang sewaktu dokter mengatakan Bagian I 1 2 Air mataku berlinang-linang sewaktu dokter mengatakan keputusasaannya untuk mengobatiku. Aku ingat benar bagaimana harapanku dulu untuk sembuh di dalam rawatannya seperti pasien-pasien yang

Lebih terperinci

LUCKY_PP UNTUKMU. Yang Bukan Siapa-Siapa. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

LUCKY_PP UNTUKMU. Yang Bukan Siapa-Siapa. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com LUCKY_PP UNTUKMU Yang Bukan Siapa-Siapa Diterbitkan secara mandiri melalui Nulisbuku.com UNTUKMU Yang Bukan Siapa-Siapa Oleh: Lucky_pp Copyright 2014 by Lucky_pp Desain Sampul: Ii dan friend Diterbitkan

Lebih terperinci

Jangan berteriak, bila ingin selamat! Dan ikuti segala apa yang kami perintahkan! Selamat malam Non! ucap satpam.

Jangan berteriak, bila ingin selamat! Dan ikuti segala apa yang kami perintahkan! Selamat malam Non! ucap satpam. Memberi Kesaksian S ebelum hari persidangan, malam itu, ada dua orang penyusup masuk ke dalam rumah Pak Doni, tanpa di ketahui oleh satpam yang menjaga rumah tersebut. Dengan mengenakan pakaian hitamhitam,

Lebih terperinci

ku yakin, ada makna di balik terjadinya segala sesuatu. Ada makna di balik air mengalir. Ada makna di balik panasnya api.

ku yakin, ada makna di balik terjadinya segala sesuatu. Ada makna di balik air mengalir. Ada makna di balik panasnya api. A ku yakin, ada makna di balik terjadinya segala sesuatu. Ada makna di balik air mengalir. Ada makna di balik panasnya api. Juga ada makna di balik daun yang rontok. Semua makna itu Tuhan berikan untuk

Lebih terperinci

Sarah mengemas barangnya dengan cemberut. Entah yang keberapa. kalinya Dia harus pindah. Dari Jakarta ke Jogja lalu ke Makassar dan kali ini dia

Sarah mengemas barangnya dengan cemberut. Entah yang keberapa. kalinya Dia harus pindah. Dari Jakarta ke Jogja lalu ke Makassar dan kali ini dia 1 Sarah mengemas barangnya dengan cemberut. Entah yang keberapa kalinya Dia harus pindah. Dari Jakarta ke Jogja lalu ke Makassar dan kali ini dia harus on the way ke Korea. Korea? Huh, bahkan dia pun tak

Lebih terperinci

Kalau kau mendengar sesuatu, itu akan hanya memudar dan menjadi bagian dari latar belakang.

Kalau kau mendengar sesuatu, itu akan hanya memudar dan menjadi bagian dari latar belakang. Induksi Jika aku mengatakan kepadamu, lihatlah seekor burung merah, dapatkah kau melihatnya untukku? Lihatlah setangkai bunga kuning. Lihatlah sebuah mobil biru. Lihatlah seekor anjing dan seekor kucing.

Lebih terperinci

Alkitab untuk Anak-anak. memperkenalkan. Manusia Api

Alkitab untuk Anak-anak. memperkenalkan. Manusia Api Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan Manusia Api Allah menunjuk kepada Tuhan dalam Alkitab. Penulis: Edward Hughes Digambar oleh: Lazarus Disadur oleh: E. Frischbutter Diterjemahkan oleh: Widi Astuti

Lebih terperinci

Pergi Tak Kembali. Oleh: Firmansyah

Pergi Tak Kembali. Oleh: Firmansyah 1 Pergi Tak Kembali Oleh: Firmansyah Lima tahun berlalu tanpa terasa. Tanpa terasa? Tidak juga, lima tahun itu juga Dam dan istrinya menunggu. Beruntung saat mereka mulai merencanakan banyak terapi hamil,

Lebih terperinci

IVANA PAULINE HANDOJO. -ie- JEJAK SAPU TANGAN. nulisbuku.com

IVANA PAULINE HANDOJO. -ie- JEJAK SAPU TANGAN. nulisbuku.com IVANA PAULINE HANDOJO -ie- JEJAK SAPU TANGAN nulisbuku.com Aroma buku membius, melarutkan Sandra dalam ketenangan di hari libur yang terlupakan ini. Tiga lukisan besar dan beberapa pajangan foto-foto alam,

Lebih terperinci

Alkitab untuk Anak-anak. memperkenalkan. Daud si Anak Gembala

Alkitab untuk Anak-anak. memperkenalkan. Daud si Anak Gembala Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan Daud si Anak Gembala Allah menunjuk kepada Tuhan dalam Alkitab. Penulis: Edward Hughes Digambar oleh: Lazarus Disadur oleh: Ruth Klassen Diterjemahkan oleh: Julie

Lebih terperinci

Part 1 : Aku Menghajar Nenek-Nenek Dengan Cangkul

Part 1 : Aku Menghajar Nenek-Nenek Dengan Cangkul Part 1 : Aku Menghajar Nenek-Nenek Dengan Cangkul Aku tak tahu bagaimana semua peristiwa ini bermula. Yang jelas, keadaan sudah sangat memburuk ketika aku keluar dari kamar mandi dan Ali masuk ke kamarku

Lebih terperinci

SAMPLE. Prologue. Beberapa tahun lalu... image diriku yang ingin kutanamkan dalam benakku. Aku

SAMPLE. Prologue. Beberapa tahun lalu... image diriku yang ingin kutanamkan dalam benakku. Aku Prologue Langit yang berawan di siang hari ini seolah menarikku kembali ke masa itu. Masa dimana rasa ini belum ada. Rasa yang mengakibatkan semuanya menjadi abu-abu. Baik aku... Loki... dan juga Fyari...

Lebih terperinci

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Daud si Anak Gembala

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Daud si Anak Gembala Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan Daud si Anak Gembala Allah menunjuk kepada Tuhan dalam Alkitab. Penulis: Edward Hughes Digambar oleh: Lazarus Disadur oleh: Ruth Klassen Diterjemahkan oleh: Julie

Lebih terperinci

DIPA TRI WISTAPA MEMBILAS PILU. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

DIPA TRI WISTAPA MEMBILAS PILU. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com DIPA TRI WISTAPA MEMBILAS PILU Diterbitkan secara mandiri melalui Nulisbuku.com MEMBILAS PILU Oleh: Dipa Tri Wistapa Copyright 2014 by Dipa Tri Wistapa Penerbit Dipa Tri Wistapa Website dipoptikitiw@gmail.com

Lebih terperinci

Yarica Eryana. Destiny. Penerbit HKS

Yarica Eryana. Destiny. Penerbit HKS Yarica Eryana Destiny Penerbit HKS Destiny Oleh: Yarica Eryana Copyright 2013 by Yarica Eryana Penerbit HKS gaemgyuchokyuhyun.wordpress.com hyokyustory@yahoo.com Desain Sampul: Erlina Essen Diterbitkan

Lebih terperinci

Kilat masih terus menyambar dan menyilaukan mata. Cahaya terangnya masuk melalui celah-celah jendela dan ventilasi udara. Suara petir terus menderu

Kilat masih terus menyambar dan menyilaukan mata. Cahaya terangnya masuk melalui celah-celah jendela dan ventilasi udara. Suara petir terus menderu Kisah Satu (Oktra) Mendamba Angin Malam Hidup adalah tentang berkorban, atau bahkan mengorbankan orang lain untuk hidup kita. Hidup memberikan makna-makna tersirat yang harus kita artikan sendiri sebagai

Lebih terperinci

Tiga Belas Ribu Empat Ratus Lima Puluh Rupiah

Tiga Belas Ribu Empat Ratus Lima Puluh Rupiah Tiga Belas Ribu Empat Ratus Lima Puluh Rupiah Malam ini hujan turun begitu lebat. Dodo masih berdiri menghadap jendela menanti sang ayah yang belum juga pulang. Sesekali dia berlari kepangkuan ibunya yang

Lebih terperinci

Matahari dan Kehidupan Kita

Matahari dan Kehidupan Kita Bab 5 Matahari dan Kehidupan Kita Tema Peristiwa dan Kesehatan Pernahkah kalian berjalan di siang hari yang terik? Misalnya, saat sepulang sekolah. Apa yang kalian rasakan? Kalian tentu merasa kepanasan.

Lebih terperinci

sudah rapi kembali setelah dicukur. Ruangan-ruangan didalam bangunan ini sangat

sudah rapi kembali setelah dicukur. Ruangan-ruangan didalam bangunan ini sangat Hujan turun lagi disiang hari ini. Bulan April yang aneh. Bukankah seharusnya ini sudah menjadi liburan musim panas yang menyenankan? Mengapa hujan lagi? Jakarta, metropolitan yang sungguh kontras dengan

Lebih terperinci

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #19 oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #19 oleh Chris McCann Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #19 oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di pembahasan Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini adalah pembahasan #19 tentang Wahyu, pasal

Lebih terperinci

Intro. Cupve - Izzi - Guardian

Intro. Cupve - Izzi - Guardian Intro Cahaya putih bersinar terang. Di ikuti bau yang begitu harum. Dari sebuah bola cahaya muncul sosok bersayap, dengan kaki-kaki yang lentik, tangan yang mungil tapi kuat, mata penuh dengan cinta dan

Lebih terperinci

PRAJURIT YANG HILANG. Bulan Merkurius, dalam sistem kalender Teffloo

PRAJURIT YANG HILANG. Bulan Merkurius, dalam sistem kalender Teffloo 1 PRAJURIT YANG HILANG Bulan Merkurius, dalam sistem kalender Teffloo Seorang gadis berusia kira-kira dua puluh tahunan kalau tidak salah taksir sedang duduk membelakangi meja marmer besar yang terletak

Lebih terperinci

Ayo, minum, katanya seolah mengajaknya ikut minum bersamanya.

Ayo, minum, katanya seolah mengajaknya ikut minum bersamanya. Keledai Cerpen Dedy Tri Riyadi (Koran Tempo, 6 April 2014) LELAKI tua itu memandang ke arah jalan yang ramai di luar jendela. Di jalanan, entah karena apa, banyak sekali orang seperti sedang menunggu sesuatu

Lebih terperinci

Sayang berhenti menangis, masuk ke rumah. Tapi...tapi kenapa mama pergi, Pa? Masuk Sayang suatu saat nanti pasti kamu akan tahu kenapa mama harus

Sayang berhenti menangis, masuk ke rumah. Tapi...tapi kenapa mama pergi, Pa? Masuk Sayang suatu saat nanti pasti kamu akan tahu kenapa mama harus SATU Love is that condition in which the happiness of another person is essential to your own - ROBERT A. HEINLEIN Kenapa Mama harus pergi? tanya seorang anak berusia sekitar delapan tahun. Mama harus

Lebih terperinci

Bagian 1 : Tak Kan Kubiarkan Kau Merebutnya Dariku!

Bagian 1 : Tak Kan Kubiarkan Kau Merebutnya Dariku! Bagian 1 : Tak Kan Kubiarkan Kau Merebutnya Dariku! Mesin mobil sudah mati beberapa menit yang lalu, tapi Zhara masih duduk diam dibelakang kemudi. Sibuk menenangkan debar jantungnya, berusaha untuk bisa

Lebih terperinci

DI BALIK DINDING. Apa ya, yang berada di balik dinding itu?, selalu dan selalu dia bertanya-tanya

DI BALIK DINDING. Apa ya, yang berada di balik dinding itu?, selalu dan selalu dia bertanya-tanya Apa ya, yang berada di balik dinding itu?, selalu dan selalu dia bertanya-tanya pada dirinya sendiri. Hingga akhirnya suatu hari, dia pun memberanikan diri untuk mengintip. Terlihat seorang bocah lelaki

Lebih terperinci

`Lampiran 1. Ringkasan Cerita Mukashi Banashi. Urashima Tarou. dia melihat sekumpulan anak sedang menangkap seekor kura-kura.

`Lampiran 1. Ringkasan Cerita Mukashi Banashi. Urashima Tarou. dia melihat sekumpulan anak sedang menangkap seekor kura-kura. `Lampiran 1 Ringkasan Cerita Mukashi Banashi Urashima Tarou Suatu hari, ketika Urashima Tarou akan pergi memancing ke pantai seperti biasanya, dia melihat sekumpulan anak sedang menangkap seekor kura-kura.

Lebih terperinci

YUNUS. 1 7/15/15 Yunus 1. Yunus menolak perintah Allah untuk pergi memperingatkan penduduk kota Niniwe

YUNUS. 1 7/15/15 Yunus 1. Yunus menolak perintah Allah untuk pergi memperingatkan penduduk kota Niniwe 1 7/15/15 Yunus 1 YUNUS Yunus menolak perintah Allah untuk pergi memperingatkan penduduk kota Niniwe 1 Pada jaman dahulu, ada seorang nabi di Israel yang bernama Yunus. Ayahnya bernama Amitai. ALLAH memberi

Lebih terperinci

Kisahhorror. Fiksi Horror #1: A Midnight Story. Penerbit Dark Tales Inc.

Kisahhorror. Fiksi Horror #1: A Midnight Story. Penerbit Dark Tales Inc. Kisahhorror Fiksi Horror #1: A Midnight Story Penerbit Dark Tales Inc. 2 Fiksi Horror #1: A Midnight Story Penulis: @kisahhorror Copyright 2012 by Kisahhorror Penerbit Dark Tales Inc. @darktales_inc Darktales.inc@gmail.com

Lebih terperinci

Cinta, bukan satu hal yang patut untuk diperjuangkan. Tapi perjuangan untuk mendapatkan cinta, itulah makna kehidupan. Ya, lalu mengapa...

Cinta, bukan satu hal yang patut untuk diperjuangkan. Tapi perjuangan untuk mendapatkan cinta, itulah makna kehidupan. Ya, lalu mengapa... 6 Cinta, bukan satu hal yang patut untuk diperjuangkan. Tapi perjuangan untuk mendapatkan cinta, itulah makna kehidupan. Ya, lalu mengapa... OooOooOooO "Hye..." "Hhmmm..." "Aku mencintaimu..." "Nado. Aku

Lebih terperinci

Kisah Dari Negeri Anggrek

Kisah Dari Negeri Anggrek Kisah Dari Negeri Anggrek By Eryani Widyastuti SATU Pernahkah kalian mendengar kisah ini? Kisah dari Negeri Anggrek yang damai, indah, dan udaranya dipenuhi oleh bau harum-manis bebungaan anggrek. Negeri

Lebih terperinci

Tukang Grafir. Dari Kumpulan Cerpen "Keberanian Manusia"

Tukang Grafir. Dari Kumpulan Cerpen Keberanian Manusia Dari Kumpulan Cerpen "Keberanian Manusia" Tukang Grafir Hanya ada satu tukang grafir di kota kami dan kebetulan dia adalah paman saya. Kalau dia bercakap dengan saya akhir-akhir ini, dia takkan bercerita

Lebih terperinci

Bintang Pembuka. Kepada orang-orang yang tidak pernah naik keatas atap rumahnya untuk sekedar melihat betapa indahnya bintang-bintang.

Bintang Pembuka. Kepada orang-orang yang tidak pernah naik keatas atap rumahnya untuk sekedar melihat betapa indahnya bintang-bintang. Bintang Pembuka Kepada orang-orang yang tidak pernah naik keatas atap rumahnya untuk sekedar melihat betapa indahnya bintang-bintang. Kepada orang-orang yang belum pernah merasakan nikmatnya menatap bintang

Lebih terperinci

dengan mudah, mereka melukaimu? Mengancammu?, aku membuka mataku. Menatap

dengan mudah, mereka melukaimu? Mengancammu?, aku membuka mataku. Menatap Dean, kau menghilang cukup lama, dan kau tak mungkin bergabung dengan mereka dengan mudah, mereka melukaimu? Mengancammu?, aku membuka mataku. Menatap Justin yang menatapku dengan penuh perhatian. Aku

Lebih terperinci

TIMUN EMAS. Nyi Loro Kidul. Kumpulan Cerita Rakyat Nusantara. Nyai Dasima. Dongeng Kera Sakti. Asal Usul Rawa Pening. Buaya Perompak. Leny M.

TIMUN EMAS. Nyi Loro Kidul. Kumpulan Cerita Rakyat Nusantara. Nyai Dasima. Dongeng Kera Sakti. Asal Usul Rawa Pening. Buaya Perompak. Leny M. Kumpulan Cerita Rakyat Nusantara TIMUN EMAS Si Manan dan Si Beku Nyai Dasima Pengalaman I Kodok Asal Usul Rawa Pening Dongeng Kera Sakti Buaya Perompak Dongeng Durbet Asal Mula Bukit Demulih Nyi Loro Kidul

Lebih terperinci

László Hankó: Kebahagiaan Marina

László Hankó: Kebahagiaan Marina 1 László Hankó: Kebahagiaan Marina Terjemahan: Mentari Siahaan Dahulu kala hiduplah seorang wanita muda dan cantik bernama Marina. Dia tinggal di sebuah gubuk kecil di tepi pantai bersama suaminya yang

Lebih terperinci

Kierkegaard dan Sepotong Hati

Kierkegaard dan Sepotong Hati Kierkegaard dan Sepotong Hati Langit sudah memerah. Matahari yang anggun nyaris meninggalkan tahtanya. Meninggalkan aku dalam tanda tanya. Aku mempercepat langkah menaiki anak-anak tangga yang cukup curam.

Lebih terperinci

Tante, please... Saya benar-benar membutuhkan bantuan. Pemuda itu tampak memohon. Tapi... Ini menyangkut hidup mati seseorang, tante!

Tante, please... Saya benar-benar membutuhkan bantuan. Pemuda itu tampak memohon. Tapi... Ini menyangkut hidup mati seseorang, tante! Bab I Karenina mengangkat kopernya dengan tergesa-gesa. Bi Sumi yang menggendong Alea, putrinya yang baru berumur 9 bulan, juga mengikuti langkahnya dengan tergesa-gesa. Kita harus cepat, Bi. Acaranya

Lebih terperinci

Cermin. Luklukul Maknun

Cermin. Luklukul Maknun Cermin Luklukul Maknun Orang-orang terkekeh-kekeh setelah melihat dirinya di cermin. Mereka tersenyum, memerhatikan dirinya, lalu tersenyum lagi. Setelah itu, mereka mencatat sesuatu di buku. Mereka memerhatikan

Lebih terperinci

Lima Belas Tahun Tidak Lama

Lima Belas Tahun Tidak Lama Dari Kumpulan Cerpen "Keberanian Manusia" Lima Belas Tahun Tidak Lama Kota kami telah hampir berusia setengah abad, dan hampir saja hanyut karena kecelakaan gunung berapi. Beberapa tahun belakangan ini

Lebih terperinci

2 Our Precious School

2 Our Precious School Kereta terakhir hari ini sampai di Desa Silia. Pintu kereta yang terbuka hanya menurunkan satu orang penumpang dengan raut wajah sedih. Indra Darmawan harus meninggalkan kota dan menetap di Desa Silia

Lebih terperinci

TUGAS PERANCANGAN FILM KARTUN. Naskah Film Dan Sinopsis. Ber Ibu Seekor KUCING

TUGAS PERANCANGAN FILM KARTUN. Naskah Film Dan Sinopsis. Ber Ibu Seekor KUCING TUGAS PERANCANGAN FILM KARTUN Naskah Film Dan Sinopsis Ber Ibu Seekor KUCING DISUSUN OLEH : INDRA SUDRAJAT 09.12.3831 09-S1SI-05 SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2011/2012

Lebih terperinci

Ariesty Kartika. Kerangka Jiwa

Ariesty Kartika. Kerangka Jiwa Ariesty Kartika Kerangka Jiwa Kerangka Jiwa Oleh: Ariesty Kartika Copyright 2015 by Ariesty Kartika Cover Picture By: Kahfiya Hasbi 2 ;hingga kata berujung pada kita Dan akhirnya Ini adalah kumpulan coretan

Lebih terperinci

Mengajarkan Budi Pekerti

Mengajarkan Budi Pekerti 4 Mengajarkan Budi Pekerti Sukakah kamu membaca cerita dan dongeng? Banyak cerita dan dongeng anak-anak yang dapat kamu baca. Dalam sebuah cerita, terdapat pelajaran. Belajarlah dari isi cerita dan dongeng.

Lebih terperinci

Xen.. aku tutup mata kamu sebentar ya oke? ujar Ican dengan hati-hati menutupi maksudnya. Kalau aku tidak mau bagaimana? jawab Xena santai.

Xen.. aku tutup mata kamu sebentar ya oke? ujar Ican dengan hati-hati menutupi maksudnya. Kalau aku tidak mau bagaimana? jawab Xena santai. KOPI - Sudah ya capek aku lari-larian terus.. niat sekali ya ngelitikin aku?? ujar Xena ketika Ican mengejarnya di sebuah Taman Tiara yang biasa mereka datangi di waktu senggang. Xena dan Ican sudah dua

Lebih terperinci

Ditatapnya sebuah batu cukup besar didekat kolam. Air yang tampak jernih hingga pantulan cahaya matahari yang masih remang bisa dengan mudah

Ditatapnya sebuah batu cukup besar didekat kolam. Air yang tampak jernih hingga pantulan cahaya matahari yang masih remang bisa dengan mudah Hitam-Putih Hari yang masih sunyi, disaat matahari baru saja beranjak dari tempat tidurnya yang menyembunyikan cahayanya dengan berselimutkan langit malam. Flynn hari ini pun terbangun pagi sekali. Membuka

Lebih terperinci

Saat itu aku sedang berdua di rumah dengan Fadhil, Kak Dityo sedang berada di kampus, dan Kak Darma baru saja pulang.

Saat itu aku sedang berdua di rumah dengan Fadhil, Kak Dityo sedang berada di kampus, dan Kak Darma baru saja pulang. Aku pulang! seru Kak Darma. Ia adalah kakakku. Aku akan ceritakan tentang keluargaku lebih banyak nanti. Oh ya kenalkan namaku Ayla. Lengkapnya Ayla Fadhillah. Aku punya saudara kembar, namanya Fadhil

Lebih terperinci