BAB II SISTEM KOMUNIKASI SELULER
|
|
- Sonny Lesmana
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II SISTEM KOMUNIKASI SELULER 2.1 Sistem Komunikasi Seluler GSM GSM (Global System for Mobile Communication) adalah sebuah teknologi komunikasi selular yang bersifat digital. Teknologi GSM banyak diterapkan pada komunikasi bergerak, khususnya telepon genggam. Teknologi ini memanfaatkan gelombang mikro dan pengiriman sinyal yang dibagi berdasarkan waktu, sehingga sinyal informasi yang dikirim akan sampai pada tujuan. GSM dijadikan standar global untuk komunikasi selular sekaligus sebagai teknologi selular yang paling banyak digunakan orang di seluruh dunia. Sistem komunikasi GSM digunakan untuk memberikan layanan jasa telekomunikasi bagi pelanggan bergerak. Disebut sistem selular karena daerah layanannya dibagi-bagi menjadi daerah yang kecil-kecil disebut sel, sehingga GSM sendiri memiliki sifat pelanggan/pengguna layanan selular mampu bergerak secara bebas di dalam area layanan sambil berkomunikasi tanpa terjadi pemutusan hubungan [1]. 2.2 Arsitektur Jaringan GSM Global System for Mobile (GSM) adalah generasi ke dua dari standar sistem seluler yang tengah dikembangkan untuk mengatasi problem fregmentasi yang terjadi pada standar pertama di negara Eropa. Unsur-unsur yang utama arsitektur GSM ditunjukkan pada Gambar
2 Gambar 2.1 Arsitektur Jaringan GSM Jaringan GSM terdiri atas tiga sub sistem yaitu : Base Station Subsytem (BSS), Network Subsystem (NSS), Operation Subsystem (OSS) [2]. 1. Mobile Station (MS) Mobile Station (MS) adalah perangkat yang mengirim dan menerima sinyal radio. MS dapat berupa mobile handset atau personal digital assistant (PDA). MS terdiri dari mobile equipment (ME) dan subscriber identity module (SIM). ME berisi transceiver radio, display dan digital signal processor, SIM digunakan agar network dapat mengenali user. 2. Base Station Subsystem (BSS) Terdiri atas Base Station Controller dan Base Transceiver Station. Dimana fungsi dari BSS adalah mengontrol tiap tiap BTS yang terhubung kepadanya. Sedangkan fungsi dari BTS adalah untuk berhubungan langsung dengan MS dan 7
3 juga berfungsi sebagai pengirim dan penerima sinyal. a. Base Tranceiver Station (BTS) Base transceiver station (BTS) berfungsi sebagai interface komunikasi semua MS yang aktif dan berada dalam coverage area BTS tersebut. Di dalamnya termasuk modulasi signal, demodulasi, equalize signal dan error coding. Beberapa BTS terhubung pada satu Base Station Controller (BSC). Satu BTS biasanya mampu meng-handle komunikasi serentak. b. Base Station Controller (BSC) Base station controller (BSC) berfungsi mengatur koneksi BTS-BTS yang berada dalam kendalinya. Fungsi tersebut memungkinkan operasi seperti handover, cell site configuration, management of radio resources dan menyetelpower level dari frekuensi radio BTS. Pada jaringan GSM, BSC mengatur lebih dari 70 BTS. 3. Network Switching Subsystem (NSS) Network Switching Sub-system merupakan komponen utama switching jaringan GSM. NSS juga terdiri dari database yang dibutuhkan untuk data pelanggan dan pengaturan mobilitas. Fungsi utama dari NSS adalah mengatur komunikasi antara jaringan GSM dengan jaringan telekomunikasi lain. Komponen dari Network Switching Subsystem adalah: a. Mobile Switching Centre (MSC) Mobile Switching Centre (MSC) melakukan fungsi registrasi, autentifikasi, update lokasi user, billing service dan sebagai interface dengan jaringan lain. Selain itu MSC juga bertanggung jawab untuk call set-up, release, dan routing. 8
4 b. Visitor Location Register (VLR) Visitor location registerr (VLR) berisi informasi dinamis tentang user yang terkoneksi dengan mobile network termasuk lokasi user tersebut. VLR biasanya terintegrasi dengan MSC. Melalui MSC, mobile network terhubung dengan jaringan lain seperti PSTN ( public switched telephone network), ISDN (integrated service digital network), CSPDN (circuits switched public data network), dan PSPDN (packet switched public data network). c. Home Location register (HLR) Home location register (HLR) adalah elemen jaringan yang berisi detil dari setiap subscriber. Sebuah HLR biasanya mampu mengatur ratusan bahkan ribuan subscriber. Pada jaringan GSM, signaling berbasis pada protocol signaling system number 7 (SS7). Penggunaan SS7 dilengkapi dengan penggunaan protocol mobile application port (MAP). MAP digunakan untuk pertukaran informasi lokasi dan subscriber antara HLR dan elemen jaringan lainnya seperti MSC. Untuk setiap subscriber, HLR mengatur pemetaan antara international mobile subscriber identity (IMSI) dan mobile station ISDN number (MSISDN). d. Equipment Identity Register (EIR) Equipment identity register (EIR) merupakan data base yang berisi suatu daftar valid mobile equipment pada jaringan. Setiap mobile station diidentikasikan dengan international mobile equipment identity (IMEI). e. Authentication Center (AuC) 9
5 Authentication Center (AuC) merupakan data base proteksi yang menyimpan salinan dari kunci rahasia (secret key) yang terdapat pada setiap SIM card pelanggan. Proteksi ini digunakan untuk autentifikasi dan enkripsi pada channel radio. 4. Operations and Support System (OSS) Operation and support system (OSS) sering juga disebut dengan Operations and maintenance center (OMC) perannya cukup vital yakni memonitor operasionalnya jaringan dalam sistem serta melakukan fungsi konfigurasi remote.atau sebagai pusat pengendalian dan maintenance perangkat (network element) GSM yang terhubung dengannya. 2.3 Konsep Kanal Pada GSM Tiap slot waktu pada frame TDMA disebut physical channel. Karena itu ada 8 kanal fisik tiap frekuensi pembawa dalam GSM. Kanal fisik dapat mengakomodasi pembicaraan, data, atau informasi pensinyalan. Kanal fisik dapat membawa informasi berbeda, tergantung dari informasi yang baru dikirimkan. Informasi tersebut disebut sebagai logical channel. Kanal logika terdiri atas 2 kanal utama yaitu Control Channel (CCH) dan Traffic Channel (TCH) [3]. 1. Control Channel (CCH) Control Channel berfungsi sebagai kanal-kanal yang mengendalikan semua hubungan pensinyalan antara MS dengan BTS. Ketika MS dinyalakan, MS tersebut mencari BTS untuk berkoneksi. Saat MS menemukan frekuensi pembawa yang terkuat maka kanal yang diidentifikasi tersebut adalah Signalling Channel. 10
6 Signalling Channel terdiri atas 3 jenis, yaitu Broadcast Control Channel (BCCH), Common Control Channel (CCCH), dan Dedicated Control Channel (DCCH). 2. Traffic Channel (TCH) Setelah prosedur call set-up selesai pada kanal fisik kontrol, maka MS akan menggunakan kanal logika TCH. Ada 2 tipe TCH : a. TCH kecepatan penuh (full rate) yang memancarkan kecepatan 13 kbps. TCH kecepatan penuh menempati satu kanal fisik. b. TCH kecepatan menengah (half rate) yang memancarkan kecepatan 6,5 kbps. TCH kecepatan menengah, dapat berbagi satu buah kanal fisik dengan menggandakan kapasitas sel. Sistem yang paling baik kapasitas ke suaranya, diantara kedua sistem diatas yaitu TCH dengan kecepatan penuh. 2.4 Kelebihan dan Kelemahan Jaringan GSM Jaringan GSM digunakan oleh hampir semua lapisan masyarakat di seluruh dunia dibandingkan dengan jaringan lainnya. Karena jaringan ini memiliki keunggulan yaitu [4] : 1. Kualitas suara digital yang bagus 2. Adanya layanan prepaid calling, layanan ini memungkinkan orang-orang yang tidak bisa atau tidak ingin mengikat kontrak dengan suatu operator, dapat menggunakan layanan GSM. 3. Banyaknya vendor-vendor telepon seluler yang menyediakan ponsel berbasis 11
7 GSM semakin mempopulerkan GSM. 4. Penggunaan Quad-Band dalam sistem GSM sekarang ini memungkin kan roaming internasional, yang tentunya tergantung pada operator penyedia jasa GSM. 5. Perkembangan fitur-fitur ponsel berbasis GSM yang sangat cepat ikut mempengaruhi selera masyarakat. 6. Adanya fasilitas SMS (Short Message System) memungkinkan pengiriman berita dalam bentuk teks yang sangat murah. Selain memiliki keunggulan, jaringan GSM juga memiliki kelemahan yaitu: 1. Biaya pembangunan jaringan yang relatif mahal. 2. Belum adanya perjanjian antara sesama provider untuk menyamakan tarif diseluruh dunia 3. Rendahnya keamanan. 2.5 Kualitas Sinyal Unjuk kerja suatu sistem komunikasi tidak lepas dari pengaruh gangguan (noise). Noise akan selalu ada di antara pemancar dan penerima suatu sistem komunikasi. Dampak utama dari adanya noise adalah bit error (kesalahan bit) data yang diterima pada sisi penerima. Untuk sistem komunikasi digital, data sering disimbolkan dengan simbol 0 dan simbol 1. Bit error yang dimaksud adalah kesalahan data simbol 1 menjadi simbol 0 atau sebaliknya [5]. Terjadi bit error diukur dengan cara membandingkan data keluaran pada 12
8 sisi penerima dengan data asli pada sisi pengirim. Ketepatan pengiriman sinyal informasi dengan adanya pengaruh noise dapat diukur dengan average probability of simbol error atau biasa disebut bit error rate (BER). Bit Error Rate didefenisikan sebagai besarnya kesalahan bit data (bit error) keluaran pada sisi penerima dibandingkan dengan total data yang dikirimkan pada sisi pengirim. BER juga dapat didefenisikan sebagai berikut [5] BBBBBB = number of bit error total number of bit (2.1) BER berbanding terbalik dengan RxQual. Semakin tinggi nilai BER maka semakin jelek pula RxQual. Tabel 2.1 Menunjukkan hubungan RxQual dengan BER. Tabel 2. 1 Hubungan RxQual dengan BER [6] RxQual Bit Error Rate (BER) 0 BER < 0,2 % 1 0,2 % < BER < 0,4 % 2 0,4 % < BER < 0,8 % 3 0,8 % < BER < 1,6 % 4 1,6 % < BER < 3,2 % 5 3,2 % < BER < 6,4 % 6 6,4 % < BER < 12,8 % 7 12,8 % < BER Jika pada umumnya RxQual bernilai 0, maka kualitas jaringan dikatakan 13
9 sangat baik, karena bit error yang terjadi dalam 1 frame < 0,2 %. Namun jika RxQual bernilai 8, maka kualitas jaringan sangat buruk, dengan bit error yang terjadi > 12,8 % [6]. 2.6 Parameter Kualitas Panggilan pada Jaringan GSM Parameter kualitas panggilan pada jaringan GSM yang akan dibahas pada Tugas Akhir ini adalah RxLevel, RxQual, Successfull Call Ratio (SCR), Call Setup Success Rate, Block Call dan Drop Call. Berdasarkan parameter tersebut kualitas panggilan pada jaringan GSM akan dapat diketahui [7] RxLevel RxLevel adalah kuat sinyal penerimaan yang menyatakan besarnya sinyal yang diterima pada sisi penerima (mobile station). Nilai RxLevel merupakan suatu nilai yang menunjukkan level kekuatan sinyal, yang ditunjukkan dalam dalam rentang minus dbm. Semakin kecil nilai RxLevel (semakin besar minus dbm pada RxLevel), semakin lemah kekuatan sinyal penerimaan pada MS. Standar nilai RxLevel pada masing-masing provider berbeda. Pengukuran nilai RxLevel dapat digunakan dalam memperhitungkan besarnya redaman akibat rugi-rugi lintasn propagasi. Hal tersebut dikarenakan nilai RxLevel berpengaruh dalam penentuan level sinyal [8] RxQual RxQual merupakan tingkat kualitas sinyal penerimaan di mobile station 14
10 (MS), adalah kualitas sinyal suara (voice) yang diukur dalam BER. Nilai RxQual ini berfungsi sebagai penanda kualitas sinyal, apakah sudah bagus atau belum. Rentang nilai RxQual pada umumnya adalah antar 0 hingga 8, dimana nilai tersebut dipengaruhi oleh jumlah BER yang terjadi. Semakin besar nilai RxQual, maka semakin buruk kualitas sinyalnya. Pengukuran RxQual dapat digunakan untuk memverifikasi cakupan sitesite BS (base station) yang dipilih. Selain itu, dengan adanya nilai RxQual juga dapat diperlihatkan sebuah gambaran bagaimana cakupan yang bagus yang disediakan dari ste-site BS dan seberapa besar interferensi yang dihasilkan. Tidak ada standar yang ditetapkan untuk nilai RxQual dan setiap operator memiliki ambang yang berbeda-beda. Walaupun demikian, karena RxQual digunakan sebagai ukuran performansi hubungan antara MS (mobile station) dan BS (base station), maka perlu ditentukan RxQual minimum untuk mendapatkan performansi sistem yang memadai [8] Successfull Call Ratio (SCR) Succesfull call ratio merupakan perbandingan antar jumlah panggilan yang berhasil dengan jumlah call attempt. Disebut juga dengan tingkat keberhasilan panggil dari suatu pelanggan ke pelanggan lainnya [9]. SSSSSS = Jumlah call yang berhasil Jumlah call attemp x 100 % (2.2) 15
11 Adapun yang dimaksud dengan jumlah call yang berhasil adalah panggilan yang berhasil mendapat jawaban. Sedang yang dimaksud dengan call attempt adalah panggilan yang dibangkitkan sejak pelanggan mengangkat handset. Hambatan-hambatan yang dialami dalam meningkatkan SCR diantaranya : 1. Kesulitan memperbesar dimensi perangkat dengan teknologi lama (analog) 2. Kurang lancarnya signalling dari berbagai macam teknologi 3. Masih dominannya tingkah laku pelanggan yang menyebabkan banyaknya loss pada arah originating dan terminating [8] Call Setup Success Rate (CSSR) CSSR (Call Setup Success Rate) adalah nilai yang digunakan untuk mengukur tingkat ketersediaan jaringan dalam memberikan pelayanan, baik berupa voice call, video call maupun SMS. Dengan kata lain, membuka jalan untuk komunikasi. Melalui perhitungan nilai CSSR tersebut maka akan dapat diketahui seberapa handal jaringan dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan. Perhitungan nilai CSSR dapat kita lihat pada persamaan berikut ini [9]. CSSR = call setup (call setup +blocked call ) x 100 % (2.3) 2.7 EVENT Setelah kita mengetahui parameter-parameter yang digunakan untuk menentukan kualitas panggilan,maka kita akan menemukan event (kejadian) yang 16
12 merugikan bagi pelanggan pengguna jaringan GSM dan provider penyedia jaringan GSM tersebut. Event merupakan peristiwa-peristiwa yang terjadi saat panggilan berlangsung [5] Blocked Call Blocked call merupakan suatu kemampuan sistem untuk menolak melayani panggilan karena kanal yang tersedia sudah berisi (tingginya jumlah panggilan yang tidak sebanding dengan jumlah kanal yang tersedia). Block call terjadi karena tidak tersedianya saluran pada BTS (Occupancy). Ketidakmampuan sistem menghandle besarnya trafik pada saat-saat jam sibuk, sehingga BTS mengalami overload. Sedangkan Prosentase untuk nilai block call dapat dihitung dengan meggunakan rumus seperti menghitung dropped call yaitu sebagai berikut[9]: % BBBBBBBBBB CCCCCCCC = Block Call Call Attempt x 100 % (2.4) Adapun blocked call terdiri dari 3 jenis, yaitu: 1. Blocked Call Set Up, yaitu terjadinya banyak percobaan pengulangan melakukan panggilan. 2. Blocked Call Kanal Suara, yaitu jika panggilan datang sebagian tidak dapat dilayani karena mendapatkan kanal suara. 3. Blocked End-Office, yaitu trunk panggilan dari MSC ke end-office mulai meningkat dan jumlah terhubung ke end-office menjadi tidak mencukupi. 17
13 2.7.2 Dropped Call Dropped call adalah suatu kondisi dimana pembicaraan yang sedang berlangsung terputus sebelum pembicaraan tersebut selesai (panggilan yang jatuh setelah kanal bicara digunakan). Akibat dari dropped call ini menyebabkan ketidaknyamanan dalam berkomunikasi seluler. Dropped call dapat terjadi oleh berbagai hal yaitu [7] : 1. Rugi-rugi frekuensi radio 2. Co-Channel interferensi dan adjacent interferensi 3. Kegagalan handover sebagai akibat dari tidak terdapatnya trafik kanal pada sel tetangga atau neighbour cell. 4. Blank Spot DCR (Drop Call Rate) adalah parameter yang digunakan untuk mengukur kualitas jaringan dengan mengukur banyaknya peristiwa dropped calls yang terjadi saat panggilan sedang berlangsung. Perhitungan nilai DCR diberikan oleh persamaan berikut [9]. DDDDDD % = droped calls call establish x 100% (2.5) 2.8 G-Net Track G-Net Track adalah monitor jaringan nirkabel dan drive test untuk perangkat OS Android. Hal ini memungkinkan pemantauan dan pengambilan parameter jaringan seluler tanpa menggunakan peralatan khusus. G-Net Track dapat digunakan untuk mendapatkan wawasan yang lebih baik tentang jaringan 18
14 atau untuk mempelajari lebih lanjut tentang jaringan nirkabel bahkan dapat digunakan untuk memudahkan representasi rute saat bepergian. Menggunakan aplikasi ini dapat dengan mudah mengetahui masalah cakupan jaringan yang buruk, RxLevel rendah, uplink dan downlink throughput data rendah, kurangnya server dominan yang menyebabkan banyak reselections sel dan seringnya gangguan layanan, ketika memiliki banyak reselections antara sel-sel pada 3G dan 2G cakupan 3G lemah, panggilan diblokir, pemutusan panggilan. Adapun fungsi utama dari G-Net Track ini adalah mengukur parameter jaringan nirkabel, pengambilan nilai, diukur dalam teks dan file, menampilkan nilai yang terukur pada tampilan peta, menampilkan BTS dan melayani line sel pada tampilan peta [10] Item Tolls G-Net Track yang digunakan pada Android Pada G-Net Track ada lima tab dengan informasi yang berbeda, berikut ini adalah item tools yang ada pada software G-Net Track yaitu [10] : 1. CELL Tab CELL Tab menampilkan informasi jaringan dan geografis. Hal ini juga menunjukkan data log dari sel-sel yang melayani. Informasi yang diperlihatkan adalah: a. Operator : Nama operator nirkabel yang digunakan b. MCC (Mobile Country Code) : adalah kode khusus 3 digit untuk masingmasing negara c. MNC (Mobile Network Code) : adalah kode 2 atau 3 digit dan spesifik untuk 19
15 masing-masing operator didalam negeri d. LAC : adalah kode area lokasi, jaringan dibagi oleh area lokasi, dimana pelanggan yang dipanggil disemua sel secara bersamaan e. RNC (Radio Network Controller) : adalah ketika di 3G menunjukkan ID dari RNC data sel yang diambil saat itu f. Cell ID : adalah ID dari data sel g. Tipe : adalah modus jaringan teknologi (seperti GPRS, EDGE pada 2G atau UMTS, HSPA pada 3G, dll) h. Level : adalah kekuatan sinyal arus dalam dbm, untuk teknologi yang berbeda dan keterangan yang berbeda. RxLevel untuk 2G, 3G dan RSCP, RSRP untuk 4G. i. Qual : adalah kualitas sinyal jaringan. Untuk teknologi yang berbeda dan keterangan yang berbeda. RxQual untuk 2G, 3G dan Ecno untuk RSRQ untuk 4G. Nilai ini tidak ditampilkan oleh sebagian besar ponsel, hanya beberapa ponsel yang menampilkan. j. SNR (Signal to Noise Ratio) : adalah perbandingan sinyal dan kebisingan. Hal ini diukur hanya pada LTE k. CQI : adalah indikator kualitas saluran. Hal ini diukur hanya pada 4G l. Longitude : adalah lokasi longitude (bujur) dalam format desimal m. Latitude : adalah lokasi latitude (lintang) dalam format desimal n. Speed (Kecepatan) : adalah kecepatan arus kmph (km per hour) o. Accuracy (Akurasi) : adalah akurasi lokasi yang ditentukan. Penentuan lokasi didasarkan pada GPS atau network (menggunakan layanan 20
16 lokasi google, sel tetangga atau jaringan WiFi) p. Height (Tinggi) : adalah perbedaan antara ketinggian dan nilai-nilai dasar.ketinggian diukur dengan GPS. q. UL(UpLink) : adalah kecepatan transfer data dalam kbps r. DL(DownLink) : adalah Kecepatan transfer data dalam kbps s. Data : adalah data yang digunakan dalam jaringan, seperti jaringan mobile atau WiFi t. Phone State : adalah IDLE, Panggilan, Data. Transfer data aktif atau panggilan suara aktif jika idle. u. Serving Time : adalah waktu melayani sel dalam hitungan detik. Jika cell file digunakan baris ini juga menunjukkan nama sel yg melayani. v. Tabel Serving Time : adalah tabel yang menunjukkan tampilan log melayani perubahan sel dengan waktu perubahan dan dimana tingkat perubahan ini terjadi. Tabel ini juga menunjukkan sel waktu yang berguna untuk sel seleksi tempat yang sering dan kurangnya sel dominan. Selain itu juga untuk melihat tampilan hilangnya jangkauan jaringan dengan baris nilai tingkat yang sama yaitu NEI Tab NEI Tab menampilkan informasi tentang pengukuran sel tetangga. Ini terdiri dari dua tabel yaitu : a. Serving Table Cell : adalah menampilkan informasi tentang bagian dan tingkat id cell. Ketika pada kolom Cell ID 3G akan menunjukkan RNC-Cell ID dan PSC (Primer Scrambling Code) pada tampilan telepon. 21
17 b. Neighbour Table Cell : adalah menampilkan informasi tentang tingkat sel tetangga. Ketika pada 2G sel tetangga akan ditampilkan sebagai LAC dan Cell ID. Ketika pada 3G akan ditampilkan sebagai PSC. Pada bagian bawah NEI Tab adalah daerah dengan link ke alat lain yang tersedia pada situs ini. 3. Tab Map Tab Map menampilkan pandangan pengukuran geografis hte dan base station jaringan seluler. Pada baris pertama ada informasi tentang teknologi saat ini MCC, MNC, LAC, RNC, Cell ID, tingkat dan pengukuran kualitas. Pada baris kedua ada informasi tentang jarak untuk melayani sel. Informasi ini hanya tersedia jika dengan jaringan informasi sel dimuat. Pada baris ini juga informasi tentang GPS. Jika memiliki fix (warna hijau) atau tidak (warna merah), peta tersebut menunjukkan cell file daerah pandang sekitarnya dan pengukuran peta tematik yang dipilih (Level, Qual, Cell, DL Bit rate, UL Bit rate, Speed). Ada empat tombol yang tersedia yaitu: a. Tombol pertama adalah untuk mengubah pengukuran peta tematik b. Tombol Ekspor adalah pengukuran yang dipilih dalam format kml. Hal ini berguna untuk merekam juka fungsi logging belum diaktifkan. c. Tombol Screenshot adalah untuk menyimpan snapshot dari tampilan. Hal ini berguna untuk penghematan representasi gambar dari pengukuran. d. Tombol Clear adalah Membersihkan tampilan. Jika ada banyak poin dapat memperlambat tampilan peta dan lebih baik menghapus tampilan. 22
18 4. Tab INFO Tab INFO menyediakan informasi seperti berikut : a. Status Log adalah menunjukkan jika rekaman log telah dimulai atau tidak b. IMSI (International Mobile Subscriber Identity) adalah SIM Card yang berfungsi untuk memberikan informasi dalam rangka jejak yang berbeda yang harus dilakukan oleh operator jaringan. c. IMEI adalah ID hardware dari ponsel d. Current Operator adalah nama layanan operator yang digunakan e. Current Country adalah nama negara penyedia layanan seluler yang digunakan f. Home Operator adalah nama operator yang digunakan g. Home Country adalah negara home operator h. Is Roaming adalah menyatakan apakah ponsel sedang aktif atau tidak i. MSISDN adalah menyatakan nomor telepon user j. SD card adalah media penyimpanan kartu SD yang tersedia k. App Folder adalah folder root yang digunakan untuk file yang dikirim, dimana aplikasi folder G-Net Track nya tetap l. G-Net Track Version adalah versi terbaru dari aplikasi m. G-Net Track Code adalah nomor representasi dari versi aplikasi yang digunakan n. Android SDK adalah nonor OS versi android o. Device adalah nama perangkat p. Brand adalah merek handset 23
19 q. Device Manufacturer adalah perangkat produsen r. Device Model adalah model perangkat s. Build Number adalah perangkat lunak yang mendukung t. Voice sequence status adalah status urutan atau data urutan u. Voice Call adalah jumlah panggilan suara v. Successful Calls adalah jumlah panggilan yang berhasil mulai dari awal panggilan dimulai sampai panggilan selesai dilakukan w. Blocked Calls adalah jumlah panggilan suara yang diblokir x. Dropped Calls adalah jumlah panggilan suara yang gagal atau tidak berhasil dilakukan. 5. Tab Hard Drive Tab Hard Drive merupakan bagian bagian yang mewakili sel informasi utama dalam format nyaman dengan huruf-huruf besar. 2.9 Visual Basic 6.0 Visual Basic merupakan bahasa pemograman komputer yang bekerja dalam ruang lingkup Microsoft Windows. Bahasa pemograman adalah perintah-perintah atau instruksi yang dimengerti oleh komputer didalam melakukan tugas-tugas tertentu. Tampilan Visual Basic merupakan suatu lingkungan yang besar yang terdiri dari beberapa bagian, yang mana bagian ini memiliki sifat yaitu [11] : 1. Floating, dapat digeser ke posisisi mana saja, untuk menggeser elemen ke layar visual basic, dilakukan dengan cara mengklik dan menahan tombol mause pada judul (Title Bar) element tersebut, lalu menggeser ke posisi yang diinginkan. 2. Sizeable, dapat diubah-ubah ukurannya seperti halnya mengubah ukuran 24
20 jendela pada windows. Untuk mengubah ukuran elemen atau jendela dilakukan dengan mengklik dan menahan tombol mouse pada sisi (Border) jendela tersebut. Lalu mengubah ukurannya sesuai dengan yang diinginkan. 3. Dockable, dapat menempel pada bagian lain yang berdekatan. Untuk menempelkan layar Visual Basic ke elemen lainnya, cukup menempelkan sisi elemen tersebut ke sisi yang diinginkan. Visual Basic yang digunakan pada penulisan Tugas Akhir ini adalah Visual Basic 6.0 yang memiliki tampilan seperti pada Gambar 2.2. Gambar 2.2 LayOut Visual Basic 6.0 Keterangan Gambar : a. Main Menu Baris menu terletak pada baris atas pada IDE. Menu ini merupakan kumpulan perintah-perintah yang dikelompokkan dalam kriteria operasi yang dihasilkan. 25
21 b. Tool Bar Tool bar terdiri atas beberapa tombol untuk mengendalikan tampilan, seperti mengatur pemunculan jendela Properties, Project dan Form Layout c. Window Code Window code adalah jendela yang mengandung kode-kode program yang merupakan instruksi untuk aplikasi visual basic, pada window code terdapat dua fasilitas utama yaitu pemilihan object dan prosedur tempat penulisan kode program yang berada diantara kode private dan End Sub. d. Tool Box Tool Box adalah penyimpanan kontrol digunakan pada program yang dipasangkan pada form seperti Label. Setiap kontrol di tambahkan ke form dan menjadi objek yang dapat dibuat kode program. e. Project Explorer Project Explorer adalah jendela yang mengandung semua file yang terdapat pada aplikasi visual basic, yang digunakan pada proses pemrograman dan menyediakan akses ke File tersebut. Pada Project Explorer tersebut ditampilkan semua file yang terdapat pada Project yang sedang aktif atau terbuka. f. Property Windows Property Window adalah jendela yang semua mengandung semua informasi mengenai objek yang terdapat pada aplikasi program. Property adalah sifat dari sebuah objek misalnya namanya, warna, ukuran, posisi, atau sebagainya. g. Form Layout Form Layout adalah jendela yang menggambarkan posisisi dari Form yang 26
22 ditampilkan pada layar monitor. h. Immediate Window Immediate Window berguna untuk mencoba beberapa instruksi pada program window ini. Pada saat menguji program, window ini biasa digunakan sebagai window debug. 27
ANALISIS KUALITAS PANGGILAN DENGAN MENGGUNAKAN BAHASA PEMOGRAMAN VISUAL BASIC PADA JARINGAN. GSM PT. INDOSAT, Tbk
ANALISIS KUALITAS PANGGILAN DENGAN MENGGUNAKAN BAHASA PEMOGRAMAN VISUAL BASIC PADA JARINGAN GSM PT. INDOSAT, Tbk Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan sarjana (S-1)
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Komunikasi Seluler GSM GSM merupakan salah satu teknologi seluler yang banyak digunakan pada saat ini. GSM adalah generasi kedua dalam teknologi seluler yang menggunakan
Lebih terperinciBAB II TEORI PENUNJANG
BAB II TEORI PENUNJANG 2.1 Dasar-Dasar Jaringan GSM 2.1.1 Pengertian GSM Global System for Mobile Communication disingkat GSM adalah sebuah teknologi komunikasi selular yang bersifat digital. Teknologi
Lebih terperinciBAB II KOMUNIKASI BERGERAK SELULAR GSM
BAB II KOMUNIKASI BERGERAK SELULAR GSM Perkembangan sistem komunikasi GSM (Global System for Mobile communication) dimulai pada awal tahun 1980 di Eropa, dimana saat itu banyak negara di Eropa menggunakan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
4 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Arsitektur Jaringan GSM Sebuah jaringan GSM dibangun dari beberapa komponen fungsional yang memiliki fungsi dan interface masing-masing yang spesifik. MS BTS BSC TC MSC EIR
Lebih terperinciBAB II JARINGAN GSM. telekomunikasi selular untuk seluruh Eropa oleh ETSI (European
BAB II JARINGAN GSM 2.1 Sejarah Teknologi GSM GSM muncul pada pertengahan 1991 dan akhirnya dijadikan standar telekomunikasi selular untuk seluruh Eropa oleh ETSI (European Telecomunication Standard Institute).
Lebih terperinciBAB II ARSITEKTUR SISTEM CDMA. depan. Code Division Multiple Access (CDMA) merupakan salah satu teknik
BAB II ARSITEKTUR SISTEM CDMA 2. 1 Code Division Multiple Access (CDMA) Dalam perkembangan teknologi telekomunikasi telepon selular terutama yang berkaitan dengan generasi ke tiga CDMA merupakan teknologi
Lebih terperinciArsitektur Jaringan GSM. Pertemuan XIII
Arsitektur Jaringan GSM Pertemuan XIII Jaringan GSM adalah sistem yang terdiri dari beberapa sel/cell. Jangkauan area service sebuah cell (atau yang disebut coverage berbeda dari satu cell dengan cell
Lebih terperinciBAB II ASPEK TEKNIS JARINGAN GSM
BAB II ASPEK TEKNIS JARINGAN GSM 2.1 STRUKTUR FRAME GSM Sistem telekomunikasi GSM (Global System for Mobile communication) didasari oleh teknologi TDMA (Time Division Multiple Access), dimana sistem ini
Lebih terperinciBAB II TEKNOLOGI GSM DAN STANDAR PROTOKOL SMS
BAB II TEKNOLOGI GSM DAN STANDAR PROTOKOL SMS 2.1 Teknologi GSM Global System for Mobile Communication (GSM) merupakan standar yang paling dominan untuk sistem mobile phone di dunia saat ini. Jaringan
Lebih terperinciBAB II PENGENALAN SISTEM GSM. tersedianya kemudahan disegala bidang yang mampu menunjang usaha dibidang
BAB II PENGENALAN SISTEM GSM 2.1 Umum Di era modernisasi dan pembangunan yang terus meningkat menuntut tersedianya kemudahan disegala bidang yang mampu menunjang usaha dibidang industri, perbankan, pendidikan,
Lebih terperinciBAB 2. LANDASAN TEORI 2.1. Teknologi GSM GSM (Global System for Mobile Communication) adalah teknologi yang menyokong sebagian besar jaringan telepon seluler dunia. GSM telah menjadi teknologi komunikasi
Lebih terperinciTEKNOLOGI SELULER ( GSM )
TEKNOLOGI SELULER ( GSM ) GSM (Global System for Mobile communication) adalah suatu teknologi yang digunakan dalam komunikasi mobile dengan teknik digital. Sebagai teknologi yang dapat dikatakan cukup
Lebih terperinciPENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS CALL SETUP SUCCESS RATE (CSSR) PERFORMANCE PT. INDOSAT,
Makalah Seminar Kerja Praktek PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS CALL SETUP SUCCESS RATE (CSSR) PERFORMANCE PT. INDOSAT, Tbk SEMARANG Heri Setio Jatmiko (L2F 009 051), Ajub Ajulian Zahra M, ST. MT (197107191998022001)
Lebih terperinciANALISIS KUALITAS PANGGILAN MENGGUNAKAN BAHASA PEMROGRAMAN VISUAL BASIC PADA JARINGAN GSM
ANALISIS KUALITAS PANGGILAN MENGGUNAKAN BAHASA PEMROGRAMAN VISUAL BASIC PADA JARINGAN GSM Daniel Chandra, Naemah Mubarakah Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Arsitektur Sistem GSM (Global System for Mobile Communication) Sistem GSM Ericsson merupakan sistem telepon mobile yang terdiri dari beberapa band frekuensi yaitu GSM 900, GSM
Lebih terperinciGSM Attack (IMSI Catch and Fake SMS) Arif Wicaksono & Tri Sumarno
GSM Attack (IMSI Catch and Fake SMS) Arif Wicaksono & Tri Sumarno arif@rndc.or.id, tri.sumarno.sh@gmail.com Pendahuluan Pada kesempatan ini, saya bersama rekan akan memaparkan tentang serangan pada sebuah
Lebih terperinciDAFTAR ISTILAH. sistem seluler. Bit Error Rate (BER) : peluang besarnnya bit salah yang mungkin terjadi selama proses pengiriman data
DAFTAR ISTILAH ACK (acknowledgement ) : Indikasi bahwa sebuah data yang terkirim telah diterima dengan baik Adaptive Modulation and Coding (AMC) Access Grant Channel (AGCH) arrival rate for SMS message
Lebih terperinciBAB II TEORI DASAR. Public Switched Telephone Network (PSTN). Untuk menambah kapasitas daerah
BAB II TEORI DASAR 2.1 Umum Sistem komunikasi seluler merupakan salah satu jenis komunikasi bergerak, yaitu suatu komunikasi antara dua terminal dengan salah satu atau kedua terminal berpindah tempat.
Lebih terperinciANALISIS PERFORMANSI REHOMMING BR 9.0-EVOLUSION BSC (ebsc) PADA JARINGAN GSM PT TELKOMSEL DI MAKASSAR
ANALISIS PERFORMANSI REHOMMING BR 9.0-EVOLUSION BSC (ebsc) PADA JARINGAN GSM PT TELKOMSEL DI MAKASSAR (PERFORMANCE ANALYSIS REHOMMING BR-9.0 EVOLUSION BSC (ebsc) IN GSM NETWORK ON PT. TELKOMSEL MAKASSAR
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI 2.1 PENDAHULUAN
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PENDAHULUAN Sistem telekomunikasi GSM (Global System for Mobile communication) didasari oleh teknologi TDMA (Time Division Multiple Access), dimana menggunakan dua buah kanal
Lebih terperinciTUGAS AKHIR ANALISIS PENERAPAN BASEBAND HOPPING PADA SISTEM TELEKOMUNIKASI SELULER GSM DALAM MENINGKATKAN KEBERHASILAN PANGGILAN
TUGAS AKHIR ANALISIS PENERAPAN BASEBAND HOPPING PADA SISTEM TELEKOMUNIKASI SELULER GSM DALAM MENINGKATKAN KEBERHASILAN PANGGILAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Menyelesaikan Pendidikan
Lebih terperinciPerkembangan Teknolgi Wireless: Teknologi AMPS Teknologi GSM Teknologi CDMA Teknologi GPRS Teknologi EDGE Teknologi 3G, 3.5G Teknologi HSDPA, HSUPA
Perkembangan Teknolgi Wireless: Teknologi AMPS Teknologi GSM Teknologi CDMA Teknologi GPRS Teknologi EDGE Teknologi 3G, 3.5G Teknologi HSDPA, HSUPA TEKNOLOGI AMPS Analog mobile phone system(amps) dimulai
Lebih terperinciPEMANFAATAN PONSEL SEBAGAI PERANGKAT MONITORING JARINGAN GSM BERBASIS PERSONAL KOMPUTER
PEMANFAATAN PONSEL SEBAGAI PERANGKAT MONITORING JARINGAN GSM BERBASIS PERSONAL KOMPUTER Julham *) * ) Staf Pengajar Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Medan Abstrak GSM (Global System for Mobile Communication)
Lebih terperinciAnalisa Performansi Pengiriman Short Message Service (SMS) Pada Jaringan CDMA
Analisa Performansi Pengiriman Short Message Service (SMS) Pada Jaringan CDMA Martina Pineng *Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Indonesia Toraja Abstract- Short Message Service (SMS)
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 OVERVIEW SISTEM GSM (GLOBAL SYSTEM FOR MOBILE COMMUNICATION) Global System for Mobile Communication (GSM) merupakan salah satu trend teknologi seluler yang paling banyak digunakan
Lebih terperinciAnalisis Kualitas Sinyal GSM di Kecamatan Syiah Kuala Menggunakan Nokia Network Monitor
ISSN : 2088-9984 Seminar Nasional dan ExpoTeknik Elektro 2011 Analisis Kualitas Sinyal GSM di Kecamatan Syiah Kuala Menggunakan Nokia Network Monitor Rizal Munadi, Rahmat Saputra dan Hubbul Walidainy Jurusan
Lebih terperinciBAB II TEORI DASAR 2.1 GLOBAL SISTEM FOR MOBILE (GSM)
BAB II TEORI DASAR 2.1 GLOBAL SISTEM FOR MOBILE (GSM) Global Sistem For Mobile Communication (GSM) merupakan salah satu trend teknologi seluler yang paling banyak dipakai pada saat ini. GSM merupakan teknologi
Lebih terperinciTUGAS AKHIR ANALISA PERFORMANSI JARINGAN BTS GSM/DCS NOKIA DI SEKITAR AREA UNIVERSITAS MERCU BUANA
TUGAS AKHIR ANALISA PERFORMANSI JARINGAN BTS GSM/DCS NOKIA DI SEKITAR AREA UNIVERSITAS MERCU BUANA Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh Nama
Lebih terperinciKata kunci : GSM (Global System Mobile), KPI, CDR, seluler
Makalah Seminar Kerja Praktek PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS CALL DROP RATE (CDR) PERFORMANCE PT. INDOSAT, Tbk SEMARANG Hutama Arif Bramantyo (L2F 009 015), Ajub Ajulian Zahra M, ST. MT (197107191998022001)
Lebih terperinciPENGUKURAN KUALITAS SINYAL PADA JARINGAN GSM
PENGUKURAN KUALITAS SINYAL PADA JARINGAN GSM Damar Widjaja 1, Joseph Anthonyus 2 1,2 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Sanata Dharma Kampus III, Paingan, Maguwoharjo, Depok,
Lebih terperinciWIRELESS & MOBILE COMMUNICATION ARSITEKTUR JARINGAN SELULER
WIRELESS & MOBILE COMMUNICATION ARSITEKTUR JARINGAN SELULER Arsitektur jaringan seluler dibagi menjadi yaitu: 1. Generasi Kedua terdiri atas: SISTEM DECT (DIGITAL ENHANCED CORDLESS TELECOMMUNICATION) adalah
Lebih terperinciOleh : Budi Nugroho ( L2F )
MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK LOCATION UPDATE DAN MOBILE TERMINATING CALL YANG MELIBATKAN HLR ERICSSON Oleh : Budi Nugroho ( L2F007022 ) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Jl.
Lebih terperinci: RANCANG BANGUN SIMULASI ENKRIPSI PADA KOMUNIKASI GSM
Jurnal Teknik Elektro, Desember 2008 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Indonesia Rancang Bangun Simulasi Enkripsi Pada Komunikasi GSM Permadi Hudoyo Junramdlan Fakultas Teknik, Jurusan
Lebih terperinciBAB II SISTEM KOMUNIASI BERGERAK. internasional roaming.. Dengan GSM satelit roaming, pelayanan juga dapat
BAB II SISTEM KOMUNIASI BERGERAK 2.1 Sistem GSM GSM adalah sebuah sistem telekomunikasi terbuka dan berkembang secara pesat dan konstan. Keunggulan utamanya adalah kemampuannya untuk internasional roaming..
Lebih terperinciANALISIS DROP CALL PADA JARINGAN 3G PADA BEBERAPA BASE STATION DI KOTA MEDAN
ANALISIS DROP CALL PADA JARINGAN 3G PADA BEBERAPA BASE STATION DI KOTA MEDAN Donny Panggabean (1), Naemah Mubarakah (2) Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciImplementasi Short Message Service pada Jaringan GSM Menggunakan OpenBTS v 5.0
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi Terapan (SEMANTIK) 2015 303 Implementasi Short Message Service pada Jaringan GSM Menggunakan OpenBTS v 5.0 Dhipo A. Putra *), Moch. Fahru Rizal **),
Lebih terperinciBAB III METODA PENELITIAN
BAB III METODA PENELITIAN Langkah-langkah yang dilakukan pada penelitian ini adalah penentuan parameter performansi kualitas, pengukuran parameter tersebut pada jaringan BSS GSM, dan analisis data hasil
Lebih terperinciBAB IV ANALISA HASIL SIMULASI
BAB IV ANALISA HASIL SIMULASI Bab ini akan membahas tentang hasil analisa dari proses pengukuran Drive Test dengan menggunakan TEMS Investigation 8.0.4, akan dibahas juga hasil analisa coverage plot dengan
Lebih terperinciBAB III. KONFIGURASI MSC DAN MSS PT. INDOSAT, Tbk.
17 BAB III KONFIGURASI MSC DAN MSS PT. INDOSAT, Tbk. 3.1. Definisi MSC ( Mobile Switching Center ) Secara umum, fungsi MSC adalah mengontrol panggilan dari dan menuju sistem telepon maupun data yang lain.
Lebih terperinciAnalisis Peningkatan Kualitas dan Kapasitas Jaringan Seluler PT. XL Axiata pada Area Jawa Tengah bagian Utara melalui Proyek Swap dan Modernisasi
Analisis Peningkatan Kualitas dan Kapasitas Jaringan Seluler PT. XL Axiata pada Area Jawa Tengah bagian Utara melalui Proyek Swap dan Modernisasi Eva Yovita Dwi Utami 1, Pravita Ananingtyas Hanika 2 Program
Lebih terperinciPENGANTAR SISTEM KOMUNIKASI SELULER
PENGANTAR SISTEM KOMUNIKASI SELULER DASAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI YUYUN SITI ROHMAH, ST,.MT //04 OUTLINES A. Pendahuluan B. Frequency Reuse C. Handoff D. Channel Assignment Strategies //04 A. Pendahuluan
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. Global System for Mobile Communication (GSM) adalah sistem
5 BAB II DASAR TEORI 2.1 Teknologi Global System for Mobile Communications (GSM) 2.1.1 Definisi Global System for Mobile Communication (GSM) adalah sistem komunikasi yang digunakan untuk memberikan layanan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem selular GSM GSM (global system for mobile communication) GSM mulanya singkatan dari groupe special mobile adalah sebuah teknologi komunikasi selular yang bersifat digital.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Jaringan Dasar GSM (Global Service for Mobile Communication) Gambar 2.1 Hirarki Dasar GSM Pada dasarnya GSM yang melayani dan menyambungkan satu pelanggan ke pelanggan
Lebih terperinciBAB II SISTEM TELEKOMUNIKASI BERGERAK. AMPS (Advance Mobile Phone System) sampai ke GSM (Global System. bahkan 1900 MHz khusus di Amerika Utara.
BAB II SISTEM TELEKOMUNIKASI BERGERAK 2.1. Sistem Komunikasi Seluler GSM Dunia telekomunikasi sekarang ini diramaikan oleh berbagai macam teknologi seluler. Ada yang memanfaatkan basis analog seperti AMPS
Lebih terperinciBAB II ADAPTIVE MULTI-RATE (AMR)
BAB II ADAPTIVE MULTI-RATE (AMR) 2.1. Sejarah AMR Pada bulan Oktober 1997, ETSI (European Telecommunications Standards Institute) memulai suatu program standarisasi untuk mengembangkan sistem pengkodean
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Arsitektur Jaringan GSM (Global Service for Mobile Communication) Sebuah jaringan GSM dibangun dari beberapa komponen fungsional yang memiliki fungsi dan interface masing-masing
Lebih terperinciKUALITAS LAYANAN DATA PADA JARINGAN CDMA x EVOLUTION-DATA ONLY (EVDO)
KUALITAS LAYANAN DATA PADA JARINGAN CDMA 2000 1x EVOLUTION-DATA ONLY (EVDO) Eva Yovita Dwi Utami, Peni Listyaningsih KUALITAS LAYANAN DATA PADA JARINGAN CDMA 2000 1x EVOLUTION-DATA ONLY (EVDO) Eva Yovita
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI 2.1 Arsitektur Jaringan GSM
BAB II DASAR TEORI 2.1 Arsitektur Jaringan GSM Sebuah jaringan GSM dibangun dari beberapa komponen fungsional yang memiliki fungsi dan interface masing-masing yang spesifik. Secara umum jaringan GSM dapat
Lebih terperinciPENGANTAR TELEKOMUNIKASI
ARSITEKTUR SELULAR PENGANTAR TELEKOMUNIKASI SUSMINI INDRIANI LESTARININGATI, M.T ARSITEKTUR DASAR SISTEM GSM Air A MSC VLR M SC VLR HLR O & M Arsitektur Jaringan GSM terdiri dari 3 bagian utama : Radio
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH KAPASITAS LOCATION AREA CODE TERHADAP PERFORMANSI PADA JARINGAN 3G Cornelis Yulius Ganwarin, [1] Rendy Munadi [2], Asep Mulyana [3]
ANALISIS PENGARUH KAPASITAS LOCATION AREA CODE TERHADAP PERFORMANSI PADA JARINGAN 3G Cornelis Yulius Ganwarin, [1] Rendy Munadi [2], Asep Mulyana [3] 1,2,3 Fakultas Elektro dan Komunikasi, Institut Teknologi
Lebih terperinciANALISIS TRAFIK SUARA DAN UNJUK KINERJA JARINGAN GLOBAL SYSTEM FOR MOBILE
ANALISIS TRAFIK SUARA DAN UNJUK KINERJA JARINGAN GLOBAL SYSTEM FOR MOBILE Imelda Sricavitry Sihaloho, Naemah Mubarakah Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciTUGAS AKHIR PENGARUH KAPASITAS LOCATIONS AREA CODE (LAC) PADA KUALITAS CSSR YANG DIAMATI DI MSS PADA JARINGAN KOMUNIKASI BERGERAK GENERASI KE 3(3G)
TUGAS AKHIR PENGARUH KAPASITAS LOCATIONS AREA CODE (LAC) PADA KUALITAS CSSR YANG DIAMATI DI MSS PADA JARINGAN KOMUNIKASI BERGERAK GENERASI KE 3(3G) Diajukan untuk memnuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan
Lebih terperinciANALISIS UNJUK KERJA MULTI BAND CELL PADA GSM DUAL BAND
ANALISIS UNJUK KERJA MULTI BAND CELL PADA GSM DUAL BAND Budihardja Murtianta, Andreas Ardian Febrianto, Rosalia Widya Pratiwi ANALISIS UNJUK KERJA MULTI BAND CELL PADA GSM DUAL BAND Budihardja Murtianta,
Lebih terperinciBAB II SISTEM JARINGAN GSM DAN HANDOVER
BAB II SISTEM JARINGAN GSM DAN HANDOVER 2.1 Radio Sub System (RSS) Area yang diliput oleh sistem komunikasi bergerak dibagi dalam berbagai cell. Tiap cell memiliki Base Transceiver Station (BTS) yang menjamin
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Komunikasi Bergerak Seluler GSM Sistem komunikasi bergerak seluler adalah sebuah sistem komunikasi dengan daerah pelayanan dibagi menjadi daerah-daerah kecil yang disebut
Lebih terperinciBAB II SISTEM TELEKOMUNIKASI GSM. Global System for Mobile Communication (GSM) merupakan salah satu trend
BAB II SISTEM TELEKOMUNIKASI GSM Global System for Mobile Communication (GSM) merupakan salah satu trend teknologi seluler yang paling banyak dipakai pada saat ini. GSM merupakan teknologi seluler generasi
Lebih terperinciPENS SISTIM SELULER GENERASI 2 POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA By: Prima Kristalina
SISTIM SELULER GENERASI 2 By: Prima Kristalina POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA 2016 Overview Pengenalan Sistim Seluler Generasi 2 Arsitektur GSM Upgrade GSM (2G) to GPRS (2.5G) CDMA IS 95 Arsitektur
Lebih terperinciANALISIS KUALITAS VOICE CALL PADA JARINGAN WCDMA DENGAN DRIVE TEST MENGGUNAKAN TEMS INVESTIGATION
ANALISIS KUALITAS VOICE CALL PADA JARINGAN WCDMA DENGAN DRIVE TEST MENGGUNAKAN TEMS INVESTIGATION Sandy Pamungkas 11408025 Pembimbing : Dr. Hamzah Afandi, ST.,MT. Erma Triawati Ch,. ST.,MT. Latar Belakang
Lebih terperinciKONSEP DASAR SELULER. (DTG3G3) PRODI D3 TT Yuyun Siti Rohmah,ST.,MT
KONSEP DASAR SELULER TEKNIK TRANSMISI SELULER (DTG3G3) PRODI D3 TT Yuyun Siti Rohmah,ST.,MT A. Pendahuluan Yang mendasari perkembangan Keterbatasan spektrum frekuensi Efisiensi penggunaan spektrum frekuensi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Dunia telekomunikasi sekarang ini diramaikan oleh berbagai macam
BAB II 2.1. Sistem Komunikasi Seluler GSM Dunia telekomunikasi sekarang ini diramaikan oleh berbagai macam teknologi seluler. Mulai dari AMPS (Advance Mobile Phone System) sampai ke GSM (Global System
Lebih terperinci1.2 Arsitektur Jaringan GSM
1. Konsep Dasar Teknologi Selular System selular adalah system yang canggih sebab system ini membagi suatu kawasan dalam beberapa sel kecil. Hal ini digunakan untuk memastikan bahwa frekuensi dapat meluas
Lebih terperinciTUGAS AKHIR. Disusun oleh : Edy Hadiyanto
TUGAS AKHIR ANALISA ALARM 7745 (CHANNEL FAILURE RATE ABOVE DEFINED THRESHOLD) PADA BTS ( BASE TRANSCEIVER STATION ) NOKIA ULTRASITE DAN PENGARUHNYA TERHADAP PERFORMANSI TRAFIK DI BTS TERSEBUT. Disusun
Lebih terperinciBAB III ANALISIS MASALAH
BAB III ANALISIS MASALAH III.1 Analisis Umum Sistem SMS-Banking Secara umum, layanan SMS-Banking bertujuan untuk memberi kemudahan kepada nasabah dalam memperoleh informasi keuangan dan melakukan transaksi
Lebih terperinciMakalah Seminar Tugas akhir ANALISIS KUALITAS PANGGILAN PADA JARINGAN GSM MENGGUNAKAN TEMS INVESTIGATION
Makalah Seminar Tugas akhir ANALISIS KUALITAS PANGGILAN PADA JARINGAN GSM MENGGUNAKAN TEMS INVESTIGATION Anggit Praharasty Warassih *, Imam Santoso, S.T.,M.T. **, Yuli Christyono, S.T.,M.T. ** Jurusan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pada bab 3 ini akan dibahas mengenai metode penelitian yang dilakukan pada BTS-
23 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab 3 ini akan dibahas mengenai metode penelitian yang dilakukan pada BTS- BTS CDMA 20001x EVDO. Seperti yang sudah dijelaskan pada bab 2, BTS merupakan Access Point (AP)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu perkembangan teknologi yang demikian pesat adalah teknologi komunikasi data, baik melalui perangkat-perangkat mobile seperti handphone, PDA dan sebagainya,
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI 2.1 Arsitektur Jaringan GSM Pada dasarnya jaringan GSM terdiri dari 3 bagian utama yang memiliki fungsi yang berbeda-beda seperti yang ditunjukkan pada gambar 2.1, yaitu : Switching
Lebih terperinciAUTOMATIC METER READING (AMR) MENGGUNAKAN JARINGAN GLOBAL SYSTEM FOR MOBILE (GSM) SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI
Makalah Seminar Kerja Praktek AUTOMATIC METER READING (AMR) MENGGUNAKAN JARINGAN GLOBAL SYSTEM FOR MOBILE (GSM) SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI Fabianus Marintis Dwijayatno ( 21060110110067 ) Jurusan Teknik Elektro
Lebih terperinciTeknik Transmisi Seluler (DTG3G3)
Teknik Transmisi Seluler (DTG3G3) Yuyun Siti Rohmah, ST.,MT Dadan Nur Ramadan,S.Pd,MT Trinopiani Damayanti,ST.,MT Suci Aulia,ST.,MT KONSEP DASAR SISTEM SELULER 2 OUTLINES LATAR BELAKANG KONFIGURASI SEL
Lebih terperinciTeknik Transmisi Seluler (DTG3G3)
Teknik Transmisi Seluler (DTG3G3) Yuyun Siti Rohmah, ST.,MT Dadan Nur Ramadan,S.Pd,MT Trinopiani Damayanti,ST.,MT Suci Aulia,ST.,MT KONSEP DASAR SISTEM SELULER OUTLINES LATAR BELAKANG KONFIGURASI SEL PARAMETER
Lebih terperinciANALISIS MEKANISME REHOMING DAN REPARENTING PADA JARINGAN KOMUNIKASI SELULER GSM
ANALISIS MEKANISME REHOMING DAN REPARENTING PADA JARINGAN KOMUNIKASI SELULER GSM Putrantyono, Imam Santoso, Sukiswo. Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. H. Soedarto,SH,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi GSM (Global System for Mobile) merupakan salah satu teknologi yang paling banyak digunakan di seluruh dunia. Teknologi GSM juga merupakan sistem dengan jaringan
Lebih terperinciJurnal ICT Vol 3, No. 5, November 2012, hal AKADEMI TELKOM SANDHY PUTRA JAKARTA
Jurnal ICT Vol 3, No. 5, November 2012, hal 48-55 AKADEMI TELKOM SANDHY PUTRA JAKARTA ANALISA PERENCANAAN SITE BARU 3G APARTEMEN GANDARIA PT. XL AXIATA NUR RACHMAD, SYAH MAULANA IKHSAN 1 AKADEMI TELKOM
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2. 1 Komunikasi Bergerak Perkembangan sistem komunikasi dunia semakin marak dengan teknologiteknologi baru yang memudahkan manusia untuk berkomunikasi dimanapun, dengan siapapun dan
Lebih terperinciUniversal Mobile Telecommunication System
Universal Mobile Telecommunication System Disusun Oleh: Fikri Imam Muttaqin Kelas XII Tel 2 2010026 / 23 UMTS merupakan salah satau evolusi generasi ketiga (3G) dari jaringan mobile. Air interface yang
Lebih terperinciBAB III PARAMETER PERFORMANSI TRAFIK MULTIBAND CELL
BAB III PARAMETER PERFORMANSI TRAFIK MULTIBAND CELL 3.1. Sistem MBC Setelah band frekuensi BCCH telah diidentifikasi, perlu untuk memilih apakah ini harus di subcell UL atau subcell OL. BCCH dapat ditempatkan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA
BAB II LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1. OTP (One Time Password) Tujuan dari pembuatan OTP (password sekali pakai) adalah untuk mempersulit pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab dalam mengakses
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Subsistem base transceiver station (BTS)
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Subsistem base transceiver station (BTS) dalam sistem seluler mobile, wilayah geografis besar operator tersegmentasi ke arreas mungkin lebih kecil, yang disebut sebagai sel. Setiap
Lebih terperinciTUGAS AKHIR ANALISA MESSAGE ISUP TRUNK INTERKONEKSI INDOSAT-TELKOM PASKA MIGRASI GATEWAY INTERKONEKSI PSTN TELKOM SEMARANG
TUGAS AKHIR ANALISA MESSAGE ISUP TRUNK INTERKONEKSI INDOSAT-TELKOM PASKA MIGRASI GATEWAY INTERKONEKSI PSTN TELKOM SEMARANG Oleh Nurcholis 41406120074 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
Lebih terperinciANALISIS PERFORMANSI PADA JARINGAN GSM 900/1800 DI AREA PURWOKERTO
ANALISIS PERFORMANSI PADA JARINGAN GSM 900/1800 DI AREA PURWOKERTO Alfin Hikmaturokhman 1, Ali Muayyadi 1, Irwan Susanto 2, Andi Ulva T Wello 2 1 Program Magister Teknik Telekomunikasi IT Telkom Bandung
Lebih terperinciTUGAS AKHIR ANALISA KEY PERFORMANCE INDICATOR (KPI) 3RD CARRIER CELL PADA JARINGAN 3G
TUGAS AKHIR ANALISA KEY PERFORMANCE INDICATOR (KPI) 3RD CARRIER CELL PADA JARINGAN 3G Diajukan guna melengkapi sebagian syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun oleh : Nama : Dyan Tri
Lebih terperinciBAB II TEKNOLOGI GSM DAN PERTUMBUHAN PELANGGAN SELULER DI INDONESIA
BAB II TEKNOLOGI GSM DAN PERTUMBUHAN PELANGGAN SELULER DI INDONESIA 2.1 PERKEMBANGAN TELEKOMUNIKASI BERGERAK Perkembangan telekomunikasi bergerak (biasa disebut sebagai sistem generasi) dimulai dengan
Lebih terperinciBAB II TEKNOLOGI SELULER GSM. (Frequency Division Multiple Access), metode TDMA (Time Division Multiple
BAB II TEKNOLOGI SELULER GSM 2.1 Tinjauan Pustaka Metode akses telepon seluler ada tiga macam yaitu, metode akses FDMA (Frequency Division Multiple Access), metode TDMA (Time Division Multiple Access),
Lebih terperinciBab 9. Circuit Switching
1/total Outline Konsep Circuit Switching Model Circuit Switching Elemen-Elemen Circuit Switching Routing dan Alternate Routing Signaling Control Signaling Modes Signaling System 2/total Jaringan Switching
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2. 1 Global System for Mobile comunication (GSM) Global System for Mobile Communication (GSM) adalah sebuah standar global untuk komunikasi bergerak digital. GSM adalah nama dari
Lebih terperinciBAB III PEMODELAN BISNIS, DATA, DAN PROSES
BAB III PEMODELAN BISNIS, DATA, DAN PROSES 3.1 Pemodelan Bisnis Kehadiran ponsel pintar menjadi berperan penting dalam hubungan komunikasi dan akses terhadap informasi terkini menjadi lebih mudah dan praktis,
Lebih terperinciPERANGKAT SGSN R7 ( SERVING GPRS SUPPORTING NODE
Makalah Seminar Kerja Praktek PERANGKAT SGSN R7 (SERVING GPRS SUPPORTING NODE) SEBAGAI MEDIA PENGHUBUNG DALAM LAYANAN GPRS Mochamad Nur Taufiq ( L2F008057 ) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciBAB III DATA FAST TRAFFIC HANDOVER
BAB III DATA FAST TRAFFIC HANDOVER 3.1 Pemilihan Cell Untuk melihat perubahan yang terjadi dengan menggunakan fitur fast traffic handover ini dapat dilakukan dengan cara melakukan penelitian pada salah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.2 Awal Perkembangan GSM (Global System for Mobile Communications ) di
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.2 Awal Perkembangan GSM (Global System for Mobile Communications ) di Indonesia PT. Telekomunikasi Indonesia sebagai penyelenggara telekomunikasi terbesar di Indonesia telah mempersiapkan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Trafik Secara umum trafik dapat diartikan sebagai perpindahan informasi dari satu tempat ke tempat lain melalui jaringan telekomunikasi. Besaran dari suatu trafik telekomunikasi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Sistem standar 3G yang dipakai di Indonesia menggunakan teknologi WCDMA ( Wide Code Division Multiple Access ) dimana dengan teknologi ini memungkinkan kecepatan data mencapai 384
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN PARAMETER BSS UNTUK OPTIMALISASI BTS INDOOR
BAB III PERENCANAAN PARAMETER BSS UNTUK OPTIMALISASI BTS INDOOR 3.1 BTS INDOOR Berdasarkan data statistik yang ada, umumnya pengguna telepon selular di kota besar lebih banyak pada hari dan waktu jam kerja
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Literatur Para penulis di [1] menjelaskan bahwa algoritma self-organization network dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja jaringan secara keseluruhan dan mengurangi
Lebih terperinciOCHAN FRIMA SUGARA PURBA NIM :
SKRIPSI ANALISIS PERFORMANSI PENGIRIMAN SHORT MESSAGE SERVICE UNTUK PELANGGAN PRABAYAR PADA JARINGAN CDMA DI PT. TELKOM FLEXI MEDAN Diajukan untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan pendidikan sarjana
Lebih terperinciPenerapan Kriptografi dalam Sistem Keamanan SMS Banking
Penerapan Kriptografi dalam Sistem Keamanan SMS Banking Biyan Satyanegara / 13508057 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung
Lebih terperinciTeknologi Komunikasi Data Seluler. Adri Priadana ilkomadri.com
Teknologi Komunikasi Data Seluler Adri Priadana ilkomadri.com Telepon Seluler Telepon seluler adalah perangkat telekomunikasi elektronik yang mempunyai kemampuan dasar yang sama dengan telepon konvensional
Lebih terperinciD a t a b a s e M e n a r a T e l e k o m u n i k a s i. Page 26
LINGAI NYAMUK PUTIK TEMBURUN Page 26 TIANGAU TOWER PEMKAB KIABU TELAGA Page 27 3.6 ARSITEKTUR JARINGAN GSM Jaringan GSM disusun dari beberapa identitas fungsional: Mobile Station (MS), merupakan perangkat
Lebih terperinci1. MENGENAL VISUAL BASIC
1. MENGENAL VISUAL BASIC 1.1 Mengenal Visual Basic 6.0 Bahasa Basic pada dasarnya adalah bahasa yang mudah dimengerti sehingga pemrograman di dalam bahasa Basic dapat dengan mudah dilakukan meskipun oleh
Lebih terperinci