keahlian atau kompotensi akan dapat mendukung peningkatan prestasi kinerja
|
|
- Sudomo Tedja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 EVALUASI KINERJA KEPEGAWAIAN DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN BONE BOLANGO Oleh Elvianti Pakaya, Ansar Made*, Nina Lamatenggo** Jurusan Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo ABSTRAK Elvianti Pakaya, Evaluasi Kinerja Pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Bone Bolango. Skripsi, Strata I. Jurusan Manajemen Pendidikan. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I, Prof. Dr. Hi. Ansar, S.pd, M.Si Pembimbing II Dr.Hj. Nina Lamatenggo, SE, M.Pd. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Perencanaan Program Kepegawaian, 2) Pelaksanaan Program Kepegawaian, 3) Evaluasi Program Kepegawaian. Desain Penelitian ini bersifat studi evaluasi dengan jenis deskriptif menggunakan model evaluasi goal attainment. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Kinerja kepegawaian dilihat dari perencanaan program sudah cukup baik ditinjau dari aspek penyusunan rencana program, tujuan program, sasaran program, identifikasi sasaran program, indikator kinerja kegiatan, maupun target pencapaian program dimana jawaban dari tiap informan yang dipersentasikan untuk satu indikator diperoleh 78% yang artinya belum memenuhi semua kriteria. 2) Kinerja kepegawaian dilihat dari pelaksanaan program sudah baik ditinjau dari aspek kegiatan perencanaan kepegawaian, Pembinaan kepegawaian, Ketatausahaan kepegawaian, Pengembangan profesi, Penunjang tugas kepegawaian karena dibeberapa aspek telah memenuhi semua kriteria. 3) Kinerja kepegawaian dilihat dari evaluasi program sudah baik ditinjau dari aspek pelaporan pelaksanaan pengangkatan dalam jabatan, pengajuan usul penetapan angka kredit, cara pengajuan usul penetapan angka kredit, penetapan angka kredit, penyesuaian dalam jabatan, karena telah memenuhi semua kriteria. Kata kunci: Evaluasi, Kinerja pegawai PENDAHULUAN Kualitas Sumber Daya Manusia merupakan salah satu faktor untuk meningkatkan produktifitas kinerja suatu organisasi atau instansi. Oleh karena itu diperlukan Sumber Daya Manusia yang mempunyai kompotensi tinggi karena keahlian atau kompotensi akan dapat mendukung peningkatan prestasi kinerja
2 pegawai. Pegawai Negeri Sipil berkedudukan sebagai unsur aparatur negara yang bertugas untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat, secara profesional, jujur, dan adil serta merata dalam penyelenggaraan tugas negara, pemerintahan dan pembangunan.sebagai abdi negara, seorang pegawai negeri khususnya yang sudah berstatus PNS (pegawai negeri sipil) harus selalu melaksanakan tugas-tugas negara dan mendahulukan kepentingan negara diatas kepentingan pribadi atau golongan. Sedangkan sebagai abdi masyarakat mengandung pengertian bahwa dalam melaksanakan tugasnya seorang pegawai harus tetap berusaha melayani kepentingan masyarakat dan memperlacar segala urusan angota masyarakat (guru, kepala sekolah, dll). Berdasarkan gambaran secara umum diatas dapat dilihat bahwa bagian kepegawaian juga sangat mempengaruhi perkembangan organisasi dalam lingkup dinas pendidikan. Bagian kepegawaian harus bisa bersikap realistis, jujur, serta adil dalam menilai setiap pegawai yang ada dilingkungan dinas pendidikan. Segala aspek tentang pegawai dinas pendidikan adalah menjadi tanggung jawab dari bagian kepegawaian yang ada dilingkungan dinas pendidikan, baik itu menyangkut pembinaan pegawai, mutasi, pemberhentian kerja dan hal-hal lainnya adalah tugas dari kepegawaian yang oleh bagian kepegawaian mengacu pada Undang-undang pokok kepegawaian. Kinerja Pegawai ( Hasibuan, 2001 : 94 ) adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan. kinerja pegawai akan baik jika pegawai telah melakukan unsur-unsur yang terdiri dari kesetiaan
3 dan komitmen yang tinggi pada tugasnya, menguasai dan mengembangkan ilmunya, kedisiplinan dalam menjalankan tugas, kreatifitas dalam pelaksanaan kegiatan kepegawaian, kerjasama dengan semua warga kependidikan, kepemimpinan yang menjadi panutan bawahan, kepribadian yang baik, jujur, dan objektif dalam memimpin bawahan, serta tanggung jawab terhadap tugasnya. Oleh karena itu Kepala Dinas selaku manager adalah melakukan evaluasi terhadap kinerja pegawai sebagai bawahannya dan kinerja diri sendiri sebagai atasan. Selama ini pada umumya di instansi pemerintahan belum mempunyai pegawai dengan kompotensi yang memadai, hal demikian menggambarkan bahwa pegawai memilki tingkat profesionalisme yang rendah, kemampuan pelayanan yang tidak optimal, prestasi, produktifitas, dan tidak adanya disiplin kerja terhadap pribadi maupun orang lain. Kondisi ini akan berdampak pada rendahnya kinerja pegawai dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya dalam melayani masyarakat. Berdasarkan pengamatan awal yang penulis lakukan dilapangan dapat dilihat bahwa Penilaian prestasi kinerja dan penegakkan disiplin pegawai khususnya di dinas pendidikan belum dilaksanakan secara optimal dan belum ada kriteria yang jelas. Penilaian kinerja untuk pegawai selama ini menggunakan DP3 ( Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan ). Begitupun dengan pelaksanaan disiplin pegawai mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980 yang sudah tidak sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan keadaan. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi bagaimana perencanaan, pelaksanaan, serta evaluasi program kerja kepegawaian dinas pendidikan kabupaten bone bolango.
4 Diharapkan dapat memberikan masukan serta dapat meningkatkan kinerja pegawai sehingga bisa memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat. KAJIAN TEORITIS 1. Definisi Evaluasi Kata evaluasi berasal dari bahasa inggris evaluation yang berarti penilaian atau penaksiran. Evaluasi adalah proses penilaian, penilaian ini bisa menjadi netral, positif atau negatif atau merupakan gabungan dari keduanya. Dalam pada itu menurut Webster s New Collegiate Dictionary ( 1981 ), bahwa evaluasi adalah evaluation is to determine or fix the value of or to examine and jugde. Dengan demikian, maka suatu aktifitas yang dievaluasi akan menghasilkan produk untuk keperluan pengambilan keputusan. Pemahaman mengenai pengertian evaluasi dapat berbeda-beda sesuai dengan pengertian evaluasi yang bervariatif oleh para pakar evaluasi. Wirawan ( 2012 : 7 ) mengatakan bahwa evaluasi sebagai riset untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menyajikan informasi yang bermanfaat mengenai objek evaluasi, menilainya dengan membandingkannya dengan indikator evaluasi dan hasilnya dipergunakan untuk mengambil keputusan mengenai objek evaluasi. Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa evaluasi sifatnya luas, evaluasi dapat dilakukan meliputi dua aspek yaitu kuantitatif dan kualitatif. Dimana melaksanakan pengukuran terhadap suatu kinerja, dalam hal ini lebih bersifat mengukur kuantitas daripada kerja sedangkan penilaian menunjuk pada segi kualitas, jadi evaluasi berkaitan dengan keduanya yaitu pengukuran dan
5 penilaian dimana pengukuran yang sifatnya kuantitatif dan penilaian bersifat kualitatif. 2. Model Evaluasi Dalam menentukan apakah sebuah model tepat bagi suatu jenis program, maka perlu dianalisis masing-masing pihak yang akan dipasangkan. Dalam hal ini yang dipasangkan adalah program dengan jenisnya dan model evaluasi.ada banyak model yang bisa digunakan untuk mengevaluasi suatu program. Meskipun antara satu dengan yang lainnya berbeda, namun maksudnya sama yaitu melakukan kegiatan pengumpulan data atau informasi yang berkenaan dengan objek yang dievaluasi, yang tujuannya menyediakan bahan bagi pengambil keputusan dalam menentukan tindak lanjut suatu program. 3. Tujuan Evaluasi Evaluasi dilaksanakan untuk mencapai berbagai tujuan sesuai dengan objek evaluasinya. Menurut Wirawan ( 2011 : 22 ) tujuan dalam melaksanakan evaluasi antara lain : mengukur pengaruh program terhadap masyarakat, menilai apakah program telah dilaksanakan sesuai dengan rencana, mengukur apakah pelaksanaan program sesuai dengan standar, evaluasi program dapat mengidentifikasi dan menemukan mana dimensi program yang jalan dan mana program yang tidak jalan, pengembangan staf program dimana evaluasi dapat dipergunakan mengembangkan kemampuan staf serta memberikan masukan kepada pimpinan/manajer program mengenai kinerja staf dalam melayani masyarakat, jika terjadi staf kompotensinya rendah maka perlu dilakukan pengembangan dengan segera, tujuan evaluasi lainnya adalah untuk memenuhi
6 ketentuan undang-undang, akreditasi program, mengambil keputusan mengenai program, memberikan balikan kepada pimpinan dan staf program. 4. Pengertian Kinerja Kinerja seseorang merupakan kombinasi dan kemampuan, usaha dan kesempatan yang dapat dinilai dan hasil kerjanya.secara definitif kinerja merupakan outcome yang dihasilkan atau kegiatan yang dilakukan selama periode waktu tertentu.pengertian kinerja pada penelitian ini tidak bermaksud menilai karakteristik individu tetapi mengacu pada serangkaian hasil yang diperoleh selama periode waktu tertentu.kinerja adalah keadaan atau tingkat perilaku seseorang yang harus dicapai dengan persyaratan tertentu. Dari pengertian yang dikemukakan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa kinerja adalah prestasi kerja, atau hasil kerja (output) baik kualitas maupun kuantitas yang dicapai dalam periode waktu tertentu dalam melaksanakan tugas kerjanya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. 5. Pengertian Kinerja Pegawai Kinerja pegawai merupakan suatu hasil yang dicpai oleh seseorang pegawai melalui pekerjaannya atau dengan kata lain kinerja pegawai adalah prestasi kerja dari seorang pegawai. Untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerja pegawai diperlukan manajemen kinerja pegawai. Mengenai hal ini Sianipar menyatakan bahwa manajemen kinerja adalah proses pemahaman apa yang harus dicapai dengan menyatakan tujuan organisasi dengan tujuan individu,
7 dan bagaimana cara mengatur aktifitas dan sumber daya yang tepat agar tujuan atau kinerja yang diinginkan dapat tercapai. 6. Penilaian Kinerja Pegawai Penilaian kinerja pegawai dilaksanakan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1979 tentang penilaian pelaksanaan pekerjaan Pegawai Negeri Sipil.Yaitu penilaian kinerja Pegawai Negeri Sipil, adalah penilaian secara periodik pelaksanaan pekerjaan seorang pegawai negeri sipil. Tujuan penilaian kinerja adalah untuk mengetahui keberhasilan atau ketidak berhasilan seorang pegawai negeri sipil, dan untuk mengetahui kekurangan-kekurangan dan kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh pegawai negeri sipil yang bersangkutan dalam melaksanakan tugasnya. Hasil penilaian kinerja digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pembinaan pegawai negeri sipil, antara lain pengangkatan, kenaikan pangkat, pengangkatan dalam jabatan, pendidikan dan pelatihan, serta pemberian penghargaan. 7. Manajemen Kinerja Pegawai Manajemen kinerja ( MK ) adalah aktifitas untuk memastikan bahwa sasaran organisasi telah dicapai secara konsisten dalam cara-cara yang efektif dan juga efisien. Manajemen kinerja bisa berfokus pada kinerja dari suatu organisasi, departemen, karyawan, atau bahkanproses untuk menghasilkan produk atau layanan, dan juga diarea lain. Baik di tingkatan organisasi ataupun individu, salah satu fungsi kunci dari manajemen adalah mengukur dan mengelola kinerja.antara gagasan, tindakan, dan hasil terdapat suatu perjalanan yang harus ditempuh. Dan barangkali istilah yang paling sering digunakan di keseharin yang
8 menggambarkan perkembangan dari perjalanan tersebut dan juga hasilnya adalah kinerja (Brudan 2010). METODE PENELITIAN Pada Penelitian ini penulis menggunakan model evaluasi Goal attainment.penelitian tersebut bersifat studi evaluasi.penelitian tersebut mendeskripsikan masalah yang berkaitan dengan Kinerja kepegawaian di Dinas Pendidikan dan kebudayaan Bone Bolango. Tekhnik analisis data yang digunakan adalah perhitungan dengan persentase. Dimana setiap poin pernyataan dalam instrument dibuat tabel, kegunaan tabel tersebut adalah agar memperoleh gambaran persentase, skor capaian, serta skor ideal yang dicapai dalam instrument setiap indicator dengan melalui cara memprekuensi masing-masing alternative jawaban. Setiap butir pernyataan instrument evaluasi dibagi jumlah informan x 100% yang dirumuskan sebagai berikut : Pr = f x 100% n Keterangan : Pr : Persentase f : Frekuensi N : Jumlah Informan 100% : Bilangan tetap Dan untuk menghitung skor persentase menggunakan formula : SKOR CAPAIAN Pr = X 100% SKOR IDEAL Keterangan : Pr : persentase Skor capaian : adalah jumlah seluruh frekuensi jawaban informan Skor ideal : jumlah informan X skor tertinggi Setelah melakukan analisis terhadap jawaban informan dengan menggunakan rumus diatas maka langkah selanjutnya adalah mencocokkan dengan kualifikasi kriteria seperti pada tabel dibawah ini :
9 Tabel 3.1 : Kualifikasi Kriteria No Rentang skor ( % ) Kualifikasi % Sangat Baik % Baik % Cukup Baik 4 < 50 % Kurang Baik HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Perencanaan program kepegawaian Berdasarkan deskripsi data hasil penelitian diatas, maka dapat digambarkan hasil olahan data penelitian pada indikator pelaksanaan program pada tabel dibawah ini: nno. Indikator Skor ideal Skor Capaian Persentase Kesimpulan 1 Penyusunan rencana Program % Baik 2 Tujuan program % Sangat Baik 3 Sasaran program % Cukup Baik 4 Identifikasi Sasaran program % Cukup Baik JUMLAH 62 78%
10 Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui dan dapat menggambarkan bahwa pada tahap perencanaan program kepegawaian telah memenuhi criteria baik. Hal ini bisa dilihat dari jumlah skor capaian yang diperoleh sebesar 62 dan persentase skor evaluasi tahap perencanaan program adalah sebesar 78% yang dimana berada pada rentang skor baik, yaitu (76-90%). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kinerja kepegawaian dilihat dari indicator perencanaan program sudah dilaksanakan dengan baik. 2. Deskripsi data hasil Penelitian terkait pelaksanaan program kepegawaian No Indikator Perencanaan kepegawaian Pembinaan Kepegawaian Ketatausahaan Kepegawaian Pengembangan Profesi Penunjang Tugas Analis Kepegawaian Skor Idea Skor Capaian Persentase Kesimpulan % Baik % Sangat Baik % Baik % Cukup Baik % Baik JUMLAH 86 86% Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa pada tahap pelaksanaan program telah memenuhi kriteria baik. Hal ini bisa dilihat dari jumlah skor capaian sebesar 86 dan jumlah persentase skor evaluasi tahap pelaksanaan program sebesar adalah 86% yang dimana berada pada rentang skor baik yaitu (76-90). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kinerja kepegawaian dilihat dari indicator pelaksanaan program sudah dilaksanakan dengan baik.
11 Tabel 4.5 : Gambaran Indikator evaluasi Program Kerja Kepegawaian NO INDIKATOR 1 Pelaporan pelaksanaan pengangkatan dalam jabatan dan kenaikan pangkat analis kepegawaian 2 Pengajuan usul penetapan angka kredit 3 Cara pengajuan usul penetapan angka kredit SKOR IDEAL SKOR CAPAIAN PERSENTASE KESIMPULN Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik 4 Penetapan angka kredit Baik 5 Penyesuaian dalam jabatan Baik 6 Pengangkatan dalam jabatan Baik 7 Pengajuan Usul Sangat Baik Pengangkatan Dalam Jabatan Analis Kepegawaian JUMLAH % Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa pada tahap evaluasi program telah memenuhi kriteria baik. Hal ini bisa dilihat dari jumlah skor capaian sebesar 126 dan jumlah persentase skor evaluasi tahap evaluasi program sebesar adalah 90 % yang dimana berada pada rentang skor baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kinerja kepegawaian dilihat dari indicator evaluasi program sudah dilaksanakan dengan baik. PEMBAHASAN Perencanaan kinerja merupakan proses penyusunan rencana kinerja sebagai penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam rencana stratejik, yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah melalui berbagai kegiatan tahunan. Di dalam rencana kinerja ditetapkan rencana capaian kinerja tahunan
12 untuk seluruh indikator kinerja yang ada pada tingkat sasaran dan kegiatan. Penyusunan rencana kinerja dilakukan seiring dengan agenda penyusunan dan kebijakan anggaran, serta merupakan komitmen bagi instansi untuk mencapainya dalam tahun tertentu. Dokumen rencana kinerja memuat informasi tentang : sasaran yang ingin dicapai dalam tahun yang bersangkutan: indikator kinerja sasaran, dan rencana capainya. Selain itu dimuat pula keterangan yang antara lain menjelaskan keterkaitan kegiatan, dengan sasaran, kebijakan dengan programnya serta keterkaitan dengan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi. Suatu organisasi dibentuk untuk mencapai tujuan organisasi. pencapaian tujuan organisasi menunjukkan hasil kerja/prestasi organisasi dan menunjukan kinerja organisasi. Hasil kerja organisasi diperoleh dari serangkaian aktivitas yang dijalankan. Aktivitas tersebut dapat berupa pengelolaan sumber daya organisasi maupun proses pelaksanaan kerja yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi. Dari hasil penlitian sebelumnya dapat disimpulkan bahwa pada pelaksanaan program kepegawaian sudah dapat dikatakan baik, hal ini didasarkan pada beberapa jawaban informan yang dijabarkan sebelumnya pada tabel indikator pelaksanaan, yang masing-masing dapat dilihat dari kegiatan yang dijalankan yaitu, perencanaan kepegawaian, pembinaan kepegawaian, ketatausahaan kepegawian, pengembangan profesi, serta penunjang tugas analis kepegawaian lainnya. selain itu juga dapat dilihat dari jumlah persentase skor evaluasi tahap perencanaan program yang diperoleh sebesar 86%.
13 Dalam penilaian terhadap hasil kerja, dipilih bentuk yang lebih formal dan lebih objektif, yang di istilahkan dengan penilaian kinerja, penilaian karya, evaluasi kinerja atau penilaian prestasi atau penilaian unjuk kerja. Formal berarti mempunyai kriteria atau patokan tertentu, yang jelas dan pasti ukuranya. Dengan demikian penilaian tidak terlalu banyak tergantung pada siapa yang menilai, tetapi lebih banyak dipandu oleh patokan-patokan, meskipun dalam kenyataannya unsur subyektifitas tidak bisa dihilangkan sama sekali dan tidak mudah untuk mengkuantifikasi aspek yang akan dinilai. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil Penelitian dan pembahasan sebelumnya maka peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa : 1. Kinerja kepegawaian dilihat dari perencanaan program telah dilaksanakan dengan baik. 2. Indicator kedua juga menggambarkan bahwa kinerja kepegawaian dilihat dari pelaksanaan program telah dilaksanakan dengan baik. 3. Pada tahap evaluasi program, dapat disimpulkan bahwa kinerja kepegawaian yang telah dilaksanakan dengan baik. B. Saran 1. Kepala Dinas Pendidikan Hendaknya pimpinan (kepala dinas) melakukan evaluasi kinerja terhadap pegawai secara berkesinambungan agar mutu pegawai menjadi sangat baik. 2. Pegawai Dinas Pendidikan
14 a. Hendaknya pegawai bisa mengembangkan kemampuannya secara mandiri dan juga bisa mandiri dalam melakukan penilaian terhadap kinerjanya. b. Hendaknya pegawai dan pimpinan saling membantu dalam melakukan perbaikan dan tindak lanjut terhadap masalah-masalah yang terjadi dalam kinerja di instansi terkait. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi Evaluasi program pendidikan : pedoman teoritis praktis bagi mahasiswa dan praktisi pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara Badan Kepegawaian Negara. PP Nomor 10 tahun 1979, tentang Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil Chabib,Toha Evaluasi Program Pendidikan.Jakarta : Bumi Aksara Hasibuan, Maluyu Kinerja Pegawai, Bandung : Rineka Cipta Ilyas, Yaslis Manajemen Kinerja., Jakarta : Gramedia Pustaka Mangkunegara Kinerja Pegawai. Bandung : PT Remaja Rosdakarya Purwadarminta Kinerja & Prestasi Kerja. Bandung : Rineka Cipta Poerbakwatja,Soegarda Ensiklopedia Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara Sugiyono Metode Penelitian Pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta Saidi Kinerja Pegawai. Jakarta: Gramedia Pustaka Wirawan Evaluasi teori, model, standar, aplikasi, &profesi : contoh aplikasi evaluasi program : pengembangan SDM, Program nasional pemberdayaan masyarakat (PNPM ) mandiri pedesaan, kurikulum, perpustakaan, & buku teks. Jakarta : Rajawali Pers http/www. pengertian evaluasi. com di akses tanggal 15 Januari 2013 http/www. Penilaian kinerja pegawai. Com diakses tanggal 15 januari 2013
Oleh : Hepy S Pasambuna, Arwildayanto*, Arifin**
EVALUASI PERAN KEPALA SEKOLAH DI SMA NEGERI SE KOTA KOTAMOBAGU Oleh : Hepy S Pasambuna, Arwildayanto*, Arifin** Jurusan Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo ABSTRAK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. organisasi perusahaan. Sumber daya manusia merupakan asset utama bagi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manajemen sumber daya manusia sangat penting bagi perusahaan karena sumber daya manusia perlu dikelola secara profesional agar terwujud keseimbangan antara kebutuhan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kualitas sumber daya manusia merupakan salah satu faktor untuk
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kualitas sumber daya manusia merupakan salah satu faktor untuk meningkatkan produktivitas kinerja suatu organisasi atau instansi. Oleh karena itu diperlukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. harus dimulai dengan rekruitmen yang terdiri dari aktifitas perencanaan,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan atau instansi dalam pengelolaan pegawai secara profesional harus dimulai dengan rekruitmen yang terdiri dari aktifitas perencanaan, penarikan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersebut salah satunya adalah sumber daya manusia. Tumbuh lebih baik, bahkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan dalam berbagai industri merupakan bagian yang tidak bisa dihi ndari. Banyak faktor yang mendukung tingginya persaingan di berbagai industri tersebut
Lebih terperinciHUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DENGAN KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR.
ejournal Administrasi Negara, Volume 5, Nomor 1, 2017: 5626-5639 ISSN 0000-0000, ejournal.an.fisip-unmul.ac.id Copyright2017 HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DENGAN KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI BADAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian tersirat amanat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 sebagai perubahan atas Undang- Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian tersirat amanat bahwa dalam rangka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemampuannya untuk bereaksi secara sukarela dan positif terhadap sasaransasaran
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya manusia memiliki peranan yang sangat penting bagi suatu instansi pemerintahan. Arti penting dari sumber daya manusia terletak pada kemampuannya untuk bereaksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tujuan akhir manusia dalam menempuh pendidikan biasanya berkaitan dengan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu cara yang paling umum yang ditempuh manusia dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan keahlian yang dimilikinya. Tujuan akhir manusia
Lebih terperinciSASARAN KERJA DAN PERILAKU KERJA PNS
SASARAN KERJA DAN PERILAKU KERJA PNS Oleh : Akhyadi Wakil Sekretaris Pengadilan Agama Maros Artikel ini merupakan lanjutan dari artikel sebelumnya Aturan Baru, Pengganti DP3 PNS. Kalau tulisan sebelumnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Untuk mengelola suatu instansi/lembaga/perusahaan peran pegawai yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Untuk mengelola suatu instansi/lembaga/perusahaan peran pegawai yang berkualitas dan profesional dalam pengelolaannya sangat diperlukan, karena berhasil
Lebih terperinciPengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru
Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru Yulia Rachmawati (08120143) Mahasiswa Pendidikan Ekonomi IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Sebagai seorang pemimpin kepala sekolah mempunyai tugas
Lebih terperinciPERBANDINGAN MATERI POKOK UU NO. 8 TAHUN 1974 JO UU NO. 43 TAHUN 1999 TENTANG POKOK-POKOK KEPEGAWAIAN DAN RUU TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA (RUU ASN)
PERBANDINGAN MATERI POKOK UU NO. 8 TAHUN 1974 JO UU NO. 43 TAHUN 1999 TENTANG POKOK-POKOK KEPEGAWAIAN DAN RUU TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA (RUU ASN) NO. 1. Judul Undang-undang tentang Pokok- Pokok kepegawaian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUHUAN. A. Latar Belakang Masalah. UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan
BAB I PENDAHULUHUAN A. Latar Belakang Masalah UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Profil Badan Kepegawaian dan Diklat Surabaya. pemerintahan yang baik dan bertanggung jawab. Tugas pokok dan fungsi yang
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Profil Badan Kepegawaian dan Diklat Surabaya Badan Kepegawaian dan Diklat Surabaya merupakan suatu dinas bentukan Pemerintah yang bertugas menangani Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dan membentuk watak serta peradapan bangsa, yang bermartabat dalam rangka
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk
Lebih terperinciPENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU DI SMP NEGERI 1 LAHEWA KECAMATAN LAHEWA KABUPATEN NIAS UTARA
WAHANA INOVASI VOLUME 5 No.2 JULI-DES 2016 ISSN : 2089-8592 PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU DI SMP NEGERI 1 LAHEWA KECAMATAN LAHEWA KABUPATEN NIAS UTARA Agusman Zebua SMP Negeri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maupun informal. Keberhasilan pendidikan akan terjadi bila ada interaksi antara
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peran guru sangat strategis pada kegiatan pendidikan formal, non formal maupun informal. Keberhasilan pendidikan akan terjadi bila ada interaksi antara pendidik dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sejalan dengan Pasal 39 ayat (2) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidik merupakan tenaga profesional sesuai dengan bidangnya, hal ini sejalan dengan Pasal 39 ayat (2) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kualitas suatu organisasi sangat bergantung pada mutu sumber daya
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kualitas suatu organisasi sangat bergantung pada mutu sumber daya manusia (SDM). Kualitas sumber daya manusia dapat menentukan kualitas organisasi dalam keberhasilan
Lebih terperinciPENGARUH DISIPLIN TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI PADA KANTOR CAMAT MONANO KABUPATEN GORONTALO UTARA TAHUN 2014
PENGARUH DISIPLIN TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI PADA KANTOR CAMAT MONANO KABUPATEN GORONTALO UTARA TAHUN 2014 Nopriyanti Lajiku 1, Abd. Rahman Pakaya 2, Radia Hafid 3 Jurusan Manajemen ABSTRAK Metode
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mewujudkan tujuan organisasi, karena manusia dalam melakukan aktivitas di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap organisasi selalu mengarahkan sumberdaya yang dimiliki ke arah pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Salah satu sumberdaya organisasi yang sangat
Lebih terperinciANALISIS KINERJA PEGAWAI PADA BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN SAROLANGUN. Yeni Yuliana HOA113004
ANALISIS KINERJA PEGAWAI PADA BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN SAROLANGUN Yeni Yuliana HOA113004 Program Studi Manajemen Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jambi ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kedudukan pemerintah daerah berkaitan dengan otonomi daerah, bergulirnya otonomi
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kedudukan pemerintah daerah berkaitan dengan otonomi daerah, bergulirnya otonomi daerah di Indonesia telah membawa perubahan yang signifikan terhadap penyelenggaraan pemerintahan
Lebih terperinciJurnal Administrasi Negara
STIA LAN Jurnal Administrasi Negara, Volume 20 Nomor 2, Agustus 2014 / 62-70 Jurnal Administrasi Negara PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA APARATUR PADA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan senantiasa membutuhkan manajemen yang berkaitan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan senantiasa membutuhkan manajemen yang berkaitan dengan usaha-usaha untuk mencapai tujuan tertentu bagi organisasi tersebut. Keberhasilan perusahaan
Lebih terperinciKINERJA PENGAWAS SEKOLAH DASAR NEGERI DI KECAMATAN POSIGADAN KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW SELATAN. Irawan Kasiaradja¹, Abd.Kadim.Masaong 2, Arifin 3.
KINERJA PENGAWAS SEKOLAH DASAR NEGERI DI KECAMATAN POSIGADAN KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW SELATAN Irawan Kasiaradja¹, Abd.Kadim.Masaong 2, Arifin 3. Universitas Negeri Gorontalo Fakultas lmu Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penggerak dan penentu jalannya suatu organisasi. Dari sudut pandang manajemen
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan merupakan suatu organisasi yang mempunyai berbagai macam tujuan. Di dalam organisasi manusia merupakan unsur yang terpenting dalam suatu organisasi.
Lebih terperinciIMPLEMENTASI SKP DALAM MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN PERGURUAN TINGGI Oleh Ikhwan,S.Sos.,MM (Pustakawan Madya UNRAM)
IMPLEMENTASI SKP DALAM MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN PERGURUAN TINGGI Oleh Ikhwan,S.Sos.,MM (Pustakawan Madya UNRAM) PENDAHULUAN Tuntutan peningkatan kualitas kinerja pustakawan berdasarkan system karier
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional yang diatur secara sistematis. Pendidikan nasional berfungsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penyelenggaraan pendidikan di Indonesia merupakan suatu sistem pendidikan nasional yang diatur secara sistematis. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi sekarang ini, teknologi dan ilmu pengetahuan sangat berpengaruh pada pola kehidupan manusia untuk secara terus menerus mengembangkan diri.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. misi dan tujuan yang telah ditetapkan.secanggih apapun peralatan dan perangkat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manusia merupakan sumber daya terpenting dalam suatu instansi pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan misi dan tujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu dampak dari tuntutan era globalisasi bagi bangsa Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Salah satu dampak dari tuntutan era globalisasi bagi bangsa Indonesia adalah sangat diperlukannya peningkatan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) aparatur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan faktor utama dalam membentuk pribadi manusia. Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik buruknya pribadi manusia menurut ukuran normatif.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia. Tugas Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah mengelola
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Memahami pentingnya keberadaan sumber daya manusia di era global, saat ini salah satu upaya harus dicapai oleh lembaga adalah meningkatkan kualitas SDM.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbagai ragam tujuan. Aktivitas di dalam instansi pemerintah selalu
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Instansi pemerintah merupakan suatu organisasi yang mempunyai berbagai ragam tujuan. Aktivitas di dalam instansi pemerintah selalu diarahkan untuk mencapai
Lebih terperinciPENGELOLAAN KONFLIK DALAM MENGENDALIKAN STRES KERJA GURU DI SMA NEGERI 1 LIMBOTO Oleh : Misri Noiyo, Ansar Made*, Nina Lamatenggo**
PENGELOLAAN KONFLIK DALAM MENGENDALIKAN STRES KERJA GURU DI SMA NEGERI 1 LIMBOTO Oleh : Misri Noiyo, Ansar Made*, Nina Lamatenggo** Program Studi Administrasi Pendidikan Jurusan Manajemen Pendidikan Fakultas
Lebih terperinciPenelitian Nilai Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil Tahun 2015 Berdasarkan Masa Kerja di Kelurahan Semanan Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat
Penelitian Nilai Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil Tahun 2015 Berdasarkan Masa Kerja di Kelurahan Semanan Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat Sederhana Sembiring 1, Ima Apriliza 2 1 Akademi Sekretari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dikembangkan oleh perusahaan. Beberapa upaya yang dilakukan suatu organisasi untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat menentukan dalam menggerakkan aktivitas perusahaan. Sumber daya manusia merupakan asset utama perusahaan yang
Lebih terperinciPENILAIAN PRESTASI KINERJA PEGAWAI MAKNANYA BAGI WISYAISWARA Oleh : Sumaryono, SE, M.Si, Widyaiswara Madya pada Badan Diklat Provinsi Papua
PENILAIAN PRESTASI KINERJA PEGAWAI MAKNANYA BAGI WISYAISWARA Oleh : Sumaryono, SE, M.Si, Widyaiswara Madya pada Badan Diklat Provinsi Papua Jumat, 27 Februari 2015 Abstrak Perkembangan teknologi, serta
Lebih terperinciPENILAIAN PRESTASI KERJA PNS
LOGO PENILAIAN PRESTASI KERJA PNS Berdasarkan PP 46 Tahun 201No. 1 Perka BKN No. 1 Tahun 2013 PROGRAM PERCEPATAN REFORMASI BIROKASI MENUJU BIROKRASI YANG BERSIH DAN PROFESIONAL HAL-HAL YANG HARUS DILAKUKAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin ketat menuntut setiap organisasi mampu menghadapi tantangan global,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan lingkungan yang semakin cepat dan persaingan yang semakin ketat menuntut setiap organisasi mampu menghadapi tantangan global, khususnya kompetensi
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Lokasi Penelitian Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan berada di pusat kabupaten yang merupakan kabupaten terluar di porvinsi Sulawesi utara.
Lebih terperinciDIREKTORAT PEMBINAAN TENAGA KEPENDIDIKAN DIKDASMEN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 2016
G 1. UU 20 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 2. UU 5 2014 tentang Aparatur Sipil Negara; 3. PP 19 2005 Jo PP 32 2013 Jo PP 13 2015 Standar Nasional Pendidikan; 4. PP 74 2008 tentang Guru; 5. PP
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT,
PERATURAN BUPATI BANDUNG BARAT NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PENUGASAN GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL SEBAGAI KEPALA SEKOLAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciIMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MENINGKATKAN KINERJA PEGAWAI (STUDI DINAS INFORMASI DAN KOMUNIKASI KOTA MANADO)
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MENINGKATKAN KINERJA PEGAWAI (STUDI DINAS INFORMASI DAN KOMUNIKASI KOTA MANADO) Oleh : JUWINDO TASIK BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Lebih terperinciBUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAH DI KABUPATEN BLORA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAH DI KABUPATEN BLORA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLORA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan
Lebih terperinciBUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 25 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENUGASAN GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL SEBAGAI KEPALA SEKOLAH
1 BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 25 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENUGASAN GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL SEBAGAI KEPALA SEKOLAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIDOARJO, Menimbang :
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memegang peranan yang sangat dominan dalam aktifitas organisasi, karena
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sumber daya manusia merupakan aspek penting bagi suatu instansi dan memegang peranan yang sangat dominan dalam aktifitas organisasi, karena sumber daya manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bersama untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan tersebut dapat. dicapai dengan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki baik
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Organisasi merupakan sekumpulan manusia yang bekerja bersama untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan tersebut dapat dicapai dengan memanfaatkan sumber daya yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memandang kerja adalah sesuatu yang mulia. Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya manusia mempunyai kedudukan semakin penting pada keadaan masyarakat yang selalu dinamis, terlebih lagi kondisi saat ini sedang berada atau sedang menuju
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Madrasah Tsanawiyah Kifayatul Achyar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil Madrasah Tsanawiyah Kifayatul Achyar Madrasah Tsanawiyah Kifayatul Achyar beralamat di Jl. AH. Nasution Km 13,7 No 495 Cibiru Kota Bandung.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi masing-masing Jabatan di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam tahapan Pelaksanaan Tugas dilapangan, Badan Pelaksana Penyuluhan, Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Gorontalo mempunyai 9 (Sembilan) Balai Penyuluh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. utama dalam perusahaan. Keberadaannya di dalam sistem kerja dengan segala
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat kritis sebagai aset utama dalam perusahaan. Keberadaannya di dalam sistem kerja dengan segala keunikannya yang sangat
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. standar kinerja yang harus dicapai serta menilai hasil-hasil yang sebenarnya dicapai pada
I. PENDAHULUAN Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian secara akademis dan praktis, batasan penelitian serta model operasional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. daya manusia. Sumber daya manusia merupakan unsur yang paling dominan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Aktivitas suatu organisasi tidak dapat dipisahkan dari potensi sumber daya manusia. Sumber daya manusia merupakan unsur yang paling dominan menentukan berhasil
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 34/PRT/M/2007 TENTANG PEMBINAAN JABATAN FUNGSIONAL DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM
MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 34/PRT/M/2007 TENTANG PEMBINAAN JABATAN FUNGSIONAL DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PRAKTIK KERJA LAPANGAN. 3.1 Gambaran Singkat dan Perkembangan Badan Kepegawaian Daerah
BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PRAKTIK KERJA LAPANGAN 3.1 Gambaran Singkat dan Perkembangan Badan Kepegawaian Daerah Dalam suatu pemerintahan apabila ingin berjalan dengan baik maka harus ada unsur 3P (Personil,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. misi dan tujuan yang telah ditetapkan. Secanggih apapun peralatan dan perangkat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manusia merupakan sumber daya terpenting dalam suatu instansi pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan misi dan tujuan
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MUSI RAWAS
PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MUSI RAWAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI MUSI RAWAS, Mengingat : bahwa
Lebih terperinci2011, No telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negar
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.148, 2011 BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL. Pembinaan. Pengembangan Karir. PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG POLA PEMBINAAN
Lebih terperinciOleh FITRI WIJAYANTI UNDJILA NIM: ABSTRAK
1 PENGARUH KEDISIPLINAN PEGAWAI TERHADAP PRESTASI KERJA PADA KANTOR PERWAKILAN BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL (BKKBN) PROVINSI GORONTALO Oleh FITRI WIJAYANTI UNDJILA NIM: 931 409 070
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. menuju kepada masyarakat yang beorientasi kerja, yang memandang kerja adalah
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia mempunyai kedudukan semakin penting pada keadaan masyarakat yang selalu dinamis, terlebih lagi kondisi saat ini sedang berada atau sedang menuju
Lebih terperincijtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt
Menimbang : jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 41 TAHUN 2014 TENTANG PENUGASAN GURU SEBAGAI KEPALA SEKOLAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinci-1- PERATURAN DAERAH KABUPATEN MANDAILING NATAL NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 2 PLUS PANYABUNGAN
-1- SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MANDAILING NATAL NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 2 PLUS PANYABUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MANDAILING NATAL, Menimbang :
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. guru dalam pengambilan keputusan, kepuasan kerja, dan iklim lembaga
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Sesuai dengan topik yang peneliti angkat yakni pengaruh keterlibatan guru dalam pengambilan keputusan, kepuasan kerja, dan iklim lembaga terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan sejarah Indonesia, khusususnya pada Era Orde Baru terdapat berbagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan sejarah Indonesia, khusususnya pada Era Orde Baru terdapat berbagai pemasalahan dalam pelaksanaan sistem pemerintahan Indonesia. Bentuk permasalahannya
Lebih terperinciSumber :
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil Dinas Komunikasi Dan Informasi Kota Bandung Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo), merupakan Kantor Pengolahan Data Elektronik
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 40 TAHUN 2013 TENTANG
BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 40 2013 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 40 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN GURU YANG DIBERI TUGAS TAMBAHAN SEBAGAI KEPALA SEKOLAH WALIKOTA
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL,
PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG POLA PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN KARIR PEGAWAI NEGERI SIPIL BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciKEBIJAKAN DAN IMPLEMENTASI JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KEBIJAKAN
KEBIJAKAN DAN IMPLEMENTASI JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KEBIJAKAN Dra. Nadimah, MBA. ASISTEN DEPUTI STANDARISASI JABATAN DAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI
Lebih terperinciPENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL. Oleh :
PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL (Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011) Oleh : Biro Organisasi dan Kepegawaian Disampaikan pada Pembinaan SDM Aparatur Biro Organisasi dan Kepegawaian Kemtan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi memiliki budaya yang merupakan ciri khas organisasi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap organisasi memiliki budaya yang merupakan ciri khas organisasi tersebut. Budaya tersebut dapat tercermin pada perilaku para karyawan, kebijakan-kebijakan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peluang baru bagi proses pembangunan daerah di Indonesia. Di dalam melakukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan era globalisasi membawa dampak sekaligus tantangan dan peluang baru bagi proses pembangunan daerah di Indonesia. Di dalam melakukan pembangunan,
Lebih terperinciPENGARUH PENDIDIKAN DAN PIMPINAN IV TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI DINAS SOSIAL TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN GARUT
PENGARUH PENDIDIKAN DAN PIMPINAN IV TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI DINAS SOSIAL TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN GARUT Imas Astri M 1 ; Ikeu Kania 2 1 Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. penilaian kinerja itu sendiri, agar tidak menimbulkan kesalah pahaman bagi setiap pembaca.
BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Kinerja 2.1.1 Pengertian Kinerja Pembahasan tentang kinerja dan pengertian kinerja tersebut harus di kaitkan dengan penilaian kinerja itu sendiri, agar tidak menimbulkan kesalah
Lebih terperinciPemahaman Guru Fisika SMA Kota Medan dalam Mengimplementasikan Standar Evaluasi Pendidikan
Pemahaman Guru Fisika SMA Kota Medan dalam Mengimplementasikan Standar Evaluasi Pendidikan Alkhafi Maas Siregar 1 dan Rahmansyah 2 1. Jurusan Fisika FMIPA Unimed dan 2. Jurusan Fisika FMIPA Unimed Jln.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan dibentuk untuk mencapai tujuan bersama, untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Suatu perusahaan dibentuk untuk mencapai tujuan bersama, untuk mencapai tujuan secara efektif diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas dan manajemen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Diskusi mengenai potret aparat pemerintah di Indonesia sering berkisar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Diskusi mengenai potret aparat pemerintah di Indonesia sering berkisar pada rendahnya profesionalisme, tingkat kesejahteraan yang belum memadai, distribusi
Lebih terperinci¹ Sofyan Kasiaradja Mahasiswa pada Jurusan Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo: Prof.Dr.H. Ansar M.Si dan Dr. Asrin M.
KINERJA GURU DALAM PEMBELAJARAN PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI DI KECAMATAN POSIGADAN Sofyan Kasiaradja,Ansar,Asrin ¹ Jurusan Manajemen Pendidikan, Program Studi S1, Manajemen Pendidikan Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk tetap dapat bertahan di era globalisasi. Sumber daya manusia mempunyai peran utama
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masalah sumber daya manusia masih menjadi sorotan dan tumpuan bagi perusahaan untuk tetap dapat bertahan di era globalisasi. Sumber daya manusia mempunyai peran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa dan negara. Begitu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah investasi sumber daya manusia jangka panjang yang mempunyai nilai strategis bagi kelangsungan peradaban manusia di dunia. Oleh sebab itu hampir
Lebih terperinciANALISIS PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI DI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2014
ANALISIS PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI DI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2014 (Studi Penelitian: Penilaian Sasaran Kerja Pegawai dan Perilaku Kerja Pegawai ) Oleh: Puspita Ardi
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.725, 2015 KEMENKEU. Jabatan Fungsional Analisis Keuangan. Pusat. Daerah. Petunjuk Teknis. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 96/PMK.07/2015 TENTANG
Lebih terperinciOleh : Nina Martina Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Galuh Jln. R.E. Martadinata No.150 Ciamis. Abstrak
PENGARUH PENGAMBILAN KEPUTUSAN OLEH KEPALA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PENDIDIKANKECAMATAN CIPAKU KABUPATEN CIAMIS Oleh : Nina Martina Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Lebih terperinciBUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG
BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN BAGI PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciHUBUNGAN ETOS KERJA DENGAN KINERJA GURU DI SMK NEGERI 1 LUBUK SIKAPING
HUBUNGAN ETOS KERJA DENGAN KINERJA GURU DI SMK NEGERI 1 LUBUK SIKAPING Irda Husni Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UNP Abstrak The goal of this research are to see information about Determine therelationship
Lebih terperincinegara dilakukan untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat.
14 BAB I PENDAHULUAN Penyelenggaraan pemerintah daerah sebagai subsistem pemerintahan negara dilakukan untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan, yaitu penelitian yang dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk meneliti perbedaan
Lebih terperinciPERSEPSI KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU IPS SMP DI KOTA YOGYAKARTA JURNAL
1 Persepsi Kepala Sekolah... (Anggita Nilam Sari) PERSEPSI KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU IPS SMP DI KOTA YOGYAKARTA JURNAL Disusun Oleh: Anggita Nilam Sari 12416241049 JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kepala Sekolah pada suatu waktu dan guru-guru tetap menjalankan aktivitas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ada berbagai pendapat menyangkut pola, peran dan tanggung jawab Kepala Sekolah pada suatu lembaga pendidikan. Ketika ada atau tidak ada Kepala Sekolah pada
Lebih terperinciPENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI FUNGSIONAL UMUM DI LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI FUNGSIONAL UMUM DI LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PROVINSI SULAWESI SELATAN Miftahul Jannah 1, & Nasaruddin 2 1 Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Makassar 2
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan di bidang pendidikan diarahkan kepada pengembangan. SDM yang bermutu tinggi, guna memenuhi kebutuhan dan menghadapi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan di bidang pendidikan diarahkan kepada pengembangan SDM yang bermutu tinggi, guna memenuhi kebutuhan dan menghadapi tantangan kehidupan di masa
Lebih terperinciHUBUNGAN MANAJEMEN KEPALA SEKOLAH DENGAN PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH (Studi Deskriptif di Sekolah Menengah Atas Negeri 10 Bandung)
HUBUNGAN MANAJEMEN KEPALA SEKOLAH DENGAN PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH (Studi Deskriptif di Sekolah Menengah Atas Negeri 10 Bandung) oleh Lisna Nurlisma Yooke Tjuparmah Program Studi Perpustakaan
Lebih terperinciBUPATI MADIUN BUPATI MADIUN,
BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG PENUGASAN GURU SEBAGAI KEPALA SEKOLAH DALAM LINGKUP PEMERINTAH KABUPATEN MADIUN BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa guru dapat
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi IV. Rineka Cipta : Jakarta
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi IV. Rineka Cipta : Jakarta Dokumen Negara. 2007. Panduan Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.950, 2011 SEKRETARIS NEGARA. Diklat Fungsional. Penerjemah. PERATURAN MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN KINERJA GURU DI SMP NEGERI 1 NGEMPLAK BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI
HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN KINERJA GURU DI SMP NEGERI 1 NGEMPLAK BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana (S-1)Psikologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Guru sebagai salah satu sumber daya sebuah sekolah yang merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Guru sebagai salah satu sumber daya sebuah sekolah yang merupakan tenaga pengajar di sekolah mengemban tiga tugas pokok, yaitu mendidik, membimbing dan mengajar/melatih
Lebih terperinci