User. Spesification. System Design. System Spesification. Software Spesification. Program Spesification. Spesification PROGRAMMING

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "User. Spesification. System Design. System Spesification. Software Spesification. Program Spesification. Spesification PROGRAMMING"

Transkripsi

1 SOFTWARE TESTING STRATEGIES Software validation Validasi software atau sering disebut verification and Validation. Verification mengacu kepada sekumpulan aktifitas yang memastikan bahwa sistem telah mengimplementasikan fungsi yang sesuai dengan spesifikasi. Validation mengacu kepada sekumpulan aktifitas yang berbeda yang memastikan bahwa software telah dikembangkan dapat memenuhi ekspektasi/harapan pengguna sistem. Melibatkan checking dan review proses serta ujicoba sistem. Ujicoba sistem meliputi pengeksekusian sistem dengan skenario uji yang diturunkan dari spesifikasi data real untuk diproses oleh sistem. Verification : Are we building the product right? Validation : Are we building the right product? Unit Module Sub-system Acceptance Component Integration The process User Analysis User Spesification Acceptance Design Spesification Software Design Software Spesification Function Program Design Program Spesification Integration Module Design Module Spesification Unit PROGRAMMING Relationship between system development and activities (Adams, Powers, Owles, 1985) 1

2 Tahapan-Tahapan Ujicoba 1. Unit /Module Unit /Module dilaksanakan untuk mengetahui kesalahan dalam logika atau fungsi setiap unit terkecil dari software, yaitu module. Diujikan pada komponen-komponen yang saling terhubung dan saling bergantung satu dengan yang lainnya. Tipe-tipe kesalahan yang mungkin terjadi, diantaranya : a. Kesalahan Tampilan (Interface errors) 1. Ujicoba jenis ini diaplikasikan pada bagian program dimana data dan kontrol dilemparkan dari satu modul ke modul lainnya. 2. Contoh yang paling umum menyertakan pemindahan kontrol proses dari modul ke subrutin atau subprogram. 3. Objek dari ujicoba adalah untuk menentukan bahwa argumen yang dilemparkan ke subrutin sesuai dengan parameter yang diterima. 4. Ujicoba diaplikasikan untuk memastikan kesesuaian jumlah field data, atribut (ukuran dan tipe) field data, dan perintah pemindahan dan penerimaan. b. Kesalahan Masukan/Keluaran(Input/output errors) 1. Ujicoba jenis ini diaplikasikan untuk memastikan bahwa seluruh record (file eksternal akan dibaca atau dituliskan) telah dipindahkan dan diterima seperti yang diharapkan. 2. Ujicoba diaplikasikan pada atribut record, termasuk jumlah field, ukuran field, dan tipe data yang terdapat dalam field. 3. Sebagai tambahan, kesalahan juga terlihat pada format record, organisasi file, dan penggunaan kunci. Idenya adalah untuk memastikan bahwa kunci yang digunakan sesuai dengan record dan file yang disusun dan direferensikan sesuai dengan kunci. 4. Ujicoba juga mencakup prosedur pembukaan dan penutupan file yang digunakan dan penanganan kesalahan pada input dan output. Memeriksa kesalahan dalam flagging pada kondisi end-of-file dan proses yang sesuai jika terjadi file null atau empty. 5. Dengan akses langsung pada file, ujicoba diaplikasikan untuk kesalahan yang terjasi jika record yang sesuai dengan kunci ditemukan, atau tidak. 6. Kegunaan ujicoba kesalahan input-output yang paling akhir adalah menemukan kesalahan output sistem, dimana prosedur ujicobanya adalah menghasilkan atau menampilkan output yang seharusnya. 7. Output ini kemudian diperiksa/disesuaikan dengan spesifikasi modul untuk memastikan bahwa proses yang akurat telah dilaksanakan terhadap data dan hasil yang diharapkan telah diberikan sesuai dengan format output. c. Kesalahan Struktur Data (Data structure errors) 1. Ujicoba ini mencari kesalahan dalam penanganan atau pembentukan elemen data yang didefinisikan dan dibangun dalam modul proses. 2. Contoh dapat menyertakan tabel-tabel atau record sementara yang digunakan untuk pemindahan data. Ujicoba diaplikasikan untuk perbaikan format dan atribut. 3. Ujicoba lainnya dapat berkenaan dengan definisi tabel, termasuk prosedur-prosedur utama dan ukuran tabel. 4. Pemerikasaan lainnya dilakukan untuk konsistensi pemakaian nama, untuk penginisialisasian counter dan akumulator dan untuk melengkapi spesifikasi data item. d. Kesalahan Aritmatika (Arithmetic errors) 1. Hasil dari instruksi perhitungandalam modul diujicobakan untuk menemukan kesalahan termasuk kesalahan pendefinisian sebagaimana mestinya seluruh data item yang ditermasuk dalam instruksi aritmatika. 2. Untuk setiap data item, ujicoba diaplikasikan untuk memastikan bahwa data berada dalam keadaan yang semestinya untuk eksekusi instruksi, bahwa ukuran dari hasil sementara dan hasil akhir sudah cukup besar untuk mengakomodasikan hasil perhitungan (eliminasi kesalahan potensial disebabkan pemotongan), bahwa, perhitungan dilaksanakan dengan perintah yang tepat untuk menghasilkan hasil yang telah dispesifikasikan sebelumnya, dan bahwa nilai nol tidak dapat digunakan sebagai pembagi. (Jika ditemukan dibagi dengan Nol, maka program harus dapat menangani kondisi ini) 2

3 e. Kesalahan Perbandingan (Comparison errors) 1. Ujicoba ini mencari kesalahan yang meliputi presentasi data item yang berbeda tipe atau bentuknya untuk fungsi-fungsi perbandingan. 2. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa program atau modul tidak akan mengizinkan operasi perbandingan antara field alphabetik dengan field numerik atau antara field numerik dengan bentuk yang berbeda. 3. Sama seperti fungsi ujicoba kesalahan lainnya, idenya adalah untuk menyajikan kondisi-kondisi seperti tersebut ke sistem dan memastikan bahwa sistem dapat menangani dan me-recovernya. 4. Ujicoba akan menjadi sulit untuk menetapkan fungsi-fungsi seperti operasi perbandingan jamak bersarang (multiple nested comparison) ditambilkan dengan perintah tertentu. f. Kesalahan Logika Kendali proses (Control Logic errors) 1. Computer merupakan mesin sekuensial. Karena itu tidak diperlukan ujicoba khusus untuk fungsi kontrol sekuensial. Tetapi ujicoba diaplikasikan untuk pemilihan dan pengulangan. 2. Ujicoba pemilihan untuk menetapkan apakah jalur eksekusi yang benar yang dilaksanakan untuk seluruh kondisi yang diujicobakan dan untuk semua nilai dari data item yang diujicoba. Juga terhadap seluruh titik percabangan dalam fungsi pemilihan diberi label yang tepat dan memiliki titik exit untuk semua jalur terbuka 3. Untuk struktur kontrol pengulangan, ujicoba diaplikasikan untuk memastikan bahwa index pengulangan telah diinisialisasikan dengan benar dan bahwa nilainya akan meningkat pada setiap iterasinya. ujicoba juga termasuk penetapan, pengujicobaan, dan pengimplementasian batas akhir loop untuk menghindari situasi loop berakhir karena hung-up. Prinsip pengaplikasian ujicoba pada modul yaitu : Ujicoba semua perintah sedikitnya satu kali Ujicoba semua kemungkinan kombinasi ekseskusi atau jalur logika Ujicoba seluruh pengulangan meliputi keseluruhan range dari indeks atau subscript-nya Ujicoba semua titik masukan dan keluaran untuk setiap modul 2. Sub (Integration ) Integrasi program meliputi prosedur-prosedur yang disertakan untuk menghubungkan modul-modul menjadi subsistem maupun sistem lengkap. Ujicoba integrasi dibangun dari spesifikasi sistem, meliputi ujicoba terhadap hubungan antar program-program untuk menentukan kemungkinan pelaksanaan dan kekuatannya. Ujicoba diaplikasikan dan diutamakan pada ujicoba interface antar modul dalam program aplikasi. Terdapat dua pendekatan yang dapat dilaksanakan : a. Incremental, modul dapat ditambahkan pada modul lainnya untuk ujicoba individual, biasanya berupa penulisan modul baru. b. Nonincremental, seluruh modul dalam program dapat dibangun terlebih dahulu, kemudian digabungkan dan diujicobakan sebagai satu entitas, sehingga seluruh interface dalam modul diujicoba dalam satu waktu untuk keseluruhan program. Terdapat dua metode untuk mengaplikasikan Incremental, yaitu : a. Top-down Diaplikasikan pada modul berbasis top-down/mengarah ke bawah berdasarkan kontrol hirarki., atau diproses dari modul level atas diturunkan sampai modul detail. Komponen-komponen high level dari sistem diintegrasikan dan diujicoba sebelum rancangan dan implementasinya lengkap. Penggabungan modul subordinate dengan modul utama dapat dilakukan dengan struktur depthfirst atau breadth-first. Integrasi depth-first akan mengintegrasikan modul dijalur utama, misal dari gambar dibawah A, B, E akan diintegrasikan lebih dulu, kemudian mengarah ke jalur tengah dan kanan Integrasi breadth-first akan mengintegrasikan secara langsung seluruh modul subordinate, misal B, C, D (stub D) akan diintegrasikan lebih dulu baru level dibawahnya Proses integrasi dilakukan dalam 5 tahapan : 1. Modul kontrol utama digunakan sebagai test driver dan stub disubtitusikan untuk seluruh modul yang secara langsung merupakan subordinate dari modul kontrol utama 3

4 2. Berdasarkan dari pendekatan integrasi yang dipilih, stub subordinat digantikan dengan modul yang sesungguhnya pada saat yang bersamaan. 3. Ujicoba dilaksanakan pada setiap modul yangtelah diintegrasikan 4. Pada setiap akhir dari serangkaian ujicoba, stub lainnya digantikan dengan modul yang sesungguhnya 5. Regression, (melaksanakan sebagian atau seluruhnya ujicoba sebelumnya) dapat dilaksanakan untuk memastikan apakah terdapat kesalahan baru. Proses akan berulang mulai dari langkah ke-2 sampai seluruh struktur program terbangun. Keterhubungan dibuat dari modul teratas ke modul dilevel bawahnya yang belum diimplementasikan. Untuk itu, bagian dari modul yang akan menangani interface disediakan dan digunakan dalam ujicoba eksekusi yang diaplikasikan ke hubungan modul high level dengan menggunakan modul subordinat. Rutin ujicoba seperti ini disebut program Stubs. Rutin ini mensimulasikan proses yang akan dijalankan ketika modul dikodekan. Selama ujicoba, stubs menyediakan target untuk pemanggilan subprogram sehingga modul superordinat dapat melatih fungsi kontrol mereka. Stubs juga dapat melemparkan data ke superordinat untuk menguji interface. Ujicoba dengan pendekatan top-down memberikan verifikasi awal dari interface utama dan juga keseluruhan logika kontrol, yang harus berasal dari tingkat teratas struktur program. Karena dimulai dari level atas kebawah, maka menjadi sangat mungkin untuk mendemonstrasikan fungsi program secara lengkap dan keseluruhan pada titik awal dari prosedur ujicoba. Perhatikan gambar berikut : A B C D E F G H I J Structure chart for program to be tested incrementally A sequence A StubB StubC StubD StubB StubC StubD StubE StubF b. Bottom-Up Ujicoba dimulai dari level terendah dari struktur program dan bergerak keatas sebagai sebuah modul yang diintegrasikan dan diujicoba. Prinsip yang hampir sama dengan top-down juga dilakukan diujicoba bottom-up, dimulai dari bagian input lalu bagian output sebagai strategi ujicoba keseluruhan. Sebuah driver dibangun untuk ujicoba modul pada low-level. Driver sama seperti Stubs tetapi kebalikannya. Driver merupakan modul ujicoba, atau rutin program yang membangkitkan 4

5 pemanggilan terhadap modul pada low-level dan melemparkan data melalui interface.driver mensimulasikan aksi dari grup yang belum dibangun dari superordinat ke modul yang diujicoba Keuntungan dari pendekatan bottom-up untuk mengujicoba identifikasi lebih dulu alur proses detail yang mungkin terjadi antar interface low-level dan melatih lebih dulu kasus input/output. Kekurangannya adalah pendekatan ini menunda kemampuan untuk menampilkan keseluruhan, kerangka program sampai seluruh modul telah diujicoba dan ditempatkan.strategi integrasi bottom-up dapat diimplementasikan dengan langkah-langkah berikut : 1. Modul low-level dikombinasikan kedalam cluster (kadang disebut builds) yang menampilkan subfungsi software khusus 2. Sebuah driver (program kontrol untuk ujicoba) dibuat untuk mengkoordinasikan kasus uji input dan output 3. Cluster diujioba 4. Driver dihapuskan dan cluster dikombinasikan mengarah keatas sesuai dengan struktur program perhatikan gambar berikut : DriverC DriverB DriverA E E F B E F Possible pattern for bottom-up incremental Terdapat 4 hal utama yang membedakan top-down dengan bottom up : 1. Architecture validation, ujicoba top-down mencari kesalahan pada arsitektur sistem dan level teratas didesain pada tahap awal proses pembentukan. Biasanya berupa kesalahan struktural, sehingga semakin cepat terdetesi akan mengurangi biaya. Sedangkan ujicoba bottom-up, desain level teratas tidak divalidasi sampai tahapan terakhir diproses. 2. demonstration, dengan ujicoba top-down demonstrasi sistem yang sudah dapat berjalan dapat dilakukan pada awal proses. Sedangkan dengan ujicoba bottom up, demonstrasi sistem dapat dilakukan bila yang dilakukan jika sistem dibangun dari komponen yang digunakan ulang. 3. Test implementation, ujicoba topdown sulit untuk diimplementasikan karena simulasi stubs program lower level dari sistem harus dibuat. Ketika digunakan ujicoba botom-up, harus menuliskan driver ujicoba untuk melatih komponen lower level. Ujicoba driver ini mensimulasikan komponen lingkungan dan pemanggilan komponen yang akan diujicoba. 4. Test observation, baik ujicoba top-down maupun bottom-up mempunyai masalah dengan ujicoba observasi. Pada top-down, level atas dari sistem yang telah diimplementasikan lebih dulu tidak dapat menghasilkan output, untuk mengujicoba level ini maka dibuat agar dapat menghasilkan output. begitu pula kebalikannya untuk pendekatan bottom-up c. Combined Methods Tidak ada aturan baku yang menetapkan kapan digunakan ujicoba dengan pendekatan topdown atau bottom-up dilaksanakan. Untuk keefektifan dapat juga dikombinasikan keduanya. Pada dasarnya semua pendekatan berbasis modul per modul, sehingga penting untuk menemukan perencanaan untuk ujicoba integrasi incremental dari hubungan dan interface yang ada dalam seluruh modul di sistem. 5

6 3. Function Ujicoba fungsi mengaplikasikan teknik black-box dalam mencari kesalahan atau kegagalan dalam paket software lengkap. Pada dasarnya ujicoba fungsi mengikuti ujicoba modul dan ujicoba integrasi. Sangat tidak mungkin menguji seluruh sistem sebelum seluruh modul diujicoba dan dibuat penyesuaian. Kemudian modul harus diintegrasi secara individual atau sekelompok kecil. Aturan khusus pada ujicoba fungsi adalah untuk melatih/mengamati keseluruhan program dengan tujuan untuk memastikan bahwa spesifikasi user eksternal untuk input dan output telah terpenuhi. Kriteria yang diaplikasikan pada ujicoba fungsi meliputi pengukuran atas komponen-komponen seperti: Format input Format output Organisasi file Akses file Interface manusia-komputer Fungsi program dilakukan untuk memastikan bahwa software beroperasi sesuai desain. Record input direpresentasikan untuk ujicoba fungsi yang menyertakan field data yang benar dan tidak. Termasuk situasi dimana nilai data alphanumerik lebih panjang daripada field yang telah didesain, atau penempatan nilai yang salah seperti nilai data numerik diberikan pada field alphanumerik. Parameter input dan output diperiksa untuk nilai elemen data yang benar dan salah untuk menetapkan kemampuan program dalam mengatasinya. Kriteria ujicoba validasi a. Validasi software diperoleh melalui serangkaian ujicoba black box yang mendemonstrasikan kesesuaian dengan permintaan/kebutuhan. b. Setelah setiap ujicoba fungsi/validasi dilakukan, terdapat 2 kondisi yang mungkin terjadi : (1.) Karakteristik fungsi atau performa sesuai dengan spesifikasi dan diterima, atau (2. ) ditemukannya penyimpangan dari spesifikasi dan menyebabkan defisiensi. Review Konfigurasi Elemen penting dalam proses validasi adalah configuration review seperti digambarkan dibawah ini. Review konfigurasi ini bertujuan untuk memastikan bahwa seluruh elemen konfigurasi software yang dibangun secara tepat dikatalogkan dan memiliki detail penting untuk dukungan pada fase pemeliharaan dalam software lifecycle. Ujicoba Alpha dan Beta a. Untuk pengembang software, hampir tidak mungkin mengetahui bagaimana customer menggunakan program. Instruksi yang diberikan mungkin akan diinterpretasikan secara salah. b. Ketika penyesuaian software dilakukan untuk seorang customer, maka serangkaian acceptance test harus dilakukan untuk memungkinkan customer memvalidasi kebutuhannya. c. Fungsi program dilakukan untuk memastikan bahwa software beroperasi sesuai desain. Record input direpresentasikan untuk ujicoba fungsi yang menyertakan field data yang benar dan tidak. d. Termasuk situasi dimana nilai data alphanumerik terlalu lebih panjang daripada field yang telah didesain, atau penempatan nilai yang salah seperti nilai data numerik diberikan pada field alphanumerik. e. Parameter input dan output diperiksa untuk nilai elemen data yang benar dan salah untuk menetapkan kemampuan program dalam mengatasinya. f. Jika software dibangun sebagai produk yang digunakan oleh beberapa customer, maka akan sangat tidak prakstis untuk melakukan acceptance test formal satu-persatu. g. Biasanya digunakan proses yang disebut alpha and beta, untuk menemukan kesalahan yang hanya bias ditemukan oleh end user. h. Ketika ujicoba alpha dilakukan, maka software dipergunakan sebagaimana mestinya, dengan pengembang software yang tetap mengawasi apa bila terjadi kesalahan. Atau dengan kata lain ujicoba alpha dilakukan dalam lingkungan yang terkontrol. i. Ujicoba beta dilakukan dari sisi end user, baik seorang maupun beberapa orang, dimana pihak pengembang tidak berada bersama para end user tersebut. Atau dengan kata lain, ujicoba beta j. dilakukan dalam lingkungan yang tidak terkontrol oleh pengembang. 6

7 k. Para pengguna akhir akan mencatat semua kesalahan yang terjadi dan melaporkannya kepada pihak pengembang dalam interval waktu tertentu. l. Dan sebagai hasilnya, pihak pengembang akan melakukan modifikasi dan melakukan persiapan untuk mengeluarkan produknya keseluruh pengguna. Configuration review(pressman, 1992) 4. Mengujicoba keseluruhan sistem dan properti yang ada. Aktivitas ujicoba sistem meliputi ujicoba sistem dan fungsi ujicoba penerimaan. Ketika dilaksanakan ujicoba sistem dan user terlibat didalamnya, maka tidak hanya menguji program tetapi mengujicoba kemampuan keseluruhan sistem. Program dapat berfungsi dengan baik ketika dibandingkan dengan spesifikasi. Ujicoba sistem dilakukan pada program setelah melalui ujicoba unit, integrasi dan fungsi. Ujicoba meliputi evaluasi kemampuan sistem untuk berfungsi dalam koordinasi-integrasi manual, off-line, mesin dan proses komputer untuk memastikan bahwa seluruh prosedur sudah cocok/sesuai dan dapat digabungkan. Hal lain yang terkait adalah mengujicoba kecukupan/kelayakan referensi manual bagi pengguna untuk memastikan ketepatan dan kecukupannya untuk memandu pengguna melaksanakan operasi hariannya dengan menggunakan sistem yang baru. Salah satu tujuannya adalah untuk menetapkan seberapa baiknya sistem dapat dioperasikan oleh orang-orang yang tidak terbiasa dengannya. Unit atau fungsi yang diujicoba harus menampilkan semirip mungkin dengan input, proses dan output yang sesungguhnya yang aka diberikan oleh sistem. Pada titik-titik tertentu dalan ujicoba sistem, komputer harus menangani sejumlah transaksi dan pemrosesan yang melebihi batas spesifikasi. Tujuannya adalah untuk mengetahui seberapa baiknya sistem menangani kelebihan beban. Selain itu untuk mengujicoba respon dan waktu pengiriman. Untuk sistem on-line, harus terdapat spesifikasi mengenai waktu yang dibutuhkan oleh sistem untuk menerima transaksi, melengkapi proses dan mengembalikan respon ke pengguna. Recovery 1. Beberapa system berbasis computer harus me-recover jika terjadi kesalahan dan mengulang proses dengan waktu yang telah ditentukan sebelumnya. 2. Ujicoba recovery merupakan ujicoba system yang memaksa software menjadi gagal dengan berbagai cara dan mem-verifikasi apakah recovery dilaksanakan secara tepat. 3. Jika recovery dilaksanakan secara otomatis, inisialisasi ulang, mekanisme checkpointing, recovery data, dan restart dievaluasi untuk perbaikan. 7

8 4. Jika recovery memerlukan intervensi manusia, waktu untuk perbaikan dievaluasi untuk memastikan apakah sesuai dengan limit yang ada Stress 1. Stress test didesain untuk menghadapkan program pada situasi yang abnormal. Secara mendasar, seseorang yang melakukan stress akan menanyakan : Seberapa jauh kita dapa menggunakan mesin ini sebelum mereka gagal? (How high can we crank this up before it fails??) 2. Stress mengeksekusi system dalam perilaku yang membutuhkan sumberdaya dalam jumlah, frekuensi dan volume yang abnormal. Contohnya : Tes khusus yang didesain untuk menghasilkan 10 interupsi/detik, dimana 1 atau 2 interupsi adalah rata-rata Range data masukan diperbesar untuk melihat bagaimana fungsi input akan bereaksi Kasus uji yang memerlukan memory maksimum atau sumber daya lain untuk dieksekusi Variasi dari stress merupakan teknik yang disebut sensitivity. Dalam beberapa situasi (kebanyakan dalan algoritma matematika) sejumlah kecil range dari data yang valid dalam suatu batasan tertentu dapat menyebabkan proses yang ektrin atau tidak lazim atau penurunan performa. Sensitivity berussaha untuk menemukan kombinasi data dalam class data yang valid yang dapat menyebabkan ketidakstabilan atau proses yang tidak sesuai Performance 1. Untuk sistem realtime atau embedded, software yang menyediakan fungsi yang dibutuhkan tetapi tidak sesuai dengan kebutuhan performanya, maka software tersebut tidak dapat diterima. 2. Performance didesain untuk menguji performa real time dari softwaredalam konteks integrated system. 3. Performance dilakukan dalam setiap tahapan dalam proses ujicoba, walaupun pada tahapan unit/modul sudah terlaksana melalui white box 4. Biasanya performance dipasangkan dengan stress dan membutuhkan instrumen hardware dan software. 5. Acceptance Ujicoba ini merupakan tahapan akhir dalam proses ujicoba sebelum sistem diterima untuk penggunaan operasional. Sistem diujicoba dengan data yang diberikan oleh pengguna (bukan data simulasi) untuk dinilai penerimaan/kelayakannya. Acceptance dapat mengungkapkan kesalahan dan penghilangan definisi kebutuhan sistem karena data sesungguhnya akan melatih sistem dengan cara yang berbeda dibandingkan data ujicoba. Acceptance juga dapat mengungkapkan masalah-masalah kebutuhan ketika fasilitas sistem tidak sesuai dengan kebutuhan user atau performa sistem tidak seperti yang diharapkan. Requirements specification specification design Detailed design Acceptance test plan integration test plan Sub-system integration test plan Module and unit code and tess Service Acceptance test integration test Sub-system integration test Phases 8

9 Programming and Debugging Programming and Debugging yaitu proses yang merubah desain kedalam program dan menghilangkan error yang ditimbulkan dari program. Programming merupakan aktivitas personal dan tidak terdapat proses generic programming. Seorang pemrogram hanya dapat melakukan beberapa ujicoba program untuk mencari kesalahan dan menghilangkan kesalahan ini dalam proses debugging. Locate eror Design eror repair Repair eror Re-test program Programming and Debugging Process Debugging terjadi sebagai konsekuensi dari keberhasilan ujicoba/, yaitu ketika uji kasus berhasil menemukan kesalahan, debugging merupakan proses yang memberi hasil dalam menghilangkan kesalahan-kesalahan tersebut. Debugging merupakan hasil dari ujicoba-ujicoba sebelumnya yang akan menempatkan dan memperbaiki kesalahan yang terjadi. Perhatikan gambar berikut : Debugging Proses debugging dimulai dari eksekusi uji, hasilnya diperkirakan dan kurangnya keterhubungan antara hasil yang diharapkan dengan hasil yang sesungguhnya akan ditemui. Dalam banyak kasus, data yang tidak salin gterhubung merupakan gejala yang merupakan penyebab dasar yang masih tersembunyi Prose debugging berusaha untuk menyesuaikan gejala dengan sebab yang akan mengarahkan pada perbaikan kesalahan Proses debugging akan selalu mempunyai salah satu dari 2 output yang mungkin : 1. Sebab akan ditemukan, diperbaiki dan dihilangkan 2. Sebab tidak ditemukan. Dalam kasus selanjutnya orang yang melaksanakan debugging akan memperkirakan penyebabnya, mendesain kasus uji untuk membantu mem-validasi kecurigaannya dan mengerjakan perbaikan secara iterative Beberapa pendekatan untuk membantu identifikasi dan menempatkan kesalahan, termasuk : 1. Memory dumps, tampilan sederhana yang menampilkan status dari memory pada saat itu, biasanya pada saat kesalahan(error) terdeteksi. Memory dumps memungkinkan untuk mencari data tertentu yang diproses secara salah. 9

10 2. Execution trace, menyebabkan komputer mencetak catatan dari urutan eksekusi program. Penelusuran pada umumnya akan mendaftar nama-nama modul yang dieksekusi. Penelusuran eksekusi disajikan sebagai tool untuk menentukan urutan proses dari suatu program. Jika program digagalkan karena suatu kesalahan, maka akan dapat ditemukan modul terakhir yang dieksekusi dan dititik ini perbaikan akan dilaksanakan. 3. Program desk checking, dilakukan melalui pemeriksaan detail dari source code yang mengakibatkan pengeksekusian logika dalam pikiran pemeriksa. Seorang programer yang berpengalaman dapat menelusuri logika dan perosesan data dengan me-review source code-nya. 4. Hypothesis, melihat program melalui metode analisis. Berlaku ketika programer mengaplikasikan teknik penanganan dan perbaikan masalah. Ketika satu kesalahan teridentifikasi, analisis dilakukan untuk menentukan jenis kesalahan pemrograman yang mungkin menghasilkan hasil tertentu. Hipotesis berisikan tentang dimana kemungkinan terjadi kesalahan dalam program dan jenis kesalahan apa yang menyebabkan deteksi kesalahan. Debugging Approaches Terdapat 3 kategori pendekatan dalam debugging A. Brute force 1. Merupakan metode yang paling umum dan efisien untuk mengisolasi kesalahan software. 2. Mengaplikasikan metode ini dengan menggunakan filosofi let the computer find the error 3. Menggunakan Memory dumps, tampilan sederhana yang menampilkan status dari memory pada saat itu, biasanya pada saat kesalahan(error) terdeteksi. Memory dumps memungkinkan untuk mencari data tertentu yang diproses secara salah. 4. Walaupun informasi yang dihasilkan sering sukses, tetapi memerlukan usaha dan waktu yang lebih banyak B. Backtracking 1. Merupakan metode debugging yang umum dan dapat digunakan pada program skala kecil 2. Dimulai dari saat gejala kesalahan terjadi, kode program ditelusuri kebelakang secara manual sampai saat kesalahan ditemukan 3. Execution trace, menyebabkan komputer mencetak catatan dari urutan eksekusi program. Penelusuran pada umumnya akan mendaftar nama-nama modul yang dieksekusi. Penelusuran eksekusi disajikan sebagai tool untuk menentukan urutan proses dari suatu program. Jika program digagalkan karena suatu kesalahan, maka akan dapat ditemukan modul terakhir yang dieksekusi dan dititik ini perbaikan akan dilaksanakan. 4. Program desk checking, dilakukan melalui pemeriksaan detail dari source code yang mengakibatkan pengeksekusian logika dalam pikiran pemeriksa. Seorang programer yang berpengalaman dapat menelusuri logika dan perosesan data dengan me-review source code-nya. 5. Sayangnya semakin banyak baris kode yang ditelususi maka proses akan semakin lama. C. Cause elimination 1. Data yang terkait dengan kesalahan diorganisasikan untuk mengisolasi penyebab potensial. 2. Hypothesis, melihat program melalui metode analisis. Berlaku ketika programer mengaplikasikan teknik penanganan dan perbaikan masalah. Ketika satu kesalahan teridentifikasi, analisis dilakukan untuk menentukan jenis kesalahan pemrograman yang mungkin menghasilkan hasil tertentu. Hipotesis berisikan tentang dimana kemungkinan terjadi kesalahan dalam program dan jenis kesalahan apa yang menyebabkan deteksi kesalahan. 1

Software Testing Strategies

Software Testing Strategies Mata Kuliah Testing & Implementasi Sistem Program Studi Sistem Informasi 2013/2014 STMIK Dumai -- Materi 9 -- -- Pertemuan 12 & 13 -- Software Testing Strategies This presentation is revised by Hazlinda

Lebih terperinci

Teknik Informatika S1

Teknik Informatika S1 Teknik Informatika S1 SOFTWARE QUALITY AND TESTING Strategi Pengujian Disusun Oleh: Egia Rosi Subhiyakto, M.Kom, M.CS Teknik Informatika UDINUS egia@dsn.dinus.ac.id +6285740278021 SILABUS MATA KULIAH 1.

Lebih terperinci

TESTING DAN IMPLEMENTASI SISTEM. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.

TESTING DAN IMPLEMENTASI SISTEM. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. TESTING DAN IMPLEMENTASI SISTEM WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. PERTEMUAN 7 TESTING DAN IMPLEMENTASI SISTEM Strategi Pengujian Perangkat Lunak Pendekatan Strategis terhadap Pengujian Perangkat Lunak. Pengujian

Lebih terperinci

PERTEMUAN 13 STRATEGI PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK

PERTEMUAN 13 STRATEGI PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK PERTEMUAN 13 STRATEGI PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK Strategi Pengujian Strategi uji coba perangkat lunak dilakukan untuk memudahkan para perancang untuk menentukan keberhasilan system yang telah dikerjakan

Lebih terperinci

Testing dan Implementasi Sistem Informasi

Testing dan Implementasi Sistem Informasi Modul ke: Testing dan Implementasi Sistem Informasi Pada dasarnya, pengujian merupakan satu langkah dalam proses rekayasa perangkat lunak yang dapat dianggap sebagai hal yang merusak daripada membangun

Lebih terperinci

STRATEGI PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK

STRATEGI PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK STRATEGI PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK Strategi uji coba perangkat lunak dilakukan untuk memudahkan para perancang untuk menentukan keberhasilan system yang telah dikerjakan Proses testing Unit Module Sub-system

Lebih terperinci

BAB 4 PELAKSANAAN PENGUJIAN

BAB 4 PELAKSANAAN PENGUJIAN BAB 4 PELAKSANAAN PENGUJIAN Strategi pengujian dilakukan untuk mengintegrasikan metode perancangan kasus pengujian software ke dalam langkah-langkah terencana yang tersusun rapi sehingga menghasilkan konstruksi

Lebih terperinci

3/17/16 Testing dan Audit Perangkat Lunak - Universitas Mercu Buana Yogyakarta

3/17/16 Testing dan Audit Perangkat Lunak - Universitas Mercu Buana Yogyakarta Dosen Pengampu: Anief Fauzan Rozi, S.Kom., M.Eng. Phone/WA: 0856 4384 6541 PIN BB: 29543EC4 Email: anief.umby@gmail.com Website: http://anief.mercubuana- yogya.ac.id 3/17/16 Testing dan Audit Perangkat

Lebih terperinci

Strategi Pengujian Perangkat Lunak. Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Jurusan Sistem Informasi Univesitas Gunadarma

Strategi Pengujian Perangkat Lunak. Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Jurusan Sistem Informasi Univesitas Gunadarma Strategi Pengujian Perangkat Lunak Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Jurusan Sistem Informasi Univesitas Gunadarma Tujuan Pembelajaran Memahami langkah-langkah dalam pengujian perangkat lunak.

Lebih terperinci

PEMELIHARAAN PERANGKAT LUNAK. Ign.F.Bayu Andoro.S, M.Kom

PEMELIHARAAN PERANGKAT LUNAK. Ign.F.Bayu Andoro.S, M.Kom PEMELIHARAAN PERANGKAT LUNAK Ign.F.Bayu Andoro.S, M.Kom PERAWATAN PL Membahas langkah-langkah yang harus dikerjakan sebagai bagian dari pengujian. Strategi untuk pengujian perangkat lunak mengintegrasikan

Lebih terperinci

Strategi Pengujian Perangkat Lunak. Minggu ke 8

Strategi Pengujian Perangkat Lunak. Minggu ke 8 Strategi Pengujian Perangkat Lunak Minggu ke 8 Pendekatan Strategis ke pengujian perangkat lunak Pengujian Unit Pengujian Integrasi Pengujian Validasi Pengujian Sistem Pengujian Unit Berfokuspadaintiterkecildaridesain

Lebih terperinci

BAB 5 FAKTOR PENGUJIAN

BAB 5 FAKTOR PENGUJIAN BAB 5 FAKTOR PENGUJIAN Faktor pengujian adalah hal-hal (faktor-faktor) yang diperhatikan selama pengujian. Terdapat 15 faktor di dalam pengujian, tetapi tidak semua faktor yang mungkin digunakan, hal ini

Lebih terperinci

PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK

PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK Aprilia Sulistyohati, S.Kom Jurusan Teknik Informatika Universitas Islam Indonesia Your Logo DASAR PENGUJIAN PL PENGUJIAN : proses eksekusi suatu program dengan maksud menemukan

Lebih terperinci

Pengujian dan Implementasi Sistem Informasi

Pengujian dan Implementasi Sistem Informasi Pengujian dan Implementasi Sistem Informasi Strategi Testing (Integration Testing, Validation Testing, dan System Testing) dan Seni Debugging Strategi Testing Strategi testing software mengintegrasikan

Lebih terperinci

TESTING & IMPLEMENTASI SISTEM 4KA. Teknik Pengujian Perangkat Lunak. helen.staff.gunadarma.ac.id

TESTING & IMPLEMENTASI SISTEM 4KA. Teknik Pengujian Perangkat Lunak. helen.staff.gunadarma.ac.id ESING & IMPLEMENASI SISEM 4KA eknik Pengujian Perangkat Lunak Overview WHIE BOX ESING - Basis Path esting - Loop esting BLACK BOX ESING - Equivalence Partitioning White Box VS Black Box esting WHIE BOX

Lebih terperinci

Pengujian pada Perangkat Lunak. Lukman Hakim

Pengujian pada Perangkat Lunak. Lukman Hakim Pengujian pada Perangkat Lunak Lukman Hakim Pengujian Validasi KajianKonfigurasi(audit) Elemen dari proses validasi Memastikan apakah semua elemen konfigurasi perangkat lunak telah dikembangkan dengan

Lebih terperinci

Rekayasa Perangkat Lunak

Rekayasa Perangkat Lunak Rekayasa Perangkat Lunak Pertemuan 10 Strategi Pengujian Perangkat Lunak.: Erna Sri Hartatik :. Memudahkan para perancang untuk menentukan keberhasilan system yg telah dikerjakan Karakteristik strategi

Lebih terperinci

TESTING SW SE6161 Perancangan dan Analisis Perangkat Lunak 1

TESTING SW SE6161 Perancangan dan Analisis Perangkat Lunak 1 TESTING SW SE6161 Perancangan dan Analisis Perangkat Lunak 1 Pengujian Perangkat Lunak Pengujian perangkat lunak mencakup: Strategi = mengintegrasikan metode perancangan kasus uji dlm sekumpulan langkah

Lebih terperinci

14. PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK Dasar-dasar Pengujian 14.2 Teknik Pengujian 14.3 Strategi Pengujian dan V&V

14. PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK Dasar-dasar Pengujian 14.2 Teknik Pengujian 14.3 Strategi Pengujian dan V&V 14. PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK 14.1 Dasar-dasar Pengujian 14.2 Teknik Pengujian 14.3 Strategi Pengujian dan V&V 14.1 Dasar-dasar Pengujian Metrik Kualitas PL Maitainabilty Flexibility TESTABILITY Revisi

Lebih terperinci

STRATEGI PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK. Pertemuan 12

STRATEGI PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK. Pertemuan 12 STRATEGI PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK Pertemuan 12 PENDEKATAN STRATEGIS KE PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK Pengujian PL adalah elemen kritis dari jaminan kualitas PL dan mepresentasikan spesifikasi, desain dan

Lebih terperinci

ABSTRAKSI DEKOMPOSISI PENGUJIAN Dalam REKAYASA PERANGKAT LUNAK

ABSTRAKSI DEKOMPOSISI PENGUJIAN Dalam REKAYASA PERANGKAT LUNAK Mata Kuliah : Perancangan Perangkat Lunak LANJUT Dosen : Dr. Karmilasari ABSTRAKSI DEKOMPOSISI PENGUJIAN Dalam REKAYASA PERANGKAT LUNAK Program Pasca Sarjana Universitas Gunadarma REKAYASA PERANGKAT LUNAK

Lebih terperinci

SOFTWARE TESTING. Ratna Wardani

SOFTWARE TESTING. Ratna Wardani SOFTWARE TESTING Ratna Wardani Capaian Memahami pentingnya Software Testing Memahami teknik dalam Software Testing Dasar-dasar Software Testing Teknik-teknik dalam Software Testing Here we go... Dasar-dasar

Lebih terperinci

PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK. Muhammad Riza Hilmi, ST.

PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK. Muhammad Riza Hilmi, ST. PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK Muhammad Riza Hilmi, ST. http://learn.rizahilmi.com saya@rizahilmi.com Terminologi Reliability: Ukuran kesuksesan yang digunakan untuk mengukur kesesuaian antara perilaku yang

Lebih terperinci

Teknik Pengujian (3) Blackbox Testing

Teknik Pengujian (3) Blackbox Testing Teknik Pengujian (3) Blackbox Testing Pengujian Perangkat Lunak Mina Ismu Rahayu 2011 Pendekatan White Box pemeriksaan detail prosedural Alur logikal suatu software diujicoba Status dari program dapat

Lebih terperinci

Strategi Pengujian Perangkat Lunak

Strategi Pengujian Perangkat Lunak Strategi Pengujian Perangkat Lunak Testing is the process of exercising a program with the specific intent of finding errors prior to delivery to the end user. What Testing Shows errors requirements conformance

Lebih terperinci

TESTING DAN IMPLEMENTASI SISTEM. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.

TESTING DAN IMPLEMENTASI SISTEM. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. TESTING DAN IMPLEMENTASI SISTEM WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. PERTEMUAN 4 TESTING DAN IMPLEMENTASI SISTEM Dasar-dasar Pengujian Perangkat Lunak Dasar-dasar Pengujian Perangkat Lunak. Pengujian White Box.

Lebih terperinci

Hubungan antara rencana pengujian dan proses pengembangan system. Tim RPL 1 3

Hubungan antara rencana pengujian dan proses pengembangan system. Tim RPL 1 3 Pertemuan 10-11 Rencana Pengujian Proses testing Deskripsi fase-fase utama dalam pengujian Pelacakan Kebutuhan Semua kebutuhan user diuji secara individu Item yg diuji Menspesifikasi komponen sistem yang

Lebih terperinci

Strategi Testing. Rudi Susanto. module to be tested. results. software engineer test cases

Strategi Testing. Rudi Susanto. module to be tested. results. software engineer test cases Strategi Testing Rudi Susanto module to be tested results software engineer test cases Testing Strategy Strategi testing software mengintegrasikan metode metode disain test cases software ke dalam suatu

Lebih terperinci

2. BAB II LANDASAN TEORI. lanjut sehingga terbentuk suatu aplikasi yang sesuai dengan tujuan awal.

2. BAB II LANDASAN TEORI. lanjut sehingga terbentuk suatu aplikasi yang sesuai dengan tujuan awal. 2. BAB II LANDASAN TEORI Dalam merancang dan membangun aplikasi, sangatlah penting untuk mengetahui terlebih dahulu dasar-dasar teori yang digunakan. Dasar-dasar teori tersebut digunakan sebagai landasan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu digunakan untuk memberi suatu perbandingan referensi proyek yang telah dikerjakan, terdapat 4 contoh referensi dari penelitian terdahulu,

Lebih terperinci

Program Development Cycle

Program Development Cycle Program Development Cycle Kartika Firdausy - UAD kartika@ee.uad.ac.id blog.uad.ac.id/kartikaf Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa diharapkan mampu: menguraikan langkah-langkah dalam membangun program

Lebih terperinci

Pengujian Perangkat Lunak

Pengujian Perangkat Lunak Pengujian Perangkat Lunak Shinta P. Sari White Box Pengujian white-box berfokus pada struktur kontrol program. Test case dilakukan untuk memastikan bahwa semua statement pada program telah dieksekusi paling

Lebih terperinci

Sistem (3 sks) Black Box Testing (1) Black Box Testing

Sistem (3 sks) Black Box Testing (1) Black Box Testing Testing & Implementasi Sistem (3 sks) Black Box Testing (1) Black Box Testing Black box testing, dilakukan tanpa pengetahuan detil struktur internal dari sistem atau komponen yang dites. juga disebut sebagai

Lebih terperinci

Produk perangkat lunak tersebut:

Produk perangkat lunak tersebut: Perancangan Perangkat Lunak Lintang Yuniar Banowosari http://staffsite.gunadarma.ac.id/lintang Perangkat Lunak Merupakan program-program komputer dan dokumentasi yang berkaitan,produk perangkat lunak dibuat

Lebih terperinci

Testing is the exposure of a system to trial input to see wheter it produces corect output Adalah proses eksekusi suatu program dengan maksud

Testing is the exposure of a system to trial input to see wheter it produces corect output Adalah proses eksekusi suatu program dengan maksud Testing is the exposure of a system to trial input to see wheter it produces corect output Adalah proses eksekusi suatu program dengan maksud menemukan kesalahan Elemen kritis dari jaminan kualitas perangkat

Lebih terperinci

System Testing Pengujian terhadap integrasi sub-system, yaitu keterhubungan antar sub-system.

System Testing Pengujian terhadap integrasi sub-system, yaitu keterhubungan antar sub-system. PENGUJIAN / TESTING Definisi Proses eksekusi suatu program dengan maksud menemukan kesalahan. Sebuah ujicoba kasus yang baik adalah yang memiliki probabilitas yang tinggi dalam menemukan kesalahan-kesalahan

Lebih terperinci

Pengujian Perangkat Lunak Berorientasi Objek. Tim RPL Teknik Informatika

Pengujian Perangkat Lunak Berorientasi Objek. Tim RPL Teknik Informatika Pengujian Perangkat Lunak Berorientasi Objek Tim RPL Teknik Informatika Pengujian Pengujian adalah proses menganalisa suatu entitas software untuk mendeteksi perbedaan antara kondisi yang ada dengan kondisi

Lebih terperinci

Dasar-Dasar Pengujian Perangkat Lunak. Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Jurusan Sistem Informasi Univesitas Gunadarma

Dasar-Dasar Pengujian Perangkat Lunak. Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Jurusan Sistem Informasi Univesitas Gunadarma Dasar-Dasar Pengujian Perangkat Lunak Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Jurusan Sistem Informasi Univesitas Gunadarma Tujuan Pembelajaran Memahami langkah awal untuk melakukan pengujian terhadap

Lebih terperinci

SDLC Concepts. Muhammad Yusuf D3 Manajemen Informatika Universitas Trunojoyo

SDLC Concepts. Muhammad Yusuf D3 Manajemen Informatika Universitas Trunojoyo SDLC Concepts Muhammad Yusuf D3 Manajemen Informatika Universitas Trunojoyo Http://yusufxyz.wordpress.com Email: muhammadyusuf@trunojoyo.ac.id IVS Task Group Produk terdiri dari : hardware, software, dokumentasi,

Lebih terperinci

PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR

PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR I. SEJARAH PENGEMBANGAN PROGRAM - PROGRAM BANYAK BERISI INSTRUKSI GOTO - BERISI PROSES YANG MELOMPAT MUNDUR KEBARIS SEBELUMNYA Mulai : GOTO Hitung Hitung : GOTO Hitung IDE-IDE :

Lebih terperinci

What Is It? Software Testing Strategies. Why Is It Important? Who Does It? What Is The Work Product? What Are The Step? Ir. I Gede Made Karma, MT

What Is It? Software Testing Strategies. Why Is It Important? Who Does It? What Is The Work Product? What Are The Step? Ir. I Gede Made Karma, MT What Is It? Software Testing Strategies Oleh : Ir. I ede Made Karma, MT Perancangan kasus untuk pengujian efektif adalah penting, begitu juga strategi yang dipergunakan untuk mengeksekusinya. 1. Perlukah

Lebih terperinci

Struktur Fungsi CPU. Mata Kuliah Arsitektur Komputer Program Studi Sistem Informasi 2013/2014 STMIK Dumai -- Materi 03 --

Struktur Fungsi CPU. Mata Kuliah Arsitektur Komputer Program Studi Sistem Informasi 2013/2014 STMIK Dumai -- Materi 03 -- Struktur Fungsi CPU Mata Kuliah Arsitektur Komputer Program Studi Sistem Informasi 2013/2014 STMIK Dumai -- Materi 03 -- This presentation is revised by @hazlindaaziz, STMIK, 2014 Main Material: Acknowledgement

Lebih terperinci

Pendahuluan Rekayasa Perangkat Lunak

Pendahuluan Rekayasa Perangkat Lunak Pendahuluan Rekayasa Perangkat Lunak Brahmantyo 2005 Rekayasa Perangkat Lunak-Pendahuluan Slide 1 Perangkat Lunak Merupakan program-program komputer dan dokumentasi yang berkaitan, Produk perangkat lunak

Lebih terperinci

Analisis dan Perancangan Sistem Hanif Al Fatta M.kom

Analisis dan Perancangan Sistem Hanif Al Fatta M.kom Analisis dan Perancangan Sistem Hanif Al Fatta M.kom Abstraks System informasi telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kegiatan bisnis suatu perusahaan atau organisasi modern. Sehingga system informasi

Lebih terperinci

PENGENALAN. Perancangan Perangkat Lunak. (Software Engineering) Bertalya Program Pascasarjana Univesitas Gunadarma

PENGENALAN. Perancangan Perangkat Lunak. (Software Engineering) Bertalya Program Pascasarjana Univesitas Gunadarma PENGENALAN Perancangan Perangkat Lunak (Software Engineering) Bertalya Program Pascasarjana Univesitas Gunadarma Perangkat Lunak (Software) Merupakan program aplikasi berikut dengan dokumentasi dan data

Lebih terperinci

Dibuat Oleh : 1. Andrey ( )

Dibuat Oleh : 1. Andrey ( ) Dibuat Oleh : 1. Andrey (41813120186) FAKULTAS ILMU KOMPUTER PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2015 Definisi Test Case Test case merupakan suatu tes yang dilakukan berdasarkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI Enterprise Resource Planning (ERP)

BAB 2 LANDASAN TEORI Enterprise Resource Planning (ERP) BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Enterprise Resource Planning (ERP) Enterprise Resource Planning (ERP) merupakan sistem yang mengintegrasikan antara perancangan, manajemen, dan semua sumber daya

Lebih terperinci

REVIEW PENGUJIAN S/W. Oleh Cipta Wahyudi

REVIEW PENGUJIAN S/W. Oleh Cipta Wahyudi REVIEW PENGUJIAN S/W Oleh Cipta Wahyudi KENAPA HARUS DIUJI? Kita bukan seorang programmer yg cukup baik Kita mungkin tidak dapat cukup berkonsentrasi untuk menghindari kesalahan Kita kadang2 lupa menggunakan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. luas dan berbeda untuk orang yang berbeda. Istilah komputer (computer) diambil dari

BAB 2 LANDASAN TEORI. luas dan berbeda untuk orang yang berbeda. Istilah komputer (computer) diambil dari BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Teknologi komputer sesungguhnya telah banyak merubah sistem tata kerja sebagian manusia yang bergerak di bidang informasi. Istilah komputer mempunyai arti yang

Lebih terperinci

BAB 9 FASE PEMROGRAMAN

BAB 9 FASE PEMROGRAMAN BAB 9 FASE PEMROGRAMAN 9.1. PENDAHULUAN Pemrograman adalah merupakan bagian yang paling mudah itulah yang kita sangat kenal sebagai tipe-tipe teknik. Pada kenyataannya, sebagai Manajer Proyek anda mungkin

Lebih terperinci

DESAIN TEST CASE. Tugas ke 11 Rekayasa Perangkat Lunak

DESAIN TEST CASE. Tugas ke 11 Rekayasa Perangkat Lunak DESAIN TEST CASE Tugas ke 11 Rekayasa Perangkat Lunak Dibuat oleh : Dekha Sundhawati (41813120217) Dosen Pengampu : Wachyu Hari Haji, S.Kom,MM JURUSAN SISTEM INFORMASI FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS

Lebih terperinci

STRUKTUR CPU. Arsitektur Komputer

STRUKTUR CPU. Arsitektur Komputer STRUKTUR CPU Arsitektur Komputer Tujuan Mengerti struktur dan fungsi CPU yaitu dapat melakukan Fetch instruksi, interpreter instruksi, Fetch data, eksekusi, dan menyimpan kembali. serta struktur dari register,

Lebih terperinci

METODE PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK

METODE PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK METODE PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Rekayasa Perangkat Lunak Dosen Pembimbing : Wachyu Hari Haji, S.Kom, MM Disusun Oleh : Fadhilla Eka Hentino / 41813120051 UNIVERSITAS MERCU

Lebih terperinci

TEKNIK PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK (Software Testing Techniques)

TEKNIK PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK (Software Testing Techniques) TEKNIK PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK (Software Testing Techniques) Ujicoba software merupakan elemen yang kritis dari SQA dan merepresentasikan tinjauan ulang yang menyeluruh terhadap spesifikasi,desain dan

Lebih terperinci

Tujuan 04/07/ :01

Tujuan 04/07/ :01 Sistem Basis Data : Perancangan Perangkat Lunak Tujuan Mahasiswa mampu memahami analisis dan desain model database Mahasiswa paham dan mengerti konsep desain database Mahasiswa mengerti desain arsitektur

Lebih terperinci

BAB 9 FASE PEMROGRAMAN 2. LANGKAH-LANGKAH PEMROGRAMAN (THE PROGRAMMING STEPS)

BAB 9 FASE PEMROGRAMAN 2. LANGKAH-LANGKAH PEMROGRAMAN (THE PROGRAMMING STEPS) BAB 9 FASE PEMROGRAMAN AKTIVITAS Aktifitas-aktifitas pada fase ini adalah menulis program. Kejadian pentingnya adalah menguji program, Rencana Tes Sistem, dan paling tidak mulai pada Dokumentasi User.

Lebih terperinci

Teknik Pengujian (2) Whitebox Testing

Teknik Pengujian (2) Whitebox Testing Teknik Pengujian (2) Whitebox Testing Pengujian Perangkat Lunak Mina Ismu Rahayu 2011 Pengujian Ujicoba merupakan proses eksekusi program dengan tujuan untuk menemukan kesalahan. Sebuah ujicoba kasus yang

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Pertemuan kedelapan INSTITUT PERTANIAN BOGOR Program Keahlian Manajemen Informatika Fokus Pembahasan Implementasi, Pengujian, dan Operasional Sistem Sub Pokok Pemrograman Pengujian

Lebih terperinci

PENGANTAR PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR

PENGANTAR PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR PENGANTAR PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR Pendahuluan Pada era tahun 1950 1960, kecepatan komputer sangat rendah dan disertai juga dengan keterbatasan dari media penyimpan, sehingga tentunya berakibat juga dengan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Menurut Herlambang dan Tanuwijaya (2005: 116) definisi sistem dapat dibagi menjadi dua pendekatan, yaitu pendekatan secara prosedur dan pendekatan secara komponen. Berdasarkan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI SISTEM Reff : Modern Systems Analysis and Design Fourth Edition Jeffrey A. Hoffer Joey F. George Joseph S. Valacich

IMPLEMENTASI SISTEM Reff : Modern Systems Analysis and Design Fourth Edition Jeffrey A. Hoffer Joey F. George Joseph S. Valacich Analisis dan Perancangan Sistem IMPLEMENTASI SISTEM Reff : Modern Systems Analysis and Design Fourth Edition Jeffrey A. Hoffer Joey F. George Joseph S. Valacich Outline Tujuan Implementasi Sistem Pemrograman/Coding

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisa Kebutuhan Perangkat Lunak Analisa kebutuhan merupakan langkah awal untuk menentukan perangkat lunak yang dihasilkan. Perangkat lunak yang baik dan sesuai dengan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB 10 PEMROGRAMAN PENDAHULUAN

BAB 10 PEMROGRAMAN PENDAHULUAN BAB 10 PEMROGRAMAN 10.1. PENDAHULUAN Pemrograman adalah merupakan bagian yang paling mudah itulah yang kita sangat kenal sebagai tipe-tipe teknik. Pada kenyataannya, sebagai Manajer Proyek anda mungkin

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN PROGRAM STUDI : S1 SISTEM INFORMASI

SATUAN ACARA PERKULIAHAN PROGRAM STUDI : S1 SISTEM INFORMASI SAP SATUAN ACARA PERKULIAHAN PROGRAM STUDI : S1 SISTEM INFORMASI JUDUL MATA KULIAH NOMOR KODE / SKS PRASYARAT DESKRIPSI SINGKAT MANFAAT MATA KULIAH TUJUAN INSTRUKSIONAL DAFTAR PUSTAKA PROSENTASE PENILAIAN

Lebih terperinci

TEKNIK PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK. Ign.F.Bayu Andoro.S, M.Kom

TEKNIK PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK. Ign.F.Bayu Andoro.S, M.Kom TEKNIK PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK Ign.F.Bayu Andoro.S, M.Kom Latar Belakang Pengujian Perangkat Lunak adalah elemen kritis dari jaminan kualitas P/L dan merupakan review puncak terhadap spesifikasi, desain

Lebih terperinci

PROSES PERANCANGAN BASIS DATA

PROSES PERANCANGAN BASIS DATA PROSES PERANCANGAN BASIS DATA Seperti telah disebutkan sebelumnya, sebuah sistem basis data merupakan komponen dasar sistem informasi organisasi yang besar. Oleh karena itu siklus hidup aplikasi basis

Lebih terperinci

MODEL DAN DOKUMENTASI DESAIN

MODEL DAN DOKUMENTASI DESAIN MODEL DAN DOKUMENTASI DESAIN Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Rekayasa Perangkat Lunak Dosen Pembimbing : Wachyu Hari Haji, S.Kom, MM Disusun Oleh : Fadhilla Eka Hentino / 41813120051 UNIVERSITAS MERCU

Lebih terperinci

Tugas Rekayasa Perangkat Lunak

Tugas Rekayasa Perangkat Lunak Tugas Rekayasa Perangkat Lunak Disusun Oleh : M Ikhsan Ariya Girinata 41813120052 Dosen : Wachyu Hari Haji, S.Kom, MM FAKULTAS ILMU KOMPUTER JURUSAN SISTEM INFORMASI Mata Kuliah : REKAYASA PERANGKAT LUNAK

Lebih terperinci

Rekayasa Perangkat Lunak

Rekayasa Perangkat Lunak 4 Validasi dan Verifikasi Software 1. Validasi dan Verifikasi Software 1.1. Verifikasi vs. Validasi Verifikasi: Are we building the product right Software seharusnya sesuai dengan spesifikasinya Validasion:"Are

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Pengujian adalah proses eksekusi program untuk menemukan kesalahan.

TINJAUAN PUSTAKA. Pengujian adalah proses eksekusi program untuk menemukan kesalahan. 6 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengujian Perangkat Lunak Pengujian adalah proses eksekusi program untuk menemukan kesalahan. Pengujian perangkat lunak (testing) merupakan bagian terpenting dalam pengembangan

Lebih terperinci

BAB 16 IMPLEMENTASI SISTEM

BAB 16 IMPLEMENTASI SISTEM 1 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI BAB 16 IMPLEMENTASI SISTEM 16.1 Implementasi sistem Tahapan implementasi sistem dapat terdiri dari langkahlangkah berikut ini: Menerapkan rencana implementasi

Lebih terperinci

Obyektif : Mahasiswa dapat mengerti dan memahami konsep perancangan basis data Mahasiswa dapat merancang basis data sesuai dengan fase-fasenya

Obyektif : Mahasiswa dapat mengerti dan memahami konsep perancangan basis data Mahasiswa dapat merancang basis data sesuai dengan fase-fasenya PROSES PERANCANGAN DATABASE Obyektif : Mahasiswa dapat mengerti dan memahami konsep perancangan basis data Mahasiswa dapat merancang basis data sesuai dengan fase-fasenya PROSES PERANCANGAN DATABASE Tujuan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa latin computere yang berarti

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa latin computere yang berarti BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa latin computere yang berarti menghitung. Dalam bahasa Inggris komputer berasal dari kata to compute yang artinya

Lebih terperinci

Nama : Rendi Setiawan Nim :

Nama : Rendi Setiawan Nim : Nama : Rendi Setiawan Nim : 41813120188 Desain Test Case Definisi Test Case Test case merupakan suatu tes yang dilakukan berdasarkan pada suatu inisialisasi, masukan, kondisi ataupun hasil yang telah ditentukan

Lebih terperinci

DASAR-DASAR PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK

DASAR-DASAR PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK DASAR-DASAR PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK Proses Testing System Testing Pengujian terhadap integrasi sub-system, yaitu keterhubungan antar sub-system Acceptance Testing Pengujian terakhirs sebelum sistem dipakai

Lebih terperinci

STRUKTUR FUNGSI CPU. Menjelaskan tentang komponen utama CPU. Membahas struktur dan fungsi internal prosesor, organisasi ALU, control unit dan register

STRUKTUR FUNGSI CPU. Menjelaskan tentang komponen utama CPU. Membahas struktur dan fungsi internal prosesor, organisasi ALU, control unit dan register Organisasi Komputer STRUKTUR FUNGSI CPU 1 Tujuan Menjelaskan tentang komponen utama CPU dan Fungsi CPU Membahas struktur dan fungsi internal prosesor, organisasi ALU, control unit dan register Menjelaskan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam pengumpulan data atau informasi guna memecahkan permasalahan dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam pengumpulan data atau informasi guna memecahkan permasalahan dan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian adalah langkah dan prosedur yang akan dilakukan dalam pengumpulan data atau informasi guna memecahkan permasalahan dan menguji

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. sehingga komputer dapat memproses input menjadi output.

BAB II LANDASAN TEORI. sehingga komputer dapat memproses input menjadi output. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Aplikasi Menurut Jogiyanto (1999) adalah penggunaan dalam suatu komputer, instruksi (instruction) atau pernyataan (statement) yang disusun sedemikian rupa sehingga komputer dapat

Lebih terperinci

Review Rekayasa Perangkat Lunak. Nisa ul Hafidhoh

Review Rekayasa Perangkat Lunak. Nisa ul Hafidhoh Review Rekayasa Perangkat Lunak Nisa ul Hafidhoh nisa@dsn.dinus.ac.id Software Process Sekumpulan aktivitas, aksi dan tugas yang dilakukan untuk mengembangkan PL Aktivitas untuk mencapai tujuan umum (komunikasi

Lebih terperinci

PERANAN TEAM SOFTWARE PROCESS PADA REKAYASA PERANGKAT LUNAK

PERANAN TEAM SOFTWARE PROCESS PADA REKAYASA PERANGKAT LUNAK PERANAN TEAM SOFTWARE PROCESS PADA REKAYASA PERANGKAT LUNAK Suhatati Tjandra Teknik Informatika dan Komputer Sekolah Tinggi Teknik Surabaya Email: tati@stts.edu ABSTRAK Semakin berkembangnya dunia industrialisasi

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Mata Kuliah : dan Implementasi Sistem Bobot Mata Kuliah : 3 Sks GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Deskripsi Mata Kuliah : Perencanaan Sistem, Analisis Sistem, Perancangan Sistem Umum, dan Seleksi

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Mata Kuliah : Dan Implementasi Sistem Bobot Mata Kuliah : 3 Sks GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Deskripsi Mata Kuliah : Perencanaan Sistem, Analisis Sistem, Perancangan Sistem Umum, dan Seleksi

Lebih terperinci

Organisasi Komputer. Candra Ahmadi, MT

Organisasi Komputer. Candra Ahmadi, MT Organisasi Komputer Candra Ahmadi, MT Tujuan Menjelaskan tentang komponen utama CPU dan Fungsi CPU Membahas struktur dan fungsi internal prosesor, organisasi ALU, control unit dan register Menjelaskan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu (Jogiyanto, 2005:1).

BAB II LANDASAN TEORI. untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu (Jogiyanto, 2005:1). BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan

Lebih terperinci

REKAYASA BERKOMPONEN

REKAYASA BERKOMPONEN REKAYASA BERKOMPONEN REVIEW SPECIFICATION OF SOFTWARE COMPONENT OLEH : Ramzi Attamimi (09560119) KELAS 7 C PROGRAM STUDY TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2012 Sebuah komponen

Lebih terperinci

Teknik-Teknik Pengujian Perangkat Lunak. Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Jurusan Sistem Informasi Univesitas Gunadarma

Teknik-Teknik Pengujian Perangkat Lunak. Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Jurusan Sistem Informasi Univesitas Gunadarma Teknik-Teknik Pengujian Perangkat Lunak Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Jurusan Sistem Informasi Univesitas Gunadarma Tujuan Pembelajaran Memahami teknik yang terdapat pada pengujian perangkat

Lebih terperinci

TOOL PENGUJIAN OVERVIEW

TOOL PENGUJIAN OVERVIEW TOOL PENGUJIAN Dalam duapuluh tahun terakhir sebagian besar usaha pengembangan dikeluarkan dalam prosesproses pengembangan yang mengharuskan adanya aktifitas pengujian terutama secara manual dan seringkali

Lebih terperinci

Tugas Rekayasa Perangkat Lunak

Tugas Rekayasa Perangkat Lunak Tugas Rekayasa Perangkat Lunak Disusun Oleh : M Ikhsan Ariya Girinata 41813120052 Dosen : Wachyu Hari Haji, S.Kom, MM FAKULTAS ILMU KOMPUTER JURUSAN SISTEM INFORMASI Mata Kuliah : REKAYASA PERANGKAT LUNAK

Lebih terperinci

PROSES PERANCANGAN DATABASE

PROSES PERANCANGAN DATABASE PROSES PERANCANGAN DATABASE PENDAHULUAN Sistem informasi berbasiskan komputer terdiri dari komponen-komponen berikut ini : Database Database software Aplikasi software Hardware komputer termasuk media

Lebih terperinci

Silabus dan Satuan Acara Perkuliahan

Silabus dan Satuan Acara Perkuliahan & Implementasi Sistem Halaman : 1 dari 8 1. Pendahuluan a. Terminologi b. Jenis-jenis Kesalahan c. Penjaminan Kualitas VS Pengujian d. Technique e. Stages f. Strategies 2. White Box a. Basis Path b. Control

Lebih terperinci

Black-Box Testing. Julian Supardi, M.T. Sumber Slide: Oerip S. Diterjemahkan Oleh: Rosa Ariani Sukamto.

Black-Box Testing. Julian Supardi, M.T. Sumber Slide: Oerip S. Diterjemahkan Oleh: Rosa Ariani Sukamto. Black-Box Testing Julian Supardi, M.T Sumber Slide: Oerip S Diterjemahkan Oleh: Rosa Ariani Sukamto. www.gangsir.com 1 Pendahuluan Black-Box Testing terfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat

Lebih terperinci

Kualitas Software dan Pengujian

Kualitas Software dan Pengujian Kualitas Software dan Pengujian Pendahuluan Kualitas (dalam bahasa Inggris: quality, berasal dari bahasa latin: qualitas) merupakan konsep yang selalu dicari pada setiap apapun yang dibuat oleh manusia.

Lebih terperinci

Implementasi Sistem dan Maintenace Sistem. Sistem Informasi Universitas Gunadarma 2012/2013

Implementasi Sistem dan Maintenace Sistem. Sistem Informasi Universitas Gunadarma 2012/2013 Implementasi Sistem dan Maintenace Sistem Sistem Informasi Universitas Gunadarma 2012/2013 IMPLEMENTASI SISTEM Pengembangan Perangkat Lunak Pengembangan perangkat lunak (Software Development) merupakan

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN PROGRAM STUDI: S1 SISTEM INFORMASI Semester : 7

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN PROGRAM STUDI: S1 SISTEM INFORMASI Semester : 7 GBPP ST-RK-1.00-014-003/R- GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN PROGRAM STUDI: S1 SISTEM INFORMASI Semester : 7 Berlaku mulai: Gasal/2010 JUDUL MATA KULIAH : TESTING DAN IMPLEMENTASI SISTEM NOMOR KODE

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. domain & Web Hosting. Untuk lebih jelas mengenai gambaran umum perusahaan,

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. domain & Web Hosting. Untuk lebih jelas mengenai gambaran umum perusahaan, BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Penulis melakukan objek penelitian pada Qwords.com perusahaan penyedia jasa layanan Web Hosting (Web Hosting Provider) yang melayani registrasi

Lebih terperinci

5. Aktivitas generic dalam semua proses perangkat lunak antara lain adalah : a. Spesifikasi dan pengembangan b. Validasi dan evolusi c.

5. Aktivitas generic dalam semua proses perangkat lunak antara lain adalah : a. Spesifikasi dan pengembangan b. Validasi dan evolusi c. Kelompok 1 1. Merupakan program-program komputer dan dokumentasi yang berkaitan, disebut dengan : a. Perangkat lunak b. Firmware c. Kernel d. Hardware 2. Sebuah program yang berisi perintah-perintah atau

Lebih terperinci

Perancangan Database

Perancangan Database Perancangan Database Database System Development Live cycle ( SDLC) Database System Development Live cycle (SDLC) merupakan komponen yang penting dalam sistem database karena aplikasi dari database life

Lebih terperinci

Object Oriented Analysis (OOA) dan Object Oriented Design (OOD)

Object Oriented Analysis (OOA) dan Object Oriented Design (OOD) Object Oriented Analysis (OOA) dan Object Oriented Design (OOD) Object-Oriented Analysis Object-oriented analysis adalah suatu metoda analisis yang memeriksa syarat-syarat dari sudut pandang kelas-kelas

Lebih terperinci

BAB II. Software testing dilakukan untuk berbagai tujuan antara lain [PAN99]:

BAB II. Software testing dilakukan untuk berbagai tujuan antara lain [PAN99]: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Software Testing 2.1.1 Pengertian Software testing atau pengujian perangkat lunak dapat didefinisikan sebagai sebuah proses atau rangkaian proses yang dirancang untuk memastikan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Rekayasa Perangkat Lunak RPL (Rekayasa Perangkat Lunak) adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari semua aspek produksi dalam suatu proses perancangan suatu perangkat lunak /

Lebih terperinci