Laporan Tugas Akhir Prarancangan Pabrik Microcrystalline Cellulose kapasitas 5000 ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Laporan Tugas Akhir Prarancangan Pabrik Microcrystalline Cellulose kapasitas 5000 ton/tahun BAB I PENDAHULUAN"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Microcrystalline cellulose (MCC) merupakan turunan selulosa yang diperoleh dengan cara memberi perlakuan pada alfα-selulosa yang dikandung oleh tumbuhan berserat dengan menggunakan larutan asam. Di bidang farmasi, MCC digunakan sebagai bahan eksipien dalam formulasi pembuatan tablet, pengikat agar bahan-bahan dalam tablet tetap menyatu. Kandungan utama yang berpotensi untuk dijadikan sebagai bahan baku pembuatan MCC yaitu bahan yang berserat dan memiliki kandungan selulosa cukup tinggi. Setiap bahan memiliki jumlah selulosa yang berbeda-beda. Semakin tinggi kandungan selulosa dalam biomassa, maka kemungkinan biomassa dijadikan sebagai bahan baku semakin besar. Beberapa bahan yang mengandung selulosa dan dapat dijadikan sebagai bahan pembuatan MCC tercantum pada tabel 1. Tabel 1. Daftar Biomassa dan Kandungannya. Biomassa (Lignoselulosa) Selulosa (% berat)) Hemiselulosa (% berat) Lignin (% berat) Kayu keras Kayu lunak Pelepah sawit Tandan kosong sawit Ampas tebu Jerami padi Sumber : Susanto (1998) Dilihat dari tabel 1, dapat diketahui bahwa tandan kosong kelapa sawit (TKKS) mengandung selulosa sebesar % (% berat). Kadungan selulosa ini cukup tinggi untuk dijadikan sebagai bahan baku pembuatan MCC. TKKS lebih dipilih dibandingkan dengan kayu keras dan kayu lunak karena sebagian 1

2 besar kayu sudah menjadi bahan baku industri kertas, sehingga untuk menghindari kelangkaan bahan baku lebih dipilih TKKS. Pemilihan TKKS dibanding pelepah sawit disebakan oleh faktor usia tanaman kelapa sawit. Tanaman kelapa sawit memiliki umur yang cukup panjang untuk tetap produktif menghasilkan buah. Jika pelapah sawit dijadikan bahan baku utama, kemungkinan mendapatkan pelapah sawit dari tanaman yang sudah tidak produktif kecil. Sedangkan untuk TKKS, akan tetap dihasilkan selama industri minyak kelapa sawit tetap beroperasi. Kemungkinan bahan baku lainnya adalah ampas tebu. Ampas tebu memiliki kandungan selulosa yang cukup tinggi dan dapat diperoleh dari pabrik gula. Namun demikian, keberadaan ampas tebu sendiri dapat dikatakan tidak ada karena ampas tebu yang dihasilkan oleh pabrik gula akan digunakan oleh pabrik itu sendiri untuk mencukupi kebutuhan listriknya. Oleh karena itu, TKKS dianggap lebih memungkinkan untuk dijadikan sebagai bahan baku pembuatan MCC. Pada umumnya, TKKS diolah menjadi pupuk organik karena masih mengandung unsur hara seperti N, P, K. Pengolahan TKKS menjadi pupuk organik belum terlaksana secara optimal, sehingga TKKS masih menumpuk di pabrik-pabrik minyak kelapa sawit. Pemanfaatan TKKS sebagai bahan baku pembuatan MCC sangat bermanfaat karena dapat mengurangi jumlah limbah padat dari pabrik minyak kelapa sawit dan juga meningkatkan nilai ekonomis. Aplikasi MCC dapat dilihat dalam industri farmasi, polimer dan makanan. Indonesia diperkirakan memiliki 12,9 juta ton tandan kosong kelapa sawit setiap tahun ( Dalam menentukan kapasitas pabrik MCC, diperlukan beberapa pertimbangan yang meliputi potensi pasar yang ada, permintaan pasar, kapasitas pabrik yang sudah ada, dan kapasitas produksi yang optimum. Pasar untuk komoditas MCC dapat dikatakan stabil. Dilihat dari permintaan pasar, tingkat produksi dari bidang farmasi dengan penggunaan MCC akan meningkat. Harga penjualan produk tergantung oleh peningkatan karakteristik MCC yang dihasilkan oleh pabrik. Kapasitas produksi yang optimum dapat dianalisis dari ketersediaan bahan baku dan kapasitas pabrik yang sudah ada. Bahan baku yang digunakan adalah 2

3 tandan kosong kelapa sawit (TKKS) yang merupakan limbah lignoselulosa terbesar yang diperoleh dari pabrik kelapa sawit. TKKS yang dihasilkan sebanyak 20-23% terhadap berat tandan buah segar (TBS) (Ditjen PPHP, 2006). Rata-rata pabrik kelapa sawit di Sumatra Utara memiliki kapasitas lebih dari 30 ton TBS/jam. Jadi, dapat dikatakan bahwa TKKS yang dihasilkan kurang lebih 6,9 ton TKKS/jam atau 4968 ton TKKS/bulan. Kapasitas pabrik yang sudah ada dapat diambil contoh perusahaan Guangzhou zeyu Co. Salah satu produk dari perusahaan tersebut adalah MCC. Kapasitas produksi yang dihasilkan oleh pabrik tersebut adalah sebesar 200 ton/bulan sehingga apabila produksi tersebut diubah dalam satuan tahun, maka akan menghasilkan 2400 ton/tahun. Kebanyakan pabrik MCC berada di luar Indonesia seperti India, USA, dll. Untuk itu, perlu didirikan pabrik MCC ini di Indonesia untuk mengurangi import MCC ke dalam negeri sekaligus sebagai upaya untuk mengembangkan usaha ekspor MCC. Pabrik MCC yang akan didirikan sebaiknya memiliki kapasitas lebih besar dari pabrik yang sudah ada supaya harga produk dapat bersaing. Selain itu perlu dipertimbangkan ketersediaan tenaga kerja yang murah untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja baik dalam hal jumlah, keahlian maupun balas jasa. Dari pertimbangan-pertimbangan tersebut, maka dipilihlah kapasitas produksi untuk pabrik ini sebesar 5000 ton/tahun. Dengan kapasitas sebesar itu, maka harga produk MCC yang dihasilkan dapat bersaing dengan produk MCC yang lain serta dapat memenuhi kebutuhan pasar. Pemilihan lokasi pabrik merupakan hal yang paling penting dan perlu dipertimbangkan. Pemilihan lokasi pabrik yang tidak tepat dapat berdampak buruk bagi keberlangsungan suatu produksi. Pemilihan lokasi pabrik didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan dari segi ekonomi, sosial, maupun hukum. Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut, maka pabrik MCC akan dibangun di Kalimantan barat dan letaknya berdekatan dengan pabrik Crude Palm Oil (CPO) di kawasan tersebut, salah satunya yaitu pabrik CPO milik PT smart, Tbk. Penempatan lokasi pabrik yang berdekatan dengan pabrik CPO akan mempermudah dalam mendapatkan bahan baku berupa TKKS. Selain itu, jarus pemasaran, transportasi, serta eksport import dapat diakses dengan mudah karena lokasi pabrik berada dekat dengan Pos Lintas Batas, Malaysia. Sedangkan 3

4 kebutuhan air dapat diperoleh dari sungai Kapuas atau dengan pembuatan beberapa sumur bor di sekitar kawasan pabrik. B. TINJAUAN PUSTAKA Pembuatan MCC dari biomassa TKS dilakukan dengan mengisolasi selulosa yang terkandung dalam TKKS. Kemudian, selulosa yang diperoleh disiolasi untuk mendapatkan α-selulosa. α-selulosa kemudian diproses untuk memproduksi MCC. Beberapa proses yang dapat digunakan untuk memproduksi MCC, yaitu: 1. Proses hidrolisis asam Proses hidrolisis dengan asam merupakan metode konvensional dalam pembuatan MCC. U.S.Pat.No. 3,954,727 (Toshkov et al.) menjelaskan tentang beberapa metode hidrolisis untuk memperoleh MCC dengan kualitas baik. Proses reaksi hidrolisis selulosa dengan asam membentuk MCC dilakukan dalam reaktor batch. Larutan asam yang dapat digunakan adalah asam klorida (HCl) atau asam sulfat (H 2 SO 4 ). Larutan asam tersebut berfungsi untuk melarutkan selulosa amorf. Kondisi operasi yang dibutuhkan untuk menjalankan reaksi adalah suhu di atas 160 o C. Terdapat beberapa kerugian dalam penggunaan metode konvensional, yaitu beroperasi pada suhu tinggi. Larutan asam yang bekerja pada temperatur atau tekanan tinggi berpotensi menimbulkan masalah korosi terhadap reaktor. Selain itu, membutuhkan larutan asam dalam jumlah besar untuk menghidrolisis selulosa. Sehingga, pada akhir proses reaksi akan menyisakan larutan asam dalam jumlah besar. 2. Proses kontak uap Proses kedua untuk memperoleh MCC dijelaskan dalam U.S.Pat.No. 5,769,934 (Ha, et al). MCC diproduksi dengan cara mengkontakkan selulosa dengan steam bertekanan pada temperature antara 180 o C sampai 350 o C selama waktu yang cukup untuk mecapai kondisi LODP (levellingoff degree of polymerization). Proses pengontakkan bertujuan untuk menghidrolisis selulosa dan menghilangkan lignin dan hemiselulosa. Uap jenuh secara terus menerus diumpankan ke dalam reaktor sampai 4

5 mencapai tekanan 430 psig. Tekanan di dalam reaktor antara 390 psig (2,689 Pa) sampai 430 psig (2,965 Pa). Kelebihan dari proses ini adalah tidak membutuhkan larutan asam. MCC yang diproduksi dengan proses kontak berbentuk koloid. 3. Proses hidrolisis gas Proses hidrolisis gas merupakan proses hidrolisis dengan menggunakan gas yang dijelaskan dalam U.S.Pat.No. 5,543,511. Selulosa dihidrolisis sebagian di dalam reaktor bertekanan menggunakan air dan menjaga suhu reaktor pada suhu reaksi, 100 DP (degree of polymerization). Kemudian, menginjeksikan gas oksigen atau karbon dioksida dengan menjaga tekanan antara 0,1 sampai 60 bar pada 20 o C. Rasio antara selulosa dan air dalam reaktor yaitu 1:8 sampai 1:20 (V/V). Kelebihan dari proses ini yaitu dapat menghasilkan yield di atas 95%. Proses ini dikategorikan ramah lingkungan karena air limbah yang dihasilkan tidak lagi mengandung garam inorganik. Namun proses ini hanya sesuai untuk bahan baku selulosa murni. 4. Proses ekstruksi reaktif Pembuatan MCC dari material yang mengandung lignin, hemiselulosa, dan selulosa, dijelaskan pada U.S.Pat.No. 6,228,213 dengan menggunakan proses ekstruksi reaktif. Ekstruksi tahap pertama melibatkan natrium hidroksida (NaOH) yang dilakukan pada rentang temperatur 140 o C sampai 170 o C untuk menghilangkan senyawa kompleks lignocellulosic. Kemudian, tahap kedua yaitu dengan melibatkan larutan asam yang dilakukan pada suhu 140 o C. Selulosa dan larutan asam direaksikan dalam screw conveyor. Screw conveyor terdiri atas screw dan barrel. Screw diputar sehingga menghasilkan tekanan pada selulosa, kemudian selulosa bercampur dengan larutan asam membentuk MCC. Kelebihan proses ini yaitu dapat dijalankan pada proses kontinyu untuk memproduksi MCC dengan waktu reaksi lebih cepat dan dengan efisiensi yang baik. Dilihat dari segi produk MCC, partikel MCC yang dihasilkan kecil sehingga tidak membutuhkan perlakuan tambahan untuk memperkecil partikel. 5. Proses enzim 5

6 Proses enzim untuk menghasilkan MCC dijelaskan dalam U.S.Pat.No. 5,346,589 (Braunstein, et al.). Pada proses ini, hidrolisis ini dilakukan dengan menggunkan enzim sebagai katalis. Enzim yang digunakan dihasilkan dari mikroba seperti enzim a-amylase yang dipakai untuk hidrolisis pati menjadi glukosa dan maltosa (Groggins, 1958). Dalam hidrolisis selulosa, mikrobia yang digunakan dapat berupa Trichoderma viride. Mikrobia tersebut akan menghasilkan enzim endo-celullase yang dapat memutus bagian amorf α-cellulose secara selektif. Kondisi operasi yang disarankan dalam proses ini adalah o C dan ph Proses ini memiliki beberapa kelebihan yaitu, hidrolisis dengan enzim lebih bersih dan prosesnya lebih selektif, bekerja pada tekanan dan temperatur yang sedang. Namun, proses hidrolisis dengan menggunakan enzim terjadi secara lambat dengan waktu reaksi sekitar 24 sampai 48 jam. Ditinjau dari waktu reaksi, proses ini tidak cocok untuk aplikasi secara komersial. Berdasarkan uraian proses di atas, proses yang dipilih dalam perancangan pabrik MCC ini adalah ekstruksi reaktif. Proses ini memiliki kelebihan-kelebihan dari segi waktu reaksi, ekonomis, dan juga peralatan. Dari segi alat, pengoperasian screw conveyor lebih sederhana dibandingkan pengoperasian reaktor bertekanan. Selain itu, proses ekstruksi reaktif membutuhkan larutan asam lebih sedikit dibandingkan dengan hidrolisis asam secara konvensional, sehingga limbah asam yang dihasilkan berkurang. Proses produksi dengan metode ekstruksi reaktif dianggap paling menguntungkan dibandingkan dengan proses produksi yang lain. 6

7 BAB II URAIAN PROSES Bahan baku pembuatan microcrystalline cellulose pada pabrik ini berupa tandan kosong kelapa sawit (TKKS) yang diperoleh dari pabrik CPO terdekat. Tandan kosong ini masih berukuran besar sehingga perlu dilakukan pretreatment bahan baku agar tandan kosong kelapa sawit mudah untuk diolah. Tahap persiapan bahan baku dilakukan dengan menghancurkan TKKS sehingga memiliki ukuran yang lebih kecil. TKKS dari gudang penyimpanan bahan baku, diangkut dengan menggunakan belt conveyor (BC-01) menuju hammer crusher untuk dihancurkan. Dalam tahap penghancuran digunakan 2 buah crusher agar kerja crusher tidak terlalu berat.crusher pertama (HC-01) mampu menghancurkan TKKS menjadi berukuran sekitar 5-8 cm. Selanjutnya TKKS dimasukkan ke dalam crusher kedua (HC-02). Pada crusher kedua, TKKS dibuat menjadi chip yang berukuran lebih kecil dari sebelumnya. Chip ini lalu di ayak menggunakan screen (S-01) berukuran 20 mesh. Chip TKKS yang tidak lolos screen (oversize) di kembalikan ke crusher kedua untuk dihancurkan kembali. Dari S-01, chip TKKS diangkut mrnggunakan belt conveyor (BC-02), dilanjutkan dengan bucket elevator (BE-01) kemudian disimpan di dalam bin (G-02) sebelum diumpankan ke dalam digester. Proses selanjutnya yaitu delignifikasi TKKS. Proses delignifikasi ini dilakukan untuk menghilangkan kandungan lignin yang terdapat dalam TKKS. Chip TKKS dalam bin (G-02) dikeluarkan dan diangkut dengan bucket elevator (BE-02) untuk diumpankan kedalam digester (RD-01). Pengoperasian digester dilakukan secara batch dengan lama satu siklus yaitu 6 jam. Satu siklus batch terdiri dari 4 tahapan, yaitu tahap pengisian, tahap injeksi steam, tahap pengosongan, dan tahap pembersihan. Total waktu untuk tahap pengisian yaitu 120 menit. Pengisian umpan TKKS ke dalam digester dilakukan selama 1 jam. Pada saat yang sama, diumpankan larutan NaOH 12% ke dalam digester. Tahap selanjutnya yaitu injeksi steam. Steam diinjeksikan ke dalam digester melalui bagian bawah digester. Proses injeksi steam dilakukan selama 3 jam. Setelah tahap ini selesai, dilakukan tahap pengosongan digester dengan mengalirkan pulp 7

8 menuju tangki blow down (TBD). Tangki blow down ini berfungsi untuk menurunkan tekanan dan suhu pulp menjadi 100 C. Tahap pengosongan dilakukan selama 40 menit. Selanjutnya, dilakukan tahap pembersihan digester selama 20 menit. Pembersihan dilakukan dengan menyemprotkan air ke dalam digester. Selama tahap bembersihan berlangsung, proses pemasakan TKKS untuk digester kedua mulai dilakukan. Di dalam digester yang berisi larutan NaOH, polimer lignin akan terdegradasidan kemudian larut dalam larutan pemasak. Larutnya lignin ini disebabkan oleh terjadinya transfer ion hidrogen dari gugus hidroksil pada lignin ke ionhidroksil (Gilligan, 1974). Menurut Murdiyatmo dalam Darnoko et al. (1995),mengatakan bahwa alkali (NaOH) selain dapat melarutkan lignin juga dapat melarutkan hemiselulosa. Reaksi lignin dengan gugus hidroksil dari NaOH padaproses delignifikasi adalah sebagai berikut : Lignin + NaOH Na-Lignat + H 2 O (1) Dari tangki blow down (TBD-01), pulp diumpankan menuju tangki antara (TA-01) atau tangki penyimpanan pulp sementara dengan menggunakan pompa. Pulp disimpan dalam tangki antara agar proses hidrolisis dapat berlangsung secara kontinyu. Pulp dari tangki antara dialirkan menuju rotary drum vacuum filter (RDVF-01) untuk dihilangkan Na-lignnat dan hemiselulosa yang bercampur dengan α-selulosa. Pulp yang kaya α-selulosa selanjutnya diumpankan menuju screw conveyor (SC-01) untuk dilakukan proses hidrolisis. Proses hidrolisis ini dilakukan dengan bantuan katalis berupa larutan HCl 5 %. Dalam proses hidrolisis, diasumsikan seluruh α-selulosa terhidrolisis menjadi MCC. Didalam screw conveyor terjadi proses hidrolisis selulosa dengan bantuan katalis asam berupa larutan HCl. Kandungan α-selulosa akan terkonversi menjadi HCl H + + Cl - (2) HCl + NaOH NaCl + H 2 O (3) Reaksi hidrolisis selulosa di dalam screw conveyor dapat dipercepat dengan penambahan katalisator berupa larutan HCl. HCl ini akan terurai menjadi H + dan Cl -. Ion H + berperan dalam proses hidrolisis sebagai katalis. Selanjutya ion H + dan Cl - akan bereaksi dengan NaOH sisa menghasilkan NaCl dan air. 8

9 Campuran antara produk dan katalis perlu dipisahkan. Pemisahannya dilakukan dengan pencucian. Campuran produk dan katalis dari screw conveyor dialirkan menuju tangki pencuci (TW-01) untuk diencerkan dengan air sehingga kadar HCl menjadi rendah. Pada konsentrasi ini, sebagian MCC akan membentuk endapan. Selanjutnya, untuk menghilangkan lignin tersisa, perlu dilakukan proses bleaching. Campuran dari tangki pencuci dialirkan ke dalam tangki bleaching (TB-01) lalu ditambahkan larutan H 2 O 2 9,3% yang dialirkan dari tangki penyimpanan H 2 O 2. Masih terdapat sejumlah HCl yang terkandung dalam produk. Untuk menghilangkan HCl tersisa, campuran MCC bebas lignin diumpankan ke screen (S-02) sehingga diperoleh slurry MCC dengan kandungan HCl rendah. Selanjutnya campuran ini kembali dicuci di dalam tangki pencuci (TW-02) hingga diperoleh nilai HCl sisa sekecil mungkin. Slurry MCC dari screen terakhir, masih mengandung air. Untuk menghilangkan kandungan airnya perlu dilakukan pengeringan.slurry MCC diumpankan ke dalam Rotary dryer (RoD-01) untuk dikeringkan. Media pengering berupa udara bersuhu 90 C. Selanjutnya dari rotary dryer, produk MCC diumpankan ke dalam ball mill (BM) agar ukurannya menjadi lebih halus dan sesuai dengan spesifikasi produk yang diinginkan. Produk MCC yang keluar dari ball mill diayak dengan ayakan sehingga produk MCC berukuran 45/60 mesh. Produk MCC yang tidak lolos ayakan diumpankan kembali ke dalam ball mill. Produk MCC yang telah sesuai dengan spesifikasi selanjutnya di simpan di dalam gudang penyimpanan produk (G-03). 9

10 BAB III SPESIFIKASI BAHAN 1. BAHAN UTAMA a. Tandan Kosong Kelapa Sawit Bentuk fisik : serat Ukuran : mm Kandungan air : 17% Komposisi Lignin : % α- selulosa : % Hemiselulosa : % Dalam perhitungan diambil asumsi komposisi sebagai berikut: Lignin : 16 % α- selulosa : 40 % Hemiselulosa : 27 % Harga : U$S 1,5 per ton b. Natrium Hidroksida Nama Kimia : Natrium Hidroksida Rumus Molekul : NaOH Berat Molekul : 40 gram/mol Fase : cair (larutan dengan pelarut air) dalam kondisi lingkungan Kemurnian : 48 % (% berat) ph : 13,5 Titik didih : 1388 o C Titik leleh : 323 o C Flammability : Non-Flammable Harga : U$S 165,3 per ton c. Asam Klorida Nama Kimia : Asam Klorida 10

11 Rumus Molekul : HCl Berat Molekul : 36,5 gram/mol Fase : cair Kemurnian : 38 % (% berat) ph : 13,5 Titik didih : 108,58 o C Titik leleh : 323 o C Flammability : Non-Flammable Harga : U$S 57,85 per ton 2. BAHAN PEMBANTU a. Hidrogen Peroksida Rumus molekul : H 2 O 2 Berat molekul : 34 g/mol Titik didih : 102 C (216 F) (8% dan 10%) 110 C (229 F) (40%) 114 C (237 F) (50%) Kemurnian : 50% ph : Tekanan Uap : C (8%) C (10%) C (40%) C (50%) Sifat fisik : korosif, tidak berwarna, tidak berbau, oksidator kuat 3. PRODUK a. Microcrystalline Cellulose Rumus molekul : (C 6 H 12 O 5 )n Derajat polimerisasi : 60 (rata-rata) Ukuran : 60 µm mesh Bentuk : serbuk 11

12 Warna Titik leleh Bulk density Kemurnian Kelarutan : putih : o C : 0,2 0,5 g/cc : min 97% selulosa : tidak larut dalam air, etanol, eter, dan asam mineral. Terlarut sangat sedikit dalam larutan NaOH 12

13 BAB IV DIAGRAM ALIR Diagram alir kualitatif dan kuantitatif proses pembuatan Microcrystalline Cellulose dari tandan kosong kelapa sawit ditunjukkan masing masing pada Gambar 1 dan Gambar 2. Diagram alir kualitatif menggambarkan skema sederhana proses dan kondisi operasi berupa suhu dan tekanan tiap arus. Diagram alir kuantitaif menampilkan kondisi arus keluar dan masuk blok alat termasuk mass flow tiap arus. 13

14 Raw TKKS (dari G-01) Crusher 01 (HC-01) Chip TKKS Chip TKKS Chip TKKS Crusher 02 (HC-02) Screen 01 (S-01) Air NaOH Air Rotary Drum Filter (RDVF-01) A-selulosa Lignin Hemiselulosa Air NaOH Na lignin Reaktor Digester (RD-01) Chip TKKS Gudang penyimpanan Bahan baku (G-02) A-selulosa Lignin Hemiselulosa Air NaOH Na lignin UPL Screw Conveyor (SC-01) HCl Lignin Hemiselulosa Air Na lignin HCl NaCl MCC Air Tangki Pencuci 01 (TW-01) Lignin Hemiselulosa Air Na lignin HCl NaCl MCC H2O2 Tangki Bleaching (TB-01) Lignin Hemiselulosa Air Na lignin HCl NaCl MCC H2O2 Air Gudang Penyimpanan Produk (G-03) Lignin Hemiselulosa Air Na lignin HCl NaCl MCC Ball mill (BM-01) Lignin Hemiselulosa Air Na lignin HCl NaCl MCC Rotary Dryer (RoD-01) Lignin Hemiselulosa Air Na lignin HCl NaCl MCC H2O2 Unit penyaringan dan pencucian Gambar 1. Diagram Alir Kualitatif Pembuatan Microcrystalline Cellulose dari Tandan Kosong Kelapa Sawit UPL UPL 14

15 Raw TKKS = 3000,00 (dari G-01) Crusher 01 (HC-01) Chip TKKS = 3000,00 Chip TKKS = 3000,00 Chip TKS = 3000,00 Crusher 02 (HC-02) Screen 01 (S-01) Air = 42948,61 NaOH = 206,68 Air = 14901,98 Rotary Drum Filter (RDVF-01) A-selulosa = 826,72 Lignin = 16,53 Hemiselulosa = 558,04 Air = 15442,76 NaOH = 16,42 Na lignin = 318,97 Reaktor Digester (RD-01) Chip TKS = 2066,80 Gudang penyimpanan Bahan baku (G-02) A-selulosa = 810,19 Lignin = 6,36 Hemiselulosa = 2,79 Air = 291,96 NaOH = 6,35 Na lignin = 1,59 UPL Screw Conveyor (SC-01) HCl = 815,98 Lignin = 6,36 Hemiselulosa = 2,79 Air = 294,81 Na lignin = 1,59 HCl = 810,19 NaCl = 9,28 MCC = 810,19 Air = 4838,03 H2O2 = 338,66 Tangki Pencuci 01 (TW-01) Lignin = 6,36 Hemiselulosa = 2,79 Air = 513,2,85 Na lignin = 1,59 HCl = 810,19 NaCl = 9,28 MCC = 810,18 Tangki Bleaching (TB-01) Lignin = 6,36 Hemiselulosa = 2,79 Air = 5440,01 Na lignin = 1,60 HCl = 810,19 NaCl = 9,29 MCC = 810,19 H2O2 = 31,50 Air = 6670,97 Gudang Penyimpanan Produk (G-03) Lignin << Hemiselulosa << Air = 6,98 Na lignin << HCl = 0,81 NaCl << MCC = 805,33 Ball mill (BM-01) Lignin << Hemiselulosa << Air = 6,98 Na lignin << HCl = 0,81 NaCl << MCC = 805,33 Rotary Dryer (RoD-01) Lignin << Hemiselulosa << Air = 348,82 Na lignin << HCl = 0,81 NaCl << MCC = 805,33 H2O2 = 0,03 Unit penyaringan dan pencucian Gambar 2. Diagram Alir Kuantitatif Pembuatan Microcrystalline Cellulose dari Tandan Kosong Kelapa Sawit UPL UPL 15

16 G-01 BC-01 Air Air P-64 BP-01 HC-01 HC-02 BE-01 TBD-01 P-14, P-15, P-16, P-17 P-18, P-19, P-20 S-01 BC-02 G-02 BE-02 TA-01 P-64 RDVF-01 P-66 RD-01 P-28 BC-03 P-02 P-03 V-01 G-03 S-05 BM-01 P-01 SC-01 TW-01 TB-01 BC-04 STEAM P-04 TP-01 NaOH TM-01 Air P-05 Air TP-02 HCl P-08 TM-02 P-6 P-11 Ke UPL S-02 TW-02 S-03 P-06 Ke UPL TW-03 TP-03 H2O2 P-09 P-2 TM-03 P-12 RoD-01 S-04 P-07 P-10 P-13 Ke UPL Gambar 3. Process Flow Diagram 16

17 BAB V NERACA MASSA A. Neraca Massa Tiap Alat 1. Digester (RD-01) Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam) Komponen Arus 4 Arus 1 Arus 2 Arus 3 (ke RDVF-01) α-selulosa 826,72 826,72 Lignin 330,69 16,53 Hemiselulosa 558,06 558,04 H 2 O ,98 351,36 181, ,76 NaOH 24,80 16,42 Na-lignin 318,97 Sub total , ,80 206, ,46 Total , ,46 2. Rotary Drum Vacuum Filter (RDVF-01) Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam) Komponen Arus 6 Arus 7 Arus 4 Arus 5 (ke UPL) (ke SC-01) α-selulosa 826,72 16,53 810,19 Lignin 16,53 10,17 6,36 Hemiselulosa 558,04 555,25 2,79 H 2 O , , ,41 291,96 NaOH 16,42 10,08 6,35 Na-lignin 318,97 317,38 1,59 Sub-Total , , , ,24 Total , ,05 17

18 3. Screw Conveyor (SC-01) Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam) Komponen Arus 9 Arus 7 Arus 8 (ke TW-01) α-selulosa 810,19 Lignin 6,36 6,36 Hemiselulosa 2,79 2,79 H 2 O 291,96 294,81 NaOH 6,35 Na-lignin 1,59 1,59 HCl 815,98 810,19 NaCl 9,28 MCC 810,19 Sub-Total 1.119,23 815, ,21 Total 1.935, ,21 4. Tangki Pencuci 1 (TW-01) Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam) Komponen Arus 11 Arus 9 Arus 10 (ke TB-01) α-selulosa Lignin 6,36 6,36 Hemiselulosa 2,79 2,90 H 2 O 294, , ,85 NaOH Na-lignin 1,59 1,59 HCl 810,19 810,19 NaCl 9,28 9,28 MCC 810,19 810,19 Sub-Total 1.935, , ,25 Total 6.773, ,25 18

19 5. Tangki Bleaching (TB-01) Komponen Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam) Arus 11 Arus 12 Arus 13 (ke S-01) α-selulosa Lignin 6,36 6,36 Hemiselulosa 2,79 2,79 H 2 O 5.132,85 307, ,01 NaOH Na-lignin 1,59 1,59 HCl 810,19 810,19 NaCl 9,28 9,28 MCC 810,19 810,19 H 2 O 2 31,50 31,50 Sub-Total 6.773,25 338, ,91 Total 7.111, ,91 6. Screen-02 (SC-02) Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam) Komponen Arus 15 Arus 13 Arus 14 (ke UPL) (ke TW-02) α-selulosa Lignin 6,36 5,72 0,63 Hemiselulosa 2,79 2,51 0,28 H 2 O 5.440, ,01 544,00 NaOH Na-lignin 1,59 1,43 0,16 HCl 810,19 729,17 81,02 NaCl 9,28 8,36 0,93 MCC 810,19 1,62 808,56 H 2 O 2 31,50 28,35 3,15 Sub-Total 7.111, , ,74 19

20 Total 7.111, ,91 7. Tangki Pencuci 2 (TW-02) komponen Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam) Arus 15 Arus 16 Arus 17 (ke S-02) α-selulosa Lignin 0,64 0,64 Hemiselulosa 0,28 0,28 H2O 544, , ,84 NaOH Na-lignin 0,16 0,16 HCl 81,02 81,02 NaCl 0,93 0,93 MCC 808,56 808,56 H 2 O 2 3,15 3,15 Sub-Total 1.438, , ,58 Total 5.035, ,58 8. Screen-03 (SC-03) Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam) Komponen Arus 19 (ke TW- Arus 17 Arus 18 (ke UPL) 03) α-selulosa Lignin 0,64 0,57 0,06 Hemiselulosa 0,28 0,25 0,03 H 2 O 4.140, ,76 414,08 NaOH Na-lignin 0,16 0,14 0,02 HCl 81,02 72,92 8,10 NaCl 0,93 0,84 0,09 MCC 808,56 1,62 806,95 20

21 Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam) Komponen Arus 19 (ke TW- Arus 17 Arus 18 (ke UPL) 03) H 2 O 2 3,15 2,83 0,32 Sub-Total 5.035, , ,65 Total 5.035, ,58 9. Tangki Pencuci 3 (TW-03) Komponen Masuk (kg/jam) Leluar (kg/jam) Arus 19 Arus 20 Arus 21 (ke S-04) α-selulosa Lignin 0,06 0,06 Hemiselulosa 0,03 0,03 H 2 O 414, , ,21 NaOH Na-lignin 0,02 0,02 HCl 8,10 8,10 NaCl 0,09 0,09 MCC 806,95 806,95 H 2 O 2 0,32 0,32 Sub-Total 1.229, , ,77 Total 4.303, , Screen-04 (SC-04) Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam) Komponen Arus 23 Arus 21 Arus 22 (ke RoD-01) α-selulosa Lignin 0,06 0,06 0,01 Hemiselulosa 0,02 0,03 0,00 H 2 O 3,488,21 3,139,39 348,82 21

22 Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam) Komponen Arus 23 Arus 21 Arus 22 (ke RoD-01) NaOH Na-lignin 0,02 0,01 0,00 HCl 8,10 7,29 0,81 NaCl 0,09 0,08 0,01 MCC 806,95 1,61 805,33 H 2 O 2 0,32 0,28 0,03 Sub-Total 4,303,77 3,148,76 1,155,02 Total 4,303,77 4,303, Rotary Dryer (RoD-01) Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam) Komponen Arus 25 Arus 26 Arus 24 (ke UPL) (produk) α-selulosa Lignin 0,01 0,01 Hemiselulosa 0,00 0,00 H 2 O 348,82 341,84 6,98 NaOH Na-lignin 0,00 0,00 HCl 0,81 0,81 0,00 NaCl 0,01 0,01 MCC 805,33 805,33 H 2 O 2 0,03 0,03 Sub-Total 1.155,02 342,69 812,33 Total 1.155, ,02 22

23 BAB VI NERACA PANAS B. Neraca Panas Tiap Alat 1. Digester (RD-01) Komponen Panas Masuk (kj/jam) Panas Keluar (kj/jam) α-selulosa 5.308, ,20 Lignin 2.029, ,48 Hemiselulosa 3.564, ,70 H 2 O , ,64 NaOH 427, ,77 Na-lignin ,41 Steam pemanas ,41 Panas reaksi ,90 Total , ,10 2. Rotary Drum Vacuum Filter (RDVF-01) Komponen Panas Masuk (kj/jam) Panas Keluar (kj/jam) α-selulosa , ,49 Lignin 1.826,99 569,38 Hemiselulosa , ,28 H 2 O , ,81 NaOH 5.100, ,70 Na-lignin , ,58 Total , ,25 3. Screw conveyor (SC-01) Komponen Panas Masuk (kj/jam) Panas Keluar (kj/jam) α-selulosa ,92 Lignin 219,04 98,02 Hemiselulosa 99,97 44,73 23

24 H 2 O , ,36 NaOH 614,42 Na-lignin 54,70 24,48 HCl , ,63 NaCl 503,83 MCC ,12 Panas reaksi ,79 Total , ,97 4. Tangki Pencuci 1 (TW-01) Komponen Panas Masuk (kj/jam) Panas Keluar (kj/jam) α-selulosa Lignin 98,02 51,19 Hemiselulosa 44,73 23,36 H 2 O , ,39 NaOH Na-lignin 24,48 12,78 HCl , ,14 NaCl 503,83 263,14 MCC , ,51 Total , ,53 5. Tangki Bleaching (TB-01) Komponen Panas Masuk (kj/jam) Panas Keluar (kj/jam) α-selulosa Lignin 51,19 73,03 Hemiselulosa 23,36 33,33 H 2 O , ,88 NaOH Na-lignin 12,78 18,24 HCl , ,34 24

25 Komponen Panas Masuk (kj/jam) Panas Keluar (kj/jam) NaCl 263,14 375,39 MCC 6.820, ,00 H 2 O 2 535,60 764,08 Total , ,29 6. Screen-02 (S-02) Komponen Panas Masuk (kj/jam) Panas Keluar (kj/jam) α-selulosa Lignin 73,03 73,03 Hemiselulosa 33,33 33,33 H 2 O , ,88 NaOH Na-lignin 18,24 18,24 HCl , ,34 NaCl 375,39 375,39 MCC 9.730, ,00 H 2 O 2 764,08 764,08 Total , ,29 7. Tangki Pencuci 2 (TW-02) Komponen Panas Masuk (kj/jam) Panas Keluar (kj/jam) α-selulosa Lignin 7,30 4,56 Hemiselulosa 3,33 2,08 H 2 O , ,80 NaOH Na-lignin 1,82 1,14 HCl 2.731, ,01 NaCl 37,54 23,46 MCC 9.710, ,17 25

26 H 2 O 2 76,41 47,75 Total , ,97 8. Screen-03 (S-03) Komponen Panas Masuk (kj/jam) Panas Keluar (kj/jam) α-selulosa Lignin 4,56 4,56 Hemiselulosa 2,08 2,08 H 2 O , ,80 NaOH Na-lignin 1,14 1,14 HCl 1.707, ,01 NaCl 23,46 23,46 MCC 6.068, ,17 H 2 O 2 47,75 47,75 Total , ,97 9. Tangki Pencuci 3 (TW-03) Komponen Panas Masuk (kj/jam) Panas Keluar (kj/jam) α-selulosa Lignin 0,46 0,40 Hemiselulosa 0,21 0,18 H 2 O , ,98 NaOH - Na-lignin 0,11 0,10 HCl 170,70 150,46 NaCl 2,35 2,07 MCC 6.056, ,77 H 2 O 2 4,77 4,21 Total , ,17 26

27 10. Screen-04 (S-04) Komponen Panas Masuk (kj/jam) Panas Keluar (kj/jam) α-selulosa Lignin 0,40 0,40 Hemiselulosa 0,18 0,18 H 2 O , ,98 NaOH Na-lignin 0,10 0,10 HCl 150,46 150,46 NaCl 2,07 2,07 MCC 5.337, ,77 H 2 O 2 4,21 4,21 Total , , Rotary Dryer (RoD-01) Komponen Panas Masuk (kj/jam) Panas Keluar (kj/jam) α-selulosa Lignin 0,04 0,04 Hemiselulosa 0,02 0,018 H 2 O 7.512, ,62 NaOH Na-lignin 0,01 0,01 HCl 15,05 14,60 NaCl 0,21 0,20 MCC 5.327, ,04 H 2 O 2 0,42 0,40 H 2 O teruapkan ,85 HCl teruapkan 324,35 H 2 O 2 teruapkan 39,92 Pemanas (udara panas) ,53 Total , ,06 27

28 BAB VII SPESIFIKASI PERALATAN PROSES 1. Gudang Penyimpanan TKKS Kode : G-01 Tugas : Menyimpan tandan kosong sawit untuk keperluan produksi selama 7 hari Bentuk : Segi empat beraturan Bahan Konstruksi : Beton Suhu operasi : 30 C Tekanan operasi :1 atm Jumlah :1 unit Panjang : 9,27m Lebar : 9,27 m Tinggi : 18,53 m 2. Gudang Chip Kode : G-02 Tugas : Tempat penyimpanan bahan baku berupa chip tandan kosong sawit selama masa produksi Jenis : Silinder tegak dengan tutup atas datar dan bawah konis (bin/silo) Suhu operasi : 30 o C Tekanan operasi : 1 atm Jumlah : 1 unit Volume tangki : 20167,09 ft 3 Diameter : 20,46 ft Tinggi : 61,34 ft Tebal tangki : 0,44 in Tinggi conical : 2,61 ft 3. Belt Conveyor 28

29 Tabel 2. Tabel spesifikasi Belt Conveyor Spesifikasi Belt Conveyor Kode BC-01 BC-02 Tugas Jenis Mentransportasikan tandan kosong sawit sebanyak 3000 kg/jam dari gudang penyimpanan bahan baku menuju crusher Flat belt on continuous flow Mentransportasikanchip TKKS sebanyak 3000 kg/jam dari vibratory screen (S-01) menuju bucket elevator (BE-01) Flat belt on continuous flow Bahan Konstruksi Carbon steel Carbon steel Jumlah 1 unit 1 unit Suhu operasi 30 C 30 C Tekanan operasi 1 atm 1 atm Belt width 42 in 14 in Max lump size (in) Uniform size 10 in 90% fines 18 in Uniform size 2 in 90% fines 3 in Area 1,09 ft 2 0,11 ft 2 Normal speed 400 fpm 200 fpm Max belt speed 600 fpm 300 fpm Power 2,78 hp 0,41 hp 29

30 Spesifikasi Belt Conveyor Kode BC-03 BC-04 Tugas Jenis Mentransportasikan chip TKKS sebanyak 2066,80 kg/batch dari gudang chip menuju bucket elevator untuk diumpankan ke digester Flat belt on continuous flow Mentransportasikan chip TKKS sebanyak 547,99 kg/jam dari screen (S-05) menuju gudang penyimpanan produk Flat belt on continuous flow Bahan Konstruksi Carbon steel Carbon steel Jumlah 1 unit 1 unit Suhu operasi 30 C 30 C Tekanan operasi 1 atm 1 atm Belt width 14 in 14 in Max lump size (in) Uniform size 2 in 90% fines 3 in Uniform size 2 in 90% fines 3 in Area 0,11 ft 2 0,11 ft 2 Normal speed 200 fpm 200 fpm Max belt speed 300 fpm 300 fpm Power 0,41 hp 0,40 hp 4. Hammer Crusher Kode : HC-01 30

31 Tugas Jenis Bahan konstruksi Jumlah Length x gape (in) Type of jaw plates Discharge setting (in) Kapasitas Putaran Daya motor Crusher weight : Menghancurkan tandan kosong sawit sebanyak 3000 kg/jam agar diperoleh chip TKKS dengan ukuran yang lebih kecil dan halus. : Black Jaw Crusher : Carbon steel : 1 unit : 15x10 : Standar jaw plate : 1 ½ in : 7 ton/jam (standar) : 235 rpm : 15 Hp : lb 5. Hammer Crusher Kode Tugas Jenis Bahan konstruksi Jumlah Length x gape (in) Type of jaw plates Discharge setting (in) Kapasitas Putaran Daya motor Crusher weight : HC-02 : Menghancurkan tandan kosong sawit sebanyak 3000 kg/jam agar diperoleh chip TKKS dengan ukuran yang lebih kecil dan halus. : Black Jaw Crusher : Carbon steel : 1 unit : 15x10 : Standar jaw plate : 1 ½ in : 7 ton/jam (standar) : 235 rpm : 15 Hp : lb 6. Digester Kode : RD-01 31

32 Tugas Jenis Bentuk Suhu operasi Tekanan operasi Tebal shell Diameter luar shell : tempat berlangsungnya pemasakan chip sebanyak 2066,799 kg/batch dengan larutan NaOH 12% dan pemanasan dengan steam : reaktor dengan injeksi steam : silinder vertikal dengan alas dan tutup ellipsoidal :140 o C : 10,8 atm (158,71 psi) : 1,50 in : 123,50 in Tebal tutup dan alas : 1,75 in Tinggi shell : 389,14 in Karakteristik pipa steam NPS : ½ in Sch : 80 OD : 0,840 in ID : 0,546 in A : 0,00163 ft 2 (1,511 x 10-4 m 2 ) 7. Bucket Elevator Tabel 3. Spesifikasi Bucket Elevator Spesifikasi Bucket Elevator Kode BE-01 BE-02 Tugas Mengangkut chip TKKS hasil screen dari belt conveyor (BC-02) sebanyak 3000 kg/jam menuju ke gudang penyimpanan bahan baku Mengangkut chip TKKS dari gudang penyimpanan bahan baku sebanyak 2066,80 kg/batch menuju ke reaktor digester untuk didelignifikasi. 32

33 Spesifikasi Bucket Elevator Kode BE-01 BE-02 Jenis Minneapolis type, continuous Minneapolis continuous type, Bahan konstruksi Carbon steel Carbon steel Jumlah 1 unit 1 unit Suhu operasi 30 C 30 C Tekanan operasi 1 atm 1 atm Size lumps handle 0,75 in 0,75 in Head shaft 43 rpm 43 rpm Power required at head shaft 1 hp 1 hp Bucket spacing 12 in 12 in Kecepatan 225 ft/menit 225 ft/menit Head 1,9375 in 1,9375 in Tail 1,687 in 1,687 in Lebar belt 7 in 7 in Panjang bucket 6 in 6 in Lebar bucket 4 in 4 in Tinggi bucket 4,5 in 4,5 in 8. Tangki Blow Down Kode : TBD-01 33

34 Tugas : Tempat untuk mereduksi tekanan dan suhu serta untuk menampung pulp yang diproduksi sebanyak 17179,44272 kg/jam Jenis : Tangki silinder vertikal cone bottom Bahan konstruksi : Stainless steel Suhu operasi : 140 C Tekanan operasi : 5 atm Jumlah : 1 unit Volume tangki : 17097,51 ft 3 Diameter : 19,36 Tinggi : 58,09 ft Tebal tangki : 0,9168 in Tinggi conical : 2,46 ft 9. Tangki Antara Kode : TA-01 Tugas : Tempat transisi sistem operasi batch menjadi sistem operasi kontinyu serta menurunkan suhu pulp Bentuk : Box vertical dengan tutup datar bagian atas Bahan Konstruksi : Carbon Steel Jumlah : 1 unit Kondisi penyimpanan T udara masuk : 298,15 K T pulp masuk : 120 o C T pulp keluar : 54 o C Volume : 19,37 m 3 Tinggi : 2,05 m Lebar : 3,07 m Panjang : 3,07 m 10. Rotary Drum Vacuum Filter Kode : RDVF-01 34

35 Tugas : Memisahkan pulp yang mengandung α-selulosa dari impuritasnya (mengurangi kandungan lignin) dengan umpan pulp masuk sebanyak 60128,04953 kg/jam Jenis : Rotary Drum Vacuum Filter Bahan konstruksi : Commercial steel Suhu operasi : 53 C Tekanan operasi : 1 atm Luas filter : 2,60 m Screw Conveyor Kode : SC-01 Tugas : Tempat terjadinya reaksi pembentukan microcrystalline cellulose serta pencampuran pulp sebanyak 1119,2358 kg/jam dengan larutan HCl 5% Bahan konstruksi : Stainless steel Panjang : 50 m Shaft diameter : 12 cm (0,12 m) Jari-jari shaft (r) : 0,06 m 12. Tangki Bleaching Kode Tugas : TB-01 :Memutihkan pulp sebanyak 7111,91 kg/jam dengan manambahkan larutan H 2 O 2 Bentuk : Tangki silinder tegak dilengkapi pengaduk Bahan konstruksi : Stainless steel Jumlah : 1 unit Suhu operasi : 30 C Tekanan operasi : 1 atm Diameter shell : 1,33 m Tinggi shell : 2,66 m 35

36 Tebal shell Diameter tutup Tinggi tutup Tebal tutup Jumlah baffle Daya motor : 0,15 in : 1,33 m : 0,33 m : 0,15 in : 4 buah : 0,19 hp 13. Tangki Pencuci Tabel 4. Spesifikasi Tangki Pencuci Spesifikasi Tangki Pencuci Kode TW-01 TW-02 TW-03 Tugas Mencuci pulp yang Mencuci pulp yang Mencuci pulp yang keluar dari digester keluar dari digester keluar dari digester sebanyak 6773,25 sebanyak 5035,58 sebanyak 4303,77 kg/jam kg/jam kg/jam Bentuk Tangki silinder tegak Tangki silinder Tangki silinder dilengkapi pengaduk tegak dilengkapi tegak dilengkapi pengaduk pengaduk Bahan konstruksi Stainless steel Stainless steel Stainless steel Suhu operasi 30 C 30 C 30 C Tekanan operasi 1 atm 1 atm 1 atm Jumlah 1 unit 1 unit 1 unit Diameter shell 1,32 m 1,19 m 1,13 m Tinggi shell 2,64 m 2,38 m 2,25 m Tebal shell 0,15 in 0,15 in 0,14 in 36

37 Spesifikasi Tangki Pencuci Kode TW-01 TW-02 TW-03 Diameter tutup 1,32 m 1,19 m 1,13 m Tinggi tutup 0,33 m 0,30 m 0,28 m Tebal tutup 0,15 in 0,15 in 0,14 in Jumlah baffle 4 buah 4 buah 4 buah Daya motor 0,18 hp 0,11 hp 0,08 hp 14. Tangki Penyimpanan Tabel 5. Spesifikasi Tangki Penyimpanan Spesifikasi Tangki Penyimpanan Kode TP-01 TP-02 TP-0 Tugas Pemyimpanan larutan Penyimpanan larutan Penyimpanan larutan NaOH 48% HCl 38% H 2 O 2 50% Bentuk Silinder tegak alas Silinder tegak Silinder tegak alas dan tutup datar dengan alas datar dan tutup datar dan tutup ellipsoidal Bahan Konstruksi Stainless steel Stainless steel Stainless steel Jumlah 1 unit 1 unit 1 unit Suhu Operasi 30 C 30 C 30 C Tekanan operasi 1 atm 1 atm 1 atm Diameter shell 2,78 m 2,07 m 2,38 m 37

38 Spesifikasi Tangki Penyimpanan Kode TP-01 TP-02 TP-0 Tinggi shell 5,55 m 4,14 m 4,76 m Tebal shell 0,24 in 0,20 in 0,21 in Diameter tutup 2,78 m 2,07 m 2,38 m Tinggi tutup 0,69 m Tebal tutup 0,24 in 0,20 in 0,21 in 15. Tangki Mixing Tabel 6. Spesifikasi Tangki Mixing Spesifikasi Tangki Mixing Kode TM-01 TM-02 TM-03 Tugas Pencampuran Pencampuran Pencampuran H 2 O 2 sebanyak 51,67 sebanyak 107,37 sebanyak 62,99 kg/jam NaOH 48% kg/jam HCl 38% kg/jam H 2 O 2 50% dengan air menjadi dengan air menjadi dengan air menjadi NaOH 12% HCl 5% H 2 O 2 9,3% Bentuk Silinder tegak dilengkapi pengaduk Silinder tegak dilengkapi pengaduk Silinder tegak dilengkapi pengaduk Bahan konstruksi Stainless steel Stainless steel Stainless steel Jumlah 1 unit 1 unit 1 unit Suhu operasi 30 C 30 C 30 C Tekanan operasi 1 atm 1 atm 1 atm Diameter shell 0,52 m 0,83 m 0,62 m 38

39 Spesifikasi Tangki Mixing Kode TM-01 TM-02 TM-03 Tinggi shell 1,04m 1,66 m 1,23 m Tebal shell 0,12 in 0,13 in 0,12 in Diameter tutup 0,52 m 0,83 m 0,62 m Tinggi tutup 0,13 m 0,21 m 0,15 m Tebal tutup 0,12 in 0,13 in 0,12 in Jumlah baffle 4 buah 4 buah 4 buah Daya motor 0,0017 hp 0,01 hp 0,0039 hp 16. Screen Tabel 7. Spesifikasi Screen Spesifikasi screen Kode S-01 S-02 S-03 Tugas Mengayak chip TKKS sebanyak 2431,53 kg/jam agar ukurannya menjadi lebih seragam (20 mesh) Memisahkan pulp sebanyak 7111,91 kg/jam dari bahan terlarut yang tidak diinginkan Memisahkan pulp sebanyak 5035,58 kg/jam dari bahan terlarut yang tidak diinginkan Jenis Vibratory screen Vibratory screen Vibratory screen Suhu operasi 30 o C 30 o C 30 o C Tekanan operasi 1 atm 1 atm 1 atm Luas 6,46 ft 2 18,91 ft 2 13,39 ft 2 39

40 Spesifikasi screen Kode S-01 S-02 S-03 Panjang 3,11 ft 5,33 ft 4,48 ft Lebar 2,08 ft 3,55 ft 2,99 ft Spesifikasi screen Kode S-04 S-05 Tugas Memisahkan pulp sebanyak 4303,77 kg/jam dari bahan terlarut yang tidak diinginkan Mengayak produk MCC dari ball mill sebanyak 812,33 kg/jam Jenis Vibratory screen Vibratory screen Suhu operasi 30 o C 30 o C Tekanan operasi 1 atm 1 atm Luas 11,44 ft 2 5,95 ft 2 Panjang 4,14 ft 2,99 ft Lebar 2,76 ft 1,99 ft 17. Rotary Dryer (RoD-01) Kode Tugas Jenis Kondisi Jumlah : RoD-01 : Mengurangi kadar air pada produk MCC sehingga produk yang dihasilkan dalam keadaan kering : Co-current rotary dryer : Udara panas 100 C, 1 atm : 1 unit 40

41 Luas dryer : 8,02 m 3 Diameter : 1,13 m Panjang dryer : 2,26 m 18. Ball Mill Kode : BM-01 Tugas : Menghancurkan MCC agar ukurannya sesuai dengan spesifikasi produk yang diinginkan Jenis : Ball mill Suhu operasi : 30 C Tekanan operasi : 1 atm Jumlah : 1 unit Size, diameter x length (ft) : 4 x 4 Approximate, ball load (lb) : Approximate rpm : 30 rpm Ukuran partikel : ½ in to 65 mesh Kapasitas : 30 ton/hari (standar) Power : hp 19. Gudang Produk Kode : G-03 Tugas : Menyimpan produk MCC sebanyak 812,33 kg/jam selama 1 bulan Bentuk : Segi empat beraturan Bahan Konstruksi : Beton Suhu operasi : 30 C Tekanan operasi : 1 atm Volume gudang : 467,90 m 3 Tinggi : 48,91 m Panjang : 122,27 m Lebar : 97,81 m 41

42 20. Pompa Tabel 8. Spesifikasi Pompa Spesifikasi Pompa Kode P-01 P-02 P-03 P-04 P-05 Tugas Memompa pulp hasil Memompa pulp Memompa pulp yang Memompa pulp Memompa pulp reaksi delignifikasi yang tertampung di tertampung di TA-01 sebanyak 6773,25 sebanyak 7111,91 sebanyak 17179,44 tangki blowdown sebanyak 17179,44 kg/jam dari tangki kg/jam dari tangki kg/jam dari reaktor sebanyak 17179,44 kg/jam menuju ke pencuci 01 menuju ke bleaching ke screen digester menuju ke kg/jam menuju ke RDVF-01 tangki bleaching (S-02) tangki blowdown tangki antara (TA- 01) Jenis Pompa sentrifugal Pompa sentrifugal Pompa sentrifugal Pompa sentrifugal Pompa sentrifugal single stage single single stage single single stage single single stage single suction suction suction suction Bahan konstruksi Stainless steel Stainless steel Stainless steel Stainless steel Stainless steel Jumlah 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 42

43 Spesifikasi Pompa Kode P-01 P-02 P-03 P-04 P-05 kapasitas 0,17 ft 3 /s 0,17 ft 3 /s 0,17 ft 3 /s 0,06 ft 3 /s 0,07 ft 3 /s Diameter nominal 4 in 4 in 4 2,5 in 2,5 in Schedule number Diameter dalam 4,026 in 4,03 in 4,03 in 2,47 in 2,47 in Diameter luar 4,5 in 4,5 in 4,5 in 2,88 in 2,88 in Daya pompa 1,21 hp 1,21 hp 1,21 hp 0,29 hp 0,30 hp Spesifikasi Pompa Kode P-06 P-07 P-08 P-09 P-10 Tugas Memompa pulp Memompa pulp Memompa larutan Memompa larutan Memompa larutan sebanyak 5035,58 sebanyak 4303,77 NaOH 48 % HCl 38 % sebanyak H 2 O 2 50 % sebanyak 43

44 Spesifikasi Pompa Kode P-06 P-07 P-08 P-09 P-10 kg/jam dari tangki kg/jam dari tangki sebanyak 51,67 107,37 kg/jam dari 62,99 kg/jam dari pencuci (TW-02) pencuci (TW-03) kg/jam dari tangki tangki penyimpanan tangki penyimpanan menuju ke screen (S- menuju ke screen penyimpanan ke ke tangki mixing HCl ke tangki mixing H 2 O 2 03) (S-04) tangki mixing NaOH Jenis Pompa sentrifugal Pompa sentrifugal Pompa sentrifugal Pompa sentrifugal Pompa sentrifugal single stage single single stage single single stage single single stage single single stage single suction suction suction suction suction Bahan konstruksi Stainless steel Stainless steel Stainless steel Stainless steel Stainless steel Jumlah 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit kapasitas 0,05 ft 3 /s 0,04 ft 3 /s 0,0003 ft 3 /s 0,0009 ft 3 /s 0,0005 ft 3 /s Diameter nominal 2 in 2 in 0,25 in 0,375 in 0,25 in Schedule number

45 Spesifikasi Pompa Kode P-06 P-07 P-08 P-09 P-10 Diameter dalam 2,07 in 2,07 in 0,36 in 0,49 in 0,36 in Diameter luar 2,38 in 2,38 in 0,54 in 0,68 in 0,54 in Daya pompa 0,21 hp 0,18 hp 0,002 hp 0,005 hp 0,003 hp Spesifikasi Pompa Kode P-11 P-12 P-13 Tugas Memompa larutan NaOH 12% sebanyak 206,68 kg/jam dari tangki mixing ke reaktor digester Memompa larutan HCl 5% sebanyak 815,98 kg/jam dari tangki mixing HCl ke screw conveyor Memompa larutan H 2 O 2 9,3% sebanyak 388,66 kg/jam dari tangki mixing H 2 O 2 ke tangki bleaching Jenis Pompa sentrifugal Pompa sentrifugal Pompa sentrifugal 45

46 Spesifikasi Pompa Kode P-11 P-12 P-13 single stage single suction single stage single suction single stage single suction Bahan konstruksi Stainless steel Stainless steel Stainless steel Jumlah 1 unit 1 unit 1 unit kapasitas 0,002 ft 3 /s 0,008 ft 3 /s 0,003 ft 3 /s Diameter nominal 0,5 in 1 0,75 in Schedule number Diameter dalam 0,62 in 1,05 in 0,82 in Diameter luar 0,84 in 1,32 in 1,05 in Daya pompa 0,009 hp 0,03 hp 0,02 hp 46

47 BAB VIII UTILITAS Unit utilitas adalah unit yang bertugas menyediakan sarana penunjang proses produksi. Fasilitas fasilitas yang terdapat dalam unit utilitas, antara lain: A. Unit Penyediaan Air B. Unit Penyediaan Steam dan Bahan Bakar C. Unit Penyediaan Udara Tekan D. Unit Penyediaan Listrik E. Unit Pengolahan Limbah A. UNIT PENYEDIAAN AIR Unit penyediaan air bertugas untuk mengolah dan menyediakan air untuk air proses, keperluan umum, pembuatan steam (umpan boiler), dan air pendingin. Perhitungan keperluan air : a) Air proses Untuk keperluan proses, air proses berasal dari air sungai yang telah di treatment terlebih dahulu. Perhitungan kebutuhan air proses : 1. Air umpan digester = 14901,98 kg/jam 2. Air pencuci RDVF-01 = 42948,61 kg/jam 3. Air pencuci TW-01 = 4838,03 kg/jam 4. Air pencuci TW-02 = 3596,84 kg/jam 5. Air pencuci TW-03 = 3074,12 kg/jam 6. Air pengenceran HCl = 708,61 kg/jam 7. Air pengenceran NaOH = 155,01 kg/jam 8. Air pengenceran H 2 O 2 = 275,67 kg/jam Jumlah air proses yang dibutuhkan = 70498,88 kg/jam Asumsi angka kebocoran sebesar 2% dari total air proses = 1409,98 kg/jam Total penggunaan air proses = 71908,86 kg/jam 47

48 b) Air keperluan umum 1. Kebutuhan karyawan = 333,33 kg/jam (berjumlah 200 orang dengan kebutuhan 40L/orang/hari) 2. Perumahan = 2500 kg/jam (berjumlah 200 KK dengan kebutuhan 300L/KK/hari) 3. Pertamanan = 416,67 kg/jam (berjumlah 10000L/hari) 4. Laboratorium = 125 kg/jam (berjumlah 3000 L/hari) 5. Pemadam kebakaran = 1225 kg/jam (berjumlah 1,4 kali dari kebutuhan karyawan, pertamanan, dan laboratorium) Total jumlah air keperluan umum = 4600 kg/jam Asumsi angka keamanan sebesar 20%, maka total air keperluan umum sebesar 5520 kg/jam c) Air untuk pembuatan steam 1. Steam untuk pemasakan pulp di reaktor Digester = 33416,10 kg/jam Angka keamanan sebesar 20%, maka total steam yang dibutuhkan 40099,31 kg/jam. Dari total perhitungan di atas, maka besarnya kebutuhan air untuk proses steady state yang perlu disediakan dari air sungai yaitu berasal dari : 1. Air untuk keperluan produksi = 71908,86 kg/jam 2. Air untuk keperluan umum = 5520,00 kg/jam 3. Air untuk pembuatan steam = 40099,31 kg/jam Maka total air sungai yang harus diolah adalah sebesar ,18 kg/jam. Spesifikasi peralatan utilitas 1. Screen Kode : SU-01 48

49 Tugas : Menyaring kotoran dari air sungai yang berukuran besar. Jenis : Bar screen Jumlah : 1 unit Suhu operasi : 30 o C Tekanan operasi : 1 atm Lebar bar : 5 mm. Tebal bar : 20 mm. Bar clean spacing : 20 mm. Jumlah bar : 50 Slope : 30 mm. Panjang : 2 meter. Lebar : 2 meter. Luas bukaan : 2,04 m 2 2. Kolam ekualisasi Kode Tugas Jenis Jumlah Panjang Lebar Tinggi : EU-01 : Mengkondisikan agar air tidak berfluktuasi : Bak beton persegi panjang : 1 unit : 19,94 m : 9,97 m : 9,97 m 3. Bak Sedimentasi Kode Tugas Jenis Jumlah Panjang Lebar : BSU-01 : Mengendapkan padatan atau lumpur dari air sungai. : Bak beton persegi panjang : 1 unit : 18,51 m : 9,26 m 49

50 Tinggi : 9,26 m 4. Tangki Pelarutan Al 2 (SO 4 ) 3 Kode : TMU-01 Tugas : Melarutakan Al 2 (SO 4 ) 3 sebanyak 34,5465 kg/jam Jenis : Tangki silinder vertical berpengaduk Suhu operasi : 30 C Tekanan operasi : 1 atm Jumlah : 1 unit Diameter shell : 0,84 m Tinggi shell : 1,67 m Tebal shell : 0,13 in Diameter tutup : 0,84 m Tinggi tutup : 0,21 m Tebal tutup : 0,13 in Jumlah baffle : 4 buah Daya motor : 0,02 hp 5. Tangki Pelarutan Na 2 CO 3 Kode : TMU-02 Tugas : Melarutakan Na 2 CO 3 sebanyak 6,7366 kg/jam Jenis : Tangki silinder vertical berpengaduk Suhu operasi : 30 C Tekanan operasi : 1 atm Jumlah : 1 unit Diameter shell : 0,49 m Tinggi shell : 0,97 m Tebal shell : 0,12 in Diameter tutup : 0,49 m Tinggi tutup : 0,12 m Tebal tutup : 0,12 in Jumlah baffle : 4 buah 50

51 Daya motor : 0,0012 hp 6. Tangki Koagulasi Kode Tugas Jenis Suhu operasi Tekanan operasi Jumlah Diameter shell Tinggi shell Tebal shell Diameter tutup Tinggi tutup Tebal tutup Jumlah baffle Daya motor : TKU-01 : Membentuk flok-flok kotoran padatan dengan menambahkan larutan Al 2 (SO 4 ) 3 dan larutan Na 2 CO 3 : Tangki silinder vertical berpengaduk : 30 C : 1 atm : 1 unit : 4,37 m : 8,73 m : 0,35 in : 4,37 m : 1,09 m : 0,35 in : 4 buah : 68,80 hp 7. Clarifier Kode Tugas Jenis Suhu operasi Tekanan operasi Jumlah Diameter shell Tinggi shell Tebal shell Diameter tutup Tinggi tutup : CU-01 : memisahkan endapan flok-flok dari air bersih : Tangki silinder vertical berpengaduk : 30 C : 1 atm : 1 unit : 4,91 m : 9,91 m : 0,41in : 4,91 m : 1,25 m 51

52 Tebal tutup Jumlah baffle Daya motor : 0,41 in : 4 buah : 135,24 hp 8. Sand Filter Kode : SFU-01 Tugas : Menyaring kotoran yang terkandung dalam air Jumlah : 1 unit Suhu operasi : 30 C Tekanan operasi : 1 atm Luas penyaringan : 173,15 ft 2 diameter tangki : 4,53 m Tinggi : 5,43 m 9. Carbon Filter Kode : CFU-01 Tugas : menghilangkan bau pada air Jumlah : 1 unit Suhu operasi : 30 C Tekanan operasi : 1 atm Luas penyaringan : 173,13 ft 2 diameter tangki : 4,53 m Tinggi : 5,43 m 10. Tangki utilitas-01 Kode Tugas Bentuk Bahan konstruksi Jumlah : TU-01 : Penyimpanan air yang keluar dari clarifier sebanyak ,00 kg/jam. : Silinder tegak dengan alas datar dan tutup ellipsoidal : Stainless steel : 1 unit 52

53 Suhu operasi Tekanan operasi Diameter shell Tinggi shell Tebal shell : 30 o C : 1 atm : 4,94 m : 6,17 m : 0,22 in 11. Tangki Utilitas-02 Kode Tugas Bentuk Bahan konstruksi Jumlah Suhu operasi Tekanan operasi Diameter shell Tinggi shell Tebal shell : TU-02 : Penyimpanan air untuk keperluan air proses dan kebutuhan air umpan boiler sebanyak ,17 kg/jam : Silinder tegak dengan alas datar dan tutup ellipsoidal : Stainless steel : 1 unit : 30 o C : 1 atm : 4,86 m : 7,29 m : 0,23 in 12. Tangki domestic Kode Tugas Bentuk Bahan konstruksi Jumlah Suhu operasi Tekanan operasi Diameter shell : TU-03 : Penyimpanan air untuk umpan deaerator sebanyak 5520,00 kg/jam : Silinder tegak dengan alas datar dan tutup ellipsoidal : Stainless steel : 1 unit : 30 o C : 1 atm : 1,78 m 53

54 Tinggi shell Tebal shell : 2,67 m : 0,06 in 13. Tangki air proses Kode Tugas Bentuk Bahan konstruksi Jumlah Suhu operasi Tekanan operasi Diameter shell Tinggi shell Tebal shell : TU-04 : Penyimpanan air untuk keperluan produksi sebanyak 71908,86 kg/jam : Silinder tegak dengan alas datar dan tutup ellipsoidal : Stainless steel : 1 unit : 30 o C : 1 atm : 4,19 m : 6,29 m : 0,18 in 14. Cation Exchanger Kode Tugas Bahan konstruksi Jumlah Suhu operasi Tekanan operasi Diameter shell Tinggi resin Tinggi bed Tinggi tangki : CEU-01 : menghilangkan kandungan mineral dalam air sebanyak 40099,31 kg/jam : Stainless steel : 1 unit : 30 o C : 1 atm : 2,09 m : 2,51 m : 1,34 m : 1,68 m 54

55 15. Anion Exchanger Kode Tugas Bahan konstruksi Jumlah Suhu operasi Tekanan operasi Diameter shell Tinggi bed Tinggi tangki : CEU-01 : menghilangkan kandungan mineral dalam air sebanyak 40099,31 kg/jam : Stainless steel : 1 unit : 30 o C : 1 atm : 1,87 m : 1,68 m : 2,09 m 16. Deaerator Kode Tugas Jenis Bahan konstruksi Jumlah Suhu operasi Tekanan operasi Diameter tangki Panjang tangki Tebal tangki : DU-01 : menghilangkan gas-gas terlarut dalam air : Tangki silinder horizontal : Stainless steel : 1 unit : 30 o C : 1 atm : 3,72 m : 5,57 m : 0,16 in 17. Tangki umpan boiler Kode Tugas Bentuk Bahan konstruksi Jumlah : TU-05 : Penyimpanan air untuk kebutuhan steam boiler 40099,3146 kg/jam : Silinder tegak dengan alas datar dan tutup ellipsoidal : Stainless steel : 1 unit 55

56 Suhu operasi Tekanan operasi Diameter tangki Tinggi tangki Tebal tangki : 30 o C : 1 atm : 3,45 m : 5,17 m : 0,15 in 56

57 18. Pompa Tabel 9. Spesifikasi Pompa Utilitas Pompa Suction Discharge Debit, ft 3 /s Head, m Power, hp PU-01 Sungai Screen 1, ,05 PU-02 Kolam ekualisasi Bak sedimentasi 1, ,37 PU-03 Bak sedimentasi Tangki koagulasi 1,16 9 4,83 PU-04 Tangki koagulasi Clarifier 1, ,37 PU-05 Clarifier Sand filter 1,16 6 3,22 PU-06 Carbon filter Tangki utilitas 1 1, ,37 PU-07 Tangki utilitas 1 Tangki domestik 0,05 3 0,08 PU-08 Tangki utilitas 1 Tangki utilitas 2 1, ,11 PU-09 Tangki utilitas 2 Tangki proses 0, ,28 PU-10 Tangki utilitas 2 Cation exchanger 0,40 5 0,92 PU-11 Cation exchanger anion exchanger 0,40 3 0,37 PU-12 anion exchanger Deaerator 0,40 2,5 0,46 PU-13 Deaerator Tangki umpan boiler 0, ,83 PU-14 Tangki umpan boiler Boiler 0,40 8 1,47 PU-15 Tangki Al2(SO4)3 Tangki koagulasi 0, ,5 57

58 Pompa Suction Discharge Debit, ft 3 /s Head, m Power, hp PU-16 Tangki Na2CO3 Tangki koagulasi 6,61 x ,5 58

59 B. UNIT PENYEDIAAN STEAM DAN BAHAN BAKAR 1. Boiler Kode : BU-01 Tugas : Menghasilkan steam sebesar 24199,02 kg/jam. Jenis : Water tube boiler Jumlah boiler : 1 unit Suhu steam :180 o C Tekanan steam :1002,70 KPa = 10 atm (Smith, 2001) Daya : 1902,26 hp Luas : 19022,60 ft2 Panjang tube : 50 ft Diameter luar tube : 3,5 in Luas selubung tube : 0,917 ft 2 /ft Jumlah tube : 1931,23 buah C. UNIT PENYEDIAAN UDARA TEKAN Udara tekan dibutuhkan untuk menggerakkan alat alat kontrol yang bekerja secara pneumatik. Kebutuhan udara tekan diasumsikan 100 m 3 /jam pada suhu 273 K. Udara yang diperoleh merupakan udara yang berasal dari lingkungan dengan spesifikasi sebagai berikut : Suhu = 35 o C = 308 K Relative Humidity = 75% Asumsi : Udara mengikuti gas ideal dan kompresi dilakukan secara adiabatik. Dengan menggunakan rumus Actual BHP untuk single stage (Ludwig, 1984) diperoleh nilai BHP sebesar 5,4 kw atau 7,25 Hp. Dengan mengambil asumsi nilai efisiensi motor sebesar 70%, maka power yang dibutuhkan adalah sebesar 10Hp. Untuk mengeringkan udara dibutuhkan silika gel. Volume udara yang akan dikeringkan sebanyak 100 m 3 /jam atau 4,46 kmol/ja dengan massa udara sebesar 128,56 kg/jam atau 283,42 lb/jam. Pada suhu 59

60 kamar (86 o F), kelembaban udara adalah 0,028 lb air/lb udara, maka kandungan air di udara sebesar 7,94 lb/jam. Pada keadaan jenuh, silika gel dapat menyerap air sebesar 0,5 lb air/lb silika. Sehingga kebutuhan silika yaitu sebesar 15,87 lb silika/jam. Asumsi regenerasi silika dilakukan setiap 24 jam, maka volume silika yang dibutuhkan sebanyak 0,22 m 3. Asumsi volume silika adalah 50% volume tangki, maka volume tangki yang dibutuhkan sebesar 0,45 m 3. Tangki merupakan tangki silinder dengan asumsi nilai H = 1,2D, maka diperoleh diameter sebesar 0,8 m dan tinggi1,2 m. Asumsi dibutuhkan make up silika gel sebanyak 2%, maka jumlah silika gel untuk make up adalah sebesar 0,32 lb/jam D. UNIT PENYEDIAAN LISTRIK Besarnya kebutuhan listrik yang dibutuhkan, antara lain : 1. Untuk penggerak alat proses = 109,73 Hp 2. Untuk keperluan utilitas = 331,92 Hp 3. Untuk keperluan umum = 200 Hp 4. Untuk instrumentasi = 300 Hp Total daya yang dibutuhkan = 941,65 Hp = 702,20 kw 703 kw Pemenuhan listrik diperoleh dari PLN untuk industri dengan kebutuhan listrik diatas 200 kw. Harga yang ditentukan oleh PLN, yaitu : 1 kwh = Rp 864 Untuk memenuhi 703 kw selama 1 jam, maka dibutuhkan biaya sebesar Rp , sehingga selama 1 bulan dibutuhkan biaya sebesar Rp Pabrik juga menyediakan sumber listrik cadangan yang berasal dari pembakaran diesel. Daya yang dibutuhkan = 703 kw = kj untuk 3 hari = kcal/3 hari. Diketahui bahwa : Panas pembakaran diesel = kcal/kg 60

61 Densitas = 830 kg/m 3 Maka : Kebutuhan bahan bakar = 4049,28 (untuk 3 hari) Kapasitas bahan bakar =4,88 m 3 Bahan bakar ini disimpan dalam tangki selama tiga hari. Volume design tangki = 1,2 kapasitas fuel = 5,85 m 3 Tangki merupakan tangki silinder dengan asumsi nilai H = 1,2D, maka: diperoleh diameter sebesar 1,84 m dan tinggi 2,21 m. E. UNIT PENGOLAHAAN LIMBAH 1. Air sisa regenerasi Air sisa regenerasi resin biasanya mengandung asam atau pun basa karena pada regenerasi resin digunakan larutan HCl dan juga NaOH, sehingga perlu dinetralkan dalam suatu kolam sebelum dibuang. Air dari kolam diusahakan ber-ph 7 (netral) sehingga tidak berbahaya bagi lingkungan. 2. Pembuangan limbah Jumlah limbah dari rotary drum filter = 59008,81 kg/jam Jumlah limbah dari screen 1 = 5673,17 kg/jam Jumlah limbah dari screen 2 = 3805,93 kg/jam Jumlah limbah dari screen 3 = 3148,76 kg/jam Jumlah limbah dari rotary dryer = 342,61 kg/jam Jumlah total limbah = 71979,28 kg/jam Limbah yang dihasilkan dari proses produksi microcrystalline cellulose dapat dibedakan menjadai 2 jenis yaitu cair dan padat. Limbah cair yang dihasilkan dari proses produksi diolah dengan menggunakan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Sistem pengolahan limbah cair berdasarkan unit operasinya dibedakan menjadi 3, yaitu secara fisik, kimia, dan biologi. Pengendapan biasanya dilakukan pada bak pengendap atau bak penjernih. Prinsip kerja bak pengendap hanya berdasarkan gaya berat, sehingga memerlukan waktu tinggal lebih dari 24 jam. Tugas : Mengendapkan padatan dari limbah 61

62 Jenis : Bak beton persegi panjang Jumlah : 5 unit Waktu tinggal : 2 hari Laju massa limbah = 71979,28 kg/jam Densitas limbah = 1003,21 kg/m 3 Laju massa limbah per unit = 14395,86 kg/jam Volume limbah = 688,79 m3 Asumsi overdesign tangki sebesar 20% Volume bak = 826,55 m 3. Direncanakan ukuran bak yaitu: Panjang = 2Lebar = 2tinggi, Maka ukuran bak yaitu : Panjang = 16,67 m Lebar = 8,33 m Tinggi = 8,33 m 62

63 BAB IX LOKASI DAN TATA LETAK PABRIK Pemilihan lokasi pabrik merupakan hal yang paling penting dan perlu dipertimbangkan. Pemilihan lokasi pabrik yang tidak tepat dapat berdampak buruk bagi keberlangsungan suatu produksi. Pemilihan lokasi pabrik didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan dari segi ekonomi, sosial, maupun hukum. Beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam memilih lokasi pabrik, antara lain :: 1. Ketersediaan bahan baku Pabrik sebaiknya ditempatkan di wilayah yang dekat dengan sumber bahan baku sehingga dapat mengurangi biaya transportasi bahan baku. Selain itu, lokasi pabrik sebaiknya berada di dekat pelabuhan untuk mempermudah transportasi bahan baku ataupun produk. Bahan baku industri pembuatan MCC berupa tandan kosong kelapa sawit, sehingga sebaiknya pabrik didirikan di wilayah yang dekat dengan perkebunan kelapa sawit.. 2. Pemasaran Microcrystalline cellulose merupakan bahan yang memiliki peran penting sehingga dibutuhkan oleh banyak industri sebagai bahan pembantu maupun bahan utama. Atas pertimbangan tersebut, sebaiknya pendirian pabrik MCC dilakukan di kawasan industri supaya pemasaran produk mudah. 3. Ketersediaan air dan energi Kebutuhan air dan energi untuk suatu pabrik tidak terbatas. Untuk itu, lokasi pabrik sebaiknya berada di kawasan yang dekat dengan sumber air dan sumber energi (listrik). Kebutuhan air di suatu pabrik digunakan untuk keperluan air pendingin, steam, serta utilitas lainnya. Ketersediaan air bisa didapatkan dari air laut, sungai, danau, dll. 4. Ketersediaan tenaga kerja Dalam mendirikan suatu pabrik, dibutuhkan pelaku yang dapat menjalankan pabrik tersebut dengan baik. Tenaga kerja yang dibutuhkan adalah tenaga kerja terdidik maupun tak terdidik. Pabrik sebaiknya 63

64 didirikan di wilayah yang mudah untuk mencari tenaga kerja terdidik maupun tak terdidik. 5. Kondisi geografis dan social Lokasi pabrik sebaiknya berada di wilayah yang jauh dari potensi bencana alam seperti gempa bumi, banjir, gunung meletus, dan lain-lain. Dukungan sosial dari masyarakat setempat dapat mendukung kestabilan suatu pabrik. Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut, maka pabrik MCC akan dibangun di Kalimantan barat dan letaknya berdekatan dengan pabrik Crude Palm Oil (CPO) di kawasan tersebut, salah satunya yaitu pabrik CPO milik PT smart, Tbk. Selain itu, kawasan tersebut memiliki lahan perkebunan kelapa sawit yang luas. Faktor-faktor yang mendukung pemilihan lokasi pabrik tersebut antara lain : 1. Ketersediaan bahan baku Pabrik didirikan di kawasan yang berdekatan dengan pabrik CPO salah satunya yaitu PT Smart, Tbk. PT Smart, Tbk merupakan pabrik CPO yang memanfaatkan kelapa sawit sebagai bahan baku. Limbah padat pabrik tersebut salah satunya berupa tandan kosong sawit. Limbah TKS ini merupakan bahan baku yang akan digunakan dalam industri pembuatan MCC. Lokasi pabrik berada di kawasan industry CPO sehingga bahan baku didapat dari beberapa pabrik CPO di Kalimantan Barat. Gambar 1 merupakan peta persebaran perkebunan kelapa sawit di wilayah Kalimantan barat. Gambar 4. Peta Persebaran Perkebunan Kelapa Sawit di Kalimantan Barat 64

BAB III PERANCANGAN PROSES

BAB III PERANCANGAN PROSES BAB III PERANCANGAN PROSES 3.1. Uraian Proses Proses pembuatan natrium nitrat dengan menggunakan bahan baku natrium klorida dan asam nitrat telah peroleh dari dengan cara studi pustaka dan melalui pertimbangan

Lebih terperinci

BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES

BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES digilib.uns.ac.id BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES 3.1. Spesifikasi Alat Utama 3.1.1 Mixer (NH 4 ) 2 SO 4 Kode : (M-01) : Tempat mencampurkan Ammonium Sulfate dengan air : Silinder vertical dengan head

Lebih terperinci

Prarancangan Pabrik Aluminium Oksida dari Bauksit dengan Proses Bayer Kapasitas Ton / Tahun BAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES

Prarancangan Pabrik Aluminium Oksida dari Bauksit dengan Proses Bayer Kapasitas Ton / Tahun BAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES 74 3.1. Size Reduction 1. Crusher 01 BAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES Kode : SR-01 : Mengecilkan ukuran partikel 50 mm menjadi 6,25 mm : Cone Crusher Nordberg HP 500 : 2 alat (m) : 2,73 Tinggi (m)

Lebih terperinci

Prarancangan Pabrik Polistirena dengan Proses Polimerisasi Suspensi Kapasitas Ton/Tahun BAB III SPESIFIKASI ALAT

Prarancangan Pabrik Polistirena dengan Proses Polimerisasi Suspensi Kapasitas Ton/Tahun BAB III SPESIFIKASI ALAT BAB III SPESIFIKASI ALAT 1. Tangki Penyimpanan Spesifikasi Tangki Stirena Tangki Air Tangki Asam Klorida Kode T-01 T-02 T-03 Menyimpan Menyimpan air Menyimpan bahan baku stirena monomer proses untuk 15

Lebih terperinci

BAB. V SPESIFIKASI PERALATAN

BAB. V SPESIFIKASI PERALATAN BAB. V SPESIFIKASI PERALATAN A. Peralatan Proses Peralatan proses pabrik Dekstrosa dengan kapasitas 60.000 ton/tahun terdiri dari: 1. Tangki Penyimpanan Manihot U. (ST-101) Tabel. 5.1 Spesifikasi Tangki

Lebih terperinci

II. DESKRIPSI PROSES

II. DESKRIPSI PROSES II. DESKRIPSI PROSES A. Jenis-Jenis Proses Proses pembuatan pulp adalah pemisahan lignin untuk memperoleh serat (selulosa) dari bahan berserat. Oleh karena itu selulosa harus bersih dari lignin supaya

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN PROSES

BAB III PERANCANGAN PROSES BAB III PERANCANGAN PROSES 3.1. Uraian Proses Reaksi pembentukan C8H4O3 (phthalic anhydride) adalah reaksi heterogen fase gas dengan katalis padat, dimana terjadi reaksi oksidasi C8H10 (o-xylene) oleh

Lebih terperinci

TUGAS PRA PERANCANGAN PABRIK BIODIESEL DARI DISTILAT ASAM LEMAK MINYAK SAWIT (DALMS) DENGAN PROSES ESTERIFIKASI KAPASITAS 100.

TUGAS PRA PERANCANGAN PABRIK BIODIESEL DARI DISTILAT ASAM LEMAK MINYAK SAWIT (DALMS) DENGAN PROSES ESTERIFIKASI KAPASITAS 100. EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA TUGAS PRA PERANCANGAN PABRIK BIODIESEL DARI DISTILAT ASAM LEMAK MINYAK SAWIT (DALMS) DENGAN PROSES ESTERIFIKASI KAPASITAS 100.000 TON/TAHUN Oleh: RUBEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Selulosa merupakan salah satu komoditi yang cukup banyak dibutuhkan di industri, seperti industri tekstil dan pulp. Serat selulosa ini juga sudah dapat dimanfaatkan

Lebih terperinci

BAB V SPESIFIKASI ALAT PROSES

BAB V SPESIFIKASI ALAT PROSES BAB V SPESIFIKASI ALAT PROSES A. Peralatan Proses 1. Reaktor ( R-201 ) : Mereaksikan 8964,13 kg/jam Asam adipat dengan 10446,49 kg/jam Amoniak menjadi 6303,2584 kg/jam Adiponitril. : Reaktor fixed bed

Lebih terperinci

Dosen Pembimbing Prof. Dr. Ir. Suprapto, DEA NIP INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER 2011

Dosen Pembimbing Prof. Dr. Ir. Suprapto, DEA NIP INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER 2011 PABRIK BIOETHANOL DARI LIMBAH TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT DENGAN PROSES FERMENTASI OLEH : ARTHANI ROSYIDA (2308 030 070) EVI ANGGRAINI (2308 030 078) Dosen Pembimbing Prof. Dr. Ir. Suprapto, DEA NIP. 19600624

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN PROSES

BAB III PERANCANGAN PROSES BAB III PERANCANGAN PROSES 3.1. URAIAN PROSES Pabrik asetanilida ini di produksi dengan kapasitas 27.500 ton/tahun dari bahan baku anilin dan asam asetat yang akan beroperasi selama 24 jam perhari dalam

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN PROSES. bahan baku Metanol dan Asam Laktat dapat dilakukan melalui tahap-tahap sebagai

BAB III PERANCANGAN PROSES. bahan baku Metanol dan Asam Laktat dapat dilakukan melalui tahap-tahap sebagai BAB III PERANCANGAN PROSES 3.1 Uraian Proses Proses pembuatan Metil Laktat dengan reaksi esterifikasi yang menggunakan bahan baku Metanol dan Asam Laktat dapat dilakukan melalui tahap-tahap sebagai berikut

Lebih terperinci

PRARANCANGAN PABRIK SIRUP MALTOSA BERBAHAN DASAR TAPIOKA KAPASITAS TON/TAHUN

PRARANCANGAN PABRIK SIRUP MALTOSA BERBAHAN DASAR TAPIOKA KAPASITAS TON/TAHUN 1 PRARANCANGAN PABRIK SIRUP MALTOSA BERBAHAN DASAR TAPIOKA KAPASITAS 25000 TON/TAHUN O l e h : Anita Hadi Saputri NIM. L2C 007 009 Ima Winaningsih NIM. L2C 007 050 JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK

Lebih terperinci

PABRIK PUPUK KALIUM SULFAT DENGAN PROSES DEKOMPOSISI KALSIUM SULFAT DAN KALIUM KLORIDA DENGAN MENGGUNAKAN KRISTALIZER SINGLE STAGE Disusun oleh :

PABRIK PUPUK KALIUM SULFAT DENGAN PROSES DEKOMPOSISI KALSIUM SULFAT DAN KALIUM KLORIDA DENGAN MENGGUNAKAN KRISTALIZER SINGLE STAGE Disusun oleh : SIDANG TUGAS AKHIR 2013 PABRIK PUPUK KALIUM SULFAT DENGAN PROSES DEKOMPOSISI KALSIUM SULFAT DAN KALIUM KLORIDA DENGAN MENGGUNAKAN KRISTALIZER SINGLE STAGE Disusun oleh : Evi Dwi Ertanti 2310 030 011 Fitria

Lebih terperinci

Perancangan Instalasi Unit Utilitas Kebutuhan Air pada Industri dengan Bahan Baku Air Sungai

Perancangan Instalasi Unit Utilitas Kebutuhan Air pada Industri dengan Bahan Baku Air Sungai Perancangan Instalasi Unit Utilitas Kebutuhan Air pada Industri dengan Bahan Baku Air Sungai Air yang digunakan meliputi : 1. Air pendingin, digunakan untuk mendinginkan alat penukar panas. 2. Air Proses,

Lebih terperinci

BAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES. : untuk menyerap NH3 dan CO2 oleh. : Menara bahan isian (packed tower) : Low alloy steel SA 204 grade C

BAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES. : untuk menyerap NH3 dan CO2 oleh. : Menara bahan isian (packed tower) : Low alloy steel SA 204 grade C BAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES 3.1. Absorber Kode : AB : untuk menyerap NH3 dan CO2 oleh H2O Material Kondisi Operasi : Menara bahan isian (packed tower) : Low alloy steel SA 204 grade C : T = 40

Lebih terperinci

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA TUGAS PRARANCANGAN PABRIK SIRUP MALTOSA BERBAHAN DASAR TAPIOKA KAPASITAS TON PER TAHUN

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA TUGAS PRARANCANGAN PABRIK SIRUP MALTOSA BERBAHAN DASAR TAPIOKA KAPASITAS TON PER TAHUN EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA TUGAS PRARANCANGAN PABRIK SIRUP MALTOSA BERBAHAN DASAR TAPIOKA KAPASITAS 30000 TON PER TAHUN Disusun Oleh : Gita Lokapuspita NIM L2C 008 049 Mirza Hayati

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN PROSES

BAB III PERANCANGAN PROSES BAB III PERANCANGAN PROSES 3.1. Uraian Proses Larutan benzene sebanyak 1.257,019 kg/jam pada kondisi 30 o C, 1 atm dari tangki penyimpan (T-01) dipompakan untuk dicampur dengan arus recycle dari menara

Lebih terperinci

BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES. Kode M-01 M-02 M-03 Fungsi Mencampur NaOH 98% dengan air menjadi larutan NaOH 15%

BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES. Kode M-01 M-02 M-03 Fungsi Mencampur NaOH 98% dengan air menjadi larutan NaOH 15% III.1 Spesifikasi Alat Utama BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES Alat-alat utama di pabrik ini meliputi mixer, reaktor, netralizer, evaporator, centrifuge, dekanter. Spesifikasi yang ditunjukkan adalah fungsi,

Lebih terperinci

PRARANCANGAN PABRIK UREA FORMALDEHID PROSES FORMOX KAPASITAS TON / TAHUN

PRARANCANGAN PABRIK UREA FORMALDEHID PROSES FORMOX KAPASITAS TON / TAHUN EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA PRARANCANGAN PABRIK UREA FORMALDEHID PROSES FORMOX KAPASITAS 44.000 TON / TAHUN MURTIHASTUTI Oleh: SHINTA NOOR RAHAYU L2C008084 L2C008104 JURUSAN TEKNIK

Lebih terperinci

Prarancangan Pabrik Polipropilen Proses El Paso Fase Liquid Bulk Kapasitas Ton/Tahun BAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES. Kode T-01 A/B T-05

Prarancangan Pabrik Polipropilen Proses El Paso Fase Liquid Bulk Kapasitas Ton/Tahun BAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES. Kode T-01 A/B T-05 51 BAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES 3.1 Tangki Penyimpanan Tabel 3.1 Spesifikasi Tangki T-01 A/B T-05 Menyimpan bahan Menyimpan propilen baku propilen selama purging selama 6 hari tiga hari Spherical

Lebih terperinci

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA PRARANCANGAN PABRIK ETIL ASETAT PROSES ESTERIFIKASI DENGAN KATALIS H 2 SO 4 KAPASITAS 18.000 TON/TAHUN Oleh : EKO AGUS PRASETYO 21030110151124 DIANA CATUR

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ubi Kayu BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada pra rancangan pabrik ini bahan baku yang digunakan adalah ubi kayu. Ubi kayu (Manihot Esculenta Crant) termasuk dalam kelas Eupharbiaceace, dapat ditanam pada

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tandan Kosong Kelapa Sawit Komoditas kelapa sawit memiliki berbagai macam kegunaan baik untuk industri pangan maupun non pangan/oleochemical serta produk samping/limbah. Limbah

Lebih terperinci

Pabrik Silika dari Fly Ash Batu Bara dengan Proses Presipitasi

Pabrik Silika dari Fly Ash Batu Bara dengan Proses Presipitasi Pabrik Silika dari Fly Ash Batu Bara dengan Proses Presipitasi Disusun oleh : Dina Febriarista 2310 030 015 Fixalis Oktafia 2310 030 085 Dosen Pembimbing : Ir. Imam Syafril, MT 19570819 198601 1 001 Pemanfaatan

Lebih terperinci

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA 1 EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA TUGAS PERANCANGAN PABRIK UREA FORMALDEHID DENGAN PROSES DBWESTERN KAPASITAS 16.000 TON/TAHUN Oleh : FAHRIYA PUSPITA SARI SHOFI MUKTIANA SARI NIM. L2C007042

Lebih terperinci

BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES

BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES 47 BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES 3.1. Alat Utama Tabel 3.1 Spesifikasi Reaktor Kode R-01 Mereaksikan asam oleat dan n-butanol menjadi n-butil Oleat dengan katalis asam sulfat Reaktor alir tangki berpengaduk

Lebih terperinci

suhu 190 C dan tekanan 12,39 atm. Hasil dari steam exploison-0\ diumpankan

suhu 190 C dan tekanan 12,39 atm. Hasil dari steam exploison-0\ diumpankan BAB III PERANCANGAN PROSES 3.1 Uraian Proses Tahap pertama proses yaitu bahan Jerami yang di masukkan kedalam Silo-0\ (SL-01) dengan menggunakan screw conveyor-0\ (SC-01) kemudian diumpankan ke Ball Mill

Lebih terperinci

V. SPESIFIKASI PERALATAN. Spesifikasi peralatan yang digunakan pada proses pembuatan Precipitated Calcium

V. SPESIFIKASI PERALATAN. Spesifikasi peralatan yang digunakan pada proses pembuatan Precipitated Calcium V. SPESIFIKASI PERALATAN Spesifikasi peralatan yang digunakan pada proses pembuatan Precipitated Calcium Carbonate ( PCC ) adalah sebagai berikut : A. Peralatan Proses 1. Storage ( ST-101) : Menampung

Lebih terperinci

Prarancangan Pabrik Asam Stearat dari Minyak Kelapa Sawit Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Asam Stearat dari Minyak Kelapa Sawit Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Kelapa sawit merupakan salah satu komoditas utama yang dikembangkan di Indonesia. Dewasa ini, perkebunan kelapa sawit semakin meluas. Hal ini dikarenakan kelapa sawit dapat meningkatkan

Lebih terperinci

V. SPESIFIKASI PERALATAN. Peralatan proses Pabrik Kalsium Klorida dengan kapasitas ton/tahun. Tabel 5.1. Tangki Penyimpanan HCl (B-01)

V. SPESIFIKASI PERALATAN. Peralatan proses Pabrik Kalsium Klorida dengan kapasitas ton/tahun. Tabel 5.1. Tangki Penyimpanan HCl (B-01) V. SPESIFIKASI PERALATAN A. Peralatan Proses Peralatan proses Pabrik Kalsium Klorida dengan kapasitas 20.000 ton/tahun terdiri dari : 1. Tangki Penyimpanan HCl (B-01) Tabel 5.1. Tangki Penyimpanan HCl

Lebih terperinci

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PRAPERANCANGAN PABRIK KIMIA PRAPERANCANGAN PABRIK ETILEN GLIKOL DENGAN KAPASITAS TON/TAHUN. Oleh :

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PRAPERANCANGAN PABRIK KIMIA PRAPERANCANGAN PABRIK ETILEN GLIKOL DENGAN KAPASITAS TON/TAHUN. Oleh : EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PRAPERANCANGAN PABRIK KIMIA PRAPERANCANGAN PABRIK ETILEN GLIKOL DENGAN KAPASITAS 80.000 TON/TAHUN Oleh : JD Ryan Christy S Louis Adi Wiguno L2C008065 L2C008070 JURUSAN TEKNIK KIMIA

Lebih terperinci

PRARANCANGAN PABRIK AMMONIUM NITRAT PROSES STENGEL KAPASITAS TON / TAHUN

PRARANCANGAN PABRIK AMMONIUM NITRAT PROSES STENGEL KAPASITAS TON / TAHUN EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA PRARANCANGAN PABRIK AMMONIUM NITRAT PROSES STENGEL KAPASITAS 60.000 TON / TAHUN MAULIDA ZAKIA TRISNA CENINGSIH Oleh: L2C008079 L2C008110 JURUSAN TEKNIK

Lebih terperinci

PABRIK PULP DARI LIMBAH PADAT INDUSTRI AGAR-AGAR DENGAN PROSES SODA

PABRIK PULP DARI LIMBAH PADAT INDUSTRI AGAR-AGAR DENGAN PROSES SODA PABRIK PULP DARI LIMBAH PADAT INDUSTRI AGAR-AGAR DENGAN PROSES SODA Nama Mahasiswa : 1. Denti Bulan Trisna (2310 030 001) 2. Nunki Fathurrozi (2310 030 083) Dosen Pembimbing : Ir. Imam Syafril, MT NIP.

Lebih terperinci

TUGAS PERANCANGAN PABRIK FORMALDEHID PROSES HALDOR TOPSOE KAPASITAS TON / TAHUN

TUGAS PERANCANGAN PABRIK FORMALDEHID PROSES HALDOR TOPSOE KAPASITAS TON / TAHUN XECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA TUGAS PERANCANGAN PABRIK FORMALDEHID PROSES HALDOR TOPSOE KAPASITAS 100.000 TON / TAHUN Oleh: Dewi Riana Sari 21030110151042 Anggun Pangesti P. P. 21030110151114

Lebih terperinci

PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES

PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES 10 II. PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES Usaha produksi dalam Pabrik Kimia membutuhkan berbagai sistem proses dan sistem pemroses yang dirangkai dalam suatu sistem proses produksi yang disebut Teknologi proses.

Lebih terperinci

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA PERANCANGAN PABRIK AMMONIUM CHLORIDE PROSES AMMONIUM SULFAT-SODIUM CHLORIDE KAPASITAS PRODUKSI 35. TON/TAHUN Oleh : Agnes Ayunda N.U. NIM. L2C819 Heru Cahyana

Lebih terperinci

BAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES

BAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES 34 BAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES 3.1. Tangki Tangki Bahan Baku (T-01) Tangki Produk (T-02) Menyimpan kebutuhan Menyimpan Produk Isobutylene selama 30 hari. Methacrolein selama 15 hari. Spherical

Lebih terperinci

V. SPESIFIKASI ALAT. Adapun spesifikasi slat untuk Pabrik Sirup Maltosa dengan kapasitas

V. SPESIFIKASI ALAT. Adapun spesifikasi slat untuk Pabrik Sirup Maltosa dengan kapasitas V. SPESIFIKASI ALAT Adapun spesifikasi slat untuk Pabrik Sirup Maltosa dengan kapasitas 50.000 ton/tahun adalah sebagai berikut: A. Alat Proses 1. Cassava Storage (CS-101) Tabel 5.1. Spesifikasi Cassava

Lebih terperinci

TUGAS PRA PERANCANGAN PABRIK KIMIA

TUGAS PRA PERANCANGAN PABRIK KIMIA TUGAS PRA PERANCANGAN PABRIK KIMIA TUGAS PRA PERANCANGAN PABRIK FORMALDEHID KAPASITAS 70.000 TON/TAHUN Oleh : DANY EKA PARASETIA 21030110151063 RITANINGSIH 21030110151074 JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS

Lebih terperinci

dengan Proses Hidrolisa Enzim Disusun oleh :

dengan Proses Hidrolisa Enzim Disusun oleh : Pabrik Sirup Fruktosa dari Tepung Tapioka dengan Proses Hidrolisa Enzim Disusun oleh : Dian Agustin Putri Utami 2309 030 034 Dosen Pembimbing : Niendya Zulvira Tiara Sari 2309 030 072 Prof. Dr. Ir. Danawati

Lebih terperinci

BAB II DISKRIPSI PROSES

BAB II DISKRIPSI PROSES 14 BAB II DISKRIPSI PROSES 2.1. Spesifikasi Bahan Baku dan Produk 2.1.1. Spesifikasi bahan baku a. CPO (Minyak Sawit) Untuk membuat biodiesel dengan kualitas baik, maka bahan baku utama trigliserida yang

Lebih terperinci

Prarancangan Pabrik Metil Salisilat dari Metanol dan Asam Salisilat Kapasitas Ton/Tahun BAB III SPESIFIKASI ALAT. Kode T-01 T-02 T-03

Prarancangan Pabrik Metil Salisilat dari Metanol dan Asam Salisilat Kapasitas Ton/Tahun BAB III SPESIFIKASI ALAT. Kode T-01 T-02 T-03 BAB III SPESIFIKASI ALAT 1. Tangki Penyimpanan Spesifikasi Tangki Metanol Tangki Asam Tangki Metil Sulfat Salisilat Kode T-01 T-02 T-03 Menyimpan Menyimpan asam Menyimpan metil metanol untuk 15 sulfat

Lebih terperinci

V. SPESIFIKASI PERALATAN

V. SPESIFIKASI PERALATAN V. SPESIFIKASI PERALATAN A. Peralatan Proses Peralatan proses pabrik Trimetiletilen dengan kapasitas 35.000 ton/tahun terdiri dari: 1. Tangki Penyimpanan Metilbuten (ST-101) Tabel 5.1 Spesifikasi Tangki

Lebih terperinci

BAB III SPESIFIKASI ALAT

BAB III SPESIFIKASI ALAT digilib.uns.ac.id 47 BAB III PROSES 3.1. Alat Utama Tabel 3.1 Spesifikasi Reaktor Kode R-01 Mereaksikan asam oleat dan n-butanol menjadi n-butil Oleat dengan katalis asam sulfat Reaktor alir tangki berpengaduk

Lebih terperinci

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PRA RANCANGAN PABRIK KIMIA

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PRA RANCANGAN PABRIK KIMIA EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PRA RANCANGAN PABRIK KIMIA TUGAS PRA RANCANGAN PABRIK BIODIESEL DARI MINYAK BIJI KARET KAPASITAS 34.000 TON/TAHUN DENGAN PROSES TRANSESTERIFIKASI O l e h : Agustina Leokristi R

Lebih terperinci

TUGAS PERANCANGAN PABRIK METHANOL DARI GAS ALAM DENGAN PROSES LURGI KAPASITAS TON PER TAHUN

TUGAS PERANCANGAN PABRIK METHANOL DARI GAS ALAM DENGAN PROSES LURGI KAPASITAS TON PER TAHUN EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA TUGAS PERANCANGAN PABRIK METHANOL DARI GAS ALAM DENGAN PROSES LURGI KAPASITAS 230000 TON PER TAHUN Oleh: ISNANI SA DIYAH L2C 008 064 MUHAMAD ZAINUDIN L2C

Lebih terperinci

PENENTUAN TEMPERATUR TERHADAP KEMURNIAN SELULOSA BATANG SAWIT MENGGUNAKAN EKSTRAK ABU TKS

PENENTUAN TEMPERATUR TERHADAP KEMURNIAN SELULOSA BATANG SAWIT MENGGUNAKAN EKSTRAK ABU TKS PENENTUAN TEMPERATUR TERHADAP KEMURNIAN SELULOSA BATANG SAWIT MENGGUNAKAN EKSTRAK ABU TKS Padil, Silvia Asri, dan Yelmida Aziz Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik Universitas Riau, 28293 Email : fadilpps@yahoo.com

Lebih terperinci

Prarancangan Pabrik Kimia Propilena Oksida dengan proses Hydroperoxide Kapasitas ton/tahun BAB III

Prarancangan Pabrik Kimia Propilena Oksida dengan proses Hydroperoxide Kapasitas ton/tahun BAB III BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES Spesifikasi alat proses utama terdiri dari reaktor gelembung, menara distilasi, reaktor batch, flash drum-01, adsorber, dan flash drum-02. Reaktor gelembung berfungsi untuk

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN PROSES

BAB III PERANCANGAN PROSES BAB III PERANCANGAN PROSES 3.1 Uraian Proses 3.1.1 Persiapan Bahan Baku Proses pembuatan Acrylonitrile menggunakan bahan baku Ethylene Cyanohidrin dengan katalis alumina. Ethylene Cyanohidrin pada T-01

Lebih terperinci

Neraca Panas Heater II

Neraca Panas Heater II Neraca Panas Heater II aliran 15 t 1 = 50 C Heater II T 2 = 130 C steam T 1 = 130 C aliran 16 t 2 = 60 C 29 Komponen masuk H (kcal) Komponen keluar H (kcal) Aliran 16: Aliran 18: FFA: Metil ester asam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kegunaan Produk Kuprisulfatpentahidrat Kegunaan kupri sulfat pentahidrat sangat bervariasi untuk industri. Adapun kegunaannya antara lain : - Sebagai bahan pembantu fungisida

Lebih terperinci

V. SPESIFIKASI PERALATAN. Spesifikasi peralatan yang digunakan pada proses pembuatan Precipitated. produksi selama 7 hari

V. SPESIFIKASI PERALATAN. Spesifikasi peralatan yang digunakan pada proses pembuatan Precipitated. produksi selama 7 hari V. SPESIFIKASI PERALATAN Spesifikasi peralatan yang digunakan pada proses pembuatan Precipitated Calcium Carbonate ( PCC ) adalah sebagai berikut: A. Peralatan Proses 1. Raw Material Storage (SS-101) :

Lebih terperinci

BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES

BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES Alat proses pabrik isopropil alkohol terdiri dari tangki penyimpanan produk, reaktor, separator, menara distilasi, serta beberapa alat pendukung seperti kompresor, heat

Lebih terperinci

PRARANCANGAN PABRIK FORMALDEHID MENGGUNAKAN METAL OXIDE CATALYST PROCESS KAPASITAS TON/TAHUN

PRARANCANGAN PABRIK FORMALDEHID MENGGUNAKAN METAL OXIDE CATALYST PROCESS KAPASITAS TON/TAHUN EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA PRARANCANGAN PABRIK FORMALDEHID MENGGUNAKAN METAL OXIDE CATALYST PROCESS KAPASITAS 50.000 TON/TAHUN Oleh: ROIKHATUS SOLIKHAH L2C 008 099 TRI NUGROHO L2C

Lebih terperinci

PABRIK BIO-OIL DARI JERAMI PADI DENGAN PROSES PIROLISIS CEPAT TEKNOLOGI DYNAMOTIVE. Meiga Setyo Winanti Damas Masfuchah H.

PABRIK BIO-OIL DARI JERAMI PADI DENGAN PROSES PIROLISIS CEPAT TEKNOLOGI DYNAMOTIVE. Meiga Setyo Winanti Damas Masfuchah H. PABRIK BIO-OIL DARI JERAMI PADI DENGAN PROSES PIROLISIS CEPAT TEKNOLOGI DYNAMOTIVE Meiga Setyo Winanti 2308 030 09 Damas Masfuchah H. 2308 030 08 LATAR BELAKANG Cadangan Minyak Bumi di Indonesia semakin

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Jenis Pupuk Pupuk merupakan unsur hara tanaman yang sangat diperlukan oleh tanaman dalam proses produksi. Ada beberapa 2 jenis pupuk, yaitu 1. Pupuk organik yaitu

Lebih terperinci

SiO2. Pabrik Silika dari Abu Ampas Tebu Dengan Proses Presipitasi. Dosen Pembimbing: Prof. Dr. Ir. Suprapto, DEA

SiO2. Pabrik Silika dari Abu Ampas Tebu Dengan Proses Presipitasi. Dosen Pembimbing: Prof. Dr. Ir. Suprapto, DEA Pabrik Silika dari Abu Ampas Tebu Dengan Proses Presipitasi SiO2 Dosen Pembimbing: Prof. Dr. Ir. Suprapto, DEA 1. Akhadiyah Nur F. 2311 030 045 2. Elly Yonara 2311 030 067 Latar Belakang Kandungan Silika

Lebih terperinci

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PRAPERANCANGAN PABRIK KIMIA

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PRAPERANCANGAN PABRIK KIMIA EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PRAPERANCANGAN PABRIK KIMIA PRAPERANCANGAN PABRIK BIOETANOL BERBAHAN BAKU NIRA BATANG SORGUM DENGAN KAPASITAS 50.000 KL/TAHUN Oleh : Galih Prihasetya Hermawan Hendrawan Laksono

Lebih terperinci

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA PRA-RANCANGAN PABRIK MODIFIED TAPIOCA STARCH DENGAN PROSES ASETILASI KAPASITAS 10.000 TON/TAHUN O l e h : Bhagus Alfiyan Ni Wayan Santi Dewi NIM. L2C008023

Lebih terperinci

PRA RANCANGAN PABRIK UREA FORMALDEHIDPROSES D. B WESTERN KAPASITAS TON/TAHUN

PRA RANCANGAN PABRIK UREA FORMALDEHIDPROSES D. B WESTERN KAPASITAS TON/TAHUN PRA RANCANGAN PABRIK UREA FORMALDEHIDPROSES D. B WESTERN KAPASITAS 19.000 TON/TAHUN Di susun Oleh: Agung Nur Hananto Putro L2C6 06 002 Moch. Radhitya Sabeth Taufan L2C6 06 030 Zulfahmi L2C6 06 051 JURUSAN

Lebih terperinci

PABRIK SILIKA DARI ABU SEKAM PADI DENGAN PROSES PRESIPITASI

PABRIK SILIKA DARI ABU SEKAM PADI DENGAN PROSES PRESIPITASI SEMINAR TA 2012 PABRIK SILIKA DARI ABU SEKAM PADI DENGAN PROSES PRESIPITASI Merlyn Werdi L.R. NRP. 2309 030 001 Disusun Oleh : Dosen Pembimbing : Insani Cahyaningrum NRP. 2309 030 029 Ir. Sri Murwanti,

Lebih terperinci

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA TUGAS PERANCANGAN PABRIK AMONIUM NITRAT DENGAN PROSES UHDE Oleh : Tika Pratiwi Lis Pudiastuti NIM NIM Y. Saptiana Oktari NIM L2C0 06 112 Zulfatus Saadah

Lebih terperinci

Pabrik Sirup Glukosa dari Tepung Tapioka dengan Proses Hidrolisis Enzim

Pabrik Sirup Glukosa dari Tepung Tapioka dengan Proses Hidrolisis Enzim Pabrik Sirup Glukosa dari Tepung Tapioka dengan Proses Hidrolisis Enzim disusun oleh : Rizky Destya R 2309 030 008 Vivi Dwie Suaidah 2309 030 082 Pembimbing : Ir.Agung Subyakto, M.S. D3 TEKNIK KIMIA FAKULTAS

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Kata Pengantar. Daftar Isi. Intisari. BAB I. Pengantar 1. I. Latar Belakang 1 II. Tinjauan Pustaka 3. BAB II.

DAFTAR ISI. Kata Pengantar. Daftar Isi. Intisari. BAB I. Pengantar 1. I. Latar Belakang 1 II. Tinjauan Pustaka 3. BAB II. Prarancangan Pabrik Sodium Karboksimetil Selulosa Kapasitas 8.000 ton/tahun DAFTAR ISI Halaman judul Lembar pengesahan Lembar pernyataan Kata Pengantar Daftar Isi Intisari i iii iv BAB I. Pengantar 1 I.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. industri minyak bumi serta sebagai senyawa intermediet pada pembuatan bahan

I. PENDAHULUAN. industri minyak bumi serta sebagai senyawa intermediet pada pembuatan bahan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Furfural merupakan salah satu senyawa kimia yang memiliki banyak manfaat, yaitu sebagai pelarut dalam memisahkan senyawa jenuh dan tidak jenuh pada industri minyak bumi

Lebih terperinci

II. PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES. dalam alkohol (Faith and Keyes,1957).

II. PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES. dalam alkohol (Faith and Keyes,1957). II. PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES A. Jenis-Jenis Proses Aluminium sulfat atau yang lebih dikenal dengan tawas merupakan salah satu bahan kimia yang sangat diperlukan baik dalam industri pengolahan air. Alum

Lebih terperinci

Pabrik Alumunium Sulfat dari Bauksit Dengan Modifikasi Proses Bayer dan Giulini

Pabrik Alumunium Sulfat dari Bauksit Dengan Modifikasi Proses Bayer dan Giulini Pabrik Alumunium Sulfat dari Bauksit Dengan Modifikasi Proses Bayer dan Giulini Dosen Pembimbing : Ir. Elly Agustiani, M.Eng NIP. 19580819 198503 2 003 Oleh Ricco Aditya S. W (2310 030 044) Rieska Foni

Lebih terperinci

V. SPESIFIKASI PERALATAN

V. SPESIFIKASI PERALATAN V. SPESIFIKASI PERALATAN A. Peralatan Proses Peralatan proses Pabrik Tricresyl Phosphate dengan kapasitas 25.000 ton/tahun terdiri dari : 1. Tangki Penyimpanan Phosphorus Oxychloride (ST-101) Tabel. 5.1

Lebih terperinci

TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA

TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA PRA-RANCANGAN PABRIK ASAM ASETAT KAPASITAS 70.000 TON/TH Oleh : BAMBANG AGUNG PURWOKO 21030110151043 WIDA RAHMAWATI 21030110151072 JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April sampai September 2015 dengan

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April sampai September 2015 dengan III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April sampai September 2015 dengan tahapan isolasi selulosa dan sintesis CMC di Laboratorium Kimia Organik

Lebih terperinci

atm dengan menggunakan steam dengan suhu K sebagai pemanas.

atm dengan menggunakan steam dengan suhu K sebagai pemanas. Pra (Rancangan PabrikjEthanoldan Ethylene danflir ' BAB III PERANCANGAN PROSES 3.1 Uraian Proses 3.1.1 Langkah proses Pada proses pembuatan etanol dari etilen yang merupakan proses hidrasi etilen fase

Lebih terperinci

Prarancangan Pabrik Metil Salisilat dari Metanol dan Asam Salisilat Kapasitas Ton/Tahun BAB II DESKRIPSI PROSES. : jernih, tidak berwarna

Prarancangan Pabrik Metil Salisilat dari Metanol dan Asam Salisilat Kapasitas Ton/Tahun BAB II DESKRIPSI PROSES. : jernih, tidak berwarna BAB II DESKRIPSI PROSES 1. Spesifikasi Bahan Baku dan Produk 1.1. Spesifikasi Bahan Baku a. Metanol (www.kaltimmethanol.com) Fase (25 o C, 1 atm) : cair Warna : jernih, tidak berwarna Densitas (25 o C)

Lebih terperinci

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS MATA KULIAH PRA PERANCANGAN PABRIK KIMIA

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS MATA KULIAH PRA PERANCANGAN PABRIK KIMIA EXECUTIVE SUMMARY TUGAS MATA KULIAH PRA PERANCANGAN PABRIK KIMIA TUGAS PRA PERANCANGAN PABRIK BIODIESEL DARI MINYAK NYAMPLUNG PROSES ESTERIFIKASI DAN TRANSESTERIFIKASI KAPASITAS 400.000 TON/TAHUN Oleh:

Lebih terperinci

PABRIK ASAM OKSALAT DARI TONGKOL JAGUNG DENGAN PROSES PELEBURAN ALKALI

PABRIK ASAM OKSALAT DARI TONGKOL JAGUNG DENGAN PROSES PELEBURAN ALKALI SIDANG TUGAS AKHIR 2012 PABRIK ASAM OKSALAT DARI TONGKOL JAGUNG DENGAN PROSES PELEBURAN ALKALI Disusun oleh : Lilik Ismaliyah 2309 030 053 Fahima Tsaqofatul Islamiyah 2309 030 081 Dosen Pembimbing : Ir.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Trinatrium Fosfat Trinatrium fosfat adalah agen pembersih, makanan aditif, dan penghilang noda. Trinatrium fosfat berwarna putih berbentuk butiran atau kristal padat dan sangat

Lebih terperinci

BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES

BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES digilib.uns.ac.id BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES 3.1. Alat Utama 3.1.1. Reaktor Kode : R : sebagai tempat berlangsungnya reaksi esterifikasi antara terephthalic acid dan metanol menjadi dimethyl terephthalate.

Lebih terperinci

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA TUGAS PERANCANGAN PABRIK MELAMIN PROSES BASF KAPASITAS 60.000 TON/TAHUN OLEH : DEVI OKTAVIA NIM : L2C 008 029 HANIFAH RAHIM NIM : L2C 008 053 JURUSAN TEKNIK

Lebih terperinci

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA TUGAS PERANCANGAN PABRIK MALTODEXTRIN DARI PATI TAPIOKA MENGGUNAKAN ENZIM α-amilase DENGAN KAPASITAS 100.000 TON/TAHUN O l e h : Adi Prasetyo Eliza Putra

Lebih terperinci

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA PRA-RANCANGAN PABRIK WONOCAF DENGAN BAHAN BAKU UBI KAYU

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA PRA-RANCANGAN PABRIK WONOCAF DENGAN BAHAN BAKU UBI KAYU EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA PRA-RANCANGAN PABRIK WONOCAF DENGAN BAHAN BAKU UBI KAYU Oleh: ANGGRA WIDHI W NIM: 21030110151110 ARI EKO PRASETYO NIM: 21030110151116 JURUSAN TEKNIK KIMIA

Lebih terperinci

Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Ir. Suprapto, DEA

Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Ir. Suprapto, DEA PABRIK CARBOXYMETHYL CELLULOSE (CMC) DARI ECENG GONDOK DENGAN PROSES DELIGNIFIKASI SODA Oleh : Dian Aprilia Ratnasari (2311 030 002) Fiona Rossi Ramadhani (2311 030 056) Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Ir.

Lebih terperinci

II. DESKRIPSI PROSES. Precipitated Calcium Carbonate (PCC) dapat dihasilkan melalui beberapa

II. DESKRIPSI PROSES. Precipitated Calcium Carbonate (PCC) dapat dihasilkan melalui beberapa II. DESKRIPSI PROSES A. Macam - Macam Proses Precipitated Calcium Carbonate (PCC) dapat dihasilkan melalui beberapa proses sebagai berikut: 1. Proses Calcium Chloride-Sodium Carbonate Double Decomposition

Lebih terperinci

PRA RANCANGAN PABRIK PEMBUATAN TANIN DARI KULIT BUAH KAKAO DENGAN KAPASITAS TON/TAHUN

PRA RANCANGAN PABRIK PEMBUATAN TANIN DARI KULIT BUAH KAKAO DENGAN KAPASITAS TON/TAHUN PRA RANCANGAN PABRIK PEMBUATAN TANIN DARI KULIT BUAH KAKAO DENGAN KAPASITAS 2.000 TON/TAHUN TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Ujian Sidang Sarjana Teknik Kimia DISUSUN OLEH Nimrod Sitorus

Lebih terperinci

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA PRA RANCANGAN PABRIK AMMONIUM NITRAT KAPASITAS 180.000 TON/TAHUN Oleh: Nurmeilia Rahmaniar Heni Sofiana NIM.21030110151073 NIM.21030110151130 JURUSAN TEKNIK

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Asam Palmitat Asam palmitat adalah asam lemak jenuh rantai panjang yang terdapat dalam bentuk trigliserida pada minyak nabati maupun minyak hewani disamping juga asam lemak

Lebih terperinci

PRARANCANGAN PABRIK FORMALDEHID PROSES FORMOX KAPASITAS TON / TAHUN

PRARANCANGAN PABRIK FORMALDEHID PROSES FORMOX KAPASITAS TON / TAHUN EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA PRARANCANGAN PABRIK FORMALDEHID PROSES FORMOX KAPASITAS 70.000 TON / TAHUN JESSICA DIMA F. M. Oleh: RISA DEVINA MANAO L2C008066 L2C008095 JURUSAN TEKNIK

Lebih terperinci

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA PRA-RANCANGAN PABRIK TEPUNG GATOT KAPASITAS 10.000 TON/TAHUN O l e h : NURHUA KUMALA SARI YUSUF GUNAWAN L2C008141 L2C008155 JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS

Lebih terperinci

Prarancangan Pabrik Amonium Klorida dengan Proses Amonium Sulfat - Natrium Klorida Kapasitas Ton/ Tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Amonium Klorida dengan Proses Amonium Sulfat - Natrium Klorida Kapasitas Ton/ Tahun BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendirian Pabrik Perkembangan industri kimia tiap tahunnya mengalami peningkatan yang begitu cepat dan mempunyai dampak terhadap tumbuhnya berbagai industri yang terkait.

Lebih terperinci

NAMA : CRISTOPEL L TOBING NIM : UNIVERSITAS SUMATERA UTARA. Universitas Sumatera Utara

NAMA : CRISTOPEL L TOBING NIM : UNIVERSITAS SUMATERA UTARA. Universitas Sumatera Utara BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Trinatrium Fosfat Trinatrium fosfat adalah agen pembersih, makanan aditif, dan penghilang noda. Trinatrium fosfat berwarna putih berbentuk butiran atau kristal padat dan sangat

Lebih terperinci

V. SPESIFIKASI PERALATAN

V. SPESIFIKASI PERALATAN V. SPESIFIKASI PERALATAN A. Peralatan Proses Peralatan proses pabrik Pulp Unbleached dengan kapasitas 30.000 ton/tahun terdiri dari : 1. Tangki Penyimpanan Etanol ( TP 101 ) : Menampung etanol untuk keperluan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Jagung (Zea mays) Menurut Effendi S (1991), jagung (Zea mays) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting selain padi dan gandum. Kedudukan tanaman ini menurut

Lebih terperinci

Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendirian Pabrik Indonesia merupakan suatu negara yang sangat subur dan kaya akan hasil pertanian serta perikanannya, selain hal tersebut Indonesia memiliki aset

Lebih terperinci

BAB III SPESIFIKASI ALAT

BAB III SPESIFIKASI ALAT BAB III SPESIFIKASI ALAT III.1. Spesifikasi Alat Utama III.1.1 Reaktor : R-01 : Fixed Bed Multitube : Mereaksikan methanol menjadi dimethyl ether dengan proses dehidrasi Bahan konstruksi : Carbon steel

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PABRIK SIRUP GLUKOSA DARI BEKATUL DENGAN PROSES HIDROLISA ENZIM. 1. Aristia Anggraeni S.

TUGAS AKHIR PABRIK SIRUP GLUKOSA DARI BEKATUL DENGAN PROSES HIDROLISA ENZIM. 1. Aristia Anggraeni S. TUGAS AKHIR PABRIK SIRUP GLUKOSA DARI BEKATUL DENGAN PROSES HIDROLISA ENZIM Oleh : 1. Aristia Anggraeni S. 2. Aulia Kartika D. 2310030017 2310030037 Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Ir. Danawati HP. M.Pd.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemakaian batubara sebagai sumber energi telah menjadi salah satu pilihan di Indonesia sejak harga bahan bakar minyak (BBM) berfluktuasi dan cenderung semakin mahal.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perak Nitrat Perak nitrat merupakan senyawa anorganik tidak berwarna, tidak berbau, kristal transparan dengan rumus kimia AgNO 3 dan mudah larut dalam alkohol, aseton dan air.

Lebih terperinci

V. SPESIFIKASI PERALATAN

V. SPESIFIKASI PERALATAN V. SPESIFIKASI PERALATAN A. Peralatan Proses Peralatan proses pabrik Monobasic Potassium Phosphate dengan kapasitas 20.000 ton/tahun terdiri dari: 1. Tangki penyimpanan Asam fosfat (ST-101) Tabel 5. 1.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. meningkat dari tahun ke tahun. Menurut data yang diperoleh dari Kementerian

I. PENDAHULUAN. meningkat dari tahun ke tahun. Menurut data yang diperoleh dari Kementerian I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Masalah Kertas merupakan salah satu kebutuhan yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan yang dilakukan manusia. Hal ini ditunjukan dari tingkat konsumsinya yang makin

Lebih terperinci

Prarancangan Pabrik Sodium Silikat Dari Natrium Hidroksida Dan Pasir Silika Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Sodium Silikat Dari Natrium Hidroksida Dan Pasir Silika Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1 1.1. Latar Belakang Pendirian Pabrik Sampai saat ini situasi perekonomian di Indonesia belum mengalami kemajuan yang berarti akibat krisis yang berkepanjangan, hal ini berdampak pada

Lebih terperinci