BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan industri pada saat ini di Indonesia semakin meningkat seiring

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan industri pada saat ini di Indonesia semakin meningkat seiring"

Transkripsi

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan industri pada saat ini di Indonesia semakin meningkat seiring dengan datangnya era globalisasi. Dimana perkembangan industri ini secara langsung akan mempengaruhi peningkatan dalam persaingan antar perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam bidang industri sehingga persaingan antar perusahaan akan menjadi sangat ketat. Sebagai dampak dari persaingan antar perusahaan-perusahaan tersebut, maka masing-masing perusahaan akan berusaha untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi pabrik agar perusahaan tersebut tidak tertelan oleh perusahaan yang lebih kuat. Dan salah satu cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pabrik adalah antara lain dengan cara mengatur tata letak pabrik sehingga proses industri akan menjadi lebih efektif dan efisien. Dalam proses membuat tata letak pabrik secara manual seringkali terhambat oleh karena masalah waktu dalam membuat dan menggambar tata letak secara manual, namun dengan adanya perkembangan di bidang teknologi terutama teknologi informasi, maka sekarang ini banyak dikembangkan program-program berdasarkan teknologi informasi yang dapat membantu perusahaan-perusahaan dalam menghadapi masalahmasalah yang berkaitan dengan tata letak pabrik. Program-program yang dapat membantu memecahkan masalah tata letak pabrik tersebut lebih dikenal dengan nama Computerized Layout Planning. Dimana Computerized Layout Planning berfokus pada bagaimana cara dari sebuah komputer untuk membantu dalam proses perancangan tata

2 2 letak. Beberapa contoh program klasik dari Computerized Layout Planning adalah antara lain : CRAFT, COFAD, CORELAP, dan PLANET ; sedangkan beberapa contoh program yang lebih baru dari Computerized Layout Planning adalah antara lain : M-CRAFT, LayOpt / LAO / LaOpt, dan FactoryPlan. Masing-masing Computerized Layout Planning tersebut memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing antara yang satu dengan yang lain. PT. Royalindo Engraftama merupakan suatu perusahaan pembuat silinder cetakan plastik ( rotogravure ). Perusahaan ini memiliki sifat job order. Perusahaan membuat sendiri silinder cetakan plastik mulai dari awal yaitu mulai dari bahan bakunya yang berupa pipa-pipa besi yang berukuran besar dan panjang sampai dengan menjadi silinder-silinder yang sudah dilapisi dengan tembaga dan berwarna kuning keemasan. Silinder-silinder yang telah dilapisi dengan tembaga ini kemudian diletakkan di ruang buffering,yang memiliki pendingin udara, untuk didinginkan. Silinder yang telah dingin dan sudah siap untuk digrafir ini nantinya akan disebut produk setengah jadi. Besar kecilnya ukuran silinder yang akan diproduksi mempengaruhi besar kecilnya gambar yang nantinya akan dicetak di plastik. Sedangkan banyaknya silinder dipengaruhi oleh banyaknya jenis warna pada gambar yang nantinya akan dicetak pada kantong plastik. Tahap berikutnya silinder-silinder yang telah dilapisi dengan tembaga, nantinya akan digrafir dengan sebuah mesin berdasarkan dengan pesanan yang diinginkan oleh pelanggan. Contohnya apabila pelanggan menginginkan gambar elang, maka nanti silinder yang telah dilapisi dengan tembaga akan diambil dari ruang buffering dan akan digrafir dengan gambar elang.

3 Identifikasi dan Perumusan Masalah Dalam PT. Royalindo Engraftama, yang menjadi perhatian utama adalah masalah mengenai tata letak pabrik yang pada saat ini dinilai kurang efektif dan efisien. Tata letak yang kurang efektif dan efisien tersebut dapat dilihat dari beberapa hal antara lain dari letak departemen platting yang terletak berjauhan dengan departemen bubut dan departemen engravure sehingga seringkali terlihat banyaknya pegawai bagian produksi yang hilir-mudik untuk mengurus satu buah silinder saja. Selain itu juga letak tempat parkir kantor yang digabungkan dengan letak parkir bongkar muat bahan baku akan meyulitkan apabila pegawai sedang membongkar bahan baku. Pengaturan produk setengah jadi di dalam ruang buffering yang tidak tersusun dengan rapi. Dan masih banyak hal-hal lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang menunjukkan bahwa perencanaan tata letak pabrik dari perusahaan ini kurang baik. Adanya beberapa metode dalam menghasilkan, memperbaiki dan mengevaluasi tata letak,dimana masing-masing metode memiliki kekurangan dan kelebihan masingmasing. Dalam metode evaluasi CRAFT, digunakan metode evaluasi yang dikenal dengan nama distance-based scoring. Namun metode evaluasi ini tidak menghitung keterkaitan antar departemen pada tata letak, sehingga dikembangkan metode evaluasi yang bernama adjacency-based scoring. Namun apakah suatu tata letak yang memiliki nilai yang baik berdasarkan metode evaluasi distance-based scoring juga akan memiliki nilai yang baik dari metode evaluasi adjacency-based scoring? Dan demikian pula sebaliknya, apakah suatu tata letak yang memiliki nilai yang baik dari metode evaluasi adjacency-based scoring juga akan memiliki nilai yang baik berdasarkan metode evaluasi distance-based scoring?

4 4 Pada saat ini di Indonesia, metode-metode pembuatan, perbaikan serta evaluasi tata letak tidak dikenal luas. Hal ini mungkin karena diakibatkan oleh kurangnya perhatian yang diberikan tentang masalah tata letak. Padahal sudah dibahas sebelumnya bahwa computerized layout planning sangat membantu dalam menyelesaikan masalah tata letak. Oleh karena itu perumusan masalah dalam skripsi ini adalah mengembangkan aplikasi yang mampu dan dapat menggunakan metode pembuatan tata letak ALDEP, metode perbaikan CRAFT serta metode evaluasi distance-based scoring dan adjacencybased scoring, sehingga dapat membantu user untuk mengambil keputusan mengenai masalah tata letak dalam waktu singkat berdasarkan 2 metode evaluasi dan memperkenalkan computerized layout planning di Indonesia khususnya. Perumusan masalah dalam skripsi ini adalah menganalisa dan membandingkan tata letak pabrik PT. Royalindo Engraftama dengan menggunakan dua macam program dari Computerized Layout Planning yaitu metode perbaikan CRAFT dan metode pembuatan tata letak ALDEP. Dan juga akan membahas mengenai keunggulan dan kekurangan dari tata letak masing-masing metode. Serta akan meneliti perbaikan yang dapat dilakukan oleh metode perbaikan CRAFT terhadap hasil dari metode pembuatan tata letak dari ALDEP. Skripsi ini juga akan menentukan tata letak terbaik untuk digunakan oleh PT. Royalindo Engraftama berdasarkan 2 metode evaluasi yaitu distance-based scoring dan adjacency-based scoring dan melihat apakah suatu tata letak yang memiliki nilai yang baik berdasarkan metode evaluasi distance-based scoring juga akan memiliki nilai yang baik dari metode evaluasi adjacency-based scoring. Dan demikian pula sebaliknya, untuk melihat apakah suatu tata letak yang memiliki nilai yang baik dari metode evaluasi adjacency-based scoring juga akan memiliki nilai yang baik berdasarkan metode evaluasi distance-based scoring.

5 Ruang Lingkup Masalah Tata letak dipertimbangkan dengan memperhatikan urutan dari tiap departemen. Ukuran mesin dan perlengkapan kantor tidak berubah dan sesuai dengan yang dimiliki oleh PT. Royalindo Engraftama pada saat ini. Waktu-waktu yang dipergunakan dalam pembuatan OPC merupakan hasil wawancara dari masing-masing operator karena penulis tidak mendapatkan ijin untuk menghitung waktu masing-masing proses. Tata letak disajikan tidak dalam bentuk template, melainkan dalam bentuk diagram block layout. Dalam skripsi ini tidak dibahas mengenai masalah uji kelayakan, biaya yang harus dikeluarkan apabila perusahaan menerapkan tata letak usulan. Pembuatan tata letak manual akan dilakukan dengan menggunakan Microsoft Visio Untuk perhitungan jarak dari satu departemen ke departemen lainnya akan menggunakan jarak dari titik berat departemen yang satu ke titik berat departemen lainnya. Perbaikan tata letak saat ini dengan menggunakan metode CRAFT dibatasi hanya sampai iterasi ketujuh. Penulis hanya menggunakan dua hasil tata letak dari metode pembuatan tata letak dari ALDEP. Perbaikan oleh metode CRAFT hanya dilakukan terhadap tata letak awal dan tata letak hasil dari ALDEP.

6 6 Perbaikan tata letak pertama hasil dari ALDEP dengan menggunakan metode CRAFT dibatasi hanya sampai iterasi kelima. Perbaikan tata letak kedua hasil dari ALDEP dengan menggunakan metode CRAFT dibatasi hanya sampai iterasi kelima. Koordinat titik berat untuk departemen yang ditukar dalam setiap iterasi yang dilakukan dalam metode CRAFT, akan dihitung ulang dan tidak ditukar sesuai dengan metode evaluasi CRAFT yang dikenal sampai dengan saat ini. Hal ini dimaksudkan untuk menghilangkan kekurangan dari metode CRAFT yang asli. Semua evaluasi tata letak menggunakan metode evaluasi dari CRAFT dengan berdasarkan jarak antar titik berat dan biaya material handling ( distance based scoring ). Sedangkan metode evaluasi adjacency-based scoring, dipergunakan hanya pada tata letak awal, tata letak awal yang diperbaiki dengan metode perbaikan CRAFT iterasi kelima, tata letak ALDEP 1, tata letak ALDEP 2, tata letak perbaikan ALDEP 1 iterasi kelima, tata letak perbaikan ALDEP 2 iterasi keempat. Skripsi ini tidak membahas modul analisa sensitivitas yang dimiliki oleh ALDEP ataupun CRAFT. Decision Support System yang dirancang tidak menggunakan knowledge management. Decision Support System yang dirancang hanya menampilkan 10 tata letak terbaik berdasarkan masing-masing metode evaluasi distance-based scoring dan adjacency-based scoring.

7 7 Decision Support System yang dirancang menggunakan State Transition Diagram yang berbasiskan kepada interface dari sistem. Pembuatan spesifikasi proses didasarkan kepada hubungan antara user dengan sistem Tujuan dan Manfaat Adapun tujuan dan manfaat dari skripsi ini adalah antara lain : Menentukan tata letak terbaik berdasarkan biaya material handling terkecil untuk PT. Royalindo Engraftama dengan menggunakan metode klasik dari computerized layout planning seperti CRAFT dan ALDEP. Meneliti perbaikan yang dapat dilakukan oleh metode perbaikan CRAFT terhadap tata letak awal dan tata letak hasil dari ALDEP berdasarkan metode distance-based scoring. Membandingkan hasil tata letak dari masing-masing metode ALDEP dan CRAFT berdasarkan metode evaluasi distance-based scoring dan adjacencybased scoring. Menentukan apakah suatu tata letak yang memiliki nilai yang baik berdasarkan metode evaluasi distance-based scoring juga akan memiliki nilai yang baik dari metode evaluasi adjacency-based scoring. Dan demikian pula sebaliknya, apakah suatu tata letak yang memiliki nilai yang baik dari metode evaluasi adjacency-based scoring juga akan memiliki nilai yang baik berdasarkan metode evaluasi distance-based scoring. Menentukan kelemahan dari metode CRAFT dan ALDEP.

8 8 Melakukan perbaikan terhadap metode CRAFT dalam cara perhitungan ulang koordinat titik berat. Merancang suatu decision support system yang berbasis pada metode ALDEP dan CRAFT serta metode evaluasi distance-based scoring dan adjacency-based scoring Gambaran Umum Perusahaan Latar Belakang Perusahaan PT. Royalindo Engraftama berdiri pada tanggal 19 Juni 1996 oleh Bapak Yahya dan Bapak Ir. Taufik. Perusahaan ini berlokasi di Jalan Bitung Raya, Kampung Bulakan, Cikupa, Tanggerang dengan luas tanah secara keseluruhan sekitar 8000 m 2 dengan perincian sebagai berikut ini : luas bangunan beserta lantai produksi sekitar 5000 m 2, luas tempat penyimpanan bahan baku sekitar 2000 m 2 dan sisanya dipergunakan untuk lahan parkir, kebun sayur,dan tempat pengolahan limbah. Perusahaan ini bergerak dalam bidang pembuatan silinder cetak ( rotogravure ). Perusahaan ini didirikan oleh Bapak Yahya dan Bapak Ir. Taufik karena perusahaan yang bergerak dalam bidang pembuatan rotogravure ini sangat sedikit sekali di Indonesia dan dapat dikatakan sangat langka. Sehingga peluang pangsa pasarnya masih sangat terbuka lebar di Indonesia. Berdasarkan keterangan yang penulis peroleh dari Bapak Taufik, hanya ada lima perusahaan sejenis yang bergerak di bidang ini di seluruh Indonesia. Pada saat ini jabatan direktur utama PT. Royalindo Engraftama dijabat oleh Bapak Yahya dan jabatan manager dijabat oleh Bapak Ir. Taufik. Bentuk perusahaan PT. Royalindo Engraftama merupakan Perseroan Terbatas Tertutup. Dimana kepemilikan saham perusahaan ini terbatas hanya untuk keluarga para pendiri perusahaan ini.

9 9 Perusahaan yang bergerak di bidang rotogravure di Indonesia masih sangat langka, hal ini disebabkan karena beberapa hal yaitu antara lain : penanaman modal investasi yang sangat besar dan juga bahan bakunya, yang berupa pipa-pipa besi yang berukuran sangat besar dan panjang, masih harus diimpor dari Cina. Penanaman modal investasi yang sangat besar tersebut dapat penulis lihat dari mahalnya mesin-mesin yang dipergunakan oleh PT. Royalindo Engraftama, dimana mesin-mesin tersebut hampir seluruhnya diimpor dari Jerman dan Cina. Contohnya seperti mesin grafir yang harus diimpor dari Jerman dengan harga kurang lebih sekitar dua milyar rupiah per mesin. PT. Royalindo Engraftama pada awal berdirinya hanya memiliki sekitar kurang lebih 75 karyawan secara keseluruhan dan hanya memiliki 5 mesin bubut, 2 mesin gerinda, 1 mesin potong, 1 mesin polishing, 1 mesin grafir, 2 mesin platting tembaga,5 mesin platting nikel dan 2 mesin platting chrome. Sedangkan pada saat ini perusahaan ini sudah mulai berkembang dan memiliki kurang lebih sekitar 100 orang karyawan dan mesin-mesinnya juga bertambah menjadi 9 mesin bubut, 3 mesin gerinda, 1 mesin potong, 1 mesin polishing, 2 mesin grafir, 6 mesin platting tembaga, 3 mesin platting chrome dan 2 mesin platting nikel. Untuk proses pengendalian kualitas, PT. Royalindo Engraftama melakukan proses pengendalian kualitas yang dapat dikatakan sangat ketat. Hal ini dapat dilihat dari proses pengendalian kualitas yang meliputi dua tahapan. Dua tahapan itu adalah : Proses pengendalian kualitas dalam pembuatan desain. Setelah bagian desain telah selesai membuat desain dalam bentuk template, maka template tersebut akan dikirimkan kembali ke pihak

10 10 konsumen untuk disetujui oleh pihak konsumen. Setelah disetujui oleh pihak konsumen maka pihak perusahaan akan langsung menggrafir silinder berdasarkan pesanan pelanggan. Proses pengendalian kualitas dalam produk jadi ( rotogravure ). Setelah silinder selesai digrafir sesuai dengan pesanan pihak konsumen, maka rotogravure tersebut akan diuji pada mesin cetak plastik yang tersedia di dalam ruang pengendalian kualitas. Apabila plastik yang tercetak telah sesuai dengan template dari bagian desain yang telah disetujui oleh pihak konsumen. maka rotogravure tersebut dapat dikatakan telah layak dan siap untuk diantarkan kepada pihak konsumen. PT. Royalindo Engraftama juga dapat dikatakan sangat peduli terhadap lingkungan sekitar. Hal ini dapat dilihat dari adanya tempat pengolahan limbah cair, dimana limbah cair, yang dihasilkan dari proses platting dan proses pengendalian kualitas, akan dinetralkan terlebih dahulu sehingga tidak berbahaya bagi lingkungan sekitar. Limbah cair yang telah melalui tempat pengolahan limbah cair akan berubah menjadi air biasa yang dipergunakan oleh Bapak Ir. Taufik untuk memelihara ikan di kolam yang terletak di samping pabrik sedangkan hasil endapan dari pengolahan limbah cair tersebut akan dijual ke industri batu bata. Sedangkan limbah padat hasil dari pemotongan, pembubutan dan sebagainya akan disimpan dan dijual kepada industri kecil untuk digunakan dalam membuat perlengkapan cuci piring yang biasanya dikenal dengan nama sambuk ( Lihat gambar 1.1 ).

11 11 Gambar 1.1. Limbah padat atau sambuk Produk Perusahaan Produk jadi yang dihasilkan oleh PT. Royalindo Engraftama merupakan rotogravure ( silinder cetak ). Gambar produk jadi ini dapat dilihat pada gambar 1.2. Sedangkan produk setengah jadi yang dihasilkan oleh PT. Royalindo Engraftama adalah silinder yang belum digrafir namun telah dilapisi oleh tembaga. Gambar produk setengah jadi ini dapat dilihat pada gambar 1.3. Produk-produk setengah jadi yang dihasilkan oleh PT. Royalindo Engraftama hanya memiliki variasi produk dalam ukuran keliling silinder, sedangkan untuk ukuran panjang silindernya sendiri tidak memiliki variasi. Semua silinder yang diproduksi mempunyai panjang satu meter. Sedangkan lima variasi ukuran keliling silinder yang diproduksi adalah 400 mm, 500 mm, 600 mm, 700 mm, dan 800 mm.

12 12 Gambar 1.2. Rotogravure Gambar 1.3. Proses buffering

13 Struktur Organisasi Struktur Organisasi dari PT. Royalindo Engraftama dapat dilihat pada gambar 1.4 berikut ini : Gambar 1.4. Struktur organisasi Berikut ini penulis akan membahas dan menjelaskan tentang tugas-tugas dan wewenang dari struktur organisasi pada PT. Royalindo Engraftama : 1) Dewan Komisaris Dewan komisaris merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam PT. Royalindo Engraftama. Beberapa tugas dan wewenang dari dewan komisaris antara lain : Mengangkat dan memberhentikan direktur utama. Melakukan pengawasan dari kinerja perusahaan.

14 14 Mengambil keputusan-keputusang penting yang menyangkut masa depan perusahaan secara keseluruhan ( misalnya : merger dengan perusahaan lain dan sebagainya ). Memberikan arahan kepada pihak manajemen perusahaan baik secara lisan ataupun tulisan sehingga kinerja perusahaan dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan. 2) Direktur Utama Direktur utama yang saat ini dijabat oleh Pak Yahya merupakan orang yang ditunjuk oleh dewan komisaris untuk memimpin perusahaan dalam menjalankan kegiatan bisnis sehari-harinya. Beberapa tugas dan wewenang dari direktur utama antara lain : Mengambil keputusan-keputusan dalam menjalankan proses bisnis perusahaan sehari-hari. Membuat rencana anggaran perusahaan dalam periode tertentu. Mengolah informasi dan data-data dari laporan manajer sehingga dapat mengambil keputusan dan strategi bisnis yang baik bagi perusahaan. Mengawasi jalannya perusahaan secara global dalam proses bisnis sehari-hari. 3) Bagian Pembelian

15 15 Bagian pembelian terdiri dari manajer pembelian dan staff pembelian. Manajer pembelian membawahi beberapa staff pembelian. Beberapa tugas dari manajer pembelian adalah antara lain : Membuat laporan pembelian untuk direktur utama. Menseleksi suplier bahan baku yang terbaik untuk perusahaan ( baik dalam segi kualitas bahan baku maupun harga ). Membeli bahan baku dari suplier dengan berkoordinasi dengan manajer bagian produksi dan personalia beserta manajer bagian akuntansi dan keuangan. Bertanggung jawab atas kinerja dari staff pembelian. Sedangkan beberapa tugas dari staff pembelian antara lain : Mengawasi kualitas bahan baku yang dipesan agar sesuai dengan standar quality control perusahaan. Melakukan pembelian bahan baku dengan cara berhubungan langsung dengan pihak suplier. Membuat laporan pembelian bahan baku dalam periode tertentu beserta harganya untuk diserahkan kepada manajer pembelian. Dimana laporan ini nantinya akan dikoordinasikan dengan bagian keuangan untuk mengurus pembayarannya. 4) Bagian Pemasaran Bagian pemasaran terdiri dari manajer pemasaran, staff pemasaran dan staff penjualan. Manajer pemasaran membawahi

16 16 beberapa staff penjualan dan beberapa staff pemasaran. Beberapa tugas dari manajer pemasaran adalah : Membuat laporan pemasaran dan penjualan untuk direktur utama. Bertanggung jawab atas kinerja staff pemasaran dan penjualan. Menerima dan memeriksa laporan pemasaran maupun laporan penjualan dari staff. Merencanakan, menganalisa,dan mengevaluasi program pemasaran dan penjualan untuk periode tertentu. Sedangkan beberapa tugas dari staff pemasaran antara lain : Memperluas jaringan pemasaran dengan cara melakukan promosi mengenai produk dan perusahaan. Membina hubungan yang baik dengan konsumen. Melakukan segmentasi dan positioning pasar. Sedangkan beberapa tugas dari staff penjualan antara lain : Mengurus transaksi penjualan yang terjadi dengan konsumen. Melakukan perhitungan jumlah produk yang terjual. Menerima keluhan tentang produk dari konsumen. Mengurus retur-retur barang ( apabila ada ). 5) Bagian Akuntansi dan Keuangan Bagian akuntansi dan keuangan terdiri dari manajer beserta staff akuntansi dan keuangan. Beberapa tugas dan tanggung jawab dari manajer akuntansi dan keuangan antara lain : Membuat laporan keuangan kepada direktur utama.

17 17 Bertanggung jawab atas kinerja staff akuntansi dan keuangan. Memeriksa dan mengawasi laporan keuangan yang dibuat oleh staff. Memeriksa dan menyetujui laporan pembelian bahan baku sehingga pembayaran kepada pihak suplier dapat dilakukan. Sedangkan beberapa tugas dari staff akuntansi dan keuangan antara lain : Mencatat seluruh transaksi keuangan yang terjadi,baik pembelian ataupun penjualan, oleh pihak perusahaan. Membuat laporan keuangan per periode. Melakukan pembayaran bahan baku kepada suplier. Mengurus pajak yang harus dibayar oleh pihak perusahaan. Mengurus pembayaran gaji karyawan. 6) Bagian Produksi dan Personalia Bagian produksi dan personalia terdiri dari manajer produksi dan personalia serta beberapa divisi bagian produksi yaitu : bengkel, platting, desain dan montage,dan engravure. Beberapa tugas dan wewenang dari manajer produksi dan personalia adalah : Membuat laporan produksi dan personalia kepada direktur utama. Bertanggung jawab atas seluruh staff, mesin-mesin, dan kegiatan yang terjadi di bengkel.

18 18 Berkoordinasi dengan manajer akuntansi dan keuangan beserta manajer pembelian dalam mengurus pembelian bahan baku untuk produksi. Menseleksi dan melakukan perekrutan pegawai. Mengurus penjadwalan kerja, cuti pegawai, absensi dan sebagainya. Memberhentikan pegawai yang nakal. Sedangkan pembahasan lebih dalam mengenai tugas dan tanggung jawab divisi-divisi yang ada di dalam bagian produksi dan personalia akan dibahas di bawah ini : o Divisi Bengkel Memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut : Melakukan pemeliharaan mesin-mesin yang terdapat di bengkel. Melakukan proses produksi yang terjadi di bengkel seperti pembubutan, pemotongan, polishing, grinding dan sebagainya. o Divisi Platting Memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut : Bertanggung jawab atas pemeliharaan seluruh mesinmesin platting yang ada di PT. Royalindo Engraftama. Melakukan seluruh proses platting dalam produksi rotogravure.

19 19 Mengurus stok bahan kimia yang digunakan dalam proses platting. o Divisi Desain dan Montage Memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut : Menggambar desain dengan menggunakan komputer sesuai dengan keinginan dari konsumen. Mencetak dan mengirimkan desain yang telah di print kepada manajer untuk diteruskan ke bagian pemasaran kemudian ke konsumen untuk disetujui. Melakukan separasi warna. o Divisi Engravure Memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut : Melakukan pemeliharaan terhadap mesin grafir. Melakukan proses grafir pada silinder sesuai dengan desain yang telah diperoleh dari divisi desain dan montage Proses Produksi Rotogravure Proses produksi rotogravure secara rinci adalah sebagai berikut ini : Proses Pemotongan Pada proses pemotongan ini, bahan baku pipa baja yang berukuran panjang 6 meter diambil dari gudang bahan baku dan dipotong dengan menggunakan mesin potong sesuai dengan ukuran panjang standar yaitu 1 meter.

20 Proses Brilling dan Pemasangan Pelat Setelah pipa baja dipotong, maka kedua ujung pipa tersebut akan dipasangkan pelat baja dengan cara menggunakan proses yang disebut dengan brilling. Dimana dalam proses brilling, salah satu ujung pipa baja dipanaskan sampai dengan suhu tertentu sehingga ujung pipa tersebut memuai. Kemudian, dalam kondisi ujung pipa baja yang memuai dan masih panas, pekerja langsung memasang pelat baja tersebut. Setelah ujung pipa tersebut sudah agak dingin atau sudah kembali ke ukuran semula, maka proses yang sama akan dilakukan pada ujung pipa baja yang satunya. Sehingga di akhir proses kedua ujung pipa baja akan tertutup oleh pelat baja. Pelat baja yang dipasang ini memiliki lubang di tengahtengahnya yang nantinya akan digunakan untuk memasang rotogravure ke mesin pencetak. Pelat baja ini tidak diproduksi oleh PT. Royalindo Engraftama, dan didapat dengan cara membelinya dari perusahaan lain yang sudah menjalin kerja sama sejak lama dengan PT. Royalindo Engraftama. Pelat-pelat baja tersebut yang disimpan dalam gudang pelat baja dapat dilihat pada gambar 1.5 berikut ini.

21 21 Gambar 1.5. Pelat-pelat baja Proses Bubut Setelah silinder telah dipasang pelat baja pada kedua ujungnya, maka selanjutnya akan dibawa ke bagian bengkel untuk dilakukan proses bubut kasar. Proses bubut kasar ini dilakukan dengan cara membuang bagian luar pipa baja sebanyak 1 mm. Hal ini dilakukan dengan maksud untuk membuang kotoran dan karat-karat yang menempel pada bagian luar pipa baja. Namun proses bubut kasar ini tidak 100% dapat membersihkan semua kotoran dan karatkarat yang menempel pada bagian luar pipa baja sehingga selanjutnya akan dilakukan proses bubut yang kedua yang lebih dikenal dengan nama proses bubut halus. Dalam proses bubut halus, bagian luar pipa baja akan dibubut kembali sebanyak 0.5 mm. Hal ini dimaksudkan untuk membuang sisa-sisa kotoran dan karat-karat yang masih tersisa pada saat dilakukan proses bubut kasar. Sehingga setelah dilakukan proses

22 22 bubut halus maka permukaan luar pipa baja akan halus dan bebas dari kotoran dan sisa-sisa karat Proses Platting Nikel Setelah permukaan luar pipa baja sudah menjadi halus dan bebas dari kotoran dan karat-karat, maka yang akan dilakukan selanjutnya adalah proses platting nikel. Pipa baja yang permukaannya telah halus tersebut akan dimasukkan ke dalam mesin platting nikel, yang telah dituangkan cairan larutan nikel, dan didiamkan untuk beberapa waktu sehingga terbentuk lapisan nikel yang melapisi permukaan luar pipa baja. Pelapisan nikel ini dimaksudkan agar pipa baja memiliki daya tahan yang kuat pada saat proses grafir dan untuk melindungi permukaan pipa baja pada saat akan digrafir. Larutan nikel yang dipergunakan dalam proses ini terdiri dari : nickel sulfur, aquadest dan nickel clorida Proses Platting Tembaga Setelah proses platting nikel sudah selesai, maka selanjutnya pipa baja yang telah dilapisi nikel tersebut akan didiamkan dulu untuk beberapa saat. Setelah itu pipa baja tersebut akan dimasukkan ke dalam mesin platting tembaga, yang telah dituangkan larutan tembaga, agar terbentuk lapisan tembaga di luar lapisan nikel. Proses pelapisan tembaga ini dimaksudkan agar mempermudah proses grafir karena pada saat proses grafir, yang akan digrafir adalah lapisan tembaga dari pipa baja. Hal ini karena tembaga sendiri memiliki sifat yang mudah untuk dibentuk atau digrafir. Larutan tembaga yang

23 23 dipergunakan dalam proses platting tembaga ini terdiri dari : copper, copper sulfat, asam sulfat dan aquadest. Gambar mesin-mesin platting tembaga ini dapat dilihat pada gambar 1.6. Gambar 1.6. Mesin platting Proses Grinding dan Polishing Proses yang akan dilakukan selanjutnya adalah proses grinding dan polishing. Dalam proses grinding, pipa baja yang telah dilapisi oleh tembaga akan diletakkan di mesin grinding untuk dihaluskan dan diratakan permukaannya. Setelah proses grinding selesai, proses yang akan dilakukan selanjutnya adalah proses polishing. Dimana dalam proses ini, pipa baja yang telah selesai digerinda akan diletakkan di mesin polishing. Tujuan dari proses polishing ini adalah untuk memoles, melicinkan, mengkilatkan serta membersihkan kotoran dari permukaan tembaga pipa baja.

24 Proses Buffering Proses selanjutnya yang akan dilakukan adalah proses buffering. Dimana proses buffering ini dilakukan di dalam ruang buffering. Dalam proses buffering ini, pipa baja yang telah dilapisi tembaga dan sudah melewati proses grinding dan polishing akan disimpan di dalam ruang buffering yang memiliki pendingin udara. Hal ini dimaksudkan untuk mendinginkan lapisan tembaga yang telah digrinding dan polishing agar lapisan tembaga pada pipa baja tersebut menjadi keras kembali. Setelah pipa baja tersebut telah dingin dan siap untuk digrafir, maka dapat dikatakan bahwa pipa baja tersebut telah menjadi produk setengah jadi yang disebut dengan silinder. Proses buffering ini dapat dilihat pada gambar Proses Engravure Proses engravure atau lebih dikenal dengan nama proses grafir. Dalam proses ini, silinder akan diambil dari ruang buffering dan kemudian diletakkan di dalam mesin engravure untuk digrafir sesuai dengan gambar atau cetakan yang diinginkan oleh pelanggan. Gambar atau cetakan yang diinginkan oleh pelanggan sebelumnya akan dibuat dulu oleh bagian desain. Setelah bagian desain telah selesai mendesain, maka desain tersebut akan dikirimkan ke pelanggan untuk disetujui terlebih dahulu. Setelah mendapat persetujuan dari pelanggan,bagian desain akan memasukkan data gambar tersebut ke mesin engravure sehingga proses engravure dapat

25 25 segera dijalankan. Gambar proses engravure dapat dilihat pada gambar dibawah ini ( Gambar 1.7 ). Gambar 1.7. Mesin engravure Proses Platting Chrome Setelah silinder telah selesai digrafir sesuai dengan gambar yang diinginkan oleh pelanggan, maka silinder tersebut akan diletakkan di mesin platting chrome, yang telah dituangkan larutan chrome, dan didiamkan untuk beberapa lama. Tujuan dari proses ini adalah untuk melapisi silinder tersebut dengan chrome sehingga lapisan tembaga yang digrafir tidak mudah rusak atau cacat. Gambar dari hasil proses ini dapat dilihat pada gambar 1.2. Larutan chrome yang dipergunakan dalam proses platting chrome ini terdiri dari : chrome, aquadest, chrome acid dan asam sulfat. Setelah proses ini selesai, dapat dikatakan bahwa silinder tersebut telah menjadi produk jadi yang disebut dengan rotogravure.

26 Proses Buffering Setelah rotogravure dilapisi oleh chrome, maka selanjutnya akan dibawa ke dalam ruang buffering yang telah dilengkapi oleh pendingin udara untuk kembali didinginkan. Proses ini dimaksudkan untuk mendinginkan kembali lapisan chrome yang terdapat di luar rotogravure. Proses buffering ini terjadi di dalam ruang buffering Proses Packaging Proses yang terakhir adalah proses packaging, dimana rotogravure akan dibungkus dengan kardus-kardus yang berbentuk tabung dan siap untuk dikirimkan ke pelanggan yang memesan. Proses packaging ini dilakukan di dalam gudang karton.

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Ganda Teknik Industri Sistem Informasi Semester Ganjil tahun 2007/2008

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Ganda Teknik Industri Sistem Informasi Semester Ganjil tahun 2007/2008 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Ganda Teknik Industri Sistem Informasi Semester Ganjil tahun 2007/2008 ANALISIS DAN PERANCANGAN DECISION SUPPORT SYSTEM UNTUK PERENCANAAN TATA LETAK PABRIK PADA PT. ROYALINDO

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara Proses pembagian tugas pada lantai produksi dibagi menjadi 17 bagian, yaitu: 1. Direktur a. Merencanakan arah, strategi, dan kebijakan perusahaan dalam rangka mencapai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan industri di Indonesia sekarang ini semakin pesat. Hal ini

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan industri di Indonesia sekarang ini semakin pesat. Hal ini BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan industri di Indonesia sekarang ini semakin pesat. Hal ini menyebabkan iklim pesaingan antar perusahaan juga semakin ketat. Setiap perusahaan harus memikirkan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki,

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki, BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. Karya Indah Bersama adalah sebuah perusahaan yang bergerak pada bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki,

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Perkembangan Perusahaan PT Anugrah Plastindo Lestari adalah suatu Perseroan Terbatas yang didirikan pada tanggal 01 Desember 1994 dengan nomor akte pendirian 02-2185.HT.01.01.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin hari semakin pesatnya perkembangan industri manufaktur

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin hari semakin pesatnya perkembangan industri manufaktur 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin hari semakin pesatnya perkembangan industri manufaktur sehingga membuat produsen harus pandai dalam menghadapi persaingan. Ketatnya persaingan di pasar nasional

Lebih terperinci

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan. PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan. PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire Vennotschap/ Perseroan Komanditer). Perusahaan ini didirikan oleh

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Budi Raya Perkasa merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur yang memproduksi spring bed. Perusahaan ini berdiri pada bulan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan CV. Topaz Profile and Frame didirikan pada bulan Agustus 2011, pendiri sekaligus pemilik pabrik ini adalah Bapak Tanib S. Cjolia. Pabrik ini didirikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan industri di bidang manufaktur khususnya di Indonesia dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan industri di bidang manufaktur khususnya di Indonesia dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan industri di bidang manufaktur khususnya di Indonesia dan sekitarnya telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Hal ini dapat dilihat dengan munculnya

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Gambaran Umum Perusahaan PT. Jasa Putra Plastik merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang industri pembuatan plastik padat. Perusahan ini telah dibangun

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan produk plastik pada saat ini cukup pesat dimana semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan produk plastik pada saat ini cukup pesat dimana semakin 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan produk plastik pada saat ini cukup pesat dimana semakin meningkatnya pemesanan oleh masyarakat. Oleh karena itu PT. PANCA BUDI IDAMAN lebih meningkatkan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Umum Perusahaan CV. Makmur Palas merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pendaur ulangan sampah plastik menjadi kantong plastik. Perusahaan ini

Lebih terperinci

Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab Masing-Masing Jabatan di. PT. Intan Suar Kartika. 1. Menentukan visi dan misi perusahaan

Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab Masing-Masing Jabatan di. PT. Intan Suar Kartika. 1. Menentukan visi dan misi perusahaan L-1 Lampiran 1 Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab Masing-Masing Jabatan di PT. Intan Suar Kartika Di bawah ini diuraikan masing-masing pembagian tugas dan tanggung jawab tiap jabatan yaitu sebagi berikut:

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3. Gambaran Umum Perusahaan 3.. Riwayat Perusahaan PT Hens Chemindo Kurnia didirikan oleh Bapak Teddy Winata dan Bapak Budi Kurniawan, yang dikelola sepenuhnya oleh Bapak

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN PEMBAGIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB Pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing jabatan pada PT. Intan Suar Kartika adalah sebagai berikut: 1. Dewan Komisaris a. Menentukan visi dan misi

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Sejarah perusahaan PD. Karya Delitama adalah perusahaan yang didirikan pada 6 Maret 1997. Perusahaan ini bergerak dalam bidang distribusi alat-alat teknik,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu lembaga yang diorganisir dan dijalankan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu lembaga yang diorganisir dan dijalankan untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan adalah suatu lembaga yang diorganisir dan dijalankan untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat dengan motif laba. Pada era krisis global yang dialami

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era yang sudah maju pada saat ini manusia sangat memerlukan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era yang sudah maju pada saat ini manusia sangat memerlukan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era yang sudah maju pada saat ini manusia sangat memerlukan Teknologi dalam kehidupannya. Semakin pesatnya pertumbuhan teknologi, maka saat ini tercipta banyak

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PT MULTIFARMA SATWA MAJU. III.1. Sejarah dan Perkembangan PT.Multifarma Satwa Maju

BAB III GAMBARAN UMUM PT MULTIFARMA SATWA MAJU. III.1. Sejarah dan Perkembangan PT.Multifarma Satwa Maju BAB III GAMBARAN UMUM PT MULTIFARMA SATWA MAJU III.1. Sejarah dan Perkembangan PT.Multifarma Satwa Maju III.1.1. Sejarah Singkat PT.Multifarma Satwa Maju PT.Multifarma Satwa Maju adalah sebuah perusahaan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN. Perusahaan PT Abdy Sentra Kreasi adalah sebuah pabrik pengolahan dan

BAB III OBJEK PENELITIAN. Perusahaan PT Abdy Sentra Kreasi adalah sebuah pabrik pengolahan dan BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Sejarah Singkat Perusahaan Perusahaan PT Abdy Sentra Kreasi adalah sebuah pabrik pengolahan dan pembuatan celana jeans yang ditujukan untuk pasaran lokal. Lokasi pabrik tersebut

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1 Sejarah Perusahaan Bengkel Naga Mas, sesuai dengan nama perusahaan tersebut pada awalnya berdiri pada tahun 1989 yang hanya berupa bisnis perantara bagi perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. giat untuk meningkatkan kinerjanya agar dapat memenuhi permintaan tersebut. Banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. giat untuk meningkatkan kinerjanya agar dapat memenuhi permintaan tersebut. Banyak BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Permintaan produk yang tinggi dari pelanggan akan membuat perusahaan semakin giat untuk meningkatkan kinerjanya agar dapat memenuhi permintaan tersebut. Banyak

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. Mewah Indah Jaya merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. Mewah Indah Jaya merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Mewah Indah Jaya merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang industri pengolahan alat-alat kebutuhan rumah tangga. Perusahaan ini didirikan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH 3.1 Flowchart Pemecahan Masalah Untuk memberikan gambaran yang sistematik guna mempermudah pembaca dalam memahami masalah yang dibahas dalam skripsi ini, maka dibuatlah suatu

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT Sumatra Industri Cat merupakan perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang produksi cat. PT Sumatra Industri Cat didirikan pada bulan Juni tahun

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN PEMBAGIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PT. MAHOGANY LESTARI 1. Direktur Direktur merupakan pimpinan tertinggi dalam perusahaan yang bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan operasional perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. persaingan yang sangat tinggi antara pelaku industri dalam meraih pasar yang

BAB 1 PENDAHULUAN. persaingan yang sangat tinggi antara pelaku industri dalam meraih pasar yang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era persaingan bebas ini, banyak sekali industri yang memiliki hasil produksi yang sama antara satu dengan yang lainnya. Hal ini menimbulkan tingkat persaingan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Tentang Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PD. Cahaya Fajar adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur. Perusahaan ini menjalankan usahanya dalam

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) merupakan hasil merger dari

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) merupakan hasil merger dari 59 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) merupakan hasil merger dari tiga BUMN Niaga yaitu PT. Dharma Niaga, PT. Pantja Niaga dan PT.

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA 4.1. Penyajian data 4.1.1.Gambaran Umum Perusahaan Awal mulanya pada tahun 2006 perusahaan ini didirikan oleh dua pemegang saham dengan nama PT Citra Profoam Indonesia.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring berkembangnya jaman, persaingan dalam dunia bisnis semakin ketat. Adanya persaingan ini menuntut perusahaan untuk melakukan berbagai upaya agar bertahan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. beralamat di Jalan Prepedan Raya No 54, Kalideres, Jakarta Barat.

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. beralamat di Jalan Prepedan Raya No 54, Kalideres, Jakarta Barat. 36 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT Prima Plastik Internusa (PPI) adalah suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang packaging atau produksi kemasan. PT PPI didirikan tahun

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara Lampiran I : Uraian Tugas dan Tanggung Jawab PT. Sinar Makmur 1. Direktur Direktur merupakan pimpinan tertinggi dalam perusahaan yang bertanggung jawab terhadap seluruh

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab Pembagian tugas dan tanggung jawab dari jabatan pada struktur organisasi perusahaan, yaitu : 1. Direktur Adapun kewajiban Direktur

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Ketatnya persaingan di dunia industri membuat setiap perusahaan harus memiliki

BAB 1 PENDAHULUAN. Ketatnya persaingan di dunia industri membuat setiap perusahaan harus memiliki 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ketatnya persaingan di dunia industri membuat setiap perusahaan harus memiliki strategi yang tepat untuk dapat bersaing dengan para pesaingnya, terlebih perusahaan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. PT. SURYAPRABHA JATISATYA

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. PT. SURYAPRABHA JATISATYA BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. SURYAPRABHA JATISATYA merupakan suatu perusahaan swasta yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. PT. SURYAPRABHA

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. pembahasan mengenai perbandingan dan perhitungan PPh pasal 21 Metode

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. pembahasan mengenai perbandingan dan perhitungan PPh pasal 21 Metode BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data Pada bab empat ini akan dijelaskan mengenai sejarah perusahaan, struktur organisasi, serta tujuan perusahaan. Dalam bab ini dilakukan juga pembahasan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Singkat PT Kasa Husada Wira Jatim

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Singkat PT Kasa Husada Wira Jatim BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat PT Kasa Husada Wira Jatim Gambar 2.1 Foto Perusahaan PT Kasa Husada Wira Jatim yang berlokasi di jalan Kalimas Barat 17-19, Surabaya merupakan sebuah

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Hando Dinamika merupakan perusahaan produsen filter untuk kendaraan yang didirikan pada tahun 2005. Saat ini perusahaan berlokasi di Jl. Soekarno

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA

BAB III OBJEK PENELITIAN PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA BAB III OBJEK PENELITIAN PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA III.1 Gambaran Umum Perusahaan III.1.1 Riwayat PT.Groovy Mustika Sejahtera PT.Groovy Mustika Sejahtera adalah perusahaan yang bergerak di bidang produksi

Lebih terperinci

Analisis Dukungan Fungsi Produksi dalam Pencapaian Tujuan Perusahaan. No. Kategori Pertanyaan Y T. tujuan-tujuan jangka pendek?

Analisis Dukungan Fungsi Produksi dalam Pencapaian Tujuan Perusahaan. No. Kategori Pertanyaan Y T. tujuan-tujuan jangka pendek? Nama : Bagian : A. Analisis Sasaran Perusahaan Analisis Dukungan Fungsi dalam Pencapaian Tujuan Perusahaan No. Kategori Pertanyaan Y T 1. Rencana Jangka Panjang (Strategis) 1. Apakah selama ini fungsi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan industri yang semakin pesat membuat persaingan antara industri satu dengan yang lainnya semakin ketat, hal ini juga didukung dengan kebutuhan masyarakat

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Apindowaja Ampuh Persada merupakan industri manufaktur yang bergerak di bidang pembuatan dan perbaikan mesin-mesin produksi kelapa sawit. PT.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan CV. Topaz Profile and Frame didirikan pada bulan Agustus 2011, pendiri sekaligus pemilik pabrik ini adalah Ir. Tanib Sembiring Cjolia, M.Eng. Pabrik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi seperti pada masa sekarang ini, hal ini mengubah pertukaran

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi seperti pada masa sekarang ini, hal ini mengubah pertukaran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi seperti pada masa sekarang ini, hal ini mengubah pertukaran produk dan informasi antar negara menjadi hal yang umum. Seluruh dunia telah

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN. sebuah perusahaan yang begerak pada bidang penjualan peralatan olahraga, yang

BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN. sebuah perusahaan yang begerak pada bidang penjualan peralatan olahraga, yang BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN 3.1 Sejarah Perusahaan Berawal dari hobi Bapak Arifin berolahraga, lalu muncul ide untuk mendirikan sebuah perusahaan yang begerak pada bidang penjualan peralatan olahraga, yang

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK. maka para pengusaha AMDK berusaha mengemas tempat untuk air agar konsumen

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK. maka para pengusaha AMDK berusaha mengemas tempat untuk air agar konsumen BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1 Air Minum dalam Kemasan Ketika perkembangan zaman semakin menuntut segalanya harus lebih praktis, maka para pengusaha AMDK berusaha mengemas tempat untuk air agar konsumen

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Pemeriksaan Operasional merupakan suatu pemeriksaan atas kegiatan

BAB IV PEMBAHASAN. Pemeriksaan Operasional merupakan suatu pemeriksaan atas kegiatan BAB IV PEMBAHASAN Pemeriksaan Operasional merupakan suatu pemeriksaan atas kegiatan yang dilakukan dari sudut pandang manajemen dengan tujuan untuk menilai efisiensi dan efektivitas dari setiap operasional

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1 Latar Belakang Perusahaan PT. Sinar Jaya Prakarsa merupakan sebuah perusahaan swasta yang berbentuk PT (Perseroan Terbatas), didirikan pada tahun 1982 oleh Bapak Amir Djohan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 1.1 Pengumpulan Data Berdasarkan latar belakang perumusan masalah yang telah dikemukakan maka dilakukan pengumpulan data-data yang digunakan dalam perancangan tata

Lebih terperinci

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Sejarah PT. Dunlopillo Indonesia PT. Dunlopillo Indonesia merupakan perusahaan manufaktur. Perusahaan ini bergerak di bidang industri pembuatan kasur Latex. Bahan

Lebih terperinci

BAB 3 TATA LAKSANA SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 TATA LAKSANA SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 TATA LAKSANA SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan CV. Kurnia Agung adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang penjualan alat alat tulis untuk digunakan oleh konsumen akhir. CV. Kurnia Agung

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Bandar Bunder berada di Jl. Batubara No. 19 Tebing Tinggi. Perusahaan ini bergerak dibidang produksi alat-alat rumah tangga berupa sendok dan

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. Pada bab empat ini akan dijelaskan mengenai sejarah

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. Pada bab empat ini akan dijelaskan mengenai sejarah 34 BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data Pada bab empat ini akan dijelaskan mengenai sejarah perusahaan, struktur organisasi, serta tujuan perusahaan. Dalam bab ini dilakukan juga pembahasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Inovasi di dalam sistem informasi saat ini berkembang dengan cepat dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Inovasi di dalam sistem informasi saat ini berkembang dengan cepat dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Inovasi di dalam sistem informasi saat ini berkembang dengan cepat dan selaras dengan perkembangan karakteristik masyarakat modern yang memiliki mobilitas

Lebih terperinci

BAB 3. Analisa Kebutuhan Basisdata

BAB 3. Analisa Kebutuhan Basisdata 68 BAB 3 Analisa Kebutuhan Basisdata 3.1 Riwayat Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan CV. Mitratama Uniplast merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang mendaur ulang biji plastik, lalu menjualnya.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi dewasa ini, persaingan dalam dunia industri di negara kita

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi dewasa ini, persaingan dalam dunia industri di negara kita BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi dewasa ini, persaingan dalam dunia industri di negara kita semakin ketat. Rata-rata pertumbuhan perekonomian di beberapa negara industri

Lebih terperinci

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1. Riwayat Perusahaan PT. Sinar Buana adalah sebuah perusahaan dagang yang bergerak dalam bidang distribusi permesinan dan bahan kimia industri. PT. Sinar Buana

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN SISTEM YANG BERJALAN. bermotor. Produk-produk yang dihasilkan dipasarkan

BAB 3 GAMBARAN SISTEM YANG BERJALAN. bermotor. Produk-produk yang dihasilkan dipasarkan BAB 3 GAMBARAN SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan Perusahaan perorangan Speed Power Racing adalah perusahaan yang bergerak dalam industri pembuatan spare parts (perlengkapan) kendaraan

Lebih terperinci

guna memenuhi kebutuhan furniture di Indonesia.

guna memenuhi kebutuhan furniture di Indonesia. BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Amerindo Sentosa adalah sebuah perusahaan berkembang yang bergerak di bidang industri springbed, dimana keberadaanya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. industri yang cukup ketat. Untuk mencapai hal tersebut, perusahaan dituntut untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. industri yang cukup ketat. Untuk mencapai hal tersebut, perusahaan dituntut untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia industri yang semakin kompetitif dalam era globalisasi sekarang ini menuntut industri atau perusahaan untuk dapat menyusun strategi yang tepat agar

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Latar Belakang Perusahaan PT. Jasa Putra Plastik adalah perusahaan yang bergerak dalam industri pembuatan plastik padat, didirikan pertama kali oleh Bapak Hardyanto

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian PT. Buana Indah Kreasi adalah sebuah perusahaan manufaktur yang memproduksi kardus untuk kemasan (karton box) sebagai produk yang dijual. PT. Buana Indah

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profile Responden 4.1.1. Profile Perusahaan PT Inti Gunawantex merupakan industri textil yang tepatnya berada di kota Bandung,Jawa Barat, Indonesia. Perusahaan ini berdiri

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Latar Belakang Perusahaan PT. Sinar Jaya Prakarsa merupakan sebuah perusahaan swasta yang berbentuk PT (Perseroan Terbatas), didirikan pada tahun 1982 oleh Bapak Amir Djohan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan CV. Kompaki Amin Bjaya didirikan oleh Pak Aminuddin di jl. Aluminium Raya Gg. Banten No. 30 Tanjung Mulia - Medan pada Tahun 2004. Usaha ini didirikan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing jabatan dalam PT. Sinar Sanata Electronic Industry secara garis besar dapat dilihat

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN DATA WAREHOUSE. Untuk melakukan analisis dan perancangan pada data warehouse terdapat dua

BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN DATA WAREHOUSE. Untuk melakukan analisis dan perancangan pada data warehouse terdapat dua BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN DATA WAEHOUSE 3.1 Metode Analisis dan Perancangan Untuk melakukan analisis dan perancangan pada data warehouse terdapat dua metode yang dapat digunakan. Kedua metode tersebut adalah

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Bamindo Agrapersada adalah perusahaan swasta yang bergerak di bidang industri pengolahan bambu. Produk yang dihasilkan oleh perusahaan ini adalah

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM. perusahaan serta akibat yang ditimbulkan masalah tersebut. dimana masih berstatus sewaan dari orang lain.

BAB 3 ANALISIS SISTEM. perusahaan serta akibat yang ditimbulkan masalah tersebut. dimana masih berstatus sewaan dari orang lain. BAB 3 ANALISIS SISTEM 3.1 Gambaran Umum Perusahaan Dalam sub bab ini membahas mengenai situasi perusahaan dan sistem yang sedang berjalan, deskripsi masalah yang dihadapi perusahaan serta akibat yang ditimbulkan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 URAIAN TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB UNTUK MASING MASING JABATAN DI PT. KARYA DELI STEELINDO MEDAN.

LAMPIRAN 1 URAIAN TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB UNTUK MASING MASING JABATAN DI PT. KARYA DELI STEELINDO MEDAN. 20 LAMPIRAN 1 URAIAN TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB UNTUK MASING MASING JABATAN DI PT. KARYA DELI STEELINDO MEDAN. 1. Direktur Direktur merupakan pimpinan tertinggi dalam perusahaan sekaligus pemilik

Lebih terperinci

-BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. mendukung sistem baru yang diusulkan penulis, maka kami melakukan survei dan

-BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. mendukung sistem baru yang diusulkan penulis, maka kami melakukan survei dan -BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Kebutuhan Informasi Untuk menentukan kebutuhan sistem yang sedang berjalan terutama untuk mendukung sistem baru yang diusulkan penulis, maka kami melakukan survei

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dewasa ini dunia teknologi dan informasi berkembang sangat pesat. Pesatnya perkembangan yang semakin global ini juga menyebabkan dunia usaha mencoba mengikuti setiap

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Mewah Indah Jaya didirikan pada tahun 1980 oleh Bapak Susanto dan Effendi dimana awalnya perusahaan berada di lokasi daerah Sunggal. Perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahan baku merupakan salah satu unsur yang menentukan kelancaran proses

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahan baku merupakan salah satu unsur yang menentukan kelancaran proses 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Bahan baku merupakan salah satu unsur yang menentukan kelancaran proses produksi suatu perusahaan. Apabila persediaan bahan baku tidak mencukupi, maka proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meliputi pengaturan tataletak fasilitas produksi seperti mesin-mesin, bahan-bahan,

BAB I PENDAHULUAN. meliputi pengaturan tataletak fasilitas produksi seperti mesin-mesin, bahan-bahan, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pengaturan tataletak fasilitas produksi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja dari suatu pabrik. Pengaturan tataletak lantai produksi meliputi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini banyak industri manufaktur mulai mengadopsi sistem Just In

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini banyak industri manufaktur mulai mengadopsi sistem Just In 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Dewasa ini banyak industri manufaktur mulai mengadopsi sistem Just In Time atau Kanban karena keberhasilan dari sistem tersebut dalam menciptakan sistem

Lebih terperinci

JOB DESCRIPTION 1. Direktur 2. Keuangan

JOB DESCRIPTION 1. Direktur 2. Keuangan JOB DESCRIPTION 1. Direktur Orang yang bertugas memimpin dan bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan operasional yang dijalankan oleh perusahaan dan bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan atas

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan Perusahaan Daerah (PD) Aneka Industri dan Jasa Sumatera Utara berdiri pada tanggal 27 Juli 1985 berdasarkan Peraturan Daerah (PERDA) No 26 tahun 1985

Lebih terperinci

Lampiran 1. Rangkuman Wawancara. 1. Produk PT. Prima Rezeki Pertiwi apa saja? hanya satu, tetapi ukurannya bermacam-macam.

Lampiran 1. Rangkuman Wawancara. 1. Produk PT. Prima Rezeki Pertiwi apa saja? hanya satu, tetapi ukurannya bermacam-macam. L1 Lampiran 1 Rangkuman Wawancara 1. Produk PT. Prima Rezeki Pertiwi apa saja? Produk kita hanya Batu bata ringan, yang merupakan persenyawaan kimia dari beberapa bahan, seperti pasir, kapur semen, serta

Lebih terperinci

Evaluasi sistem dan prosedur pembelian bahan baku. pada perusahaan j rot galery. di Klaten. Oleh : Riasti F BAB I PENDAHULUAN

Evaluasi sistem dan prosedur pembelian bahan baku. pada perusahaan j rot galery. di Klaten. Oleh : Riasti F BAB I PENDAHULUAN Evaluasi sistem dan prosedur pembelian bahan baku pada perusahaan j rot galery di Klaten Oleh : Riasti F.3302181 BAB I PENDAHULUAN A. Sejarah Berdirinya Perusahaan Perusahaan J ROT GALERY adalah perusahaan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. sistem yang sedang berjalan dalam perusahaan, menganalisis kebutuhan informasi,

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. sistem yang sedang berjalan dalam perusahaan, menganalisis kebutuhan informasi, 49 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1. Tentang Perusahaan Pada bab tiga, akan diuraikan lebih banyak mengenai perusahaan yaitu gambaran sistem yang sedang berjalan dalam perusahaan, menganalisis

Lebih terperinci

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT Dutaniaga Khatulistiwa adalah perusahaan yang bergerak dibidang distibutor dalam perdagangan plastik. Perusahaan

Lebih terperinci

BAB 3 Objek Dan Metode Penelitian

BAB 3 Objek Dan Metode Penelitian BAB 3 Objek Dan Metode Penelitian 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah PT Maju Teknik Utama Indonesia yang berlokasi di Karawang, Jawa Barat (divisi tabung)

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara Lampiran I : Uraian Tugas dan Tanggung Jawab CV. Mitra Lestari Plastik 1. Komisaris Adapun tugas Komisaris adalah sebagai berikut : a. Menerima laporan pertanggung jawaban

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kearah yang lebih baik dengan didukung oleh kemajuan teknologi yang semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. kearah yang lebih baik dengan didukung oleh kemajuan teknologi yang semakin BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dimasa sekarang ini perindustrian di Indonesia sudah semakin berkembang kearah yang lebih baik dengan didukung oleh kemajuan teknologi yang semakin mutakhir, sehingga

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Perusahaan Daerah Aneka industri jasa Medan didirikan pada tahun 1985 berdasarkan Peraturan Daerah (PERDA) No. 26 tahun 1985 tanggal 27 Juli 1985

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan 3.1.1 Sejarah Organisasi PT PANCAYASA PRIMATANGGUH berdiri pada awal tahun 1990 oleh Budi Arifandi, Yohanes Kaliman dan Soegiarto Simon. PT PANCAYASA

Lebih terperinci

BAB 3 Analisis dan perancangan

BAB 3 Analisis dan perancangan BAB 3 Analisis dan perancangan 3.1 Riwayat Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan P.D. Rimba Alam Jaya berdiri pada tahun 1983 yang terletak di Jalan Srengseng Jakarta Barat, merupakan sebuah industri perdagangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. jadi, yang dimana persediaan ini tentu saja sangatlah perlu untuk selalu. kapasitas produksi yang ditetapkan.

BAB 1 PENDAHULUAN. jadi, yang dimana persediaan ini tentu saja sangatlah perlu untuk selalu. kapasitas produksi yang ditetapkan. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum, persediaan adalah segala sumber daya organisasi yang disimpan dalam antisipasinya terhadap pemenuhan permintaan konsumen pada suatu perusahaan. Persediaan

Lebih terperinci

BAB II CV. MORAWA TIMBER INDUSTRI

BAB II CV. MORAWA TIMBER INDUSTRI BAB II CV. MORAWA TIMBER INDUSTRI A. Sejarah Singkat CV. Morawa Timber Industri merupakan perusahaan penanaman Modal dalam negeri yang bergerak di bidang industri kayu untuk mengolah kayu bulat menjadi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat suatu tuntutan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat suatu tuntutan dalam BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat suatu tuntutan dalam kebutuhan hidup manusia. Hal ini juga membawa suatu kompetisi khususnya di dunia manufaktur.

Lebih terperinci

Hasil Wawancara. Berikut ini adalah Hasil wawancara dengan Manager Perusahaan PT.Youngindo Utama.

Hasil Wawancara. Berikut ini adalah Hasil wawancara dengan Manager Perusahaan PT.Youngindo Utama. Hasil Wawancara Berikut ini adalah Hasil wawancara dengan Manager Perusahaan PT.Youngindo Utama. Hasil wawancara telah kami ringkas dan padatkan menjadi beberapa paragraf yang dapat dilihat dibawah ini

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara Lampiran-1. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Dalam menjalankan aktivitas perusahaan sehari-hari dibutuhkan personil yang memegang jabatan tertentu dalam organisasi, dimana

Lebih terperinci

VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN

VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN Keberhasilan suatu perusahaan sangat bergantung pada bentuk dan struktur organisasinya. Sistem pengelolaan (manajemen) organisasi perusahaan bertugas untuk

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. proses produksi plastik kantongan dari bijih plastik. PT. Megah Plastik didirikan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. proses produksi plastik kantongan dari bijih plastik. PT. Megah Plastik didirikan BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Megah Plastik merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang proses produksi plastik kantongan dari bijih plastik. PT. Megah Plastik didirikan

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK PENELITIAN

BAB 3 OBJEK PENELITIAN BAB 3 OBJEK PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian 3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. MJPF Farma Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri farmasi obat hewan atau ternak, didirikan berdasarkan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. BATANGHARI TEBING PRATAMA adalah anak perusahaan dari PT. BATANGHARI & GROUP yang beralamat di Menara Kuningan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi sekarang di dunia industri persaingan antar perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi sekarang di dunia industri persaingan antar perusahaan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi sekarang di dunia industri persaingan antar perusahaan menjadi semakin ketat. Hanya perusahaan yang mampu menekan biaya produksi seminimal mungkin

Lebih terperinci