Nomor r KS. 302f199lKLPG-13 Nomor : 005I{35ILaWl20{3

Transkripsi

1 PERJANJIAI{ KERJA SAIIIA ANTARA STASIUN KLIMATOLOGI MASGAR LAi'PUI.IG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA DENGAl{ LABORATORIUM PROTEKSI TANAMAN PANGAN DAII HORTIKULTURA KABUPATEN LAITIPUNG UTARA UPTD BALAI PROTEKSI TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA TENTANG PEMANFAATAN LAHAN UNTUK LAYANAN INFORMASI IKLIM DI KABUPATEN LAI'PUNG UTARA Nomor r KS. 302f199lKLPG-13 Nomor : 005I{35ILaWl20{3 Pada hari ini $elasa tanggal Sebelas bulan Juni tahun Dua Ribu Tiga Belas bertempat di Kantor Laboratorium Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Larnpung Utara, yang bertanda tangan di bawah ini : GOEROEH TJIPTANTO, selaku Kepala Stasiun Klimatologi Masgar, berkedudukan di Jalan. Raya Masgar Tegineneng Km. 35 Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, selanjutnya disebut sebagai PIHAK KESATU, EDWAR, selaku Kepala Laboratorium Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura, berkedudukan di Jalan Angkasa Makmur Nomor 1 Semuli Raya Kabupaten Lampung Utara, Provinsi Lampung, dalam hal ini bertindak unfuk dan atas nama UPTD Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Lampung, selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA secara sendiri+endiri disebut PIHAK dan secara bersama - sama disebut PARA PIHAK sepakat untuk mengikatkan diri untuk membuat Perjanjian Kerja Sama Pemanfaatan Lahan Untuk Layanan lnformasi lklim di Kabupaten Lampung Utara dengan ketentuan sebagai berikut:

2 Pasal I DASAR HUKUM 1. undang-undang Nomor 31 Tahun 200g tentang Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2009 Nomor 139, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor S0Sg). Peraturan Presiden Nomor 61 Tahun 2008 tentang Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika. 3. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nornor 22Tahun 2008 tentang Pedoman Tata Naskah Dinas. 4. Peraturan Kepala Badan Meteorologi, Krimatologi, dan Geofisika Nomor KEP. 03 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika. 5. Keputusan Kepala Badan Meteorologi dan Geofisika Nomor KEP.005 tahun 2aa4 tentang organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Meteorotogi dan Geofisika, Stasiun Meteorologi, stasiun Klimatologi, dan Stasiun Geofisika sebagaimana diubah dengan peraturan Kepala Badan Meteorologi dan Geofisika Nomor 007/PKBMG.01/ Surat Keputusan Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Hortikultura Provinsi Lampung Nomor gzlilagrkds/2ol3 Tentang penugasan Dan Penempatan Personil Non struktural Umum (NSU), pejabat Fungsional Pengendali organisme Pengganggu Tumbuhan (popr) pada UprD Balai Proteksi Tanaman Pangan Dan Hortikultura provinsi Lampung.

3 Pasal 2 MAKSUD DAN TUJUAN (1) Maksud Perjanjian Kerja Sama ini adalah untuk memenuhi kebutuhan data dan informasi iklim (2) Tujuan Perjanjian Kerja Sama ini adalah untuk penyediaan dan pelayanan informasi iklim secara terencana, terpadu, dan terkoordinasi sesuai tugas, pokok, dan tungsi PARA PIHAK. Pasal 3 RUANG LINGKUP Ruang lingkup Perjanjian Keria Sama ini meliputi (1) Penyediaan sarana dan prasarana pengamatan unsur-unsur iklim ; (21 Pengoperasian sarana dan prasarana pengamatan unsur-unsur iklim; t3) Pemanfaatan kemampuan, pengalaman dan sumberdaya PARA PIHAK; (4) Penyediaan dan diseminasi informasi iklim; Pasal 4 HAK DAN KEWAJIBAN (1) PIHAK KESATU mempunyai hak a. memanfaatkan lahan untuk taman alat seluas 20m x 20m di Desa Semuli Raya, Kecamatan Abung Semuli, Kabupaten Lampung Utara; b. Memperoleh data hasil pengamatan setiap bulan secara teratur dan berkesinambungan, sesuai peraturan yang berlaku; c. Memanfaatkandatahasilpengamatan. (2) PIHAK KESATU mempunyai kewajiban: a. Menyediakan sarana serta perlengkapan pengamatan unsur-unsur iklim; b. Memberikan petunjuk pengamatan iklim; c. Mengganti peralatan pengamatan iklim yang rusak dengan yang baru; d. Memelihara peralatan pengamatan iklim; e. Memberikan pelatihan pengamatan iklim bagi petugas pengamatan;

4 f. Menyediakan hasilanalisis dan informasiiklim; g. Memberikan honor perbulan bagi petugas pengamatan, apabila PIHAK KEDUA telah memenuhi kewajibannya, sesuai peraturan yang berlaku. (3) PIHAK KEDUA mempunyai hak : a. Memperoleh data dan informasi iklim, untuk kepentingan PIHAK KEDUA sendiri; b. Memanfaatkan data dan informasi iklim untuk kepentingan PIHAK KEDUA sendiri. (4) PIHAK KEDUA mempunyaikewajiban sebagai berikut: a. Menyediakan lahan untuk taman alat seluas 20m x 20m di Desa Semuli Raya, Kecamatan Abung Semuli, Kabupaten Lampung Utara; _ b, Menyiapkan petugas pengamatan iklim; c. Melaksanakan pengamatan iklim; d. Memelihara lingkungan, keamanan alat dan taman alat; e. Mengirim data hasil pengamatan setiap bulan secara teratur dan berkesinambungan, sesuai peraturan yang berlaku; f. menyampaikan laporan kondisi dan fungsi operasional alat secara berkala setiap bulannya kepada PIHAK KESATU. Pasal 5 PELAKSANAAN (1) PARA PIHAK secara bersama-sama berkewajiban rnenjaga kesinambungan pertukaran data dan informasi iklim. (2) PARA PIHAK dilarang memberikan dan memanfaatkan data dan infonnasi yang diperoleh kepada PIHAK KETIGA tanpa persetujuan para pthak (3) Pada setiap akhir tahun akan dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan Perjanjian Kerja Sama ini oleh PARA P HAK.

5 Pasal 6 PEIIBIAYAAN (1) PIHAK KESATU menanggung biaya yang menjadi beban/tanggung jawab PIHAK KESATU; (2', PIHAK KEDUA menanggung biaya yang menjadi bebarltanggung jawab PIHAK KEDUA; (3) PARA PIHAK tidak menerima biaya atas pertukaran data dan informasi iklim. Pasal 7 JANGKA WAKTU Perjanjian Kerjasama ini berlaku untuk jangka waktu 10 (sepuluh) tahun terhitung sejak tanggal ditandatangani dan dapat diperpanjang berdasarkan persetujuan PARA PIHAK- Pasal I KEADAAN ilettfraksa' FORCE MAJEU RE (1) Yang dimaksud dengan Force Majeure adalah keadaan-keadaan di luar kekuasaan salah satu atau PARA PIHAK yang mengakibatkan PIHAK dimaksud tidak dapat melaksanakan Perjanjian ini, yaitu: a. Gempa bumi besar, angin ribut (topan), kebakaran besar, banjir besar, tanah longsor, dan wabah penyakit; b. Pemogokan urnum, huru-hara, pemberontakan, perang, dan keadaankeadaan lain yang oleh pejabat yang berwenang dinyatakan sebagai Force Majeure. (2\ Dalam hal tedadi Force Majeure dimaksud ayat (1), maka pthak yang mengalami Force Majeure berkewajiban memberitahukan secara tertulis kepada PIHAK lainnya dalam waktu 14 (empat belas) hari kalender sejak saat mulainya, begitu juga saat berakhirnya dan diterangkan secara resmi oleh pejabat pernerintah yang benrenang;

6 (3) Kelalaian atau keterlambatan dalam memenuhi kewajiban pemberitahuan dimaksud ayat (2), mengakibatkan tidak diakuinya peristiwa dimaksud ayat (1) sebagai Force Majeure; (4) Semua kerugian yang timbul atau diderita salah satu PIHAK karena terjadinya Force Majeure bukan merupakan tanggungjaurab PIHAK lain. Pasal 9 PENYELESAIAN PERSELISIHAN (1) Apabila teriadi perbedaan perdapat atau perselisihan dalam pelaksanaan dan atau penafsiran perjanjian ini, sejauh mungkin PARA PIHAK akan menyelesaikan melalui musyawarah untuk mufakat dengan tetap memperhatikan ketentuan peratu ran perunda ng-undangan yang berlaku ; (2) Apabila musyawarah sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) tidak mencapai kesepahaman, maka PARA PIHAK sepakat untuk menyerahkan kepada mediator yang disepakati. Pasal 10 PEIIIGAKHIRAN KERJA SAMA (1) Apabila dalam hal Pemerintah Pusat menetrapkan kebijakan yang berakibat perjanjian ini tidak dapat dilaksanakan oleh PARA PIHAK, maka Perjanjian ini dinyatakan berakhir terhitung sejak kebijakan Pemerintah Pusat itu ditetapkan tanpa adanya tuntutan dari masing-masing PIHAK; (21 Apabila pada saat perjanjian ini berakhir atau diputuskan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdapat kewajiban yang belum dapat diselesaikan oteh PARA PIHAK, maka ketentuan-ketentuan dalam perjanjian ini tetap berlaku sampaidiselesaikannya hak dan kewajiban PARA PIHAK; (3) PARA PIHAK sepakat untuk mengesampingkan berlakunya ketentuan Pasal 1266 dan 1267 KuH-Perdata terhadap Perjanjian ini, sehingga pengakhiran pedaniian ini dapat dilakukan tanpa keputusan dari Hakim.

7 Pasal'11 ADDENDUTI'AiIIANDETE N (1) HaLhal yang belum diatur dan/atau belum tercakup dalam Perjanjian Kerja Sama ini, akan ditetapkan atas dasar persetujuan PARA PIHAK dalam bentuk Addendum/Amandemen. Q, AddendumlAmandemen sebagaimana telsebut pada ayat (1) merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian Kerja Sama ini. Pasal {2 PENUTUP Perjanjjian Kerja Sama ini dibuat dalam rangkap 2 asli dengan materai cukup dan masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama setelah ditandatangani oleh PARA PIHAK.