BAB 4 IMPLEMENTASI DAN UJI COBA. Pada tahap awal pembuatan cluster, dua unit komputer server dengan sistem

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 4 IMPLEMENTASI DAN UJI COBA. Pada tahap awal pembuatan cluster, dua unit komputer server dengan sistem"

Transkripsi

1 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN UJI COBA 4.1 Persiapan dan Instalasi Server pada Jaringan Pada tahap awal pembuatan cluster, dua unit komputer server dengan sistem operasi Windows Server Kedua komputer server ini merupakan anggota cluster. Gambar 4.1 Penamaan Server 1 dan Server Penambahan Record pada DNS Server Langkah selanjutnya yang dilakukan yaitu mendaftarkan nama beserta IP address dari server-server yang ada ke dalam DNS server. DNS Server yang digunakan adalah DNS Server yang ada pada Binus Center Syahdan 74

2 75 dengan alamat Pada DNS server ditambahkan dua record Host (A) sebagai berikut. 1. SERVER SERVER Gambar 4.2 Tampilan DNS Server Penggabungan Server ke dalam Domain Pada tahap selanjutnya, memasukkan atau menggabungkan kedua server yang akan menjadi anggota cluster, yaitu SERVER1 dan SERVER2 ke dalam domain andromeda.net yang merupakan nama domain yang digunakan pada Binus Center Syahdan.

3 76 Gambar 4.3 Proses Join Domain Gambar 4.4 Tampilan Domain Controller

4 Implementasi Virtual Server Pada tahap ini, mempersiapkan dan menjalankan dua server (web dan proxy) secara virtual di dalam masing masing server (SERVER1 dan SERVER2) Instalasi VirtualBox Sebelum menjalankan server secara virt ual, harus terlebih dahulu melakukan instalasi aplikasi Virt ualbox pada SERVER1 dan SERVER2. Gambar 4.5 Instalasi Virt ualbox Instalasi Web server dan Proxy server Secara Virtual Setelah menjalankan aplikasi Virt ualbox pada SERVER1 dan SERVER2, dilakukan instalasi Windows Server 2008 (untuk web server) dan Linux RedHat 9 (untuk proxy server) di dalam aplikasi VirtualBox pada masing-masing server (SERVER1 dan SERVER2). Dua sistem operasi dijalankan di dalam aplikasi VirtualBox pada masing-masing server dengan pengaturan seperti berikut:

5 78 a. Virtual Machine pada SERVER1 1. Windows Server 2008 (web server) a. Nama : WEBSERVER1 b. Memory : 512 MB c. Jumlah processor : 1 d. Ukuran Storage : 20 GB e. Network - Jumlah Netwo rk Interface : 1 - Tipe Network Interface : Bridged Gambar 4.6 WEBSERVER1 dalam Virt ualbox 2. Linux RedHat 9 (proxy server) a. Nama : PROXYSERVER1 b. Memory : 384 MB

6 79 c. Jumlah processor : 1 d. Ukuran Storage : 10 GB e. Network - Jumlah Netwo rk Interface : 1 - Tipe Network Interface : Bridged Gambar 4.7 P ROXYSERVER1 dalam Virt ualbox b. Virtual Machine pada SERVER2 1. Windows Server 2008 (web server) a. Nama : WEBSERVER2 b. Memory : 512 MB c. Jumlah processor : 1 d. Ukuran Storage : 20 GB e. Network

7 80 - Jumlah Netwo rk Interface : 1 - Tipe Network Interface : Bridged Gambar 4.8 WEBSERVER2 dalam Virt ualbox 2. Linux RedHat 9 (proxy server) a. Nama : PROXYSERVER2 b. Memory : 384 MB c. Jumlah processor : 1 d. Ukuran Storage : 10 GB e. Network - Jumlah Netwo rk Interface : 1 - Tipe Network Interface : Bridged

8 81 Gambar 4.9 P ROXYSERVER2 dalam Virt ualbox 4.3 Implementasi dan Konfigurasi Openfiler sebagai NAS Seperti telah dijelaskan sebelumnya, penggunaan sistem operasi Openfiler untuk mengkonfigurasikan sebuah PC menjadi sebuah NAS (Network-Attached Storage). Konfigurasi dilakukan melalui web browser dengan mengakses alamat pada address bar dimana adalah IP address yang digunakan pada NAS, sementara 446 adalah port default yang digunakan untuk mengakses konfigurasi dari Openfiler Pembuatan Volume di dalam NAS Tahap awal dari konfigurasi Openfiler yang dilakukan adalah menyediakan sebuah volum e di dalam NAS yang dapat diakses oleh server-

9 82 server yang ada di dalam cluster. Mula-mula menyediakan sebuah volume sebesar kurang lebih 80 GB di dalam NAS. Gambar 4.10 Pembuatan Volume pada Openfiler Selanjutnya, volume yang telah dibuat kemudian di-share agar dapat dilihat dan dibaca oleh server-server di dalam cluster. Volume yang telah dibuat tersebut akan dijadikan sebagi quorum disk bagi server-server yang menjadi anggota cluster nantinya (SERVER1 dan SERVER2).

10 83 Gambar 4.11 Shared Volume pada Openfiler Pengaturan Layanan iscsi pada Openfiler Pada dasarnya layanan iscsi pada Openfiler belum aktif, untuk it u terlebih dahulu perlu mengaktifkan layanan iscsi pada Openfiler.

11 84 Gambar 4.12 Pengaturan Layanan iscsi Berikutnya, melakukan konfigurasi pada bagian iscsi Target pada Openfiler. Konfigurasi yang dilakukan yaitu: 1. Penambahan iscsi Target Gambar 4.13 Penambahan iscsi Target

12 85 2. LUN Mapping Gambar 4.14 Pengaturan LUN Mapping Penyediaan Shared Directory pada NAS menggunakan Samba Di dalam shared storage, disediakan dua buah shared directory yang dibuat di dalam volume yang telah dibuat yaitu /dev/data. Dua buah shared directory ini akan digunakan sebagai direktori penyimpanan bagi web server dan proxy server, masing-masing menggunakan sebuah shared directory. Kedua shared directory tersebut dibuat menggunakan aplikasi Samba dengan nama webstorage dan proxystorage. Berikut adalah konfigurasi yang dilakukan pada file /etc/samba/sm b.conf pada Openfiler. [ global ] workgroup = ANDROMEDA

13 86 netbios name = OPENFILER server string = NAS log file = /var/log/samba/%m.log security = user encrypt passwords = yes smbpasswd file = /etc/samba/sm bpasswd [ public ] path = /home/public public = yes guest ok = yes browsable = yes writable = yes [ webstorage ] comment = storage untuk web server path = /dev/data/webstorage public = yes browsable = yes writable = yes guest ok = yes [ proxystorage ]

14 87 comment = storage untuk proxy server path = /dev/data/proxystorage public = yes browsable = yes writable = yes guest ok = yes 4.4 Implementasi dan Konfigurasi Failover Cluster Pada tahap ini, dibangun sebuah cluster dengan beranggotakan dua komputer server, yaitu SERVER1 dan SERVER Konfigurasi iscsi Initiator pada Windows Server 2003 Langkah awal dari tahap ini adalah melakukan instalasi aplikasi iscsi Initiator pada SERVER1 dan SERVER2.

15 88 Gambar 4.15 Aplikasi iscsi Initiator Setelah melakukan instalasi iscsi Initiator pada kedua server, selanjutnya dilakukan konfigurasi terhadap aplikasi tersebut. Konfigurasi ini bertujuan agar setiap server dapat mengakses volume yang disediakan di NAS dan dapat digunakan sebagai quorum disk bagi setiap anggota cluster. Berikut adalah konfigurasi yang dilakukan terhadap iscsi Initiator.

16 89 1. Mengarahkan iscsi Initiator ke NAS Gambar 4.16 Mengarahkan iscsi Initiator ke NAS 2. Mengakses ke dalam volume yang telah dibuat pada NAS Gambar 4.17 Pengaksesan Volume pada NAS

17 90 Setelah selesai melakukan konfigurasi pada iscsi Initiator, maka pada setiap server akan muncul sebuah volume baru, namun volume tersebut belum dapat digunakan karena belum aktif (dapat dilihat pada bagian Disk Management pada SERVER1 dan SERVER2). Gambar 4.18 Tampilan Disk Management Sampai tahap ini status dari volume tersebut masih unknown sehingga volume tersebut perlu diaktifkan terlebih dahulu sebelum digunakan.

18 91 Gambar 4.19 Tampilan Disk Management dengan Quorum Disk Implementasi Failover Cluster pada Windows Server 2003 Dalam percobaan ini digunakan layanan Cluster Administrator yang terdapat pada Windows Server 2003 untuk membangun failover cluster. Gambar 4.20 Aplikasi Cluster Administrator

19 92 Mula-m ula dibuat sebuah cluster baru dengan nama BICENCLUST ER melalui SERVER1. Gambar 4.21 Pembuatan Clu ster (1) Gambar 4.22 Pembuatan Clu ster (2)

20 93 Gambar 4.23 Pembuatan Clu ster (3) Gambar 4.24 Pembuatan Clu ster (4)

21 94 Gambar 4.25 Pembuatan Clu ster (5) Gambar 4.26 Pembuatan Clu ster (6)

22 95 Gambar 4.27 Pembuatan Clu ster (7) Gambar 4.28 Pembuatan Clu ster (8) Berikutnya, memasukkan/menggabungkan SERVER2 ke dalam cluster BICENCLUSTER.

23 96 Gambar 4.29 Penambahan Node (1) Gambar 4.30 Penambahan Node (2)

24 97 Gambar 4.31 Penambahan Node (3) Gambar 4.32 Penambahan Node (4)

25 98 Gambar 4.33 Penambahan Node (5) Penerapan Metode Port Forwarding Pada percobaan ini digunakan aplikasi Net workactiv AUTAPF versi 1.1 unt uk menjalankan metode port forwarding. Berikut adalah konfigurasi yang dilakukan pada aplikasi tersebut. 1. Konfigurasi port forwarding untuk SERVER1 Gambar 4.34 Konfigurasi Port Forwarding pada SERVER1

26 99 2. Konfigurasi port forwarding untuk SERVER2 Gambar 4.35 Konfigurasi Port Forwarding pada SERVER2 4.5 Instalasi dan Konfigurasi Web Server Setelah failover diimplementasikan, langkah selanjutnya adalah instalasi dan konfigurasi web server sesuai kebutuhan perusahaan Instalasi IIS (Internet Information Service) 7 Instalasi IIS 7 dilakukan melalui layanan Server Manager yang terdapat pada sistem operasi Windows Server 2008.

27 100 Gambar 4.36 Instalasi IIS 7 (1) Gambar 4.37 Instalasi IIS 7 (2)

28 101 Gambar 4.38 Instalasi IIS 7 (3) Konfigurasi Web Server Pada web server dibuat sebuah site dengan nama ept. Situs inilah yang digunakan oleh pihak perusahaan unt uk mempublikasikan situsnya. Gambar 4.39 Konfigurasi IIS 7 (1)

29 102 Gambar 4.40 Konfigurasi IIS 7 (2) Gambar 4.41 Konfigurasi IIS 7 (3)

30 Instalasi dan Konfigurasi Proxy Server Instalasi Squid Instalasi Squid dilakukan dengan menggunakan layanan RPM (RedHat Package Manager). Instalasi untuk aplikasi Squid dilakukan pada kedua proxy server (PROXYSERVER1 dan PROXYSERVER2). Gambar 4.42 Instalasi Squid Konfigurasi Proxy Server Konfigurasi untuk proxy server dilakukan pada file /etc/squid/squid.conf. Berikut adalah isi file /etc/squid/squid.conf. http_port 3128 cache_mem 8 MB cache_replacement_policy lru cache_dir ufs /mnt/storage/proxystorage cache_access_log /var/log/squid/access.log cache_log /var/log/squid/cache.log cache_effective_user squid

31 104 acl all src / acl opt src /24 acl ho src /24 acl kelas1 src /24 acl kelas2 src /24 acl sysadmin src acl cs1 src acl cs2 src acl instrukt ur1 src acl instrukt ur2 src acl webporno dstdomain /fileproxy/pornsites acl webdownload dstdomain /fileproxy/download acl socialnet dst domain /fileproxy/social acl tubeallow dstdomain ube.com youtube.com filet ube.com acl stringporno url_regex -i /fileproxy/pornurl acl filevideo url_regex -i /fileproxy/videoext acl tubedeny url_regex -i t ube acl 3gp url_regex -i \.3gp$ acl jam1 time M T H W F 09:00-17:00 acl jam2 time M T H W F 09:00-12:00 acl jam3 time M T H W F 13:00-17:00 reply_body_max_size allow kelas1 reply_body_max_size allow kelas2 reply_body_max_size allow opt reply_body_max_size allow instruktur1 reply_body_max_size allow instruktur2

32 105 http_access deny webporno http_access allow sysadmin http_access deny webdownload opt jam1 http_access deny webdownload kelas1 http_access deny webdownload instrukt ur1 http_access deny webdownload instrukt ur2 http_access deny filevideo opt http_access deny filevideo kelas1 http_access deny filevideo kelas2 http_access allow tubeallow opt http_access deny tubedeny opt http_access allow tubeallow instruktur1 http_access allow tubeallow instruktur2 http_access deny tubedeny instruktur1 http_access deny tubedeny instruktur2 http_access deny tubedeny kelas1 http_access deny tubedeny kelas2 http_access deny socialnet cs1 jam2 http_access deny socialnet cs1 jam3 http_access deny socialnet cs2 jam2 http_access deny socialnet cs2 jam3 http_access deny socialnet kelas1 http_access deny socialnet kelas2 http_access deny 3gp ho http_access allow all Membuat Program keep_alive.exe Header-header C++ yang dibutuhkan adalah : #include <cstdio>

33 106 #include <cstdlib> #include <cstring> cstdio digunakan untuk proses input/output pada program ini, sementara cstdlib digunakan agar bisa menggunakan fungsi tertentu, dan cstring digunakan unt uk membentuk string yang akan dijalankan di command prompt. Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa dalam skripsi ini menggunakan ping untuk mendeteksi keadaan server virtual dan kriteria ping yang sukses adalah yang menampilkan nilai TTL. Ping dijalankan melalui command prompt, dan dalam C++, hal ini perlu memanfaatkan fungsi system(); agar suat u program bisa menjalankan perintah-perintah yang ada pada command prompt. Program dimulai dengan meminta IP address yang akan di ping. Command yang akan digunakan adalah : Ping <ip_address> -n 3 > output.txt Gambar 4.43 Tampilan Program keep_alive.exe (1) Karena IP address akan ditentukan oleh user, maka tidak bisa menentukan terlebih dahulu string yang akan digunakan. String yang akan

34 107 digunakan dibentuk oleh tiga bagian, yait u "ping ", IP address dari input user, serta " -n 3 > output.txt". Ketiga string ini akan digabung kedalam satu variabel query dengan perintah strcat. Variabel query inilah yang akan digunakan di command prompt. printf("masukkan IP address yang akan di periksa (x.x.x.x) : "); char kal[50]; scanf("%s",kal); char query[100] = "ping "; strcat(query,kal); strcat(query," -n 3 > output.txt"); system(query); Gambar 4.44 Tampilan Program keep_alive.exe (2) Perintah ping dijalankan terus menerus, dan setiap perintah tersebut dijalankan, tiga kali data dikirimkan. Hasil dari ping disalin ke text file bernama output.txt. File inilah yang akan dianalisa melalui program yang telah dibuat.

35 108 FILE *open; open=fopen("output.txt","r"); Gambar 4.45 Isi File output.txt Yang dibutuhkan adalah reply dari ping, sementara dari contoh text file diatas, terlihat terdapat tiga baris output yang mendahului reply ping. Baris-baris ini tidak diproses, demikian juga baris-baris yang ada setelah reply ping. Setelah mendapatkan baris-baris reply (seperti yang diberi lingkaran merah pada gambar di atas) dan disimpan dalam variabel, lalu variabel ini akan diproses menggunakan fungsi untuk mencari apakah ada kata "TTL=" pada variabel tersebut. Fungsi yang dipakai adalah fungsi strstr. fgets(first,100,open); char *ptr = strstr(first,"ttl="); Kriteria yang ditetapkan sebelumnya adalah bila server virtual tidak merespon ping sebanyak tiga kali secara berturut-turut. if(ptr!=null) { count=0;

36 109 continue; } else { count++; continue; } Variabel count menyimpan jumlah ping yang tidak dibalas, dan hanya direset menjadi nol bila ping berjalan dengan sukses (memiliki TTL). Bila nilai variabel count sampai bernilai tiga, maka akan dijalankan perintah untuk men-disable NI C komputer server fisik tersebut. Perintah command prompt yang digunakan untuk men-disable interface adalah : netshx DISABLE "<interface_name>" Dan dalam implementasinya di C++ adalah : system("netshx DISABLE \"Local Area Connection\""); Siklus proses ini diulang tidak terbatas kecuali dimatikan secara manual oleh user. Setiap kali interface di-disable, program akan di "pause" untuk menghentikan eksekusi program, dan bila system adm inistrator sudah siap untuk mengaktifkan kembali server itu, system adm inistrator tinggal menekan tombol apa saja dan program akan melanjutkan eksekusi. puts("mematikan interface"); system("netshx DISABLE \"Local Area Connection\""); system("pause");

37 110 Karena program ini menyalin output ping ke dalam file output.txt, sementara skripsi ini membutuhkan pemeriksaan dua server virtual, maka program harus ditaruh di lokasi direktori yang berbeda dan dijalankan secara terpisah. 4.7 Uji Coba Setelah melakukan perancangan serta membangun jaringan failover cluster, tahap selanjutnya adalah melakukan uji coba terhadap jaringan yang telah dibangun. Uji coba dilakukan dengan menggunakan komputer client dengan sistem operasi Windows 7. Tujuan dari uji coba adalah unt uk membuktikan apakah client dapat mengirimkan request ke server-server yang berada di dalam cluster dan mendapatkan layanan yang semestinya dari server-server tersebut. Uji coba dilakukan dalam beberapa kondisi sebagai berikut. 1. SERVER1 dan SERVER2 dalam kondisi hidup dan kondisi link (kabel) terhubung dengan jaringan (kondisi 1). 2. SERVER1 dalam kondisi hidup dan kondisi link (kabel) terhubung dengan jaringan, sementara SERVER2 dalam kondisi mati atau kondisi link (kabel) tidak terhubung dengan jaringan (kondisi 2). 3. SERVER2 dalam kondisi hidup dan kondisi link (kabel) terhubung dengan jaringan, sementara SERVER1 dalam kondisi mati atau kondisi link (kabel) tidak terhubung dengan jaringan (kondisi 3).

38 Uji Coba Program keep_alive.exe Pada bagian ini, uji coba dilakukan dengan menjalankan program, dan mengisi IP address target ke server virtual pada masing-masing server fisik. Pada contoh screen shot, ping dijalankan pada SERVER2 ( ) menuju WEBSERVER2 ( ). Tidak terlihat pada gam bar, tiga kali ping telah dijalankan dan semua sukses. Saat dijalankan yang kelima kali, Local Area Connection pada server virtual di-disable (menyebabkan ia tidak bisa diakses). Program sukses mendeteksi gagalnya tiga kali bert ur ut-turut paket ping (dua kali di ping kelima, dan satu kali di ping keenam). Gambar 4.46 Uji Coba Program keep_alive.exe (1)

39 112 Gambar 4.47 Uji Coba Program keep_alive.exe (2) Uji Coba Koneksi Client terhadap Jaringan Cluster Pada bagian ini, uji coba dilakukan dengan cara menjalankan perintah ping pada sisi client menggunakan komputer client. Pengujian koneksi dilakukan terhadap alamat (Virtual IP pada Cluster). Pengujian mengenai koneksi dari client menuju alamat berjalan baik pada setiap kondisi berikut. 1. SERVER1 dan SERVER2 dalam kondisi hidup dan kondisi link (kabel) terhubung dengan jaringan (kondisi 1).

40 113 Gambar 4.48 Uji Coba Ping dari Client ke Virtual IP (kondisi 1) 2. SERVER1 dalam kondisi hidup dan kondisi link (kabel) terhubung dengan jaringan, sementara SERVER2 dalam kondisi mati atau kondisi link (kabel) tidak terhubung dengan jaringan (kondisi 2). Gambar 4.49 Uji Coba Ping dari Client ke Virtual IP (kondisi 2)

41 SERVER2 dalam kondisi hidup dan kondisi link (kabel) terhubung dengan jaringan, sementara SERVER1 dalam kondisi mati atau kondisi link (kabel) tidak terhubung dengan jaringan (kondisi 3). Gambar 4.50 Uji Coba Ping dari Client ke Virtual IP (kondisi 3) Uji Coba Akses terhadap Web Server Pengujian pada bagian ini ditujukan untuk mengetahui apakah client dapat mengakses situs yang telah dipublikasikan oleh web server yaitu situs ujian TOEFL. Hasil uji coba menunjukkan bahwa jaringan yang dibangun berjalan baik pada setiap kondisi seperti berikut. 1. SERVER1 dan SERVER2 dalam kondisi hidup dan kondisi link (kabel) terhubung dengan jaringan (kondisi 1).

42 115 Gambar 4.51 Uji Coba Pengaksesan Web Server (kondisi 1) 2. SERVER1 dalam kondisi hidup dan kondisi link (kabel) terhubung dengan jaringan, sementara SERVER2 dalam kondisi mati atau kondisi link (kabel) tidak terhubung dengan jaringan (kondisi 2).

43 116 Gambar 4.52 Uji Coba Pengaksesan Web Server (kondisi 2) 3. SERVER2 dalam kondisi hidup dan kondisi link (kabel) terhubung dengan jaringan, sementara SERVER1 dalam kondisi mati atau kondisi link (kabel) tidak terhubung dengan jaringan (kondisi 3).

44 117 Gambar 4.53 Uji Coba Pengaksesan Web Server (kondisi 3) Uji Coba Akses terhadap Proxy Server Pengujian pada bagian ini ditujukan unt uk mengetahui apakah aturanaturan yang diterapkan oleh proxy server dapat diberlakukan terhadap komputer client. Hasil uji coba menunjukkan bahwa jaringan yang dibangun berjalan baik pada setiap kondisi seperti berikut. 1. SERVER1 dan SERVER2 dalam kondisi hidup dan kondisi link (kabel) terhubung dengan jaringan (kondisi 1).

45 118 Gambar 4.54 Uji Coba Pengaksesan Proxy Server (kondisi 1) 2. SERVER1 dalam kondisi hidup dan kondisi link (kabel) terhubung dengan jaringan, sementara SERVER2 dalam kondisi mati atau kondisi link (kabel) tidak terhubung dengan jaringan (kondisi 2).

46 119 Gambar 4.55 Uji Coba Pengaksesan Proxy Server (kondisi 2) 3. SERVER2 dalam kondisi hidup dan kondisi link (kabel) terhubung dengan jaringan, sementara SERVER1 dalam kondisi mati atau kondisi link (kabel) tidak terhubung dengan jaringan (kondisi 3).

47 120 Gambar 4.56 Uji Coba Pengaksesan Proxy Server (kondisi 3) 4.8 Evaluasi Berdasarkan evaluasi setelah uji coba, hasil evaluasi yang didapat adalah sistem yang dibangun sudah berjalan baik dan dapat memenuhi kebutuhan atas nilai availability dar i server sesuai kebutuhan perusahaan. Untuk menilai performa dari server, dilakukan evaluasi tiga kali dengan cara mengirimkan paket ping yang besarnya 1000 Bytes, 3000 Bytes dan 5000 Bytes ke server-server. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa dari segi jaringan tidak terdapat perbedaan response tim e yang signifikan antara server dedicated (diinstal pada komputer host) dengan server yang berjalan secara virt ual di komputer host.

48 121 Tabel 4.1 Response Time dari Server Virtua l (ping sebesar 1000 Bytes) Percobaan Tujuan Web Server (ms) Proxy Server (ms) Rata rata

49 122 Tabel 4.2 Response Time dari Server Virtua l (ping sebesar 3000 Bytes) Tujuan Percobaan Web Server (ms) Proxy Server (ms) Rata rata

50 123 Tabel 4.3 Response Time dari Server Virtua l (ping sebesar 5000 Bytes) Tujuan Percobaan Web Server (ms) Proxy Server (ms) Rata rata

51 124 Tabel 4.4 Response Time dari Server Dedicated (ping sebesar 1000 Bytes) Tujuan Percobaan Web Server (ms) Proxy Server (ms) Rata rata

52 125 Tabel 4.5 Response Time dari Server Dedicated (ping sebesar 3000 Bytes) Tujuan Percobaan Web Server (ms) Proxy Server (ms) Rata rata

53 126 Tabel 4.6 Response Time dari Server Dedicated (ping sebesar 5000 Bytes) Tujuan Percobaan Web Server (ms) Proxy Server (ms) Rata rata Namun masih terdapat beberapa kekurangan dari sistem yang dibangun, yaitu sebagai ber ikut.

54 Menjalankan virtual machine dapat mempengaruhi performa dari komputer server (host). Penambahan jumlah guest operating system akan semakin menurunkan performa komputer host. Tujuan bagian ini adalah menunjukkan bukti bahwa penggunaan virtual machine dapat menurunkan performa komputer host. Hal ini tidak terbatas pada sistem operasi tertentu saja, melainkan pada sem ua sistem operasi. Gambar 4.57 Grafik Penggunaan CPU Grafik diatas menunjukkan perbandingan kinerja prosesor. Kinerja prosesor dapat dilihat melalui Task Manager. Grafik bewarna biru merupakan kondisi standar, dimana hanya menjalankan host operating system (Windows Server 2003). Kemudian dijalankan satu virtual machine dengan guest operating system -nya Windows Server 2008 (grafik berwarna merah). Pada awalnya memang lebih rendah kinerja prosesornya, tetapi kemudian terlihat meningkat secara signifikan dan lebih tinggi diatas kondisi standar. Berikutnya dijalankan

55 128 tambahan satu virtual machine lagi dengan guest operating system-nya Linux RedHat 9 (grafik berwarna hijau). Persentase penggunaan prosesor terlihat menjadi sangat tinggi dibanding kondisi standar ataupun dengan satu guest operating system. Dengan semakin tingginya penggunaan prosesor, maka semakin terasa lambat bila kita ingin melakukan aktifitas di komputer tersebut. Gambar 4.58 Grafik Penggunaan Memory Grafik ini memperlihatkan penggunaan memori komputer. Percobaan ini juga dilakukan pada Windows Server Kondisi standar dengan host operating system Windows Server 2003 (grafik berwarna biru) menggunakan sekitar 800 MB memori. Kemudian dijalankan sat u virtual machine dengan guest operating system Windows Server 2008 (grafik berwarna merah), maka penggunaan memori meningkat dan berada pada kisaran 1400 MB. Kemudian ditambahkan satu virtual machine lagi dengan guest operating system Linux RedHat 9

56 129 (grafik berwarna hijau), maka penggunaan memori kembali meningkat menjadi di kisaran 1700 MB. 2. Sistem jaringan yang dibangun belum dapat memecahkan masalah availability yang disebabkan oleh pemadaman listrik dari PLN. Catatan lain yang perlu diperhatikan adalah bahwa sistem ini hanya mendukung one level fault tolerance, yang artinya hanya mengijinkan sat u node saja yang berada dalam kondisi down (tidak dapat diakses). Ketika lebih dari sat u node berada dalam kondisi down maka layanan cluster akan terhenti (request dar i client tidak dapat dilayani). Hal ini didasarkan pada algoritma quorum (n/2) + 1 dimana n merupakan jumlah node yang ada di dalam cluster. Karena node yang digunakan di dalam cluster adalah sebanyak tiga node (dua server dan satu disk-storage) maka jumlah node minimal yang menyala (aktif) di dalam cluster adalah sebanyak (3/2) + 1 = 2 node Atau dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa pada failover cluster yang dibangun hanya mengijinkan maksimal satu node yang berada dalam kondisi down agar cluster dapat tetap berjalan sebagaimana mestinya. Ketika ada dua node yang berada dalam kondisi down maka cluster akan berhenti bekerja. Jika menggunakan sembilan node di dalam cluster, dengan ketentuan delapan server (jumlah maksimum server) dan sat u disk-storage, berdasarkan pada rumus di atas maka perhitungan fault tolerance maksimal yang bisa didapat adalah (9/2) + 1 = 5 node

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS BAB IV HASIL DAN ANALISIS Hasil dan analisa dari proyek ini adalah mengimplementasikan teknik Failover pada jaringan sistem client dengan menggunakan sistem operasi Windows Server 2008 R2. Dengan adanya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. request dar i client setiap saat sangatlah penting. Komputer-komputer server

BAB 1 PENDAHULUAN. request dar i client setiap saat sangatlah penting. Komputer-komputer server BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keber adaan server di dalam sebuah perusahaan yang selalu dapat melayani request dar i client setiap saat sangatlah penting. Komputer-komputer server dengan nilai ketersediaan

Lebih terperinci

Cara Setting PC Router dan Proxy Server di Debian 6

Cara Setting PC Router dan Proxy Server di Debian 6 Cara Setting PC Router dan Proxy Server di Debian 6 Apa itu PC Router? PC Router adalah sebuah PC (Komputer) yang di alih fungsikan menjadi jembatan sebuah jaringan, yang cara kerjanya tidak jauh berbeda

Lebih terperinci

SOAL UKK TKJ PAKET I 2013

SOAL UKK TKJ PAKET I 2013 SOAL UKK TKJ PAKET I 2013 Membangun Gateway Internet ( Membangun PC Router dan Proxy Server) Opsi konfigurasi : Konfigurasi Server 1. IP Internet : sesuai dengan Network yang diberikan ISP 2. IP LAN :

Lebih terperinci

Ditulis oleh Tutor TKJ CLUB Senin, 09 Januari :37 - Pemutakhiran Terakhir Senin, 09 Januari :41

Ditulis oleh Tutor TKJ CLUB Senin, 09 Januari :37 - Pemutakhiran Terakhir Senin, 09 Januari :41 Proxy dapat dipahami sebagai pihak ketiga yang berdiri ditengah-tengah antara kedua pihak yang saling berhubungan dan berfungsi sebagai perantara, sedemikian sehingga pihak pertama dan pihak kedua tidak

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Spesifikasi Sistem Berikut ini adalah spesifikasi sistem dan teknologi yang digunakan dalam proses simulasi jaringan di PT Bank Ina Perdana: 1. Personal Computer (PC) PC

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM BAB 4 PERANCANGAN SISTEM 4.1. Perancangan Topologi Penulis mengambil kesimpulan dari analisa permasalahan sampai system yang sedang berjalan bahwa perusahaan PT. XYZ membutuhkan server virtulisasi untuk

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI

BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI 80 BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, solusi yang diberikan untuk menghadapi permasalahan yang sedang dihadapi oleh PT. Solusi Corporindo Teknologi adalah

Lebih terperinci

Network Address Translation (NAT)

Network Address Translation (NAT) Network Address Translation (NAT) Pada jaringan komputer, proses Network Address Translation (NAT) adalah proses penulisan ulang (masquerade) pada alamat IP asal (source) dan/atau alamat IP tujuan (destination),

Lebih terperinci

Instalasi File Server

Instalasi File Server Instalasi File Server File Server File Server memberikan layanan berupa penyediaaan file ataupun folder yang dapat diakses bersama-sama oleh para pengguna di dalam suatu jaringan. File Server sering juga

Lebih terperinci

Transparent Proxy dengan Squid

Transparent Proxy dengan Squid Transparent Proxy dengan Squid Setelah beberapa hari membaca dari berbagai sumber mengenai transparent proxy ahirnya praktek berhasil juga... nich ak u share buat temen2 semua... "learning, trying, and

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Tahap Pembangunan Sistem 4.1.1. Implementasi Windows Server 2012 R2 Pada tahap pertama, penulis menggunakan Windows Server 2012 R2 sebagai sistem operasi pada server utama,

Lebih terperinci

Membuat disain warnet

Membuat disain warnet Membuat disain warnet Sekarang banyak dibuka warnet warnet baru di Indonesia dan khususnya di Jogja. Ada banyak faktor yang menyebabkan, diantaranya yaitu : 1. Banyak mahasiswa, sehingga ini adalah pasar

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 47 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Spesifikasi Sistem 4.1.1. Perangkat Keras Perangkat keras atau hardware terpenting yang dipakai untuk membuat perubahan pada topologi jaringan SMA St. Kristoforus

Lebih terperinci

MODUL 7 NAT dan PROXY

MODUL 7 NAT dan PROXY MODUL 7 NAT dan PROXY TUJUAN PEMBELAJARAN: Setelah melaksanakan praktikum ini, mahasiswa diharapkan : 1. Mengerti dan memahami cara kerja dan fungsi dari NAT 2. Mampu membangun aplikasi Proxy 3. Mampu

Lebih terperinci

Resume. Pelatihan Membuat PC Router Menggunakan ClearOS. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah. Lab. Hardware

Resume. Pelatihan Membuat PC Router Menggunakan ClearOS. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah. Lab. Hardware Resume Pelatihan Membuat PC Router Menggunakan ClearOS Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Lab. Hardware Nama : Andrian Ramadhan F. NIM : 10512318 Kelas : Sistem Informasi 8 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

PERANCANGAN DARKGUARD PADA LINUX MANDRIVA UNTUK MEMFILTER CONTENT WEB DI SEKRETARIAT DPRD PROVINSI SUMSEL

PERANCANGAN DARKGUARD PADA LINUX MANDRIVA UNTUK MEMFILTER CONTENT WEB DI SEKRETARIAT DPRD PROVINSI SUMSEL PERANCANGAN DARKGUARD PADA LINUX MANDRIVA UNTUK MEMFILTER CONTENT WEB DI SEKRETARIAT DPRD PROVINSI SUMSEL Godlife Immanuel Pattiasina Jurusan Teknik Informatika STMIK PalComTech Palembang Abstrak Adanya

Lebih terperinci

Gambar 4.17 Instalasi Modem Nokia 6100 Install From Disk

Gambar 4.17 Instalasi Modem Nokia 6100 Install From Disk 80 Pilih Have Disk Gambar 4.16 Instalasi Modem Nokia 6100 Install New Modem Pilih Browse Gambar 4.17 Instalasi Modem Nokia 6100 Install From Disk 81 Pilih driver modem kemudian klik Open Gambar 4.18 Instalasi

Lebih terperinci

Membangun PC Router dan Proxy Server

Membangun PC Router dan Proxy Server Membangun PC Router dan Proxy Server Ketentuan: 1. Konfigurasi Server: a. IP Address : 192.168.2.x /27 (nilai x 2 sampai 30. Lihat table IP lampiran!) b. Gateway : 192.168.2.1 c. DNS Server : 202.182.48.243

Lebih terperinci

http://lhokseumaweblogger.blogspot.com/2011/03/membangun-proxy-server-denganubuntu.html Proxy dapat dipahami sebagai pihak ketiga yang berdiri ditengah-tengah antara kedua pihak yang saling berhubungan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA Pada sistem yang akan dibangun ini bertujuan untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan kepada seorang administrator jaringan saat akan menggunakan monitoring jaringan dengan aplikasi

Lebih terperinci

Langkah pertama kita harus melakukan Konfigurasi IP Server Proxy yang akan kita buat seperti dibawah ini.

Langkah pertama kita harus melakukan Konfigurasi IP Server Proxy yang akan kita buat seperti dibawah ini. Langkah pertama kita harus melakukan Konfigurasi IP Server Proxy yang akan kita buat seperti dibawah ini. Konfigurasi IP Address : 1. Buka file konfigurasi interfacenya. #pico /etc/network/interface Masukkan

Lebih terperinci

Web Server Administrator

Web Server Administrator Modul 33: Overview Web Server adalah Komputer yang dirawat oleh system administrator atau Internet Service Provider (ISP) dan merespon permintaan dari browser user, atau istilah lainnya Perangkat keras

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK...iv. KATA PENGANTAR...v. DAFTAR ISI... vii. DAFTAR GAMBAR... xi. DAFTAR TABEL... xv BAB I PENDAHULUAN... 1

DAFTAR ISI. ABSTRAK...iv. KATA PENGANTAR...v. DAFTAR ISI... vii. DAFTAR GAMBAR... xi. DAFTAR TABEL... xv BAB I PENDAHULUAN... 1 DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK.........iv KATA PENGANTAR......v DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR TABEL... xv BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Perumusan Masalah... 2 1.3

Lebih terperinci

MODUL III Membuat Server HTTP Pada Jaringan

MODUL III Membuat Server HTTP Pada Jaringan MODUL III Membuat Server HTTP Pada Jaringan PERSIAPAN Persiapan simulasi server HTTP dalam contoh ini adalah dengan menggunakan 1 buah workstation dan 1 server yang terhubung langsung dengan kabel --tipe

Lebih terperinci

Gambar 18. Koneksi Peer to Peer. Switch. Komputer B. Gambar 19. Topologi Star menggunakan 3 PC

Gambar 18. Koneksi Peer to Peer. Switch. Komputer B. Gambar 19. Topologi Star menggunakan 3 PC WORKSHOP INTERNET PROTOCOL (IP) 1. ALAT DAN BAHAN Alat dan bahan yang digunakan antara lain : 1. Switch 1 buah 2. Kabel cross-over (2 meter) 1 buah 3. Kabel straight-through @ 2 meter 3 buah 4. Komputer

Lebih terperinci

MODUL PRAKTEK DEBIAN SERVER

MODUL PRAKTEK DEBIAN SERVER MODUL PRAKTEK DEBIAN SERVER Dibuat oleh : Yudi Firman Santosa, S.T. Dipersiapkan untuk Latihan Siswa Praktek Ujian Nasional 2012 Internet PC Client Switch Server Gateway Perencanaan Debian Server untuk

Lebih terperinci

masukan link repository tanpa tanda # kemudian update dengan perintah

masukan link repository tanpa tanda # kemudian update dengan perintah Kali ini kita mencoba membangun sebuah PC/Komputer yang dapat digunakan sebagai Proxy sederhana yang berbasis Linux Debian 6 yang diinstall secara minimal. Ok, untuk device atau alat-alat yang diperlukan

Lebih terperinci

BAB 5 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB 5 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB 5 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 5.1. Implementasi Pada bab ini akan dilakukan implementasi dan pengujian terhadap Hypervisor Server berbasis Microsoft Hyper-V. Implementasi dilakukan berdasarkan perancangan

Lebih terperinci

Laporan Praktikum. Anggota kelompok : Dayanni Vera Versanika Ichtiar Testament Gea Rizal Putra Ramadhan

Laporan Praktikum. Anggota kelompok : Dayanni Vera Versanika Ichtiar Testament Gea Rizal Putra Ramadhan Laporan Praktikum Anggota kelompok : Dayanni Vera Versanika Ichtiar Testament Gea Rizal Putra Ramadhan WINDOWS SERVER 2008 Laporan ini mencakup tentang : 1. Definisi dari DNS itu sendiri. 2. Cara Kerja

Lebih terperinci

VirtualBox adalah aplikasi virtualisasi untuk komputer x86 atau x64 Berfungsi sebagai aplikasi virtual machine pengganti fisik dari PC

VirtualBox adalah aplikasi virtualisasi untuk komputer x86 atau x64 Berfungsi sebagai aplikasi virtual machine pengganti fisik dari PC Victor Tengker VirtualBox adalah aplikasi virtualisasi untuk komputer x86 atau x64 Berfungsi sebagai aplikasi virtual machine pengganti fisik dari PC 2 Spesifikasi PC Host untuk menjalankan VirtualBox

Lebih terperinci

KONFIGURASI DEBIAN SERVER

KONFIGURASI DEBIAN SERVER KONFIGURASI DEBIAN SERVER TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN Syah Acbar & Ibnu T. Dessetiadi From Information Communication dan Technology Center SMK NEGERI 2 MANOKWARI Computer and Network Enginering SMK Negeri

Lebih terperinci

Cara instal dan konfigurasi FTP SERVER

Cara instal dan konfigurasi FTP SERVER Cara instal dan konfigurasi FTP SERVER Cara instal dan konfigurasi FTP SERVER di Linux UBUNTU SERVER POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA E-Learning POLSRI Apa Itu FTP? FTP (File Transfer Protocol) adalah mekanisme

Lebih terperinci

Konfigurasi Dan Instalasi Jaringan( TCP/IP ) Di Windows Server 2003

Konfigurasi Dan Instalasi Jaringan( TCP/IP ) Di Windows Server 2003 Konfigurasi Dan Instalasi Jaringan( TCP/IP ) Di Windows Server 2003 Di sini saya akan mendeskripsikan prosedur untuk menginstal dan mengkonfigurasi TCP/IP Microsoft Windows Server 2003. Ikuti prosedur

Lebih terperinci

UJI KOMPETENSI KEJURUAN

UJI KOMPETENSI KEJURUAN UJI KOMPETENSI KEJURUAN Membangun sebuah Server yang berfungsi sebagai Server Router dan juga berfungsi sebagai Proxy Server yang terkoneksi Internet pada Ubuntu Server 12.04 DISUSUN OLEH : TEKNIK KOMPUTER

Lebih terperinci

MENGGUNAKAN DEBIAN UNIT PRODUKSI

MENGGUNAKAN DEBIAN UNIT PRODUKSI VERSI UKK 2015 PAKET 3 MERANCANG BANGUN DAN MENGONFIGURASI SEBUAH SERVER YANG BERFUNGSI SEBAGAI SERVER ROUTER DAN JUGA BERFUNGSI SEBAGAI PROXY SERVER YANG TERKONEKSI INTERNET MENGGUNAKAN DEBIAN 7.2.0 UNIT

Lebih terperinci

DHCP SERVER DENGAN MENGGUNAKAN CLIENT WINDOWS XP 1. KONFIGURASI TCP/IP PADA WINDOWS 2000 SERVER

DHCP SERVER DENGAN MENGGUNAKAN CLIENT WINDOWS XP 1. KONFIGURASI TCP/IP PADA WINDOWS 2000 SERVER DHCP SERVER DENGAN MENGGUNAKAN CLIENT WINDOWS XP 1. KONFIGURASI TCP/IP PADA WINDOWS 2000 SERVER 1. Klik tombol Start, kemidian arahkan pada pilihan Control Panel dan Network Connection. 2. Klik pilihan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. pendukung, seperti perangkat keras dan piranti lunak. Berikut ini akan diuraikan

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. pendukung, seperti perangkat keras dan piranti lunak. Berikut ini akan diuraikan BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Dalam menjalankan sistem network monitoring ini dibutuhkan beberapa sarana pendukung, seperti perangkat keras dan piranti lunak. Berikut ini akan diuraikan

Lebih terperinci

Modul 6 INSTALASI DAN KONFIGURASI DHCP SERVER SERTA ROUTING KE INTERNET DARI CLIENT

Modul 6 INSTALASI DAN KONFIGURASI DHCP SERVER SERTA ROUTING KE INTERNET DARI CLIENT Modul 6 INSTALASI DAN KONFIGURASI DHCP SERVER SERTA ROUTING KE INTERNET DARI CLIENT 1. Berikutnya kita akan membuat agar server kita sebagai DHCP server, sehingga PC client akan mendapatkan IP address

Lebih terperinci

Cara Setting MikroTik sebagai Gateway dan Bandwidth Management

Cara Setting MikroTik sebagai Gateway dan Bandwidth Management Cara Setting MikroTik sebagai Gateway dan Bandwidth Management Artikel ini melanjutkan dari artikel sebelumnya mengenai instalasi mikrotik. Dalam artikel ini akan coba dijelaskan mengenai bagaimana mensetting

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi informasi saat ini sangat memungkinkan banyaknya pelayanan data yang dapat dilakukan melalui media internet maupun intranet, misalnya

Lebih terperinci

Choirul Amri. I. Pendahuluan.

Choirul Amri. I. Pendahuluan. Konfigurasi Internet Sharing dengan WinRoute Pro Choirul Amri choirul@bsmdaemon.com http://bsmdaemon.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. terhadap hasil konfigurasi yang telah diimplementasikan. Adapun evaluasi yang

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. terhadap hasil konfigurasi yang telah diimplementasikan. Adapun evaluasi yang BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Bab ini akan membahas secara rinci mengenai langkah-langkah yang dilakukan terhadap rancangan infrastruktur yang telah dilakukan sebelumnya. Setelah proses implementasi

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Uji Coba Skenario 1: Analisis Penggunaan NAT, Firewall, dan Nmap Pada skenario pertama yang terdapat di dalam bab perancangan, penulis akan melakukan uji coba dan

Lebih terperinci

FTP Server. Konfigurasi Server Konfigurasi FTP. 1. Klik Menu Start All Programs Control Panel Add/Remove Program

FTP Server. Konfigurasi Server Konfigurasi FTP. 1. Klik Menu Start All Programs Control Panel Add/Remove Program FTP Server File Transfer Protocol (FTP) adalah suatu protokol yang berfungsi untuk tukar-menukar file dalam suatu network yang menggunakan TCP koneksi bukan UDP. Dua hal yang penting dalam FTP adalah FTP

Lebih terperinci

Pengertian DHCP. Kesimpulan. Praktikum

Pengertian DHCP. Kesimpulan. Praktikum Pengertian DHCP DHCP atau Dynamic Host Control Protocol adalah sebuah protokol yang berbasis aksitektur client/server yang dipakai untuk memudahkan pengalokasian alamat IP dalam satu jaringan. DHCP berfungsi

Lebih terperinci

Membangun Gateway Internet (Membangun PC Router dan Proxy Server)

Membangun Gateway Internet (Membangun PC Router dan Proxy Server) Bay Networks Membangun Gateway Internet (Membangun PC Router dan Proxy Server) Gambaran Kerja : Internet Gateway Internet = 192.168.3.1 IP Internet = eth0 192.168.3.2/27 PC Server IP Lokal = eth1 192.168.50.1/24

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Router Berbasis Web, Penulis menerapkan konsep pengembangan Software

BAB III METODE PENELITIAN. Router Berbasis Web, Penulis menerapkan konsep pengembangan Software BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam pengembangan Monitoring Trafik Jaringan dan Pengaturan PC Router Berbasis Web, Penulis menerapkan konsep pengembangan Software Development Life Cycle

Lebih terperinci

PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER SEMESTER GENAP MODUL II FILE SHARING DAN PRINT SERVER

PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER SEMESTER GENAP MODUL II FILE SHARING DAN PRINT SERVER PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER SEMESTER GENAP MODUL II FILE SHARING DAN PRINT SERVER A. TUJUAN PRAK TIKUM Memahami cara pembuatan jaringan Local Area Network (LAN) Memahami cara menjalankan perintah ping

Lebih terperinci

MEMBANGUN WEB SERVER PADA JARINGAN LOKAL (LAN) DENGAN WINDOWS 2000 SERVER

MEMBANGUN WEB SERVER PADA JARINGAN LOKAL (LAN) DENGAN WINDOWS 2000 SERVER MEMBANGUN WEB SERVER PADA JARINGAN LOKAL (LAN) DENGAN WINDOWS 2000 SERVER A. Pendahuluan Oleh : Ahmad Safingi, S.Pd.T. Mata.songo@yahoo.co.id WEB atau istilah lengkapnya web site atau juga sering disebut

Lebih terperinci

Konfigurasi DNS Server pada Linux Redhat

Konfigurasi DNS Server pada Linux Redhat Konfigurasi DNS Server pada Linux Redhat 1. Pastikan paket DNS servernya telah terinstall. Untuk mengeceknya dengan perintah berikut: # rpm qa grep bind 2. Lakukan konfigurasi pada file named.conf. dengen

Lebih terperinci

Written by mangthjik riche Wednesday, 05 August :01 - Last Updated Monday, 31 August :17

Written by mangthjik riche Wednesday, 05 August :01 - Last Updated Monday, 31 August :17 Microsoft Windows Server 2003 tidak akan bekerja maksimal apabila Active Directory belum diinstalasi. Semua yang berhubungan dengan services dan domain ada dalam Active Directory ini. Jadi apabila Anda

Lebih terperinci

MODUL 14 PRAKTIKUM ADMINISTRASI JARINGAN

MODUL 14 PRAKTIKUM ADMINISTRASI JARINGAN MODUL 14 PRAKTIKUM ADMINISTRASI JARINGAN Web Server dan FTP WINDOWS SERVER 2008 Oleh: Nani Setyo Wulan S.Pd. Nelyetti S.Kom. JURUSAN TEKNIK KOMPUTER JARINGAN PERSIAPAN AKADEMI KOMUNITAS SOLOK SELATAN PDD

Lebih terperinci

Berbagi Koneksi Internet Di Virtualbox

Berbagi Koneksi Internet Di Virtualbox Berbagi Koneksi Internet Di Virtualbox Kebanyakan pengguna aplikasi Virtualisasi seperti Virtualbox hanya memaksimalkan fungsi alikasinya sebagai stand-alone atau hanya digunakan sebatas mengeksplorasi

Lebih terperinci

SETTING JARINGAN KOMPUTER

SETTING JARINGAN KOMPUTER SETTING JARINGAN KOMPUTER Definisi Jaringan : Jaringan komputer adalah sekumpulan peralatan komputer yang dihubungkan agar dapat saling berkomunikasi dengan tujuan berbagi sumber daya (seperti file dan

Lebih terperinci

Insani Ning Arum

Insani Ning Arum Mengkoneksikan OS Host dan OS Guest Insani Ning Arum insani_arum@yahoo.com http://insani-arum.blogspot.com Lisensi Dokumen: Copyright 2003-2007 IlmuKomputer.Com Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat

Lebih terperinci

PRAKTIKUM VII SHARING DATA,SHARING CD ROM/HARDISK, PRINT SERVER

PRAKTIKUM VII SHARING DATA,SHARING CD ROM/HARDISK, PRINT SERVER PRAKTIKUM VII SHARING DATA,SHARING CD ROM/HARDISK, PRINT SERVER A. DASAR TEORI Sharing adalah salah satu fasilitas dalam jaringan yang sangat membantu dalam pengoperasian jaringan. Kita dapat membagi file

Lebih terperinci

II. ALAT DAN BAHAN 1. Kabel Null Modem 1 buah 2. 1 buah PC dengan OS WINDOWS 98/95 2 buah

II. ALAT DAN BAHAN 1. Kabel Null Modem 1 buah 2. 1 buah PC dengan OS WINDOWS 98/95 2 buah PERCOBAAN IV SHARING DATA ANTAR DUA KOMPUTER DENGAN DIRECT CABLE CONNECTION I. TUJUAN Membagi / Men-Share data antar dua komputer dengan menggunakan fasilitas Direct Cable Connection dengan perantara port

Lebih terperinci

Administrasi Server Dasar Bagian 2. Modul. Andri Priyanto 15 Juni 2016 Pelatihan Server Labnet CS UPI

Administrasi Server Dasar Bagian 2. Modul. Andri Priyanto 15 Juni 2016 Pelatihan Server Labnet CS UPI Administrasi Server Dasar Bagian 2 Modul Andri Priyanto 15 Juni 2016 Pelatihan Server Labnet CS UPI Administrasi Server Dasar Bagian 2 Andri Priyanto (andri.priyanto@windowslive.com) Versi 1.0 Mei 2016

Lebih terperinci

MEMBUAT HOTSPOT DENGAN ROUTERBOARD MIKROTIK 750

MEMBUAT HOTSPOT DENGAN ROUTERBOARD MIKROTIK 750 MEMBUAT HOTSPOT DENGAN ROUTERBOARD MIKROTIK 750 Perangkat yang dibutuhkan : 1. Routerboard Mikrotik 750 : 1 unit 2. Access Point TP-Link TL-WA501G : 1 unit 3. Kabel UTP Straight : 2 buah 4. Laptop + Wireless

Lebih terperinci

Ujian Tengah Semester Mata Kuliah Manajemen Jaringan. Oleh Nama : Riki Andika NIM :

Ujian Tengah Semester Mata Kuliah Manajemen Jaringan. Oleh Nama : Riki Andika NIM : Ujian Tengah Semester Mata Kuliah Manajemen Jaringan Oleh Nama : Riki Andika NIM : 09011181320015 Jurusan Sistem Komputer Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sriwijaya 2016 Simple Network Management Protocol

Lebih terperinci

Tahapan instalasi Ubuntu untuk Router dan Proxy

Tahapan instalasi Ubuntu untuk Router dan Proxy Tahapan instalasi Ubuntu untuk Router dan Proxy 1. Persiapkan PC yang akan digunakan untuk Router dan Proxy Berikut contoh spesifikasi hardware yang saya gunakan : Processor AMD64 4600+ DDR2 2 GB 1 keping

Lebih terperinci

MODUL 1 PRAKTIKUM ADMINISTRASI JARINGAN. Pengenalan dan Instalasi Sistem Operasi Jaringan

MODUL 1 PRAKTIKUM ADMINISTRASI JARINGAN. Pengenalan dan Instalasi Sistem Operasi Jaringan MODUL 1 PRAKTIKUM ADMINISTRASI JARINGAN Pengenalan dan Instalasi Sistem Operasi Jaringan JURUSAN TEKNIK KOMPUTER JARINGAN PERSIAPAN AKADEMI KOMUNITAS SOLOK SELATAN PDD POLITEKNIK NEGERI PADANG 2014 Pengenalan

Lebih terperinci

INSTALASI ACTIVE DIRECTORY

INSTALASI ACTIVE DIRECTORY INSTALASI ACTIVE DIRECTORY Pendahuluan Microsoft Windows Server 2003 tidak akan bekerja maksimal apabila Active Directory belum diinstalasi. Semua yang berhubungan dengan services dan domain ada dalam

Lebih terperinci

VIRTUALISASI MIKROTIK ROUTEROS MENGGUNAKAN VIRTUALBOX

VIRTUALISASI MIKROTIK ROUTEROS MENGGUNAKAN VIRTUALBOX VIRTUALISASI MIKROTIK ROUTEROS MENGGUNAKAN VIRTUALBOX VirtualBox merupakan aplikasi virtualisasi yang bersifat cross-platform. Melalui virtualisasi dijalankan beberapa sistem operasi secara bersamaan (Sumber:

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Sistem Implementasi merupakan penerapan dari proses analisis dan perangcangan yang telah dibahas dalam bab sebelumnya. Pada tahapan ini terdapat dua aspek

Lebih terperinci

5. Jika beres, botting lewat flashdisk dan anda akan masuk pada tampilan awal Free NAS.

5. Jika beres, botting lewat flashdisk dan anda akan masuk pada tampilan awal Free NAS. Prosedur Instalasi Free NAS 1. Instalasi Operating System saya lakukan di Virtual Box 2. Alat yang dipersiapkan : - Software Virtual Box - ISO FreeNAS-8.0.1-RELEASE-i386-x32 - Flashdisk dan Disk buatan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK 33 BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK Bab ini membahas tentang proses setting untuk VPN pada Mikrotik dan menampilkan foto-foto hasil yang telah dikerjakan. 4.1 INSTALASI DAN PENGGUNAAN MIKROTIK 4.1.1 Prosedur

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. adalah CD/DVD IPCop dan komputer yang digunakan tehubung dengan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. adalah CD/DVD IPCop dan komputer yang digunakan tehubung dengan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Instalasi IPCop Dalam menginstal linux IPCop 1.4.16 yang perlu diperhatikan dan dibutuhkan adalah CD/DVD IPCop 1.4.16 dan komputer yang digunakan tehubung dengan koneksi

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 PERALATAN YANG DIBUTUHKAN Pada tahap ini dilakukan implementasi sistem yang meliputi spesifikasi sistem untuk perangkat keras dan perangkat lunak pada sistem jaringan

Lebih terperinci

Biznet GIO Cloud Mengkoneksikan VM Melalui W indows Remote Desktop

Biznet GIO Cloud Mengkoneksikan VM Melalui W indows Remote Desktop Biznet GIO Cloud Mengkoneksikan VM Melalui Windows Remote Desktop Pendahuluan Menghubungkan Virtual Mesin (VM) yang baru Anda buat melalui Windows Remote Desktop client tidaklah sulit, namun sebelumnya

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN JARINGAN Proses menganalisa sistem merupakan langkah awal yang harus dilakukan dalam membangun sebuah system. Analisa system adalah proses menguraikan beberapa informasi

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Web wizard akan ditempatkan pada server yang merupakan sebuah proxy server

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Web wizard akan ditempatkan pada server yang merupakan sebuah proxy server BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Web wizard akan ditempatkan pada server yang merupakan sebuah proxy server yang bersifat coresident server pada sebuah jaringan lokal. Dalam hal ini, server

Lebih terperinci

Laporan Resmi Praktikum Administrasi Jaringan FTP DAN SAMBA SERVER

Laporan Resmi Praktikum Administrasi Jaringan FTP DAN SAMBA SERVER Laporan Resmi Praktikum Administrasi Jaringan FTP DAN SAMBA SERVER Oleh : Muhammad Nawawi 2110131001 Fadlul Fikri 2110131004 Abid Famasya 2110131016 Polieknik Elektronikan Negeri Surabaya 2015 1. FTP FTP

Lebih terperinci

Membuat FTP di Windows Server 2003

Membuat FTP di Windows Server 2003 Membuat FTP di Windows Server 2003 Oleh : Ari Nugroho FTP merupakan protokol aplikasi pada lingkungan TCP/IP yang berfungsi untuk mentransfer file antar jaringan seperti yang terdapat pada internet. Dengan

Lebih terperinci

Berbagi Koneksi Internet Di Virtualbox

Berbagi Koneksi Internet Di Virtualbox Berbagi Koneksi Internet Di Virtualbox Arsyan Andregate arsyanzone.178@gmail.com http://andregatemedia.blogspot.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan

Lebih terperinci

ANALISIS PADA JARINGAN KOMPUTER DENGAN METODE VIRTUALISASI

ANALISIS PADA JARINGAN KOMPUTER DENGAN METODE VIRTUALISASI ANALISIS PADA JARINGAN KOMPUTER DENGAN METODE VIRTUALISASI Agung Galih Setiawan, A11.2008.04434 Email : galihboncel@yahoo.co.id Abstraksi pada jurnal ini akan dibahas Perkembangan teknoligi informatika

Lebih terperinci

Network Tech Support Inside local address Inside global address Outside local address Outside global address DHCP & NAT

Network Tech Support Inside local address Inside global address Outside local address Outside global address DHCP & NAT Modul 28: Overview Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) dirancang untuk memberikan IP address dan memberikan informasi penting konfigurasi jaringan lain secara dinamis. Nework Address Translation

Lebih terperinci

dapat dilihat pada gambar 4.25 di bawah ini :

dapat dilihat pada gambar 4.25 di bawah ini : 75 Gambar 4.24 Layar hasil fitur Tracert 4.2.2 Layar SMS Function Layar yang tampil di bawah ini adalah layar yang akan muncul ketika tombol SMS Function pada layar utama program ditekan. Untuk lebih jelasnya

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Sarana Simulasi Uji coba dilakukan untuk membuktikan apakah sistem jaringan yang sudah dirancang dapat berjalan dengan baik. Namun, dikarenakan pihak kantor PT Synergy Adhi

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dapat mengimplementasikan rancangan ini secara langsung, maka digunakan simulator

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dapat mengimplementasikan rancangan ini secara langsung, maka digunakan simulator BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Dikarenakan biaya, waktu dan tempat yang tidak memungkinkan untuk dapat mengimplementasikan rancangan ini secara langsung, maka digunakan simulator untuk menjalankan rancangan

Lebih terperinci

Mengatur bandwidth download dengan squid delay pool

Mengatur bandwidth download dengan squid delay pool Mengatur bandwidth download dengan squid delay pool By Henry Saptono (boypyt@gmail.com) Aug 2008 Mau memberikan jaminan download file dari internet yang fair? coba gunakan fitur delay pool yang disediakan

Lebih terperinci

Cara Sharing Internet Menggunakan Wajanbolik

Cara Sharing Internet Menggunakan Wajanbolik Cara Sharing Internet Menggunakan Wajanbolik Banyak yang menanyakan, apakah Wajanbolik bisa digunakan oleh beberapa orang sekaligus? Jawabnya:bisa!! Wajanbolik bisa digunakan untuk banyak PC sekaligus.

Lebih terperinci

KONFIGURASI FTP MENGGUNAKAN WINDOWS 2003 TUGAS MANAGEMEN LAN. Oleh: ERIN CARINA PROGRAM STUDI DIII MANAJEMEN INFORMATIKA

KONFIGURASI FTP MENGGUNAKAN WINDOWS 2003 TUGAS MANAGEMEN LAN. Oleh: ERIN CARINA PROGRAM STUDI DIII MANAJEMEN INFORMATIKA KONFIGURASI FTP MENGGUNAKAN WINDOWS 2003 TUGAS MANAGEMEN LAN Oleh: ERIN CARINA 12.31.0001 PROGRAM STUDI DIII MANAJEMEN INFORMATIKA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA

Lebih terperinci

Bab 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. topologi jaringan yang telah penulis rancang. dibutuhkan, diantaranya adalah sebagai berikut :

Bab 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. topologi jaringan yang telah penulis rancang. dibutuhkan, diantaranya adalah sebagai berikut : 51 Bab 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Dikarenakan biaya, waktu dan tempat yang tidak memungkinkan untuk dapat mengimplementasikan perancangan penulis secara langsung, maka penulis mensimulasikan jaringan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Berikut ini adalah daftar spesifikasi perangkat lunak yang

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Berikut ini adalah daftar spesifikasi perangkat lunak yang BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi 4.1.1 Kebutuhan Sumber Daya 4.1.1.1 Kebutuhan Sumber Daya Perangkat Lunak Berikut ini adalah daftar spesifikasi perangkat lunak yang direkomendasikan agar

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Analisa terhadap sistem ini dilakukan agar dapat batasan-batasan ataupun ukuran dari kinerja sistem yang berjalan. Perancangan sistem ini difokuskan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 149 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada bab ini akan dibahas mengenai langkah-langkah implementasi yang dilakukan pada rancangan jaringan pada PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir. Pada bab ini juga akan dilakukan

Lebih terperinci

UJI KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER JARINGAN - PAKET 2

UJI KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER JARINGAN - PAKET 2 MODUL PEMBAHASAN MATERI UJI KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER JARINGAN - PAKET 2 TAHUN PELAJARAN 2016/2017 1 SMK TARUNA PEKANBARU Jl.Rajawali Sakti No.90 Panam (0761) 566947 Pekanbaru 28293 email: www.smktaruna98_pku@yahoo.com

Lebih terperinci

Bab 3 Metode Perancangan 3.1 Tahapan Penelitian

Bab 3 Metode Perancangan 3.1 Tahapan Penelitian Bab 3 Metode Perancangan 3.1 Tahapan Penelitian Pada bab ini dijelaskan mengenai metode yang digunakan dalam membuat sistem dan perancangan yang dilakukan dalam membangun Web Server Clustering dengan Skema

Lebih terperinci

Maka akan tampil jendela Internet Information Services (IIS) Manager. Kemudian klik Web Sites Membuat folder data

Maka akan tampil jendela Internet Information Services (IIS) Manager. Kemudian klik Web Sites Membuat folder data 7. Untuk menambahkan a l a m a t IP yang baru untuk pembuatan website klik tombol Add, maka akan muncul jendela TCP/IP Address. 4. Klik drive tempat membuat folder, misalnya C: 5. Klik menu File, kemudian

Lebih terperinci

Gambar 4-1 Login ke dalam interface Cisco ASDM

Gambar 4-1 Login ke dalam interface Cisco ASDM BAB 4. IMPLEMENTASI Pada bab sebelumnya telah dijelaskan mengenai analisis masalah, analisis kebutuhan, analisis user, dan analis jaringan sebelum implementasi VPN. Juga telah dijelaskan mengenai pengujian

Lebih terperinci

Rancang Bangun Penyimpanan pada Jaringan Menggunakan FreeNAS (Development of Network Storage Using FreeNAS)

Rancang Bangun Penyimpanan pada Jaringan Menggunakan FreeNAS (Development of Network Storage Using FreeNAS) Rancang Bangun Penyimpanan pada Jaringan Menggunakan FreeNAS (Development of Network Storage Using FreeNAS) Harjono 1, Agung Purwo Wicaksono 2 1 2 Teknik Informatika, F. Teknik, Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

Lebih kompatibel dengan Windows karena memang IIS adalah keluaran Microsoft.

Lebih kompatibel dengan Windows karena memang IIS adalah keluaran Microsoft. Web Server Internet Information Service Kelebihan dan Kekurangan Lebih kompatibel dengan Windows karena memang IIS adalah keluaran Microsoft. Unjuk kerja untuk PHP lebih stabil, handal, dan cepat. Adanya

Lebih terperinci

Proses booting saat instalasi Endian firewall

Proses booting saat instalasi Endian firewall L1 LAMPIRAN Instalasi Endian Firewall. Pada server sistem operasi yang digunakan adalah Endian firewall yang merepukan distribusi berbasis Linux, yang berfungsi sebagai firewall dan proxy. Endian firewall

Lebih terperinci

Adapun 3 metode untuk pengalokasian alamat IP pada DHCP server :

Adapun 3 metode untuk pengalokasian alamat IP pada DHCP server : BAB II DHCP SERVER 2.1 Tujuan Praktikum a. Praktikan dapat memahami manfaat/kegunaan dari DHCP Server. b. Praktikan memahami kelebihan dan kekurangan penggunaan IP dinamis dibandingkan dengan penggunaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Implementasi 4.1.1 Konfigurasi VPN Server 1. Langkah pertama untuk mengaktifkan PPTP server dari menu Winbox masuk ke menu PPP selanjutnya pada tampilan awal tambahkan interface

Lebih terperinci

M. Choirul Amri

M. Choirul Amri Cepat Mahir Windows 2000 Server choirul@bsmdaemon.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit),

Lebih terperinci

e. My Network Places dan Icon Tray 6. Pada gambar konektor kabel UTP berikut ini, dimanakah letak pin nomor 1

e. My Network Places dan Icon Tray 6. Pada gambar konektor kabel UTP berikut ini, dimanakah letak pin nomor 1 LEMBAR SOAL Mata Pelajaran : MPPJL (Mendiagnosa Perangkat Jaringan Berbasis Luas (WAN) Kelas Program : XI TKJ Hari / Tanggal : Sabtu, 9 Juni 2012 Waktu : 09.00 10.30 WIB Guru Pengampu : Imam Bukhari, S.Kom

Lebih terperinci

Modul 9 INSTALL DAN KONFIGURASI PROXY SERVER

Modul 9 INSTALL DAN KONFIGURASI PROXY SERVER Modul 9 INSTALL DAN KONFIGURASI PROXY SERVER 1. Install paket squid Jika muncul pesan pertanyaan Do you want to continue [Y/n]? Ketikkan y lalu ENTER. Kemudian tunggu hingga proses instalasi paket squid

Lebih terperinci