LAPORAN PERKEMBANGAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN PERKEMBANGAN"

Transkripsi

1 LAPORAN PERKEMBANGAN IMPLEMENTASI KEGIATAN KONSULTAN PROYEK CCDP-IFAD DR. JAMES D. ADAM,SE.MBA KONSULTAN PEMASARAN DAN VALUE CHAIN KOTA KUPANG 5 DESEMBER 2013 LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN PEMASARAN DAN RANTAI PASOK Page 1 of 19

2 1. SITUASI ANALISIS Kota Kupang memiliki 6 Kecamatan dan mempunyai 51 Kelurahan. Kota Kupang adalah salah satu dari 13 Kabupaten/Kota yang menjadi sasaran program CCD IFAD dalam upaya pemberdayaan masyarakat pesisir dengan pendekatan: a).pemberdayaan masyarakat; b).pengembangan strategi berbasis mekanisme pasar; c).fokus kepada masyarakat miskin yang marginal namum mempunyai potensi yang aktif untuk mengembangkan dirinya; d). Replikasi keberhasilan dan peningkatan volume kegiatan kedesa-desa/kelurahan lain. Realitas menunjukan bahwa kondisi sosial budaya dan tingkat kesejahteraan masyarakat yang masih perlu mendapat perhatian sebab masih banyak masyarakat berpendapatan rendah. Melalui program CCD IFAD telah ditetapkan 9 Desa/Kelurahan yang akan menjadi sasaran pelaksanaan kegiatan program ini yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dan menurunkan tingkat kemiskinan. Kota Kupang yang berada pada sepanjang wilayah Taman Wisata Alam Laut Teluk Kupang dengan sumberdaya perikanan yang cukup tersedia seperti ikan, terumbu karang, lamun maupun mangrove. Keberadaan 9 Desa/Kelurahan yang terpilih tersebut antara lain: 1. Kecamatan Alak: Kelurahan Alak, Nun Baun Sabu, Nun Baun Delha, Namosain, dan Nunhila. 2. Kecamatan Kota Lama: Kelurahan Fatubesi, dan Airmata. 3. Kecamatan Kelapa Lima: Kelurahan Lasiana, dan Oesapa Barat. Agar bisa mengetahui letak geografi lokasi program CCD IFAD di Kota Kupang maka Peta Kota Kupang dibawah ini dapat memberikan sedikit gambaran tentang lokasi tersebut. LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN PEMASARAN DAN RANTAI PASOK Page 2 of 19

3 Gambar 1. Peta Kota Kupang Dalam implementasi program CCD IFAD dalam setiap lokasi proyek dilakukan pembentukan kelompok masyarakat yang terdiri dari: 1. Kelompok usaha pengolahan hasil perikanan. 2. Kelompok usaha penangkapan ikan. 3. Kelompok usaha pemasaran ikan. 4. Kelompok Infrastruktur. 5. Kelompok Pengelolaan Sumberdaya. Pelaksanaan kegiatan CCD IFAD Kota Kupang Tahun 2013 terfokus antara lain pada: 1. Pembentukan layanan fasilitator (TPD/Penyuluh) 2. Sosialisasi desa (6 kelurahan ) 3. Pertemuan desa (3 kelurahan ) 4. Pelatihan dan peniingkatan kapasitas pokmas (3 kelurahan ) 5. Inventory sumberdaya pesisir berbasis masyarakat (9 kelurahan) 6. Pembangunan pondok informasi (3 kelurahan) 7. Pembentukan dan pelatihan co-management group 8. Persiapan detailed village coastal marine co-management plans(3 kelurahan) 9. Fasilitasi P3MP 10. Penyusunan dan pelatihan sistem monitoring sumberdaya pesisir 11. Penyaluran dana BLM bagi kelompok usaha dan infrastruktur (3 kelurahan) 12. Pelatihan market awareness (9 kelurahan) 13. Pelatihan alternatif income generating dan jaringan pemasaran (9 kelurahan) 14. Inventory sumberdaya pesisir berbasis masyarakat (9 kelurahan) 15. Pertemuan tim teknis (4 kali) 16. Kegiatan penunjang sekretariat (rutin) LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN PEMASARAN DAN RANTAI PASOK Page 3 of 19

4 17. Sinkronisasi perencanaan Pembangunan pondok informasi (9 kelurahan) 19. Pelatihan dan peningkatan kapasitas pokmas (6 kelurahan) 20. Pertemuan desa (6 kelurahan) 21. Pembentukan dan pelatihan co-management group (6 kelurahan) 22. Persiapan detailed village coastal marine co-managemen plans(6 kelurahan) 23. Workshop coastal marine resource co management 24. Penilaian desa berbasis masyarakat (9 kelurahan). Untuk pelaksanaan kegiatan 1-18 hingga tanggal awal Desember 2013 telah menggunakan dana sebesar Rp atau 80,28%, sementara untuk pelaksanaan kegiatan (sebagian sementara berjalan) akan dapat terselesaikan sebelum ahir bulan Desember Untuk dapat merealisasikan kurang lebih 5 kegiatan tersisa maka, kerjasama PIU, TPD, Konsultan maupun komite pemberdayaan serta kesiapan masyarakat menjadi prioritas utama agar seluruh kegiatan dapat terlaksana bukan sebatas soal kuantitas kegiatan tetapi mampu tidaknya meningkatkan kualitas kinerja semua komponen dalam program CCD IFAD di Tahun 2013 yang merupakan barometer untuk keberlanjutan program tahun selanjutnya. Konsultan secara khusus memiliki peran yang sangat strategis dalam mengimplementasi berbagai kegiatan termasuk seperti menyiapkan materi pelatihan, sosialisasi dan pertemuan desa, mengawal kegiatan fisik, serta analisis social dan budaya masyarakat. Konsultan sanagt berperan dalam peningkatan koordinasi dan komunikasi dengan berbagai elemen seperti TPD, komite, District Oversight Board(DOB), dan PIU serta pengurus kelompok masyarakat baik kelompok usaha, kelompok infrastruktur maupun kelompok pengelolaan sumberdaya. Pertemuan rutin antara konsultan dengan semua elemen tersebut untuk mengidentifikasi kebutuhan kelompok masyarakat seperti menyangkut pengetahuan dan ketrampilan serta spesifikasi usaha, pemasaran dan hal lain yang sangat relevan guna mendukung keberhasilan program CCD IFAD. Peranan konsultan melalui pertemuanpertemuan tersebut memberikan dampak positif sehingga merupakan dasar dalam menyusun kebutuhan maupun sarana yang diperlukan dalam pelaksanaan berbagai kegiatan yang dilakukan sehingga dapat membuka wawasan masyarakat untuk lebih memahami program CCD IFAD sehingga dapat mencapai tujuan dalam peningkatan pendapatan keluarga secara bertahap, berkualitas dalam menciptakan produk dan terukur. Khusus kegiatan yang berhubungan dengan konsultan bidang pemasaran yang telah dilaksanakan adalah pelatihan market awareness; pengembangan alternatif income generating. Konsultan pemasaran juga terlibat dalam kegiatan sosialisasi di 6 Kelurahan lain yang dilaksanakan tidak secara bersamaan. Sosialisasi untuk 3 Kelurahan yang menerima bantuan di Tahun 2013 dilaksanakan sebelum konsultan pemasrana bergabung dengan program CCD IFAD. Sosialisasi terlaksana atas kerjasama PIU, TPD, penyuluh, VWG dan komite pemberdayaan yang berkoordinasi dengan Camat dan Lurah sehingga tujuan program LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN PEMASARAN DAN RANTAI PASOK Page 4 of 19

5 dapat dimengerti, dipahami dan semua komponen yang terlibat sama sama memiliki komitmen yang sama dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir. Sosialisasi untuk beberapa Kelurahan tersisa seperti terlihat pada gambar di bawah ini. Sosialisasi untuk Kelurahan Nun Baun Delha(Kecamatan Alak), Kelurahan Oesapa Barat (Kecamatan Kelapa Lima) serta Kelurahan Fatubesi (Kecamatan Kota Lama) dilaksanakan pada bulan Nopember Sedangkan untuk Kelurahan yang tersisa sementara dilakukan sosialisasi. Sosialisasi bertujuan agar masyarakat memahami bahwa program ini tidak sebatas hibah tetapi tanggungjawab untuk meningkatkan pendapatan adalah indicator utama keberhasilan program ini, sehingga jika kelompok masyarakat tidak memperhatikan dan melaksanakan dengan komitmen yang kuat maka masyarakat akan mengalami kerugian sebab keberhasilan kelompok akan dimonitor dan dievaluasi setiap tahun berdasarkan indicator capaian yang berhubungan dengan peningkatan pendapatan keluarga dan peningkatan gizi keluarga ( khusus balita) bagi keluarga masyarakat pesisir. Peranan strategis konsultan pemasaran dalam kegiatan CCD IFAD tidak bisa berjalan sendiri tetapi terus berkoordinasi dan bekerjasama dengan konsultan pemberdayaan untuk merancang follow up kegiatan pemasaran terhadap hasil produksi kelompok masyarakat, termasuk mengawal agar hasil produksi kelompok masyarakat harus menarik perhatian konsemen dari aspek kualitas, kemasan, rasa, dan juga harga. Agar pemasaran hasil produksi perikanan kelompok masyarakat dapat berjalan baik dan lancar berdasarkan kebutuhan konsumen yang ada serta kondisi nyata yang terjadi diwilayah pemasaran maka, konsultan telah merancang mata rantai pemasaran sederhana serta konsultan juga telah berhasil membangun kemitraan antara kelompok masyarakat dengan mitra lokal yang ada di Kota Kupang antara lain dengan Swalayan FELINS dan Toko SUDI MAMPIR yang akan menjual hasil produksi dari home industri kelompok masyarakat nelayan. Untuk itu rantai pemasaran yang dirumuskan dapat dilihat sesuai Gambar 1 dibawah ini. LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN PEMASARAN DAN RANTAI PASOK Page 5 of 19

6 Gambar 2. Bentuk Mata Rantai Pemasaran Pokmas Kelompok Penangkapan Kelompok Pengolah & Kelompok Pemasaran Kelompok Papalele Konsumen di Pasar & Warung Konsumen Rumah Tangga (menjual keliling) Koordinasi dan konsultasi selalu dilakukan sejak konsultan bergabung dalam pelaksanaan kegiatan proyek CCDP-IFAD di Kota Kupang. Setiap kegiatan yang akan dilaksanakan selalu diawali dengan pertemuan koordinasi untuk mengatur perencanaan dan persiapan kegiatan, pelaksanaan hingga evaluasi yang dilakukan bersama Tim PIU dan TPD. Peranan konsultan berjalan sangat optimal sebab didukung dengan tim kerja yang solit termasuk koordinasi dan komunikasi secara reguler dengan semua elemen yang terlibat dalam program CCD IFAD termasuk kelompok masyarakat di Desa. Tabel 1 hingga Tabel 3 akan menjelaskan tentang fokus usaha kelompok terhadap komoditas unggulannya dan segmen pasar yang potensial. Tabel 1. Desa/Kelurahan: LASIANA No Namakelompok Jumlah anggota Total Laki-laki Perempuan Jenis Usaha Kelompok 1. Kelompok Tunas Pemasaran 2. Kelompok Usaha Baru Pemasaran 3. Kelompok Sumber Hidup Penangkapan 4. Kelompok Sardin Pengolahan 5. Kelompok Mawar Pengolahan Total Tabel 2. Desa/Kelurahan: ALAK No Nama kelompok Jumlah anggota Total Laki-laki Perempuan Jenis Usaha Kelompok 1. Kelompok Lumba-Lumba Penangkapan 2. Kelompok Kakap Pemasaran 3. Kelompok Mina Sejahtera Pemasaran 4. Kelompok Ikan Terbang Pengolahan 5. Kelompok Ita Esa Pengolahan 6. Kelompok Sehati 9-9 Pengolahan Total LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN PEMASARAN DAN RANTAI PASOK Page 6 of 19

7 Tabel 3. Desa/Kelurahan: NAMOSAIN No Namakelompok Jumlah anggota Total Laki-laki Perempuan Jenis Usaha Kelompok 1. Kelompok Ikan Sardin Pemasaran 2. Kelompok Bintang Laut Pemasaran 3. Kelompok Teluk Permai Pemasaran 4. Kelompok Intan Laut Pemasaran 5. Kelompok Setia Usaha Pengolahan Total Komuditas unggulan dari kelompok masyarakat berdasarkan diskusi kelompok yang dilakukan pada saat workshop market awareness adalah ikan ekor kuning(baby tuna), ikan cuwe, ikan kembung, ikan sardin(kering), dan ikan tembang. Segmen pasar yang bisa dimasuki dalam pemasaran produk-produk tersebut antara lain rumah tangga konsumen, warung makan dan restoran skala kecil serta untuk hasil pengolahan yang telah menjadi abon ikan, dendeng ikan, dan sei ikan dapat dipasarkan di sejumlah swalayan dan toko yang berpotensi sebagai mitra usaha kedepan. Untuk segment pasar memang sementara masih bersifat lokal dan belum dipasarkan keluar Kota Kupang kecuali ikan-ikan jenis besar yang diperoleh oleh armada perusahan nelayan lainnya. Tingkat konsumsi ikan masyarakat Kota Kupang mencapai 51,06 kg perkapita per tahun mencapai tertinggi secara nasional yang hanya 33,89 kg perkapita per tahun. Namun konsumsi ikan tersebut lebih banyak untuk jenis ikan berukuran kecil sampai sedang sebab yang berukuran besar lebih banyak terjual ke luar dan menjadi komsumsi konsumen luar Kota Kupang atau NTT. Pertumbuhan ekonomi disamping dapat berdampak pada peningkatan pendapatan perkapita, juga akan berpengaruh pada pendapatan daerah. Semakin mampu menggali potensi perekonomian daerah yang dimiliki akan semakin besar Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan Pendapatan Asli Daerah (PAD), sehingga mampu meningkatkan keuangan daerah dalam menunjang pelaksanaan otonomi daerah. Perkembangan pertumbuhan ekonomi Kota Kupang tahun dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Pertumbuhan Ekonomi Kota Kupang Tahun No Tahun Pertumbuhan Ekonomi Kota Kupang Pertahun (%) , , , , ,26 Rata-Rata 7,81 Sumber: Pertumbuhan Kota Kupang dalam angka. LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN PEMASARAN DAN RANTAI PASOK Page 7 of 19

8 Dari Tabel 4 menunjukkan bahwa sejak tahun 2007 sampai 2011 laju pertumbuhan ekonomi Kota Kupang cukup menggembirakan pada tahun 2007 pertumbuhan ekonomi sebesar 9,00 %, tahun 2008 melambat menjadi 7,45 % dan pada tahun 2009 juga mengalami perlambatan menjadi 6,13 %, sedangkan pada tahun 2010 mengalami percepatan menjadi 8,23 % dan pada tahun 2011 mencapai 8,26 %. Dengan melihat tren pertumbuhan ekonomi kota kupang selama lima tahun terakhir dengan laju pertumbuhan setiap tahun sebesar 0,59 % maka dapat diprediksikan pada akhir tahun 2017 pertumbuhan ekonomi Kota Kupang mencapai angka kurang lebih 11,21 %. Pertumbuhan ekonomi ini dapat tercapai jika asumsi kondisi keamanan dan ketertiban dapat terjaga secara kondusif, terjadinya peningkatan jumlah investasi, terkendalinya jumlah inflasi dan peningkatan jumlah ekspor non migas. Berdasarkan realita pertumbuhan ekonomi tersebut maka, dapat diasumsikan bahwa kontribusi hasil produksi perikanan dan kelautan di Kota Kupang memberikan damapk positif terhadap pertumbuhan ekonomi di wilayah ini. Pada Tahun 2008 pendapatan per kapita masyarakat Kota Kupang atas dasar harga konstan sebesar Rp ,- atau mengalami pertumbuhan 5,75 %, dari tahun 2007 sebesar Rp ,- pada tahun 2009 sebesar Rp ,- meningkat sebesar 3,05 %,dari tahun 2008, Tahun 2010 sebesar Rp ,- meningkat sebesar 4,93 % dan pada tahun 2011 sebesar Rp ,- atau bertumbuh sebesar 6,72%. Dengan rata-rata pertumbuhan setiap tahun adalah sebesar 5,11%. Selengkapnya rata-rata Produk Domestik Regional Bruto Per Kapita Penduduk Tahun dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. PDRB Perkapita dan Pendapatan Perkapita Kota Kupang menurut Harga Berlaku dan Konstan 2000 Tahun Harga Berlaku Harga Konstan 2000 Tahun PDRB Perkapita Pendapatan Perkapita PDRB Perkapita Pendapatan Perkapita * ** Sumber: PDRB Kota Kupang, BPS Kota Kupang. Pendapatan perkapita Penduduk Kota Kupang atas harga konstan 2000 sejak tahun menunjukkan kenaikan yang cukup signifikan, hal ini menggambarkan bahwa daya LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN PEMASARAN DAN RANTAI PASOK Page 8 of 19

9 beli masyarakat Kota Kupang selama kurun waktu mengalami peningkatan yang cukup berarti. Berdasarkan data Kota Kupang dalam angka Tahun 2012, pertumbuhan ekonomi mencapai 6.77% dengan PDRB mencapai Rp.1,9 trilyun. Jumlah pendapatan per kapita tercatat sebesar Rp Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan ekonomi, PDRB dan pendapatan perkapita masyarakat Kota Kupang yang cukup signifikan salah satunya merupakan dampak dari kontribusisektor perikanan dan kelautan. Situasi perpolitikan di Kota Kupang secara fakta terkendali dan aman sehingga tidak berdampak pada sistim perekonomian daerah ini. Proses pemilihan kepala daerah telah berlangsung sejak Tahun 2012 untuk periodesasi hingga Tahun 2017 dimana, justru kepala daerah terpilih (Wali Kota) sangat mendukung program CCD IFAD di Kota Kupang. Realitas menunjukan bahwa perkembangan tehnologi sangat berpengaruh positif terhadap aktifitas hidup manusia termasuk kelompok masyarakat nelayan. Agar supaya tehnologi bisa digunakan dengan baik dalam kegiatan kelompok masyarakat penerima bantuan proyek ini maka, pelatihan peningkatan ketrampilan penggunaan tehnologi yang berhubungan dengan alat dan sistim penangkapan serta tehnologi berhubugan dengan pemasaran hasil produksi perlu dikembangkan dan di implementasi agar semua hasil produksi menarik minta konsumen dan dapat berkompetisi dipasaran. Untuk produk hasil perikanan di Kota Kupang belum begitu banyak yang dipasartkan dan dikenal oleh konsumen. Hal ini disebabkan karena belum terpromosi dengan baik dan kebiasaan konsumen lokal lebih banyak mengkonsumsi ikan atau hasil laut segar untuk diolah menjadi makanan. Dari sisi pesaing atau kompetitor sepertinya belum terlihat jelas di Kota Kupang oleh karena produk hasil laut yang dihasilkan oleh sejumlah home industri atau kelompok masyarakat belum begitu banyak dan dijual secara merata di pasar. Produksi dalam jumlah kecil dan jangkauan pasarnya masih sedikit sehingga ini yang mempengaruhi belum nampak atau ada potensi persaingan antar produsen. Berdasarkan data statistik bahwa penduduk Kota Kupang memang tidak banyak yang bekerja sebagai nelayan. Hasil laut yang diperoleh selalu dipasarkan secara tradisional ke konsumen sehingga konsumen lebih terbiasa membeli produk tersebut baru diproses menjadi makanan jadi. Untuk merubah prilaku konsumen dalam kaitan dengan mengkonsumsi produk hasil olahan tentu tidak mudah sebab tidak banyak konsumen terbiasa untuk selalu mengkonsumsi produk-produk tersebut. Tata cara mendapatkan produk tersebut tidak susah sebab dapat dibeli di sejumlah toko dan swalayan yang ada. Umumnya untuk produk olahan hasil laut memang belum banyak diminati secara merata oleh konsumen sehingga untuk saat ini belum dibutuhkan intervensi apa-apa. LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN PEMASARAN DAN RANTAI PASOK Page 9 of 19

10 Berdasarkan fakta bahwa peluang usaha produksi hasil perikanan sangat besar sebab dengan terjadinya perkembangan baik dari aspek peningkatan penduduk maupun pembangunan di daerah ini serta masuknya pendatang dari wilayah lain, kedepan tentu sangat berpotensi untuk dipasarkan produk tersebut dalam jumlah yang lebih banyak. Prioritas saat ini adalah menyelesaikan 5 kegiatan yang tertunda atau belum tuntas dilakukan di 6 Kelurahan tersisa yang saat ini sementara berlangsung. Untuk kegiatan di tahun 2014 akan dirancang setelah evaluasi terhadap kegiatan di Tahun Aspek lain yang relevan dan perlu diperhatikan kedepan adalah membangun kemitraan dengan pengusaha lokal dan membuka peluang agar hasil perikanan di Kota Kupang bisa menembus pasaran nasional atau paling tidak ada mitra usaha dengan pihak diluar Kota Kupang. 2. HASIL / PERKEMBANGAN YANG DICAPAI DAN IMPLEMENTASI KEGIATAN KONSULTANSI Sehubungan dengan kehadiran konsultan pemasaran dalam program CCD IFAD maka, sejumlah kegiatan yang relevan telah dilaksanakan dan berhasil dengan baik atau tuntas dilaksanakan. Pelatihan pemasaran dilakukan dengan melibatkan narasumber dari perguruan tinggi untuk memberikan pemahaman dan memperluas wawasan anggota kelompok dalam hal melakukan strategi pemasaran yang tepat sesuai dengan produk yang dihasilkan. Materi disiapkan oleh nara sumber dan konsultan pemasaran. Metode yang dipakai adalah ceramah kreatif diselingi dengan permainan(enegizer) yang menarik sehingga membawa para peserta pada pemahaman yang lebih spesifik tentang model strategi pemasaran (Produk, Price, Promotian, Place) yang tepat dengan cara praktis yang bernilai tambah kepada konsumen sesuai dengan kebutuhan konsumen. Beberapa dokumentasi dari kegiatan pemasaran dapat dilihat sesuai foto-foto dipaparkan dibawah ini. LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN PEMASARAN DAN RANTAI PASOK Page 10 of 19

11 Kegiatan workshop pengembangan alternatif income generating(aig) dilakukan untuk makin melengkapi peserta yang berasal dari perwakilan kelompok masyarakat di 9 Kelurahan dalam hal pemahaman yang lebih mendalam tentang pengembangan income generating dan jejaring pemasaran untuk produk yang dihasilkan. Materi yang dibawakan oleh narasumber dari perguruan tinggi dan konsultan pemasaran telah memberikan wawasan yang luas tentang startegi dan jejaring pemasaran. Workshop diakhiri dengan kisah sukses dari pelaku usaha yang diundang sebagai mitra usaha kelompok masyarakat program CCD IFAD kedepan. Mitra usaha menguraikan success story dan bagaimana mengembangkan usaha mereka termasuk membangun kemitraan sebagai motivasi kepada peserta untuk mengembangkan usahanya dan kemitraan kedepan. Kedua mitra usaha (Swalayan FELINS dan Toko SUDI MAMPIR) telah bersedia kerja sama dengan kelompok pengolahan yang ada dan draft kerjasama telah dirancang oleh konsultan pemasaran untuk di tanda tangani bersama kedua pihak. Disamping kegiatan tersebut konsultan juga membantu menyusun format metode inventory sumber daya masyarakat pesisir dan penilaian desa berbasis masyarakat BERBAGAI KEGIATAN YANG TELAH DILAKUKAN, PERKEMBANGAN, DAN STATUSNYA. Untuk kegiatan yang relevan dengan peran konsultan pemasaran yaitu pelatihan market awareness dan pengembangan alternatif income generating. Kedua kegiatan ini telah terlaksana dengan tuntas atau status pencapaiannya sudah 100%. Selain kegiatan yang relevan dengan peran konsultan, semua kegiatan yang telah dicanangkan oleh PIU Kota Kupang tetap dilaksanakan oleh konsultan dengan Tim PIU dan elemen terkait serta sudah terlaksana dengan secara tuntas, walaupun masih ada beberapa yang sementara berjalan JENIS PRODUK USAHA KELOMPOK MASYARAKAT DAN POTENSI KOMODITAS UNGGULAN LAIN YANG DIIDENTIFIKASI 1. Budidaya Tambak Untuk saat ini belum ada budidaya tambak yang dilakukan oleh kelompok masyarakat yang tergabung dalam proyek CCD IFAD. 2. Budidaya Kolam Untuk saat ini belum ada budidaya kolam yang dilakukan oleh kelompok masyarakat yang tergabung dalam proyek CCD IFAD. 3. Budidaya Jaring Apung Untuk saat ini belum ada budidaya kolam yang dilakukan oleh kelompok masyarakat yang tergabung dalam proyek CCD IFAD. LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN PEMASARAN DAN RANTAI PASOK Page 11 of 19

12 4. Perikanan Tangkap Produksi perikanan tangkap antara lain: Ikan Ekor Kuning, Ikan Kuwe, Ikan Tembang, Ikan Teri, Ikan Peperek, Ikan Kakap Merah, Ikan Cakalang, Ikan Tongkol, Ikan Ekor Kuning (baby tuna) GAMBARAN RANTAI PASOK DAN PEMASARAN PRODUK USAHA DAN KOMODITAS UNGGULAN. Untuk dapat memasarkan komoditas unggulan dari kelompok masyarakat yang tergabung dalam program CCD IFAD maka rantai pasok yang disarankan dapat digambarkan seperti Gambar 2 dibawah ini. Gambar 2. Rantai Pasok Pemasaran Komoditi Unggulan Kelompok Penangkapan Kelompok Pengolah & Kelompok Pemasaran Kelompok Papalele Konsumen di Pasar, Warung, Swalayan & Toko Konsumen Rumah Tangga (menjual keliling) 2.4. STATUS, POTENSI, DAN RENCANA PEMASARAN PRODUK/KOMODITAS Visi Pemasaran adalah: Menjadi penjual yang unggul dalam soal produk, harga, promosi dan pelayanan terhadap konsumen. Misi Pemasaran adalah: 1). Menjual produk yang sesuai kebutuhan konsumen; 2). Menawarkan harga yang terjangkau oleh konsumen; 3). Mempromosikan produk, harga, dan pelayanan sesuai yang dimiliki; 4). Memberikan pelayanan yang tidak diberikan oleh penjual lain. Strategi yang akan di implementasi untuk memasarkan produk kedepan adalah melayani sampai kedepan pintu rumah konsumen. Untuk dapat mengimplementasi misi dan mencapai visi yang telah dirumuskan maka produk yang dihasilkan harus dijamin dapat memuaskan konsumen pada semua level bukan saja level lokal, oleh karena prospek pemasaran kedepan tentu akan menjangkau wilayah pemasaran diluar Kota Kupang. Untuk itu maka total quality control sejak produk diperoleh, diproses hingga terjual ke konsumen harus benar-benar memenuhi standar kualitas yang ada. LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN PEMASARAN DAN RANTAI PASOK Page 12 of 19

13 Secara sederhana renacan perhitungan untuk memperoleh pendapatan atau keuntungan dari setiap kegiatan pemasaran yang berdampak berkelanjutan maka, disarankan agar setiap produk mentah maupun produk olahan (bahan jadi) harga pokok penjualannya ditetapkan ditambahkan sebesar 20% dari harga dasar atau harga diperoleh. Pertumbuhan penjualan untuk setiap periode waktu dapat diketahui melalui melakukan sales diagnoses atau opaname penjualan untuk setiap waktu pemasaran. Hal lain yang relevan berkaitan dengan aspek pemasaran adalah membangun kemitraan usaha baik secara lokal maupun nasional atau antar sesama daerah yang tergabung dalam proyek CCD IFAD. 3. PEMBAHASAN / ANALISIS SINGKAT TERKAIT TEMUAN LAPANGAN/STATUS KEGIATAN Analisa spesifikasi produk dan Target pasar Dalam perjalanan waktu pelaksanaan kegiatan dilapangan ada beberapa temuan atau informasi menarik yang mungkin dapat dikembangkan kedepan untuk kepentingan kemajuan usaha kelompok masyarakat yang tergabung dalam proyek ini. Kemitraan perlu dibangun dengan hotel dan travel agen perjalanan yang ada di Kota Kupang misalnya dalam hal menawarkan program wisata bahari yakni Bagan Tour dengan menggunakan perahuperahu nelayan yang diparkir sebelum mereka melaut bagi pelancong domestik maupun manca negara yang datang di wilayah ini. Produk lain yang bisa diproduksi oleh kelompok masyarakat adalah membuat ayaman bambu atau daun sebagai kemasan ikan dan atau menghasilkan produk dari kerang dan keong laut yang tidak terpakai. Kedua produk diatas merupakan salah satu bentuk penciptaan mata pencaharian alternatif(mpa) yang bisa dikerjakan kelompok ketika musim paceklik atau musim penghujan karena tidak bisa melaut. Rantai pasok yang dapat dipakai adalah sesuai model yang dijelaskan dibagian terdahulu. Untuk memasarkan hasil produksi kelompok masyarakat maka pasar potensial untuk saat ini adalah pasar lokal dan pasar kota yang ada di wilayah kerja program CCD IFAD, khususnya di Kota Kupang yaitu di setiap 9 lokasi Desa dan dipasar sekitar Kota Kupang yang masih realistis untuk pemasaran hasil yang tidak terlalu besar volumenya. Marketing strategi Dalam memasarkan barang/jasa pengusaha dihadapkan pada lima strategi pemasaran, yaitu strategi mengenal program pemasaran, strategi produk, strategi distribusi (tempat), strategi harga, dan strategi promosi. Keterkaitan antara lima strategi pemasaran tersebut sangat erat. Memasarkan barang/jasa merupakan mata rantai yang tidak terpisahkan dari suatu LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN PEMASARAN DAN RANTAI PASOK Page 13 of 19

14 kegiatan usaha, oleh karena keberhasilan pemasaran akan berpengaruh terhadap kelangsungan usaha. Keberhasilan dalam kegiatan pemasaran tergantung dari produk, harga, tempat, dan promosi yang saling terkait satu dengan lainnya. Produk yang hendak dipasarkan sebaiknya mempunyai kuantitas dan kualitas memadai. Kualitas barang disesuaikan dengan segmen pasar yang dituju. Jumlah produk yang dipasarkan menentukan kemudahan konsumen untuk mendapatkan produk tersebut di pasar. Produk yang sulit diperoleh di pasar, dapat menyebabkan konsumen kecewa dan beralih keproduk sejenis dari merk lain. Pembuatan ukuran, kemasan, merek dan lebel yang menarik akan sanagt berpengaruh terhadap prilaku pembeli. Masa laku produk juga harus menjadi perhatian setiap penjual atau pelaku usaha. Harga murah belum menjamin keberhasilan pemasaran, apabila tidak di ikuti dengan kualitas yang baik. Harga suatu produk hendaknya disesuaikan dengan segmen yang dituju. Untuk segmen atas biasanya harga tidak menjadi masalah sepanjang kualitasnya tidak mengecewakan. Sebaliknya untuk segmen kelas menengah kebawah, harga murah merupakan patokan utama untuk pemilihan produk. Secara umum harga jual yang ditetapkan harus dapat dijangkau oleh konsumen sesuai kemampuan beli mereka. Promosi bertujuan untuk memperkenalkan produk yang telah dihasilkan kepada konsumen, agar mereka mengenal dan mempunyai pilihan untuk produk-produk sejenis. Promosi dapat dilakukan dengan berbagai cara, baik lisan maupun tulisan. Kemasan produk, media cetak, media elektronik merupakan media promosi yang banyak digunakan. Promosi yang bersifat informatik, interaktif, dan komunikatif dapat meningkatkan pemasaran suatu produk, namun bahasa dan budaya lokal harus tetap menjadi aspek yang harus diperhatikan sebab perlu di ingat bahwa tidak semua produk dibutuhkan konsumen. Tempat atau lokasi pemasaran juga berpengaruh terhadap keberhasilan pemasaran. Penentuan tempat pemasaran sebaiknya disesuaikan dengan konsumen yang dituju. Beberapa konsumen lebih menyukai membeli produk di pusat-pusat perbelanjaan, sedangkan konsumen lainnya tidak mempunyai masalah untuk berbelanja, baik di pusat perbelanjaan maupun di pasar tradisional. Kemudahan akses, kedekatan lokasi dan mudah dijangkau oleh sistim transportasi sangat berpengaruh prilaku konsumen. Agar dapat meningkatkan pendapatan melalui penjualan produk dan mengembangkan usaha kelompok masyarakat maka, kemitraan dengan pihak lain perlu dibangun. Strategi yang sederhana yang dapat dilakukan adalah menghadirkan calon mitra dalam setiap kesempatan atau kegiatan proyek yang memungkinkan calon mitra merasa menjadi bagian dari kegiatan tersebut. LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN PEMASARAN DAN RANTAI PASOK Page 14 of 19

15 Hal lain yang dianggap relevan adalah menjamin agar pemerintah dalam hal ini semua instansi terkait di daerah perlu mengawal proses kegiatan ini hingga selesai dan menjamin agar keberlanjutannya tetap menjadi prioritas. 4. KEGIATAN PELATIHAN / WORKSHOP / KOORDINASI Untuk pengembangan kapasitas/pelatihan/workshop dapat dilihat dalam Tabel 6 dibawah ini. Tabel 6. Informasi Pertemuan/Workshop/Training N Judul Pertemuan / Lokasi Waktu Target Peserta Peserta yang hadir o Workshop / Training L P Total 1 Sosialisasi Desa Lasiana 30 Mei Kelompok Usaha Sosiaisasi Desa Alak 31 Mei Kelompok Usaha Sosialisasi Desa Namosain 31 Mei Kelompok Usaha Pertemuan Desa Lasiana, 24 Juni Kelompok Usaha, VWG 5 Pertemuan Desa Alak Kelompok Usaha, VWG 6 Pertemuan Desa Namosain Kelompok Usaha, VWG No Data 7 Pelatihan Co Management & Co Management Plan 8 Pelatihan Peningkatan Kapasitas Pokmas Lasiana, Alak, Namosain Alak, Lasiana, Namosain Hotel On the rock 9 Kelurahan Agustus 31 Juli - 1 Agustus Kelompok No Data Pengelola Sumber Daya Kelompok Usaha Pelatihan sistim monitoring sumberdaya pesisir 4 Okt Pokmaswas Pertemuan Inventory 28 Okt - Kelompok Usaha No Data Sumber Daya Pesisir 1 Nop 11 Pertemuan Fasilitasi P3MP Bappeda 7 Nop Komite, Lurah Kota dan Camat 12 Pertemuan Supervisi CCD Hotel On 8 Nop Pokmaswas dan IFAD oleh DKP Prop NTT the rock Komite 13 Workshop Market Hotel On 15 Nop Kelompok Usaha Awareness the rock 14 Pertemuan Kuisioner Hotel On 15 Nop Kelompom Usaha Annual Outcome Survey teh rock 15 Sosialisasi Desa tersisa Kel. NBS 21 Nop Kelompok Usaha Sosialisasi Desa tersisa Kel. 22 Nop Kelompok Usaha Oesapa Barat 17 Workshop Alternatif Hotel On Kelompok Usaha Income Generating (AIG) the rock Nop Note: Kegiatan yang di ikuti Konsultan mulai awal September LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN PEMASARAN DAN RANTAI PASOK Page 15 of 19

16 5. FOKUS DAN STRATEGI AKSELERASI HINGGA AKHIR DESEMBER 2013 DAN FOKUS KEGIATAN YANG BELUM DILAKUKAN HINGGA AKHIR 2013 Untuk kelancaran beberapa kegiatan yang belum dilakukan maka, telah dijadwalkan waktu kegiatannya dan koordinasi dengan semua elemen terkait baik di tingkat Desa/Kelurahan maupun di level PIU dan konsultan. Kegiatan tersisa yang sementara dilaksanakan memang tidak begitu terkait dengan aspek pemasaran. Beberapa kegiatan telah dilakukan sejak tanggal 2 Desember dan akan terus berlanjut hingga semua kegiatan terlaksana dalam tahun ini. Kegiatan yang tertunda dan sementara dilaksanakan antara lain: 1. Sosialisasi Desa. 2. Pertemuan Desa. 3. Pelatihan Peningkatan Kapasitas Pokmas. 4. Pembentukan dan Pelatihan Co-Management, dan Persiapan Detail Village Coastal Marine Co-Management Plans. 5. Workshop Coastal Marine Resource Co-Management STRATEGI YANG AKAN DILAKUKAN UNTUK AKSELERASI CAPAIAN HINGGA AKHIR 2013 Untuk mengakselerasi dan mengoptimalkan program hingga akhir 2013 maka, diharapkan koordinasi dan komunikasi antar semua elemen yang terkait dalaam program CCD IFAD harus lebih ditingkatkan. Belajar dari perjalanan waktu dalam Tahun 2013 ini tentu akan menjadi pelajaran bernilai tinggi bagi pelaksanaan kegiatan tahun berikutnya hingga program CCD IFAD ini selesai BEBERAPA RENCANA KEGIATAN / PRIORITAS YANG AKAN DILAKUKAN TAHUN 2014 Kegiatan yang direncanakan dilakukan di Tahun 2014 dapat merupakan kegiatan lanjutan dari output kegiatan Tahun 2013 yang memungkinkan untuk dilaksanakan lagi jika belum menghasilkan outcome yang relevan dengan tujuan yang diharapkan. Namun jika kegiatan pemasaran Tahun 2013 belum memberikan dampak signifikan positif maka bisa di follow dengan kegiatan lain yang relevan. Demi pencapaian tujuan pemasaran maka paling tidak taktik yang bisa dilakukan adalah memperkuat jaringan kerjasama dengan kelompok usaha lainya yang tergabung dalam proyek CCD IFAD sehingga semua akan mempunyai satu taktik yang sama sebagai satu keluarga besar. LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN PEMASARAN DAN RANTAI PASOK Page 16 of 19

17 Untuk mencapai tujuan pemasaran yang menguntungkan maka pengembangan kapasitas internal kelompok usaha dan kapasitas bersama semua elemen terkait dalam proyek CCD IFAD dari tingkat pusat hingga daerah harus terus ditingkatkan. Sejalan dengan perkembangan tehnologi dan tingginya kompetisi maka infrastruktur penunjang kegiatan pemasaran juga perlu ditingkatkan dan dikembangkan agar kelompok usaha lebih mampu berkompetisi. Untuk itu investasi perlu ditingkatkan untuk mengupgrade infrastruktur yang sudah ada. Market study yang telah dilaksanakan perlu di implementasi tetapi harus disesuaikan dengan perubahan atau menyesuaikan dengan situasi dan kondisi yang terjadi. Proses pemasaran selalu terus berubah dan berkembang oleh karena itu perlu terus melakukan penyesuaian. Dengan mengimplementasi sesuai kondisi yang ada maka kegiatan proyek CCD IFAD selanjutnya dapat terus dikembangkan. Usulan kelompok baru dan investasi infrastruktur baru perlu terus dibangun sesuai kebutuhan. Agar supaya produk yang dihasilkan berkualitas dan dapat terserap dipasar maka, mulai dari proses produksi hingga penjualannya ke konsumen harus terencana dan terkontrol secara maksimal. Hal lain yang relevan dengan kegiatan Tahun 2014, konsultan perlu melakukan study banding ke daerah lain yang lebih maju dengan membawa beberapa kelompok usaha yang berpotensi menjadi kelompok yang unggulan. 6. PERSPEKTIF GENDER Keterlibatan kesetaraan gender baik di tingkat kelompok masyarakat maupun pada struktur manajemen PIU dan konsultan positif signifikan walaupun tidak berimbang dalam jumlah. Peranan mereka dalam semua kegiatan program CCD IFAD sangat tinggi dan selalu antusias dan aktif dalam setiap kegiatan. Aspek gender hanya tidak tercermin dalam keberadaan kelompok nelayan penangkap ikan sebab memang kelompok ini ciri pekerjaannya sangat berbeda dengan kelompok lain. Kedepan untuk produk hasil olahan juga hasil laut (ikan segar,dll) akan melibatkan aspek keseteraan gender. 7. KENDALA DAN TANTANGAN YANG DIHADAPI Untuk kegiatan CCD IFAD kedepan tentu tidak terlalu ada kendala berarti kecuali soal keterlibatan semua anggota kelompok yang tergabung dalam program ini. Ketersediaan waktu dan kesibukan dilapangan seringkali sedikit menggangu keterlibatan mereka secara penuh waktu untuk setiap kegiatan dilapangan. Namun tentu dalam perjalanan waktu semua elemen yang terlibat akan termotivasi lebih jika manfaat dan keberhasilan kegiatan program ini dapat dirasakan dengan baik. LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN PEMASARAN DAN RANTAI PASOK Page 17 of 19

18 8. REKOMENDASI DAN FOLLOW UP Beberapa rekomendasi yang di usulkan konsultan antara lain: 1. Perlu adanya semacam Standar Operasional Prosedur (SOP) atau manual manajemen proyek sehingga menjadi acuan bagi semua elemen dalam pelaksanaan program ini kedepan. 2. Untuk sisa kegiatan Tahun 2013, koordinasi dan komunikasi intens dan reguler perlu ditingkatkan oleh semua elemen mulai dari level PMO hingga level TPD. 3. Kedepan dibutuhkan lebih banyak pelatihan baik dalam bidang pemasaran dan pemberdayaan untuk kelompok masyarakat yang tergabung dalam proyek ini. 4. Perlu ada evaluasi yang dibuat manajemen proyek agar hasil evaluasi Tahun 2013 akan menjadi acuan bagi pelaksanaan kegiatan Tahun Hasil evaluasi nanti dapat dipakai oleh PMO maupun PIU untuk lebih terfokus dalam pelaksaan program CCD IFAD tahun berikutnya. 9. PEMBELAJARAN Dalam perjalanan proyek ini di Tahun 2013, proses learning by doing merupakan pembelajaran yang sangat bermanfaat bagi pengelola dan semua elemen manajemen proyek untuk bekerja efektif danefesien di tahun berikutnya. 10. PENUTUP Demikian laporan perkembangan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana perlu. KONSULTAN PEMASARAN DAN VALUE CHAIN CCD IFAD PIU KOTA KUPANG NUSA TENGGARA TIMUR LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN PEMASARAN DAN RANTAI PASOK Page 18 of 19

19 LAMPIRAN Lampiran 1.Matrix laporan Bulanan Lampiran 2.Timesheet Lampiran 3. Dokumentasi (bila ada) Lampiran 4. dll LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN PEMASARAN DAN RANTAI PASOK Page 19 of 19

REVIEW KEGIATAN PIU CCD IFAD KOTA KUPANG 2013 DAN PERENCANAAN ROBBY ADAM, S.St.Pi SEKRETARIS PIU Jakarta, 17 November 2013

REVIEW KEGIATAN PIU CCD IFAD KOTA KUPANG 2013 DAN PERENCANAAN ROBBY ADAM, S.St.Pi SEKRETARIS PIU Jakarta, 17 November 2013 REVIEW KEGIATAN PIU CCD IFAD KOTA KUPANG 2013 DAN PERENCANAAN 2014 ROBBY ADAM, S.St.Pi SEKRETARIS PIU Jakarta, 17 November 2013 1 KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN KELAUTAN DAN PERIKANAN 2 5 PRIORITAS

Lebih terperinci

PROYEK PEMBANGUNAN MASYARAKAT PESISIR KABUPATEN/KOTA

PROYEK PEMBANGUNAN MASYARAKAT PESISIR KABUPATEN/KOTA LAPORAN AKHIR KEGIATAN TAHUN 2013 PROYEK PEMBANGUNAN MASYARAKAT PESISIR KABUPATEN/KOTA (COASTAL COMMUNITY DEVELOPMENT PROJECT INTERNATIONAL FUND FOR AGRICULTURAL DEVELOPMENT) DISUSUN KONSULTAN PIU KOTA

Lebih terperinci

PENYAMPAIAN PROGRESS KEGIATAN PROGRAM CCD-IFAD KOTA TERNATE TAHUN 2013

PENYAMPAIAN PROGRESS KEGIATAN PROGRAM CCD-IFAD KOTA TERNATE TAHUN 2013 PENYAMPAIAN PROGRESS KEGIATAN PROGRAM CCD-IFAD KOTA TERNATE TAHUN 2013 PIU-CCDP IFAD Kota Ternate Disampaikan Pada Acara : Sinkronisasi Perencanaan dan Review Kegiatan Proyek PMP CCD-IFAD Jakarta, 17 20

Lebih terperinci

REALISASI KEGIATAN CCDP-IFAD PIU YAPEN TAHUN 2013 DAN RENCANA KEGIATAN TAHUN 2014 OLEH WILLIAM MANOBI SEKERTARIS PIU YAPEN

REALISASI KEGIATAN CCDP-IFAD PIU YAPEN TAHUN 2013 DAN RENCANA KEGIATAN TAHUN 2014 OLEH WILLIAM MANOBI SEKERTARIS PIU YAPEN REALISASI KEGIATAN CCDP-IFAD PIU YAPEN TAHUN 2013 DAN RENCANA KEGIATAN TAHUN 2014 OLEH WILLIAM MANOBI SEKERTARIS PIU YAPEN Realisasi Dana PIU YAPEN Sampai Dengan Bulan November sebanyak 68 % (Sisa 32%)

Lebih terperinci

LAPORAN SINGKAT IMPLEMENTASI KEGIATAN PROYEK CCD-IFAD KAB. GORONTALO UTARA NOVEMBER 2013

LAPORAN SINGKAT IMPLEMENTASI KEGIATAN PROYEK CCD-IFAD KAB. GORONTALO UTARA NOVEMBER 2013 LAPORAN SINGKAT IMPLEMENTASI KEGIATAN PROYEK CCD-IFAD KAB. GORONTALO UTARA NOVEMBER 2013 DESKRIPSI UMUM Rangkaian kegiatan CCDP-IFAD pada bulan November 2013 berjalan lancar dengan aktivitas yang padat.

Lebih terperinci

COASTAL COMMUNITY DEVELOPMENT PROJECT INTERNATIONAL FUND FOR AGRICULTURE DEVELOPMENT (CCDP-IFAD) LAPORAN PERKEMBANGAN

COASTAL COMMUNITY DEVELOPMENT PROJECT INTERNATIONAL FUND FOR AGRICULTURE DEVELOPMENT (CCDP-IFAD) LAPORAN PERKEMBANGAN COASTAL COMMUNITY DEVELOPMENT PROJECT INTERNATIONAL FUND FOR AGRICULTURE DEVELOPMENT (CCDP-IFAD) LAPORAN PERKEMBANGAN IMPLEMENTASI KEGIATAN KONSULTAN PROYEK CCDP-IFAD OLEH MUKHTAR YAHYA, SE KABUPATEN MERAUKE

Lebih terperinci

Bisnis Plan Toko Ikan / Rumah Kemasan PIU Kota KUPANG

Bisnis Plan Toko Ikan / Rumah Kemasan PIU Kota KUPANG BISNIS PLAN TOKO IKAN/RUMAH KEMASAN PIU KOTA KUPANG 2014 Coastal Community Development Project-IFAD Page 1 BIOD BIODATA Nama Konsultan : Dr. James D. Adam, SE.MBA. Kota : KUPANG Tahun : 2014 Coastal Community

Lebih terperinci

BISNIS PLAN TOKO IKAN/RUMAH KEMASAN

BISNIS PLAN TOKO IKAN/RUMAH KEMASAN BISNIS PLAN TOKO IKAN/RUMAH KEMASAN PIU KOTA KUPANG 2014 Coastal Community Development Project-IFAD Page 1 BIOD BIODATA Nama Konsultan Kota : Dr. James D. Adam, SE.MBA. : KUPANG. Tahun : 2014 Coastal Community

Lebih terperinci

DRAFT: LAPORAN PERKEMBANGAN IMPLEMENTASI KEGIATAN KONSULTAN PROYEK CCDP- IFAD

DRAFT: LAPORAN PERKEMBANGAN IMPLEMENTASI KEGIATAN KONSULTAN PROYEK CCDP- IFAD DRAFT: LAPORAN PERKEMBANGAN IMPLEMENTASI KEGIATAN KONSULTAN PROYEK CCDP- IFAD DESEMBER 2013 M. TAUFIK HIZBUL HAQ. Konsultan Individu Bidang Pemberdayaan CCDP IFAD, PIU Kabupaten Lombok Barat. LAPORAN PERKEMBANGAN

Lebih terperinci

B I S N I S P L A N MOBIL BOX PIU KOTA KUPANG

B I S N I S P L A N MOBIL BOX PIU KOTA KUPANG B I S N I S P L A N MOBIL BOX BIODATA PIU KOTA KUPANG 2014 Coastal Community Development Project-IFAD Page 1 BIODATA Nama Konsultan Kabupaten/Kota : Dr. James D. Adam, SE.MBA : KUPANG Tahun : 2014 Coastal

Lebih terperinci

LAPORAN PERKEMBANGAN

LAPORAN PERKEMBANGAN LAPORAN PERKEMBANGAN IMPLEMENTASI KEGIATAN KONSULTAN PROYEK CCDP-IFAD MATIUS PARADA KONSULTAN PEMASARAN DAN RANTAI PASOK KABUPATEN YAPEN 5 DESEMBER 2013 LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN Page 1 of

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki sektor pertanian yang terus dituntut berperan dalam

1. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki sektor pertanian yang terus dituntut berperan dalam 1 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Indonesia memiliki sektor pertanian yang terus dituntut berperan dalam perekonomian nasional melalui pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB), perolehan devisa,

Lebih terperinci

LAPORAN PERKEMBANGAN

LAPORAN PERKEMBANGAN LAPORAN PERKEMBANGAN IMPLEMENTASI KEGIATAN KONSULTAN PROYEK CCDP-IFAD YASSER AHMED : KONSULTAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA KAB. YAPEN 30 NOVEMBER 2013 LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kupang, 17 Desember 2014 Sekretaris PIU Kota Kupang. Robby Y. Adam, S.St.Pi NIP. 198006302006041016

KATA PENGANTAR. Kupang, 17 Desember 2014 Sekretaris PIU Kota Kupang. Robby Y. Adam, S.St.Pi NIP. 198006302006041016 KATA PENGANTAR Segala pujian dan hormat dipersembahkan hanya pada Allah Pencipta langit dan bumi yang memperkenankan kami melakukan berbagai kegiatan melalui program Kementrian Perikanan dan Kelautan,

Lebih terperinci

BAB V. KEBIJAKAN PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN DAERAH KABUPATEN ALOR

BAB V. KEBIJAKAN PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN DAERAH KABUPATEN ALOR BAB V. KEBIJAKAN PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN DAERAH KABUPATEN ALOR 5.1. Visi dan Misi Pengelolaan Kawasan Konservasi Mengacu pada kecenderungan perubahan global dan kebijakan pembangunan daerah

Lebih terperinci

BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI KEPITING SOKA

BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI KEPITING SOKA BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI KEPITING SOKA PIU KABUPATEN KUBU RAYA TAHUN 2014 BUSINESS PLAN INFRASTRUKTUR KOMPONEN 2 RUMAH PRODUKSI KEPITING SOKA A. LATAR BELAKANG Business Plan (Rencana Bisnis) adalah

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertanian merupakan sektor yang sangat penting dalam perekonomian dan sektor basis baik tingkat Provinsi Sulawsi Selatan maupun Kabupaten Bulukumba. Kontribusi sektor

Lebih terperinci

BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI RAJUNGAN

BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI RAJUNGAN BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI RAJUNGAN PIU KABUPATEN KUBU RAYA TAHUN 2014 BUSINESS PLAN INFRASTRUKTUR KOMPONEN 2 RUMAH PRODUKSI RAJUNGAN A. LATAR BELAKANG Business Plan akan menjadi dasar atau pijakan bagi

Lebih terperinci

BISNIS PLAN RUMAH USAHA DAN NIAGA PIU KOTA AMBON 2014

BISNIS PLAN RUMAH USAHA DAN NIAGA PIU KOTA AMBON 2014 BISNIS PLAN RUMAH USAHA DAN NIAGA PIU KOTA AMBON 2014 Bisnis Plan Rumah Usaha dan Niaga Infrastruktur Komponen 2 CCDP-IFAD Lembaran Pengesahan Ambon, 5 Agustus 2014 Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan

Lebih terperinci

I-227. Naskah Saran Kebijakan : Ringkasan

I-227. Naskah Saran Kebijakan : Ringkasan I-227 Naskah Saran Kebijakan : STRATEGI PERCEPATAN PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT PESISIR KUPANG MELALUI PENERAPAN DAN DIFFUSI TEKNOLOGI TEPAT GUNA OLAHAN HASIL LAUT DI KAB. KUPANG NTT, 2012 1 Ringkasan

Lebih terperinci

Lembar Kerja Konsultan Dan Tenaga Pendamping Desa COVER. Coastal Community Development Project-IFAD Page 1

Lembar Kerja Konsultan Dan Tenaga Pendamping Desa COVER. Coastal Community Development Project-IFAD Page 1 COVER Coastal Community Development Project-IFAD Page BIODATA BIODATA Nama Konsultan Kabupaten/Kota : Dr. James D. Adam, SE.MBA. : KUPANG. Tahun : 0 Coastal Community Development Project-IFAD Page DAFTAR

Lebih terperinci

BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BOYOLALI NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN ESELON PADA DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN KABUPATEN BOYOLALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Kerja Tahunan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Kerja Tahunan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang- Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah

Lebih terperinci

DATA PERENCANAAN DESA KELURAHAN MAWALI KECAMATAN LEMBEH UTARA KOTA BITUNG

DATA PERENCANAAN DESA KELURAHAN MAWALI KECAMATAN LEMBEH UTARA KOTA BITUNG DATA PERENCANAAN DESA KELURAHAN MAWALI KECAMATAN LEMBEH UTARA KOTA BITUNG 1. PENGELOLAAN DAERAH PERLINDUNGAN LAUT (DPL) 1. Menjaga dan memperbaiki kualitas ekosistem terumbu karang dan habitat yang berhubungan

Lebih terperinci

Analisis Isu-Isu Strategis

Analisis Isu-Isu Strategis Analisis Isu-Isu Strategis Permasalahan Pembangunan Permasalahan yang ada pada saat ini dan permasalahan yang diperkirakan terjadi 5 (lima) tahun ke depan yang dihadapi Pemerintah Kabupaten Bangkalan perlu

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH. 2.1 Perkembangan indikator ekonomi makro daerah pada tahun sebelumnya;

BAB II KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH. 2.1 Perkembangan indikator ekonomi makro daerah pada tahun sebelumnya; BAB II KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH 2.1 Perkembangan indikator ekonomi makro daerah pada tahun sebelumnya; A. Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi (economic growth) merupakan salah satu indikator yang

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PELAKSANAAN PROGRAM / KEGIATAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2016

KEBIJAKAN PELAKSANAAN PROGRAM / KEGIATAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2016 KEBIJAKAN PELAKSANAAN PROGRAM / KEGIATAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2016 OLEH : DRS. HADJI HUSEN KEPALA BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN PROVINSI NTT BADAN

Lebih terperinci

LAPORAN PERKEMBANGAN

LAPORAN PERKEMBANGAN LAPORAN PERKEMBANGAN IMPLEMENTASI KEGIATAN KONSULTAN PROYEK CCDP-IFAD KONSULTAN PEMASARAN DAN RANTAI PASOK : SIGIT SUGIARDI KABUPATEN KUBU RAYA 1 DESEMBER 2013 LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN Page

Lebih terperinci

ARAH KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KONSEP MINAPOLITAN DI INDONESIA. Oleh: Dr. Sunoto, MES

ARAH KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KONSEP MINAPOLITAN DI INDONESIA. Oleh: Dr. Sunoto, MES ARAH KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KONSEP MINAPOLITAN Potensi dan Tantangan DI INDONESIA Oleh: Dr. Sunoto, MES Potensi kelautan dan perikanan Indonesia begitu besar, apalagi saat ini potensi tersebut telah ditopang

Lebih terperinci

terealisasi sebesar Rp atau 97,36%. Adapun program dan alokasi anggaran dapat dilihat pada tabel berikut :

terealisasi sebesar Rp atau 97,36%. Adapun program dan alokasi anggaran dapat dilihat pada tabel berikut : 7. URUSAN PERDAGANGAN Urusan perdagangan merupakan salah satu pembangunan ekonomi yang mempunyai peran strategis, terutama dalam mendukung kelancaran penyaluran arus barang dan jasa, memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

Lembar Kerja Konsultan Dan Tenaga Pendamping Desa COVER. Coastal Community Development Project-IFAD Page 1

Lembar Kerja Konsultan Dan Tenaga Pendamping Desa COVER. Coastal Community Development Project-IFAD Page 1 COVER Coastal Community Development Project-IFAD Page 1 BIODATA BIODATA Nama Konsultan Kabupaten/Kota : MAXI WOWILING. : BITUNG Tahun : 2014 Coastal Community Development Project-IFAD Page 2 2.5 Bussines

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator yang penting dalam

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator yang penting dalam I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator yang penting dalam melakukan analisis tentang pembangunan ekonomi yang terjadi pada suatu negara ataupun daerah. Pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA EKONOMI DAERAH

BAB II KERANGKA EKONOMI DAERAH Nilai (Rp) BAB II KERANGKA EKONOMI DAERAH Penyusunan kerangka ekonomi daerah dalam RKPD ditujukan untuk memberikan gambaran kondisi perekonomian daerah Kabupaten Lebak pada tahun 2006, perkiraan kondisi

Lebih terperinci

7. URUSAN PERDAGANGAN

7. URUSAN PERDAGANGAN 7. URUSAN PERDAGANGAN Perdagangan mempunyai peran strategis dalam pembangunan ekonomi daerah, utamanya dalam mendukung kelancaran penyaluran arus barang dan jasa, memenuhi kebutuhan pokok rakyat, serta

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Komoditas hortikultura yang terdiri dari tanaman buah-buahan dan sayuran,

I. PENDAHULUAN. Komoditas hortikultura yang terdiri dari tanaman buah-buahan dan sayuran, I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengembangan sub-sektor pertanian tanaman pangan, merupakan bagian integral dari pembangunan pertanian dan telah terbukti memberikan peranan penting bagi pembangunan nasional,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KOTA SEMARANG. 2.1 Profil Singkat Dinas Kelautan Dan Perikanan Kota Semarang

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KOTA SEMARANG. 2.1 Profil Singkat Dinas Kelautan Dan Perikanan Kota Semarang BAB II GAMBARAN UMUM DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KOTA SEMARANG 2.1 Profil Singkat Dinas Kelautan Dan Perikanan Kota Semarang Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Semarang merupakan badan atau organisasi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Globalisasi dan liberalisasi perdagangan memberikan peluang sekaligus

I. PENDAHULUAN. Globalisasi dan liberalisasi perdagangan memberikan peluang sekaligus I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Globalisasi dan liberalisasi perdagangan memberikan peluang sekaligus tantangan baru yang harus dihadapi dalam pembangunan pertanian ke depan. Globalisasi dan liberasi

Lebih terperinci

- 1 - PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG

- 1 - PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG - 1 - PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

Lebih terperinci

DATA PERENCANAAN DESA KELURAHAN PAUDEAN KECAMATAN LEMBEH SELATAN KOTA BITUNG

DATA PERENCANAAN DESA KELURAHAN PAUDEAN KECAMATAN LEMBEH SELATAN KOTA BITUNG DATA PERENCANAAN DESA KELURAHAN PAUDEAN KECAMATAN LEMBEH SELATAN KOTA BITUNG 1. PENGELOLAAN LINGKUNGAN 1. Menjaga dan memperbaiki kualitas ekosistem terumbu karang dan habitat yang berhubungan dengan terumbu

Lebih terperinci

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 101 TAHUN 2016 T E N T A N G

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 101 TAHUN 2016 T E N T A N G WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 101 TAHUN 2016 T E N T A N G KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KETAHANAN PANGAN KOTA PEKANBARU DENGAN

Lebih terperinci

10 REKOMENDASI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KAWASAN MINAPOLITAN DI KABUPATEN KUPANG

10 REKOMENDASI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KAWASAN MINAPOLITAN DI KABUPATEN KUPANG 10 REKOMENDASI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KAWASAN MINAPOLITAN DI KABUPATEN KUPANG 10.1 Kebijakan Umum Potensi perikanan dan kelautan di Kabupaten Kupang yang cukup besar dan belum tergali secara optimal, karenanya

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH SALINAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENGAWALAN PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

RUMAH PRODUKSI PIU KOTA AMBON 2014

RUMAH PRODUKSI PIU KOTA AMBON 2014 RUMAH PRODUKSI PIU KOTA AMBON 2014 Bisnis Plan Rumah Produksi Infrastruktur Komponen 2 CCDP-IFAD Lembaran Pengesahan Ambon, 5 Agustus 2014 Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Ambon Ir. F. J. Louhenapessy

Lebih terperinci

ALUR PIKIR DAN ENAM PILAR PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

ALUR PIKIR DAN ENAM PILAR PENGEMBANGAN HORTIKULTURA ALUR PIKIR DAN ENAM PILAR PENGEMBANGAN HORTIKULTURA ENAM PILAR PENGEMBANGAN HORTIKULTURA 1. Pengembangan kawasan agribisnis hortikultura. 2. Penerapan budidaya pertanian yang baik / Good Agriculture Practices

Lebih terperinci

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH 3.1. Arah Kebijakan Ekonomi Daerah Berdasarkan strategi dan arah kebijakan pembangunan ekonomi Kabupaten Polewali Mandar dalam Rencana

Lebih terperinci

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH BESERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH BESERTA KERANGKA PENDANAAN BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH BESERTA KERANGKA PENDANAAN 3.1 Arah Kebijakan Ekonomi Daerah 3.1.1 Kondisi Ekonomi Daerah Tahun 2011 dan Perkiraan Tahun 2012 Kerangka Ekonomi Daerah dan Pembiayaan

Lebih terperinci

KAJIAN POTENSI SUMBER DAYA ALAM BERBASIS EKSPORT

KAJIAN POTENSI SUMBER DAYA ALAM BERBASIS EKSPORT KAJIAN POTENSI SUMBER DAYA ALAM BERBASIS EKSPORT I. Perumusan Masalah Pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) yang optimal membutuhkan sebuah pemahaman yang luas dimana pengelolaan SDA harus memperhatikan aspek

Lebih terperinci

BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI KERUPUK UDANG

BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI KERUPUK UDANG BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI KERUPUK UDANG PIU KABUPATEN KUBU RAYA TAHUN 2014 BUSINESS PLAN INFRASTRUKTUR KOMPONEN 2 RUMAH PRODUKSI KERUPUK UDANG A. LATAR BELAKANG Business Plan merupakan suatu usulan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR KEP.25/MEN/2009 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR KEP.25/MEN/2009 TENTANG KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP.25/MEN/2009 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI KELAUTAN DAN PERIKANAN MENTERI KELAUTAN DAN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Industri nasional memiliki visi pembangunan untuk membawa Indonesia

I. PENDAHULUAN. Industri nasional memiliki visi pembangunan untuk membawa Indonesia 1 I. PENDAHULUAN A. Latar belakang dan masalah Industri nasional memiliki visi pembangunan untuk membawa Indonesia menjadi sebuah negara industri yang tangguh dalam jangka panjang. Hal ini mendukung Peraturan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI DAFTAR ISI...... i DAFTAR TABEL...... iii DAFTAR GAMBAR...... viii BAB I PENDAHULUAN... 2 1.1 Latar Belakang... 3 1.2 Dasar Hukum Penyusunan... 5 1.3 Hubungann antara Dokumen RPJMD dengan Dokumen

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Distribusi Persentase PDRB Kota Bogor Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun

I. PENDAHULUAN. Distribusi Persentase PDRB Kota Bogor Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kota Bogor merupakan sebuah kota yang berada di Provinsi Jawa Barat. Kedudukan Kota Bogor yang terletak di antara wilayah Kabupaten Bogor dan dekat dengan Ibukota Negara

Lebih terperinci

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah menggambarkan kondisi dan analisis statistik Perekonomian Daerah, sebagai gambaran umum untuk situasi perekonomian Kota

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. nasional yang diarahkan untuk mengembangkan daerah tersebut. Tujuan. dari pembangunan daerah adalah untuk meningkatkan kesejahteraan

I. PENDAHULUAN. nasional yang diarahkan untuk mengembangkan daerah tersebut. Tujuan. dari pembangunan daerah adalah untuk meningkatkan kesejahteraan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan daerah merupakan bagian dari pembangunan nasional yang diarahkan untuk mengembangkan daerah tersebut. Tujuan dari pembangunan daerah adalah untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan daerah pada hakekatnya merupakan bagian integral dan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan daerah pada hakekatnya merupakan bagian integral dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan daerah pada hakekatnya merupakan bagian integral dan tidak terpisahkan dari pembangunan nasional yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat

Lebih terperinci

DATA PROFIL SKPD. 3. ALAMAT Jalan Laskar Wanita Mentarjo Komplek Perkantoran Gunung Gare Pagar Alam

DATA PROFIL SKPD. 3. ALAMAT Jalan Laskar Wanita Mentarjo Komplek Perkantoran Gunung Gare Pagar Alam PEMERINTAH KOTA PAGAR ALAM DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERIKANAN (DKP2) Jalan Laskar Wanita Mentarjo Komplek Perkantoran Gunung Gare Pagar Alam Telepon (0730) 623 545 Faximili (0730) 623 545 Email : dkpppagaralam@gmail.com

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu tujuan nasional Negara Indonesia adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat, diantaranya melalui pembangunan ekonomi yang berkesinambungan. Pembangunan ekonomi

Lebih terperinci

GAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,

GAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH, SALINAN GAH GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN PROVINSI

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki lautan yang lebih luas dari daratan, tiga per empat wilayah Indonesia (5,8 juta km 2 ) berupa laut. Indonesia memiliki lebih dari 17.500 pulau dengan

Lebih terperinci

WALIKOTA SAMARINDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN WALIKOTA SAMARINDA NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA SAMARINDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN WALIKOTA SAMARINDA NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG 1 WALIKOTA SAMARINDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN WALIKOTA SAMARINDA NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, DAN TATA KERJA, DINAS KETAHANAN PANGAN KOTA SAMARINDA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERIKANAN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Globalisasi dan liberalisasi perdagangan memberikan peluang. peluang karena pasar komoditas akan semakin luas sejalan dengan

I. PENDAHULUAN. Globalisasi dan liberalisasi perdagangan memberikan peluang. peluang karena pasar komoditas akan semakin luas sejalan dengan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Globalisasi dan liberalisasi perdagangan memberikan peluang sekaligus tantangan baru yang harus dihadapi dalam pembangunan pertanian di masa depan. Globalisasi dan liberalisasi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki potensi sumber daya alam

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki potensi sumber daya alam 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah, di mana sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi yang terjadi. Bagi daerah, indikator ini penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi yang terjadi. Bagi daerah, indikator ini penting untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan laju pertumbuhan yang dibentuk dari berbagai macam sektor ekonomi yang secara tidak langsung menggambarkan tingkat pertumbuhan ekonomi

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN PRODUK UNGGULAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi menjadi prioritas utama bagi negara-negara

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi menjadi prioritas utama bagi negara-negara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan ekonomi menjadi prioritas utama bagi negara-negara berkembang hal ini disebabkan karena terjadinya keterbelakangan ekonomi yang mengakibatkan lambatnya

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM PROVINSI JAMBI. Undang-Undang No. 61 tahun Secara geografis Provinsi Jambi terletak

IV. GAMBARAN UMUM PROVINSI JAMBI. Undang-Undang No. 61 tahun Secara geografis Provinsi Jambi terletak IV. GAMBARAN UMUM PROVINSI JAMBI 4.1 Keadaan Umum Provinsi Jambi secara resmi dibentuk pada tahun 1958 berdasarkan Undang-Undang No. 61 tahun 1958. Secara geografis Provinsi Jambi terletak antara 0º 45

Lebih terperinci

Pasal 3 (1) Susunan Organisasi Dinas Pangan dan Perkebunan terdiri dari : a. Kepala; b. Sekretariat, terdiri dari : 1. Sub Bagian Perencanaan; 2.

Pasal 3 (1) Susunan Organisasi Dinas Pangan dan Perkebunan terdiri dari : a. Kepala; b. Sekretariat, terdiri dari : 1. Sub Bagian Perencanaan; 2. BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 105 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PANGAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN CILACAP

Lebih terperinci

1. Sistem Pemasaran dan Rantai Nilai 2 Pembangunan infrastruktur (sarana dan Prasarana)

1. Sistem Pemasaran dan Rantai Nilai 2 Pembangunan infrastruktur (sarana dan Prasarana) KOMPONEN 2 1. Sistem Pemasaran dan Rantai Nilai 2 Pembangunan infrastruktur (sarana dan Prasarana) Kedua komponen ini saling terkait, Pembangunan Infrastruktur ditujukan untuk meningkatkan pemasaran dan

Lebih terperinci

BAB II. RONA WILAYAH PESISIR

BAB II. RONA WILAYAH PESISIR BAB II. RONA WILAYAH PESISIR 2.1 Geo-Administrasi Kelurahan Nunbaun Sabu (sering dikenal dengan nama NBS) terletak di wilayah Kecamatan Alak, dengan luas wilayah 0,72 km 2. Secara administratif, batas-batas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang DINAS PETERNAKAN PROV.KALTIM 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Wilayah Administratif Provinsi Kalimantan Timur terdiri atas 14 Kabupaten/Kota, namun sejak tgl 25 April 2013 telah dikukuhkan Daerah

Lebih terperinci

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT, BUPATI LOMBOK BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK BARAT NOMOR 41 TAHUN TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN KABUPATEN LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH 3. 1. Arah Kebijakan Ekonomi 3.1.1. Kondisi Ekonomi Tahun 2014 dan Perkiraan Tahun 2015 Peningkatan dan perbaikan kondisi ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pembangunan termasuk didalamnya berbagai upaya penanggulangan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pembangunan termasuk didalamnya berbagai upaya penanggulangan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan termasuk didalamnya berbagai upaya penanggulangan kemiskinan, sesungguhnya adalah suatu proses perubahan sosial ekonomi masyarakat menuju ke arah yang

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.31/MEN/2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.31/MEN/2012 TENTANG PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.31/MEN/2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN BIDANG KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN

Lebih terperinci

INVENTORY SUMBERDAYA WILAYAH PESISIR KELURAHAN FATUBESI KEC. KOTA LAMA KOTA KUPANG - NUSA TENGGARA TIMUR

INVENTORY SUMBERDAYA WILAYAH PESISIR KELURAHAN FATUBESI KEC. KOTA LAMA KOTA KUPANG - NUSA TENGGARA TIMUR INVENTORY SUMBERDAYA WILAYAH PESISIR KELURAHAN FATUBESI KEC. KOTA LAMA KOTA KUPANG - NUSA TENGGARA TIMUR 1 1. PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Kelurahan Fatubesi merupakan salah satu dari 10 kelurahan yang

Lebih terperinci

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN FASILITASI SERTIFIKASI PRODUK DAN PROSES PRODUKSI TA. 2016

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN FASILITASI SERTIFIKASI PRODUK DAN PROSES PRODUKSI TA. 2016 LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN FASILITASI SERTIFIKASI PRODUK DAN PROSES PRODUKSI TA. 2016 DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOPERASI DAN UMKM KOTA PEKALONGAN 2016 DAFTAR ISI Prakata Daftar Isi BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

3. Pola hubungan spasial intra-interregional di Kapet Bima dapat diamati dari pergerakan arus barang dan penduduk antar wilayah, yakni dengan

3. Pola hubungan spasial intra-interregional di Kapet Bima dapat diamati dari pergerakan arus barang dan penduduk antar wilayah, yakni dengan VI. PENUTUP 6.1. Kesimpulan Dari hasil analisis dan pembahasan tentang studi pengembangan wilayah di Kapet Bima dapat dikemukakan beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Kapet Bima memiliki beragam potensi

Lebih terperinci

Rencana Strategis (RENSTRA)

Rencana Strategis (RENSTRA) Rencana Strategis (RENSTRA) TAHUN 2014-2019 PEMERINTAH KABUPATEN GARUT DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN TAHUN 2014 Rencana Strategis (RENSTRA) TAHUN 2014-2019 DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan masyarakat. Sektor pertanian di Indonesia terdiri dari beberapa sub

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan masyarakat. Sektor pertanian di Indonesia terdiri dari beberapa sub BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor pertanian merupakan salah satu sektor andalan dalam pembangunan perekonomian nasional. Peranannya sebagai menyumbang pembentukan PDB penyediaan sumber devisa

Lebih terperinci

INVENTORY SUMBERDAYA WILAYAH PESISIR KELURAHAN NUNBAUN SABU KEC. ALAK KOTA KUPANG - NUSA TENGGARA TIMUR

INVENTORY SUMBERDAYA WILAYAH PESISIR KELURAHAN NUNBAUN SABU KEC. ALAK KOTA KUPANG - NUSA TENGGARA TIMUR INVENTORY SUMBERDAYA WILAYAH PESISIR KELURAHAN NUNBAUN SABU KEC. ALAK KOTA KUPANG - NUSA TENGGARA TIMUR I. PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Dari sisi geografis Kota Kupang memiliki luas 260,127 km² atau

Lebih terperinci

PERENCANAAN DESA TAHUN 2015

PERENCANAAN DESA TAHUN 2015 PERENCANAAN DESA TAHUN 2015 CCDP-IFAD KUBU RAYA PERENCANAAN DESA SASARAN CCDP-IFAD TAHUN 2013-2014 KABUPATEN KUBU RAYA, KALIMANTAN BARAT Potensi sumberdaya pesisir yang sedemikian besar seharusnya dimanfaatkan

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA

BAB III PENYAJIAN DATA BAB III PENYAJIAN DATA A. Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Musi Banyuasin 1. Historis Kabupaten Musi Banyuasin Perjalanan historis mencatat Kabupaten Musi Banyuasin pada zaman Belanda dijadikan sebagai

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengembangan kawasan Pesisir dan Laut Kabupaten Maluku Tenggara sebagai satu kesatuan wilayah akan memberikan peluang dalam keterpaduan perencanaan serta pengembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Akses pangan merupakan salah satu sub sistem ketahanan pangan yang menghubungkan antara ketersediaan pangan dengan konsumsi/pemanfaatan pangan. Akses pangan baik apabila

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA A. PERENCANAAN Rencana strategis sebagaimana yang tertuang dalam Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah merupakan suatu proses yang

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN PRODUK UNGGULAN DAERAH

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN PRODUK UNGGULAN DAERAH MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN PRODUK UNGGULAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

KONSULTAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA KOTA TERNATE

KONSULTAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA KOTA TERNATE LAPORAN PERKEMBANGAN IMPLEMENTASI KEGIATAN KONSULTAN PROYEK CCDP-IFAD SYAHNUL SARDI TITAHELUW KONSULTAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA KOTA TERNATE 3 DESEMBER 2013 LAPORAN PERKEMBANGAN

Lebih terperinci

RENCANA BISNIS INFRASTRUKTUR KOMPONEN

RENCANA BISNIS INFRASTRUKTUR KOMPONEN RENCANA BISNIS INFRASTRUKTUR KOMPONEN 2 2014 2017 Nama Usaha : Rumah Kemasan Ikan Asap dan Bakso Ikan Lokasi Usaha : Kel. Dufa-Dufa Kota Ternate Tanggal Dibuat : 20 Agustus 2014 COASTAL COMMUNITY DEVELOPMENT

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Salah satu sasaran dari adanya suatu pembangunan adalah menciptakan

I. PENDAHULUAN. Salah satu sasaran dari adanya suatu pembangunan adalah menciptakan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu sasaran dari adanya suatu pembangunan adalah menciptakan pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan, termasuk di dalamnya pemerataan pendapatan antar suatu

Lebih terperinci

- 3 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1

- 3 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 PERATURAN WALIKOTA PAREPARE PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR 48 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN SUMBERDAYA PESISIR DAN INFRASTRUKTUR CCDP-IFAD KELURAHAN PESISIR KOTA PAREPARE DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB VII PENGEMBANGAN WILAYAH MALUKU TAHUN 2011

BAB VII PENGEMBANGAN WILAYAH MALUKU TAHUN 2011 BAB VII PENGEMBANGAN WILAYAH MALUKU TAHUN 2011 7.1. Kondisi Wilayah Maluku Saat Ini Perkembangan terakhir pertumbuhan ekonomi di wilayah Maluku menunjukkan tren meningkat dan berada di atas pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KOTA SEMARANG. 2.1 Profil Singkat Dinas Kelautan Dan Perikanan Kota Semarang

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KOTA SEMARANG. 2.1 Profil Singkat Dinas Kelautan Dan Perikanan Kota Semarang BAB II GAMBARAN UMUM DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KOTA SEMARANG 2.1 Profil Singkat Dinas Kelautan Dan Perikanan Kota Semarang Dinas Kelautan dan Perikanan adalah merupakan unsur pelaksana otonomi daerah.

Lebih terperinci

VI. RANCANGAN PROGRAM UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KABUPATEN LAMPUNG BARAT

VI. RANCANGAN PROGRAM UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KABUPATEN LAMPUNG BARAT VI. RANCANGAN PROGRAM UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KABUPATEN LAMPUNG BARAT 106 Setelah diperoleh strategi terpilih untuk meningkatkan penerimaan PAD Kabupaten Lampung Barat yang kemudian

Lebih terperinci

PERANCANGAN PROGRAM. 6.5 Visi, Misi dan Tujuan Pembangunan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Lampung Barat

PERANCANGAN PROGRAM. 6.5 Visi, Misi dan Tujuan Pembangunan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Lampung Barat VII. PERANCANGAN PROGRAM 6.5 Visi, Misi dan Tujuan Pembangunan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Lampung Barat Mengacu pada Visi Kabupaten Lampung Barat yaitu Terwujudnya masyarakat Lampung Barat

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA MINAPOLITAN, INDUSTRIALISASI KP DAN BLUE ECONOMY SUNOTO, MES, PHD PENASEHAT MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN BATAM, 22 SEPTEMBER 2014

INDIKATOR KINERJA MINAPOLITAN, INDUSTRIALISASI KP DAN BLUE ECONOMY SUNOTO, MES, PHD PENASEHAT MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN BATAM, 22 SEPTEMBER 2014 INDIKATOR KINERJA MINAPOLITAN, INDUSTRIALISASI KP DAN BLUE ECONOMY SUNOTO, MES, PHD PENASEHAT MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN BATAM, 22 SEPTEMBER 2014 INTEGRASI MINAPOLITAN, INDUSTRIALISASI, DAN BLUE ECONOMY

Lebih terperinci

Proposal. Program diversifikasi Tataboga hasil olahan Kacang Mede & Rumput Laut

Proposal. Program diversifikasi Tataboga hasil olahan Kacang Mede & Rumput Laut Proposal Program diversifikasi Tataboga hasil olahan Kacang Mede & Rumput Laut 1 LATAR BELAKANG Putera Sampoerna Foundation (PSF) adalah Institusi Bisnis Sosial pertama di Indonesia yang memiliki visi

Lebih terperinci

kumulatif sebanyak 10,24 juta orang (Renstra DKP, 2009) ikan atau lebih dikenal dengan istilah tangkap lebih (over fishing).

kumulatif sebanyak 10,24 juta orang (Renstra DKP, 2009) ikan atau lebih dikenal dengan istilah tangkap lebih (over fishing). I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Potensi sumberdaya perikanan di Indonesia cukup besar, baik sumberdaya perikanan tangkap maupun budidaya. Sumberdaya perikanan tersebut merupakan salah satu aset nasional

Lebih terperinci

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS KETAHANAN PANGAN, PERTANIAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut, aktivitas mikroorganisme atau proses oksidadi lemak oleh udara

BAB I PENDAHULUAN. tersebut, aktivitas mikroorganisme atau proses oksidadi lemak oleh udara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ikan merupakan produk yang mudah rusak. Kerusakan ikan disebabkan oleh kegiatan enzimatis dari dalam tubuh ikan itu sendiri. Untuk menanggulangi kerusakan pada

Lebih terperinci