MELAKSANAKAN TES/ PEMERIKSAAN UNTUK MENGECEK KUALITAS GAR.OO
|
|
- Adi Sutedja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR GARMEN MELAKSANAKAN TES/ PEMERIKSAAN UNTUK MENGECEK KUALITAS BUKU INFORMASI DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.51 Lt.7.B Jakarta Selatan
2 DAFTAR ISI Daftar Isi... 1 BAB I PENGANTAR Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi Penjelasan Modul Pengakuan Kompetensi Terkini (RCC) Pengertian-pengertian Istilah... 5 BAB II STANDAR KOMPETENSI Peta Paket Pelatihan Pengertian Unit Standar Unit Kompetensi yang Dipelajari Judul Unit Kode Unit Deskripsi Unit Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja Batasan Variabel Panduan Penilaian Kompetensi Kunci BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN Strategi Pelatihan Metode Pelatihan BAB IV MATERI UNIT KOMPETENSI Menyiapkan Tes a. Menyiapkan Alat b. Menyiapkan Bahan Melaksanakan Tes a. Melakukan standar pengujian pada baju b. Melakukan pengujian pada kain c. Melakukan pengujian pada accesories d. Melakukan pengujian pada Proses berjalan e. Melakukan pengujian pada proses akhir Menulis Laporan Halaman: 1 dari 25
3 BAB V SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI Sumber Daya Manusia Sumber-sumber Perpustakaan Halaman: 2 dari 25
4 BAB I PENGANTAR 1.1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi Apakah pelatihan berdasarkan kompetensi? Pelatihan berdasarkan kompetensi adalah pelatihan yang memperhatikan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperlukan di tempat kerja agar dapat melakukan pekerjaan dengan kompeten. Standar Kompetensi dijelaskan oleh Kriteria Unjuk Kerja. Apakah artinya menjadi kompeten ditempat kerja? Jika anda kompeten dalam pekerjaan tertentu, anda memiliki seluruh keterampilan, pengetahuan dan sikap yang perlu untuk ditampilkan secara efektif ditempat kerja, sesuai dengan standar yang telah disetujui Penjelasan Modul Desain Modul Modul ini didisain untuk dapat digunakan pada Pelatihan Klasikal dan Pelatihan Individual/mandiri : Pelatihan klasikal adalah pelatihan yang disampaiakan oleh seorang pelatih. Pelatihan individual/mandiri adalah pelatihan yang dilaksanakan oleh peserta dengan menambahkan unsur-unsur/sumber-sumber yang diperlukan dengan bantuan dari pelatih Isi Modul a. Buku Informasi Buku informasi ini adalah sumber pelatihan untuk pelatih maupun peserta pelatihan. b. Buku Kerja Buku kerja ini harus digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencatat setiap pertanyaan dan kegiatan praktik baik dalam Pelatihan Klasikal maupun Pelatihan Individual / mandiri. Buku ini diberikan kepada peserta pelatihan dan berisi : Kegiatan-kegiatan yang akan membantu peserta pelatihan untuk mempelajari dan memahami informasi. Kegiatan pemeriksaan yang digunakan untuk memonitor pencapaian keterampilan peserta pelatihan. Kegiatan penilaian untuk menilai kemampuan peserta pelatihan dalam melaksanakan praktik kerja. Halaman: 3 dari 25
5 c. Buku Penilaian Buku penilaian ini digunakan oleh pelatih untuk menilai jawaban dan tanggapan peserta pelatihan pada Buku Kerja dan berisi : Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan sebagai pernyataan keterampilan. Metode-metode yang disarankan dalam proses penilaian keterampilan peserta pelatihan. Sumber-sumber yang digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencapai keterampilan. Semua jawaban pada setiap pertanyaan yang diisikan pada Buku Kerja. Petunjuk bagi pelatih untuk menilai setiap kegiatan praktik. Catatan pencapaian keterampilan peserta pelatihan Pelaksanaan Modul Pada pelatihan klasikal, pelatih akan : Menyediakan Buku Informasi yang dapat digunakan peserta pelatihan sebagai sumber pelatihan. Menyediakan salinan Buku Kerja kepada setiap peserta pelatihan. Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama dalam penyelenggaraan pelatihan. Memastikan setiap peserta pelatihan memberikan jawaban / tanggapan dan menuliskan hasil tugas praktiknya pada Buku Kerja. Pada Pelatihan individual / mandiri, peserta pelatihan akan : Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama pelatihan. Menyelesaikan setiap kegiatan yang terdapat pada buku Kerja. Memberikan jawaban pada Buku Kerja. Mengisikan hasil tugas praktik pada Buku Kerja. Memiliki tanggapan-tanggapan dan hasil penilaian oleh pelatih Pengakuan Kompetensi Terkini (RCC) Apakah Pengakuan Kompetensi Terkini (Recognition of Current Competency). Jika anda telah memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk elemen unit kompetensi tertentu, anda dapat mengajukan pengakuan kompetensi terkini (RCC). Berarti anda tidak akan dipersyaratkan untuk belajar kembali. Anda mungkin sudah memiliki pengetahuan dan keterampilan, karena anda telah a. Bekerja dalam suatu pekerjaan yang memerlukan suatu pengetahuan dan keterampilan yang sama atau b. Berpartisipasi dalam pelatihan yang mempelajari kompetensi yang sama atau c. Mempunyai pengalaman lainnya yang mengajarkan pengetahuan dan keterampilan yang sama. Halaman: 4 dari 25
6 1.4. Pengertian-pengertian Istilah Profesi Profesi adalah suatu bidang pekerjaan yang menuntut sikap, pengetahuan serta keterampilan/keahlian kerja tertentu yang diperoleh dari proses pendidikan, pelatihan serta pengalaman kerja atau penguasaan sekumpulan kompetensi tertentu yang dituntut oleh suatu pekerjaan/jabatan. Standardisasi Standardisasi adalah proses merumuskan, menetapkan serta menerapkan suatu standar tertentu. Penilaian / Uji Kompetensi Penilaian atau Uji Kompetensi adalah proses pengumpulan bukti melalui perencanaan, pelaksanaan dan peninjauan ulang (review) penilaian serta keputusan mengenai apakah kompetensi sudah tercapai dengan membandingkan bukti-bukti yang dikumpulkan terhadap standar yang dipersyaratkan. Pelatihan Pelatihan adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan untuk mencapai suatu kompetensi tertentu dimana materi, metode dan fasilitas pelatihan serta lingkungan belajar yang ada terfokus kepada pencapaian unjuk kerja pada kompetensi yang dipelajari. Kompetensi Kompetensi adalah kemampuan seseorang untuk menunjukkan aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan serta penerapan dari ketiga aspek tersebut ditempat kerja untuk mwncapai unjuk kerja yang ditetapkan. Standar Kompetensi Standar kompetensi adalah standar yang ditampilkan dalam istilah-istilah hasil serta memiliki format standar yang terdiri dari judul unit, deskripsi unit, elemen kompetensi, kriteria unjuk kerja, ruang lingkup serta pedoman bukti. Sertifikat Kompetensi Adalah pengakuan tertulis atas penguasaan suatu kompetensi tertentu kepada seseorang yang dinyatakan kompeten yang diberikan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi. Sertifikasi Kompetensi Adalah proses penerbitan sertifikat kompetensi melalui proses penilaian / uji kompetensi. Halaman: 5 dari 25
7 BAB II STANDAR KOMPETENSI 2.1. Peta Paket Pelatihan Untuk mempelajari modul ini perlu membaca dan memahami modul-modul lain yang berkaitan diantaranya : Memilih dan atau memodifikasi pola atau blok (GAR. OO ) Menyesuaikan ukuran pola (GAR. OO ) Membuat Marker 1 (GAR. OO ) Membuat Marker 2 (GAR. OO ) Meletakkan Bahan 1 (GAR. OO ) Meletakkan Bahan 2 (GAR. OO ) Mengikat Potongan-Potongan Pakaian 1 (GAR. OO ) Menggabungkan Tiket dan Label dengan Potongan-Potongan Pakaian 1 (GAR. OO ) Menjahit Pakaian 1 (GAR. OO ) Menjahit Pakaian 2 (GAR. OO ) Mengerjakan Pengepresan 1 (GAR. OO ) Mengerjakan Pengepresan 2 (GAR. OO ) Mengerjakan Penyelesaian 1 (GAR. OO ) Mengerjakan Penyelesaian 2 (GAR. OO ) Menyiapkan Tempat Untuk Pemasangan Kancing (GAR. OO ) Menyelesaikan Penggabungan Pakaian dengan Alat (bukan Mesin Jahit) (GAR. OO ) Mengukur, Meletakkan dan Memotong Pakaian Menurut Pesanan (GAR. OO ) Menggabungkan dan Mengepas Pakaian Menurut Pesanan (GAR.OO ) Menerapkan Standar (GAR. OO ) Melaksanakan Tes/ Pemeriksaaan Untuk Mengecek Produk (GAR.OO ) Mengikuti Prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Tempat Kerja (GAR.OO ) Mengkoordinasi Kerja Tim/ Seksi (GAR.OO ) Bekerja Dalam Lingkungan Tim (GAR.OO ) Melakukan Pemeliharaan Kecil (GAR.OO ) 2.2. Pengertian Unit Standar Apakah Standar Kompetensi? Setiap Standar Kompetensi menentukan : a. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mencapai kompetensi. b. Standar yang diperlukan untuk mendemonstrasikan kompetensi. c. Kondisi dimana kompetensi dicapai. Halaman: 6 dari 25
8 Apa yang akan Anda pelajari dari Unit Kompetensi ini? Anda akan mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan dipersyaratkan untuk Menerapkan prosedur-prosedur mutu. Berapa lama Unit Kompetensi ini dapat diselesaikan? Pada sistem pelatihan berdasarkan kompetensi, fokusnya ada pada pencapaian kompetensi, bukan pada lamanya waktu. Peserta yang berbeda mungkin membutuhkan waktu yang berbeda pula untuk menjadi kompeten dalam keterampilan tertentu. Berapa banyak/kesempatan yang Anda miliki untuk mencapai kompetensi? Jika Anda belum mencapai kompetensi pada usaha/kesempatan pertama, Pelatih Anda akan mengatur rencana pelatihan dengan Anda. Rencana ini akan memberikan Anda kesempatan kembali untuk meningkatkan level kompetensi Anda sesuai dengan level yang diperlukan. Jumlah maksimum usaha/kesempatan yang disarankan adalah 3 (tiga) kali Unit Kompetensi yang Dipelajari Dalam sistem pelatihan, Standar Kompetensi diharapkan menjadi panduan bagi peserta pelatihan atau siswa untuk dapat : mengidentifikasikan apa yang harus dikerjakan peserta pelatihan. mengidentifikasikan apa yang telah dikerjakan peserta pelatihan. memeriksa kemajuan peserta pelatihan. menyakinkan bahwa semua elemen (sub-kompetensi) dan criteria unjuk kerja telah dimasukkan dalam pelatihan dan penilaian Judul Unit Melaksanakan Tes/ Pemeriksaaan Untuk Mengecek Produk Kode Unit GAR.OO Deskripsi Unit Unit ini berhubungan dengan pengawasan atau pengujian bahan mentah melalui berbagai produk selama proses produksi. Halaman: 7 dari 25
9 Bidang : Kelompok Bobot Unit : 0 Unit Prasyarat : ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA KOMPETENSI 01. Menyiapkan tes 1.1 Bahan dan contoh yang sesuai dipilih sesuai dengan kualitas dan prosedur perusahaan. 1.2 Peralatan dipilih, disiapkan dan ditentukan kalibrasinya sesuai kebutuhan. 02. Melaksanakan tes unjuk kerja/ pengawasan 03. Mencatat dan melaporkan hasil. BATASAN VARIABEL 2.1 Contoh diuji dicobakan dengan standar yang telah ditentukan sesuai dengan standar kualitas yang diinginkan dengan memakai prosedur pengetesan yang telah ditentukan. 2.2 Dilakukan pemeriksaan sesuai dengan prosedur perusahaan. 3.1 Data yang telah dikumpulkan dikonversikan kedalam format yang sesuai untuk penelaahan. 3.2 Hasilnya dilaporkan sesuai dengan prosedur perusahaan dan nasehat/masukan yang sesuai. 3.3 Hasil dicatat/disimpan sesuai dengan persyaratan perusahaan. 1. Konteks umum 1.1 Pekerjaan meliputi pengujian atau pengawasan secara berkala terhadap bahan mentah atau produk yang telah diselesaikan sebagai bagian dari proses produksi. 1.2 Pemilihan secara terbatas, inisiatif dan penilaian didemonstrasikan pada pekerjaannya sendiri, baik secara individu maupun dalam tim. 1.3 Pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan persyaratan tetap, persyaratan asuransi organisasi, peraturan keselamatan dan kesehatan kerja, prosedur penanganan secara manual dan peraturan kesehatan yang sesuai. 2. Lingkungan kerja meliputi 2.1 Pekerjaan mungkin dilakukan pada produksi berskala besar maupun skala kecil. 2.2 Pekerjaan dilaksanakan dalam berbagai lingkungan seperti: kegiatan operasional di tempat kerja, ruangan yang terlarang, kontrol bahaya atau kondisi yang dimunculkan. 2.3 Bidang produksi garmen meliputi: Halaman: 8 dari 25
10 2.3.1 Produksi Tekstil Produksi pakaian Produksi sepatu/sandal Pemrosesan wol pada tahap awal Pemintalan kapas Produksi kulit Pemintalan dan produksi topi Produksi Kanvas dan layar Pengoperasian pencucian/ laundry Pengoperasian pembersihan secara kering. 2.4 Produk/bahan yang sesuai dengan jenis sektor garmen/ perhatian perusahaan. 2.5 Semua pengawasan atau pengujian ditunjukkan sesuai dengan keberadaan perusahaan serta prosedur kualitas. 2.6 Pengujian/pengawasan mungkin meliputi, tetapi tidak terbatas pada: pengecekan secara visual, pencocokan warna, penakaran, pengukuran tingginya/beratnya/ketebalannya, pengukuran tingkat kelembaban, pengukuran kecepatan penggosokan, tingkat elastisitas, pemakaian, pecah, warna, mengkilap, kehalusan, penanganan, tekstur, kecepatan lunturnya warna, kecepatan panas, sifat peregangan, fleksibilitas dan sebagainya. 2.7 Pengujian/pengawasan peralatan meliputi tujuan dibangun, dan pengujian/pengawasan perlengkapan secara umum yang sesuai dengan persyaratan khusus. 2.8 Penentuan adanya bahan kimia, bahaya atau hal-hal lain yang membahayakan. 2.9 Pencatatan data, baik menggunakan komputer maupun secara manual Hubungan dengan departemen lain. 3. Sumber informasi atau dokumen meliputi 3.1 Petunjuk dan spesifikasi peralatan pabrik. 3.2 Spesifikasi dan prosedur organisasi kerja. 3.3 Orang-orang dari dalam organisasi atau luar organisasi. 3.4 Referensi manual. 3.5 Instruksi kerja 4. Konteks tempat kerja meliputi 4.1 Prosedur dan praktek kerja organisasi yang sesuai dengan pengawasan secara berkala dan atau pengujian bahan dan kain. 4.2 Kondisi pelayanan, peraturan serta perjanjian industri termasuk. 4.3 Praktek standar kerja termasuk penyimpanan, penanganan keselamatan dan pembuangan bahan kimia. 4.4 Kegiatan pelaporan meliputi komunikasi verbal dan tertulis sesuai dengan prosedur dan kebijakan organisasi. Halaman: 9 dari 25
11 4.5 Komunikasi bisa lisan, tertulis ataupun visual dan dapat berisi data yang sederhana. 4.6 Bertanggungjawab pada pemeliharaan kualitas kerja yang diperlukan untuk memberikan sumbangan pada peningkatan kualitas pada hasil seksi maupun tim. 4.7 Keselamatan, lingkungan, kerapihan dan kualitas seperti yang telah ditentukan oleh mesin /peralatan perusahaan, peraturan penguasa dan perusahaan. 5. Peraturan dan perundang-undangan yang berlaku dapat dimasukkan 5.1 Peraturan keselamatan dan kesehatan kerja yang sesuai dengan kegiatan di tempat kerja. 5.2 Peraturan kompensasi pegawai. 5.3 Peraturan pengamanan lingkungan PANDUAN PENILAIAN 1. Aspek-aspek bukti kritis yang perlu diperhatikan 1.1 Pengujian harus tepat sesuai dengan pengetahuan dan keterampilan untuk: Persyaratan penentuan/klarifikasi Menyeleksi contoh bahan yang cocok Meyakinkan bahwa mesin di setel, disesuaikan dan dioperasikan dengan benar Melakukan pengawasan kualitas atau contoh pengujian Menerapkan kebijakan keselamatan dan kesehatan di tempat kerja pada pengoperasian pekerjaan Hasil dicatat dan dilaporkan dengan tepat. 2. Pengujian setiap unit yang saling terkait 2.1 Unit ini tidak perlu diujikan bersamaan dengan unit lain dan dapat dilakukan secara terpisah 3. Pengetahuan dan keterampilan yang dipersyaratkan 3.1 Pengetahuan utama: Sejumlah proses pengawasan dan pengujian Sejumlah pengujian peralatan dan pengoperasiannya Persyaratan pembentukan dan penyesuaian Sifat-sifat bahan Prosedur pencatatan dan pelaporan Persyaratan kualitas Aspek-aspek keselamatan dan lingkungan yang sesuai dengan proses pengujian Peraturan keselamatan dan kesehatan kerja yang sesuai, kode etik, kebijakan dan prosedur. Halaman: 10 dari 25
12 3.2 Keterampilan utama: Menerjemahkan data teknis Membuat dan mengoperasikan peralatan tes Contoh pengujian dan analisa Menerapkan semua praktek keselamatan yang sesuai Berkomunikasi secara efektif dengan orang-orang di lingkungan perusahaan Memelihara catatan kerja atau hasil tes yang akurat Menerjemahkan dan menerapkan prosedur yang ada Dokumentasi, pengujian dan pemindahan informasi 4. Implikasi sumber 4.1 Pengaksesan diperlukan untuk situasi simulasi yang cocok meliputi pengujian atau pengawasan dari produk dan bahan, termasuk bidang kerja, bahan, mesin/peralatan, dan informasi pada instruksi dan spesifikasi pabrik, dokumentasi program penjadwalan, peraturan dan prosedur keselamatan yang sesuai, standar kualitas, dan prosedur organisasi 5. Konsistensi kinerja 5.1 Menerapkan pengetahuan dan keterampilan utama bila: Menyelesaikan tugas-tugas Mengorganisasikan kerja Mengidentifikasi peningkatan Menerapkan peringatan keselamatan sesuai dengan tugas Menguji kemampuan peralatan yang ditentukan dan proses kerja. 5.2 Menunjukkan bukti penerapan yang sesuai dengan prosedur tempat kerja meliputi: Kebijakan dan prosedur bahaya termasuk kode etik Prosedur dan instruksi kerja Prosedur kualitas (bila ada) Prosedur keamanan Sampah, polusi dan proses penanganan daur ulang. 5.3 Mengambil tindakan cepat, kecelakaan dan kejadian dilaporkan sesuai dengan persyaratan tetap dan prosedur perusahaan. 5.4 Memperhatikan dan beradaptasi dengan tepat terhadap perbedaan budaya di tempat kerja, termasuk sikap dan instruksi antar staf dan orang lain. 5.5 Pekerjaan diselesaikan secara sistematis dengan perhatian mendetil tanpa merusak barang, peralatan atau manusia. Halaman: 11 dari 25
13 6. Konteks pengujian 6.1 Ujian dapat dilaksanakan di lingkungan kerja atau simulasi yang sesuai. 6.2 Kompetensi harus didemonstrasikan dengan sejumlah pengujian/pengawasan proses dan peralatan industri, dengan memuaskan untuk meyakinkan ketetapan pada pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan KOMPETENSI KUNCI NO KOMPETENSI KUNCI TINGKAT 1. Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa Informasi 2. Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 3. Merencanakan dan mengorganisir aktivitas-aktvfitas 4. Bekerja dengan orang lain dan kelompok 2 5. Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 6. Memecahkan masalah Menggunakan teknologi 2 Kompetensi kunci dibagi dalam tiga tingkatan kemampuan Tingkatan 1 Melaksanakan kegiatan Tingkatan 2 Mengelola kegiatan Tingkatan 3 Mengevaluasi dan melaksanakan proses perubahan Halaman: 12 dari 25
14 BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN 3.1. Strategi Pelatihan Belajar dalam suatu sistem Berdasarkan Kompetensi berbeda dengan yang sedang diajarkan di kelas oleh Pelatih. Pada sistem ini Anda akan bertanggung jawab terhadap belajar Anda sendiri, artinya bahwa Anda perlu merencanakan belajar Anda dengan Pelatih dan kemudian melaksanakannya dengan tekun sesuai dengan rencana yang telah dibuat. Persiapan/perencanaan a. Membaca bahan/materi yang telah diidentifikasi dalam setiap tahap belajar dengan tujuan mendapatkan tinjauan umum mengenai isi proses belajar Anda. b. Membuat catatan terhadap apa yang telah dibaca. c. Memikirkan bagaimana pengetahuan baru yang diperoleh berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yang telah anda miliki. d. Merencanakan aplikasi praktik pengetahuan dan keterampilan Anda. Permulaan dari proses pembelajaran a. Mencoba mengerjakan seluruh pertanyaan dan tugas praktik yang terdapat pada tahap belajar. b. Merevisi dan meninjau materi belajar agar dapat menggabungkan pengetahuan Anda. Pengamatan terhadap tugas praktik a. Mengamati keterampilan praktik yang didemonstrasikan oleh Pelatih atau orang yang telah berpengalaman lainnya. b. Mengajukan pertanyaan kepada Pelatih tentang konsep sulit yang Anda temukan. Implementasi a. Menerapkan pelatihan kerja yang aman. b. Mengamati indicator kemajuan personal melalui kegiatan praktik. c. Mempraktikkan keterampilan baru yang telah Anda peroleh. Penilaian Melaksanakan tugas penilaian untuk penyelesaian belajar Anda Metode Pelatihan Terdapat tiga prinsip metode belajar yang dapat digunakan. Dalam beberapa kasus, kombinasi metode belajar mungkin dapat digunakan. Halaman: 13 dari 25
15 Belajar secara mandiri Belajar secara mandiri membolehkan Anda untuk belajar secara individual, sesuai dengan kecepatan belajarnya masing-masing. Meskipun proses belajar dilaksanakan secara bebas, Anda disarankan untuk menemui Pelatih setiap saat untuk mengkonfirmasikan kemajuan dan mengatasi kesulitan belajar. Belajar Berkelompok Belajar berkelompok memungkinkan peserta untuk dating bersama secara teratur dan berpartisipasi dalam sesi belajar berkelompok. Walaupun proses belajar memiliki prinsip sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing, sesi kelompok memberikan interaksi antar peserta, Pelatih dan pakar/ahli dari tempat kerja. Belajar terstruktur Belajar terstruktur meliputi sesi pertemuan kelas secara formal yang dilaksanakan oleh Pelatih atau ahli lainnya. Sesi belajar ini umumnya mencakup topic tertentu. Halaman: 14 dari 25
16 BAB IV MATERI UNIT KOMPETENSI Melaksanakan Tes/ Pemeriksaan untuk Mengecek produk. 4.1 Menyiapkan Tes a. Persiapan Alat dan bahan pembanding Seorang tenaga pengendali (Quality Control) harus selalu mengacu pada standard yang telah ditetapkan oleh pihak pembeli. Oleh sebab itu dalam melakukan pemeriksaan mereka harus senantiasa memegang prinsip Q MATCH (QUALITY MATCH). MATCH sendiri merupakan singkatan dari : Q = Quality M = Meet A = Agreed T = Term CH = Changes Artinya setiap produk/ output/ luaran dari setiap proses di bagian produksi harus sebanding dengan syarat-syarat yang telah disetujui oleh pihak pembeli beserta dengan perubahan-perubahan yang telah disetujui bersama antara pembeli dan produsen. Oleh sebab itu di dalam melakukan pemeriksaan seorang tenaga QC akan selalu mempunyai bahan pembanding yang telah disetujui oleh pembeli. Bahan pembanding ini bisa berupa : Model baju, contoh bahan, contoh warna, ukuranukuran, informasi-informasi lain yang diperlukan dimulai dari informasi-informasi yang terdapat dalam PO (Purchase Order)/ Contract Details, juga bila ada perubahan-perubahan yang datang selama dalam masa order sedang berjalan. Sebelum melakukan tes maka diperlukan persiapan, yakni menyiapkan bahan pembanding dan alat-alat tes yang diperlukan untuk keperluan pemeriksaan. Persiapan Bahan pembanding diantaranya : Contoh baju yang telah disetujui ( Sample approval ) Contoh Warna Yang telah disetujui ( Colour Swatch ) Contoh Kain/ benang ( Fabric Swatch ) Contoh Bahan pembantu ( Accessories sample ) Ukuran-ukuran ( Size Specification ) Informasi pengepakan ( Packing instruction ) Persiapan Alat alat pengujian (Tes), diantaranya : Light Box ( Lampu pemeriksa warna ) Crooping tools Timbangan Pita ukur Alat-alat lain yang diperlukan. Halaman: 15 dari 25
17 Contoh Alat Alat Pengujian : Light Box Neraca / Pita Ukur Untuk melakukan pemeriksaan terhadap warna bahan, diperlukan lampu khusus yang mempunyai beberapa jenis lampu yang berbeda yaitu : Lampu TL biasa, Lampu Neon dengan terang seperti jam 12 siang ( Day light ), Lampu dengan Ultra Violet, Lampu dengan Infra Red. Masing masing lampu tersebut dapat diaktifkan secara terpisah ataupun bersama-sama, tujuannya adalah untuk membandingkan apakah warnawarna yang dihasilkan dalam setiap lot (batch pencelupan) sama satu sama lain atau tidak. Timbangan Electric Timbangan ini diperlukan untuk menghitung berat kain (gramasi), biasanya kain akan dipotong seluas 100 cm 2, berupa kain yang dipotong bundar dengan alat Crooping, Timbangan ini mempunyai tingkat ketelitian s/d 1/100 gram, dan sangat sensitif oleh sebab itu biasanya ditutupi dengan kaca, agar tidak terpengaruh oleh hembusan angin sekalipun saat menimbang kain. Crooping Crooping adalah alat pemotong kain yang memiliki luas potong seluas 100 cm 2 dengan bentuk lingkaran, atau potongan kain dengan bentuk lingkaran dengan diameter = 11,287 cm. Crooping ini memiliki pisau yang diputar diatas bantalan karet. Neraca & Pita Ukur Neraca dipakai untuk mengetahui kekuatan tarik pada kain atau benang, sedang pita dipakai untuk mengukur garmen Halaman: 16 dari 25
18 Contoh Garmen yang telah disetujui : Sample Baju : Sample dapat berupa contoh baju yang sudah dibuat oleh produsen dan mendapat persetujuan oleh pembeli dalam hal model, perpaduan warna. Sample Accesories : Contoh dapat berupa label merek, kancing, tutup tarik (Zipper), benang, plastik pembungkus dll Sample Kain : Sample kain yang telah disetujui baik dalam hal gramasi, texture kain, kelembutan kain (Hand feel), motif/corak. Fabric Inspection Machine Mesin pemeriksa kain adalah mesin yang dipakai untuk memeriksa kain sebelum dipotong, dengan maksud memeriksa apakah ada cacat-cacat kain saat pembuatan bahan tersebut. Cacat yang dimaksud adalah cacat berupa : benang putus, nep, penumpukan benang ke arah horisontal/ vertikal dll. Catatan : Peralatan peralatan uji yang memerlukan kalibrasi harus dilakukan kalibrasi secara berkala pada departemen terkait, misalnya neraca, timbangan. b. Menyiapkan Bahan/ produk yang akan di tes. Pada prinsipnya pengendalian kualitas dilakukan dari proses awal, ketika sample dibuat dan dilakukan secara berurutan dari proses ke proses hingga barang tersebut akan dikirim/ di ekspor. Proses pemeriksaan biasanya dilakukan pada tahapan : Pembuatan sample garmen Pembuatan sample kain/ accesoris Kain/ accesories datang Proses- proses di produksi ( di bagian : Potong, jahit, finishing ) Saat akan di kirim. Sample-sample/ bahan uji dapat diambil pada tahap-tahap tersebut secara acak. Pada Pemeriksaan bahan kain sebelum potong biasanya dilakukan 100%. Untuk menghindari barang barang yang cacat. Karena di bagian potong inilah tanggung jawab dari kain akan langsung berada di tangan produsen, bila kain telah dipotong. Tetapi bila kain cacat maka masih bisa dikembalikan kepada pembuat kain. Halaman: 17 dari 25
19 4.2 Melaksanakan tes unjuk kerja / pengawasan a. Melakukan standar pengujian pada Model/ garmen : a.1. Proto/ salesman sample Proto sample adalah contoh baju yang dipergunakan untuk keperluan persetujuan model oleh pembeli. Biasanya saat pemeriksaan kita harus memperhatikan pada penjelasan tentang baju yang diberikan oleh pembeli (Deskripsi). Misal apakah baju tersebut lengan panjang atau pendek, bagaimana bentuk kerah, bagaimana bentuk lengkung lingkar lengan, menggunakan kancing/ tutup tarik atau tidak, ada kantong atau tidak, ada ragam hias (border/ printing) atau tidak dll. Melalui proto sample ini pembeli akan menilai pula cara kerja produsen, apakah dia bisa mengerjakan atau tidak. Oleh sebab itu penting sekali memeriksa contoh baju ini sebelum dikirim kepada pembeli. Sample ini akan menjadi gambaran awal tentang produsen. Pada tahap ini kemungkinan terjadi perubahan model masih mungkin terjadi, karena mungkin saja setelah pembeli mendapat sample tersebut akanmelakukan beberapa perbaikan. a.2. Sample Approval Bila Pembeli telah setuju dengan sample proto, maka tahap selanjutnya adalah sample yang akan dipakai untuk produksi masal, biasanya pada tahap ini sudah tidak ada lagi perubahan model. Biasanya pada tahap ini belum menggunakan bahan yang sebenarnya akan dipergunakan oleh produksi, tetapi menggunakan bahan yang tersedia di gudang produsen (Available fabric). a.3. Pre Production Sample Ketika Bahan utama/ kain telah datang maka dibuat sample awal produksi (PP Sample) yang menggunakan bahan yang sebenarnya akan digunakan dalam produksi masal. Pada tahap ini saple harus diperiksa karena berkaitan dengan kondisi real dari bahan yang akan dipakai. Apakah bahan itu mempunyai penyusutan/ mulur atau tidak. b. Melakukan pengujian pada kain b.1. Pengujian Warna Pengujian warna pada kain perlu dilakukan, karena dalam setiap lot pencelupan ada kemungkinan perbedaan warna (kapasitas mesin pencelupan terbatas). Misal bila kita mempunyai pesanan kain dengan warna tertentu sebanyak yards, padahal sekali pencelupan sebuah mesin hanya mampu sekitar 400 yards, maka untuk yards akan dilakukan pencelupan sebanyak 25 kali. Kemungkinan terjadinya perbedaan warna bisa terjadi karena perbedaan formula bahan pewarna mungkin berbeda, suhu Halaman: 18 dari 25
20 pencelupan berubah, lama waktu pencelupan berbeda, kualitas air, bahkan mungkin saja kualitas kain grey nya berbeda. Jadi pemeriksaan terhadap warna kain harus dilakukan. Gambar 1. Tenaga QC yang sedang melakukan pemeriksaan warna kain Proses pemeriksaan biasanya dilakukan dalam light Box yang memiliki lampu khusus. Lampu Neon TL biasa, dipergunakan pada saat kita memeriksa di dalam ruangan kerja, tetapi untuk melihat dengan jelas, maka kadang kita harus melihatnya dengan sinar yang cukup, yaitu dibawah sinar matahari jam 12, maka dari itu disimulasikan dalam light box dengan lampu neon dengan pencahayaan day light. Untuk membaca arah warna, kita tidak bisa melihat dengan mata telanjang, tetapi kita bisa menggunakan lampu-lanpu khusus yaitu lampu Ultra Violet atau Lampu Infra red. Sehingga bila ada 2 kain dengan warna yang sama, bila di taruh dibawah ke dua jenis lampu ini akan tetap berbeda bila arah warnanya berbeda. b.2. Pengujian Luntur (Colour fastness) Setiap garmen akan mendapat perlakuan pencucian, oleh sebab itu perlu dilakukan pengujian apakah warna tersebut tahan terhadap proses cuci atau tidak?, Untuk bahan-bahan tertentu akan dicuci dalam proses dengan suhu tertentu, maka warna tersebut harus tetap berthan (tidak luntur) sekalipun dikenai perlakuan cuci dengan suhu yang dipersyaratkan. Cara melakukan pengujian ini adalah : Memotong Kain sebesar minimal 30 X 30 Cm Melihat cara petunjuk cucian yang dibrikan oleh pihak pembeli, apakah boleh menggunakan bahan kimia, chlorine, boleh menggunakan mesin cuci, suhu pencucian,dll. Halaman: 19 dari 25
21 Perlakukan proses cuci seperti yang tercantum dalam label petunjuk cucian. Ambil Kondisi air dalam 2 gelas ukur dengan jumlah yang sama ( 1 gelas dipakai untuk mencuci, sedang 1 gelas digunakan senagai pembanding ). Bila setelah dicuci dengan kondisi tersebut warna air tidak berubah warna (mengikuti warna kain), maka kain tersebut tidak luntur. Biasanya tes luntur ini bisa juga dilakukan di laboratorium khusus yang ditunjuk oleh pihak pembeli. b.3. Pengujian susut/ mulur Pengujian susut dilakukan sebelum proses potong kain, untuk memeriksa apakah lebah kain berubah atau tidak, pada bahanbahan tertentu (terutama bila pada proses finishing kain tidak terlalu baik) akan terjadi penyusutan kain. Tentunya penyusutan kain akan berpengaruh pada ukuran pakaian. Untuk pakaian yang memerlukan ukuran yang pas, penyusutan kain akan berakibat fatal pada bentuk/ ukuran pakaian. Selain itu bila terjadi penyusutan maka hal ini akan berpengaruh pada pemakaian jumlah kain. Tidak jarang produsen harus melakukan perubahan marker, karena marker tidak sesuai lebarnya dengan kondisi kain yang menyusut. Cara melakukan test penyusutan kain adalah sbb : Memotong Kain sebesar minimal 40 X40 Cm Gambar Bujur sangkar dengan Ukuran 30X30 cm dengan spidol yang tahan air. Beri tanda kain arah lebar dan arah panjangnya Buat catatan lebar dan panjang kain (30X30 Cm) Melihat cara petunjuk cucian yang dibrikan oleh pihak pembeli, apakah boleh menggunakan bahan kimia, chlorine, boleh menggunakan mesin cuci, suhu pencucian, cara gosok, suhu gosok dll. Perlakukan proses cuci dan gosok seperti yang tercantum dalam label petunjuk cucian. Bila setelah dicuci dan digosok, ambil kain itu dan letakan dalam ke adaan normal diatas meja. Kemudian diukur arah panjang dan lebar kain. Bila terjadi perubahan panjang & lebar kain, hal tersebut menunjukan penyusutan/ mulur kain. Catat kembali : Lebar dan panjang bujur sangkar setelah proses tersebut. Catatan : Pengukuran selalu dilakukan pada garis bagian dalam baik sebelum dan sesudah proses. Halaman: 20 dari 25
22 b.4. Pengujian Gramasi kain Tebal tipis suatu bahan, terutama untuk bahan-bahan kain rajut ditentukan oleh gramasinya. Gramasi ini dipakai pula sebagai patokan untuk pemesanan kain. Pembeli menentukan gramasi kain dikarenakan, pembeli menyesuaikan dengan kondisi cuaca, perasaan (Feeling) yang diberikan bahan dengan ketebalan tertentu/ berat tertentu dalam suatu luas tertentu. Gramasi di hitung dengan menggunakan alat crooping, untuk mendapatkan kain seluas 100 cm2. Cara pengujian gramasi adalah sbb : Ambil Kain yang akan diuji Potong dengan alat crooping Taruh hasil potongan dalam timbangan elektrik yang mempunyai tingkat ketelitian minimal 1/100 gram Bila didalam timbangan menunjukan 2,75 gram maka hal itu menunjukan bahwa dalam 100 cm2 berat kain tersebut adalah 2,75 gram. Bila kita konversikan ke 1 m2, maka berat kain tersebut menjadi 275 gram/m2. b.5. Pengujian Cacat kain Pengujian kain pada mesin pemeriksa kain, biasanya dilakukan untuk mengetahui seberapa banyak cacat-cacat kain dalam jumlah yard tertentu. Untuk patokan pemeriksaan beberapa perusahaan menggunakan standard Four Point system untuk bahan-bahan rajut, dan Ten Point system untuk bahan-bahan tenun. c. Melakukan pengujian pada bahan pembantu/ accesories Setiap accesories yang akan digunakan biasanya juga dilakukan pengujian terutama untuk bagian bagian yang dipersyaratkan oleh pembeli, misalnya benang jahit/ obras harus dicelup sesuai dengan warna baju (Dye to Match Body = DTM), Warna kancing tidak boleh luntur, tulisan-tulisan pada label merek, plastik pembungkus, karton, dll. Semua sample accesoris dan acesories jadi yang akan dipergunakan untuk produksi diperiksa satu persatu, agar disesuaikan dengan sample asli/ sample yang telah disetujui oleh pihak pembeli. d. Melakukan pengujian pada proses-proses berjalan (Inline Inspection) Dalam proses produksi biasanya dilakukan proses ketika order sedang berjalan, pemeriksaan dibagi di dalam 3 tahapan, yaitu : d.1. Pemeriksaan pada proses persiapan ( Potong ) Pemeriksaan marker Pemeriksaan dilakukan pada marker dengan melakukan pengecekan terhadap jumlah komponen, yang tercantum dalam Halaman: 21 dari 25
23 marker, apakah sudah lengkap atau tidak?, Peletakan pola pada marker apakah sudah sesuai dengan arah serat kain atau tidak? Pada order yang menggunakan rasio tertentu (Perbanding jumlah size), apakah jumlah komponen per size sudah sesuai atau belum. Untuk bahan-bahan yang harus mengikuti motif/ jalur apakah sydah tepat atau tidak? (biasanya dipotong dengan mesin khusus). Pemeriksaan hasil potongan Hasil potongan harus diperiksa kembali karena bila ada kesalahan saat pemotongan akan berpengaruh dalam proses jahit, perlu juga diperhatikan agar hasil potongan tidak berbulu/ menempel atau ada potongan yang melenceng. Tenaga QC Sedang melakukan pemeriksaan hasil potong d.2. Pemeriksaan pada proses Jahit Pemeriksaan pada proses jahit sangat diperlukan karena pada proses ini sangat berpengaruh pada kemampuan manusia, kesalahan karena faktor manusia ini biasa lebih banyak dibanding dengan faktor-faktor lain. Konsistensi dari operatorpun hampir dipastikan tidak bisa dijamin sama. Oleh sebab itu pemeriksaan dalam line produksi membantu faktor-faktor kelemahan sdm ini sedini mungkin. d.3. Pemeriksaan pada Proses Finishing (Akhir) Pemeriksaan pada proses finishing adalah pemeriksaan paling akhir, dimana bentuk dari pakaian sudah utuh/ lengkap. Sehingga di bagian pemeriksaan akhir ini sebenarnya sudah bisa dipastikan akan menjadi gambaran yang paling dekat dengan kualitas kerja sdm secara keseluruhan. e. Melakukan pengujian pada Proses akhir ( Final Inspection) Pemeriksaan Akhir, dilakukan saat barang akan di kirim, biasanya pada pemeriksaan akhir ini diterapkan standar yang sama dengan standar pemebeli. Biasanya mereka menggunakan suatu standar yang disebut dengan AQL System ( Acceptance Quality Level ). AQL system adalah Halaman: 22 dari 25
24 tingkat toleransi pihak pembeli terhadap cacat hasil produksi. Saat ini kebanyakan pembeli menerapkan suatu standar AQL 2,5 bahkan ada yang sudah menggunakan standar AQL 1,5. AQL 1,5 berarti bahwa cacat yang ditoleransi oleh pembeli adalah hanya 1,5% saja. 4.3 Mencatat dan melaporkan Hasil. Setiap Hasil dari pemeriksaan yang didapat akan dilakukan pencatatan guna dilakukan perbandingan dengan sample/ patokan/ standar yang telah disetujui oleh pembeli. Kemudian data-data tersebut di konversikan terhadap patokan pihak pembeli untuk dapat diputuskan apakah, barang/ produk dapat dilanjutkan atau tidak. Halaman: 23 dari 25
25 5.1. Sumber Daya Manusia BAB IV SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI Pelatih Pelatih Anda dipilih karena dia telah berpengalaman. Peran Pelatih adalah untuk : a. Membantu Anda untuk merencanakan proses belajar. b. Membimbing Anda melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalam tahap belajar. c. Membantu Anda untuk memahami konsep dan praktik baru dan untuk menjawab pertanyaan Anda mengenai proses belajar Anda. d. Membantu anda untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan lain yang Anda perlukan untuk belajar Anda. e. Mengorganisir kegiatan belajar kelompok jika diperlukan. f. Merencanakan seorang ahli dari tempat kerja untuk membantu jika diperlukan. Penilai Penilai Anda melaksanakan program pelatihan terstruktur untuk penilaian di tempat kerja. Penilai akan : a. Melaksanakan penilaian apabila Anda telah siap dan merencanakan proses belajar dan penilaian selanjutnya dengan Anda. b. Menjelaskan kepada Anda mengenai bagian yang perlu untuk diperbaiki dan merundingkan rencana pelatihan selanjutnya dengan Anda. c. Mencatat pencapaian / perolehan Anda. Teman kerja/sesama peserta pelatihan Teman kerja Anda/sesama peserta pelatihan juga merupakan sumber dukungan dan bantuan. Anda juga dapat mendiskusikan proses belajar dengan mereka. Pendekatan ini akan menjadi suatu yang berharga dalam membangun semangat tim dalam lingkungan belajar/kerja Anda dan dapat meningkatkan pengalaman belajar Anda Sumber-sumber Perpustakaan Pengertian sumber-sumber adalah material yang menjadi pendukung proses pembelajaran ketika peserta pelatihan sedang menggunakan Pedoman Belajar ini. Sumber-sumber tersebut dapat meliputi : 1. Buku referensi (text book)/ buku manual servis 2. Lembar kerja 3. Diagram-diagram, gambar 4. Contoh tugas kerja 5. Rekaman dalam bentuk kaset, video, film dan lain-lain. Halaman: 24 dari 25
26 Ada beberapa sumber yang disebutkan dalam pedoman belajar ini untuk membantu peserta pelatihan mencapai unjuk kerja yang tercakup pada suatu unit kompetensi. Prinsip-prinsip dalam CBT mendorong kefleksibilitasan dari penggunaan sumbersumber yang terbaik dalam suatu unit kompetensi tertentu, dengan mengijinkan peserta untuk menggunakan sumber-sumber alternative lain yang lebih baik atau jika ternyata sumber-sumber yang direkomendasikan dalam pedoman belajar ini tidak tersedia/tidak ada. Halaman: 25 dari 25
27 MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR GARMEN MELAKSANAKAN TES/ PEMERIKSAAN UNTUK MENGECEK KUALITAS BUKU KERJA DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.51 Lt.7.B Jakarta Selatan
28 DAFTAR ISI Daftar Isi... 1 BAB I. STANDAR KOMPETENSI 1.1. Unit Standar yang Dipelajari 1.2. Kompetensi Kunci yang Didemonstrasikan Dalam Unit Ini BAB II. TAHAPAN BELAJAR Langkah-langkah / Tahapan Belajar 6 6 BAB III. TUGAS TEORI DAN PRAKTEK Test Tertulis Test Unjuk Kerja 10 Judul Modul : Melaksanakan Tes/ Pemeriksaan untuk Mengecek Produk Buku Kerja Versi: Halaman: 1 dari 10
29 BAB I STANDAR KOMPETENSI 1.1. Unit Standar yang Dipelajari KODE UNIT JUDUL UNIT DESKRIPSI UNIT : : Melaksanakan Tes/ Pemeriksaan untuk mengecek Produk : Unit ini berhubungan dengan pengawasan atau pengujian bahan mentah melalui berbagai produk selama proses produksi. Bidang : Kelompok Bobot Unit : 0 Unit Prasyarat : ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA 01. Menyiapkan tes 1.1 Bahan dan contoh yang sesuai dipilih sesuai dengan kualitas dan prosedur perusahaan. 1.2 Peralatan dipilih, disiapkan dan ditentukan kalibrasinya sesuai kebutuhan. 02. Melaksanakan tes unjuk kerja/ pengawasan 03. Mencatat dan melaporkan hasil. 2.1 Contoh diuji dicobakan dengan standar yang telah ditentukan sesuai dengan standar kualitas yang diinginkan dengan memakai prosedur pengetesan yang telah ditentukan. 2.2 Dilakukan pemeriksaan sesuai dengan prosedur perusahaan. 3.1 Data yang telah dikumpulkan dikonversikan kedalam format yang sesuai untuk penelaahan. 3.2 Hasilnya dilaporkan sesuai dengan prosedur perusahaan dan nasehat/masukan yang sesuai. 3.3 Hasil dicatat/disimpan sesuai dengan persyaratan perusahaan. BATASAN VARIABEL 1. Konteks umum 1.1 Pekerjaan meliputi pengujian atau pengawasan secara berkala terhadap bahan mentah atau produk yang telah diselesaikan sebagai bagian dari proses produksi. Judul Modul : Melaksanakan Tes/ Pemeriksaan untuk Mengecek Produk Buku Kerja Versi: Halaman: 2 dari 10
30 1.2 Pemilihan secara terbatas, inisiatif dan penilaian didemonstrasikan pada pekerjaannya sendiri, baik secara individu maupun dalam tim. 1.3 Pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan persyaratan tetap, persyaratan asuransi organisasi, peraturan keselamatan dan kesehatan kerja, prosedur penanganan secara manual dan peraturan kesehatan yang sesuai. 2. Lingkungan kerja meliputi 2.1 Pekerjaan mungkin dilakukan pada produksi berskala besar maupun skala kecil. 2.2 Pekerjaan dilaksanakan dalam berbagai lingkungan seperti: kegiatan operasional di tempat kerja, ruangan yang terlarang, kontrol bahaya atau kondisi yang dimunculkan. 2.3 Bidang produksi garmen meliputi: Produksi Tekstil Produksi pakaian Produksi sepatu/sandal Pemrosesan wol pada tahap awal Pemintalan kapas Produksi kulit Pemintalan dan produksi topi Produksi Kanvas dan layar Pengoperasian pencucian/ laundry Pengoperasian pembersihan secara kering. 2.4 Produk/bahan yang sesuai dengan jenis sektor garmen/ perhatian perusahaan. 2.5 Semua pengawasan atau pengujian ditunjukkan sesuai dengan keberadaan perusahaan serta prosedur kualitas. 2.6 Pengujian/pengawasan mungkin meliputi, tetapi tidak terbatas pada: pengecekan secara visual, pencocokan warna, penakaran, pengukuran tingginya/beratnya/ketebalannya, pengukuran tingkat kelembaban, pengukuran kecepatan penggosokan, tingkat elastisitas, pemakaian, pecah, warna, mengkilap, kehalusan, penanganan, tekstur, kecepatan lunturnya warna, kecepatan panas, sifat peregangan, fleksibilitas dan sebagainya. 2.7 Pengujian/pengawasan peralatan meliputi tujuan dibangun, dan pengujian/pengawasan perlengkapan secara umum yang sesuai dengan persyaratan khusus. 2.8 Penentuan adanya bahan kimia, bahaya atau hal-hal lain yang membahayakan. 2.9 Pencatatan data, baik menggunakan komputer maupun secara manual Hubungan dengan departemen lain. 3. Sumber informasi atau dokumen meliputi 3.1 Petunjuk dan spesifikasi peralatan pabrik. 3.2 Spesifikasi dan prosedur organisasi kerja. 3.3 Orang-orang dari dalam organisasi atau luar organisasi. 3.4 Referensi manual. 3.5 Instruksi kerja Judul Modul : Melaksanakan Tes/ Pemeriksaan untuk Mengecek Produk Buku Kerja Versi: Halaman: 3 dari 10
31 4. Konteks tempat kerja meliputi 4.1 Prosedur dan praktek kerja organisasi yang sesuai dengan pengawasan secara berkala dan atau pengujian bahan dan kain. 4.2 Kondisi pelayanan, peraturan serta perjanjian industri termasuk. 4.3 Praktek standar kerja termasuk penyimpanan, penanganan keselamatan dan pembuangan bahan kimia. 4.4 Kegiatan pelaporan meliputi komunikasi verbal dan tertulis sesuai dengan prosedur dan kebijakan organisasi. 4.5 Komunikasi bisa lisan, tertulis ataupun visual dan dapat berisi data yang sederhana. 4.6 Bertanggungjawab pada pemeliharaan kualitas kerja yang diperlukan untuk memberikan sumbangan pada peningkatan kualitas pada hasil seksi maupun tim. 4.7 Keselamatan, lingkungan, kerapihan dan kualitas seperti yang telah ditentukan oleh mesin /peralatan perusahaan, peraturan penguasa dan perusahaan. 5. Peraturan dan perundang-undangan yang berlaku dapat dimasukkan 5.1 Peraturan keselamatan dan kesehatan kerja yang sesuai dengan kegiatan di tempat kerja. 5.2 Peraturan kompensasi pegawai. 5.3 Peraturan pengamanan lingkungan PANDUAN PENILAIAN 1. Aspek-aspek bukti kritis yang perlu diperhatikan 1.1 Pengujian harus tepat sesuai dengan pengetahuan dan keterampilan untuk: Persyaratan penentuan/klarifikasi Menyeleksi contoh bahan yang cocok Meyakinkan bahwa mesin di setel, disesuaikan dan dioperasikan dengan benar Melakukan pengawasan kualitas atau contoh pengujian Menerapkan kebijakan keselamatan dan kesehatan di tempat kerja pada pengoperasian pekerjaan Hasil dicatat dan dilaporkan dengan tepat. 2. Pengujian setiap unit yang saling terkait 2.1 Unit ini tidak perlu diujikan bersamaan dengan unit lain dan dapat dilakukan secara terpisah 3. Pengetahuan dan keterampilan yang dipersyaratkan 3.1 Pengetahuan utama: Sejumlah proses pengawasan dan pengujian Sejumlah pengujian peralatan dan pengoperasiannya Judul Modul : Melaksanakan Tes/ Pemeriksaan untuk Mengecek Produk Buku Kerja Versi: Halaman: 4 dari 10
32 3.1.3 Persyaratan pembentukan dan penyesuaian Sifat-sifat bahan Prosedur pencatatan dan pelaporan Persyaratan kualitas Aspek-aspek keselamatan dan lingkungan yang sesuai dengan proses pengujian Peraturan keselamatan dan kesehatan kerja yang sesuai, kode etik, kebijakan dan prosedur. 3.2 Keterampilan utama: Menerjemahkan data teknis Membuat dan mengoperasikan peralatan tes Contoh pengujian dan analisa Menerapkan semua praktek keselamatan yang sesuai Berkomunikasi secara efektif dengan orang-orang di lingkungan perusahaan Memelihara catatan kerja atau hasil tes yang akurat Menerjemahkan dan menerapkan prosedur yang ada Dokumentasi, pengujian dan pemindahan informasi 4. Implikasi sumber 4.1 Pengaksesan diperlukan untuk situasi simulasi yang cocok meliputi pengujian atau pengawasan dari produk dan bahan, termasuk bidang kerja, bahan, mesin/peralatan, dan informasi pada instruksi dan spesifikasi pabrik, dokumentasi program penjadwalan, peraturan dan prosedur keselamatan yang sesuai, standar kualitas, dan prosedur organisasi 5. Konsistensi kinerja 5.1 Menerapkan pengetahuan dan keterampilan utama bila: Menyelesaikan tugas-tugas Mengorganisasikan kerja Mengidentifikasi peningkatan Menerapkan peringatan keselamatan sesuai dengan tugas Menguji kemampuan peralatan yang ditentukan dan proses kerja. 5.2 Menunjukkan bukti penerapan yang sesuai dengan prosedur tempat kerja meliputi: Kebijakan dan prosedur bahaya termasuk kode etik Prosedur dan instruksi kerja Prosedur kualitas (bila ada) Prosedur keamanan Sampah, polusi dan proses penanganan daur ulang. 5.3 Mengambil tindakan cepat, kecelakaan dan kejadian dilaporkan sesuai dengan persyaratan tetap dan prosedur perusahaan. Judul Modul : Melaksanakan Tes/ Pemeriksaan untuk Mengecek Produk Buku Kerja Versi: Halaman: 5 dari 10
33 5.4 Memperhatikan dan beradaptasi dengan tepat terhadap perbedaan budaya di tempat kerja, termasuk sikap dan instruksi antar staf dan orang lain. 5.5 Pekerjaan diselesaikan secara sistematis dengan perhatian mendetil tanpa merusak barang, peralatan atau manusia. 6. Konteks pengujian 6.1 Ujian dapat dilaksanakan di lingkungan kerja atau simulasi yang sesuai. 6.2 Kompetensi harus didemonstrasikan dengan sejumlah pengujian/pengawasan proses dan peralatan industri, dengan memuaskan untuk meyakinkan ketetapan pada pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan KOMPETENSI KUNCI NO KOMPETENSI KUNCI TINGKAT 1. Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa Informasi 2 2. Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 2 3. Merencanakan dan mengorganisir aktivitas-aktvfitas 2 4. Bekerja dengan orang lain dan kelompok 2 5. Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 1 6. Memecahkan masalah 2 7. Menggunakan teknologi 2 Kompetensi kunci dibagi dalam tiga tingkatan kemampuan Tingkatan 1 Melaksanakan kegiatan Tingkatan 2 Mengelola kegiatan Tingkatan 3 Mengevaluasi dan melaksanakan proses perubahan Judul Modul : Melaksanakan Tes/ Pemeriksaan untuk Mengecek Produk Buku Kerja Versi: Halaman: 6 dari 10
34 Langkah-langkah/Tahapan belajar BAB II TAHAPAN BELAJAR Penyajian bahan, pengajaran, peserta dan penilai harus yakin dapat memenuhi seluruh rincian yang tertuang dalam standar kompetensi. Isi perencanaan merupakan kaitan antara kriteria unjuk kerja dengan pokok-pokok keterampilan dan pengetahuan. K U K Indikator Kerja Tahapan Belajar Sumber 1.1 Bahan dan contoh yang sesuai dipilih sesuai dengan kualitas dan prosedur perusahaan. Dapat mengenal jenis jenis bahan uji di setiap bagian Mengenal jenis Dapat mengidetifikasikan persyaratan/ standar kualitas dari bahan uji Dapat menjalankan pemeriksaan sesuai dengan standar / prosedur pemeriksaan sample Mengenal jenis bahan Mengenal jenis accesories Mengenal petunjukpetunjuk ukuran dan cara pengukurannya 1.2 Peralatan dipilih, disiapkan dan ditentukan kalibrasinya sesuai kebutuhan Dapat mengidentifikasi alat uji sesuai dengan bahan yang akan dilakukan pengujian Dapat menggunakan alat uji dengan benar Mempelajari cara kerja setiap Alat uji Mempelajari prosedur penggunaan alat sesuai dengan instruksi pemakaian. 2.1 Contoh diuji dicobakan dengan standar yang telah ditentukan sesuai dengan standar kualitas yang diinginkan dengan memakai prosedur pengetesan yang telah ditentukan Memahami standarstandar yang telah disepakati/ disetujui oleh pihak pembeli Memahami prosedur/ tahapan pemeriksaan dengan baik Memahami klasifikasi cacat yang ditemukan Mempelajari setiap point/ pernyataan tentang standar yang telah ditetapkan oleh pihak pembeli Mempelajari prosedur/ cara pemeriksaan Mempelajari jenisjenis cacat dan klasifikasi penyebab cacat Judul Modul : Melaksanakan Tes/ Pemeriksaan untuk Mengecek Produk Buku Kerja Versi: Halaman: 7 dari 10
35 2.2 Dilakukan pemeriksaan sesuai dengan prosedur perusahaan Dapat melakukan pengujian terhadap Setiap bahan uji dengan mengikuti standar pembeli Dapat melakukan tahapantahapan pemeriksaan terhadap material dengan baik Mempelajari cara penggunaan alat uji serta prosedur penggunaan Memahami dan mampu menganalisa hasil pengujian 3.1 Hasilnya dilaporkan sesuai dengan prosedur perusahaan dan nasehat/masukan yang sesuai Dapat mengenal jenis-jenis catat dan mencatakan dalam laporan tentang cacat Mempelajari jenisjenis cacat / ketidak sesuai pada objeck pengujian 3.2 Hasil dicatat/ disimpan sesuai dengan persyaratan perusahaan Pencatatan dilakukan dengan mengikuti standar penilaian/ standar konversi penerimaan cacat yang ditetapkan oleh pihak pembeli Mempelajari standar toleransi diterimanya cacat dan cara pengambilan sample dan bagaimana memutuskan hasil pengujian Judul Modul : Melaksanakan Tes/ Pemeriksaan untuk Mengecek Produk Buku Kerja Versi: Halaman: 8 dari 10
MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR GARMEN MENGIKAT POTONGAN POTONGAN PAKAIAN 1 GAR BUKU INFORMASI
MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR GARMEN MENGIKAT POTONGAN POTONGAN PAKAIAN 1 BUKU INFORMASI DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS
Lebih terperinciMENYIAPKAN TEMPAT UNTUK PEMASANGAN KANCING GAR.OO
MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR GARMEN MENYIAPKAN TEMPAT UNTUK PEMASANGAN KANCING BUKU INFORMASI DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS
Lebih terperinciDAFTAR ISI BAB I PENGANTAR Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi Penjelasan Materi Pelatihan Desain Materi Pelatihan 1
DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI i BAB I PENGANTAR 1 1.1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi 1 1.2. Penjelasan Materi Pelatihan 1 1.2.1. Desain Materi Pelatihan 1 1.2.2. Isi Modul 2 1.2.3. Pelaksanaan
Lebih terperinciMEMERIKSA SISTEM KEMUDI OTO.KR
MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR OTOMOTIF SUB SEKTOR KENDARAAN RINGAN MEMERIKSA SISTEM KEMUDI BUKU INFORMASI DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN
Lebih terperinciMODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS
MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS PEMBINAAN KOMPETENSI KELOMPOK KERJA NO. KODE : - I BUKU INFORMASI DAFTAR ISI
Lebih terperinciMODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENGGELAR ASPAL PEMINDAHAN MESIN PENGGELAR ASPAL
MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENGGELAR ASPAL PEMINDAHAN MESIN PENGGELAR ASPAL NO. KODE : -I BUKU INFORMASI DAFTAR ISI DAFTAR ISI...
Lebih terperinciMODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENGGELAR ASPAL
MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENGGELAR ASPAL PEMELIHARAAN HARIAN MESIN PENGGELAR ASPAL NO. KODE : -I BUKU INFORMASI DAFTAR ISI DAFTAR
Lebih terperinci001A SDM. MENGIKUTI PROSEDUR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DITEMPAT KERJA Follow defined OH&S policies in the workplace
001A SDM MENGIKUTI PROSEDUR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DITEMPAT KERJA Follow defined OH&S policies in the workplace UNIT 001A SDM Bidang: Sumber daya manusia Deskripsi Elemen asli dari keselamatan
Lebih terperinciKode Unit Kompetensi : SPL.KS Pelatihan Berbasis Kompetensi Pelaksana Lapangan Perkerasan Jalan Beton
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI Kode Unit Kompetensi : SPL.KS21.222.00 Pelatihan Berbasis Kompetensi Pelaksana Lapangan Perkerasan
Lebih terperinciDAFTAR ISI BAB I PENGANTAR Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi Penjelasan Materi Pelatihan Desain Materi Pelatihan 1
DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI i BAB I PENGANTAR 1 1.1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi 1 1.2. Penjelasan Materi Pelatihan 1 1.2.1. Desain Materi Pelatihan 1 1.2.2. Isi Modul 2 1.2.3. Pelaksanaan
Lebih terperinciSMK MUHAMMADIYAH 5 BABAT Jl. Rumah Sakit No Telp (0322) web-site:http://www.smkmuh5babat.co.
MODUL MENGINSTALASI SUMBER DAYA BERBAGI PAKAI PADA JARINGAN KOMPUTER Disusun Oleh: ABDUL ROHMAN SMK MUHAMMADIYAH 5 BABAT Jl. Rumah Sakit No. 15-17 Telp (0322) 451313 e-mail:smkm5babat@yahoo.com web-site:http://www.smkmuh5babat.co.cc
Lebih terperinciTHE FACTORY ORGANISATION
THE FACTORY ORGANISATION Director IT - Department Finance Shipping Human Resources Marketing Manager Chief Merchandiser Merchandisers Sampling Asst. Merchandiser Production Management Production Orders
Lebih terperinciMODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENCAMPUR ASPAL KEGIATAN AKHIR PRODUKSI
MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENCAMPUR ASPAL KEGIATAN AKHIR PRODUKSI NO. KODE : FKK.MP.02.006.01-I BUKU INFORMASI DAFTAR ISI DAFTAR
Lebih terperinciMODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS
MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS PENGATURAN PELAKSANAAN PRODUKSI NO. KODE : - I BUKU INFORMASI DAFTAR ISI Daftar
Lebih terperinciMODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR POMPA BETON TEKNIK PEMOMPAAN BETON SEGAR
MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR POMPA BETON TEKNIK PEMOMPAAN BETON SEGAR NO. KODE : - I BUKU INFORMASI DAFTAR ISI Daftar Isi... 1 BAB I PENDAHULUAN...
Lebih terperinciPELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI PENYELIA PROSES PEMBUATAN PAKAIAN
PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI PENYELIA PROSES PEMBUATAN PAKAIAN KODE PROGRAM PELATIHAN : O 9 3 0 9 1 1 3 III 01 DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN
Lebih terperinciMENJAHIT PAKAIAN 1 GAR.OO
MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR GARMEN MENJAHIT PAKAIAN 1 BUKU INFORMASI DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS Jl. Jend. Gatot
Lebih terperinciMENGELAS DENGAN PROSES PENGELASAN BUSUR BERPERISAI (SAW) LOG.OO
MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR LOGAM MESIN SUB SEKTOR PENGELASAN MENGELAS DENGAN PROSES PENGELASAN BUSUR BERPERISAI (SAW) BUKU KERJA DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT
Lebih terperinciMATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG PEMASANGAN BATA DAN KUSEN F.45...
MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG PEMASANGAN BATA DAN KUSEN F.45...... 05 BUKU INFORMASI 2011 K E M E N T E R I A N P E K E R J A A N U M U M B A
Lebih terperinciMATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2011 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN SALURAN IRIGASI
MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2011 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN SALURAN IRIGASI KOORDINASI KEGIATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN NO. KODE : BUKU INFORMASI DAFTAR
Lebih terperinciMENGIMPLEMENTASIKAN KOMPONEN- KOMPONEN SISTEM TIK.JK
MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI MENGIMPLEMENTASIKAN KOMPONEN- KOMPONEN SISTEM BUKU INFORMASI DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL
Lebih terperinciMODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI. MELAKUKAN PEKERJAAN PENANAMAN PADA LAHAN KERJA F l 08 05
MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MELAKUKAN PEKERJAAN PENANAMAN PADA LAHAN KERJA F.45 4 0 5 2 1 01 l 08 05 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS
Lebih terperinciJUDUL UNIT : Memeriksa, Merawat dan Memperbaiki Peralatan
KODE UNIT : TIK.MM01.003.01 JUDUL UNIT : Memeriksa, Merawat dan Memperbaiki Peralatan DESKRIPSI UNIT : Unit ini mendeskripsikan keahlian dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk melakukan perawatan umum dan
Lebih terperinciDAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...
DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... i ii BAB I STANDAR KOMPETENSI... 1 1.1. Judul Unii Kompetensi... 1 1.2. Kode Unit... 1 1.3. Deskripsi Unit... 1 1.4. Kemampuan Awal... 1 1.5. Elemen Kompetensi
Lebih terperinciMENERAPKAN PROSEDUR- PROSEDUR MUTU LOG.OO
MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR LOGAM MESIN SUB SEKTOR TEKNOLOGI MEKANIK MENERAPKAN PROSEDUR- PROSEDUR MUTU BUKU INFORMASI DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL
Lebih terperinciDAFTAR ISI BAB I PENGANTAR Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi Penjelasan Materi Pelatihan Desain Materi Pelatihan 1
DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI i BAB I PENGANTAR 1 1.1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi 1 1.2. Penjelasan Materi Pelatihan 1 1.2.1. Desain Materi Pelatihan 1 1.2.2. Isi Modul 2 1.2.3. Pelaksanaan
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan Data Dalam pengumpulan data, akan dijelaskan terlebih dahulu bagaimana cara kerja sistem pengendalian kualitas yang dilakukan pada saat paling awal yaitu mulai
Lebih terperinciLAMPIRAN SOP Setting Mesin 2. SOP Langkah Kerja 3. SOP Pemeriksaan 4. Flowchart Prosedur Usulan di Lantai Produksi
DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN 1 1. SOP Setting Mesin 2. SOP Langkah Kerja 3. SOP Pemeriksaan 4. Flowchart Prosedur Usulan di Lantai Produksi Tujuan : Untuk mempermudah dalam melakukan setting mesin. Dan memastikan
Lebih terperinciMODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN DRAINASE PERKOTAAN
MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN DRAINASE PERKOTAAN PEKERJAAN PERAPIAN DAN PEMELIHARAAN NO. KODE :.I BUKU INFORMASI DAFTAR ISI DAFTAR
Lebih terperinciMATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SIPIL. Tukang Pasang Bata. Pembuatan Pasangan Bata Dekoratif F.45 TPB I 08
MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SIPIL Tukang Pasang Bata Pembuatan Pasangan Bata Dekoratif BUKU INFORMASI DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 BAB I KATA PENGANTAR... 4 1.1 Konsep
Lebih terperinciPELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI JURU UKUR SEISMIK
PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI JURU UKUR SEISMIK KODE PROGRAM PELATIHAN C 11 20 0 1 1 1 II 01 DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS Jl.
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
23 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi mengenai Kualitas Saat kata kualitas digunakan, kita mengartikannya sebagai suatu produk atau jasa yang baik yang dapat memenuhi keinginan kita. Menurut ANSI/ASQC Standard
Lebih terperinciDAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...
DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... i ii BAB I STANDAR KOMPETENSI... 1 1.1. Judul Unii Kompetensi... 1 1.2. Kode Unit... 1 1.3. Deskripsi Unit... 1 1.4. Kemampuan Awal... 1 1.5. Elemen Kompetensi
Lebih terperinciUniversitas Kristen Maranatha
Tujuan : Untuk mempermudah dalam melakukan setting mesin. Dan memastikan setting mesin tepat, sehinggan tidak menyebabkan cacat. Ruang Lingkup : Lantai Produksi PT Aswi Perkasa Standar-standarnya : 1.
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN Strategi Pelatihan Metode Pelatihan... 13
DAFTAR ISI HALAMAN BAB I PENGANTAR... 1 1.1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi... 1 1.2. Penjelasan Modul... 1 1.2.1. Desain Modul... 2 1.2.2. Isi Modul... 2 1.2.3. Pelaksanaan Modul... 3 1.3.
Lebih terperinciMODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS KEGIATAN AKHIR PRODUKSI
MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS KEGIATAN AKHIR PRODUKSI NO. KODE : - I BUKU INFORMASI DAFTAR ISI Daftar Isi...
Lebih terperinciBIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG
MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG PEKERJAAN PLESTERAN DAN ACIAN F.45...... 08 BUKU INFORMASI 2011 K E M E N T E R I AN P E K E R J A AN U M U M B
Lebih terperinciMATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG MANDOR PEKERJAAN TANAH
MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG MANDOR PEKERJAAN TANAH Pemeriksaan, Pengukuran dan Pelaporan Hasil Pelaksanaan Pekerjaan Tanah BUKU INFORMASI 2011 K E M E N T E R I A
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, dapat dijabarkan kesimpulan yang merupakan akhir dari proses penelitian ini, yaitu sebagai berikut: 1. Jenis cacat
Lebih terperinciBIDANG MANAJEMEN AIR MINUM SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PAM.MM01.001.01 BUKU INFORMASI DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN
Lebih terperinciMENGUKUR, MELETAKKAN DAN MEMOTONG PAKAIAN SESUAI DENGAN PESANAN GAR.OO
MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR GARMEN MENGUKUR, MELETAKKAN DAN MEMOTONG PAKAIAN SESUAI DENGAN PESANAN BUKU INFORMASI DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan pengumpulan data, pengolahan data, dan analisis yang dilakukan. Bisa disimpulkan, bahwa sebenarnya prosedur kerja yang ada di PT Aswi Perkasa saat
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Daftar Isi... 1
BUKU INFORMASI DAFTAR ISI Daftar Isi... 1 BAB I PENDAHULUAN... 2 1.1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK)... 2 1.2. Penjelasan Materi Pelatihan... 2 1.3. Pengakuan Kompetensi Terkini... 3
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. digunakan pula untuk berbagai kebutuhan lain. pakaian jadi pria, wanita maupun anak-anak dengan ukuran pemakaian kain
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kain merupakan benda budaya hasil karya manusia yang secara umum dikenal sebagai hasil tenunan yang dibuat untuk pakaian. Namun ada juga pakaian yang tidak
Lebih terperinciMODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS
MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS PENYIAPAN PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS NO. KODE : - I BUKU INFORMASI DAFTAR
Lebih terperinciBAB IV OPERASIONAL AUDIT ATAS FUNGSI PRODUKSI PADA CV ENDANG AJI TRADING
BAB IV OPERASIONAL AUDIT ATAS FUNGSI PRODUKSI PADA CV ENDANG AJI TRADING IV.1 Perencanaan Audit Operasional Audit operasional merupakan suatu proses sistematis yang mencakup serangkaian langkah atau prosedur
Lebih terperinciMEMELIHARA/SERVIS SISTEM A/C (AIR CONDITIONER) OTO.KR
MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR OTOMOTIF SUB SEKTOR KENDARAAN RINGAN MEMELIHARA/SERVIS SISTEM A/C (AIR CONDITIONER) BUKU KERJA DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL
Lebih terperinciSTANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INDUSTRI PEMANFAAT TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PENUNJANG
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INDUSTRI PEMANFAAT TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PENUNJANG DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DIREKTORAT JENDERAL LISTRIK DAN PEMAFAATAN ENERGI
Lebih terperinciBAB II PRODUK DAN JASA
BAB II PRODUK DAN JASA 2.1 Spesifikasi Produk Dari segi bahan KetoBatik menggunakan bahan Cotton Combed 20s dan kemeja menggunakan bahan Teteron Cotton. Bahan batik yang KetoBatik gunakan adalah batik
Lebih terperinciBIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN OPERASI SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN OPERASI SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM PAM.MM02.007.01 BUKU KERJA DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER
Lebih terperinciMODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI. MELAKUKAN PEKERJAAN PENANAMAN PADA LAHAN KERJA F l 08 05
MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MELAKUKAN PEKERJAAN PENANAMAN PADA LAHAN KERJA F.45 4 0 5 2 1 01 l 08 05 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS
Lebih terperinciBAB II. bidang pembuatan pakaian tidur orientasi ekspor, yang didirikan pada tanggal 10
BAB II 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT.Leading Garment adalah perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang pembuatan pakaian tidur orientasi ekspor, yang didirikan pada tanggal 10 Juli 1982, pertama
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. Setelah melakukan penelitian pada Tunas Den s yang berlokasi di jalan
BAB IV HASIL PENELITIAN Setelah melakukan penelitian pada Tunas Den s yang berlokasi di jalan Surapati nomor 109 Bandung, dimana perusahaan bergerak pada bidang konveksi yang memproduksi dan menjual berbagai
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari penelitian yang telah dilakukan penulis pada PT. MAJESTY, maka penulis mengambil kesimpulan bahwa: 1. Proses pengendalian kualitas produk pakaian tidur yang sudah
Lebih terperinciINFORMASI DAN SPESIFIKASI
INFORMASI DAN SPESIFIKASI Sablon FLOCK Adalah sablon Digital dengan menggunakan kain sintetis yg sudah memiliki perekat. Menggunakan tinta khusus yang tahan air. Menggunakan lem khusus non-water-based
Lebih terperinciProgram Kerja Review dan Pengujian atas Bagian Produksi
Program Kerja Review dan Pengujian atas Bagian Produksi Program Audit Perencanaan Produksi Nama Perusahaan : PT LASER METAL Periode Audit MANDIRI Persyaratan : Perencanaan Produksi 2013 No Jawaban ICQ
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. PD. Sandang Jaya merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PD. Sandang Jaya merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur, yaitu perusahaan garmen yang membuat lembaran kain menjadi sebuah baju yang
Lebih terperinciDEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I.
MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR TELEMATIKA SUB SEKTOR MULTIMEDIA MENGGABUNGKAN TEKS KE DALAM SAJIAN MULTIMEDIA BUKU INFORMASI SEKTOR TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DEPARTEMEN TENAGA KERJA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tahapan tersebut diperlukan suatu pengendalian terhadap kualitas.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kualitas merupakan suatu bahasa komunikasi antara produsen dan konsumen. Kualitas menjadi suatu pertaruhan agar tercipta kepuasan. Artinya perusahaan akan
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Quality Assurance Engineer. Kode Modul F45.QAE
DAFTAR ISI Daftar Isi... 1 BAB I STANDAR KOMPETENSI... 2 1.1 Kode Unit... 2 1.2 Judul Unit... 2 1.3 Deskripsi Unit... 2 1.4 Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja... 2 1.5 Batasan Variabel... 3 1.6
Lebih terperinciLEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI POLITEKNIK ATI PADANG
LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI POLITEKNIK ATI PADANG FORMULIR No. Formulir FOR-APL 02 ASESMEN MANDIRI Edisi 1 Revisi 2 Berlaku Efektif Februari 2016 Nama Peserta : Tanggal/Waktu :, Nama Asesor : TUK : Sewaktu/Tempat
Lebih terperinciIdentifikasi dan Penerapan Norma, Standar, Pedoman, Kriteria dalam Perencanaan Tata Ruang Wilayah dan Kota
MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI SUB SEKTOR TATA LINGKUNGAN JABATAN KERJA AHLI MADYA PERENCANA TATA RUANG WILAYAH DAN KOTA Identifikasi dan Penerapan Norma, Standar, Pedoman,
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM PROFIL PERUSAHAAN
GAMBARAN UMUM PROFIL PERUSAHAAN CV TKB merupakan perusahaan yang bergerak dibidang garmen. Perusahaan ini berdiri pada tanggal 3 Maret 2008.Perusahaan ini terletak di Jl. Gardu Raya Km. 6 No. 27 Dramaga,
Lebih terperinciMENDESAIN DAN MEMBANGUN SERVER TIK.JK
MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI MENDESAIN DAN MEMBANGUN SERVER BUKU INFORMASI DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN
Lebih terperinciSUB BIDANG KONSTRUKSI
LAMPIRAN II KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : 1313 K/30/MEM/2003 TANGGAL : 28 OKTOBER 2003 STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA
Lebih terperinciJUDUL UNIT : Membuat dan Merealisasikan Rancangan Pencahayaan
KODE UNIT : TIK.MM02.017.01 JUDUL UNIT : Membuat dan Merealisasikan Rancangan Pencahayaan DESKRIPSI UNIT : Unit ini mendeskripsikan tentang kemampuan dan pengetahuan yang diperlukan untuk menjalankan proses
Lebih terperinciMATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL
MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL MEMBUAT LAPORAN KEGIATAN PELAKSANAAN PENGUJIAN BETON ASPAL KODE UNIT KOMPETENSI: BUKU
Lebih terperinciFlow chart Deskripsi 1. Data order/ permintaan konsumen. Bagian order kain
Bagian order kain Flow chart 1. Data order/ permintaan konsumen 2. Cek stock inventory kain bila ada maka akan dilanjutkan ke proses. namun bila tidak ada akan di lanjutkan ke langkah selanjutnya 3. Mencatat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. (CPOB). Hal ini didasarkan oleh Keputusan Menteri Kesehatan RI.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Industri farmasi diwajibkan menerapkan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB). Hal ini didasarkan oleh Keputusan Menteri Kesehatan RI. No.43/MENKES/SK/II/1988 tentang CPOB dan Keputusan
Lebih terperinciSTANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INDUSTRI PERALATAN TENAGA LISTRIK SUB-BIDANG PENUNJANG
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INDUSTRI PERALATAN TENAGA LISTRIK SUB-BIDANG PENUNJANG DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DIREKTORAT JENDERAL LISTRIK DAN PEMANFAATAN ENERGI
Lebih terperinciBIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PAM.MM02.003.01 BUKU DEPARTEMEN PEAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN
Lebih terperinciMATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL
MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL PERSIAPAN PENGUJIAN BETON ASPAL KODE UNIT KOMPETENSI: F45.TLBA.02.001.02 BUKU KERJA
Lebih terperinciBIDANG MANAJEMEN AIR MINUM SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA BUKU PENILAIAN
MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PAM.MM01.001.01 BUKU PENILAIAN DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN
Lebih terperinciPenerapan skema sertifikasi produk
LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK CHEMPACK BALAI BESAR KIMIA DAN KEMASAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI E-mail : lspro_chempack@yahoo.com LSPr-021-IDN Penerapan skema sertifikasi produk Sub kategori
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Data Umum Perusahaan. PT. Rapico Busana Permata Indah didirikan pada tahun 1983 yang
BAB I 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1. Data Umum Perusahaan PT. Rapico Busana Permata Indah didirikan pada tahun 1983 yang bergerak di bidang industri garment manufacturing oleh Bapak Syarifudin
Lebih terperinciMODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN DRAINASE PERKOTAAN PEKERJAAN PERSIAPAN
MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN DRAINASE PERKOTAAN PEKERJAAN PERSIAPAN NO. KODE :.I BUKU INFORMASI DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 BAB I
Lebih terperinciMATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SIPIL. Tukang Pasang Bata PEMBUATAN PASANGAN BATA LENGKUNG F.45 TPB I 07
MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SIPIL Tukang Pasang Bata PEMBUATAN PASANGAN BATA LENGKUNG BUKU INFORMASI DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 BAB I KATA PENGANTAR... 3 1.1. Konsep
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan CV. Raya Sport merupakan usaha kecil dan menengah yang bergerak di bidang konveksi, khususnya satu set pakaian olahraga. CV. Raya Sport didirikan
Lebih terperinciLAMPIRAN II PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : 30 Tahun 2009 TANGGAL : 30 September
LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : 30 Tahun 2009 TANGGAL : 30 September 2009 STANDAR TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERENCANAAN
Lebih terperinciSUB BIDANG PEMELIHARAAN
LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : TANGGAL : STANDAR KOMPETENSI ASESOR KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PEMELIHARAAN KEMENTERIAN ENERGI
Lebih terperinciMODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MENERAPKAN KERJASAMA DI TEMPAT KERJA H
MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MENERAPKAN KERJASAMA DI TEMPAT KERJA KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS DIREKTORAT STANDARDISASI
Lebih terperinciBab I - Pendahuluan. I.1 Latar Belakang
Bab I - Pendahuluan I.1 Latar Belakang Indonesia sebagai negara berkembang, memiliki banyak perusahaan industri yang bergerak diberbagai bidang produksi, salah satunya Kabupaten Bandung yang terkenal akan
Lebih terperinciPERUMUSAN DOKUMEN TEKNIS PERATURAN ZONASI KODE UNIT KOMPETENSI: F45 PZ BUKU INFORMASI
MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI BIDANG PENATAAN RUANG SUB SEKTOR PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG JABATAN KERJA AHLI PENYUSUNAN PERATURAN ZONASI PERUMUSAN DOKUMEN TEKNIS PERATURAN ZONASI
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Quality Assurance Engineer. Kode Modul F45.QAE
DAFTAR ISI Daftar Isi... 1 BAB I STANDAR KOMPETENSI... 2 1.1 Kode Unit... 2 1.2 Judul Unit... 2 1.3 Deskripsi Unit... 2 1.4 Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk... 2 1.5 Batasan Variabel... 3 1.6 Panduan
Lebih terperinciMODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN DRAINASE PERKOTAAN KOMUNIKASI DI TEMPAT KERJA
MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN DRAINASE PERKOTAAN KOMUNIKASI DI TEMPAT KERJA NO. KODE :.I BUKU INFORMASI DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan CV. Raya Sport merupakan usaha kecil dan menengah yang bergerak di bidang konveksi, khususnya pakaian olahraga. CV. Raya Sport didirikan pada tahun
Lebih terperinciMELAKUKAN PERBAIKAN RINGAN PADA RANGKAIAN/SISTEM KELISTRIKAN OTO.KR
MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR OTOMOTIF SUB SEKTOR KENDARAAN RINGAN MELAKUKAN PERBAIKAN RINGAN PADA RANGKAIAN/SISTEM KELISTRIKAN BUKU KERJA DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT
Lebih terperinciLomba Kompetensi Siswa Tingkat Nasional ke-26 Mataram Nusa Tenggara Barat 2018
LOMBA KOMPETENSI SISWA TINGKAT NASIONAL FASHION TECHNOLOGY (LADIES DRESS MAKING) Direktorat pembinaan sekolah menengah dan kejuruan sepakat untuk melombakan bidang keterampilan Fashion Technology / Ladies
Lebih terperinciUJIAN AKHIR SEMESTER GENAP T.A. 2015/2016 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA
1 UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP T.A. 2015/2016 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA Mata Kuliah : Akuntansi Biaya Dosen : Endang Sri Utami, S.E., M.Si., Ak. CA Hari/Tanggal
Lebih terperinciMATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL
MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL MEMBUAT LAPORAN KEGIATAN PELAKSANAAN PENGUJIAN BETON ASPAL KODE UNIT KOMPETENSI: F45.TLBA.02.008.02
Lebih terperinciLampiran 1 Pembagian tugas untuk teknisi. I. Mesin pada PT BSC Kyra Boga : 4 Mesin manual penggulungan. 3 Mesin pembuat cream
LAMPIRAN Lampiran 1 Pembagian tugas untuk teknisi I. Mesin pada PT BSC Kyra Boga : 4 Mesin manual penggulungan 3 Mesin pembuat cream 4 Mesin untuk mengaduk bahan 4 Mesin foil (pengemasan) II. Teknisi yang
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan pengumpulan data, pengolahan data, dan analisis yang dilakukan. Bisa disimpulkan sebenarnya prosedur kerja yang ada di PT Aswi Perkasa saat ini sudah
Lebih terperinciDAFTAR ISI Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi Penjelasan Materi Pelatihan Desain Materi Pelatihan
DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI i BAB I PENGANTAR 1 1.1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi 1 1.2. Penjelasan Materi Pelatihan 1 BAB II BAB III 1.2.1. Desain Materi Pelatihan 1 1.2.2. Isi Modul 2
Lebih terperinciMEMASANG RANGKA DAN PENUTUP PLAFON
KODE MODUL KYU.BGN.214 (2) A Milik Negara Tidak Diperdagangkan SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK INDUSTRI KAYU MEMASANG RANGKA DAN PENUTUP PLAFON DIREKTORAT
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. pada perusahaan UKM Dian Rubber Semarang adalah sebagai berikut: a. Pemilahan sesuai dengan frekuensi (rendah, sedang, tinggi)
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Setelah melihat pembahasan pada bab 4 mengenai kondisi awal perusahaan dan rancangan 5S yang telah dibuat untuk memperbaiki keadaan perusahaan UKM Dian Rubber, maka peneliti
Lebih terperinciLAYANAN PBM LABORATORIUM M. Bruri Triyono (Pelatihan Tenaga Teknisi PT/SMK)
1 LAYANAN PBM LABORATORIUM M. Bruri Triyono (Pelatihan Tenaga Teknisi PT/SMK) Mata diklat Layanan Proses Belajar Mengajar (PBM) secara umum berisi tugas dan tanggungjawab yang harus dilaksanakan oleh tenaga
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Secara umum, penelitian ini bertujuan membantu perusahaan dalam
BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Proses Produksi Secara umum, penelitian ini bertujuan membantu perusahaan dalam menekan tingkat terjadinya kecacatan produk yang terjadi selama proses produksinya dengan efektif dan
Lebih terperinci3.1.1 Sejarah Perusahaan
48 BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Matahari Abadi adalah perusahaan percetakan yang melayani jasa percetakan seperti : brosur, kop surat, amplop,
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
40 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Sejarah Perusahaan National Garment merupakan perusahaan yang bergerak dibidang industri pembuatan barang fashion seperti kaos,kemeja,celana,jaket
Lebih terperinciKODE UNIT KOMPETENSI INA
MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR AIR MINUM JABATAN KERJA PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN PERPIPAAN MEMBUAT RENCANA JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN KODE UNIT KOMPETENSI INA.52.00.204.
Lebih terperinci