BAB I PENDAHULUAN. Ade Irwansyah (2009: 14) berpendapat, sejak awal abad ke-20, film telah

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ade Irwansyah (2009: 14) berpendapat, sejak awal abad ke-20, film telah menjadi menjadi media hiburan masyarakat, terutama di perkotaan. Film dipertunjukkan di sebuah gedung bioskop, sebagaimana pentas teater di pertunjukan gedung teater. Marcel Danesi mengatakan bahwa film telah menjadi obat yang sempurna untuk melawan kebosanan, dan menjadi medium berkekuatan besar dalam perkembangan budaya pop. Ia menyimpulkan, Movies were also perfect antidotes against boredom. The film medium had, in effect, emerged as a major force in the development of pop culture a culture whose defining characteristic is an eclectic blending and mixing of the artistic and the diversionary. (Danesi, 2002: 111) Mengenai film, Goenawan Mohamad (Vol. 4, 1995: 214) mengemukakan bahwa gambar hidup adalah keajaiban, yang tak cuma dilahirkan oleh teknologi, tapi oleh kepandaian bercerita. Kemunculan film tak dimungkiri membuat manusia memiliki tambahan medium dalam menyampaikan kisah, sebuah kegiatan yang telah berlangsung sejak dahulu. Ade Irwansyah (2009: 12) mengatakan bahwa pada titik ini, film telah menjadi media bertutur manusia untuk bertutur dan berkomunikasi. 1

2 Adapun Eric Sasono dalam Irwansyah (2009: 12) berpendapat bahwa dibanding media lain, film memiliki kemampuan untuk meniru kenyataan sedekat mungkin dengan kenyataan sehari-hari. Sebagai medium yang dapat mengkonstruksi kehidupan nyata, penulis beranggapan film dapat meniru kejadian nyata termasuk realitas sosial mengenai pencitraan politik seorang calon pemimpin dalam sebuah pemilihan umum. Pemilihan umum sering dianggap sebagai lambang sekaligus tolok ukur dari demokrasi. Miriam Budiardjo (2008: 461) mengemukakan bahwa pemilihan umum yang diselenggarakan dalam suasana keterbukaan dengan kebebasan berpendapat dan kebebasan berserikat, dianggap mencerminkan dengan agak akurat partisipasi serta aspirasi masyarakat. Dalam kaitannya dengan komunikasi politik, Arifin (2011: 177) menyebutkan bahwa salah satu tujuan komunikasi politik adalah memenangi pemilihan. Hal ini tidaklah begitu sulit untuk dicapai jika subjek telah memiliki citra politik yang baik pada khalayak. Sebaliknya, jika citra dan kesan yang muncul dari khalayak terhadap suatu partai politik ialah negatif, niscaya subjek politik itu akan kehilangan dukungan dan suara yang diharapkan dalam pemilihan umum. Arifin (2011: 177) menyebutkan citra politik terbentuk berdasarkan informasi yang diterima, baik langsung maupun melalui media politik, termasuk media sosial dan media massa yang bekerja menyampaikan pesan politik yang umum dan aktual. 2

3 Film Game Change adalah fokus kajian penulis. Film bergenre political drama produksi HBO tahun 2012 ini membahas peristiwa-peristiwa dalam kubu Partai Republik selama kampanye pemilihan umum presiden Amerika Serikat Film dari negara Amerika Serikat yang disutradarai oleh Jay Roach ini diadaptasi dari buku berjudul sama karya wartawan politik Mark Halperin dan John Heilemann. Berkisah mengenai bagaimana Gubernur Alaska Sarah Palin (Julianne Moore) terpilih untuk mendampingi Senator John McCain (Ed Harris) dalam kampanye sebagai kandidat pasangan wakil presiden dan presiden Amerika Serikat dari kubu Republik, film ini menyuguhkan sepak terjang Palin dan timnya dalam memproduksi dan mengelola citra dalam upaya meraih kemenangan nasional sebagai wakil rakyat. Film ini menimbulkan reaksi pro dan kontra antara pihak yang digambarkan dalam film. Dua tokoh asli yang diperankan dalam film ini, Sarah Palin dan John McCain, tidak menonton film ini. Palin mendeskripsikannya sebagai sebuah "false narrative" 1 dan tidak berniat menontonnya. Sementara John dan Cindy McCain mengatakan baik buku maupun film Game Change adalah tidak akurat 2. Mereka juga tak berniat menyaksikannya. Namun campaign's chief strategist Steve Schmidt menyatakan: "Ten weeks of the campaign are condensed into a two-hour movie. But it tells the truth of the campaign. That is the story of 1 James Rainey, Palin says film has 'false narrative', (akses 20 Mei 2013). 2 Tim Mak, Cindy McCain defends Sarah Palin on movie, (akses 20 Mei 2013). 3

4 what happened. 3 Sementara Nicolle Wallace, kepala ajudan Palin pada pilpres 2008, mengatakan Game Change sebagai highly credible, serta "captured the spirit and emotion of the campaign. 4. Penulis menggunakan analisis semiotik sebagai alat penelitian. Secara etimologis, semiotika berasal dari bahasa Yunani semeion. Rachmat Kriyantono (2010: 265) mengemukakan bahwa semiotika merupakan studi tentang tanda dan segala yang berhubungan dengannya, cara berfungsinya, hubungannya dengan tanda-tanda lain, pengirimannya dan penerimaannya oleh mereka yang menggunakannya. Penulis melihat film yang mengungkap kejadian-kejadian nyata di balik kampanye pemilu ini penting untuk dibahas karena untuk mengangkat realitas pencitraan politik dengan baik. Kejadian-kejadian di film Game Change ini pun diangkat dari kisah nyata pemilu presidensial Amerika Serikat 2008 dan tokoh Sarah Palin, sehingga membuat penonton mudah mencernanya karena telah mengenal background story tersebut. Selain itu, meskipun film ini merupakan produksi Amerika Serikat, penulis merasa fenomena pencitraan dalam kehidupan politik yang dikisahkan di film ini tak jauh berbeda dengan realitas yang terjadi di negara lain, termasuk di Indonesia. 3 James Rainey, Choosing sides on Sarah Palin, (akses 20 Mei 2013). 4 George Stephanopoulos, Former Sarah Palin Adviser Says Game Change Was True Enough to Make Me Squirm, (akses 20 Mei 2013). 4

5 Dari latar belakang di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Representasi Citra Sarah Palin di Film Game Change : Analisis Semiotika Charles Sanders Peirce. 1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah yang akan diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana representasi citra Sarah Palin di film Game Change? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah mengetahui representasi citra Sarah Palin di film Game Change. 1.4 Signifikansi Penelitian Akademis: memberikan kontribusi dalam rangka mengembangkan Ilmu Komunikasi khususnya di bidang kajian semiotika. Penelitian ini juga diharapkan mampu menjadi bahan rujukan bagi mahasiswa yang ingin mengadakan penelitian lebih lanjut mengenai hal tersebut Praktis: memahami bagaimana representasi citra Sarah Palin (Sarah Palin) melalui contoh film Game Change. Selain itu, diharapkan 5

6 penelitian ini mampu memberikan contoh dalam membaca makna yang terkandung dalam sebuah film melalui semiotika. 6