Niken Nur W., S.Farm., Apt. Page 1
|
|
- Fanny Iskandar
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Dear praktikan di lab MFFM, Saya merasa metode saya berupa penjelasan ketika postes antara 3-10 orang setiap hari 4-6 kali sehari terhadap resep yang sudah dilakukan is sooo time-consuming and not effective. Karena itu, saya menuliskan rangkuman pemikiran saya di sini. Semoga tidak menambah bingung dan setiap postes tidak ngulang2 hal yang sama. Hopefully, dengan adanya beberapa contoh kasus yang saya jabarkan di sini, dosen dan praktikan bisa memikirkan permasalahan yang up to date dan lebih besar lagi dalam sebuah resep, tidak hanya berkutat pada minta tanggal, tanda tangan, berat badan, dan de-te-de.... Yogyakarta, 5 Oktober Skrining administratif Saat kalian bernapas lega karena lolos minikuis, kalian akan mendapatkan selembar resep. Bayangkan kalian adalah apoteker yang sudah disumpah (nasib pasien dibebankan ke pundak kalian) di sebuah IFRS atau apotek. Apa yang kalian lakukan? Tentu kalian harus yakin bahwa itu adalah resep sah, baru bisa dilayani. Caranya? Cek kelengkapan administratifnya. Apa saja? Cari dan lihat peraturan undang2nya. Beberapa yang sering keluar di praktikum adalah tgl, ttd, usia, alamat, signatura. Minta kepada dokter (dosen) dengan cara yang baik(perkenalkan diri, konfirmasi apakah dokter tadi menulis resep untuk pasien A). Kalau memang si dokter ngaku, oh iya itu benar resep saya, dan bersedia melengkapinya, maka resep itu menjadi sah, sehingga kalian tidak melayani resep palsu! (tapi di praktikum biasanya langsung cepet2 aja, gak pakai basa-basi, waktunya mepet ) Jangan terjebak, kalau yang kalian dapat adalah apograph, maka kalian meng-konfirmasi permasalahan dengan apoteker sebelumnya tempat resep aslinya ditebus, bukan dengan dokter (kecuali memang harus merubah resep aslinya). Perhatikan pula jika ada obat golongan narkotik yang di-iter, ditulis dalam apograph, baca lagi bagaimana peraturannya, boleh kalian layani tidak. (The fact: tidak mungkin dokter lupa memberi paraf setelah menulis tiap R/, dan tidak mungkin sebuah apograph masih mengandung permasalahan yang belum diatasi oleh apoteker sebelumnya) 2. Skrining farmasetis Biasanya, permasalahan adalah seputar penulisan dtd, apakah obat bisa digerus atau tidak, apakah obat boleh disatukan dengan obat lain atau tidak, apakah ada interaksi khemis atau fisis, lihat beberapa contohnya di buku petunjuk praktikum! Bagaimana dengan soal ini? a. R/ Caps. Ampicillin mg 400 no X S.t.d.d.caps I b. R/ Ampicillin mg 400 Da in caps dtd no X S.t.d.d.caps I c. R/ Ampicillin mg 400 Da in caps no X S.t.d.d.caps I Resep a dan b sama dan benar, resep c beda arti dan subdosis. Niken Nur W., S.Farm., Apt. Page 1
2 3. Skrining klinis Menurut saya, inilah yang paling luas cakupannya, bahkan seorang apoteker harus ikut visite bersama dokter di RS untuk memastikan compliance pasien dan kemungkinan adanya permasalahan klinis. Tapi di praktikum paling tidak jauh2 dari masalah duplikasi, durasi, cek dosis, frekuensi, post coenam/ante coenam, kontraindikasi,hmm apalagi ya.. Contoh: R/ Pamol 0,250 CTM 0,020 Ephedrin HCl mg 12,5 M.f.pulv.dtd.no XV S.t.d.d.pulv.I Pro: Ali (10 th) a. Perhitungan dosis Yang saya harapkan, praktikan langsung saja membuat kolom berisi perhitungan sesuai usia pasien 10 tahun Obat Dosis Pmakaian (1x Dosis Max (1x & Dosis Lazim & 1 hari) 1hari) Parasetamol 250 mg & 750 mg - Untuk anak 7-12 tahun 250- (lihat di resep atas) 500 mg 3x sehari atau ½-1 tablet 500 mg (lihat di MIMS/ISO/kapsel CTM 20 mg & 60 mg (lihat di resep atas) x 40=20mg Ephedrin HCl 12,5 mg & 37,5 mg (lihat di resep atas) sehari (lihat di kapsel/fi III dikonversi ke usia anak) x 50=25mg & x 150=75mg (lihat di kapsel/fi III dikonversi ke usia anak) Ket OK ½-1 tablet 4 mg OD! Sarankan diturunkan hingga 2 mg karena dosis terapi/lazimnya anak segitu Tidak perlu Tidak OD (kalau sudah tidak OD, tidak usah dicari dosis lazimnya gpp deh, ntar aja kalau ada waktu ) Jadi, perhitungan dosis itu adalah memeriksa apakah dosis yang ditulis dalam resep itu overdosis atau tidak. Jika tidak ada dosis max (memang tidak seluruh obat punya dosis max loh), bisa mengacu pada dosis lazim untuk usia segitu disini kadang perlu berat badan pasien, lihat konversinya di ISO. Nah, dosis lazim bisa untuk melihat apakah obat yang di resep kita sudah masuk rentang terapi atau belum. NAMUN, kalian tidak bisa mengatakan itu over dosis/tidak, karena batas max-nya tidak ada. Lalu, kalau tidak ada dosis max, dan dosis yang di dalam resep tidak berbeda jauh dengan dosis lazim, tidak usah mengubah dosis yang tertulis dalam resep. Jangan Niken Nur W., S.Farm., Apt. Page 2
3 berpikir bahwa apoteker bertugas mengubah semua dosis yang ada pada resep; dokter kan juga pasti sudah punya pertimbangan tertentu.. Apoteker cukup memeriksa kembali, apakah ada yang overdosis tidak. That s it. Pertanyaan: seberapa jauh tidak berbeda jauh dengan dosis lazim itu? Hee...saya juga belum tahu jawabannya. b. Pengambilan bahan Tolong ini ditulis juga dalam folio, jadi yang kalian lakukan di dalam lab terdokumentasi. Anti kalau pre-kompre, hal semacam ini juga ditanyakan loh. Jadi berlatihlah. Obat Jika di lab tersedia serbuk Jika tersedia tablet (harus tahu sediaan lazim, lihat di kemasan obat di MIMS/ISO) Parasetamol 250 mg x 15 pulv= 3750 Sediaan lazim PCM adalah 500 mg, maka mg diambil = 7,5 tablet CTM 2 mg x 15 pulv= 30 mg perlu pengenceran karena neraca kita 1 tab CTM mengandung 4 mg, maka = 7,5 tablet yg diambil minimal menimbang 50 mg! Cara: ambil 50 mg CTM, ad 500 pakai lact, lalu ambil 300 mg dari campuran itu. Ephedrin HCl - Sediaan lazim Ephedrin HCl=25 mg, maka diambil = 7,5 tablet c. Etiket (putih) Nomor resep Tanggal Nama Aturan Pakai dan signatura d. Apograph Resep dari: dr. xxx Resep tertanggal: 12/4/12 Untuk: Ali (10 th) Paraf si pembuat etiket Ceritanya, kalian sudah konfirmasi dokter untuk mengganti dosis CTM R/ Pamol 0,250 da parasetamol/da generik CTM 0,002 Efedrin HCl mg 12,5 M.f.pulv.dtd.no XV S.t.d.d.pulv.I -det XV Niken Nur W., S.Farm., Apt. Page 3
4 Prinsip: pada apograph ditulis = pro copie conform = untuk disalin sesuai aslinya, Sehingga kalau tadinya resep terdiri dari 2 R/ ya disalin 2 R/, tadinya Pamol ya disalin Pamol, tadinya 250 mg ya disalin 250 mg. KECUALI kalian sudah konfirmasi dokter, lalu obatnya dirubah oleh dokter, maka yang kalian salin di apograph adalah hasil perubahan terakhir OLEH DOKTER. Pertanyaan: bagaimana kalau tadinya Pamol lalu diganti menjadi Parasetamol? Bukankah cukup konfirmasi pasien, tidak usah ke dokter tidak apa2 kan? Jawaban saya, apograph-nya diberi catatan oleh apoteker (hehe..ini hasil pengamatan saya di RS dan ijtihad saya, entahlah benar atau tidak menurut undang2). Contoh lain: Resep dari: Resep tertanggal: Untuk: R/ Baquinor tab ½ da ciprofloxacin Acetaminophen tab ½ m.f.pulv. no X -det X- Resep dari: Resep tertanggal: Untuk: R/ Baquinor tab ½ da Baquinor tab, terpisah Acetaminophen tab ½ m.f.pulv. no X -det X- Selesai.. Posttest dan diskusi dengan dosen Niken Nur W., S.Farm., Apt. Page 4
5 Contoh lain R/ Paracetamol 3,5 OBH 90 Aqua 12 m.f.pot S.t.d.d. C.I R/ Curvit CL fl I S.s.d.d.Corig. I Pro: Ali (20 tahun) a. Perhitungan dosis R/ Paracetamol 3,5 OBH 90 Aqua 12 Dosis Pmakaian (1x) Dosis Max Dosis Lazim Ket Jumlah sendok: mg- OK = = 7 Pemakaian PCM: = 0,5 g = 500mg Atau sama saja dengan yg saya cantumkan di buku petunjuk praktikum: x 15 ml x 1 g/ml OBH - Aqua - Curvit - Perhatikan: satuannya di resep berupa gram, sedangkan sendok dalam ml. Kalau mau melakukan perhitungan, samakan dulu saja satuannya (dalam gram atau ml). Untuk menyamakan, bisa menggunakan berat jenis (BJ =1 = 1 = 1 ). Berat total = 3, =105,5 gram Volume sendok = 15 ml atau 15 gram Maka jumlah sendok yang dibutuhkan untuk menghabiskan potio tersebut adalah =7 sendok. Sedangkan dosis PCM yang diminum 1 kali minum (1 sendok 15mL) adalah = 500 mg. Kalau dalam bahan potio ada sirup sebanyak > 1/6 berat total (sirup adalah larutan gula) sehingga membuat cairan lebih kental, maka disepakati BJ-nya naik menjadi 1,3( g/ml). Tapi kalau tidak ada sirup, atau ada sirup tapi kurang dari 1/6 berat total potio, maka BJnya dianggap masih sama dengan 1 (g/ml) Niken Nur W., S.Farm., Apt. Page 5
6 b. Pengambilan bahan Jika di lab tersedia serbuk Jika tersedia tablet (harus tahu sediaan lazim) Parasetamol 3,5 g Sediaan lazim PCM=500 mg, maka =7 tablet OBH 100 g atau 100 ml - Aqua 12 g atau 12 ml - Curvit 1 botol - c. Etiket Bisa ya.. d. Apograph Bisa ya... Contoh lain lagi: R/ Paracetamol 3,5 OBH Sir. Thymmi aa ad ml 102 m.f.pot S.t.d.d.C.I Dosis Pmakaian (1x) Dosis Max Dosis Lazim Ket Jumlah sendok: mg- OK = = 6,8 =7 sendok Pemakaian PCM: = 0,5147 g = 515mg. Atau sama saja dengan yg saya cantumkan di buku petunjuk praktikum: OBH Sir Thymmi Curvit x 15 ml x 1,3 g/ml Perhatikan, satuannya ada yang dalam ml, ada yang dalam gram. Pada perhitungan ini, BJnya adalah 1,3 g/ml karena ada sirup (sir.thymmi) sebanyak = 49,25 ml. Dan ternyata, 49,25 ml itu adalah ½-nya berat total (jadi kan lebih dari 1/6 berat total). Apakah OBH itu termasuk sirup? Tidak. Coba lihat resep standar, adakah bahan sirup-nya? Niken Nur W., S.Farm., Apt. Page 6
7 4. Apograph Kalau resepnya begini: Pro: Jaka (8 tahun) Pada pengambilan pertama, apoteker hanya memberikan 10 pulveres dan 1 botol Curvit. Bagaimana apographnya? Iter 2x Acetaminophen tab ½ -det X- Tiga hari kemudian, pasien datang lagi membawa apograph di atas, lalu kalian memberikan 5 bungkus lagi. Maka apographnya: Iter 2x Acetaminophen tab ½ -det orig- -det Niken Nur W., S.Farm., Apt. Page 7
8 membawa apograph ini, lalu kalian memberikan 7 pulveres lagi. Apograph: -det orig+vii- membawa apograph ini, lalu kalian memberikan 8 pulveres lagi. Apograph: -det iter 1x- Niken Nur W., S.Farm., Apt. Page 8
9 membawa apograph ini, lalu kalian memberikan 10 pulveres lagi. Apograph: -det iter 1x+X- membawa apograph ini, lalu kalian memberikan 5 pulveres lagi. Apograph: -det iter 2x- membawa apograph ini, maka kalian tahu sudah ada tanda det iter 2x, jadi apograph itu sudah tidak bisa dipakai untuk menebus obat. Apograph bisa tetap dibawa pasien, untuk keperluan dokumentasi pribadi atau klaim asuransi. Demikian sekilas tentang pelayanan resep. Tentang cara kompondingnya, akan saya bahas lagi insya Allah di kesempatan lain. Kalau masih ada pertanyaan, silakan menghubungi saya. Semoga sukses. Niken Nur W., S.Farm., Apt. Page 9
JURNAL PRAKTIKUM ILMU RESEP II
JURNAL PRAKTIKUM ILMU RESEP II NAMA NIM Mira Ria Andriani J1E111036 TANGGAL PRETEST TANGGAL PRAKTIKUM KELOMPOK VI NILAI LAPORAN AWAL PERCOBAAN KE I NILAI REVISI NO RESEP ASISTEN 1 ACC ASISTEN Fadlillaturrahmah,
Lebih terperinciSalinan Resep (2/3/2014)
Salinan Resep (2/3/2014) Menurut Kepmenkes no. 280 th 1981: Salinan resep adalah salinan yang dibuat apoteker, selain memuat semua keterangan yang terdapat dalam resep asli harus memuat pula: nama dan
Lebih terperinciMenerapkan pembuatan sediaan obat sesuai resep dokter di bawah pengawasan Apoteker HILMA HENDRAYANTI, S.Si., Apt.
STANDAR KOMPETENSI : Menerapkan pembuatan sediaan obat sesuai resep dokter di bawah pengawasan Apoteker HILMA HENDRAYANTI, S.Si., Apt. Menjelaskan kelengkapan resep dokter, etiket, dan salinan resep Resep
Lebih terperinciRESEP DAN SALINAN RESEP. Farmasetika Dasar II
RESEP DAN SALINAN RESEP Farmasetika Dasar II PENGERTIAN UMUM TENTANG RESEP Resep ----- "prescription dari bahasa Latin "praescriptus : "prae", before + scribere, to write = to write before. Definisi resep
Lebih terperinciSURVEI KESALAHAN DALAM PENULISAN RESEP DAN ALUR PELAYANANNYA DI APOTEK KECAMATAN AMPEL KABUPATEN BOYOLALI SKRIPSI
SURVEI KESALAHAN DALAM PENULISAN RESEP DAN ALUR PELAYANANNYA DI APOTEK KECAMATAN AMPEL KABUPATEN BOYOLALI SKRIPSI Oleh : DWI KURNIYAWATI K 100 040 126 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Lebih terperinciSURVEI KESALAHAN DALAM PENULISAN RESEP DAN ALUR PELAYANANNYA DI 4 APOTEK KECAMATAN GROGOL KABUPATEN SUKOHARJO SKRIPSI
SURVEI KESALAHAN DALAM PENULISAN RESEP DAN ALUR PELAYANANNYA DI 4 APOTEK KECAMATAN GROGOL KABUPATEN SUKOHARJO SKRIPSI Oleh : SUSI AMBARWATI K100 040 111 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Lebih terperinciFR-MPA 03 : PERTANYAAN TERTULIS PILIHAN GANDA. Perangkat asesmen : Daftar Pertanyaan Tertulis Pilihan Ganda Nama peserta sertifikasi
FR-MPA 03 : PERTANYAAN TERTULIS PILIHAN GANDA Perangkat asesmen : Daftar Pertanyaan Tertulis Pilihan Ganda Nama peserta sertifikasi : Nama asesor : Tanggal uji kompetensi : Sifat uji : (tutup buku /buka
Lebih terperinciPreskripsi dokter perlu disusun secara benar dan rasional. Benar artinya ditulis secara jelas dapat dibaca,lengkap dan memenuhi peraturan perundangan
Preskripsi dokter perlu disusun secara benar dan rasional. Benar artinya ditulis secara jelas dapat dibaca,lengkap dan memenuhi peraturan perundangan serta kaidah yg berlaku Rasional yaitu berpedoman pada
Lebih terperinciBAB 10: RESEP DAN SALINAN RESEP
SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 FARMASI BAB 10: RESEP DAN SALINAN RESEP Nora Susanti, M.Sc, Apk KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 2016 BAB X RESEP
Lebih terperinciSERBUK F A R M A S E T I K D A S A R
SERBUK F A R M A S E T I K D A S A R DEFENISI Serbuk adalah campuran obat atau bahan kimia yang halus terbagi-bagi dalam bentuk kering ( FI III). Serbuk adalah campuran homogen dua atau lebih obat yang
Lebih terperinciPRINSIP PENULISAN RESEP DOKTER Oleh : Wiwik Kusumawati
Pendahuluan PRINSIP PENULISAN RESEP DOKTER Oleh : Wiwik Kusumawati Penulisan resep dokter dilaksanakan setelah dokter melakukan suatu rangkaian tindakan yaitu pemeriksaan, menentukan diagnosa klinis diikuti
Lebih terperinciLAMPIRAN A PETA WILAYAH SURABAYA TIMUR
LAMPIRAN A PETA WILAYAH SURABAYA TIMUR 62 LAMPIRAN B CONTOH RESEP DOKTER 63 LAMPIRAN C CONTOH SURAT PERNYATAAN APOTEK 64 LAMPIRAN D No Resep Skrining Resep Aspek Farmasetik (Bentuk Sediaan) Aspek Terapetik
Lebih terperinciTINJAUAN ASPEK ADMINISTRATIF PADA RESEP DI TIGA APOTEK DI KOTA SURAKARTA PERIODE JANUARI-JUNI TAHUN 2008 SKRIPSI
TINJAUAN ASPEK ADMINISTRATIF PADA RESEP DI TIGA APOTEK DI KOTA SURAKARTA PERIODE JANUARI-JUNI TAHUN 2008 SKRIPSI Oleh : MAYA DAMAYANTI K 100 050 191 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Lebih terperinciR E S E P. By. H. Zuhhad, S. Kep. Ns
R E S E P By., S. Kep. Ns Resep arti sempit : suatu permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi, atau dokter hewan kpd apoteker utk membuatkan obat dalam bentuk sediaan tertentu dan menyerahkannya kepada
Lebih terperinciSTUDI KELENGKAPAN RESEP OBAT PADA PASIEN ANAK DI APOTEK WILAYAH KECAMATAN SUKOHARJO BULAN OKTOBER-DESEMBER TAHUN 2008 SKRIPSI
STUDI KELENGKAPAN RESEP OBAT PADA PASIEN ANAK DI APOTEK WILAYAH KECAMATAN SUKOHARJO BULAN OKTOBER-DESEMBER TAHUN 2008 SKRIPSI Oleh : FITRIA DYAH AYU PRIMA DEWI K 100050019 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS
Lebih terperinciKISI-KISI Bidang Lomba
LOMBA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN TINGKAT NASIONAL KE XXV TAHUN 2017 KISI-KISI Bidang Lomba FARMASI (PEMBUATAN OBAT BERDASARKAN RESEP) KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN
Lebih terperinciMahral Effendi.S.S.Si.M.M.,Apt
RESEP Mahral Effendi.S.S.Si.M.M.,Apt RESEP Resep adalah permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi, dan dokter hewan, kepada apoteker untuk memberikan obat kepada pasien sesuai hasil analisis apoteker
Lebih terperinciPENYIMPANAN OBAT Tujuan penyimpanan Agar obat tidak menguap Agar khasiat obat tidak berubah Agar obat tetap dalam keadaan baik dan bersih Agar obat ti
PENYIMPANAN OBAT Tujuan penyimpanan Agar obat tidak menguap Agar khasiat obat tidak berubah Agar obat tetap dalam keadaan baik dan bersih Agar obat tidak rusak mis. Berubah warna, menjadi hancur. Cara
Lebih terperinciPENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT SOSIALISASI MENGENAL OBAT AGAR TAK SALAH OBAT PADA IBU-IBU PENGAJIAN AISYIYAH PATUKAN AMBARKETAWANG GAMPING
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT SOSIALISASI MENGENAL OBAT AGAR TAK SALAH OBAT PADA IBU-IBU PENGAJIAN AISYIYAH PATUKAN AMBARKETAWANG GAMPING Oleh : Sri Tasminatun, M.Si., Apt NIK 173 036 PROGRAM STUDI PROFESI
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pelayanan Farmasi Pelayanan farmasi rumah sakit merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sistem pelayanan kesehatan rumah sakit yang berorientasi kepada pelayanan pasien,
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1. Pengumpulan Data Dari Farmasi Rawat Inap Pada Rumah Sakit Pusat Pertamina terdapat Instalasi Farmasi yang terdiri dari Farmasi Logistik dan Perencanaan, Farmasi
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret 2012 di Apotek RSU
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret 2012 di Apotek RSU Monompia Kotamobagu. Apotek RSU Monompia merupakan satu-satunya Apotek
Lebih terperinciLAMPIRAN HANDOUT TOPIK/POKOK BAHASAN MATA KULIAH ILMU FARMASI KEDOKTERAN. Universitas Gadjah Mada 1
LAMPIRAN HANDOUT TOPIK/POKOK BAHASAN MATA KULIAH ILMU FARMASI KEDOKTERAN Universitas Gadjah Mada 1 Lampiran 1 Topik/Pokok Bahasan : Pengantar Ilmu Farmasi Kedokteran & resep dokter Pengampu : Dra. Sri
Lebih terperinciResep. Penggunaan obat berlabel dan tidak berlabel Aspek legal. Pengertian Unsur resep Macam-macam resep obat
Resep Pengertian Unsur resep Macam-macam resep obat Penggunaan obat berlabel dan tidak berlabel Aspek legal Kewenangan bidan dalam pemberian obat selama memberikan pelayanan kebidanan pada masa kehamilan,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 25 Maret 2012 di Apotek RSUD Toto
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 25 Maret 2012 di Apotek RSUD Toto Kabupaten Bone Bolango. Dalam rangka memperoleh data yang diperlukan,
Lebih terperinciTINJAUAN ASPEK ADMINISTRASI PADA RESEP DI TIGA APOTEK DI KABUPATEN PEMALANG PERIODE JANUARI - JUNI 2008 SKRIPSI
TINJAUAN ASPEK ADMINISTRASI PADA RESEP DI TIGA APOTEK DI KABUPATEN PEMALANG PERIODE JANUARI - JUNI 2008 SKRIPSI Oleh : LINDA WIDYA RETNA NINGTYAS K 100 050 110 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
Lebih terperinciPENUNTUN KETERAMPILAN KLINIK TOPIK : PENULISAN RESEP I
.. UNIVERSITAS ANDALAS FAKULTAS KEDOKTERAN Alamat : Jl.Perintis Kemerdekaan. Padang 25127. Indonesia Telp.: +62 751 31746. Fax.: +62 751 32838 e-mail : fk2unand@pdg.vision.net.id BLOK 2.1 EL PENUNTUN KETERAMPILAN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hasil Penelitian Terdahulu Pada penelitian sebelumnya dengan judul pengaruh keberadaan apoteker terhadap mutu pelayanan kefarmasian di Puskesmas wilayah Kabupaten Banyumas berdasarkan
Lebih terperinciPembelajaran E-learning
Pembelajaran E-learning Baca modul bab 9 buku farmakologi, Kemudian selesaikan soal sebanyak 25 soal dengan ditulis tangan. Tugas dikumpulkan pada hari senin jam 15.20 wib. Jika lebih dari pukul ini maka
Lebih terperinciPembelajaran E-learning
Pembelajaran E-learning Baca modul bab 9 buku farmakologi, Kemudian selesaikan soal sebanyak 25 soal dengan ditulis tangan. Tugas dikumpulkan pada hari jum`at jam 11.00 wib. Jika lebih dari pukul ini maka
Lebih terperinciPembelajaran E-learning
Pembelajaran E-learning Baca modul bab 9buku farmakologi, Kemudian selesaikan soal sebanyak 25 soal dengan ditulis tangan. Tugas dikumpulkan pada hari jum`at, pukul 108.00 wib. Jika lebih dari pukul ini
Lebih terperinciPROSES TERAPI. P-Drugs & P-Treatment
PROSES TERAPI P-Drugs & P-Treatment Contoh kasus: Seorang wanita 20 tahun datang ke dokter gigi dengan keluhan giginya geraham bawah yang paling belakang terasa cekot-cekot. Pada pemeriksaan intra oral
Lebih terperinciPRAKTIKUM FARMASETIKA FAK 3211
BAHAN AJAR PRAKTIKUM FARMASETIKA FAK 3211 (MINAT FARMASI KOMUNITAS DAN KLINIK SEMESTER 6) PENYUSUN: Niken Nur Widyakusuma, S.Farm., Apt LABORATORIUM MANAJEMEN FARMASI DAN FARMASI MASYARAKAT FAKULTAS FARMASI
Lebih terperinciStabat dalam rangka pembinaan Puskesmas. BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pusat Kesehatan Masyarakat yang disingkat puskesmas adalah unit
Puskesmas dan sebagai bahan masukan kepada Dinas Kesehatan Kota Stabat dalam rangka pembinaan Puskesmas. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Puskesmas Pusat Kesehatan Masyarakat yang disingkat puskesmas
Lebih terperinciPerencanaan. Pengadaan. Penggunaan. Dukungan Manajemen
Perencanaan Penggunaan Pengadaan Dukungan Manajemen Distribusi Penyimpanan Menjamin tersedianya obat dgn mutu yang baik, tersebar secara merata dan teratur, sehingga mudah diperoleh pada tempat dan waktu
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN PELAYANAN KEFARMASIAN DI PUSKESMAS CILEDUG
KERANGKA ACUAN PELAYANAN KEFARMASIAN DI PUSKESMAS CILEDUG a. PENDAHULUAN Pelayanan kefarmasian merupakan bagian integral dari sistem pelayanan kesehatan termasuk didalamnya pelayanan kefarmasian di Puskesmas
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 DENAH APOTEK TIRTA FARMA
LAMPIRAN 1 DENAH APOTEK TIRTA FARMA Keterangan : I : Lahan Parkir. 9 : Lemari Generik P-Z, Obat Tetes II : Musholla. Mata, Hidung dan Telinga, SalepS-Z. III : Ruang Praktek Dokter. 10 : Lemari Obat-obat
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. 4.1 Alur Resep Pulang Farmasi rawat Inap
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Alur Resep Pulang Farmasi rawat Inap Terdapat beberapa proses pada resep pulang rawat inap yang akan dijelaskan secara rinci di setiap prosesnya dan akan digambarkan
Lebih terperinciSOP PELAYANAN FARMASI PUSKESMAS SINE PERENCANAAN OBAT DAN PERBEKALAN KESEHATAN
PERENCANAAN OBAT DAN PERBEKALAN SUATU PROSES KEGIATAN SELEKSI OBAT DAN PERBEKALAN UNTUK MENENTUKAN JUMLAH OBAT DALAM RANGKA PEMENUHAN KEBUTUHAN PUSKESMAS BUKTI TERTULIS PERKIRAAN `TENIS, JUMLAH OBAT &
Lebih terperinciOTC (OVER THE COUNTER DRUGS)
OTC (OVER THE COUNTER DRUGS) Obat adalah bahan atau panduan bahan-bahan yang siap digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosis,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Apoteker Berdasarkan KepMenKes RI No. 1027/MenKes/SK/IX/2004, apoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulus pendidikan profesi yang telah mengucapkan sumpah berdasarkan peraturan
Lebih terperinciGerakan Nasional Peduli Obat dan Pangan Aman (GNPOPA) Edukasi terkait OBAT pada Remaja dan Dewasa
Gerakan Nasional Peduli Obat dan Pangan Aman (GNPOPA) Edukasi terkait OBAT pada Remaja dan Dewasa Samakah minum obat 3x1 dengan 1x3? Kadang masih ada pertanyaan dari masyarakat baik remaja maupun orang
Lebih terperinciContoh-contoh resep sirup tablet dan puyer. dr. Anugerah Sehat. SIP No: 14/ KANDEP / IJIN / XII / Jl. Maluku I / 100 Semarang.
Contoh-contoh resep sirup tablet dan puyer dr. Anugerah Sehat SIP No: 14/ KANDEP / IJIN / XII / 1988 Jl. Maluku I / 100 Semarang Semarang, R/ OBB syrup fl I Telp: 024-6712345 Adde pro cth Cod HCl 5 mg
Lebih terperinciLAMPIRAN A DENAH APOTEK TIRTA FARMA
LAMPIRAN A DENAH APOTEK TIRTA FARMA Keterangan : I : Lahan Parkir. 9 : Lemari Generik P-Z, Obat Tetes II : Musholla. Mata, Hidung dan Telinga, SalepS-Z. III : Ruang Praktek Dokter. 10 : Lemari Obat-obat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bidang jasa kesehatan dimana Rumah Sakit selalu dituntut untuk memiliki
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah Sakit merupakan salah satu Industri yang bergerak pada bidang jasa kesehatan dimana Rumah Sakit selalu dituntut untuk memiliki pelayanan yang baik, efisien,
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Dari latar belakang masalah di atas, maka pada bab ini akan dibahas lebih lanjut tentang ketaatan pasien dan obat serta resep dokter yang menjadi pokok bahasan dalam penelitian ini.
Lebih terperinciSOFI NURMAY STIANI, M.Sc, Apt YUSRANSYAH, M.Sc, Apt AADC3 (ALL ABOUT DRUG COMPONENT, CALCULATION AND CONTRIBUTION FOR HEALTH)
SOFI NURMAY STIANI, M.Sc, Apt YUSRANSYAH, M.Sc, Apt AADC3 (ALL ABOUT DRUG COMPONENT, CALCULATION AND CONTRIBUTION FOR HEALTH) Diterbitkan secara mandiri melalui Nulisbuku.com AADC 3 (ALL ABOUT DRUG COMPONENT,
Lebih terperinciCOMPOUNDING DAN DISPENSING
RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER PRAKTIKUM COMPOUNDING DAN DISPENSING Oleh: 1. Dr. Satibi, M.Si., Apt. 2. Drs. M. Amroni, MS., Apt. 3. Dr. Chairun W., M.Kes., M.App.Sc., Apt. 4. Dr. Susi
Lebih terperinciBLOK 4.1 PENUNTUN SKILLS LAB
.. UNIVERSITAS ANDALAS FAKULTAS KEDOKTERAN Alamat : Jl.Perintis Kemerdekaan. Padang 25127. Indonesia Telp.: +62 751 31746. Fax.: +62 751 32838 e-mail : fk2unand@pdg.vision.net.id BLOK 4.1 EL PENUNTUN SKILLS
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM FARMASI PRAKTIS KAJIAN ADMINISTRASI RESEP
LAPORAN PRAKTIKUM FARMASI PRAKTIS KAJIAN ADMINISTRASI RESEP Dosen Pengampu : Yardi, Ph.D., Apt Nelly Suryani, M.Si., Ph.D., Apt Dr. Azrifitria, M.Si., Apt Puteri Amelia, M.Si., Apt Dra. Delina Hasan, M.Kes
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. efisiensi biaya obat pasien JKN rawat jalan RS Swasta
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Gambaran umum Penelitian ini bertujuan untuk melihat seberapa besar efisiensi biaya obat pasien JKN rawat jalan RS Swasta Yogyakarta melalui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan secara sendiri atau bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Apotek Apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian tenpat dilakukan praktek kefarmasian oleh apoteker (PP no. 51 tahun 2009) Apotek adalah suatu tempat tertentu, tempat dilakukan
Lebih terperinciBAB VI HASIL PENELITIAN
BAB VI HASIL PENELITIAN 6. 1. Analisis Univariat Hasil penelitian dari analisis univariat ini menjelaskan/mendeskripsikan karakteristik masing-masing variabel yang diteliti untuk melihat distribusi frekuensi
Lebih terperinciPedoman Penulisan Resep. EM Sutrisna
Pedoman Penulisan Resep EM Sutrisna Resep Menurut UU: permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi atau dokter hewan kepada apoteker pengelola apotek (APA) untuk menyediakan dan menyerahkan obat bagi
Lebih terperinciSTUDI KELENGKAPAN RESEP OBAT UNTUK PASIEN ANAK DI APOTEK WILAYAH KECAMATAN KARTASURA BULAN OKTOBER - DESEMBER 2008 SKRIPSI
STUDI KELENGKAPAN RESEP OBAT UNTUK PASIEN ANAK DI APOTEK WILAYAH KECAMATAN KARTASURA BULAN OKTOBER - DESEMBER 2008 SKRIPSI Oleh : SANDY RIA APRILANI K 100 050 159 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
Lebih terperinciSTUDI KESERAGAMAN BOBOT SEDIAAN PULVERES YANG DIBUAT APOTEK DI KOTA JAMBI ABSTRAK
Volume 16, Nomor 1, Hal. 39-44 Januari Juni 2014 ISSN:0852-8349 STUDI KESERAGAMAN BOBOT SEDIAAN PULVERES YANG DIBUAT APOTEK DI KOTA JAMBI Helni Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER
LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI APOTEK VIVA GENERIK GRIYA KEBRAON JALAN GRIYA KEBRAON SELATAN 10 NO. 2 SURABAYA 16 JANUARI 17 FEBRUARI 2017 PERIODE XLVIII DISUSUN OLEH: DIA AMBARSARI, S. Farm.
Lebih terperinciPraktek Penjualan Obat Generik Pada Dua Apotek di Surabaya
65 BAB III Praktek Penjualan Obat Generik Pada Dua Apotek di Surabaya A. Gambaran Umum Tentang Lokasi Penelitian Pada bab ini akan di uraikan tentang latar belakang penelitian dengan maksud untuk menggambarkan
Lebih terperinciLOMBA KOMPETENSI SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN INFORMASI DAN KISI-KISI
INFORMASI DAN KISI-KISI Bidang Lomba FARMASI ( Pembuatan Obat Sesuai Resep ) PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT DINAS PENDIDIKAN Jl. Dr. Radjiman No. 6 Telp. (022) 4264813 Fax. (022) 4264881 Wisselbord (022)
Lebih terperinciLEBIH DEKAT DENGAN OBAT
BUKU PANDUAN LEBIH DEKAT DENGAN OBAT LAILATURRAHMI 0811012047 FAKULTAS FARMASI KKN-PPM UNAND 2011 Bab DAFTAR ISI Halaman I. Pengertian obat 2 II. Penggolongan obat 2 1. Obat bebas 2 2. Obat bebas terbatas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setelah seseorang pasien dengan suatu masalah kesihatan telah siap dievaluasi dan diagnosis telah dicapai, dokter biasanya akan memilih salah satu pendekatan terapeutik
Lebih terperinciPERESEPAN OBAT YANG RASIONAL
PERESEPAN OBAT YANG RASIONAL Yunita Sari Pane, Aznan Lelo Dep. Farmakologi & Terapeutik, Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Tujuan pembelajaran Memudahkan dokter dalam pelayanan kesehatan di
Lebih terperinciTINJAUAN ASPEK KLINIS PADA RESEP DI TIGA APOTEK DI KABUPATEN PEMALANG PERIODE JANUARI-JUNI 2008 SKRIPSI
TINJAUAN ASPEK KLINIS PADA RESEP DI TIGA APOTEK DI KABUPATEN PEMALANG PERIODE JANUARI-JUNI 2008 SKRIPSI Oleh : DWI RETNO MURDIYANTI K 100 050 127 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SURAKARTA
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI APOTEK KIMIA FARMA 175 JALAN KARANGMENJANGAN NO. 9 SURABAYA 10 OKTOBER 12 NOVEMBER 2016
LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI APOTEK KIMIA FARMA 175 JALAN KARANGMENJANGAN NO. 9 SURABAYA 10 OKTOBER 12 NOVEMBER 2016 PERIODE XLVII DISUSUN OLEH: ANGELA VIOLITA, S.Farm. NPM. 2448715303 PROGRAM
Lebih terperinciDASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG STUDI KEAHLIAN : KESEHATAN PROGRAM STUDI KEAHLIAN : KESEHATAN KOMPETENSI KEAHLIAN : 1. FARMASI (079) 2. FARMASI INDUSTRI
Lebih terperinciRESEP DAN KELENGKAPAN RESEP DR. APRILITA RINA YANTI EFF., M.BIOMED PRODI FARMASI-FIKES
RESEP DAN KELENGKAPAN RESEP DR. APRILITA RINA YANTI EFF., M.BIOMED PRODI FARMASI-FIKES KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN Mahasiswa mampu menguraikan tentang resep, persyaratan dan kelengkapan resep, mampu
Lebih terperinciTAHUN UPT PUSKESMAS PABUARAN Jl P.SUTAJAYA NO 129 LAPORAN TAHUNAN PENGELOLAAN OBAT
LAPORAN TAHUNAN PENGELOLAAN OBAT TAHUN 2016 UPT PUSKESMAS PABUARAN Jl P.SUTAJAYA NO 129 LAPORAN TAHUNAN PENGELOLAAN OBAT TAHUN 2016 UPT PUSKESMAS PABUARAN I. Pendahuluan Puskesmas merupakan salah satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Profesi apoteker mempunyai tanggung jawab dalam pelayanan kefarmasian untuk mengoptimalkan terapi guna memperbaiki kualitas hidup pasien. Tetapi masih sering
Lebih terperinciTINJAUAN ASPEK KLINIS PADA RESEP DI TIGA APOTEK DI KOTA SURAKARTA PERIODE JANUARI-JUNI 2008 SKRIPSI
TINJAUAN ASPEK KLINIS PADA RESEP DI TIGA APOTEK DI KOTA SURAKARTA PERIODE JANUARI-JUNI 2008 SKRIPSI Oleh : HAPSARI MIFTAKHUR ROHMAH K 100 050 252 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SURAKARTA
Lebih terperinciKEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS BEJEN NOMOR : TENTANG PERESEPAN, PEMESANAN, DAN PENGELOLAAN OBAT KEPALA PUSKESMAS BEJEN,
PEMERINTAH KABUPATEN TEMANGGUNG DINAS KESEHATAN PUSKESMAS BEJEN Jln. Raya Sukorejo Bejen, Kecamatan Bejen Kode pos 56258 Telp. (0294) 3653020 Email : bejen_puskesmas@yahoo.com KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan jumlah penduduk Indonesia selama dua puluh lima tahun mendatang terus meningkat yaitu dari 238,5 juta pada tahun 2010 menjadi 305,6 juta pada tahun
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI APOTEK KIMIA FARMA 124 JL. RAYA SEDATI GEDE NO. 59 SIDOARJO 10 OKTOBER 12 NOVEMBER 2016
LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI APOTEK KIMIA FARMA 124 JL. RAYA SEDATI GEDE NO. 59 SIDOARJO 10 OKTOBER 12 NOVEMBER 2016 DISUSUN OLEH: BENEDICTUS M.A.A. BEKE, S.farm NPM: 2448715308 PERIODE XLVII
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Biaya yang diserap untuk penyediaan obat merupakan komponen terbesar dari pengeluaran rumah sakit. Di banyak negara berkembang belanja obat di rumah sakit dapat menyerap
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1. Pembakuan HCl dan Perhitungan Kadar Kandungan Boraks
61 LAMPIRAN Lampiran 1. Pembakuan HCl dan Perhitungan Kadar Kandungan Boraks A. Pembakuan HCl dengan NaOH Molaritas HCl Pekat 37% yaitu: M = gram x 1000 Mr ml M = 37 gram 36,5 M = 10,1 M x 1000 100 Diperoleh
Lebih terperinciHEALTH & BEAUTY. Oleh Aftiyani. Guardian, The One You Trust
HEALTH & BEAUTY Guardian, The One You Trust Guardian adalah salah satu unit bisnis bagian dari Hero Group yang bergerak pada apotek modern berupa toko kesehatan dan kecantikan. Guardian memulai bisnisnya
Lebih terperinciPreskripsi dokter sangat penting bagi seorang dokter dalam proses peresepan
PEDOMAN PELAYANAN PENULISAN RESEP Preskripsi dokter sangat penting bagi seorang dokter dalam proses peresepan obat bagi pasiennya. Dokter dalam mewujudkan terapi yang rasional, memerlukan langkah yang
Lebih terperinciLampiran 2. Struktur Organisasi Instalasi Farmasi RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan. Universitas Sumatera Utara
Lampiran 1. Struktur Organisasi RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan Lampiran 2. Struktur Organisasi Instalasi Farmasi RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan 77 Lampiran 3. Rekapitulasi Perhitungan Unit Cost Pasien Askes
Lebih terperinciLampiran 1.Penilaian yang dirasakan dan harapan pada variabel-variabel yang mempengaruhi tingkat kepuasan pasien
Lampiran 1.Penilaian yang dirasakan dan harapan pada variabel-variabel yang mempengaruhi tingkat kepuasan pasien a. Persentase kehandalan i. Yang dirasakan 1. Tidak baik = 5 x 100% = 0,31% 2. Cukup baik
Lebih terperinciMEDICAL RECORD FOR GERIATRIC
NomerPMR : G.5221 Nama Pasien MEDICAL RECORD FOR GERIATRIC : Vicky Ztatuzizasi Usia 50 thn Jenis Kelamin laki-laki Tanggal : 25 Desember 2013 Alasan berkunjung Flu sudah berlangsung 2 hari KONDISI AWAL
Lebih terperinciTINJAUAN ASPEK FARMASETIK PADA RESEP RACIKAN DI TIGA APOTEK KOTA SURAKARTA PERIODE JANUARI-JUNI 2008 SKRIPSI
TINJAUAN ASPEK FARMASETIK PADA RESEP RACIKAN DI TIGA APOTEK KOTA SURAKARTA PERIODE JANUARI-JUNI 2008 SKRIPSI Oleh NUR ASNI K100050249 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SURAKARTA 2009
Lebih terperinciBAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Hasil penelitian pola peracikan resep khusus pediatri, struktur pelayanan
71 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Hasil penelitian pola peracikan resep khusus pediatri, struktur pelayanan dan proses peracikan obat di unit farmasi rumah sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta
Lebih terperinci1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap mahluk hidup didunia memiliki hak untuk hidup sehat. Kesehatan merupakan suatu keadaan dimana tubuh dan jiwa yang tiap orang miliki mampu melakukan kegiatan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Resep 2.1.1 Definisi Resep Resep adalah permintaan tertulis dari seorang dokter, dokter gigi, dokter hewan yang diberi izin berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku
Lebih terperinciPERIODE XLIX DISUSUN OLEH : ELLISA WIDJANARKO, S.FARM. NPM
LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI APOTEK VIVA GENERIK KARANG NONGKO JALAN RAYA KARANG NONGKO NO. 30 SUKODONO SIDOARJO 09 OKTOBER 2017 11 NOVEMBER 2017 PERIODE XLIX DISUSUN OLEH : ELLISA WIDJANARKO,
Lebih terperinciPERAN APOTEKER DALAM PELAYANAN SWAMEDIKASI. Dra. Liza Pristianty,MSi,MM,Apt Fakultas Farmasi Universitas Airlangga PC IAI Surabaya
PERAN APOTEKER DALAM PELAYANAN SWAMEDIKASI Dra. Liza Pristianty,MSi,MM,Apt Fakultas Farmasi Universitas Airlangga PC IAI Surabaya Swamedikasi Pemilihan dan penggunaan obat-obatan oleh individu, termasuk
Lebih terperinciBab 11 Bagaimana menjelaskan kepada dokter saat berobat
Bab 11 Bagaimana menjelaskan kepada dokter saat berobat Bab 11 Bagaimana menjelaskan kepada dokter saat berobat Waktu memeriksa ke dokter menerangkan secara jelas beberapa hal dibawah ini 1.Menjelaskan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Larutan adalah campuran homogeny yang disiapkan dengan melarutkan zat padat, zat cair, gas dalam cairan lain.salah satunya yaitu sirup. Sirup adalah cairan berkadar
Lebih terperinciLampiran 1. Daftar Tilik Mutu Pelayanan Kefarmasian DAFTAR TILIK
Lampiran 1. Daftar Tilik Mutu Pelayanan Kefarmasian DAFTAR TILIK Jumlah tenaga teknis kefarmasian dan kualifikasi : Jumlah Apoteker : Orang Jumlah tenaga teknis kefarmasian (TTK) : Orang Jumlah tenaga
Lebih terperinciDINAS KESEHATAN PUSKESMAS WONOMERTO Jalan Bantaran 853 Patalan Kecamatan Wonomerto, Telp. (0335) PROBOLINGGO 67253
- PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO DINAS KESEHATAN PUSKESMAS WONOMERTO Jalan Bantaran 853 Patalan Kecamatan Wonomerto, Telp. (0335) 5892118 PROBOLINGGO 67253 email : puskesmas_wonomerto@probolinggokab.go.id
Lebih terperinciKEBIJAKAN OBAT DAN PELAYANAN KEFARMASIAN DI RUMAH SAKIT
KEBIJAKAN OBAT DAN PELAYANAN KEFARMASIAN DI RUMAH SAKIT Helsy Pahlemy DIREKTORAT PELAYANAN KEFARMASIAN Disampaikan pada Pertemuan Hisfarsi Jakarta Jakarta, 27 Agustus 2016 TATA SAJI PENDAHULUAN KEBIJAKAN
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI APOTEK KIMIA FARMA KETINTANG Jl. Raya Ketintang No. 178 Surabaya 16 Januari Februari 2017
LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI APOTEK KIMIA FARMA KETINTANG Jl. Raya Ketintang No. 178 Surabaya 16 Januari 2017 17 Februari 2017 PERIODE XLVIII DISUSUN OLEH : LAILI MUFIDAH, S. Farm. NRP 2448716042
Lebih terperinciLAMPIRAN A MACAM-MACAM ETIKET ETIKET PUTIH UNTUK OBAT DALAM ETIKET PUTIH UNTUK OBAT SIRUP ETIKET BIRU UNTUK SALEP DAN OBAT TETES
LAMPIRAN A MACAM-MACAM ETIKET ETIKET PUTIH UNTUK OBAT DALAM ETIKET PUTIH UNTUK OBAT SIRUP ETIKET BIRU UNTUK SALEP DAN OBAT TETES 190 LAMPIRAN B BLANGKO TURUNAN RESEP DAN NOTA PENJUALAN 191 TAMPAK DEPAN
Lebih terperinciSURAT KEPUTUSAN TENTANG KEBIJAKAN PENULISAN RESEP DIREKTUR RS BAPTIS BATU MENIMBANG
SURAT KEPUTUSAN No. 96/25/III/SK_DIR_KEB/2014 TENTANG KEBIJAKAN PENULISAN RESEP DIREKTUR RS BAPTIS BATU MENIMBANG MENGINGAT : a. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit Baptis Batu, maka
Lebih terperinciLampiran 1 Hasil lembar ceklist Puskesmas Helvetia, Medan-Deli dan Belawan Bagian II Nama puskesmas Kegiatan
Lampiran 1 Hasil lembar ceklist Puskesmas Helvetia, Medan-Deli dan Belawan Bagian II Nama puskesmas No Kegiatan Helvetia Medan- Belawan Deli A. Kebijakan pelayanan kefarmasian 1. Penanggung jawab Apotek/Instalasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hak asasi manusia. Setiap orang mempunyai hak untuk hidup layak, baik dalam kesehatan pribadi maupun keluarganya termasuk didalamnya hak untuk mendapatkan
Lebih terperinciInkompatibilitas Obat. Heru Sasongko, Apt D3 Farmasi UNS
Inkompatibilitas Obat Heru Sasongko, Apt D3 Farmasi UNS Inkompatibilitas atau tak tercampurkan obat adalah suatu perubahan yang tidak diinginkan pada saat mencampurkan bahan obat dengan bahan obat lainnya.
Lebih terperinciSeni Menulis Resep. dr. Nindya Aryanty, M. Med. Ed
Seni Menulis Resep dr. Nindya Aryanty, M. Med. Ed Pre test Susunlah Resep lengkap bila terapi sbb : - Amoxicilin - Paracetamol Pro : An. Indah (2 th, 12 kg) Jika diketahui : Dosis Lazim Amoxicilin (anak)
Lebih terperinciPERANAN APOTEKER DI RUMAH SAKIT
PERANAN APOTEKER DI RUMAH SAKIT Peranan Apoteker Farmasi Rumah Sakit adalah : 1. Peranan Dalam Manajemen Farmasi Rumah Sakit Apoteker sebagai pimpinan Farmasi Rumah Sakit harus mampu mengelola Farmasi
Lebih terperinciPertimbangan Pengaturan Dosis
PERHITUNGAN DOSIS Beberapa Istilah Dosis Jumlah obat yang digunakan untuk mencapai efek terapeutik yang diharapkan Dosis Lazim (DL), Dosis Maksimal (DM) DL : Dosis yang biasa digunakan dalam keadaan normal
Lebih terperinci