ARTIKEL ILMIAH PENERAPAN LAYANAN INFORMASI DALAM MENINGKATKAN DISIPLIN BELAJAR SISWA KELAS VIII G DI SMP N 19 KOTA JAMBI. Oleh : NOVI RAHAYU
|
|
- Fanny Chandra
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ARTIKEL ILMIAH PENERAPAN LAYANAN INFORMASI DALAM MENINGKATKAN DISIPLIN BELAJAR SISWA KELAS VIII G DI SMP N 19 KOTA JAMBI Oleh : NOVI RAHAYU NIM. ERA1D FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI 2014
2 PENERAPAN LAYANAN INFORMASI DALAM MENINGKATKAN DISIPLIN BELAJAR SISWA KELAS VIII G DI SMP N 19 KOTA JAMBI Oleh : NOVI RAHAYU BIMBINGAN DAN KONSELING FKIP UNIVERSITAS JAMBI ABSTRAK Penelitian Tindakan Layanan ini bertujuan untuk meningkatkan kedisiplinan belajar siswa kelas VIII G dengan penerapan layanan informasi. Berdasarkan pengamatan di lapangan, peneliti menemukan bahwa terdapat siswa yang malas belajar, tidak memperhatikan guru menerangkan, sering membolos, suka mengobrol saat jam pelajaran, lambat mengumpulkan tugas dan tidak mencatat materi pelajaran yang diberikan oleh guru. Untuk meningkatkan kedisiplinan belajar siswa dalam penelitian ini, peneliti menekankan pada tindakan layanan informasi dengan cara menambah jam pelajaran kepada siswa. Hal ini dilakukan untuk membantu siswa dalam menanamkan dan meningkatkan kedisiplinan belajar dalam diri siswa. Penelitian tindakan layanan ini dilakukan terhadap 40 orang siswa kelas VIII G, pada semester genap tahun ajaran 2013/2014 di SLTP Negeri 19 Kota Jambi, yang dilaksanakan dalam tiga siklus tindakan. Dalam penelitian ini, masing-masing siklus terdiri dari empat tahap kesiapan, yaitu : perencanaan tindakan, pelaksanakan tindakan, pengamatan (observasi) dan refleksi. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan lembar observasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa siswa kelas VIII G di SLTP Negeri 19 Kota Jambi dengan pelaksanaan layanan informasi, pada siklus I dengan rata-rata 50,00 % (sedang), siklus II dengan rata-rata 75,00% (Tinggi), sedangkan pada siklus III dengan nilai rata-rata 85,00 % (sangat tinggi). Berdasarkan hasil penelitian dan analisa data, maka dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan layanan informasi dapat meningkatkan kedisiplinan belajar siswa kelas VIII G di SLTP Negeri 19 Kota Jambi. Hal ini terbukti dengan adanya peningkatan pada hasil belajar siswa disetiap siklus, dengan dilakukannya peningkatan jam pelajaran bagi siswa serta didukung dengan langkah-langkah pembelajaran dan yang efektif dan efisien. Berkaitan dengan hal tersebut, diharapkan kepada seluruh guru di sekolah untuk dapat datang lebih awal di kelas agar bisa mengamati siswa yang sering datang terlambat, untuk segera mencari tahu penyebab keterlambatan siswa dan menanamkan sikap disiplin belajar dalam diri siswa kelas VIII G di SLTP Negeri 19 Kota Jambi.
3 Kata Kunci : Layanan Informasi, Disiplin Belajar I. A. PENDAHULUAN Layanan informasi merupakan layanan yang membantu siswa dalam memenuhi keperluan kehidupan sehari-hari sekarang maupun untuk perencanaan kehidupan kedepannya melalui berbagai informasi seperti sumber, dari media lisan maupun perorangan, media tertulis, dan grafis, melalui sumber formal dan informal, sampai dengan media elektronik melalui sumber teknologi tinggi (high technology). Prayitno ( 2004:2) menyatakan bahwa layanan informasi berusaha memenuhi kekurangan individu akan informasi yang mereka perlukan, dalam layanan ini kepada peserta layanan disampaikan berbagai informasi, informasi kemudian diolah dan digunakan oleh individu untuk kepentingan hidup dan perkembangannya, layanan informasi diselenggarakan oleh konselor dan diikuti oleh seseorang atau lebih peserta. Hasil pengamatan dilapangan dimana peneliti bertugas banyak ditemukan siswa SMP N 19 KOTA JAMBI yang bermasalah, seperti siswa yang malas belajar, tidak memperhatikan guru menerangkan, sering membolos, suka mengobrol disaat jam pelajaran, lambat mengumpulkan tugas, dan tidak mencatat materi pelajaran yang diberikan. Untuk itulah penelitian tindakan layanan ini sangat baik jika diterapkan pada siswa dengan memberikan layanan informasi, atau penambahan jam pelajaran kepada siswa yang nantinya akan dapat bermanfaat bagi siswa. B. Batasan Masalah Untuk tidak meluasnya masalah dalam penelitian ini, maka penelitian ini lebih ditekankan pada tindakan layanan untuk meningkatkan disiplin belajar siswa kelas VIII G DI SMPN 19 KOTA JAMBI pada semester 2 Tahun pelajaran 2013/2014. C. Rumusan Masalah Berdasarkan batasan masalah yang dijabarkan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu : Bagaimanakah layanan informasi dapat meningkatkan disiplin belajar siswa? D. Tujuan Penelitian Berdasarkan dari permasalahan diatas maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : 1. Untuk membantu siswa dalam meningkatkan disiplin didalam belajarnya. 2. Untuk membantu siswa menguasai kemampuan atau kompetensi (Konten) melalui kegiatan belajarnya E. Manfaat Penelitian Jika penelitian tersebut diatas dapat dicapai, maka penelitian ini dapat berguna dan bermanfaat bagi ; 1. Bagi Peneliti Menambah wawasan dan pemahaman baru tentang tindakan layanan 2. Kepala Sekolah
4 Sebagai masukan bagi kepala sekolah untuk lebih meningkatkan kedisiplinan belajar siswa agar siswa memiliki prestasi disekolah. 3. Guru kelas / Guru Pembimbing Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi guru kelas maupun guru pembimbing. 4. Siswa Agar siswa mendapatkan pemahaman, menguasai cara-cara sikap dan kebiasaan belajar yang baik. F. Defenisi Operasional Defenisi operasional menjelaskan secara rinci arti dan maksud penelitian ini berdasarkan judul diatas adalah ; 1. Layanan informasi sangat diperlukan sebagai acuan untuk bersikap dan bertingkah laku sehari-hari, sebagai pertimbangan bagi arah pengembangan diri, dan sebagai dasar dasar pengambilan keputusan. (Prayitno,2004:1) 2. Disiplin belajar adalah sesuatu yang terletak didalam hati dan didalam jiwa seseorang yang memberikan dorongan bagi orang yang bersangkutan untuk melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu sebagaimana ditetapkan oleh norma dan peraturan yang berlaku. Daryanto(2010:214) II. TINJAUAN PUSTAKA A. Layanan informasi dalam meningkatkan disiplin belajar siswa 1. Pengertian Layanan Informasi Layanan informasi sangat diperlukan sebagai acuan untuk bersikap dan bertingkah laku sehari-hari, sebagai pertimbangan bagi arah pengembangan diri, dan sebagai dasar dasar pengambilan keputusan. (Prayitno,2004:1) 2. Tujuan Layanan Informasi a. Tujuan Umum Tujuan umum layanan informasi adalah dikuasainnya informasi tertentu oleh peserta layanan, informasi tersebut selanjutnya digunakan oleh peserta untuk keperluan hidupnya sehari-hari (dalam rangka effective daily living) dan perkembangan dirinnya. (Prayitno, 2004:02) b. Tujuan khusus Tujuan khusus layanan INFO terkait dengan fungsi-fungsi konseling, fungsi pemahaman paling dominan dan paling langsung diemban oleh layanan INFO. Peserta layanan memahami informasi dengan berbagai seluk-beluknya sebagai isi layanan.
5 B. Disiplin Belajar Siswa 1. Pengertian Disiplin Belajar Secara etimologis, istilah disiplin berasal dari bahasa latin disciplina yang menunjuk kepada kegiatan belajar dan mengajar. Disiplin adalah tata tertib disekolah, kemiliteran,dsb atau ketaatan kepada peraturan tata tertib ( Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia) Menurut Daryanto (2010:27) bahwa disiplin adalah kunci kesuksesan, sebab dengan disiplin orang menjadi berkeyakinan bahwa disiplin membawa manfaat yang dibuktikan dengan tindakan disiplinnya sendiri. Menurut Daryanto (2010:214) bahwa disiplin adalah sesuatu yang terletak didalam hati dan didalam jiwa seseorang yang memberikan dorongan bagi orang yang bersangkutan untuk melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu sebagaimana ditetapkan oleh norma dan peraturan yang berlaku. Berdasarkan dari beberapa pengertian disiplin belajar menurut para ahli diatas, maka dapat dilihat secara umum kedisiplinan belajar adalah suatu sikap, tingkah laku dan perbuatan siswa untuk melakukan aktivitas belajar yang sesuai dengan keputusankeputusan, peraturan-peraturan dan norma-norma yang telah ditetapkan bersama, baik persetujuan tertulis maupun tidak tertulis antara siswa dengan guru di sekolah maupun dengan orangtua di rumah untuk mendapatkan penguasaan pengetahuan, kecakapan, dan kebijaksanaan. 2. Pengertian Belajar Belajar merupakan kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan. Menurut Piaget (Dimyati & Mudjiono, 2009:38) ia memandang belajar sebagai prilaku berinteraksi antara individu dengan lingkungan sehingga terjadi perkembangan intelek individu. Dari pengertian diatas, jelas sekali bahwa belajar merupakan suatu proses yang terjadi pada setiap individu, proses perubahan yang dari tidak tahu menjadi tahu dan itu tentu sangat bermanfaat bagi individu tersebut untuk mencapai perkembangan hidupnya. 3. Tata Tertib Sekolah Mulyaningtias dan Purnomo Hadiyanto(2006:14) memaparkan bahwa tata tertib disekolah dibuat untuk membantu kegiatan belajar para siswa, dengan tata tertib kegiatan belajar siswa mencaji teratur, terarah,disiplin dan lebih kondusif. Jadi, berdasarkan dengan penjelasan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa tata tertib adalah beberapa peraturan yang harus ditaati dalam situasi atau dalam suatu tata kehidupan tertentu. C. Sikap Siswa dalam belajar Sikap dapat didefenisikan dengan berbagai cara, dan setiap dari defenisi itu berbeda antara satu dan yang lainnya. Menurut Allport (Djalii,2007:114) bahwa sikap itu tidak muncul seketika atau dibawa lahir, tetapi disusun dan dibentuk melalui pengalaman serta memberikan pengaruh langsung kepada respons seseorang.
6 Jadi, sikap belajar yang positif akan menimbulkan intensitas kegiatan yang lebih tinggi dibanding dengan sikap belajar yang negatif. Peranan sikap bukan saja ikut menentukan apa yang diihat seseorang, melainkan juga bagaimana ia melihatnya. Cara mengembangkan sikap belajar yang efektif : 1. Bangkitkan kebutuhan untuk menghargai keindahan, untuk mendapat penghargaan, dan sebagainya 2. Hubungan dengan pengalaman yang lampau 3. Beri kesempatan untuk mendapatkan hasil yang baik. 4. Hipotesis Tindakan Sehubungan dengan rumusan masalah yang akan diungkap, maka hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Terdapat peningkatan disiplin belajar siswa dengan diterapkanya layanan informasi. III. METODELOGI PENELITIAN A. Setting PTL Penelitian tindakan layanan ini dilakukan di SMP N 19 Kota Jambi Kec. Telanaipura, yang dilaksanakan pada semester 2 Tahun pelajaran 2013/2014 dengan jumlah 40 orang siswa yang terdiri dari 21 siswa putra dan 19 siswi putri. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 27 Januari sampai 14 April 2014 B. Instrument Penelitian Dalam penelitian ini instrument yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah lembar observasi yang berupa lembar observasi aktivitas guru dan lembar observasi aktivitas siswa. C. Prosedur Prosedur penelitian yang dilakukan penulis terdiri dari 3 Siklus tindakan yaitu Siklus 1, Siklus 2, dan Siklus 3, didalam masing-masing siklus juga terdiri dari 1) Perencanaan tindakan, 2)Pelaksanaan Tindakan, 3)Pengamatan, dan 4)Refleksi D. Presentase Kriteria penafsiran presentase ini, dapat pula digunakan sebagai ukuran alternatif jawaban instrument penelitian yang menggunakan skala Likert. Tabel. Kriteria penafsiran (Sumber Sutja,A,dkk. (2012:100) Persentase < 12 Aspek Kualitas Tingkatan Sangat tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat rendah
7 Rumus : P = fx fn x 100 % P = persentase fx = jumlah frekuensi yang diperoleh dari yang menjawab fn = jumlah frekuensi dari keseluruhan data IV. TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Berdasarkan permasalahan yang ditemui dilapangan, masih dapat terlihat siswa yang tingkat kedisiplinannya masih rendah, misalnya saja pada saat datang kesekolah banyak siswa yang tidak tepat waktu atau terlambat, yang seharusnya 15 menit sebelum pelajaran dimulai siswa sudah memasuki ruang kelas sebelum guru masuk kedalam kelas namun tidak demikian yang dilakukan oleh siswa tersebut. Jam masuk pada SMP N 19 adalah jam 07:15, jadi sebelum masuk kedalam kelas terlebih dahulu diadakan upacara setiap hari senin, dan membaca surah yasin setiap hari jum at, siswa siswi diwajibkan untuk mengikuti kegiatan tersebut, namun sering ditemui masih banyak siswa yang terlambat datang sehingga tidak mengikuti upacara bendera. Berdasarkan banyaknya permasalahan yang terjadi pada prilaku disiplin siswa disekolah kelas VIII G adalah kelas yang tingkat kedisiplinanya masih sangat rendah, adanya ketidakpedulian siswa akan disiplin diri membuat saya tertarik untuk meneliti kelas tersebut untuk menerapkan layanan informasi dalam meningkatkan disiplin belajar siswa. A. Hasil Penelitian 1.1 Hasil Penelitian Siklus I Perencanaan Tindakan Layanan Pada Siklus I Pelaksanaan tindakan yang dilakukan pada siklus I terdiri dari 3 kali pertemuan, pertemuan pertama mengenai ketepatan siswa datang kesekolah, pertemuan kedua mengenai upaya agar tepat waktu kesekolah, dan yang ketiga mengenai cara mengatur jadwal kegiatan yang baik. Langkah langkah pada siklus I ini sesuai dengan Satlan yang telah disusun Pelaksanaan Tindakan Layanan Pada Siklus I Deskripsi tindakan yang dilakukan sesuai dengan judul penelitian tindakan ini adalah penerapan layanan informasi kepada siswa, meliputi : 1. Materi layanan : Pentingnya mematuhi aturan dan tata tertib sekolah
8 2. Waktu : 29 Januari-05 februari 2014 / 1x 45 menit 3. Tempat : Ruang Kelas 4. Pelaksana : Peneliti Observasi Tindakan Layanan Pada Siklus I Berdasarkan hasil observasi yang merupakan gambaran aktivitas siswa selama proses pelaksanaan siklus berlangsung masih rendahnya tingkat kedisiplinan siswa dikarenakan belum seluruhnya tindakan layanan dapat berlangung secara optimal, Hasil evaluasi aktivitas siswa pada sikus I Tabel. Hasil evaluasi prilaku disiplin siswa No Objek yang diamati Rata-rata 1 Datang kesekolah tepat waktu 37,5 % 2 Menggunakan pakaian seragam lengkap dan rapi 45,0 % 3 Masuk ruang kelas dengan segera 35,0 % 4 Mengikuti pelajaran dengan semangat 50,00 % 5 Pulang sekolah sesuai dengan waktu yang ditentukan 45,00 % 6 Mengerjakan tugas tepat waktu 32,05 % 7 Tidak mengobrol 37,05 % 8 Tidak mengantuk 42,05 % 9 Meringkas catatan sendiri 55,00 % 10 Keluar masuk kelas pada saat jam pelajaran 45,00 % 11 Datang lebih awal untuk mengerjakan tugas piket 42,05 % 12 Mengunjungi perpustakaan 35,00 % Refleksi Setelah selesai siklus I maka diadakan refleksi mengenai kelemahan atau kekurangan dari pelaksanaan tindakan pada siklus pertama, refleksi dilaksanakan bersama sama dengan kolaborator untuk menentukan tindakan perbaikan pada siklus berikutnya. 2. SIKLUS II Perencanaan tindakan layanan pada siklus II Pelaksanaan tindakan yang dilakukan pada siklus II terdiri dari 3 kali pertemuan, pertemuan pertama mengenai pentingnya disiplin belajar siswa, pertemuan kedua mengenai upaya menciptakan lingkungan belajar yang nyaman, pertemuan ketiga mengenai cara belajar yang efektif, Langkah langkah pada siklus II ini sesuai dengan satlan yang telah disusun Pelaksanaan tindakan layanan pada siklus II Deskripsi tindakan yang dilakukan sesuai dengan judul penelitian tindakan ini adalah penerapan layanan informasi kepada siswa, meliputi :
9 1. Materi layanan : Pentingnya disiplin belajar siswa 2. Waktu : 20 februari-27 februari 2014 / 1x 45 menit 3. Tempat : Ruang Kelas 4. Pelaksana : Peneliti i. Observasi Tindakan Layanan Pada Siklus II Berdasarkan hasil observasi yang merupakan gambaran aktivitas siswa selama proses pelaksanaan siklus berlangsung, secara keseluruhan aktivitas siswa belum berlangsung optimal. Hasil evaluasi aktivitas siswa pada sikus II Tabel Hasil observasi prilaku disiplin siswa pada disiplin waktu disekolah No. Objek yang diamati Rata-rata 1 Datang kesekolah tepat waktu 55,00 % 2 Menggunakan pakaian seragam lengkap dan rapi 60,00 % 3 Masuk ruang kelas dengan segera 47,05 % 4 Mengikuti pelajaran dengan semangat 45,00 % 5 Pulang sekolah sesuai dengan waktu yang 60,00 % ditentukan 6 Mengerjakan tugas tepat waktu 75,00 % 7 Tidak mengobrol 62,05 % 8 Tidak mengantuk 65,00 % 9 Meringkas catatan sendiri 55,00 % 10 Keluar masuk kelas pada saat jam pelajaran 65,00 % 11 Datang lebih awal untuk mengerjakan tugas piket 55,00 % 12 Mengunjungi perpustakaan 70,00 % Refleksi Dari hasil refleksi dapat disimpulkan Apakah metode yang saya berikan sudah pas, apakah penjelasan saya terlalu rumit dan kurang dimengerti siswa, apakah suasana lingkungan kelas yang tidak mendukung. 3. SIKLUS III Perencanaan tindakan layanan pada siklus III Pelaksanaan tindakan yang dilakukan pada siklus III terdiri dari 3 kali pertemuan, pertemuan pertama mengenai Pengertian konsentrasi belajar, Pertemuan kedua mengenai cara belajar yang baik dan efektif, dan pertemuan terakhir mengenai Meningkatkan motivasi belajar siswa, Langkah langkah pada siklus III ini sesuai dengan satlan yang telah disusun Pelaksanaan tindakan layanan pada siklus III
10 2.1.3 Refleksi Deskripsi tindakan yang dilakukan sesuai dengan judul penelitian tindakan ini adalah penerapan layanan informasi kepada siswa, meliputi : 1. Materi layanan : Pentingnya konsentrasi belajar siswa 2. Waktu : 18 Maret-25 Maret 2014 /1x45 Menit 3. Tempat : Ruang Kelas 4. Pelaksana : Peneliti i. Observasi Tindakan Layanan Pada Siklus III Setelah dilakukannya perbaikan terhadap prilaku disiplin siswa disekolah dengan diterapkannya layanan informasi disetiap siklus, maka dapat terlihat prilaku disiplin siswa mengalami peningkatan. Hasil evaluasi aktivitas siswa pada sikus III Setelah dilakukan perbaikan terhadap kegiatan pembelajaran yang telah direfleksikan pada siklus sebelumnya dan berdasarkan pengamatan dan observasi aktivitas siswa yang dapat dilihat bahwa pada siklus III ini aktivitas siswa mengalami peningkatan yang terlihat pada tabel dibawah ini ; Tabel Hasil evaluasi aktivitas siswa No. Objek yang diamati Rata-rata 1 Datang kesekolah tepat waktu 85,00 % 2 Menggunakan pakaian seragam lengkap dan rapi 67,05 % 3 Masuk ruang kelas dengan segera 75, 00 % 4 Mengikuti pelajaran dengan semangat 65,00 % 5 Pulang sekolah sesuai dengan waktu yang 72,05 % ditentukan 6 Mengerjakan tugas tepat waktu 87,05 % 7 Tidak mengobrol 80,00 % 8 Tidak mengantuk 85,00 % 9 Meringkas catatan sendiri 87,05 % 10 Keluar masuk kelas pada saat jam pelajaran 82,05 % 11 Datang lebih awal untuk mengerjakan tugas piket 87,05 % 12 Mengunjungi perpustakaan 72,05 % Berdasarkan hasil observasi yang terlihat, tindakan layanan pada pemberian motivasi belajar, penguatan akan tindakan disiplin, serta cara belajar yang baik dan efektif dapat membuat tingkat kedisiplinan siswa membaik dan dengan adanya penerapan layanan penguasaan konten pada siklus III ini telah berhasil dan memenuhi kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan Pembahasan
11 Rincian mengenai peningkatan prilaku disiplin belajar siswa pada aspek pengamatan yang diterapkan melalui layanan informasi disekolah: Presentase % No. Aspek pengamatan Siklus I Siklus II Siklus III 1. Datang kesekolah tepat waktu 37,5 % 55,00 % 85,00 % 2. Menggunakan pakaian seragam 45,0 % 60,00 % 67,05 % lengkap dan rapi 3. Masuk ruang kelas dengan segera 35,0 % 47,05 % 75, 00 % 4. Mengikuti pelajaran dengan 50,00 % 45,00 % 65,00 % semangat 5. Pulang sekolah sesuai dengan waktu 45,00 % 60,00 % 72,05 % yang ditentukan 6. Mengerjakan tugas tepat waktu 32,05 % 75,00 % 87,05 % 7. Tidak mengobrol 37,05 % 62,05 % 80,00 % 8. Tidak mengantuk 42,05 % 65,00 % 85,00 % 9. Meringkas catatan sendiri 55,00 % 55,00 % 87,05 % 10. Keluar masuk kelas pada saat jam pelajaran 45,00 % 65,00 % 82,05 % 11. Datang lebih awal untuk 42,05 % 55,00 % 87,05 % mengerjakan tugas piket 12. Mengunjungi perpustakaan 35,00 % 70,00 % 72,05 %
12
ARTIKEL ILMIAH PERSEPSI PESERTA DIDIK TERHADAP PELAKSANAAN LAYANAN INFORMASI DI SMP NEGERI 4 KOTA JAMBI OLEH : S U S A N T O NIM.
ARTIKEL ILMIAH PERSEPSI PESERTA DIDIK TERHADAP PELAKSANAAN LAYANAN INFORMASI DI SMP NEGERI 4 KOTA JAMBI OLEH : S U S A N T O NIM. EA1D311005 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI JULI
Lebih terperinciPENINGKATAN PERILAKU DISIPLIN BELAJAR SISWAMELALUI TEKNIK REINFORCEMENT POSITIF DALAM PEMBELAJARAN IPS
1 BAB I PENDAHULUAN Bab ini peneliti memaparkan mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan. A. Latar Belakang Penelitian Hasil pengamatan
Lebih terperinciFAKTOR PENYEBAB PELANGGARAN DISIPLIN PADA SISWA SMP NEGERI 19 KOTA JAMBI
ARTIKEL ILMIAH FAKTOR PENYEBAB PELANGGARAN DISIPLIN PADA SISWA SMP NEGERI 19 KOTA JAMBI OLEH : NUR HERMATASIYAH ERA1D010159 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lingkungan sosial budaya dimana individu tersebut hidup.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai pengaruh yang sangat besar dan dinamis dalam kehidupan manusia di masa depan. Pendidikan dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA DI SMP NEGERI 3 WARUNGASEM KABUPATEN BATANG
BAB IV ANALISIS PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA DI SMP NEGERI 3 WARUNGASEM KABUPATEN BATANG A. Analisis Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di SMP Negeri 3 Warungasem
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. di mana-mana baik dilingkungan keluarga, sekolah, dan lingkungan masyarakat.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Belajar merupakan kebutuhan setiap orang yang kegiatannya dapat terjadi di mana-mana baik dilingkungan keluarga, sekolah, dan lingkungan masyarakat. Kegiatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sekolah sebagai lembaga pendidikan mempunyai kebijakan tertentu yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sekolah sebagai lembaga pendidikan mempunyai kebijakan tertentu yang dituangkan dalam bentuk aturan. Salah satunya adalah aturan sekolah yang disebut dengan
Lebih terperinciTANGGAPAN SISWA KELAS I, II TERHADAP DISIPLIN SEKOLAH DI SMA PERINTIS SUNGAI SIRIH TAHUN PELAJARAN 2003/2004
TANGGAPAN SISWA KELAS I, II TERHADAP DISIPLIN SEKOLAH DI SMA PERINTIS SUNGAI SIRIH TAHUN PELAJARAN 2003/2004 M. Juroto Guru SDN 015 Sungai Sirih jurotto974@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini mengambil judul
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. proses belajar sejak manusia lahir hingga akhir hayatnya. Havighurst dalam Bimo
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia hidup dengan berbagai komponen kehidupannya. Belajar merupakan salah satu bagian dari kehidupan manusia. Manusia akan mengalami proses belajar sejak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Semakin berkembangnya dunia pendidikan di Indonesia secara tidak langsung menuntut guru atau dosen untuk selalu mengembangkan keterampilan dan pola pikir.
Lebih terperinciPERENCANAAN PROGRAM PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
PERENCANAAN PROGRAM PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING 1. Tugas Perkembangan 1 : Mencapai perkembangan diri sebagai remaja yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yasng Maha Esa 2. Rumusan Kompetensi : Menjalankan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tidak pernah dikenalkan pada aturan maka akan berperilaku tidak disiplin
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kedisiplinan sangat penting diterapkan dalam lembaga pendidikan dan dibutuhkan oleh setiap siswa. Keluarga merupakan salah satu panutan utama dalam penanaman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hidup manusia. Hal ini akan terus berubah seiring dengan perubahan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam dunia pendidikan seorang guru tidak lepas dari yang namanya peserta didik hal inilah yang menyebabkan adanya interaksi antara keduanya karena saling membutuhkan.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sangat penting dalam berbagai disiplin ilmu serta memajukan daya pikir manusia.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang di ajarkan di sekolah. Matematika merupakan ilmu yang bersifat universal yang mendasari perkembangan teknologi
Lebih terperinciTujuan pendidikan adalah membentuk seorang yang berkualitas dan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan sebuah proses dengan menggunakan berbagai macam metode pembelajaran sehingga orang memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan cara bertingkah laku yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang ditransfer dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. SIMPULAN 1. Penelitian ini membuktikan bahwa keluarga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kedisiplinan anak dalam melaksanakan norma-norma sekolah, dalam hal ini adalah
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. Pendidikan, sebagaimana yang tercantum dalam undang-undang sisdiknas No.
1 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah 1. Latar Belakang Pendidikan, sebagaimana yang tercantum dalam undang-undang sisdiknas No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, merupakan suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Pada umumnya setiap perusahaan atau instansi mempunyai tujuan yang ingin dicapai. salah satu usaha untuk mewujudkan tujuan tesebut adalah bahwa setiap
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATAN KEDISIPLINAN MASUK SEKOLAH MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SOSIODRAMA. Nelly Chandrawati Manalu
Jurnal Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Vol. 2, No. 1, Januari 2016 ISSN 2442-9775 UPAYA MENINGKATAN KEDISIPLINAN MASUK SEKOLAH MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SOSIODRAMA Nelly
Lebih terperinciTujuan pendidikan nasional seperti disebutkan dalam Undang-Undang. Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal (3)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan pendidikan nasional seperti disebutkan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal (3) menyatakan bahwa Pendidikan
Lebih terperinciarti yang luas. Peranan guru bukan semata-mata memberikan informasi,
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Pendidikan merupakan usaha sadar bertujuan untuk mengembangkan kualitas manusia. Sebagai suatu kegiatan yang sadar akan tujuan, maka dalam pelaksanaan berada dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menuntut perhatian serius bagi orang tua yang tidak menginginkan anak-anaknya. tumbuh dan berkembang dengan pola asuh yang salah.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan dilaksanakan dalam lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Keluarga mempunyai peranan penting dalam pembentukan kepribadian anak dalam hal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
Lebih terperinciHUBUNGAN KEBIASAAN DISIPLIN DI SEKOLAH DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS III SD SE-GUGUS 4 KECAMATAN BLIMBING KOTA MALANG
HUBUNGAN KEBIASAAN DISIPLIN DI SEKOLAH DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS III SD SE-GUGUS 4 KECAMATAN BLIMBING KOTA MALANG Indra Cahyani Universitas Negeri Malang E-mail: indracahyani377@gmail.com Abstrak
Lebih terperinciUpaya Meningkatkan Karakter Siswa Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Sosiodrama
Upaya Meningkatkan Karakter Siswa Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Sosiodrama Rumlah (09220274) Mahasiswa Pendidikan Bimbingan dan Konseling IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Latar belakang
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH PERSEPSI SISWA TERHADAP GURU PEMBIMBING DALAM MENINGKATKAN DISIPLIN BELAJAR SISWA SMP NEGERI 5 KOTA JAMBI
ARTIKEL ILMIAH PERSEPSI SISWA TERHADAP GURU PEMBIMBING DALAM MENINGKATKAN DISIPLIN BELAJAR SISWA SMP NEGERI 5 KOTA JAMBI Oleh : A. MUHARDI NIM. ERA 1D009012 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan memang dunia yang tidak pernah bisa habis untuk. diperbincangkan. Karena selama manusia itu ada,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan memang dunia yang tidak pernah bisa habis untuk diperbincangkan. Karena selama manusia itu ada, perbincangan tentang pendidikan akan tetap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karena itu, agar dapat menciptakan sumber. peningkatan terhadap kualitas pendidikan itu sendiri.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kualitas sumber daya manusia yang baik sangat dibutuhkan oleh setiap negara baik untuk negara yang maju maupun yang sedang berkembang. Oleh karena itu, agar
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Dunia pendidikan mempunyai tiga lingkungan, yakni lingkungan keluarga,
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan mempunyai tiga lingkungan, yakni lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan masyarakat yang lazim disebut tri pusat pendidikan. Keluarga merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. belajar mengajar. Agar proses belajar mengajar lancar, maka seluruh siswa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan lembaga formal sebagai wadah untuk kegiatan belajar mengajar. Agar proses belajar mengajar lancar, maka seluruh siswa harus mematuhi tata tertib
Lebih terperincimendapatkan penguasaan pengetahuan, kecakapan, kebijaksanaan.
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Kedisiplinan Belajar 2.1.1. Pengertian Kedisiplinan Belajar Kedisiplinan belajar adalah suatu sikap, tingkah laku dan perbuatan yang sesuai dengan peraturan dari sekolah yang
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA. keefektifan dalam bimbingan dan konseling islam dengan terapi reward berbasis hobi
BAB IV ANALISIS DATA Sehubungan dengan penelitian yang bersifat studi kasus khususnya yang meneliti tentang malas belajar seorang siswa, maka untuk mengetahui tingkat keefektifan dalam bimbingan dan konseling
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan karena banyaknya siswa yang kurang disiplin di sekolah. Menurut
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah 1. Latar Belakang Disiplin merupakan hal penting yang perlu diperhatikan dalam dunia pendidikan karena banyaknya siswa yang kurang disiplin di sekolah.
Lebih terperinciSalam sejahtera, Terimakasih kepada Tuhan yang maha Esa atas segala rahmat dan nikmat-nya yang terus mengalir dalam kehidupan kita.
Salam sejahtera, Terimakasih kepada Tuhan yang maha Esa atas segala rahmat dan nikmat-nya yang terus mengalir dalam kehidupan kita. Yang saya hormati Bpk kepala sekolah SMPn 09 Kendari beserta jajaran
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. belajar dan proses belajar agar peserta didik secara aktif dapat. mengembangkan potensi pada dirinya untuk dapat memiliki kekuatan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses belajar agar peserta didik secara aktif dapat mengembangkan potensi pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kompleks yang perlu mendapatkan perhatian semua orang. Salah satu masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dunia pendidikan saat ini menghadapi berbagai masalah yang amat kompleks yang perlu mendapatkan perhatian semua orang. Salah satu masalah tersebut adalah menurunnya
Lebih terperinciPERSEPSI ORANG TUA TERHADAP GURU DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SDN 185/VII KECAMATAN MANDIANGIN KABUPATEN SAROLANGUN SKRIPSI
PERSEPSI ORANG TUA TERHADAP GURU DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SDN 185/VII KECAMATAN MANDIANGIN KABUPATEN SAROLANGUN SKRIPSI OLEH YULIANTI NIM A1D109234 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
Lebih terperinciPENINGKATAN KEDISIPLINAN TATA TERTIB MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK BERMAIN PERAN. Anik Marijani
Jurnal Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Vol. 1, No. 2, Mei 2015 ISSN 2442-9775 PENINGKATAN KEDISIPLINAN TATA TERTIB MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK BERMAIN PERAN Anik Marijani
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembentukan sumber daya manusia yang baik sangatlah penting dilakukan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembentukan sumber daya manusia yang baik sangatlah penting dilakukan sebagai modal dasar pembangunan nasional, terutama dalam menghadapi persaingan di era
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH HUBUNGAN PENGAWASAN ORANG TUA DENGAN DISIPLIN BELAJAR SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 1 MUARO JAMBI OLEH :
ARTIKEL ILMIAH HUBUNGAN PENGAWASAN ORANG TUA DENGAN DISIPLIN BELAJAR SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 1 MUARO JAMBI OLEH : FUJI WULANDARI NIM : ERA1D009156 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat menjaga dari perilaku yang menyimpang dan hal-hal yang dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Disiplin belajar sangat penting, karena sikap disiplin bertujuan agar dapat menjaga dari perilaku yang menyimpang dan hal-hal yang dapat menganggu dalam proses
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Manfaat dari pendidikan di sekolah, antara lain adalah menambah wawasan dan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan bagi setiap warga negara. Baik itu pendidikan formal melalui lembaga resmi seperti sekolah ataupun pendidikan di luar sekolah. Manfaat
Lebih terperinci[ISSN VOLUME 3 NOMOR 2, OKTOBER] 2016
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KETIDAKDISIPLINAN BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DAN UPAYA PEMECAHANNYA (Studi Pada Siswa Kelas VIII SMPN 5 Kendari) Suhendri Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas PGRI Semarang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pendidikan karakter merupakan suatu upaya penanaman nilai-nilai karakter
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan karakter merupakan suatu upaya penanaman nilai-nilai karakter kepada generasi penerus bangsa yang berakar pada nilai karakter dari budaya bangsa dan
Lebih terperinciBAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN
BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Sejarah Berdirinya SDN Anjir Muara Kota Tengah SDN Anjir Muara Kota Tengah merupakan sekolah yang berada di wilayah Kecamatan Anjir
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Secara umum, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Secara umum, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif dapat mengembangkan
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. Bab ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan latar belakang masalah,
1 1. PENDAHULUAN Bab ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan
Lebih terperinciKEPATUHAN SISWA TERHADAP DISIPLIN DAN UPAYA GURU BK DALAM MENINGKATKANNYA MELALUI LAYANAN INFORMASI
Volume 2 Nomor 1 Januari 2013 KONSELOR Jurnal Ilmiah Konseling http://ejournal.unp.ac.id/index.php/konselor Info Artikel: Diterima01/01/2013 Direvisi12/01/2013 Dipublikasikan 01/03/2013 hlm. 220-224 KEPATUHAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG. Kedisiplinan sangat penting diterapkan dalam lembaga pendidikan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Kedisiplinan sangat penting diterapkan dalam lembaga pendidikan dan dibutuhkan oleh setiap siswa. Disiplin yang dimiliki siswa akan membantu siswa itu sendiri dalam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kompri, Manajemen Sekolah Orientasi Kemandirian Kepala Sekolah, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015) 199
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Disiplin adalah proses mengarahkan, mengabdikan kehendakkehendak langsung, dorongan dorongan, keinginan atau kepentingankepentingan, kepada suatu cita cita atau
Lebih terperinciPENANAMAN KARAKTER DISIPLIN DAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN NASKAH PUBLIKASI
PENANAMAN KARAKTER DISIPLIN DAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (Studi Kasus Kelas VII di SMP Negeri 3 Surakarta Tahun Ajaran 2014/2015) NASKAH PUBLIKASI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan usaha nyata dan sadar yang dilakukan melalui proses berupa kegiatan bimbingan, pengajaran, dan pelatihan oleh seorang pendidik yang ditujukan kepada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seorang pendidik harus memiliki kompetensi yang menunjukan kemampuanya sebagai profesional. Adapun kompetensi tersebut seperti yang disebutkan dalam Peraturan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. menghantarkan siswa atau peserta didik agar mampu menghadapi perubahan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1. Latar Belakang Sekolah yang merupakan suatu sarana pendidikan diharapkan dapat menghantarkan siswa atau peserta didik agar mampu menghadapi perubahan jaman.
Lebih terperinciIMPLEMENTASI BIMBINGAN PRIBADI DENGAN BUKU SAKU SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KEDISIPLINAN SISWA SMK
IMPLEMENTASI BIMBINGAN PRIBADI DENGAN BUKU SAKU SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KEDISIPLINAN SISWA SMK Nurnida Setyaningsih SMK Muhammadiyah I Surakarta T ABSTRACT he aim of the research is to increase students
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pelajaran yang telah diberikan oleh guru dan didukung oleh nilai-nilai budipekerti
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Prestasi belajar peserta didik terfokus pada hasil yang dicapai peserta didik dalam proses belajar mengajar di sekolah. Prestasi tersebut diperoleh setelah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kembangkan kerja sama antara dunia pendidikan dengan dunia usaha dalam
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan nasional dikembangkan secara terpadu dan serasi baik antara berbagai jalur, jenis dan jenjang pendidikan maupun antara sektor pembangunan biaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan manusia
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan manusia kepada taraf hidup yang lebih baik. Pendidikan dimulai dari lahir hingga kematian untuk mengajarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengubah tingkah lakunya ke arah yang lebih baik. 1. sukses dalam hidupnya adalah orang-orang yang mempunyai sikap disiplin
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Disiplin dalam belajar merupakan hal yang penting di dalam pendidikan. Dengan menjalankan disiplin akan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Disiplin belajar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang terlibat dalam pengembangan aktivitas belajar siswa dan upaya mencapai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan salah satu dari lembaga pendidikan yang di dalamnya terdapat beberapa komponen yang saling berkaitan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang berjudul Pengaruh Outbound Terhadap Peningkatan Nilai
BAB III METODE PENELITIAN A. Prosedur Penelitian Penelitian yang berjudul Pengaruh Outbound Terhadap Peningkatan Nilai Karakter ini lebih menekankan tentang pengaruh outbound terhadap peningkatan nilai
Lebih terperincikeberhasilan belajar yang semakin tinggi dan tanggung jawab terhadap perilaku
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan jalur pendidikan formal yang berfungsi untuk mendidik, mengajar dan melatih siswa mempersiapkan dirinya di masa yang akan datang. Sekolah Menengah
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH IMPLEMENTASI LAYANAN INFORMASI DALAM MENINGKATKAN DISIPLIN DIRI SISWA DI SMP NEGERI 7 BATANGHARI OLEH : PESRIYENNI NIM.
ARTIKEL ILMIAH IMPLEMENTASI LAYANAN INFORMASI DALAM MENINGKATKAN DISIPLIN DIRI SISWA DI SMP NEGERI 7 BATANGHARI OLEH : PESRIYENNI NIM.EAID209030 PROGRAM EKSTENSI BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. aman belajar bagi dirinya sendiri, sekaligus bagi siswa lain yang berada di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Disiplin merupakan kunci sukses bagi kegiatan belajar siswa di sekolah, karena dengan disiplin maka setiap siswa akan menciptakan rasa nyaman serta aman belajar bagi
Lebih terperinciPROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI 2017
ARTIKEL ILMIAH PERSEPSI SISWA TERHADAP LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DI SMP NEGERI 19 KOTA JAMBI O l e h : M. ASRORIL CHAIRI ERA1D012092 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di dalam perkembangan peradaban dan kebudayaan suatu bangsa,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di dalam perkembangan peradaban dan kebudayaan suatu bangsa, tidaklah cukup dengan hanya memiliki kecerdasan saja, tetapi harus disertai dengan kesehatan mental dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu aspek yang menentukan dalam pembinaan manusia Indonesia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu aspek yang menentukan dalam pembinaan manusia Indonesia yang potensial dalam pembangunan nasional adalah melalui sektor pendidikan. Pendidikan sebagai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tata Tertib Sistim Poin 1. Pengertian Tata Tertib Menurut kamus besar bahasa Indonesia edisi ketiga (2007) tata tertib berasal dari dua kata yaitu tata dan tertib, tata adalah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan ruang lingkup dari penelitian.
I. PENDAHULUAN Secara umum pada bagian ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan
Lebih terperincimemajukan ilmu pengetahuan dan teknologi.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa banyak perubahan di seluruh aspek kehidupan manusia. Pada masa sekarang ini sangat dibutuhkan masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses belajar (pendidikan) adalah proses yang dimana seseorang diajarkan untuk bersikap setia dan taat juga pikirannya dibina dan dikembangkan. Pendidikan adalah
Lebih terperinciSKRIPSI IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB KENAKALAN REMAJA PADA SISWA SMP PGRI 4 KOTA JAMBI. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh
SKRIPSI IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB KENAKALAN REMAJA PADA SISWA SMP PGRI 4 KOTA JAMBI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana pendidikan Pada Program Ekstensi Bimbingan dan Konseling
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PELAKSANAAN MANAJEMEN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI MAK AL-HIKMAH 2 BENDA SIRAMPOG BREBES
BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN MANAJEMEN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI MAK AL-HIKMAH 2 BENDA SIRAMPOG BREBES Manajemen kesiswaan merupakan proses pengurusan segala hal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan sebagai upaya dasar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan sebagai upaya dasar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat dan pemerintah, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan latihan yang berlangsung
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP NEGERI 4 PEKALONGAN
BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP NEGERI 4 PEKALONGAN Mengenai analisis dalam bab ini, penulis berpijak pada rumusan masalah sebagaimana
Lebih terperinciPENINGKATAN KEDISIPLINAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI TEKNIK PERJANJIAN DAN PENGUATAN DIRI SISWA KELAS V SDN 1 TAWANG HARJO WONOGIRI
PENINGKATAN KEDISIPLINAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI TEKNIK PERJANJIAN DAN PENGUATAN DIRI SISWA KELAS V SDN 1 TAWANG HARJO WONOGIRI SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Belajar adalah suatu kata yang sudah akrab dengan semua lapisan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Belajar adalah suatu kata yang sudah akrab dengan semua lapisan masyarakat. Bagi para pelajar atau mahasiswa kata belajar merupakan kata yang tidak asing.
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini, peneliti menyimpulkan hasil penelitian dan pembahasan penelitian yang telah dilaksanakan mengenai studi tentang Faktor-Faktor Determinan Dalam Pembinaan Disiplin
Lebih terperinciMASALAH BELAJAR PESERTA DIDIK TINGGAL KELAS DAN PROGRAM LAYANAN OLEH GURU BK (Studi di SMP MUHAMMADIYAH 6 PADANG) JURNAL RANI ETA PUTRI NPM:
0 MASALAH BELAJAR PESERTA DIDIK TINGGAL KELAS DAN PROGRAM LAYANAN OLEH GURU BK (Studi di SMP MUHAMMADIYAH 6 PADANG) JURNAL RANI ETA PUTRI NPM: 10060099 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia memerlukan sumber daya manusia dalam jumlah dan mutu yang
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Indonesia memerlukan sumber daya manusia dalam jumlah dan mutu yang memadai sebagai pendukung utama dalam pembangunan. Untuk memenuhi sumberdaya manusia tersebut,
Lebih terperinciPROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI 2017
ARTIKEL ILMIAH IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA MINAT MEMBACA SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 KOTA JAMBI Disusun Oleh : RIZQAN ANDRI YUZAL NIM. ERA1D010128 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peraturan-peraturan perusahaan tersebut. Kedisiplinan suatu perusahaan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia sebagai individu terkadang ingin hidup bebas, sehingga ia ingin melepaskan diri dari segala ikatan dan peraturan yang membatasi kegiatan dan perilakunya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hanya mendidik siswa dalam hal akademis saja, tetapi juga melatih siswa agar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan salah satu lingkungan pendidikan yang berpotensi besar untuk membantu siswa mencapai tugas perkembangan. Sekolah tidak hanya mendidik siswa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin maju sekarang ini, bangsa Indonesia berusaha meningkatkan mutu sumber daya manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang Maha Esa, mempunyai akhlak mulia, cerdas, sehat, berkemauan,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah sebuah pembelajaran pengetahuan, keterampilan dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Secara keseluruhan pada bagian ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan
I. PENDAHULUAN Secara keseluruhan pada bagian ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi dan modernisasi yang sedang berjalan pada saat ini, memungkinkan terjadinya perubahan-perubahan. Perubahan tersebut meliputi beberapa aspek
Lebih terperinciPENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN COOPERATIF LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR METODE PEKERJAAN SOSIAL JAKARTA
PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN COOPERATIF LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR METODE PEKERJAAN SOSIAL JAKARTA Nunuk Sri Murbaetty SMAN 7 Jakarta murbaettynunuk@yahoo.co.id Abstrak Artikel ini memberikan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dilaksanakan secara tertib dan terencana yang bertujuan untuk
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Sekolah merupakan tempat penyelenggara proses kegiatan pendidikan yang dilaksanakan secara tertib dan terencana yang bertujuan untuk mendidik, mengembangkan,
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP PERAN GURU BIMBINGAN KONSELING DENGAN KEDISIPLINAN SISWA DALAM MENAATI TATA TERTIB SEKOLAH.
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP PERAN GURU BIMBINGAN KONSELING DENGAN KEDISIPLINAN SISWA DALAM MENAATI TATA TERTIB SEKOLAH Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat S-1
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Disiplin mempunyai makna yang luas dan berbeda beda, oleh karena itu. batasan lain apabila dibandingkan dengan ahli lainnya.
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Disiplinan Belajar 2.1.1. Pengertian Disiplinan Belajar Disiplin mempunyai makna yang luas dan berbeda beda, oleh karena itu disiplin mempunyai berbagai macam pengertian. Pengertian
Lebih terperinciHUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KEGIATAN PERKULIAHAN MAHASISWA JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Volume 2 Nomor 1 Januari 2013 KONSELOR Jurnal Ilmiah Konseling http://ejournal.unp.ac.id/index.php/konselor Info Artikel: Diterima01/01/2013 Direvisi 20/02/2013 Dipublikasikan 09/03/2013 hlm. 1-7 HUBUNGAN
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 9 Mei sampai 28 Mei 2014 di SDIT
61 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian dilaksanakan pada tanggal 9 Mei sampai 8 Mei 014 di SDIT IQRA 1 Kota Bengkulu pada siswa kelas IV dan V yang berjumlah 58 siswa.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pengetahuan dan teknologi serta mampu bersaing pada era global ini.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Banyak pihak yang cukup memperhatikan berbagai kegiatan dan permasalahan yang ada di bidang pendidikan. Melalui kegiatan pendidikanakant erbentuk kualitas sumber
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN KEDISIPLINAN MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK BEHAVIOR PADA SISWA
UPAYA MENINGKATKAN KEDISIPLINAN MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK BEHAVIOR PADA SISWA Lilik Widosari (10220121) Mahasiswa Pendidikan Bimbingan dan Konseling IKIP Veteran Semarang Abstrak
Lebih terperinciPEMBERIAN REWARD UNTUK MENINGKATKAN KEDISIPLINAN GURU DALAM MENGAJAR DI KELAS SLB
PEMBERIAN REWARD UNTUK MENINGKATKAN KEDISIPLINAN GURU DALAM MENGAJAR DI KELAS SLB Mastur Kepala Sekolah Luar Biasa Negeri Bangkinang Kota slbn.bangkinang@gmail.com ABSTRAK Permasalahan pendidikan merupakan
Lebih terperinciV. KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Dari hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang dilakukan, maka kesimpulan
104 11 V. KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan Dari hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang dilakukan, maka kesimpulan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Ada hubungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Nomor 20/2003 tentang sistem pendidikan nasional
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan setiap individu. Oleh karena itu pendidikan harus mendapat perhatian yang sangat signifikan supaya pendidikan yang telah dilaksanakan
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 mencantumkan bahwa siswa
1 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Pendidikan pada dasarnya bertujuan untuk membantu individu meningkatkan kualitas hidup sesuai dengan potensi yang dimiliki, dan menghasilkan sumberdaya manusia
Lebih terperinci