MENJAHIT PAKAIAN 1 GAR.OO

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MENJAHIT PAKAIAN 1 GAR.OO"

Transkripsi

1 MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR GARMEN MENJAHIT PAKAIAN 1 BUKU INFORMASI DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.51 Lt.7.B Jakarta Selatan

2 DAFTAR ISI Daftar Isi... 1 BAB I PENGANTAR Konsep Dasar Competency Based Training (CBT) Penjelasan Modul Pengakuan Kompetensi Terkini (RCC) Pengertian-pengertian Istilah...5 BAB II STANDAR KOMPETENSI Peta Paket Pelatihan Pengertian Unit Standar Unit Kompetensi yang Dipelajari Judul Unit Kode Unit Deskripsi Unit Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja Batasan Variabel Panduan Sistem Penilaian Implikasi Sumber Konsistensi Kinerja Konteks Pengujian Kompetensi Kunci...13 BAB III STRATEGI BELAJAR DAN METODE BELAJAR Strategi Belajar Metode Belajar...14 BAB IV. MATERI UNIT KOMPETENSI Pengenalan Alat Jahit Bahan dan Benang Mengoperasikan Mesin Jahit Industri Berlatih menjahit dengan garis Istilah istilah dalam industri pakaian jadi BAB V.SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI 5.1. Sumber Daya Manusia Sumber-sumber Perpustakaan...34 Halaman: 1 dari 33

3 BAB I KATA PENGANTAR 1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi Apakah pelatihan berdasarkan kompetensi? Pelatihan berdasarkan kompetensi adalah pelatihan yang memperhatikan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperlukan di tempat kerja agar dapat melakukan pekerjaan dengan kompeten. Standar Kompetensi dijelaskan oleh Kriteria Unjuk Kerja. Apakah artinya menjadi kompeten ditempat kerja? Jika anda kompeten dalam pekerjaan tertentu, anda memiliki seluruh keterampilan, pengetahuan dan sikap yang perlu untuk ditampilkan secara efektif ditempat kerja, sesuai dengan standar yang telah disetujui. 2. Penjelasan Modul 2.1. Desain Modul Modul ini didisain untuk dapat digunakan pada Pelatihan Klasikal dan Pelatihan Individual/mandiri : Pelatihan klasikal adalah pelatihan yang disampaiakan oleh seorang pelatih. Pelatihan individual/ mandiri adalah pelatihan yang dilaksanakan oleh peserta dengan menambahkan unsur-unsur/sumber-sumber yang diperlukan dengan bantuan dari pelatih Isi Modul a. Buku Informasi Buku informasi ini adalah sumber pelatihan untuk pelatih maupun peserta pelatihan. b. Buku Kerja Buku kerja ini harus digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencatat setiap pertanyaan dan kegiatan praktik baik dalam Pelatihan Klasikal maupun Pelatihan Individual / mandiri. Buku ini diberikan kepada peserta pelatihan dan berisi : Kegiatan-kegiatan yang akan membantu peserta pelatihan untuk mempelajari dan memahami informasi. Kegiatan pemeriksaan yang digunakan untuk memonitor pencapaian keterampilan peserta pelatihan. Kegiatan penilaian untuk menilai kemampuan peserta pelatihan dalam melaksanakan praktik kerja. Halaman: 2 dari 33

4 c. Buku Penilaian Buku penilaian ini digunakan oleh pelatih untuk menilai jawaban dan tanggapan peserta pelatihan pada Buku Kerja dan berisi : Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan sebagai pernyataan keterampilan. Metode-metode yang disarankan dalam proses penilaian keterampilan peserta pelatihan. Sumber-sumber yang digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencapai keterampilan. Semua jawaban pada setiap pertanyaan yang diisikan pada Buku Kerja. Petunjuk bagi pelatih untuk menilai setiap kegiatan praktik. Catatan pencapaian keterampilan peserta pelatihan Pelaksanaan Modul Pada pelatihan klasikal, pelatih akan : Menyediakan Buku Informasi yang dapat digunakan peserta pelatihan sebagai sumber pelatihan. Menyediakan salinan Buku Kerja kepada setiap peserta pelatihan. Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama dalam penyelenggaraan pelatihan. Memastikan setiap peserta pelatihan memberikan jawaban / tanggapan dan menuliskan hasil tugas praktiknya pada Buku Kerja. Pada Pelatihan individual / mandiri, peserta pelatihan akan : Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama pelatihan. Menyelesaikan setiap kegiatan yang terdapat pada buku Kerja. Memberikan jawaban pada Buku Kerja. Mengisikan hasil tugas praktik pada Buku Kerja. Memiliki tanggapan-tanggapan dan hasil penilaian oleh pelatih Pengakuan Kompetensi Terkini (RCC) Apakah Pengakuan Kompetensi Terkini (Recognition of Current Competency). Jika anda telah memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk elemen unit kompetensi tertentu, anda dapat mengajukan pengakuan kompetensi terkini (RCC). Berarti anda tidak akan dipersyaratkan untuk belajar kembali. Anda mungkin sudah memiliki pengetahuan dan keterampilan, karena anda telah : a. Bekerja dalam suatu pekerjaan yang memerlukan suatu pengetahuan dan keterampilan yang sama atau b. Berpartisipasi dalam pelatihan yang mempelajari kompetensi yang sama atau c. Mempunyai pengalaman lainnya yang mengajarkan pengetahuan dan keterampilan yang sama. Halaman: 3 dari 33

5 2.5. Pengertian-pengertian Istilah Profesi Profesi adalah suatu bidang pekerjaan yang menuntut sikap, pengetahuan serta keterampilan/keahlian kerja tertentu yang diperoleh dari proses pendidikan, pelatihan serta pengalaman kerja atau penguasaan sekumpulan kompetensi tertentu yang dituntut oleh suatu pekerjaan/jabatan. Standardisasi Standardisasi adalah proses merumuskan, menetapkan serta menerapkan suatu standar tertentu. Penilaian / Uji Kompetensi Penilaian atau Uji Kompetensi adalah proses pengumpulan bukti melalui perencanaan, pelaksanaan dan peninjauan ulang (review) penilaian serta keputusan mengenai apakah kompetensi sudah tercapai dengan membandingkan bukti-bukti yang dikumpulkan terhadap standar yang dipersyaratkan. Pelatihan Pelatihan adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan untuk mencapai suatu kompetensi tertentu dimana materi, metode dan fasilitas pelatihan serta lingkungan belajar yang ada terfokus kepada pencapaian unjuk kerja pada kompetensi yang dipelajari. Kompetensi Kompetensi adalah kemampuan seseorang untuk menunjukkan aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan serta penerapan dari ketiga aspek tersebut ditempat kerja untuk mwncapai unjuk kerja yang ditetapkan. Standar Kompetensi Standar kompetensi adalah standar yang ditampilkan dalam istilah-istilah hasil serta memiliki format standar yang terdiri dari judul unit, deskripsi unit, elemen kompetensi, kriteria unjuk kerja, ruang lingkup serta pedoman bukti. Sertifikat Kompetensi Adalah pengakuan tertulis atas penguasaan suatu kompetensi tertentu kepada seseorang yang dinyatakan kompeten yang diberikan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi. Sertifikasi Kompetensi Adalah proses penerbitan sertifikat kompetensi melalui proses penilaian/ uji kompetensi. Halaman: 4 dari 33

6 BAB II STANDAR KOMPETENSI 1. Peta Paket Pelatihan Untuk mempelajari modul ini perlu membaca dan memahami modul-modul lain yang berkaitan diantaranya : - Kesehatan dan Keselamatan Kerja 2. Pengertian Unit Standar Kompetensi Apakah Standar Kompetensi? Setiap Standar Kompetensi menentukan : b. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mencapai kompetensi. c. Standar yang diperlukan untuk mendemonstrasikan kompetensi. d. Kondisi dimana kompetensi dicapai. Apa yang akan Anda pelajari dari Unit Kompetensi ini? Anda akan mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan dipersyaratkan untuk Menerapkan prosedur-prosedur mutu. Berapa lama Unit Kompetensi ini dapat diselesaikan? Pada sistem pelatihan berdasarkan kompetensi, fokusnya ada pada pencapaian kompetensi, bukan pada lamanya waktu. Peserta yang berbeda mungkin membutuhkan waktu yang berbeda pula untuk menjadi kompeten dalam keterampilan tertentu. Berapa banyak/kesempatan yang Anda miliki untuk mencapai kompetensi? Jika Anda belum mencapai kompetensi pada usaha/kesempatan pertama, Pelatih Anda akan mengatur rencana pelatihan dengan Anda. Rencana ini akan memberikan Anda kesempatan kembali untuk meningkatkan level kompetensi Anda sesuai dengan level yang diperlukan. Jumlah maksimum usaha/kesempatan yang disarankan adalah 3 (tiga) kali. 3. Unit Kompetensi yang Dipelajari Dalam sistem pelatihan, Standar Kompetensi diharapkan menjadi panduan bagi peserta pelatihan atau siswa untuk dapat : mengidentifikasikan apa yang harus dikerjakan peserta pelatihan. mengidentifikasikan apa yang telah dikerjakan peserta pelatihan. memeriksa kemajuan peserta pelatihan. menyakinkan bahwa semua elemen (sub-kompetensi) dan criteria unjuk kerja telah dimasukkan dalam pelatihan dan penilaian. Halaman: 5 dari 33

7 3.1. Judul Unit Menjahit Pakaian Kode Unit GAR Deskripsi Unit Unit ini meliputi keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk meragkai dan menjahit pakaian dan komponen-komponennya pada situasi dimana hanya dibutuhkan teknik-teknik dasar. Ini merupakan salah satu unit kompetensi bidang produksi yang mempunyai tingkatan paling rendah, kompetensinya meliputi sejumlah kecil pengoperasian dasar yang biasanya hanya memakai sejumlah kecil jenis mesin untuk menentukan prosedur/metode baik secara tersendiri atau dalam situasi berkelompok. Bila dikemas dalam pada tingkatan yang lebih tinggi, kompetensinya biasanya meliputi sejumlah pengoperasian yang memiliki tingkat kesulitan lebih tinggi. Dalam hal ini mungkin diperlukan variasi jenis mesin yang lebih luas dan pekerjaannya akan meliputi demonstrasi pemilihan pada tingkat yang lebih tinggi, inisiatif dan pengambilan keputusan dalam mengerjakan pekerjaannya sendiri, baik secara individu maupun dalam lingkungan berkelompok. Sejumlah pernyataan variabel dan panduan bukti memberikan detil perbedaan pada bukti yang diperlukan di berbagai tingkatan 3.4. Elemen Kompetensi 1) Menyiapkan tempat kerja 2) Menyiapkan bagian-bagian pekerjaan 3) Mengidentifikasi mesin yang tidak baik 4) Menjahit pakaian 5) Menyerahkan pekerjaan yang telah selesai 6) Menerapkan praktek keselamatan dan kesehatan kerja Kriteria Unjuk Kerja 1) Batas ruang kerja dan tempat duduk disiapkan sesuai dengan standar ergonomik tempat kerja. 2) Mesin dibersihkan dan diperiksa sesuai dengan prosedur kerja. 3) Menyimpan catatan sesuai dengan persyaratan tempat kerja. 4) Mesin disiapkan dan disesuaikan dengan prosedur kerja serta spesifikasi pekerjaan (misalnya benang yang benar, ukuran jarum dan panjangnya, pengaturan penarikan benang dan kelengkapan lainnya). Halaman: 6 dari 33

8 5) Jarum, kelengkapan dan/atau bagian-bagiannya diperiksa dan dilaporkan atau diganti, sesuai dengan prosedur kerja dan perintah perusahaan. 6) Bundel pekerjaan diterima, diperiksa dan ditindaklanjuti sesuai dengan prosedur kerja termasuk memeriksa bahwa bundelnya telah sesuai dengan informasi yang ditulis pada label, bahwa tidak ada kesalahan pengguntingan atau kesalahan kain dan bahwa pekerjaan sebelumnya yang sesuai telah diselesaikan 7) Lembaran-lembaran pekerjaan diletakkan secara berurutan sesuai dengan prosedur kerja dan spesifikasinya 8) Tampilan mesin secara tetap diperiksa untuk melihat tanda-tanda kerusakan, termasuk bukti dari pengawasan lembaran yang sudah selesai, dan dilakukan langkah-langkah pada setiap tindakan yang dibutuhkan sesuai dengan kebutuhan tempat kerja.. 9) Lembaran-lembaran dijahit sesuai dengan prosedur kerja serta persyaratan pengoperasian. 10) Lembaran-lembaran dijahit sesuai dengan persyaratan produk dan standar kualitas yang ditentukan. 11) Lembaran-lembaran dijahit sesuai dengan persyaratan keselamatan perorangan serta persyaratan kecepatan kerja. 12) Kecepatan mesin dan penanganan pekerjaan dikontrol untuk setiap jenis pengoperasian, kain, dan jenis produk sesuai dengan prosedur kerja. 13) Penjahitan lembaran diawasi, setiap kesalahan diidentifikasi, dan diambil tindakan seperlunya, lembaran yang sudah selesai diperiksa kualitasnya. 14) Hasil pengawasan lembaran yang sudah selesai dicatat sesuai prosedur kerja. 15) Diambil tindakan penolakan atau pembetulan terhadap lembaran yang salah, dan dicatat sesuai prosedur kerja. 16) Diambil tindakan pencegahan untuk menghindari terulangnya kesalahan, hal ini dicatat sesuai prosedur kerja. 17) Pencatatan produksi atau slip pengemasan dilengkapi sesuai dengan prosedur kerja. 18) Pekerjaan yang telah selesai diarahkan pada pengoperasian berikutnya atau bagian pengemasan sesuai dengan prosedur kerja. 19) Kebijakan dan prosedur keselamatan dan kesehatan kerja diikuti dalam setiap pengoperasian mesin. Tindakan dilakukan sesuai dengan kebijakan dan prosedur kerja untuk mencegah terjadinya kecelakaan serta untuk memperkecil bahaya pada keamanan perseorangan 3.6. Kemampuan Awal Peserta pelatihan harus telah memiliki kemampuan awal pada pengetahuan Kesehatan dan Keselamata Kerja. Halaman: 7 dari 33

9 4. Batasan Variabel 4.1. Konteks umum 1) Kompetensi harus didemonstrasikan dalam pekerjaan untuk menentukan prosedur/cara baik secara individu maupun dalam kelompok 2) Pekerjaan dilakukan sesuai dengan persyaratan tetap, persyaratan asuransi organisasi, peraturan keselamatan dan kesehatan kerja, prosedur penanganan manual serta peraturan kesehatan yang sesuai 4.2. Lingkungan kerja meliputi 1) Pekerjaan mungkin dilakukan dalam produksi berskala besar atau situasi bisnis kecil. 2) Kesulitan pengoperasian pengoperasian mesin jahit mungkin termasuk teknik dasar dimana penempatan pekerjaan mungkin dikontrol oleh penggaris, lampu sensor atau alat-alat pemandu lainnya atau dimana ada pengisian kain yang tidak sulit. 3) Jumlah pengoperasian/mesin kompetensi harus didemonstrasikan pada pelaksanaan paling sedikit satu jenis pengoperasian serta satu jenis mesin dimana penempatan pekerjaan mungkin dikontrol oleh penggaris, lampu sensor atau alat pemandu lainnya atau dimana ada pengisian kain yang tidak sulit. 4). Kebijakan dan prosedur keselamatan dan kesehatan kerja meliputi: a. Pakaian pengaman perseorangan dan peralatan yang dipakai sesuai dengan prosedur kerja. b. Praktek penanganan bahan yang aman diikuti dengan benar sesuai dengan prosedur kerja c. Dilakukan masa istirahat sesuai prosedur kerja. d. Tempat kerja diatur sesuai dengan persyaratan keselamatan dan kesehatan kerja termasuk ergonomik. e. Diikuti penandaan gang pada tempat kerja. f. Bila tidak dipakai peralatan disimpan sesuai dengan prosedur kerja g. Ruang kerja dijaga kebersihannya dan dibebaskan dari hambatan pada setiap saat sesuai dengan prosedur kerja. h. Lantai dan tempat kerja dibebaskan dari sisa-sisa benang, bahan, debu dan sampah sesuai dengan prosedur kerja. i. Peralatan dibersihkan sesuai dengan prosedur kerja dan perintah perusahaan Halaman: 8 dari 33

10 4.3. Sumber informasi atau dokumen meliputi 1) Bundel tiket 2) Prosedur dan spesifikasi organisasi kerja 3) Staf yang terorganisir atau dari luar 4) Prosedur kualitas dan standar 5) Persyaratan pelanggan 4.4. Konteks tempat kerja meliputi 1) Prosedur organisasi kerja dan praktek yang berhubungan dengan pembuatan dan penjahitan pakaian. 2) Kondisi pelayanan, peraturan dan persetujuan industri meliputi. 3) Praktek standar kerja. 4) Kegiatan pelaporan termasuk komunikasi verbal dan tertulis sesuai dengan kebijakan dan prosedur organisasi. 5) Komunikasi mungkin lisan, tertulis atau visual dan dapat berisi data sederhana. 6) Bertanggungjawab pada pemeliharaan dan kualitas kerja sendiri serta dibutuhkan untuk menyumbangkan peningkatan kualitas hasil tim maupun seksi bila diperlukan. 7) Keselamatan, lingkungan kerapian dan kualitas ditentukan oleh mesin/peralatan pabrik, peraturan pemerintah dan perusahaan 8) Peraturan dan perundang-undangan yang berlaku dapat dimasukkan a. Peraturan keselamatan dan kesehatan kerja yang sesuai dengan kegiatan tempat kerja. b. Peraturan kompensasi pegawai. 5. PANDUAN PENILAIAN 5.1. Aspek-aspek bukti kritis yang perlu diperhatikan Pengujian harus menentukan pengetahuan dan keterampilan yang sesuai: 1) Memeriksa pekerjaan disesuaikan dengan tiket informasi dan standar kerja. 2) Menyiapkan tempat kerja dan pekerjaan sebelum pelaksanaan pengoperasian mesin jahit. 3) Menerapkan teknik penjahitan dasar terhadap sejumlah pengoperasian terbatas. Halaman: 9 dari 33

11 4) Mengoperasikan paling sedikit satu jenis mesin pengoperasian dimana penempatan pekerjaan mungkin dikontrol oleh penggaris, lampu sensor atau alat panduan lainnya atau dimana ada pengisian kain yang tidak sulit. 5) Menerapkan kebijakan keselamatan dan Kesehatan kerja pada pengoperasian pekerjaan. 6) Menyimpan catatan yang akurat Pengujian setiap unit yang saling terikat Unit ini bisa diuji tersendiri atau bersama dengan unit lain yang membentuk bagian fungsi pekerjaan 5.3. Pengetahuan dan keterampilan yang dipersyaratkan 1) Pengetahuan utama a. Aspek-aspek keselamatan dan kesehatan, peraturan, kode etik, kebijakan dan prosedur yang sesuai dengan kegiatan-kegiatan perusahaan. b. Proses pembuatan pakaian jadi dan mesin dimana penempatan pekerjaan dikontrol oleh penggaris, lampu sensor, atau perlengkapan lainnya dimana ada pengisian kain yang tidak sulit. c. Sifat-sifat kain tertentu, benang dan bahan lain yang dipakai dalam pembuatan pakaian jadi secara masal. d. Peraturan dan kode etik keselamatan dan kesehatan kerja yang sesuai. e. Prosedur tempat kerja. f. Prosedur pelaporan. 2) Keterampilan utama. a. Menangani, menerima dan membuat pakaian b. Menyimpan catatan dan dokumentasi sesuai prosedur. c. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan kebijakan dan prosedur keselamatan dan kesehatan kerja. d. Memenuhi tuntutan persyaratan pekerjaan e. Berkomunikasi secara efektif dengan individu, kelompok kerja maupun pengawas. f. Menerjemahkan dan melaksanakan prosedur yang telah ditentukan. Halaman: 10 dari 33

12 6. Implikasi sumber Mengakses pada situasi nyata maupun simulasi pekerjaan yang dilakukan di rumah atau situasi pembuatan pakaian di luar pabrik yang meliputi daerah kerja yang nyata atau simulasi, bahan, peralatan dan informasi pada spesifikasi pekerjaan, peraturan dan prosedur keselamatan yang sesuai, standar kualitas, prosedur organisasi dan persyaratan pelanggan 7. Konsistensi kinerja 7.1. Menerapkan pengetahuan dan keterampilan utama bila: a. Mengatur pekerjaan. b. Menyelesaikan tugas. c. Mengidentifikasi peningkatan. d. Menerapkan peringatan keselamatan yang sesuai dengan tugas. e. Menguji kemampuan pengoperasian peralatan tertentu yang dipakai dalam proses pekerjaan Menunjukkan bukti penerapan prosedur kerja yang sesuai meliputi: a. Kebijakan dan prosedur bahaya termasuk kode etiknya. b. Prosedur bekerja dan instruksi pekerjaan. c. Prosedur kualitas. d. Sampah, polusi, dan proses pengelolaan daur ulang Mengambil tindakan cepat, kecelakaan dan kejadian dilaporkan sesuai dengan persyaratan tetap dan prosedur perusahaan Pekerjaan diselesaikan secara sistematis dengan memperhatikan detil tanpa merusak barang, peralatan atau orang Catatan pekerjaan disimpan dan dipelihara sesuai dengan peraturan industri yang sesuai. 8. Konteks pengujian Pengujian dilakukan di tempat kerja atau simulasi lingkungan yang sesuai. Halaman: 11 dari 33

13 9. KOMPETENSI KUNCI NO KOMPETENSI KUNCI TINGKAT 1. Mengumpulkan, Mengorganisir dan menganalisa Informasi 2. Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 3. Merencanakan dan mengorganisir aktivitas-aktivitas 4. Bekerja dengan orang lain dan kelompok 5. Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 6. Memecahkan masalah 7. Menggunakan Teknologi Kompetensi kunci dibagi dalam tiga tingkatan kemampuan Tingkatan 1 Melaksanakan kegiatan Tingkatan 2 Mengelola kegiatan Tingkatan 3 Mengevaluasi dan melaksanakan proses perubahan Halaman: 12 dari 33

14 BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN 1. Strategi Belajar Belajar dalam suatu sistem Berdasarkan Kompetensi berbeda dengan yang sedang diajarkan di kelas oleh Pelatih. Pada sistem ini Anda akan bertanggung jawab terhadap belajar Anda sendiri, artinya bahwa Anda perlu merencanakan belajar Anda dengan Pelatih dan kemudian melaksanakannya dengan tekun sesuai dengan rencana yang telah dibuat. Persiapan/perencanaan a. Membaca bahan/materi yang telah diidentifikasi dalam setiap tahap belajar dengan tujuan mendapatkan tinjauan umum mengenai isi proses belajar Anda. b. Membuat catatan terhadap apa yang telah dibaca. c. Memikirkan bagaimana pengetahuan baru yang diperoleh berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yang telah anda miliki. d. Merencanakan aplikasi praktik pengetahuan dan keterampilan Anda. Permulaan dari proses pembelajaran a. Mencoba mengerjakan seluruh pertanyaan dan tugas praktik yang terdapat pada tahap belajar. b. Merevisi dan meninjau materi belajar agar dapat menggabungkan pengetahuan Anda. Pengamatan terhadap tugas praktik a. Mengamati keterampilan praktik yang didemonstrasikan oleh Pelatih atau orang yang telah berpengalaman lainnya. b. Mengajukan pertanyaan kepada Pelatih tentang konsep sulit yang Anda temukan. Implementasi a. Menerapkan pelatihan kerja yang aman. b. Mengamati indicator kemajuan personal melalui kegiatan praktik. c. Mempraktikkan keterampilan baru yang telah Anda peroleh. Penilaian Melaksanakan tugas penilaian untuk penyelesaian belajar Anda. 2. Metode Belajar Terdapat tiga prinsip metode belajar yang dapat digunakan. Dalam beberapa kasus, kombinasi metode belajar mungkin dapat digunakan. Halaman: 13 dari 33

15 Belajar secara mandiri Belajar secara mandiri membolehkan Anda untuk belajar secara individual, sesuai dengan kecepatan belajarnya masing-masing. Meskipun proses belajar dilaksanakan secara bebas, Anda disarankan untuk menemui Pelatih setiap saat untuk mengkonfirmasikan kemajuan dan mengatasi kesulitan belajar. Belajar Berkelompok Belajar berkelompok memungkinkan peserta untuk dating bersama secara teratur dan berpartisipasi dalam sesi belajar berkelompok. Walaupun proses belajar memiliki prinsip sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing, sesi kelompok memberikan interaksi antar peserta, Pelatih dan pakar/ahli dari tempat kerja. Belajar terstruktur Belajar terstruktur meliputi sesi pertemuan kelas secara formal yang dilaksanakan oleh Pelatih atau ahli lainnya. Sesi belajar ini umumnya mencakup topic tertentu. Halaman: 14 dari 33

16 BAB IV MATERI UNIT KOMPETENSI MENJAHIT PAKAIAN Pengenalan Alat jahit Berdasarkan fungsinya peralatan menjahit dapat dikelompokkan menjadi 2 (dua) antara lain : Mesin jahit dan mesin penyelesaian Perlengkapan/ Akseoris menjahit Mesin jahit dan mesin penyelesaian Mesin jahit dan mesin penyelesaian yang dipakai di industri pakaian jadi pada umumnya adalah mesin mesin yang memiliki kecepatan tinggi, sehingga orang sering menyebutkan dengan istilah mesin jahit industri atau mesin jahit High Speed. Ada beberapa jenis mesin industri antara lain : 1) Mesin Jahit Single Nedless Gb 1 Mesin jahit Single Nedle adalah mesin jahit yang menggunakan satu jarum berfungsi untuk menjahit setikan lurus dengan satu jalur. Mesin jahit ini biasanya dipakai untuk menjahit bahan bahan yang tidak mulur (Strech) seperti katun, jean atau yang lain dan kampuhnya diselesaikan dengan mesin obras. 2) Mesin jahit Lockstitch Mesin jahit Lockstitch, adalah mesin dengan satu jarum yang menghasilkan sebuah locstitch. Dengan menggunakan sebuah jarum tunggal dan benang mesin ini dapat menggabungkan dua bahan/ kain dengan sederatan benang Gb 2 tunggal. Hasil jahitan dikedua sisi terlihat sama, sangat cocok dipakai untuk menjahit bahan/kain yang mempunyai daya mulur/strech seperti bahan bahan kaos. Mesin jahit ini sangat praktis sehingga paling banyak digunakan digunakan di industri pakaian jadi. Halaman: 15 dari 33

17 3) Mesin jahit Double Stick Gb 3 Mesin jahit Double Stick adalah mesin jahit yang menggunakan lebih dari 1 (satu) jarum sehingga dapat menghasilkan beberapa jalur setikan tergantung jumlah jarum yang digunakan. 4) Mesin Obras Mesin obras adalah mesin yang dipakai untuk menyelesaikan tepi kain yang dilengkapai dua buah pisau di bagian atas dan dibawah plat mesin. Pada saat mesin dijalankan maka pisau bagian Atas akan bergerak sedangkan pisau bagian bawah tidak bergerak. Pisau ini berfungsi sebagai pemotong tepi kain dan membuang tiras tiras yang menjerumbai, jenis mesin obras ini biasanya menggunakan 3 buah benang. Gb 4 Selain dipakai untuk menyelesaikan tepi kain mesin ini juga dapat dipakai untuk menyatukan dua lembar kain dalam satu kali jalan apabila menggunakan 4 buah benang atau lebih. Pada umumnya mesin ini dipakai untuk menjahit bahan bahan strech/mulur seperti kaos Perlengkapan menjahit 1) Jarum Mesin, adalah sepotong logam yang tajam, memliki lubang dibagian bawah dan berfungsi membawa benang menembus bahan/kain. Dipasaran terdapat berbagai merek dengan spesifikasi yang berbeda, tetapi ukuran besar kecilnya jarum ditentukan oleh nomer jarum yang tertera pada kemasan dan pada jarumnya. Nomer yang lebih kecil menunjukkan ukuran jarum lebih kecil karena itu penting bagi operator dapat memilih jarum yang tepat sesuai dengan jenis kain yang akan dijahit. Ukuran jarum mesin industri pada umumnya menggunakan nomer puluhan seperti 60, 70, 80, 90, 100, 110. Halaman: 16 dari 33

18 Keterangan Gb 1. Shank adalah Bagian jarum yang terkuat, menahan bagian jarum lain: menunjukkan ukuran jarum; dan disimpan dengan kepitan. 2. Blade adalah batang jarum yang mengarahkan bagian jarum yang tajam melewati bahan dengan ketahanan minimal. 3. Long Grooves Melindungi benang ketika melewati bahan/kain Gb 5 4. Scraf Lekukan yang memungkinkan kaitan lewat antara jarum dan benang untuk menarik benang ketika membentuk jahitan. 5. Eye adalah, mata/ Lubang jarum yang dapat dilewati benang untuk menjahit bagian-bagian bentuk 6. Point adalah ujung jarum yang dibuat berbagai bentuk untuk memaksimalkan tusukan berbagai jenis bahan/kain 2) Alat pemasuk jarum, adalah alat yang dipakai untuk mempermudah memasukkan benang pada lubang jarum terbuat dari aluminium. Gb 6 3) Gunting benang, seorang operator jahit harus memiliki dan selalu siap dengan gunting benang walaupun pada umumnya mesin yang dipakai diindustri pakaian jadi telah dilengkapi dengan alat pemotong benang otomatis. Gunting benang harus tajam dan tidak terlalu besar. Gb 7 Halaman: 17 dari 33

19 4) Sepatu ritsluiting/ziper adalah sepatu mesin jahit yang dipasangkan pada saat akan memasang ritsluiting, bentuknya kecil sebelah kanan atau kiri sehingga diistilahkan sepatu sebelah. Gb 8 5) Pinset, adalah alat penjepit benang yang dipakai untuk memasukkan benang pada lubang jarum mesin obras Gb 9 6) Pendedel, adalah alat yang dipakai untuk membuka/ mendedel jahitan bila terjadi kesalahan Gb 10 7) Pita ukur/meteran, terbuat dari plastik pada kedua bagian terdapat ukuran cm dan ukuran inchi Gb 11 8) Kuas mesin, dipakai untuk membersihkan kotoran atau sisa sisa benang yang yang melekat pada bagian bagian yang sulit dijangkau. Gb 12 Halaman: 18 dari 33

20 9) Obeng, adalah alat yang dipakai untuk membuka baut saat akan memasang atau mengganti jarum mesin. Gb Bahan dan benang Bahan/kain, adalah bahan utama yang dipakai untuk membuat pakaian. Ada beberapa jenis bahan/kain yang kita kenal sesuai nama dipasaran dapat yang dikelompokkan sebagai berikut : 1) Kelompok bahan halus seperti, Sutera/ Silk, Shifon, Georgette, sebaiknya menggunakan jarum yang halus dan kecil atau ukuran nomer 60, 70. 2) Kelompok bahan/kain yang ringan seperti, Linen, Rayon, Katun, Wool, dapat menggunakan ukuran jarum no 70, 80. 3) Kelompok bahan/kain yang berat sedang seperti, Jean/Denim, Korduray, dapat menggunakan ukuran jarum no 90 4) Kelompok bahan/ yang lebih berat seperti Kanvas dapat menggunakan jarum no 100, Benang, adalah salah satu bahan pendukung yang dipakai untuk menjahit pakaian. dipasaran terdapat bermacam macam merek benang, setiap merek memiliki komposisi asal serat yang terkandung didalamnya. Secara umum benang jahit dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga) golongan yaitu : 1) Benang katun adalah benang yang dibuat dari serat alam tumbuh tumbuhan, teksturnya halus, mempunyai daya susut lebih besar dibandingkan dengan benang sintetis. Tahan terhadap temperatur tinggi sehingga tidak mudah terpengaruh oleh panasnya jarum saat menjahit. Lebih rendah daya tahannya dari benang sintetis. 2) Benang Sintetis adalah benang yang berasal dari serat poliester atau polamida. Daya susut terhadap air sangat rendah. 3) Benang Polyfil adalah benang yang dibuat dari serat campuran polester yang bagian luarnya dilapisi oleh serat tumbuhan/katun. Benang lebih elastisitas dan daya tahan terhadap panas lebih tinggi. Halaman: 19 dari 33

21 4.3. Mengoperasikan Mesin Jahit Industri (High Speed) Kesehatan dan Keselamatan Kerja. 1) Periksa keadaan mesin, apakah mesin layak pakai 2) Jangan meletakkan benda apapun diatas mesin jahit pada waktu mesin dioperasikan 3) Hindari pemakaian perhiasan yang berlebihan 4) Gunakan sepatu yang datar/tidak berhak 5) Gunakan pakaian kerja/celemek, tutup kepala dan masker 6) Rapihkan rambut, bagi yang berambut panjang harus diikat. 7) Posisi badan harus tegak saat mengoperasikan mesin jahit 8) Matikan mesin jahit saat tidak dipakai 9) Perhatikan tanda tanda bahaya dan tanda tanda keamanan berikut ini Gb Menyiapkan tempat kerja 1) Merapihkan tempat kerja dari sampah dan peralatan yang tidak digunakan. 2) Menyimpan peralatan milik pribadi yang tidak diperlukan kedalam almari/loker yang telah disiapkan. 3) Tempatkan keranjang sampah disisi kanan tempat duduk 4) Bersihkan lantai dari cairan apapun seperti minyak atau air. 5) Bersihkan mesin jahit setiap kali akan digunakan 6) Perhatikan pencahayaan ruang dan ventilasi udara Halaman: 20 dari 33

22 Cara mengoperasikan mesin jahit industri 1) Mengindentifikasi bagian bagian mesin jahit dan fungsinya gb Gb 15 Keterangan gambar 1. Meja Mesin ( Table Machine ) 2. Kaki Mesin ( Leg Machine ) 3. Laci Mesin ( Drawer ) 4. Tempat Benang ( Cotton Holder ) 5. Dinamo ( Motor Machine ) 6. Injakan Kaki Mesin ( Pedal ) 7. Tombol menghidupkan dan mematikan ( Switch ON/Off ) 8. Tuas Lutut ( Knee Press ) 9. Penggulung benang untuk mengisi spul (Bobin Winder ) Halaman: 21 dari 33

23 Gb 16 Keterangan gambar 1. Skrup pengatur tekanan sepatu (Foot Pressure) 13. Pengatur panjang setikan (Stick Length Selector ) 2. Jalannya benang (Thread Guide) 14.Pengatur maju mundur setikan ( Back Tack Handel ) 3. Plat penutup (Face Plate) 15. Badan mesin (Body Machine) 4. Jalannya benang (Thread Guide) 16. Jalannya benang ( Thread Guide ) 5. Skrup penguat jarum ( Nedle Clamp) 17. Pengatur tegangan benang (Nedle Thread Tension) 6. Sepatu mesin (Foot Mechine) 18. Jalannya benang ( Thread Guide ) 7. Plat penutup (Face Plate) 19. Jalannya benang ( Thread Guide ) 8. Jalannya benang (Thread Guide) 20. Skrup penguat jarum (Nedle Clamp) 9. Pengatur tegangan benang pada (Nedle Thread Tension) 21. Plat penutup ( Face Plate )i 10. Tiang benang ( Thread Pin) 22. Plat mesin ( Plate Machine ) 11. Pengecek minyak ( Oil Check) 23. Pengatur minyak mesin 12. Roda mesin ( Hand Wheel ) ( Machine Oil Selector ) Halaman: 22 dari 33

24 2) Perhatikan posisi kaki saat akan mengoperasikan mesin jahit, kaki kanan berfungsi menjalankan mesin menekan pedal bagian depan, kaki kiri berfungsi menahan/memberhentikan mesin menekan pedal bagian depan menggunakan tumit. Gb 17 3) Perhatikan posisi duduk saat mengoperasikan mesin jahit, badan harus tegak. Gb 18 4) Untuk mempermudah menaikkan sepatu mesin gunakan tuas lutut, tekan kearah kanan maka sepatu mesin akan terangkat, sepatu mesin akan turun bila tuas lutut dilepas. Gb 19 Halaman: 23 dari 33

25 5) Memasang jarum Kendorkan baut dengan obeng kemudian masukkan jarum pada rumah/tiang jarum. Perhatikan posisi lekukan (Scarf) arahkan kebagian dalam. Gb 20 6) Mengisi spul Masukkan spul kedalam tiang penggulung benang. Gulungkan ujung benang pada spul kemudian tekan penekan spul dengan jempol Gb 21 Halaman: 24 dari 33

26 7) Memasukkan spul kedalam sekoci Spul yang telah terisi benang dimasukkan kedalam sekoci kemudian selipkan benang pada tanda A, tarik ke B sampai menuju tanda A. Perhatikan tarikan benang sepul jangan terlalu kencang atau terlalu kendor. 8) Memasukkan sekoci kedalam rumah sekoci Gb 22 Plat penutup rumah sekoci dibuka kemudian angkat klep sekoci dengan ibu jari, masukkan sekoci kedalam rumahnya selanjutnya sekoci ditekan hingga berbunyi klik. Gb 23 9) Memasang benang bagian atas Untuk memasang benang bagian atas ikuti langkah langkah pada gambar Gb 24 Halaman: 25 dari 33

27 10) Mengeluarkan benang bawah Untuk mengeluarkan benang bagian bawah, tekan engkol pengatur maju mundurnya setikan ( back tack) roda mesin diputar kemudian tarik kedua benang agian atas dan bawah. 11) Menghidupkan mesin Gb 25 Tekan tombol On yang berada untuk menghidupkan mesin, dan tekan Off jika akan mematikan mesin. 12) Mengatur panjang setikan Untuk mengatur panjang setikan tekan engkol back tack kemudian putar tombol pengatur setikan. Gb 26 13) Mengatur tegangan benang Putar skrup pengatur tegangan benang kearah jarum jam maka tegangan benang akan bertambah, sebaliknya putar skrup pengatur tegangan benang kearah berlawanan jarum jam maka tegangan benang akan berkurang. Putar skrup sekoci kearah jarum jam maka tegangan benang bawah akan bertambah, putar skrup sekoci kearah berlawanan jarum jam maka tegangan benang bawah akan berkurang Halaman: 26 dari 33

28 Gb Berlatih menjahit dengan garis Menjahit dengan mesin jahit industri tidaklah mudah karena mesin jahit industri mempunyai kecepatan yang tinggi, sehingga perlu berlatih untuk dapat mengendalikan jalannya mesin jahit. Sebagai seorang pemula latihan yang paling efektif adalah menjahit dengan mengikuti garis yang dipakai sebagai acuan. Latihan dimulai dari garis yang paling mudah sampai dengan garis yang lebih spesifik. Garis lurus dan garis lengkung merupakan garis dasar yang dapat dikembangkan menjadi berbagai variasi garis antara lain, garis zigza, garis yang membentuk sudut, garis melingkar dan lainnya. Garis garis tersebut merupakan bentuk atau bagian bagian dari suatu pakaian misalnya, untuk dapat menjahit kerah peserta harus dapat menjahit sudut, untuk memasang lengan peserta harus dapat menjahit garis lengkung dan seterusnya. Alat dan bahan yang diperlukan antara lain : Mesin Jahit Industri dan pelenkapnya, Gunting benang dan, Pemasuk jarum, Pita ukur/meteran. Kertas Vleselin Kain blacu/kaliko Latihan menjahit dengan garis dibagi kedalam dua tahap yaitu : Tahap I : Menjahit sesuai garis tanpa menggunakan benang dilakukan diatas kertas vleselin. Hal ini bertujuan memperlancar pengoperasian mesin jahit agar sesorang lebih familier dengan mesin industri. Tahap II : Menjahit sesuai garis menggunakan benang diatas kain blacu/kaliko dilakukan setelah seseorang kompeten pada tahap I. Strategi ini dilakukan dengan ban berjalan. Halaman: 27 dari 33

29 1) Latihan 1. Menjahit garis lurus. Latihan menjahit garis lurus merupakan dasar bagi pemula untuk berlatih menggunakan mesin jahit industri. Untuk dinyatakan kompeten peserta harus dapat menjahit sesuai garis tanpa ada kesalahan. Sebelum mulai menjahit perhatikan tanda jahitan harus dimulai dan diakhiri. Gb 28 2) Latihan 2. Menjahit garis lurus dengan back tack. Setelah kompeten menjahit garis lurus, berikutnya adalah latihan menjahit garis lurus dengan Back Tack, yaitu cara menguatkan jahitan dengan setikan maju mundur. Perhatikan tanda tanda Back Tack pada garis. Gb 29 3) Latihan 3. Menjahit garis lengkung dengan back tack. Menjahit garis lengkung dimaksudkan agar peserta lebih luwes mengoperasikan mesin industri. Hal ini sangat membantu peserta ketika akan menjahit pakaian pada bagian bagian yang melengkung seperti pada kerung lengan atau kerung leher. Gb 30 Halaman: 28 dari 33

30 4) Latihan 4. Menjahit garis persegi 4 mengecil. Latihan ini akan membantu peserta ketika akan menjahit bagian bagian pakaian yang bersudut seperti saku, kerah atau yang lainnya. Gb 31 5) Latihan 5. Menjahit garis lurus dengan sudut dan back tack. Latihan ini memberikan dasar kepada peserta untuk dapat menjahit bagian bagian yang kecil dan bersudut. Gb 32 6) Latihan 6. Menjahit garis zigzag. Menjahit garis zigzag yang dilakukan berulang ulang akan memudahkan peserta ketika akan menjahit bagian bagian yang runcing dan tajam seperti pada sudut kerah atau yang lainnya. Gb 33 Halaman: 29 dari 33

31 7) Latihan 7. Menjahit garis biku biku. Setelah mengikuti latihan ini diharapkan peserta memiliki kettlitian ketika akan menjahit pakaian dengan berbagai kesulitan. Gb 34 8) Latihan 8. Menjahit garis melingkar. Latihan 8 bertujuan meningkatkan kesabaran peserta ketika akan menjahit pakaian dengan berbagai model Gb 35 9) Latihan 9. Menjahit garis bertangga. Latihan ini lebih menekankan pada garis lurus dan sudut saling berhubungan tanpa berhenti. Dengan latihan ini diharapkan peserta dapat meningkatkan ketelitian dan kesabaran ketika akan menjahit pakaian dengan bagian bagian yang sulit. Gb 36 Halaman: 30 dari 33

32 10) Latihan 10. Menjahit berbagai garis dengan Back Tack Latihan tersulit adalah menjahit berbagai garis dalam satu bentuk dan Back Tack. Setelah mengikuti latihan ini diharapkan peserta dapat mengatasi berbagai kesulitan ketika akan menjahit pakaian dengan model yang rumit. Gb Istilah istilah dalam Industri Pakaian Jadi 1) Mesin jahit High Speed, adalah mesin jahit berkecepatan tinggi yang dipakai untuk industri pakaian jadi. 2) Mesin Jahit Single Nedless, adalah mesin jahit dengan satu jarum berfungsi untuk menjahit setikan lurus. 3) Mesin jahit Lockstitch, mesin yang menggunakan satu jarum dan menghasilkan jahitan dikedua sisi terlihat sama 4) Mesin jahit Double Stick, mesin yang menggunakan lebih dari satu jarum 5) Mesin Obras Mesin obras adalah mesin yang dipakai untuk menyelesaikan tepi kain yang dilengkapai dua buah pisau di bagian atas dan dibawah plat mesin 6) Sepatu ritsluiting/ziper adalah sepatu mesin jahit yang dipasangkan pada saat akan memasang ritsluiting, bentuknya kecil sebelah kanan atau kiri sehingga diistilahkan sepatu sebelah. 7) Sepatu ritsluiting/ziper adalah 8) Pinset, adalah alat penjepit benang yang dipakai untuk memasukkan 9) Pendedel, adalah alat yang dipakai untuk meebuka/mendedel jahitan bila terjadi kesalahan 10) Benang Katun, benang yang terbuat dari serat alam 11) Benang Sintentis, benang yang terbuat dari bahan kimia atau buatan 12) Benang Polifil, Campuran serat alam dan buatan 13) Masker, Penuutup mulut 14) Pedal, injakan mesin Halaman: 31 dari 33

33 5.1. Sumber Daya Manusia BAB V SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI Pelatih Pelatih Anda dipilih karena dia telah berpengalaman. Peran Pelatih adalah untuk: a. Membantu Anda untuk merencanakan proses belajar. b. Membimbing Anda melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalam tahap belajar. c. Membantu Anda untuk memahami konsep dan praktik baru dan untuk menjawab pertanyaan Anda mengenai proses belajar Anda. d. Membantu anda untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan lain yang Anda perlukan untuk belajar Anda. e. Mengorganisir kegiatan belajar kelompok jika diperlukan. f. Merencanakan seorang ahli dari tempat kerja untuk membantu jika diperlukan. Penilai Penilai Anda melaksanakan program pelatihan terstruktur untuk penilaian di tempat kerja. Penilai akan : a. Melaksanakan penilaian apabila Anda telah siap dan merencanakan proses belajar dan penilaian selanjutnya dengan Anda. b. Menjelaskan kepada Anda mengenai bagian yang perlu untuk diperbaiki dan merundingkan rencana pelatihan selanjutnya dengan Anda. c. Mencatat pencapaian / perolehan Anda. Teman kerja/sesama peserta pelatihan Teman kerja Anda/sesama peserta pelatihan juga merupakan sumber dukungan dan bantuan. Anda juga dapat mendiskusikan proses belajar dengan mereka. Pendekatan ini akan menjadi suatu yang berharga dalam membangun semangat tim dalam lingkungan belajar/kerja Anda dan dapat meningkatkan pengalaman belajar Anda Sumber-sumber Perpustakaan Pengertian sumber-sumber adalah material yang menjadi pendukung proses pembelajaran ketika peserta pelatihan sedang menggunakan Pedoman Belajar ini. Sumber-sumber tersebut meliputi : 1. Buku referensi (text book) berupa modul, lembar kerja/job sheet 2. Gambar kerja 3. Rekaman dalam bentuk kaset, video, dan lain-lain. 4. Transparansi dapat mendukung sumber belajar yang ada Halaman: 32 dari 33

34 Ada beberapa sumber yang disebutkan dalam pedoman belajar ini untuk membantu peserta pelatihan mencapai unjuk kerja yang tercakup pada suatu unit kompetensi. Prinsip-prinsip dalam CBT mendorong kefleksibilitasan dari penggunaan sumbersumber yang terbaik dalam suatu unit kompetensi tertentu, dengan mengijinkan peserta untuk menggunakan sumber-sumber alternative lain yang lebih baik atau jika ternyata sumber-sumber yang direkomendasikan dalam pedoman belajar ini tidak tersedia/tidak ada. Sumber-sumber bacaan yang dapat digunakan : Adapun sumber-sumber bacaan yang dapat digunakan sebagai referensi tambahan antara lain : 1) West Java Project, Paket Pelatihan, 13/01/04 13 Operasi Penggabungan Garmen, Paket GP 010 J awa Barat - Agustus ) Jerram, D & Hoffman, R., Hanging by a Thread A guide to sewing threads for the apparel industry, Publishing and Production Projects, Pty Ltd, Sydney, ) Peraturan kesehatan dan keselamatan kerja di Indonesia 4) JUKI CORPORATION, Instruction Manual JUKI DDL 8300N Halaman: 33 dari 33

35 MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR GARMEN MENJAHIT PAKAIAN 1 BUKU KERJA DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.51 Lt.7.B Jakarta Selatan

36 DAFTAR ISI Daftar Isi...1 BAB I STANDAR KOMPETENSI Unit Kompetensi yang Dipelajari Judul Unit Deskripsi Unit Kemampuan Awal Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja Batasan Variabel Panduan Penilaian Kompetensi Kunci...8 BAB II TAHAPAN BELAJAR...9 BAB III TUGAS TEORI DAN UNJUK KERJA...13 Judul Modul: Menjahit Pakaian 1 Buku Kerja Versi: Halaman: 1 dari 19

37 BAB I STANDAR KOMPETENSI 1.1. Unit Standar Kompetensi Kerja Yang dipelajari Judul Unit Dalam sistem pelatihan, Standar Kompetensi diharapkan dapat menjadi panduan bagi peserta pelatihan atau siswa untuk dapat : mengidentifikasikan apa yang harus dikerjakan peserta pelatihan. mengidentifikasikan apa yang telah dikerjakan peserta pelatihan. memeriksa kemajuan peserta pelatihan. menyakinkan bahwa semua elemen (sub-kompetensi) dan kriteria unjuk kerja telah dimasukkan dalam pelatihan dan penilaian. Menjahit Pakaian 1 Deskripsi Unit Unit ini meliputi keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk merangkai dan menjahit pakaian dan komponen-komponennya pada situasi dimana hanya dibutuhkan teknik-teknik dasar. Unit ini merupakan salah satu unit kompetensi bidang produksi yang mempunyai tingkatan paling rendah, kompetensinya meliputi sejumlah kecil pengoperasian dasar yang biasanya hanya memakai sejumlah kecil jenis mesin untuk menentukan prosedur/metode baik secara tersendiri atau dalam situasi berkelompok. Bila dikemas dalam pada tingkatan yang lebih tinggi, kompetensinya biasanya meliputi sejumlah pengoperasian yang memiliki tingkat kesulitan lebih tinggi. Dalam hal ini mungkin diperlukan variasi jenis mesin yang lebih luas dan pekerjaannya akan meliputi demonstrasi pemilihan pada tingkat yang lebih tinggi, inisiatif dan pengambilan keputusan dalam mengerjakan pekerjaannya sendiri, baik secara individu maupun dalam lingkungan berkelompok. Sejumlah pernyataan variabel dan panduan bukti memberikan detil perbedaan pada bukti yang diperlukan di berbagai tingkatan Kemampuan Awal Peserta pelatihan harus telah memiliki kemampuan awal pada pengetahuan Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Judul Modul: Menjahit Pakaian 1 Buku Kerja Versi: Halaman: 2 dari 19

38 Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA 01. Menyiapkan tempat kerja 02. Menyiapkan bagianbagian pekerjaan 03. Mengidentifikasi mesin yang tidak baik 1.1 Batas ruang kerja dan tempat duduk disiapkan sesuai dengan standar ergonomik tempat kerja. 1.2 Mesin dibersihkan dan diperiksa sesuai dengan prosedur kerja. 1.3 Menyimpan catatan sesuai dengan persyaratan tempat kerja. 1.4 Mesin disiapkan dan disesuaikan dengan prosedur kerja serta spesifikasi pekerjaan (misalnya benang yang benar, ukuran jarum dan panjangnya, pengaturan penarikan benang dan kelengkapan lainnya). 1.5 Jarum, kelengkapan dan/atau bagian-bagiannya diperiksa dan dilaporkan atau diganti, sesuai dengan prosedur kerja dan perintah perusahaan. 2.1 Bundel pekerjaan diterima, diperiksa dan ditindaklanjuti sesuai dengan prosedur kerja termasuk memeriksa bahwa bundelnya telah sesuai dengan informasi yang ditulis pada label, bahwa tidak ada kesalahan pengguntingan atau kesalahan kain dan bahwa pekerjaan sebelumnya yang sesuai telah diselesaikan. 2.2 Lembaran-lembaran pekerjaan diletakkan secara berurutan sesuai dengan prosedur kerja dan spesifikasinya 3.1 Tampilan mesin secara tetap diperiksa untuk melihat tanda-tanda kerusakan, termasuk bukti dari pengawasan lembaran yang sudah selesai, dan dilakukan langkah-langkah pada setiap tindakan yang dibutuhkan sesuai dengan kebutuhan tempat kerja. 04. Menjahit pakaian 4.1 Lembaran-lembaran dijahit sesuai dengan prosedur kerja serta persyaratan pengoperasian. 4.2 Lembaran-lembaran dijahit sesuai dengan persyaratan produk dan standar kualitas yang ditentukan. 4.3 Lembaran-lembaran dijahit sesuai dengan Judul Modul: Menjahit Pakaian 1 Buku Kerja Versi: Halaman: 3 dari 19

39 persyaratan keselamatan perorangan serta persyaratan kecepatan kerja. 4.4 Kecepatan mesin dan penanganan pekerjaan dikontrol untuk setiap jenis pengoperasian, kain, dan jenis produk sesuai dengan prosedur kerja. 05. Menyerahkan pekerjaan yang telah selesai 06 Menerapkan praktek keselamatan dan kesehatan kerja. 5.1 Penjahitan lembaran diawasi, setiap kesalahan diidentifikasi, dan diambil tindakan seperlunya, lembaran yang sudah selesai diperiksa kualitasnya. 5.2 Hasil pengawasan lembaran yang sudah selesai dicatat sesuai prosedur kerja. 5.3 Diambil tindakan penolakan atau pembetulan terhadap lembaran yang salah, dan dicatat sesuai prosedur kerja. 5.4 Diambil tindakan pencegahan untuk menghindari terulangnya kesalahan, hal ini dicatat sesuai prosedur kerja. 5.5 Pencatatan produksi atau slip pengemasan dilengkapi sesuai dengan prosedur kerja. 5.6 Pekerjaan yang telah selesai diarahkan pada pengoperasian berikutnya atau bagian pengemasan sesuai dengan prosedur kerja. 6.1 Kebijakan dan prosedur keselamatan dan kesehatan kerja diikuti dalam setiap pengoperasian mesin. 6.2 Tindakan dilakukan sesuai dengan kebijakan dan prosedur kerja untuk mencegah terjadinya kecelakaan serta untuk memperkecil bahaya pada keamanan perseorangan. BATASAN VARIABEL 1. Konteks umum 1.1 Kompetensi harus didemonstrasikan dalam pekerjaan untuk menentukan prosedur/cara baik secara individu maupun dalam kelompok 1.2 Pekerjaan dilakukan sesuai dengan persyaratan tetap, persyaratan asuransi organisasi, peraturan keselamatan dan kesehatan kerja, prosedur penanganan manual serta peraturan kesehatan yang sesuai Judul Modul: Menjahit Pakaian 1 Buku Kerja Versi: Halaman: 4 dari 19

40 2. Lingkungan kerja meliputi 2.1 berskala besar atau situasi bisnis kecil. 2.2 Kesulitan pengoperasian pengoperasian mesin jahit mungkin termasuk teknik dasar dimana penempatan pekerjaan mungkin dikontrol oleh penggaris, lampu sensor atau alat-alat pemandu lainnya atau dimana ada pengisian kain yang tidak sulit. 2.3 Jumlah pengoperasian/mesin kompetensi harus didemonstrasikan pada pelaksanaan paling sedikit satu jenis pengoperasian serta satu jenis mesin dimana penempatan pekerjaan mungkin dikontrol oleh penggaris, lampu sensor atau alat pemandu lainnya atau dimana ada pengisian kain yang tidak sulit. 2.4 Kebijakan dan prosedur keselamatan dan kesehatan kerja meliputi: Pakaian pengaman perseorangan dan peralatan yang dipakai sesuai dengan prosedur kerja Praktek penanganan bahan yang aman diikuti dengan benar sesuai dengan prosedur kerja Dilakukan masa istirahat sesuai prosedur kerja Tempat kerja diatur sesuai dengan persyaratan keselamatan dan kesehatan kerja termasuk ergonomik Diikuti penandaan gang pada tempat kerja Bila tidak dipakai peralatan disimpan sesuai dengan prosedur kerja Ruang kerja dijaga kebersihannya dan dibebaskan dari hambatan pada setiap saat sesuai dengan prosedur kerja Lantai dan tempat kerja dibebaskan dari sisa-sisa benang, bahan, debu dan sampah sesuai dengan prosedur kerja Peralatan dibersihkan sesuai dengan prosedur kerja dan perintah perusahaan 3. Sumber informasi atau dokumen meliputi 3.1 Bundel tiket 3.2 Prosedur dan spesifikasi organisasi kerja 3.3 Staf yang terorganisir atau dari luar 3.4 Prosedur kualitas dan standar 3.5 Persyaratan pelanggan 4. Konteks tempat kerja meliputi 4.1 Prosedur organisasi kerja dan praktek yang berhubungan dengan pembuatan dan penjahitan pakaian. 4.2 Kondisi pelayanan, peraturan dan persetujuan industri meliputi. 4.3 Praktek standar kerja. 4.4 Kegiatan pelaporan termasuk komunikasi verbal dan tertulis sesuai dengan kebijakan dan prosedur organisasi. Judul Modul: Menjahit Pakaian 1 Buku Kerja Versi: Halaman: 5 dari 19

41 4.5 Komunikasi mungkin lisan, tertulis atau visual dan dapat berisi data sederhana. 4.6 Bertanggungjawab pada pemeliharaan dan kualitas kerja sendiri serta dibutuhkan untuk menyumbangkan peningkatan kualitas hasil tim maupun seksi bila diperlukan. 4.7 Keselamatan, lingkungan kerapian dan kualitas ditentukan oleh mesin/peralatan pabrik, peraturan pemerintah dan perusahaan 5. Peraturan dan perundang-undangan yang berlaku dapat dimasukkan 5.1 Peraturan keselamatan dan kesehatan kerja yang sesuai dengan kegiatan tempat kerja. 5.2 Peraturan kompensasi pegawai. PANDUAN PENILAIAN 1. Aspek-aspek bukti kritis yang perlu diperhatikan 1.1 Pengujian harus menentukan pengetahuan dan keterampilan yang sesuai: Memeriksa pekerjaan disesuaikan dengan tiket informasi dan standar kerja Menyiapkan tempat kerja dan pekerjaan sebelum pelaksanaan pengoperasian mesin jahit Menerapkan teknik penjahitan dasar terhadap sejumlah pengoperasian terbatas Mengoperasikan paling sedikit satu jenis mesin pengoperasian dimana penempatan pekerjaan mungkin dikontrol oleh penggaris, lampu sensor atau alat panduan lainnya atau dimana ada pengisian kain yang tidak sulit Menerapkan kebijakan keselamatan dan esehatan kerja pada pengoperasian pekerjaan Menyimpan catatan yang akurat. 2. Pengujian setiap unit yang saling terikat 2.1 Unit ini bisa diuji tersendiri atau bersama dengan unit lain yang membentuk bagian fungsi pekerjaan 3. Pengetahuan dan keterampilan yang dipersyaratkan 3.1 Pengetahuan utama Aspek-aspek keselamatan dan kesehatan, peraturan, kode etik, kebijakan dan prosedur yang sesuai dengan kegiatan-kegiatan perusahaan Proses pembuatan pakaian jadi dan mesin dimana penempatan pekerjaan dikontrol oleh penggaris, lampu sensor, atau perlengkapan lainnya dimana ada pengisian kain yang tidak sulit. Judul Modul: Menjahit Pakaian 1 Buku Kerja Versi: Halaman: 6 dari 19

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR GARMEN MENGIKAT POTONGAN POTONGAN PAKAIAN 1 GAR BUKU INFORMASI

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR GARMEN MENGIKAT POTONGAN POTONGAN PAKAIAN 1 GAR BUKU INFORMASI MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR GARMEN MENGIKAT POTONGAN POTONGAN PAKAIAN 1 BUKU INFORMASI DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS

Lebih terperinci

MENYIAPKAN TEMPAT UNTUK PEMASANGAN KANCING GAR.OO

MENYIAPKAN TEMPAT UNTUK PEMASANGAN KANCING GAR.OO MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR GARMEN MENYIAPKAN TEMPAT UNTUK PEMASANGAN KANCING BUKU INFORMASI DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS

Lebih terperinci

MEMERIKSA SISTEM KEMUDI OTO.KR

MEMERIKSA SISTEM KEMUDI OTO.KR MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR OTOMOTIF SUB SEKTOR KENDARAAN RINGAN MEMERIKSA SISTEM KEMUDI BUKU INFORMASI DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN

Lebih terperinci

DAFTAR ISI BAB I PENGANTAR Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi Penjelasan Materi Pelatihan Desain Materi Pelatihan 1

DAFTAR ISI BAB I PENGANTAR Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi Penjelasan Materi Pelatihan Desain Materi Pelatihan 1 DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI i BAB I PENGANTAR 1 1.1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi 1 1.2. Penjelasan Materi Pelatihan 1 1.2.1. Desain Materi Pelatihan 1 1.2.2. Isi Modul 2 1.2.3. Pelaksanaan

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENGGELAR ASPAL PEMINDAHAN MESIN PENGGELAR ASPAL

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENGGELAR ASPAL PEMINDAHAN MESIN PENGGELAR ASPAL MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENGGELAR ASPAL PEMINDAHAN MESIN PENGGELAR ASPAL NO. KODE : -I BUKU INFORMASI DAFTAR ISI DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS PEMBINAAN KOMPETENSI KELOMPOK KERJA NO. KODE : - I BUKU INFORMASI DAFTAR ISI

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENGGELAR ASPAL

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENGGELAR ASPAL MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENGGELAR ASPAL PEMELIHARAAN HARIAN MESIN PENGGELAR ASPAL NO. KODE : -I BUKU INFORMASI DAFTAR ISI DAFTAR

Lebih terperinci

MELAKSANAKAN TES/ PEMERIKSAAN UNTUK MENGECEK KUALITAS GAR.OO

MELAKSANAKAN TES/ PEMERIKSAAN UNTUK MENGECEK KUALITAS GAR.OO MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR GARMEN MELAKSANAKAN TES/ PEMERIKSAAN UNTUK MENGECEK KUALITAS BUKU INFORMASI DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN

Lebih terperinci

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI PENYELIA PROSES PEMBUATAN PAKAIAN

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI PENYELIA PROSES PEMBUATAN PAKAIAN PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI PENYELIA PROSES PEMBUATAN PAKAIAN KODE PROGRAM PELATIHAN : O 9 3 0 9 1 1 3 III 01 DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. rekomendasi yang disusun berdasarkan seluruh kegiatan penelitian mengenai

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. rekomendasi yang disusun berdasarkan seluruh kegiatan penelitian mengenai BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI Pada bab ini penulis mengemukakan kesimpulan, implikasi, dan rekomendasi yang disusun berdasarkan seluruh kegiatan penelitian mengenai Pendapat Peserta Didik

Lebih terperinci

Kode Unit Kompetensi : SPL.KS Pelatihan Berbasis Kompetensi Pelaksana Lapangan Perkerasan Jalan Beton

Kode Unit Kompetensi : SPL.KS Pelatihan Berbasis Kompetensi Pelaksana Lapangan Perkerasan Jalan Beton KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI Kode Unit Kompetensi : SPL.KS21.222.00 Pelatihan Berbasis Kompetensi Pelaksana Lapangan Perkerasan

Lebih terperinci

SMK MUHAMMADIYAH 5 BABAT Jl. Rumah Sakit No Telp (0322) web-site:http://www.smkmuh5babat.co.

SMK MUHAMMADIYAH 5 BABAT Jl. Rumah Sakit No Telp (0322) web-site:http://www.smkmuh5babat.co. MODUL MENGINSTALASI SUMBER DAYA BERBAGI PAKAI PADA JARINGAN KOMPUTER Disusun Oleh: ABDUL ROHMAN SMK MUHAMMADIYAH 5 BABAT Jl. Rumah Sakit No. 15-17 Telp (0322) 451313 e-mail:smkm5babat@yahoo.com web-site:http://www.smkmuh5babat.co.cc

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENCAMPUR ASPAL KEGIATAN AKHIR PRODUKSI

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENCAMPUR ASPAL KEGIATAN AKHIR PRODUKSI MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENCAMPUR ASPAL KEGIATAN AKHIR PRODUKSI NO. KODE : FKK.MP.02.006.01-I BUKU INFORMASI DAFTAR ISI DAFTAR

Lebih terperinci

001A SDM. MENGIKUTI PROSEDUR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DITEMPAT KERJA Follow defined OH&S policies in the workplace

001A SDM. MENGIKUTI PROSEDUR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DITEMPAT KERJA Follow defined OH&S policies in the workplace 001A SDM MENGIKUTI PROSEDUR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DITEMPAT KERJA Follow defined OH&S policies in the workplace UNIT 001A SDM Bidang: Sumber daya manusia Deskripsi Elemen asli dari keselamatan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI BAB I PENGANTAR Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi Penjelasan Materi Pelatihan Desain Materi Pelatihan 1

DAFTAR ISI BAB I PENGANTAR Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi Penjelasan Materi Pelatihan Desain Materi Pelatihan 1 DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI i BAB I PENGANTAR 1 1.1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi 1 1.2. Penjelasan Materi Pelatihan 1 1.2.1. Desain Materi Pelatihan 1 1.2.2. Isi Modul 2 1.2.3. Pelaksanaan

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR POMPA BETON TEKNIK PEMOMPAAN BETON SEGAR

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR POMPA BETON TEKNIK PEMOMPAAN BETON SEGAR MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR POMPA BETON TEKNIK PEMOMPAAN BETON SEGAR NO. KODE : - I BUKU INFORMASI DAFTAR ISI Daftar Isi... 1 BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

MENGELAS DENGAN PROSES PENGELASAN BUSUR BERPERISAI (SAW) LOG.OO

MENGELAS DENGAN PROSES PENGELASAN BUSUR BERPERISAI (SAW) LOG.OO MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR LOGAM MESIN SUB SEKTOR PENGELASAN MENGELAS DENGAN PROSES PENGELASAN BUSUR BERPERISAI (SAW) BUKU KERJA DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT

Lebih terperinci

Panduan Keselamatan dan Pengoperasian

Panduan Keselamatan dan Pengoperasian PUN M Alat Pemotong Berbentuk Jari Manual 300-600 - 900 Panduan Keselamatan dan Pengoperasian Hanya untuk memotong material belt termoplastik. PERINGATAN Penggunaan alat ini secara TIDAK BENAR ATAU TIDAK

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG PEMASANGAN BATA DAN KUSEN F.45...

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG PEMASANGAN BATA DAN KUSEN F.45... MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG PEMASANGAN BATA DAN KUSEN F.45...... 05 BUKU INFORMASI 2011 K E M E N T E R I A N P E K E R J A A N U M U M B A

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN Strategi Pelatihan Metode Pelatihan... 16

BAB I PENGANTAR BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN Strategi Pelatihan Metode Pelatihan... 16 DAFTAR ISI HALAMAN BAB I PENGANTAR... 2 1.1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi... 2 1.2. Penjelasan Modul... 2 1.2.1. Desain Modul... 3 1.2.2. Isi Modul... 3 1.2.3. Pelaksanaan Modul... 4 1.3.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI BAB I PENGANTAR Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi Penjelasan Materi Pelatihan Desain Materi Pelatihan 1

DAFTAR ISI BAB I PENGANTAR Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi Penjelasan Materi Pelatihan Desain Materi Pelatihan 1 DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI i BAB I PENGANTAR 1 1.1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi 1 1.2. Penjelasan Materi Pelatihan 1 1.2.1. Desain Materi Pelatihan 1 1.2.2. Isi Modul 2 1.2.3. Pelaksanaan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Daftar Isi... i BAB I KONSEP PENILAIAN Bagaimana Instruktur Akan Menilai Tipe Penilaian... 1

DAFTAR ISI. Daftar Isi... i BAB I KONSEP PENILAIAN Bagaimana Instruktur Akan Menilai Tipe Penilaian... 1 DAFTAR ISI Daftar Isi... i BAB I KONSEP PENILAIAN... 1 1.1. Bagaimana Instruktur Akan Menilai... 1 1.2. Tipe Penilaian... 1 BAB II PELAKSANAAN PENILAIAN... 3 2.1. Kunci jawaban Tugas-tugas teori... 3 2.2.

Lebih terperinci

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PAM.MM01.001.01 BUKU INFORMASI DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN Strategi Pelatihan Metode Pelatihan... 14

BAB I PENGANTAR BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN Strategi Pelatihan Metode Pelatihan... 14 DAFTAR ISI HALAMAN BAB I PENGANTAR... 1 1.1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi... 1 1.2. Penjelasan Modul... 1 1.2.1. Desain Modul... 2 1.2.2. Isi Modul... 2 1.2.3. Pelaksanaan Modul... 3 1.3.

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI. MELAKUKAN PEKERJAAN PENANAMAN PADA LAHAN KERJA F l 08 05

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI. MELAKUKAN PEKERJAAN PENANAMAN PADA LAHAN KERJA F l 08 05 MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MELAKUKAN PEKERJAAN PENANAMAN PADA LAHAN KERJA F.45 4 0 5 2 1 01 l 08 05 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS

Lebih terperinci

MELAKUKAN PERBAIKAN RINGAN PADA RANGKAIAN/SISTEM KELISTRIKAN OTO.KR

MELAKUKAN PERBAIKAN RINGAN PADA RANGKAIAN/SISTEM KELISTRIKAN OTO.KR MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR OTOMOTIF SUB SEKTOR KENDARAAN RINGAN MELAKUKAN PERBAIKAN RINGAN PADA RANGKAIAN/SISTEM KELISTRIKAN BUKU KERJA DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT

Lebih terperinci

LABORATORIUM TATA BUSANA JURUSAN PKK FPTK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA JL Dr Setiabudhi no 27 Telp BANDUNG 40154

LABORATORIUM TATA BUSANA JURUSAN PKK FPTK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA JL Dr Setiabudhi no 27 Telp BANDUNG 40154 LABORATORIUM TATA BUSANA JURUSAN PKK FPTK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA JL Dr Setiabudhi no 27 Telp. 022-2013163 BANDUNG 015 MODUL No : 05 / KPB /S1 / 2010 Jurusan : Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

Lebih terperinci

MENGUKUR, MELETAKKAN DAN MEMOTONG PAKAIAN SESUAI DENGAN PESANAN GAR.OO

MENGUKUR, MELETAKKAN DAN MEMOTONG PAKAIAN SESUAI DENGAN PESANAN GAR.OO MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR GARMEN MENGUKUR, MELETAKKAN DAN MEMOTONG PAKAIAN SESUAI DENGAN PESANAN BUKU INFORMASI DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN

Lebih terperinci

PUN M ALAT PEMOTONG MODEL JARI Panduan Keselamatan dan Pengoperasian

PUN M ALAT PEMOTONG MODEL JARI Panduan Keselamatan dan Pengoperasian PUN M ALAT PEMOTONG MODEL JARI 300-600 - 900 Panduan Keselamatan dan Pengoperasian Hanya untuk MEMOTONG material sabuk termoplastik. Penggunaan alat ini secara TIDAK BENAR ATAU TIDAK AMAN dapat mengakibatkan

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MENERAPKAN KERJASAMA DI TEMPAT KERJA H

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MENERAPKAN KERJASAMA DI TEMPAT KERJA H MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MENERAPKAN KERJASAMA DI TEMPAT KERJA KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS DIREKTORAT STANDARDISASI

Lebih terperinci

JOB-SHEET. A. Kompetensi: diharapkan mahasiswa dapat membuat bebe anak perempuan sesuai dengan disain

JOB-SHEET. A. Kompetensi: diharapkan mahasiswa dapat membuat bebe anak perempuan sesuai dengan disain JOB-SHEET MATA KULIAH : BUSANA ANAK TOPIK : BEBE ANAK PEREMPUAN PROGRAM STUDI : PT BUSANA / TEKNIK BUSANA SEMESTER : II JUMLAH SKS : 2 SKS (Praktek) PENGAMPU : EMY BUDIASTUTI, M.Pd A. Kompetensi: diharapkan

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN Strategi Pelatihan Metode Pelatihan... 13

BAB I PENGANTAR BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN Strategi Pelatihan Metode Pelatihan... 13 DAFTAR ISI HALAMAN BAB I PENGANTAR... 1 1.1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi... 1 1.2. Penjelasan Modul... 1 1.2.1. Desain Modul... 2 1.2.2. Isi Modul... 2 1.2.3. Pelaksanaan Modul... 3 1.3.

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SUB-BIDANG MENJAHIT PAKAIAN MEMELIHARA ALAT JAHIT TBS.MP BUKU INFORMASI

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SUB-BIDANG MENJAHIT PAKAIAN MEMELIHARA ALAT JAHIT TBS.MP BUKU INFORMASI MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SUB-BIDANG MENJAHIT PAKAIAN MEMELIHARA ALAT JAHIT BUKU INFORMASI KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS

Lebih terperinci

KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI MENJAHIT PAKAIAN

KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI MENJAHIT PAKAIAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI MENJAHIT PAKAIAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN NON FORMAL DAN INFORMAL DIREKTORAT PEMBINAAN KURSUS DAN KELEMBAGAAN 2009 BAB II STRUKTUR KURIKULUM

Lebih terperinci

BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG

BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG PEKERJAAN PLESTERAN DAN ACIAN F.45...... 08 BUKU INFORMASI 2011 K E M E N T E R I AN P E K E R J A AN U M U M B

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Daftar Isi... 1

DAFTAR ISI. Daftar Isi... 1 BUKU INFORMASI DAFTAR ISI Daftar Isi... 1 BAB I PENDAHULUAN... 2 1.1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK)... 2 1.2. Penjelasan Materi Pelatihan... 2 1.3. Pengakuan Kompetensi Terkini... 3

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS PENGATURAN PELAKSANAAN PRODUKSI NO. KODE : - I BUKU INFORMASI DAFTAR ISI Daftar

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... i ii BAB I STANDAR KOMPETENSI... 1 1.1. Judul Unii Kompetensi... 1 1.2. Kode Unit... 1 1.3. Deskripsi Unit... 1 1.4. Kemampuan Awal... 1 1.5. Elemen Kompetensi

Lebih terperinci

KODE MODUL: BUS-101B. Penyusun: TIM KONSULTAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG

KODE MODUL: BUS-101B. Penyusun: TIM KONSULTAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG KODE MODUL: -101B Penyusun: TIM KONSULTAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET BUSANA PRIA. 1. Kompetensi Mampu membuat Jaket

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET BUSANA PRIA. 1. Kompetensi Mampu membuat Jaket 1. Kompetensi Mampu membuat Jaket 2. Sub Kompetensi Menguasai dan mampu membuat : a. Pola Jaket ukuran kecil dan ukuran besar b. Merancang bahan dan harga untuk Jaket c. Memotong bahan Jaket d. Menjahit

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SIPIL. Tukang Pasang Bata. Pembuatan Pasangan Bata Dekoratif F.45 TPB I 08

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SIPIL. Tukang Pasang Bata. Pembuatan Pasangan Bata Dekoratif F.45 TPB I 08 MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SIPIL Tukang Pasang Bata Pembuatan Pasangan Bata Dekoratif BUKU INFORMASI DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 BAB I KATA PENGANTAR... 4 1.1 Konsep

Lebih terperinci

DASAR PROSES PEMOTONGAN LOGAM

DASAR PROSES PEMOTONGAN LOGAM 3 DASAR PROSES PEMOTONGAN LOGAM 1. PENGANTAR Pelat-pelat hasil produksi pabrik umumnya masih dalam bentuk lembaran yang ukuran dan bentuknya bervariasi. Pelat-pelat dalam bentuk lembaran ini tidak dapat

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR... ABSTRAK... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR... ABSTRAK... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... ABSTRAK... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... i ii iii v vii BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Perumusan Masalah... 5 C. Definisi Oprasional...

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SUB-BIDANG MENJAHIT PAKAIAN MENJAHIT DENGAN MESIN I TBS.MP

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SUB-BIDANG MENJAHIT PAKAIAN MENJAHIT DENGAN MESIN I TBS.MP MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SUB-BIDANG MENJAHIT PAKAIAN MENJAHIT DENGAN MESIN I BUKU INFORMASI KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS

Lebih terperinci

MENERAPKAN PROSEDUR- PROSEDUR MUTU LOG.OO

MENERAPKAN PROSEDUR- PROSEDUR MUTU LOG.OO MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR LOGAM MESIN SUB SEKTOR TEKNOLOGI MEKANIK MENERAPKAN PROSEDUR- PROSEDUR MUTU BUKU INFORMASI DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL

Lebih terperinci

IMPORTANT SAFETY INSTRUCTIONS DANGER. - To reduce the risk of electric shock : WARNING

IMPORTANT SAFETY INSTRUCTIONS DANGER. - To reduce the risk of electric shock : WARNING IMPORTANT SAFETY INSTRUCTIONS DANGER WARNING - To reduce the risk of electric shock : 12 S1 B . B S1 12 Selamat Sebagai pemilik mesin jahit Singer

Lebih terperinci

MENGIMPLEMENTASIKAN KOMPONEN- KOMPONEN SISTEM TIK.JK

MENGIMPLEMENTASIKAN KOMPONEN- KOMPONEN SISTEM TIK.JK MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI MENGIMPLEMENTASIKAN KOMPONEN- KOMPONEN SISTEM BUKU INFORMASI DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SUB-BIDANG MENJAHIT PAKAIAN MENJAHIT DENGAN MESIN II TBS.MP BUKU INFORMASI

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SUB-BIDANG MENJAHIT PAKAIAN MENJAHIT DENGAN MESIN II TBS.MP BUKU INFORMASI MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SUB-BIDANG MENJAHIT PAKAIAN MENJAHIT DENGAN MESIN II BUKU INFORMASI KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN (K3L) NO. KODE : -P BUKU PENILAIAN DAFTAR ISI DAFTAR

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF SMK...

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF SMK... RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PROGRAM KEAHLIAN SMK... Mata Pelajaran : Motor otomotif Kelas/Semester : XI/2 Pertemuan Ke- : 1,2,3,4,5,6,7,8. Alokasi Waktu : 32 x 45 menit Standar Kompetensi : Perbaikan

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET BUSANA PRIA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET BUSANA PRIA BAGIAN URAIAN JUMLAH HALAMAN JOB.O1 Kemeja Lengan Panjang 10 halaman JOB.02 Celana Panjang 7 halaman JOB.03 Jaket 9 halaman Jumlah Halaman 26 halaman 1. Kompetensi Mampu membuat Kemeja Lengan Panjang 2.

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA No.: BAK/TBB/SBG313 Revisi: 00 Tgl: 1 Januari 2013 Hal. 1 dari 14 I. KOMPETENSI A. Menyiapkan bahan dan peralatan samir B. Melapisi styrofoam dengan daun pisang C. Menyiapkan hiasan tepi samir D. Merangkai

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... i ii BAB I STANDAR KOMPETENSI... 1 1.1. Judul Unii Kompetensi... 1 1.2. Kode Unit... 1 1.3. Deskripsi Unit... 1 1.4. Kemampuan Awal... 1 1.5. Elemen Kompetensi

Lebih terperinci

SPESIFIKASI TEKNIS TENDA SERBAGUNA TYPE-1 Nomor : Kain filament polyester 100% double side coated.

SPESIFIKASI TEKNIS TENDA SERBAGUNA TYPE-1 Nomor : Kain filament polyester 100% double side coated. MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT DIREKTORAT PEMBEKALAN ANGKUTAN SPESIFIKASI TEKNIS TENDA SERBAGUNA TYPE-1 Nomor : 20-251 I. BAHAN. 1. Kain filament polyester 100% double side coated. a. Lebar kain,cm (inchi)

Lebih terperinci

B. Indikator a. Identifikasi dan penggambaran aneka bentuk garis leher dan kerah b. Identifikasi dan Penggambaran macam-macam bentuk lengan dan rok

B. Indikator a. Identifikasi dan penggambaran aneka bentuk garis leher dan kerah b. Identifikasi dan Penggambaran macam-macam bentuk lengan dan rok : 1 x pertemuan : (2x 45 menit) Standar Kompetensi : 1. Mengenal bagian-bagian Busana A. Kompetensi Dasar 1.1. Mengidentifikasi bagian-bagian busana B. Indikator a. Identifikasi dan penggambaran aneka

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI. MELAKUKAN PEKERJAAN PENANAMAN PADA LAHAN KERJA F l 08 05

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI. MELAKUKAN PEKERJAAN PENANAMAN PADA LAHAN KERJA F l 08 05 MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MELAKUKAN PEKERJAAN PENANAMAN PADA LAHAN KERJA F.45 4 0 5 2 1 01 l 08 05 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS

Lebih terperinci

Penyusun: ANTI ASTA VIANI. Editor TIM KONSULTAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG

Penyusun: ANTI ASTA VIANI. Editor TIM KONSULTAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG Penyusun: ANTI ASTA VIANI Editor TIM KONSULTAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS KEGIATAN AKHIR PRODUKSI

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS KEGIATAN AKHIR PRODUKSI MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS KEGIATAN AKHIR PRODUKSI NO. KODE : - I BUKU INFORMASI DAFTAR ISI Daftar Isi...

Lebih terperinci

MC-CL481. Petunjuk Pengoperasian. Penghisap Debu

MC-CL481. Petunjuk Pengoperasian. Penghisap Debu Petunjuk Pengoperasian No Model Penghisap Debu MC-CL48 Kami merekomendasikan agar anda mempelajari Petunjuk Pengoperasian ini secara cermat sebelum mencoba untuk mengoperasikan alat ini, serta memperhatikan

Lebih terperinci

MEMELIHARA/SERVIS SISTEM A/C (AIR CONDITIONER) OTO.KR

MEMELIHARA/SERVIS SISTEM A/C (AIR CONDITIONER) OTO.KR MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR OTOMOTIF SUB SEKTOR KENDARAAN RINGAN MEMELIHARA/SERVIS SISTEM A/C (AIR CONDITIONER) BUKU KERJA DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL

Lebih terperinci

LAMPIRAN SOP Setting Mesin 2. SOP Langkah Kerja 3. SOP Pemeriksaan 4. Flowchart Prosedur Usulan di Lantai Produksi

LAMPIRAN SOP Setting Mesin 2. SOP Langkah Kerja 3. SOP Pemeriksaan 4. Flowchart Prosedur Usulan di Lantai Produksi DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN 1 1. SOP Setting Mesin 2. SOP Langkah Kerja 3. SOP Pemeriksaan 4. Flowchart Prosedur Usulan di Lantai Produksi Tujuan : Untuk mempermudah dalam melakukan setting mesin. Dan memastikan

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN : Pengetahuan Piranti Menjahit Besar Tujuan Pembelajaran Umum : Mahasiswa mengetahui Pengetahuan Piranti Menjahit Besar 1 menjelaskan Pengertian Piranti manjahit menjelaskan jenis piranti menjahit besar

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN DRAINASE PERKOTAAN PEKERJAAN PERSIAPAN

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN DRAINASE PERKOTAAN PEKERJAAN PERSIAPAN MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN DRAINASE PERKOTAAN PEKERJAAN PERSIAPAN NO. KODE :.I BUKU INFORMASI DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 BAB I

Lebih terperinci

Universitas Kristen Maranatha

Universitas Kristen Maranatha Tujuan : Untuk mempermudah dalam melakukan setting mesin. Dan memastikan setting mesin tepat, sehinggan tidak menyebabkan cacat. Ruang Lingkup : Lantai Produksi PT Aswi Perkasa Standar-standarnya : 1.

Lebih terperinci

MEMASANG RANGKA DAN PENUTUP PLAFON

MEMASANG RANGKA DAN PENUTUP PLAFON KODE MODUL KYU.BGN.214 (2) A Milik Negara Tidak Diperdagangkan SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK INDUSTRI KAYU MEMASANG RANGKA DAN PENUTUP PLAFON DIREKTORAT

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN DRAINASE PERKOTAAN

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN DRAINASE PERKOTAAN MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN DRAINASE PERKOTAAN PEKERJAAN PERAPIAN DAN PEMELIHARAAN NO. KODE :.I BUKU INFORMASI DAFTAR ISI DAFTAR

Lebih terperinci

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI JURU UKUR SEISMIK

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI JURU UKUR SEISMIK PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI JURU UKUR SEISMIK KODE PROGRAM PELATIHAN C 11 20 0 1 1 1 II 01 DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS Jl.

Lebih terperinci

Panduan penggunamu. ZANKER TD4213

Panduan penggunamu. ZANKER TD4213 Anda dapat membaca rekomendasi di buku petunjuk, panduan teknis atau panduan instalasi untuk ZANKER TD4213. Anda akan menemukan jawaban atas semua pertanyaan Anda pada ZANKER TD4213 di manual user (informasi,

Lebih terperinci

PEMBAHASAN. Gambar 1.1 Guilitene Hidrolis

PEMBAHASAN. Gambar 1.1 Guilitene Hidrolis PEMBAHASAN A. Konstruksi Gunting Pemotong Plat Mesin pemotong plat mempunyai beberapa jenis, manual dengan menggunakan tuas maupun dengan tenaga hidrolis (gambar 1.1), pada mesin pemotong plat hidrolis

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2011 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN SALURAN IRIGASI

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2011 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN SALURAN IRIGASI MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2011 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN SALURAN IRIGASI KOORDINASI KEGIATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN NO. KODE : BUKU INFORMASI DAFTAR

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih

BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Visualisasi Proses Pembuatan Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih dahulu harus mengetahui masalah Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR POMPA BETON KEGIATAN AKHIR PENGOPERASIAN CONCRETE PUMP

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR POMPA BETON KEGIATAN AKHIR PENGOPERASIAN CONCRETE PUMP MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR POMPA BETON KEGIATAN AKHIR PENGOPERASIAN CONCRETE PUMP NO. KODE : - I BUKU INFORMASI DAFTAR ISI Daftar Isi...

Lebih terperinci

PROGRAM PERKULIAHAN. : Dra Cucu Ruhidawati, M.Si

PROGRAM PERKULIAHAN. : Dra Cucu Ruhidawati, M.Si PROGRAM PERKULIAHAN Mata Kuliah Kode MK/SKS Program Studi/Tk Dosen : Busana Tailoring : BU 473/ 2 Sks : Pendidikan Tata Busana/III : Dra. Hj. Mally Maeliah, M.Pd Dra Cucu Ruhidawati, M.Si Deskripsi: Mata

Lebih terperinci

ANALISA KERUSAKAN PISAU POTONG MESIN GAP SHEAR DI PT. INKA NAMA : M. RIMANU NRP :

ANALISA KERUSAKAN PISAU POTONG MESIN GAP SHEAR DI PT. INKA NAMA : M. RIMANU NRP : FIELD PROJECT 2011 ANALISA KERUSAKAN PISAU POTONG MESIN GAP SHEAR DI PT. INKA NAMA : M. RIMANU NRP : 6308030008 LATAR BELAKANG Mesin Gap Shear merupakan suatu mesin potong yang menggunakan sistem hidrolik

Lebih terperinci

Pemindah Gigi Belakang

Pemindah Gigi Belakang (Indonesian) DM-MBRD001-04 Panduan Dealer JALANAN MTB Trekking Keliling Kota/ Sepeda Nyaman URBAN SPORT E-BIKE Pemindah Gigi Belakang SLX RD-M7000 DEORE RD-M6000 DAFTAR ISI PENGUMUMAN PENTING... 3 UNTUK

Lebih terperinci

PRAKARYA. by F. Denie Wahana

PRAKARYA. by F. Denie Wahana PRAKARYA by F. Denie Wahana (Produk Sederhana dengan Teknologi) Kompetensi Inti (KI) 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya 2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,

Lebih terperinci

http://gipsylinux.wordpress.com MATERI PELATI HAN BERBASI S KOMPETENSI SEKTOR TEKNOLOGI I NFORMASI DAN KOMUNI KASI MEMPERBAI KI KEYBOARD TI K.CS03.008.01 BUKU KERJA DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

Lebih terperinci

LAYANAN PBM LABORATORIUM M. Bruri Triyono (Pelatihan Tenaga Teknisi PT/SMK)

LAYANAN PBM LABORATORIUM M. Bruri Triyono (Pelatihan Tenaga Teknisi PT/SMK) 1 LAYANAN PBM LABORATORIUM M. Bruri Triyono (Pelatihan Tenaga Teknisi PT/SMK) Mata diklat Layanan Proses Belajar Mengajar (PBM) secara umum berisi tugas dan tanggungjawab yang harus dilaksanakan oleh tenaga

Lebih terperinci

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Berdasarkan pengolahan dan analisis data yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan beberapa hal berikut ini : 1. Prinsip ekonomi gerakan yang dihubungkan dengan

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SIPIL. Tukang Pasang Bata PEMBUATAN PASANGAN BATA LENGKUNG F.45 TPB I 07

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SIPIL. Tukang Pasang Bata PEMBUATAN PASANGAN BATA LENGKUNG F.45 TPB I 07 MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SIPIL Tukang Pasang Bata PEMBUATAN PASANGAN BATA LENGKUNG BUKU INFORMASI DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 BAB I KATA PENGANTAR... 3 1.1. Konsep

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INDUSTRI PEMANFAAT TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PENUNJANG

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INDUSTRI PEMANFAAT TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PENUNJANG STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INDUSTRI PEMANFAAT TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PENUNJANG DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DIREKTORAT JENDERAL LISTRIK DAN PEMAFAATAN ENERGI

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN DRAINASE PERKOTAAN KOMUNIKASI DI TEMPAT KERJA

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN DRAINASE PERKOTAAN KOMUNIKASI DI TEMPAT KERJA MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN DRAINASE PERKOTAAN KOMUNIKASI DI TEMPAT KERJA NO. KODE :.I BUKU INFORMASI DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1

Lebih terperinci

DAFTAR ISI Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi Penjelasan Materi Pelatihan Desain Materi Pelatihan

DAFTAR ISI Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi Penjelasan Materi Pelatihan Desain Materi Pelatihan DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI i BAB I PENGANTAR 1 1.1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi 1 1.2. Penjelasan Materi Pelatihan 1 BAB II BAB III 1.2.1. Desain Materi Pelatihan 1 1.2.2. Isi Modul 2

Lebih terperinci

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN SETERIKA DOMO

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN SETERIKA DOMO SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN SETERIKA DOMO Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahuntahun. Bacalah buku petunjuk pengoperasian ini dengan seksama,

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Review PT. Union Jaya Pratama PT Union Jaya Pratama merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pembuatan kasur busa. Hasil produksi dikelompokkan menjadi 3 jenis berdasarkan

Lebih terperinci

2. Mesin Frais/Milling

2. Mesin Frais/Milling 2. Mesin Frais/Milling 2.1 Prinsip Kerja Tenaga untuk pemotongan berasal dari energi listrik yang diubah menjadi gerak utama oleh sebuah motor listrik, selanjutnya gerakan utama tersebut akan diteruskan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Pembongkaran mesin dilakukan untuk melakukan pengukuran dan. Selain itu juga kita dapat menentukan komponen komponen mana yang

BAB III METODOLOGI. Pembongkaran mesin dilakukan untuk melakukan pengukuran dan. Selain itu juga kita dapat menentukan komponen komponen mana yang BAB III METODOLOGI 3.1 Pembongkaran Mesin Pembongkaran mesin dilakukan untuk melakukan pengukuran dan mengganti atau memperbaiki komponen yang mengalami kerusakan. Adapun tahapannya adalah membongkar mesin

Lebih terperinci

MESIN BOR. Gambar Chamfer

MESIN BOR. Gambar Chamfer MESIN BOR Mesin bor adalah suatu jenis mesin gerakanya memutarkan alat pemotong yang arah pemakanan mata bor hanya pada sumbu mesin tersebut (pengerjaan pelubangan). Sedangkan Pengeboran adalah operasi

Lebih terperinci

Berlatih Pengoperasian Forklift Oleh Operator

Berlatih Pengoperasian Forklift Oleh Operator Berlatih Pengoperasian Forklift Oleh Operator Mengoperasikan Forklift Sumber : http://bebibluu.blogspot.com/2012/08/berlatih-pengoperasian-forklift-oleh.html Menggunakan alat berat seperti forklift perlu

Lebih terperinci

Cara Menjahit Gamis Resleting Depan

Cara Menjahit Gamis Resleting Depan Cara Menjahit Gamis Resleting Depan Dilarang Keras Memproduksi, Memperbanyak dan mendistribusikan baik keseluruhan maupun sedikit dari isi ebook ini dalam bentuk Apapun tanpa seizin penulis. Untuk menghemat

Lebih terperinci

MODUL I PRAKTIKUM PROSES PRODUKSI

MODUL I PRAKTIKUM PROSES PRODUKSI MODUL I PRAKTIKUM PROSES PRODUKSI LABORATORIUM PROSES DAN SISTEM PRODUKSI LABORATORIUM TEKNOLOGI MEKANIK DEPARTEMEN TEKNIK MESIN DAN INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS GADJAH MADA 2017 TATA TERTIB PRAKTIKUM

Lebih terperinci

DAFTAR GAMBAR. 1. Sepatu Mesin Jarum Mesin Sekoci Spul Kapur Jahit Pita Ukur...

DAFTAR GAMBAR. 1. Sepatu Mesin Jarum Mesin Sekoci Spul Kapur Jahit Pita Ukur... DAFTAR GAMBAR 1. Sepatu Mesin... 10 2. Jarum Mesin... 11 3. Sekoci... 11 4. Spul... 11 5. Kapur Jahit... 12 6. Pita Ukur... 12 7. Gunting Kain... 13 8. Pendedel... 13 9. Benang Jahit... 14 10. Jarum Tangan...

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN ALAT MESIN PERTANIAN

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN ALAT MESIN PERTANIAN SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN ALAT MESIN PERTANIAN BAB V PERSIAPAN MENGHIDUPKAN, MENGHIDUPKAN, MEMATIKAN DAN MENJALANKAN TRAKTOR Drs. Kadirman, MS. KEMENTERIAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan/Komunitas Pemanfaatan bahan kulit asli yang dihasilkan dari kulit hewan bisa mempengaruhi kesinambungan kehidupan hewan. Oleh karena itu diharapkan bisa

Lebih terperinci

DM-FD (Bahasa Indonesia) Panduan Dealer. Pemindah gigi depan FD-9000 FD-6800 FD-5800 FD-4700

DM-FD (Bahasa Indonesia) Panduan Dealer. Pemindah gigi depan FD-9000 FD-6800 FD-5800 FD-4700 (Bahasa Indonesia) DM-FD0002-05 Panduan Dealer Pemindah gigi depan FD-9000 FD-6800 FD-5800 FD-4700 DAFTAR ISI PENGUMUMAN PENTING... 3 UNTUK MENJAGA KESELAMATAN... 4 PEMASANGAN... 5 PENYETELAN... 9 PERAWATAN...17

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS KOMUNIKASI DAN KERJASAMA DI TEMPAT KERJA NO. KODE : - I BUKU INFORMASI DAFTAR

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL PENGUJIAN MATERIAL ASPAL

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL PENGUJIAN MATERIAL ASPAL MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL PENGUJIAN MATERIAL ASPAL KODE UNIT KOMPETENSI: BUKU INFORMASI KEMENTERIAN PEKERJAAN

Lebih terperinci

BAB II HASIL BELAJAR MEMOTONG BAHAN DAN MANFAATNYA SEBAGAI KESIAPAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI

BAB II HASIL BELAJAR MEMOTONG BAHAN DAN MANFAATNYA SEBAGAI KESIAPAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI 15 BAB II HASIL BELAJAR MEMOTONG BAHAN DAN MANFAATNYA SEBAGAI KESIAPAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI A. Gambaran Umum Memotong Bahan (Cutting) Kompetensi memotong bahan merupakan mata pelajaran standar kompetensi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (CPOB). Hal ini didasarkan oleh Keputusan Menteri Kesehatan RI.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (CPOB). Hal ini didasarkan oleh Keputusan Menteri Kesehatan RI. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Industri farmasi diwajibkan menerapkan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB). Hal ini didasarkan oleh Keputusan Menteri Kesehatan RI. No.43/MENKES/SK/II/1988 tentang CPOB dan Keputusan

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG MANDOR PEKERJAAN TANAH

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG MANDOR PEKERJAAN TANAH MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG MANDOR PEKERJAAN TANAH Pemeriksaan, Pengukuran dan Pelaporan Hasil Pelaksanaan Pekerjaan Tanah BUKU INFORMASI 2011 K E M E N T E R I A

Lebih terperinci