CARTENZ E-GOVERNMENT SOFTWARE. i-tax SISMIOP NG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "CARTENZ E-GOVERNMENT SOFTWARE. i-tax SISMIOP NG"

Transkripsi

1 Cartenz Data Sheet CARTENZ E-GOVERNMENT SOFTWARE i-tax SISMIOP NG FITUR UTAMA Modul Registrasi dan Administrasi Pengguna 1. Menu Profil: Pengguna dapat memasukan foto yang dijadikan sebagai identitas Pengguna. Foto dapat diambil dari foto dijital yang terdapat pada harddisk Pengguna aplikasi atau menggunakan fitur webcam, dimana foto profil diambil langsung Pengguna dapat mengubah password untuk mengakses aplikasi 2. Menu Peran Pengguna: Pengguna dapat menentukan fitur/menu yang hanya dapat diakses oleh Pengguna tertentu Sebagai contoh bidang pendataan hanya dapat mengakses menu yang berhubungan dengan pendataan objek pajak PBB-P2. i-tax - SISMIOP NG (Integrated Tax Administration- Sistem Manajemen Informasi Objek Pajak Next Generation) adalah aplikasi yang membantu pemerintah daerah c.q. Dinas Pendapatan Daerah dalam melakukan pengelolaan PBB-P2 dimana fungsionalitas yang dimiliki oleh aplikasi ini adalah seluruh fungsionalitas yang ada pada aplikasi SISMIOP yang diberikan oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dengan ditambahkan fitur yang tidak terdapat pada SISMIOP DJP. Aplikasi ini sudah disesuaikan dengan proses bisnis pengelolaan PBB-P2 yang ideal untuk pemerintah daerah kabupaten/kota. Selanjutnya disesuaikan khusus untuk keperluan pengelolaan PBB-P2 sebagai pajak daerah, serta dibangun dengan menggunakan teknologi terkini sehingga memudahkan dalam kegiatan implementasi dan pemeliharaan. Latest Technology, Web Based, and Ease of Use i-tax - SISMIOP NG merupakan aplikasi yang memudahkan Dispenda dalam melakukan pengelolaan PBB-P2. i-tax SISMIOP NG dikembangkan dengan menggunakan teknologi terkini dan berbasis web, artinya tidak diperlukan lisensi tambahan jika akan digunakan untuk beberapa perangkat komputer yang akan mengakses aplikasi. Modul yang tersedia dari produk ini adalah sebagai berikut: Modul Registrasi dan Administrasi Pengguna Modul Referensi Umum. Modul Pelayanan Modul Pendataan Modul Penilaian Modul Penetapan Modul Cetak Modul Penerimaan Modul Simulasi 3. Menu Pengguna:

2 Pengguna dapat menambah Pengguna aplikasi Pengguna dapat merubah datadata Pengguna aplikasi Modul Registrasi dan Administrasi Pengguna Modul ini tersedia untuk melakukan registrasi Pengguna beserta administrasinya. Modul Referensi Umum Menu wilayah digunakan untuk data referensi wilayah pada aplikasi i- Tax SISMIOP NG, contoh Penggunaan data wilayah seperti pengisian NOP. Menu pembayaran digunakan untuk data referensi pembayaran yang berguna bagi bank sebagai penerima pembayaran pajak. Menu kepegawaian digunakan untuk data referensi pegawai, dimana data pegawai tersebut digunakan dalam Penggunaan aplikasi, sebagai contoh input petugas rekam, petugas pelayanan dan sebagainya. Menu instansi digunakan untuk referensi instansi Dispenda dalam Penggunaan aplikasi. Modul Pelayanan 1. Menu Pelayanan: Terdapat 4 fitur yang dapat Pengguna sesuaikan dengan kebutuhan permohonan dari wajib pajak. Jenis layanan yang terdapat pada i-tax SISMIOP NG sebanyaka 18 layanan. Pada modul ini, Pengguna dapat menentukan dengan sendirinya peran Pengguna yang akan mengakses aplikasi, dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing bidang, sebagai contoh: bidang pendataan hanya dapat mengakses menu SPOP/LSPOP, bidang penetapan hanya dapat mengakses menu penetapan massal, dan lain sebagainya. Pada modul ini terdapat peran Administrator sistem dari pihak OC (Operator Console) Dispenda dapat melakukan administrasi dan manajemen Pengguna sistem, meliputi penambahan Pengguna baru, ubah data Pengguna, menentukan peran Pengguna serta menonaktifkan Pengguna dengan mudah. Menu-menu yang terdapat pada modul ini beserta penjelasannya, yaitu: Profil: pada menu ini, Pengguna dapat mengunggah (upload) foto atau menggunakan webcam yang digunakan untuk foto profil Pengguna, dan mengubah password account. Peran Pengguna: menu ini berfungsi untuk menyaring Penggunaan aplikasi yang akan diakses oleh Pengguna, sehingga dengan adanya menu ini, seorang Pengguna belum tentu dapat mengakses semua modul atau menu yang terdapat pada i-tax SISMIOP NG. Pada menu ini, Pengguna (dalam hal ini Operator Console), dapat melakukan penambahan peran Pengguna aplikasi dan mengubah data peran Pengguna aplikasi. Pengguna: pada menu ini, Pengguna (dalam hal ini Operator Console), dapat melakukan penambahan Pengguna aplikasi dan mengubah data Pengguna aplikasi. Modul Referensi Umum Modul ini berisikan data referensi (master data) untuk seluruh aplikasi i-tax, termasuk i-tax SISMIOP NG. Pada modul ini, Pengguna dapat melakukan pengisian untuk data wilayah, pembayaran, kepegawaian, dan instansi.

3 Menu ini terintegrasi dengan menu penyelesaian pelayanan. 2. Menu Penyelesaian Pelayanan: Terdapat 3 fitur yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan Pengguna dalam melakukan penyelesaian permohonan wajib pajak. Menu ini terintegrasi dengan seluruh menu pada i-tax SISMIOP NG, disesuaikan dengan permohonan yang diajukan oleh wajib pajak. Modul Pendataan 1. Menu Referensi Pendataan: Pengguna dapat memasukan data pembayaran dan pengurangan. Data pembayaran dalam hal ini adalah tempat pembayaran dan tempat pembayaran massal. Data pengurangan dalam hal ini adalah pengurangan dan pengurangan secara jabatan. 2. Menu Perubahan Jalan Standard: Pengguna dapat mengubah suatu alamat objek pajak menjadi format jalan standar sesuai dengan standar baku penamaan jalan di Republik Indonesia. 3. Menu Reklasifikasi Data Eks Sistep: Berikut ini adalah penjelasan dari setiap menu pada modul referensi umum beserta penjelasannya, yaitu: Wilayah: menu yang digunakan untuk mengisi data provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, kelurahan, dan wilayah administrasi dari suatu kabupaten/kota. Pembayaran: menu ini digunakan untuk mengisi data bank atau tempat pembayaran yang akan digunakan oleh Dispenda sebagai penerima pembayaran pajak daerah. Fitur pada menu ini terdiri dari pengisian untuk bank tunggal, bank persepsi, tempat pembayaran, dan tempat pembayaran elektronik. Kepegawaian: menu ini digunakan untuk mengisi data pegawai, dimana data pegawai tersebut sebagai data refensi dalam Penggunaan aplikasi. Fitur pada menu ini terdiri dari pegawai, jabatan, dan posisi pegawai. Instansi: menu ini digunakan untuk mengisi data instansi dari Dispenda. Fitur pada menu ini terdiri dari Dispenda, unit kerja, dan UPT. Modul Pelayanan Pelayanan adalah suatu proses untuk kegiatan pelayanan terhadap semua jenis pelayanan yang berhubungan dengan permasalahanpermasalahan PBB-P2. Pada modul ini terdiri dari 2 menu yaitu pelayanan dan penyelesaian pelayanan, dimana kedua menu ini saling terintegrasi, serta untuk menu penyelesaian pelayanan sudah terintegrasi dengan menu-menu yang terdapat pada i-tax SISMIOP NG berdasarkan jenis layanan yang akan diselesaikan. Pada menu pelayanan terdapat 4 fitur yang digunakan untuk kegiatan operasional pelayanan beserta penjelasannya, yaitu: Permohonan pelayanan OP baru: pelayanan untuk permohonan pendaftaran objek pajak baru. Pelayanan tunggal: pelayanan yang hanya dapat dilakukan dengan satu kali waktu untuk pelayanan satu NOP. Pelayanan kolektif: pelayanan yang dapat dilakukan dengan satu kali waktu untuk pelayanan pendataan yang dapat dilakukan lebih dari satu NOP dan dapat diproses hanya/jika memiliki nomor kelurahan yang sama atau satu kelurahan.

4 Pengguna dapat merubah kelas tanah data dari Sistep. Perubahan dapat dilakukan bersama-sama satu kelurahan atau hanya NOP tertentu. 4. Menu Perekaman SPOP/LSOP: Setiap perekaman SPOP/LSPOP masing-masing terdiri dari 4 proses. Selain melalui menu penyelesaian pelayanan, dalam melakukan perekaman/pemutakhiran SPOP/LSPOP dapat melalui menu ini. 5. Menu Lihat Pendataan: Seluruh hasil pendataan dapat dilihat pada menu ini. Terdiri dari 9 fitur yang menampilkan hasil pendataan PBB-P2. Modul Penilaian 1. Menu Referensi Penilaian: Pengguna dapat memasukan data blok, peta ZNT, data NIR dan harga resource DBKB. 2. Menu Copy DBKB, ZNT dan TP Massal: Digunakan untuk menghindari kesalahan dalam input data dan menghindari perbedaan jumlah data dari tahun sebelumnya, serta memberikan kemudahan dalam proses pemutakhiran nilai. Penolakan pelayanan: digunakan untuk merekam permohonan pelayanan yang ditolak untuk kasus tertentu. Pada menu pelayanan terdapat 18 jenis layanan yang dapat dilayani untuk PBB-P2. Berikut ini adalah jenis layanan PBB-P2 dan penjelasannya yang terdapat pada i-tax SISMIOP NG, yaitu: 1. Pendaftaran data objek pajak baru: pendaftaran objek pajak baru, baik itu dilakukan oleh wajib pajak sendiri atau dilakukan pendataan ulang oleh petugas bidang Pendataan. 2. Mutasi Objek/Subjek Pajak: pendaftaran ulang objek pajak dikarenakan adanya perubahan yang disebabkan oleh perubahan luas baik tanah maupun bangunan atau perubahan spesifikasi tanah atau bangunan serta adanya mutasi objek pajak. 3. Pembetulan SPPT/SKP/STP: pendaftaran permohonan pembetulan SPPT/SKP/STP dikarenakan salah nama, salah alamat, salah hitung maupun salah ZNT(Zona Nilai Tanah). 4. Pembatalan SPPT/SKP/STP: pendaftaran permohonan atas pembatalan SPPT/SKP/STP. 5. Salinan SPPT/SKP/SPT: pendaftaran permohonan wajib pajak atas salinan SPPT/SKP/STP. 6. Keberatan Penunjukan Wajib Pajak: pendaftaran permohonan atas kesalahan penunjuk wajib pajak. 7. Keberatan Atas Pajak Terhutang: pendaftaran permohonan keberatan atas pajak terhutang, keberatan atas pajak terhutang terjadi karena kesalahan menghitung luas bumi dan atau bangunan. 8. Pengurangan Atas Besarnya Pajak Terhutang: pendaftaran permohonan pengurangan pajak terhutang oleh wajib pajak. Permohonan tersebut terjadi karena bencana alam/hama tanaman atau hal-hal lain yang luar biasa dan bersifat massal. 9. Restitusi dan Kompensasi: pendaftaran permohonan pengembalian kelebihan pajak yang dikeluarkan atau dibayar oleh wajib pajak, sedangkan Kompensasi adalah suatu pendaftaran permohonan pengembalian kelebihan pajak yang dikeluarkan/dibayar oleh wajib pajak. Tata cara pengembalian pajak tersebut tidak langsung dikembalikan, melainkan ditransfer ke pembayaran pajak NOP lain.

5 Menu ini digunakan sebelum melakukan pemutakhiran DBKB, ZNT dan TP SPPT Massal. 3. Menu DBKB Standard: Digunakan untuk memudahkan perhitungan perkiraan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) bangunan berdasarkan pendekatan perhitungan biaya yang terdiri dari biaya komponen utama, biaya komponen material bangunan dan biaya komponen fasilitas bangunan. Penyusunan DBKB menggunakan metode survai kuantitas terhadap model bangunan yang dianggap dapat mewakili kelompok bangunan tertentu dan dinilai dengan dasar perhitungan analisis BOW. Metode survai kuantitas dipilih menjadi dasar metode yang dipergunakan bersama dengan metode perhitungan lain, seperti metode unit terpasang, metode meter persegi dan metode indeks. 4. Menu DBKB Non Standard: Kriteria DBKB dimana selain dari kriteria berdasarkan tanah, bangunan dan luas bangunan, digunakan kriteria untuk Jenis Penggunaan Bangunan (JPB), yaitu bangunan pabrik (JPB 03), bangunan 10. Pengurangan Denda Administrasi: pendaftaran permohonan pengurangan denda. Hal ini terjadi karena diakibatkan ketidakmampuan wajib pajak. 11. Penentuan Kembali Tanggal Jatuh Tempo: pendaftaran permohonan penentuan kembali tanggal jatuh tempo. 12. Penundaan Tanggal Jatuh Tempo SPOP: pendaftaran permohonan penundaan tanggal jatuh tempo SPOP. 13. Pemberian Informasi PBB: pendaftaran permohonan atas penjelasan pelaksanaan PBB-P Pembetulan Surat Keputusan: pendaftaran permohonan atas pembetulan surat keputusan. 15. Pembatalan Surat Keputusan: suatu pendaftaran permohonan atas pembatalan surat keputusan. 16. Pengurangan Atas Ketetapan yang Tidak Benar: pendaftaran permohonan pengurangan atas ketetapan yang tidak benar. 17. Pembayaran Angsuran SPPT/SKP/STP: pendaftaran permohonan atas Pembayaran Angsuran SPPT/SKP/STP. 18. Penghapusan Objek Pajak: pendaftaran permohonan atas penghapusan objek pajak. Pada menu penyelesaian pelayanan terdapat 3 fitur yang dapat Pengguna gunakan beserta penjelasannya, yaitu: Penyelesaian pelayanan: digunakan untuk melakukan penyelesaian permohonan dari wajib pajak. Dengan memasukan nomor pelayanan, maka pada menu ini akan menampilkan form berdasarkan pelayanan yang diajukan pada i-tax SISMIOP NG. Upload Data Pelayanan Secara Jabatan: digunakan untuk menggugah (upload) nomor formulir pelayanan dengan menggunakan spreadsheet. Ubah Nomor dan Tanggal SK: digunakan untuk mengubah nomor dan SK yang pernah diterbitkan ke wajib pajak. Modul Pendataan Kegiatan Pendataan Objek dan Subjek Pajak PBB-P2 memiliki tujuan dan maksud untuk menciptakan data yang akurat dan termutakhir dengan terintegrasinya semua aktifitas administrasi PBB-P2 dengan harapan

6 olahraga/rekreasi (JPB 06), bangunan bengkel/gudang/pertanian (JPB 08), bangunan parkir (JPB 12), bangunan apartemen (JPB 13), bangunan pompa bensin (JPB 14), bangunan tangki minyak (JPB 15), dan bangunan sekolah (JPB 16). 5. Menu Penilaian Massal: Penilaian dilakukan oleh sistem dengan syarat sudah dilakukan update data untuk Data Harga Resource Bahan dan Upah, DBKB Standar dan Material, Update Data Fasilitas, Update DBKB Non Standard dan Update NIR. Modul Penetapan 1. Menu Referensi Penetapan: Pengguna dapat memasukan data nilai NJOPTKP, PBB minimal, dan tarif PBB. 2. Menu Pemberian Flag NJOPTKP: Pengguna dapat memberikan tanda pada NOP, dimana pada NOP tersebut sudah didirikan bangunan. 3. Menu Penetapan Massal: Digunakan untuk : o Memberikan pengurangan NJOPTKP bagi yang ada terhadap NJOP, sehingga dihasilkan NJOPKP. pelaksanaanya dapat lebih seragam, cepat, dan efisien. Kegiatan Pendataan dapat dilaksanakan dengan empat metode alternatif beserta penjelasannya, yakni: Penyampaian dan Pemantauan Pengembalian SPOP: kegiatan menyampaikan SPOP yang diberikan kepada wajib pajak yang kiranya enggan untuk secara sadar melaporkan objek pajak yang ia miliki kepada Dispenda. Identifikasi Objek Pajak: kegiatan ekstensifikasi, dimana salah satunya digunakan foto citra satelit untuk melihat suatu objek pajak pada suatu kelurahan. Verifikasi data objek pajak: melakukan pemeriksaan baik secara kantor maupun lapangan, kepada objek pajak yang terindikasi telah mengalami perubahan yang disebabkan aktivitas peralihan melalui jualbeli maupun pembangunan fisik pada objek pajak Pengukuran bidang objek pajak Pada modul pendataan terdapat 5 menu beserta penjelasannya, yaitu: Referensi Pendataan: menu yang digunakan sebagai penyimpanan master data untuk keperluan pendataan, seperti data tempat pembayaran, dan data pengurangan (termasuk pengurangan secara jabatan). Perubahan Jalan Standard: digunakan untuk menyeragamkan atau menyetandarkan data objek pajak sesuai dengan prosedur, data objek pajak dalam hal ini adalah nama jalan di wilayah Republik Indonesia. Reklasifikasi Data Ex-Sistep: digunakan untuk memberi fasilitas untuk merubah kelas tanah data ex sistep. Perubahan ini dapat dilakukan bersama sama satu kelurahan atau hanya NOP tertentu saja. Perekaman SPOP/LSPOP: digunakan untuk merekam SPOP/LSPOP. Pendataan SPOP terdiri dari proses: Perekaman data Obyek Pajak Bumi Pemutakhiran data Obyek Pajak Bumi Penghapusan data Obyek Pajak Bumi Penghapusan status Obyek Pajak Bumi Bersama Sedangkan pendataan LSPOP terdiri dari proses: Perekaman data bangunan Pemutakhiran data bangunan Penghapusan data bangunan

7 o Mengkalikan NJOPKP dengan tarif PBB sehingga dihasilkan PBB terhutang. Apabila ada Faktor Pengurang, maka PBB terhutang dikurang Faktor Pengurang. Sehingga dihasilkan PBB yang harus dibayar. Untuk Penetapan yang tidak mempunyai Faktor Pengurang, nilai PBB yang harus dibayar sama dengan nilai PBB terhutangnya. Penetapan dengan sistem secara massal. 4. Menu Lihat Penilaian: Digunakan untuk melihat datadata hasil penetapan massal. Pada menu ini terdapat 4 fitur yang dapat diakses oleh Pengguna. Modul Cetak Pada menu SPPT/STTS diberikan pilihan jenis printer yang dapat dipilih (LQ atau Dot Matriks) dan jenis blangko (single, double, triple). Pada menu Laporan-Laporan, Pengguna dapat menyesuaikan laporan yang akan dicetak sesuai dengan kebutuhan Pengguna. Seluruh laporan dapat diekspor ke format PDF, Word Processor dan Spreadsheet. Modul Penerimaan Penilaian bangunan secara individu Lihat Pendataan: digunakan untuk melihat hasil pendataan objek pajak yang sudah dilakukan, dimana terdapat 9 fitur beserta penjelasannya, yaitu: Ringkasan Objek Pajak: digunakan untuk menampilkan ringkasan pendataan pada objek pajak, dimana Pengguna dapat melakukan pencarian berdasarkan urutan NOP, urutan letak objek pajak, urutan nama wajib pajak, urutan kode ZNT, dan urutan NJOP PBB. Ringkasan SPOP/LSPOP: digunakan untuk menampilkan data perekaman SPOP/LSPOP dengan cara memasukan NOP dan nomor formulir SPOP/LSPOP. NOP Bersama: digunakan untuk menampilkan data NOP bersama, dengan cara memasukan NOP bersama. Fasilitas Umum: digunakan untuk mencetak daftar objek pajak yang masuk ke dalam fasilitas umum (fasum). OP Tanah Kosong: digunakan untuk menampilkan daftar objek pajak yang hanya mempunyai tanah (tanpa bangunan), dimana Pengguna dapat melakukan pencarian berdasarkan urutan NOP, urutan letak objek pajak, urutan nama wajib pajak, urutan kode ZNT, dan urutan NJOP PBB. OP Nilai Individu: digunakan untuk menampilkan data objek pajak, dimana penilaian bangunannya dilakukan dengan metode penilaian individu. Nilai Individu < Sistem: digunakan untuk menampilkan hasil penilaian individu, dimana nilai yang ditunjukan kurang dari nilai penilaian yang dilakukan sistem. OP Tanpa Peta: digunakan untuk menampilkan daftar objek pajak yang belum ada pada peta objek pajak PBB-P2 yang sudah ada (Existing Map). OP Telah dihapus: digunakan untuk menampilkan daftar objek pajak, dimana objek pajak tersebut sudah terhapus yang disebabkan oleh mutasi. Modul Penilaian Penilaian adalah proses penilaian dan penentuan total nilai NJOP (Nilai Jual Objek Pajak) Bumi dan Bangunan. Proses dilakukan dengan sebelumnya menentukan nilai-nilai yang digunakan dalam penilaian,

8 Digunakan untuk merekam penerimaan atas SPPT PBB-P2. Pada menu ini terdapat 2 menu. Pada menu pencatatan STTS dapat tidak digunakan, jika Dispenda sudah melakukan interkoneksi pembayaran PBB-P2 dengan bank. Modul Simulasi Modul simulasi digunakan untuk mencegah kesalahan yang timbul dikarenakan kesalahan penilaian. Pada modul ini terdapat 6 menu yang dapat Pengguna gunakan. Pada menu analisas simulasi terdapat 17 fitur yang dapat Pengguna gunakan. seperti NIR (Nilai Indeks Rataan) tanah, DBKB (Daftar Biaya Komponen Bangunan), Harga Resource, Harga Kegiatan, dan nilai lainnya pada tahun pajak yang dimaksud. Pendekatan penilaian yang terdapat pada i-tax SISMIOP NG terdiri dari: 1. Pendekatan Data Pasar (Market Data Approach). a. Pendekatan Data Pasar adalah suatu metode penghitungan NJOP dengan cara membandingkan antara objek pajak yang sejenis dengan objek lain yang telah diketahui harga pasarnya dipengaruhi faktor letak, kondisi, waktu, fasilitas, lingkungan biasanya digunakan untuk menentukan nilai NIR dan ZNT. b. Pendekatan ini digunakan untuk menentukan NJOP Tanah/Bumi. 2. Pendekatan Biaya (Cost Approach). a. Pendekatan Biaya adalah suatu metode penghitungan NJOP dengan cara menghitung seluruh biaya yang dikeluarkan untuk membuat bangunan baru yang sejenis dikurangi dengan penyusutannya. b. Pendekatan ini digunakan untuk menentukan NJOP Bangunan. Dalam melakukan metode penilaian terdiri dari 2 metode, yaitu: 1. Penilaian Massal. a. NJOP bumi dihitung berdasarkan Nilai Indikasi Rata-rata (NIR) yang terdapat pada setiap Zona Nilai Tanah (ZNT). b. NJOP bangunan dihitung berdasarkan Daftar Biaya Komponen Bangunan (DBKB). c. Penilaian yang sistematis untuk sejumlah objek pajak yang dilakukan pada saat tertentu secara bersamaan dengan menggunakan suatu prosedur standar yang dalam hal ini disebut Computer Assisted Valuation (CAV). 2. Penilaian Individu. a. Penilaian terhadap objek pajak dengan cara memperhitungkan semua karakteristik dari setiap objek pajak. b. Dilakukan terhadap objek pajak dengan nilai jual yang sangat tinggi.

9 Pada modul penilaian terdapat 5 menu beserta penjelasannya, yaitu: Referensi Penilaian: menu yang digunakan sebagai penyimpanan master data untuk keperluan penilaian, seperti data NIR, data blok, data peta ZNT, dan harga resource DBKB. Copy DBKB, ZNT, dan TP Massal: Dalam proses penilaian ada beberapa data referensi nilai yang pada umumnya mengalami perubahan dari tahun ke tahun, seperti DBKB, ZNT, dan TP SPPT massal, sehingga data tersebut harus disimpan berdasarkan tahun pajak. Pada menu ini Pengguna dapat melakukan copy data terhadap data DBKB, ZNT, dan TP Massal untuk tahun pajak sebelumnya. DBKB Standard: yaitu menu yang memudahkan Pengguna dalam penyusunan daftar untuk memudahkan perhitungan perkiraan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) bangunan berdasarkan pendekatan perhitungan biaya yang terdiri dari biaya komponen utama, biaya komponen material bangunan dan biaya komponen fasilitas bangunan. pada menu ini dibagi menjadi 3 komponen, yaitu: 1. Daftar Biaya Kontruksi Bangunan per m2 (DBKB Standard). 2. Daftar Biaya Fasilitas (DBKB Harga Fasilitas). 3. Perincian perhitungan biaya kontruksi bangunan per m2 (DBKB Material). DBKB Non Standard: yaitu menu yang untuk mengisi objek pajak non standar, dengan kriteria sebagai berikut: Tanah : > m2 Bangunan : Jumlah Lantai > 4 Luas Bangunan : > m2 Dalam DBKB Non Standard terdapat faktor faktor yang mempengaruhi DBKB non-standard beserta penjelasannya, yaitu : Tahapan Pembuatan DBKB: untuk Objek Pajak Non-Standard tahapan tahapan pembentukan DBKB hampir sama dengan objek pajak standard, hanya saja pada DBKB non-standard untuk masing masing JPB dikelompokkan kedalam kelas kelas yang didasarkan atas Penggunaan bahan pembentuk komponen utama dan material. Biaya Komponen Bangunan: menjumlahkan biaya konstruksi utama (Biaya komponen utama + komponen material) dengan biaya fasilitas, yaitu: o AC o Alat Pemadam Kebakaran o Kolam Renang

10 o Lapangan Tenis o Lift, dan sebagainya Penilaian Massal: adalah menu yang digunakan untuk menentukan besarnya NJOP bumi maupun bangunan pada masing-masing objek pajak pada satu tahun pajak tertentu. Pada menu ini dilakukan Penilaian dan Penetapan NJOPTKP secara massal. Modul Penetapan Penetapan yaitu proses kegiatan penatausahaan penetapan PBB-P2 yang meliputi perhitungan besarnya PBB-P2 yang terhutang dan penatausahaannya dalam rangka penerbitan SPPT, SKP, dan STP serta penyampaiannya kepada Wajib Pajak. Pada modul ini terdapat 3 menu beserta penjelasannya, yaitu: Referensi Penetapan: menu yang digunakan sebagai penyimpanan master data untuk keperluan penetapan, seperti nilai NJOPTKP, nilai PBB minimal, tarif PBB-P2. Flag NJOPTKP: menu yang digunakan untuk memberikan tanda, jika ada perubahan objek pajak dari tanah kosong menjadi bangunan. Penetapan Massal: menu ini digunakan untuk menetapkan Nilai PBB- P2, perhitungan massal objek pajak dan untuk mendapatkan nilai pajak bumi yang harus dibayarkan. Dalam hal ini pengisian tanggal terbit dan tanggal jatuh tempo untuk semua NOP yang terdapat pada satu kelurahan adalah sama. Hasil dari penetapan massal ini kemudian dapat dilakukan pencetakan massal per kelurahan. Dalam hal ini yang dicetak adalah SPPT, STTS dan DHKP secara massal. Lihat Penetapan: menu yang digunakan untuk melihat hasil penetapan dari penetapan massal yang sudah dilakukan. Menu terdiri dari 4 fitur beserta penjelasannya, yaitu: Daftar SPPT: digunakan untuk menampilkan rincian SPPT hasil penetapan massal. Pengguna dapat mencari data SPPT berdasarkan Blok-NOP dan nama wajib pajak. Rinci SPPT: digunakan untuk melihat rincian SPPT dengan cara memasukan NOP dan tahun pajak. OP Dengan Keringanan Permanen: digunakan untuk melihat daftar wajib pajak yang sudah melakukan permohonan pengurangan besaran SPPT.

11 Surat Keputusan: digunakan untuk melihat surat keputusan yang sudah diberikan kepada wajib pajak, berdasarkan masing-masing jenis pelayanan. Modul Cetak Modul ini bagian modul yang menampilkan kumpulan beberapa report atau laporan-laporan dari hasil manajemen Objek Pajak PBB-P2 yang dapat dicetak kedalam bentuk hard copy. Pada modul ini terdiri dari 4 menu beserta penjelasannya, yaitu: SPPT/STTS: digunakan untuk pencetakan Massal atas SPPT, STTS, dan DHKP Tabular: digunakan untuk pencetakan data-data seperti: Wilayah Kelurahan, ZNT, dan tabel Pemakai/Pegawai. Laporan-Laporan: digunakan untuk pencetakan data-data Laporan lainnya seperti detil Objek Pajak, SK Kepala Dinas, dan lain sebagainya. Pelayanan: digunakan untuk pencetakan data-data hasil pelayanan seperti pencetakan SK/SPPT/STTS atas suatu pelayanan, pencetakan File Keluaran dan lain sebagainya. Modul Penerimaan Modul berikut digunakan untuk melakukan perekaman penerimaan atas SPPT PBB-P2. Pada modul ini terdapat 2 menu beserta penjelasannya, yaitu: Pencatatan STTS: digunakan untuk merekam SPPT yang diterima oleh Dispenda. Fungsi menu ini dapat tidak digunakan, jika Dispenda sudah dapat melakukan interkoneksi dengan bank penerima pembayaran SPPT PBB-P2. Lihat Penerimaan: digunakan untuk melihat penerimaan pembayaran atas SPPT PBB-P2. Pada menu ini terdapat 7 fitur yang dapat Pengguna gunakan beserta penjelasannya, yaitu: Catatan Pembayaran: digunakan untuk melihat status wajib pajak dalam melakukan pembayaran. Daftar Penerimaan: digunakan untuk melihat penerimaan berdasarkan blok-nop.

12 Daftar Pencatatan STTS: digunakan untuk mencetak daftar penerimaan atas SPPT PBB-P2 berdasarkan Pengguna perekam. Dalam hal ini, perekam dapat berasal dari Dispenda atau Bank. Daftar Tunggakan: digunakan untuk melihat tunggakan berdasarkan blok-nop. Teguran Diterbitkan: digunakan untuk melihat surat teguran yang sudah diterima oleh wajib pajak berdasarkan blok-nop. Realisasi Penerimaan: digunakan untuk melihat realisasi penerimaan atas SPPT PBB-P2, dimana Pengguna dapat membandingkan dengan jumlah besaran SPPT dengan penerimaan atas SPPT PBB-P2. Daftar Jatuh Tempo: digunakan untuk melihat daftar jatuh tempo SPPT PBB-P2 berdasarkan blok-nop. Modul Simulasi Mencegah terjadinya kesalahan dalam tahap penilaian dan penetapan, yang merupakan salah satu proses terpenting PBB-P2, maka dibuatkan simulasi penilaian dan penetapan yang bisa ditemukan pada modul Simulasi ini. Pada modul ini terdiri dari 7 menu beserta penjelasannya, yaitu: Simulasi Harga Resource: digunakan untuk memasukan data harga resource untuk simulasi penilaian Simulasi DBKB Non-Standard: digunakan untuk memasukan data DBKB Non Standar untuk simulasi penilaian. Simulasi Harga Fasilitas: digunakan untuk memasukan data harga fasilitas (DBKB Standar) untuk simulasi penilaian. Simulasi NIR: digunakan untuk memasukan data NIR untuk simulasi penilaian. Simulasi Penilaian Massal: digunakan untuk melakukan simulasi penilaian massal, dimana proses ini dilakukan sebelum simulasi penetapan massal. Simulasi Penetapan Massal: digunakan untuk melakukan simulasi penetapan massal, dimana data hasil simulasi data penetapan massal dapat dilihat pada menu analisa simulasi.

13 Analisa Simulasi: digunakan untuk melihat hasil simulasi yang sudah dilakukan, pada menu ini terdapat 17 fitur, yaitu: Analisa penetapan Analisa SPPT JPB-01 Analisa SPPT JPB-02 Analisa SPPT JPB-03 Analisa SPPT JPB-04 Analisa SPPT JPB-05 Analisa SPPT JPB-06 Analisa SPPT JPB-07 Analisa SPPT JPB-08 Analisa SPPT JPB-09 Analisa SPPT JPB-10 Analisa SPPT JPB-11 Analisa SPPT JPB-12 Analisa SPPT JPB-13 Analisa SPPT JPB-14 Analisa SPPT JPB-15 Analisa SPPT JPB-16

14 HUBUNGI KAMI Untuk informasi lebih lanjut mengenai Cartenz SISMIOP NG, silakan kunjungi atau telepon melalui staf representatif kami Making Government More Efficient Through Information Technology Copyright 2015, Cartenz and/or its affiliates. All rights reserved. This document is provided for information purposes only, and the contents hereof are subject to change without notice. This document is not warranted to be error-free, nor subject to any other warranties or conditions, whether expressed orally or implied in law, did including imply warranties and conditions of merchantability or fitness for a particular purpose. We specifically disclaim any liability with respect to this document, and no contractual obligations are formed either directly or indirectly by this document. This document may not be reproduced or transmitted in any form or by any means, electronic or mechanical, for any purpose, without our prior written permission.

i-tax SISMIOP NG Latest Technology, Web Based and Ease of Use CARTENZ E-GOVERNMENT SOFTWARE

i-tax SISMIOP NG Latest Technology, Web Based and Ease of Use CARTENZ E-GOVERNMENT SOFTWARE Cartenz Data Sheet CARTENZ E-GOVERNMENT SOFTWARE i-tax SISMIOP NG FITUR UTAMA Modul Registrasi dan Administrasi Pengguna 1. Menu Profil: Pengguna dapat memasukan foto yang dijadikan sebagai identitas pengguna.

Lebih terperinci

i-tax BPHTB NG Latest Technology, Web Based and Ease of Use CARTENZ E-GOVERNMENT APLIKASI

i-tax BPHTB NG Latest Technology, Web Based and Ease of Use CARTENZ E-GOVERNMENT APLIKASI Cartenz Data Sheet CARTENZ E-GOVERNMENT APLIKASI i-tax BPHTB NG FITUR UTAMA Modul Registrasi dan Administrasi Pengguna 1. Menu Profil: Pengguna dapat memasukan foto yang dijadikan sebagai identitas pengguna.

Lebih terperinci

i-tax DASHBOARD NG Latest Technology, Web Based and Ease of Use CARTENZ E-GOVERNMENT SOFTWARE

i-tax DASHBOARD NG Latest Technology, Web Based and Ease of Use CARTENZ E-GOVERNMENT SOFTWARE Cartenz Data Sheet CARTENZ E-GOVERNMENT SOFTWARE i-tax DASHBOARD NG FITUR UTAMA Modul Registrasi dan Administrasi Pengguna 1. Menu Profil: Pengguna dapat memasukan foto yang dijadikan sebagai identitas

Lebih terperinci

PT Cartenz Technology International

PT Cartenz Technology International 2015 i-tax - SISMIOP NG PT Cartenz Technology International Gedung Plaza Central Lt 20 Jl. Jend. Sudirman Kav 47-48 Jakarta Selatan, 12930 1 www.cartenz.co.id Konsep High Level Gambaran konsep i-tax -

Lebih terperinci

Dokumen Teknis. Prasyarat Kebutuhan I-Tax SISMIOP NG. Abstrak.

Dokumen Teknis. Prasyarat Kebutuhan I-Tax SISMIOP NG. Abstrak. 2015 Dokumen Teknis Prasyarat Kebutuhan I-Tax SISMIOP NG Abstrak Dokumen ini adalah dokumen teknis sebagai petunjuk terhadap kebutuhan perangkat keras dan/atau perangkat lunak, sebelum melakukan instalasi

Lebih terperinci

Dokumen Teknis. Prasyarat Kebutuhan BPHTB Payment Online System. Abstrak.

Dokumen Teknis. Prasyarat Kebutuhan BPHTB Payment Online System. Abstrak. 2015 Dokumen Teknis Prasyarat Kebutuhan BPHTB Payment Online System Abstrak Dokumen ini adalah dokumen teknis sebagai petunjuk terhadap kebutuhan perangkat keras dan/atau perangkat lunak, sebelum melakukan

Lebih terperinci

Dokumen Teknis. Prasyarat Kebutuhan I-Tax SIMPAD NG Self-Assessment. Abstrak.

Dokumen Teknis. Prasyarat Kebutuhan I-Tax SIMPAD NG Self-Assessment. Abstrak. 2015 Dokumen Teknis Prasyarat Kebutuhan I-Tax SIMPAD NG Self-Assessment Abstrak Dokumen ini adalah dokumen teknis sebagai petunjuk terhadap kebutuhan perangkat keras dan/atau perangkat lunak, sebelum melakukan

Lebih terperinci

Dokumen Teknis. Prasyarat Kebutuhan Pajak Daerah Payment Online System. Abstrak.

Dokumen Teknis. Prasyarat Kebutuhan Pajak Daerah Payment Online System. Abstrak. 2015 Dokumen Teknis Prasyarat Kebutuhan Pajak Daerah Payment Online System Abstrak Dokumen ini adalah dokumen teknis sebagai petunjuk terhadap kebutuhan perangkat keras dan/atau perangkat lunak, sebelum

Lebih terperinci

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Online

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Online Cartenz Data Sheet CARTENZ E-GOVERNMENT SOFTWARE Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Online FITUR UTAMA Registrasi dan Adm. Pengguna Pengguna terdiri dari 2(dua) kategori, yaitu internal dan publik.

Lebih terperinci

Dokumen Teknis. Prasyarat Kebutuhan Online BI and Reporting NG. Abstrak.

Dokumen Teknis. Prasyarat Kebutuhan Online BI and Reporting NG. Abstrak. 2015 Dokumen Teknis Prasyarat Kebutuhan Online BI and Reporting NG Abstrak Dokumen ini adalah dokumen teknis sebagai petunjuk terhadap kebutuhan perangkat keras dan/atau perangkat lunak, sebelum melakukan

Lebih terperinci

Profil Perusahaan. PT Cartenz Technology International. Plaza Central Building, 20th Floor Jenderal Sudirman Kav Jakarta Selatan, 12930

Profil Perusahaan. PT Cartenz Technology International. Plaza Central Building, 20th Floor Jenderal Sudirman Kav Jakarta Selatan, 12930 2015 Plaza Central Building, 20th Floor Jenderal Sudirman Kav 47-48 Jakarta Selatan, 12930 Making Government More Efficient Through Information Technology www.cartenz.co.id SIAPA KAMI PT. Cartenz Technology

Lebih terperinci

Integrated Tax Administration SIMPAD NG Air Tanah

Integrated Tax Administration SIMPAD NG Air Tanah Cartenz Data Sheet CARTENZ E-GOVERNMENT SOFTWARE Integrated Tax Administration SIMPAD NG Air Tanah FITUR UTAMA Manajemen Pengguna mengadministrasikan profil masing-masing pengguna. setiap pengguna baru

Lebih terperinci

Integrated Tax Administration Self Assessment

Integrated Tax Administration Self Assessment Cartenz Data Sheet CARTENZ E-GOVERNMENT SOFTWARE Integrated Tax Administration Self Assessment FITUR UTAMA Manajemen Pengguna mengadministrasikan profil masing-masing pengguna. setiap pengguna baru dapat

Lebih terperinci

LAMPIRAN II SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL NOMOR : SE-104 /PJ/2009 TENTANG : PELAKSANAAN CETAK MASSAL SPPT, STTS, DAN DHKP PBB TAHUN 2010.

LAMPIRAN II SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL NOMOR : SE-104 /PJ/2009 TENTANG : PELAKSANAAN CETAK MASSAL SPPT, STTS, DAN DHKP PBB TAHUN 2010. A. Deskripsi : LAMPIRAN II SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL NOMOR : SE-104 /PJ/2009 TENTANG : PELAKSANAAN CETAK MASSAL SPPT, STTS, DAN DHKP PBB TAHUN 2010. Prosedur operasi ini menguraikan tata cara pembuatan

Lebih terperinci

Aplikasi Client Reader

Aplikasi Client Reader Cartenz Data Sheet CARTENZ E-GOVERNMENT APLIKASI Aplikasi Client Reader FITUR UTAMA Client Reader App Mengakses data transaksi penjualan Membuat file data transaksi Mengirimkan file data transaksi ke system

Lebih terperinci

3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437)

3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437) BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 50 TAHUN 2013 TENTANG PENDAFTARAN, PENDATAAN DAN PENILAIAN OBJEK DAN SUBJEK PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN DALAM RANGKA PEMBENTUKAN

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Pemungutan Pajak Bumi Bangunan Pedesaan dan Perkotaan

BAB IV PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Pemungutan Pajak Bumi Bangunan Pedesaan dan Perkotaan BAB IV PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Pemungutan Pajak Bumi Bangunan Pedesaan dan Perkotaan (PBB-P2) dalam Meningatkan Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten Bantul. Pelaksanaan pemungutan Pajak Bumi Bangunan

Lebih terperinci

BUPATI SINJAI PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI SINJAI PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI SINJAI PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PENGELOLAAN DAN PELAYANAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN DI KABUPATEN SINJAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

DAFTAR ISI I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang B. Maksud dan Tujuan C. Istilah dan Pengertian PEMBENTUKAN BASIS DATA

DAFTAR ISI I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang B. Maksud dan Tujuan C. Istilah dan Pengertian PEMBENTUKAN BASIS DATA DAFTAR ISI I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Maksud dan Tujuan C. Istilah dan Pengertian II. PEMBENTUKAN BASIS DATA A. Pengumpulan Data Objek dan Subjek PBB 1. Persiapan a. Penelitian Pendahuluan b.

Lebih terperinci

BUPATI BIMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BIMA

BUPATI BIMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BIMA 1 BUPATI BIMA PERATURAN BUPATI NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN KABUPATEN BIMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENDAFTARAN OBJEK PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENDAFTARAN OBJEK PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENDAFTARAN OBJEK PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

BAB III IMPLIKASI TIDAK DITERBITKANNYA SURAT PEMBERITAHUAN PAJAK TERHUTANG PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DALAM MASA

BAB III IMPLIKASI TIDAK DITERBITKANNYA SURAT PEMBERITAHUAN PAJAK TERHUTANG PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DALAM MASA 70 BAB III IMPLIKASI TIDAK DITERBITKANNYA SURAT PEMBERITAHUAN PAJAK TERHUTANG PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DALAM MASA PAJAK TERHADAP UTANG PAJAK BUMI DAN BANGUNAN 1. Penerbitan Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang

Lebih terperinci

PT Cartenz Technology International

PT Cartenz Technology International 2015 i-tax - SIMPAD NG Air Tanah PT Cartenz Technology International Gedung Plaza Central Lt 20 Jl. Jend. Sudirman Kav 47-48 Jakarta Selatan, 12930 1 www.cartenz.co.id Konsep High Level Gambaran konsep

Lebih terperinci

PT Cartenz Technology International

PT Cartenz Technology International 2015 SMARTMAP NG PT Cartenz Technology International Gedung Plaza Central Lt 20 Jl. Jend. Sudirman Kav 47-48 Jakarta Selatan, 12930 1 www.cartenz.co.id Konsep High Level Gambaran konsep SMARTMAP NG secara

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN

PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN WALIKOTA PADANG PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG PENERBITAN SURAT PEMBERITAHUAN PAJAK TERHUTANG PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERKOTAAN

PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG PENERBITAN SURAT PEMBERITAHUAN PAJAK TERHUTANG PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERKOTAAN PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG PENERBITAN SURAT PEMBERITAHUAN PAJAK TERHUTANG PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERKOTAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA JAMBI, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-60/PJ/2012 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-60/PJ/2012 TENTANG KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-60/PJ/2012 TENTANG PROSEDUR KERJA PENYELESAIAN MUTASI OBJEK DAN/ATAU SUBJEK PAJAK

Lebih terperinci

LAMPIRAN I : PROSEDUR PENDAFTARAN OP BARU FUNGSI PENDATAAN DAN PENGUKURAN FUNGSI PERHITUNGAN, VERIFIKASI DAN PENETAPAN

LAMPIRAN I : PROSEDUR PENDAFTARAN OP BARU FUNGSI PENDATAAN DAN PENGUKURAN FUNGSI PERHITUNGAN, VERIFIKASI DAN PENETAPAN LAMPIRAN I : PROSEDUR PENDAFTARAN OP BARU PENDATAAN DAN PENGUKURAN PERHITUNGAN, Menyampaikan permohonan pendaftaran untuk Objek pajak baru dengan cara mengisi SPOP Memeriksa kelengkapan persyaratan pendaftaran

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 47 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 47 TAHUN 2012 TENTANG PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 47 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN KABUPATEN PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

Lebih terperinci

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 60 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 60 TAHUN 2012 TENTANG WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 60 TAHUN 2012 TENTANG KLASIFIKASI PENETAPAN NILAI JUAL OBJEK PAJAK SEBAGAI DASAR PENGENAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BUPATI LOMBOK TIMUR PERATURAN BUPATI LOMBOK TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI LOMBOK TIMUR PERATURAN BUPATI LOMBOK TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI LOMBOK TIMUR PERATURAN BUPATI LOMBOK TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG KETENTUAN PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN

Lebih terperinci

BUPATI TANAH LAUT PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 71 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN

BUPATI TANAH LAUT PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 71 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN S A L I N A N BUPATI TANAH LAUT PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 71 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANAH

Lebih terperinci

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 39 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 39 TAHUN 2015 TENTANG SALINAN BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 39 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR 59 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENENTUAN BESARNYA NILAI JUAL OBJEK PAJAK

PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR 59 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENENTUAN BESARNYA NILAI JUAL OBJEK PAJAK PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR 59 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENENTUAN BESARNYA NILAI JUAL OBJEK PAJAK PEMERINTAH KABUPATEN PURWAKARTA TAHUN 2013 PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR 59 TAHUN 2013 TENTANG

Lebih terperinci

WALIKOTA CIMAHI PERATURAN WALIKOTA CIMAHI NOMOR 24 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERKOTAAN DI KOTA CIMAHI

WALIKOTA CIMAHI PERATURAN WALIKOTA CIMAHI NOMOR 24 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERKOTAAN DI KOTA CIMAHI WALIKOTA CIMAHI PERATURAN WALIKOTA CIMAHI NOMOR 24 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERKOTAAN DI KOTA CIMAHI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA CIMAHI, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA PARIAMAN NOMOR 32 TAHUN 2013

PERATURAN WALIKOTA PARIAMAN NOMOR 32 TAHUN 2013 PERATURAN WALIKOTA PARIAMAN NOMOR 32 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENDAFTARAN, PENDATAAN DAN PENILAIAN OBJEK DAN SUBJEK PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN DALAM RANGKA PEMBENTUKAN DAN ATAU

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. perpaduan dari beberapa unit organisasi yaitu : pemeriksaan kas bendaharawan pemerintah.

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. perpaduan dari beberapa unit organisasi yaitu : pemeriksaan kas bendaharawan pemerintah. BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Tentang Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan Organisasi Direktorat Jenderal Pajak pada mulanya merupakan perpaduan dari beberapa unit organisasi yaitu : Jawatan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA, WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 116 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN,

Lebih terperinci

TAR BERITA DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR TAHUN 2013 PERATURAN BUPATI TANAH DATAR NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG

TAR BERITA DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR TAHUN 2013 PERATURAN BUPATI TANAH DATAR NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG NOMOR 1 TAR BERITA DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR TAHUN 2013 PERATURAN BUPATI TANAH DATAR NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG SERI B TATA CARA PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH SALINAN BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI,

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-64/PJ/2012 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-64/PJ/2012 TENTANG KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-64/PJ/2012 TENTANG TATA CARA PENATAUSAHAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN SEKTOR PERTAMBANGAN

Lebih terperinci

WALIKOTA DEPOK PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 45 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN DI KOTA DEPOK

WALIKOTA DEPOK PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 45 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN DI KOTA DEPOK WALIKOTA DEPOK PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 45 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN DI KOTA DEPOK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang WALIKOTA

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 48 TAHUN 2011

PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 48 TAHUN 2011 PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 48 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN KABUPATEN SUKOHARJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO,

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Banten. telah menuntut perubahan undang-undang perpajakan dan struktur

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Banten. telah menuntut perubahan undang-undang perpajakan dan struktur BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 2.1 Sejarah Singkat KPP Pratama Kosambi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kosambi dibentuk berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 132/PMK.01/2006 tanggal 22 Desember

Lebih terperinci

PBB (PAJAK BUMI DAN/ATAU BANGUNAN)

PBB (PAJAK BUMI DAN/ATAU BANGUNAN) PBB (PAJAK BUMI DAN/ATAU BANGUNAN) 1. OBYEK PAJAK BUMI DAN BANGUNAN Objek PBB : Bumi dan atau Bangunan. Bumi : - permukaan bumi : tanah / daratan perairan : pedalaman (sungai, terusan, danau, rawa, tambak,

Lebih terperinci

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1954 Nomor 40, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 551); 2. Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1954 Nomor 40, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 551); 2. Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 WALIKOTA PROBOLINGGO SALINAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 50 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERKOTAAN DI KOTA PROBOLINGGO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR : 91 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR : 91 TAHUN 2014 TENTANG WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR : 91 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PENILAIAN NILAI JUAL OBJEK PAJAK BUMI DAN BANGUNAN SEBAGAI DASAR PENGENAAN

Lebih terperinci

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG PEMBAYARAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PT Cartenz Technology International

PT Cartenz Technology International 2015 i-tax SIMPAD NG Self Assesment PT Cartenz Technology International Gedung Plaza Central Lt 20 Jl. Jend. Sudirman Kav 47-48 Jakarta Selatan, 12930 1 www.cartenz.co.id Konsep High Level Gambaran konsep

Lebih terperinci

Suwawa,... Kepada Yth. Perihal : PERMOHONAN MUTASI OBJEK/SUBJEK PBB

Suwawa,... Kepada Yth. Perihal : PERMOHONAN MUTASI OBJEK/SUBJEK PBB ,... Kepada Yth. Perihal : PERMOHONAN MUTASI OBJEK/SUBJEK PBB Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Dengan Hormat, Berkenaan dengan terbitkannya Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang

Lebih terperinci

PT Cartenz Technology International

PT Cartenz Technology International 2015 i-tax - SIMPAD NG Reklame PT Cartenz Technology International Gedung Plaza Central Lt 20 Jl. Jend. Sudirman Kav 47-48 Jakarta Selatan, 12930 1 www.cartenz.co.id Konsep High Level Gambaran konsep i-tax

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR 58 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR 58 TAHUN 2013 TENTANG PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR 58 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENERBITAN DAN PENYAMPAIAN SPPT, SKPD, DAN STPD PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN PEMERINTAH KABUPATEN PURWAKARTA TAHUN 2013

Lebih terperinci

BUPATI KUNINGAN PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI KUNINGAN PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI KUNINGAN PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN SEKTOR PERDESAAN DAN PERKOTAAN BUPATI KUNINGAN, Menimbang : a. bahwa untuk menjamin

Lebih terperinci

JADWAL KEGIATAN PENDATAAN DAN PENILAIAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN APRIL MEI JUNI JULI AGUST US

JADWAL KEGIATAN PENDATAAN DAN PENILAIAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN APRIL MEI JUNI JULI AGUST US Lampiran 1.1 JADWAL KEGIATAN PENDATAAN DAN PENILAIAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN N O KEGIATAN JANU ARI FEBRUA RI MARE T APRIL MEI JUNI JULI AGUST US SEPTEM BER OKTOB ER NOVEM BER DESEMB ER 1 2 3 4 1 2 3 4

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA MUTASI SEBAGIAN / SELURUHNYA OBJEK DAN SUBJEK PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERKOTAAN

PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA MUTASI SEBAGIAN / SELURUHNYA OBJEK DAN SUBJEK PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERKOTAAN PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA MUTASI SEBAGIAN / SELURUHNYA OBJEK DAN SUBJEK PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERKOTAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA JAMBI, Menimbang

Lebih terperinci

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 27 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PENENTUAN BESARNYA NILAI JUAL OBJEK PAJAK DI KOTA PROBOLINGGO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

WALIKOTA PROBOLINGGO

WALIKOTA PROBOLINGGO WALIKOTA PROBOLINGGO SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 27 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERKOTAAN DI KOTA PROBOLINGGO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

BUPATI BANGKA BARAT PERATURAN BUPATI BANGKA BARAT NOMOR 53 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI BANGKA BARAT PERATURAN BUPATI BANGKA BARAT NOMOR 53 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI BANGKA BARAT PERATURAN BUPATI BANGKA BARAT NOMOR 53 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PEMUNGUTAN SERTA PENGELOLAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN SEKTOR PERDESAAN DAN PERKOTAAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

JADWAL KEGIATAN PENDATAAN DAN PENILAIAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER

JADWAL KEGIATAN PENDATAAN DAN PENILAIAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER Lampiran 1.1 NO KEGIATAN JADWAL KEGIATAN PENDATAAN DAN PENILAIAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1

Lebih terperinci

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 59 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 59 TAHUN 2012 TENTANG WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 59 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENETAPAN, PENERBITAN DAN PENYAMPAIAN SURAT PEBERITAHUAN PAJAK TERUTANG (SPPT) PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN

Lebih terperinci

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 54 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 54 TAHUN 2012 TENTANG WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 54 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PEMBETULAN KESALAHAN TULIS, KESALAHAN HITUNG, DAN/ATAU KEKELIRUAN PENERAPAN KETENTUAN TERTENTU DALAM PERATURAN PAJAK BUMI

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI BANGKA BARAT NOMOR...TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, STRUKTUR ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PENGELOLAAN PAJAK DAN

PERATURAN BUPATI BANGKA BARAT NOMOR...TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, STRUKTUR ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PENGELOLAAN PAJAK DAN PERATURAN BUPATI BANGKA BARAT NOMOR...TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, STRUKTUR ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PENGELOLAAN PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH (BPPRD) TIPE B KABUPATEN BANGKA BARAT

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 79 TAHUN 2012

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 79 TAHUN 2012 PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 79 TAHUN 2012 TENTANG STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) PELAYANAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARAWANG,

Lebih terperinci

2 menyelesaikan berbagai permasalahan pengalihan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaks

2 menyelesaikan berbagai permasalahan pengalihan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaks BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.117, 2014 PERATURAN BERSAMA. Pengalihan. Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan. Pajak Daerah. Tahapan. Pencabutan. PERATURAN BERSAMA MENTERI KEUANGAN DAN MENTERI

Lebih terperinci

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN KABUPATEN SUKAMARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PROBOLINGGO,

PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PROBOLINGGO, WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 117 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERKOTAAN DI KOTA PROBOLINGGO DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

White Paper. i-tax - BPHTB NG. Abstrak.

White Paper. i-tax - BPHTB NG. Abstrak. 2015 White Paper i-tax - BPHTB NG Abstrak Dokumen ini adalah white paper aplikasi i-tax - BPHTB NG yang ditujukan kepada Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda). Adapun isi dari dokumen ini terdiri dari pendahuluan,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM. 1.1 Latar Belakang Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bangkinang di

BAB II GAMBARAN UMUM. 1.1 Latar Belakang Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bangkinang di BAB II GAMBARAN UMUM 1.1 Latar Belakang Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bangkinang di Pekanbaru Kantor pelayanan Pajak Bumi Bangunan (PBB) di Pekanbaru, merupakan bagian/wilayah kerja dari kantor wilayah

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLUNGKUNG,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLUNGKUNG, PERATURAN BUPATI KLUNGKUNG NOMOR 21 TAHUN 2013 TENTANG PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

STANDAR BIAYA PENDAPATAN DAN PENILAIAN OBJEK DAN SUBJEK PBB DENGAN CARA PENYEBARAN SPOP SATUAN KEGIATAN

STANDAR BIAYA PENDAPATAN DAN PENILAIAN OBJEK DAN SUBJEK PBB DENGAN CARA PENYEBARAN SPOP SATUAN KEGIATAN NO Lampiran Nomor : KEP-38/PJ.6/996 Tanggal : 30 Mei 996 STANDAR PENDAPATAN DAN PENILAIAN OBJEK DAN SUBJEK PBB DENGAN CARA PENYEBARAN SPOP JENIS. Persiapan.. Penelitian Pendahuluan Desa/Kel. 54.000,-.2.

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-14/PJ/2013 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-14/PJ/2013 TENTANG KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-14/PJ/2013 TENTANG PEMELIHARAAN BASIS DATA PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DALAM RANGKA

Lebih terperinci

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 19 TAHUN 2016

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 19 TAHUN 2016 PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 19 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI NOMOR 123 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENGELOLAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN. Sebelum diterapkannya sistem administrasi perpajakan modern, Kantor

BAB III DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN. Sebelum diterapkannya sistem administrasi perpajakan modern, Kantor 29 BAB III DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN A. Sejarah Singkat KPP Madya Tangerang Sebelum diterapkannya sistem administrasi perpajakan modern, Kantor Pelayanan Pajak Madya Tangerang, dimana struktur organisasinya

Lebih terperinci

WALIKOTA PAREPARE, PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERKOTAAN DI KOTA PAREPARE

WALIKOTA PAREPARE, PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERKOTAAN DI KOTA PAREPARE WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERKOTAAN DI KOTA PAREPARE DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PAREPARE, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI MOJOKERTO PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI MOJOKERTO PROVINSI JAWA TIMUR BUPATI MOJOKERTO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MOJOKERTO NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENGHITUNGAN BESARNYA NILAI JUAL OBJEK PAJAK DAN POKOK PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI LUWU TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN KABUPATEN LUWU

PERATURAN BUPATI LUWU TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN KABUPATEN LUWU PERATURAN BUPATI LUWU TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN KABUPATEN LUWU TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU

Lebih terperinci

BUPATI SUMEDANG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 70 TAHUN 2017 TENTANG PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN

BUPATI SUMEDANG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 70 TAHUN 2017 TENTANG PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN SALINAN BUPATI SUMEDANG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 70 TAHUN 2017 TENTANG PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMEDANG, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN BERSAMA MENTERI KEUANGAN DAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 15/PMK.07/2014 NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN BERSAMA MENTERI KEUANGAN DAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 15/PMK.07/2014 NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG PERATURAN BERSAMA MENTERI KEUANGAN DAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 15/PMK.07/2014 NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG TAHAPAN PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENGALIHAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 26 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PENILAIAN OBJEK PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERKOTAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 26 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PENILAIAN OBJEK PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERKOTAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 26 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PENILAIAN OBJEK PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERKOTAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA JAMBI, Menimbang : a. bahwa Pajak Bumi dan Bangunan

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN DATA PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB) 1. Pengertian dan Ketentuan Umum Pajak Bumi dan Bangunan

BAB III GAMBARAN DATA PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB) 1. Pengertian dan Ketentuan Umum Pajak Bumi dan Bangunan BAB III GAMBARAN DATA PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB) 1. Pengertian dan Ketentuan Umum Pajak Bumi dan Bangunan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) adalah Pajak Negara yang dikenakan terhadap Bumi dan Bangunan

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. A. Tata Cara Perekaman Data Dengan Menggunakan Aplikasi Sistem

BAB III PEMBAHASAN. A. Tata Cara Perekaman Data Dengan Menggunakan Aplikasi Sistem BAB III PEMBAHASAN A. Tata Cara Perekaman Data Dengan Menggunakan Aplikasi Sistem Informasi Direktorat Jenderal Pajak Aplikasi Sistem Informasi Direktorat Jenderal Pajak merupakan suatu sistem informasi

Lebih terperinci

Daftar Isi. User Manual. Aplikasi e-inkaber untuk Customer VERSI 2.2

Daftar Isi. User Manual. Aplikasi e-inkaber untuk Customer VERSI 2.2 Daftar Isi i User Manual Aplikasi e-inkaber untuk Customer VERSI 2.2 Daftar Isi ii Daftar Isi Definisi dan Singkatan... iv Pendahuluan... 5 Tujuan Penulisan Dokumen... 5 Pengenalan Aplikasi e-inkaber...

Lebih terperinci

...1. DAFTAR TUNGGAKAN PBB LUNAS BERDASARKAN PENYELESAIAN DATA TUNGGAKAN PBB Nomor : 2)

...1. DAFTAR TUNGGAKAN PBB LUNAS BERDASARKAN PENYELESAIAN DATA TUNGGAKAN PBB Nomor : 2) LAMPIRAN 1 SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-84/PJ/2008 TENTANG PEMUTAKHIRAN DATA PEMBAYARAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN SEKTOR PEDESAAN DAN SEKTOR PERKOTAAN...1 Desa/Kelurahan 3) : Kecamatan 4)

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 8 TAHUN 2013

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 8 TAHUN 2013 WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

Landasan Filosofi Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) adalah sebagai berikut:

Landasan Filosofi Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) adalah sebagai berikut: Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) A. Filosofi Pajak Bumi dan Bangunan Landasan Filosofi Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) adalah sebagai berikut: a) Bahwa pajak merupakan sumber penerimaan negara yang penting

Lebih terperinci

JADWAL KEGIATAN MASA TRANSISI PENDATAAN DAN PENILAIAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN TAHUN 2000 JANUARI

JADWAL KEGIATAN MASA TRANSISI PENDATAAN DAN PENILAIAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN TAHUN 2000 JANUARI Lampiran 1.1 JADWAL KEGIATAN MASA TRANSISI PENDATAAN DAN PENILAIAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN TAHUN 2000 JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER 1 2 3 4 1 2

Lebih terperinci

JENIS DAN BENTUK SURAT, DOKUMEN DAN/ATAU DAFTAR YANG DIPERLUKAN DALAM RANGKA PENGUSULAN DAN TINDAK LANJUT PENGHAPUSAN PIUTANG PAJAK

JENIS DAN BENTUK SURAT, DOKUMEN DAN/ATAU DAFTAR YANG DIPERLUKAN DALAM RANGKA PENGUSULAN DAN TINDAK LANJUT PENGHAPUSAN PIUTANG PAJAK LAMPIRAN I Surat Edaran Direktur Jenderal Nomor : SE-13/PJ./2013 Tanggal : 26 Maret 2013 JENIS DAN BENTUK SURAT, DOKUMEN DAN/ATAU DAFTAR YANG DIPERLUKAN DALAM RANGKA PENGUSULAN DAN TINDAK LANJUT PENGHAPUSAN

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN DI KABUPATEN BANJAR.

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN DI KABUPATEN BANJAR. Menimbang BUPATI BANJAR PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 69 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN DI KABUPATEN BANJAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR 52 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENDATAAN OBJEK DAN SUBJEK PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN

PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR 52 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENDATAAN OBJEK DAN SUBJEK PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR 52 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENDATAAN OBJEK DAN SUBJEK PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN PEMERINTAH KABUPATEN PURWAKARTA TAHUN 2013 PERATURAN BUPATI

Lebih terperinci

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

BAB III PROFIL PERUSAHAAN BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1 Tinjauan Umum Perusahaan Organisasi Direktorat Jenderal Pajak pada mulanya merupakan perpaduan dari beberapa unit organisasi yaitu, Jawatan Pajak yang bertugas melaksanakan

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS. PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 30 TAHUN 2013 LAMPIRAN : 1 (satu) TENTANG

BUPATI CIAMIS. PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 30 TAHUN 2013 LAMPIRAN : 1 (satu) TENTANG BUPATI CIAMIS PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 30 TAHUN 2013 LAMPIRAN : 1 (satu) TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN

Lebih terperinci

1 of 11 7/26/17, 12:19 AM

1 of 11 7/26/17, 12:19 AM 1 of 11 7/26/17, 12:19 AM KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-24/PJ/2016 TENTANG TATA CARA PENILAIAN UNTUK PENENTUAN NILAI JUAL

Lebih terperinci

Design by Keberatan & Pengurangan 1 P B B PERDESAAN DAN PERKOTAAN

Design by Keberatan & Pengurangan 1 P B B PERDESAAN DAN PERKOTAAN Design by Keberatan & Pengurangan 1 P B B PERDESAAN DAN PERKOTAAN DASAR HUKUM Amanita Novi Yushita UU No. 12 Tahun 1985 jo UU No. 12 Tahun 1994 PP No. 25 Tahun 2002 PMK-150/PMK.03/2010 Peraturan Dirjen

Lebih terperinci

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 50 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PEMUNGUTAN

Lebih terperinci

BUPATI MALUKU TENGGARA

BUPATI MALUKU TENGGARA SALINAN BUPATI MALUKU TENGGARA PERATURAN BUPATI MALUKU TENGGARA NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN SEKTOR PERDESAAN DAN PERKOTAAN KABUPATEN MALUKU TENGGARA

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 54 Tahun : 2014

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 54 Tahun : 2014 BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 54 Tahun : 2014 PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 53 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN KEGIATAN

Lebih terperinci

BUPATI ACEH TIMUR PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 18 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI ACEH TIMUR PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 18 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI ACEH TIMUR PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 18 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN ATAS RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI ACEH TIMUR,

Lebih terperinci

BUPATI MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

BUPATI MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO, BUPATI MOJOKERTO PERATURAN BUPATI MOJOKERTO NOMOR 34 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET KABUPATEN MOJOKERTO DENGAN

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 254/PMK.03/2014 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 254/PMK.03/2014 TENTANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 254/PMK.03/2014 TENTANG TATA CARA PENDAFTARAN DAN PENDATAAN OBJEK PAJAK DAN SUBJEK PAJAK ATAU WAJIB PAJAK

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 38 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENGELOLAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAAN DAN PERKOTAAN

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 38 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENGELOLAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAAN DAN PERKOTAAN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 38 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENGELOLAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAAN DAN PERKOTAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANGERANG, Menimbang :

Lebih terperinci