PENUNTUN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI FISIKA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENUNTUN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI FISIKA"

Transkripsi

1 PENUNTUN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI FISIKA DISUSUN OLEH Heron Surbakti dan Tim Asisten Praktikum Oseanografi Fisika LABORATORIUM OSEANOGRAFI PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2 PRAKTIKUM-3 SEBARAN MELINTANG DAN DIAGRAM T-S MENGGUNAKAN OCEAN DATA VIEW 4 Tujuan Instruksional Khusus: Setelah mengikuti praktikum ini, mahasiswa mampu mengoperasikan perangkat lunak Ocean Data View (ODV) untuk membuat sebaran melintang dan diagram T-S dalam pengolahan data oseanografi. Sub Pokok Bahasan - Membuat Sebaran Melintang pada Perangkat Lunak ODV - Membuat Diagram T-S pada Perangkat Lunak ODV Tujuan Praktikum: - Mahasiswa dapat membuat sebaran melintang dengan menggunakan perangkat lunak Ocean Data View (ODV) - Mahasiswa dapat membuat diagram T-S dengan menggunakan perangkat lunak Ocean Data View (ODV) - Mahasiswa dapat mengoperasikan perangkat lunak Ocean Data View (ODV) ALAT DAN BAHAN Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam praktek ini adalah 1. Komputer 2. Perangkat Lunak ODV, 3. Data yang telah diolah pada modul-1 dan modul-2. 2

3 PENDAHULUAN Sebaran melintang (cross section) akan menampilkan nilai dari parameter yang meliputi suhu, salinitas dan densitas pada masing-masing kedalaman antar stasiun yang akan dikaji. Pembuatan sebaran melintang ini terdiri dari sumbu (X), sumbu (Y) dan sumbu (Z). Sumbu (X) merupakan section distance yang digunakan, sumbu (Y) adalah kedalaman dari perairan dan sumbu Z adalah variabel yang dikaji. Tahapan pembuatan sebaran melintang dengan menggunakan ocean data view adalah sebagai berikut: 1. Pastikan semua data.txt telah diimpor ke dalam perangkat lunak ODV. Jika belum baca dan lakukan kembali seperti tahapan pada Modul-1 dan Modul-2. Jika semua stasiun pengukuran telah diimpor maka akan muncul tampilan seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1. Gambar-1. Tampilan setelah semua data selesai diimpor pada ODV 3

4 2. Arahkan mouse di luar gambar peta, selanjutnya klik kanan sehingga akan muncul tampilan seperti yang ditunjukkan pada Gambar Gambar-2. Tampilan Untuk Memilih Sebaran Melintang 3. Kemudian pilih Layout Templates, lalu pilih 2 SECTION Windows. Maka akan muncul tampilan yang berisi 1 peta lokasi stasiun dan 2 tampilan sebaran melintang (Gambar 3). 4. Untuk menggambarkan sebaran melintang antar stasiun maka perlu didefinisikan terlebih dahulu section atau transek yang ingin digambarkan. 5. Untuk membuat transek tersebut, klik kanan pada peta lokasi, selanjutnya pilih Manage section, lalu pilih Define section. Tahapan tersebut disajikan pada Gambar Gambar-3. Tahapan untuk Membuat Transek/Section 4

5 6. Selanjutnya silahkan pilih titik-titik yang akan dihubungkan. Pemilihan titik dilakukan secara berurutan baik dari arah pantai ke arah laut maupun sebaliknya (contoh klik pada stasiun 1, kemudian pada stasiun 2, stasiun 3 dan stasiun 4). Pada saat memilih stasiun terakhir (stasiun 4) lakukan klik dua kali pada titik tersebut. 7. Setelah mendefinisikan transek yang dibuat maka akan muncul tampilan untuk Section Properties seperti yang ditunjukkan pada Gambar Pada tampilan tersebut ada beberapa hal yang perlu diperhatikan: Section Coordinate menunjukkan urutan penggambaran sebaran melintang atau satuan jarak yang ingin ditampilkan. Pilihannya dapat berupa jarak (km), lintang (latitude), maupun bujur (longitude), Bathymetry menunjukkan pemilihan tampilan kedalaman dasar perairan), serta Bathymetry color untuk memberikan warna pada dasar perairan. 9. Pada Section Coordinate pilih Distance [km], kemudian pada Bathymetry pilih Station Bottom Depth. Untuk Bathymetry color silahkan pilih sesuai kreasi anda sendiri. Gambar-4. Pilihan Untuk Mengatur Tampilan Section 5

6 10. Setelah memilih OK, maka akan muncul tampilan seperti yang ditunjukkan pada Gambar 6. Gambar-5. Tampilan Setelah Mengatur Section Properties 11. Selanjutnya arahkan kursor/mouse pada gambar yang ingin diatur tampilannya, kemudian klik kanan pada gambar tersebut dan pilih X-variable seperti yang ditunjukkan pada Gambar 6. Gambar-6. Tampilan Untuk Mengatur Varibel X pada Sebaran Melintang 6

7 12. Selanjutnya untuk variable/sumbu X, pilih drvd : Section Distance [km] seperti yang ditunjukkan pada Gambar 7. Lalu pilih OK. Gambar-7. Tampilan Untuk Mengubah Variabel Sumbu X 13. Selanjutnya akan muncul tampilan gambar seperti yang ditunjukkan pada Gambar 8. Gambar-8. Tampilan Sebaran Melintang Stasiun 1 Stasiun 4 7

8 14. Lakukan hal yang sama untuk Gambar yang lainnya. Sehingga akan muncul dua gambar sebaran melintang pada layar seperti yang ditunjukkan pada Gambar 9. Gambar-9. Tampilan Setelah Pengaturan Dua Gambar Sebaran Melintang 15. Sama seperti pada saat pembuatan sebaran menegak dan mendatar, maka ukuran dan tata letak masing-masing gambar sebaran melintang juga dapat dilakukan dengan cara klik kanan diluar gambar, kemudian pilih Window Layout 16. Setelah memilih Window Layout, maka akan muncul tampilan seperti yang ditunjukkan pada Gambar 10. Gambar-10. Tampilan Setelah Memilih Window Layout 8

9 17. Lakukan pengaturan sehingga diperoleh tampilan seperti yang ditunjukkan pada Gambar 11. Setelah selesai, klik kanan pada gambar kemudian pilih Accept Gambar-11. Pengaturan Ukuran dan Tata Letak Gambar 18. Tahapan selanjutnya adalah melakukan griding atau interpolasi data pada sebaran melintang. Tahapan ini sama dengan tahapan yang dilakukan pada saat membuat sebaran mendatar pada Modul Klik kanan pada gambar SECTION dan pilih Properties... Gambar-12. Menu Interpolasi Data untuk Membuat Sebaran Melintang 20. Pada tampilan Properties Window 1 (Gambar 13), klik Display Style dan klik Gridded field. Selanjutnya pilih DIVA gridding. 9

10 Gambar-13. Menu untuk Melakukan Interpolasi Data 21. Lakukan pengaturan sehingga diperoleh tampilan seperti yang ditunjukkan pada Gambar Pada Gambar 14 terdapat dua Gambar sebaran melintang dimana memiliki variable z yang sama yakni sama-sama menunjukkan nilai salinitas. Lakukan perubahan variable z pada salah satu gambar. 23. Klik kanan pada gambar yang akan dirubah variable z, kemudian pilih Z-Variable seperti yang ditunjukkan pada Gambar 14. Gambar-14. Tampilan Setelah Melakukan Interpolasi Data pada Sebaran Melintang 10

11 24. Selanjutnya akan muncul tampilan untuk memilih variable seperti yang ditunjukkan pada Gambar 15. Pilih Temperature [C], kemudian pilih OK. Gambar-15. Pemilihan Variable Z pada Sebaran Melintang 25. Maka akan muncul tampilan yang berisi dua gambar sebaran melintang seperti yang ditunjukkan pada Gambar 16. Gambar-16. Tampilan Sebaran Melintang Salinitas dan Temperatur 26. Jika ingin menampilkan kontur, tahapan yang dilakukan sama dengan pembuatan kontur pada sebaran mendatar (modul 2). Lakukan prosedurnya sehingga tampilannya menjadi seperti yang ditunjukkan pada Gambar

12 Gambar-17. Hasil Pembuatan Kontur pada Sebaran Melintang. 27. Ada kalanya titik-titik pengukuran perlu dipertegas dalam gambar sebaran yang telah dibuat. Maka lakukan tahapan yang sama seperti pada modul sebelumnya sehingga akan muncul tampilan seperti yang ditunjukkan pada Gambar 18. Gambar-18. Hasil Pembuatan Kontur dan Titik Pengukuran pada Sebaran Melintang. 12

13 28. Untuk menampilkan gambar sebaran yang lebih banyak maka perlu dilakukan penambahan gambar sebaran. Tahapan yang dilakukan adalah klik kanan diluar gambar, kemudian pilih Window Layout seperti yang ditunjukkan pada Gambar 19. Gambar-19. Pemilihan Window Layout untuk Pengaturan Gambar. 29. Selanjutnya pilih Create New Window. Gambar-20. Menu Penambahan Gambar Sebaran. 13

14 30. Lakukan pengaturan tata letak serta ukuran gambar seperti yang ditunjukkan pada Gambar 21. Setelah selesai pilih Accept. Gambar-21. Pengaturan Tata Letak dan Ukuran Gambar Sebaran. 31. Maka akan muncul tampilan seperti yang ditunjukkan pada Gambar 22. Gambar-22. Hasil Penambahan dan Pengaturan Gambara Sebaran. PENYIMPANAN GAMBAR SEBARAN MELINTANG Hasil sebaran melintang yang telah dibuat dapat disimpan dengan cara sebagai berikut: 32. Jika ingin menyimpan diagram dalam bentuk gambar, maka pilih File, kemudian pilih Save Canvas As, lalu ketik nama file dan tentukan 14

15 jenis tipe file yang ingin disimpan. Tipe file dapat disimpan dalam bentuk PNG, GIF, JPG, TIFF dan EPS. 33. Lalu pilih Save, kemudian pilih resolusi yang diinginkan (contoh ketik 150 dpi). Resolusi ini mencerminkan ketajaman gambar yang akan dihasilkan. Semakin besar resolusi maka semakin tajam gambar yang dihasilkan namun memerlukan memori penyimpanan yang lebih besar. 34. Lalu pilih Ok. File sudah tersimpan Gambar-23. Penyimpanan Gambar Sebaran Melintang DIAGRAM T-S Diagram T-S merupakan diagram yang menunjukkan hubungan antara suhu dan salinitas dari suatu kolom air laut. Diagram T-S dapat digunakan dalam mengidentifikasi suatu massa air yang ditunjukkan dengan satu titik sedangkan karakteristik massa air suatu perairan ditunjukkan oleh gabungan beberapa titik atau garis, selanjutnya dapat diketahui asal-usulnya. Sumbu x pada diagram ini mewakili nilai salinitas dan sumbu y mewakili nilai suhu potensial. Suhu potensial didefinisikan sebagai suhu yang dimiliki oleh massa air dari suatu kedalaman tertentu yang diangkat ke suatu kedalaman acuan (biasanya permukaan) tanpa adanya pengaruh dari suhu sekitar (Pickard, 1970). Percampuran lateral ditunjukkan dengan pergerakan sepanjang sigma-t, sedangkan percampuran vertikal ditunjukkan dengan pergerakan yang memotong garis sigma-t. Tahapan dalam membuat diagram T-S adalah sebagai berikut: 15

16 1. Untuk menampilkan diagram T-S, maka terlebih dahulu dihitung nilai suhu potensial. Untuk mendapatkan nilai suhu potensial, pilih View, kemudian pilih Derived Variables.. Tahapan ini ditunjukkan pada Gambar 24. Gambar-24. Tahapan Pemilihan Derived Variables 2. Maka akan muncul tampilan seperti pada Gambar 25. Pada tampilan sebelah kanan cari dan pilih Potential Temperature. Lalu pilih Add. Gambar-25. Tampilan Pilihan Variabel yang akan dihitung 3. Setelah tahapan tersebut dilakukan maka akan dilakukan identifikasi variable berdasarkan data yang dimiliki. Pilih variable sesuai dengan 16

17 Identify variabelnya, Misal pada Identify : Temperature maka pada bagian bawah klik Temperature [C], lalu pilih OK dan seterusnya Gambar-26. Tahapan Identifikasi Variabel pada Derived Variables. 4. Setelah tahapan tersebut dilakukan maka akan muncul variable Potential Temperature pada bagian sebelah kiri seperti yang ditunjukkan pada Gambar 27. Gambar-27. Tampilan Setelah Selesai Identifikasi Variabel 17

18 5. Lalu pilih OK. Pada Gambar kanan bawah lakukan perubahan untuk sumbu X merupakan variable salinitas, sedangkan sumbu Y merupakan Variable Potential Temperature seperti yang ditunjukkan pada Gambar 28. Gambar-28. Tampilan Perubahan Variabel X dan Y pada Gambar Kanan Bawah. 6. Kemudian klik kanan pada gambar kanan bawah tersebut, lalu pilih Extras, selanjutnya pilih Isopycnals. Gambar-29. Menu untuk Memunculkan Isopycnals 18

19 7. Maka akan muncul tampilan pengaturan garis isopycnal yang ingin dimunculkan. Silahkan melakukan pengaturan pada warna garis, ketebalan serta tipe garis isopycnal yang ingin dibuat. 8. Setelah selesai melakukan pengaturan maka pilih Switch On. Gambar-30. Menu Pengaturan Garis Isopycnal. 9. Maka akan muncul tampilan diagram T-S seperti yang ditunjukkan pada Gambar 31. Gambar-31. Tampilan Isosurface Variables 19

20 10. Untuk melakukan pengaturan gambar diagram T-S, maka klik kanan pada gambar tersebut, kemudian pada tampilan General, non aktifkan tanda pada Draw Grid seperti Gambar 32. Silahkan lakukan modifikasi lainnya untuk gambar yang ingin dihasilkan. Gambar-32. Menu Pengaturan Gambar 11. Maka akan muncul tampilan seperti yang ditunjukkan pada Gambar 33 dimana diagram T-S yang dihasilkan tanpa menggunakan grid. Gambar-33. Hasil Pengaturan Diagram T-S 20

21 12. Untuk memudahkan analisis, diperlukan perbedaan warna untuk masing-masing titik pada diagram T-S. Perbedaan warna ini dapat dilakukan berdasarkan data kedalaman pengukuran. 13. Klik kanan pada gambar tersebut, kemudian pilih Z-variable. Gambar-34. Pemilihan Variable Z yang Baru 14. Kemudian pilih Depth [m] sebagai variable baru untuk sumbu Z. Gambar-35. Pemilihan Data Depth [m] Sebagai Variabel Z 21

22 15. Maka akan muncul tampilan seperti yang ditunjukkan pada Gambar 36. Dari gambar tersebut terlihat perbedaan warna pada masing-masing titik. Perbedaan warna tersebut menunjukkan adanya perbedaan kedalaman pengukuran data. Gambar-36. Diagram T-S yang Ditunjukkan Dengan Kedalaman Berbeda SELAMAT MENCOBA 22

PENUNTUN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI FISIKA

PENUNTUN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI FISIKA PENUNTUN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI FISIKA DISUSUN OLEH Heron Surbakti dan Tim Asisten Praktikum Oseanografi Fisika LABORATORIUM OSEANOGRAFI PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

PENUNTUN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI FISIKA

PENUNTUN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI FISIKA PENUNTUN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI FISIKA DISUSUN OLEH Heron Surbakti dan Tim Asisten Praktikum Oseanografi Fisika LABORATORIUM OSEANOGRAFI PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

PENUNTUN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI FISIKA

PENUNTUN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI FISIKA PENUNTUN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI FISIKA DISUSUN OLEH Heron Surbakti dan Tim Assisten Praktikum Oseanografi Fisika LABORATORIUM OSEANOGRAFI PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

04. PENGGUNAAN SOFTWARE OCEAN DATA VIEW (ODV)

04. PENGGUNAAN SOFTWARE OCEAN DATA VIEW (ODV) 04. PENGGUNAAN SOFTWARE OCEAN DATA VIEW (ODV) TUJUAN - Mahasiswa dapat membuat dan menganalisis sebaran permukaan, menegak, dan melintang data suhu, salinitas dan densitas - Mahasiswa dapat membuat diagram

Lebih terperinci

Ocean Data View. Membuka program ODV, klik icon ODV pada desktop, setelah itu akan muncul tampilan berikut.

Ocean Data View. Membuka program ODV, klik icon ODV pada desktop, setelah itu akan muncul tampilan berikut. Ocean Data View Perkembangan teknologi khususnya teknologi komputasi memungkinkan kita untuk menganalisis, menyajikan memvisualisasi data yang jumlahnya besar ke dalam suatu gambar, grafik, atau tampilan

Lebih terperinci

PENGOLAHAN DATA METEOROLOGI = EKSTRAK DATA ANGIN =

PENGOLAHAN DATA METEOROLOGI = EKSTRAK DATA ANGIN = Praktikum m.k Meteorologi Laut Hari / Tanggal : Nilai PENGOLAHAN DATA METEOROLOGI = EKSTRAK DATA ANGIN = Nama : NIM : Oleh PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PENUNTUN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI FISIKA

PENUNTUN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI FISIKA PENUNTUN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI FISIKA DISUSUN OLEH Heron Surbakti dan Tim Assisten Praktikum Oseanografi Fisika LABORATORIUM OSEANOGRAFI PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN PEMBANGUNAN INDEKS KERENTANAN PANTAI

MODUL PELATIHAN PEMBANGUNAN INDEKS KERENTANAN PANTAI MODUL PELATIHAN PEMBANGUNAN INDEKS KERENTANAN PANTAI Modul Pengolahan Data Tren Kenaikan Muka Laut Relatif Disusun oleh : M. Tri Hartanto Erwin Maulana 2010 Pendahuluan Data kenaikan muka laut ini didapatkan

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN PEMBANGUNAN INDEKS KERENTANAN PANTAI

MODUL PELATIHAN PEMBANGUNAN INDEKS KERENTANAN PANTAI MODUL PELATIHAN PEMBANGUNAN INDEKS KERENTANAN PANTAI Modul Pengolahan Data Tinggi Gelombang Signifikan Disusun oleh : Erwin Maulana M. Tri Hartanto 2010 Pendahuluan Tinggi gelombang signifikan (significant

Lebih terperinci

Membuat Long dan Cross Section

Membuat Long dan Cross Section Membuat Long dan Cross Section Tutorial kali ini akan membahas mengenai pembuatan Cross Section dan Long Section. Akan saya berikan pula sedikit dataset point sebagai contoh untuk membikin kontur. Jadi

Lebih terperinci

MATERI KULIAH VI ANALISIS VOLUMETRIK TERHADAP KONTUR SURFER

MATERI KULIAH VI ANALISIS VOLUMETRIK TERHADAP KONTUR SURFER MATERI KULIAH VI ANALISIS VOLUMETRIK TERHADAP KONTUR SURFER A. Perhitungan Volume Bukit, Lembah, Galian dan Timbunan Pengguna Surfer dapat menghitung volume galian dan timbunan. Produk ini sangat diperlukan

Lebih terperinci

CARA MEMBUAT KONTUR DAN MENGHITUNG VOLUME

CARA MEMBUAT KONTUR DAN MENGHITUNG VOLUME CARA MEMBUAT KONTUR DAN MENGHITUNG VOLUME Berikut merupakan cara dan langkah langkah yang dilakukan untuk membuat kontur dan menghitung volume pada autocad civil 3D 2013 : 1. Pembuatan Kontur a) Buka software

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan selama bulan Februari-Mei 2013 di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas

Lebih terperinci

2. KONDISI OSEANOGRAFI LAUT CINA SELATAN PERAIRAN INDONESIA

2. KONDISI OSEANOGRAFI LAUT CINA SELATAN PERAIRAN INDONESIA 2. KONDISI OSEANOGRAFI LAUT CINA SELATAN PERAIRAN INDONESIA Pendahuluan LCSI terbentang dari ekuator hingga ujung Peninsula di Indo-Cina. Berdasarkan batimetri, kedalaman maksimum perairannya 200 m dan

Lebih terperinci

Praktikum M.K. Oseanografi Hari / Tanggal : Dosen : 1. Nilai PENGENALAN SURFER. Oleh. Nama : NIM :

Praktikum M.K. Oseanografi Hari / Tanggal : Dosen : 1. Nilai PENGENALAN SURFER. Oleh. Nama : NIM : Praktikum M.K. Oseanografi Hari / Tanggal : Dosen : 1. 2. 3. Nilai PENGENALAN SURFER Nama : NIM : Oleh JURUSAN PERIKANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA 2015 MODUL 6. PENGENALAN SURFER

Lebih terperinci

02. MODUL PROGRAM SURFER UNTUK PETA SEBARAN SUHU, SALINITAS DAN ARUS

02. MODUL PROGRAM SURFER UNTUK PETA SEBARAN SUHU, SALINITAS DAN ARUS 02. MODUL PROGRAM SURFER UNTUK PETA SEBARAN SUHU, SALINITAS DAN ARUS TUJUAN - Mahasiswa dapat membuat dan menganalisis sebaran permukaan data suhu, salinitas dan arus - Mahasiswa dapat membuat stick plot

Lebih terperinci

3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian 3.2 Kapal Survei dan Instrumen Penelitian

3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian 3.2 Kapal Survei dan Instrumen Penelitian 3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini merupakan bagian dari Ekspedisi Selat Makassar 2003 yang diperuntukkan bagi Program Census of Marine Life (CoML) yang dilaksanakan oleh

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM I. Model Terrain Digital (MTD) Membuat Kontur dan Layouting Peta. Menggunakan Software Surfer

LAPORAN PRAKTIKUM I. Model Terrain Digital (MTD) Membuat Kontur dan Layouting Peta. Menggunakan Software Surfer LAPORAN PRAKTIKUM I Model Terrain Digital (MTD) Membuat Kontur dan Layouting Peta Menggunakan Software Surfer Dosen Pengampu : Wahyu Martha ST, M.Eng Disusun Oleh : Nama NIM Kelas : Siti Muzzayana : 12/336928/SV/01881

Lebih terperinci

Eksplorasi Gradien Menggunakan Geogebra. Muh. Tamimuddin H

Eksplorasi Gradien Menggunakan Geogebra. Muh. Tamimuddin H Eksplorasi Gradien Menggunakan Geogebra Muh. Tamimuddin H Geogebra dapat digunakan untuk membuat sebuah lembar kerja dinamis. Pada tulisan ini, GeoGebra akan kita gunakan untuk menggambarkan sebuah garis

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. akan dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan aplikasi. Untuk itulah,

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. akan dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan aplikasi. Untuk itulah, BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Program Aplikasi Dengan aplikasi perangkat lunak yang dibuat dalam skripsi ini, implementasi akan dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan aplikasi.

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK MASSA AIR PERAIRAN SELAT BANGKA BAGIAN SELATAN IDENTIFICATION OF WATER MASSES IN THE SOUTHERN OF BANGKA STRAIT

IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK MASSA AIR PERAIRAN SELAT BANGKA BAGIAN SELATAN IDENTIFICATION OF WATER MASSES IN THE SOUTHERN OF BANGKA STRAIT MASPARI JOURNAL Juli 2016, 8(2):91-100 IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK MASSA AIR PERAIRAN SELAT BANGKA BAGIAN SELATAN IDENTIFICATION OF WATER MASSES IN THE SOUTHERN OF BANGKA STRAIT Ramsen Napitu 1), Heron

Lebih terperinci

MODUL 5 LAYOUT PETA A. Tujuan Praktikum B. Tools C. Landasan Teori

MODUL 5 LAYOUT PETA A. Tujuan Praktikum B. Tools C. Landasan Teori MODUL 5 LAYOUT PETA A. Tujuan Praktikum - Praktikan mampu me-layout pada peta dengan menggunakan MapInfo. B. Tools - MapInfo 10.5 - Discover C. Landasan Teori Layout peta merupakan tahap terakhir dalam

Lebih terperinci

BAB IV. APLIKASI PROGRAM ANIMASI (MACROMEDIA FLASH )

BAB IV. APLIKASI PROGRAM ANIMASI (MACROMEDIA FLASH ) BAB IV. APLIKASI PROGRAM ANIMASI (MACROMEDIA FLASH ) A. Pendahuluan Salah satu perkembangan mutakhir teknologi komputer yang berpengaruh besar terhadap aplikasi komputer adalah munculnya perangkat lunak

Lebih terperinci

3. METODOLOGI PENELITIAN

3. METODOLOGI PENELITIAN 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Lokasi penelitian berada di wilayah Kepulauan Weh Provinsi Nangroe Aceh Darussalam yang terletak pada koordinat 95 13' 02" BT - 95 22' 36" BT dan

Lebih terperinci

Praktikum M.K. Oseanografi Hari / Tanggal : Dosen : 1. Nilai SUHU DAN SALINITAS. Oleh. Nama : NIM :

Praktikum M.K. Oseanografi Hari / Tanggal : Dosen : 1. Nilai SUHU DAN SALINITAS. Oleh. Nama : NIM : Praktikum M.K. Oseanografi Hari / Tanggal : Dosen : 1. 2. 3. Nilai SUHU DAN SALINITAS Nama : NIM : Oleh JURUSAN PERIKANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA 2015 MODUL 3. SUHU DAN SALINITAS

Lebih terperinci

PENGENALAN HTML - 3. Gambar 1. Layer Toolbar

PENGENALAN HTML - 3. Gambar 1. Layer Toolbar PENGENALAN HTML - 3 A. Layer Layer merupakan salah satu keunggulan Dreamweaver dibandingkan dengan editor HTML lainnya. Dengan layer, kita dapat membuat halaman HTML yang tampilannya lebih fleksibel. Layer

Lebih terperinci

BAB V SIMULASI MODEL MATEMATIK

BAB V SIMULASI MODEL MATEMATIK BAB V SIMULASI MODEL MATEMATIK A. Pemodelan Hidrolika Saluran drainase primer di Jalan Sultan Syahrir disimulasikan dengan membuat permodelan untuk analisis hidrolika. Menggunakan software HEC-RAS versi

Lebih terperinci

3. Pilih A new existing map, klik ceckbox Do not show this dialog again dan akhiri dengan klik Button OK. Maka layar ArcMap akan terbuka.

3. Pilih A new existing map, klik ceckbox Do not show this dialog again dan akhiri dengan klik Button OK. Maka layar ArcMap akan terbuka. 4.1. Tujuan Intruksional: Tujuan Instruksional Khusus pemberian materi ini adalah setelah mendapatkan materi ini, para mahasiswa diharapkan dapat : a. Membuka data spasial dengan ArcMap dan mengeditnya

Lebih terperinci

TUTORIAL PORTAL 3 DIMENSI

TUTORIAL PORTAL 3 DIMENSI 1 TUTORIAL PORTAL 3 DIMENSI Struktur portal 3D beton bertulang seperti tergambar dibawah ini. Buatlah model dengan menggunakan SAP2000 dengan datadata seperti yang terdapat di bawah ini dan Tentukan penulangan

Lebih terperinci

KONSTRUKSI RANGKA BATANG

KONSTRUKSI RANGKA BATANG KONSTRUKSI RANGKA BATANG Tujuan Pembelajaran Umum Mahasiswa mampu menyelesaikan analisa struktur dengan cara Analisa Struktur Metode Matriks (ASMM) 3.6 Konstruksi Rangka Batang Tujuan Pembelajaran Khusus

Lebih terperinci

MODUL V DESAIN DENGAN OBYEK FOTO

MODUL V DESAIN DENGAN OBYEK FOTO MODUL V DESAIN DENGAN OBYEK FOTO A. MAKSUD DAN TUJUAN 1. MAKSUD Memberikan pengenalan tentang pengolahan foto dalam desain grafis dengan menggunakan aplikasi Photoshop. 2. TUJUAN Agar mahasiswa dapat menggunakan

Lebih terperinci

TUTORIAL SINGKAT PENGOLAHAN DATA MAGNETIK

TUTORIAL SINGKAT PENGOLAHAN DATA MAGNETIK TUTORIAL SINGKAT PENGOLAHAN DATA MAGNETIK Edisi 1 OLEH: GEOFISIKA 011 JURUSAN TEKNIK GEOFISIKA FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI 2016 a. Diagram Alir Pengolahan Data Magnetik

Lebih terperinci

Membuat File Database & Tabel

Membuat File Database & Tabel Membuat File Database & Tabel Menggunakan MS.Office Access 2010 Database merupakan sekumpulan data atau informasi yang terdiri atas satu atau lebih tabel yang saling berhubungan antara satu dengan yang

Lebih terperinci

Halaman web dalam Internet Explorer dapat disimpan ke dalam file di komputer anda. Ini Bertujuan nantinya halaman web tersebut dapat dibuka kembali

Halaman web dalam Internet Explorer dapat disimpan ke dalam file di komputer anda. Ini Bertujuan nantinya halaman web tersebut dapat dibuka kembali Halaman web dalam Internet Explorer dapat disimpan ke dalam file di komputer anda. Ini Bertujuan nantinya halaman web tersebut dapat dibuka kembali tanpa melakukan koneksi ke internet (work offline). Langkah-langkah

Lebih terperinci

PENYAJIAN DATA DAN PENGOLAHAN DATA DENGAN SPSS

PENYAJIAN DATA DAN PENGOLAHAN DATA DENGAN SPSS PENYAJIAN DATA DAN PENGOLAHAN DATA DENGAN SPSS Menyajikan Data dalam Bentuk Diagram Dalam penelitian pendidikan pengolahan dan penganalisisan data memegang peranan penting. Data yang telah dikumpulkan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Spesifikasi Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk aplikasi ini dibagi menjadi dua, yaitu perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). 4.1.1

Lebih terperinci

PEDOMAN PENGGUNAAN TEMPLATE LAPORAN SKRIPSI HALAMAN JUDUL

PEDOMAN PENGGUNAAN TEMPLATE LAPORAN SKRIPSI HALAMAN JUDUL PEDOMAN PENGGUNAAN TEMPLATE LAPORAN SKRIPSI HALAMAN JUDUL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA PROGRAM STUDI AKUNTANSI Universitas Bunda Mulia Jakarta Juni 2017 PRAKATA Mahasiswa harus menyusun karya akhir

Lebih terperinci

MEMBUAT WEBSITE PERSONAL

MEMBUAT WEBSITE PERSONAL MEMBUAT WEBSITE PERSONAL dengan Microsoft FrontPage UNTUK KALANGAN SENDIRI Dilarang menyalin sebagian atau seluruh bagian modul ini tanpa ijin dari penyusun Modul Workshop : Membuat Website Personal 1

Lebih terperinci

BAB IX. Ringkasan Modul:

BAB IX. Ringkasan Modul: BAB IX LAYOUT DAN PENCETAKAN PETA Ringkasan Modul: Menampilkan/Mengatur Peta Mengatur Proyeksi Mengatur Halaman Layout Langkah-langkah untuk Menambahkan Koordinat Peta Langkah-langkah untuk Menambahkan

Lebih terperinci

3 METODE PENELITIAN. Gambar 7. Peta Lokasi Penelitian

3 METODE PENELITIAN. Gambar 7. Peta Lokasi Penelitian 18 3 METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2010 hingga Juni 2011 dengan lokasi penelitian yaitu Perairan Selat Makassar pada posisi 01 o 00'00" 07 o 50'07"

Lebih terperinci

MEAN, MEDIAN DAN MODUS

MEAN, MEDIAN DAN MODUS MEAN, MEDIAN DAN MODUS Geogebra dapat digunakan pada bidang statistika. Dengan menggunakan Geogebra, pelajaran statistika akan lebih mudah. Pada dasarnya untuk mencari hal-hal yang berkaitan dengan statistika

Lebih terperinci

Dokumen: PRKT-OSE-1/revisi No. 002/2012 PETUNJUK PRAKTIKUM OSEANOGRAFI

Dokumen: PRKT-OSE-1/revisi No. 002/2012 PETUNJUK PRAKTIKUM OSEANOGRAFI Dokumen: PRKT-OSE-1/revisi No. 002/2012 PETUNJUK PRAKTIKUM OSEANOGRAFI KATA PENGATAR Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmatnya akhirnya dapat tersusun petunjuk praktikum mata

Lebih terperinci

EQUATION EDITOR, DAN MENGGAMBAR PADA MS WORD

EQUATION EDITOR, DAN MENGGAMBAR PADA MS WORD EQUATION EDITOR, DAN MENGGAMBAR PADA MS WORD Modul ini disajikan pada kegiatan Pemberdayaan MGMP Matematika SMA Kabupaten Wonosobo Tahun 2007 Disusun Oleh : Tri Rusdiyono, S.Pd. ( Guru Pemandu MGMP Matematika

Lebih terperinci

MODUL I PENGENALAN MICROSOFT POWER POINT XP

MODUL I PENGENALAN MICROSOFT POWER POINT XP MODUL I PENGENALAN MICROSOFT POWER POINT XP Bahasan Dasar-Dasar Penggunaan Microsoft Power Point Xp Tujuan 1. Mahasiswa Mengenal Dasar-Dasar Microsoft Power Point Xp 2. Dapat Menggunakan Program Microsoft

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di muara Sungai Cikapundung yang merupakan salah satu anak sungai yang berada di hulu Sungai Citarum. Wilayah ini terletak di Desa Dayeuhkolot,

Lebih terperinci

I. Digitasi (Digitizing) Daftar Isi. 1) Aktifkan extension JPEG (JFIF) Image Support : FILE EXTENSIONS

I. Digitasi (Digitizing) Daftar Isi. 1) Aktifkan extension JPEG (JFIF) Image Support : FILE EXTENSIONS Daftar Isi Hal I Digitasi (Digitizing) 1 II Pemberian Atribut (Attributing) 5 III Pemberian Koordinat (Coordinate Transformation) 8 IV Proyeksi Koordinat (Coordinate Projection) 15 V Design Peta (Map Layout)

Lebih terperinci

BAB II MEMBUAT OBJEK DASAR PADA GIMP

BAB II MEMBUAT OBJEK DASAR PADA GIMP BAB II MEMBUAT OBJEK DASAR PADA GIMP STANDARD KOMPETENSI Menggunakan perangkat lunak pembuat grafis bitmap dan vektor. KOMPETENSI DASAR Membuat dan mengedit gambar bitmap. PENGANTAR BAB Karya grafis, baik

Lebih terperinci

BAB 6 MEMBUAT DAN MEMODIFIKASI LAPORAN (REPORT)

BAB 6 MEMBUAT DAN MEMODIFIKASI LAPORAN (REPORT) BAB 6 MEMBUAT DAN MEMODIFIKASI LAPORAN (REPORT) 6.1 Membuat Laporan dengan Fasilitas Report Wizard Untuk membuat sebuah laporan dengan fasilitas Creater report by using wizard, ikuti langkah berikut ini.

Lebih terperinci

PERTEMUAN IV MEMBUAT JUDUL (TITLE)

PERTEMUAN IV MEMBUAT JUDUL (TITLE) PERTEMUAN IV MEMBUAT JUDUL (TITLE) Tujuan Praktikum: 1. Mahasiswa mampu menyisipkan/menambahkan Judul (Title) pada clip video; 2. Mahasiswa mampu mengubah/edit Judul (Title) pada clip video dengan berbagai

Lebih terperinci

EKONOMETRI MENGGUNAKAN EVIEWS 4

EKONOMETRI MENGGUNAKAN EVIEWS 4 MODUL PRAKTIKUM EKONOMETRI MENGGUNAKAN EVIEWS 4 Oleh: Eko Yuliasih JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2009 BAB 1 PENDAHULUAN Program Eviews

Lebih terperinci

LATIHAN 3 : QUERY DATABASE

LATIHAN 3 : QUERY DATABASE LATIHAN 3 : QUERY DATABASE Start ArcMap dan buka peta existing Menambahkan map tips Identify Mencari objek Membuat query spasial Membuat layer hasil query Menyimpan layer data. Menyimpan dokumen peta dan

Lebih terperinci

Pengenalan SPSS 15.0

Pengenalan SPSS 15.0 Pengenalan SPSS 15.0 1.1 Pengantar SPSS SPSS atau kepanjangan dari Statistical Product and Service Solution merupakan salah satu dari sekian banyak software statistika yang banyak digunakan oleh berbagai

Lebih terperinci

Saepuloh. Saepuloh. Menggunakan Mode Warna Duotune.

Saepuloh. Saepuloh. Menggunakan Mode Warna Duotune. Menggunakan Mode Warna Duotone awhens_fad@yahoo.co.id Lisensi Dokumen: Copyright 2008 IlmuKomputer.Com Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk

Lebih terperinci

MODUL PERKULIAHAN APLIKASI KOMPUTER. Microsoft Access. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

MODUL PERKULIAHAN APLIKASI KOMPUTER. Microsoft Access. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh MODUL PERKULIAHAN APLIKASI KOMPUTER Microsoft Access Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ilmu Komputer Teknik Informatika 13 MK10230 Abstract Kompetensi Microsoft Access 1 Pendahuluan

Lebih terperinci

Modul SAP2000 Ver.7.42

Modul SAP2000 Ver.7.42 Modul SAP2000 Ver.7.42 Praktikum Komputer SAP2000 Sesi Kedua BANGUNAN RANGKA Disusun oleh : Ir. Thamrin Nasution Staf Pengajar KOPERTIS WIL-I dpk. ITM Departemen Teknik Sipil FTSP. ITM thamrin_nst@hotmail.co.id

Lebih terperinci

satu dan pengukurannya bersifat non-metrik, maka teknik analisisnya digunakan analisis regresi berganda. Jika variable tergantung

satu dan pengukurannya bersifat non-metrik, maka teknik analisisnya digunakan analisis regresi berganda. Jika variable tergantung Laporan Praktikum Geostatistika Statistika Multivariate PENDAHULUAN Dewasa ini, tidak hanya satu atau dua hal harus diperhitungkan dalam mempertimbangkan sesuatu, namun banyak beberapa hal yang harus diperhatikan.

Lebih terperinci

3. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan di wilayah yang tercemar tumpahan minyak dari

3. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan di wilayah yang tercemar tumpahan minyak dari 3. BAHAN DAN METODE 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di wilayah yang tercemar tumpahan minyak dari anjungan minyak Montara Australia. Perairan tersebut merupakan perairan Australia

Lebih terperinci

PENGENALAN MACROMEDIA FLASH 8

PENGENALAN MACROMEDIA FLASH 8 Macromedia FLASH (LULY) 1 MODUL-1 PENGENALAN MACROMEDIA FLASH 8 Pada modul pertama ini kita akan melihat secara sekilas area kerja Macromedia Flash Pro 8 yang akan digunakan dalam pembuatan animasi pada

Lebih terperinci

SIGAPTARU USER MANUAL. v1.0.1

SIGAPTARU USER MANUAL. v1.0.1 SIGAPTARU USER MANUAL v1.0.1 SIGAPTARU Tentang Website Sistem Jaringan Penataan Ruang (SIGAPTARU) merupakan wadah yang dibuat untuk berbagi informasi kepada para pihak dalam mengangkat permasalahan yang

Lebih terperinci

8. LAYOUT. Fixed zoom out / in, Zoom whole pages, 100%

8. LAYOUT. Fixed zoom out / in, Zoom whole pages, 100% L a y o u t 44 8. LAYOUT Pada tahap pelaporan (reporting), hasil analisis perlu dicetak. Output yang diharapkan pengguna adalah layout peta yang menarik dan jelas, dan komunikatif/ mudah dimengerti. Tahapan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 54 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Program 4.1.1 Spesifikasi Kebutuhan Program Spesifikasi Perangkat Keras Perangkat keras yang digunakan untuk merancang sistem ini adalah : Processor

Lebih terperinci

BAB 4. mempunyai prosesor 1.6 Ghz atau diatasnya dengan memori RAM sebesar 1GB. Dimana

BAB 4. mempunyai prosesor 1.6 Ghz atau diatasnya dengan memori RAM sebesar 1GB. Dimana 49 4.1 Implementasi Program Aplikasi BAB 4 IMPLEM ENTASI DAN EVALUASI Dengan aplikasi perangkat lunak yang akan dibuat dalam skripsi ini, implemntasi akan dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan

Lebih terperinci

EKSPLORASI GRADIEN MENGGUNAKAN GEOGEBRA

EKSPLORASI GRADIEN MENGGUNAKAN GEOGEBRA EKSPLORASI GRADIEN MENGGUNAKAN GEOGEBRA Muh. Tamimuddin H A. PENDAHULUAN Geogebra dapat digunakan untuk membuat sebuah lembar kerja dinamis untuk pembelajaran matematika. Tulisan ini akan membahas bagaimana

Lebih terperinci

MODUL PENGEMBANGAN WEBSITE Fakultas BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

MODUL PENGEMBANGAN WEBSITE Fakultas BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA MODUL PENGEMBANGAN WEBSITE Fakultas BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 0 STRUKTUR WEBSITE 1 No Tipe Konten Letak Block Role 1. Header - Webmaster UNY 2. Main Menu - Admin 3. Header Slideshow/Banner

Lebih terperinci

MODUL VI MS POWERPOINT 2007

MODUL VI MS POWERPOINT 2007 MODUL VI MS POWERPOINT 2007 I. TUJUAN 1. Mahasiswa dapat membuat, menyimpan, dan membuka presentasi di MS PowerPoint 2007. 2. Mahasiswa dapat menggunakan template presentasi di MS PowerPoint 2007. 3. Mahasiswa

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Gambar 1.1. GameMaker dari YoyoGames

PENDAHULUAN. Gambar 1.1. GameMaker dari YoyoGames PENDAHULUAN GameMaker adalah alat bantu pembuatan game yang diciptakan oleh yoyogames.com. Software ini lebih luas pemakaiannya dibanding dengan FPS Creator yang hanya menghasilkan permainan tembak-menembak

Lebih terperinci

BAB II. Ringkasan Modul:

BAB II. Ringkasan Modul: BAB II PENGENALAN ArcMAP Ringkasan Modul: Membuka Data Spasial atau Peta yang Telah Ada dengan ArcMap Melihat Data Atribut Sebuah Layer Menggunakan Map Tips Penyusunan Layer Mengaktifkan dan Menonaktifkan

Lebih terperinci

Tahanan Jenis (Ohm meter)

Tahanan Jenis (Ohm meter) LAMPIRAN 39 Titik Pendugaan Geolistrik Kedalaman (m) Lampiran 1. Hasil interpretasi data geolistrik (ST.1-ST.7) Tahanan Jenis (Ohm meter) Penafsiran ST.1 0 1.3 1.3 5.3 5.3 13.7 13.7 31.5 31.5 80 80-3.16

Lebih terperinci

Aplikasi Komputer. Microsoft Office 2010 Microsoft Office Excel 2010 Bag 1. Miftahul Fikri, M.Si. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Aplikasi Komputer. Microsoft Office 2010 Microsoft Office Excel 2010 Bag 1. Miftahul Fikri, M.Si. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Modul ke: Microsoft Office 2010 Microsoft Office Excel 2010 Bag 1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Miftahul Fikri, M.Si Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Microsoft Excel 2010, untuk selanjutnya disingkat

Lebih terperinci

BAB VI. Ringkasan Modul. Mengedit Data Vektor Membuat Setting Snap Menambah Feature Linier Menambahkan Feature Titik Menggunakan Koordinat Absolut

BAB VI. Ringkasan Modul. Mengedit Data Vektor Membuat Setting Snap Menambah Feature Linier Menambahkan Feature Titik Menggunakan Koordinat Absolut BAB VI MENGEDIT DATA VEKTOR Ringkasan Modul Mengedit Data Vektor Membuat Setting Snap Menambah Feature Linier Menambahkan Feature Titik Menggunakan Koordinat Absolut 6.1. Mengedit Data Vektor Langkah awal

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Bujur Timur ( BT) Gambar 5. Posisi lokasi pengamatan

METODE PENELITIAN Bujur Timur ( BT) Gambar 5. Posisi lokasi pengamatan METODE PENELITIAN Lokasi Penelitan Penelitian ini dilakukan pada perairan barat Sumatera dan selatan Jawa - Sumbawa yang merupakan bagian dari perairan timur laut Samudera Hindia. Batas perairan yang diamati

Lebih terperinci

MODUL #1 Membuat Kartu Nama dengan Adobe Illustrator CS2

MODUL #1 Membuat Kartu Nama dengan Adobe Illustrator CS2 MODUL #1 Membuat Kartu Nama dengan Adobe Illustrator CS2 A. Tujuan Mengenal fasilitas dasar Adobe Illustrator CS2 dan menerapkannya dalam pembuatan kartu nama. B. Langkah-langkah/ Contoh kasus 1. Kartu

Lebih terperinci

MODUL 2 REGISTER DAN DIGITASI PETA

MODUL 2 REGISTER DAN DIGITASI PETA MODUL 2 REGISTER DAN DIGITASI PETA A. Tujuan Praktikum - Praktikan memahami dan mampu melakukan register peta raster pada MapInfo - Praktikan mampu melakukan digitasi peta dengan MapInfo B. Tools MapInfo

Lebih terperinci

Pengantar Saat ini terdapat beberapa aplikasi pemetaan yang digunakan di dunia baik yang berbayar maupun yang sifatnya gratis. Beberapa nama besar apl

Pengantar Saat ini terdapat beberapa aplikasi pemetaan yang digunakan di dunia baik yang berbayar maupun yang sifatnya gratis. Beberapa nama besar apl PETUNJUK SINGKAT PENGGUNAAN UNTUK PEMETAAN TEMATIK http://www.labpemda.org April 2017 1 Pengantar Saat ini terdapat beberapa aplikasi pemetaan yang digunakan di dunia baik yang berbayar maupun yang sifatnya

Lebih terperinci

ARCVIEW GIS 3.3. Gambar 1. Tampilan awal Arcview 3.3

ARCVIEW GIS 3.3. Gambar 1. Tampilan awal Arcview 3.3 ARCVIEW GIS 3.3 1. Pengantar GIS GIS (Geographic Information System) merupakan suatu alat yang dapat digunakan untuk mengelola (input, manajemen, proses dan output) data spasial atau data yang bereferensi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Gambar 1. Peta Lokasi Penelitian di Samudera Hindia bagian Timur

BAB III METODOLOGI. Gambar 1. Peta Lokasi Penelitian di Samudera Hindia bagian Timur BAB III METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ini mengambil lokasi di perairan Samudera Hindia bagian timur dengan koordinat 5 o LS 20 o LS dan 100 o BT 120 o BT (Gambar 8). Proses pengolahan dan

Lebih terperinci

By SUGITO Call :

By SUGITO Call : By SUGITO 075534007 Call : 085655141009 ANALISIS TANGGA 3D SAP2000 15.0 Data perencanaan tangga Tinggi antar lantai = 4 m Lebar tanga = 1 m Tebal pelat tanga = 12 cm Tebal pelat bordes = 12 cm Beban hidup

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM 3.1. Spesifikasi Rumusan Rancangan Program aplikasi ini terdiri dari 2 bagian, bagian input data dan bagian analisis data. Bagian Input Data: pada bagian ini user akan diminta

Lebih terperinci

LAMPIRAN MODUL 3 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

LAMPIRAN MODUL 3 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI LAMPIRAN MODUL 3 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI TI3205 PERANCANGAN TEKNIK INDUSTRI 2 PENGENALAN MICROSOFT ACCESS 2007 PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2011 LAMPIRAN : PENGENALAN MICROSOFT

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM CNC II MASTERCAM LATHE MILLING

MODUL PRAKTIKUM CNC II MASTERCAM LATHE MILLING UNIVERSITAS RIAU MODUL PRAKTIKUM CNC II MASTERCAM LATHE MILLING LABORATORIUM CAD/CAM/CNC JURUSAN TEKNIK MESIN Disusun oleh: Tim Praktikum CNC II (Dedy Masnur, M. Eng., Edi Fitra,) JOB LATHE I. Gambar Kerja

Lebih terperinci

MODUL DASAR ArcGIS ver Pelatihan Software Himpunan Mahasiswa Sipil UNS

MODUL DASAR ArcGIS ver Pelatihan Software Himpunan Mahasiswa Sipil UNS MODUL DASAR ArcGIS ver 10.1 Pelatihan Software Himpunan Mahasiswa Sipil UNS 2015 Modul Dasar ArcGIS 10.1 1. Deskripsi Umum ArcGIS merupakan salah satu perangkat lunak yang dapat menunjang Sistem Informasi

Lebih terperinci

ACARA IV GRAFIK SEMILOG DAN SPOKE GRAPH

ACARA IV GRAFIK SEMILOG DAN SPOKE GRAPH ACARA IV GRAFIK SEMILOG DAN SPOKE GRAPH Latihan membuat line graph yang terdiri dari tiga jenis, yaitu : 1. Grafik Semilogaritma (Semilog graph) 2. Grafik Suhu dan Temperatur (Spoke Graph) 3. Grafik Gabungan

Lebih terperinci

BAB V MICROSOFT POWERPOINT

BAB V MICROSOFT POWERPOINT BAB V MICROSOFT POWERPOINT V Microsoft Power-Point 5.1. Sekilas Tentang Microsoft PowerPoint Microsoft Powerpoint adalah program aplikasi yang banyak digunakan untuk membantu mempresentasikan materi atau

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dua, yaitu perangkat keras (Hardware) dan perangkat lunak (Software).

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dua, yaitu perangkat keras (Hardware) dan perangkat lunak (Software). BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 IMPLEMENTASI 4.1.1 SPESIFIKASI SISTEM Spesifikasi Sistem Informasi Geografi (SIG) untuk aplikasi ini dibagi menjadi dua, yaitu perangkat keras (Hardware) dan perangkat

Lebih terperinci

MEMBUAT EFEK TRANSISI VIDEO

MEMBUAT EFEK TRANSISI VIDEO MEMBUAT EFEK TRANSISI VIDEO Transisi video adalah efek yang menampilkan perubahan tampilan dari satu klip ke klip yang lain. Pada umumnya penerapan transisi video digunakan untuk proses penggantian tampilan

Lebih terperinci

TRANSFORMASI SUMBU KOORDINAT

TRANSFORMASI SUMBU KOORDINAT TRANSFORMASI SUMBU KOORDINAT Tujuan Pembelajaran Umum Mahasiswa mampu menyelesaikan analisa struktur dengan cara Analisa Struktur Metode Matriks (ASMM) 3.5 Pendahuluan Transformasi Sumbu Koordinat Tujuan

Lebih terperinci

TRAINING. Jul Gallery Foto, Banner & Document

TRAINING. Jul Gallery Foto, Banner & Document TRAINING Jul-2013 Gallery Foto, Banner & Document Table of Contents 1 PREFACE... 3 2 GALLERY FOTO / BANNER... 3 1.1 Add Gallery/Images... 4 1.2 Manage Gallery... 4 1.3 Album... 5 3 DOWNLOADS... 5 3.1 Categories...

Lebih terperinci

A. Pengantar B. Membuka program Power Point: Programs Catatan

A. Pengantar B. Membuka program Power Point: Programs Catatan A. Pengantar Power point merupakan salah satu dari program microsoft (MS) office. Program yang lain adalah MS-Word, MS-Exell, MS-Access, dll. Power point adalah paket program yang digunakan untuk membantu

Lebih terperinci

MENERAPKAN STYLE DAN MULTILEVEL NUMBERING

MENERAPKAN STYLE DAN MULTILEVEL NUMBERING Tahap 1. MENERAPKAN STYLE DAN MULTILEVEL NUMBERING Untuk latihan Tahap 1, buka file: bukuajar_tahap1_style_input.docx. Langkah-langkahnya sebagai berikut: 1. Menerapkan Style TITLE untuk Judul Bagian-bagian

Lebih terperinci

PENUNTUN PRAKTIKUM METEOROLOGI

PENUNTUN PRAKTIKUM METEOROLOGI PENUNTUN PRAKTIKUM METEOROLOGI Oleh: Heron Surbakti, MSi Assisten PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2012 Meteorologi Laut-2012 Page 1 Praktikum

Lebih terperinci

Dasar Perancangan 2012

Dasar Perancangan 2012 Pendahuluan CATIA-PART DESIGN dapat membantu dalam melakukan desain suatu komponen dalam bentuk 3 dimensi (solid) dengan sangat mudah, cepat dan tepat (sesuai dengan bentuk dan dimensi yang diinginkan)

Lebih terperinci

Membuat dan Menyajikan Peta dengan Google Maps. I Made Andi Arsana

Membuat dan Menyajikan Peta dengan Google Maps. I Made Andi Arsana Apakah Anda ingin membuat peta seperti ini? Membuat dan Menyajikan Peta dengan Google Maps I Made Andi Arsana Caranya sangat mudah. Gunakan Google Maps. Berikut langkah-langkahnya. Membuat Peta 1. Pastikan

Lebih terperinci

BAB 4. Implementasi dan Evaluasi Sistem

BAB 4. Implementasi dan Evaluasi Sistem 74 BAB 4 Implementasi dan Evaluasi Sistem 4.1 Spesifikasi Sistem Spesifikasi sistem yang dibutuhkan untuk aplikasi ini terbagi menjadi dua yaitu perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software).

Lebih terperinci

Latihan 2 : Displaying data

Latihan 2 : Displaying data Latihan 2 : Displaying data 2-2 Memulai aplikasi dan menambahkan (Add) layer objek line 2-3 Menambahkan layer objek polygon 2-5 Menambahkan layer objek point 2-6 Mengganti nama layer 2-7 Klasifikasi dan

Lebih terperinci

Aplikasi Komputer. Ms. Powerpoint 2010 MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

Aplikasi Komputer. Ms. Powerpoint 2010 MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh MODUL PERKULIAHAN Aplikasi Komputer Ms. Powerpoint 2010 Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Mata Kuliah Ciri Universitas (MKCU) 07 Abstract Modul ini menjelaskan tentang Aplikasi Microsoft

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada bab ini dibahas mengenai implementasi aplikasi yang telah dibuat dan evaluasi terhadap aplikasi Multivariate Statistical Process Control. 4.1 Spesifikasi Kebutuhan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Hardware dan Software Dalam pembuatan program aplikasi ini digunakan komputer dengan spesifikasi hardware sebagai berikut: 1) Processor : Pentium IV 2.80

Lebih terperinci

KSI B ~ M.S. WULANDARI

KSI B ~ M.S. WULANDARI 1 MODUL VI : PAGE Situs WEB sekarang ini tidaklah hanya terdiri atas teks dan grafik. Banyak perusahaan ingin menampilkan data untuk relasi dan pelanggan mereka. Dengan Access 2000 kita bisa menyimpan

Lebih terperinci

Pengenalan. Microsoft Access. TI3007 Praktikum Perancangan Sistem Terintegrasi III. Perancangan Basis Data

Pengenalan. Microsoft Access. TI3007 Praktikum Perancangan Sistem Terintegrasi III. Perancangan Basis Data Pengenalan Microsoft Access TI3007 Praktikum Perancangan Sistem Terintegrasi III Perancangan Basis Data PENDAHULUAN Microsoft Access adalah sebuah program aplikasi untuk mengolah database (basis data)

Lebih terperinci

Membuat berita dengan K2 Component Oleh Rizky Parlika, S.Kom, M.Kom / Telp WA

Membuat berita dengan K2 Component Oleh Rizky Parlika, S.Kom, M.Kom / Telp WA Membuat berita dengan K2 Component Oleh Rizky Parlika, S.Kom, M.Kom rizky.parlika@gmail.com / Telp WA 085222558877 Untuk pertama kali kita download dulu komponen K2 di https://getk2.org/ - Tekan Browse

Lebih terperinci