KONSEPTUAL PENETAPAN TARIF RETRIBUSI PASAR DI KABUPATEN TANAH LAUT PROVINSI KALSEL

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KONSEPTUAL PENETAPAN TARIF RETRIBUSI PASAR DI KABUPATEN TANAH LAUT PROVINSI KALSEL"

Transkripsi

1 KONSEPTUAL PENETAPAN TARIF RETRIBUSI PASAR DI KABUPATEN TANAH LAUT PROVINSI KALSEL Sri Hadi, I Putu Artama W, dan Christiono Utomo Program Studi Teknik Sipil FTSP-ITS srihadi74@gmail.com ABSTRAK Pasar tradisional yang dimiliki Pemerintah Tanah Laut pada Tahun 2010 berjumlah 12 buah yang menyebar di 11 kecamatan. Pengelolaan yang baik sangat diperlukan sebagai konsekuensi kemajuan dan perubahan pola hidup. Keterbatasan dana menyebabkan kurangnya optimalisasi aset, sehingga muncul usaha untuk memperbesar pendapatan, salah satunya berasal dari hasil penarikan tarif sewa dan retribusi agar mampu menutup besarnya biaya, dan juga mempertimbangkan kemampuan masyarakat atau pedagang. Penelitian ini bertujuan menetapkan besarnya tarif dasar yang dapat menutup biaya operasional dan pemeliharaan, tetapi tidak memberatkan masyarakat yang sebagai obyek dari tarif. Metode analisa yang digunakan untuk penetapan tarif dasar adalah menggunakan pendekatan biaya dan pendekatan permintaan. Pendekatan biaya dihitung dengan metode analisa akuntansi dengan berdasarkan data skunder dari laporan penerimaan dan pengeluaran di Kantor Pengelola Pasar Tanah Laut dan laporan penjabaran APBD. Pendekatan permintaan ditentukan dengan menggunakan persepsi pedagang atas nilai, sehingga menghasilkan kurva permintaan. Dengan analisa regresi linier dan menggunakan pendekatan marginal diperoleh tarif yang sesuai dengan persepsi pedagang. Hasil dari konsep ini adalah merupakan sebuah konsep penetapan harga dengan batas yang dapat diterima masyarakat atau pedagang dan Pemerintah Tanah Laut. Kata kunci : tarif, retribusi, biaya, pendekatan permintaan, PENDAHULUAN Pasar tradisional merupakan salah satu sarana dan prasarana umum yang berfungsi sebagai tempat berinteraksi dan bertransaksi antara produsen dan konsumen untuk memperoleh manfaat ekonomi bersama. Keberadaan tradisional memiliki peranan strategis dalam menggerakkan roda perekonomian dae-rah. Selain berpotensi menjadi tempat pemasaran produk petani, nelayan industri rumah tangga dan pabrikan, tradisional juga menampung para pedagang, tenaga kerja, dan tempat perputaran uang, barang dan jasa bagi masyarakat lokal. Oleh sebab itu, apabila dikelola dengan baik diharapkan dapat meningkatkan pelayanan kepada masyarakat yang berdampak pada ekonomi daerah dan pendapatan daerah. Pasar tradisional merupakan urusan pilihan oleh karena itu menjadi kewenangan penuh daerah propinsi, kabupaten dan kota, dengan adanya kewenangan tersebut, diharapkan dapat mengoptimalkan perannya dalam pengelolaan yang lebih baik (Ditjen Bangda Depdagri, 2008). Pasar yang dimiliki Pemerintah Tanah Laut berjumlah 12 yang tersebar di sebelas kecamatan, dimana yang berada di ibukota

2 kabupaten sebagai induk. Dalam melaksanakan pelayanan terhadap masyarakat tentu saja tidak terlepas dari masalah pendanaan, yang berarti diharapkan mampu dalam menyediakan sumber dana untuk biaya penyelenggaraan operasi dan pemeliharaan. Biaya tersebut meliputi; gaji pegawai dan tunjangan, beban perjalanan dinas, beban pembinaan dan pe-nelitian, beban tenaga ahli, bangunan dan prasarana, beban kendaraan, beban inventtaris kantor, beban umum, dan beban kantor. Berdasarkan laporan realisasi APBD Tanah Laut, terdapat pendapatan yang berasal dari retribusi dan sewa, serta belanja yang terdiri dari belanja operasi dan belanja modal. Pada laporan Kantor Pengelola Pasar pada Tahun 2009 belanja APBD direalisasikan sebesar Rp ,00, sedangkan pendapatan direalisasikan sebesar Rp ,00. Selanjutnya di Tahun 2008 pendapatan sebesar Rp ,00 dan belanja Rp ,00. Kemudian pada Tahun 2007 pendapatan sebesar Rp ,00 sedangkan belanja sebesar Rp ,00. Pendapatan yang dimaksud diatas diperoleh dari pendapatan sewa dan retribusi yang berdasar pada Perda Tanah Laut No. 08 Tahun Untuk lebih jelas tentang penjelasan diatas disajikan dalam gambar grafik berikut ini. Belanja jalan, dan Jaringan Belanja Bangunan dan Belanja Peralatan dan Mesin Belanja Barang Belanja Pegawai Belanja Total Pendapatan Retribusi Daerah Th Th Gambar 1 Grafik pendapatan dan belanja pada Kantor Pengelola Pasar Tanah Laut Tahun (Laporan Keuangan Pemkab. Tanah Laut TA ) Kondisi tarif saat ini dinilai kecil dimana untuk pendapatan dalam bentuk sewa perbulan terbesar terdapat pada tarif toko/ kios ukuran 3x6 meter sebesar Rp ,00 dan terkecil tarif Rp.500,00 untuk tarif pemakaian tanah di lokasi kecamatan dan minggu raya. Penjelasan tentang tarif berdasarkan perda tersebut seperti disajikan dalam tabel sebagai berikut; No Tabel 1 Tarif sewa dan retribusi di Tanah Laut Jenis Bangunan 1 Toko/kios untuk berdagang kain, pencarekanan, pecah belah dll (uk. 2x 3 m) Tempat Besar sewa per bulan (Rp) Retribusi per hari (Rp) 10, Toko/kios untuk berdagang kain, pencarekanan, pecah belah dll (uk. 3 x 4 m) 3 Toko/kios untuk berdagang kain, pencarekanan, pecah belah dll (uk. 3 x 6 m) 12, , B-5-2

3 No Tabel 1 Tarif sewa dan retribusi di Tanah Laut (Lanjutan) Jenis Bangunan 4 Bak untuk berdagang kain, kelontongan,pencarekenan, beras, ikan asin pecah belah 5 Petak/los yang dipergunakan untuk berdagang kain, kelontongan, sepatu/sandal, pecah belah dll 6 Petak losuntuk sayur mayur, ikan basah/kering, daging dll 7 Toko/kios untuk berdagang kain, pencarekanan, kelontongan, sepatu/sandal, pecah belah 8 Petak/los yang dipergunakan untuk berdagang kain, kelontongan, sepatu/sandal, pecah belah dll 9 Pemakaian tanah dilokasi milik Pemkab (ukuran 1m2) 10 Pemakaian tanah dilokasi milik Pemkab (ukuran 1m2) 11 Pemakaian tanah dilokasi milik Pemkab (ukuran 1m2) Sumber: Perda Kab. Tanah Laut No. 08 Tahun 2005 Tempat minggu raya Besar sewa per bulan (Rp) Retribusi per hari (Rp) 10, , , , , Dari uraian diatas dapat diidentifikasikan permasalahan yang dihadapi dalam melaksanakan pelayanan adalah sebagai berikut: 1. Kantor Pengelola Pasar sebagai pengelola pelayanan memerlukan biaya untuk penyelenggaraan operasi dan pemeliharaan, 2. Keterbatasan dana dapat menimbulkan masalah dalam pengoptimalan pengelolaan aset yang sudah ada. 3. Besarnya tarif yang diberlakukan saat ini masih terlalu kecil bila dibandingkan dengan total biaya yang dikeluarkan, sehingga perlu penentuan tarif baru, tetapi dengan memperhatikan masyarakat/ pedagang sebagai pengguna. Dengan melihat permasalahan diatas, maka perlu ada penelitian tentang Penetapan Tarif Retribusi Pasar di Tanah Laut yaitu untuk dapat memberikan informasi tarif yang sesuai untuk sewa dan retribusi dan sewa toko, kios, bak milik Pemkab Tanah Laut. Dari tarif tersebut dari sisi pengeluaran tidak merugikan pemerintah daerah dengan memperhatikan kemampuan masyarakat yang memperoleh fasilitas dari sebagai obyek dari tarif. Berdasarkan uraian diatas maka, konsep yang digunakan untuk pembahasan permasalahan tersebut adalah; pertama, konsep pendekatan permintaan untuk mengetahui nilai tarif berdasarkan permintaan pedagang. Kemudian kedua, konsep pendekatan biaya dengan analisa titik impas untuk menentukan tarif batas bawah dalam operasi pemeliharaan. Ketiga, pendekatan marginal untuk mengetahui nilai tarif dengan berdasar informasi berdasarkan kedua pendekatan sebelumnya. METODA Dalam tulisan ini diharapkan menghasilkan suatu konsep penetapan angka/tarif yang diperoleh batas harga yang dapat di terima masyarakat dan Kantor Pengelola Pasar B-5-3

4 Tanah Laut. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan metode untuk mengumpulkan dan menganalisa data seperti disajikan pada tabel, berikut ini; Tujuan Menentukan tarif dengan pendekatan biaya Menentukan tarif dengan pendekatan permintaan Mengetahui tarif yang dapat menutup biaya operasi dan pemeliharaan pada pengelola serta tidak memberatkan masyarakat/ pedagang Sumber: hasil analisa Data yang diperlukan 1. Biaya tetap dalam penyelenggara an 2. Biaya variabel dalam penyelenggara an pelayanan 3. Jumlah pengguna jasa yang menggunakan fasilitas prasarana Tingkat kesediaan membayar tarif pada beberapa tingkat harga yang ditawarkan 1. Nilai biaya variabel dan persamaan biaya pada infrastruktur di Kab. Tanah Laut 2. Persamaan taksiran kurva permintaan tarif HASIL DAN DISKUSI Tabel 2 Rancangan Penelitian Teknik Pengumpulan Data Data skunder ; penerimaan dan pengeluaran biaya penyelenggaraan pelayanan di Tanah Laut dari data pertanggungjawaba n APBD Kab. Tala TA s/d 2009 Survey dengan kuisioner kepada masyarakat yang menggunakan fasilitas prasarana di Kab Tanah Laut 1. Hasil perhitungan tarif dengan pendekatan biaya 2.Hasil perhitungan tarif dengan pendekatan permintaan Metode Analisa Pendekatan Biaya mengguna kan metode akuntansi dengan analisa titik impas Metode regresi liner Penetapan harga marginal (marginal pricing) Referensi (Carter dan Usry,2002), (Arsyad, 2004), (Suparmoko,1999 ), (SAP, 2005), (Noor, 2007), (Mulyadi, 2009), (MS Yogi, 2006) (Arsyad, 2004), (Suparmoko, 1999), (Algifari,2000), (Indriantoro, 2002), (Sunyoto, 2009), (Noor,2007) Arsyad, 2004), (Algifari, 2000), (Indriantoro, 2002), (Sunyoto, 2009), (Noor,2007) Hasil Tarif berdasar kan pendeka tan biaya Tarif berdasar kan pendeka tan perminta an Tarif berdasar kan pendeka tan marginal Hasil dari konsep ini merupakan sebuah konsep dalam rangka penetapan tarif retribusi di Tanah Laut Propvinsi Kalimantan Selatan, yang merupakan langkah-langkah dalam menganalisanya, dengan penjelasan adalah sebagai berikut. Populasi dan Sampel Data primer didapatkan melalui survey beberapa obyek retribusi golong-an pengguna toko, kios dan lapak serta jenis lokasi tradisional dalam induk kabupaten dan kecamatan. Adapun jumlah pengguna dan sampel yang terdiri dari pengguna toko, kios, lapak, warung seperti disajikan dalam tabel sebagai berikut; B-5-4

5 I II III IV V VI VII NO VIII IX Tabel 3 Pasar milik Pemkab. Tanah Laut Th Lokasi /NAMA Luas (M2) Jumlah bangunan (buah) Toko/ petak/ lapak warung KIOS Kec. Pelaihari 1 Tapandang Berseri Manuntung KEC. PANYIPATAN 1 BATAKAN BATU TUNGKU KEC. TAKISUNG 1 GUNUNG MAKMUR KEC. TAMBANG ULANG 1 TAMBANG ULANG KEC. BATI-BATI 1 BATI-BATI KEC. JORONG 1 JORONG ASAM-ASAM KEC. BATU AMPAR 1 BATU AMPAR KEC. KURAU 1 KURAU KEC. KINTAP 1 KINTAPURA JUMLAH Sumber: Profil Kantor Pengelola Pasar Th Pada penelitian ini dilakukan survey primer berupa kuesioner sehingga diperlukan penentuan populasi dan sampel. Responden dalam penelitian adalah pengguna fasilitas sebagai obyek tarif terdiri atas pedagang yang menempati yang merupakan populasi dalam penelitian ini. Mengingat keterbatasan waktu, tenaga dan biaya maka tidak seluruh populasi tersebut menjadi responden, tetapi melalui pengambilan sampel yang mewakili populasi. Pengambilan sampel ini menggunakan teknik probability sampling dengan sampel minimal pedagang yang harus diambil adalah paling sedikit 97, dalam penelitian ini digunakan 100 responden. Karena populasinya yang heterogen, maka pengambilan subsampel pedagang menggunakan metode sampling terstrata berdasarkan karakteristik lokasi dan jenis infrastruktur yang digunakan, selanjutnya dipilih responden secara acak. Perhitungan jumlah subsampel pedagang pengguna fasilitas ruang yang digunakan disajikan pada tabel berikut ini; KET B-5-5

6 Tabel 4 Perhitungan Sub Sampel Pedagang Populasi Sampel No Fasilitas ruang Pasar Pasar Pasar Pasar 1 Toko/kios Lapak/petak Warung Sumber: hasil analisa Sistematika Penelitian Sistematika dalam penelitian ini meliputi beberapa tahapan hingga mencapai adanya suatu kesimpulan tarip, tahapan tersebut meliputi; perumusan masalah, studi pustaka dan pengumpulan data, serta pengolahan data. Dalam proses pengolahan data, data diperoleh dari data primer maupun data sekunder digunakan sebagai dasar dalam menganalisa sehingga dapat mengambil kesimpulan tentang tarif retribusi. Pengolahan dimaksud melalui tiga tahap, yaitu penetapan tarif dengan analisa break event, penetapan tarif melalui pengolahan data primer dari kuisioner, dan penetapan tarif berdasar-kan pendekatan marginal. Pertama, penetapan tarif dengan Analisa break event untuk mengetahui tarif minimum yang dapat diberlakukan agar dapat menutup biaya operasional dan pemeliharaan pelayanan. Dengan metode akutansi biaya, data keuangan dari Kantor Pengelola Pasar dan Dinas Pendapatan dan Pengelola Keuangan dan Aset (DPPKA) pada Tahun 2007 s/d 2009 dipisahkan berdasarkan biaya tetap dan variabelnya. Lankah selanjutnya dengan analisa break event seperti pada rumus 2.1, sehingga akan dapat diketahui volume impas dan harga tarif minimumnya. Kedua, pengolahan data primer, dengan mengolah data yang diperoleh dari melaui survey berupa kuisioner yang ditujukan kepada suatu sampel. Masing-masing jawaban tersebut ditentukan tingkat probabilitas yang didasarkan pada beberapa asumsi. Jawabannya adalah (a) tidak bersedia membayar; (b) kurang bersedia membayar; (c) mungkin bersedia membayar; (d) cukup bersedia membayar; (e) bersedia membayar; (f) sangat bersedia membayar. Ketentuan peluang kesediaan membayar retribusi adalah 0,0 untuk jawaban (a), 0,2 untuk jawaban (b), 0,4 untuk jawaban (c), 0,6 untuk jawaban (d), 0,8 untuk jawaban (e), dan 1,0 untuk jawaban (f). Setelah dapat dihitung probabilitas jawaban sebagai perkalian dengan jawaban, maka diperoleh nilai harapan jumlah yang diminta pada setiap tingkat harga. Selanjutnya melaui grafik maka kurva permintaan untuk tarif retribusi dapat terlihat. Dari hasil survei tersebut dijadikan dasar sebagai permintaan penggunaan fasilitas dan dikalikan dengan tingkatan tarif sebagai pendapatan yang akan diterima. Langkah selanjutnya adalah dibuat regresi kuadratik antara pendapatan dan tarif. Untuk mendapatkan tarif yang dapat memberikan pen-dapatan optimum dengan menurunkan TR terhadap P yang merupakan hasil persamaan sebelumnya, sehingga akan didapatkan nilai retribusi (P) yang dapat memaksimumkan laba dari estimasi pendapatan. Ketiga, penetapan tarif berdasarkan pendekatan marginal. Dengan pertimbangan kurva permintaan dari hasil survey, kemudian dibuat estimasi permintaan berdasarkan tarif dengan menggunakan regresi linear. Dari model regresi linear tersebut akan diketahui harga dan dikalikan dengan kuantitas/yang terlayani sebagai total revenue yang kemudian dicari marginal revenue dan marginal cost. Selanjutnya mencari titik B-5-6

7 potong antara marginal cost dengan marginal revenue sebagai tarif retribusi (MR=MC), diperoleh nilai yang merupakan jumlah unit yang dapat memberikan laba yang maksimum yang dilanjutkan dalam persamaan tarif. Dari hasil tersebut merupakan tarif dasar berdasarkan marginal yang selanjutnya dihitung prosentase kenaikannya. Berdasarkan prosentase kenaikan, kemudian dijadikan sebagai dasar dalam penentuan tarif baru. Dengan menghitung kenaikannya dalam satuan % dari tabel 1.1 tentang tarif retribusi berdasarkan Perda Tanah Laut No. 08 Tahun 2005, dapat diketahui besarnya tarif tiap-tiap penggunaan fasilitas di kecamatan maupun di kabupaten. KESIMPULAN Pasar tradisional merupakan salah satu jenis investasi publik, dimana dalam pembangunannya diperuntukkan guna memenuhi kebutuhan masyarakat yang bersifat nirlaba atau nonprofit motive, dengan pembiayaan melalui anggaran pemerintah. Nilai tambahnya berupa lapangan pekerjaan, sewa, dan lain sebagainya tanpa surplus usaha. Walau demikian keberlanjutan dari operasi pemeliharaan aset tersebut melalui pendapatan dari tarif sangat diperlukan untuk menentukan pendapatannya atau total revenue sebagai perkalian dari harga dan kapasitas infrastruktur yang digunakan. Konsep pendekatan biaya dengan melalui break event analysis dengan data berdasarkan transaksi pendapatan dan biaya yang telah dipakai, digunakan untuk untuk mengetahui batas harga tarif untuk tidak mengalami kerugian dan keuntungan dalam hal operasi dan pemeliharaan. Kemudian pendekatan permintaan melalui survey untuk memperoleh data permintaan harga dari masyarakat pengguna, digunakan untuk mengetahui tingkat harga yang diinginkan pedagang dalam membayar tarif penggunaan infrastruktur. Dengan menggunakan kedua konsep penelitian tersebut akan diperoleh konsep harga dengan batas yang dapat diterima masyarakat atau pedagang dan Pemerintah Tanah Laut selaku pengelola tradisonal sekabupaten. DAFTAR PUSTAKA Algifari (2000), Analisis Regresi; Teori, Kasus, dan Solusi, Penerbit BPFE Yogyakarta, Yogyakarta Arsyad,L (2004), Ekonomi Manajerial Ekonomi Mikro Terapan untuk Manajemen Bisnis, Penerbit BPFE Yogyakarta, Yogyakarta Bambang, S, Kertasapoetra, G, (1992). Kalkulasi Pengendalian Biaya Produksi, Edisi ke 2, Rineka Cipta, Jakarta. BAPPEDA DAN BPS Kab. Tanah Laut (2008), Tanah Laut Dalam Angka, BPS Tanah Laut, Pelaihari Bagian Hukum Setda Kab.Tanah Laut (2005), Perda Kab. Tanah Laut No.08 Tahun 2005 tentang Retribusi Pasar dan Sewa Toko, Kios, Bak, Pasar milik Pemkab. Tanah Laut, Pelaihari Carter, W.K dan Usry, M.F (2004), Empat, Jakarta Akuntansi Biaya, Edisi 13, Penerbit Salemba Depkeu (2009), Undang-undang Republik Indonesia Nomor 28 tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, Penerbit Fokus Media, Bandung B-5-7

8 Ditjen Bangda Depdagri (2008), DEPDAGRI, Jakarta Pedoman Umum Pengelolaan Pasar Tradisional, Hansen dan Mowen, (2001), Manajemen Biaya, Edisi ke 1, Penerbit Salemba Empat, Jakarta Noor, H.F (2007). Ekonomi Manajerial, Penerbit PT Rajagrafindo Persada, Jakarta Indriantoro,Nur.dkk (2002), Metode Penelitian Bisnis,Cetakan ke-2, Penerbit BPFE Yogyakarta Jayadinata,JT (1999), Tata Guna Tanah Dalam Perencanaan Pedesaan, Perkotaan dan Wilayah, Penerbit ITB Bandung, Bandung Kotler, P dan Armstrong, G. (1995). Jakarta Dasar-Dasar Pemasaran, Penerbit Erlangga, Kotler, P. (1997). Manajemen Pemasaran, Penerbit Intermedia, Jakarta Kurniawan, Hendra (2009), Statistika Teknik, Penerbit Refika Aditama, Bandung Leong, KC, (2004), The Essence of Aset Management, Published by UNDP-TUGI Kuala Lumpur Mulyadi, (2009). Akuntansi Biaya, STIM YKPN, Yogyakarta. Edisi ke-5 cetakan kesembilan, Penerbit UPP- MS,Yogi (2006), Ekonomi Manajerial, Pendekatan Analisis Praktis, Edisi ke-2. Penerbit Kencana Prenada Media Group, Jakarta Pemerintah Tanah Laut (2010), Laporan Keuangan Pemerintah Tanah Laut Tahun Anggaran 2009, Pelaihari Pemerintah Tanah Laut (2009), Laporan Keuangan Pemerintah Tanah Laut Tahun Anggaran 2008, Pelaihari Pemerintah Tanah Laut (2008), Laporan Keuangan Pemerintah Tanah Laut Tahun Anggaran 2007, Pelaihari Subaidah, S. (2006), Penetapan Retribusi Kebersihan Gresik, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya Sunyoto, Danang (2009), Analisis Regresi dan Uji Hipotesi, Cetakan pertama, Penerbit Media Pressindo, Yogyakarta Suparmoko, M (1999), Ekonomika untuk Manajer, Edisi ke -2, Penerbit BPFE Yogyakarta, Yogyakarta B-5-8

PENETAPAN TARIF SEWA & RETRIBUSI PETAK PASAR DI KABUPATEN TANAH LAUT PROVINSI KALMANTAN SELATAN

PENETAPAN TARIF SEWA & RETRIBUSI PETAK PASAR DI KABUPATEN TANAH LAUT PROVINSI KALMANTAN SELATAN PENETAPAN TARIF SEWA & RETRIBUSI PETAK PASAR DI KABUPATEN TANAH LAUT PROVINSI KALMANTAN SELATAN Sri Hadi 1, I.Putu Artama W 2., dan Christiono Utomo 2 1 Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil FTSP-ITS, email:srihadi74@gmail.com

Lebih terperinci

ANALISA PENENTUAN TARIF RETRIBUSI PASAR TAMAN

ANALISA PENENTUAN TARIF RETRIBUSI PASAR TAMAN ANALISA PENENTUAN TARIF RETRIBUSI PASAR TAMAN 1 Didik Widoyoko, 2 Christiono Utomo 1 Mahasiswa Pasca Sarjana Magister Manajemen Teknologi 2 Dosen Magister Manajemen Teknologi Kampus MMT- ITS e-mail : mmiits@rad.net.id

Lebih terperinci

ANALISA PENETAPAN HARGA JUAL UNIT RUMAH DI PERUMAHAN TAMAN TASIK MADU INDAH, MALANG.

ANALISA PENETAPAN HARGA JUAL UNIT RUMAH DI PERUMAHAN TAMAN TASIK MADU INDAH, MALANG. MAKALAH TUGAS AKHIR ANALISA PENETAPAN HARGA JUAL UNIT RUMAH DI PERUMAHAN TAMAN TASIK MADU INDAH, MALANG. Berlin Shelina Wardani 3107100011 Dosen Pembimbing: Christiono Utomo ST.,MT.,Ph.D JURUSAN TEKNIK

Lebih terperinci

Analisa Penetapan Harga Jual Perumahan Pondok Permata Suci Gresik

Analisa Penetapan Harga Jual Perumahan Pondok Permata Suci Gresik 1 Analisa Penetapan Harga Jual Perumahan Pondok Permata Suci Gresik Dwi Andi Mahendra dan Farida Rachmawati ST. MT. Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

Analisa Penetapan Harga Jual Unit Rumah pada Proyek Perumahan Soka Park Bangkalan

Analisa Penetapan Harga Jual Unit Rumah pada Proyek Perumahan Soka Park Bangkalan JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-173 Analisa Penetapan Harga Jual Unit Rumah pada Proyek Perumahan Soka Park Bangkalan Fahad dan Christiono Utomo Jurusan Teknik

Lebih terperinci

Analisa Penetapan Harga Jual Unit Rumah di Perumahan Griya Agung Permata, Lamongan

Analisa Penetapan Harga Jual Unit Rumah di Perumahan Griya Agung Permata, Lamongan JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-57 Analisa Penetapan Harga Jual Unit Rumah di Perumahan Griya Agung Permata, Lamongan Muchamad Faridz Hidayat dan Christiono

Lebih terperinci

Analisis Biaya Dan Permintaan Dalam Penetapan Harga Pokok Penjualan Unit Apartemen Puncak Darmahusada

Analisis Biaya Dan Permintaan Dalam Penetapan Harga Pokok Penjualan Unit Apartemen Puncak Darmahusada JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) D-57 Analisis Biaya Dan Permintaan Dalam Penetapan Harga Pokok Penjualan Apartemen Puncak Darmahusada Maulidul Rahman dan Christiono

Lebih terperinci

B U P A T I T A N A H L A U T PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

B U P A T I T A N A H L A U T PROVINSI KALIMANTAN SELATAN 1 B U P A T I T A N A H L A U T PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 47 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 19 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN

Lebih terperinci

Analisa Biaya Dan Permintaan Pada Penetapan Harga Marginal Unit Rumah Di Perumahan Royal Regency, Lumajang

Analisa Biaya Dan Permintaan Pada Penetapan Harga Marginal Unit Rumah Di Perumahan Royal Regency, Lumajang JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) D-36 Analisa Dan Permintaan Pada Penetapan Harga Marginal Unit Rumah Di Perumahan Royal Regency, Lumajang Rachma Damayanti dan

Lebih terperinci

Analisis Penetapan Harga Jual Unit Apartemen Bale Hinggil di Surabaya

Analisis Penetapan Harga Jual Unit Apartemen Bale Hinggil di Surabaya JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 4, No.1, (14) 337-35 (31-98X Print) 1 Analisis Penetapan Harga Jual Unit Apartemen Bale Hinggil di Surabaya Wahyu Ika Aprilia dan Christiono Utomo Jurusan Teknik Sipil,

Lebih terperinci

Analisis Penetapan Harga Pokok Produksi Unit Rumah pada Perumhan Tambora di Lamongan

Analisis Penetapan Harga Pokok Produksi Unit Rumah pada Perumhan Tambora di Lamongan JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) D-57 Analisis Penetapan Harga Pokok Produksi Unit Rumah pada Perumhan Tambora di Lamongan Syaifuddin Zuhri dan Christiono Utomo

Lebih terperinci

Analisa Penetapan Harga Jual Unit Rumah pada Proyek Perumahan Griya Suci Permai Baru, Gresik

Analisa Penetapan Harga Jual Unit Rumah pada Proyek Perumahan Griya Suci Permai Baru, Gresik JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 1, (2015) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) D-6 Analisa Penetapan Harga Jual Unit Rumah pada Proyek Perumahan Griya Suci Permai Baru, Gresik Utut Oryza Septiantoro dan Christiono

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Otonomi Daerah bermula dengan pemberlakuan Undang-Undang Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 25 tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan

Lebih terperinci

Analisis Penetapan Harga Jual Unit Apartemen Bale Hinggil di Surabaya

Analisis Penetapan Harga Jual Unit Apartemen Bale Hinggil di Surabaya Analisis Penetapan Harga Jual Unit Apartemen Bale Hinggil di Surabaya D-59 Wahyu Ika Aprilia dan Christiono Utomo Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

Analisa Penetapan Harga Jual Unit Rumah Di Perumahan Pakuwon City Surabaya

Analisa Penetapan Harga Jual Unit Rumah Di Perumahan Pakuwon City Surabaya JURNAL TEKNIK POMITS Vol.3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) D-65 Analisa Penetapan Harga Jual Unit Rumah Di Perumahan Pakuwon City Surabaya Nila Oktafia, Retno Indryani dan Yusronia Eka

Lebih terperinci

B U P A T I T A N A H L A U T PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 21 TAHUN 2015

B U P A T I T A N A H L A U T PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 21 TAHUN 2015 B U P A T I T A N A H L A U T PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 21 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 19 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN

Lebih terperinci

Analisa Manfaat Biaya Proyek Pembangunan Taman Hutan Raya (Tahura) Bunder Daerah Istimewa Yogyakarta

Analisa Manfaat Biaya Proyek Pembangunan Taman Hutan Raya (Tahura) Bunder Daerah Istimewa Yogyakarta JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-5 1 Analisa Manfaat Biaya Proyek Pembangunan Taman Hutan Raya (Tahura) Bunder Daerah Istimewa Yogyakarta Dwitanti Wahyu Utami dan Retno Indryani Jurusan Teknik

Lebih terperinci

Rumusan Insentif dan Disinsentif Pengendalian Konversi Lahan Pertanian di Kabupaten Gianyar

Rumusan Insentif dan Disinsentif Pengendalian Konversi Lahan Pertanian di Kabupaten Gianyar JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-255 Rumusan Insentif dan Disinsentif Pengendalian Konversi Lahan Pertanian di Kabupaten Gianyar Ngakan Gede Ananda Prawira

Lebih terperinci

METODE DIRECT COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK. Nurul Badriyah,SE,MPd

METODE DIRECT COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK. Nurul Badriyah,SE,MPd METODE DIRECT COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK Nurul Badriyah,SE,MPd ABSTRAK Direct costing merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang hanya memperhitungkan biaya produksi yang

Lebih terperinci

ANALISIS BIAYA VOLUME LABA SEBAGAI ALAT BANTU PERENCANAAN LABA PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) TBK TUGAS AKHIR

ANALISIS BIAYA VOLUME LABA SEBAGAI ALAT BANTU PERENCANAAN LABA PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) TBK TUGAS AKHIR ANALISIS BIAYA VOLUME LABA SEBAGAI ALAT BANTU PERENCANAAN LABA PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) TBK TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian Program Pendidikan Diploma III Jurusan

Lebih terperinci

JURNAL ANALISIS PENERAPAN CVP (COST VOLUME PROFIT) UNTUK PERENCANAAN LABA PADA UD. TIDAR KEDIRI

JURNAL ANALISIS PENERAPAN CVP (COST VOLUME PROFIT) UNTUK PERENCANAAN LABA PADA UD. TIDAR KEDIRI JURNAL ANALISIS PENERAPAN CVP (COST VOLUME PROFIT) UNTUK PERENCANAAN LABA PADA UD. TIDAR KEDIRI ANALYSIS OF THE IMPLEMENTATION CVP (COST VOLUME PROFIT) PLANNING FOR PROFIT ON UD. TIDAR KEDIRI Oleh: TRI

Lebih terperinci

Rumusan Insentif dan Disinsentif Pengendalian Konversi Lahan Pertanian di Kabupaten Gianyar

Rumusan Insentif dan Disinsentif Pengendalian Konversi Lahan Pertanian di Kabupaten Gianyar JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 Rumusan Insentif dan Disinsentif Pengendalian Konversi Lahan Pertanian di Kabupaten Gianyar Ngakan Gede Ananda Prawira dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pelaksanaan otonomi daerah memberikan kewenangan kepada daerah untuk mengatur dan mengelola daerah masing-masing sesuai dengan Undangundang Nomor 32 Tahun 2004

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. melakukan pengamatan, pengumpulan data, dan. melakukan analisis atas data yang telah diperoleh dari perusahaan Bakpia

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. melakukan pengamatan, pengumpulan data, dan. melakukan analisis atas data yang telah diperoleh dari perusahaan Bakpia 68 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Setelah penulis melakukan pengamatan, pengumpulan data, dan melakukan analisis atas data yang telah diperoleh dari perusahaan Bakpia Djogdja, maka penulis membuat kesimpulan

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PAJAK RESTORAN UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) PADA PEMERINTAH DAERAH KOTA KEDIRI

EFEKTIVITAS PAJAK RESTORAN UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) PADA PEMERINTAH DAERAH KOTA KEDIRI EFEKTIVITAS PAJAK RESTORAN UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) PADA PEMERINTAH DAERAH KOTA KEDIRI Oleh: Muhammad Alfa Niam Dosen Akuntansi, Universitas Islam Kadiri,Kediri Email: alfa_niam69@yahoo.com

Lebih terperinci

Penetapan Harga Pokok Penjualan Berdasarkan Alokasi Biaya Terhadap Posisi Rumah Pada Perumahan Green Park Residence Sampang

Penetapan Harga Pokok Penjualan Berdasarkan Alokasi Biaya Terhadap Posisi Rumah Pada Perumahan Green Park Residence Sampang JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3,. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-76 Penetapan Berdasarkan Alokasi Biaya Terhadap Posisi Rumah Pada Perumahan Green Park Residence Sampang Triogo Utomo dan Christiono

Lebih terperinci

ANALISA INVESTASI AKTIVA TETAP TERHADAP BIAYA VOLUME LABA PADA PT BARATA INDONESIA GRESIK

ANALISA INVESTASI AKTIVA TETAP TERHADAP BIAYA VOLUME LABA PADA PT BARATA INDONESIA GRESIK Hal 32-40 ANALISA INVESTASI AKTIVA TETAP TERHADAP BIAYA VOLUME LABA PADA PT BARATA INDONESIA GRESIK Ketut Ariasna, Rizki Putri Nuri Sari ABSTRAK Dalam menghadapi perkembangan usaha yang semakin maju, sebuah

Lebih terperinci

(TUGAS AKHIR) ANALISA PENETAPAN HARGA JUAL UNIT RUMAH PADA PROYEK PERUMAHAN SOKA PARK, BANGKALAN. Fahad

(TUGAS AKHIR) ANALISA PENETAPAN HARGA JUAL UNIT RUMAH PADA PROYEK PERUMAHAN SOKA PARK, BANGKALAN. Fahad (TUGAS AKHIR) ANALISA PENETAPAN HARGA JUAL UNIT RUMAH PADA PROYEK PERUMAHAN SOKA PARK, BANGKALAN Fahad 3108 100 106 Dosen Pembimbing: Christiono Utomo, ST., MT., Ph.D JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK

Lebih terperinci

ANALISIS BREAK EVENT POINT TERHADAP HASIL PENJUALAN KAIN PADA PT RICKY PUTRA GLOBALINDO, TBK. ABSTRAK

ANALISIS BREAK EVENT POINT TERHADAP HASIL PENJUALAN KAIN PADA PT RICKY PUTRA GLOBALINDO, TBK. ABSTRAK ANALISIS BREAK EVENT POINT TERHADAP HASIL PENJUALAN KAIN PADA PT RICKY PUTRA GLOBALINDO, TBK. ABSTRAK Siti Nurhayati. 022113016. Analisis Break Even Point terhadap Hasil Penjualan Kain pada PT Ricky Putra

Lebih terperinci

ANALISIS KONTRIBUSI RETRIBUSI JASA UMUM TERHADAP PENERIMAAN PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN SAROLANGUN

ANALISIS KONTRIBUSI RETRIBUSI JASA UMUM TERHADAP PENERIMAAN PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN SAROLANGUN ANALISIS KONTRIBUSI RETRIBUSI JASA UMUM TERHADAP PENERIMAAN PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN SAROLANGUN Jaya Kusuma Edy 1), Wahyu Rohayati 2) 1) Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi, 2)

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT NOMOR 5 TAHUN 2014 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT NOMOR 5 TAHUN 2014 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT NOMOR 5 TAHUN 2014 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada millennium keempat ini Indonesia memasuki era baru dalam sistem pemerintahannya. Otonomi Daerah, sebagai salah satu pilihan yang bermula pada awal 2001 bertepatan

Lebih terperinci

PENENTUAN HARGA JUAL KAMAR HOTEL SAAT LOW SEASON DENGAN METODE COST-PLUS PRICING PENDEKATAN VARIABEL COSTING

PENENTUAN HARGA JUAL KAMAR HOTEL SAAT LOW SEASON DENGAN METODE COST-PLUS PRICING PENDEKATAN VARIABEL COSTING PENENTUAN HARGA JUAL KAMAR HOTEL SAAT LOW SEASON DENGAN METODE COST-PLUS PRICING PENDEKATAN VARIABEL COSTING (Studi kasus pada Hotel Puri Artha Yogyakarta) Nama : Hesti Triyanto Dosen Pembimbing : H. Y.

Lebih terperinci

Emi Apriyani 1. Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda, Samarinda. Indonesia.

Emi Apriyani 1. Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda, Samarinda. Indonesia. PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI RUMAH TIPE 45 PADA PURI KENCANA BATU CERMIN SAMARINDA Emi Apriyani 1 1 Fakultas Ekonomo Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda, Samarinda. Indonesia. emi@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

STRATEGI PEMINDAHAN PEDAGANG DI LOKASI PELELANGAN IKAN KE BANGUNAN PASAR LABORA KABUPATEN MUNA

STRATEGI PEMINDAHAN PEDAGANG DI LOKASI PELELANGAN IKAN KE BANGUNAN PASAR LABORA KABUPATEN MUNA STRATEGI PEMINDAHAN PEDAGANG DI LOKASI PELELANGAN IKAN KE BANGUNAN PASAR LABORA KABUPATEN MUNA Rabinra Rachman Bazar 1, Nadjadji Anwar 2, Supani 2 1 Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Bidang Keahlian Manajemen

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. dan berdasarkan hasil pembahasan pada bab-bab terdahulu, maka penulis dapat

BAB V PENUTUP. dan berdasarkan hasil pembahasan pada bab-bab terdahulu, maka penulis dapat BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang tekah dilakukan pada CV. Karang Indah dan berdasarkan hasil pembahasan pada bab-bab terdahulu, maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN PADA PT. PELNI CABANG TANJUNGPINANG SUSANTI Jurusan Akuntansi FAKULTAS EKONOMI

ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN PADA PT. PELNI CABANG TANJUNGPINANG SUSANTI Jurusan Akuntansi FAKULTAS EKONOMI ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN PADA PT. PELNI CABANG TANJUNGPINANG SUSANTI 100462201057 Jurusan Akuntansi FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI ABSTRAK. PT. Pelni atau PT

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Berdasarkan analisis data yang dilakukan pada PR. Kreatifa hasta mandiri, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

BAB V PENUTUP. Berdasarkan analisis data yang dilakukan pada PR. Kreatifa hasta mandiri, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan analisis data yang dilakukan pada PR. Kreatifa hasta mandiri, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Menentukan target keuntungan atau profit margin bagi

Lebih terperinci

ANALISIS KOMPARATIF ANGGARAN DAN REALISASI KEGIATAN PADA RUMAH SAKIT JIWA ATMA HUSADA MAHAKAM DI SAMARINDA

ANALISIS KOMPARATIF ANGGARAN DAN REALISASI KEGIATAN PADA RUMAH SAKIT JIWA ATMA HUSADA MAHAKAM DI SAMARINDA ejournal Administrasi Bisnis, 2017, 5 (1) : 67-78 ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id Copyright 2017 ANALISIS KOMPARATIF ANGGARAN DAN REALISASI KEGIATAN PADA RUMAH SAKIT JIWA ATMA HUSADA

Lebih terperinci

ANALISIS KEBUTUHAN PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN UMUM DAERAH DI KABUPATEN TANAH LAUT

ANALISIS KEBUTUHAN PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN UMUM DAERAH DI KABUPATEN TANAH LAUT ANALISIS KEBUTUHAN PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN UMUM DAERAH DI KABUPATEN TANAH LAUT Tedy Mulyana *), Retno Indryani **) Program Magister Teknik Bidang Keahlian Manajemen Aset FTSP ITS E-mail : temulyana@yahoo.com

Lebih terperinci

ANALISIS PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN DANA PERIMBANGAN DI KABUPATEN KLATEN

ANALISIS PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN DANA PERIMBANGAN DI KABUPATEN KLATEN ANALISIS PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN DANA PERIMBANGAN DI KABUPATEN KLATEN Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi pada Fakultas

Lebih terperinci

JURNAL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagaian Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ( S.Pd.) Pada Jurusan Pendidikan Ekonomi Akuntansi

JURNAL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagaian Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ( S.Pd.) Pada Jurusan Pendidikan Ekonomi Akuntansi ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PERENCANAAN LABA PADA UD. RASI BINTANG COKLAT KEDIRI JURNAL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagaian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ( S.Pd.) Pada Jurusan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT NOMOR 5 TAHUN 2014 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT NOMOR 5 TAHUN 2014 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT NOMOR 5 TAHUN 2014 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

Analisa Manfaat Biaya Proyek Pembangunan Taman Hutan Raya (Tahura) Bunder Daerah Istimewa Yogyakarta

Analisa Manfaat Biaya Proyek Pembangunan Taman Hutan Raya (Tahura) Bunder Daerah Istimewa Yogyakarta JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) D-17 Analisa Manfaat Biaya Proyek Pembangunan Taman Hutan Raya (Tahura) Bunder Daerah Istimewa Yogyakarta Dwitanti Wahyu Utami

Lebih terperinci

Analisis Perencanaan Laba Terhadap Pengambilan Keputusan Pada PT. Parit Padang Global di Makassar. Oleh: Agus Purnomo. Abstrak

Analisis Perencanaan Laba Terhadap Pengambilan Keputusan Pada PT. Parit Padang Global di Makassar. Oleh: Agus Purnomo. Abstrak Analisis Perencanaan Laba Terhadap Pengambilan Keputusan Pada PT. Parit Padang Global di Makassar Oleh: Agus Purnomo Dosen Universitas 45 Makassar Abstrak Tujuan perusahaan pada umumnya adalah untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi Manajemen Pihak-pihak yang mempunyai kepentingan terhadap perkembangan suatu perusahaan sangat memerlukan informasi akuntansi. Untuk memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Konsekuensi dari pelaksanaan otonomi daerah dan desentralisasi tersebut yakni

BAB I PENDAHULUAN. Konsekuensi dari pelaksanaan otonomi daerah dan desentralisasi tersebut yakni BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan tata cara pemerintahan terwujud dalam bentuk pemberian otonomi daerah dan desentralisasi fiskal dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah. Konsekuensi

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN 3.1. KINERJA KEUANGAN MASA LALU Pemerintah Kabupaten gresik dalam pelaksanaan pengelolaan keuangan daerah berpedoman pada Undang-Undang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Biaya Menurut Hansen dan Mowen ( 2009 : 47 ) biaya adalah kas atau nilai setara kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI KENDALA MODEL OPTIMASI JUMLAH UNIT RUMAH TIAP TIPE PADA PERUMAHAN

IDENTIFIKASI KENDALA MODEL OPTIMASI JUMLAH UNIT RUMAH TIAP TIPE PADA PERUMAHAN IDENTIFIKASI KENDALA MODEL OPTIMASI JUMLAH UNIT RUMAH TIAP TIPE PADA PERUMAHAN Yusroniya Eka Putri Jurusan Teknik Sipil FTSP, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS Sukolilo Surabaya, Telp 031-5946094

Lebih terperinci

Bab V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan pembahasan yang disampaikan pada bab-bab sebelumnya. yang bersifat final dan mana yang bersifat tidak final.

Bab V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan pembahasan yang disampaikan pada bab-bab sebelumnya. yang bersifat final dan mana yang bersifat tidak final. 60 Bab V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan yang disampaikan pada bab-bab sebelumnya yang berhubungan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 di Kantor Pelayanan Pajak

Lebih terperinci

Analisis Penetapan Harga Sewa Berdasarkan Tingkat Subsidi Tertentu Rusun Grudo Kota Surabaya

Analisis Penetapan Harga Sewa Berdasarkan Tingkat Subsidi Tertentu Rusun Grudo Kota Surabaya JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-50 Analisis Penetapan Harga Sewa Berdasarkan Tingkat Subsidi Tertentu Rusun Grudo Kota Surabaya Nuriyah Irkham dan Christiono

Lebih terperinci

STRATEGI PENGELOLAAN ASET SISTEM PERSAMPAHAN DI KOTA POSO

STRATEGI PENGELOLAAN ASET SISTEM PERSAMPAHAN DI KOTA POSO STRATEGI PENGELOLAAN ASET SISTEM PERSAMPAHAN DI KOTA POSO Ebert Febrianus Tonimba dan Joni Hermana Masters Program in Engineering Asset Management FTSP - ITS E-mail : e_tonimba@ce.its.ac.id ABSTRAK Pengelolaan

Lebih terperinci

BAB III PENGELOLAAN RETRIBUSI PARKIR KOTA SURABAYA. A. Pengaruh Retribusi Terhadap Pendapatan Asli Daerah

BAB III PENGELOLAAN RETRIBUSI PARKIR KOTA SURABAYA. A. Pengaruh Retribusi Terhadap Pendapatan Asli Daerah BAB III PENGELOLAAN RETRIBUSI PARKIR KOTA SURABAYA A. Pengaruh Retribusi Terhadap Pendapatan Asli Daerah Otonomi daerah yang ditandai dengan lahirnya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang pesat memberikan potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sisi retribusi

BAB I PENDAHULUAN. yang pesat memberikan potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sisi retribusi BAB I PENDAHULUAN Bab ini memaparkan mengenai latar belakang dan motivasi penelitian. Latar belakang dari penelitian ini memaparkan perkembangan pasar Klithikan Pakuncen yang pesat memberikan potensi Pendapatan

Lebih terperinci

LAJU PERTUMBUHAN PAJAK RESTORAN, HOTEL DAN HIBURAN DALAM PAD KOTA KEDIRI

LAJU PERTUMBUHAN PAJAK RESTORAN, HOTEL DAN HIBURAN DALAM PAD KOTA KEDIRI LAJU PERTUMBUHAN PAJAK RESTORAN, HOTEL DAN HIBURAN DALAM PAD KOTA KEDIRI Zulistiani Universitas Nusantara PGRI Kediri zulis.tiani.zt@gmail.com Abstrak Kota Kediri mempunyai wilayah yang cukup strategis

Lebih terperinci

BUPATI TANAH LAUT PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TANAH LAUT PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI TANAH LAUT PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANAH LAUT,

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR. revisi dari Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan

BAB I PENGANTAR. revisi dari Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagai revisi dari Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah mengamanatkan bahwa penyelenggaraan

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PURWOREJO PERIODE

ANALISIS RASIO KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PURWOREJO PERIODE ANALISIS RASIO KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PURWOREJO PERIODE 2005-2009 Muhammad Amri 1), Sri Kustilah 2) 1) Alumnus Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Muhammadiyah Purworejo 2) Dosen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field study research) yakni

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field study research) yakni BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field study research) yakni pengamatan langsung ke obyek yang diteliti guna mendapatkan data yang relevan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memberikan proses pemberdayaan dan kemampuan suatu daerah dalam. perekonomian dan partisipasi masyarakat sendiri dalam pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. memberikan proses pemberdayaan dan kemampuan suatu daerah dalam. perekonomian dan partisipasi masyarakat sendiri dalam pembangunan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Desentralisasi kewenangan Pemerintah Pusat ke Pemerintah Daerah memberikan proses pemberdayaan dan kemampuan suatu daerah dalam pengelolaan keuangan daerah untuk

Lebih terperinci

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI YANG TEPAT UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL PRODUK (Studi Kasus pada CV.AL-MUGHIST Udanawu blitar) ABSTRAK

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI YANG TEPAT UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL PRODUK (Studi Kasus pada CV.AL-MUGHIST Udanawu blitar) ABSTRAK ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI YANG TEPAT UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL PRODUK (Studi Kasus pada CV.AL-MUGHIST Udanawu blitar) Kuni Zamiati Jurusan Akutansi Fakultas Ekonomi Universitas Islam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagian yang tidak dapat dipisahkan dari keberhasilan kebijakan yang. daerahnya masing-masing atau yang lebih dikenal dengan sebutan

BAB I PENDAHULUAN. bagian yang tidak dapat dipisahkan dari keberhasilan kebijakan yang. daerahnya masing-masing atau yang lebih dikenal dengan sebutan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemandirian suatu daerah dalam pembangunan nasional merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari keberhasilan kebijakan yang diputuskan oleh pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan otonomi daerah ditandai dengan diberlakukannya UU No.

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan otonomi daerah ditandai dengan diberlakukannya UU No. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelaksanaan otonomi daerah ditandai dengan diberlakukannya UU No. 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan UU No. 25 tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KUNINGAN RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2014

PEMERINTAH KABUPATEN KUNINGAN RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2014 LAMPIRAN III : PERATURAN DAERAH NOMOR : 1 TAHUN 2014 TANGGAL : 29 JANUARI 2014 PEMERINTAH KABUPATEN KUNINGAN RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PERDA KOTA DUMAI TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PASAR

IMPLEMENTASI PERDA KOTA DUMAI TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PASAR IMPLEMENTASI PERDA KOTA DUMAI TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PASAR Anto Ariyanto 1) dan Suyanto, SH, MH 2) 1) Staf pengajar Faperta dan 2) Fakultas Hukum Univ. Lancang Kuning ABSTRAK. Dengan adanya Undang-Undang

Lebih terperinci

M. Wahyudi Dosen Jurusan Akuntansi Fak. Ekonomi UNISKA Kediri

M. Wahyudi Dosen Jurusan Akuntansi Fak. Ekonomi UNISKA Kediri ANALISIS PENGALOKASIAN DANA ALOKASI UMUM (DAU) PADA ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (APBD) (Studi Kasus pada Pemerintah Daerah Kota Kediri) M. Wahyudi Dosen Jurusan Akuntansi Fak. Ekonomi UNISKA

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pasar dinyatakan sebagai kumpulan pembeli dan penjual yang melakukan

I. PENDAHULUAN. Pasar dinyatakan sebagai kumpulan pembeli dan penjual yang melakukan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Secara tradisional menurut Kotler (2007) pasar merupakan tempat fisik dimana para pembeli dan penjual berkumpul untuk membeli dan menjual barang. Pasar dinyatakan sebagai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di Indonesia, terdapat beberapa bentuk badan usaha. Badan usaha sendiri dapat didefinisikan kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang bertujuan mencari

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur dan mengetahui harga pokok produksi

BAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur dan mengetahui harga pokok produksi BAB V PENUTUP 5.1 KESIMPULAN Penelitian ini bertujuan untuk mengukur dan mengetahui harga pokok produksi dengan menggunakan metode perhitungan biaya berdasarkan pesanan (Job Order Costing) di UKM Batik

Lebih terperinci

Kabupaten Tanah Laut Data Agregat Per Kecamatan

Kabupaten Tanah Laut Data Agregat Per Kecamatan Kabupaten Tanah Laut Data Agregat Per Kecamatan BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN TANAH LAUT Penutup Penyelenggaraan Sensus Penduduk 2010 merupakan hajatan besar bangsa yang hasilnya sangat penting dalam

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Break Even ( titik impas ) Break even point atau titik impas sampai saat ini belum bisa diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia secara pasti. Hal ini dikarenakan belum

Lebih terperinci

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 37 TAHUN 2015 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU Menimbang DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

COST VOLUME PROFIT (CVP) SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT INDO TAMBANGRAYA MEGAH, Tbk DAN ENTITAS ANAK

COST VOLUME PROFIT (CVP) SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT INDO TAMBANGRAYA MEGAH, Tbk DAN ENTITAS ANAK COST VOLUME PROFIT (CVP) SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT INDO TAMBANGRAYA MEGAH, Tbk DAN ENTITAS ANAK ABSTRAKSI Rossy Marvita Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak PT Indo Tambangraya

Lebih terperinci

EVALUASI RETRIBUSI PASAR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DI SURAKARTA

EVALUASI RETRIBUSI PASAR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DI SURAKARTA EVALUASI RETRIBUSI PASAR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DI SURAKARTA SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Pada

Lebih terperinci

JURNAL EKONOMI Volume 22, Nomor 1 Maret 2014 ANALISIS SUMBER MODAL PEDAGANG PASAR TRADISIONAL DI KOTA PEKANBARU. Toti Indrawati dan Indri Yovita

JURNAL EKONOMI Volume 22, Nomor 1 Maret 2014 ANALISIS SUMBER MODAL PEDAGANG PASAR TRADISIONAL DI KOTA PEKANBARU. Toti Indrawati dan Indri Yovita ANALISIS SUMBER MODAL PEDAGANG PASAR TRADISIONAL DI KOTA PEKANBARU Toti Indrawati dan Indri Yovita Jurusan Ilmu Ekonomi Prodi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Riau Kampus Bina Widya Km

Lebih terperinci

ANALISIS BIAYA RELEVAN UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMPERTAHANKAN ATAU MENGHENTIKAN SEGMEN PERUSAHAAN PADA CV. PODO KUMPUL

ANALISIS BIAYA RELEVAN UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMPERTAHANKAN ATAU MENGHENTIKAN SEGMEN PERUSAHAAN PADA CV. PODO KUMPUL ANALISIS BIAYA RELEVAN UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMPERTAHANKAN ATAU MENGHENTIKAN SEGMEN PERUSAHAAN PADA CV. PODO KUMPUL Ardyanto Wibowo H. Andre Purwanugraha Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi,

Lebih terperinci

Analisis Biaya Menurut Variable Costing Untuk Pengambilan Keputusan Menerima Atau Menolak Pesanan Khusus Pada Perusahaan Kue Bangket Tokin.

Analisis Biaya Menurut Variable Costing Untuk Pengambilan Keputusan Menerima Atau Menolak Pesanan Khusus Pada Perusahaan Kue Bangket Tokin. Analisis Biaya Menurut Variable Costing Untuk Pengambilan Keputusan Menerima Atau Menolak Pesanan Khusus Pada Perusahaan Kue Bangket Tokin. Oleh : Artika Kartini Pongantung W. S Manoppo J. Mangindaan Abstract.

Lebih terperinci

EVALUASI RETRIBUSI PASAR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN BREBES PADA TAHUN NASKAH PUBLIKASI

EVALUASI RETRIBUSI PASAR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN BREBES PADA TAHUN NASKAH PUBLIKASI EVALUASI RETRIBUSI PASAR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN BREBES PADA TAHUN 2009-2012 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Bhayangkara Jaya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Bhayangkara Jaya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu sumber utama Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang mempunyai peranan penting dalam pembangunan adalah pajak. Sehingga dalam pelaksanaannya

Lebih terperinci

JURNAL ANALISIS BIAYA VOLUME LABA SEBAGAI ALAT BANTU PERENCANAAN LABA PADA PERUSAHAAN PIA LATIEF KEDIRI

JURNAL ANALISIS BIAYA VOLUME LABA SEBAGAI ALAT BANTU PERENCANAAN LABA PADA PERUSAHAAN PIA LATIEF KEDIRI JURNAL ANALISIS BIAYA VOLUME LABA SEBAGAI ALAT BANTU PERENCANAAN LABA PADA PERUSAHAAN PIA LATIEF KEDIRI COST VOLUME PROFIT ANALYSIS AS A TOOL FOR PROFIT PLANNING IN PIA LATIEF KEDIRI Oleh: ANA NOFITASARI

Lebih terperinci

PERTEMUAN KE-17 PENGAMBILAN KEPUTUSAN TAKTIS

PERTEMUAN KE-17 PENGAMBILAN KEPUTUSAN TAKTIS PERTEMUAN KE-17 PENGAMBILAN KEPUTUSAN TAKTIS A. TUJUAN PEMBELAJARAN. 17.1. Mahasiswa mampu memahami, dan menjelaskan tentang pengambilan keputusan taktis. 17.2. Mahasiswa mampu memahami, dan menjelaskan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 76 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan maka dapat di simpulkan halhal sebagai berikut: 1. Kualitas pelayanan, kualitas produk, dan harga merupakan factor

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO APBD

ANALISIS RASIO UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO APBD ANALISIS RASIO UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO APBD 2009-2011 NASKAH PUBLIKASI Disusun Untuk Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Pada Fakultas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Hansen & Mowen (2005:274) Analisis biaya-volume-laba (costvolume-profit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Hansen & Mowen (2005:274) Analisis biaya-volume-laba (costvolume-profit BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Analisis Cost Volume Profit a. Pengertian Analisis Cost Volume Profit Menurut Hansen & Mowen (2005:274) Analisis biaya-volume-laba (costvolume-profit analysis)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia usaha akhir-akhir ini mengalami persaingan global yang sangat ketat, dimana perusahaan tidak hanya menghadapi pesaing lokal tetapi juga pesaing internasional.

Lebih terperinci

UM UGM Kelompok Ujian : Tes Kemampuan Soshum. Pembahasan Soal. Ekonomi. Untuk Persiapan Ujian Tulis. UM UGM 2015 Oleh Team UjianTulis.

UM UGM Kelompok Ujian : Tes Kemampuan Soshum. Pembahasan Soal. Ekonomi. Untuk Persiapan Ujian Tulis. UM UGM 2015 Oleh Team UjianTulis. Pembahasan Soal UM UGM 2013 Kelompok Ujian : Tes Kemampuan Soshum Untuk Persiapan Ujian Tulis Mata Ujian : Ekonomi UM UGM 2015 Oleh Team UjianTulis.com @um.ujiantulis.com Soal UM UGM Petunjuk A digunakan

Lebih terperinci

PENENTUAN HARGA SEWA RUMAH SUSUN BERDASARKAN ANALISA WTP (WILLINGNESS TO PAY) DI KECAMATAN SIDOARJO

PENENTUAN HARGA SEWA RUMAH SUSUN BERDASARKAN ANALISA WTP (WILLINGNESS TO PAY) DI KECAMATAN SIDOARJO PENENTUAN HARGA SEWA RUMAH SUSUN BERDASARKAN ANALISA WTP (WILLINGNESS TO PAY) DI KECAMATAN SIDOARJO Dyah Purnamasari Mahasiswa Magister Manajemen Aset FTSP ITS Email : dyahpurnamasari@yahoo.com Retno Indryani

Lebih terperinci

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAGIAN HUMAS SETDA KABUPATEN KUDUS

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAGIAN HUMAS SETDA KABUPATEN KUDUS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAGIAN HUMAS SETDA KABUPATEN KUDUS BAB I PENDAHULUAN 1.1. Maksud dan tujuan penyusunan laporan keuangan Laporan Keuangan SKPD menyajikan informasi mengenai jumlah sumber daya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. maka perlu didukung dari penelitian-penelitian terdahulu yang membahas

BAB II LANDASAN TEORI. maka perlu didukung dari penelitian-penelitian terdahulu yang membahas BAB II LANDASAN TEORI A. Review Penelitian Terdahulu Berkaitan dengan topik yang dilakukan oleh penulis dalam penelitian ini, maka perlu didukung dari penelitian-penelitian terdahulu yang membahas penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan dan pelayanan kepada masyarakat. Selain itu, pemerintah daerah

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan dan pelayanan kepada masyarakat. Selain itu, pemerintah daerah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era otonomi daerah ini pemerintah daerah berusaha untuk mengatur roda kepemerintahannya sendiri yang ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan dan pelayanan

Lebih terperinci

ANALISIS PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN DANA PERIMBANGAN DI KABUPATEN WONOGIRI

ANALISIS PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN DANA PERIMBANGAN DI KABUPATEN WONOGIRI ANALISIS PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN DANA PERIMBANGAN DI KABUPATEN WONOGIRI SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi Oleh :? RITA LATIFA

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Informasi Akuntansi Diferensial 2.1.1 Pengertian Informasi Akuntansi Diferensial Informasi diperlukan manusia untuk mengurangi ketidakpastian yang selalu menyangkut masa yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Kuantitatif adalah data penelitian berupa angka- angka dan analisis

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Kuantitatif adalah data penelitian berupa angka- angka dan analisis BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Kuantitatif adalah data penelitian berupa angka- angka dan analisis menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi itu dibagi atas

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi itu dibagi atas BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam Undang-Undang Dasar 1945 antara lain menegaskan bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi itu dibagi atas

Lebih terperinci

ANALISIS PENYERAPAN TENAGA KERJA PERKOTAAN DI PROVINSI JAWA TIMUR SKRIPSI. Oleh: Ari Trisnawati JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI

ANALISIS PENYERAPAN TENAGA KERJA PERKOTAAN DI PROVINSI JAWA TIMUR SKRIPSI. Oleh: Ari Trisnawati JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI ANALISIS PENYERAPAN TENAGA KERJA PERKOTAAN DI PROVINSI JAWA TIMUR SKRIPSI Oleh: Ari Trisnawati 201010180312098 JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2011 ANALISIS

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN.

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN. PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG, Menimbang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting yang dilakukan yaitu penggantian sistem sentralisasi menjadi

BAB I PENDAHULUAN. penting yang dilakukan yaitu penggantian sistem sentralisasi menjadi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam waktu tujuh tahun sejak tumbangnya rezim orde baru, bangsa Indonesia terus berupaya memperbaiki sistem pemerintahannya. Bahkan upaya-upaya perubahan yang

Lebih terperinci

Bab 2. Konsep Dasar Akuntansi Manajemen dan Perilaku Biaya

Bab 2. Konsep Dasar Akuntansi Manajemen dan Perilaku Biaya Bab 1. Ruang Lingkup Akuntansi Manajemen 1.1. Fungsi-fungsi manajemen 1.2. Informasi akuntansi manajemen 1.3. Pengertian akuntansi manajemen dan akuntansi keuangan 1.4. Perspektif historis akuntansi manajemen

Lebih terperinci

Evaluasi perhitungan potensi retribusi pasar di pasar Jongke. Agus Nur Hayanto NIM : F UNIVERSITAS SEBELAS MARET GAMBARAN UMUM OBYEK

Evaluasi perhitungan potensi retribusi pasar di pasar Jongke. Agus Nur Hayanto NIM : F UNIVERSITAS SEBELAS MARET GAMBARAN UMUM OBYEK Evaluasi perhitungan potensi retribusi pasar di pasar Jongke Agus Nur Hayanto NIM : F.3400005 UNIVERSITAS SEBELAS MARET BAB I GAMBARAN UMUM OBYEK A. Sejarah Singkat Dinas Pengelolaan Pasar Pemerintah Kota

Lebih terperinci