GAMBARAN PROSES PRODUKSI IKLAN ULTRA MILK SHAKE TO CARE OLEH KOI FILMS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "GAMBARAN PROSES PRODUKSI IKLAN ULTRA MILK SHAKE TO CARE OLEH KOI FILMS"

Transkripsi

1 GAMBARAN PROSES PRODUKSI IKLAN ULTRA MILK SHAKE TO CARE OLEH KOI FILMS Corry Aprilia Utami Marketing Communication, School of Economic and Communication, Binus University. Jln. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta Barat, Telp. (62-21) , Corry Aprilia Utami, Drs. Heribertus Sunu Budihardjo ABSTRACT THE PURPOSE OF RESEARCH, is to understand the process of the production commercial ultra milk shake to care, start from pra production, the production until pasca production. METHODOLOGY used in this research is a qualitative approach who described the state or condition that actually and the data obtained was obtained through an in-depth interview with the production commercial ultra milk shake to care and direct observation to the location. ANALYSIS where descriptive analysis of reliable information will be gathered in detail and clearly identify the problem of research. THE RESULTS show that commercial ultra milk shake to care through the process helped production, the production and after production, from the beginning makes the concept of the board made by the director, from the beginning makes the concept of the board made by the director, the execution proces, and the editing stage. CONCLUSIONS from the production process commercial ultra milk shake to care not too different to the process of the production of other programs, only in production there are clients and advertising agency who as creator and as executor of production house, a third party involved than the stage production of the pre, the production of, after pasca prodction. This positive ad aimed at teenagers to make a donation to the foundation for Indonesia Mengajar. (CAU) Keyword: Commercial, PraProduction, Production, Pasca Production.

2 ABSTRAK TUJUAN PENELITIAN, ialah untuk memahami proses produksi iklan Ultra Milk Shake To Care, mulai dari tahap praproduksi, produksi hingga pasca produksi nya. METODE PENELITIAN yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif yang menggambarkan keadaan atau kondisi yang sebenarnya dan data yang diperoleh didapatkan melalui wawancara secara mendalam dengan tim produksi iklan Ultra Milk Shake To Care ini serta observasi langsung ke lokasi syuting. ANALISIS deskriptif dimana akan dikumpulkan informasi yang terpercaya secara rinci dan mengidentifikasi masalah penelitian secara jelas. HASIL YANG DICAPAI menunjukkan bahwa iklan Ultra Milk Shake To Care melalui tahapan proses pra produksi, produksi dan pasca produksi, dari awal membuat konsep board yang dibuat oleh sutradara, proses eksekusi, dan sampai tahap editing. SIMPULAN dari proses produksi iklan Ultra Milk Shake To Care tidak terlalu berbeda dengan proses produksi program lainnya, hanya di dalam produksi iklan terdapat klien dan agency yang sebagai creator dan production house sebagai eksekutor, ketiga pihak tersebut terlibat dari tahap praproduksi, produksi, pasca produksi. Iklan ini bertujuan positif yang mengajak para remaja untuk berdonasi ke yayasan Indonesia Mengajar. (CAU) Kata Kunci: Iklan, PraProduksi, Produksi, Pasca Produksi. PENDAHULUAN Pada dasarnya periklanan adalah bagian dari kehidupan industri modern, dan hanya bisa ditemukan di Negara-negara maju atau Negara-negara yang tengah mengalami perkembangan ekonomi secara pesat. Kehidupan dunia modern kita saat ini sangat tergantung pada iklan. Tanpa iklan para produsen dan distributor tidak akan dapat menjual barangnya, sedangkan di sisi lain para pembeli tidak akan memiliki informasi yang memadai mengenai produk-produk barang dan jasa yang tersedia di pasar. Jika sebuah perusahaan ingin mempertahankan tingkat keuntungannya, maka ia harus melangsungkan kegiatankegiatan periklanan secara memadai dan terus-menerus (Frank Jefkins, 2009). Menurut Belch & Belch (2009:5), definisi iklan adalah setiap bentuk komunikasi nonpersonal mengenai suatu organisasi, produk, servis, atau ide yang dibayar oleh satu sponsor yang diketahui. Adapun maksud dibayar pada definisi tersebut menunjukkan fakta bahwa ruang atau waktu bagi suatu pesan iklan pada umumnya harus dibeli. Maksud kata nonpersonal berarti suatu iklan melibatkan media massa (TV, radio, majalah, koran) yang dapat mengirimkan pesan kepada sejumlah besar kelompok individu pada saat bersamaan. Jenis-jenis iklan terbagi menjadi dua yaitu iklan level nasional dan iklan bisnis atau profesional. Iklan level Nasional mempunyai target yaitu masyarakat konsumen secara umum dan tujuan dari iklan ini adalah untuk menginformasikan konsumen kepada perusahaan atau merek yang diiklankan beserta berbagai fitur atau kelengkapan yang dimiliki dan juga keuntungan, manfaat, penggunaan, serta menciptakan atau memperkuat citra produk bersangkutan sehingga konsumen akan cenderung membeli produk yang diiklankan tersebut. Sedangkan iklan Bisnis atau Professional ditujukan untuk konsumen industri, perusahaan, atau profesional (George E. Belch & Mochael A. Belch, 2009:18). Iklan Ultra Milk Shake To Care merupakan jenis iklan nasional karena target dari iklan tersebut adalah masyarakat konsumen yang biasa mengkonsumsi susu tersebut. Televisi memiliki posisi penting bagi pemasar karena media ini menyajikan banyak program populer yang disukai banyak orang. Audiensi dapat menghabiskan waktu beberapa jam dalam sehari untuk menonton televisi. Media ini juga menjadi sumber informasi dan hiburan utama masyarakat. Pada jam tayang utama (prime time) antara jam malam, televisi mampu menarik puluhan juta penonton; jumlah yang tidak dapat ditandingi media

3 mana pun. Jumlah audiensi menjadi faktor sangat penting bagi pengelola stasiun penyiaran karena jumlah audiensi itulah yang dijual kepada pemasang iklan yang ingin menjangkau mereka melalui pesan iklan yang disiarkan. (Morissan, 2010). Televisi memiliki berbagai kelebihan dibandingkan dengan jenis media lainnya yang mencakup daya jangkau luas, selektivitas, dan fleksibilitas, fokus perhatian, kreativitas, efek, prestise, serta waktu tertentu. (Morissan, 2010) Saat ini, hampir seluruh jenis barang dan jasa dapat diiklankan di media televisi dan radio, hanya produk rokok dan minuman keras yang dikenakan pembatasan untuk tampil pada siaran iklan. Tentu saja iklan di televisi ini akan dipastikan mempunyai dampak yang besar buat masyarakat. Iklan sebagai alat untuk masyarakat membuat masyarakat lebih mengenal dan selalu mengingat produk tersebut. Selain itu, iklan juga mendorong konsumen untuk membeli lebih banyak produk tersebut. Di televisi terdapat berbagai jenis program. Suatu program berkaitannya dengan iklan, karena semakin program itu menarik maka banyak pengiklan yang ingin beriklan di program tersebut. Iklan yang disajikan juga harus menarik agar pesan yang disampaikan tepat sasaran. Di dalam iklan dikenal istilah durasi iklan. Durasi iklan adalah waktu yang digunakan untuk menayangkan iklan. Durasi tersebut dibedakan menjadi dua, yaitu iklan yang berdurasi pendek (iklan pendek) dengan durasi 15 detik dan iklan yang berdurasi panjang (iklan panjang), yang berdurasi 30 detik. Permasalahan yang dihadapi oleh iklan televisi adalah durasi yang pendek, antara 15 detik sampai dengan 30 detik. Namun dalam durasi yang pendek tersebut pesan harus dapat sampai ke penonton. Sedangkan berdasarkan Belch & Belch, 2009:340 penonton memiliki kecenderungan menghindar jika televisi memutar iklan. Oleh karena itu, pengiklan harus memperhatikan segmentasi iklan mereka yang akan didistribusikan ke stasiun-stasiun televisi yang sesuai dengan target pasar mereka. Selain itu, pengiklan memerlukan kreativitas yang luar biasa agar iklan yang dibuat menarik sehingga orang-orang atau penonton tertarik untuk menonton dan dapat memahami pesan yang terkandung dalam iklan tersebut. Iklan Ultra Milk Shake To Care merupakan iklan televisi yang bertujuan untuk donasi atau beramal dari produk Ultra Milk, Ultra Milk bekerjasama dengan sebuah Yayasan Indonesia Mengajar. Ini merupakan salah satu sisi kreativitas dalam iklan ini. Indonesia Mengajar (IM) adalah gerakan bersama masyarakat yang berikhtiar untuk ikut berperan aktif mencerdaskan kehidupan bangsa sebagai wujud upaya melunasi janji kemerdekaan. Indonesia Mengajar merekrut, melatih, dan mengirim generasi muda terbaik bangsa ke berbagai daerah di Indonesia untuk mengabdi sebagai Pengajar Muda (PM) di Sekolah Dasar dan di masyarakat selama 1 tahun. (sumber: Iklan yang berdurasi 15 detik ini mempunyai konsep untuk mengajak para remaja untuk bergabung ke dalam event Shake To Care ini, dengan cara mereka membeli milkshake yang dijual melalui mobil Ultra Milk, milkshake yang dibuat adalah susu yang diproduksi secara berbeda oleh resep dari Ultra Milk sendiri. Kemudian setelah membeli milkshake tersebut mereka dipinjamkan jam yang berguna sebagai alat untuk menggoyangkan (shake) tangan mereka sambil mereka meminum milkshake tersebut, dan di jam tersebut terdapat nilai rupiah nya yang dapat di tag oleh movement sensor, kemudian nilai rupiah tersebut sebagai bentuk dana yang disumbangkan dari seberapa banyak mereka menggoyangkan jam tersebut di tangan mereka. Mobil Ultra Milk ini akan datang keliling sekolah-sekolah di pulau Jawa. Tujuan lain dari iklan Ultra Milk adalah untuk mempromosikan acara amal ini kepada anak-anak sekolah yang didatangi oleh mobil Ultra Milk, agar anak-anak tersebut ikut berpatisipasi dalam acara amal ini. Keunikan dari iklan Ultra Milk Shake To Care yang berdurasi 15 detik ini adalah dari sisi produksi nya yang berjangka waktu kurang lebih 1 bulan dari Februari - Maret 2015 tetapi di televisi hanya tayang 15 detik saja. Sehingga untuk para pemasang iklan (klien) harus mendistribusikan iklan nya ke televisi-televisi yang sesuai dengan segmentasi target pasar dengan iklan yang mereka produksi, serta ada kalanya untuk membeli slot-slot kosong untuk iklan di jam-jam prime time. Dan tujuan positif dari iklan ini yaitu mengajak para remaja khususnya anak-anak SMA untuk ikut berpatisipasi di event ini dengan

4 menyumbangkan uang mereka untuk Yayasan Indonesia Mengajar. Dengan kata lain, mereka ikut turut serta membantu masalah pendidikan di Indonesia yaitu masalah biaya. Selain itu, iklan ini mempunyai sisi visual yang menarik, colorfull dan ceria yang sesuai dengan target pasarnya yaitu untuk para remaja. METODOLOGI Pada penelitian ini yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Bogdan dan Taylor (Moleong,2014: 3) mengemukakan bahwa penelitian kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata- kata tertulis maupun lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Jenis penelitian analisis proses produksi iklan ini termasuk dalam jenis penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif kualitatif adalah penelitian yang menggambarkan keadaan atau kondisi yang sebenarnya dan data yang diperoleh berasal dari fakta-fakta yang tampak sebagaimana keadaan sebenarnya. Objek penelitian ini adalah iklan Ultra Milk Shake To Care yang merupakan produk dari PT. Ultra Jaya. Iklan ini diproduksi oleh rumah produksi KOI Films pada periode Februari - Maret Dalam pembuatan iklan ini bekerja sama dengan advertising agency Flying Giraffe. Teknik pengumpulan data yaitu wawancara merupakan alat rechecking atau pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang diperoleh sebelumnya. Teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian kualitatif adalah wawancara semiterstruktur (semistructure interview) yang termasuk dalam kategori in-depth interview, dimana dalam pelaksanaannya lebih bebas bila dibandingkan dengan wawancara terstuktur. Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain. Maka dari itu penulis memakai coding untuk dapat menganalisis data yang terdiri dari open coding, axial coding dan selective coding. Dalam keabsahan data sendiri, penelitian ini menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik dimana menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber dengan berbagai teknik pengumpulan data. Data dari beberapa sumber terdebut kemudian dideskripsikan, dikategorisasikan, mana pandangan yang sama, yang berbeda, dan mana spesifik dari tiga sumber data tersebut. Data yang telah dianalisis akan menghasilkan kesimpulan yang selanjutnya akan diminta kesepakatan (member check) dengan beberapa sumber data tersebut. HASIL DAN BAHASAN Dari hasil wawancara penulis mengenai proses produksi iklan Ultra Milk Shake To Care dari proses praproduksi, produksi, hingga tahap pasca produksi dengan informan diatas, terlihat sesama informan secara keseluruhan mempunyai cara pandang yang sama dan sekali-kali terdapat perbedaan jawaban dikarenakan mereka mempunyai tanggung jawab masing-masing sesuai dengan peran mereka. Hal itu yang membuat iklan Ultra Milk Shake To Care ini menarik dan terlihat berbeda. KOI Films merupakan salah satu PH (production house) yang telah memproduksi dan menghasilkan banyak iklan internasional dan nasional yang menarik dan kreatif, serta telah bekerjasama dan mempunyai hubungan baik dengan klien-klien internasional maupun nasional serta agency juga. Iklan-iklan yang telah mereka produksi tidak terlepas dari kerjasama tim yang kompak dan bertanggung jawab, kendala-kendala yang terjadi selama proses produksi iklan dapat diselesaikan dan diatasi dengan baik dan smooth (mulus). Iklan Ultra Milk Shake To Care merupakan iklan jenis FMCG (fast moving consumer goods) maksudnya adalah produk-produk yang cepat kejual seperti minuman ini.

5 Iklan ini mempunyai konsep dengan mengajak para remaja khususnya SMA untuk berdonasi melalui cara membeli susu yang dijual di mobil Ultra, kemudian setelah membeli mereka dipinjami jam, jam tersebut sebagai alat bantu devices yang dipasang di tangan mereka, kemudian mereka menggoyangkan (shake) tangan mereka dan jam tersebut akan terdeteksi oleh alat movement sensor dari Ultra, setiap goyangan mereka terdapat nilai rupiahnya. Disini Ultra bekerjasama dengan yayasan Indonesia Mengajar, milik Anies Baswedan. Jadi seluruh dana yang terkumpul akan didonasikan kepada yayasan ini. Yayasan Indonesia Mengajar ini adalah gerakan usaha untuk mengajak semua pihak untuk ambil bagian menyelesaikan masalah pendidikan di Indonesia dengan cara mengirimkan sarjana-sarjana pandai untuk mengajar sekolah dasar di berbagai daerah terpencil di Indonesia. Nanti nya mobil Ultra ini akan keliling sekolah SMA di pulau Jawa. Durasi iklan ini 15 detik, dan sudah disiarkan di beberapa TV nasional Indonesia serta cinema dan event seperti konser musik. Praproduksi iklan Ultra Milk Shake To Care ini bermula dari pemasang iklan (klien) yang mempunyai ide iklan lalu menghubungi advertising agency, kemudian agency yang membuat konsep dituangkan ke dalam board agency. Setelah itu agency melakukan proses pitching, pitching adalah memilih dari sekian kandidat PH (production house) yang cocok dari spesifikasi sutradara nya, budget itu. Setelah itu ada job confirmation dari agency dan terpilih lah KOI Films. Kemudian ada initial brief dari pihak agency untuk konsep nya seperti apa, kebutuhannya, tanggal syuting, tanggal tayang, yang boleh dan tidak dalam iklan ini dan pertimbangan lainnya. Setelah itu semua selesai kemudian sutradara bekerja dengan tim nya mulai dari casting talent yang sesuai dengan kriteria anak remaja, berpenampilan baik dan dapat dilatih untuk goyang (dancing). Disini talent juga di casting berdasarkan board yang telah dibuat oleh sutradara, jadi pihak klien dan agency juga bisa menilai ekspresi mereka seperti apa, gaya nya, cocok atau tidak dengan iklan ini. Ada juga yang namanya racky, disini mengecek lokasi syuting yang dilakukan oleh kru lokasi, sutradara dan astrada. Setelah itu ada workshop dance yang dilakukan oleh koreografer. Kegiatan itu semua dibuat dalam booklet, booklet adalah pencatatan kegiatan yang dilakukan sampai nanti proses produksi berlangsung yang akan dipresentasikan pada PPM (pre production meeting), dalam PPM hadir 3 pihak yaitu klien, advertising agency, dan PH. PPM dalam iklan ini dilakukan 2 kali, dikarenakan revisi dan kemauan dari klien, karena dalam produksi iklan semua hal harus disetujui terlebih dahulu oleh klien. Dalam booklet ini berisi tentang konsep dari agency & sutradara (director s board), waktu syuting, pencahayaan, lokasi, kandidat talent yang telah di casting, dance choreography, art reference & design tentang set property nanti di lokasi syuting, pemilihan busana yang cocok untuk talent karena ini untuk remaja anak-anak SMA maka busana yang terpilih ada macam-macam seragam sekolah, ada refererensi dari seragam anak Jepang, Amerika, dan lain-lain. Serta jadwal produksi, mulai dari praproduksi, produksi hingga pasca produksi iklan ini. Praproduksi ini berlangsung selama 13 hari dan waktunya telah disesuaikan oleh klien, advertising agency, dan PH. Tahap selanjutnya adalah produksi atau syuting yang berlangsung selama seharian dari mulai proses persiapannya sampai tahap akhirnya, dimulai dari jam 4 pagi sampai 11 malam. Disini semua kru ada sutradara, produser, executive producer, DoP (director of photography), asisten sutradara, talent coordinator, unit production manager, make-up artist, wardrobe stylish, art director dan klien, advertising agency juga ikut turut serta hadir pada syuting ini. Dibutuhkan kerjasama tim yang cukup baik agar proses syuting berjalan dengan lancar dan sempurna, dibutuhkan juga ketepatan waktu dan tanggung jawab dari masing-masing divisi. Syuting iklan ini dilakukan dari pagi hingga malam hari. Pada tahap akhir adalah tahap pasca produksi yaitu editing, dalam iklan terbagi menjadi offline editing, color grading, online editing, serta audio mixing atau final mixing. Tahap pasca produksi ini berlangsung selama 10 hari. Off line editing adalah proses penggabungan gambar cut-to-cut, membangun cerita, termasuk pemilihan gambar dan transisinya. Setelah itu, dilanjutkan ke post-audio untuk membuat musik sesuai dengan referensi yang diinginkan dan merekam voice over. Dan Color Grading merupakan proses menyelaraskan warna yang diinginkan, warna yang diperlukan diangkat dan warna yang

6 tidak perlu dibuang. Online editing, yakni pencahayaan gambar, disamakan dan ditambah efek tertentu termasuk narasi dan efek suara. Dalam online editing, ada juga divisi Graphic Design yang membuat teks, kemasan, efek animasi yang berbentuk visual. Dan Audio mixing (final mixing), yakni untuk menyelaraskan gambar dan efek suara. Setelah itu semua selesai dari post-audio dimasukkan ke dalam kaset betacam, betacam adalah bentuknya semacam CD (compact disk) yang dikirimkan ke advertising agency untuk di proses ke klien dan didistribusikan ke stasiun TV. Bicara mengenai sebuah proses tentunya tidak terlepas dari hambatan-hambatan yang ada dan hambatan-hambatan yang dihadapi pada saat keseluruhan proses produksi iklan Ultra Milk Shake To Care tidak tergolong serius dikarenakan semuanya sudah direncanakan dengan matang dan kerjasama tim yang bertanggung jawab, cepat, dan tepat waktu juga menjadi faktor utama pada produksi ini. Bekerjasama dengan klien dan advertising agency yang sudah mempunyai hubungan baik dengan KOI Films juga. Tetapi sebuah proses pasti ada kendala atau hambatan yang terjadi dan beberapa kendala yang terjadi dalam proses produksi ini, seperti pada saat praproduksi sulitnya mencari lokasi yang pas karena untuk sekolah tetapi ingin yang terlihat enak secara visual, kemudian juga masalah perizinan lokasi. Dan pada saat syuting, karena memang berdasarkan konsep dilakukan pada siang hari tetapi kondisi yang terjadi hari syuting cuaca sangat panas sekali sehingga seluruh kru dan talent harus panas-panasan tetapi talent tetap harus terlihat oke di kamera. Dan untuk tahap pasca produksi nya mempunyai kendala pada saat pemilihan tanggal untuk editing, dikarenakan masalah dana maka harus berpindah-pindah post-house, tetapi kendala itu semua tidak dijadikan kendala yang terlalu serius. Proses produksi iklan ini berjalan lancar. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan penelitian yang dilakukan dalam mengetahui gambaran proses produksi iklan Ultra Milk Shake To Care oleh KOI Films, dapat diambil kesimpulan bahwa: 1. Tahap Praproduksi a. Dimulai dari sutradara membuat konsep iklan berdasarkan board dari agency, kemudian di dalam konsep tersebut terdapat rincian lokasi, wardrobe, pencahayaan latar, waktu syuting, jadwal produksi, koreography, kandidat talent, contoh musik yang akan dipakai. b. Semua itu dipresentasikan di PPM (pre-production-meeting) dan disini hadir ketiga pihak dari klien, advertising agency, dan PH. 2. Tahap Produksi a. Dilaksanakannya eksekusi yaitu syuting dari pagi hingga malam hari waktunya, disini tahap pengambilan gambar berlangsung. Dari konsep yang telah dibuat oleh sutradara diwujudkan menjadi adegan nyata yang diperankan oleh talent di depan kamera. b. Sebelum pengambilan gambar berlangsung, wajah talent di make-up terlebih dahulu dan digunakan wardrobe yang sesuai dengan situasi adegan. 3. Tahap Pasca Produksi a. Dimulai proses editing, yaitu memilih gambar/adegan-adegan yang dibutuhkan kemudian menggabungkan potongan-potongan adegan tersebut menjadi sebuah cerita yang sesuai dengan konsep yang telah dibuat oleh sutradara. b. Kemudian dilanjutkan merekam voice over, dan ditambahkan efek-efek tertentu, seperti animasi visual, teks, kemasan. c. Setelah itu, digabungkan menjadi satu keseluruhan menyelaraskan gambar dan efek suara. Saran Berdasarkan simpulan diatas, maka penulis juga memberikan beberapa saran yang di harapkan berguna bagi penelitian selanjutnya, KOI Films dalam memproduksi iklan seterusnya dan masyarakat luas. Berikut adalah saran yang diberikan : 1. Mempertahankan dan meningkatkan kinerja tim KOI Films

7 2. Untuk mengetahui proses produksi iklan, harus mengetahui alur prosesnya oleh karena itu jika terjun ke lapangan langsung sudah memiliki pengetahuan yang cukup. 3. Memperkirakan dengan matang estimasi waktu yang cukup dalam mengerjakan suatu project iklan. 4. Meningkatkan komunikasi antar tim agar tidak terjadi kesalahpahaman. 5. Memperkirakan masalah apa saja yang akan terjadi pada saat proses produksi berlangsung dan membuat perencanaan cadangan apabila terjadi suatu hal yang tidak diinginkan. 6. Bersikap bertanggung jawab terhadap suatu pekerjaan yang telah diberikan dan bijaksana dalam mengambil keputusan. REFERENSI Ardianto, Elvinaro. Bambang Q-Anees. (2014). Filsafat Ilmu Komunikasi. Bandung : PT Simbiosa Rekatama Media Ardianto, Elvinaro. Komala L. Kalinah S. (2012). Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Edisi Revisi. Bandung : PT Simbiosa Rekatama Media Belch, E, George. Belch, E, Michael. (2009). Advertising and Promotion: An Intergrated Marketing Communications Perspective. New York : McGraw-Hill/Irwin Cangara, Hafied. (2006). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada Emzir. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada Fandy, Tjiptono. (2008). Strategi Pemasaran. Yogyakarta : Andi Harjanto, Rudy. (2009). Prinsip-Prinsip Periklanan. Jakarta : Dewan Perguruan Periklanan Indonesia Jefkins, Frank. (1997). Periklanan. Edisi Ketiga. Jakarta: PT Erlangga Kotler, Philip. (2005). Manajemen Periklanan Konsep dan Applikasinya di Indonesia. Jakarta : PT Erlangga Moleong, L.J. (2014). Metodologi Penelitian Kualitatif. Edisi Revisi. Bandung : PT Rosda Morissan. (2013). Manajemen Media Penyiaran Strategi Mengelola Radio dan Televisi. Edisi Revisi. Jakarta : PT Kencana Morissan. (2014). Periklanan Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta : PT Kencana Nazir. (2009). Metode Penelitian. Bogor : PT Ghalia Indonesia Nurudin. (2014). Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta : PT Rajawali Pers Sugiyono. (2007). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Alfabeta West, Richard. Turner, Lynn. (2009). Introducing Communication Theory. Jakarta : PT Salemba Humanika Yin, Robert, K. (2014). Studi Kasus Desain & Metode. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada Yusuf, Muri. (2014). Metode Penelitian. Jakarta : Kencana

8 Zettl, Herbert. (2012). Television Production Handbook + Workbook 11 th Edition. New York : Wadsworth Cengage Learning Jurnal Gracelia, Marisca. (2013). Analisis Proses Produksi Video Klip Nidji LIBERTY & VICTORY Oleh Guava Production. Universitas Bina Nusantara, Jakarta. Neads, Carl. (2006). Journal Of Education Television. Liverpool University. Prakoso, Setio, Nugroho. (2012). Peran Editor Dalam Proses Pasca Produksi Iklan Commercial INTERNAL Metro TV. Universitas Mercubuana, Jakarta. Rozanova, Julia. (2006). Behind the Screen: The Role of State-TV Relationships in Russia, Alberta University. Wulandari, Nuke. (2013). Analisis Proses Produksi Film Televisi Kebaya Hilang Cintapun Datang Di MNC Pictures. Universitas Bina Nusantara, Jakarta. Website KOI Films Diakses pada tanggal 12 Mei 2015 dari Indonesia Mengajar Diakses pada tanggal 12 Mei RIWAYAT PENULIS Corry Aprilia Utami lahir di Jakarta pada 12 April Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Ilmu Komunikasi Pemasaran peminatan Broadcasting pada tahun 2015.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya periklanan adalah bagian dari kehidupan industri modern, dan hanya bisa ditemukan di Negara-negara maju atau Negara-negara yang tengah mengalami perkembangan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan pada bab sebelumnya mengenai Event Topping Off Kampus Alam Sutera, maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Metode publikasi yang

Lebih terperinci

STRATEGI BINUS TV DALAM MENINGKATKAN KUALITAS SIARAN JURNAL 19

STRATEGI BINUS TV DALAM MENINGKATKAN KUALITAS SIARAN JURNAL 19 STRATEGI BINUS TV DALAM MENINGKATKAN KUALITAS SIARAN JURNAL 19 Guntamas Halim Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia Abstrak TUJUAN PENELITIAN ialah untuk mengetahui bagaimana strategi produksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebuah hasil karya seni bunyi dalam bentuk lagu atau komposisi musik

BAB I PENDAHULUAN. sebuah hasil karya seni bunyi dalam bentuk lagu atau komposisi musik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Musik dapat dikatakan sebagai bahasa universal. Musik merupakan sebuah hasil karya seni bunyi dalam bentuk lagu atau komposisi musik melalui unsur-unsur

Lebih terperinci

PROSES Sebagai rumah produksi layanan penuh, kami menyediakan semua dukungan produksi, dari hulu hingga hilir.

PROSES Sebagai rumah produksi layanan penuh, kami menyediakan semua dukungan produksi, dari hulu hingga hilir. PROSES Sebagai rumah produksi layanan penuh, kami menyediakan semua dukungan produksi, dari hulu hingga hilir. MODERN DAY PRODUCTION COMPANY & CONTENT STUDIO Riset Goal Penonton Ide Setelah mendapatkan

Lebih terperinci

ACCOUNT MANAGEMENT Modul ke: Fakultas Fakultas Ilmu Komunikasi Program Studi Periklanan dan Komunikasi Pemasaran

ACCOUNT MANAGEMENT Modul ke: Fakultas Fakultas Ilmu Komunikasi Program Studi Periklanan dan Komunikasi Pemasaran Modul ke: ACCOUNT MANAGEMENT Proses Produksi Iklan pada Media Tradisional dan Media Baru SUHENDRA, S.E., M.Ikom Fakultas Fakultas Ilmu Komunikasi Program Studi Periklanan dan Komunikasi Pemasaran www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN 3.1 Proses Pelaksanaan Umum Di sebuah stasiun televisi, Department Production and Facilities adalah pusat segala produksi acara televisi di dalam lingkungan internal televisi,

Lebih terperinci

Produksi suatu program acara terdiri atas tiga bagian utama, yaitu: 1. Praproduksi (perencanaan) 2. Produksi (eksekusi program out door/in door) 3.

Produksi suatu program acara terdiri atas tiga bagian utama, yaitu: 1. Praproduksi (perencanaan) 2. Produksi (eksekusi program out door/in door) 3. Produksi suatu program acara terdiri atas tiga bagian utama, yaitu: 1. Praproduksi (perencanaan) 2. Produksi (eksekusi program out door/in door) 3. Pasca Produksi (penyuntingan program) 1. Menemukan Ide/gagasan

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA

BAB IV PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA BAB IV PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA A. Deskripsi Kegiatan Kuliah Kerja Media (KKM) Selama melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Media, penulis didampingi oleh Ine Yudhawati selaku PA (production assistant)

Lebih terperinci

PERAN PRODUSER DALAM PROGRAM BERITA INDONESIA TERKINI DI LPP TVRI

PERAN PRODUSER DALAM PROGRAM BERITA INDONESIA TERKINI DI LPP TVRI PERAN PRODUSER DALAM PROGRAM BERITA INDONESIA TERKINI DI LPP TVRI TEGUH HERI SANDI Universitas Bina Nusantara Jl Rawa Papan Rt04/003 no 17 A (081219701890) Dosen Pembimbing : Drs. Raden Damianus Cosmas

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PENCIPTAAN KARYA

TUGAS AKHIR PENCIPTAAN KARYA TUGAS AKHIR PENCIPTAAN KARYA Tugas Akhir Penciptaan Karya merupakan perwujudan konsep dan ide berdasarkan teori-teori yang telah diterima oleh Mahasiswa selama melaksanakan tugas Perkuliahan. Penciptaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia saat ini, keberadaan televisi dengan fungsi dan karakteristiknya

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia saat ini, keberadaan televisi dengan fungsi dan karakteristiknya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi sudah menjadi alat komunikasi yang efektif didalam masyarakat Indonesia saat ini, keberadaan televisi dengan fungsi dan karakteristiknya membuat televisi

Lebih terperinci

BAB III. GAMBARAN UMUM RUMAH PRODUKSI dan PERLAKUAN PPN ATAS PENYERAHAN PRODUK RUMAH PRODUKSI

BAB III. GAMBARAN UMUM RUMAH PRODUKSI dan PERLAKUAN PPN ATAS PENYERAHAN PRODUK RUMAH PRODUKSI BAB III GAMBARAN UMUM RUMAH PRODUKSI dan PERLAKUAN PPN ATAS PENYERAHAN PRODUK RUMAH PRODUKSI A. Gambaran Umum Usaha Rumah Produksi 1. Perkembangan Usaha Kemunculan usaha rumah produksi atau biasa disebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau seluruh khalayak dengan menggunakan media. Menurut Wibowo 1 iklan atau

BAB I PENDAHULUAN. atau seluruh khalayak dengan menggunakan media. Menurut Wibowo 1 iklan atau 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Iklan adalah proses penyampaian pesan atau informasi kepada sebagian atau seluruh khalayak dengan menggunakan media. Menurut Wibowo 1 iklan atau periklanan

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA. penelitian ini adalah bagaimana proses produksi iklan di radio mandiri yang dimulai dari

BAB III PENYAJIAN DATA. penelitian ini adalah bagaimana proses produksi iklan di radio mandiri yang dimulai dari BAB III PENYAJIAN DATA Pada bab ini peneliti menyajikan data yang diperoleh dari hasil wawancara proses produksi iklan di radio mandiri 98,3 FM Pekanbaru. Adapun yang menjadi kajian dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media massa adalah jembatan informasi bagi masyarakat, dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media massa adalah jembatan informasi bagi masyarakat, dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Media massa adalah jembatan informasi bagi masyarakat, dengan media massa masyarakat dapat mengetahui apa saja yang sedang terjadi disekitarnya. Media massa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tipe dari penelitian ini adalah penelitian yang bersifat deskriptif, dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tipe dari penelitian ini adalah penelitian yang bersifat deskriptif, dengan 52 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe dari penelitian ini adalah penelitian yang bersifat deskriptif, dengan pendekatan kualitatif. Dalam penelitian dengan pendekatan kualitatif, data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian skripsi ini, tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian skripsi ini, tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Pada penelitian skripsi ini, tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan analisis kualitatif. Penelitian deskriptif

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. sesuai dengan tujuannya program tersebut dibuat. Program news feature adalah

BAB IV PENUTUP. sesuai dengan tujuannya program tersebut dibuat. Program news feature adalah BAB IV PENUTUP Sebuah stasiun televisi membutuhkan karya karya kreatif setiap hari untuk mengisi slot jam tayangnya. Karya karya program televisi yang dibuat harusnya sebuah program yang berbeda, unik,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sampaikan. Dan Komunikasi juga bisa dilakukan secara langsung (tatap muka) maupun melalui

BAB I PENDAHULUAN. sampaikan. Dan Komunikasi juga bisa dilakukan secara langsung (tatap muka) maupun melalui BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi adalah Suatu proses penyampaian informasi atau pesan yang dilakukan dari pihak satu kepihak lainya serta memahami makna atau mempunyai makna yang sama saat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membuat setiap orang melakukan berbagai bentuk komunikasi, seperti

BAB I PENDAHULUAN. membuat setiap orang melakukan berbagai bentuk komunikasi, seperti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap individu berusaha untuk mengenal dan mencari jati dirinya, mengetahui tentang orang lain, dan mengenal dunia luar atau selalu mencari tahu mengenai

Lebih terperinci

PROSES PRODUKSI PROGRAM HOT SPOT DI GLOBAL TV DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PROGRAM

PROSES PRODUKSI PROGRAM HOT SPOT DI GLOBAL TV DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PROGRAM PROSES PRODUKSI PROGRAM HOT SPOT DI GLOBAL TV DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PROGRAM Rey Erlingga Binus University, Jakarta, Indonesia, 11480 ABSTRAK Tujuan Penelitian : Tujuan dari penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas komunikasi karena komunikasi merupakan bagian penting dari sistem dan tatanan kehidupan sosial manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. makhluk sosial sangatlah penting untuk bisa berkomunikasi secara global

BAB I PENDAHULUAN. makhluk sosial sangatlah penting untuk bisa berkomunikasi secara global BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era yang sudah semakin maju ini, perkembangan teknologi dan komunikasi membuat semua lapisan masyarakat dunia mengikuti perkembangan tersebut dan menjadikan mereka

Lebih terperinci

BAB 5 EVALUASI. Gambar 5.1 Editing imovie

BAB 5 EVALUASI. Gambar 5.1 Editing imovie BAB 5 EVALUASI 5.1 Editing dan Mixing Setelah selesai tahapan pra produksi dan tahapan produksi maka tahapan selanjutnya adalah pasca produksi. Dimana dalam tahapan pasca produksi ini adalah sebuah tahapan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tiap individu di dunia. Musik menemani kegiatan sehari-hari dan menjadi

BAB I PENDAHULUAN. tiap individu di dunia. Musik menemani kegiatan sehari-hari dan menjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Penelitian Pada jaman sekarang, musik sudah menjadi nafas dan teman sejati tiap individu di dunia. Musik menemani kegiatan sehari-hari dan menjadi bagian dari momen

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Program Urban Street Food merupakan program feature yang sudah ada di televisi saat ini. Program Urban Street Food merupakan program food & travel yang dikemas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terdahulu, perubahan dalam berkomunikasi terus berkembang dari waktu ke

BAB I PENDAHULUAN. terdahulu, perubahan dalam berkomunikasi terus berkembang dari waktu ke 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan proses komunikasi telah dimulai dari nenek moyang kita terdahulu, perubahan dalam berkomunikasi terus berkembang dari waktu ke waktu. Kemajuan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN ISI PROGRAM PESBUKERS DI ANTV DALAM MENYAJIKAN TAYANGAN YANG MEMATUHI REGULASI PENYIARAN

PENGEMBANGAN ISI PROGRAM PESBUKERS DI ANTV DALAM MENYAJIKAN TAYANGAN YANG MEMATUHI REGULASI PENYIARAN PENGEMBANGAN ISI PROGRAM PESBUKERS DI ANTV DALAM MENYAJIKAN TAYANGAN YANG MEMATUHI REGULASI PENYIARAN SHANDY ARISAPUTRA 1401081936 Binus University, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27 Kebon Jeruk Jakarta Barat,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses kerja unit dalam pengiriman pesan-pesannya dari suatu tempat ke tempat

BAB I PENDAHULUAN. proses kerja unit dalam pengiriman pesan-pesannya dari suatu tempat ke tempat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media televisi sebagai media komunikasi massa adalah mengutamakan suatu proses kerja unit dalam pengiriman pesan-pesannya dari suatu tempat ke tempat lainnya saat yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada orang lain secara timbal balik. tertentu, yang akhirnya semakin meningkatkan kebutuhan-kebutuhan pada

BAB I PENDAHULUAN. kepada orang lain secara timbal balik. tertentu, yang akhirnya semakin meningkatkan kebutuhan-kebutuhan pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejarah perkembangan kehidupan manusia di dunia tidak terlepas dari proses komunikasi, dimulai sejak perolehan bahasa dan tulisan yang digunakan sebagai alat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan penelitian ini adalah penelitian yang bersifat deskriptif dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan penelitian ini adalah penelitian yang bersifat deskriptif dengan 0 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Pendekatan penelitian ini adalah penelitian yang bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Dalam penelitian dengan pendekatan kualitatif data

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada dasarnya masyarakat adalah penggarap informasi. kebutuhan semata tetapi sudah menjadi keharusan bagi masyarakat luas.

BAB I PENDAHULUAN. pada dasarnya masyarakat adalah penggarap informasi. kebutuhan semata tetapi sudah menjadi keharusan bagi masyarakat luas. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa adalah jembatan informasi bagi masyarakat, dengan media massa masyarakat dapat mengetahui apa yang terjadi diluar lingkungannya. Media massa baik cetak

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1 Kesimpulan Pada awalnya Coffee Toffee Surabaya juga melakukan kegiatan perencanaan komunikasi pemasaran sebelum menjalankan program promosi. Perencanaan komunikasi pemasaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Komunikasi merupakan salah satu unsur utama dalam segala kegiatan kehidupan manusia, baik secara pribadi maupun kelompok. Komunikasi sangat erat kaitannya dengan segala

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menarik, atau bahkan sama sekali tidak menarik, sehingga kita tidak pernah ingat

BAB I PENDAHULUAN. menarik, atau bahkan sama sekali tidak menarik, sehingga kita tidak pernah ingat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perkembangan periklanan di Indonesia akhir-akhir ini semakin pesat dan maju. Setiap saat kita selalu dipenuhi oleh tampilan ratusan iklan baik di televisi,

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA. penjelasan-penjelasan mendetail beserta sumber-sumber teoritis yang berkaitan

BAB III TINJAUAN PUSTAKA. penjelasan-penjelasan mendetail beserta sumber-sumber teoritis yang berkaitan BAB III TINJAUAN PUSTAKA Dalam Bab III, Tinjauan Pustaka, penulis akan menerangkan tentang penjelasan-penjelasan mendetail beserta sumber-sumber teoritis yang berkaitan dengan Pengerjaan Iklan Layanan

Lebih terperinci

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PROGRAM MUSIK DALAM MENINGKATKAN JUMLAH PENGIKLAN DI SOLO RADIO FM NASKAH PUBLIKASI

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PROGRAM MUSIK DALAM MENINGKATKAN JUMLAH PENGIKLAN DI SOLO RADIO FM NASKAH PUBLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PROGRAM MUSIK DALAM MENINGKATKAN JUMLAH PENGIKLAN DI SOLO RADIO FM NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Gelar Sarjana S-1 Jurusan Ilmu Komunikasi

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Kuliah : DESAIN PERIKLANAN TV Semester : VI Kode : - SKS : 4 Jurusan : Desain Komunikasi Visual Dosen : Anton Rosanto Kompetensi : Mahasiswa mampu membuat karya iklan

Lebih terperinci

BAB V EVALUASI. Gambar 5.1 Final Cut Pro

BAB V EVALUASI. Gambar 5.1 Final Cut Pro 64 BAB V EVALUASI 5.1 Editing dan Mixing Setelah melewati proses pra produksi dan produksi, tahap selanjutnya adalah pasca produksi. Dalam tahap ini shooting dan stock shoot diseleksi dan di pisahkan sesuai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Manusia tidak akan pernah terlepas dari komunikasi. Dimanapun kita, apapun yang kita lakukan, dan bagaimana bentuknya, kita pasti melakukan proses komunikasi dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Media massa merupakan sarana untuk menyampaikan informasi kepada

BAB 1 PENDAHULUAN. Media massa merupakan sarana untuk menyampaikan informasi kepada BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Media massa merupakan sarana untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat. Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesanpesan dari sumber kepada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PENELITIAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PENELITIAN Di jaman modern ini, masyarakat dapat dengan mudah dan menerima suatu informasi dari berbagai media massa. Media massa adalah alat-alat dalam komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Televisi mempunyai peranan bagi kehidupan masyarakat, sebagai sarana mendapatkan informasi, hiburan, pendidikan dan referensi. Daya tarik utama televisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adanya berbagai media (channel) yang berguna dalam menyampaikan pesan.

BAB I PENDAHULUAN. adanya berbagai media (channel) yang berguna dalam menyampaikan pesan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan media komunikasi pada era modern ini memungkinkan orang-orang di seluruh dunia untuk dapat berkomunikasi. Hal ini terjadi karena adanya berbagai media

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Abdul Muis. Jurnalistik, Hukum dan Komunikasi Massa : Menjangkau Era Cybercommunication Millennium Ke Tiga. Jakarta

DAFTAR PUSTAKA. Abdul Muis. Jurnalistik, Hukum dan Komunikasi Massa : Menjangkau Era Cybercommunication Millennium Ke Tiga. Jakarta DAFTAR PUSTAKA Abdul Muis. Jurnalistik, Hukum dan Komunikasi Massa : Menjangkau Era Cybercommunication Millennium Ke Tiga. Jakarta. 2001. Askurifai Baksin, Jurnalistik Televisi, Bandung, 2006. Burhan Bungin.Data

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. game berjalan beriringan, dan para desainer saling bersaing secara kreatif. Fakta

BAB I PENDAHULUAN. game berjalan beriringan, dan para desainer saling bersaing secara kreatif. Fakta BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Inovasi dinamika teknologi dan industri multimedia kini telah berkembang pesat. Industri multimedia seperti desain brand, pembuatan video, dan pembuatan game berjalan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK. Dalam hal ini, praktikan bekerja pada Divisi Creative Production untuk program

BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK. Dalam hal ini, praktikan bekerja pada Divisi Creative Production untuk program BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK Dalam hal ini, praktikan bekerja pada Divisi Creative Production untuk program tayangan Professor Cilik. Praktikan bekerja pada bagian perencanaan pra production, creative production

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak. Ada empat macam golongan media, antara lain media antarpribadi,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Tugas karya akhir atau program sebelumnya. 1. Wisata Malam *Traveling ke tempat tempat yang eksotis

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Tugas karya akhir atau program sebelumnya. 1. Wisata Malam *Traveling ke tempat tempat yang eksotis BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Tugas karya akhir atau program sebelumnya NO Judul Program Isi Program 1. Wisata Malam *Traveling ke tempat tempat yang eksotis *Dipresenteri oleh satu presenter laki laki yang

Lebih terperinci

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATIONS - II

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATIONS - II Modul ke: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATIONS - II Memilih Media Fakultas ILMU KOMUNIKASI SUGIHANTORO, S.Sos, M.IKom. Program Studi MARKETING COMMUNICATIONS & ADVERTISING www.mercubuana.ac.id Hal-Hal yang

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI Pada Bab III, Landasan Teori, penulis akan menjelaskan secara teoritis mengenai promosi, jenis, tujuan promosi,. 3.1 Pengertian, Tujuan, dan Jenis Promosi Promosi merupakan suatu

Lebih terperinci

BAB III KONSEP PERANCANGAN. Tujuan peneliti dalam film dokumenter SENJANG ini, peneliti ingin

BAB III KONSEP PERANCANGAN. Tujuan peneliti dalam film dokumenter SENJANG ini, peneliti ingin 48 BAB III KONSEP PERANCANGAN 3.1 Tujuan Komunikasi Tujuan peneliti dalam film dokumenter SENJANG ini, peneliti ingin menunjukan mengaplikasikan teori yang sudah penulis pelajari sebelumnya. Melalui produksi

Lebih terperinci

Program. TatapMuka. Kode MK. Broadcasting A31415EL. Abstract. Kompetensi

Program. TatapMuka. Kode MK. Broadcasting A31415EL. Abstract. Kompetensi MODUL PERKULIAHAN TV PROGRAMMING PRODUKSI PROGRAM TELEVISI Fakultas Ilmu Komunikasi Program Studi Broadcasting TatapMuka 03 Kode MK A31415EL DisusunOleh Gunanto Abstract Kompetensi Pembahasan Suatu program

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. adalah tipe penelitian deskriptif, dengan pendekatan kualitatif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. adalah tipe penelitian deskriptif, dengan pendekatan kualitatif. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Tipe penelitian yang akan digunakan dalam program ini (Planet Remaja) adalah tipe penelitian deskriptif, dengan pendekatan kualitatif. Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stasiun televisi menayangkan berbagai jenis program acara setiap harinya dalam jumlah yang banyak dan beragam. Ada program berita yang terbagi menjadi hardnews dan

Lebih terperinci

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATIONS - II

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATIONS - II Modul ke: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATIONS - II Aktivitas Promosi (1) Fakultas ILMU KOMUNIKASI SUGIHANTORO, S.Sos, M.IKom. Program Studi MARKETING COMMUNICATIONS & ADVERTISING www.mercubuana.ac.id Pemahaman

Lebih terperinci

BAB II PROFILE PERUSAHAAN

BAB II PROFILE PERUSAHAAN BAB II PROFILE PERUSAHAAN 2.1 Sejarah BCTV (Bussiness Channel Television) adalah salah satu televisi lokal di Surabaya, Indonesia. Memulai siarannya pada tanggal 7 Juli 2009 mulai pukul 08.00 24.00 WIB

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa pada saat ini sangat berpengaruh untuk mempengaruhi persepsi, pikiran serta tingkah laku masyarakat. Media massa pada saat ini sangat berpengaruh untuk

Lebih terperinci

II. METODE PERANCANGAN

II. METODE PERANCANGAN II. METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS (State of Art) Para kreator film 8 detik saat ini sudah mulai banyak memproduksi karya nya. Durasi yang singkat membuat siapapun bias membuat film 8 detik. Namun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. interaksi. Komunikasi dapat di lakukan secara verbal yaitu suatu bentuk

BAB I PENDAHULUAN. interaksi. Komunikasi dapat di lakukan secara verbal yaitu suatu bentuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Komunikasi pada dasarnya terjadi dalam berbagai konteks kehidupan. Komunikasi yang merupakan sebagai syarat dalam kehidupan manusia itu sangat penting, hal

Lebih terperinci

Modul ke: Departemen Program. Fakultas FIKOM. Andi Fachrudin, M.Si. Program Studi Broadcasting.

Modul ke: Departemen Program. Fakultas FIKOM. Andi Fachrudin, M.Si. Program Studi Broadcasting. Modul ke: Departemen Program Fakultas FIKOM Andi Fachrudin, M.Si. Program Studi Broadcasting www.mercubuana.ac.id Departemen Program Televisi memiliki posisi penting bagi pemasar karena media ini menyajikan

Lebih terperinci

ANALISIS PERAN PRODACTION ASSISTANT DALAM PROSES PRODUKSI PROGRAM MUSIC REGGAE DI TVRI. Yunelly Rianda Raisya Sihombing LC51.

ANALISIS PERAN PRODACTION ASSISTANT DALAM PROSES PRODUKSI PROGRAM MUSIC REGGAE DI TVRI. Yunelly Rianda Raisya Sihombing LC51. UNIVERSITAS BINA NUSANTARA FAKULTAS EKONOMI DAN KOMUNIKASI Jurusan Komunikasi Pemasaran Skripsi Sarajan Ilmu Komunikasi Semester Ganjil tahun 2014/2015 ANALISIS PERAN PRODACTION ASSISTANT DALAM PROSES

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang berarti setiap manusia tidak dapat hidup sendiri dan sangat dianjurkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. yang berarti setiap manusia tidak dapat hidup sendiri dan sangat dianjurkan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Makhluk sosial memang merupakan istilah yang sangat tepat untuk manusia, yang berarti setiap manusia tidak dapat hidup sendiri dan sangat dianjurkan untuk dapat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi dalam kehidupan sehari-hari menjadi kebutuhan untuk bersosialisasi dengan individu atau masyarakat. Komunikasi menjadi sesuatu yang penting dalam kehidupan.

Lebih terperinci

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATIONS - II

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATIONS - II Modul ke: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATIONS - II Merumuskan Tujuan Media Fakultas ILMU KOMUNIKASI SUGIHANTORO, S.Sos, M.IKom. Program Studi MARKETING COMMUNICATIONS & ADVERTISING www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang berkembang dalam

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang berkembang dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang berkembang dalam bidang teknologi dan informasi, hampir semua masyarakat baik yang berada di daerah pekotaan maupun yang

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. menambah wawasan serta pengalaman dalam dunia kerja yang sesungguhnya. Selain itu, penulis

BAB V PENUTUP. menambah wawasan serta pengalaman dalam dunia kerja yang sesungguhnya. Selain itu, penulis BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dengan adanya kegiatan Kuliah Kerja Media (KKM) ini sangat berguna bagi penulis dalam menambah wawasan serta pengalaman dalam dunia kerja yang sesungguhnya. Selain itu, penulis

Lebih terperinci

BRANDING HIPMI PEDULI JAWA TENGAH MELALUI KEGIATAN KOMUNIKASI STRATEGIS. Abstrak

BRANDING HIPMI PEDULI JAWA TENGAH MELALUI KEGIATAN KOMUNIKASI STRATEGIS. Abstrak BRANDING HIPMI PEDULI JAWA TENGAH MELALUI KEGIATAN KOMUNIKASI STRATEGIS Abstrak Tugas akhir berupa karya bidang ini dilatarbelakangi oleh badan organisasi baru dibawah naungan HIPMI Jawa Tengah yaitu HIPMI

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. sebuah karya film. Tanpa manajemen yang diterapkan pada sebuah produksi

BAB IV PENUTUP. sebuah karya film. Tanpa manajemen yang diterapkan pada sebuah produksi BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Dalam pembuatan produksi sebuah film, pada dasarnya memiliki suatu rangkaian tahapan yang harus dilalui. Rangkaian tersebut akan membantu menentukan hasil proses produksi program

Lebih terperinci

BAB II PT. RADIO EKACITA SWARA BUANA (HARD ROCK FM BANDUNG)

BAB II PT. RADIO EKACITA SWARA BUANA (HARD ROCK FM BANDUNG) BAB II PT. RADIO EKACITA SWARA BUANA (HARD ROCK FM BANDUNG) 2.1 Sejarah Perusahaan Hard Rock FM Bandung dikelola oleh PT. Radio Ekacita Swara Buana berdiri dibawah naungan kelompok usaha MRA Group. Memperkenalkan

Lebih terperinci

Korelasi Penggunaan Media dengan Kepuasan Menonton Program Acara One Stop Football Pada Siswa Sekolah Sepak Bola Gelora Muda Yogyakarta

Korelasi Penggunaan Media dengan Kepuasan Menonton Program Acara One Stop Football Pada Siswa Sekolah Sepak Bola Gelora Muda Yogyakarta Korelasi Penggunaan Media dengan Kepuasan Menonton Program Acara One Stop Football Pada Siswa Sekolah Sepak Bola Gelora Muda Yogyakarta FX Okta Indrawan Satriya / Drs. M. Antonius Birowo, MA., Ph. D Program

Lebih terperinci

STRATEGI PRODUKSI PROGRAM FASHION JOURNEY DI MNC FASHION

STRATEGI PRODUKSI PROGRAM FASHION JOURNEY DI MNC FASHION STRATEGI PRODUKSI PROGRAM FASHION JOURNEY DI MNC FASHION Sisky Lupitha Rizal Putri Universitas Bina Nusantara Sisky.lupitha@gmail.com Pembimbing: D3655-Dra. Endang Setiowati, M.Si Abstract RESEARCH PUPOSES,knowing

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Media massa merupakan salah satu sumber informasi yang digunakan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Media massa merupakan salah satu sumber informasi yang digunakan dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Media massa merupakan salah satu sumber informasi yang digunakan dan banyak dipercaya oleh masyarakat. Masyarakat dapat melihat dunia tanpa harus keluar rumah,

Lebih terperinci

Account Management. KULIAH 2 Agen Periklanan. BERLIANI ARDHA, SE, M.Si. Life is really simple, but we insist on making it complicated.

Account Management. KULIAH 2 Agen Periklanan. BERLIANI ARDHA, SE, M.Si. Life is really simple, but we insist on making it complicated. Modul ke: Account Management KULIAH 2 Agen Periklanan Fakultas FIKOM BERLIANI ARDHA, SE, M.Si Program Studi MARKOM www.mercubuana.ac.id Life is really simple, but we insist on making it complicated. Confucius

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan suatu proses sosial yang sangat mendasar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan suatu proses sosial yang sangat mendasar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan suatu proses sosial yang sangat mendasar dan penting dalam kehidupan manusia. Dapat dikatakan mendasar karena, sikap individu baik yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. orang lain dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi.

BAB I PENDAHULUAN. orang lain dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi. 0 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Manusia di dalam kehidupannya harus berkomunikasi, artinya memerlukan orang lain dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi. Hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Mengelola bisnis media penyiaran merupakan salah satu bisnis yang paling

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Mengelola bisnis media penyiaran merupakan salah satu bisnis yang paling BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Mengelola bisnis media penyiaran merupakan salah satu bisnis yang paling sulit dan paling menantang dibandingkan dengan jenis industri lainnya. Mengelola media

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk bisa meraih rating share yang mencapai atau melebihi target.

BAB I PENDAHULUAN. untuk bisa meraih rating share yang mencapai atau melebihi target. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hiburan menjadi sesuatu hal yang penting di era globalisasi seperti sekarang ini. Media komunikasi berperan besar dalam menyajikan hiburan yang tidak hanya menarik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi mempunyai definisi yaitu sebuah transmisi sebuah pesan dari sumber kepada penerima, lebih dari 50 tahun konsep komunikasi dikemukakan olehn Harold Lasswell,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Iklan sebagai salah satu bagian dari Marketing Mix (Promotion) memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Iklan sebagai salah satu bagian dari Marketing Mix (Promotion) memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Iklan sebagai salah satu bagian dari Marketing Mix (Promotion) memiliki peranan yang tidak kalah penting dalam pemasaran suatu barang atau jasa. Salah satu peranan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era saat ini, masyarakat modern dituntut untuk mendapatkan sebuah informasi yang aktual dan akurat. Informasi tersebut dapat diperoleh melalui beberapa media penyiaran.

Lebih terperinci

BAB 5 EVALUASI. 5.1 Evaluasi Camera Person Evaluasi Audio

BAB 5 EVALUASI. 5.1 Evaluasi Camera Person Evaluasi Audio BAB 5 EVALUASI 5.1 Evaluasi Camera Person 5.1.1 Evaluasi Audio Audio yang sudah diambil pada saat syuting hingga akhir, ada sebagian audio yang bocor dan noise. Oleh karena itu camera person melaporkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Kekuatan audio dan visual yang diberikan televisi mampu

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Kekuatan audio dan visual yang diberikan televisi mampu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi adalah media massa yang sangat diminati dan tetap menjadi favorit masyarakat. Kekuatan audio dan visual yang diberikan televisi mampu merefleksikan kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jenis dan ragamnya, dari mulai drama, musik, olahraga, realita bahkan Fashion.

BAB I PENDAHULUAN. jenis dan ragamnya, dari mulai drama, musik, olahraga, realita bahkan Fashion. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman modern seperti ini industri hiburan kreatif sudah semakin banyak jenis dan ragamnya, dari mulai drama, musik, olahraga, realita bahkan Fashion. Semua hal tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Informasi telah menjadi kebutuhan dan telah menjadi komoditas penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Informasi telah menjadi kebutuhan dan telah menjadi komoditas penting dalam 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan jaman menuju masyarakat informasi, maka kebutuhan akan tekhnologi informasi dan komunikasi pun semakin meningkat. Informasi telah

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Ditengah persaingan antar merek dan produk yang terjadi pada saat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Ditengah persaingan antar merek dan produk yang terjadi pada saat 1 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 1.1 Kesimpulan Ditengah persaingan antar merek dan produk yang terjadi pada saat sekarang ini, strategi promosi merupakan salah satu jalan untuk memenangkan persaingan tersebut.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak terlepas dari iklan yang beredar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak terlepas dari iklan yang beredar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak terlepas dari iklan yang beredar di berbagai media, baik media elektronik maupun media cetak. Iklan dapat dilukis kan sebagai

Lebih terperinci

Adapun rumus yang digunakan (Sugiyono, 2001:19) adalah : harus sama dengan jumlah

Adapun rumus yang digunakan (Sugiyono, 2001:19) adalah : harus sama dengan jumlah Adapun rumus yang digunakan (Sugiyono, 2001:19) adalah : Χ 2 = Κ i= 1 ( f f ) o f h h 2 Dimana : 2 Χ = Chi Kuadrad f 0 = Frekuensi yang diobservasi f h = Frekuensi yang diharapkan Jumlah f 0 harus sama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri periklanan dunia saat ini berkembang semakin pesat. Dan

BAB I PENDAHULUAN. Industri periklanan dunia saat ini berkembang semakin pesat. Dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri periklanan dunia saat ini berkembang semakin pesat. Dan perkembangan yang terjadi sangat signifikan. Hal ini juga terjadi di Indonesia. Industri periklanan

Lebih terperinci

Account Management. KULIAH 5 Client Brief, Creative Brief dan Media Brief. BERLIANI ARDHA, SE, M.Si

Account Management. KULIAH 5 Client Brief, Creative Brief dan Media Brief. BERLIANI ARDHA, SE, M.Si Modul ke: Account Management KULIAH 5 Client Brief, Creative Brief dan Media Brief Fakultas FIKOM BERLIANI ARDHA, SE, M.Si Program Studi MARKOM www.mercubuana.ac.id Life is really simple, but we insist

Lebih terperinci

TANTANGAN PENGEMBANGAN INDUSTRI MAJALAH PADA ERA DIGITAL. Oleh: Tri Diah Cahyowati, MSi. Morissan, M.A

TANTANGAN PENGEMBANGAN INDUSTRI MAJALAH PADA ERA DIGITAL. Oleh: Tri Diah Cahyowati, MSi. Morissan, M.A TANTANGAN PENGEMBANGAN INDUSTRI MAJALAH PADA ERA DIGITAL Oleh: Tri Diah Cahyowati, MSi Morissan, M.A Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Mercu Buana, 2011 Abstrak: Industri majalah di Indonesia dewasa

Lebih terperinci

BAB V EVALUASI. 5.1 Editing dan Mixing

BAB V EVALUASI. 5.1 Editing dan Mixing BAB V EVALUASI 5.1 Editing dan Mixing Dalam tahap pasca produksi ini dilakukan tahap editing dan mixing. Hasil shooting yang sebelumnya dilakukan selama 3 hari, disortir dan dibuat list yang setelah itu

Lebih terperinci

PERAN SALES PROMOTION CAFE TIGA TJERET SURAKARTA

PERAN SALES PROMOTION CAFE TIGA TJERET SURAKARTA PERAN SALES PROMOTION CAFE TIGA TJERET SURAKARTA (Studi Deskriptif Kualitatif Peran Strategi Komunikasi Pemasaran pada Sales Promotion melalui Event di Cafe Tiga Tjeret Surakarta Terhadap Minat Beli Konsumen)

Lebih terperinci

ABSTRAK. kawasan/tempat, kuliner, dan tradisi yang ada di kota Semarang dan sekitarnya.

ABSTRAK. kawasan/tempat, kuliner, dan tradisi yang ada di kota Semarang dan sekitarnya. ABSTRAK Televisi memiliki potensi yang besar sebagai sarana untuk menyampaikan isu-isu sejarah yang cenderung membosankan melalui penyajian tayangan news feature, yang bertujuan menyampaikan informasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian mengenai Peran Director Of Photography Dalam Proses

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian mengenai Peran Director Of Photography Dalam Proses BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Penelitian mengenai Peran Director Of Photography Dalam Proses Produksi Film Gie, penulis melakukan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian studi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Film adalah gambar hidup, juga sering disebut movie (semula pelesetan

BAB 1 PENDAHULUAN. Film adalah gambar hidup, juga sering disebut movie (semula pelesetan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu bentuk komunikasi yang sangat berpengaruh dalam kehidupan sosial bermasyarakat adalah komunikasi melalu media massa seperti surat kabar, majalah,

Lebih terperinci

BAB IV TEKNIS PERANCANGAN DAN MEDIA. produksi yaitu media utama yang berupa motion graphic video.

BAB IV TEKNIS PERANCANGAN DAN MEDIA. produksi yaitu media utama yang berupa motion graphic video. BAB IV TEKNIS PERANCANGAN DAN MEDIA 4.1 Teknis Perancangan Pada perancangan film pendek ini media utamanya yaitu berupa motion graphic video yang akan didistribusikan dengan trailer melalui media pendukung

Lebih terperinci

DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG STUDI KEAHLIAN : TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PROGRAM STUDI KEAHLIAN : TEKNIK BROADCASTING KOMPETENSI KEAHLIAN :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut. Salah satu teknologi yang berkembang pesat yaitu media massa.

BAB I PENDAHULUAN. tersebut. Salah satu teknologi yang berkembang pesat yaitu media massa. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era modern seperti saat ini, teknologi berkembang sangat pesat sehingga masyarakat harus selalu mengikuti perkembangan teknologi tersebut. Salah satu teknologi

Lebih terperinci