BAB I PENDAHULUAN. penelitian yang berjudul Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transaksional terhadap

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN Pada bagian pertama, peneliti memaparkan bagaimana munculnya penelitian yang berjudul Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transaksional terhadap Kepuasan Kerja Karyawan di Shiny study Center dan Psiko Medika Holistika Center. Munculnya sebuah penelitian berasal dari sebuah latar belakang, perumusan masalah, lalu hipotesa yang dimiliki oleh peneliti. Selain itu, penelitian yang dibuat memiliki tujuan serta manfaat, kemudian memiliki definisi terminologi, serta cakupan dan batasan. 1.1 Latar Belakang Masalah Peneliti diterima untuk melakukan praktek magang di Shiny Study Center (SSC) yang terletak di Gading Serpong. Shiny Study Center berdiri pada bulan November tahun 2010 dan didirikan oleh Dr. Inneke Limuria, M.Si. Beliau memiliki kedudukan sebagai pemilik sekolah dan juga Direktur Utama dari Psiko Medika Holistika Center (PMHC). Pada saat Shiny Study Center belum dibuka, kegiatan belajar berlangsung di Psiko Medika Holistika Center. Tetapi, karena tidak dapat menampung jumlah anak lagi, akhirnya Ibu Inneke memutuskan untuk membuka gedung sekolah baru dengan nama Shiny Study Center. Shiny Study Center selain bergerak di bidang pendidikan, dapat juga menjadi tempat

2 diselenggarakannya tes psikologi, seperti tes bakat minat, psikotest, dan play therapy. Sesuai dengan kontrak kerja dengan pihak manajemen Shiny Study Center, peneliti melakukan praktek magang dari hari senin sampai sabtu yang dimulai pada pukul WIB sampai dengan pukul WIB. Selama menjalani praktek magang, peneliti ditempatkan sebagai staff pengajar untuk program akselerasi (percepatan), program homeschooling, dan program compassionate yang langsung dibawahi oleh kepala sekolah Shiny Study Center yang kemudian menjadi supervisior peneliti. Pada hari sabtu, karena tidak ada anak anak yang datang, maka peneliti ditempatkan sebagai operator. Tugas tugas sebagai staff pengajar tidak hanya sebagai guru, tetapi juga harus selalu dapat mempersiapkan bahan dan materi untuk mengajar, membuat laporan mingguan, mengikuti rapat / pertemuan dengan manajer dan staff, menunjukkan sekolah ketika ada orangtua yang datang, membuat pembukuan dan kuitansi pembayaran, sehingga menjaga / mengobservasi ketika ada yang datang untuk mengikuti tes. Direktur utama Shiny Study Center bertanggung jawab atas karyawan karyawan yang bekerja di Shiny Study Center. Dalam prosesnya, perusahaan membutuhkan tenaga kerja yang banyak untuk dapat menggerakkan perusahaan, karena karyawan adalah salah satu hal yang penting (Riggio, 2009). Direktur utama Shiny Study Center menangani kurang lebih 10 karyawan yang bekerja sebagai staff pengajar. Jumlah karyawan yang ditangani oleh kepala sekolah Shiny Study Center tidak menetap, tetapi mengalami penurunan dengan rata rata

3 tiap bulannya. Hal ini yang membuat peneliti tertarik untuk lebih lanjut meneliti mengenai kepuasan kerja di Shiny Study Center dan Psiko Holistika Center. Salah satu faktor penting dalam rangka manajemen sumber daya manusia adalah terciptanya kepuasan kerja bagi karyawan. Maka dari itu, faktor utama dalam suatu organisasi adalah tenaga kerja atau karyawan yang dapat berprestasi, memiliki motivasi tinggi, dan mau bekerja sebaik mungkin. Saat ini, masalah yang sering muncul dalam suatu organisasi adalah kurangnya perhatian terhadap aspek tersebut (Yukl dalam Rose & Himam, 2004). Salah satu gejala yang paling utama yang menyebabkan rusaknya kondisi suatu organisasi adalah rendahnya kepuasan kerja (Davis & Newstrom dalam Rose & Himam, 2004). Salah satu hal yang dapat diperhatikan secara mendalam adalah proses meningkatkan kepuasan kerja pada karyawan di Indonesia. Seringkali orang menganggap bahwa memperhatikan kepuasan kerja adalah suatu hal yang akan memanjakan karyawan, mereka tidak berpikir secara jangka panjang apa yang akan dihasilkan apabila suatu perusahaan memiliki karyawan karyawan yang merasa puas dalam bekerja. Steers & Porter (dalam Rose & Himam, 2004) menunjukkan dengan jelas adanya hubungan antara tingkat kepuasan kerja dengan absensi, turnover, unjuk rasa, dan kemunduran organisasi. Semakin tinggi tingkat kepuasan kerja seseorang, semakin rendah kecenderungan ketidakhadiran karyawan, turnover, pemogokan liar, maupun kemunduran organisasi. Robbins (2001) mendefinisikan kepuasan kerja sebagai sikap umum yang dimiliki oleh karyawan yang berkaitan dengan imbalan yang diyakini akan

4 mereka terima setelah melaksanakan pekerjaannya. Gibson, dkk (2003) menyebutkan faktor faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja, yaitu 1) Gaji; 2) Pekerjaan; 3) Peluang promosi; 4) Pengawas; dan 5) Rekan kerja. Peneliti melakukan wawancara kepada beberapa karyawan yang dibawahi oleh Direktur utama Shiny Study Center mengenai pendapat mereka terhadap kepemimpinan beliau. Karyawan karyawan tersebut mengatakan bahwa Direktur utama sekaligus pemilik Shiny Study Center dan Psiko Medika Holistika Center kurang mampu menjalankan posisinya sebagai pemimpin, karena dianggap kurang mampu menjalankan tugasnya sebagai pemimpin. Berdasarkan permasalahan di atas, penelitian ini berfokus pada gaya kepemimpinan yang digunakan oleh pemimpin, yang merupakan salah satu faktor dari kepuasan kerja. Kepemimpinan sebagai salah satu penentu arah dan tujuan organisasi harus mampu menyikapi perkembangan zaman ini. Pemimpin yang tidak dapat mengantisipasi dunia yang sedang berubah ini atau setidaknya tidak memberikan respon, besar kemungkinannya akan memasukkan organisasinya dalam situasi stagnasi dan akhirnya mengalami keruntuhan (Harsiwi dalam Rosa & Himam, 2004). Riggio (2009) mendefinisikan kepemimpinan sebagai kemampuan untuk memimpin sebuah kelompok untuk mencapai sebuah tujuan atau gol. Setiap pemimpin memiliki cara yang berbeda beda dalam menjalankan kepemimpinannya. Yukl (2006) membagi gaya kepemimpinan menjadi dua, yaitu gaya kepemimpinan transaksional dan gaya kepemimpinan transformasional.

5 Kedua tipe gaya kepemimpinan tersebut dibedakan berdasarkan komponen tingkah laku yang digunakan untuk mempengaruhi para karyawan. Penelitian Riyono (1999) menemukan bahwa semakin transformasional seorang pemimpin, maka organisasi yang mereka pimpin juga akan menjadi semakin efektif di samping itu, semakin transformasional seorang pemimpin, maka semakin baik pula hubungannya dengan karyawannya. Para karyawan melaporkan bahwa mereka rela untuk bekerja lebih giat bagi pemimpin dengan gaya seperti itu. Peneliti telah melakukan penelitian mengenai gaya kepemimpinan yang dimiliki oleh Direktur Utama dari Psiko Medika Holistika Center dan Shiny Study Center melalui kuesioner yang beliau isi. Dari hasil yang telah dihitung, diketahui bahwa gaya kepemimpinan beliau adalah gaya kepemimpinan transaksional. Berdasarkan pemaparan di atas, maka peneliti ingin melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transaksional terhadap Kepuasan Kerja Karyawan di Shiny study Center dan Psiko Medika Holistika Center. Peneliti ingin mengetahui signifikansi pengaruh antara gaya kepemimpinan transaksional terhadap kepuasan kerja karyawan di Psiko Medika Holistika Center dan Shiny Study Center. 1.2 Rumusan Permasalahan Berdasarkan latar belakang yang telah peneliti kemukakan, maka permasalahan yang akan peneliti bahas dalam pembahasan topik ini adalah apakah gaya kepemimpinan transaksional memiliki pengaruh yang

6 signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai di Shiny Study Center dan Psiko Medika Holistika Center? 1.3 Hipotesis Terdapat berbagai aspek yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja seseorang. Namun dalam penelitian ini, peneliti mengambil sampel dari jenis gaya kepemimpinan. Pemaparan hipotesisnya yang pertama: H 0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara jenis gaya kepemimpinan transaksional terhadap kepuasan kerja pegawai di Shiny Study Center dan Psiko Medika Holistika Center. H 1 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara jenis gaya kepemimpinan transaksional terhadap kepuasan kerja pegawai di Shiny Study Center dan Psiko Medika Holistika Center. 1.4 Tujuan Penelitian Sebelum penelitian ini dilakukan, peneliti memiliki hipotesa terhadap kepuasan kerja pegawai di Shiny Study Center dan Psiko Medika Holistika Center. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji hipotesa yang peneliti buat, apakah terbukti atau tidak. Maka tujuan pertama yang ingin peneliti ketahui yaitu apakah terdapat pengaruh jenis gaya kepemimpinan tranksasional terhadap kepuasan kerja pegawai yang signifikan. Dengan menemukan pengaruh yang ada, peneliti berharap dapat membuktikan jenis gaya kepemimpinan transaksional sebagai salah satu faktor yang diduga mempengaruhi kepuasan kerja pegawai di Shiny Study Center dan Psiko Medika Holistika Center.

7 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi ilmu psikologi industri dan organisasi, khususnya ilmu tentang gaya kepemimpinan dan kepuasan kerja. Hasil penelitian juga diharapkan dapat memberikan informasi bagi para pemimpin dalam perusahaan agar dapat mengembangkan gaya kepemimpinan yang dapat meningkatkan kepuasan kerja dan kinerja karyawan, sehingga dapat melakukan pekerjaan dengan lebih baik lagi Manfaat Praktis Selain manfaat teoritis yang dijelaskan di atas, adapun manfaat praktis yang dapat peneliti berikan bagi masyarakat sekitar dari hasil penelitian ini. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan mengenai gaya kepemimpinan terhadap kepuasan kerja karyawan dalam suatu perusahaan. 1.6 Definisi Terminologi Berdasarkan dari judul penelitian, peneliti akan meneliti mengenai pengaruh gaya kepemimpinan dan kepuasan kerja para pegawai di Shiny Study Center dan Psiko Medika Holistika Center. Gaya kepemimpinan adalah suatu proses yang mempengaruhi orang dan membentuk lingkungan kerja sehingga mereka dapat memenuhi objektifitas

8 dalam grup (Phatak, Bhagat, & Kashlak, 2005). Menurut Yukl (2006), terdapat dua jenis gaya kepemimpinan, yaitu transactional and transformational leaders. Transactional Leaders adalah gaya kepemimpinan yang berfokus pada interaksi sosial dimana antara pemimpin dan pegawai berdasarkan pada persepsi pegawai dan harapan mengenai kemampuan pemimpin. Transformational Leaders adalah gaya kepemimpinan dimana pemimpin tidak terpengaruh dengan pola pikir pegawainya, tetapi pemimpin mempunyai kemampuan untuk mengganti atau mengubah cara pandang pegawainya (Schultz & Schultz, 2006). Kepuasan kerja adalah sikap yang dimiliki oleh pekerja mengenai pekerjaan mereka (Gibson, Ivancevich, Donnelly, & Konopaske, 2003). Menurut Gibson, dkk (2003), terdapat lima faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja seseorang terhadap pekerjaannya, yaitu gaji, pekerjaan itu sendiri, pengawas, peluang promosi, dan rekan kerja. Gaji adalah jumlah yang diterima harus seimbang dengan pembayaran. Pekerjaan adalah sejauh mana tugas tugas kerja dianggap menarik dan memberikan kesempatan untuk belajar dan untuk menerima tanggung jawab. Peluang promosi adalah kesempatan untuk mendapatkan promosi dan untuk berkembang atau maju. Pengawas adalah kemampuan pengawas atau pembimbing untuk mendemonstrasikan minat dan perhatian tentang karyawan. Rekan kerja adalah sejauh mana rekan kerja dapat bersahabat dan suportif (Gibson, dkk, 2003).

9 1.7 Cakupan dan Batasan Penelitian yang peneliti lakukan ditujukan pada pekerja yang sedang bekerja dan pernah bekerja di Shiny Study Center dan Psiko Medika Holistika Center, Gading Serpong. Peneliti mengambil responden karyawan yang pernah bekerja di Shiny Study Center dan Psiko Holistika Center untuk melengkapi dan memperkuat data data dan tidak ada batasan usia, yang terpenting adalah mereka adalah pekerja dan pernah bekerja di Shiny Study Center dan Psiko Medika Holistika Center. Selain usia, peneliti tidak membatasi pada jenis kelamin tertentu saja. Mengenai variabel yang diteliti, gaya kepemimpinan dan kepuasan kerja yang akan ditanyakan akan peneliti ketahui berdasarkan kuesioner yang akan responden isi. Selain itu, gaya kepemimpinan yang diambil berdasarkan teori leadership dari Yukl (2006), yaitu transactional leaders dan transformational leaders. Lalu untuk kepuasan kerja, akan diambil dari teori Gibson, Ivancevich, Donnelly, dan Konopaske (2003) yang memiliki aspek aspek seperti gaji, pekerjaan itu sendiri, peluang promosi, rekan kerja, dan pengawas.