BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Perpustakaan berasal dari kata dasar pustaka. Menurut Kamus

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Perpustakaan berasal dari kata dasar pustaka. Menurut Kamus"

Transkripsi

1 digilib.uns.ac.id BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. PENGERTIAN PERPUSTAKAAN Perpustakaan berasal dari kata dasar pustaka. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yaitu pustaka artinya kitab, buku (Depdikbud, 1980). Menurut Lasa Hs ( 2009 : 262) perpustakaan dalam bahasa Arab disebut maktabah, bibliotheca (B. Italia), bibliotheque (B.Perancis), bibliothek ( B. Jerman). Perpustakaan merupakan sistem informasi yang dalam prosesnya terdapat aktivitas pengumpulan, pengolahan, pengawetan, pelestarian, dan penyajian. Menurut Suwondo Atmodjahnawi ( 1982 : 2) perpustakaan adalah suatu koleksi buku-buku dan bahan-bahan bukan buku (non book materials) dalam suatu bangunan (gedung ) yang mewadahinya, yang telah siap untuk dimanfaatkan bagi siapa saja yang memerlukannya. Berdasarkan pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa perpustakaan merupakan suatu tempat untuk mewadahi segala sumber informasi baik secara tertulis maupun terekam dengan adanya suatu kegiatan yang terorganisir seperti kegiatan pengadaan, pengolahan, pelayanan serta manajemen yang baik dan pada akhirnya informasi tersebut dapat sampai ke tangan pengguna yang memerlukan. Menurut Andoyo (2007 : 3) dalam Wahyu Supriyanto dan Ahmad Muhsin ( 2008 : 142), tujuan perpustakaan adalah membantu meningkatkan pengetahuan, keterampilan, serta sikap dan nilai hidup 9

2 digilib.uns.ac.id 10 mahasiswa, dosen dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan. Oleh karena itu perpustakaan merupakan tempat orang-orang yang mempunyai intelektualitas serta orang yang haus akan adanya informasi pun pada jaman yang telah berkembang seperti saat ini PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI Menurut Suwondo Atmodjahnawi ( 1982 : 3) menyatakan bahwa Perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang merupakan pusat kegiatan belajar dari mahasiswa serta merupakan sumber informasi bagi tenaga pengajar dan peneliti. Peranan perpustakaan perguruan tinggi berperan sebagai unit sarana kelengkapan pusat suatu perguruan tinggi, yang bersifat akademis dalam menunjang Tridharma Perguruan Tinggi yaitu, pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat. Seiring dengan berkembangnya teknologi, perpustakaan perguruan tinggi juga ikut andil dalam perannya untuk mengembangkan layanannya yang berbasis teknologi sehingga memudahkan dalam mengembangkan penelitian-penelitian yang bersifat ilmiah. Untuk itulah fasilitas layanan mandiri menjadi kunci dalam pencarian informasi yang mudah kepada pengguna. Agar nantinya dalam proses penelitian ilmiah dapat berjalan lancar dengan ditunjangnya berbagai informasi dari koleksi yang ada di perpustakaan perguruan tinggi, maka sebuah perguruan tinggi harus mampu memberikan mutu kualitas layanan yang terbaik dan juga sangat efisien terhadap waktu yang dimilikinya PERPUSTAKAAN DAN TEKNOLOGI INFORMASI Penerapan teknologi informasi ( TI ) di perpustakaan merupakan wujud dari suatu perubahan layanan. Perubahan inilah yang mendorong

3 digilib.uns.ac.id 11 perpustakaan untuk melakukan modernisasi dan menerapkan layanan berbasis teknologi dalam transaksi kesehariannya. Dari awalnya muncul sebuah perpustakaan layanan yang diberikan pun akan sesuai dengan perkembangan jaman, yang dulunya layanan manual, kemudian layanan digital, layanan virtual bahkan sampai layanan mandiri berbasis teknologi. Dalam Online Dictionary for Library and Information Science (ODLIS) oleh Joan M. Reitz mengatakan bahwa information technology is A very broad term encompassing all aspects of the management and processing of information by computer, including the hardware and software required to access it. Teknologi informasi adalah sebuah istilah yang sangat luas mencakup semua aspek pengelolaan dan pengolahan informasi oleh komputer, termasuk perangkat keras dan perangkat lunak yang diperlukan untuk mengaksesnya. Perpustakaan sebagai lembaga dari segala sumber informasi dan merupakan pengelola informasi seharusnya telah terjamah penerapan teknologi informasi yang telah berkembang dengan pesat. Perkembangan dari penerapan teknologi informasi bisa dilihat dari perkembangan jenis pelayanan yang diberikan yang selalu berkaitan dengan teknologi. Menurut Wahyu Supriyanto dan Ahmad Muhsin ( 2008 : 33) penerapan informasi di perpustakaan dapat difungsikan dalam berbagai bentuk, antara lain sebagai berikut : Teknologi informasi digunakan sebagai Sistem Informasi Manajemen Perpustakaan. Bidang pekerjaan yang dapat

4 digilib.uns.ac.id 12 diintegrasikan dengan sistem informasi perpustakaan adalah pengadaan, inventarisasi, katalogisasi, sirkulasi bahan pustaka, pengelolaan anggota, statistik dan sebagainya. Fungsi ini sering diistilahkan sebagai bentuk Automasi Perpustakaan Teknologi informasi sebagai sarana untuk menyimpan, mendapatkan dan menyebarluaskan informasi ilmu pengetahuan dalam format digital. Bentuk penerapan TI dalam perpustakaan ini sering dikenal dengan Perpustakaan Digital. Dengan demikian perpustakaan yang identitasnya berhubungan dengan pemberian layanan yang dilakukan oleh pustakawan. Seiring dengan berkembangnya teknologi informasi yang hadir, maka pengelolaan perpustakaan dapat terbantu dengan hadirnya teknologi informasi. Bahkan teknologi informasi menjadi peran dalam perkembangan perpustakaan. Untuk itulah teknologi informasi sangat penting untuk diterapkan dalam sebuah perpustakaan. Jika melihat fungsi teknologi informasi dapat diterapkan dalam berbagai proses pelayanan, maka alangkah baiknya teknologi tersebut dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya LAYANAN SIRKULASI Pelayanan perpustakaan merupakan suatu unit usaha yang memberikan pelayanan kepada pengguna perpustakaan. Menurut Moenir (1998 : 16) dalam Khoirul Maslahah (2013 : 184) menyatakan bahwa Pelayanan adalah suatu proses pemenuhan kebutuhan melalui aktivitas orang lain commit yang langsung, to user aktivitas yang dimaksud adalah

5 digilib.uns.ac.id 13 suatu proses penggunaan akal, pikiran, panca indra dan anggota badan dengan atau tanpa alat bantu yang dilakukan oleh seseorang untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan baik dalam bentuk barang maupun jasa. Pelayanan yang paling utama dilihat oleh pengguna adalah pelayanan sirkulasi. Pelayanan ini merupakan pemberian layanan yang berinteraksi langsung dengan pengguna perpustakaan. Apalagi jika fasilitas layanannya berbasis teknologi, maka pengguna sendirilah yang akan terlibat dengan melakukan transaksi peminjaman maupun pengembalian buku. Menurut Lasa Hs ( 1995 : 1) pelayanan sirkulasi adalah mencakup semua bentuk kegiatan pencatatan yang berkaitan dengan pemanfaatan, penggunaan koleksi perpustakaan dengan tepat guna dan tepat waktu untuk kepentingan pengguna jasa perpustakaan. Berdasarkan pakar yang lain yaitu Khoirul Maslahah (2013 : 222) layanan sirkulasi merupakan suatu kegiatan rutin dari perpustakaan yang diberikan kepada para pengguna jasa perpustakaan dari proses peminjaman, perpanjangan sampai kepada pengembalian bahan pustaka serta pembayaran denda keterlambatan. Sedangkan menurut Abdul Rahman Saleh (1995 : 179) pelayanan sirkulasi adalah pelayanan yang menyangkut peredaran bahan-bahan pustaka yang dimiliki oleh perpustakaan. Berdasarkan definisi diatas sirkulasi merupakan pelayanan bertemunya seorang petugas perpustakaan dengan pengguna untuk melakukan transaksi peminjaman, pengembalian, perpanjangan ataupun

6 digilib.uns.ac.id 14 keterlambatan buku dengan membayar denda. Sirkulasi menjadi pelayanan utama bagi sebuah perpustakaan, oleh karena itu layanan sirkulasi harus mempunyai citra yang baik di mata pengguna perpustakaan. Layanan yang diberikan dalam sirkulasi saat ini dituntut mengikuti perkembangan jaman, yaitu perkembangan yang menuntut adanya teknologi didalamnya. Maka dari itu layanan sirkulasi pada jaman sekarang bukan hanya sekedar pengguna memberikan kepada petugas untuk diproses, namun justru pengguna sendirilah yang akan melakukan transaksi proses tersebut. Agar pengguna jasa perpustakaan dapat memanfaatkan koleksi perpustakaan dengan baik, maka perlu ditentukan sistem sirkulasi yang jelas. Dengan adanya sistem ini pengguna akan mengetahui peraturan dan tata tertib yang berlaku. Dalam pelayanan sirkulasi terdapat dua sistem yang digunakan yakni sistem tertutup ( close access) dan sistem terbuka ( open access). Sistem tertutup ( close access) adalah suatu cara peminjaman yang tidak memungkinkan pengguna untuk memilih dan mengambil sendiri akan koleksi perpustakaan. Koleksinya akan diambilkan petugas.sedangkan sistem terbuka (open access) adalah suatu cara pinjam yang memungkinkan pengguna untuk masuk ke ruang koleksi untuk memilih, mengambil sendiri koleksi yang sesuai. Untuk itu pengguna harus mengenal sistem pengelompokan buku yang dianut oleh

7 digilib.uns.ac.id 15 perpustakaan. Tanpa mengerti sistem ini mereka akan berputar-putar mengelilingi rak-rak buku untuk menemukan satu judul. Sistem layanan yang digunakan dalam penerapan layanan sirkulasi berbasis teknologi yaitu layanan mandiri tentunya menggunakan sistem terbuka yang mana segala prosesnya penggunalah yang akan melakukan semuanya sendiri, pengguna hanya tinggal memilih apa yang dibutuhkan. Menurut Soeatminah (1992 : 17) dalam Khoirul Maslahah (2013 : 185), suatu pelayanan dikatakan baik apabila dilakukan dengan : a) Cepat, artinya untuk memperoleh layanan, orang tidak perlu menunggu terlalu lama. b) Tepat waktu, artinya orang dapat memperoleh kebutuhan tepat pada waktunya. c) Benar, artinya pustakawan membantu perolehan sesuatu sesuai dengan yang diinginkan. Dari hal diatas dapat disimpulkan bahwa pemberian pelayanan yang baik kepada pengguna harus menerapkan sistem layanan seperti diatas. Memberikan pelayanan yang cepat guna menyingkat waktu pengguna perpustakaan ketika melakukan transaksi tanpa harus menunggu lama serta pemberian layanan tepat pada waktunya tanpa menunda-nunda hal lain yang mendahulukan selain pemberian layanan kepada pengguna. Dan juga benar dalam memberikan pelayanan kepada pengguna yang pengguna butuhkan. Dengan adanya teknologi yang sedang berkembang terutama saat ini sudah mulai merambah ke perpustakaan, hal macam diatas dapat dilakukan dengan baik. Dengan adanya layanan berbasis teknologi yang disebut layanan mandiri. Pengguna perpustakaan dapat melakukan

8 digilib.uns.ac.id 16 transaksi peminjaman maupun pengembalian dengan cepat, tepat waktu, benar dan tentunya pengguna sendiri dapat ikut andil dalam proses layanan transaksi tersebut. Hal inilah yang menjadi kunci suksesnya pemberian layanan dalam sebuah perpustakaan yang memudahkan penggunanaya dalam mendapatkan informasi yang dibutuhkannya. Layanan mandiri yang diberikan adalah untuk transaksi layanan peminjaman dan pengembalian. Karena dalam layanan sirkulasi dua komponen tersebut sangat melekat dan telah menjadi bagian dalam sirkulasi LAYANAN PEMINJAMAN DAN PENGEMBALIAN MANDIRI Layanan Peminjaman Mandiri ( Self Check ) Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1999 : 571 dan 625), layanan artinya membantu menyiapkan (mengurus) apa-apa yang diperlukan seseorang, sedangkan mandiri adalah keadaan dapat berdiri sendiri, tidak bergantung pada orang lain. Jadi dari pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa layanan mandiri adalah memberikan suatu fasilitas pelayanan kepada pengguna perpustakaan yang mana bahwa pengguna sendirilah yang akan melakukan layanan tersebut tanpa dilakukan oleh petugas.layanan mandiri dalam hal peminjaman ini disebut dengan Self Check. Layanan ini digunakan untuk melakukan transaksipeminjaman bahan pustaka oleh pengguna sendiri.

9 digilib.uns.ac.id 17 Menurut Bapak Admiko Suharto, SIP selaku Kepala Divisi ahli TI Perpustakaan menyatakan bahwa Self berarti sendiri dan Check berarti pilihan. Dari kedua kata tersebut dapat ditarik sebuah definisi bahwa Self Check adalah memilih sendiri yang terdapat di layar monitor. Pengguna perpustakaan ketika melakukan peminjaman buku dapat memilih sendiri apa yang ada dilayar monitor layanan tersebut. Dalam artian bahwa pengguna melakukan pemilihan sendiri dalam melakukan transaksi peminjaman dengan cara pengguna tersebut sebelumnya telah memilih nomor ID dan pasword miliknya dengan tepat. ( Wawancara dilakukan pada Kamis, 27 Maret 2014 ). Dalam Kamus Inggris Indonesia (2005 : 388 dan 131) Self berarti sendiri atau dirinya dan Check berarti memeriksa. Dapat diartikan bahwa Self Check merupakan layanan untuk memeriksa atau mengecek bahan pustaka yang dilakukan secara sendiri. Artinya bahwa apabila pengguna akan melakukan transaksi peminjaman bahan pustaka terlebih dahulu pengguna harus memeriksakan atau mengecekkan bahan pustaka tersebut dalam sistem Self Check yang telah terprogram dalam suatu sistem yang nantinya bahan pustaka tersebut secara otomatis dapat terpinjamkan. Tentunya pengguna dengan terlebih dahulu telah mempunyai kartu anggota perpustakaan tersebut beserta password

10 digilib.uns.ac.id 18 dan ID yang telah dipunyai pengguna untuk nantinya bisa melakukan transaksi peminjaman bahan pustaka Layanan Pengembalian Mandiri Sedangkan layanan mandiri untuk pengembalian buku disebut Book Drop. Menurut Bapak Admiko Suharto, SIP selaku Kepala Divisi ahli TI Perpustakan, Book berarti buku dan Drop berarti jatuh. Berdasarkan arti dua kata tersebut dapat ditarik sebuah definisi bahwa Book Drop adalah buku jatuh. Ketika pengguna perpustakaan melakukan transaksi pengembalian buku, setelah buku dimasukkan dalam sebuah lubang Book Drop maka buku tersebut kemudian jatuh dalam sebuah kotak untuk menampung buku yang dikembalikan.(wawancara dilakukan pada Kamis, 27 Maret 2014) Dalam Kamus Inggris Indonesia (2005: 112 dan 177) Book berarti buku dan Drop berarti memasukkan. Artinya bahwa apabila untuk melakukan transaksi pengembalian, bahan pustaka tersebut dimasukkan dalam sebuah lubang yang berbentuk kotak panjang. Tentunya dengan sistem yang telah terprogram dengan jaringan tersebut, maka secara otomatis buku tersebut sudah dinyatakan kembali dengan munculnya struk pengembalian berhasil. Dengan demikian maka layanan pengembalian mandiri merupakan layanan mandiri yang dapat digunakan pengguna

11 digilib.uns.ac.id 19 perpustakaan untuk mengembalikan bahan pustaka dengan cara pengguna sendirilah yang melakukan transaksi pengembalian tersebut. Layanan pengembalian mandiri ini sangat efektif digunakan apabila pengguna merasa terburu-buru bila ingin melakukan kegiatan yang lain. Untuk itulah penempatan layanan ini pun juga harus disesuaikan secara strategis Teknologi untuk Layanan Peminjaman dan Pengembalian Mandiri Layanan diatas tentunya yang mempunyai peranan penting dalam pengembalian maupun peminjaman adalah sistem yang telah terprogram. Sistem tersebut menggunakan teknologi RFID yang diletakkan di dalam buku yang mana ketika telah tersensor dengan alat yang dinamakan Tag Reader atau alat yang dapat mendeteksi RFID yang di dalam buku itu telah terbaca, maka proses peminjaman dan pengembalian pun dapat terjadi. Wahyu Supriyanto dan Ahmad Muhsin (2008: 158) menyatakan bahwa: RFID adalah teknologi identifikasi berbasis gelombang radio. Teknologi ini mampu mengidentifikasi berbagai objek secara simultan tanpa diperlukan kontak langsung (dalam jarak pendek). RFID dikembangkan sebagai pengganti atau penerus teknologi barcode. Implementasi RFID secara efektif digunakan pada lingkungan manufaktur atau industri yang memerlukan akurasi dan kecepatan identifikasi objek dalam jumlah yang besar serta berada di area yang luas.rfid bekerja pada Hf untuk aplikasi jarak dekat (proximity) dan bekerja pada jarak jauh (vicinity).

12 digilib.uns.ac.id 20 Saat ini sudah mulai dikembangkan RFID untuk digunakan sebagai bagian layanan di perpustakaan. Cukup dengan meletakkan pad maka buku yang akan dipinjam akan terdeteksi secara otomatis. Untuk itulah pengguna dapat menggunakan layanan mandiri unutk peminjaman maupun pengembalian dengan otomatis Cara Kerja Sistem Layanan Mandiri RFID ( Radio Frequency Identification ) adalah teknologi yang mampu mengidentifikasi suatu objek yang berbasis gelombang radio. RFID memberikan keunggulan dalam layanan perpustakaan dibandingkan dengan menggunakan barcode, dengan RFID ini secara otomatis dapat menghindarkan dari permasalahan pencurian. Secara umum ada 3 komponen dalam suatu sistem RFID yang mendukung proses transaksi layanan mandiri yaitu sebagai berikut : 1. Tag RFID, berupa stiker, kertas atau plastik dengan beragam ukuran. Tag RFID ini nantinya yang akan ditempel pada setiap buku agar nantinya dapat terbaca dengan adanya gelombang radio pada RFID. 2. Terminal Reader RFID ( pad staff), terdiri atas RFID reader dan antena yang akan mempengaruhi jarak optimal identifikasi. Terminal RFID ini akan membaca atau mengubah informasi

13 digilib.uns.ac.id 21 yang tersimpan dalam tag melalui frekuensi radio. Terminal RFID ini terhubung langsung dengan sistem Alat inilah yang dapat membaca RFID yang Host Komputer. telah terpasang pada buku tadi sehingga buku tersebut dapat terbaca yang datanya telah terprogram dalam database sistem informasi perpustakaan. Sebagai penghubungnya adalah host komputer atau seperangkat alat komputer yang di dalamnya telah terprogram database perpustakaan. 3. Host Komputer, adalah sistem komputer yang mengatur alur informasi atau sebagai penghubung dari item-item yang terdeteksi dalam lingkup sistem RFID dan mengatur komunikasi antara Tag RFID dan Terminal reader RFID (pad staff). Host komputer ini terhubung ke jaringan LAN / internet untuk komunikasi dengan server. Gambar 1 Cara kerja RFID baik pada Self Check maupun Book Drop Sumber : /asdie.blog.binusian.org/files/2009/06/radio-frequency.doc.

14 digilib.uns.ac.id 22 Hal tersebut diatas merupakan gambaran umum proses sistem RFID yang digunakan oleh perpustakaan dalam Layanan Mandiri. Proses sistem diatas digunakan oleh salah satu perpustakaan yang menggunakan sistem RFID pada bahan pustaka. Bahan pustaka tersebut telah terpasang RFID yang berupa mikrochip yang di dalamnya berisi informasi berupa angka pada buku berupa barcode atau kode buku yang membedakan buku satu dengan buku lainnya. Kemudian RFID tersebut akan mengirimkan gelombang radio pada jarak tertentu berdasarkan kapasitas jenis RFID dan gelombang radio tersebut akan diterima oleh Terminal Reader untuk dibaca segala informasi yang ada dalam buku tersebut. Terminal Reader telah terhubung dengan Host Komputer yaitu sebuah layar monitor untuk mendukung tampilnya segala informasi mengenai buku tersebut dan Host Komputer tersebut sebelumnya telah terprogram dari sistem database perpustakaan. Untuk nantinya sistem tersebut sampai dan digunakan dalam transaksi peminjaman maupun pengembalian maka harus terhubung dengan jaringan pusat internet. Kemudian pusat internet tersebut akan menyebarkan jaringan tersebut ke jaringan database lain yang berhubungan langsung dengan layanan mandiri yang digunakan. Barulah buku yang telah terpasang RFID dapat dipinjam maupun dikembalikan setelah melalui proses sistem RFID di atas.

15 digilib.uns.ac.id Komponen Sistem Layanan Peminjaman Mandiri ( Self Check) Sistem layanan mandiri di perpustakaan UII ini telah menggunakan teknologi dalam proses transaksi peminjaman buku. Adanya tawaran produk Self Check ini yaitu dari 3 M SELFCHECK SYSTEM telah banyak membantu proses layanan di perpustakaan. Self Check digunakan untuk peminjaman buku secara mandiri. Pengguna sendirilah yang nantinya akan melakukan transaksi peminjaman buku dengan menggunakan 3M SELFCHECK SYSTEM tersebut. Komponen dalam 3M SELFHCHECK SYSTEM ini berupa beberapa perangkat yang mendukung untuk dapat melakukan transaksi peminjaman buku. Komponen tersebut sebagai berikut: 1. Barcode reader, alat ini nantinya disorotkan pada barcode yang ada di buku dengan melakukan scanning pada barcode dan juga ID pada kartu pengguna. Sehingga mengetahui kode masing-masing. 2. Tag reader atau pad staff, alat inilah yang digunakan sebagai alat pembaca Tag RFID yang telah tertempel pada buku sehingga segala informasi pada tag RFID dapat terbaca melalui gelombang radio. 3. Layar monitor, atau seperangkat alat komputer yang mendukung munculnya segala informasi yang ada pada tag RFID pada sebuah buku. Tentunya perangkat komputer ini telah tersambung dengan program sistem informasi perpustakan yang digunakan yaitu

16 digilib.uns.ac.id 24 Simpus UII. Simpus tersebut berisi database mengenai informasi buku yang telah terprogram dan nantinya dapat melakukan transaksi peminjaman buku secara otomatis. 4. Sebuah alat Print Out, alat ini sebagai pencetak hasil informasi dari transaksi yang dilakukan. Alat ini sebagai pendukung bukti bahwa proses tersebut telah dilakukan Komponen Sistem Layanan Pengembalian Mandiri (Book Drop) Seperti halnya Self Check, Book Drop ini merupakan layanan perpustakaan berbasis teknologi. Layanan ini merupakan layanan mandiri untuk transaksi pengembalian buku secara mandiri. Book drop ini juga merupakan produk dari 3M SELFCHECK SYSTEM. Book Drop digunakan pengguna untuk melakukan transaksi pengembalian buku secara mandiri. Pengguna sendirilah yang nantinya melakukan transaski pengembalian buku. Komponen dalam 3M SELFCHECK SYSTEM pada layanan Book Drop ini berupa beberapa perangkat yang mendukung untuk dapat melakukan transaksi peminjaman buku. Komponen tersebut sebagai berikut : 1. Sebuah kotak yang berlubang, alat ini nantinya digunakan untuk memasukkan buku ke lubang dengan sistem yang ada di dalamnya, secara otomatis buku tersebut telah dikembalikan. 2. Tag reader, seperti halnya pada Self Check, perangkat Book Dropini juga menggunakan Tag Readersebagai alat untuk

17 digilib.uns.ac.id 25 membaca tag RFID yang terpasang pada buku. Dengan gelombang radio yang memancar dari tag RFID, maka tag ini dapat terbaca secara otomatis. Alat ini sudah terpasang di dalam seperangkat alat Self Check maupun Book Drop. 3. Komputer, hal ini juga sama dengan Self Check, komputer berperan sebagai program aplikasi perpustakaan yang telah tersambung dengan database sistem informasi perpustakaan. Sehingga segala database informasi dalam tag RFID yang ada dalam buku dapat muncul dalam komputer tersebut. 4. Alat print out, alat ini digunakan untuk mencetak hasil dari proses sebagai bukti bahwa buku tersbut telah dikembalikan, sehingga apabila proses transaksi pemgembalian buku tersebut berhasil ataupun gagal maka alat print out ini sebagai mencetak informasi pengembalian dari transaksi tersebut. Dari penjelasan di atas bahwa setiap komponen baik Self Check maupun Book Drop mempunyai peran dan tugas masing-masing dalam menjalankan tugasnya dan mendukung proses transaksi peminjaman maupun pengembalian buku. Seperangkat komponen tersebut akan saling berhubungan dan tidak dapat berjalan terpisah. Dan tentunya tanpa adanya jaringan yang menghubungkan komponen tersebut, maka poses sistemnya pun juga tidak dapat berjalan degan lancar. Jaringan yang terhubung dan sistem informasi yang digunakan juga akan mempengaruhi keberjalanan proses Layanan Mandiri. Sehingga baik dari

18 digilib.uns.ac.id 26 komponen Layanan Mandiri ataupun jaringan yang terhubung dengan Pusat Data dan sistem informasi harus berjalan seimbang dan beriringan demi efektifnya Layanan Mandiri.

SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN MENUJU ERA PERPUSTAKAAN DIGITAL

SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN MENUJU ERA PERPUSTAKAAN DIGITAL SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN MENUJU ERA PERPUSTAKAAN DIGITAL sekti dot com information technology consulting Laboratorium Komputer dan Informatika Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNDIP Telpon (024)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. modernisasi bagi perpustakaan tersebut. perpustakaan, baik dari segi institusi ataupun dari segi pengguna (patron) yang

BAB 1 PENDAHULUAN. modernisasi bagi perpustakaan tersebut. perpustakaan, baik dari segi institusi ataupun dari segi pengguna (patron) yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan pendidikan di Indonesia sekarang ini sedang dalam masa transisi yang sangat penting, karena pemerintah sendiri sudah mencanangkan berbagai program untuk

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS LAYANAN SIRKULASI DALAM MENDUKUNG SISTEM LAYANAN KOMPUTERISASI Untuk Tingkat Operator Sirkulasi

PETUNJUK TEKNIS LAYANAN SIRKULASI DALAM MENDUKUNG SISTEM LAYANAN KOMPUTERISASI Untuk Tingkat Operator Sirkulasi PETUNJUK TEKNIS LAYANAN SIRKULASI DALAM MENDUKUNG SISTEM LAYANAN KOMPUTERISASI Untuk Tingkat Operator Sirkulasi Oleh : Agustiawan Penerapan Teknologi Informasi (TI) pada saat ini telah menyebar hampir

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. perpustakaan disebut juga sebagai bibliotheek, dalam bahasa jerman

BAB II LANDASAN TEORI. perpustakaan disebut juga sebagai bibliotheek, dalam bahasa jerman 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perpustakaan Perpustakaan berasal dari kata pustaka, artinya buku atau kitab. Dalam bahasa inggris disebut library. Istilah ini berasal dari kata Latin liber atau

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Prosedur Pelayanan Sirkulasi Menggunakan Program Libsys ( Library

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Prosedur Pelayanan Sirkulasi Menggunakan Program Libsys ( Library 39 BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Prosedur Pelayanan Sirkulasi Menggunakan Program Libsys ( Library System ) Perkembangan Teknologi Informasi telah mendorong perubahan diberbagai sektor kegiatan layanan di perpustakaan,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Sistem Perpustakaan Terintegrasi Sistem Perpustakaan Terintregasi merupakan pengintegrasian antara bidang pekerjaan administrasi, pengadaan, inventarisasi,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. masyarakatluas sebagai saran pembelajaran sepanjang hayat tanpa

BAB II KAJIAN PUSTAKA. masyarakatluas sebagai saran pembelajaran sepanjang hayat tanpa 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Perpustakaan Umum Perpustakaan Umum adalah perpustakaan yang peruntukukan bagi masyarakatluas sebagai saran pembelajaran sepanjang hayat tanpa membedakan umur, jenis kelamin,

Lebih terperinci

Pencatat Digital Keluar Masuknya Beras dalam Gudang Berbasis RFID (Radio Frequency Identification) dengan Menggunakan Bahasa Pemrograman Delphi 7.

Pencatat Digital Keluar Masuknya Beras dalam Gudang Berbasis RFID (Radio Frequency Identification) dengan Menggunakan Bahasa Pemrograman Delphi 7. Pencatat Digital Keluar Masuknya Beras dalam Gudang Berbasis RFID (Radio Frequency Identification) dengan Menggunakan Bahasa Pemrograman Delphi 7.0 Lutfian Nizar Nur*, Bambang Susilo, Nur Komar Jurusan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Organisasi 3.1.1 Profil Organisasi Perpustakaan Nasional Republik Indonesia didirikan pada tahun 1989 berdasarkan Keputusan Presiden nomor 11 tahun 1989. Pada pasal

Lebih terperinci

PELAYANAN SIRKULASI DI PERPUSTAKAAN IPB. Oleh: Ir. Rita Komalasari

PELAYANAN SIRKULASI DI PERPUSTAKAAN IPB. Oleh: Ir. Rita Komalasari PELAYANAN SIRKULASI DI PERPUSTAKAAN IPB Oleh: Ir. Rita Komalasari PERPUSTAKAAN ISNTITUT PERTANIAN BOGOR 2004 PENDAHULUAN Seiring perkembangan jaman, Perpustakaan IPB semakin maju dan diakui keberhasilannya

Lebih terperinci

OTOMASI PERPUSTAKAAN: Alasan Otomasi dan Kontribusi Bagi Perpustakaan Oleh : Sri Wahyuni Pustakawan STMIK AKAKOM Yogyakarta BAB I PENDAHULUAN

OTOMASI PERPUSTAKAAN: Alasan Otomasi dan Kontribusi Bagi Perpustakaan Oleh : Sri Wahyuni Pustakawan STMIK AKAKOM Yogyakarta BAB I PENDAHULUAN Publish 2016 OTOMASI PERPUSTAKAAN: Alasan Otomasi dan Kontribusi Bagi Perpustakaan Oleh : Sri Wahyuni Pustakawan STMIK AKAKOM Yogyakarta BAB I PENDAHULUAN Perkembangan Teknologi Informasi telah berkembang

Lebih terperinci

PERANCANGAN ARSITEKTUR SISTEM DETEKSI ANTI PENCURIAN PADA PERPUSTAKAAN RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION

PERANCANGAN ARSITEKTUR SISTEM DETEKSI ANTI PENCURIAN PADA PERPUSTAKAAN RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION ORBITH Vol. 7 No. 3 November 2011: 343-348 PERANCANGAN ARSITEKTUR SISTEM DETEKSI ANTI PENCURIAN PADA PERPUSTAKAAN RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION Oleh: Mardiyono Staf Pengajar Jurusan Teknik Elektro Polines

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN

SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN Pusat Layanan Teknologi Fakultas Teknik U niversitas D iponegoro Sem arang 2 Latar Belakang Perguruan tinggi, sebagai suatu lembaga, perlu mengetahui tingkat produktivitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Automasi Perpustakaan Bilal (2002) menyatakan bahwa automasi perpustakaan adalah sebuah proses pengelolaan perpustakaan dengan menggunakan bantuan teknologi informasi

Lebih terperinci

Teknologi Informasi Perpustakaan

Teknologi Informasi Perpustakaan REFORMASI BIROKRASI Teknologi Informasi Perpustakaan (e library) Berbicara mengenai teknologi informasi tidak terlepas dari pandangan seseorang akan seperangkat alat-alat komputer yang digunakan sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Perpustakaan merupakan suatu tempat menyimpan koleksi baik berupa

BAB III METODE PENELITIAN. Perpustakaan merupakan suatu tempat menyimpan koleksi baik berupa BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Analisis Permasalahan Perpustakaan merupakan suatu tempat menyimpan koleksi baik berupa buku, majalah dan koleksi lainnya yang dikelola oleh suatu institusi maupun kota.

Lebih terperinci

1. Persiapan. Pita magnetik (magnetic tape)

1. Persiapan. Pita magnetik (magnetic tape) Panduan Praktis Transaksi Peminjaman, Perpanjangan Peminjaman, dan Pengembalian Koleksi Pada Program Aplikasi INLISLite Versi 3 Oleh Aristianto Hakim, S.IPI 1 1. Persiapan Kegiatan peminjaman dan pengembalian

Lebih terperinci

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Sistem Pendidikan Indonesia

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Sistem Pendidikan Indonesia BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Saat ini perkembangan teknologi semakin pesat dan sangat berpengaruh terhadap kehidupan manusia. Semua bidang pekerjaan sudah hampir seluruhnya terintegrasi

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan berkembangnya ICTM (Information &communication technology and management) yang semakin pesat, memungkinkan berbagai pihak menggunakan teknologi informasi dalam menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perpustakaan sekolah merupakan faktor penunjang dalam proses belajarmengajar,

BAB I PENDAHULUAN. Perpustakaan sekolah merupakan faktor penunjang dalam proses belajarmengajar, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perpustakaan sekolah merupakan faktor penunjang dalam proses belajarmengajar, dimana perpustakaan dapat dijadikan sumber referensi bagi para penggunanya. Namun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aplikasi Senayan Library Management System (SLiMS) merupakan salah satu sistem automasi perpustakaan yang bersifat open source atau gratis. SLiMS merupakan peraih INAICTA

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara-TPSDP USU-Perpustakaan

Universitas Sumatera Utara-TPSDP USU-Perpustakaan 1 Laporan Pelaksanaan Magang di Bidang Automasi Pelayanan (Sirkulasi) Pada Perpustakaan Universitas Indonesia 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang

Lebih terperinci

SISTEM LAYANAN SIRKULASI PERPUSTAKAAN

SISTEM LAYANAN SIRKULASI PERPUSTAKAAN SISTEM LAYANAN SIRKULASI PERPUSTAKAAN Disajikan pada Pelatihan manajemen perpustakaan dan aplikasinya se-wilayah SDN Blimbing O l e h : S j a i f u l l a h M u c h d l o r, S. P d P u s t a k a w a n M

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perpustakaan adalah suatu unit kerja dari suatu lembaga pendidikan yang berupa tempat penyimpanan koleksi baik tercetak maupun terekam, dan mengelolanya secara sistematis

Lebih terperinci

Penggunaan Teknologi Informasi dalam Pelayanan Sumber Informasi di Perpustakaan

Penggunaan Teknologi Informasi dalam Pelayanan Sumber Informasi di Perpustakaan Penggunaan Teknologi Informasi dalam Pelayanan Sumber Informasi di Perpustakaan Nurul Alifah Rahmawati Mahasiswa Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Abstrak Perpustakaan sebagai pusat sumber informasi

Lebih terperinci

AUTOMASI PERPUSTAKAAN

AUTOMASI PERPUSTAKAAN A. Pendahuluan AUTOMASI PERPUSTAKAAN Oleh: Gatot Subrata, S.Kom Abstrak. Sistem Automasi Perpustakaan adalah penerapan teknologi informasi pada pekerjaan administratif di perpustakaan agar lebih efektif

Lebih terperinci

PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI TERINTEGRASI UNTUK PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN POLITEKNIK NEGERI BATAM

PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI TERINTEGRASI UNTUK PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN POLITEKNIK NEGERI BATAM PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI TERINTEGRASI UNTUK PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN POLITEKNIK NEGERI BATAM Meyti Eka Apriyani, MT *, Afdhol Dzikri * Politeknik Negeri Batam, *Politeknik Negeri Batam Program Studi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. artinya buku. Dari kata latin tersebut terbentuklah librarius, tentang buku.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. artinya buku. Dari kata latin tersebut terbentuklah librarius, tentang buku. 8 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Perpustakaan Perpustakaan berasal dari kata dasar pustaka. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pustaka artinya kitab,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perpustakaan merupakan suatu lembaga yang bertugas untuk mengumpulkan, mengolah, menyimpan, menyebarluaskan, dan melestarikan informasi. Perpustakaan adalah

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN. dibutuhkan Hardware dan software untuk menggunakan program Sistem Informasi

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN. dibutuhkan Hardware dan software untuk menggunakan program Sistem Informasi BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN 5.1 Sistem yang Digunakan Implementasi sistem merupakan prosedur pemakaian program. Selain itu dibutuhkan Hardware dan software untuk menggunakan program Sistem Informasi

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem Informasi Perpustakaan merupakan sistem informasi yang di dalamnya terdapat aktivitas pengumpulan, pengolahan, pengawetan, pelestarian dan penyajian serta penyebaran

Lebih terperinci

SISTEM MANAJEMEN PERPUSTAKAAN MENGGUNAKAN RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION (RFID)

SISTEM MANAJEMEN PERPUSTAKAAN MENGGUNAKAN RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION (RFID) SISTEM MANAJEMEN PERPUSTAKAAN MENGGUNAKAN RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION () Angga Primadhasa 1, Dedi Triyanto 2, Suhardi 3 1,2,3 Jurusan Sistem Komputer, Fakultas MIPA Universitas Tanjungpura Jalan Prof

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 5.1 Implementasi Implementasi merupakan tahapan sistem berdasarkan hasil perancangan yang telah didesain sebelumnya sehigga sistem dapat difungsikan dalam keadaan sebenarnya

Lebih terperinci

SISTEM ABSENSI DAN PEMINJAMAN BUKU MANDIRI PADA PERPUSTAKAAN BERBASIS RFID

SISTEM ABSENSI DAN PEMINJAMAN BUKU MANDIRI PADA PERPUSTAKAAN BERBASIS RFID SISTEM ABSENSI DAN PEMINJAMAN BUKU MANDIRI PADA PERPUSTAKAAN BERBASIS RFID Diki Irwansah Ryan Azhari Mahendra Jurusan Teknik Informatika STMIK PALCOMTECH PALEMBANG Abstrak Radio Frequency Identification

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. merupakan layanan yang sangat penting dengan layanan-layanan yang ada di

BAB IV PEMBAHASAN. merupakan layanan yang sangat penting dengan layanan-layanan yang ada di BAB IV PEMBAHASAN Layanan penelusuran informasi koleksi di Perpustakaan Nasional RI merupakan layanan yang sangat penting dengan layanan-layanan yang ada di perpustakaan. Karena layanan penelusuran merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Komputer merupakan salah satu sarana yang wajib dimiliki oleh semua

BAB I PENDAHULUAN. Komputer merupakan salah satu sarana yang wajib dimiliki oleh semua 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi telah mengubah dunia menjadi serba mudah dan membawa dampak perkembangan serta kemajuan di segala bidang. Salah satu teknologi yang

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang Organisasi 3.1.1 Sejarah Organisasi Perpustakaan Jurusan Bimbingan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Jakarta berada pada

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang Masalah

1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB 1. PENDAHULUAN Bab ini mendeskripsikan tentang latar belakang mengenai pengembangan sistem informasi ini, rumusan masalah yang ditangani oleh aplikasi ini, tujuan, pembahasan, ruang lingkup kajian,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perpustakaan merupakan salah satu sarana dan sumber belajar yang efektif

BAB I PENDAHULUAN. Perpustakaan merupakan salah satu sarana dan sumber belajar yang efektif BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perpustakaan merupakan salah satu sarana dan sumber belajar yang efektif bagi perluasan pengetahuan melalui informasi yang disuguhkan berupa beraneka bahan bacaan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penerapan Teknologi Informasi (TI) saat ini telah menyebar hampir di semua bidang tidak terkecuali di perpustakaan. Perpustakaan sebagai institusi pengelola

Lebih terperinci

Pokok-pokok Pikiran Mengenai Perpustakaan Tahun 2000an 1

Pokok-pokok Pikiran Mengenai Perpustakaan Tahun 2000an 1 Pokok-pokok Pikiran Mengenai Perpustakaan Tahun 2000an 1 Oleh: Ir. Abdul R. Saleh, M.Sc dan Drs. B. Mustafa, M.Lib. 2 PENDAHULUAN Perguruan tinggi merupakan salah satu subsistem dari sistem pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan rumah sakit saat ini sebagai pusat pelayanan kesehatan sudah berkembang sangat pesat, terutama di kota-kota besar. Perkembangan rumah sakit ini belum diiringi

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Sistem Setelah melalui tahap analisis dan perancangan system baru, selanjutnya aplikasi yang dibuat diharapkan dapat digunakan untuk memecahkan permasalahan

Lebih terperinci

SISTEM LAYANAN SIRKULASI DENGAN MENGGUNAKAN LASer VERSI 2.0.1( EDISI BARU )

SISTEM LAYANAN SIRKULASI DENGAN MENGGUNAKAN LASer VERSI 2.0.1( EDISI BARU ) SISTEM LAYANAN SIRKULASI DENGAN MENGGUNAKAN LASer VERSI 2.0.1( EDISI BARU ) Makalah Disampaikan dalam Diklat Otomasi Perpustakaan Sekolah Bagi Mahasiswa Jurusan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi mengalami perkembangan pesat hingga saat ini, berbagai macam inovasi dan integrasi di segala aspek terutama pada sistem keamanan. Keamanan dasar yang sudah

Lebih terperinci

BAB III PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN ARSIP PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB III PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN ARSIP PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA BAB III PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN ARSIP PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA 3.1 Gambaran Umum Perpustakaan dan Arsip Pemerintah Provinsi Sumatera Utara 3.1.1 Sejarah Perpustakaan

Lebih terperinci

PENERAPAN RFID (RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION) DI PERPUSTAKAAN: KELEBIHAN DAN KEKURANGANNYA

PENERAPAN RFID (RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION) DI PERPUSTAKAAN: KELEBIHAN DAN KEKURANGANNYA PENERAPAN RFID (RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION) DI PERPUSTAKAAN: KELEBIHAN DAN KEKURANGANNYA Fadhilatul Hamdani* Pengutipan: Fadhilatul, H. (2014). Penerapan RFID (Radio Frequency Identification) di perpustakaan.

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN: PENGALAMAN UPT PERPUSTAKAAN IPB 1

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN: PENGALAMAN UPT PERPUSTAKAAN IPB 1 PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN: PENGALAMAN UPT PERPUSTAKAAN IPB 1 Oleh: Ir. Abdul Rahman Saleh, M.Sc. 2 dan Drs. B. Mustafa, M.Lib. 3 PENDAHULUAN KOLEKSI Perpustakaan di perguruan tinggi merupakan

Lebih terperinci

Permasalahan. Permasalahan pada tugas akhir ini ditekankan kepada: Koneksi Visual Basic 6.0 ke RFID reader menggunakan port serial PC

Permasalahan. Permasalahan pada tugas akhir ini ditekankan kepada: Koneksi Visual Basic 6.0 ke RFID reader menggunakan port serial PC Latar Belakang Jalan tol merupakan jalan umum dan sebagai jalan nasional yang penggunanya diwajibkan membayar tol. Adapun salah satu tujuan penyelenggaraan jalan tol itu sendiri ialah memperlancar lalu

Lebih terperinci

Sistem Otomasi Perpustakaan Dengan Menggunakan Radio Frequency Identification (RFID)

Sistem Otomasi Perpustakaan Dengan Menggunakan Radio Frequency Identification (RFID) Jurnal Informatika Mulawarman Vol 5 No. 3 September 2010 1 Sistem Otomasi Perpustakaan Dengan Menggunakan Radio Frequency Identification (RFID) Doni Saputra 1 Dedy Cahyadi 2 Awang Harsa Kridalaksana 3

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Penerapan teknologi informasi saat ini menyebar hampir di semua bidang termasuk di

BAB 1 PENDAHULUAN. Penerapan teknologi informasi saat ini menyebar hampir di semua bidang termasuk di BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Penerapan teknologi informasi saat ini menyebar hampir di semua bidang termasuk di perpustakaan. Perpustakaan sebagai institusi pengelola informasi merupakan

Lebih terperinci

PERPUSTAKAAN FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UGM : INOVASI KEGIATAN DAN IMPAK

PERPUSTAKAAN FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UGM : INOVASI KEGIATAN DAN IMPAK PERPUSTAKAAN FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UGM 2013-2016: INOVASI KEGIATAN DAN IMPAK Oleh : Maryatun Pustakawan Universitas Gadjah Mada E-mail : maryatun@ugm.ac.id Abstrak Era global salah satunya ditandai

Lebih terperinci

PROGRAM OTOMASI PERPUSTAKAAN: PENGALAMAN UPT PERPUSTAKAAN IPB 1

PROGRAM OTOMASI PERPUSTAKAAN: PENGALAMAN UPT PERPUSTAKAAN IPB 1 PROGRAM OTOMASI PERPUSTAKAAN: PENGALAMAN UPT PERPUSTAKAAN IPB 1 Oleh: Ir. Abdul Rahman Saleh, M.Sc. 2 PENDAHULUAN KOLEKSI Perpustakaan di perguruan tinggi merupakan salah satu unit penunjang yang mempunyai

Lebih terperinci

BAB 4 EVALUASI LKC BINA NUSANTARA UNIVERSITY

BAB 4 EVALUASI LKC BINA NUSANTARA UNIVERSITY BAB 4 EVALUASI LKC BINA NUSANTARA UNIVERSITY 4.1. Gambaran Prosedur Berjalan pada LKC Bina Nusantara University Berikut gambaran prosedur berjalan pada LKC Bina Nusantara University terkait dengan : 4.1.1.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring perkembangan jaman dengan teknologi yang membawanya dalam sebuah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring perkembangan jaman dengan teknologi yang membawanya dalam sebuah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring perkembangan jaman dengan teknologi yang membawanya dalam sebuah kemajuan, pengaman mobil dan sepeda motor juga ikut semakin canggih dibandingkan

Lebih terperinci

Teknologi RFID Untuk Layanan Sirkulasi Perpustakaan Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia Timur

Teknologi RFID Untuk Layanan Sirkulasi Perpustakaan Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia Timur Teknologi RFID Untuk Layanan Sirkulasi Perpustakaan Fakultas Ilmu Komputer Universitas Ismail 1), Wardi 2), Dewiani 3) Sistem Komputer, Pasca Sarjana STMIK Handayani Makassar Ismailcom09@gmail.com 1),

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM

BAB II GAMBARAN UMUM BAB II GAMBARAN UMUM II.1 Sejarah Perpustakaan STIESIA Perkembangan Perpustakaan STIESIA, mengikuti perkembangan STIESIA Surabaya, yaitu pada tahun 1972 berdiri Akademi Pajak dan Keuangan (APK) Surabaya,

Lebih terperinci

MEMBANGUN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN SEKOLAH YANG EFEKTIF DAN EFISIEN. Yunus Abdul Halim

MEMBANGUN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN SEKOLAH YANG EFEKTIF DAN EFISIEN. Yunus Abdul Halim MEMBANGUN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN SEKOLAH YANG EFEKTIF DAN EFISIEN Yunus Abdul Halim Interaksi Sistem Informasi - Teknologi Informasi Struktur Organisasi Strategi Pengelolaan Proses Pendidikan Sistem

Lebih terperinci

PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI TERINTEGRASI UNTUK PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN POLITEKNIK NEGERI BATAM

PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI TERINTEGRASI UNTUK PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN POLITEKNIK NEGERI BATAM JURNAL INTEGRASI Vol. 5, No. 1, 2013, 91-95 ISSN: 2085-3858 Article History Received February, 2013 Accepted March, 2013 PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI TERINTEGRASI UNTUK PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN POLITEKNIK

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. perpustakaan nasional, perpustakaan umum, perpustakaan khusus, perpustakaan Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi

BAB II KAJIAN PUSTAKA. perpustakaan nasional, perpustakaan umum, perpustakaan khusus, perpustakaan Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Perpustakaan Perguruan Tinggi Perpustakaan merupakan salah satu sumber yang berperan penting pada lembaga pendidikan. Menurut UU 43 tahun 2007 perpustakaan terdiri dari perpustakaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Visi Misi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Visi Misi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Menurut UU Perpustakaan pada Bab I pasal 1 menyatakan Perpustakaan adalah institusi yang mengumpulkan pengetahuan tercetak dan terekam, mengelolanya

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Bahasa inggris, pembaca tentunya mengenal istilah Library. Istilah ini berasal

BAB III LANDASAN TEORI. Bahasa inggris, pembaca tentunya mengenal istilah Library. Istilah ini berasal BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pengertian Perpustakaan Dalam Kamus Bahasa Indonesia, Perpustakaan artinya kitab, buku. Dalam Bahasa inggris, pembaca tentunya mengenal istilah Library. Istilah ini berasal dari

Lebih terperinci

MENGENAL LEBIH JAUH SIPISIS VERSI WINDOWS

MENGENAL LEBIH JAUH SIPISIS VERSI WINDOWS MENGENAL LEBIH JAUH SIPISIS VERSI WINDOWS Nama SIPISIS sebagai software untuk pengelolaan sistem otomasi perpustakaan sudah banyak dikenal oleh kalangan pustakawan di Indonesia sejak pertengahan tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan informasi yang kita butuhkan dari mana saja, kapan saja, dan siapa

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan informasi yang kita butuhkan dari mana saja, kapan saja, dan siapa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi terutama di Indonesia semakin pesat. Teknologi informasi dan komunikasi dapat memudahkan kita untuk belajar dan mendapatkan informasi

Lebih terperinci

RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION (RFID) UNTUK KEAMANAN PARKIR SEPEDA MOTOR Di SMK X

RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION (RFID) UNTUK KEAMANAN PARKIR SEPEDA MOTOR Di SMK X RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION (RFID) UNTUK KEAMANAN PARKIR SEPEDA MOTOR Di SMK X Yuli Astuti Manajemen Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta Email: yuli@amikom.ac.id ABSTRAK Pencurian kendaraan bermotor

Lebih terperinci

PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA SISTEM OTOMASI PERPUSTAKAAN DAERAH JAWA TENGAH

PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA SISTEM OTOMASI PERPUSTAKAAN DAERAH JAWA TENGAH PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA SISTEM OTOMASI PERPUSTAKAAN DAERAH JAWA TENGAH Oleh: Emi Tri Mulyani, S.Sos Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ditandai dengan kemajuan di bidang teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) adalah Lembaga Pemerintah Nonkementerian yang melaksanakan tugas pemerintahan dalam bidang perpustakaan yang berfungsi

Lebih terperinci

LAYANAN PERPUSTAKAAN BERBASIS TEKNIK INFORMATIKA

LAYANAN PERPUSTAKAAN BERBASIS TEKNIK INFORMATIKA LAYANAN PERPUSTAKAAN BERBASIS TEKNIK INFORMATIKA Oleh: Lailan Azizah Rangkuti (Pegawai Perpustakaan IAIN-SU Abstract The Information of Engineering at the library is often as a barometer of progress and

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi sekarang ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi sekarang ini 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi sekarang ini telah mengalami perubahan yang sangat cepat, bukan hanya dalam hitungan bulan atau hari, tetapi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi komputer merupakan teknologi yang sangat cepat berkembang, yang terus melahirkan berbagai inovasi untuk meningkatkan kualitas hidup manusia. Hampir tidak

Lebih terperinci

Kasus : Solusi : Lakukan analisis PIECES berdasarkan issue diatas!

Kasus : Solusi : Lakukan analisis PIECES berdasarkan issue diatas! Kasus : Anda bekerja di perusahaan GigaBit Solution sebagai seoarng sistem analis. Perusahaan Anda kedatangan Bp Teddy dari Perpustakaan Daerah Semarang. Pak Teddy menceritakan bahwa selama ini, Perpustakaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan unit pelaksana teknis (UPT) yang bersama -sama dengan unit lain

BAB I PENDAHULUAN. merupakan unit pelaksana teknis (UPT) yang bersama -sama dengan unit lain 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perpustakaan perguruan tinggi merupakan jantung sebuah universitas. Salah satu perpustakaan yang disoroti dalam perkembangannya yaitu perpustakaan perguruan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI. dan perangkat lunak adalah sebagai berikut.

BAB IV IMPLEMENTASI. dan perangkat lunak adalah sebagai berikut. 42 BAB IV IMPLEMENTASI 4.1 Kebutuhan Sistem Untuk dapat menjalankan aplikasi ini maka diperlukan perangkat keras dan perangkat lunak dengan kondisi dan persyaratan tertentu agar aplikasi dapat berjalan

Lebih terperinci

Tujuan pemanfaatan teknologi informasi di perpustakaan sekolah antara lain yaitu : a. Meningkatkan efisiensi kerja

Tujuan pemanfaatan teknologi informasi di perpustakaan sekolah antara lain yaitu : a. Meningkatkan efisiensi kerja Teknologi Informasi di Perpustakaan Sekolah Oleh : Zulfa Kurniawan, SIP. A. Pendahuluan Undang-Undang No. 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan Bab V Pasal 14 point (3) menyebutkan bahwa Setiap perpustakaan

Lebih terperinci

MANUAL BOOK SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SEKOLAH

MANUAL BOOK SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SEKOLAH MANUAL BOOK SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SEKOLAH Keterangan Software Sistem Informasi Manajemen Sekolah Versi Kla 2.15.1 Web Demo : http://simsekolah.cmsloka.com User Level : 1. Administrator Username dan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Masalah Mengenai Alasan Pemilihan Aplikasi Open Source

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Masalah Mengenai Alasan Pemilihan Aplikasi Open Source digilib.uns.ac.id BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Analisis Masalah Mengenai Alasan Pemilihan Aplikasi Open Source Digilib Versi Rumah Cerdas Intikom Perpustakaan POLTEKKES Surakarta lebih memilih menggunakan Aplikasi

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perpustakaan umum merupakan salah satu pusat informasi yang mempunyai tugas pokok dan fungsi utama yaitu menghimpun, memelihara, melestarikan, mengolah dan menyajikan

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 047 TAHUN 2017

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 047 TAHUN 2017 PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 047 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAYANAN PERPUSTAKAAN DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN GUBERNUR KALIMANTAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sesuai amanat Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) tahun 1988

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sesuai amanat Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) tahun 1988 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai amanat Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) tahun 1988 pembangunan sektor industri dalam pembangunan jangka panjang harus mampu membawa perubahan mendasar

Lebih terperinci

MAKALAH KEILMUAN STUDI PERPUSTAKAAN OPAC (ONLINE PUBLIC ACCES CATALOG) Disusun Oleh : LILIES RESTHININGSIH D

MAKALAH KEILMUAN STUDI PERPUSTAKAAN OPAC (ONLINE PUBLIC ACCES CATALOG) Disusun Oleh : LILIES RESTHININGSIH D MAKALAH KEILMUAN STUDI PERPUSTAKAAN OPAC (ONLINE PUBLIC ACCES CATALOG) Disusun Oleh : LILIES RESTHININGSIH D1812089 D3 PERPUSTAKAAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi, tantangan yang dihadapi perguruan tinggi di Indonesia semakin besar dan kompleks, baik yang ditimbulkan oleh dinamika internal maupun

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN digilib.uns.ac.id BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Kuliah Kerja PUSDOKINFO merupakan salah satu usaha nyata dalam meningkatkan penguasaan ilmu bagi mahasiswa khususnya mahasiswa Ilmu perpustakaan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. A. Tahapan Pengelolaan Bahan Pustaka di Badan Perpustakaan dan Arsip. Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

BAB IV PEMBAHASAN. A. Tahapan Pengelolaan Bahan Pustaka di Badan Perpustakaan dan Arsip. Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta digilib.uns.ac.id BAB IV PEMBAHASAN Pengelolaan bahan pustaka di Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi DIY melalui beberapa tahap, mulai dari pengembangan bahan pustaka, pengolahan bahan pustaka,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia perdagangan, kode yang banyak dipakai adalah barcode (kode batang). Hampir semua barang yang dijual di toko grosir, department store sudah menggunakan dan

Lebih terperinci

BAB 5. PEMBAHASAN DAN UJI COBA HASIL PENELITIAN

BAB 5. PEMBAHASAN DAN UJI COBA HASIL PENELITIAN 64 BAB 5. PEMBAHASAN DAN UJI COBA HASIL PENELITIAN Uji Coba hasil penelitian aplikasi diperlukan untuk mengetahui keakuratan dari aplikasi yang telah dibangun. Uji Coba hasil penelitian aplikasi dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan masyarakat dan bertambahnya populasi yang semakin hari semakin meningkat selalu mengikuti arus perkembangan zaman. Perkembangan teknologi informasi dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang banyak dibangun untuk mendukung proses bisnis, maka dibutuhkan pengolahan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang banyak dibangun untuk mendukung proses bisnis, maka dibutuhkan pengolahan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan pesatnya laju perkembangan teknologi dan sistem informasi yang banyak dibangun untuk mendukung proses bisnis, maka dibutuhkan pengolahan data transaksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meminimalisasi permasalahan dalam teknologi dan sistem informasi. Segala

BAB I PENDAHULUAN. meminimalisasi permasalahan dalam teknologi dan sistem informasi. Segala BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan akan sistem informasi yang cepat menjadikan manusia menginginkan peningkatan efektivitas dan efisiensi dalam berbagai hal. Di dunia yang serba instan dan

Lebih terperinci

Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta I merupakan salah satu unit pelaksana teknis di lingkungan Kementerian Kesehatan yang menyelengarakan

Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta I merupakan salah satu unit pelaksana teknis di lingkungan Kementerian Kesehatan yang menyelengarakan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman ini perkembangan teknologi informasi yang berhubungan dengan internet sudah berkembang dengan pesat, setiap lapangan pekerjaan pasti mempunyai sistem yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Tujuan

BAB I PENDAHULUAN Tujuan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Tujuan Merancang serta menerapkan sistem Surat Tanda Nomor Kendaraan Elektronik (e- STNK) dengan menggunakan RFID berbasis GPRS dan penerapannya pada sistem parkir UKSW Salatiga.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Perpustakaan Sekolah. Perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang berada di sekolah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Perpustakaan Sekolah. Perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang berada di sekolah 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Perpustakaan Sekolah Peranan perpustakaan sekolah sangatlah penting untuk membantu warga sekolah memperoleh sumber informasi yang mereka butuhkan untuk bahan mengajar

Lebih terperinci

DESAIN APLIKASI SISTEM INFORMASI ABSENSI KARYAWAN DENGAN RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION (RFID) PADA PT. SKYPUTRA PANCASURYA

DESAIN APLIKASI SISTEM INFORMASI ABSENSI KARYAWAN DENGAN RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION (RFID) PADA PT. SKYPUTRA PANCASURYA ISSN 2302-3805 DESAIN APLIKASI SISTEM INFORMASI ABSENSI KARYAWAN DENGAN RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION (RFID) PADA PT. SKYPUTRA PANCASURYA Aris1),Ikhsan Mubarak2),Windy Yuliardi3),Ageng Ramadhan4),Angga

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tertentu untuk digunakan pembaca, bukan untuk dijual. (Sulistyo-

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tertentu untuk digunakan pembaca, bukan untuk dijual. (Sulistyo- BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perpustakaan 2.1.1 Pengertian Perpustakaan Perpustakaan adalah sebuah ruangan, bagian sebuah gedung ataupun gedung itu sendiri yang digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi Perpustakaan perguruan tinggi merupakan perpustakaan yang tergabung dalam lingkungan lembaga pendidikan tinggi, baik yang berupa perpustakaan

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI INVENTORI BERBASISKAN RFID PADA PT. ABC

ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI INVENTORI BERBASISKAN RFID PADA PT. ABC ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI INVENTORI BERBASISKAN RFID PADA PT. ABC Herwin; Richard Saputra Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Bina Nusantara University Jln. Kemanggisan Ilir III

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi identifikasi otomatis kian memegang peranan penting pada

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi identifikasi otomatis kian memegang peranan penting pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi identifikasi otomatis kian memegang peranan penting pada pengelolaan rantai pasok, pengelolaan aliran pabrik, pelacakan asset berjalan, pengelolaan inventoris,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era globalisasi ini kebutuhan akan teknologi informasi terutama pada sebuah sistem aplikasi sangatlah penting bagi suatu lembaga pengelola informasi. Salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi pada saat sekarang semakin berkembang dengan pesat. Akan tetapi, perkembangan teknologi ini memberikan efek positif dan negatif bagi kita. Pada

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SISTEM

BAB III ANALISIS SISTEM BAB III ANALISIS SISTEM Analisis permasalahan adalah hal yang pertama kita lakukan setelah mendapatkan spesifikasi kebutuhan pengguna atau SRS (software requirement spesification). Analisis bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi, kesehatan, ekonomi dan pendidikan. Teknologi menjadi pilihan

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi, kesehatan, ekonomi dan pendidikan. Teknologi menjadi pilihan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi dalam bidang informasi berkembang sangat pesat dan merambah hampir ke semua sektor kehidupan manusia. Mulai dari hiburan, komunikasi, kesehatan,

Lebih terperinci