BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Mikrokontroler AVR ATMega32L digunakan sebagai pusat kontrol sistem.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Mikrokontroler AVR ATMega32L digunakan sebagai pusat kontrol sistem."

Transkripsi

1 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Spesifikasi Sistem Mikrokontroler AVR ATMega32L digunakan sebagai pusat kontrol sistem. Mikrokontroler menggunakan kristal sebesar 4 MHz. Catu daya yang diperlukan untuk mengoperasikan sistem adalah 12V, dengan arus yang dibutuhkan sebesar 80-90mA. Bahasa pemrograman C digunakan dalam perancangan piranti lunak pada mikrokontroler ATMega32L Sistem menggunakan modul GSM SIM300 untuk mengirimkan SMS. SIMCard GSM digunakan sebagai kartu seluler pada sistem. Keypad 4x4 digunakan untuk pengguna mengubah password dari sistem dan mengubah nomor handphone yang terdaftar pada sistem. LCD16X2 digunakan sebagai penampil yg membantu pengguna ketika menggunakan Keypad. Sistem mempunyai RTC (Real Time Clock) yang terdapat pada modul GSM SIM300. Sistem ini dapat melakukan pemanasan mobil selama 5 menit, sesuai jadwal yang diatur oleh pengguna yaitu setiap hari dengan jam tertentu, setiap minggu pada hari yang sama dengan jam tertentu. 104

2 105 Sistem ini dapat memberikan status dari kondisi mobil berupa kondisi mesin, alarm, central lock, emergency mode, jadwal pemanasan mobil serta sisa pulsa dari kartu GSM yg terdapat pada sistem. Sistem dapat mematikan mobil secara paksa jika diperintahkan oleh pengguna yang terdaftar dan akan membunyikan sirene. Pada kondisi ini sistem membuat mobil tidak dapat distarter sampai pengguna mengembalikannya ke kondisi semula. Sistem mempunyai buzzer dan sirene yang mempunyai spesifikasi dB. Buzzer berfungsi sebagai pengingat kepada pengguna mesin sedang dalam kondisi pemanasan atau mengingatkan kepada pengguna untuk menekan tombol rahasia setelah menyalakan mesin dan sirene berfungsi penanda mobil berada dalam mode emergency. Gambar 4.1 Foto Modul Sistem Keamanan dan Otomatisasi Pemanasan Mobil dengan SMS

3 Daftar Komponen Daftar komponen yang digunakan untuk mendesain sistem keamanan dan otomatisasi pemanasan mobil dengan SMS, dapat dilihat pada tabel 4.1 di bawah ini. Tabel 4.1 Daftar Komponen No Nama Komponen Designator Tipe atau Ukuran Jumlah 1 Mikrokontroler U1 ATMEGA32L 1 2 Modul GSM U2 SIM SIMCard U3 GSM 1 4 Seven Darlington Arrays U4 ULN Decoder Keypad U5 MM74C LCD U6 16X2 1 7 Regulator 5V U Regulator 3.3V U Regulator Variabel U9 LM Keypad 4X Crystal Y1 4MHz 1 12 Transistor Q1 BC Relay K1,K2,K3 HRS4H-SDC12V 3 K4 G2R1E 1

4 107 No Nama Komponen Designator Tipe atau Ukuran Jumlah R12, R13, R14 22Ohm ¼ Watt 3 R26 120Ohm ¼ Watt 1 R27 280Ohm ¼ Watt 1 R1, R7, R8, R23, R24, R25 1KOhm ¼ Watt 7 14 Resistor R4, R6 3.3KOhm ¼ Watt 2 R3, R5, R15, R17, 6.8KOhm ¼ Watt 7 R19, R21 R2, R9, R10, R30 10KOhm ¼ Watt 4 R16, R18, R20, R22 47Ohm ¼ Watt 4 R11 100KOhm ¼ Watt 1 C3, C4 22pF 2 C8 10nF 1 C1, C2, C9, C12, C15, C16 100nF 6 15 Kapasitor C5 10uF 1 C6 100uF 1 C7 220nF 1 C11, C14 470uF 2 C10, C13, C17, C uF 4 16 Dioda D1, D2 1N4007 2

5 108 No Nama Komponen Designator Tipe atau Ukuran Jumlah 17 LED D3, D4, D5, D6, D7, D8 Merah 6 18 Baterai BT1 Kancing 3V 1 19 Buzzer BZ Horn - 12V 1 21 Terminal Blok P1-13 P3, P5 Putih L (2 Pin) 2 22 Header P6 Tulang Ikan 4 P2, P4 Tulang Ikan L 10 Female Switch Roller 1 IC 40 Pin 1 24 Soket IC 18 Pin 1 IC 16Pin 1 Battery Kancing 1 25 Heatsink 1.6cm X 2.5cm Implementasi Implementasi berisi bagaimana sistem ditempatkan di kendaraan dan cara pemasangannya serta seluruh format SMS yang digunakan pada sistem.

6 Prosedur Pemasangan Sistem ini memiliki 13 output kabel utama yang akan dihubungkan ke mobil, yaitu : 1. VCC 12V 2. VCC 12V Ignition Switch 3. VCC 3,3 V 4. Ground 5. Alarm (fitur pengecekan kunci) 6. On Ignition Switch 7. Akumulator Ignition Switch 8. Starter Ignition Switch 9. Status Mesin (indikator akumulator) 10. Alarm (LED) 11. Central Lock (Roller Switch) 12. Akumulator Ignition Switch 13. Buzzer (Sirene)

7 110 Gambar 4.2 Hubungan Sistem dengan Mobil Gambar 4.3 Hubungan Sistem dengan Device Lain

8 111 Selain memiliki 13 kabel output utama, sistem juga memiliki LED indikator sinyal, dan tombol yang akan di pasang pada suatu tempat di dalam mobil secara rahasia. Pada sistem juga memiliki LCD dan header untuk keypad 4x4. Keypad dibutuhkan jika ingin mengubah password pada sistem dan mengganti nomor handphone yang terdaftar. Selain itu, pada pintu utama central lock, ada pemasangan roller switch yang berfungsi untuk mengetahui pintu terkunci atau tidak. Pengguna perlu untuk membeli SIMCard GSM prabayar atau pascabayar, dan memasangnya ke dalam sistem. Setelah semua kabel dan komponen dipasang, maka sistem akan langsung menyala. Kemudian pengguna diharuskan menunggu sampai WELCOME tercetak pada LCD. Setelah itu, penting untuk menekan tombol reset, tunggu hingga LED indikator sinyal berkedip kemudian tekan reset sekali lagi Tampilan LCD Pada saat penyalaan sistem maka sistem akan menampilkan tulisan ACTIVATING seperti gambar dibawah ini, ini adalah saat awal inisialisasi sistem, sebelum sistem sepenuhnya bekerja. Gambar 4.4 Tampilan LCD ACTIVATING

9 112 Berikutnya akan muncul tampilan WELCOME ini menandakan sistem telah siap untuk digunakan. Gambar 4.5 Tampilan LCD WELCOME Berikutnya ketika pengguna menekan tombol D pada keypad maka akan muncul permintaan untuk memasukan input-an password, di mana secara default adalah Gambar 4.6 Tampilan LCD Input Password 1 Pada saat penekanan password akan muncul tampilan seperti gambar di bawah ini : Gambar 4.7 Tampilan LCD Input Password 2 Jika password yang dimasukan salah maka akan muncul gambar seperti di bawah ini :

10 113 Gambar 4.8 Tampilan LCD Wrong Password Jika password yang dimasukan benar, maka akan muncul tampilan berikutnya untuk menentukan pilihan untuk mengganti password atau mengatur nomor telepon seluler seperti di bawah ini : Gambar 4.9 Tampilan LCD Menu Utama Jika pengguna memilih pilihan A maka akan muncul tampilan seperti di bawah ini : Gambar 4.10 Tampilan LCD Input New Password 1 Pada saat pengguna telah mulai meng-input maka akan muncul seperti tampilan di bawah ini : Gambar 4.11 Tampilan LCD Input New Password 2

11 114 Setelah peng-input-an pertama berhasil maka kembali sistem meminta kembali input-an password yang dimasukan seperti tampilan di bawah ini : Gambar 4.12 Tampilan LCD Retype New Password 1 Ketika pengguna memasukan password kembali maka akan muncul tampilan bintang seperti di bawah ini : Gambar 4.13 Tampilan LCD Retype New Password 2 Ketika pengguna memasukan password kembali dan tidak sama dengan yang sebelumnya maka akan muncul tampilan seperti di bawah ini : Gambar 4.14 Tampilan LCD Password Failed Jika pengguna meng-input password yang sama seperti sebelumnya maka akan muncul tampilan seperti yang menandakan peng-input-an password baru berhasil seperti di bawah ini :

12 115 Gambar 4.15 Tampilan LCD Password Confirm Jika pengguna memilih pilihan B maka akan muncul kembali pilihan untuk memilih pilihan A untuk menampilkan nomor telepon seluler, dan B untuk mengganti nomor telepon seluler seperti di bawah ini : Gambar 4.16 Tampilan LCD Menu Setting No. Hp Jika pengguna memilih pilihan A maka LCD akan menampilkan nomor telepon seluler yang terdaftar seperti dibawah ini : Gambar 4.17 Tampilan LCD HP Number Jika pengguna memilih pilihan B maka akan muncul tampilan seperti berikut untuk meminta memasukan nomor telepon seluler yang baru seperti di bawah ini : Gambar 4.18 Tampilan LCD Insert New No. Hp 1

13 116 Ketika pengguna meng-input nomor telepon seluler maka akan muncul tampilan seperti di bawah ini : Gambar 4.19 Tampilan LCD Insert New No. Hp 2 Jika pengguna telah selesai memasukan nomor telepon seluler yang diinginkan dan menekan D, maka akan muncul tampilan seperti berikut jika salah maka akan muncul tampilan seperti di bawah ini : Gambar 4.20 Tampilan LCD Wrong Format Jika benar maka akan muncul tampilan seperti di bawah ini : Gambar 4.21 Tampilan LCD Number Changed Fungsi SMS Berikut merupakan format SMS serta fungsinya dan kondisi yang dapat dilakukan oleh sistem: REGISTER Untuk mengubah nomor handphone pengguna, ketik SMS dengan format REGISTER<spasi><Password>

14 117 huruf besar semua, kemudian kirim ke nomor yang terdapat pada sistem. Setelah nomor terdaftar maka sistem akan mengirim SMS ke nomor yang telah terdaftar tersebut, dan menghapus nomor handphone yang terdaftar sebelumnya. Contoh : REGISTER BALANCE CHECK Untuk mendaftarkan nomor pengecekan pulsa, maka kirim SMS dengan format BALANCE<spasi> CHECK<spasi><No. cek pulsa> huruf besar semua. Berikut adalah operator-operator yang ada di Indonesia : - Simpati / AS < *888# > - Mentari < *555# > - IM3 < *388# > - XL bebas/jempol < *123# > - AXIS < *888# > - AXIS (Pasca bayar) < *887# > (cek pemakaian terakhir) - Three < *111*1# > Setelah mendaftar nomor cek pulsa, maka setiap kali pengguna mendapatkan SMS dari sistem akan terdapat sisa pulsa pada nomor yang terdapat pada sistem.

15 118 Contoh : BALANCE CHECK *123# Mesin Mobil Menyala Jika mesin mobil telah menyala, maka sistem akan membunyikan buzzer sebagai pengingat kepada pengguna untuk menekan tombol rahasia yang terletak pada mobil. Waktu yang diberikan untuk menekan tombol adalah 30 detik. Jika tidak ada penekanan pada tombol rahasia, maka sistem akan mengirim SMS kepada pengguna bahwa mesin mobil baru saja menyala. Jika pengguna merasa terjadi pencurian pada mobil, maka pengguna dapat mematikan paksa mesin mobil tersebut dengan mengirim SMS dengan format X dengan huruf besar. Contoh : X Setelah sistem menerima SMS tersebut maka sistem akan mematikan mesin mobil, kemudian sirene akan berbunyi dan mobil tidak dapat dinyalakan kembali sampai pengguna mengirim SMS dengan format NORMALIZE dengan huruf besar. Jika sistem menerima SMS tersebut maka sistem akan menormalkan kembali mesin mobil dan sirene akan berhenti berbunyi, sehingga mobil dapat berfungsi kembali seperti semula.

16 119 Contoh: NORMALIZE WARMING UP Pada nomor handphone yang telah terdaftar, ketik SMS dengan format WARMING<spasi>UP huruf besar semua, kirim ke nomor handphone yang ada pada sistem. Setelah mobil menerima SMS tersebut, sistem akan mengecek apakah mesin sedang menyala atau tidak, jika menyala maka sistem akan mengirim SMS kepada pengguna bahwa mesin sedang menyala, kemudian sistem juga akan mengecek apakah ada kunci pada ignition, jika terdapat kunci pada ignition maka sistem akan mengirim SMS kepada pengguna bahwa terdapat kunci pada ignition mobil, jika tidak maka sistem akan menyalakan mobil tersebut. jika penyalaan pertama mesin mobil tidak menyala, maka akan dicoba penyalaan mobil sampai 5 kali sampai mesin mobil berhasil menyala. Jika setelah dicoba 5 kali gagal menyala, maka sistem akan mengirim SMS kepada pengguna bahwa mesin gagal dinyalakan. Jika mesin berhasil dinyalakan maka sistem akan mengirim SMS kepada pengguna bahwa mesin telah berhasil dinyalakan dan sedang dipanaskan. Sistem akan menghitung waktu

17 120 penyalaan mesin selama 5 menit. Selama mesin menyala maka sistem akan membunyikan buzzer jika pintu tidak terkunci, jika terdapat kunci maka mesin akan langsung dimatikan. Setelah 5 menit mesin mobil menyala, mesin mobil akan dimatikan oleh sistem, kemudian sistem akan mengirim SMS kepada pengguna bahwa mesin mobil telah dimatikan dan telah dipanaskan. Contoh : WARMING UP WARMING UP dengan Jadwal Pada nomor handphone yang telah terdaftar, ketikan format yang sesuai dengan penjadwalan yang diinginkan. Berikut format untuk penjadwalan pemanasan mobil: Tabel 4.2 Format SMS WARMING UP Jadwal FORMAT CONTOH Hari ini WARMING UP <jam> WARMING UP 13:00 Setiap hari WARMING UP <jam> EVERYDAY WARMING UP 13:00 EVERYDAY Setiap minggu WARMING UP <jam> EVERYWEEK WARMING UP 13:00 EVERYWEEK

18 121 Jadwal FORMAT CONTOH Setiap minggu dengan hari WARMING UP <jam> EVERYWEEK <hari> WARMING UP 13:00 EVERYWEEK MONDAY Catatan: <jam>: HH:MM <hari>:monday,tuesday, Setelah sistem menerima SMS jadwal pemanasan mesin, maka sistem akan memprogram jadwal yang diinginkan, kemudian sistem akan mengirim SMS kepada pengguna jadwal pemanasan mobil. Pengguna dapat mengetahui kembali jadwal pemanasan mobil ketika pengguna mengirim SMS STATUS UNSCHEDULE Setelah jadwal yang telah diprogram, pengguna dapat membatalkan jadwal yang telah diprogram dengan mengirim SMS ke nomor handphone yang ada di mobil dengan format UNSCHEDULE huruf besar semua. Setelah sistem menerima SMS maka sistem akan membatalkan jadwal pemanasan yang terdapat pada sistem.

19 122 Contoh : UNSCHEDULE STATUS Pada nomor handphone yang telah terdaftar, Ketik SMS dengan format STATUS huruf besar semua, kirim ke nomor handphone yang ada pada sistem. Setelah sistem menerima SMS tersebut, sistem akan mengecek status mesin, Alarm, Central Lock, Emergency mode, jadwal pemanasan mobil. Kemudian sistem akan mengirim SMS berupa semua status yang telah terkumpul tersebut kepada pengguna. Contoh : STATUS ENGINE OFF Pada nomor handphone yang telah terdaftar, ketik SMS dengan format ENGINE<spasi>OFF huruf besar semua. Kirim ke nomor handphone yang terdapat pada sistem. Setelah sistem menerima SMS tersebut, sistem akan mengecek status mesin, jika mesin mobil sedang tidak menyala maka sistem akan mengirim SMS kepada pengguna bahwa mesin sedang tidak menyala. Jika Mesin sedang menyala, maka sistem akan mematikan mesin tersebut kemudian sistem akan mengirim SMS

20 123 kepada pengguna bahwa mesin berhasil dimatikan. Perlu diketahui bahwa ENGINE OFF hanya berfungsi jika pada saat dalam keadaan WARMING UP. Contoh : ENGINE OFF Prosedur Awal Sistem Setelah sistem mendapatkan sinyal, yang harus dilakukan adalah : 1. Mengubah password Memasang keypad, kemudian tekan D, masukan password awal kemudian tekan A, lalu masukan password baru setelah itu input kembali password baru. Tekan C untuk menghapus satu karakter dan tekan * untuk keluar. 2. Mendaftar nomor handphone Setelah mengubah password, perlu dilakukan pendaftaran nomor handphone dengan keypad ataupun dengan SMS. Untuk pendaftaran nomor handphone dengan keypad, Tekan D kemudian masukan password, kemudian tekan B, lalu tekan B kembali, setelah itu masukan nomor handphone yang akan didaftar, setelah selesai input nomor handphone, tekan D untuk selesai mendaftar. Tekan C untuk menghapus satu karakter, tekan * untuk keluar. Untuk mendaftar nomor handphone dengan SMS, ketik REGISTER <spasi> <Password> kirim ke nomor handphone yang terdapat di

21 124 dalam sistem. Setelah pendaftaran nomor handphone, sistem akan mengirim SMS ke nomor handphone yang terdaftar, menunjukan bahwa nomor telah terdaftar. 3. Daftar Nomor Pengecekan Pulsa Untuk jenis nomor handphone prabayar yang terdapat dalam sistem, maka disarankan untuk mendaftarkan nomor pengecekan pulsa, dengan mengirim SMS dengan format BALANCE CHECK <No. cek pulsa> berikut adalah nomor pengecekan pulsa operator-operator yang ada di Indonesia : - Simpati / AS < *888# > - Mentari < *555# > - IM3 < *388# > - XL bebas/jempol < *123# > - Xplor < *108# > (cek limit) - AXIS < *888# > - AXIS (Pasca bayar) < *887# > (cek pemakaian terakhir) - Three < *111*1# > Setelah mendaftar nomor cek pulsa, maka setiap kali pengguna mendapatkan SMS dari device, akan terdapat sisa pulsa pada nomor yang terdapat di sistem Data Data merupakan seluruh hasil percobaan yang diujikan kepada sistem diantaranya berupa pengiriman SMS oleh pengguna, pengiriman respon SMS

22 125 sistem tanpa perintah SMS pengguna, pengiriman SMS oleh pengguna dengan gangguan, penggantian kartu sistem dengan operator lain, rata-rata data waktu percobaan, pengukuran daya pada sistem Pengiriman SMS oleh Pengguna Data pengukuran yang diambil, diuji pada ruangan terbuka di daerah parkir Syahdan Universitas Bina Nusantara, dengan tipe handphone ber-merek Sony Ericsson, serta nomor yang sama untuk setiap pengujian dan operator yang digunakan adalah XL. Disini dilakukan pengujian untuk setiap instruksi yang ada dan responnya terhadap waktu balasan serta pengerjaanya Format SMS Salah Tabel 4.3 Waktu SMS Format SMS Salah Format Salah Penjalanan Action Waktu Reply (s) 1 sukses sukses sukses sukses sukses sukses sukses sukses sukses 20.28

23 126 Format Salah Penjalanan Action Waktu Reply (s) 10 sukses Rata-Rata Pada data tersebut seluruh SMS yang dikirimkan sampai ke sistem dan diproses. Di mana format yang digunakan pengguna untuk pengiriman SMS salah atau tidak terdapat fungsinya pada sistem, sehingga akan dikirimkan SMS format salah oleh sistem. Waktu pembalasan yang diberikan sistem memiliki rata-rata detik, di mana ini bergantung pada tipe telepon genggam, dan operator untuk kecepatan pengiriman dan pembalasan yang dikirimkan oleh pengguna. Pengukuran waktu dimulai ketika pengguna mengirimkan SMS. Format Salah waktu(s) Percobaan Waktu Reply Gambar 4.22 Diagram Waktu Format SMS Salah

24 WARMING UP Tabel 4.4 Waktu SMS WARMING UP WARMING UP Penjalanan Action Warming Up Waktu Action (s) Waktu Reply (s) Waktu Pengiriman Setelah Memanaskan Mesin (s) 1 sukses sukses 15,18 29,78 19,81 2 sukses sukses 14,18 28,60 18,20 3 sukses sukses 15,84 29,62 13,65 4 sukses sukses 15,78 30,38 15,13 5 sukses sukses 16,26 29,20 13,97 6 sukses sukses 17,12 31,01 14,32 7 sukses sukses 18,00 35,15 16,16 8 sukses sukses 16,54 31,36 15,29 9 sukses sukses 16,69 30,91 14,91 10 sukses sukses 16,21 30,64 14,85 Rata-Rata 16,18 30,67 15,63

25 128 Pada data ini seluruh SMS yang dikirimkan oleh pengguna sampai ke sistem dan dikerjakan. Rata-rata dari waktu untuk mulai mengerjakan adalah 16,18 detik dari waktu pengiriman SMS oleh pengguna. Setelah itu mesin akan dipanaskan selama 5 menit. Kemudian untuk balasan SMS yang dikirimkan oleh sistem adalah sekitar 30,67 detik dari waktu pengiriman SMS oleh pengguna, dan setelah pengerjaan dilakukan waktu pengiriman yang dilakukan adalah 15,63 detik dari waktu selesainya pemanasan mesin. Waktu penerimaan dan pengiriman SMS ini sangat bergantung kepada operator, untuk kecepatan waktunya. Selain itu pengiriman tergantung juga kepada tipe telepon genggam yang digunakan. WARMING UP Waktu(s) Percobaan Waktu Action Waktu Reply Waktu Pengiriman Gambar 4.23 Diagram Waktu WARMING UP

26 STATUS Tabel 4.5 Waktu SMS STATUS STATUS Penjalanan Action Waktu Reply (s) 1 sukses 30,76 2 sukses 28,62 3 sukses 30,37 4 sukses 29,32 5 sukses 28,54 6 sukses 31,16 7 sukses 33,29 8 sukses 32,30 9 sukses 29,14 10 sukses 34,17 Rata-Rata 30,77 STATUS Waktu(s) Percobaan Waktu Reply Gambar 4.24 Diagram Waktu STATUS

27 130 Pada data ini semua SMS yang dikirimkan sampai ke sistem dan diproses. Disini sistem akan memberikan balasan SMS berupa kondisi mesin, kondisi alarm, dan kondisi central lock, di mana ketika menerima SMS ini maka akan dilakukan pengecekan status tersebut pada kendaraan yaitu mobil. Rata-rata waktu pembalasan SMS adalah 30,77 detik dari waktu pengiriman SMS oleh pengguna. Ini bergantung kembali kepada tipe telepon genggam dan kecepatan pengiriman dan pembalasan yang dilakukan oleh operator ENGINE OFF Tabel 4.6 Waktu SMS ENGINE OFF ENGINE OFF Penjalanan Action Waktu Action (s) Waktu Reply (s) 1 sukses 15,37 22,89 2 sukses 15,37 22,40 3 sukses 15,14 23,24 4 sukses 15,20 22,05 5 sukses 19,03 29,81 6 sukses 16,48 23,11 7 sukses 16,19 23,11 8 sukses 15,97 23,20

28 131 ENGINE OFF Penjalanan Action Waktu Action (s) Waktu Reply (s) 9 sukses 16,18 26,74 10 sukses 16,17 24,66 Rata-Rata 16,11 24,12 ENGINE OFF Waktu(s) Percobaan Waktu action Waktu Reply Gambar 4.25 Diagram Waktu ENGINE OFF Data percobaan ini merupakan SMS untuk kondisi waktu pemanasan setelah dilakukan WARMING UP. Ketika kondisi mesin sedang dalam kondisi menyala karena WARMING UP, dan ingin dimatikan oleh pengguna maka menggunakan SMS ini. Dalam pengujiannya dilakukan WARMING UP terlebih dahulu, dan dalam beberapa waktu langsung diberikan ENGINE

29 132 OFF sehingga mesin dimatikan. Respon waktu pengerjaan adalah 16,11 detik, dan respon balasan SMS yang diberikan sistem adalah 24,12 detik. Pengukuran waktu dimulai ketika pengguna mengirimkan SMS BALANCE CHECK Tabel 4.7 Waktu SMS BALANCE CHECK BALANCE CHECK Penjalanan Action Waktu Reply (s) 1 sukses 24,17 2 sukses 22,77 3 sukses 22,18 4 sukses 23,10 5 sukses 22,99 6 sukses 21,91 7 sukses 23,19 8 sukses 22,79 9 sukses 21,81 10 sukses 21,14 Rata-Rata 22,61 Pada data ini pendaftaran nomor cek pulsa oleh SMS dari pengguna, dilihat dari responnya waktu pembalasan rata-rata adalah 22,61 detik dari waktu pengiriman SMS.

30 133 Pada gambar diatas dimulai dari detik ke 19 sehingga dapat terlihat kejelasan dari data percobaan yang dilakukan. Setelah dilakukan pembalasan pengguna dapat melakukan pengecekan pulsa sistem secara otomatis, dari setiap SMS yang dikirimkan ke sistem. BALANCE CHECK Waktu(s) Waktu Reply Percobaan Gambar 4.26 Diagram Waktu BALANCE CHECK X (Emergency Mode) Tabel 4.8 Waktu SMS X (Emergency Mode) X (Emergency Mode) Penjalanan Action Waktu Action (s) Waktu Reply (s) 1 sukses 15,15 22,72 2 sukses 16,16 22,44 3 sukses 15,13 22,55

31 134 X (Emergency Mode) Penjalanan Action Waktu Action (s) Waktu Reply (s) 4 sukses 15,21 25,91 5 sukses 16,60 28,86 6 sukses 16,17 24,14 7 sukses 14,64 22,59 8 sukses 14,24 22,71 9 sukses 16,80 25,68 10 sukses 15,82 23,78 Rata-Rata 15,59 24,14 X (Emergency Mode) Waktu (s) Percobaan Waktu action Waktu Reply Gambar 4.27 Diagram Waktu X (Emergency Mode) Pada data ini terlihat kecepatan rata-rata untuk pengerjaan action adalah 15,59 detik, dan waktu pembalasan SMS yang dilakukan adalah 24,14 detik.

32 135 Semua SMS yang diberikan sampai kepada sistem dan dikerjakan dengan baik. Pengukuran waktu dimulai ketika pengguna mengirimkan SMS NORMALIZE Tabel 4.9 Waktu SMS NORMALIZE NORMALIZE Penjalanan Action Waktu Action (s) Waktu Reply (s) 1 sukses 15,21 24,81 2 Sukses 14,48 23,61 3 sukses 14,66 25,17 4 sukses 15,61 22,72 5 sukses 14,41 23,47 6 sukses 16,48 23,10 7 sukses 14,78 21,67 8 sukses 14,28 21,14 9 sukses 14,57 21,78 10 sukses 15,21 22,22 Rata-Rata 14,97 22,97 Pada data ini dilakukan pengiriman X terlebih dahulu, kemudian dikirimkan NORMALIZE sehingga dapat dilihat kerja dari sistem seberapa cepat waktu pengerjaannya. Disini kecepatan pengerjaan adalah

33 136 14,97 detik dari waktu pengiriman. Waktu pembalasan yang dilakukan adalah 22,97 detik. Semua SMS yang dikirim diterima dan dikerjakan dengan baik. Pengukuran waktu dimulai ketika pengguna mengirimkan SMS. NORMALIZE Waktu (s) Percobaan Waktu action Waktu Reply Gambar 4.28 Diagram Waktu NORMALIZE UNSCHEDULE Tabel 4.10 Waktu SMS UNSCHEDULE UNSCHEDULE Penjalanan Action Waktu Reply (s) 1 sukses 22,34

34 137 UNSCHEDULE Penjalanan Action Waktu Reply (s) 2 sukses 22,97 3 sukses 28,24 4 sukses 26,20 5 sukses 26,94 6 sukses 25,94 7 sukses 20,58 8 sukses 22,71 9 sukses 20,78 10 sukses 22,17 Rata-Rata 23,89 UNSCHEDULE Waktu(s) Percobaan Waktu Reply Gambar 4.29 Diagram Waktu UNSCHEDULE

35 138 Data ini merupakan data di mana SMS untuk membatalkan penjadwalan yang diberikan oleh pengguna. Respon waktu dari sistem untuk pembalasan memiliki rata-rata 23,89 detik dari waktu pengiriman SMS oleh pengguna. Seluruh SMS yang diuji cobakan berhasil diterima dengan baik oleh sistem dan dikerjakan. Setelah pengguna menerima SMS tersebut maka otomatis jadwal telah dibatalkan REGISTER Tabel 4.11 Waktu SMS REGISTER REGISTER Penjalanan Action Waktu Reply (s) 1 sukses 19,55 2 sukses 18,20 3 sukses 26,31 4 sukses 22,71 5 sukses 30,76 6 sukses 27,21 7 sukses 36,33

36 139 REGISTER Penjalanan Action Waktu Reply (s) 8 sukses 22,72 9 sukses 21,69 10 sukses 19,58 Rata-Rata 24,51 REGISTER Waktu(S) Percobaan Waktu Reply Gambar 4.30 Diagram Waktu REGISTER Data ini merupakan pendaftaran nomor handphone pengguna dengan SMS, di mana pada saat pengirimannya akan dilakukan pengecekan password. Rata-rata balasan setelah pendaftaran SMS ini adalah 24,51 detik, dan setelah terdaftar pengguna dapat

37 140 menggunakan feature yang tersedia melalui telepon seluler tersebut. Pengukuran waktu dimulai ketika pengguna mengirimkan SMS WARMING UP Pemberian Jadwal Tabel 4.12 Waktu SMS WARMING UP Pemberian Jadwal WARMING UP Pemberian Jadwal Penjalanan Action Waktu Reply (s) 1 sukses 27,31 2 sukses 28,05 3 sukses 31,58 4 sukses 31,25 5 sukses 30,03 6 sukses 31,84 7 sukses 31,32 8 sukses 30,81 9 sukses 33,12 10 sukses 31,32 Rata-Rata 30,66

38 141 Data ini merupakan data untuk pemanasan dengan penjadwalan, di mana waktu rata-rata pembalasan yang diterima pengguna dari waktu mulai pemanasannya adalah 30,66 detik. Pembalasan SMS yang dilakukan ini menandakan bahwa jadwal yang diminta oleh pengguna untuk memanaskan sudah didaftarkan. Disini untuk penjadwalan yang dilakukan adalah dengan waktu dan tidak ada mode, sehingga hanya untuk satu kali pemanasan pada waktu yang diminta oleh pengguna. WARMING UP Pemberian Jadwal Waktu(s) Waktu Reply Percobaan Gambar 4.31 Diagram Waktu WARMING UP Pemberian Jadwal Pengiriman Respon SMS Sistem Tanpa Perintah SMS Pengguna Pada percobaan ini sistem diuji cobakan dan diambil datanya di mana sistem diharuskan mengirim SMS tanpa adanya perintah SMS

39 142 dari pengguna, hal ini dapat terjadi ketika adanya penyalaan mesin dengan kunci, registrasi nomor dari keypad Penyalaan Mesin dengan Kunci Tabel 4.13 Waktu SMS ketika Mesin Menyala Mesin Nyala Penjalanan Action Waktu Pengiriman (s) 1 sukses 15,90 2 sukses 12,99 3 sukses 15,14 4 sukses 13,37 5 sukses 13,49 6 sukses 14,55 7 sukses 14,41 8 sukses 13,82 9 sukses 14,08 10 sukses 14,93 Rata-Rata 14,27

40 143 Data di atas adalah respon sistem ketika tiba-tiba terjadi penyalaan mesin. Waktu penyalaan mesin ini waktu akan bekerja dan menghitung selama 30 detik menunggu penekanan tombol rahasia yang hanya diketahui oleh pengguna. Disini penekanan tidak dilakukan, sehingga setelah sistem menghitung 30 detik. Kemudian sistem akan mengirimkan SMS yaitu rata-rata 14,27 detik setelah menunggu 30 detik untuk penekanan tombol oleh pengguna, kemudian SMS akan sampai ke telepon genggam pengguna. Untuk memberitahu adanya penyalaan mesin yang tidak seharusnya, sehingga pengguna dapat mengambil tindakan selanjutnya. Mesin Nyala Waktu(s) Waktu Pengiriman Percobaan Gambar 4.32 Diagram Waktu Mesin Menyala

41 Registrasi Nomor dari Keypad Tabel 4.14 Waktu SMS Register Keypad Register dengan Keypad Penjalanan Action Waktu Pengiriman (s) 1 sukses 18,37 2 sukses 17,89 3 sukses 19,20 4 sukses 17,81 5 sukses 17,55 6 sukses 17,45 7 sukses 21,19 8 sukses 18,18 9 sukses 18,84 10 sukses 17,66 Rata-Rata 18,41 Data ini adalah respon waktu yang ada dari sistem ketika dilakukan pendaftaran menggunakan keypad, di mana pengguna mendaftarkan nomor handphone-nya.

42 145 Setelah mendaftar, kemudian sistem akan mengirimkan SMS ke nomor yang bersangkutan bahwa nomor tersebut telah terdaftar. Respon rata-rata waktu yang diberikan setelah pendaftaran adalah 18,41 detik dari waktu penekanan D oleh pengguna. Register Keypad Waktu(s) Waktu Pengiriman Percobaan Gambar 4.33 Diagram Waktu Register Keypad WARMING UP dengan Jadwal Tabel 4.15 Waktu SMS WARMING UP dengan Jadwal Waktu Waktu Pengiriman Pengiriman WARMING UP Penjalanan setelah mesin setelah mesin mati dengan Jadwal Action menyala (s) (s) 1 sukses 14,36 15,94

43 146 Waktu Waktu Pengiriman Pengiriman WARMING UP Penjalanan setelah mesin setelah mesin mati dengan Jadwal Action menyala (s) (s) 2 sukses 13,07 15,44 3 sukses 12,82 14,65 4 sukses 12,58 14,02 5 sukses 12,88 15,24 6 sukses 13,21 14,50 7 sukses 14,40 14,96 8 sukses 12,02 16,38 9 sukses 10,18 15,63 10 sukses 11,69 14,05 Rata-Rata 12,72 15,08 Pada data ini setelah dilakukan penjadwalan dan pada jam yang telah ditentukan oleh pengguna maka mesin akan menyala. Rata-rata dari pengiriman SMS setelah mesin dinyalakan adalah 12,72 detik, dan untuk

44 147 waktu pengiriman setelah dilakukannya aksi pemanasan terhadap jadwal yang telah ditentukan adalah 15,08 detik dari waktu selesainya pemanasan mesin. Disini waktu yang digunakan adalah waktu operator. WARMING UP dengan Jadwal Waktu(s) Waktu Pengiriman setelah mesin menyala Waktu Pengiriman setelah mesin mati Percobaan Gambar 4.34 Diagram Waktu Warming Up dengan Jadwal Pengiriman SMS oleh Pengguna dengan Gangguan Pada sistem ini dicoba untuk mengirimkan SMS X dengan memberikan gangguan seperti penelponan dan SMS ke nomor handphone yang terdapat pada sistem. Disini pengguna menggunakan kartu XL dan sistem menggunakan kartu XL dengan gangguan dari pengguna lain dengan kartu XL. Tipe telepon seluler pengguna yang digunakan adalah tetap seperti percobaan sebelumnya.

45 Ganguan Telepon Tabel 4.16 Waktu Pengiriman X dengan Gangguan Telepon Gangguan Telepon Penjalanan Action Waktu Action (s) Waktu Reply (s) 1 sukses 16,74 33,52 2 sukses 16,98 32,18 3 sukses 17,35 30,99 4 sukses 18,18 32,39 5 sukses 15,74 30,62 6 sukses 16,14 29,79 7 sukses 21,55 35,19 8 sukses 37,59 50,68 9 sukses 19,40 32,42 10 sukses 36,87 50,74 Rata-Rata 21,65 35,85 Pada data ini, semua percobaan yang dilakukan berhasil dikerjakan dengan baik walaupun ada gangguan berupa panggilan dari pengguna lain kepada nomor yang terdapat pada sistem. Rata-rata pengerjaan permintaan pengguna oleh sistem adalah 21,65 detik dari waktu pengiriman SMS, dan pembalasan SMS yang dilakukan sistem ke pengguna adalah 35,85 detik dari waktu

46 149 pengiriman SMS. Dari data sebelumnya dengan pengiriman X terlihat ketika ada terjadi gangguan sistem akan mengerjakan lebih lama, dan memberikan balasan SMS yang lebih lama pula, tetapi semua dapat dikerjakan dengan baik. Pengiriman X dengan Gangguan Telepon Waktu(s) Waktu Pelaksanaan Waktu Pembalasan SMS Percobaan Gambar 4.35 Diagram Waktu Pengiriman X dengan Gangguan Telepon Gangguan SMS Tabel 4.17 Waktu Pengiriman X dengan Gangguan SMS Gangguan SMS Penjalanan Action Waktu Action (s) Waktu Reply (s) 1 sukses 20,78 29,29 2 sukses 20,49 29,75 3 sukses 16,25 24,21 4 sukses 15,75 33,19

47 150 Gangguan SMS Penjalanan Action Waktu Action (s) Waktu Reply (s) 5 sukses 15,78 24,71 6 sukses 19,87 29,92 7 sukses 19,00 28,11 8 sukses 18,80 28,05 9 sukses 16,59 29,34 10 sukses 19,04 28,47 Rata-Rata 18,24 28,50 Pengiriman X dengan gangguan SMS Waktu(s) Waktu Pelaksanaan Waktu Pembalasan SMS Percobaan Gambar 4.36 Diagram Waktu Pengiriman X dengan Gangguan SMS Pada percobaan ini diberikan gangguan SMS oleh pengguna lain yang tidak terdaftar, dan pengguna meminta untuk mengirimkan X seperti percobaan diatas. Berdasarkan rata-rata waktu yang terjadi maka terlihat gangguan SMS lebih cepat dibandingkan gangguan

48 151 telepon, di mana waktu rata-rata pengerjaan adalah 18,24 detik dan rata-rata waktu pembalasan SMS 28,50 detik dari waktu pengiriman oleh pengguna. Semua SMS yang dikirimkan berhasil dikerjakan dengan baik walaupun ada gangguan dari pengguna lain berupa SMS Penggantian Kartu Sistem dengan Operator Lain Pada percobaan ini, dicoba mengganti kartu seluler dari sistem di mana pengguna tetap menggunakan kartu XL. Pada percobaan ini tidak diberi gangguan dan akan dicoba mengirimkan SMS X dan NORMALIZE oleh pengguna Sistem Menggunakan Kartu Telkomsel dan Diberi Perintah SMS X Percobaan ini sistem diganti SIMCard dari provider GSM Telkomsel, kemudian sistem akan diuji coba dengan pengiriman kartu dari handphone pengguna yang menggunakan provider XL serta diberi perintah X. Tabel 4.18 Waktu Pengiriman X dengan Kartu Telkomsel Telkomsel "X" Penjalanan Action Waktu Action (s) Waktu Reply (s) 1 sukses 16, sukses 16,78 26,76 3 sukses 16,95 27,30

49 152 Telkomsel "X" Penjalanan Action Waktu Action (s) Waktu Reply (s) 4 sukses 18,33 28,81 5 sukses 17,37 27,51 6 sukses 17,33 27,66 7 sukses 17,21 27,48 8 sukses 16,98 28,65 9 sukses 16,59 27,46 10 sukses 16,91 27,21 Rata-Rata 17,14 27,68 Pengiriman X dengan Kartu Telkomsel Waktu(s) Waktu Pelaksanaan Waktu Pembalasan SMS Percobaan Gambar 4.37 Diagram Waktu Pengiriman X dengan Kartu Telkomsel Dari data diatas terlihat kecepatan membalas dari menggunakan kartu Telkomsel. Di mana rata-rata waktu

50 153 pengerjaan permintaan pengguna diatas adalah 17,14 detik. Rata-rata pembalasan yang dilakukan oleh kartu tersebut adalah 27,68 detik dari waktu pengiriman oleh pengguna. Ini tidak jauh berbeda dengan ketika sistem menggunakan XL Sistem Menggunakan Kartu Telkomsel dan Diberi Perintah SMS NORMALIZE Tabel 4.19 Waktu Pengiriman NORMALIZE dengan Kartu Telkomsel Telkomsel "NORMALIZE" Penjalanan Action Waktu Action (s) Waktu Reply (s) 1 sukses 17,83 28,00 2 sukses 17,33 27,50 3 sukses 17,39 27,50 4 sukses 17,64 27,35 5 sukses 16,84 26,97 6 sukses 16,51 26,44 7 sukses 16,79 25,27 8 sukses 16,85 26,77 9 sukses 17,87 27,03 10 sukses 17,19 26,16 Rata-Rata 17,22 26,90

51 154 Percobaan ini sistem diganti SIMCard dari provider GSM Telkomsel, kemudian sistem akan diujicoba dengan pengiriman kartu dari handphone pengguna yang menggunakan provider XL serta diberi perintah NORMALIZE. Dari data diatas waktu rata-rata pengerjaan permintaan pengguna kepada sistem adalah detik, dan rata-rata waktu pembalasan SMS yang dilakukan adalah detik dari waktu pengiriman oleh pengguna. Tidak jauh berbeda antara pengiriman dengan SMS X. Pengiriman NORMALIZE dengan Kartu Telkomsel Waktu(s) Waktu Pelaksanaan Waktu Pembalasan SMS Percobaan Gambar 4.38 Diagram Waktu Pengiriman NORMALIZE dengan Kartu Telkomsel

52 Sistem Menggunakan Kartu AXIS dan Diberi Perintah SMS X Tabel 4.20 Waktu Pengiriman X dengan Kartu AXIS AXIS "X" Penjalanan Action Waktu Action (s) Waktu Reply (s) 1 sukses 16,89 27,83 2 sukses 17,72 28,83 3 sukses 18,40 29,58 4 sukses 17,38 28,26 5 sukses 17,98 32,95 6 sukses 17,84 28,89 7 sukses 17,75 28,71 8 sukses 17,09 27,71 9 sukses 17,64 28,84 10 sukses 17,32 28,31 Rata-Rata 17,60 28,99 Percobaan ini sistem diganti SIMCard dari provider GSM AXIS, kemudian sistem akan diuji coba dengan pengiriman kartu dari handphone pengguna yang menggunakan provider XL serta diberi perintah X.

53 156 Pengiriman X dengan kartu Axis Waktu(s) Waktu Pelaksanaan Waktu Pembalasan SMS Percobaan Gambar 4.39 Diagram Waktu Pengiriman X dengan Kartu AXIS Dari rata-rata waktu yang didapat Axis sedikit lebih lama dalam pengerjaannya yaitu 17,60 detik, dan waktu pembalasannya 28,99 detik dari waktu pengiriman oleh pengguna. Walaupun ada perbedaan ini, karena perhitungan dalam detik ini tidak akan terlalu dirasakan oleh pengguna Sistem Menggunakan Kartu AXIS dan Diberi Perintah SMS NORMALIZE Tabel 4.21 Waktu Pengiriman NORMALIZE dengan Kartu AXIS AXIS "NORMALIZE" Penjalanan Action Waktu Action (s) Waktu Reply (s) 1 sukses 17, sukses 19,60 29,09

54 157 AXIS "NORMALIZE" Penjalanan Action Waktu Action (s) Waktu Reply (s) 3 sukses 17,89 27,77 4 sukses 17,15 27,31 5 sukses 19,13 29,80 6 sukses 17,61 28,83 7 sukses 17,53 28,15 8 sukses 17,04 26,20 9 sukses 17,51 27,11 10 sukses 19,21 28,76 Rata-Rata 18,00 28,12 Percobaan ini sistem diganti SIMCard dari provider GSM AXIS, kemudian sistem akan diujicoba dengan pengiriman kartu dari handphone pengguna yang menggunakan provider XL serta diberi perintah NORMALIZE. Dari data diatas waktu rata-rata pengerjaan permintaan pengguna kepada sistem adalah 18,00 detik, dan waktu pembalasan SMS yang dilakukan adalah 28,12 detik dari waktu pengiriman oleh pengguna.

55 158 Pengiriman NORMALIZE dengan kartu Axis Waktu(s) Waktu Pelaksanaan Waktu Pembalasan SMS Percobaan Gambar 4.40 Diagram Waktu Pengiriman NORMALIZE dengan Kartu AXIS Rata-Rata Data Waktu Percobaan Rata-rata data waktu percobaan terdiri dari rata-rata waktu mulai action, rata-rata waktu reply SMS, rata-rata waktu pengiriman SMS, rata-rata penjalanan perintah SMS X dengan gangguan, rata-rata waktu untuk SMS X dari berbagai provider, rata-rata waktu untuk SMS NORMALIZE dari berbagai provider Rata-Rata Waktu Mulai Action Data berikut adalah data rata-rata di mana sistem ketika diberi perintah oleh pengguna sampai waktu melakukan aksi. Perintah yang diberikan berupa WARMING UP, X (EMERGENCY MODE), NORMALIZE, dan ENGINE OFF.

56 159 Rata-Rata Waktu Dari Pengiriman - Action Waktu(s) Waktu Action WARMING UP X NORMALIZE ENGINE OFF Gambar 4.41 Diagram Waktu Rata-Rata Penjalanan Action Rata-Rata Waktu Reply SMS Data berikut adalah data rata-rata di mana sistem ketika diberi perintah oleh pengguna sampai waktu sistem melakukan balasan SMS. Perintah yang diberikan berupa format salah, WARMING UP, STATUS, ENGINE OFF, BALANCE CHECK, X (EMERGENCY MODE), NORMALIZE, UNSCHEDULE, REGISTER, WARMING UP pemberian jadwal.

57 160 Rata-Rata Waktu Dari Pengiriman - Reply Waktu(s) Waktu Reply Format salah WARMING UP STATUS X NORMALIZE BALANCE CHECK REGISTER ENGINE OFF UNSCHEDULE WARMING UP Pemberian Jadwal Gambar 4.42 Diagram Waktu Rata-Rata Reply SMS Rata-Rata Waktu Pengiriman SMS Data berikut adalah data rata-rata di mana sistem harus mengirim SMS, tetapi bukan ketika diperintahkan oleh pengguna. Hal ini dapat terjadi karena adanya WARMING UP dengan jadwal, mesin menyala tiba-tiba (dengan kunci kemudian tidak memencet tombol rahasia), register nomor handphone dengan keypad.

58 161 Rata-Rata Dari Action - Pengiriman Waktu(s) Waktu Pengiriman WARMING UP Mesin Tiba-Tiba Menyala Register dengan Keypad WARMING UP dengan Jadwal setelah mesin menyala WARMING UP dengan Jadwal setelah mesin mati Gambar 4.43 Diagram Waktu Rata-Rata Pengiriman SMS Rata-rata Penjalanan Perintah SMS X dengan Gangguan Data berikut adalah data rata-rata di mana sistem harus melakukan action dan melakukan pembalasan SMS, karena adanya perintah X dari pengguna tetapi sistem juga diberikan gangguan berupa SMS atau telepon lainnya.

59 162 Rata-Rata "X" Waktu(s) Tanpa Gangguan Gangguan SMS Gangguan Telepon 0 Waktu Action Waktu Reply Gambar 4.44 Diagram Waktu Rata-Rata Penjalanan Perintah SMS X dengan Gangguan Rata-Rata Waktu untuk SMS X dari Berbagai Provider Data berikut adalah data rata-rata di mana sistem harus melakukan action melakukan pembalasan SMS, karena adanya perintah X dari pengguna. Sistem diuji coba dengan 3 buah provider GSM yaitu XL, Telkomsel dan Axis.

60 163 Rata-Rata "X" dengan Berbagai Provider Waktu(s) AXIS TELKOMSEL XL Waktu Action Waktu Reply Gambar 4.45 Diagram Waktu Rata-Rata Penjalanan Perintah SMS X dari Berbagai Provider Rata-Rata Waktu untuk SMS NORMALIZE dari Berbagai Provider Data berikut adalah data rata-rata di mana sistem harus melakukan action melakukan pembalasan SMS, karena adanya perintah NORMALIZE dari pengguna. Sistem diuji coba dengan 3 buah provider GSM yaitu XL, Telkomsel dan Axis.

61 164 Rata-Rata "NORMALIZE" dengan Berbagai Provider Waktu(s) AXIS TELKOMSEL XL Waktu Action Waktu Reply Gambar 4.46 Diagram Waktu Rata-Rata Penjalanan Perintah SMS NORMALIZE dari Berbagai Provider Pengukuran Daya Pada Sistem Pengukuran daya pada sistem meliputi pengukuran tegangan dan arus pada akumulator kendaraan sebelum dan sesudah adanya sistem pada mobil Perbandingan Tegangan Sebelum dan Setelah Ada Sistem Tabel 4.22 Tegangan Sebelum dan Sesudah Sistem Dipasang Kondisi Awal Rata-Rata V sebelum ada sistem (v) 13,02 13,02 13,01 13,02 13,00 13,01 V setelah ada sistem (v) 12,98 12,98 12,99 12,99 12,98 12,98

62 165 Pada pengukuran tegangan sebelum ada sistem maka keseluruhan sistem dilepas dari mobil. Sehingga mobil tidak mempunyai sistem yang telah dirancang ini. Kemudian diukur tegangan akumulator mobil dengan menggunakan multimeter. Setelah itu sistem yang telah dirancang dipasang kembali pada kendaraan dan kemudian diukur kembali tegangan akumulator mobil dengan multimeter. Hal ini dilakukan sampai 5 kali. Tegangan Pemasangan Sistem Tegangan(V) V sebelum ada sistem V setelah ada sistem Percobaan Gambar 4.47 Diagram Tegangan Sebelum dan Setelah Pemasangan Sistem Pada grafik di atas terlihat tegangan sebelum ada sistem lebih tinggi dibandingkan setelah ada sistem. Ini dikarenakan sistem merupakan beban, sehingga dapat menarik tegangan, dan membuat tegangan turun. Rata-

63 166 rata tegangan sebelum ada sistem adalah 13,014V dan rata-rata tegangan setelah ada sistem adalah 12,984V Perbandingan Arus Sebelum dan Setelah Ada Sistem Tabel 4.23 Arus Sebelum dan Sesudah Sistem Dipasang Kondisi Awal Rata-Rata I sebelum ada sistem (A) 0,04 0,04 0,04 0,04 0,04 0,04 I setelah ada sistem (A) 0,13 0,12 0,12 0,12 0,13 0,12 Pada pengukuran arus sebelum ada sistem maka keseluruhan sistem dilepas dari mobil. Sehingga mobil tidak mempunyai sistem yang telah dirancang ini. Kemudian diukur arus yang terpakai pada akumulator mobil dengan menggunakan multimeter. Setelah itu sistem yang telah dirancang dipasang kembali pada kendaraan dan kemudian diukur kembali arus yang terpakai pada akumulator mobil dengan multimeter. Hal ini dilakukan sampai 5 kali, ketika mesin dalam kondisi mati. Arus akan mengalir sangat besar ketika starter mobil menyala dan membutuhkan ampere meter berskala besar.

64 167 Arus Pemasangan Sistem Arus(A) Percobaan I sebelum ada sistem I setelah ada sistem Gambar 4.48 Diagram Arus Pemasangan Sistem Pada grafik diatas terlihat sebelum ada sistem arus yang ditarik oleh kendaraan lebih kecil dibandingkan dengan arus yang ditarik setelah ada sistem, karena sistem membutuhkan arus, sehingga arus yang ditarik dari sistem dan ditarik kendaraan menjadi dijumlahkan sehingga lebih besar. Rata-rata arus sebelum ada sistem adalah 40 ma, dan rata-rata arus setelah ada sistem adalah 124 ma Perbandingan Daya Sebelum dan Setelah Ada Sistem Tabel 4.24 Daya Sebelum dan Sesudah Sistem Dipasang Daya pada saat Awal Rata-Rata P sebelum ada sistem (W) 0,52 0,52 0,52 0,52 0,52 0,52

65 168 Daya pada saat Awal Rata-Rata P setelah ada sistem (W) 1,69 1,56 1,56 1,56 1,69 1,61 Pada data di atas dihitung dengan menggunakan rumus P = V X I, sehingga diketahui daya yang dibutuhkan oleh sistem. Data V (tegangan) dan data I (arus) berasal dari tabel 4.20 dan tabel 4.21 berdasarkan percobaan sebanyak 5 kali. Daya Pemasangan Sistem 2.00 Daya(W) P sebelum ada sistem (W) P setelah ada sistem (W) Percobaan Gambar 4.49 Diagram Daya Pemasangan Sistem Pada grafik di atas adalah hasil kali dari arus dan tegangan sistem, ketika sistem belum dipasang dan setelah dipasang. Terlihat dari grafik daya yang dibutuhkan setelah ada sistem lebih besar dari pada sebelum ada sistem, karena ketika ada sistem, sistem

66 169 membutuhkan daya untuk bekerja. Rata-rata sebelum ada sistem adalah 0,52056 W dan rata-rata setelah ada sistem adalah 1,61W. 4.5 Evaluasi Kelebihan Sistem ini mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan yaitu Dapat melakukan pemanasan mobil secara terjadwal dan otomatis. Memberikan status kendaraan berupa mesin, alarm, dan central lock. Dengan GSM maka sistem dapat dikontrol tanpa adanya batasan jarak. SMS merupakan fitur GSM yang paling banyak digunakan oleh pengguna GSM dan harga yang lebih murah untuk berkomunikasi. Sistem dapat mematikan mesin secara paksa dan membuat mesin tidak dapat distarter jika terjadi pencurian. Kekurangan Sistem tidak dapat mengirim SMS jika pulsa habis dan SIMCard berada dalam masa tenggang untuk provider prabayar. Sistem tidak dapat menyampaikan SMS secara langsung jika provider ternyata dalam kondisi overload.

67 170 Sistem tidak dapat mengetahui posisi kendaraan serta tidak memiliki aksi khusus terhadap alarm dan central lock. Sistem tidak mengetahui kerusakan pada kendaraan jika mesin gagal dinyalakan.

BAB 1 PENDAHULUAN. keamanan yang ada pada kendaraan bermotor khususnya pada mobil saat ini,

BAB 1 PENDAHULUAN. keamanan yang ada pada kendaraan bermotor khususnya pada mobil saat ini, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada kendaraan bermotor sangat dibutuhkan sistem pengamanan karena harga kendaraan bermotor tergolong relatif mahal, sehingga pemilik akan berusaha menjaga supaya

Lebih terperinci

SISTEM PENGAMANAN KUNCI PINTU OTOMATIS VIA SMS BERBASIS MIKROKONTROLER

SISTEM PENGAMANAN KUNCI PINTU OTOMATIS VIA SMS BERBASIS MIKROKONTROLER SISEM PENGAMANAN KUNCI PINU OOMAIS VIA SMS BERBASIS MIKROKONROLER Oleh : Wahyudin 1.31.06.025 JURUSAN EKNIK ELEKRO FAKULAS EKNIK DAN ILMU KOMPUER UNIVERSIAS KOMPUER INDONESIA BANDUNG 2011 Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan realisasi dari modifikasi kelistrikan pada kendaraan bermotor, perangkat keras maupun perangkat lunak dari setiap modul yang

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1. Pengujian Pengujian dilakukan untuk mengetahui keberhasilan sistem pengendalian peralatan elektronik dengan handphone melalui SMS dalam implementasi pada kondisi riil.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, dapat dikemukakan permasalahan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, dapat dikemukakan permasalahan sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Seiring dengan makin meningkatnya jumlah pengguna kendaraan bermotor dan maraknya pencurian kendaraan bermotor, penggunaan alat keamanan standar yang

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT 4.1 Tujuan Setelah perancangan software dan alat telah selesai, untuk tahap selanjutnya yaitu pengujian dan analisa alat, tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK

BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK 4.1 Pengukuran Alat Pengukuran dilakukan untuk melihat apakah rangkaian dalam sistem yang diukur sesuai dengan spesifikasi

Lebih terperinci

BLOK DIAGRAM DAN GAMBAR RANGKAIAN

BLOK DIAGRAM DAN GAMBAR RANGKAIAN BAB III BLOK DIAGRAM DAN GAMBAR RANGKAIAN 3.1 Blok Diagram SWITCH BUZZER MIKROKONTROLLER AT89S52 DTMF DECODER KUNCI ELEKTRONIK POWER SUPPLY 1 2 3 4 5 6 7 8 9 * 0 # KEYPAD 43 3.2 Gambar Rangkaian 44 3.3

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. alarm, dan central lock. Serta dapat melakukan pemanasan mobil secara otomatis

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. alarm, dan central lock. Serta dapat melakukan pemanasan mobil secara otomatis BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1. Perancangan Perangkat Keras Sistem ini berfungsi memberikan status kendaraan berupa keadaan mesin, alarm, dan central lock. Serta dapat melakukan pemanasan mobil secara otomatis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA. permodul hingga pengujian sistem secara keseluruhan serta monitoring unjuk

BAB IV HASIL DAN UJI COBA. permodul hingga pengujian sistem secara keseluruhan serta monitoring unjuk 49 BAB IV HASIL DAN UJI COBA Pada bab ini akan membahas hasil pengujian sistem, mulai dari pengujian permodul hingga pengujian sistem secara keseluruhan serta monitoring unjuk kerja dari sistem secara

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Uraian Umum Dalam perancangan alat akses pintu keluar masuk menggunakan pin berbasis mikrokontroler AT89S52 ini, penulis mempunyai pemikiran untuk membantu mengatasi

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1. Gambaran Umum Merupakan alat elektronika yang memiliki peranan penting dalam memudahkan pengendalian peralatan elektronik di rumah, kantor dan tempat lainnya.

Lebih terperinci

Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU

Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU Adhe Ninu Indriawan, Hendi Handian Rachmat Subjurusan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA Dalam bab ini akan dibahas tentang pengujian untuk mengetahui kinerja dari sistem yang dibuat. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kinerja dari sistem dan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras Perancangan perangkat keras pada sistem keamanan ini berupa perancangan modul RFID, modul LCD, modul motor. 3.1.1 Blok Diagram Sistem Blok diagram

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA Pada bab ini akan membahas hasil pengujian sistem, mulai dari pengujian permodul hingga pengujian sistem secara keseluruhan serta monitoring unjuk kerja dari sistem secara satu-persatu

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 1.1 Blok Diagram Sensor Kunci kontak Transmiter GSM Modem Recivier Handphone Switch Aktif Sistem pengamanan Mikrokontroler Relay Pemutus CDI LED indikator aktif Alarm Buzzer Gambar

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dan software. Berikut adalah spesifikasi-spesifikasi yang terdapat di dalam sistem :

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dan software. Berikut adalah spesifikasi-spesifikasi yang terdapat di dalam sistem : BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem Spesifikasi sistem dalam penelitian ini terbagi menjadi 2 yaitu untuk hardware dan software. Berikut adalah spesifikasi-spesifikasi yang terdapat

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. 3.1 Pengantar Perancangan Sistem Pengendalian Lampu Pada Lapangan Bulu

BAB III PERANCANGAN SISTEM. 3.1 Pengantar Perancangan Sistem Pengendalian Lampu Pada Lapangan Bulu BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Pengantar Perancangan Sistem Pengendalian Lampu Pada Lapangan Bulu Tangkis Indoor Pada lapangan bulu tangkis, penyewa yang menggunakan lapangan harus mendatangi operator

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI

BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI Suatu tujuan akan tercapai dengan baik bila dilakukan melalui tahaptahap yang disusun dan dikerjakan dengan baik pula. Sebelum suatu ide diwujudkan dalam bentuk nyata,

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT 4.1. Pendahuluan Setelah perancangan alat selesai, selanjutnya yang perlu dilakukan adalah pengujian dan analisa alat yang bertujuan untuk melihat tingkat keberhasilan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan sistem alarm kebakaran menggunakan Arduino Uno dengan mikrokontroller ATmega 328. yang meliputi perancangan perangkat keras (hardware)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam memilih

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam memilih BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Model Penelitian Pada perancangan tugas akhir ini menggunakan metode pemilihan locker secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 34 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Dalam bab IV ini akan dibahas tentang analisis data dan pembahasan berdasarkan perencanaan dari sistem yang dibuat. Rancangan alat indikator alarm ini digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 BLOK DIAGRAM Pada perancangan tugas akhir ini saya merancang sistem dengan blok diagram yang dapat dilihat pada gambar 3.1. Gambar 3.1. Blok Diagram Dari blok diagram pusat

Lebih terperinci

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. dapat berjalan sesuai perancangan pada bab sebelumnya, selanjutnya akan dilakukan

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. dapat berjalan sesuai perancangan pada bab sebelumnya, selanjutnya akan dilakukan BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan diuraikan tentang proses pengujian sistem yang meliputi pengukuran terhadap parameter-parameter dari setiap komponen per blok maupun secara keseluruhan, dan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA Pada bab ini dilakukan pengujian alat dari seluruh rangkaian yang telah dibuat. Proses pengujian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja dari alat yang telah dibuat dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. a. Alarm main controller (kontrol utama sistem alarm)

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. a. Alarm main controller (kontrol utama sistem alarm) BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Dalam merancang sistem alarm mobil berbasis mikrokontroler dan android ini, terdapat beberapa masalah utama yang harus dicermati dan dipecahkan. Permasalahan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan perancangan modul e-stnk serta penerapannya pada sistem parkir yang menggunakan komunikasi socket sebagai media komunikasi sistem. Perancangan terdiri

Lebih terperinci

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. pengukuran terhadap parameter-parameter dari setiap komponen per blok maupun

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. pengukuran terhadap parameter-parameter dari setiap komponen per blok maupun BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan diuraikan tentang proses pengujian sistem yang meliputi pengukuran terhadap parameter-parameter dari setiap komponen per blok maupun secara keseluruhan, dan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1. Spesifikasi Sistem 4.1.1. Spesifikasi Baterai Berikut ini merupakan spesifikasi dari baterai yang digunakan: Merk: MF Jenis Konstruksi: Valve Regulated Lead Acid (VRLA)

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEMKENDALI PADA EXHAUST FAN MENGGUNAKAN SMS GATEWAY

BAB III PERANCANGAN SISTEMKENDALI PADA EXHAUST FAN MENGGUNAKAN SMS GATEWAY BAB III PERANCANGAN SISTEMKENDALI PADA EXHAUST FAN MENGGUNAKAN SMS GATEWAY 3.1 Perancangan Alat Dalam merealisasikan sebuah sistem elektronik diperlukan tahapan perencanaan yang baik dan matang. Tahapan-tahapan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Diagram Blok Sistem Perancangan Alat Pada Diagram blok sistem yang dibuat pada perancangan tugas akhir ini, terdiri dari dua bagian yaitu bagian pengirim dan bagian penerima,

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN. Gambar 4.1 Blok diagram program

BAB IV PERANCANGAN.  Gambar 4.1 Blok diagram program BAB IV PERANCANGAN 4.1 Blok Diagram dan Fungsinya Secara keseluruhan sistem terdiri atas beberapa bagian yang dapat digambarkan menjadi blok diagram pada gambar. Gambar 4.1 Blok diagram program Secara

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS ALAT BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS ALAT Pengujian alat dilakukan untuk mengetahui apakah fungsi fungsi yang telah direncanakan bekerja dengan baik atau tidak. Pengujian alat juga berguna untuk mengetahui tingkat

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 22 BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan keseluruhan dari sistem atau alat yang dibuat. Secara keseluruhan sistem ini dibagi menjadi dua bagian yaitu perangkat keras yang meliputi komponen

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN 42 BAB III METODA PENELITIAN 3.1. Komponen yang digunakan lain: Adapun komponen-komponen penting dalam pembuatan modul ini antara 1. Lampu UV 2. IC Atmega 16 3. Termokopel 4. LCD 2x16 5. Relay 5 vdc 6.

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan realisasi dari perangkat keras maupun perangkat lunak dari setiap modul yang dipakai pada skripsi ini. 3.1. Perancangan dan

Lebih terperinci

BAB III RANCANGAN SISTEM. dirancanag. Setiap diagram blok mempunyai fungsi masing-masing. Adapun diagram

BAB III RANCANGAN SISTEM. dirancanag. Setiap diagram blok mempunyai fungsi masing-masing. Adapun diagram BAB III RANCANGAN SISTEM 3.1. Diagram Blok Rangkaian Diagram blok merupakan gambaran dasar dari rangkaian sistem yang akan dirancanag. Setiap diagram blok mempunyai fungsi masing-masing. Adapun diagram

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN ALAT

BAB IV PEMBAHASAN ALAT BAB IV PEMBAHASAN ALAT Pada bab pembahasan alat ini penulis akan menguraikan mengenai pengujian dan analisa prototipe. Untuk mendukung pengujian dan analisa modul terlebih dahulu penulis akan menguraikan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN. b. GSM Modem sudah terhubung dengan Mikrokotroller melalui kabel serial. port PC sehingga dapat berkomunikasi dengan mikrokontroler

BAB IV PENGUJIAN. b. GSM Modem sudah terhubung dengan Mikrokotroller melalui kabel serial. port PC sehingga dapat berkomunikasi dengan mikrokontroler BAB IV PENGUJIAN 1.1 Prosedur Pengujian a. GSM Modem telah terisi SIM Card yang masih aktif dan memiliki pulsa yang cukup b. GSM Modem sudah terhubung dengan Mikrokotroller melalui kabel serial port PC

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PROTOTYPE KODE PANGAMAN BERBASIS MIKROKONTROLER UNTUK SEPEDA MOTOR

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PROTOTYPE KODE PANGAMAN BERBASIS MIKROKONTROLER UNTUK SEPEDA MOTOR PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PROTOTYPE KODE PANGAMAN BERBASIS MIKROKONTROLER UNTUK SEPEDA MOTOR Mirza Gofur Saleh 1), Ir. Subijanto, MSc. 2) Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Nurtanio

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA RANGKAIAN

BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA RANGKAIAN BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA RANGKAIAN 3.1 Diagram Blok Rangkaian Secara Detail Pada rangkaian yang penulis buat berdasarkan cara kerja rangkaian secara keseluruhan penulis membagi rangkaian menjadi

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan sistem dan realisasi perangkat keras dan perangkat lunak dari setiap modul yang mendukung alat secara keseluruhan.

Lebih terperinci

Alat Pengukur Level Air

Alat Pengukur Level Air Alat Pengukur Level Air Deskripsi Sistem ini terdiri dari Bagian Controller, Bagian Sensor dan Bagian GSM Modem di mana Bagian controller berfungsi mendeteksi kondisi sensor dan mengirimkan kondisi tersebut

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Pendahuluan Dalam bab ini akan dibahas pembuatan seluruh sistem perangkat dari Sistem Interlock pada Akses Keluar Masuk Pintu Otomatis dengan Identifikasi

Lebih terperinci

BAB 4 EVALUASI DAN IMPLEMENTASI

BAB 4 EVALUASI DAN IMPLEMENTASI 114 BAB 4 EVALUASI DAN IMPLEMENTASI 4.1. Spesifikasi Sistem 4.1.1. Modul Master 1. Sumber tegangan menggunakan baterai Lithium-Polymer 7,4 Volt. 2. K onsumsi arus : a. Inisialisasi awal : 210 ma b. GSM

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1. Perancangan Alat Pada tugas akhir ini penulis merancang suatu alat pengaman yang dapat diaplikasikan untuk memberikan informasi keadaan sepeda motor dari tindakan kejahatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENULISAN

BAB III METODOLOGI PENULISAN BAB III METODOLOGI PENULISAN 3.1 Blok Diagram Gambar 3.1 Blok Diagram Fungsi dari masing-masing blok diatas adalah sebagai berikut : 1. Finger Sensor Finger sensor berfungsi mendeteksi aliran darah yang

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan dilakukan pengujian sistem secara keseluruhan. Hal ini dilakukan untuk mengukur kinerja dan tingkat keberhasilan sistem yang telah dirancang dan direalisasikan.

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT PENDETEKSI KERUSAKAN KABEL

BAB III PERANCANGAN ALAT PENDETEKSI KERUSAKAN KABEL BAB III PERANCANGAN ALAT PENDETEKSI KERUSAKAN KABEL. Diagram Blok Diagram blok merupakan gambaran dasar membahas tentang perancangan dan pembuatan alat pendeteksi kerusakan kabel, dari rangkaian sistem

Lebih terperinci

MANAJEMEN ENERGI PADA SISTEM PENDINGINAN RUANG KULIAH MELALUI METODE PENCACAHAN KEHADIRAN & SUHU RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51

MANAJEMEN ENERGI PADA SISTEM PENDINGINAN RUANG KULIAH MELALUI METODE PENCACAHAN KEHADIRAN & SUHU RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51 MANAJEMEN ENERGI PADA SISTEM PENDINGINAN RUANG KULIAH MELALUI METODE PENCACAHAN KEHADIRAN & SUHU RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51 TUGAS UTS MATA KULIAH E-BUSSINES Dosen Pengampu : Prof. M.Suyanto,MM

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem Microcontroller AVR ATMega16 digunakan sebagai pusat kontrol sistem Bahasa pemrograman C digunakan sebagai perangkat lunak pada microcontroller ATMega

Lebih terperinci

DST-X10 Alarm & Control System

DST-X10 Alarm & Control System DST-X10 Alarm & Control System RS232 SIRENE KONTAK1 KONTAK2 KONTAK3 POWER MACRO PANIC Battery Backup MIC NETWORK LED CPU LED SENSOR 1 2 3 4 5 6 7 8 ARM/DISARM PROGRAM GSM ANTENNA LED NETWORK : LED indikasi

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN. operasi di Rumah Sakit dengan memanfaatkan media sinar Ultraviolet. adalah alat

BAB III PERENCANAAN. operasi di Rumah Sakit dengan memanfaatkan media sinar Ultraviolet. adalah alat 29 BAB III PERENCANAAN Pada bab ini penulis akan menjelaskan secara lebih rinci mengenai perencanaan dan pembuatan dari alat UV Room Sterilizer. Akan tetapi sebelum melakukan pembuatan alat terlebih dahulu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium

III. METODE PENELITIAN. Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung (khususnya Laboratorium

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM 42 BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM Pada bab ini dijelaskan pembuatan alat yang dibuat dalam proyek tugas akhir dengan judul rancang bangun sistem kontrol suhu dan kelembaban berbasis mirkrokontroler

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.. Spesifikasi Sistem 4... Spesifikasi Panel Surya Model type: SPU-50P Cell technology: Poly-Si I sc (short circuit current) = 3.7 A V oc (open circuit voltage) = 2 V FF (fill

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan secara umum perancangan sistem pengingat pada kartu antrian dengan memanfaatkan gelombang radio, yang terdiri dari beberapa bagian yaitu blok diagram

Lebih terperinci

kali tombol ON ditekan untuk memulai proses menghidupkan alat. Setting

kali tombol ON ditekan untuk memulai proses menghidupkan alat. Setting 27 BAB III METODOLOGI 3.1 Diagram Blok dan Cara Kerja Diagram blok dan cara kerja dapat dilihat pada gambar 3.1. Gambar 3.1. Blok diagram Prototipe Blood warmer Tegangan PLN diturunkan dan disearahkan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. PERNYATAAN... iii. PRAKATA... iv. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR GAMBAR... ix. DAFTAR TABEL...

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. PERNYATAAN... iii. PRAKATA... iv. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR GAMBAR... ix. DAFTAR TABEL... DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii PERNYATAAN... iii PRAKATA... iv DAFTAR ISI... vi DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR TABEL... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiii ABSTRACT... xiv INTISARI...

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Diagram Blok Alat

Gambar 3.1 Diagram Blok Alat BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen (uji coba). Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah membuat suatu alat yang dapat menghitung biaya pemakaian

Lebih terperinci

SISTEM KENDALI RUMAH BERBASIS MIKROKONTROLER MELALUI SHORT MESSAGE SERVICE (SMS) Oleh: Hary Kurniawan

SISTEM KENDALI RUMAH BERBASIS MIKROKONTROLER MELALUI SHORT MESSAGE SERVICE (SMS) Oleh: Hary Kurniawan SISTEM KENDALI RUMAH BERBASIS MIKROKONTROLER MELALUI SHORT MESSAGE SERVICE (SMS) Oleh: Hary Kurniawan 5106100041 Latar Belakang Dalam era globalisasi memungkinkan seseorang selalu sibuk dengan aktifitasnya

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM

BAB 3 PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM BAB 3 PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM 3.1. DIAGRAM BLOK display Penguat sinyal Sensor 1 keypad AT89S51 Penguat sinyal Sensor 5 relay alarm pompa Keterangan diagram blok: Sensor air yang berfungsi untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERACAGA SISTEM Pada bab ini penulis akan menjelaskan mengenai perencanaan modul pengatur mas pada mobile x-ray berbasis mikrokontroller atmega8535 yang meliputi perencanaan dan pembuatan rangkaian

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT III.1. Diagram Blok Secara garis besar, diagram blok rangkaian pendeteksi kebakaran dapat ditunjukkan pada Gambar III.1 di bawah ini : Alarm Sensor Asap Mikrokontroler ATmega8535

Lebih terperinci

DT-AVR Application Note AN191 SMS Gateway dengan GSM STARTER KIT

DT-AVR Application Note AN191 SMS Gateway dengan GSM STARTER KIT DT-AVR DT-AVR Application Note AN191 SMS Gateway dengan GSM STARTER KIT Oleh: Tim IE SMS gateway merupakan aplikasi untuk mengirim dan/atau menerima SMS, baik hanya sekedar untuk kirim dan terima SMS,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen (uji coba). Tujuan dari penelitian ini yaitu membuat suatu alat yang dapat mengontrol piranti rumah tangga yang ada pada

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Dalam bab ini akan dibahas mengenai deskripsi alat, perancangan dan realisasi dari

BAB III PERANCANGAN. Dalam bab ini akan dibahas mengenai deskripsi alat, perancangan dan realisasi dari BAB III PERANCANGAN Dalam bab ini akan dibahas mengenai deskripsi alat, perancangan dan realisasi dari perangkat keras maupun perangkat lunak alat. Perancangan perangkat keras menjelaskan tentang hubungan

Lebih terperinci

SISTEM PENGAMAN BRANKAS UANG MESIN ATM BANK OTOMATIS BERBASIS ATMega 8535

SISTEM PENGAMAN BRANKAS UANG MESIN ATM BANK OTOMATIS BERBASIS ATMega 8535 SISTEM PENGAMAN BRANKAS UANG MESIN ATM BANK OTOMATIS BERBASIS ATMega 8535 Nama : Freddy Artadima Silaban NPM : 25109410 Jurusan : Sistem Komputer Pembimbing : H. Imam Purwanto, SKom., MMSi Outline Latar

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro 22 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro Fakultas Tekik, Universitas Lampung, yang dilaksanakan mulai bulan Oktober

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan perancangan sistem manajemen catu daya pada studi kasus manajemen catu daya router. Perancangan terdiri dari perancangan perangkat keras dan perancangan

Lebih terperinci

GSM RELAY CM2 CM3 NO3 NC2 NC3. Port 1 SIMCARD GND RXD VCC TXD UART CM6 CM7 NO6 NO7 NC7

GSM RELAY CM2 CM3 NO3 NC2 NC3. Port 1 SIMCARD GND RXD VCC TXD UART CM6 CM7 NO6 NO7 NC7 GSM RELAY NO8 CM8 NC8 NO7 CM7 NC7 NO6 CM6 NC6 NO5 CM5 NC5 NC4 CM4 NO4 NC3 CM3 NO3 NC2 CM2 NO2 NC1 CM1 NO1 Contact4 Contact3 Contact2 Contact1 GSM SWITCH P0.0 P0.1 P0.2 P0.3 P0.4 P0.5 P0.6 P0.7 RST LED

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA BAB IV PENGUJIAN AN ANALISA ATA Pada bab ini akan dibahas tentang pengujian dan pengoperasian Sistem Pendeteksi Kebocoran Gas pada Rumah Berbasis Layanan Pesan Singkat yang telah selesai dirancang. Pengujian

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN 35 BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN Pada bab ini dilakukan proses akhir dari pembuatan alat Tugas Akhir, yaitu pengujian alat yang telah selesai dirakit. Tujuan dari proses ini yaitu agar

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Dimensi : 30 x 22 x 9CM, Bobot 2.4 Kg. Display : layar LCD 16 x 2 karakter, 71.2 x 25.2 mm, 6.

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Dimensi : 30 x 22 x 9CM, Bobot 2.4 Kg. Display : layar LCD 16 x 2 karakter, 71.2 x 25.2 mm, 6. BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 41 Spesifikasi sistem Dimensi : 30 x 22 x 9CM, Bobot 24 Kg Display : layar LCD 16 x 2 karakter, 712 x 252 mm, 65 inchi Processor : Microcontroller with 128K Bytes, Clock

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun blok diagram modul baby incubator ditunjukkan pada Gambar 3.1.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun blok diagram modul baby incubator ditunjukkan pada Gambar 3.1. 23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Blok Diagram Modul Baby Incubator Adapun blok diagram modul baby incubator ditunjukkan pada Gambar 3.1. PLN THERMOSTAT POWER SUPPLY FAN HEATER DRIVER HEATER DISPLAY

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Blok Diagram LED indikator, Buzzer Driver 1 220 VAC Pembangkit Frekuensi 40 KHz 220 VAC Power Supply ATMEGA 8 Tranduser Ultrasounik Chamber air Setting Timer Driver 2 Driver

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN CARA KERJA RANGKAIAN

BAB III ANALISA DAN CARA KERJA RANGKAIAN BAB III ANALISA DAN CARA KERJA RANGKAIAN 3.1 Analisa Rangkaian Secara Blok Diagram Pada rangkaian yang penulis buat berdasarkan cara kerja rangkaian secara keseluruhan penulis membagi rangkaian menjadi

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN. 3.1 Perencanaan Secara Blok Diagram

BAB III PERENCANAAN. 3.1 Perencanaan Secara Blok Diagram BAB III PERENCANAAN Pada bab ini penulis akan menjelaskan lebih rinci mengenai perencanaan dalam pembuatan alat. Penulis membuat rancangan secara blok diagram sebagai pembahasan awal. 3.1 Perencanaan Secara

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Dalam bidang teknologi, orientasi produk teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk kehidupan manusia adalah produk yang berkualitas, hemat energi, menarik, harga murah, bobot ringan,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT 4.1 Konstruksi Alat Gambar 4.1 Prototipe Sistem Notifikasi SMS Alat Pengaman Beban Tidak Seimbang Rangkaian keseluruhan gambar terdiri dari Alat pengaman beban tidak seimbang

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Dalam merancang sistem pengendali sepeda motor berbasis android ini, terdapat beberapa masalah yang harus dicermati dan dipecahkan. Permasalahan tersebut

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1. Gambaran Umum Sistem Sistem ini terdiri dari 2 bagian besar, yaitu, sistem untuk bagian dari panel surya ke baterai dan sistem untuk bagian dari baterai ke lampu jalan. Blok

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI MASALAH

BAB III DESKRIPSI MASALAH BAB III DESKRIPSI MASALAH 3.1 Perancangan Hardware Perancangan hardware ini meliputi keseluruhan perancangan, artinya dari masukan sampai keluaran dengan menghasilkan energi panas. Dibawah ini adalah diagram

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 35 BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Diagram Blok Sistem Adapun diagram blok dari sistem yang dirancang adalah seperti yang diperlihatkan pada gambar 6 berikut ini : 10 meter Buzzer Bluetooth HC05

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560

RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560 RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560 Oleh : Andreas Hamonangan S NPM : 10411790 Pembimbing 1 : Dr. Erma Triawati Ch, ST., MT. Pembimbing 2 : Desy Kristyawati,

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Sistem 4.1.1 Impelementasi Mikrokontroler Arduino Mikrokontroller berbasis Arduino merupakan bagian utama dan terpusat dari keseluruah alat yang didalamnya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang memiliki tegangan listrik AC 220 Volt. Saklar ON/OFF merupakan sebuah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang memiliki tegangan listrik AC 220 Volt. Saklar ON/OFF merupakan sebuah BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Blok Diagram PLN merupakan sumber daya yang berasal dari perusahaan listrik Negara yang memiliki tegangan listrik AC 220 Volt. Saklar ON/OFF merupakan sebuah saklar yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Microco ntroller ATMeg a 16. Program. Gambar 3.1 Diagram Blok sterilisator UV

BAB III METODE PENELITIAN. Microco ntroller ATMeg a 16. Program. Gambar 3.1 Diagram Blok sterilisator UV 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Diagram Blok Sterilisator UV STAR 1,3,6 jam Microco ntroller ATMeg a 16 Driver Lampu LCD Lampu On Hourmeter RESET Driver Buzzer Buzzer Program Gambar 3.1 Diagram Blok

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI 3.1 Perancangan Blok Diaram Metode untuk pelaksanaan Program dimulai dengan mempelajari sistem pendeteksi kebocoran gas pada rumah yang akan digunakan. Dari sini dikembangkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan langkah-langkah yang akan digunakan dalam menyelesaikan perangkat keras (hardware) yang berupa komponen fisik penunjang seperti IC AT89S52 dan perangkat

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN 3.1 Perancangan Perancangan merupakan proses perencanaan sebelum melakukan pembuatan alat. Pembuatan alat merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan berdasarkan rancangan

Lebih terperinci

A. SKEMA RANGKAIAN DAN INSTALASI. A.1. Blok Diagram Alarm - 3 -

A. SKEMA RANGKAIAN DAN INSTALASI. A.1. Blok Diagram Alarm - 3 - Terimakasih atas kepercayaan Anda terhadap Alarm Sepeda Motor Zuvitronic ZN01 sebagai pengaman sepeda motor Anda. Keunggulan Alarm ini adalah: 1. Password 3 digit. Motor tidak akan bisa dihidupkan tanpa

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM Bab ini menjelaskan tentang pengujian sistem yang telah direalisasi. Tujuan pengujian ini adalah untuk mengetahui apakah sistem yang telah direalisasi sesuai dengan

Lebih terperinci

SISTEM KEAMANAN KAMAR KOS DENGAN PERINGATAN ALARM DAN SMS BERBASIS MIKROKONTROLER ATMega32 ABSTRAKSI

SISTEM KEAMANAN KAMAR KOS DENGAN PERINGATAN ALARM DAN SMS BERBASIS MIKROKONTROLER ATMega32 ABSTRAKSI Jurnal Emitor Vol. 3 No. 02 ISSN 4-8890 SISTEM KEAMANAN KAMAR KOS DENGAN PERINGATAN ALARM DAN SMS BERBASIS MIKROKONTROLER ATMega32 Ary Pudiatmoko, Umi Fadlilah, Abdul Basith Jurusan Teknik Elektro Fakultas

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai implementasi dan evaluasi pada saat melakukan perancangan prototipe aplikasi mikrokontroller dengan smart card pada Stasiun Kereta

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Perancangan dan pembuatan alat merupakan bagian yang terpenting dari seluruh pembuatan tugas akhir. Pada prinsipnya perancangan dan sistematik yang baik akan memberikan kemudahan-kemudahan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisa Masalah Dalam perancangan sistem otomatisasi pemakaian listrik pada ruang belajar berbasis mikrokontroler terdapat beberapa masalah yang harus

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN APLIKASI

BAB 3 PERANCANGAN APLIKASI 55 BAB 3 PERANCANGAN APLIKASI Pada penelitian ini penulis menitikberatkan pada pembuatan aplikasi tracking system pada gadget berbasis Android dengan tracker tipe TK-102 menggunakan bahasa pemrograman

Lebih terperinci