LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SUMEDANG Nomor 6 Tahun 1984 Seri D. LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II Nomor 2 Tahun 1984

Transkripsi

1 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SUMEDANG Nomor 6 Tahun 1984 Seri D LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II Nomor 2 Tahun 1984 TENTANG PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA UNTUK PELAKSANAAN DAERAH SEKOLAH PERTANIAN PEMBANGUNAN/ SEKOLAH PERTANIAN MENENGAH ATAS KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SUMEDANG DENGAN RAKHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEPALA DAERAH TINGKAT II SUMEDANG Menimbang : a. bahwa Susunan Organisasi dan Tata Kerja Sekolah Pertanian Pembangunan/ Sekolah Pertanian Menengah Atas Kabupaten Daerah Tigkat II Sumedang, berdasarkan kebutuhan perkembangan dan kemajuan di bidang pendidikan dan teknologi dewasa ini, dipandang perlu untuk diatur dengan Peraturan Daerah sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang undangan yang berlaku ; b. bahwa Sekolah Pertanian Pembangunan/Sekolah Pertanian Menengah Atas Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang, merupakan Unit Pelaksana Daerah guna mempersiapkan kader-kader tenaga pembangunan pertanian yang cakap, terampil, mempunyai tanggung jawab dan dedikasi dalam melaksanakan tugasnya ; c. bahwa sehubungan dengan hal-hal tersebut pada butir a dan b di atas maka untuk meningkatkan penyelenggaraan pemerintah dan

2 pembangunan yang berdaya guna dan barhasil guna perlu segera ditetapkan Peraturan Daerah Kabupaten Tingkat II Sumedang tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Sekolah Pertanian Pembangunan/Sekolah Pertanian Menengah Atas Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang sebagai Unit Pelaksana Daerah. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang pembentukan Daerah Daerah Kabupaten dalam lingkungan Propinsi Jawa Barat; 2. Undang- Undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah; 3. Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1951 tentang Pelaksanaan Penyerahan Sebagian dari Urusan Pemerintah Pusat dalam lapangan pertanian kepada Propinsi Jawa Barat ; 4. Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 362 Tahun 1977 tentang Pola Dasar Organisasi Pemerintah Daerah dan Wilayah ; 5. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 44/ 45 Tahun 1955 tenteng Sekolah Pertanian Menengah Atas ; 6. Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor 50/Kpts/org/1/1978 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Sekolah Pertanian Menengah Atas ; 7. Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor 658/Kpts/Um/9/1980 tentang Pedoman Bimbingan dan Pengawasan Sekolah Pertanian dan Pembangunan Daerah dan Swasta ; 8. Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat Nomor B.III.7/E/53/Pend/SK/65 tentang Pendirian Sekolah Pertanian Menengah Atas di Tiap-tiap Daerah Tingkat II. DENGAN PERSETUJUAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SUMEDANG

3 MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SUMEDANG TENTANG PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA DAERAH SEKOLAH PERTANIAN PEMBANGUNAN,/ SEKOLAH PERTANIAN MENENGAH ATAS KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SUMEDANG. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : a. Daerah adalah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang ; b. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang ; c. Bupati Kepala Daerah adalah Bupati Kepala Daerah Tingkat II Sumedang ; d. DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang ; e. Bank Pembangunan Daerah adalah Bank Pembangunan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat Cabang Kabupaten Sumedang selaku Kas Daerah ; f. Dinas Pertanian adalah dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang ; g. Sekolah Pertanian Pembangunan/Sekolah Pertanian Menengah Atas selanjutnya disebut SPMA adalah Sekolah Pertanian Pembangunan/Sekolah Pertanian Menengah Atas sebagai Unit Pelaksana Daerah dibidang Pendidikan Kejuruan Pertanian; h. Kepala Sekolah adalah Kepala Sekolah Pertanian Pembangunan/Sekolah Pertanian Menengah Atas Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang ; i. Dewan Pengajar adalah para pejabat fungsional yang bertugas mendidik dan mengajar berdasarkan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku ; j. Peraturan Daerah adalah Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Daerah

4 Sekolah Pertanian Pembangunan/Sekolah Pertanian Menengah Atas Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang. BAB II KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI Bagian Pertama KEDUDUKAN Pasal 2 (1) SPMA adalah Unit Pelaksana Daerah dibidang Pendidikan Kejuruan Pertanian dalam lingkungan Pemerintah Daerah ; (2) SPMA dipimpin oleh seorang Kepala Sekolah yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati Kepala Daerah. Bagian Kedua TUGAS POKOK Pasal 3 Tugas Pokok SPMA adalah : a. Melaksanakan Pendidikan Pertanian Tingkat Lanjutan Atas dengan berpedoman kepada kurikulum yang diatur dan ditetapkan oleh Departemen Pertanian cq Badan Pendidikan Latihan dan Penyuluhan Pertanian ; b. Melaksanakan tugas pembantuan yang diserahkan kepadanya oleh Bupati Kepala Daerah. Bagian Ketiga FUNGSI Pasal 4 Dalam melaksanakan tugas tersebut pada pasal 3 di atas, SPMA mempunyai fungsi sebagai berikut : a. Melaksanakan Pendidikan dan Pengajaran berdasarkan petunjuk Bupati Kepala Daerah sesuai dengan petunjuk teknis dari Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Proptinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat dan berpedoman kepada peraturan yang

5 digariskan oleh Departemen Pertanian cq Badan Pendidikan Latihan dan Penyuluhan Pertanian ; b. Melaksanakan Pembinaan siswa dalam hal fisik, mental, disiplin didalam dan diluar lingkungan kampus SPMA ; c. Melaksanakan Pembinaan siswa dalam hal Pengetahuan dan Keterampilan dibidang Pertanian ; d. Melaksanakan pengabdian terhadap masyarakat khususnya dalam pembangunan pertanian. BAB III O R G A N I S A S I Bagian Pertama UNSUR UNSUR ORGANISASI Pasal 5 Sekolah terdiri dari unsur unsur : 1. Pimpinan 2. Pembantu Pimpinan adalah Sub Bagian Tata Usaha 3. Pelaksana adalah Seksi seksi, Sub Seksi Sub Seksi dan Dewan Pengajar. Bagian Kedua SUSUNAN ORGANISASI Pasal 6 (1) Susunan Organisasi SPMA adalah sebagai berikut : a. Kepala Sekolah b. Sub Bagian Tata Usaha terdiri dari : b.1. Urusan Perlengkapan b.2. Urusan Kepegawaian b.3. Urusan Keuangan b.4. Urusan Arsip/Expedisi & Laporan c. Seksi Pengajaran terdiri dari :

6 c.1 Sub Seksi Kurikuler c.2 Sub Seksi Extra Kurikuler c.3 Sub Seksi Evaluasi c.4 Sub Seksi Pembinaan Siswa dan Alumni d. Seksi Sarana terdiri dari : d.1 Sub Seksi Perpustakaan dan alat Peraga d.2 Sub Seksi Laboratorium d.3 Sub Seksi Bengkel Latihan d.4 Sub seksi Lapangan praktek (2) Bagan Susunan Organisasi SPMA sebagaimana tercantum dalam lampiran Peraturan Daerah ini sebagai bagian yang tidak terpisahkan. BAB IV TATA KERJA Bagian Pertama BIDANG TUGAS SEKOLAH Pasal 7 Bidang tugas SPMA sebagai unsur pelaksana Daerah dibidang Pendidikan Pertanian mempunyai pelaksana fungsi administrasi dan management sebagai berukut : a. Dalam proses makro administrasi dan management melaksanankan tugas : a.1. Membantu Bupati Kepala Daerah bagi penentuan kebijaksanaan umum pendidikan menurut budang pendidikannya ; a.2. Melaksanakan ketatausahaan SPMA, penilaian dan pelaporan hasil belajar ; a.3. Melaksanakan program pendidikan pertanian berdasarkan petunjuk Bupati Kepala Daerah sesuai dengan pedoman dari Departemen Pendidikan ; a.4. Melaksanakan tugasnya berdasarkan garis-garis kebijaksanaan Bupati Kepala Daerah berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku ; a.5. Mengadakan kerjasama dengan semua satuan organisasi dan badan-badan lainnya dalam rangka pelaksanaan tugas. b. Dalam proses makro administrasi dan management melaksanakan tugas : b.1. Tata Kepegawaian

7 b.2. Tata Keuangan b.3. Tata Materil b.4. Tata Perkantoran Bagian Kedua BIDANG TUGAS UNSUR-UNSUR SPMA Paragrap 1 KEPALA SEKOLAH Pasal 8 Kepala sekolah mempunyai tugas : a. Membantu Bupati dalam melaksanakan tugasnya dibidang pendidikan dan pengajaran b. Memimpin mengkoordinasikan, mengawasi dan mengendalikan kegiatan sekolah ; c. Menyusun program kerja dalam rangka pelaksanaan tugasnya ; d. Mengusulkan pengangkatan dan kenaikan pangkat pegawai-pegawai dalam jabatan tertentu dilingkungan SPMA ; e. Memberikan laporan tentang situasi sekolah sebagai bahan untuk menetapkan kebijaksanaan atau membuat keputusan ; f. Mengadakan hubungan kerja sama dengan instansi baik pemerintah maupun swasta untuk kepentingan pelaksanan tugasnya ; Paragrap 2 KEPALA SUB BAGIAN TATA USAHA Pasal 9 (1) Kepala Sub Bagian Tata Usaja mempunyai tugas membantu dan bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam hal : a. Melaksanakan dan mengamankan pemerintah serta kebijakan Kepala Sekolah dalam hal ketata usahaan sekolah ; b. Menyelenggarakan pengurusan ketata usahaan dan memberikan pelaporan mengenai seluruh satuan organisasi dalam lingkungan tugas pekerjaannya ; c. Mempersiapkan dan menyusun anggaran ; d. Menyelenggarakan/ melaksanakan tertib kepegawaian ;

8 e. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Kepala Sekolah untuk bahan pengambilan keputusan ; f. Menciptakan tertib administrasi keuangan dan organisasi bagi seluruh satuan organisasi dalam lingkungan kerjanya ; g. Menyusun dan membuat laporan sekolah ; h. Mengatur per asramaan ; i. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Sekolah. Dalam melaksanakan tugas tersebut di atas, Kepala Sub Bagian Tata Usaha dibantu oleh : a. Kepala Urusan perlengkapan ; b. Kepala Urusan kepegawaian ; c. Kepala Urusan Keuangan ; d. Kepala Urusan Arsip/ Expedisi dan Laporan. Paragrap 3 KEPALA SEKSI PENGAJARAN Pasal 10 (1) Kepala Seksi Pengajaran mempunyai tugas membantu dan bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam hal : a. Menyusun dan atau menjabarkan kurikulum dan uraian bahan pelajaran untuk dijadikan pedoman pengajaran ; b. Menyusun dan atau menjabarkan ekstra kurikuler untuk dijadikan pedoman dalam pembinaan dan bimbingan dalam rangka mendewasakan siswa sesuai dengan tujuan pendidikan ; c. Mempersiapkan dan mengatur penyelenggaran evaluasi hasil belajar berupa ulangan harian, ulangan umum, ujian kenaikan kelas dan ujian akhir ; d. Melaksanakan statistik pendidikan dan monografi kegiatan pelajaran ; e. Merumuskan pengembangan kurikulum pada umumnya ; f. Mengatur dan menyelenggarakan pembinaan siswa dan alumni ; g. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Kepala Sekolah dalam penerimaan siswa baru ;

9 h. Menyusun dan membuat laporan dalam lingkup kerjanya ; i. Menciptakan tertib organisasi bagi seluruh satuan organisasi dalam lingkup kerjanya ; j. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Kepala Sekolah untuk bahan pengambilan keputusan ; k. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sekolah. (2) Dalam melaksanakan tugas tersebut di atas, Kepala Seksi Pengajaran dibantu oleh : a. Kepala Sub Seksi Kurikeler ; b. Kepala Sub Seksi Ekstra Kurikuler ; c. Kepala Sub Seksi Evaliasi ; d. Kepala Sub Seksi Pembinaan Siswa dan Alumni ; Paragrap 4 KEPALA SEKSI SARANA Pasal 11 (1) Kepala Seksi Sarana Pengajaran mempunyai tugas pembantu dan bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam hal ini : a. Mengatur pengadaan, penggunaan dan pemeliharaan sarana ; b. Memperkembangkan sarana ; c. Membuat visualisasi : pengadaan, penggunaan dan pengembangan sarana ; d. Membuat laporan pengadaan, penggunaan, pemeliharaan dan perkembangan sarana setiap bulan dan akhir tahun pengajaran ; e. Menciptakan tertib organsasi bagi seluruh satuan organisasi dalam lingkup kerjanya ; f. Menyusun dan membuat laporan dalam lingkup kerjanya ; g. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Kepala Sekolah untuk bahan pengambilan dan keputusan ; h. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sekolah. (2) Dalam melaksanakan tugas tersebut di atas, Kepala Seksi Sarana dibantu oleh : a. Kepala Sub Seksi Perpustakaan dan Alat Peraga ;

10 b. Kepala Sub Seksi Laboratorium ; c. Kepala Sub Seksi Bengkel Latihan ; d. Kepala Sub Seksi Lapangan Praktek. Paragrap 5 DEWAN PENGAJAR Pasal 12 (1) Dewan pengajar yang dipimpin oleh seorang Ketua, mempunyai tugas membantu dan bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam hal : a. Mengatur kelancaran pendidikan/ pengajaran baik materi, methoda maupun evaluasi yang meliputi kurikuler (teori/ praktek) dan extra kurikuler ; b. Mengadakan kerja sama dalam melaksanakan pengajaran antar pengajar tiap-tiap mata pelajaran ; c. Pengembangan program pendidikan/ pengajaran dalam hubungan dengan mengembangkan kurikulum ; d. Peningkatan kualitas, kwantitas dan karier pengajar ; e. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Kepala Sekolah untuk Bahan pengambilan keputusan ; f. Menciptakan tertib pendidikan/ pengajaran. (2) Pengaturan lebih lanjut mengenai Dewan Pengajar ditetapkan dengan surat Keputusan Bupati Kepala Daerah dengan memperhatikan usul/ pertimbangan Kepala Sekolah. Paragrap 6 SUB BAGIAN, SEKSI, URUSAN DAN SUB SEKSI Pasal 13 (1) Sub Bagian dan Seksi-seksi dalam lingkungan SPMA, masing-masing dipimpin oleh Kepala Sub Bagian dan Kepala Seksi ; (2) Urusan dan Sub Seksi dalam lingkungan SPMA, masing-masing dipimpin oleh Kepala Urusan dan Kepala Sub Seksi ;

11 (3) Pengaturan lebih lanjut mengenai perincian tugas Sub Bagian, Seksi, Urusan dan Sub Seksi dalam lingkungan SPMA, diatur oleh Kepala Sekolah dan berlaku setelah mendapat persetujuan Bupati Kepala Daerah. BAB V HUBUNGAN KERJA Bagian Pertama UMUM Pasal 14 (1) Hal-hal yang menyangkut tugas SPMA merupakan satu kesatuan yang bulat, satu sama lain tidak dapat dipisahkan ; (2) Pelaksanaan fungsi SPMA sebagai unit pelaksana Daerah dibidang pendidikan pertanian dan kegiatan operasionalnya diselenggarakan oleh Kepala Seksi, Kepala Sub Bagian dan Dewan pengajar menurut pembidangan tugasnya masing-masing, (3) Kepala Sekolah baik teknis oprasionalnya maupun teknis administratifnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati Kepala Daerah dan secara fungsional berada dibawah pembinaan Dinas Pertanian Tanaman Pangan Propinsi Daerah tingkat I Jawa Barat ; (4) Dalam melaksanakan tugasnya, setiap Kepala Satuan Organisasi dalam lingkungan SPMA wajib menerapkan prinsif koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik vertikal maupum horizontal ; (5) Dalam menjalankan tugasnya SPMA wajib menjalankan hubungan kerja sama baik dengan satuan organisasi dalam lingkungan Pemerintah Daerah maupun intansi lainnya. Bagian Kedua PELAPORAN Pasal 15 (1) Kepala Sekolah memberikan laporan tentang pelaksanaan tugasnya secara teratur, jelas dan tepat pada waktunya, kepada Bupati Kepala Daerah ;

12 (2) Pengaturan mengenai jenis laporan dan cara penyampaiannya dilaksanakan berdasarkan petunjuk Bupati Kepala Daerah dan ketentuan yang berlaku ; (3) Pembuatan laporan adalah menjadi tanggung jawab para Kepala Seksi, Sub Bagian Tata Usaha dan Ketua Dewan Pengajar menurut pembidangan tugas masing-masing. Bagian Ketiga KEPEGAWAIAN Pasal 16 (1) Kepala Sekolah wajib melaksanakan pembinaan kepegawaian dengan sebaik-baiknya, membuat daftar penilaian pelaksanaan pekerjaan, daftar urut kepangkatan, mengusulkan kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku ; (2) Ketentuan-ketentuan lain mengenai kepegawaian berpedoman kepada peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Bagian Keempat KEUANGAN Pasal 17 (1) Keuangan SPMA diperoleh dari : a. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang ; b. Subsidi dari Pemerintah Pusat dan Propinsi ; c. Badan Pembantu Penyelenggara Pendidikan Pertanian (BP4) ; d. Iuran Pendidikan ; e. Swadaya Sekolah ; f. Sumber-sumber lain yang syah ; (2) Segala keuangan/ Dana sebagaimana tersebut pada ayat (1) pasal ini disetorkan ke Bank Pembangunan Daerah dan dikeluarkan menurut ketentuan yang berlaku ; (3) Kepala Sekolah berkewajiban menyampaikan pertanggung jawaban pengelolaan keuangan kepada Bupati Kepala Daerah berdasarkan peraturan dan perundangundangan yang berlaku.

13 BAB VI HAL MEWAKILI Pasal 18 (1) Apabila Kepala Sekolah berhalangan menjalankan tugasnya Kepala Sub Bagian Tata Usaha mewakili Kepala Sekolah ; (2) Apabila Kepala Sub Bagian Tata Usaha berhalangan pula maka Kepala Sekolah dapat menunjuk seorang Kepala Seksi dengan memperhatikan senioritas kepangkatannya. BAB VII KETENTUAN LAIN DAN PENUTUP Pasal 19 Hal-hal yang belum cukup diatur dalam peraturan Daerah ini, sepanjang mengenai teknis pelaksanaanya akan diatur dan ditetapkan lebih lanjut dengan Surat Keputusan Bupati Kepala Daerah. Pasal 20 Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka segala Peraturan dan atau ketentuan lain sepanjang mengenai Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja SPMA yang bertentangan dengan Peraturan Daerah ini dinyatakan tidak berlaku lagi. Pasal 21 Peraturan Daerah ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahui memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan menempatkan dalam Lembaran Daerah Kebupaten Daerah Tingkat II Sumedang

14 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SUMEDANG; Ketua, Ttd Sumedang, 4 Pebruari 1984 BUPATI KEPALA DAERAH TINGKAT II SUMEDANG ttd LASMET SYAM, Sm. Hk Drs. SUTARDJA Peraturan Daerah tersebut di atas disahkan oleh Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat tanggal 4 Juni Tahun 1984 Nomor / SK.1046/ Huk/ GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA BARAT, ttd H.A. KENAEFI Diundangkan dalam Lembaran Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang Nomor 6 Tahun 1984 Seri D. SEKERTARIS WILAYAH / DAERAH ttd Drs. DENNY SUGANDI

15 BAGAN SUSUNAN ORGANISASI UNIT PELAKSANA LAMPIRAN : PERATURAN DAERAH TINGKAT II DAERAH SEKOLAH PERTANIAN PEMBANGUNAN / SUMEDANG SEKOLAH PERTANIAN MENENGAH ATAS KABUPATEN NOMOR : 2 TAHUN 1984 DAERAH TINGKAT II SUMEDANG TANGGAL : 4 PEBRUARI 1984 KEPALA SEKOLAH DEWA PENGAJAR SUB BAG TATA USAHA URUSAN PERLENGKAPAN URUSAN KEUANGAN URUSAN KEPEGAWAIAN URUSAN ARSIP EKSPEDISI & LAPORAN SEKSI PENGAJARAN SUB SEKSI KURIKULER SUB SEKSI EKTRA KURIKULER SEKSI SARANA SUB SEKSI PERPUSTAKAAN & ALAT PEDAGANGAAN SUB SEKSI EVALUASI SUB SEKSI PEBINAAN SISWA & ALUMNI SUB SEKSI LABORATORIUM SUB SEKSI BENGKEL LATIHAN SUB SEKSI LAPANGAN PRAKTEK DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN DAERAH BUPATI KEPALA DAERAH TINGKAT II SUMEDANG TINGKAT II SUMEDANG : ttd Ketua, Ttd R. SLAMET SYAM, Sm HK Drs. S U T A R D J A

16 PENJELASAN UMUM : Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Daerah Sekolah Pertanian Pembangunan / Sekolah Pertanian Menengah Atas Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang. UMUM : Sehubungan dengan Kabupaten Sumedang adalah Daerah agraris yang penduduknya kebanyakan mempunyai mata pencaharian dari hasil pertanian, maka untuk meningkatkan income penduduk yang mempengaruhi pula kepada income perkapita maka perlu diambil langkah langkah positif di bidang pendidikan untuk menghasilkan tenaga terdidik dan terampil dalam bidang pertanian. Tenaga terdidik dan terampil tersebut merupakan modal dan daya manusia untuk digunakan sebagai pembimbing kepada para petani dalam usaha intensifikasi pertanian untuk mendapatkan hasil yang semaksimalmaksimalnya mengingat tanah-tanah pertanian perorangan semakin hari semakin menyempit. Usaha Pemerintah Daerah untuk maksud tersebut di atas ialah dengan didirikan Sekolah Pertanian Menengah Atas (SPMA) sebagai unit pelaksana Daerah maka dengan didirikannya SPMA diharapkn daya manusia tersebut akan menunjang kepada pembangunan sektor pertanian di wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL : BAB I : KETENTUAN UMUM : Pasal 1 : Cukup jelas. BAB II : KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI : Pasal 2 : Kedudukan Cukup jelas. Pasal 3 : Tugas Pokok Cukup jelas. Pasal 4 : Fungsi Cukup jelas.

17 BAB III : ORGANISASI : Pasal 5 : Unsur-unsur Organisasi Cukup jelas. Pasal 6 : Susunan Organisasi Cukup jelas. BAB IV : TATA KERJA : Pasal 7 : Bidang Tugas Sekolah Cukup jelas. Pasal 8 : Kepala Sekolah Cukup jelas. Pasal 9 : Kepala Sub Bagian Tata Usaha Cukup jelas. Pasal 10 : Kepala Seksi Pengajaran Cukup Jelas. Pasal 11 : Kepala Sekisi Sarana Cukup jelas. Pasal 12 : Dewan Pengajar Cukup jelas. Pasal 13 : Cukup jelas. BAB V : HUBUNGAN KERJA : Pasal 14 : Cukup jelas. Pasal 15 : Pelaporan Cukup jelas. Pasal 16 : Kepegawaian Cukup jelas. Pasal 17 : Keuangan : Segala pendapatan sekolah harus disetorkan ke Bank Pembangunan Daerah selaku Kas Daerah dan dimasukan ke giro khusus, untuk jangan terjadi pemakaian untuk keperluan lain di luar keperluan sekolah tersebut. Uang dapat dikeluarkan bila ada permohonan dari Kepala Sekolah, melalui surat perintah membayar uang (SPMU) dari Bupati. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dapat membantu untuk kelancaran proses mengajar dan belajar yang merupakan stimulasi yang diperhitungkan dengan kemampuan Daerah. BAB VI : HAL MEWAKILI : Pasal 18 : Cukup jelas. BAB VII : KETENTUAN LAIN DAN PENUTUP : Pasal 19 : Cukup jelas. Pasal 20 : Cukup jelas. Pasal 21 : Cukup jelas.