TEKNIK ASEPTIK DAN STERILISASI
|
|
- Leony Rachman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 TEKNIK ASEPTIK DAN STERILISASI I. PENDAHULUAN Pada kegiatan keterampilan teknik aseptik dan sterilisasi di semester II mahasiwaakan belajar mengenai fungsi dari teknik aseptik sebelum melakukan tindakan bedah baikitu minor surgery atau major surgery, dan atau tindakan medis di luar ruang operasi. II. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari keterampilan Teknik Aseptik dan Sterilisasi ini diharapkanmahasiswa mampu : 1. Mengetahui manfaat teknik aseptik dan sterilisasi. 2. Melakukan semua langkah cuci tangan (hand hygiene) dengan benar baik saat di ruang operasi maupun di luar ruang operasi 3. Mengetahui 5 moments hand hygiene 4. Memakai sarung tangan dengan teknik aseptik. 5. Memakai masker, head cap dan gowndengan teknik aseptic. 6. Menjaga sterilitas alat dan medan operasi. 7. Melakukan sterilisasi terhadap alat-alat medis dengan teknik yang tepat. III. MELATIH TEKNIK ASEPTIK Salah satu komplikasi yang sering terjadi setelah suatu tindakan bedah adalahinfeksi yang disebabkan oleh kontaminasi luka oleh mikroorganisme. Komplikasi yang sering menyertai tindakan bedah atau tindakan invasif yang lain harus dicegah untukmengurangi angka morbiditas dan mortalitas dan mempercepat penyembuhan luka. Salahsatu cara mencegah hal tersebut terjadi adalah dengan teknik kerja yang aseptik. Teknik aseptik adalah salah satu cara untuk memperoleh kondisi bebas dari mikroorganisme. Dasar dari teknik ini adalah bahwa infeksi berasal dari luar tubuh, sehingga teknik inidipakai untuk mencegah masuknya infeksi dari luar tubuh melalui tempat pembedahan.tujuan akhir dari aseptik adalah untuk menghindarkan pasiendari infeksi paska operasi dan untuk mencegah penyebaran patogen. Dengan demikian melalui teknik aseptikyang 1
2 baik selain dapat menghindarkan infeksi pada penderita juga akan melindungi dokteragar tidak terinfeksi oleh penderita. Mikroorganisme dapat menyebabkan infeksi melalui berbagai cara antara lain kontak dengan lingkungan, petugas kesehatan,atau alat-alat medis.teknik aseptik harus dilakukan pada saat pembedahan,kateterisasi urin, prosedur intravaskular, respiratory suction, pemasangan drain, pemasangan ventilator, pengambilan sampel darah, dll. A. Prosedur aseptik di ruang operasi Dalam pembedahan prosedur aseptik meliputi tindakan sebelum, saat maupunsesudah tindakan bedah, yaitu : a. Pemakaian masker dan penutup kepala. b. Mencuci tangan. c. Pemakaian sarung tangan dan jubah operasi. d. Persiapan penderita. e. Memelihara sterilisitas medan operasi. f. Menggunakan teknik operasi aman. g. Sterilisitas dari ruang operasi minor dan alat operasi. a. Pemakaian masker dan penutup kepala Masker digunakan oleh operator untuk menghindari terjadinya penyebaran bakteridari operator kepada penderita pada saat operator berbicara, bersin, batuk atau saatbernafas. Masker juga akan melindungi operator dari percikan darah dari penderita. Penutup kepala digunakan untuk mencegah kotoran atau bakteri dari kepalaoperator mengkontaminasi medan operasi. Gambar 1. Masker, head cap, dan eye protector 2
3 b. Mencuci tangan Walaupun operator telah menggunakan sarung tangan steril, tetapi dengan mencucidan menggosok tangan akan mengurangi risiko infeksi karena kontaminasi mikroorganismedari tangan operator. Hal ini karena pada saat menggunakan sarung tangan akan memberikan kondisi yang hangat dan lembab, yang akan menyebabkan bakteri mudah tumbuh, sehingga dengan mencuci tangan sebelummenggunakan sarung tangan steril akan meminimalkan dan menghambat pertumbuhanbakteri di dalam sarung tangan. Mencuci tangan juga harus disertai dengan menyikat tangan dan lengan dengansikat yang lembut agar tidak mengiritasi kulit. Gunakan sabun untuk mencuci tangan. Syarat surgical soapadalah : Tidak bersifat iritatif pada kulit. Efektif, artinya jumlah bakteri yang tertinggal di kulit hanya sedikit. Mempunyai masa antibakteri yang panjang. Dapat larut dan berbusa dalam air, baik air dingin maupun panas. Jumlah yang dibutuhkan sedikit (± 8 ml) setiap kali mencuci tangan. 3
4 Teknik mencuci tangan 4
5 5
6 6
7 c. Memakai jubah operasi (surgery gown) dan sarung tangan Teknik memakai surgery gown 7
8 8
9 Pemakaian sarung tangan Untuk semua prosedur tindakan pembedahan operator harus mengenakan sarung tangan steril.memakai danmelepas sarung tangan harus dilakukan secara benar. Sarung tangan harus diganti apabila: Bila tangan menyentuh bagian luar dari sarung tangan. Bila sarung tangan menyentuh benda yang tidak steril. Bila sarung tangan bocor, sobek atau tertusuk. Sarung tangan biasanya telah dibungkus dan ditata dengan baik agar dapat dipakaitanpa mengotori bagian luarnya.sarung tangan pertama harus dipasang denganmemegang lipatannya saja, sedangkan sarung tangan kedua harus dipegang denganmenggunakan sarung tangan pertama. Perlu diperhatikan bahwa pada sarung tangan yang terbungkus, bungkusluarnya tidak steril, sedangkan bungkus dalamnya steril. Teknik memakai sarung tangan dengan jubah operasi 9
10 10
11 Teknik memakai sarung tangan tanpa jubah operasi 1. Persiapkan tempat yang lapang untuk membuka sarung tangan. Bukalah bungkus sarung tangan atau dibukakan oleh orang lain. Bukalah bungkus bagian dalam sarung tangan. Maka tampak sarung tangan terlipat dengan telapak tangan diatas dan dilipat. Ambil sarung tangan pertama hanya dengan menyentuh bagian luar lipatan yang nanti akan menjadi bagian dalam setelah dipakai. 2. Dengan memegang luar lipatan masukkan tangan anda tanpa menyentuh bagianluar sarung tangan. Pegang dengan satu tangan dan tangan yang masukkan kesarung tangan (pegang pangkal sarung tangan yang terlipat dengan tangan kiri,tangan kanan dimasukkan ke sarung tangan). 3. Angkat ambil sarung tangan kedua dari dalam lipatan. Masukkan tangan anda. 4. Perhatikan sarung tangan pertama tidak boleh menyentuh bagian kulit tangan yangbelum bersarung tangan. Ambil sarung tangan yang lain dengan tangan yangsudah bersarung tangan, masukkan tangan ke dalam sarung tangan. 5. Balikkan lipatan sarung tangan pertama dengan memasukkan tangan dibawahlipatan. 6. Balikkan sarung tangan kedua seperti pada sarung tangan pertama. Betulkan letaksarung tangan sampai tepat pada jari-jari. Yang perlu diperhatikan pada cara ini adalah agar bagian luar sarung tangan tidaktersentuh oleh tangan secara langsung.oleh karena itu sarung tangan steril biasanyapangkalnya dilipat keluar agar dapat dipakai sebagai pegangan pada saat memakainyaseperti pada gambar di bawah ini. 11
12 Gambar 4. Prosedur memakai sarung tangan tanpa jubah operasi Melepas sarung tangan Sarung tangan yang sudah digunakan harus dilepaskan secara hati-hati, karenasarung tangan tersebut dapat mengandung bahan infeksius.dasarnya adalah bagianluar sarung tangan yang telah terkena darah dan cairan dari penderita jangan sampaimenyentuh kulit kita. Lepas sarung tangan dengan perlahan dan hati-hati sehingga tidakada darah yang memercik ke kulit kita. 12
13 Teknik melepas sarung tangan 13
14 d. Persiapan penderita Teknik aseptik yang baik terhadap pasien yang akan menjalani operasi akan dapat mengurangi jumlah organisme pada kulit pasien. Seluruh daerahoperasi harus dibersihkan seluruhnya.pada daerah kulit yang berambut tidak direkomendasikanuntuk mencukur rambut dengan shaver karena goresan dan luka pada kulit dapat menjaditempat pertumbuhan bakteri.lebih disarankan untuk menggunakan clipper. Lakukan pencukuran sesaat sebelum dilakukantindakan. Cara melakukan antiseptik pada kulit penderita adalah : Setelah kulit dibersihkan dengan air dan sabun, operator menggosok kulit medan operasi menggunakan kasa atau kapas yang dibasahi cairan antiseptik dan dijepit dangan klem kasa. Kasa yang telah dibasahi antiseptik diusapkan secara lembut dengan arah sirkuler, dimulai dari tangah medan operasi melingkar ke arah luar. Jangan menggunakan alkohol untuk mencuci mukosa. Gambar 6. Mensucihamakan medan operasi e. Memelihara sterilitas medan operasi Sterilitas medan operasi dilakukan dengan cara memasang duk steril berlubangpada daerah operasi dan melapisi meja yang digunakan untuk meletakkan alat-alat yangakan digunakan untuk operasi dengan duk steril. Hanya benda-benda steril yang boleh berada disekitar medan operasi. Perhatikan jangan sampai mengotori alat operasi pada saat membuka dari bungkusansteril. Ganti alat yang terkontaminasi. Jangan tempatkan medan steril dekat dengan pintu atau jendela. 14
15 Bila anda ragu masih steril atau telah terkontaminasi, anggaplah sudah terkontaminasi. f.menggunakan teknik operasi yang aman Menggunakan teknik operasi yang halus, mengendalikan perdarahan dengan baikdan memperlakukan jaringan dengan baik, akan dapat mengurangi risiko infeksi pasca operasi, karena bakteri akan mudah menyerang setelah perlakuan yang kasar danberlebihan pada jaringan dan perdarahan yang tidak terkontrol. g.sterilisasi ruang operasi Sterilisasi ruang operasi dapat dijaga dengan cara-cara sebagai berikut: 1. Membatasi jumlah orang di dalam ruang operasi. 2. Menutup pintu ruang operasi. 3. Membatasi orang yang keluar dan masuk ruang operasi. Yang diijinkan masuk hanya petugasyang berkepentingan dalam prosedur ini. 4. Setiap petugas yang masuk harus mengenakan penutup kepala, alas kaki, masker, danbaju khusus ruang operasi. 5. Menjaga kelembaban ruang operasi 6. Membersihkan lingkungan dan peralatan di ruang operasi menggunakan disonfektan yang adekuat (misalnya chlorin) dan dengan frekuensi pembersihan yang tepat. 7. Menjaga sirkulasi udara tetap baik di ruang operasi (misalnya dengan pemasangan exhaust) B. Prosedur hand hygiene di luar ruang operasi Tindakan hand hygiene tidak hanya perlu dilakukan di ruang operasi.di luar ruang operasi pun kita harus menerapkan prosedur hand hygiene.hand hygiene yang baik harus memenuhi 2 hal yaitu five moments hand hygiene (lima saat harus mencuci tangan dan langkahhand hygiene. 1. Five moments hand hygiene Berdasarkan guideline dari WHO tahun 2009 mengenai hand hygiene, terdapat 5 saat harus mencuci tangan (Gb. 7). Lima saat tersebut adalah : 1. Sebelum menyentuh pasien 2. Sebelum melakukan tindakan aseptik 15
16 3. Setelah terpapar cairan tubuh pasien 4. Setelah menyentuh pasien 5. Setelah menyentuh lingkungan sekitar perawatan pasien Gambar 7. Lima saat harus mencuci tangan Sumber : WHO on hand hygiene in health care, Langkah mencuci tangan Cuci tangan (Hand hygiene) dapat dilakukan dengan menggunakan hand rub berbasis alkohol ataupun dengan sabundan air mengalir. a. Cuci tangan dengan air dan sabun Apabila tangan kita tampak kotor atau apabila terdapat material infeksius yang menempel di tangan, maka kita harus melakukan cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir. Untuk mendapatkan hasil yang optimal, cuci tangan harus dilakukan dengan langkah maupun durasi waktu yang benar seperti tampak pada gb
17 Gambar 8. Langkah mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir Sumber : WHO guidelines on hand hygiene in health care, 2009 b. Cuci tangan dengan hand rub Apabila tangan kita tidak tampak kotor atau tidak tampak ada material infeksius yang menempel di tangan, cuci tangan cukup dilakukan dengan hand rub (direkomendasikan 17
18 menggunakan hand rub berbasis alkohol). Gambar 9 menunjukkan langkah-langkah dan durasi waktu cuci tangan menggunakan hand rub. Gambar 9. Langkah mencuci tangan dengan hand rub (berbasis alkohol) Sumber : WHO guidelines on hand hygiene in health care, 2009 METODE STERILISASI DAN DESINFEKSI ALAT-ALAT MEDIS Terdapat 3 metode sterilisasi dan desinfeksi: 18
19 1. Fisis Metode fisis terdiri dari 2 metode: a. Pemanasan Metode dengan pemanasan ada 2 cara yaitu - panas basah contoh: merebus, autoclave, pasteurisasi, tyndalisasi - panas kering, contoh: membakar, oven b. Penyinaran Sinar yang bisa dipakai untuk sterilisasi adalah sinar alfa, beta, gamma dan ultraviolet pada panjang gelombang tertentu. 2. Mekanik Sterilisasi dengan metode ini biasanya dilakukan dengan metode filtrasi. Cara filtrasi memakai saringan dengan milipore berdiameter 0,45 μm. Metode ini biasanya dipakai untuk sterilisasi benda cair dan yang mudah rusak dengan pemanasan. 3. Kimiawi Metode sterilisasi ini menggunakan bahan-bahan kimia Contoh: alkohol, yodoform, CaOCl 2 (kaporit), klorheksidin glukonat, karbol lysol,dll. Autoclave Alat-alatmedis yang akan disterilisasi biasanya dibungkus kemudian dimasukkan dalam autoclave.temperatur yang dipakai 121 o C dan tekanan pm (1,5 atm) selama menit. Etilen Oksida Metode ini dipakai untuk alat-alat yang tidak tahan panas, misalnya plastik dan karet, maka diberi etilen oksidadan dimasukkan dalam autoclave khusus, temperatur o C selama 3 jam. Antiseptik Antiseptik adalah cairan yang digunakan secara topikal sebagai prosedurantisepsis, banyak obat yang digunakan untuk prosedur ini diantaranya yang seringdipakai adalah povidone yodium.povidone yodium mempunyai efek antimikroba yangluas, tidak mengiritasi kulit bila dibandingkan iodine biasa sehingga bisa digunakan padamukosa.efektifitas tidak terlalu terganggu oleh material organik seperti darah.efeknyabekerja setelah 1-2 menit dan 19
20 untuk efek yang optimal harus ditunggu selamabeberapa menit.iodine sendiri sudah jarang dipakai karena mengiritasi kulit. Klorheksidin glukonat (Hibiscrub, Hibitane, Savlon ) mempunyai efekantimikroba yang luas tetapi pada tuberkulosis dan jamur mempunyai efek minimal.efek antimikrobanya panjang sampai 6 jam setelah pemakaian dan tidak tergangguoleh material organik. Terkadang dilaporkan menyebabkan iritasi terutama biladigunakan pada daerah genital.sangat dianjurkan untuk mencuci kulit dan merupakanantiseptik terbaik pengganti povidone iodine. Klorheksin glukonat merupakan antiseptik yang umum digunakan untuk mencuci tangan tim operasi. Alkohol 70% mempunyai efek antimikroba yang luas, kerjanya cepat, paling efektifdalam mengurangi mikroba, efektifitas tidak terlalu terganggu oleh material organik.kerugiannya karena alkohol bersifat mengeringkan kulit dan tidak bisa dipakai padamukosa, sebaiknya digunakan pada kulit yang bersih dan kering agar lebih efektif. 20
21 CHECKLIST PENILAIAN KETERAMPILAN MENCUCI TANGAN SEBELUM TINDAKAN PEMBEDAHAN No Aspek Keterampilan yang Dinilai 1 Melepaskan semua perhiasan dari jari tangan, pergelangan tangan dan leher, atur temperatur air, siapkan sabun dan sikat. 2 Membasahi tangan dan lengan sampai kurang lebih 3 cm di atas siku dan memakai surgical detergent secukupnya. 3 Membilas tangan dan lengan menggunakan air mengalir dari tangan ke lengan dan siku. 4 Membersihkan jari-jari, sela jari dan kuku, bilas dengan air mengalir. 5 Menyikat ujung jari tangan dan kuku. Ketika menyikat usahakan tangan diatas siku secara melingkar, dan jauhkan dari badan. 6 Menyikat daerah palmar, punggung tangan, sela ibu jari dan jari, gosok masing-masing permukaan. 7 Dengan posisi tangan di atas siku, ambil antiseptik secukupnya dan mencuci tangan lagi mulai dari ujung jari sampai ke siku. 8 Membilas tangan dengan air satu persatu dan tetap mengangkat tangan di atas siku. 9 Mengeringkan tangan dengan kain steril, dari ujung jari sampai siku. Menggunakan satu sisi kain untuk setiap tangan. 10 Mempertahankan tangan dan lengan lebih tinggi daripada siku dan menjauhkan tangan dari badan. SKOR TOTAL Skor Penjelasan : 0 Tidak dilakukan mahasiswa 1 Dilakukan, tapi belum sempurna 2 Dilakukan dengan sempurna, atau bila aspek tersebut tidak dilakukan mahasiswa karena situasi yang tidak memungkinkan (misal tidak diperlukan dalam skenario yang sedang dilaksanakan). Nilai Mahasiswa = Skor Totalx 100% 20 21
22 CHECKLIST PENILAIAN KETERAMPILAN MENCUCI TANGAN DENGAN SABUN DAN AIR MENGALIR DI LUAR RUANG OPERASI No Aspek Keterampilan yang Dinilai 1 Melepaskan semua perhiasan dari jari tangan, pergelangan tangan, siapkan sabun. 2 Membasahi tangan dan memakai sabun secukupnya. 3 Menggosokkan telapak tangan kanan dengan telapak tangan kiri. 4 Menggosok punggung tangan kanan dengan telapak tangan kiri, jari menggosok sela-sela jari, dilakukan sama untuk punggung tangan kiri 5 Menggosok telapak tangan kanan dengan telapak tangan kiri, jari menggosok sela-sela jari 6 Menggosok bagian belakang jari-jari dengan telapak tangan yang berlawanan, posisi saling mengunci. 7 Menggosok ibu jari dengan arah rotasi menggunakan tangan yang berlawanan 8 Menggosok ke-empat jari dengan arah rotasi pada telapak tangan yang berlawanan 9 Membilas tangan dengan air mengalir 10 Mengeringkan tangan dengan handuk sekali pakai 11 Menutup kran air dengan menggunakan handuk SKOR TOTAL Skor Penjelasan : 0 Tidak dilakukan mahasiswa 1 Dilakukan, tapi belum sempurna 2 Dilakukan dengan sempurna, atau bila aspek tersebut tidak dilakukan mahasiswa karena situasi yang tidak memungkinkan (misal tidak diperlukan dalam skenario yang sedang dilaksanakan). Nilai Mahasiswa = Skor Totalx 100% 22 22
23 CHECKLIST PENILAIAN KETERAMPILAN MENCUCI TANGAN DENGAN HAND RUB BERBASIS ALKOHOL No Aspek Keterampilan yang Dinilai 1 Melepaskan semua perhiasan dari jari tangan dan pergelangantangan. Skor Menuangkan hand rub pada telapak tangan. 3 Menggosokkan telapak tangan kanan dengan telapak tangan kiri. 4 Menggosok punggung tangan kanan dengan telapak tangan kiri, jari menggosok sela-sela jari, dilakukan sama untuk punggung tangan kiri 5 Menggosok telapak tangan kanan dengan telapak tangan kiri, jari menggosok sela-sela jari 6 Menggosok bagian belakang jari-jari dengan telapak tangan yang berlawanan, posisi saling mengunci. 7 Menggosok ibu jari dengan arah rotasi menggunakan tangan yang berlawanan 8 Menggosok ke-empat jari dengan arah rotasi pada telapak tangan yang berlawanan Tangan anda telah aman saat alkohol mengering SKOR TOTAL Penjelasan : 0 Tidak dilakukan mahasiswa 1 Dilakukan, tapi belum sempurna 2 Dilakukan dengan sempurna, atau bila aspek tersebut tidak dilakukan mahasiswa karena situasi yang tidak memungkinkan (misal tidak diperlukan dalam skenario yang sedang dilaksanakan). Nilai Mahasiswa = Skor Totalx 100% 16 23
24 CHECKLIST PENILAIAN TEKNIK MENGGUNAKAN SARUNG TANGAN TANPA JUBAH OPERASI No Aspek Keterampilan yang Dinilai 1 Dapat menyiapkan sarung tangan dengan tepat/siap pakai. 2 Mengambil sarung tangan kanan dengan tangan kiri pada lipatan keluar bagian proximal. 3 Memasang sarung tangan tersebut pada tangan kanan tanpa menyentuh bagian luarnya. 4 Mengambil sarung tangan kiri dengan tangan kanan pada sisi dalam lipatan sarung tangan. 5 Memasang sarung tangan kiri tanpa tangan kanan menyentuh tangan kiri. 6 Balikkan kedua sarung tangan dengan memasukkan tangan pada bagian bawah/pangkal lipatan. 7 Membetulkan letak sarung tangan sampai tepat pada jarijari. SKOR TOTAL Skor Penjelasan : 0 Tidak dilakukan mahasiswa 1 Dilakukan, tapi belum sempurna 2 Dilakukan dengan sempurna, atau bila aspek tersebut tidak dilakukan mahasiswa karena situasi yang tidak memungkinkan (misal tidak diperlukan dalam skenario yang sedang dilaksanakan). Nilai Mahasiswa =Skor Totalx 100% 14 24
25 CHECKLIST PENILAIAN KETERAMPILAN MEMAKAI JUBAH OPERASI No Aspek Keterampilan yang Dinilai 1 Dengan satu tangan mengambil jubah operasi (gown terlipat) dan hanya menyentuh lapisan paling luar 2 Memegang gown tanpa gown menyentuh tubuh dan benda lain yang tak steril 3 Masukkan kedua lengan pada lengan gown 4 (dengan bantuan asisten) Ujung jari tidak menyentuh bagian luar ujung gown. 5 (Asisten akan membantu merapikan gown). Perhatikan bahwa asisten hanya boleh menyentuh permukaan bagian dalam gown. SKOR TOTAL Skor Penjelasan : 0 Tidak dilakukan mahasiswa 1 Dilakukan, tapi belum sempurna 2 Dilakukan dengan sempurna, atau bila aspek tersebut tidak dilakukan mahasiswa karena situasi yang tidak memungkinkan (misal tidak diperlukan dalam skenario yang sedang dilaksanakan). Nilai Mahasiswa = Skor Totalx 100% 10 25
26 DAFTAR PUSTAKA 1. Berry & Kohn s, 1996, OPERATING ROOM TECHNIQUE, 8th edition, Mosby-Yearbook, Inc Bookrags Antiseptic Encyclopedia of Surgery: A Guide for Patients and Caregivers, Aseptic Technique Medical Education Division, Brookside Associates Ltd., 2008, Scrub, Gown, and Glove Procedure. /Index.htm 4. Dudley, Eckersley, and Brown A Guide to Practical Procedures in Medicine and Surgery, Butterworth-Heinemann Ltd., London. 5. Engender Health, 2001, Aseptic Technique. 6. Sodera, Saleh dan Evans, 1991, Illustrated Handbook of Minor Surgery and Operation Technique, Heineman Medical Book, London. 26
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN Jl. Ir. Sutami 36 A Surakarta Tel/Fax (0271)
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN Jl. Ir. Sutami 36 A Surakarta Tel/Fax (0271) 664178 BUKU MANUAL KETERAMPILAN KLINIK TOPIK ASEPTIK DAN ALAT
Lebih terperinciRUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PURI BETIK HATI. Jl. Pajajaran No. 109 Jagabaya II Bandar Lampung Telp. (0721) , Fax (0721)
PANDUAN CUCI TANGAN RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PURI BETIK HATI Jl. Pajajaran No. 109 Jagabaya II Bandar Lampung Telp. (0721) 787799, Fax (0721) 787799 Email : rsia_pbh2@yahoo.co.id BAB I DEFINISI Kebersihan
Lebih terperinciSTERILISASI & DESINFEKSI
STERILISASI & DESINFEKSI Baskoro Setioputro 6-1 Cara penularan infeksi : 1. Kontak Langsung, tidak langsung, droplet 2. Udara Debu, kulit lepas 3. Alat Darah, makanan, cairan intra vena 4. Vektor / serangga
Lebih terperinciBuku Panduan Pendidikan Keterampilan Klinik 1 Keterampilan Sanitasi Tangan dan Penggunaan Sarung tangan
Buku Panduan Pendidikan Keterampilan Klinik 1 Keterampilan Sanitasi Tangan dan Penggunaan Sarung tangan Rahmawati Minhajat Dimas Bayu Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin 2014 KETERAMPILAN SANITASI
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Infeksi nosokomial adalah infeksi yang ditunjukkan setelah pasien
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Infeksi Nosokomial Infeksi nosokomial adalah infeksi yang ditunjukkan setelah pasien menjalani proses perawatan lebih dari 48 jam, namun pasien tidak menunjukkan gejala sebelum
Lebih terperinciPengemasan dengan sterilisasi steam/gas. Sterilisasi dengan steam/gas. Pembungkus dapat ditembus oleh uap/gas Impermiabel bagi mikroba Tahan lama
PERAWATAN DAN MAINTENANCE PREPARASI OPERASI Dr. Drh.Gunanti S,MS Bag Bedah dan Radiologi PERSIPAN PENGEMASAN Prinsip : bebas dari kontaminasi Peralatan dan bahan harus bersih : Alat dibersihkan manual/pembersih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Health Care Associates Infections (HCAI) adalah masalah besar dalam patient safety, dimana pengawasan dan kegiatan pencegahan harus menjadi prioritas utama untuk dilakukan,
Lebih terperinciBAB I DEFINISI. APD adalah Alat Pelindung Diri.
BAB I DEFINISI APD adalah Alat Pelindung Diri. Pelindung yang baik adalah yang terbuat dari bahan yang telah diolah atau bahan sintetik yang tidak tembus air atau cairan lain (darah atau cairan tubuh).
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Kewaspadaan universal (Universal Precaution) adalah suatu tindakan
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kewaspadaan Umum/Universal Precaution 2.1.1. Defenisi Kewaspadaan universal (Universal Precaution) adalah suatu tindakan pengendalian infeksi yang dilakukan oleh seluruh tenaga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bersifat dinamis dan merupakan masalah kesehatan yang sedang dihadapi terutama
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit infeksi adalah penyakit yang disebabkan oleh mikroba patogen yang bersifat dinamis dan merupakan masalah kesehatan yang sedang dihadapi terutama oleh negara-negara
Lebih terperinciKegiatan Belajar TUJUAN. Pembelajaran Umum. Setelah mempelajari materi ini diharapkan Anda dapat mengaplikasikan prosedur mencuci tangan yang benar
Mencuci Tangan Kegiatan Belajar I Tujuan Pembelajaran Umum Tujuan Pembelajaran Khusus TUJUAN Pembelajaran Umum Setelah mempelajari materi ini diharapkan Anda dapat mengaplikasikan prosedur mencuci tangan
Lebih terperinci1. Pentingnya patient safety adalah a. Untuk membuat pasien merasa lebih aman b. Untuk mengurangi risiko kejadian yang tidak diharapkan Suatu
1. Pentingnya patient safety adalah a. Untuk membuat pasien merasa lebih aman b. Untuk mengurangi risiko kejadian yang tidak diharapkan Suatu kejadian yang mengakibatkan cedera yang tidak diharapkan pada
Lebih terperinciDAFTAR TILIK CUCI TANGAN MEDIS
CUCI TANGAN MEDIS N0 PROSEDUR TINDAKAN NILAI 1 Menyiapkan peralatan yang dibutuhkan 2 Melepas semua perhiasan yang menempel di tangan dan lengan 3 Membasahi kedua belah tangan dengan air mengalir 4 Memberi
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. tanggung jawab dan wewenang dalam mengelola kegiatan pelayanan
8 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 1.2 Kepala Ruangan 1.2.1 Pengertian Kepala Ruangan Kepala ruangan adalah seorang tenaga perawatan profesional yang diberi tanggung jawab dan wewenang dalam mengelola kegiatan pelayanan
Lebih terperinciPENUNTUN SKILLS LAB BLOK 4.3 ELEKTIF Topik 2.A KESEHATAN INTERNASIONAL DAN KARANTINA
PENUNTUN SKILLS LAB BLOK 4.3 ELEKTIF Topik 2.A KESEHATAN INTERNASIONAL DAN KARANTINA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2016 1. PANDUAN KESELAMATAN UNTUK PETUGAS KESEHATAN I. Pengantar Panduan
Lebih terperinciLAMPIRAN Lampiran 1. Surat Permohonan
LAMPIRAN Lampiran 1. Surat Permohonan Surat Permohonan untuk Bersedia menjadi Responden Assalamualaikum Dengan hormat, Dengan ini saya, Nama : Diani Susanti NIM : 20140310087 Pendidikan : Program Studi
Lebih terperinciLEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN. Hubungan Pengetahuan Perawat Tentang Infeksi Nosokomial Dan Kepatuhan Perawat
Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN Hubungan Pengetahuan Perawat Tentang Infeksi Nosokomial Dan Kepatuhan Perawat Dalam Mencuci Tangan Cara Biasa Sesuai SOP
Lebih terperinciPengendalian infeksi
Pengendalian infeksi Medis asepsis atau teknik bersih Bedah asepsis atau teknik steril tindakan pencegahan standar Transmisi Berbasis tindakan pencegahan - tindakan pencegahan airborne - tindakan pencegahan
Lebih terperinci10/13/2015 HIGIENE KARYAWAN DALAM PENGOLAHAN MAKANAN
HIGIENE KARYAWAN DALAM PENGOLAHAN MAKANAN Jur. Tek. Industri Pertanian FTP-UB Higiene adalah ilmu yang berhubungan dengan masalah kesehatan dan berbagai usaha untuk mempertahankan atau untuk memperbaiki
Lebih terperinciKarakteristik Responden. 2. Lama Bertugas / pengalaman bekerja. 3.Mengikuti pelatihan APN ( Asuhan persalinan Normal)
Lampiran 1. No.Responden : Tanggal : Karakteristik Responden 1. Pendidikan Bidan a. DI b. DIII c. DIV d. S2 2. Lama Bertugas / pengalaman bekerja. a. < 5 Tahun b. 5-10 Tahun c. >10 Tahun 3.Mengikuti pelatihan
Lebih terperincitekanan tinggi. Akibatnya, dibutuhkan temperatur yang lebih tinggi C atau
STERILISASI ALAT 1. Definisi Sterilisasi adalah proses yang menghancurkan semua bentuk kehidupan. Suatu benda steril dipandang dari sudut mikrobiologi, artinya bebas dari semua bentuk kehidupan (Mulyanti
Lebih terperinciPenggunaan Alat Pelindung Diri (APD) merupakan salah satu bagian dari kewaspadaan standar.
Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) merupakan salah satu bagian dari kewaspadaan standar. Penggunaan APD perlu pengawasan karena dengan penggunaan APD yang tidak tepat akan menambah cost TUJUAN PENGGUNAAN
Lebih terperinciCARA MENCUCI TANGAN CARA MENCUCI TANGAN
N A M A/ JABATAN TANGGAL DAN TANDA TANGAN PENYUSUN Rukruk Rukayah TL Pelaksana Lanjutan PEMERIKSA DISETUJUI DAN DISAHKAN Drs. Zulfakhri, MT Ka subid Pelayanan Kesehatan Dra. Rini Heroe Oetami, MT Ka bid
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN. persepsi sehingga ada respon untuk mewujudkan suatu tindakan.
BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN A. Tindakan Defenisi tindakan adalah mekanisme dari suatu pengamatan yang muncul dari persepsi sehingga ada respon untuk mewujudkan suatu tindakan. Tindakan mempunyai beberapa
Lebih terperinciSTANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERAWATAN JENAZAH
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERAWATAN JENAZAH 1. Pengertian Perawatan jenazah adalah perawatan pasien setelah meninggal, perawatan termasuk menyiapkan jenazah untuk diperlihatkan pada keluarga, transportasi
Lebih terperinciSAP (SATUAN ACARA PENGAJARAN) DIARE
SAP (SATUAN ACARA PENGAJARAN) DIARE Disusun Oleh : 1. Agustia Hastami P17420108041 2. Arsyad Sauqi P17420108044 3. Asih Murdiyanti P17420108045 4. Diah Ariful Khikmah P17420108048 5. Dyah Faria Utami P17420108050
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR STERILISASI
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR STERILISASI Disusun Oleh: Rifki Muhammad Iqbal (1211702067) Biologi 3 B Kelompok 6 JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SUNAN
Lebih terperinciSATUAN ACARA PENYULUHAN 6 LANGKAH MENCUCI TANGAN DENGAN BENAR
SATUAN ACARA PENYULUHAN 6 LANGKAH MENCUCI TANGAN DENGAN BENAR Masalah : Kurangnya informasi tentang 6 langkah cuci tangan Pokok Bahasan : Pengendalian infeksi Sub Pokok Bahasan : 6 Langkah cuci tangan
Lebih terperinciSTANDART OPERASIONAL PROSEDUR
STANDART OPERASIONAL PROSEDUR ILMU DASAR KEPERAWATAN II Disusun Oleh Kelompok SDL 1 S1 / 1B 1. Ardiana Nungki A 101.0008 2. Desi Artika R 101.0018 3. Diah Rustanti 101.0022 4. Diyan Maulid 101.0026 5.
Lebih terperinciDAFTAR ISI. 1.1 Latar belakang Definisi Pengelolaan Linen...5
DAFTAR ISI 1.1 Latar belakang...1 1.2 Definisi...4 1.3 Pengelolaan Linen...5 i PEMROSESAN PERALATAN PASIEN DAN PENATALAKSANAAN LINEN Deskripsi : Konsep penting yang akan dipelajari dalam bab ini meliputi
Lebih terperinciMENCUCI INSTRUMEN BEDAH No.Dokumen No.Revisi Halaman. Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh : Direktur RS
MENCUCI INSTRUMEN BEDAH L KEPERAWATA N Agar instrumen bedah yang dipakai dapat dibersihkan dari bahan berbahaya pasien 1. Siapkan larutan chlorine 0.5% secukupnya. 2. Selesai melakukan operasi, prosedur
Lebih terperinciUniversitas Sumatera Utara
Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN PERILAKU HYGIENE PERAWAT DAN FASILITAS SANITASI DALAM PENCEGAHAN INFEKSI NOSOKOMIAL DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PERDAGANGAN KABUPATEN SIMALUNGUN TAHUN 2012 1. DATA UMUM A.
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kepatuhan 2.1.1. Definisi Kepatuhan Kamus Umum Bahasa Indonesia mendeksripsikan bahwa patuh adalah suka menurut perintah, taat pada perintah, sedangkan kepatuhan adalah perilaku
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. Pencegahan Infeksi Pencegahan infeksi tidak terpisah dari komponen- komponen lain dalam asuhan selama persalinan dan kelahiran bayi. Tindakan ini harus diterapkan dalam setiap
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Infeksi Silang Infeksi adalah perpindahan agen infeksi antara pasien, dokter gigi dan petugas kesehatan dalam lingkungan pelayanan kesehatan gigi. Infeksi dapat disebabkan oleh
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Bidan Bidan adalah seseorang yang telah menjalani program pendidikan bidan, yang diakui oleh negara tempat ia tinggal, dan telah berhasil menyelesaikan studi terkait
Lebih terperinciBuku Petunjuk Pemakaian Pengering Rambut Ion Negatif
Buku Petunjuk Pemakaian Pengering Rambut Ion Negatif NBID42 Untuk Penggunaan Rumah Tangga Mohon agar Buku Petunjuk Pemakaian ini dibaca dengan baik sebelum pemakaian, dan pakailah peralatan dengan benar.
Lebih terperinciPerawat instrument (Scrub Nurse) dan perawat sirkuler di kamar operasi.
Perawat instrument (Scrub Nurse) dan perawat sirkuler di kamar operasi Ditulis pada Senin, 15 Februari 2016 03:14 WIB oleh fatima dalam katergori Kamar Bedah tag Kamar Bedah, Oka, Perawat Instrument, Perawat
Lebih terperinciLANGKAH-LANGKAH PERAWATAN KULIT WAJAH
LANGKAH-LANGKAH PERAWATAN KULIT WAJAH PERAWATAN MINGGUAN Selain perawatan harian, lakukan juga perawatan seminggu sekali untuk kulit wajah kita agar kulit terawat dengan maksimal. Langkah I Membersihkan
Lebih terperinciASEPSIS SESUDAH TINDAKAN BEDAH MULUT
ASEPSIS SESUDAH TINDAKAN BEDAH MULUT OLEH Ahyar Riza NIP: 132 316 965 FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009 Ahyar Riza : Asepsis Sesudah Tindakan Bedah Mulut, 2009 ASEPSIS SESUDAH
Lebih terperinciLINDUNGILAH KELUARGA ANDA DARI PENULARAN BATUK DAN FLU DENGAN ETIKA BATUK YANG BAIK DAN BENAR
LINDUNGILAH KELUARGA ANDA DARI PENULARAN BATUK DAN FLU DENGAN ETIKA BATUK YANG BAIK DAN BENAR Di musim hujan seperti sekarang ini, membuat daya tahan tubuh menjadi menurun bila kita tidak menjaganya, berbagai
Lebih terperinciSATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) : Cuci Tangan yang Baik dan Benar Pokok Bahasan : Cara Mencuci Tangan yang Baik dan Benar : keluarga dan klien
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) Topik : Cuci Tangan yang Baik dan Benar Pokok Bahasan : Cara Mencuci Tangan yang Baik dan Benar Sasaran : keluarga dan klien Tempat : Ruang melati Hari / Tgl : Kamis, 6 Juni
Lebih terperinciSTANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PERAWATAN JENASAH
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PERAWATAN JENASAH Oleh: MEITY MASITHA ANGGRAINI KESUMA PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PERAWATAN
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. (WHO, 2002). Infeksi nosokomial (IN) atau hospital acquired adalah
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 1.Infeksi nosokomial 1.1 Pengertian infeksi nosokomial Nosocomial infection atau yang biasa disebut hospital acquired infection adalah infeksi yang didapat saat klien dirawat di
Lebih terperinciPENCABUTAN IMPLANT. No Sikap dan Prilaku. 1. Menyambut klien dan memperkenalkan diri dengan ramah
PENCABUTAN IMPLANT No Sikap dan Prilaku. 1. Menyambut klien dan memperkenalkan diri dengan ramah Gambar 2. Menjelaskan tujuan dan proedur yang akan dilakukan kepada keluarga 3. Komunikasi dan kontak mata
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Instalasi Gawat Darurat (IGD) Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah sakit mempunyai tugas menyelenggarakan pelayanan asuhan medis dan asuhan keperawatan sementara serta
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. selama kunjungan antenatal atau pasca persalinan/bayi baru lahir atau saat
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pencegahan Infeksi Pencegahan infeksi adalah bagian esensial dari asuhan lengkap yang diberikan kepada ibu dan bayi baru lahir dan harus dilaksakan secara rutin pada
Lebih terperinciDAFTAR TILIK PEMASANGAN IMPLAN JADENA. Beri nilai setiap langkah klinik dengan mengunakan kriteria sebadai berikut :
DAFTAR TILIK PEMASANGAN IMPLAN JADENA Beri nilai setiap langkah klinik dengan mengunakan kriteria sebadai berikut 1. Perlu perbaikan 2. Mampu 3. Mahir Langkah langkah tidak dilakukan dengan benar dan atau
Lebih terperinciAspirasi Vakum Manual (AVM)
Aspirasi Vakum Manual (AVM) Aspirasi Vakum Manual (AVM) merupakan salah satu cara efektif evakuasi sisa konsepsi pada abortus inkomplit. Evakuasi dilakukan dengan mengisap sisa konsepsi dari kavum uteri
Lebih terperinciPANDUAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) BAB I PENDAHULUAN
PANDUAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keselamatan (safety) telah menjadi isu global termasuk juga untuk rumah sakit. Keselamatan pasien merupakan prioritas utama untuk
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 : DELVA ADRE MEI PUSPITASARI NIM : PLAN OF ACTION (SEPTEMBER 2016 JULI 2017) Februar Oktober. No. Kegiatan Penelitian Septem
LAMPIRAN 1 Nama : DELVA ADRE MEI PUSPITASARI NIM : 1401100082 PLAN OF ACTION (SEPTEMBER 2016 JULI 2017) No. Kegiatan Penelitian Septem Novem Desembe Februar Oktober Januari ber ber r i Maret April Mei
Lebih terperinciPROSEDUR STANDAR Tanggal Terbit : / /200
PENGERTIAN : 1. Dekontaminasi adalah langkah awal untuk memproses benda mati agar lebih aman ditangani petugas sebelum dicuci. 2. Pembersihan adalah proses menghilangkan secara fisik seluruh kotoran, darah
Lebih terperinciDisampaikan pada Pertemuan Ilmiah Tahunan Nasional Ikatan Perawat Dialisis Indonesia (IPDI) Palembang, 17 Oktober 2014
Disampaikan pada Pertemuan Ilmiah Tahunan Nasional Ikatan Perawat Dialisis Indonesia (IPDI) Palembang, 17 Oktober 2014 PENDAHULUAN KEWASPADAAN ISOLASI PELAKSANAAN PPI DI RS & FASILITAS PETUNJUK PPI UNTUK
Lebih terperinciUNIVERSITAS SUMATERA UTARA LEMBAR OBSERVASI
LAMPIRAN 1 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA LEMBAR OBSERVASI HUBUNGAN PERILAKU CUCI TANGAN DENGAN JUMLAH KOLONI KUMAN PADA TELAPAK TANGAN PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT MARTHA FRISKA MEDAN TAHUN 2016
Lebih terperinciPersalinan Normal. 60 Langkah. Asuhan Persalinan Kala dua tiga empat. Dikutip dari Buku Acuan Asuhan Persalinan Normal
Persalinan Normal 60 Langkah Asuhan Persalinan Kala dua tiga empat Dikutip dari Buku Acuan Asuhan Persalinan Normal PERSALINAN NORMAL 60 Langkah Asuhan Persalinan Kala dua tiga empat KEGIATAN I. MELIHAT
Lebih terperinciNomer Station 1 Judul Station Perawatan Jenazah di RS Waktu yang
Nomer Station 1 Judul Station Perawatan Jenazah di RS Waktu yang 7 menit dibutuhkan Tujuan station Menilai kemampuan prosedur perawatan jenazah HIV/AIDS di RS Area kompetensi 1. Komunikasi efektif pada
Lebih terperinciSOP PERAWATAN LUKA A. KLASIFIKASI LUKA BEDAH
SOP PERAWATAN LUKA A. KLASIFIKASI LUKA BEDAH 1. Luka bersih Luka operasi yang tidak terinfeksi, dimana tidak ditemukan adanya inflamasi dan tidak ada infeksi saluran pernafasan, pencernaan, dan urogenital.
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. mencetuskan global patient safety challenge dengan clean care is safe care, yaitu
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia kesehatan tidak bisa terlepas dari keselamatan pasien, yang merupakan suatu upaya dari petugas kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan yang aman untuk
Lebih terperinciBuku Petunjuk Pemakaian Pengeriting Rambut Berpelindung Ion
Buku Petunjuk Pemakaian Pengeriting Rambut Berpelindung Ion NACC10 Untuk Penggunaan Rumah Tangga Mohon agar Buku Petunjuk Pemakaian ini dibaca dengan baik sebelum pemakaian, dan pakailah peralatan dengan
Lebih terperinciLampiran 1 LEMBAR PERMINTAAN MENJADI RESPONDEN
Lampiran 1 LEMBAR PERMINTAAN MENJADI RESPONDEN Judul penelitian : Perilaku Ibu Primipara dalam Merawat Bayi Baru Lahir di Kelurahan Sukaraja Kecamatan Medan Maimun. Peneliti : Erpinaria Saragih Saya telah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Infeksi Nosokomial 1. Pengertian Menurut Paren (2006) pasien dikatakan mengalami infeksi nosokomial jika pada saat masuk belum mengalami infeksi kemudian setelah dirawat selama
Lebih terperinciSMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 8. Penggunaan Alat Dan Bahan Laboratorium Latihan Soal 8.4
1. Cara aman membawa alat gelas adalah dengan... SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 8. Penggunaan Alat Dan Bahan Laboratorium Latihan Soal 8.4 Satu tangan Dua tangan Dua jari Lima jari Kunci Jawaban : B Alat-alat
Lebih terperinci6. Botol kecil steril untuk bahan pemeriksaan steril
Prosedur Pemasangan Kateter Urin Ditulis pada Senin, 15 Februari 2016 00:50 WIB oleh fatima dalam katergori Kebutuhan Dasar tag KDM, Kateter, Eliminasi Uri http://fales.co/blog/prosedur-pemasangan-kateter-urin.html
Lebih terperinciPANDUAN CLINICAL SKILL LABORATORIUM SENAM KAKI DIABETIK. Oleh. Tim Endokrin dan Metabolik
PANDUAN CLINICAL SKILL LABORATORIUM SENAM KAKI DIABETIK Oleh Tim Endokrin dan Metabolik PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2014 TATA TERTIB Sebelum Praktikum
Lebih terperinciLEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON RESPONDEN. Nama saya lailani Zahra, sedang menjalani pendidikan di Program D-IV Bidan
LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON RESPONDEN Assalamu alaikum Wr.Wb/ Salam Sejahtera Dengan hormat, Nama saya lailani Zahra, sedang menjalani pendidikan di Program D-IV Bidan Pendidik Fakultas USU. Saya sedang
Lebih terperinciPENANGANAN TEPAT MENGATASI DEMAM PADA ANAK
PENANGANAN TEPAT MENGATASI DEMAM PADA ANAK Demam pada anak merupakan salah satu pertanda bahwa tubuhnya sedang melakukan perlawanan terhadap kuman yang menginfeksi. Gangguan kesehatan ringan ini sering
Lebih terperinciMEMISAHKAN ALAT YANG BERSIH DAN ALAT YANG KOTOR, ALAT YANG MEMERLUKAN STERILISASI, ALAT YANG MEBUTUHKAN PERAWATAN YANG LEBIH LANJUT
ERAWATAN YANG LEBIH LANJUT 1. engertian Melaksanakan pemeliharaan alat-alat keperawatan dan alat alat kedokteran dengan cara memisahkan, membersihkan, mendesinfektan, menyeterilkan dan menyimpannya. 2.
Lebih terperinciPELAKSANAAN CUCI TANGAN HAND RUB PERAWAT DI RUANG PRE OPERASI KAMAR BEDAH
PELAKSANAAN CUCI TANGAN HAND RUB PERAWAT DI RUANG PRE OPERASI KAMAR BEDAH Agustina Dewi Kristani 1), Siwi Ikaristi Maria Theresia 2) STIKes Panti Rapih Yogyakarta, Jl. Tantular 401 Pringwulung, Condong
Lebih terperinci60 Langkah Asuhan Persalinan Normal
60 Langkah Asuhan Persalinan Normal I. MELIHAT TANDA DAN GEJALA KALA DUA 1. Mengamati tanda dan gejala persalinan kala dua. Ibu mempunyai keinginan untuk meneran. Ibu merasa tekanan yang semakin meningkat
Lebih terperinciPENUNTUN PEMBELAJARAN
PENUNTUN PEMBELAJARAN TEKNIK PENGAMBILAN, PEMBUATAN PRAPARAT LANGSUNG DAN PENGIRIMAN SEKRET URETHRA Diberikan pada Mahasiswa Semester IV Fakulytas Kedokteran Unhas SISTEM UROGENITAL FAKULTAS KEDOKTERAN
Lebih terperinciMAKALAH MEMANDIKAN DAN PERAWATAN TALI PUSAT
MAKALAH MEMANDIKAN DAN PERAWATAN TALI PUSAT disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah stase anak Disusun Oleh: Aisah Jamil 220112140501 Annisa Labertha 220112140531 Asep Dahyadi 220112140515 Esa Novi Mardianih
Lebih terperinciA. Informasi Fasilitas Kesehatan
LAMPIRAN 73 74 A. Informasi Fasilitas Kesehatan MODUL 1. INFORMASI FASILITAS KESEHATAN Modul ini harus dijawab oleh Kepala fasilitas kesehatan atau perawat. Untuk setiap item, tandai jawaban paling tepat
Lebih terperinciUntuk menjamin makanan aman
Untuk menjamin makanan aman HIGIENE & SANITASI MAKANAN Mencegah kontaminasi makanan oleh mikroba Mencegah perkembangbiakan mikroba Mencegah terjadinya kontaminasi cemaran lain Higiene : upaya untuk memelihara
Lebih terperinciLampiran 1. Daftar Pertanyaan Wawancara kepada Konsumen Restoran X
7 Lampiran. Daftar Pertanyaan Wawancara kepada Konsumen Restoran X. Kapan Anda datang untuk makan di Restoran ini? Jawaban:. Produk apa yang biasanya Anda beli? Jawaban:. Selama makan di restoran ini,
Lebih terperinci- Memberi rasa nyaman pada klien. - Meningkatkan proses penyembuhan luka. Perawatan luka dilakukan jika luka kotor/luka basah
SOP perawatan luka ganggren SOP Perawatan Luka Ganggren Tujuan perawatan gangren: - Mencegah meluasnya infeksi - Memberi rasa nyaman pada klien - Mengurangi nyeri - Meningkatkan proses penyembuhan luka
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Infeksi Nosokomial 1. Pengertian Infeksi nosokomial adalah suatu infeksi yang diperoleh pasien selama dirawat di rumah sakit. Infeksi nosokomial terjadi karena adanya transmisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dinilai melalui berbagai indikator. Salah satunya adalah penilaian terhadap upaya
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mutu pelayanan kesehatan khususnya keperawatan di rumah sakit dapat dinilai melalui berbagai indikator. Salah satunya adalah penilaian terhadap upaya pencegahan infeksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 3% - 21%, dan infeksi daerah operasi (IDO) mencakup 5% - 31% dari total
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pencegahan infeksi merupakan salah satu bagian terpenting dalam setiap pembedahan dan dimulai sebelum melakukan tindakan operasi (praoperasi). WHO melaporkan prevalensi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepatuhan Menurut Adiwimarta, Maulana, & Suratman (1999) dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kepatuhan didefinisikan sebagai kesetiaan, ketaatan atau loyalitas. Kepatuhan yang
Lebih terperinciAspirasi Vakum Manual (AVM) Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi
Aspirasi Vakum Manual (AVM) Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi No. Langkah/Kegiatan 1. Persiapan Lakukan konseling dan lengkapi persetujuan tindakan medis. 2. Persiapkan alat,
Lebih terperinciPERAWATAN KOLOSTOMI Pengertian Jenis jenis kolostomi Pendidikan pada pasien
PERAWATAN KOLOSTOMI Pengertian * Sebuah lubang buatan yang dibuat oleh dokter ahli bedah pada dinding abdomen untuk mengeluarkan feses (M. Bouwhuizen, 1991) * Pembuatan lubang sementara atau permanen dari
Lebih terperinciPENCEGAHAN INFEKSI ALIRAN DARAH PRIMER (IADP) (Rana Suryana SKep. Medical Dept. PT Widatra Bhakti)
PENCEGAHAN INFEKSI ALIRAN DARAH PRIMER (IADP) (Rana Suryana SKep. Medical Dept. PT Widatra Bhakti) I. Pendahuluan Penggunaan peralatan intravaskular (IV) tidak dapat dihindari pada pelayanan rumah sakit
Lebih terperinciLampiran 1. Daftar Angka Paling Mungkin Coliform dengan Tiga Tabung
LAMPIRAN Lampiran 1. Daftar Angka Paling Mungkin Coliform dengan Tiga Tabung Kombinasi Jumlah Tabung yang Positif 1:10 1:100 1:1000 APM per gram atau ml 0 0 0
Lebih terperinciSOP PERAWATAN LUKA GANGREN
SOP PERAWATAN LUKA GANGREN A. Alat dan Bahan Steril 1. Bak Instrument 1 buah 2. Pinset Anatomi 1 buah 3. Pinset Chirurgis 1 buah 4. Gunting 1 buah 5. Handschoon 1 pasang 6. Kasa, deppers 7. Korentang dalam
Lebih terperinci1 Universitas Kristen Maranatha
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang lnfeksi saluran cerna memiliki angka morbiditas dan mortalitas yang tinggi di seluruh dunia, dengan angka kejadian tertinggi didapatkan di negara berkembang terutama
Lebih terperinciPETUNJUK PERAWATAN TENSIMETER RAKSA (Sphigmomanometer Raksa) dan STETOSKOP
Halaman : 1 dari 5 PETUNJUK PERAWATAN TENSIMETER RAKSA (Sphigmomanometer Raksa) dan 1. Ruang Lingkup Petunjuk ini berisi prosedur perawatan yang berlaku pada alat Tensimeter Raksa RIESTER (Mercurial Sphygmomanometers
Lebih terperinciLembar Persetujuan Menjadi Peserta Penelitian
Lampiran 1 Lembar Persetujuan Menjadi Peserta Penelitian Kepatuhan Perawat dalam Penerapan Prosedur Tetap Perawatan Luka Post Operasi Sectio Caesarea di RSUD Langsa Tahun 212 Saya adalah mahasiswa Fakultas
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Udara tidak mengandung komponen nutrisi yang penting untuk bakteri, adanya
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Jenis Bakteri Udara Pada Rumah Sakit Udara tidak mengandung komponen nutrisi yang penting untuk bakteri, adanya bakteri udara kemungkinan terbawa oleh debu, tetesan uap air kering
Lebih terperinciPANDUAN CLINICAL SKILL LABORATORIUM INJEKSI INSULIN. Oleh. Tim Endokrin dan Metabolik
PANDUAN CLINICAL SKILL LABORATORIUM INJEKSI INSULIN Oleh Tim Endokrin dan Metabolik PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2014 TATA TERTIB Sebelum Praktikum
Lebih terperinciBAB ll TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kelman (1958) dalam Sarwono (2007) dijelaskan bahwa
BAB ll TINJAUAN PUSTAKA A. Kepatuhan. Kepatuhan merupakan modal dasar seseorang berperilaku. Menurut Kelman (1958) dalam Sarwono (2007) dijelaskan bahwa perubahan sikap dan perilaku individu diawali dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bakteri terdapat dimana-mana di dalam tanah, debu, udara, dalam air susu,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bakteri terdapat dimana-mana di dalam tanah, debu, udara, dalam air susu, maupun pada permukaan jaringan tubuh kita sendiri, di segala macam tempat serta lingkungan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Pengertian Penyuluhan Kesehatan. kegiatan yang berlandaskan prinsip-prinsip belajar untuk
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Penyuluhan Kesehatan a. Pengertian Penyuluhan Kesehatan Penyuluhan kesehatan merupakan kegiatan yang melekat pada setiap upaya peningkatan kesehatan.penyuluhan
Lebih terperinciLAPORAN PENDAHULUAN PERAWATAN KOLOSTOMI Purwanti,
LAPORAN PENDAHULUAN PERAWATAN KOLOSTOMI Purwanti, 0906511076 A. Pengertian tindakan Penyakit tertentu menyebabkan kondisi-kondisi yang mencegah pengeluaran feses secara normal dari rektum. Hal ini menimbulkan
Lebih terperinciDAFTAR TILIK KETERAMPILAN PEMASANGAN IUD
DAFTAR TILIK KETERAMPILAN PEMASANGAN IUD Nama : NPM : Tanggal Ujian : Penguji : 1. Nilai 2 : Memuaskan : Memperagakan langkah langkah atau tugas sesuai Dengan prosedur standar atau pedoman 2. Nilai 1 :
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan adalah hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah seseorang
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pengetahuan 2.1.1. Definisi Pengetahuan Pengetahuan adalah hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek/benda tertentu
Lebih terperinciLampiran 1. A. Kuesioner Nordic Body Map Nama : Umur : Pendidikan terakhir : Masa kerja :...tahun
Lampiran 1 KUESIONER GAMBARAN KELUHAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PEKERJA PANDAI BESI DITINJAU DARI SIKAP KERJA DAN ALAT PELINDUNG DIRI DI KUALA BEGUMIT KECAMATAN BINJAI KABUPATEN LANGKAT TAHUN
Lebih terperinciASEPTIC DAN ANTISEPTIC. FACULTY OF MEDICINE UNIVERSITY OF TRISAKTI Kelly Radiant
ASEPTIC DAN ANTISEPTIC FACULTY OF MEDICINE UNIVERSITY OF TRISAKTI Kelly Radiant DEFINITION WHAT IS ASEPTIC? MEDICAL ASEPTIC SURGICAL ASEPTIC SOURCES OF INFECTION TOOLS AND MATERIALS HOST ENVIRONMEN T PERSONAL
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1
LAMPIRAN Lampiran 1 407 408 Lampiran 2 408 409 Lampiran 3 409 410 Lampiran 4 BUKU KIA 410 411 412 413 414 Lampiran 5 KSPR 414 415 416 Lampiran 6 416 LEAFLET PERSIAPAN PERSALINAN 417 418 LEAFLET TANDA-TANDA
Lebih terperinciNama Alat Fungsi Cara Kerja Alat Cara Membersihkan 1. Labu Ukur Untuk mengencerkan suatu larutan.
Nama Alat Fungsi Cara Kerja Alat Cara Membersihkan 1. Labu Ukur Untuk mengencerkan suatu larutan. Cara menggunakannya adalah dibersihkan, dikalibrasi, lalu dikeringkandengan lap. Kemudian dimasukkan larutan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. terhadap infeksi nosokomial. Infeksi nosokomial adalah infeksi yang didapat pasien
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mutu pelayanan kesehatan khususnya pelayanan keperawatan di rumah sakit dapat dinilai melalui berbagai indikator, salah satunya adalah melalui penilaian terhadap
Lebih terperinci