BAB 4. ANALISIS dan BAHASAN. statistik yang telah dilakukan dan selanjutnya adalah analisis berdasarkan metode

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 4. ANALISIS dan BAHASAN. statistik yang telah dilakukan dan selanjutnya adalah analisis berdasarkan metode"

Transkripsi

1 BAB 4 ANALISIS dan BAHASAN Dalam bab ini analisis akan dibagi menjadi 2 bagian, yaitu analisis dari uji statistik yang telah dilakukan dan selanjutnya adalah analisis berdasarkan metode yang telah ditentukan sebelumnya 4.1 Uji Statistik Uji Normalitas Pengujian normalitas data-set reksa dana saham akan menggunakan uji normalitas Kolmogorov Smirnov. Hasil uji normalitas ini dapat dilihat dengan jelas pada bagian lampiran. Berdasarkan hasil uji normalitas dengan Kolmogorov Smirnov pada semua data-set reksa dana saham baik itu syariah maupun konvensional, nilai signifikansi pada semua data-set reksa dana saham mendekati 0 yang menyatakan semua data-set tidak terdistribusi dengan normal. Namun pada kasus data-set yang berjumlah besar seperti masing data-set berjumlah 1219 data, maka hasil dari uji normalitas Kolmogorov Smirnov dapat kita abaikan dan menganggap bahwa dataset reksa dana saham normal (Gujarati,2009) Uji T ( T-Test ) Tujuan dari uji statistik ini adalah untuk mengetahui apakah kinerja dari reksa dana saham syariah bisa diperbandingkan dengan kinerja reksa dana konvensional. Yaitu dengan melihat apakah ada perbedaan rata-rata antara kinerja reksa dana syariah dan reksa dana konvensional dengan melakukan uji T (T-Test) atau uji beda 55

2 rata-rata dua kelompok dengan sample independent di dalam penelitian ini. Dalam uji statistik ini perhitungan benchmark dari masing-masing reksa dan tidak diikut sertakan. Significance level yang digunakan adalah sebesar 0.05 atau dengan confidence level sebesar 95% dengan menggunakan hipotesis sebagai berikut : H 0 : Tidak ada perbedaan rata-rata kinerja reksa dana saham syariah dengan reksa dana saham konvensional H 1 : Terdapat perbedaan rata-rata kinerja reksa dana saham syariah dengan reksa dana saham konvensional Group Statistics Group N Mean Std. Deviation Std. Error Mean Return Syariah konvensional Sharpe Syariah konvensional Syariah Treynor konvensional Jensen Syariah konvensional

3 Levene's Test for Independent Samples Test t-test for Equality of Means 95% Confidence Return Sharpe Treynor Jensen Equal variances assumed Equal variances not assumed Equal variances assumed Equal variances not assumed Equal variances assumed Equal variances not assumed Equal variances assumed Equal variances not assumed Sig. (2- Mean Std. Error F Sig. t df tailed) Difference Difference Lower Upper Dalam pengujian statistik dengan menggunakan Uji T (T-Test), yang harus diperhatikan adalah nilai Sig. yang dihasilkan dari tabel uji T diatas. Dari tabel uji T diatas nilai Sig. dari Return sebesar 0.897, Sharpe 0.538, Treynor 0.733, Jensen Karena semua Sig. yang di hasil kan dari uji T > dari Significance level (0.05) maka H 0 diterima, sehingga secara statistik tidak ada perbedaan rata-rata kinerja reksa dana saham syariah dengan reksa dana saham konvensional. Berdasarkan uji statistik ini pula dapat disimpulkan bahwa kinerja kedua reksa dana saham tersebut memang bisa diperbandingkan. 57

4 4.2. Kinerja Reksa Dana Saham Sebelum melakukan investasi, Investor perlu melihat kinerja produk investasi yang ingin dimiliki sebelum produk investasi tersebut benar-benar dimiliki oleh investor. Hal ini dimaksudkan agar investor dapat menyesuaikan dengan tujuan investasi yang dimilikinya. Tujuan investasi yang dimaksud adalah seberapa besar return yang ingin diperoleh oleh investor serta seberapa besar toleransi risiko yang harus ditanggung oleh investor dari suatu produk investasi. Risk dan return memiliki korelasi yang positif sehingga suatu hal yang wajar jika risk dan return dijadikan pertimbangan dalam melakukan investasi. Dalam penilaian kinerja reksa dana saham, keseluruhan data yang digunakan adalah data historis. Oleh karena itu, kinerja reksa dana saham yang baik pada masa lalu belum tentu sama dengan kinerja reksa dana saham di masa yang akan datang. Kinerja reksa dana saham masa lalu dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk menilai bagaimana kinerja reksa dana saham pada masa yang akan datang serta untuk melihat bagaimana potensi reksa dana saham dalam menghadapi kondisi ekonomi Indonesia maupun secara global. Reksa dana saham yang akan diteliti terdiri dari 5 reksa dana saham syariah dan 5 reksa dana konvensional yang nantinya akan dinilai kinerjanya dalam 4 periode, yaitu untuk periode 2009, 2010, 2011, Reksa dana tersebut adalah reksa dana yang telah lolos seleksi sebagaimana yang telah dijabarkan dalam tabel 3.3 dan tabel 3.4. Pergerakan dari masing-masing reksa dana saham akan diperbandingkan dengan kinerja pasarnya, yaitu Jakarta Islamic Index (JII) untuk reksa dana saham syariah dan Indeks Harga Saham Gabungan untuk reksa dana saham konvensional. Setelah mendapatkan kinerja dari masing-masing reksa dana 58

5 yang diperbandingkan dengan kinerja pasarnya, selanjutnya akan diperbandingkan kinerja dari reksa dana saham syariah beserta kinerja pasarnya dengan kinerja dari reksa dana saham konvensional beserta dengan pasarnya untuk mengetahui reksa dana saham mana yang memiliki kinerja lebih baik. Pada bab ini peneliti akan memperlihatkan data olahan yang dapat kita gunakan untuk menganalisa kinerja reksa dana saham syaariah maupun konvensional dan dapat mengambil kesimpulan tentang kinerja reksa dana syariah maupun konvensional. Pembahasan tentang kinerja reksa dana saham peneliti bagi dalam 3 sub bab : Annual Return Risk Adjusted Return Sharpe Ratio, Treynor Ratio, Jensen Ratio Return dan risiko Snail Trail Sebelum masuk kedalam analisis reksa dana saham, ada baiknya untuk melihat pertumbuhan Net Assets Value (NAV) serta unit penyertaan (UP) dari semua reksa dana saham yang akan di teliti, baik itu syariah maupun konvensional. Pertumbuhan NAV dan UP semua reksa dana saham dapat dilihat pada tabel 4.1 dan 4.2 berikut ini Tabel 4.1. Pertumbuhan Net Asset Value (NAV) Periode # RDS 2009/ / / Batavia_S % % % % 2 Batavia 12.93% 16.65% % % 3 Trim_S 4.02% % 88.23% 54.89% 4 Manulife -5.34% % -8.07% % 5 Mandiri_S 31.25% % 19.82% % 6 NISP 2.27% -8.39% % % 7 BNP % % 9.40% % 8 PNM_S % % -2.90% % 9 Danareksa % % % % 10 CIMB_S % % % % 59

6 Tabel 4.2. Pertumbuhan Unit Penyertaan (UP) Periode # RDS 2009/ / / Batavia_S % % % % 2 Batavia % 18.15% 74.22% 68.85% 3 Trim_S % % 59.34% -5.38% 4 Manulife % % % % 5 Mandiri_S 2.79% % 11.55% % 6 NISP % -5.39% % % 7 PNM_S % % -8.01% % 8 BNP % % -5.99% % 9 Danareksa % % % % 10 CIMB_S % % % % Dari tabel 4.1 dan 4.2 dapat kita lihat bahwa peringkat pertumbuhan NAV maupun UP tidak jauh berbeda. Batavia_S dan Batavia memiliki pertumbuhan NAV yang positif dan pertumbuhan UP yang positif pula. CIMB_S dan Danareksa menjadi reksa dana saham yang memiliki pertumbuhan yang negatif, baik itu pertumbuhan NAV maupun UP. Trim_S sebenernya memiliki pertumbuhan NAV yang positif namun pertumbuhan UP yang dimiliki negatif. Meskipun begitu pertumbuhan UP negatif Trim_S tidak terlalu signifikan dibanding yang lain dengan memiliki pertumbuhan UP negatif diatas 50% Analisis Annual Return Pada sub bab ini kita akan melihat kinerja reksa dana saham berdasarkan annual return yang dihasilkan oleh masing-masing reksa dana saham. Sub bab ini juga akan dibagi menjadi 3 bagian; Annual return reksa dana saham syariah, Annual return reksa dana konvensional, Perbandingan annual return reksa dana saham syariah dengan konvensional. Annual return merupakan keuntungan yang diperoleh 60

7 oleh investor jika menginvestasikan uang yang dimiliki pada awal periode lalu menjualnya pada akhir periode Analisis Annual Return RDS Syariah Tabel 4.3 Annual Return RDS Syariah Periode Nama 2009 Nama 2010 Nama 2011 Nama 2012 Batavia_S 122,07% Trim_S 29,59% Trim_S 6,93% Trim_S 18,13% PNM_S 97,24% JII 27,74% JII 0,78% Batavia_S 15,39% CIMB_S 93,22% Mandiri_S 27,69% Mandiri_S -3,91% JII 10,76% JII 92,97% CIMB_S 26,01% CIMB_S -5,08% Mandiri_S 7,41% Mandiri_S 87,38% Batavia_S 25,77% Batavia_S -5,32% CIMB_S 6,62% Trim_S 81,83% PNM_S 20,11% PNM_S -12,97% PNM_S 5,55% OutPerform UnderPerform Berdasarkan tabel 4.3 kita dapat melihat beberapa temuan sebagai berikut : Dari semua periode penelitian, tidak semua reksa dana saham syariah mempunyai kinerja yang lebih baik dari pasar (JII). Tidak ada satupun reksa dana saham syariah yang secara konsisten mengalahkan kinerja pasar (outperform) dari awal periode penelitian. PNM_S dan CIMB_S memiliki kinerja yang buruk diantara seluruh reksa dana saham syariah yang diteliti. Di awal periode PNM_S dan CIMB_S mampu outperform, namun di 3 periode selanjutnya PNM_S dan CIMB_S tidak mampu mempertahankan kinerjanya sehingga underperform. Buruknya kinerja PNM_S mungkin disebabkan karena Asset Under Management (AUM) yang dimiliki oleh PT. PNM Investment Management selaku Manajer Investasi dari PNM_S masih kecil yaitu < 1 Triliun Rupiah. 61

8 Mandiri_S menjadi satu-satunya reksa dana saham syariah yang tidak mampu outperform terhadap pasar selama periode penelitian. Jika diliat dari segi Asset Under Management (AUM), PT. Mandiri Manajemen Investasi selaku Manajer Investasi dari Mandiri_S memiliki AUM yang tergolong besar yaitu >10 Triliun Rupiah. Batavia_S merupakan reksa dana saham syariah yang memiliki kinerja stabil. Memiliki kinerja yang outperform di awal periode, Batavia_S mengalami underperform di 2 periode berikutnya yaitu pada 2010 dan Di periode 2012 Batavia_S mampu kembali outperform, ini menunjukkan Batavia_S memiliki kinerja yang stabil. Trim_S satu-satunya reksa dana saham syariah yang menghasilkan annual return yang positif selama periode penelitian. Meskipun memiliki kinerja yang tidak lebih baik dari pasar (underperform) di awal periode, tetapi Trim_S dapat memperbaiki kinerjanya dan secara konsisten mengalahkan kinerja pasar di 3 periode berikutnya yaitu pada periode 2010,2011, dan Analisis Annual Return RDS Konvensional Tabel 4.4 Annual Return RDS Konvensional Periode Nama 2009 Nama 2010 Nama 2011 Nama 2012 Manulife % IHSG 46.13% IHSG 3.20% BNP 16.37% BNP % Manulife 37.94% Batavia -1.27% Batavia 14.98% NISP % Batavia 37.67% Manulife -2.54% IHSG 12.94% Batavia % BNP 35.61% Danareksa -2.84% Manulife 10.41% IHSG 86.98% NISP 32.80% NISP -3.18% Danareksa 9.63% Danareksa 83.02% Danareksa 26.29% BNP -7.63% NISP 4.24% OutPerform UnderPerform 62

9 Berdasarkan tabel 4.4 kita dapat melihat beberapa temuan sebagai berikut : Dari semua periode penelitian, tidak semua reksa dana saham konvensional mempunyai kinerja yang lebih baik dari pasar (IHSG). Serta tidak ada satupun reksa dana saham konvensional yang secara konsisten mengalahkan kinerja pasar (outperform) dari awal periode penelitian. Kinerja reksa dana saham konvensional hanya mampu 2 kali outperform terhadap kinerja pasar yaitu pada periode 2009 (Manulife, BNP, NISP, Batavia) dan 2012 (BNP dan Batavia) Manulife dan NISP memiliki kinerja buruk jika dibandingkan dengan kinerja pasar. Manulife dan NISP hanya mampu outperform terhadap kinerja pasar pada awal periode namun underperform di 3 periode berikutnya, yaitu pada periode 2010,2011 dan Manulife dan BNP merupakan reksa dana saham konvensional yang memiliki Net Asset Value (NAV) >1 Triliun Rupiah. Namun hanya BNP yang memiliki kinerja lebih stabil dibanding manulife. Pada periode 2011, semua reksa dana saham konvensional yang diteliti menghasilkan annual return yang negatif. Danareksa menjadi satu-satunya reksa dana saham konvensional yang tidak mampu mengalahkan pasar (outperform) selama periode penelitian. Dari reksa dana saham konvensional, hanya BNP dan Batavia yang memiliki kinerja yang stabil. Di awal periode BNP dan Batavia mampu outperform terhadap kinerja pasar. Namun di periode 2010 dan 2011 BNP dan Batavia tidak dapat mempertahankan kinerja diawal periode penelitian sehingga underperform terhadap kinerja pasar. Meskipun mengalami underperform di 63

10 2 periode penelitian yaitu pada 2010 dan 2011, namun BNP dan Batavia mampu outperform di akhir periode penelitian yaitu di periode Perbandingan Annual Return RDS Syariah dengan Konvensional Tabel 4.5 Perbandingan Annual Return RDS Syariah dengan Konvensional Periode Nama 2009 Nama 2010 Nama 2011 Nama 2012 Batavia_S % IHSG 46.13% Trim_S 6.93% Trim_S 18.13% Manulife % Manulife 37.94% IHSG 3.20% BNP 16.37% BNP % Batavia 37.67% JII 0.78% Batavia_S 15.39% NISP % BNP 35.61% Batavia -1.27% Batavia 14.98% Batavia % NISP 32.80% Manulife -2.54% IHSG 12.94% PNM_S 97.24% Trim_S 29.59% Danareksa -2.84% JII 10.76% CIMB_S 93.22% JII 27.74% NISP -3.18% Manulife 10.41% JII 92.97% Mandiri_S 27.69% Mandiri_S -3.91% Danareksa 9.63% Mandiri_S 87.38% Danareksa 26.29% CIMB_S -5.08% Mandiri_S 7.41% IHSG 86.98% CIMB_S 26.01% Batavia_S -5.32% CIMB_S 6.62% Danareksa 83.02% Batavia_S 25.77% BNP -7.63% PNM_S 5.55% Trim_S 81.83% PNM_S 20.11% PNM_S % NISP 4.24% OutPerform OutPerform (>JII atau >IHSG) UnderPerform Sumber: Data Olahan Berdasarkan tabel 4.5 kita dapat melihat beberapa temuan sebagai berikut : Danareksa menjadi satu-satunya reksa dana saham yang underperform dalam penelitian ini jika diperbandingkan dengan pasar, baik itu IHSG maupun dengan JII. Mandiri_S memiliki kinerja yang tidak jauh berbeda dengan Danareksa yang selalu underperform jika diperbandingkan dengan kinerja pasar. Mandiri_S sempat memiliki kinerja yang outperform pada awal 64

11 periode penelitian namun tidak mampu mempertahankan kinerja baiknya tersebut. PNM_S dan CIMB_S menjadi reksa dana yang memiliki kinerja buruk dibanding semua reksa dana saham dalam penelitian ini. Meski outperform dibanding kinerja JII dan IHSG di awal periode, namun PNM_S dan CIMB_S tidak dapat mempertahankan kinerjanya sehingga underperform terhadap kinerja JII maupun IHSG selama 3 periode berikutnya, yaitu pada periode 2010, 2011, dan Pada periode 2010 tidak ada satupun reksa dana saham yang mampu outperform terhadap kinerja IHSG. Namun Manulife, Batavia, BNP, NISP dan Trim_S mampu outperform tehadap kinerja JII tetapi underperform terhadap kinerja IHSG. BNP, Batavia, dan Batavia_S, memiliki kinerja yang lebih stabil dibanding seluruh reksa dana saham yang ada. Keempat reksa dana saham tersebut mampu outperform terhadap kinerja JII maupun IHSG di awal dan diakhir periode penelitian. Trim_S menjadi satu-satunya reksa dana saham yang menghasilkan annual return positif selama periode penelitian. Meskipun memiliki kinerja yang tidak lebih baik dari pasar (underperform) di awal periode, namun Trim_S dapat memperbaiki kinerjanya. Trim_S juga menjadi satu-satunya reksa dana saham yang dapat outperform terhadap kinerja JII maupun IHSG di periode 2011, dimana pada periode ini seluruh reksa dana menghasilkan annual return yang negatif, terkecuali Trim_S yang menghasilkan annual return positif. 65

12 4.2.2 Analisis Risk Adjusted Return Analisis Risk Adjusted Return RDS Syariah Tabel 4.6 Sharpe Ratio vs Treynor Ratio RDS Syariah Periode Sharpe 2009 Treynor 2009 Sharpe 2010 Treynor 2010 Mandiri_S 0,15601 Mandiri_S 0,00335 Mandiri_S 0,07552 Mandiri_S 0,00113 Batavia_S 0,15277 PNM_S 0,00319 Trim_S 0,06427 Trim_S 0,00101 JII 0,14799 Batavia_S 0,00304 JII 0,06362 Batavia_S 0,00094 CIMB_S 0,13836 JII 0,00271 CIMB_S 0,06136 JII 0,00093 PNM_S 0,13756 CIMB_S 0,00265 Batavia_S 0,06119 CIMB_S 0,00092 Trim_S 0,11282 Trim_S 0,00252 PNM_S 0,04695 PNM_S 0,00077 OutPerform UnderPerform Tabel 4.7 Sharpe Ratio vs Treynor Ratio RDS Syariah Periode Sharpe 2011 Treynor 2011 Sharpe 2012 Treynor 2012 Trim_S Trim_S Trim_S Trim_S JII JII Batavia_S Batavia_S Mandiri_S Mandiri_S JII JII CIMB_S CIMB_S Mandiri_S Mandiri_S Batavia_S Batavia_S CIMB_S CIMB_S PNM_S PNM_S PNM_S PNM_S OutPerform UnderPerform Dari tabel 4.6 dan 4.7 dapat kita lihat bahwa hasil dari peringkat Sharpe Ratio dan Treynor Ratio tidak jauh berbeda. Perbedaan yang terjadi disebabkan oleh tingkat diversifikasi dari masing-masing portofolio reksa dana saham syariah. Perbandingan antara peringkat Sharpe ratio dan Treynor ratio dimaksudkan agar kita dapat melihat reksa dana saham syariah mana yang memiliki peringkat yang sama baik itu Sharpe ratio maupun Treynor ratio. Jika peringkat pada Sharpe ratio sama dengan Treynor ratio, maka dapat disimpulkan bahwa portofolio reksa dana saham 66

13 syariah tersebut telah terdiversifikasi secara optimal. Sehingga risiko yang dimiliki oleh reksa dana saham syariah tinggal risiko sistematik (risiko pasar) karena risiko non-sistematik sudah berkurang akibat terdiversifikasinya portofolio reksa dana saham syariah. Dari data di atas kita juga dapat menemukan beberapa temuan sebagai berikut : Hanya periode 2011 dan 2012 portofolio pasar memiliki peringkat yang sama. Pada periode 2010 tidak ada satupun portofolio yang memiliki peringkat sama baik itu portofolio reksa dana saham syariah maupun pasar. Pada 2009 dan 2010 hanya Mandiri_S dan Trim_S yang memiliki peringkat sharpe ratio dan treynor ratio yang sama. Namun hanya Mandiri_S yang outperform pada periode 2009 sedangkan Trim_S underperform dibandingkan portofolio pasar. Namun pada 2010 Mandiri_S dan Trim_S sama-sama outperform terhadap portofolio pasar. Pada 2011 dan 2012 seluruh reksa dana saham memiliki peringkat yang sama dalam Sharpe dan Treynor ratio. Namun hanya Trim_S yang berhasil outperform terhadap portofolio pasar pada 2011 serta Trim_S dan Batavia_S yang mampu outperform terhadap portofolio pasar pada 2012 PNM_S memiliki peringkat Sharpe Ratio dan Treynor Ratio sama di 3 periode akhir yaitu pada periode 2010, 2011, dan Namun dari ketiga periode tersebut semuanya underperform terhadap portofolio pasar. Trim_S satu-satunya reksa dana yang memiliki peringkat Sharpe Ratio dan Treynor Ratio sama di semua periode penelitian,. Namun hanya mampu outperform terhadap portofolio pasar di periode 2010, 2011 dan Setelah melakukan perbandingan peringkat Sharpe ratio dan Treynor ratio, langkah selanjutnya dalam melakukan analisis risk adjusted return adalah 67

14 melihat bagaimana peringkat masing-masing reksa dana saham syariah berdasarkan Jensen ratio. Tujuan pengukuran dengan mengguakan Jensen ratio adalah untuk menilai bagaimana kinerja Manajer Investasi dari masing-masing reksa dana syariah. Penilaian kinerja Manajer Investasi didasarkan pada bagaimana Manajer Investasi dapat menghasilkan kinerja yang lebih baik daripada kinerja pasar sesuai dengan risiko yang dimiliki masing-masing reksa dana. Jika dalam pengukuran α p bernilai positif, maka kinerja reksa dana lebih baik dari kinerja pasar. Begitu pula sebaliknya, jika α p bernilai negatif maka kinerja reksa dana tidak lebih baik dari kinerja pasar. Oleh karena itu, semakin tinggi α p yang bernilai positif maka kinerja portofolionya semakin baik pula. Tabel 4.8 Jensen Ratio RDS Syariah Periode Jensen 2009 Jensen 2010 Jensen 2011 Jensen 2012 Mandiri_S Mandiri_S Trim_S Trim_S PNM_S Trim_S Mandiri_S Batavia_S Batavia_S Batavia_S CIMB_S Mandiri_S CIMB_S CIMB_S Batavia_S CIMB_S Trim_S PNM_S PNM_S PNM_S Dari tabel 4.8 dapat kita lihat bahwa tidak ada reksa dana saham syariah yang secara konsiten memiliki α p yang positif. CIMB_S menjadi reksa dana yang memiliki α p negatif selama periode penelitian. Trim_S adalah reksa dana saham syariah yang melakukan perubahan selama periode penelitian. Meski memiliki α p negatif pada periode 2009, Trim_S mampu melakukan perubahan sehingga pada periode 2010, 2011, dan 2012 Trim_S memiliki α p positif. Batavia_S memiliki kinerja yang lebih stabil dibandingkan dengan reksa dana saham syariah lainnya. Meski memiliki α p negatif pada 2011, namun Batavia_S bisa kembali memiliki α p positif pada akhir periode. Mandiri_S dan PNM_S juga memiliki kinerja yang baik 68

15 pada awal periode dengan memiliki α p positif namun tidak dapat mempertahankan kinerja baiknya tersebut hingga periode penelitian berakhir. Dari pengukuran Sharpe Ratio, Treynor Ratio, dan Jensen Ratio ada beberapa reksa dana saham syariah yang menarik dari ketiga pengukuran tersebut, yaitu : Pada Tahun 2009 : Mandiri_S Pada Tahun 2010 : Mandiri_S dan Trim_S Pada Tahun 2011 : Trim_S Pada Tahun 2012 : Trim_S dan Batavia_S Reksa dana saham syariah di atas adalah reksa dana saham yang memiliki peringkat Sharpe Ratio dan Treynor Ratio yang sama serta memiliki α p positif. Maka dapat pula disimpulkan bahwa reksa dana saham syariah di atas telah terdiversifikasi dengan baik dan memiliki kinerja yang lebih baik dari pasar Analisis Risk Adjusted Return RDS Konvensional Seperti halnya dengan reksa dana saham syariah, analisis risk adjusted return untuk reksa dana saham konvensional seluruh reksa dana saham harus mampu melewati pengukuran menggunakan Sharpe Ratio, Treynor Ratio, dan Jensen Ratio. 69

16 Tabel 4.9 Sharpe Ratio vs Treynor Ratio RDS Konvensional Periode Sharpe 2009 Treynor 2009 Sharpe 2010 Treynor 2010 NISP NISP IHSG IHSG Manulife Manulife Manulife Manulife IHSG BNP Batavia Batavia BNP IHSG NISP NISP Batavia Batavia BNP BNP Danareksa Danareksa Danareksa Danareksa OutPerform UnderPerform Tabel 4.10 Sharpe Ratio vs Treynor Ratio RDS Konvensional Periode Sharpe 2011 Treynor 2011 Sharpe 2012 Treynor 2012 IHSG IHSG BNP BNP Batavia Batavia Batavia Batavia Manulife Manulife IHSG IHSG NISP NISP Manulife Manulife Danareksa Danareksa Danareksa Danareksa BNP BNP NISP NISP OutPerform UnderPerform Dari tabel 4.9 dan 4.10 dapat kita lihat bahwa portofolio pasar memiliki peringkat yang sama mulai dari periode Portofolio reksa dana saham konvensional hanya bisa outperform dan memiliki peringkat yang sama pada periode 2009 (NISP dan Manulife) dan periode 2012 (BNP dan Batavia). Di periode 2010 dan 2011 semua reksa dana saham konvensional sebenarnya memiliki peringkat yang sama namun tidak ada satupun portofolio reksa dana saham konvensional pada periode tersebut yang mampu outperform terhadap kinerja pasar. Dari semua periode penelitian, portofolio reksa dana saham konvensional tidak ada satupun yang mampu mempertahankan kinerja portofolionya. Ini terlihat dari kinerja reksa dana saham 70

17 konvensional yang outperform berbeda-beda. Danareksa menjadi satu-satunya reksa dana saham konvensional yang portofolionya tidak pernah outperform terhadap kineja portofolio pasar. Tabel 4.11 Jensen Ratio RDS Konvensional Periode Jensen 2009 Jensen 2010 Jensen 2011 Jensen 2012 NISP Manulife Batavia BNP Manulife Batavia Manulife Batavia BNP NISP Danareksa Manulife Batavia BNP NISP Danareksa Danareksa Danareksa BNP NISP Jika melihat peringkat Jensen Ratio pada Tabel 4.11 maka peringkat yang dihasilkan tidak jauh berbeda dengan peringkat Sharpe Ratio maupun Treynor Ratio. Terlihat pada periode 2010 dan 2011 seleruh reksa dana saham konvensional memiliki α p negatif. Hanya pada periode 2009 (NISP, Manulife, BNP) dan periode 2012 (BNP, Batavia) reksa dana saham konvensional menghasilkan α p positif. BNP berhasil meraih α p positif di 2 periode yaitu pada periode 2009 dan 2012, paling banyak diantara seluruh reksa dana saham konvensional. Dan Danareksa satusatunya reksa dana saham konvensional yang secara konsisten menghasilkan α p negatif selama periode penelitian. Dari pengukuran Sharpe Ratio, Treynor Ratio, dan Jensen Ratio hanya ada 2 periode dimana reksa dana saham konvensional dapat melewati ketiga pengukuran tersebut, yaitu : Pada Tahun 2009 : NISP dan Manulife Pada Tahun 2012 : BNP dan Batavia 71

18 Data di atas merupakan reksa dana saham konvensional yang memiliki kinerja yang baik di pengukuran Sharpe Ratio, Treynor Ratio, maupun Jensen Ratio. Periode 2010 dan 2011 tidak dapat diikut sertakan, karena pada tahun tersebut kinerja pasar lebih baik dibandingkan dengan kinerja reksa dana saham konvensional. Hal ini dapat dilihat dari tidak ada satupun reksa dana saham konvensional yang mampu outperform pada peringkat Sharpe ratio dan Treynor ratio serta pada periode tersebut seluruh reksa dana saham konvensional menghasilkan α p negatif yang berarti kinerja manajer investasi reksa dana saham konvensional tidak lebih baik dibandingkan dengan pasar Perbandingan Risk Adjusted Return RDS Syariah dengan Konvensional Pada sub bab ini kita akan melihat bagaimana perbandingan kinerja reksa dana saham syariah dengan reksa dana saham konvensional berdasarkan risk adjusted return masing-masing reksa dana saham. 72

19 Tabel 4.12 Perbandingan Sharpe Ratio vs Treynor Ratio RDS Syariah dengan RDS Konvensional Periode Sharpe 2009 Treynor 2009 Sharpe 2010 Treynor 2010 NISP Mandiri_S IHSG IHSG Manulife PNM_S Manulife Manulife IHSG Batavia_S Batavia Batavia BNP NISP NISP Mandiri_S Mandiri_S Manulife BNP NISP Batavia_S JII Mandiri_S BNP JII BNP Trim_S Trim_S Batavia CIMB_S JII Batavia_S CIMB_S IHSG CIMB_S JII PNM_S Trim_S Batavia_S CIMB_S Danareksa Batavia Danareksa Danareksa Trim_S Danareksa PNM_S PNM_S OutPerform OutPerform (>JII atau >IHSG) UnderPerform Sumber: Data Olahan Dari Tabel 4.12 dapat dilihat bahwa pada 2009 baik reksa dana saham syariah maupun reksa dana saham konvensional tidak ada yang memiliki peringkat yang sama pada Sharpe Ratio dan Treynor Ratio. Ini menandakan bahwa pada periode 2009 seluruh reksa dana saham syariah maupun konvensional tidak ada yang terdiversifikasi dengan optimal. Dari segi portofolio pasar (pasif) pun tidak ada yang memiliki peringkat yang sama, baik itu JII maupun IHSG. Pada 2010 Manulife, Batavia memiliki peringkat yang sama dan mampu outperform terhadap kinerja pasar syariah yaitu JII sedangkan underperform jika dibandingkan dengan kinerja pasarnya yaitu IHSG. Trim_S juga memiliki peringkat Sharpe dan Jensen ratio yang sama dan mampu outperform terhadap kinerja pasarnya yaitu JII namun underperform terhadap kinerja portofolio pasar konvensional yaitu IHSG. 73

20 Tabel 4.13 Perbandingan Sharpe Ratio vs Treynor Ratio RDS Syariah dengan RDS Konvensional Periode Sharpe 2011 Treynor 2011 Sharpe 2012 Treynor 2012 Trim_S Trim_S Trim_S Trim_S IHSG IHSG BNP Batavia_S JII JII Batavia_S BNP Batavia Batavia Batavia Batavia Manulife Manulife IHSG IHSG NISP NISP JII JII Danareksa Danareksa Manulife Manulife Mandiri_S Batavia_S Danareksa Danareksa CIMB_S Mandiri_S Mandiri_S Mandiri_S Batavia_S CIMB_S CIMB_S CIMB_S BNP BNP PNM_S PNM_S PNM_S PNM_S NISP NISP OutPerform OutPerform (>JII atau >IHSG) UnderPerform Sumber: Data Olahan Pada table 4.13 terlihat bahwa hampir seluruh reksa dana saham memiliki peringkat yang sama dalam pengukuran Sharpe Ratio dan Treynor Ratio. Ini menandakan bahwa seluruh reksa dana saham melakukan perubahan agar portofolio yang dimiliki terdiversifikasi dengan optimal. Namun masih ada beberapa reksa dama saham yang masih memiliki peringkat Sharpe ratio dan Treynor ratio yang berbeda yaitu Batavia_S, CIMB_S, Mandiri_S pada periode 2011 dan Batavia_S dan BNP pada periode Pada periode 2011 hanya Trim_S yang mampu outperform terhadap pasar, baik itu JII maupun IHSG dan memiliki peringkat Sharpe Ratio dan Treynor Ratio yang sama. Pada periode 2012 sebenarnya ada 4 reksa dana saham yang mampu outperform, namun hanya Trim_S dan Batavia yang memiliki peringkat yang sama. Sedangkan BNP dan Batavia_S memilik peringkat yang berbeda dalam Sharpe Ratio dan Treynor Ratio. 74

21 Tabel 4.14 Perbandingan Jensen Ratio RDS Syariah dengan RDS Konvensional Periode Jensen 2009 Jensen 2010 Jensen 2011 Jensen 2012 Mandiri_S Mandiri_S Trim_S Trim_S PNM_S Trim_S Batavia Batavia_S Batavia_S CIMB_S Manulife BNP NISP Batavia_S Mandiri_S Batavia Manulife PNM_S Danareksa Mandiri_S BNP Manulife NISP Manulife CIMB_S Batavia CIMB_S CIMB_S Batavia Danareksa Batavia_S PNM_S Trim_S NISP BNP Danareksa Danareksa BNP PNM_S NISP RDS Syariah RDS Konvensional Sumber: Data Olahan Dari Tabel 4.14 dapat diketahui bahwa kinerja reksa dana saham syariah lebih baik dibanding kinerja reksa dana saham konvensional. Selama periode penelitian hanya reksa dana saham syariah yang memiliki wakil dengan kinerja portofolio yang menghasilkan α p positif meskipun tidak selalu sama. Reksa dana saham konvensional hanya memiliki wakil dengan kinerja portofolio yang menghasilkan α p positif pada periode 2009 dan CIMB_S dan Danareksa menjadi portofolio yang selama periode penelitian berlangsung tidak pernah menghasilkan α p positif. Dari pengukuran Sharpe Ratio, Treynor Ratio, dan Jensen Ratio hanya ada 2 periode dimana reksa dana saham syariah maupun konvensional dapat melewati ketiga pengukuran tersebut, yaitu : Pada Periode 2011 : Trim_S Pada Periode 2012 : Trim_S dan Batavia 75

22 Data di atas merupakan reksa dana saham dengan kinerja yang baik di pengukuran Sharpe Ratio, Treynor Ratio, maupun Jensen Ratio. Periode 2009 dan 2010 tidak dapat diikut sertakan karena pada periode tersebut tidak ada reksa dana yang memenuhi syarat Sharpe Ratio dan Jensen Ratio baik itu reksa dana saham syariah maupun konvensional, meskipun pada Jensen Ratio terdapat portofolio yang memiliki α p positif Analisis Snail Trail Dalam sub bab ini kita akan melihat bagaimana metode Snail Trail dalam mengevaluasi kinerja reksa dana saham syariah maupun konvensional. Hasil olahan Snail Trail dapat dilihat pada bagian lampiran. Pada metode Snail Trail ada 2 hal yang dapat diperhatikan, yaitu : Return portofolio reksa dana saham syariah maupun konvensional dibandingkan dengan return portofolio pasar. JII dalam hal ini sebagai portofolio pasar syariah dan IHSG sebagai portofolio pasar konvensional. Kinerja return portofolio dapat dilihat pada sumbu Y (Vertikal) pada grafik Snail Trail. Risiko portofolio reksa dana saham syariah maupun konvensional dibandingkan dengan risiko portofolio pasar. JII dalam hal ini sebagai portofolio pasar syariah dan IHSG sebagai portofolio pasar konvensional. Kinerja risiko portofolio dapat dilihat pada sumbu X (Horizontal) pada grafik Snail Trail Seperti yang telah di jelaskan pada sub bab II bahwa metode Snail Trail akan menggambarkan kinerja reksa dana saham (return dan risiko) dari waktu ke waktu. Warna dari masing-masing kurva pada grafik Snail Trail akan dibedakan 76

23 menjadi 4 agar perubahan kinerja reksa dana saham syariah maupun konvensional dapat terlihat. 4 warna kurva tersebut adalah : Garis warna biru menggambarkan kinerja untuk periode 2009 Garis warna coklat menggambarkan kinerja untuk periode 2010 Garis warna hijau menggambarkan kinerja untuk periode 2011 Garis warna ungu menggambarkan kinerja untuk periode 2012 Dalam metode Snail Trail, terdapat 4 kuadran yang harus diperhatikan guna menilai kinerja sebuah portofolio reksa dana saham yaitu : Kuadran I : Kuadran ideal dan yang paling diperhatikan oleh investor. Karena pada kuadran ini menunjukkan return yang tinggi dengan risiko yang lebih rendah. Kuadran II : Kuadran ini menunjukkan return yang tinggi dengan risiko yang tinggi pula Kuadran III : Kuadran yang buruk serta dihindari oleh para investor. Karena pada kuadran ini menunjukkan return yang rendah dengan risiko yang tinggi Kuadran IV : Pada kuadran ini menunjukkan baik return maupun risiko yang lebih rendah. Biasanya reksa dana yang baru terbit akan berada pada kuadran ini 77

24 Tabel 4.15 Analisis Snail Trail Kuadran I # Kwadrant 1 % 1 Mandiri Syariah 15% 2 Batavia Syariah 15% 3 Trim Syariah 13% 4 PNM Syariah 11% 5 NISP 9% 6 Danareksa 4% 7 Manulife 2% 8 BNP 2% 9 Batavia 2% 10 CIMB Syariah 2% Dari Tabel 4.15 kita dapat mengetahui presentase suatu reksa dana saham syariah maupun konvensional berada dalam kuadran 1. Terlihat reksa dana saham syariah lebih mendominasi dibandingkan dengan reksa dana saham konvensional. Mandiri Syariah menjadi yang terbaik dengan 15% berada di kuadran I selama periode penelitian, yaitu Dan CIMB Syariah menjadi yang terburuk dengan hanya 2% berada dalam kuadaran I selama periode penelitian. Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat pada gambar 4.1 dan

25 Gambar 4.1 Kinerja Terbaik RDS Mandiri Syariah Gambar 4.2 Kinerja Terburuk RDS CIMB Syariah 79

26 Dari Tabel 4.16 kita akan melihat bagaimana kinerja reksa dana saham dapat menghindari kuadran 4, dimana kuadran ini sebagian besar investor tidak ingin memiliki kinerja reksa dana saham yang berada dalam kuadran 4. Data dari Tabel 4.16 juga dapat digunakan untuk memvalidasi peringkat reksa dana saham pada Tabel Tabel 4.16 Analisis Snail Trail Kuadran III # Kwadrant 3 % 1 Danareksa 57% 2 Batavia 49% 3 BNP 38% 4 Manulife 30% 5 Trim Syariah 28% 6 PNM Syariah 26% 7 NISP 23% 8 Mandiri Syariah 15% 9 CIMB Syariah 15% 10 Batavia Syariah 6% Dari Tabel 4.16 kita dapat mengetahui presentase suatu reksa dana saham syariah maupun konvensional berada dalam kuadran 3. Tidak jauh berbeda dengan Tabel 4.15 terlihat reksa dana saham syariah lebih mendominasi dibandingkan dengan reksa dana saham konvensional. Batavia Syariah menjadi yang terbaik dengan hanya 6% berada di kuadran 3 selama periode penelitian. Dan Danareksa menjadi yang terburuk dengan 57% berada dalam kuadaran 3 selama periode penelitian. Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat pada gambar 4.3 dan 4.4 berikut ini 80

27 Gambar 4.3 Kinerja Terbaik RDS Batavia Syariah Gambar 4.2. Kinerja Terburuk RDS Danareksa 81

28 Setelah melihat bagaimana kinerja reksa dana saham syariah maupun konvensional berdasarkan kuadran 1 dan kuadran 3 dalam metode Snail Trail, pada Tabel 4.17 kita dapat melihat hasil dari peringkat untuk setiap kategori dalam metode Snail Trail. Tabel 4.17 juga dapat digunakan untuk memvalidasi peringkat pada Tabel 4.15 dan 4.16 Tabel 4.17 Analisis Snail Trail Peringkat untuk Setiap Kategori Risk Return KW1 KW3 Mandiri Syariah Batavia Syariah Mandiri Syariah Danareksa CIMB Syariah Trim Syariah Batavia Syariah Batavia PNM Syariah Manulife Trim Syariah BNP Batavia Syariah NISP PNM Syariah Manulife NISP BNP NISP Trim Syariah Danareksa PNM Syariah Danareksa PNM Syariah Trim Syariah Batavia Manulife NISP Manulife Mandiri Syariah BNP Mandiri Syariah Batavia CIMB Syariah Batavia CIMB Syariah BNP Danareksa CIMB Syariah Batavia Syariah Best Risk Best Return Management High Return Low Risk Low Return High Risk 82

ANALISIS PERBANDINGAN REKSA DANA SAHAM SYARIAH DENGAN REKSA DANA SAHAM KONVENSIONAL PERIODE

ANALISIS PERBANDINGAN REKSA DANA SAHAM SYARIAH DENGAN REKSA DANA SAHAM KONVENSIONAL PERIODE ANALISIS PERBANDINGAN REKSA DANA SAHAM SYARIAH DENGAN REKSA DANA SAHAM KONVENSIONAL PERIODE 2009 2012 Mulya Riyady Esha; Mohamad Heykal; Titik Indrawati Accounting and Finance Department, Faculty of Economic

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Perhitungan Tingkat Pengembalian (Return) Reksa Dana Dan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Perhitungan Tingkat Pengembalian (Return) Reksa Dana Dan IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Perhitungan Dan Pembahasan 4.1.1 Hasil Perhitungan Tingkat Pengembalian (Return) Reksa Dana Dan Independent T-test return. Perhitungan tingkat pengembalian reksa dana

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. reksa dana saham sampel periode Januari 2013 Desember 2015

BAB V PENUTUP. reksa dana saham sampel periode Januari 2013 Desember 2015 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja masing-masing reksa dana saham sampel periode Januari 2013 Desember 2015 berdasarkan Risk-Adjusted Return dengan metode Indeks

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Secara Umum reksa dana syariah dan reksa dana konvesional tidak jauh

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Secara Umum reksa dana syariah dan reksa dana konvesional tidak jauh BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Pengertian Reksa Dana Syariah Secara Umum reksa dana syariah dan reksa dana konvesional tidak jauh berbeda, namun secara fundamental terdapat

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN LAMPIRAN I Perhitungan rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas, dan rasio aktivitas pada PTPN III A. 2005 1. Rasio Likuiditas a. Quick Ratio b. Cash Ratio 2. Rasio Solvabilitas

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Uji Perbedaan. Group Statistics. Independent Samples Test

LAMPIRAN. Uji Perbedaan. Group Statistics. Independent Samples Test Lampiran 1 LAMPIRAN Uji Perbedaan Group Statistics Perusahaan N Mean Std. Deviation Std. Error Mean ROA AQUA 3 7,9500,56000,32332 INDF 3 3,6967 1,28442,74156 Independent Samples Test Levene's Test for

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian mengenai analisis perbandingan kinerja reksadana saham, reksadana terproteksi, dan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian mengenai analisis perbandingan kinerja reksadana saham, reksadana terproteksi, dan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian mengenai analisis perbandingan kinerja reksadana saham, reksadana terproteksi, dan reksadana pendapatan tetap menggunakan metode Indeks Sharpe,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Model, Treynor s Model, Jensen s Model, Appraisal Ratio dan Snail Trail.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Model, Treynor s Model, Jensen s Model, Appraisal Ratio dan Snail Trail. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Objek Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti mengunakan 5 metode pengukuran kinerja saham. 5 metode pengukuran kinerja saham tersebut adalah Sharpe s Model, Treynor

Lebih terperinci

Total Aktiva Perusahaan Perbankan (dalam rupiah) NAMA PERUSAHAAAN Rata-rata

Total Aktiva Perusahaan Perbankan (dalam rupiah) NAMA PERUSAHAAAN Rata-rata Lampiran 1 Total Aktiva Perusahaan Perbankan 2009-2013 (dalam rupiah) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 316,547,02 9 225,541,32 8 404,285,60 2 469,899,284 551,336,790

Lebih terperinci

BAB IV PAPARAN DAN PEMBAHASAN DATA HASIL PENELITIAN. keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi),

BAB IV PAPARAN DAN PEMBAHASAN DATA HASIL PENELITIAN. keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), BAB IV PAPARAN DAN PEMBAHASAN DATA HASIL PENELITIAN 4.1. Paparan Data 4.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. hanya pada ranah kognitif. Tes hasil belajar sebelum diperlakukan diberi

BAB IV HASIL PENELITIAN. hanya pada ranah kognitif. Tes hasil belajar sebelum diperlakukan diberi 63 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Data hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol diukur dengan instrumen berupa tes soal pilihan ganda, untuk mengetahui seberapa

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHAS AN. Padahal reksa dana syariah memiliki perkembangan yang cukup pesat, tercatat

BAB IV PEMBAHAS AN. Padahal reksa dana syariah memiliki perkembangan yang cukup pesat, tercatat BAB IV PEMBAHAS AN IV.1 Analisis Kinerja Portofolio Melihat kinerja portofolio perlu dilakukan sebelum melakukan keputusan investasi. Dengan membandingkan kinerja antar reksa dana, maka investor mendapatkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Penyajian Data Tujuan dari dilaksanakanya penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh dan seberapa besar pengaruh penerapan model pembelajaran tutor sebaya berbantuan

Lebih terperinci

HASIL PENELITIAN. Analisis Deskriptif

HASIL PENELITIAN. Analisis Deskriptif HASIL PENELITIAN Analisis Deskriptif Berdasarkan data item yang valid yang ada, maka selanjutnya akan dibuat kategorisasi untuk menentukan tinggi rendahnya harga diri dalam penelitian ini akan dibuat 5

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan keahlian untuk mengelola investasinya. Menurut Undang-Undang Republik

BAB I PENDAHULUAN. dan keahlian untuk mengelola investasinya. Menurut Undang-Undang Republik BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Reksa Dana merupakan salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk

Lebih terperinci

Uji perbedaan yang dilakukan adalah menguji rata-rata N-Gain hasil belajar ranah

Uji perbedaan yang dilakukan adalah menguji rata-rata N-Gain hasil belajar ranah 56 Uji perbedaan yang dilakukan adalah menguji rata-rata N-Gain hasil belajar ranah kognitif masing-masing kelas yang telah dilakukan pembelajaran dengan media pembelajaran berbasis TIK Bahasa Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Hasil Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individualization) Deskripsi dari pelaksanaan pembelajaran menggunakan model

Lebih terperinci

BAB IV PAPARAN DAN PEMBAHASAN DATA HASIL PENELITIAN. yang didirikan pada tanggal 3 Juli Jakarta Islamic Index merupakan hasil

BAB IV PAPARAN DAN PEMBAHASAN DATA HASIL PENELITIAN. yang didirikan pada tanggal 3 Juli Jakarta Islamic Index merupakan hasil 50 BAB IV PAPARAN DAN PEMBAHASAN DATA HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1 Jakarta Islamic Index (JII) Jakarta Islamic Index (JII) merupakan indeks syariah pertama di Indonesia yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian ini dilaksanakan di SMK SORE Tulungagung. Tujuan dari pelaksanaan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe

Lebih terperinci

DAFTAR ISI JUDUL BAGIAN DALAM LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK

DAFTAR ISI JUDUL BAGIAN DALAM LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK DAFTAR ISI JUDUL BAGIAN DALAM LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK... iii ABSTRACT... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... xvi DAFTAR GAMBAR... xix DAFTAR LAMPIRAN... xx BAB

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Reksa dana tersebut merupakan produk reksa dana saham. terbesar pada akhir Desember 2012, 2013 dan 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Reksa dana tersebut merupakan produk reksa dana saham. terbesar pada akhir Desember 2012, 2013 dan 2014. BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sample Adapun kriteria yang digunakan dalam memilih sample adalah sebagai berikut: 1. Reksa dana tersebut merupakan produk reksa dana saham 2. Reksa dana tersebut

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Analisis Statistik Deskriptif Berdasarkan data yang diinput dari Laporan keuangan triwulan periode tahun 2009-2011 maka dapat dihitung rasio-rasio keuangan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 SDN Mangunsari 07 Salatiga Eksperimen % 2 SDN 03 Karangrejo Kontrol

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 SDN Mangunsari 07 Salatiga Eksperimen % 2 SDN 03 Karangrejo Kontrol BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas III SDN Mangunsari 07 Salatiga, yang dijadikan sebagai kelompok eksperimen dan siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. terhadap hasil belajar siswa kelas VII pada materi Himpunan MTs Aswaja

BAB IV HASIL PENELITIAN. terhadap hasil belajar siswa kelas VII pada materi Himpunan MTs Aswaja BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Tujuan dari dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe NHT berbasis portofolio terhadap hasil belajar siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. yang berkaitan dengan variabel-variabel penelitiam. Variabel-variabel yang

BAB IV HASIL PENELITIAN. yang berkaitan dengan variabel-variabel penelitiam. Variabel-variabel yang BAB IV HASIL PENELITIAN A. Penyajian Data 1. Deskripsi Data Data yang disajikan dalam penelitian ini merupakan data-data yang yang berkaitan dengan variabel-variabel penelitiam. Variabel-variabel yang

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian dengan menggunakan tipe sampel yang berbasis pada kemungkinan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini sendiri merupakan jenis penelitian komparatif yakni

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini sendiri merupakan jenis penelitian komparatif yakni BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini sendiri merupakan jenis penelitian komparatif yakni menjelaskan perbandingan kinerja reksa dana saham dan reksa dana campuran. 3.2 Tempat dan

Lebih terperinci

SURAT PERSETUJUAN MENJADI SAMPLE PENELITIAN

SURAT PERSETUJUAN MENJADI SAMPLE PENELITIAN LAMPIRAN - LAMPIRAN Lampiran 1 SURAT PERSETUJUAN MENJADI SAMPLE PENELITIAN Saya yang bertanda tangan dibawah ini Nama : Jenis kelamin : Umur : Alamat : Dengan ini menyatakan bahwa saya telah diberikan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. corporate social responsibility. Size (ukuran) perusahaan, likuiditas, dan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. corporate social responsibility. Size (ukuran) perusahaan, likuiditas, dan BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menjelaskan informasi karakteristik variabelvariabel dan data penelitian. Data yang digunakan pada tabel statistik deskriptif

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA PENELITIAN. 1) Analisis atau Uji Asumsi Dasar (Uji Normalitas). Uji asumsi dasar digunakan untuk memberikan pre test, atau uji

BAB IV ANALISIS DATA PENELITIAN. 1) Analisis atau Uji Asumsi Dasar (Uji Normalitas). Uji asumsi dasar digunakan untuk memberikan pre test, atau uji BAB IV ANALISIS DATA PENELITIAN 1) Analisis atau Uji Asumsi Dasar (Uji Normalitas). Uji asumsi dasar digunakan untuk memberikan pre test, atau uji prasyarat awal terhadap suatu perangkat atau instrumen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data Hasil Belajar Pretest Kelas Van Hiele dan Bruner

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data Hasil Belajar Pretest Kelas Van Hiele dan Bruner BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 41. Deskripsi Data Deskripsi data dalam hasil penelitian dan pembahasan akan dibahas mengenai data hasil belajar pretes kelas yang akan menggunakan teori Van Hiele

Lebih terperinci

Validitas & Reliabilitas (Sert)

Validitas & Reliabilitas (Sert) Validitas & Reliabilitas (Sert) Case Processing Summary N % Cases Valid 40 100.0 Excluded a 0.0 Total 40 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Jakarta Islamic Index (JII) diluncurkan oleh PT. Bursa Efek Indonesia (BEI) bekerja sama dengan PT. Danareksa Investment Management (DIM) pada pertengahan tahun

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini masyarakat semakin sadar akan kebutuhan untuk berinvestasi. Hal ini

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini masyarakat semakin sadar akan kebutuhan untuk berinvestasi. Hal ini BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini masyarakat semakin sadar akan kebutuhan untuk berinvestasi. Hal ini dapat terlihat dari berbagai ragam sarana investasi yang ditawarkan kepada masyarakat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai salah satu negara ekonomi terkuat di dunia menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai salah satu negara ekonomi terkuat di dunia menjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia sebagai salah satu negara ekonomi terkuat di dunia menjadi tujuan lahan investasi yang diminati oleh masyarakat di dalam negeri maupun luar negeri.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data 1. Sampel Penelitian Perusahaan industri jasa, sektor Property dan Real Estate mempunyai 2 sub sektor, yaitu sub sektor Property & Real Estate dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Gambaran Subyek Penelitian Penelitian adalah jenis penelitian quasi eksperimen atau eksperimen semu dimana ada dua kelompok yang dijadikan

Lebih terperinci

Hasil Uji Validitas Skala CPRS (Conduct Problem Risk Screen)

Hasil Uji Validitas Skala CPRS (Conduct Problem Risk Screen) 80 Lampiran 1 Hasil Uji Validitas Skala CPRS (Conduct Problem Risk Screen) Case Processing Summary N % Cases Valid 30 100,0 Excluded a 0,0 Total 30 100,0 a. Listwise deletion based on all variables in

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah hasil (return) dan risiko (risk). Return merupakan hasil yang diperoleh dari

BAB I PENDAHULUAN. adalah hasil (return) dan risiko (risk). Return merupakan hasil yang diperoleh dari BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa datang (Tandelilin,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. berlandaskan dari teori yang ada pada bab II sebelumnya. Pengelolahan data

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. berlandaskan dari teori yang ada pada bab II sebelumnya. Pengelolahan data BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini, penulis membahas mengenai pengolahan data-data yang berlandaskan dari teori yang ada pada bab II sebelumnya. Pengelolahan data tersebut akan menghasilkan hasil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilakukan untuk mengukur kinerja reksa dana syariah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilakukan untuk mengukur kinerja reksa dana syariah 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengukur kinerja reksa dana syariah pendapatan tetap yang terdaftar pada Otoritas Jasa Keuangan. Reksa dana yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Analisis Bagi Hasil di BSM (Bank Syariah Mandiri)

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Analisis Bagi Hasil di BSM (Bank Syariah Mandiri) BAB IV HASIL PENELITIAN A. Analisis Bagi Hasil di BSM (Bank Syariah Mandiri) 1. Musyarakah Data mentah dari penelitian ini diperoleh dari laporan keuangan bulanan publikasi Bank Syariah Mandiri. Laporan

Lebih terperinci

ABSTRAK Dalam beberapa tahun ini, perkembangan instrumen investasi di Indonesia cukup pesat terutama perkembangan instrumen investasi reksa dana. Reks

ABSTRAK Dalam beberapa tahun ini, perkembangan instrumen investasi di Indonesia cukup pesat terutama perkembangan instrumen investasi reksa dana. Reks KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas berkat Rahmat serta karunia-nya yang telah diberikan kepada kami sehingga dapat menyelesaikan penulisan tesis ini yang merupakan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil dari perhitungan dan analisis yang dilakukan di bab 4, dapat ditarik beberapa kesimpulan antara lain: 1. Tidak terdapat hubungan yang signifikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tahun terakhir berkembang cukup dinamis. Kedinamisan tersebut salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. tahun terakhir berkembang cukup dinamis. Kedinamisan tersebut salah satunya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar Modal (Capital Market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjual belikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Subjek Penelitian Penilitian ini diadakan di SD Negeri Mangunsari 03 yang terletak di Kelurahan Mangunsari Kecamatan Sidomukti Kota Madya Salatiga Jawa

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Investasi adalah pengumpulan dana dalam mengantisipasi penerimaan yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Investasi adalah pengumpulan dana dalam mengantisipasi penerimaan yang 15 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Investasi Investasi adalah pengumpulan dana dalam mengantisipasi penerimaan yang lebih besar pada masa mendatang. Investasi merupakan penanaman dana yang bertujuan untuk mendapat

Lebih terperinci

!"#$%#& Interval Kelas =!"#$"%#$"!"#$%&'(

!#$%#& Interval Kelas =!#$%#$!#$%&'( BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Awal Deskripsi data awal dari kedua kelas sebelum diberi perlakuan dapat dilihat pada Tabel 6 dibawah ini : Tabel 6 Deskripsi Nilai Pretest N Minimum

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. observasi digunakan oleh peneliti untuk mengamati kondisi sekolah meliputi

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. observasi digunakan oleh peneliti untuk mengamati kondisi sekolah meliputi BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Penyajian Data Hasil Penelitian Data dalam penelitian ini diperoleh peneliti melalui beberapa metode, yaitu metode interview, metode tes, dan metode dokumentasi. Metode

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini diadakan di SD Negeri Gedong 02 kecamatan Banyubiru dan SD Negeri Gedong 03 kecamatan Banyubiru kabupaten Semarang.

Lebih terperinci

karena hanya diijinkan usaha reksadana yang berjenis tertutup (close-ended). Kemudian setelah disahkan Undang Undang No. 8 tahun 1995 yang mengatur

karena hanya diijinkan usaha reksadana yang berjenis tertutup (close-ended). Kemudian setelah disahkan Undang Undang No. 8 tahun 1995 yang mengatur Perbandingan Kinerja Reksadana saham Konvensional dan Reksadana Syariah di Indonesia dengan Metode Sharpe, Treynor, Jensen, Rasio Informasi dan Roy Safety First Ratio Oleh : Siti Listiana T (11510032)

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA KONVENSIONAL DENGAN REKSA DANA SYARIAH DI INDONESIA. Jepryansyah Putra Syarief Fauzie Abstrack

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA KONVENSIONAL DENGAN REKSA DANA SYARIAH DI INDONESIA. Jepryansyah Putra Syarief Fauzie Abstrack ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA KONVENSIONAL DENGAN REKSA DANA SYARIAH DI INDONESIA Jepryansyah Putra Syarief Fauzie Abstrack This research aims to analyze how the performance between Conventional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suku bunga menyebabkan pengembalian (return) yang diterima oleh investor pun

BAB I PENDAHULUAN. suku bunga menyebabkan pengembalian (return) yang diterima oleh investor pun BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal atau bursa efek merupakan bagian dari pasar keuangan (financial market). Peran pasar modal sangat penting dalam pertumbuhan ekonomi suatu Negara.

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA REKSADANA PENDAPATAN TETAP DAN REKSADANA CAMPURAN PADA MANAJER INVESTASI TERBAIK TAHUN Oleh : Dedi Setia Ardi

ANALISIS KINERJA REKSADANA PENDAPATAN TETAP DAN REKSADANA CAMPURAN PADA MANAJER INVESTASI TERBAIK TAHUN Oleh : Dedi Setia Ardi ANALISIS KINERJA REKSADANA PENDAPATAN TETAP DAN REKSADANA CAMPURAN PADA MANAJER INVESTASI TERBAIK TAHUN 2012-2014 Oleh : Dedi Setia Ardi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia (UII), Yogyakarta,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 01 Jetis Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan merupakan Sekolah Dasar

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Reksa Dana Saham dan Reksa Dana

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Reksa Dana Saham dan Reksa Dana 29 III. METODE PENELITIAN 3.1 Teknik dan Pengambilan Sampel 3.1.1 Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Reksa Dana Saham dan Reksa Dana Pendapatan Tetap yang terdaftar di Badan Pengawas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian hypotheses testing yang bertujuan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian hypotheses testing yang bertujuan BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian hypotheses testing yang bertujuan untuk menguji hipotesis yang diajukan peneliti yaitu bagaimanakah perbedaan kinerja

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum Penelitian dan Data Deskriptif

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum Penelitian dan Data Deskriptif BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Penelitian dan Data Deskriptif 4.1.1 Jakarta Islamic Index (JII) Jakarta Islamic Index (JII) diluncurkan oleh PT. Bursa Efek Indonesia (BEI) bekerja

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. pengaruh model pembelajaran contextual teaching and learning (CTL)

BAB IV HASIL PENELITIAN. pengaruh model pembelajaran contextual teaching and learning (CTL) BAB IV HASIL PENELITIAN A. Penyajian Data Tujuan dari dilaksakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran contextual teaching and learning (CTL) berbantuan LKS terhadap hasil

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan semakin membaiknya perekonomian dunia, khususnya perekonomian

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan semakin membaiknya perekonomian dunia, khususnya perekonomian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan semakin membaiknya perekonomian dunia, khususnya perekonomian Indonesia, masyarakat dunia semakin menyadari kebutuhannya untuk berinvestasi. Hal ini

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. pengaruh metode pembelajaran kooperatif Team Assisted

BAB IV HASIL PENELITIAN. pengaruh metode pembelajaran kooperatif Team Assisted BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MTsN Tulungagung pada tanggal 23 Oktober 07 November 2015. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe tutor sebaya. sedangkan di kelas kontrol tidak diberi perlakuan.

BAB IV HASIL PENELITIAN. untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe tutor sebaya. sedangkan di kelas kontrol tidak diberi perlakuan. BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian ini dimulai pada tanggal 25 Januari sampai 04 Pebruari 2017 di SMKN 1 Boyolangu. Kelas yang dipilih sebagai sampel penelitian adalah kelas XI TKJ 1

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 PENELITIAN PENDAHULUAN

LAMPIRAN 1 PENELITIAN PENDAHULUAN LAMPIRAN 1 PENELITIAN PENDAHULUAN Latar Belakang: Penelitian pendahuluan dilakukan untuk mengetahui kaolin atau metakaolin yang dapat dijadikan bahan abrasif dan mengetahui metode pengabrasifan yang tepat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Investasi syariah yang semakin berkembang di negara-negara maju menyadarkan

BAB I PENDAHULUAN. Investasi syariah yang semakin berkembang di negara-negara maju menyadarkan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Investasi syariah yang semakin berkembang di negara-negara maju menyadarkan para calon investor di Indonesia yang mayoritas beragama Islam untuk mendapatkan hasil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Data Penelitian Penelitian yang dilakukan yaitu menggunakan metode eksperimen untuk membandingkan akibat dari suatu perlakuan. Tindakan yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. antara kedua atau lebih objek yang diteliti. keuangannya dimulai dari tahun

BAB III METODE PENELITIAN. antara kedua atau lebih objek yang diteliti. keuangannya dimulai dari tahun BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan bersifat komparatif (perbandingan) yaitu bersifat menguraikan sifat-sifat dan keadaan sebenarnya dari dua atau lebih objek penelitian,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. pengolahan data. Dalam pengolahan data menggunakan program Microsoft Excel

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. pengolahan data. Dalam pengolahan data menggunakan program Microsoft Excel 57 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengolahan Data Dengan data historis yang telah tersedia pada instrumen investasi saham LQ 45 dan deposito dalam periode tahun 2013 sampai dengan 2015 kemudian dilakukan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 UJI KOLMOGOROV-SMIRNOV EVA (Economic Value Added) Uji Kolmogorov Smirnov EVA (Economic Value Added)

LAMPIRAN 1 UJI KOLMOGOROV-SMIRNOV EVA (Economic Value Added) Uji Kolmogorov Smirnov EVA (Economic Value Added) LAMPIRAN 1 UJI KOLMOGOROV-SMIRNOV EVA (Economic Value Added) Uji Kolmogorov Smirnov EVA (Economic Value Added) One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test EVA N 15 Normal Parameters a Mean 1.12E12 Std. Deviation

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 51 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif Penelitian ini dilakukan pada reksadana saham di Indonesia periode 2008-2012. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam Bab IV ini berisi tentang analisis instrumen penelitian, uji keseimbangan pretest dan uji beda rerata posttest, deskripsi data amatan, normalitas data amatan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif. Kuantitatif yaitu metode penelitian yang menekankan pada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian diadakan di SD Negeri Candirejo 02, dengan alamat di jalan Mertokusumo No 32 Desa Candirejo dan SD Negeri Sraten 01,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini menggunkan aplikasi SPSSdalam pengolahan data. Terdapat beberapa pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini, yakni

Lebih terperinci

QUISIONER PENELITIAN

QUISIONER PENELITIAN QUISIONER PENELITIAN DATA DIRI Jenis kelamin : Pekerjaan : No. Telp/ Hp : Tanggal pengisian : Intervensi Postural Correction exercise Postural Corresction Exercise, Physiological Glide Mobilization Thorakal

Lebih terperinci

Karisma Tejo Widaghdo

Karisma Tejo Widaghdo ANALISIS KOMPARATIF REAKSI PASAR SEBELUM DAN SETELAH PENGUMUMAN OPINI AUDIT PADA ENTITAS PUBLIK (Studi Kasus Pada Saham yang Terdaftar di BEI Pada Tahun 2013-2014) Karisma Tejo Widaghdo 23211906 LATAR

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Pada penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas 4 SDN Harjosari I dan SDN Harjosari II tahun pelajaran 2011/2012.

Lebih terperinci

Kelompok Tes Ketegori Rata-rata Simpangan Baku Pretes 5,38 1,44 Kelompok Postes 7,69 1,25 Eksperimen Hasil Latihan 2,31 0,19 Kelompok Kontrol

Kelompok Tes Ketegori Rata-rata Simpangan Baku Pretes 5,38 1,44 Kelompok Postes 7,69 1,25 Eksperimen Hasil Latihan 2,31 0,19 Kelompok Kontrol BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian dan Pengolahan Data Statistika (Manual) Setelah dilakukan penelitian di lapangan maka langkah yang dilakukan peneliti selanjutnya yaitu melakukan

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA KONVENSIONAL DENGAN KINERJA REKSA DANA SYARIAH

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA KONVENSIONAL DENGAN KINERJA REKSA DANA SYARIAH Juni Efektif Jurnal Bisnis dan Ekonomi Kartini & Rico F. 1 Vol. 2, No 1, Juni 2011, 1-16 PENDAHULUAN ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA KONVENSIONAL DENGAN KINERJA REKSA DANA SYARIAH Kartini Fakultas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 26 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Sumogawe 03 dan SD negeri Sumogawe 04 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang. Populasi

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. sebagaimana yang diharapkan. Adapun yang dimaksud dari desain penelitian

III. METODELOGI PENELITIAN. sebagaimana yang diharapkan. Adapun yang dimaksud dari desain penelitian 30 III. METODELOGI PENELITIAN A. Metodelogi Penelitian Metode penelitian ini merupakan cara, agar penelitian dapat dilakukan dengan efektif dan efisien sehingga suatu penelitian dapat mencapai tujuan sebagaimana

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SDN Kumpulrejo 01 Salatiga

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SDN Kumpulrejo 01 Salatiga BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kumpulrejo 01 Salatiga yang beralamatkan di di jalan Amarta nomor 03 Randuares Kecamatan Argomulyo Kota

Lebih terperinci

JURNAL EKONOMI DAN BISNIS VOLUME 18, NO. 2, Agt 2017 p-issn e-issn

JURNAL EKONOMI DAN BISNIS VOLUME 18, NO. 2, Agt 2017 p-issn e-issn ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSADANA SAHAM SYARIAH DENGAN REKSADANA SAHAM KONVENSIONAL DI INDONESIA Lianti 1, Aryati 2, Nurul Ramaya 3) 1,2) Dosen Politeknik Negeri Lhokseumawe, Alumni Tata Niaga, Prodi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MTs Al-Umron Bendosewu. Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pendekatan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan keakuratan antara metode CAPM dan APT. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan

Lebih terperinci

Statistics. BWTsebelum1 BWTsesudah1 BWTselisih1 BWTsebelum2 BWTsesudah2 BWTselisih2. N Valid

Statistics. BWTsebelum1 BWTsesudah1 BWTselisih1 BWTsebelum2 BWTsesudah2 BWTselisih2. N Valid Lampiran 1 Uji Stastitik Statistics BWTsebelum1 BWTsesudah1 BWTselisih1 BWTsebelum2 BWTsesudah2 BWTselisih2 N Valid 13 13 13 13 13 13 Missing 13 13 13 13 13 13 Mean 5,538 7,308 1,769 5,385 7,115 1,731

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampai bulan April. Mulai dari tahap persiapan, observasi, eksperimen dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampai bulan April. Mulai dari tahap persiapan, observasi, eksperimen dan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan, dari bulan Februari sampai bulan April. Mulai dari tahap persiapan, observasi, eksperimen

Lebih terperinci

Data Capital Adequacy Ratio Bank Pemerintah dan Bank Swasta BBNI Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.

Data Capital Adequacy Ratio Bank Pemerintah dan Bank Swasta BBNI Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Lampiran 1 Data Capital Adequacy Ratio dan No. Kode Nama Bank Capital Adequacy Ratio (CAR) 2010 2011 2012 1. BBNI Bank Negara Indonesia (Persero) 0.1860 0.1760 0.1670 2. BBRI Bank Republik Indonesia (Persero)

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN 88 BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN 1. Penyajian dan Analisis Data A. Penyajian data tentang hasil evaluasi siswa ketika menggunakan media flash dan evaluasi secara tulis. Table 4.1 Hasil nilai siswa saat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Kristen 1 Salatiga. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Kristen 1 Salatiga Tahun Ajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. matematika siswa kelas VIII MTs Ma arif NU Bacem Tahun Ajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. matematika siswa kelas VIII MTs Ma arif NU Bacem Tahun Ajaran BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Penyajian Data Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui Pengaruh Brain Gym dan seberapa besar pengaruhnya terhadap hasil belajar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 56 BAB IV HASIL PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Pair Checks Berbasis Masalah Kontekstual Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi yang dipilih peneliti untuk penelitian adalah di Pojok BEI UIN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi yang dipilih peneliti untuk penelitian adalah di Pojok BEI UIN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Lokasi yang dipilih peneliti untuk penelitian adalah di Pojok BEI UIN malang. Untuk mencari sampel dan populasi Reksadana Saham sebagai bahan penelitian,

Lebih terperinci

Statistics. nilai forward. motion fukuda. steping test. selisih perlakuan. N Valid Missing

Statistics. nilai forward. motion fukuda. steping test. selisih perlakuan. N Valid Missing 109 Statistics sebelum sesudah selisih perlakuan sebelum sesudah selisih perlakuan perlakuan 1 perlakuan 1 1 perlakuan 2 perlakuan 2 2 N Valid 10 10 10 10 10 10 Missing 10 10 10 10 10 10 Mean 77.10 39.10

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan 6162 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan komunikasi matematis siswa dan data hasil skala sikap. Selanjutnya,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dari rentang waktu Januari 2013 sampai dengan Desember 2015.

BAB III METODE PENELITIAN. dari rentang waktu Januari 2013 sampai dengan Desember 2015. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai dengan Juni 2017. Sedangkan tempat yang menjadi objek penelitian adalah situs resmi OJK

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL (Studi kasus pada Bank Umum Syariah dan Bank Umum Konvensional di Indonesia, periode 2010-2012) ABSTRAK Megawati Naipulu

Lebih terperinci

PENGUKURAN VERTICAL JUMP

PENGUKURAN VERTICAL JUMP PENGUKURAN VERTICAL JUMP GAMBAR SAMPEL LATIHAN TUCK JUMP GAMBAR LATIHAN DEPTH JUMP Lampiran 4 Hasil Uji Normalitas dengan menggunakan Uji Shapiro Wilk Test [DataSet0] Case Processing Summary Cases Valid

Lebih terperinci

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test LAMPIRAN 1 Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 36 Normal Parameters a Mean.0000000 Std. Deviation 1.42907224 Most Extreme Differences Absolute.078 Positive.078 Negative

Lebih terperinci

LAMPIRAN III. Output SPSS

LAMPIRAN III. Output SPSS LAMPIRAN III Output SPSS 1. Output Uji Normalitas Reksa Dana Campuran dan Reksa Dana Saham Frequencies Notes Output Created 09-JUL-2014 12:58:37 Comments Input Active Dataset DataSet3 Filter Weight Split

Lebih terperinci

Skenario Payoff Magnitude terhadap Kecenderungan Pengambilan Risiko. Skenario Pengambilan Keputusan Investasi (Baird et al., 2008)

Skenario Payoff Magnitude terhadap Kecenderungan Pengambilan Risiko. Skenario Pengambilan Keputusan Investasi (Baird et al., 2008) LAMPIRAN Skenario Payoff Magnitude terhadap Kecenderungan Pengambilan Risiko Data Responden NIM : Jenis Kelamin : L / P Usia : Skenario Pengambilan Keputusan Investasi (Baird et al., 2008) Bayangkan anda

Lebih terperinci