PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA
|
|
- Ade Muljana
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR : 1 TAHUN : 2004 SERI : E NOMOR : 1 PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 1 TAHUN 2004 T E N T A N G PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA NOMOR 3 TAHUN 1977 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURAKARTA Menimbang : 1. bahwa Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Surakarta Nomor 3 Tahun 1977 tentang Pendirian Perusahaan Daerah Air Minum Kotamadya Daerah Tingkat II Surakarta dipandang perlu adanya perubahan yang sesuai dengan perkembangan dan perubahan dinamika yang terjadi di masyarakat; 2. bahwa untuk maksud tersebut diatas, dipandang perlu untuk meninjau kembali dengan mengubah dan menyempurnakan
2 Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Surakarta Nomor 3 Tahun 1977 tentang Pendirian Perusahaan Daerah Air Minum Kotamadya Daerah Tingkat II Surakarta. Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kota Besar Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Daerah Istimewa Yogyakarta; 2. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1962 tentang Perusahaan Daerah (Lembaran Negara Tahun 1962 Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2387); 3. Undang-undang Nomor 11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 37, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3477); 4. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839); 5. Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Surakarta Nomor 3 Tahun 1977 tentang Pendirian Perusahaan Daerah Air Minum Kotamadya Daerah Tingkat II Surakarta; 6. Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Surakarta Nomor 3 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Cair. Dengan persetujuan DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA SURAKARTA M E M U T U S K A N Menetapkan : PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TI NGKAT I I SURAKARTA NOMOR 3 TAHUN 1977 TENTANG PENDI RI AN PERUSAHAAN DAERAH AI R MI NUM KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA. Pasal I
3 Beberapa ketentuan dalam Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Surakarta Nomor 3 Tahun 1977 Tentang Pendirian Perusahaan Daerah Air Minum Kotamadya Daerah Tingkat II Surakarta, diubah sebagai berikut : 1. Ketentuan pasal 1 dalam BAB I Tentang Ketentuan Umum diubah seluruhnya, sehingga pasal 1 seluruhnya menjadi berbunyi sebagai berikut : "Pasal 1 ( 1 ) Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kota Surakarta; 2. Pemerintah Kota adalah Pemerintah Kota Surakarta; 3. Walikota adalah Walikota Surakarta; 4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Surakarta yang selanjutnya disingkat DPRD; 5. Perusahaan adalah Perusahaan Daerah Air Minum Kota Surakarta; 6. Pelanggan adalah Pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum Kota Surakarta; 7. Badan Pengawas adalah Badan Pengawas Perusahaan Daerah Air Minum Kota Surakarta; 8. Direksi adalah Direksi Perusahaan Daerah Air Minum Kota Surakarta; 9. Unsur Pimpinan Staf adalah Unsur Pimpinan Staf Perusahaan Daerah Air Minum Kota Surakarta; 10. Pegawai adalah Pegawai Perusahaan Daerah Air Minum Kota Surakarta; 11. Pensiun adalah berakhirnya masa kerja sebagai pegawai sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; 12. Dana Pensiun adalah Dana Pensiun Pemberi Kerja yang selanjutnya disingkat DPPK atau Dana Pensiun Lembaga Keuangan yang sah yang selanjutnya disingkat DPLK; 13. Peraturan Dana Pensiun adalah Peraturan Dana Pensiun yang berisi ketentuan-ketentuan sebagai dasar penyelenggaraan Program Pensiun; 14. Air Minum adalah air bersih yang dipergunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat-syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak; 15. Limbah adalah semua jenis buangan yang mengandung kotoran baik berbentuk cair maupun padat dari rumah tangga; 16. Tarif adalah harga dalam rupiah yang harus dibayar oleh pelanggan untuk setiap pemakaian M3 ( Meter Kubik ) air bersih yang disalurkan melalui pipa distribusi oleh Perusahaan;
4 ( 2 ) Perusahaan adalah Badan Hukum yang kedudukannya sebagai Badan Hukum diperoleh dengan jalan berlakunya Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Surakarta Nomor 3 Tahun 1977 tentang Pendirian Perusahaan Daerah Air Minum Kotamadya Daerah Tingkat II Surakarta sebagaimana diubah dengan Peraturan Daerah ini". 2. Judul BAB II Tentang Pendirian diubah, sehingga judul BAB II menjadi berbunyi sebagai berikut : "BAB II PENDIRIAN DAN PERUBAHAN" 3. Ketentuan pasal 2 diubah seluruhnya dan dimasukkan dalam BAB II Tentang Pendirian Dan Perubahan, sehingga pasal 2 menjadi berbunyi sebagai berikut : "Pasal 2 Perusahaan dibentuk dan didirikan berdasarkan Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Surakarta Nomor 3 Tahun 1977 Tentang Pendirian Perusahaan Daerah Air Minum Kotamadya Daerah Tingkat II Surakarta sebagaimana diubah dengan Peraturan Daerah ini". 4. Judul BAB III Tentang Nama, Tempat Kedudukan, Tujuan Dan Lapangan Usaha diubah, sehingga judul BAB III menjadi berbunyi sebagai berikut : "BAB III NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN" 5. Ketentuan pasal 4 diubah seluruhnya dan dimasukkan dalam BAB III Tentang Nama Dan Tempat Kedudukan, sehingga pasal 4 seluruhnya menjadi berbunyi sebagai berikut : "Pasal 4 ( 1 ) Perusahaan ini bernama "Perusahaan Daerah Air Minum Kota Surakarta"; ( 2 ) Perusahaan berkedudukan dan berkantor pusat di Kota Surakarta". 6. Menambah 2 (dua) bab baru yang dijadikan BAB IIIA dan BAB IIIB, sehingga BAB IIIA dan BAB IIIB yang masing-masing dan berturut-turut menjadi berbunyi sebagai berikut :
5 "BAB III A TUJUAN, TUGAS DAN FUNGSI" 7. Ketentuan pasal 5 diubah dan dimasukkan dalam BAB IIIA Tentang Tujuan, Tugas Dan Fungsi, sehingga pasal 5 menjadi berbunyi sebagai berikut : "Pasal 5 Tujuan perusahaan ialah turut serta melaksanakan : a. Pembangunan Daerah; dan b. Pembangunan Ekonomi Nasional umumnya dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan memenuhi kebutuhan masyarakat serta ketenagakerjaan dalam perusahaan menuju masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945". 8. Menambah 2 (dua) ketentuan baru yang dijadikan pasal 5A dan pasal 5B dimasukkan dalam BAB IIIA Tentang Tujuan, Tugas Dan Fungsi, sehingga pasal 5A dan pasal 5B yang masing-masing dan berturut-turut menjadi berbunyi sebagai berikut : "Pasal 5 A Dalam mencapai tujuan sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 5, perusahaan mempunyai tugas membantu Walikota dalam hal melaksanakan urusan Rumah Tangga Daerah guna menyelenggarakan penyediaan air minum dan pengelolaan limbah untuk kesejahteraan masyarakat yang mencakup aspek sosial, kesehatan dan pelayanan umum". "Pasal 5 B Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 5A, perusahaan mempunyai fungsi sebagai berikut : a. menyelenggarakan pelayanan kemanfaatan umum atau jasa dibidang penye- diaan atau penggunaan air minum dan pengelolaan limbah; b. memberikan kontribusi kepada daerah; c. meneliti dan menyelenggarakan permohonan tata perijinan pemasangan jaringan instalasi air minum dan limbah bagi calon pelanggan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku; d. menyusun dan merumuskan kebijaksanaan mengenai rencana dan program pembangunan jaringan instalasi air minum dan limbah;
6 e. mengatur dan menetapkan pemasangan atau penempatan jaringan instalasi air minum dan limbah kepada masyarakat sebagai pelanggan; f. membuat masukan rencana secara detail (teknis) untuk daerah jaringan instalasi air minum dan limbah; g. memberikan penyuluhan dan pembinaan kepada masyarakat dalam penanganan jaringan instalasi air minum dan limbah; h. menetapkan harga sewa atau berlangganan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku; i. melaksanakan pencabutan jaringan instalasi air minum dan limbah bagi para pelanggan yang tidak melaksanakan kewajibannya; j. mengadakan pendataan terhadap para pelanggan dan nomor pelanggan". "BAB III B SIFAT DAN LAPANGAN USAHA" 9. Ketentuan pasal 6 diubah dan dimasukkan dalam BAB IIIB Tentang Sifat Dan Lapangan Usaha, sehingga pasal 6 menjadi berbunyi sebagai berikut : "Pasal 6 Sifat usaha dari perusahaan adalah memberikan jasa pelayanan umum dalam bidang penyediaan air minum dan pengelolaan limbah serta memperoleh ke- untungan berdasarkan prinsip-prinsip ekonomi yang ada pada setiap perusahaan disamping mempunyai fungsi sosial". 10. Menambah ketentuan baru yang dijadikan pasal 6A dan dimasukkan dalam BAB IIIB Tentang Sifat Dan Lapangan Usaha, sehingga pasal 6A menjadi berbunyi sebagai berikut : "Pasal 6 A Dengan mengindahkan prinsip-prinsip ekonomi serta terjaminnya keselamatan ke- kayaan daerah, perusahaan mengadakan usaha-usaha sebagai berikut : a. penyediaan air minum yang memenuhi syarat-syarat kesehatan bagi masyarakat di wilayah daerah tempat pelayanan; b. pengelolaan limbah dalam wilayah daerah tempat pelayanan; c. usaha-usaha lain yang berhubungan dengan tujuan perusahaan sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 5 dengan persetujuan Walikota".
7 11. Ketentuan pasal 7 ayat (1), ayat (3) dan ayat (4) dalam BAB IV Tentang Modal diubah, sehingga pasal 7 seluruhnya menjadi berbunyi sebagai berikut : "Pasal 7 (1) Neraca Permulaan Perusahaan terdiri atas semua aktiva dan pasiva eks Seksi Air Minum pada Dinas Pendapatan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Surakarta; (2) Modal Dasar Perusahaan terdiri atas Kekayaan Daerah yang dipisahkan; (3) Modal Perusahaan tersebut pada ayat (1) dan (2) pasal ini dapat ditambah dari Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah, Penyertaan Modal Pemerintah Pusat dan Pinjaman; (4) Semua Alat Likuide disimpan dalam Bank Pemerintah dan Bank Swasta lainnya yang sah menurut ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku". 11. Judul BAB V Tentang Penguasaan Dan Cara Mengurus diubah, sehingga judul BAB V menjadi berbunyi sebagai berikut : "BAB V SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA" 12. Menambah 4 (empat) bagian baru yang dimasukkan dalam BAB V Tentang Susunan Organisasi Dan Tata Kerja yang dijadikan Bagian Kesatu, Bagian Kedua, Bagian Ketiga dan Bagian Keempat, sehingga Bagian Kesatu, Bagian Kedua, Bagian Ketiga dan Bagian Keempat yang masing-masing dan berturut-turut menjadi berbunyi sebagai berikut : "Bagian Kesatu Umum" 13. Ketentuan pasal 8, pasal 9 dan pasal 10 diubah seluruhnya dan dimasukkan dalam Bagian Kesatu mengenai Umum pada BAB V Tentang Susunan Organisasi Dan Tata Kerja, sehingga pasal 8, pasal 9 dan pasal 10 yang masing-masing dan berturutturut seluruhnya menjadi berbunyi sebagai berikut " "Pasal 8 ( 1 ) Susunan Organisasi Perusahaan terdiri dari : a. Badan Pengawas;
8 b. Direksi; c. Unsur Pimpinan Staf; ( 2 ) Susunan Organisasi sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (1) huruf a dan b pasal ini, ditetapkan dengan Keputusan Walikota". "Pasal 9 Dalam melaksanakan tugasnya, Badan Pengawas, Direksi dan Unsur Pimpinan Staf menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi secara vertikal dan horisontal baik dalam lingkungan masing-masing maupun antar Satuan Organisasi dalam lingkungan perusahaan serta instansi lain sesuai dengan tugas masingmasing berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku". "Pasal 10 ( 1 ) Setiap Pimpinan Satuan Organisasi dalam lingkungan perusahaan bertang- gungjawab memimpin, mengkoordinasikan dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya masing-masing; ( 2 ) Setiap Pimpinan Satuan Organisasi dalam lingkungan perusahaan wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk-petunjuk dan bertanggungjawab serta menyampaikan laporan secara berkala tepat pada waktunya kepada atasannya masing-masing sesuai dengan waktu yang telah ditentukan". "Bagian Kedua Badan Pengawas" 14. Ketentuan pasal 11 diubah seluruhnya dan dimasukkan dalam Bagian Kedua mengenai Badan Pengawas pada BAB V Tentang Susunan Organisasi Dan Tata Kerja, sehingga pasal 11 seluruhnya menjadi berbunyi sebagai berikut : "Pasal 11 ( 1 ) Badan Pengawas bertanggungjawab kepada Walikota; ( 2 ) Badan Pengawas terdiri dari Pejabat Pemerintah Kota, Perorangan dan Masyarakat Konsumen yang memenuhi persyaratan; ( 3 ) Anggota Badan Pengawas sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (1) pasal ini terdiri dari 3 (tiga) orang, dengan susunan : a. Ketua merangkap anggota;
9 b. Sekretaris merangkap anggota; c. Anggota; ( 4 ) Masa jabatan Anggota Badan Pengawas sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (1) pasal ini paling lama 3 (tiga) tahun dan dapat diangkat kembali untuk masa jabatan 1 (satu) kali lagi; ( 5 ) Pengangkatan dan pemberhentian Badan Pengawas sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (1) pasal ini dilakukan oleh Walikota; ( 6 ) Ketentuan mengenai Badan Pengawas lebih lanjut akan diatur dengan Keputusan Walikota". 16. Menambah ketentuan baru yang dijadikan pasal 11A dan dimasukkan dalam Bagian Kedua mengenai Badan Pengawas pada Bab V Tentang Susunan Organisasi Dan Tata Kerja, sehingga pasal 11A menjadi berbunyi sebagai berikut : "Pasal 11 A Kewenangan dari Badan Pengawas antara lain : 1. menetapkan kebijaksanaan perusahaan secara terarah sesuai dengan kebijaksanaan umum Pemerintah Kota; 2. melakukan pengawasan terhadap Direksi dalam pengurusan perusahaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan kebijaksanaan yang ditetapkan Badan Pengawas; 3. memberikan saran dan pendapat kepada Walikota mengenai rencana kerja dan anggaran perusahaan serta perubahan/tambahan dan laporan lainnya dari Direksi; 4. mengawasi pelaksanaan rencana kerja dan anggaran perusahaan untuk selanjutnya menyampaikan hasil penilaiannya kepada Walikota dengan tembusan Direksi; 5. mengikuti perkembangan kegiatan perusahaan dan melaporkan secara berkala kepada Walikota; 6. meminta keterangan kepada Direksi mengenai hal-hal yang berhubungan dengan pengurusan dan pengelolaan perusahaan;
10 7. memberikan persetujuan atas rencana anggaran dan rencana kerja perusahaan; 8. memberikan persetujuan atas perubahan rencana anggaran dan rencana kerja perusahaan; 9. memberikan pengesahan atas laporan secara berkala perhitungan usaha dan kegiatan perusahaan; 10. mengesahkan pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran dan rencana kerja perusahaan yang diajukan Direksi; 11. mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian Direksi kepada Walikota; 12. memberikan persetujuan atas pengaturan tata tertib dan cara menjalankan perusahaan yang dilakukan Direksi". "Bagian Ketiga Direksi" 17. Ketentuan pasal 12 diubah seluruhnya dan dimasukkan dalam Bagian Ketiga mengenai Direksi pada BAB V Tentang Susunan Organisasi Dan Tata Kerja, sehingga pasal 12 seluruhnya menjadi berbunyi sebagai berikut : "Pasal 12 ( 1 ) Perusahaan dipimpin dengan Sistem Direksi yang terdiri dari : a. Direktur Utama; b. Direktur Teknik; c. Direktur Umum; ( 2 ) Direksi sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (1) pasal ini diutamakan dari Pegawai Perusahaan; ( 3 ) Masa jabatan Direksi sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (1) pasal ini selama 4 (empat) tahun dan dapat diangkat kembali untuk masa jabatan 1 (satu) kali lagi; ( 4 ) Pengecualian terhadap ayat (3) pasal ini dapat dilakukan apabila seorang Direktur diangkat sebagai Direktur Utama;
11 ( 5 ) Pengangkatan dan pemberhentian Direksi sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (1) pasal ini dilakukan oleh Walikota dengan mendengar pertimbangan DPRD; ( 6 ) Ketentuan mengenai Direksi lebih lanjut akan diatur dengan Keputusan Walikota". 18. Menambah ketentuan baru yang dijadikan pasal 12A dan dimasukkan dalam Bagian Ketiga mengenai Direksi pada Bab V tentang Susunan Organisasi Dan Tata Kerja, sehingga pasal 12A menjadi berbunyi sebagai berikut : "Pasal 12 A Kewenangan Direksi antara lain : 1. memimpin dan mengendalikan semua kegiatan perusahaan; 2. merencanakan dan menyusun program kerja perusahaan dan rencana pengembangan perusahaan; 3. membina pegawai; 4. mengurus dan mengelola kekayaan perusahaan; 5. menyelenggarakan administrasi umum dan keuangan perusahaan; 6. melaksanakan kegiatan teknis perusahaan; 7. mewakili perusahaan baik didalam maupun diluar pengadilan; 8. menyampaikan laporan berkala mengenai seluruh kegiatan perusahaan termasuk Neraca dan Perhitungan Laba / Rugi kepada Walikota; 9. melaksanakan pengurusan dan pembinaan perusahaan menurut kebijaksanaan yang telah ditentukan oleh Walikota dan atau Badan Pengawas sesuai dengan kebijaksanaan umum Pemerintah Kota dan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku; 10. mengangkat dan memberhentikan pegawai; 11. mengangkat pegawai untuk menduduki jabatan; 12. menetapkan tata tertib dan cara menjalankan perusahaan; 13. meminta persetujuan Walikota untuk : a. mengadakan perjanjian-perjanjian;
12 b. mengadakan pinjaman dan mengeluarkan obligasi; c. memperoleh, memindahtangankan atau membebani benda tak bergerak; d. mengadakan investasi baru; e. penyertaan modal dalam perusahaan lain; 14. mengeluarkan pendapat dan saran penelitian dan pengembangan sebagai bahan untuk melaksanakan penyempurnaan pengelolaan perusahaan yang baik dan dapat dipertanggungjawabkan; 15. memberikan segala keterangan yang diperlukan oleh Badan Pengawas; 16. menyusun rencana anggaran perusahaan; 17. mengadakan perubahan anggaran; 18. menyampaikan laporan perhitungan hasil usaha dan kegiatan perusahaan". "Bagian Keempat Unsur Pimpinan Staf" 19. Ketentuan pasal 13 diubah seluruhnya dan dimasukkan dalam Bagian Keempat mengenai Unsur Pimpinan Staf pada BAB V Tentang Susunan Organisasi Dan Tata Kerja diubah, sehingga pasal 13 seluruhnya menjadi berbunyi sebagai berikut : "Pasal 13 Ketentuan mengenai Struktur Organisasi Unsur Pimpinan Staf dalam rangka dina- mika perusahaan lebih lanjut akan diatur dengan Keputusan Direksi". 20. BAB VI Tentang Badan Pengawas dihapus. 21. BAB VII Tentang Tanggung Jawab Dan Tuntutan Ganti Rugi Pegawai dihapus. 22. Ketentuan pasal 17 dalam BAB IX Tentang Anggaran Perusahaan diubah seluruhnya, sehingga pasal 17 seluruhnya menjadi berbunyi sebagai berikut : "Pasal 17
13 ( 1 ) Selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sebelum Tahun Buku mulai berlaku maka Direksi mengajukan Rencana Anggaran Perusahaan untuk dimintakan persetujuan dari Badan Pengawas; ( 2 ) Kecuali apabila Badan Pengawas mengemukakan keberatan atau menolak yang dimuat didalam Anggaran Perusahaan itu sebelum menginjak Tahun Buku baru, maka anggaran tersebut berlaku sepenuhnya; ( 3 ) Apabila anggaran tambahan atau perubahan anggaran yang signifikan yang terjadi dalam Tahun Buku yang bersangkutan harus mendapat persetujuan lebih dahulu dari Badan Pengawas". 23. Ketentuan pasal 20 ayat (1) dihapus sedangkan ayat (2), ayat (3) dan ayat (4) dalam BAB XII Tentang Penetapan Dan Penggunaan Laba Serta Pemberian Jasa Produksi diubah, sehingga pasal 20 seluruhnya menjadi berbunyi sebagai berikut : "Pasal 20 ( 1 ) Dihapus; ( 2 ) Penggunaan Laba Bersih, ditetapkan sebagai berikut : a. untuk Dana Pembangunan Daerah 30%; b. untuk Anggaran Belanja Daerah 25%; c. untuk Cadangan Umum 15%, Sosial dan Pendidikan 10%, Jasa Pro- duksi 10%, Dana Pensiun 10%, sehingga berjumlah 45%; ( 3 ) Penggunaan Laba untuk Cadangan Umum bilamana telah tercapai tujuannya dapat dialihkan kepada penggunaan lain dengan Keputusan Direksi; ( 4 ) Cara mengurus dan penggunaan Biaya Penyusutan dan Cadangan Umum termaksud pada ayat (2) pasal ini ditentukan oleh Direksi". 24. Ketentuan pasal 21 dalam BAB XIII Tentang Kepegawaian diubah seluruhnya, sehingga pasal 21 seluruhnya menjadi berbunyi sebagai berikut : "Pasal 21 ( 1 ) Ketentuan mengenai pegawai lebih lanjut diatur dengan Keputusan Walikota;
14 ( 2 ) Gaji pegawai ditentukan dengan Keputusan Walikota berpedoman pada ketentuan peraturan Perundang-undangan yang berlaku". 24. Menambah 3 (tiga) bab baru yang dijadikan BAB XIIIA, BAB XIIIB dan BAB XIIIC, sehingga BAB XIIIA, BAB XIIIB dan BAB XIIIC yang masing-masing dan berturutturut menjadi berbunyi sebagai berikut : "BAB XIIIA PENSIUN" 25. Menambah ketentuan baru yang dijadikan pasal 21A dan dimasukkan dalam BAB XIIIA Tentang Pensiun, sehingga pasal 21A seluruhnya menjadi berbunyi sebagai berikut : "Pasal 21 A ( 1 ) Direksi dan pegawai berhak atas manfaat pensiun; ( 2 ) Direksi dan pegawai sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (1) pasal ini wajib diikutkan Program Pensiun melalui DPPK atau DPLK; ( 3 ) Besarnya Dana Pensiun sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (1) pasal ini diatur berdasarkan ketentuan Peraturan Dana Pensiun". "BAB XIII B TARIF" 26. Menambah 2 ( dua ) ketentuan baru yang dijadikan pasal 21B dan pasal 21C dan dimasukkan dalam BAB XIIIB Tentang Tarif, sehingga pasal 21B dan pasal 21C yang masing-masing dan berturut-turut menjadi berbunyi sebagai berikut : "Pasal 21 B ( 1 ) Perhitungan tarif dilakukan berdasarkan atas keseluruhan biaya yang dikeluarkan dengan volume air yang didistribusikan; ( 2 ) Penetapan perhitungan tarif sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (1) pasal ini harus memenuhi prinsip-prinsip perhitungan tarif, seperti : a. pemulihan biaya; b. keterjangkauan;
15 c. efisiensi; d. kesederhanaan; e. transparansi; f. keuntungan perusahaan yang diinginkan; ( 3 ) Perhitungan tarif sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (1) pasal ini ditetapkan oleh Walikota atas usul Direksi dengan persetujuan DPRD". "Pasal 21 C ( 1 ) Selambat-lambatnya 2 ( dua ) tahun dilakukan perubahan tarif; ( 2 ) Perubahan tarif sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (1) pasal ini ditetapkan oleh Walikota atas usul Direksi dengan persetujuan DPRD". "BAB XIIIC KERJASAMA" 27. Menambah ketentuan baru yang dijadikan pasal 21D dan dimasukkan dalam BAB XIIIC Tentang Kerjasama, sehingga pasal 21D seluruhnya menjadi berbunyi sebagai berikut : "Pasal 21 D ( 1 ) Perusahaan dapat melakukan kerjasama dengan pihak lain; ( 2 ) Pihak lain sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (1) pasal ini meliputi : a. Instansi Pemerintah; b. Instansi Swasta; ( 3 ) Kerjasama sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (1) pasal ini dilakukan atas persetujuan Walikota; ( 4 ) Dalam hal-hal yang khusus kerjasama sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (1) pasal ini dilakukan dengan persetujuan DPRD". 28. Ketentuan pasal 22 dalam BAB XIV Tentang Kontrol diubah seluruhnya, sehingga pasal 22 seluruhnya menjadi berbunyi sebagai berikut : "Pasal 22
16 ( 1 ) Akuntan Negara dan/atau Akuntan Publik berwenang melakukan kontrol atas pengurusan perusahaan serta pertanggungjawabannya; ( 2 ) Badan Pengawas Daerah pada Pemerintah Kota melakukan kontrol atas pengurusan dan pembinaan perusahaan serta pertanggung-jawabannya". 29. Ketentuan pasal 23 dalam BAB XV Tentang Pembubaran diubah seluruhnya, sehingga pasal 23 seluruhnya menjadi berbunyi sebagai berikut : "Pasal 23 ( 1 ) Pembubaran perusahaan dan penunjukan Panitia Likuidasi ditetapkan de- ngan Peraturan Daerah; ( 2 ) Dalam hal Modal Perusahaan terdiri atas saham-saham, setelah diadakan likuidasi dibagi menurut perimbangan nilai nominal saham; ( 3 ) Pertanggunganjawab Likuidatur dilakukan kepada Pemerintah Kota yang memberikan pembebasan tanggung jawab tentang pekerjaan yang telah diselesaikannya; ( 4 ) Dalam likuidasi, Pemerintah Kota bertanggungjawab atas kerugian yang diderita oleh pihak ketiga apabila kerugian itu disebabkan oleh karena Neraca dan Perhitungan Rugi Laba yang telah disahkan tidak menggambarkan keadaan perusahaan yang sebenarnya". 30. Menambah bab baru yang dijadikan BAB XVA, sehingga BAB XVA menjadi berbunyi sebagai berikut : "BAB XV A KETENTUAN PERALIHAN" 31. Menambah ketentuan baru yang dijadikan pasal 23A dan dimasukkan dalam BAB XVA Tentang Ketentuan Peralihan, sehingga pasal 23A menjadi berbunyi sebagai berikut : "Pasal 23 A Perusahaan menurut ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dimungkinkan untuk dapat berubah bentuk menjadi Badan Hukum yang lain".
17 Pasal II Peraturan Daerah ini dapat disebut Peraturan Daerah Kota Surakarta Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Surakarta Nomor 3 Tahun 1977 Tentang Pendirian Perusahaan Daerah Air Minum Kotamadya Daerah Tingkat II Surakarta. Pasal III Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar supaya setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kota Surakarta. Ditetapkan di : Surakarta pada tanggal : 16 Januari 2004 WALIKOTA SURAKARTA cap ttd SLAMET SURYANTO Diundangkan di Surakarta pada tanggal 21 Januari 2004 Sekretaris Daerah Kota Surakarta cap ttd Drs. QOMARUDDIN, MM NIP LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2004 NOMOR : 1 SERI : E NOMOR : 1. P E N J E L A S A N A T A S PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA
18 NOMOR 1 TAHUN 2004 T E N T A N G PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA NOMOR 3 TAHUN 1977 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA I PENJELASAN UMUM A. Dasar Pemikiran Perusahaan Daerah Air Minum Kota Surakarta merupakan perusahaan milik Pemerintah Kota Surakarta yang merupakan alat kelengkapan otonomi daerah atau unsur pelaksana daerah untuk mengatur penggunaan dan menyelenggarakan penyediaan air minum dan pengelolaan limbah. Oleh karena itu, PDAM Kota Surakarta dalam melaksanakan tugasnya untuk melayani pelanggan harus merupakan satu kesatuan sistem yang terpadu, serasi dan berkesinambungan dalam koordinasi yang efektif dan efisien karena PDAM Kota Surakarta diselenggarakan atas dasar asas ekonomi perusahaan dalam kesatuan sistem pembinaan ekonomi Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 yang menjamin kelangsungan Demokrasi Ekonomi yang berfungsi sebagai sarana atau alat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang mencakup aspek sosial, kesehatan dan pelayanan umum dengan tidak meninggalkan sasaran dan tujuan serta pola pikir prinsip-prinsip ekonomi yang ada pada setiap perusahaan pada umumnya yaitu mencari keuntungan. Dalam rangka mencapai hal tersebut maka PDAM Kota Surakarta sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa pelayanan umum dituntut harus lebih tertib dan teliti baik dari segi administrasi pelayanan maupun segi teknis pelayanan untuk mengimbangi dengan semakin bertambahnya jumlah pelang- gan yang dari waktu ke waktu semakin meningkat seiring dengan semakin berkembangnya kemajuan PDAM Kota Surakarta dengan segala permasalahannya yang timbul dengan begitu kompleknya. Sehingga PDAM Kota Surakarta dapat lebih berdaya guna dan berhasil guna dalam melayani pelanggannya. Untuk itu PDAM Kota Surakarta memandang perlu dan penting untuk meninjau kembali
19 dengan mengubah dan menyempurnakan Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Surakarta Nomor 3 Tahun 1977 Tentang Pendirian Perusahaan daerah Air Minum Kotamadya Daerah Tingkat II Surakarta. B. Dasar Hukum 1. Undang-undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah- Daerah Kota Besar Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat Dan Daerah Istimewa Yogyakarta. 2. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1962 tentang Perusahaan Daerah. 3. Undang-undang Nomor 11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun. 4. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah. 5. Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Surakarta Nomor 3 Tahun 1977 tentang Pendirian Perusahaan Daerah Air Minum Kotamadya Daerah Tingkat II Surakarta. 6. Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Surakarta Nomor 3 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Cair. II PENJELASAN PASAL DEMI PASAL Pasal 1 ayat ( 1 ) : cukup jelas. ayat ( 2 ) : cukup jelas. Pasal 2 : Dimaksudkan bahwa Peraturan Daerah ini sifatnya mengubah dan menyempurnakan Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Surakarta Nomor 3 Tahun 1977 tentang Pendirian Perusahaan Daerah Air Minum Kotamadya Daerah Tingkat II Surakarta. Pasal 4
20 - ayat ( 1 ) : Dimaksudkan untuk menunjukkan nama perusahaan yang merupakan jati diri atau identitas dari perusahaan. - ayat ( 2 ) : Dimaksudkan bahwa perusahaan bertempat kedudukan dan terletak serta mempunyai kantor yang merupakan kantor pusat perusahaan di Kota Surakarta. Pasal 5 : cukup jelas. Pasal 5A : cukup jelas. Pasal 5B : cukup jelas. Pasal 6 : Dimaksudkan bahwa perusahaan selain memberikan jasa pelayanan umum yang mempunyai fungsi sosial, juga mencari keuntungan sesuai dengan prinsip-prinsip ekonomi yang ada pada setiap perusahaan pada umumnya. Pasal 6A : Dimaksudkan bahwa perusahaan selain menyediakan air minum yang memenuhi syarat-syarat kesehatan dan pengelolaan limbah, juga dimungkinkan melakukan usaha-usaha yang lain dalam rangka diversifikasi usaha. Pasal 7 - ayat ( 1 ) : cukup jelas. - ayat ( 2 ) : Dimaksudkan bahwa Modal Dasar Perusahaan adalah kekayaan Pemerintah Kota yang dipisahkan untuk dipergunakan oleh perusahaan. - ayat ( 3 ) : Dimaksudkan bahwa Modal dasar Perusahaan masih diberi kemungkinan untuk ditambah dengan jalan : a. menyisihkan sejumlah uang atau kekayaan lainnya dari Ang- garan Daerah dengan Keputusan DPRD. b. pengikutsertaan modal oleh Pemerintah Pusat sepanjang tidak mengakibatkan perubahan status pada perusahaan tidak diperlukan lagi persetujuan DPRD. c. meminjam uang atau peralatan lain baik dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Propinsi, Bank dan sebagainya.
21 - ayat ( 4 ) : Dimaksudkan bahwa penyimpanan terhadap semua alat likuide adalah untuk menjaga keamanan dan kerahasiaan. Pasal 8 : cukup jelas. Pasal 9 : cukup jelas. Pasal 10 : cukup jelas. Pasal 11 - ayat ( 1 ) : cukup jelas. - ayat ( 2 ) : Badan Pengawas Perusahaan terdiri dari : a. Pejabat Pemerintah Kota, yang dimaksud dengan Pejabat Pemerintah Kota adalah Pejabat Pemerintah Kota yang ditunjuk langsung oleh Walikota dimana tugas dan fungsinya adalah membina perusahaan. b. Perorangan, yang dimaksud dengan perorangan adalah perorangan yang diambil dari kalangan yang merupakan tenaga profesional. c. Masyarakat Konsumen, yang dimaksud dengan Masyarakat Konsumen adalah anggota masyarakat yang merupakan pelanggan yang terwakili dalam kelompok yang membidangi masalah lingkungan hidup dengan harus memenuhi syaratsyarat antara lain mengetahui dan menguasai manajemen perusahaan dan syarat-syarat lain yang ditentukan oleh ketentuan yang berlaku. - ayat ( 3 ) : cukup jelas. - ayat ( 4 ) : cukup jelas. - ayat ( 5 ) : cukup jelas. - ayat ( 6 ) : cukup jelas. Pasal 11A : cukup jelas. Pasal 12 - ayat ( 1 ) : cukup jelas.
22 - ayat ( 2 ) : Dimaksudkan bahwa Direksi diambil dan diangkat dari Pegawai Perusahaan yang telah memenuhi syarat-syarat sebagai berikut : a. pendidikan minimal Sarjana ( S1 ). b. memiliki kemampuan manajerial tentang pengelolaan usaha air minum termasuk dalam hal keahlian, integritas, jiwa kepemimpinan, pengalaman dan dedikasi untuk mengembangkan perusahaan. c. tidak terikat hubungan keluarga dengan Walikota maupun dengan Badan Pengawas maupun dengan anggota Direksi lainnya sampai dengan derajat ketiga baik menurut garis lurus kebawah maupun keatas dan garis menyamping termasuk menantu, ipar, mertua dan besan. d. mempunyai pengalaman kerja minimal 10 tahun sebagai Kepala Bagian atau Kepala Bidang atau Kepala Unit atau Kepala Cabang. e. membuat dan menyajikan proposal tentang visi dan misi perusahaan. - ayat ( 3 ) : cukup jelas. - ayat ( 4 ) : cukup jelas. - ayat ( 5 ) : cukup jelas. - ayat ( 6 ) : cukup jelas. Pasal 12A : Dimaksudkan bahwa pada angka 13 huruf b Direksi dalam mengadakan pinjaman dan mengeluarkan obligasi yang melebihi dari Rp ,- (Dua Puluh Lima Milyar Rupiah) selain harus mendapatkan persetujuan Walikota, juga harus mendapatkan persetujuan DPRD. Pasal 13 : cukup jelas. Pasal 14 : dihapus. Pasal 15 : dihapus. Pasal 17 - ayat ( 1 ) : cukup jelas. - ayat ( 2 ) : cukup jelas.
23 - ayat ( 3 ) : cukup jelas. Pasal 20 - ayat ( 1 ) : dihapus. - ayat ( 2 ) : Dalam pembagian laba diberikan 2 kemungkinan. Dalam pasal 20 ayat (2) Peraturan Daerah ini digunakan alternatif A dari pasal 25 UU No. 5 Tahun Sebab modal perusahaan seluruhnya merupakan kekayaan daerah yang dipisahkan. Bilamana modal perusahaan terdiri dari sebagian kekayaan daerah yang dipisahkan serta sebagian modal pihak lain maka dapat digunakan alternatif B dari pasal 25 UU No. 5 Tahun ayat ( 3 ) : cukup jelas. - ayat ( 4 ) : cukup jelas. Pasal 21 - ayat ( 1 ) : cukup jelas. - ayat ( 2 ) : Dimaksudkan bahwa ketentuan perundang-undangan yang berlaku yang dijadikan pedoman dalam menentukan gaji pegawai berdasarkan pada PGPS yang berlaku. Pasal 21A - ayat ( 1 ) : Dimaksudkan bahwa pensiun merupakan hak yang harus diterima oleh Direksi dan pegawai yang telah memasuki masa purna tugas sebagai Direksi dan pegawai. - ayat ( 2 ) : Dana Pensiun Pemberi Kerja adalah Dana Pensiun yang dibentuk oleh orang atau badan yang mempekerjakan karyawan selaku pendiri untuk menyelenggarakan Program Pensiun, Manfaat Pasti atau Program Pensiun Iuran Pasti bagi kepentingan sebagian atau seluruh karyawannya sebagai peserta dan yang menimbulkan kewajiban terhadap pemberi kerja sedangkan Dana Pensiun Lembaga Keuangan adalah Dana Pensiun yang dibentuk oleh bank atau perusahaan asuransi jiwa untuk menyeleng-garakan Program Pensiun Iuran Pasti bagi perorangan baik kar- yawan maupun
24 pekerja mandiri yang terpisah dari Dana Pensiun Pemberi Kerja bagi karyawan bank atau perusahaan asuransi jiwa. - ayat ( 3 ) : cukup jelas. Pasal 21B - ayat ( 1 ) : cukup jelas. - ayat ( 2 ) : cukup jelas. - ayat ( 3 ) : cukup jelas. Pasal 21C - ayat ( 1 ) : cukup jelas. - ayat ( 2 ) : cukup jelas. Pasal 21D - ayat ( 1 ) : Dimaksudkan bahwa perusahaan dalam rangka pengembangan usahanya dapat melakukan kerjasama yang saling menguntungkan dengan pihak lain. - ayat ( 2 ) : Dimaksudkan bahwa perusahaan dapat melakukan kerjasama dengan instansi pemerintah dan instansi swasta baik yang berada di daerah Kota Surakarta maupun daerah lain. - ayat ( 3 ) : cukup jelas. - ayat ( 4 ) : Dimaksudkan bahwa apabila dalam kerjasama tersebut dibiayai Pasal 22 dengan APBD. - ayat ( 1 ) : Dimaksudkan bahwa yang berhak dan berwenang melakukan kontrol atas pengurusan perusahaan serta pertanggungjawabnya adalah Akuntan Negara yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan diberi kewenangan untuk itu dan Akuntan Publik yang sudah terdaftar dan bersertifikasi. - ayat ( 2 ) : cukup jelas. Pasal 23 - ayat ( 1 ) : Bilamana perusahaan dibubarkan karena tidak mungkin ada ke- lanjutan lagi maka pembubaran dan penunjukkan Panitia
25 - ayat ( 2 ) : cukup jelas. Likwidasinya harus ditetapkan dengan Peraturan Daerah karena pembentukannya juga dengan Peraturan Daerah. - ayat ( 3 ) : cukup jelas. - ayat ( 4 ) : cukup jelas. Pasal 23A : Dimaksudkan bahwa perusahaan menurut ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dapat berubah bentuk menjadi Badan Hukum lain, seperti sebagai berikut : a. Perusahaan Umum Daerah ( PERUMDA ). b. Perusahaan Perseroan Daerah ( PERSERODA ). c. Perseroan Terbatas ( PT ). ==========O0O==========
26 This document was created with Win2PDF available at The unregistered version of Win2PDF is for evaluation or non-commercial use only. This page will not be added after purchasing Win2PDF.
LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR : 27 TAHUN : 2003 SERI : D NOMOR : 18 PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA
LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR : 27 TAHUN : 2003 SERI : D NOMOR : 18 PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR : 17 TAHUN : 2003 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 07 TAHUN 2004 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH PASAR KOTA TARAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 07 TAHUN 2004 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH PASAR KOTA TARAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pengembangan
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 08 TAHUN 2004 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH PELABUHAN KOTA TARAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 08 TAHUN 2004 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH PELABUHAN KOTA TARAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka mengatur
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 17 TAHUN 2000 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN,
PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 17 TAHUN 2000 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN, Menimbang : a. bahwa air merupakan kebutuhan yang vital
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2007 NOMOR : 15 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2007 NOMOR : 15 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH PASAR BERMARTABAT KOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN WAKATOBI BAGIAN HUKUM DAN PERUNDANG-UNDANGAN SETDA KABUPATEN
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN LANDAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 10 TAHUN 2007 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM
PEMERINTAH KABUPATEN LANDAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 10 TAHUN 2007 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK, Menimbang : a. bahwa penyediaan dan
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABU PATEN DAERAH TINGKAT II JEMBRANA NOMOR 15 TAHUN 1991 TENTANG
PERATURAN DAERAH KABU PATEN DAERAH TINGKAT II JEMBRANA NOMOR 15 TAHUN 1991 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN DAERAH TINGKAT II JEMBRANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEPALA
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA PRABUMULIH NOMOR 8 TAHUN 2004 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KOTA PRABUMULIH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH KOTA PRABUMULIH NOMOR 8 TAHUN 2004 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KOTA PRABUMULIH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PRABUMULIH, Menimbang : a. bahwa dengan telah
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 23 TAHUN 2003 TENTANG
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 23 TAHUN 2003 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH AIR BERSIH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BENGKAYANG, Menimbang : a. bahwa dalam upaya memenuhi kebutuhan
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN TOJO UNA-UNA PERATURAN DAERAH KABUPATEN TOJO UNA-UNA NOMOR : 9 TAHUN 2006 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TOJO UNA-UNA PERATURAN DAERAH KABUPATEN TOJO UNA-UNA NOMOR : 9 TAHUN 2006 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN TOJO UNA-UNA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TOJO
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 20 TAHUN 1999 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN,
PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 20 TAHUN 1999 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN, Menimbang Mengingat : : a. bahwa untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PENAJAM PASER UTARA, Menimbang
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2002 NOMOR : 98 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 8 TAHUN 2002 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2002 NOMOR : 98 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 8 TAHUN 2002 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KOTA CILEGON DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH AGRO SELAPARANG KABUPATEN LOMBOK TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERUSAHAAN DAERAH BATURAJA MULTI GEMILANG
PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERUSAHAAN DAERAH BATURAJA MULTI GEMILANG Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu PERATURAN DAERAH
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI
LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 9 2009 SERI : E PERATURAN DAERAH KOTA BEKASI NOMOR 09 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN PERUSAHAAN DAERAH MINYAK DAN GAS BUMI KOTA BEKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 4 TAHUN 1994 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG
PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 4 TAHUN 1994 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEPALA DAERAH TINGKAT
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 21 TAHUN 2002 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT KOTA BANDUNG
LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2002 TAHUN : 2002 NOMOR : 28 S E R I : D PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 21 TAHUN 2002 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT KOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN SRAGEN NOMOR 8 TAHUN 2004 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN SRAGEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SRAGEN NOMOR 8 TAHUN 2004 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN SRAGEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SRAGEN, Menimbang : a. bahwa dengan semakin meningkatnya
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 95 2001 SERI D PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 33 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN DAN STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA DHARMA KABUPATEN
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR : 30 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN LUWU TIMUR
PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR : 30 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN LUWU TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU TIMUR, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 3 TAHUN 2001 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 3 TAHUN 2001 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA, Menimbang : a. bahwa untuk mendorong laju
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA
LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR : 27 TAHUN : 2003 SERI : D NOMOR : 18 PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 17 TAHUN 2003 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 6 TAHUN 2005 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 6 TAHUN 2005 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG. Menimbang : a. bahwa Perusahaan Daerah Air Minum
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG
PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH PERKEBUNAN AGROTAMA MANDIRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciPENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH PUSAT PERGUDANGAN KOTA PEDARINGAN SURAKARTA
LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2009 NOMOR 4 PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN DAERAH SURAKARTA NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH PUSAT PERGUDANGAN KOTA PEDARINGAN SURAKARTA
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN BERAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN BERAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BERAU, Menimbang : a. bahwa barang Daerah sebagai salah
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR : 18 TAHUN : 2003 SERI : D NOMOR : 10 PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA
LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR : 18 TAHUN : 2003 SERI : D NOMOR : 10 PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR : 12 TAHUN : 2003 TENTANG PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH (PROPEDA)
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR 12 TAHUN 2005 TENTANG
PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR 12 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUSI BANYUASIN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka penyediaan
Lebih terperinciRANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 6A TAHUN 2009 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH PASAR RESIK KOTA TASIKMALAYA
RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 6A TAHUN 2009 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH PASAR RESIK KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA, Menimbang : a. bahwa untuk
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR NOMOR 14 TAHUN 2009 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH PASAR SELAPARANG KABUPATEN LOMBOK TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 11 TAHUN 2003 TENTANG
PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 11 TAHUN 2003 TENTANG PEMBENTUKAN DAN ATAU SUSUNAN ORGANISASI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN MURUNG RAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MURUNG
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 20 TAHUN 2006 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 20 TAHUN 2006 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA, Menimbang : a. bahwa untuk mendorong laju
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR : 21 TAHUN : 2003 SERI : D NOMOR : 13 PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA
LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR : 21 TAHUN : 2003 SERI : D NOMOR : 13 PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR : 13 TAHUN : 2003 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA MAGELANG
PEMERINTAH KOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH OBYEK WISATA TAMAN KYAI LANGGENG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MAGELANG, Menimbang : a.
Lebih terperinciBUPATI LAHAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAHAT NOMOR 06 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN PERUSAHAAN DAERAH BUKIT SERELO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI LAHAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAHAT NOMOR 06 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN PERUSAHAAN DAERAH BUKIT SERELO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LAHAT, Menimbang : a. bahwa untuk pemantapan
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DAERAH (BUMD) KABUPATEN BELITUNG TIMUR
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DAERAH (BUMD) KABUPATEN BELITUNG TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG TIMUR, Menimbang
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 01 Tahun : 2009 Seri : D
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 01 Tahun : 2009 Seri : D PERATURAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN SRAGEN
PEMERINTAH KABUPATEN SRAGEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SRAGEN NOMOR 5 TAHUN 2009 PERUSAHAAN DAERAH PELOPOR ALAM LESTARI SRAGEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SRAGEN, Menimbang : a. bahwa dengan
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO
PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 21 TAHUN 2002 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH FARMASI DAN SARANA KESEHATAN KABUPATEN WONOSOBO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciPERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 2 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT PENGELOLA RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA (RUSUNAWA) KOTA SURAKARTA
BERITA DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 2 TAHUN 2005 PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 2 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT PENGELOLA RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA (RUSUNAWA) KOTA SURAKARTA WALIKOTA SURAKARTA
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LD. 6 2010 R PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA INTAN KABUPATEN GARUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 7 TAHUN 2001 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH SARANA PEMBANGUNAN SIAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK,
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 7 TAHUN 2001 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH SARANA PEMBANGUNAN SIAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK, Menimbang Mengingat : : a. bahwa perusahaan Daerah, sebagai
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI BAGIAN HUKUM DAN PERUNDANG-UNDANGAN SETDA KABUPATEN WAKATOBI
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 7 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 7 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH ANEKA USAHA KABUPATEN PACITAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR NOMOR 15 TAHUN 2006 TENTANG PENDIRIAN PT.SELAPARANG FINANSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK TIMUR, Menimbang
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 21 TAHUN 2004 TENTANG PEMBENTUKAN PERUSAHAAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA
PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 21 TAHUN 2004 TENTANG PEMBENTUKAN PERUSAHAAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA DENGAN RAKHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MURUNG RAYA, Menimbang : a. bahwa Kabupaten
Lebih terperinciBUPATI BANYUWANGI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH PERHOTELAN KABUPATEN BANYUWANGI
1 BUPATI BANYUWANGI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH PERHOTELAN KABUPATEN BANYUWANGI BUPATI BANYUWANGI, Menimbang : a. bahwa dalam rangka revitalisasi
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA SUKABUMI
LEMBARAN DAERAH KOTA SUKABUMI TAHUN 2009 NOMOR 3 PERATURAN DAERAH KOTA SUKABUMI TANGGAL : 30 APRIL 2009 NOMOR : 3 TAHUN 2009 TENTANG : PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA BUMI WIBAWA Sekretariat Daerah Kota
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR : 5/PERDA/1976 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG
Salinan PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR : 5/PERDA/1976 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEPALA DAERAH
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA DENPASAR NOMOR 16 TAHUN 2002 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KOTA DENPASAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH KOTA DENPASAR NOMOR 16 TAHUN 2002 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KOTA DENPASAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA DENPASAR, Menimbang : a. bahwa dalam rangka melaksanakan
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2009 NOMOR : 15
LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2009 NOMOR : 15 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 15 TAHUN 2009 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTAWENING KOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN BULELENG NOMOR 4 TAHUN 2005 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH PASAR KABUPATEN BULELENG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULELENG NOMOR 4 TAHUN 2005 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH PASAR KABUPATEN BULELENG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULELENG, Menimbang : a. bahwa berhubung adanya perkembangan
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 15 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM BERSUJUD KABUPATEN TANAH BUMBU
PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 15 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM BERSUJUD KABUPATEN TANAH BUMBU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang Mengingat BUPATI TANAH
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA PRABUMULIH NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA PRABUMULIH
1 PERATURAN DAERAH KOTA PRABUMULIH NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA PRABUMULIH NOMOR 2 TAHUN 2005 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH PETRO PRABU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciTENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN SOLOK SELATAN
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SOLOK SELATAN NOMOR : 7 TAHUN 2005 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN SOLOK SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SOLOK SELATAN, Menimbang Mengingat : a.
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT
PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI BARAT NOMOR 38 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN KUTAI BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN
LEMBARAN DAERAH KOTA SAMARINDA Nomor 5 Tahun 2014 SALINAN WALIKOTA SAMARINDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA SAMARINDA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 04
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR : 4 TAHUN : 2003 SERI : D NOMOR : 4 PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA
LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR : 4 TAHUN : 2003 SERI : D NOMOR : 4 PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR : 2 TAHUN : 2003 TENTANG PENETAPAN SISA PERHITUNGAN ANGGARAN PENDAPATAN
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN TEGAL NOMOR 04 TAHUN 2006 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT (PD. BPR) BANK PASAR KABUPATEN TEGAL
PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEGAL NOMOR 04 TAHUN 2006 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT (PD. BPR) BANK PASAR KABUPATEN TEGAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TEGAL, Menimbang Mengingat
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA KARIMUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA KARIMUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARIMUN, Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan dan percepatan
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 9 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN PERUSAHAAN DAERAH PANDEGLANG BERKAH MAJU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciBUPATI MADIUN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH OBYEK WISATA UMBUL KABUPATEN MADIUN
BUPATI MADIUN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH OBYEK WISATA UMBUL KABUPATEN MADIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa dalam
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 9 TAHUN 2005 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BERDIKARI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUNGAN,
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 9 TAHUN 2005 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BERDIKARI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUNGAN, Menimbang : a. bahwa dengan ditetapkannya Undang-Undang Nomor
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2008 NOMOR : 2 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 2 TAHUN 2008 T E N T A N G
LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2008 NOMOR : 2 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 2 TAHUN 2008 T E N T A N G PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA PERUSAHAAN DAERAH GAS CILEGON MANDIRI (PD.GCM)
Lebih terperinciBUPATI BULELENG PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULELENG NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH SWATANTRA KABUPATEN BULELENG
SALINAN BUPATI BULELENG PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULELENG NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH SWATANTRA KABUPATEN BULELENG PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG TAHUN 2015 SALINAN BUPATI
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 4 TAHUN 2003 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 4 TAHUN 2003 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PENAJAM PASER UTARA, Menimbang Mengingat
Lebih terperinciDengan Persetujuan Bersama. DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN PELALAWAN Dan BUPATI PELALAWAN MEMUTUSKAN :
Menimbang BUPATI PELALAWAN PROVINSI RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN PELALAWAN NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG BADAN USAHA MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PELALAWAN, : a. bahwa sesuai dengan
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA
PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 6 TAHUN 2004 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH PUSAT PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN UTAMA KABUPATEN PURBALINGGA DENGAN RAKHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA SINGKAWANG
PEMERINTAH KOTA SINGKAWANG PERATURAN DAERAH KOTA SINGKAWANG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM GUNUNG POTENG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SINGKAWANG, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 108 TAHUN 1961 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN NEGARA "JAKARTA LLOYD" PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 108 TAHUN 1961 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN NEGARA "JAKARTA LLOYD" PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa perlu segera melaksanakan Undang-undang
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT BANK SLEMAN
PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT BANK SLEMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN, Menimbang
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI NOMOR : 6 TAHUN 2008 SERI : D NOMOR : 6 PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II WONOGIRI
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU TENGAH
PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKULU TENGAH NOMOR 04 TAHUN 2013 TENTANG POKOK-POKOK PEMBENTUKAN PERUSAHAAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BENGKULU TENGAH,
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 1961 TENTANG PENDIRIAN BADAN PIMPINAN UMUM PERUSAHAAN DAGANG NEGARA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 1961 TENTANG PENDIRIAN BADAN PIMPINAN UMUM PERUSAHAAN DAGANG NEGARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa perlu segera melaksanakan Undang-undang
Lebih terperinciWALIKOTA PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERUSAHAAN DAERAH ANEKA USAHA KOTA PEKALONGAN
WALIKOTA PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERUSAHAAN DAERAH ANEKA USAHA KOTA PEKALONGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PEKALONGAN, Menimbang
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA (Berita Resmi Daerah Tingkat II Yogyakarta)
Yogyakarta, 1 Mei 1982. LEMBARAN DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA (Berita Resmi Daerah Tingkat II Yogyakarta) Nomor 2 Tahun 1982 Seri C -------------------------------------------------------------- PERATURAN
Lebih terperinciMenimbang : Mengingat :
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUASIN NOMOR 26 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN PERUSAHAAN DAERAH BANYUASIN MANDIRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUASIN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka mengembangkan
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 120 TAHUN 1961 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN NEGARA "PELABUHAN DAERAH VI" PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 120 TAHUN 1961 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN NEGARA "PELABUHAN DAERAH VI" PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa perlu segera melaksanakan Undang-undang
Lebih terperincid. Bahwa untuk terlaksananya maksud tersebut di atas maka perlu adanya...yg menangani bidang...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUPANG NOMOR 6 TAHUN 2001 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH KELAUTAN KABUPATEN KUPANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUPANG Menimbang : a. Bahwa pelaksanaan Otonomi
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 7 TAHUN 2001 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH SARANA PEMBANGUNAN SIAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK,
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 7 TAHUN 2001 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH SARANA PEMBANGUNAN SIAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK, Menimbang Mengingat : : bahwa perusahaan Daerah, sebagai
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KOTA TARAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN,
SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KOTA TARAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN, Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan kinerja
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 9 TAHUN 2001 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN MAGELANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 9 TAHUN 2001 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN MAGELANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MAGELANG Menimbang : a. bahwa dengan semakin meningkatnya
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 1990 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) LISTRIK NEGARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 1990 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) LISTRIK NEGARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dengan berlakunya Undang-undang Nomor 15 Tahun
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO
PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO, Menimbang : a. bahwa untuk
Lebih terperinciBUPATI JEPARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH ANEKA USAHA KABUPATEN JEPARA
SALINAN BUPATI JEPARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH ANEKA USAHA KABUPATEN JEPARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEPARA, Menimbang : a. bahwa untuk
Lebih terperinciBUPATI BANDUNG RANCANGA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 29 TAHUN 2012 TENTANG
BUPATI BANDUNG RANCANGA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 29 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN NAMA DAN BENTUK BADAN HUKUM PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT KABUPATEN BANDUNG MENJADI PERSEROAN
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA DUMAI
LEMBARAN DAERAH KOTA DUMAI PERATURAN DAERAH KOTA DUMAI NOMOR 07 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH PELABUHAN DUMAI BERSEMAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA DUMAI, Menimbang : a.
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA
LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR : 4 TAHUN 2004 SERI : A NOMOR : 3 PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR : 3 TAHUN 2004 TENTANG PENETAPAN SISA PERHITUNGAN ANGGARAN PENDAPATAN
Lebih terperinciWALIKOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH PASAR MANUNTUNG JAYA
WALIKOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH PASAR MANUNTUNG JAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BALIKPAPAN,
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA SINGKAWANG
PEMERINTAH KOTA SINGKAWANG PERATURAN DAERAH KOTA SINGKAWANG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM GUNUNG POTENG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SINGKAWANG, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciBUPATI KAPUAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAPUAS NOMOR : 7 TAHUN 2011 T E N T A N G
SALINAN BUPATI KAPUAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAPUAS NOMOR : 7 TAHUN 2011 T E N T A N G PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II KAPUAS NOMOR 15 TAHUN 1990 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN
Lebih terperinciAngka 39 Cukup jelas. Angka 40 Cukup jelas. PEMERINTAH KABUPATEN BARITO UTARA. Angka 41 Cukup jelas.
Angka 39 Angka 40 Angka 41 Angka 42 Angka 43 Pasal 41 Penggunaan laba bersih ditetapkan oleh manajemen perusahaan dan disetujui oleh Kepala Daerah. Diutamakan untuk peningkatan produksi, peningkatan jaringan
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR : 8 TAHUN : 2003 SERI : B NOMOR : 3 PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA
LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR : 8 TAHUN : 2003 SERI : B NOMOR : 3 PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR : 5 TAHUN : 2003 TENTANG PENDAFTARAN PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 09 TAHUN 2011 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH OBYEK WISATA AIR BOJONGSARI KABUPATEN PURBALINGGA
PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 09 TAHUN 2011 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH OBYEK WISATA AIR BOJONGSARI KABUPATEN PURBALINGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURBALINGGA, Menimbang Mengingat
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN REMBANG NOMOR 6 TAHUN 2007 TENTANG
PERATURAN DAERAH KABUPATEN REMBANG NOMOR 6 TAHUN 2007 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II REMBANG NOMOR 6 TAHUN 1996 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT
Lebih terperinciTENTANG PEMBENTUKAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SUMEDANG
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SUMEDANG NOMOR : 11 TAHUN 1985 SERI D ====================================================== PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SUMEDANG NOMOR 6 TAHUN
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 1961 TENTANG PENDIRIAN BADAN PIMPINAN UMUM PERUSAHAAN-PERUSAHAAN FARMASI DAN ALAT KESEHATAN NEGARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG
LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2007 NOMOR 13 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 7 TAHUN 2006 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KOTA SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SEMARANG,
Lebih terperinci