BAB II LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 BAB II LANDASAN TEORI A. Laporan Keuangan Bank Syariah Manajemen suatu organisasi, baik yang berorientasi laba (profit oriented) maupun yang tidak, akan selalu dihadapkan dengan pengambilan keputusan untuk masa mendatang. Baik buruknya keputusan yang diambil akan bergantung dan ditentukan oleh informasi yang digunakan dan kemampuan manajemen dalam menganalisis dan mengiterpretasikannya. Salah satu sumber informasi penting yang digunakan manajemen dalam pengambilan keputusan tersebut, terutama keputusan keuangan, adalah laporan keuangan. Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja dan perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Informasi posisi keuangan terutama disediakan dalam neraca, informasi kinerja terutama disediakan dalam laporan laba rugi, sedangkan informasi perubahan posisi keuangan disajikan dalam laporan tersendiri. Informasi kinerja perusahaan, terutama 11

2 12 profitabilitas, diperlukan untuk menilai perubahan potensial sumber daya ekonomi yang mungkin dikendalikan pada masa depan. 1 Laporan keuangan dalam akuntansi Bank Syari ah adalah laporan keuangan yang menjelaskan fungsi bank syariah sebagai investor, kewajiban dan hak dengan tidak melihat tujuan bank Islam itu sendiri dari masalah investasi kepada sosial atau ekonomi. Laporan keuangan wajib menyediakan informasi yang bermanfaat bagi pihak pengguna laporan keuangan agar tercapainya pengambilan keputusan ekonomi yang rasional, pengguna laporan keuangan tersebut seperti : 1) Pemerintah, 2) Bank Indonesia, 3) Otoritas Jasa Keuangan, 4) Lembaga Penjamin Simpanan, 5) Pemegang Saham, 6) Pemilik Dana (shahibul maal), 7) Pembayar zakat, shadaqoh dan infaq, 8) Pihak yang memanfaatkan dan menerima penyaluran dana, 9) Masyarakat. 2 B. Shari ate Value Added Dalam bentuk konsep nilai tambah syariah (sharia ate value added) sebagai konsep income dalam akuntansi syariah merupakan bentuk dari nilai tambah yang disyari atkan, yang halal, thoyib dan bebas riba. Nilai tambah syariah seperti itu berasal dari perlakuan ta wil (metafora) atas konsep zakat. 1 Najmudin, Manajemen Keuangan dan Akuntansi Syar iyyah Modern, (Yogyakarta; Andi Offset, 2011). Hlm Isnaini Endah Damastuti, Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah dengan Menggunakan Income Statement Approach dan Value Added Aproach, Skripsi Fakultas Ekonomi, (Semarang: UNDIP, 2010). Hlm 36.

3 13 Dari pen-ta wil-an konsep zakat tersebut dapat dilakukan rekonstruksi konsep nilai tambah. 3 Laporan nilai tambah syari ah adalah bentuk pertambahan nilai (zakat) yang terjadi secara material dan sudah disucikan (tazkiyah) secara spiritual. Proses pembentukan zakat yang terjadi dari zakat yang telah melalui proses tazkiyah. Prinsip tazkiyah adalah bentuk keseimbangan dari substansi sharia ate value added (SVA), yaitu zakat. Sehingga zakat adalah bentuk penyucian dari pertambahan yang harus memiliki keseimbangan dan keadilan. 4 Dalam konsep ekonomi Islam tampaknya konsep laporan nilai tambah atau Value Added Reporting (VAR) lebih sesuai dengan konsep bisnis dalam Islam didasarkan pada kerjasama (musyarakah dan mudharabah) yang adil, transparan dan saling menguntungkan bukan salah satu mengeksploitasi yang lain. VAR merupakan alternatif pengganti laporan laba rugi dalam akuntansi konvensional, dimana Bydoun dan Willet menjelaskan bahwa VAR merupakan laporan keuangan yang lebih menerapkan prinsip full disclosure dan didorong dengan kesadaran moral dan etika. Karena prinsip full disclosure paling tidak mencerminkan kepekaan manajemen terhadap proses aktivitas bisnis terhadap pihak-pihak yang terlibat didalamnya, sehingga kepekaan itu diwujudkan dalam informasi akuntansi melalui distribusi 3 Mulawarman, Akuntansi Syariah teori, konsep, dan laporan keuangan, (Jakarta; Bani Hasyim Press & Publishing, 2011). Hlm Mulawarman, Rekontruksi Teknologi Integralistik Akuntansi Syariah: Shari ate Valua Added Statement. Siymposium Nasional Akuntansi 9, (Padang, 2006). Hlm

4 14 pendapatan yang lebih adil. Konsep VAR merupakan salah satu bukti pelaporan yang menggambarkan nilai-nilai Islam. VAR juga berkaitan dengan Human Resources Accounting dan Employee Reporting terutama dalam hal informasi yang disajikan. VAR ini sebenarnya menutupi kekurangan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan utama, yaitu : neraca, laba rugi dan arus kas. Laporan tersebut kurang memberikan informasi sebagai berikut: 1) Total produktivitas dari perusahaan, 2) Share dari tiap anggota tim atau stakeholders yang ikut dalam proses manajemen, seperti: pemerintah, pemegang saham, pegawai, kreditur dan masyarakat. VAR berguna mengisi kekurangan tersebut, dengan menginformasikan kompensasi yang ditujukan pada pegawai dan mereka yang berkepentingan (stakeholders) terhadap informasi perusahaan. Sedangkan laporan keuangan konvensional informasinya ditekankan pada laba maka VAR lebih pada upaya menghasilkan kekayaan. Sebab laba pemegang saham biasanya hanya menerangkan hak dan kepentingan pemegang saham saja tidak untuk seluruh anggota yang ikut dalam aktivitas perusahaan. VAR merupakan suatu kenaikan nilai kekayaan yang dihasilkan dengan penggunaan seluruh sumber kekayaan perusahaan yang produktif oleh semua anggota yang ada termasuk pemegang saham, pemerintah, kreditor dan karyawan. Value added tidak sama dengan laba. Laba termasuk kedalam

5 15 keuntungan pemegang saham saja, sedangkan nilai tambah adalah pengukuran terhadap penambahan kekayaan bagi para stakeholder. 5 C. Standar Akuntansi Perbankan Syariah Peranan Akuntansi pada umumnya dan Akuntansi Manajemen pada khususnya sangat penting dalam menyediakan informasi bagi masyarakat secara keseluruhan, terutama bagi pengambil keputusan, para manajer, dan profesional, namun informasi akuntansi yang dikenal secara umum, dalam menghasilkan informasi berupa lapoan keuangan, yaitu neraca. 6 Sejak tahun 1987 langkah-langkah pengembangan standar akuntansi keuangan bank syari ah sudah dimulai. Adanya akuntansi syari ah merupakan tuntutan munculnya lembaga-lembaga ekonomi yang berbasis syari ah termasuk bank syari ah. Pedoman Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 59 Tahun 2003, yang diterbitkan Ikatan Akuntan Indonsia (IAI) adalah standar akuntansi yang digunakan oleh lembaga-lembaga keuangan syari ah. PSAK No. 59 secara resmi sudah dikeluarkan pada tanggal 1 Mei 2002 namun karena masih kurangnya pengetahuan serta tata cara sistem keuangan tersebut baru diterapkan mulai 1 januari 2003 oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan yang meliputi: (1) Kerangka Dasar Penyusunan, (2) Penyajian Laporan Keuangan Bank Syari ah dan (3) Pernyataan Standart Akuntansi Keuangan (PSAK) akuntansi syari ah. 5 Mifah Najahudin, Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Dengan Metode Income Statement (Isa) Dan Shari ate Value Added (Sva) Pada Bank Syari ah, Skripsi Program Study Akuntansi, (Semarang; UNISULA, 2015). Hlm 28 6 Kamaruddin Ahmad, Akuntasi Manajemen, (Jakarta; Raja Grafindo Persada, 2009) Hlm 1-2.

6 16 PSAK No. 59 ini lalu dijabarkan oleh Pedoman Akuntansi Perbankan Syari ah Indonesia (PAPSI) pada tahun 2003, yang tugasnya mengatur secara rinci dan teknis dari PSAK No. 59. Tujuannya adalah supaya dapat meningkatkan kepatuhan pada prinsip-prinsip syari ah yang diterapkan dalam semua kegiatan usaha dan transaksi bank syari ah. Penerbitan kedua ketentuan ini diharapkan nantinya dapat menambah keakuratan, kelengkapan dan kejelasan informasi yang dicantumkan dalam laporan keuangan perbankan syari ah, hal ini dimaksudkan agar lebih mudah dipahami dan dipercaya oleh stakeholder bank syari ah. 7 Kini telah ada pedoman standar akuntansi keuangan terbaru yaitu PSAK No. 101 tahun 2015, yang menggantikan PSAK No. 59 tentang akuntansi perbankan syariah yang berhubungan dengan pengaturan penyajian laporan keuangan bank syariah. Dalam PSAK No. 101 tahun 2015 bertujuan untuk mengatur penyajian dan pengungkapan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial statement) untuk entitas syariah, yang selanjutnya disebut laporan keuangan agar dapat dibandingkan dengan laporan keuangan entitas syariah periode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitas syariah lainnya. Laporan keuangan menyajikan informasi mengenai entitas syariah yang meliputi; 8 1. Aset 2. Kewajiban 7 Ana Damayanti, Analisis Perrbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah Dengan Metode Income Statement Approach Dan Value Added Approach dan Pengaruhnya Terhadap Pertumbuhan Bank, Jurnal Akuntansi, (Bandung; Universitas Siliwangi, 2012). Hlm Diakses pada tanggal 27 Januari 2016, pukul 22:26 w.i.b.

7 17 3. Dana syirkah temporer 4. Ekuitas 5. Pendapatan dan beban termasuk keuntungan dan kerugian 6. Arus kas 7. Dana zakat 8. Dana kebajikan Pernyataan ini berlaku efektif untuk penyusunan dan penyajian laporan keuangan entitas syariah yang mencakup periode laporan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari D. Pengukuran Kinerja Keuangan 1. Rasio Return On Asset (ROA) Return on asset adalah rasio yang menggambarkan kemampuan bank dalam mengelola dana yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva yang menghasilkan keuntungan. ROA adalah gambaran produktivitas bank dalam mengelola dana sehingga menghasilkan keuntungan 9. ROA memfokuskan kemampuan perusahaan untuk memperoleh earning dalam operasi perusahaan. Semakin besar ROA menunjukkan kinerja keuangan yang semakin baik, karena tingkat kembalian (return) semakin besar. Sedangakan Rasio ROA dengan metode SVA adalah rasio yang menjelaskan kemampuan bank syari ah dalam aktiva yang menghasilkan 9 Muhammad. Manajemen Dana Bank Syariah. Yogyakarta: Ekonisia.2004.hlm.146.

8 18 keuntungan yang didapat dari pengelolaan dana yang diinvestasikan dengan menggunakan nilai tambah yang diperoleh dari laba setelah zakat. ROA adalah rasio keuangan perusahaan yang berhubungan dengan aspek earning atau profitabilitas. ROA berfungsi untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam menghasilkan laba dengan memanfaatkan aktiva yang dimiliki. Semakin besar ROA yang dimiliki oleh sebuah perusahaan maka semakin efisien penggunaan aktiva sehingga akan memperbesar laba. Laba yang besar akan menarik investor karena perusahaan memiliki tingkat kembalian yang semakin tinggi. Rasio laba sebelum pajak dalam 12 terakhir terhadap rata-rata volume usaha (ROA) dalam periode yang sama. ROA menggambarkan perputaran aktiva yang diukur dari volume penjualan. 10 Kalkulasi ROA dengan menggunakan metode SVA adalah sebagai berikut: ROA = x 100 (value added approach) Laba bersih adalah keuntungan atau kerugian bersih bank setelah dikurangi pajak. Nilai tambah adalah kenaikan nilai kekayaan yang dihasilkan dengan penggunaan yang produktif dari seluruh sumber-sumber kekayaan perusahaan oleh para stakeholder yang diantaranya adalah pemilik modal, karyawan, kreditur dan pemerintah. Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan. Semakin besar 10 Veithal Rivai, Bank and Financial Institution Management : Conventional & Syar I System. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.2007.hlm 720.

9 19 ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan asset. Dalam mengukur tingkat kesehatan bank, terdapat perbedaan kecil antara perhitungan ROA berdasarkan teoritis dan cara perhitungan berdasarkan ketentuan Bank Indonesia. Secara teoritis, laba yang diperhitungkan adalah laba setelah pajak, sedangkan dalam sistem CAMEL, laba yang diperhitungkan adalah laba sebelum pajak. 11 Rasio ini dapat dijadikan sebagai ukuran kesehatan keuangan. Rasio ini sangat penting, mengingat keuntungan yang memadai diperlukan untuk mempertahankan arus sumber-sumber modal bank. Dalam hal ini profitabilitas yang diukur adalah perbankan yang mencerminkan tingkat efisiensi usaha perbankan. Biasanya apabila profitabilitas tinggi akan mencerminkan laba yang tinggi dan ini akan mempengaruhi pertumbuhan laba bank tersebut. 2. Rasio Return On Equity (ROE) Return on equity merupakan suatu pengukuran dari penghasilan (income) yang tersedia bagi para pemilik perusahaan (baik pemegang saham biasa maupun pemegang saham preferen) atas modal yang mereka investasikan di dalam perusahaan. Sedangakan Rasio ROE dengan metode SVA merupakan perbandingan antara pendapatan bersih dengan rata-rata 11 Lukman Dendawijaya, Manjemen Perbankan. Bogor: Ghalia Indonesia.2005.hlm.118.

10 20 modal atau investasi para pemilik bank syariah, dihitung dengan menggunakan nilai tambah bersih yang diperoleh dari laba setelah zakat. Secara umum tentu saja semakin tinggi return atau penghasilan yang diperoleh semakin baik kedudukan pemilik perusahaan. 12 Kalkulasi ROE dengan menggunakan metode SVA adalah sebagai berikut: ROE = x 100 (value added approach) Total modal adalah hak residual atas aset entitas syari ah setelah dikurangi semua kewajiban dan dana syirkah temporer. Hasil pengembalian ekuitas atau return on equity atau rentabilitas modal sendiri, merupakan rasio untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri. Rasio ini menunjukkan efisiensi penggunaan modal sendiri. Makin tinggi rasio ini, makin baik. Artinya, posisi pemilik perusahaan makin kuat, demikian pula sebaliknya Rasio Net Profit Margin (NPM) Net profit margin merupakan rasio yang digunakan untuk menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan bersih (net profit). NPM juga dapat diartikan sebagai laba bersih sesudah dikurangi dengan seluruh expenses termasuk pajak dibandingkan dengan penjualan. Sedangkan Rasio NPM dengan metode SVA adalah gambaran 12 Lukman Syamsuddin, Manajemen Keuangan Perusahaan, (Jakarta; Rajagrafindo Persada, 2011) hlm Kasmir, Pengantar Manajemen Keuangan, (Jakarta; Kencana, 2010) hlm 115.

11 21 efisiensi suatu bank syariah dalam menghasilkan laba dengan menggunakan nilai tambah bersih yang diperoleh dari laba setelah zakat. Semakin tinggi net profit margin, semakin baik operasi suatu perusahaan. Suatu net profit margin yang dikatakan baik akan sangat tergantung dari jenis industri di dalam mana perusahaan berusaha. 14 Kalkulasi NPM dengan menggunakan metode SVA adalah sebagai berikut: NPM = x 100 (value added approach) Total Pendapatan yaitu total penghasilan operasional yang diperoleh bank syari ah. Rasio net profit margin atau margin laba atas penjualan, merupakan salah satu rasio yang digunakan untuk mengukur margin laba atas penjualan. Untuk mengukur rasio ini adalah dengan cara membandingkan antara laba besih setelah pajak dengan penjualan bersih. Rasio ini menunjukkan pendapatan bersih perusahaan atas penjualan. 15 E. Pertumbuhan Asset Pertumbuhan asset merupakan tolak ukur keberhasilan suatu perusahaan dalam melakukan kegiatannya. Proksi dari pertumbuhan asset dalam penelitian ini menggunakan total asset dengan rumus sebagai berikut: Lukman Syamsuddin, Manajemen Keuangan Perusahaan, (Jakarta; Rajagrafindo Persada, 2011) hlm Kasmir, Pengantar Manajemen Keuangan, (Jakarta; Kencana, 2010) hlm Yulinda Rachmawardani, Analisis Pengaruh Aspek Likuiditas, Risiko Bisnis, Profitabilitas dan Pertumbuhan Penjualan terhadap Struktur Modal Perusahaan (Studi Empiris pada Sektor Keuangan dan Perbankan di BEJ Tahun ), Program Studi Magister Manajemen, UNDIP, 2007, hlm. 16.

12 22 G = Rasio pertumbuhan (growth ratio), merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan mempertahankan posisi ekonominya di tengah pertumbuahan perekonomian dan sektor usahanya. 17 F. Penelitian Terdahulu Penelitian Agus Rifai (2013) tentang Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syari ah Menggunakan Pendekatan Income Statement Added (ISA) dan Value Added Reporting (VAR). Variabel independennya adalah ROA, ROE, NPM, LBAP dan BOPO, sedangkan variabel dependennya adalah income statement added (ISA) serta value added reporting. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan tahunan bank umum syariah (BUS) yang terdaftar di BI tahun , dan diambil dengan metode purposive sampling. Metode analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik statistik antara lain analisis deskriptif dengan pendekatan uji beda parametrik statistik adalah untuk menguji uji independen sample t-test. Hasil ini menunjukkan bahwa modal intelektual mempengaruhi kinerja keuangan dan nilai pasar. Hasil ini menunjukkan bahwa kinerja keuangan BUS tahun periode , dalam hal nilai ROA, ROE, NPM, dan perbandingan laba bersih dengan aktiva produktif (LBAP) terdapat 17 Kasmir, Pengantar Manajemen Keuangan, (Jakarta; Kencana, 2010) hlm 116.

13 23 perbedaan yang signifikan. Meskipun secara kuantitatif besarnya dari empat rasio dalam VAR berdasarkan ISA. sedangkan biaya operasional (BOPO) tidak ada perbedaan yang signifikan. Hal ini karena pendapatan operasional dan beban usaha di VAR tersebut diperlakukan sebagai tetap dalam ISA. Perbedaan penelitian yang penulis lakukan dengan jurnal di atas yaitu metode yang digunakan uji independen sample t-test, kemudian penelitian di atas hanya mengukur perbandingan antara metode VAR dengan ISA, sampel diambil dari laporan keuangan periode pelaporan tahun , dan rasio yang digunakan dalam penelitian ini ada lima rasio yaitu rasio ROA, ROE, NPM, BOPO, dan LBAP serta pengaruhnya bagi pertumbuhan asset bank syari ah itu sendiri. Penelitian Miftah Najahudin (2015) tentang Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan dengan Metode Income Statement (ISA) dan Shari ate Value Added (SVA) pada Bank Syari ah Periode Tahun Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan Bank Umum Syari ah yang terdaftar di Bank Indonesia. Variabel independennya adalah ROA, ROE, dan NPM, sedangkan variabel dependennya adalah income statemen approach (ISA), syari ate value added (SVA), dan pertumbuhan total asset. Populasi dari penelitian ini adalah laporan keuangan bank umum syari ah, sedangkan sampel yang digunakan adalah laporan keuangan tahun untuk masing-masing metode ISA dan SVA. Alat analisis yang digunakan untuk membuktikan hipotesis menggunakan analisis uji beda t-test dan analisis regresi linier berganda dengan menggunakan SPSS versi 16.0.

14 24 Hasil penelitian 1) kinerja keuangan yang diwakili oleh ROA, ROE dan NPM yang diukur dengan metode ISA dan SVA menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan dan secara kuantitatif nilai SVA lebih besar dari ISA. 2) hasil uji pengaruh rasio ROA, ROE dan NPM terhadap pertumbuhan asset menunjukkan rasio ROA dan NPM tidak memiliki pengaruh yang signifikan, hanya rasio ROE saja yang berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan asset dan hasil pengujian yang diperoleh lebih ke arah negatif yang artinya kenaikan ROE justru menurunkan asset. Perbedaan penelitian yang penulis lakukan dengan penelitian di atas yaitu pada metode ISA yang tidak dibahas oleh penulis, penulis tidak menggunakan alat uji beda t-test, dan sampel diambil dari laporan keuangan periode pelaporan tahun , sehingga terdapat perbedaan dalam laporan keuangan yang dihasilkan. Penelitian oleh Nina Rahayu Nurcahyani (2014) tentang Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah dengan Menggunakan Pendekatan Income Statement dan Shari ate Value Added Statement pada PT. Bank Rakyat Indonesia Syariah, data yang dipakai penulis adalah data sekunder berupa laporan laba rugi dan laporan ikhtisar keuangan yang diperoleh dari website resmi Bank Rakyat Indonesia Syariah, yaitu Variabel independennya adalah ROA, ROE, laba bersih dengan total aktiva produktif, dan NPM, sedangkan variabel dependennya adalah income statement approach (ISA) dan Shari ate Value Added Statement (SVAS) menggunakan bantuan progam SPSS Item-

15 25 item indikator yang diperlukan dalam penelitian ini adalah beberapa rasio kinerja keuangan yaitu ROA, ROE, laba bersih dengan total aktiva produktif, dan NPM. Hasil penelitian Kinerja keuangan PT. BRI Syariah setiap tahunnya dengan periode triwulan yang dihitung dengan menggunakan pendekatan SVAS menghasilkan nilai rasio yang lebih besar jika dibandingkan dengan menggunakan pendekatan laporan laba rugi. Sehinggga laporan yang baik digunakan adalah laporan dengan menggunakan pendekatan SVAS. Terdapat perbedaan yang siginifikan antara perolehan rasio kinerja keuangan PT. BRI Syariah setiap triwulan yang dihitung antara pendekatan laporan laba rugi dengan pendekatan SVAS, disebabkan adanya perbedaan kontruksi dan konsep dari teori akuntasi kedua pendekatan tersebut. Perbedaan penelitian yang penulis lakukan dengan penelitian di atas yaitu pada populasi yang digunakan berupa laporan keuangan Bank Rakyat Indonesia Syari ah, sumber data yang berbeda, penulis tidak menggunakan metode income statement melainkan hanya menggunakan metode syari ate value added, rasio yang digunakan untuk mengukur kinerja keuangan juga menggunakan empat rasio yaitu rasio ROA, ROE, NPM, & LBAP serta pengaruhnya bagi pertumbuhan asset bank syari ah itu sendiri. Penelitian oleh Nadya Chaerunnisa dan Herry Sussanto (2011) tentang Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan antara Pendekatan Laporan Laba Rugi dengan Shari ate Value Added Statement (SVAS) pada PT. Bank Syariah Mandiri. Variabel independennya adalah ROA, ROE, dan laba

16 26 bersih dengan total aktiva produktif, sedangkan variabel dependennya adalah laporan laba rugi dan syari ate value added Statement (SVAS). Laporan yang digunakan adalah laporan laba rugi dan laporan ikhtisar keuangan untuk periode januari 2006 hingga november Alat analisis data yang digunakan adalah analisis statistik dengan hipotesis komparatif. Laporan laba rugi dan laporan ikhtisar keuangan yang telah dipublikasikan diimplementasi ke dalam format SVAS. Hasil perhitungan dari rasio-rasio kinerja yang diperlukan dibandingkan hasilnya melalui uji statistik. Hasil penelitian diperoleh bahwa adanya perbedaan yang signifikan kinerja keuangan pada PT. Bank Syariah Mandiri jika dianalisis dengan menggunakan pendekatan laporan laba rugi maupun SVAS. Kesimpulannya, pendekatan SVAS lebih baik dari laporan laba rugi sebab pendekatan SVAS menghasilkan nilai rasio kinerja yang lebih besar dari laporan laba rugi. Perbedaan penelitian yang penulis lakukan dengan penelitian di atas yaitu pada populasi yang digunakan berupa laporan keuangan Bank Syari ah Mandiri, penulis tidak menggunakan metode laba rugi, sampel diambil dari laporan keuangan periode pelaporan tahun , dan pengaruhnya bagi pertumbuhan asset bank syari ah itu sendiri. Rasio yang digunakan dalam penelitia ini adalah rasio ROA, ROE, dan LBAP. Jurnal utama dalam penelitian ini menggunakan jurnal penelitian yang dilakukan oleh Ana Damayanti yang diterbitkan tahun 2012 yang berjudul Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syari ah dengan metode Income Statement Approach dan Value Added Approach dan Pengaruhnya

17 27 Terhadap Pertumbuhan Bank. Sampel dalam penelitian ini adalah laporan keuangan PT Bank Muamalat Indonesia cabang Tasikmalaya dengan tahun periode pelaporan antara tahun Variabel independennya adalah kinerja keuangan Bank Muamalat ini diukur dengan menggunakan empat rasio keuangan antara lain rasio ROA (return of asset), ROE (return of equity), NPM (net profit margin) dan REO (rasio efisiensi operasional), sedangkan variabel dependennya adalah income statement approach, value added approach, dan pertumbuhan total asset. Metode dalam penyusunan penelitian ini menggunakan analisis statistik deskriptif dengan pendekatan studi kasus, alat analisis kuantitatifnya dengan menggunakan statistik deskriptif, uji beda t-test, analisis komponen utama, regresi linier sederhana. Hasilnya menunjukkan 1) tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja keuangan bank syariah dengan menggunakan pendekatan laba rugi dan nilai tambah syari ah, sebab keempat rasio yang digunakan hanya rasio ROE dan REO yang punya perbedaan yang signifikan, sedangkan ROA dan NPM tidak memiliki tingkat perbedaan yang signifikan, 2) Rasio ROA, ROE, NPM dan REO tidak mempengaruhi pertumbuhan asset secara signifikan, 3) tidak ada perbedaan yang signifikan antara pertumbuhan asset dengan menggunakan pendekatan laba rugi dan nilai tambah syariah. Perbedaan penelitian yang penulis lakukan dengan jurnal utama di atas yaitu pada populasi yang digunakan berupa laporan keuangan Bank Muamalat Indonesia cabang Tasikmalaya, sampel diambil dari laporan keuangan periode pelaporan tahun Kinerja keuangan diukur

18 28 dengan menggunakan empat rasio yaitu ROA, ROE, NPM, & REO. Sedangkan metodenya income statement approach, dan value added approach.

19 Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No. Peneliti Judul penelitian 1. Agus Rifa i Tahun 2013 (Jurnal) Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah Menggunakan Pendekatan Income Statemen (ISA) dan Value Added Reporting (VAR) Variabel yang Digunakan Independen: ROA, ROE, NPM, dan BOPO Dependen: Income Statemen Added (ISA) dan Value Added Reporting (VAR) Metode Penelitian Hasil Perbedaan Jenis Penelitian: Kuantitatif Populasi: 4 Bank Umum Syariah Sampel: 3 Bank Syariah Metode: Purposive Sampling Uji Analisis: Uji beda sampel t Independent Hasil menunjukkan bahwa kinerja keuangan Bank Umum Syariah (BUS) tahun periode , dalam nilai ROA, ROE, NPM & LBAP terdapat perbedaan yang signifikan. Sedangkan BOPO tidak ada perbedaan yang signifikan. Hal ini karena pendapatan operasional dan beban usaha di VAR tersebut diperlakukan sebagai tetap dalam ISA. Metode yang digunakan uji independen sample t-test, penelitian ini hanya mengukur perbandingan antara metode VAR dengan ISA. Sampel diambil dari laporan keuangan periode pelaporan tahun Dalam penelitian ini menggunakan lima rasio yaitu ROA, ROE, NPM, BOPO, dan LBAP. 2. Ana Damayanti Tahun 2012 (Jurnal) Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah Dengan Metode Income Statement Approach dan Value Added Approach dan -Independen : ROA, ROE, NPM, dan REO -Dependen : Income Statement Approach, Value Added Approach, Teknik pengumpulan data observasi, wawancara, studi dokumentasi serta studi kepustakaan. Dalam 29 menguji Dari keempat rasio hanya rasio ROE dan REO yang memiliki perbedaan yang signifikan, sedangkan ROA dan NPM tidak memiliki perbedaan. Rasio tersebut tidak Perbedaan penelitian yang penulis lakukan dengan jurnal utama di atas yaitu pada populasi yang digunakan berupa laporan keuangan Bank Muamalat Indonesia cabang Tasikmalaya,

20 30 Pengaruhnya Terhadap Pertumbuhan Bank. (Studi kasus Bank Muamalat Cab. Tasikmalaya) dan pertumbuhan total asset. hipotesis penguji menggunakan analisis statistik deskriptif, regresi sederhana, independent sample t-test serta analisis komponen utama (Principal Componen Analysis). berpengaruh secara signifikan pada pertumbuhan asset. Dan tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara pertumbuhan asset dengan menggunakan pendekatan laba rugi dan nilai tambah syariah. sampel diambil dari laporan keuangan periode pelaporan tahun Variabel Independennya adalah kinerja keuangan diukur dengan menggunakan empat rasio yaitu rasio ROA, ROE, NPM & REO serta pengaruhnya bagi pertumbuhan asset bank syariah itu sendiri. Sedangkan variabel dependennya menggunakan income statement approach, dan value added approach. 3. Miftah Najahudin Tahun 2015 (Skripsi) Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Dengan Metode Income Statement (ISA) dan Shari ate Value Added (SVA) Pada Bank Syari ah Periode Tahun Independen : ROA, ROE, dan NPM -Dependen : Income Statement Approach (ISA), Syari ate Value Added (SVA), -Jenis Penelitian : Explanatory research Sampel : 8 Bank Umum Syariah -Uji Analisis : Uji beda t-test dan Regresi Linier berganda 1) kinerja keuangan yang diwakili oleh ROA, ROE dan NPM yang diukur dengan metode ISA dan SVA menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan dan secara kuantitatif nilai SVA Perbedaan penelitian yang penulis lakukan dengan penelitian di atas yaitu pada metode ISA yang tidak dibahas oleh penulis, penulis tidak menggunakan alat uji beda t-test, dan sampel diambil dari

21 dan pertumbuhan total asset. lebih besar dari ISA. 2) hasil uji pengaruh rasio ROA, ROE dan NPM terhadap pertumbuhan asset menunjukkan rasio ROA dan NPM tidak memiliki pengaruh yang signifikan, hanya rasio ROE saja yang berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan aset dan hasil pengujian yang diperoleh lebih ke arah negatif yang artinya kenaikan ROE justru menurunkan asset. laporan keuangan periode pelaporan tahun , sehingga terdapat perbedaan dalam laporan keuangan yang dihasilkan. 4. Nina Rahayu Nurcahyani Tahun 2014 (Jurnal) Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah dengan Menggunakan Pendekatan Income Statement dan Shari ate Value Added Statement Independent : ROA, ROE, laba bersih dengan total aktiva produktif, dan NPM Dependent : Income Statement Approach (ISA), Jenis Penelitian: Kuantitatif Sampel: Bank Rakyat Indonesia Syariah, Menggunakan statistic deskriptif dan analisis uji beda t-test Kinerja keuangan PT. BRI Syariah setiap tahunnya dengan periode triwulan yang dihitung dengan menggunakan pendekatan SVAS menghasilkan nilai rasio yang lebih besar jika dibandingkan Perbedaan penelitian yang penulis lakukan dengan penelitian di atas yaitu pada populasi yang digunakan berupa laporan keuangan Bank Rakyat Indonesia Syariah, sumber data yang berbeda, penulis tidak menggunakan

22 32 Pada PT. Bank Rakyat Indonesia Syariah Syari ate Value Added (SVA) dengan menggunakan pendekatan laporan laba rugi. Sehinggga laporan yang baik digunakan adalah laporan dengan menggunakan pendekatan SVAS. Terdapat perbedaan yang siginifikan antara perolehan rasio kinerja keuangan PT. BRI Syariah setiap triwulan yang dihitung antara pendekatan laporan laba rugi dengan pendekatan SVAS, disebabkan adanya perbedaan kontruksi dan konsep dari teori akuntasi kedua pendekatan tersebut. metode income statement melainkan hanya menggunakan metode syari ate value added, rasio yang digunakan untuk mengukur kinerja keuangan juga menggunakan empat rasio yaitu rasio ROA, ROE, NPM, & LBAP serta pengaruhnya bagi pertumbuhan asset bank syari ah itu sendiri. 5. Nadya Chaerunnisa dan Herry Sussanto Tahun 2011 (Jurnal) Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Antara Pendekatan Laporan Laba Rugi dengan Shari ate Independen: : ROA, ROE, dan laba bersih dengan total aktiva produktif. Dependen: Jenis Penelitian: Kuantitatif Sampel: Bank Syariah Mandiri Uji Analisis: Uji t dan regresi linear Terdapat Perbedaan Signifikan antara perolehan kinerja keuangan PT. Bank Syariah Mandiri setiap bulannya yang dihitung Perbedaan penelitian yang penulis lakukan dengan penelitian di atas yaitu pada populasi yang digunakan berupa laporan keuangan Bank

23 33 Value Added Statement (SVAS) Pada PT. Bank Syariah Mandiri. Laporan Laba Rugi dan Shari ate Value Added Statement (SVAS) berganda. diantara pendekatan laporan laba-rugi dengan pendekatan SVAS, disebabkan adanya perbedaan konstruksi dan konsep dari teori akuntansi kedua pendekatan tersebut. Pendekatan SVAS lebih baik dari pendekatan laporan laba-rugi, sebab pendekatan SVAS menghasilkan nilai rasio kinerja yang lebih besar dari laporan labarugi. Syari ah Madiri, penulis tidak menggunakan metode laba rugi, sampel diambil dari laporan keuangan periode pelaporan tahun , dan pengaruhnya bagi pertumbuhan asset bank syari ah itu sendiri. Rasio yang digunakan ROA, ROE, & LBAP.

24 G. Kerangka Berpikir Analisis kinerja keuangan syari ah adalah alat untuk mengukur seberapa besar kemampuan bank syari ah dalam memberikan keuntungan bagi pihak-pihak yang berkepentingan secara langsung maupun tidak langsung terhadap kegiatan operasional bank yang bersangkutan. Analisis kinerja keuangan bank syari ah dapat ditinjau dari aspek besar kecilnya rasio kinerja keuangan bank syari ah yang terdiri dari Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), dan Net Profit Margin (NPM). Analisis kinerja keuangan bank syari ah didasarkan pada laporan keuangan, yang meliputi neraca dan laporan laba rugi yang disajikan oleh manajemen bank syari ah. Neraca dan laporan laba rugi bank syari ah disusun berdasarkan pedoman PSAK Nomor 101 tentang Akuntansi Perbankan Syaria ah. Apabila ditinjau dengan seksama PSAK Nomor 101 tidak semuanya sesuai dengan karakteristik bank syari ah. Ini dapat dilihat pada laporan keuangan bank syari ah yang masih bersifat stakeholders oriented. Para pakar akuntansi syariah tidak sependapat dengan hal itu karena menurut mereka tujuan laporan keuangan lembaga bisnis syari ah tidak hanya pada yang berkepentingan langsung pada bank saja melainkan pada yang berkepentingan secara tidak langsung. Hal tersebut untuk memenuhi tujuan prinsip syari ah tentang pemenuhan kewajiban kepada Allah SWT, lingkungan sosial dan kepada individu yang terlibat dalam kegiatan ekonomi dan membantu mencapai keadilan. Untuk itu para pakar akuntansi syariah sepakat untuk merekomendasikan adanya penambahan laporan nilai tambah 34

25 35 dalam laporan keuangan yang diterbitkan oleh lembaga keuangan syariah dalam hal ini termasuk bank syari ah. Oleh karena itu untuk mengetahui kinerja keuangan lembaga keuangan syari ah termasuk bank syari ah perlu didasarkan pada laporan nilai tambah, untuk mengetahui hasil secara riil kinerja keuangan yang dihasilkan. Gambar 2.1 Kerangka Berpikir Variabel Independen Variabel Dependen ROA Menggunakan metode SVA ROE Menggunakan metode SVA NPM Menggunakan metode SVA H1 H2 H3 PERTUMBUHAN ASSET BANK SYARI AH H4

26 36 H. Hipotesis Berdasarkan uraian penelitian terdahulu dan pengembangan kerangka berfikir, maka hipotesis yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut: H1: Terdapat pengaruh yang signifikan pada rasio ROA terhadap pertumbuhan asset bank syari ah apabila dianalisis dengan menggunakan pendekatan SVA. H2: Terdapat pengaruh yang signifikan pada rasio ROE terhadap pertumbuhan asset bank syari ah apabila dianalisis dengan menggunakan pendekatan SVA. H3: Terdapat pengaruh yang signifikan pada rasio NPM terhadap pertumbuhan asset bank syari ah apabila dianalisis dengan menggunakan pendekatan SVA. H4: Terdapat pengaruh secara simultan pada rasio ROA, ROE, NPM terhadap pertumbuhan asset bank syari ah apabila dianalisis dengan menggunakan pendekatan SVA.

BAB I PENDAHULUAN. tinggi bahkan melebihi tinggi dari rata-rata perbankan syari ah dunia. 1

BAB I PENDAHULUAN. tinggi bahkan melebihi tinggi dari rata-rata perbankan syari ah dunia. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perbankan syari ah di Indonesia mulai berkembang pesat dari yang bukan apa-apa pada tingkat dunia sekarang sudah bersaing dibawah negaranegara islam lain seperti Iran,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam perekonomian yakni perbankan yang berperan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam perekonomian yakni perbankan yang berperan sebagai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu bagian dari sistem keuangan yang mempunyai peranan penting dalam perekonomian yakni perbankan yang berperan sebagai Financial Intermediary, yaitu peran bank

Lebih terperinci

Disusun Oleh : : Nina Rahayu Nurcahyani NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Budi Prijanto

Disusun Oleh : : Nina Rahayu Nurcahyani NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Budi Prijanto ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN INCOME STATEMENT DAN SHARI ATE VALUE ADDED STATEMENT PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA SYARIAH Disusun Oleh : Nama : Nina

Lebih terperinci

Majalah Ilmiah UPI YPTK, Volume 18, No 2,Oktober 2011 ISSN :

Majalah Ilmiah UPI YPTK, Volume 18, No 2,Oktober 2011 ISSN : ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN LABA RUGI DAN NILAI TAMBAH PADA BANK SYARI AH (Studi Kasus pada PT Bank Syahriah Mandiri) Ir. Zefriyenni, MM, Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengikuti perkembangan yang ada. Hal ini menimbulkan persaingan yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengikuti perkembangan yang ada. Hal ini menimbulkan persaingan yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dan kemajuan ekonomi dunia memiliki dampak yang besar bagi kegiatan ekonomi di Indonesia, tidak terkecuali bagi sektor jasa keuangan. Seluruh

Lebih terperinci

kinerja keuangan bank syariah yang terdiri dari Return On Asset (ROA), menurut PSAK syariah jika ditinjau ecara seksama, PSAK syariah tidak

kinerja keuangan bank syariah yang terdiri dari Return On Asset (ROA), menurut PSAK syariah jika ditinjau ecara seksama, PSAK syariah tidak 23 1. Kerangka Pemikiran Analisis kinerja keuangan bank syariah merupakan sarana untuk mengetahui seberapa besar kemampuan bank syariah mampu memberikan keuntungan bagi pihak-pihak yang terlibat baik langsung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam Undang-Undang Republik Indonesia nomor 10 tahun 1998 (Perubahan atas undang-undang nomor 7 tahun 1992) pasal 1 tentang perbankan, menjelaskan bahwa,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998 pasal 1: adalah

BAB I PENDAHULUAN. telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998 pasal 1: adalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lembaga keuangan dalam sistem perbankan adalah lembaga keuangan yang menurut Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan yang telah diubah dengan Undang-Undang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut UU No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan atas UU No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam

Lebih terperinci

JURNAL NOMINAL / VOLUME III NOMOR 2 / TAHUN 2014

JURNAL NOMINAL / VOLUME III NOMOR 2 / TAHUN 2014 ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN DENGAN PENDEKATAN INCOME STATEMENT DAN VALUE ADDED STATEMENT PADA UNIT USAHA SYARIAH Istikanah Universitas Negeri Malang Bety Nur Achadiyah Universitas Negeri Malang

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN NILAI TAMBAH DAN LABA RUGI

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN NILAI TAMBAH DAN LABA RUGI ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN NILAI TAMBAH DAN LABA RUGI (Studi KasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Syariah Periode 2012-2013) NASKAH PUBLIKASI Diajukan

Lebih terperinci

PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO

PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO, LOAN TO DEPOSIT RATIO, NET INTEREST MARGIN, DAN NON PERFORMING LOAN TERHADAP PROFITABILITAS PADA BANK UMUM YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2011 2013 SKRIPSI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktudan TempatPenelitian Penelitian untuk penulisan skripsi ini berlangsung pada bulan Oktober, 2014 s.d selesai. Penelitian ini berusaha menemukan perbandingan kinerja keuangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analisis kinerja keuangan suatu Bank sangat bergantung pada informasi yang diberikan oleh laporan keuangannya dan merupakan salah satu sumber informasi penting

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK MUAMALAT INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN LABA RUGI DAN NILAI TAMBAH (Survei Pada PT Bank Muamalat Indonesia)

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK MUAMALAT INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN LABA RUGI DAN NILAI TAMBAH (Survei Pada PT Bank Muamalat Indonesia) ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK MUAMALAT INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN LABA RUGI DAN NILAI TAMBAH (Survei Pada PT Bank Muamalat Indonesia) Putri Kartika P. Djoko Kristianto Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM DALAM RANGKA MENINGKATKAN KINERJA LAPORAN KEUANGAN PADA PT.BANK RAKYAT INDONESIA, TBK

ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM DALAM RANGKA MENINGKATKAN KINERJA LAPORAN KEUANGAN PADA PT.BANK RAKYAT INDONESIA, TBK Nama ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM DALAM RANGKA MENINGKATKAN KINERJA LAPORAN KEUANGAN PADA PT.BANK RAKYAT INDONESIA, TBK : Eka Rohmawati NPM : 22210293 Jurusan Pembimbing

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. digunakan sebagai dasar untuk membantu mendapatkan gambaran dalam

BAB II KAJIAN PUSTAKA. digunakan sebagai dasar untuk membantu mendapatkan gambaran dalam 8 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya untuk mempermudah dalam pengumpulan data, metode analisis data yang digunakan dan pengelolaan data yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. besar karena peluang pasarnya yang luas sejurus dengan mayoritas. harus hati-hati dalam mengelola kegiatan operasionalnya.

BAB I PENDAHULUAN. besar karena peluang pasarnya yang luas sejurus dengan mayoritas. harus hati-hati dalam mengelola kegiatan operasionalnya. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan perbankan syari ah di Indonesia memiliki peluang besar karena peluang pasarnya yang luas sejurus dengan mayoritas penduduk di Indonesia. Perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemunculan lembaga keuangan syariah di tengah masyarakat di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Kemunculan lembaga keuangan syariah di tengah masyarakat di Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemunculan lembaga keuangan syariah di tengah masyarakat di Indonesia pasca Undang-Undang No.10 Tahun 1998 yang diikuti oleh peningkatan minat masyarakat untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sosialisme. Sistem tersebut mengacu pada prinsip-prinsip yang sebenarnya

BAB I PENDAHULUAN. sosialisme. Sistem tersebut mengacu pada prinsip-prinsip yang sebenarnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem ekonomi yang berkembang dewasa ini adalah sistem kapitalisme dan sosialisme. Sistem tersebut mengacu pada prinsip-prinsip yang sebenarnya bertentangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. diukur karena dapat dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan baik bagi pihak. internal maupun pihak eksternal perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. diukur karena dapat dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan baik bagi pihak. internal maupun pihak eksternal perusahaan. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan adalah sebagai salah satu bentuk organisasi pada umumnya memiliki tujuan tertentu yang ingin dicapai dalam usaha untuk memenuhi kepentingan para

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. yang ditetapkan dan struktur permodalan yang lemah dan sebagainya.

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. yang ditetapkan dan struktur permodalan yang lemah dan sebagainya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberhasilan perekonomian di Indonesia tidak dapat terlepas dari sektor perbankan, khususnya peran perbankan sebagai sumber pembiayaan industri dalam negeri. Oleh karena

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Keuangan Perkembangan dunia usaha di Indonesia yang semakin kompetitif menuntut setiap perusahaan untuk dapat mengolah dan melaksanakan manajemen perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang didapatkan secara tidak langsung dari nara sumbernya, dengan runtun

BAB III METODE PENELITIAN. yang didapatkan secara tidak langsung dari nara sumbernya, dengan runtun 31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Deskripsi Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu jenis data yang didapatkan secara tidak langsung dari nara sumbernya, dengan runtun waktu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Harga saham a. Pengertian saham Saham merupakan surat bukti kepemilikan atas aset-aset perusahaan yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Teori Fundamental Teori fundamental adalah teori yang didasarkan pada fundamental ekonomi suatu perusahaan. Teori ini menitikberatkan pada rasio finansial

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penelitian ini dilakukan pada semua bank syariah dan bank konvensional yang berada di Bursa Efek Indonesia. Adapun ruang lingkup penelitian

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Agar penelitian ini dapat dilaksanakan sesuai dengan yang diharapkan, maka perlu

METODE PENELITIAN. Agar penelitian ini dapat dilaksanakan sesuai dengan yang diharapkan, maka perlu 60 III. METODE PENELITIAN A. Variabel Operasional Agar penelitian ini dapat dilaksanakan sesuai dengan yang diharapkan, maka perlu dipahami berbagai unsur-unsur yang menjadi dasar dari suatu penelitian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Profitabilitas a. Pengertian Profitabilitas Profitabilitas merupakan alat yang digunakan untuk menganalisis kinerja manajemen, tingkat profitabilitas akan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Indonesia ada dua macam yaitu bank konvensional dan bank syariah.

III. METODE PENELITIAN. Indonesia ada dua macam yaitu bank konvensional dan bank syariah. 31 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Bank merupakan lembaga kepercayaan yang berfungsi sebagai lembaga intermediasi, membantu kelancaran sistem pembayaran, dan yang tidak kalah pentingnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pelaporan keuangan merupakan sarana yang digunakan perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pelaporan keuangan merupakan sarana yang digunakan perusahaan untuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelaporan keuangan merupakan sarana yang digunakan perusahaan untuk menyediakan dan menyampaikan informasi keuangan bagi pihak investor, kreditur, dan pemakai eksternal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan di Indonesia semakin diramaikan dengan berdirinya bank-bank

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan di Indonesia semakin diramaikan dengan berdirinya bank-bank BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perbankan di Indonesia semakin diramaikan dengan berdirinya bank-bank umum syariah dan juga unit-unit usaha syariah. Tumbuhnya perbankan syariah tersebut memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung pada tahun 2008 dan sepanjang tahun 2009 kinerja perbankan syariah

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung pada tahun 2008 dan sepanjang tahun 2009 kinerja perbankan syariah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Daya tahan keuangan syariah telah terbukti selama krisis keuangan global berlangsung pada tahun 2008 dan sepanjang tahun 2009 kinerja perbankan syariah Indonesia

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BANK SYARIAH. Oleh : Junaedi,SE,M.Si

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BANK SYARIAH. Oleh : Junaedi,SE,M.Si ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BANK SYARIAH Oleh : Junaedi,SE,M.Si Pengertian laporan keuangan menurut Standar Akuntansi Keuangan: Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel bank umum syariah yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel bank umum syariah yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Sampel Penelitian Sampel bank umum syariah yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri (BSM) dan Bank Muamalat Indonesia (BMI) dan bank konvensional yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan keuangan yang dapat berfungsi sebagai alat ukur dalam menilai kinerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan keuangan yang dapat berfungsi sebagai alat ukur dalam menilai kinerja BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan suatu perhitungan rasio dengan menggunakan laporan keuangan yang dapat berfungsi sebagai alat ukur dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Aset 2.1.1 Pengertian Aset Aset merupakan bentuk dari penanaman modal perusahaan yang bentuknya dapat berupa hak atas kekayaan atau jasa yang dimiliki perusahaan yang bersangkutan.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. ekonomis di masa depan dan lain-lain (Suhardito et al, 2000).

BAB 1 PENDAHULUAN. ekonomis di masa depan dan lain-lain (Suhardito et al, 2000). BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era sekarang ini khususnya pada saat krisis ekonomi dunia, para investor harus lebih teliti dalam membaca atau menganalisis laporan keuangan suatu perusahaan.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan investasi adalah kegiatan untuk menanam modal pada satu asset

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan investasi adalah kegiatan untuk menanam modal pada satu asset BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan investasi adalah kegiatan untuk menanam modal pada satu asset atau lebih dengan harapan pada waktunya nanti pemilik modal memperoleh sejumlah keuntungan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini merupakan hasil pengembangan dari peneliti-peneliti terdahulu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini merupakan hasil pengembangan dari peneliti-peneliti terdahulu BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian ini merupakan hasil pengembangan dari peneliti-peneliti terdahulu yang memiliki topik yang sama. Penelitian tersebut antara lain : 2.1.1 Susi

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis Tinjauan teoritis ini sangat diperlukan untuk mendukung permasalahan yang diungkapkan dalam ulasan penelitian. Studi kepustakaan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.I Latar Belakang Masalah. Praktik ekonomi yang terjadi saat ini, baik yang dilakukan para praktisi maupun para

BAB I PENDAHULUAN. I.I Latar Belakang Masalah. Praktik ekonomi yang terjadi saat ini, baik yang dilakukan para praktisi maupun para 1 BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Masalah Praktik ekonomi yang terjadi saat ini, baik yang dilakukan para praktisi maupun para akademisi, lebih banyak menggunakan system ekonomi sekuler. Ekonomi sekuler

Lebih terperinci

BAB II. pendapatan total perusahaan dengan biaya totalnya. Menurut Kusnadi dkk (2004),

BAB II. pendapatan total perusahaan dengan biaya totalnya. Menurut Kusnadi dkk (2004), BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Teori Pendapatan/Laba Teori Pendapatan/Laba adalah pendapatan bersih yang di lihat dari selisih antara pendapatan total perusahaan

Lebih terperinci

PENGARUH PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR MAKANAN DAN MINUMAN DI BEI TAHUN

PENGARUH PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR MAKANAN DAN MINUMAN DI BEI TAHUN PENGARUH PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR MAKANAN DAN MINUMAN DI BEI TAHUN 2014-2015 Anita Suwandani, Suhendro, Anita Wijayanti anita.suwandani@yahoo.com FE UNIBA Surakarta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan kurangnya inisiatif perbankan. Perkembangan bank yang makin pesat

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan kurangnya inisiatif perbankan. Perkembangan bank yang makin pesat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perbankan Indonesia telah menjadi industri yang hampir seluruh aspek kegiatannya diatur oleh pemerintah dan Bank Indonesia. Regulasi tersebut menyebabkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laba a. Pengertian Laba Tujuan utama perusahaan adalah memaksimalkan laba. Laba merupakan indikator prestasi atau kinerja perusahaan yang besarnya tampak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. antara kedua atau lebih objek yang diteliti. keuangannya dimulai dari tahun

BAB III METODE PENELITIAN. antara kedua atau lebih objek yang diteliti. keuangannya dimulai dari tahun BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan bersifat komparatif (perbandingan) yaitu bersifat menguraikan sifat-sifat dan keadaan sebenarnya dari dua atau lebih objek penelitian,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian dan Karakteristik Laba. dengan pendapatan tersebut. Pengertian laba menurut Harahap (2008:113)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian dan Karakteristik Laba. dengan pendapatan tersebut. Pengertian laba menurut Harahap (2008:113) BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pertumbuhan Laba 1. Pengertian dan Karakteristik Laba Tujuan utama perusahaan adalah memaksimalkan laba. Pengertian laba secara operasional merupakan perbedaan antara pendapatan

Lebih terperinci

4 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan fenomena, rumusan masalah, hipotesis, dan hasil penelitian

4 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan fenomena, rumusan masalah, hipotesis, dan hasil penelitian 4 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan fenomena, rumusan masalah, hipotesis, dan hasil penelitian mengenai pengaruh Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM),

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memperhatikan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan dan. meningkatkan profit, hal ini daya tarik bagi investor dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memperhatikan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan dan. meningkatkan profit, hal ini daya tarik bagi investor dalam BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Profitabilitas a. Pengertian Profitabilitas Profitabilitas merupakan alat yang digunakan untuk menganalisis kinerja manajemen. Para investor di pasar modal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bank dalam menjalankan usahanya menghimpun dana dari masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. Bank dalam menjalankan usahanya menghimpun dana dari masyarakat dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank dalam menjalankan usahanya menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dalam berbagai alternatif investasi. Sehubungan dengan fungsi penghimpunan

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH. Yudiana Febrita Putri 1. Isti Fadah 2

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH. Yudiana Febrita Putri 1. Isti Fadah 2 Suwandi, Sularso, Suroso, Pengaruh Kualitas Layanan... ISSN : 1412-5366 e-issn : 2459-9816 ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH Yudiana Febrita Putri 1 Isti Fadah 2

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA CV. MITRA SARANA ABADI SAMARINDA TASIANA BUAQ

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA CV. MITRA SARANA ABADI SAMARINDA TASIANA BUAQ ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA CV. MITRA SARANA ABADI SAMARINDA TASIANA BUAQ FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 Email : tasianaa93@gmail.com ABSTRACT Latar belakang penelitian adalah menganalisis

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manajemen untuk menunjukkan efektivitas pencapaian tujuan dan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manajemen untuk menunjukkan efektivitas pencapaian tujuan dan untuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Laporan Keuangan Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kelangsungan hidup perusahaan. Keberhasilan suatu perusahaan tidak hanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kelangsungan hidup perusahaan. Keberhasilan suatu perusahaan tidak hanya BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Profitabilitas Tujuan utama perusahaan ialah untuk memperoleh laba guna menjamin kelangsungan hidup perusahaan. Keberhasilan suatu perusahaan tidak hanya dilihat dari seberapa

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORITIS. Djarwanto (2001) menjelaskan bahwa laporan keuangan pada dasarnya

BAB II KERANGKA TEORITIS. Djarwanto (2001) menjelaskan bahwa laporan keuangan pada dasarnya BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1. Teori Tentang Laporan Laporan Keuangan 2.1.1. Pengertian Laporan Keuangan Djarwanto (2001) menjelaskan bahwa laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akutansi

Lebih terperinci

2015 PENGARUH PEMBIAYAAN BAGI HASIL TERHADAP PROFITABILITAS

2015 PENGARUH PEMBIAYAAN BAGI HASIL TERHADAP PROFITABILITAS A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Bank syariah merupakan bank yang secara operasional berbeda dengan bank konvensional. Bank syariah tidak membebankan bunga kepada nasabah, akan tetapi menerima

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DENGAN PENDEKATAN INCOME STATEMENT APPROACH DAN VALUE ADDED APPROACH (Studi pada Bank Syariah di Indonesia)

PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DENGAN PENDEKATAN INCOME STATEMENT APPROACH DAN VALUE ADDED APPROACH (Studi pada Bank Syariah di Indonesia) PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DENGAN PENDEKATAN INCOME STATEMENT APPROACH DAN VALUE ADDED APPROACH (Studi pada Bank Syariah di Indonesia) Program Studi Ekonomi Islam, Fak. Syariah IAIN Walisongo

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Penentuan Sampel Populasi merupakan keseluruhan dari pengamatan yang menjadi fokus penelitian. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang bersifat sekunder, yaitu data yang berasal dari pihak lain yang telah dikumpulkan

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Pada bagian ini akan dipaparkan sampel dan data penelitian yang akan menjadi

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Pada bagian ini akan dipaparkan sampel dan data penelitian yang akan menjadi BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Pada bagian ini akan dipaparkan sampel dan data penelitian yang akan menjadi bahan penelitian, operasional variabel penelitian dan, metode analisis

Lebih terperinci

ANALISIS PERRBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DENGAN METODE INCOME STATEMENT APPROACH

ANALISIS PERRBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DENGAN METODE INCOME STATEMENT APPROACH ANALISIS PERRBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DENGAN METODE INCOME STATEMENT APPROACH DAN VALUE ADDED APPROACH DAN PENGARUHNYA TERHADAP PERTUMBUHAN BANK (Studi Kasus pada Bank Muamalat Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sistem perekonomian yang telah berkembang lama dan telah begitu mengakar di banyak negara adalah sistem kapitalisme dan sosialisme. Sistem tersebut mengacu pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan kinerja yang telah dilakukan. Dalam PSAK No 1 (Revisi 2012) menyebutkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. dan kinerja yang telah dilakukan. Dalam PSAK No 1 (Revisi 2012) menyebutkan bahwa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari pencatatan atas transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun berjalan. Laporan keuangan juga merupakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kinerja Keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Sawir (2008:67) kinerja keuangan adalah penilaian tingkat efisiensi dan produktifitas perusahaan di bidang keuangan yang dilakukan secara berkala atas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. meminimalkan risiko dan menjamin tersedianya likuiditas yang cukup.

BAB II LANDASAN TEORI. meminimalkan risiko dan menjamin tersedianya likuiditas yang cukup. BAB II LANDASAN TEORI A. Profitabilitas Sebagaimana dengan Bank Umum lainnya, tugas utama Bank Syariah dalam upaya pencapaian keuntungan adalah dengan mengoptimalkan laba, meminimalkan risiko dan menjamin

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan sarana perusahaan untuk meningkatkan. kebutuhan dana jangka panjang dengan menjual saham atau mengeluarkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan sarana perusahaan untuk meningkatkan. kebutuhan dana jangka panjang dengan menjual saham atau mengeluarkan 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar modal merupakan sarana perusahaan untuk meningkatkan kebutuhan dana jangka panjang dengan menjual saham atau mengeluarkan saham. Peran pasar modal adalah mempertemukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan ekonomi dan keuangan Islam (syariah) semakin pesat, demikian juga dengan perbankan dan akuntansi syariah mulai berkembang mengikuti perkembangan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Hal HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN SURAT PERNYATAAN ABSTRAK KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI. Hal HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN SURAT PERNYATAAN ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI Hal HALAMAN JUDUL i LEMBAR PENGESAHAN ii SURAT PERNYATAAN iii ABSTRAK iv KATA PENGANTAR v DAFTAR ISI viii DAFTAR TABEL xi DAFTAR GAMBAR xii DAFTAR LAMPIRAN xiii BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengalami peningkatan yang cukup pesat dan memberikan pengaruh yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. mengalami peningkatan yang cukup pesat dan memberikan pengaruh yang cukup BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan industri perbankan syariah di Indonesia saat ini sudah mengalami peningkatan yang cukup pesat dan memberikan pengaruh yang cukup besar dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menghubungkan antara dua belah pihak yaitu antara pihak yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. menghubungkan antara dua belah pihak yaitu antara pihak yang memiliki 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bank dapat dikatakan sebagai suatu lembaga dan juga sebagai suatu industri. Bank dikatakan sebagai suatu lembaga yang menghubungkan antara dua belah pihak

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO PROFITABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT NIAGARAYA KREASI LESTARI BANJARBARU

ANALISIS RASIO PROFITABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT NIAGARAYA KREASI LESTARI BANJARBARU ANALISIS RASIO PROFITABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT NIAGARAYA KREASI LESTARI BANJARBARU Ibnu Sutomo Dosen Tetap STIE Pancasetia Banjarmasin ABSTRAKSI Tujuan dari penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Signaling Theory 2.1.1. Pengertian Signaling Theory Menurut Jama an (2008) Signaling Theory mengemukakan tentang bagaimana seharusnya sebuah perusahaan memberikan sinyal kepada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. besar atau paling tidak sama dengan return (imbalan) yang dikehendaki

BAB I PENDAHULUAN. besar atau paling tidak sama dengan return (imbalan) yang dikehendaki BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar modal didefinisikan sebagai tempat terjadinya transaksi jual beli berbagai instrumen atau sekuritas jangka panjang (Gunawan, 2012). Kehadiran pasar modal ini merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satu tujuan lain perusahaan. Untuk meningkatkan laba,

BAB I PENDAHULUAN. satu tujuan lain perusahaan. Untuk meningkatkan laba, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan utama perusahaan menurut Brigham dan Houston (2009) adalah untuk memaksimalkan kekayaan bagi para pemegang sahamnya atau kepada pemilik perusahaan (stakeholder).

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE CAMEL PADA BANK MUAMALAT INDONESIA, BANK SYARIAH MANDIRI, DAN BNI SYARIAH

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE CAMEL PADA BANK MUAMALAT INDONESIA, BANK SYARIAH MANDIRI, DAN BNI SYARIAH ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE CAMEL PADA BANK MUAMALAT INDONESIA, BANK SYARIAH MANDIRI, DAN BNI SYARIAH ARTIKEL PUBLIK ILMIAH Disusun Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keputusan operasional taktis stratejik manajerial, alat prediksi kinerja

BAB I PENDAHULUAN. keputusan operasional taktis stratejik manajerial, alat prediksi kinerja BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Informasi akuntansi berguna untuk pengambilan keputusan ekonomis, antara lain sebagai alat penilai kinerja perusahaan, alat bantu pengambilan keputusan operasional

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laba 2.1.1 Pengertian Laba Laba merupakan elemen yang paling menjadi perhatian pemakai karena angka laba diharapkan cukup kaya untuk merepresentasi kinerja perusahaan secara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Saham 2.1.1 Pengertian Saham Saham merupakan tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang dalam suatu perusahaan. Selembar saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laba menurut beberapa ahli:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laba menurut beberapa ahli: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laba Setiap perusahaan berusaha untuk memperoleh laba yang maksimal. Laba yang diperoleh perusahaan akan berpengaruh terhadap kelangsungan hidup perusahaan tersebut. Berikut

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. kesimpulan yang dapat diambil yaitu sebagai berikut : a. Pengaruh tabungan mudharabah terhadap ROA

BAB V PENUTUP. kesimpulan yang dapat diambil yaitu sebagai berikut : a. Pengaruh tabungan mudharabah terhadap ROA 75 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari pembahasan yang telah dijelaskan diatas peneliti akan menarik sebuah kesimpulan berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan pada bab satu, dan juga berdasarkan pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dagang bertujuan untuk mencari laba, agar kelangsungan hidup dan

BAB I PENDAHULUAN. dagang bertujuan untuk mencari laba, agar kelangsungan hidup dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Setiap perusahaan baik yang bergerak di bidang industri, jasa maupun dagang bertujuan untuk mencari laba, agar kelangsungan hidup dan perkembangan perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan modalnya, tanpa melihat return perusahaan maupun

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan modalnya, tanpa melihat return perusahaan maupun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar modal merupakan penunjang perekonomian yang dianggap semakin penting pada suatu negara. Salah satu cara untuk mengukur indikator perekonomian suatu negara adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagi masyarakat. Undang-Undang Nomor 21 pasal 1 ayat 2 tahun 2008 tentang

BAB I PENDAHULUAN. bagi masyarakat. Undang-Undang Nomor 21 pasal 1 ayat 2 tahun 2008 tentang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bank adalah salah satu perusahaan jasa yang menawarkan jasa keuangan bagi masyarakat. Undang-Undang Nomor 21 pasal 1 ayat 2 tahun 2008 tentang perbankan syariah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 7 BAB II LANDASAN TEORI A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Menurut PSAK No.1 ( Revisi 2009 ) Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan makin berkembangnya dunia bisnis yang didukung oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan makin berkembangnya dunia bisnis yang didukung oleh BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejalan dengan makin berkembangnya dunia bisnis yang didukung oleh perkembangan pasar modal yang ada di Indonesia, investor tertarik dengan saham yang dapat

Lebih terperinci

Agung Purnama Aziz, Mohammad Heykal, S.E, M.Si

Agung Purnama Aziz, Mohammad Heykal, S.E, M.Si Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Perbankan Syariah Menggunakan Pendekatan Laba-Rugi (Income Statement Approach) dan Nilai Tambah (Value Added Statement) Berdasarkan Rasio ROA, ROE, LBAP, NPM dan

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENTABILITAS (ROA) PADA PT BPR DI KABUPATEN SEMARANG

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENTABILITAS (ROA) PADA PT BPR DI KABUPATEN SEMARANG ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENTABILITAS (ROA) PADA PT BPR DI KABUPATEN SEMARANG NASKAH PUBLIKASI Diajukan Guna Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan

Lebih terperinci

PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN FINANSIAL BANK DENGAN MENGGUNAKAN RASIO CAMEL PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK PERIODE TAHUN

PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN FINANSIAL BANK DENGAN MENGGUNAKAN RASIO CAMEL PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK PERIODE TAHUN PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN FINANSIAL BANK DENGAN MENGGUNAKAN RASIO CAMEL PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK PERIODE TAHUN 2008-2011 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-Syarat

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH BOPO, CAR, LDR, ROA TERHADAP KEPUTUSAN BERINVESTASI PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

ANALISIS PENGARUH BOPO, CAR, LDR, ROA TERHADAP KEPUTUSAN BERINVESTASI PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN ANALISIS PENGARUH BOPO, CAR, LDR, ROA TERHADAP KEPUTUSAN BERINVESTASI PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2012 2014 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. data tertulis lainnya yang berhubungan dengan informasi yang dibutuhkan.

BAB III METODE PENELITIAN. data tertulis lainnya yang berhubungan dengan informasi yang dibutuhkan. 52 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu dari berbagai literatur, catatan, artikel, penelitian terdahulu dari dokumen,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Penelitian Terdahulu Pembahasan dalam penelitian ini didasarkan pada penelitian-penelitian sebelumnya. Berikut ini merupakan beberapa penelitian terdahulu beserta persamaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan instrumen investasi yang banyak dipilih para investor karena saham

BAB I PENDAHULUAN. merupakan instrumen investasi yang banyak dipilih para investor karena saham BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saham merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling populer. Menerbitkan saham merupakan salah satu pilihan perusahaan ketika memutuskan untuk kegiatan pendanaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Penelitian Bank merupakan lembaga perantara keuangan antara masyarakat yang kelebihan dana dengan masyarakat yang kekurangan dana. Pada dasarnya bank syariah sebagaimana

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. operasional dan produknya dikembangkan berlandaskan pada Al-Qur an

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. operasional dan produknya dikembangkan berlandaskan pada Al-Qur an BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Tinjauan Umum Perbankan Syariah 2.1.1.1 Pengertian Bank Syariah Bank syariah merupakan lembaga keuangan perbankan yang operasional dan produknya dikembangkan

Lebih terperinci

Oleh: ASRI WIYATI B

Oleh: ASRI WIYATI B ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH DENGAN PERBANKAN KONVENSIONAL DI INDONESIA Disusun sebagai salah satu syarat memperoleh gelar strata I pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Rahim dan Irpa, 2008).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Rahim dan Irpa, 2008). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peningkatan kualitas hidup masyarakat Indonesia merupakan salah satu tujuan yang hendak dicapai dalam pelaksanaan program pembangunan. Meningkatkan kualitas hidup antara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa rasio akan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa rasio akan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1. Rasio Keuangan Rasio yang menggambarkan suatu hubungan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menilai kinerja keuangan perbankan syariah tahun Hasil

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menilai kinerja keuangan perbankan syariah tahun Hasil BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Terdapat penelitian terdahulu tentang konsep kinerja keuangan perbankan syariah, antara lain: 1. Penelitian Enik Sulistri (2009) tentang analisis rasio

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pinjaman (riba), serta larangan berinvestasi dalam kegiatan-kegiatan usaha haram.

BAB I PENDAHULUAN. pinjaman (riba), serta larangan berinvestasi dalam kegiatan-kegiatan usaha haram. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perbankan syariah merupakan suatu sistem perbankan yang pelaksanaannya berdasarkan hukum Islam (syariah). Pembentukkan sistem ini berdasarkan adanya larangan

Lebih terperinci