BAB I PENDAHULUAN. modal menjalankan dua fungsi sekaligus yakni fungsi ekonomi dan fungsi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. modal menjalankan dua fungsi sekaligus yakni fungsi ekonomi dan fungsi"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar modal yang maju dan pesat merupakan impian banyak negara. Pasar modal memiliki peranan yang besar bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi sekaligus yakni fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Pasar modal dikatakan memiliki fungsi ekonomi karena pasar menyediakan fasilitas atau wahana yang mempertemukan dua kepentingan, yaitu pihak yang memiliki kelebihan dana (yaitu investor) dan pihak yang memerlukan dana (yaitu issuer, pihak yang menerbitkan efek atau emiten ). Dengan adanya pasar modal, maka pihak yang memiliki kelebihan dana dapat menginvestasikan dana tersebut dengan harapan memperoleh imbal hasil ( return), sedangkan pihak issuer (dalam hal ini perusahaan) dapat memanfaatkan dana tersebut untuk kepentingan investasi tanpa harus menunggu tersedianya dana dari operasi perusahaan. Pasar modal dikatakan memiliki fungsi keuangan, karena memberikan kemungkinan dan kesempatan memperoleh imbal hasil bagi pemilik dana, sesuai dengan karakteristik investasi yang dipilih. 1 Secara umum, pasar modal sering dikaitkan sebagai sumber keuangan jangka panjang, yang dibedakan dengan pasar uang yang merupakan sumber dana jangka pendek. Pandangan ini memang mendasar, sebab dalam praktek diakui bahwa dana itu dapat berkembang dan jika dunia usaha (perusahaan dan 1 Tjipto Darmadji dan Hendy M. Fakhrurddin, Pasar Modal Indonesia: Pendekatan Tanya Jawab Edisi 2 ( Jakarta :Salemba Empat ), hlm. 2. ix

2 masyarakat investor) dapat memanfaatkan pasar modal tersebut, maka perusahaan tidak perlu lagi menutup diri, melainkan memandang pasar uang dan pasar modal tersebut sebagai pool dana umum yang dapat digunakan jika diperlukan demikian juga masyarakat investor dapat menggunakan pasar uang dan pasar modal tersebut sebagai arena untuk investasi. Dengan demikian satu perusahaan dapat memutar dana yang diperolehnya dari pasar uang sebagai sumber dana jangka pendek dan selanjutnya menahannya untuk jangka waktu yang lebih lama sehingga menjadi sumber dana jangka panjang. Sebaliknya satu perusahaan dapat mengadakan emisi surat berharga (saham atau obligasi) untuk memenuhi kebutuhan dana yang dihadapi secara jangka panjang. Dan masyarakat investor dapat mengadakan investasinya secara lebih mantap menurut pilihan jangka waktunya. 2 Alasan-alasan perlunya pengembangan pasar modal diberbagai negara disebabkan karena banyaknya manfaat yang dapat diberikan bagi pengembangan perekonomian suatu negara. Manfaat ini antara lain dapat disebutkan sebagai berikut : 3 1. Memperbaiki struktur pemodalan perusahaan. 2. Meningkatkan efisisensi alokasi sumber-sumber dana. 3. Menunjang terciptanya perekonomian yang sehat. 4. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan. 5. Membuka alternatif divestasi (pelepasan modal). 6. Meningkatkan penerimaan negara. 2 Sumantoro, Aspek-Aspek Hukum dan Potensi Pasar Modal di Indonesia (Jakarta : Ghalia Indonesia, 1998), hlm M. Irsan Nasaruddin, Aspek Hukum Pasar Modal (Jakarta : Kencana, 2008), hlm. 34.

3 7. Dapat mengurangi utang luar negeri. 8. Sarana bagi generasi muda. Pembangunan, dengan tiga pilar utama, yaitu ekonomi, sosial dan politik, merupakan suatu desain besar yang kompleks dan menuntut kesungguhan penanganan. Tidak terkecuali bagi Indonesia yang saat ini tengah mengalami masa-masa sulit untuk menjejakkan platform pembangunan yang menyeluruh krisis ekonomi tidak hanya melanda Indonesia, namun juga beberapa negaranegara di Asia, tetapi Indonesia yang paling lama mengalaminya karena sendisendi perekonomiannya ternyata tidak kuat. Hal itu disebabkan budaya mental atau perilaku buruk di dalam melakukan pengelolaan kegiatan usaha, dan ironisnya hal itu dilakukan oleh sejumlah orang berada di setiap level pucuk pimpinan dari perusahaan-perusahaan. Akibatnya fatal, perekonomian Indonesia runtuh dan sulit untuk pulih secara cepat. 4 Sekalipun krisis telah menyebabkan hengkang investor dan pelaku pasar modal asing, pasar modal Indonesia tidak pernah dikondisikan untuk menjangkau kepercayaan calon investor asing saja, tetapi ini saatnya untuk mulai menaruh perhatian kepada investor domestik secara lebih baik. Untuk mampu berdaya saing global, pasar modal Indonesia selayaknya didukung oleh perangkat peraturan yang kukuh dan sesuai dengan prinsip-prinsip yang berlaku secara internasional. Dengan perangkat peraturan yang kukuh, infrastruktur yang modern dan aman secara teknis, dan profesionalisme sumber daya manusianya (SDM), diharapkan kegiatan di bidang pasar modal akan mampu berkembang secara 4 Ibid., hlm

4 dinamis dan optimal. Oleh karena pasar modal Indonesia direncanakan secara konsisten dan terarah pengembangannya melalui pembangunan perangkat hukum, profesionalisme para pelaku pasar modal dan infrastruktur atau fasilitasnya. 5 Pembentukan pasar modal merupakan produk hukum. Pelaksanaan pasar modal didasarkan atas aturan tingkah laku yang ditetapkan menurut hukum. Hukum yang terkait dengan pembentukan dan pelaksanaan pasar modal ini merupakan satu program yang dapat mempertemukan interaksi pembangunan hukum dan pembangunan ekonomi. Namun lebih dari itu,karena pasar modal itu memerlukan kesadaran yang tinggi yang harus dapat mengubah sikap hidup kepada investasi, maka standar tingkah laku yang tinggi sangat diperlukan. Kepercayaan kepada hukum dan surat berharga secara sekaligus ditumbuhkan dalam proses pengaturan pasar modal, sehingga terdapat kepercayaan yang timbale balik antara perusahaan, pedagang perantara/lembaga keuangan dan para penanam modal. Karena itu adanya hukum saja belum menjamin berhasilnya pasar modal sebab pasar modal hanya dapat berhasil jika diyakini sebagai satu program yang dapat menjamin berhasilnya pembangunan ekonomi di masa depan. 6 Pasar modal Indonesia kini telah memiliki Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal (selanjutnya disebut UU Pasar Modal) yang cukup lengkap dan bisa menjamin adanya kepastian hukum. Namun UU ini masih perlu diimplementasikan. Internasionalisasi pasar modal menuntut adanya kepastian hukum yang lebih besar. Dalam era ini, pengawas pasar modal dituntut 5 Ibid., hlm Sumantoro, Op.Cit., hlm. 33.

5 untuk menguasai dan mampu menangani masalah hukum yang bersifat global. Oleh karena itu, landasan hukum dan penegakan hukum pasar modal harus diarahkan mengantisipasi kejadian yang berskala global. Pelaku pasar modal juga harus memiliki pengetahuan tentang sistem dan praktik-praktik hukum yang berlaku di pasar internasional. Dalam jangka pendek juga perlu dilaksanakan peningkatan profesionalisme pelaku pasar modal. Hal ini penting mengingat profesionalisme bisa meningkatkan objektivitas, kewajaran dan efisiensi serta keterbukaan di pasar modal. Saat ini telah diterapkan sistem book-entry settlement,sehingga pemodal tak perlu lagi memiliki efek secara fisik, cukup dalam rekening efek elektronik. Penerapan sistem ini akan meningkatkan keamanan, likuiditas dan penurunan biaya transaksi di bursa. Sistem ini juga harus diikuti dengan central depository yang sehat, baik serta operasional maupun financial. 7 Pemberlakuan UU Pasar Modal merupakan landasan kokoh dan kepastian hukum bagi semua pihak terkait dalam melakukan kegiatan di bidang pasar modal. Pengembangan Pasar Modal dimulai dengan melakukan beberapa strategi, reposisi institusional otoritas pasar modal, modernisasi sarana dan prasarana penunjang transaksi; pembuatan peraturan dan restrukturisasi pengelola bursa. Untuk lebih mempermudah pengelola bursa melakukan pengambilan keputusan dan upaya untuk memodernisasi sarana penunjang bursa, usulan demutualisasi bursa telah bergulir sejak tahun Demutulisasi adalah memperluas partisipasi masyarakat dan kalangan lain di luar komunitas anggota bursa untuk menjadi pemegang saham PT BEI, PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (selanjutnya 7 I Putu Gede Ary Suta, Menuju Pasar Modal Modern (Jakarta :Yayasan SAD Satria Bhakti, 2000), hlm

6 disingkat KSEI), dan PT Kliring Penjamin Efek Indonesia (selanjutnya disingkat KPEI). 8 Berlakunya UU Pasar Modal juga mensyaratkan perlunya pembentukan Lembaga Kliring dan Penjaminan (selanjutnya disingkat LKP) dan Lembaga Penyimpan dan Penyelesaian (selanjutnya disingkat LPP), sesuai dengan UU Pasar Modal. LKP berfungsi dan bertanggung jawab untuk menyediakan jasa kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa yang teratur, wajar, dan efisien. Dalam penjelesannya disebutkan bahwa kliring transaksi bursa adalah proses penentuan hak dan kewajiban yang timbul dari transaksi bursa, sedangkan pengertian penjaminan adalah pemberian kepastian dipenuhinya hak dan kewajiban bagi anggota bursa efek yang timbul dari transaksi bursa. Sedangkan LPP didirikan dengan tujuan untuk menyediakan jasa kustodian sentral dan penyelesaian transaksi efek yang teratur, wajar dan efisien. Untuk mewujudkan LKP, maka pada tanggal 5 Agustus 1996 KPEI resmi didirikan dan memperoleh izin pendahuluan. Mulai tanggal 6 Oktober 1997 fungsi kliring efektif dilaksanakan. Sejak saat itulah, fingsi kliring dan penyelesaian transaksi bursa yang dilakukan oleh KSEI dilimpahkan kepada KPEI. Sedangkan untuk serah efek dilakukan oleh KPEI sejak tanggal 5 Januari Lembaga pasar modal pada hakikatnya terdiri dari pihak yang mengatur dan mengawasi pelaksanaan kegiatan pasar modal oleh para pelakunya dan pihak yang akan menggunakan fasilitas pasar modal tersebut yang terdiri atas perusahaan sebagai penawar efek kepada masyarakat, masyarakat pemodal 8 Ibid., hlm Pandji Anoraga dan Piji Pakarti, Pengantar Pasar Modal ( Jakarta : PT RINEKA CIPTA, 2006), hlm. 33.

7 sebagai pembeli efek, pedagang efek yang berperan meramaikan pasar dalam arti mempertemukan pembeli dengan penawar dan beberapa pihak penunjangnya seperti lembaga penjamin, lembaga perwalian, lembaga keuangan bukan bank sebagai perantara dan beberapa pihak lainnya sebagai penunjang pelengkap seperti konsultan hukum, akuntan publik, jasa penilai. 10 Kliring (dari bahasa Inggris clearing) sebagai suatu istilah dalam dunia perbankan dan keuangan menunjukkan suatu aktivitas yang berjalan sejak saat terjadinya kesepakatan untuk suatu transaksi hingga selesainya pelaksanaan kesepakatan tersebut. Di Amerika, kliring antar bank dilaksankana melalui Automated Clearing House (ACH), dimana aturan dan regulasinya diatur oleh NACHA-The Electronic Payments Association, yang dahulu dikenal dengan nama National Automated Clearing House Association, serta Federal Reserve. Jaringan ACH ini akan bertindak selaku pusat fasilitas kliring untuk semua transfer dana secara elektronik. Kliring antar bank atas cek dilaksanakan oleh bank korespnden dan Federal Reserve. Di Indonesia, untuk kliring antar bank atas transfer dana secara elektronik dan atas cek dilaksanakan oleh Bank Indonesia (BI) selaku bank sentral. Sedangkan proses kliring atas transaksi efek dilaksanakan oleh KPEI dan proses kliring atas transaksi kontrak berjangka dilaksanakan oleh PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI). Mitra pengimbang sentral ini dapat melakukan netting transaksi penjualan dan pembelian harian seperti sekuriti selama pelaku pasar hanya memiliki satu mitra pengimbang sentral atas perdagangan yang 10 Yulfasni, Hukum Pasar Modal (Jakarta : Badan penerbit Iblam, 2005), hlm. 58.

8 dilakukannya. Netting ini dikenal sebagai suatu manfaat dari keberadaan mitra pengimbang sentral ini. 11 Lembaga Kliring dan Penjamin adalah pihak yang menyelenggarakan jasa kliring dan penjamin penyelesaian transaksi bursa. 12 Dalam hal ini KPEI berbentuk perseroan, yaitu PT Kliring Penjamin Efek Indonesia. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1995 tentang penyelenggaraan kegiatan di bidang pasar modal (selanjutnya disebut PP tentang penyelenggaraan kegiatan di bidang pasar modal) Pasal 15 dan 16 menyebutkan LKP harus memperoleh izin dari OJK. Transaksi di bursa efek dikliringkan oleh KPEI secara terus-menerus sehingga dapat ditentukan hak dan kewajiban anggota bursa yang melaksanakan transaksi. Disamping melaksanakan fungsi kliring, KPEI juga menjamin penyelesaian transaksi di bursa efek yang pelaksanaannya dengan menempatkan KPEI sebagai counter-party dari anggota bursa yang melakukan transaksi. Anggota kliring adalah anggota Bursa Efek yang memenuhi ketentuan dan persyaratan KPEI untuk mendapatkan layanan jasa kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa. 13 Gagal bayar adalah tidak dipenuhinya sebagian atau seluruh kewajiban anggota kliring untuk melakukan pembayaran sejumlah uang kepada KPEI dalam rangka pemenuhan kewajiban penyelesaian tarnsaksi bursa (diakses pada tanggal 24 Februari 2016). 12 Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, Pasal 1 angka Bagian I angka 2 Keputusan Direksi PT KPEI Nomor KEP-008/DIR/KPEI/0612 tentang Penyelenggaraan Kliring dan Penyelesain Transaksi Bursa Efek Bersifat Ekuitas. 14 Bagian I angka 7 Keputusan Direksi PT KPEI Nomor KEP-008/DIR/KPEI/0612 tentang Penyelenggaraan Kliring dan Penyelesaian Transaksi Bursa Efek Bersifat Ekuitas.

9 Selain permasalahan gagal bayar dalam penerbitan efek adapula yang perlu diperhatikan terkait sistem perkembangan sistem perdagangan di dalam kegiatan pasar modal. Sebelum tahun 1996, pasar modal Indonesia hanya mengenal perdagangan efek dengan menggunakan warkat yaitu kepemilikan atas efek ditandai dengan bentuk fisik yang berupa penerbitan sertifikat atas kepemilikan saham atau efek. Akan tetapi sistem perdagangan saham ini sudah tidak lagi sesuai dengan perkembangan pasar modal Indonesia yang ramai karena tidak efisiennya proses penyelesaian transaksi, selain itu banyak terjadi masalah dan kerugian. Tahun 1997 Bursa Efek Jakarta meluncurkan Jakarta Autometed Trading System (JATS), yaitu sistem perdagangan otomatis yang menggantikan sistem perdagangan manual yang dapat memfasilitasi perdagangan efek dengan frekuensi yang lebih besar dan lebih menjamin kegiatan pasar yang fair dan transparan dibanding sistem manual. Pada tahun 2000 Bursa Efek Jakarta (BEJ) menerapkan perdagangan tanpa warkat (scripless trading) dengan tujuan untuk meningkatkan likuiditas pasar dan untuk mempercepat penyelesaian transaksi. Sementara itu, di BES sudah mempunyai sistem perdagangan jarak jauh (remote system) sejak tahun 1996 yang disebut SMART (Surabaya Market Intermation & Automatic Remote Trading). Perdagangan ini dilakukan secara elektronik yaitu dengan sistem terkomputerisasi. Sejak tanggal 03 Desember 2007 di Indonesia hanya terdapat satu bursa yaitu Bursa Efek Indonesia (BEI) yang merupakan gabungan antara Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES).

10 Diterapkannya sistem Scripless Trading atau perdagangan tanpa warkat, KPEI sebagai LKP meluncurkan e- CLEARS pada bulan Juli tahun Solusi KPEI untuk menangani proses kliring & penyelesaian transaksi bursa untuk produk ekuiti adalah sistem e- CLEARS (Electronic Clearing & Guarantee System). Sistem yang berbasis web tersebut dibangun untuk meningkatkan akurasi, kecepatan, dan keamanan proses kliring dan peneyelesaian transaksi bursa. Perkembangan transaksi bursa elektronik yang semakin berkembang saat ini dan guna memberikan jaminan bagi anggota kliring yang diakibatkan kerena adanya pergeseran sistem teknologi yang dapat menimbulkan permasalahan hukum antara lain masalah risiko yang sering terjadi dalam perdagangan efek yaitu resiko gagal bayar, maka akan dipaparkan melalui penulisan skripsi ini yang berjudul Perlindungan Hukum Terhadap Anggota Kliring atas Kegagalan Dalam Penyelesaian Transaksi Efek Dalam Pasar Modal Indonesia. B. Perumusan Masalah Berdasarkan judul skripsi Perlindungan Hukum Terhadap Anggota Kliring Atas Kegagalan Dalam Penyelesaian Transaksi Efek dalam Pasar modal Indonesia, maka perlu dirumuskan permasalahan yang akan dibahas dalam skripsi ini, yaitu sebagai berikut : 1. Bagaimanakah kliring transaksi efek oleh para pihak di pasar modal Indonesia?

11 2. Bagaimanakah bentuk kegagalan penyelesaian transaksi efek di pasar modal Indonesia? 3. Bagaimanakah perlindungan hukum terhadap anggota kliring atas kegagalan dalam penyelesaian transaksi efek di pasar modal Indonesia? C. Tujuan dan Manfaat Penulisan Tujuan utama dari penulisan skripsi ini adalah sebagai pemenuhan tugas akhir untuk memperoleh gelar Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. Selain itu, yang menjadi tujuan dari pembahasan skripsi ini dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui kliring oleh para pihak dalam transaksi efek di Pasar Modal Indonesia. 2. Untuk mengetahui bentuk kegagalan penyelesaian transaksi efek di Pasar Modal Indonesia. 3. Untuk mengetahui perlindungan hukum terhadap anggota kliring atas kegagalan dalam penyelesaian transaksi efek dalam Pasar Modal Indonesia. Sedangkan manfaat yang dapat diperoleh dari penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut : 1. Secara teoritis Pembahasan yang terdapat dalam permasalahan-permasalahan yang telah dirumuskan diatas akan dapat memberikan kontribusi pemikiran serta pemahaman bagi ilmu hukum pada umumnya, khususnya ilmu hukum pasar modal dalam penjaminan dalam penyelesaian transaksi efek di pasar modal Indonesia dan

12 sekaligus menambah dan memperkaya wawasan ilmiah baik dalam bidang ini maupun dalam bidang terkait lainnya. 2. Secara praktis Pembahasan ini diharapkan dapat menjadi tambahan materi dan masukan bagi para pembacanya baik umum maupun para akademis ataupun sebagai bahan referensi bagi mahasiswa yang ingin membahas tentang penjamin dalam penyelesaian transaksi efek di pasar modal Indonesia. D. Keaslian Penulisan Penulisan skripsi yang berjudul Perlindungan Hukum Terhadap Anggota Kliring Atas Kegagalan Dalam Penyelesaian Transaksi Efek Di Pasar Modal Indonesia yang diangkat menjadi judul skripsi ini adalah merupakan karya ilmiah yang belum pernah diangkat menjadi judul skripsi di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. Penulis menyusun skripsi ini berdasarkan referensi dari bukubuku, peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan pasar modal, media cetak dan elektronik, juga melalui bantuan dari barbagai pihak. Oleh karena itu, penulisan skripsi ini adalah asli dari ide, gagasan dan pemikiran dan usaha penulis sendiri dengan bantuan buku-buku penunjang, peraturan perundang-undangan dan artikel yang berhubungan dengan topik dan permasalahan yang akan dibahas. Sekalipun di suatu kesempatan terdapat judul yang sama maka penulisan skripsi ini dapat dipertanggungjawabkan.

13 E. Tinjauan Kepustakaan Secara sederhana, investasi dapat diartikan sebagai cara penanaman modal baik langsung maupun tidak langsung, yang bertujuan untnuk mendapatkan manfaat (keuntungan) tertentu sebagai hasil penanaman modal tersebut. Alternative investasi sangat beragam, misalnya membeli emas, membeli aktiva tetap tak bergerak (rumah,tanah), meminjamkan uang kepada orang/pihak lain, menabung di bank, membuka usaha tertentu, menanamkan uang dalam valuta asing, dan membeli saham, obligasi atau surat berharga lainnya. 15 Pasar modal Indonesia dalam kelembagaannya, LKP merupakan salah satu Self Regulatory Organization (SRO) selain Bursa Efek dan LPP. Defenisi LKP sebagaimana telah ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal Pasal 1 angka 9 adalah ; pihak yang menyelenggarakan jasa kliring dan penjaminan penyelesaian Transaksi Bursa. Pengertian Transaksi Bursa sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 1 angka 28 UU Pasar Modal adalah kontrak yang dibuat oleh anggota bursa efek sesuai dengan persyaratan yang ditentukan oleh bursa efek mengenai jual beli efek, pinjam meminjam efek, atau kontrak lain mengenai efek atau harga efek. Menurut UU Pasar Modal Pasal 1 angka 13, yang dimaksud dengan pasar modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan Sri Handaru Yuliati, Manajemen Portofolio dan Analisis Investasi (Yogyakarta : Andi Offset, 1996), hlm Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, Pasal 1 angka 28.

14 perdagangan efek perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi ayng berkaitan dengan efek. 17 Marzuki Usman dkk menyatakan bahwa secara teoritis pasar modal (capital market) didefenisikan sebagai perdagangan instrument keuangan (sekuritas) jangka panjang, baik dalam bentuiuk modal sendiri (stock) maupun hutang(bonds), baik yang diterbitkan oleh pemerintah (public autorites) maupun oleh perusahaan swasta (private sectors). Dengan demikian, pasar modal merupakan konsep yang lebih sempit dari pasar keuangan (financial market). 18 Siswanto Sudomo menyatakan bahwa pasar modal adalah pasar dimana diterbitkan serta diperdagangkan surat-surat berharga jangka panjang, khususnya obligasi dan saham. Defenisi ini sudah menyangkut dua jenis pasar yang dapat dikenali secara terpisah, yakni pasar perdana, dimana surat-surat berharga itu pertama kali diterbitkan, dan pasar sekunder, dimana surat-surat berharga itu diperdagangkan. 19 Lebih lanjut lagi M. Irsan Nasarudin dan Indra Surya, secara sederhana mendefinisikan pasar modal sebagai pasar yang memperjualbelikan berbagai instrument keuangan (sekuritas) jangka panjang, baik dalam bentuk utang maupun modal sendiri yang diterbitkan oleh perusahaan swasta. 20 Anggota Kliring adalah Anggota Bursa Efek atau pihak lain, yang memenuhi persyaratan untuk mendapatkan layanan jasa Kliring dan Penjaminan 17 Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, Pasal 1 angka M. Paulus Situmorang, Pengantar Pasar Modal (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2008), hlm Ana Rokhmatussa dyah dan Suratman, Hukum Investasi dan Pasar Modal (Jakarta: Sinar Grafika, 2009), hlm M. Irsan Nasarudin dan Indra Surya, Op.Cit., hlm. 13.

15 Penyelesaian Transaksi Bursa berdasarkan peraturan Lembaga Kliring dan Penjaminan. 21 Gagal bayar menurut Peraturan KPEI adalah tidak dipenuhinya sebagian atau seluruh kewajiban anggota kliring untuk melakukan pembayaran sejumlah uang kepada KPEI dalam rangka pemenuhan kewajiban penyelesaian tarnsaksi bursa. 22 F. Metode Penelitian Metodologi penelitian merupakan suatu unsur yang mutlak harus ada di dalam suatu penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan, 23 untuk itu diperlukan suatu metode penelitian sebagai suatu cara yang dilakukan untuk memperoleh gambaran data keterangan dari suatu obyek yang diteliti. Metode yang dipakai dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut: 1. Jenis, sifat dan pendekatan penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penulisan skripsi ini adalah pen elitian hukum normatif, yaitu penelitian yang dilakukan berdasarkan perundangundangan yang dalam hal ini meliputi: UU Pasar Modal, PP tentang penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal, Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 26/POJK.04/2014 tentang Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa, Lampiran Keputusan Direksi PT KPEI No. KEP-008/DIR/KPEI/ Pasal 1 angka 6 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 26/POJK.04/2014 tentang Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa. 22 Pasal 1 angka 7 Peraturan KPEI Nomor : II-5 tentang Penyelenggaraan Kliring dan Penyelesain Transaksi Bursa Efek Bersifat Ekuitas. 23 Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum (Jakarta: UI Press, 2010), hlm 3.

16 tentang Penyelenggaraan Kliring dan Penyelesaian Transaksi Bursa Efek Bersifat Ekuitas dan peraturan perundang-undangan lainnya. Sifat penelitian yang melekat pada penulisan skripsi ini adalah penelitian deskriptif yaitu penelitian yang dimaksudkan untuk memberikan data yang seteliti mungkin tentang manusia, keadaan atau gejala-gejala lainnya. Penelitian tersebut maksudnya adalah terutama untuk mempertegas hipotesa-hipotesa, agar dapat membantu di dalam memperkuat teori-teori lama, atau di dalam kerangka menyusun teori baru. 24 Pendekatan penelitian yang dilakukan terhadap permasalahan dalam penulisan skripsi ini adalah pendekatan Yuridis Normatif, yaitu dengan menganalisis permasalahan dalam penelitian melalui pendekatan terhadap asasasas hukum yang mengacu pada norma-norma hukum yang terdapat dalam peraturan perundang-undangan. 2. Data penelitian Lazimnya di dalam penelitian, dibedakan antara data yang diperoleh langsung dari masyarakat dan dari bahan pustaka. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan jenis data sekunder sebagai data utama. Data sekunder merupakan data yang didapat tidak secara langsung dari objek penelitian. Data yang sudah jadi yang dikumpulkan oleh pihak lain dengan berbagai cara dan metode, baik secara komersial dan non-komersial. Adapun data sekunder yang dipakai adalah sebagai berikut: 24 Ibid., hlm 10.

17 a. Bahan hukum primer, berupa peraturan perundang-undangan terkait seperti UU Pasar Modal, PP tentang penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal, Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 26/POJK.04/2014 tentang Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa, Lampiran Keputusan Direksi PT KPEI No. KEP-008/DIR/KPEI/0612 tentang Penyelenggaraan Kliring dan Penyelesaian Transaksi Bursa Efek Bersifat Ekuitas; b. Bahan hukum sekunder, berupa buku-buku yang berkaitan dengan judul skripsi, artikel-artikel, hasil-hasil penelitian, laporan-laporan, dan sebagainya yang diperoleh baik melalui media cetak dan elektronik c. Bahan hukum tersier, yang mencakup bahan yang memberi petunjukpetunjuk dan penjelasan terhadap bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder, seperti kamus hukum, jurnal ilmiah, dan bahan-bahan lain yang berkaitan dan dapat dipergunakan untuk memperlengkapi data yang diperlukan dalam penulisan skripsi ini. 3. Teknik pengumpulan data Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik studi pustaka (literature research) dan juga melalui bantuan media elektronik yaitu Internet, selanjutnya mengumpulkan, memadukan, menafsirkan dan membandingkan buku-buku dan bacaan tersebut dengan setiap permasalahan yang dibahas dalam penulisan skripsi ini. 4. Analisis data

18 Pada penelitian hukum normatif yang menelaah data sekunder penyajian datanya dilakukan sekaligus dengan analisa. 25 Metode analisis data dilakukan secara kualitatif. Untuk itu dilakukan studi terhadap dokumen sehingga hasil analisa tersebut dapat ditarik kesimpulan yang dikaitkan dengan teori-teori, konsep yang mempunyai relevansi untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam rumusan masalah. G. Sistematika Penulisan Karya ilmiah yang baik adalah karya ilmiah yang disajikan secara sistematis, maka penulis membagi penulisan karya ilmiah ini ke dalam susunan yang terdiri atas 5 (lima) bab, selanjutnya tiap-tiap bab terbagi atas beberapa sub bab tersendiri yang maksudnya adalah untuk mempermudah dalam menguraikan dan mendeskripsikan setiap permasalahan yang dikaji yang saling berkaitan satu dengan yang lain. Adapun sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut: Bab I merupakan bab pendahuluan. Dalam bab ini berisikan pendahuluan yang pada pokoknya menguraikan tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaaat penulisan, keaslian penulisan, tinjauan kepustakaan, metode penelitian, dan diakhiri dengan sistematika penulisan. Bab II ini mengenai kliring transaksi efek oleh para pihak dalam transaksi efek di pasar modal Indonesia. Dalam bab ini membahas tentang pengertian kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa, latar belakang dan perkembangan kliring di Indonesia, para pihak dalam Lembaga Kliring dan 25 Ibid., hlm. 69.

19 Penjaminan (KPEI), dasar hukum Lembaga Kliring dan Penjaminan (KPEI) dan juga tentang perizinan Lembaga Kliring dan Penjaminan (KPEI). Bab III merupakan bab mengenai bentuk-bentuk kegagalan dalam penyelesaian transaksi efek dalam pasar modal Indonesia. Dalam bab ini membahas tentang ruang lingkup kegiatan kliring dan penjaminan, bentuk-bentuk penyelesaian dalam transaksi efek di pasar modal Indonesia dan bentuk kegagalan dalam penyelesaian transaksi efek di pasar modal Indonesia. Bab IV mengenai perlindungan hukum terhadap anggota kliring atas kegagalan dalam penyelesaian transaksi efek dalam pasar modal Indonesia. Dalam bab ini membahas tentang bentuk-bentuk penjaminan penyelesaian transaksi dalam kliring, kewajiban penjaminan penyelesaian transaksi bursa dan prosedur penjaminan dan penyelesaian transaksi bursa dalam Lembaga Kliring dan Penjaminan (KPEI) dalam pasar modal Indonesia dan jasa penjaminan dalam Lembaga Kliring dan Penjaminan (KPEI). Bab V mengenai kesimpulan dan saran. Dalam bab ini memuat suatu kesimpulan dan saran dimana saran dibuat untuk menjadi bahan masukan mengenai masalah yang termuat dalam penulisan skripsi ini.

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Pembangunan Nasional Indonesia difokuskan terhadap

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Pembangunan Nasional Indonesia difokuskan terhadap BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah negara berkembang yang saat ini sedang melaksanakan pembangunan nasional. Pembangunan Nasional Indonesia difokuskan terhadap usaha peningkatan kualitas

Lebih terperinci

PASAR MODAL. Tujuan Pembelajaran. Perbedaan Pasar Modal dan Pasar Uang. Perihal Pasar Modal Pasar Uang Tingkat bunga Relatif rendah Relatif tinggi

PASAR MODAL. Tujuan Pembelajaran. Perbedaan Pasar Modal dan Pasar Uang. Perihal Pasar Modal Pasar Uang Tingkat bunga Relatif rendah Relatif tinggi KTSP & K-13 ekonomi K e l a s XI PASAR MODAL Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami karakteristik pasar modal. 2. Memahami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara. Pasar modal memiliki peran besar bagi perekonomian suatu negara karena

BAB I PENDAHULUAN. negara. Pasar modal memiliki peran besar bagi perekonomian suatu negara karena BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar modal yang maju dan berkembang pesat merupakan impian banyak negara. Pasar modal memiliki peran besar bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan

Lebih terperinci

Pasar Uang dan Pasar Modal

Pasar Uang dan Pasar Modal Pasar Uang dan Pasar Modal Pasar Uang Pasar Uang adalah suatu kelompok pasar dimana instrumen kredit jangka pendek, yang umumnya berkualitas tinggi diperjualbelikan. Fungsi Pasar uang sebagai sarana alternatif

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Asril Sitompul, Pasar Modal Penawaran Umum Dan Permasalahannya, (Bandung: PT. Citra Adhitya Bakti,2000), hal. 1.

BAB 1 PENDAHULUAN. Asril Sitompul, Pasar Modal Penawaran Umum Dan Permasalahannya, (Bandung: PT. Citra Adhitya Bakti,2000), hal. 1. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada jaman yang semakin modern dewasa ini isu globalisasi memang tidak dapat dihindarkan lagi, isu ini terus berkembang dan dampaknya pada perkembangan ekonomi

Lebih terperinci

ANDRI HELMI M, SE., MM ANALISIS INVESTASI DAN PORTOFOLIO

ANDRI HELMI M, SE., MM ANALISIS INVESTASI DAN PORTOFOLIO ANDRI HELMI M, SE., MM ANALISIS INVESTASI DAN PORTOFOLIO Pasar Modal di Indonesia Pasar modal Indonesia dibentuk untuk menghubungkan investor (pemodal) dengan perusahaan atau institusi pemerintah. Investor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau pasar perdana (primary market) dan pasar sekunder (secondary market). 1

BAB I PENDAHULUAN. atau pasar perdana (primary market) dan pasar sekunder (secondary market). 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal dapat dibedakan menjadi dua kategori, yaitu pasar primer atau pasar perdana (primary market) dan pasar sekunder (secondary market). 1 Pasar primer

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Analisis yuridis..., Sintya Liana Sofyan, FH UI, 2010

BAB I PENDAHULUAN. Analisis yuridis..., Sintya Liana Sofyan, FH UI, 2010 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar Modal 1 sebagai instrumen ekonomi menjadi pilar penting bagi masyarakat untuk melakukan investasi dan sekaligus menjadi sumber pembiayaan bagi perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

BAB II KLIRING TRANSAKSI EFEK OLEH PARA PIHAK DI PASAR MODAL INDONESIA. A. Pengertian Kliring dan Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa

BAB II KLIRING TRANSAKSI EFEK OLEH PARA PIHAK DI PASAR MODAL INDONESIA. A. Pengertian Kliring dan Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa BAB II KLIRING TRANSAKSI EFEK OLEH PARA PIHAK DI PASAR MODAL INDONESIA A. Pengertian Kliring dan Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa Pasar modal adalah sumber dana segar jangka panjang. Keberadaan

Lebih terperinci

Filosofi Investasi. Menunda/mengurangi konsumsi hari ini untuk mendapatkan keuntungan di masa datang

Filosofi Investasi. Menunda/mengurangi konsumsi hari ini untuk mendapatkan keuntungan di masa datang Investasi Filosofi Investasi Menunda/mengurangi konsumsi hari ini untuk mendapatkan keuntungan di masa datang Macam Investasi Investasi Aktiva Berwujud Aktiva Finansial Investasi di Aktiva Berwujud Tanah

Lebih terperinci

BAB II PERUSAHAAN GO PUBLIC DI INDONESIA. menjadikan perusahaannya sebagai salah satu perusahaan go public akan

BAB II PERUSAHAAN GO PUBLIC DI INDONESIA. menjadikan perusahaannya sebagai salah satu perusahaan go public akan BAB II PERUSAHAAN GO PUBLIC DI INDONESIA 2.1. Latar Belakang Go Public Pesatnya perkembangan dunia usaha menimbulkan persaingan yang ketat di antara para pelaku usaha. Setiap perusahaan berlomba-lomba

Lebih terperinci

Investasi. Filosofi Investasi. Menunda/mengurangi konsumsi hari ini untuk mendapatkan keuntungan di masa datang

Investasi. Filosofi Investasi. Menunda/mengurangi konsumsi hari ini untuk mendapatkan keuntungan di masa datang Investasi Filosofi Investasi Menunda/mengurangi konsumsi hari ini untuk mendapatkan keuntungan di masa datang Macam Investasi Investasi Aktiva Berwujud Aktiva Finansial Investasi di Aktiva Berwujud Tanah

Lebih terperinci

PASAR MODAL DI INDONESIA

PASAR MODAL DI INDONESIA MATERI 3 PASAR MODAL DI INDONESIA DAN MEKANISME PERDAGANGAN Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. PASAR MODAL DI INDONESIA Pasar modal Indonesia dibentuk untuk menghubungkan investor (pemodal) dengan perusahaan

Lebih terperinci

PASAR MODAL DI INDONESIA

PASAR MODAL DI INDONESIA PASAR MODAL DI INDONESIA Pasar modal Indonesia dibentuk untuk menghubungkan investor (pemodal) dengan perusahaan atau institusi pemerintah. Investor merupakan pihak yang mempunyai kelebihan dana, sedangkan

Lebih terperinci

PASAR MODAL INDONESIA

PASAR MODAL INDONESIA PASAR MODAL INDONESIA Struktur Pasar Modal Indonesia Menteri Keuangan Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM-LK) Bursa Efek (BEI) Lembaga Kliring dan Penjamin (KPEI) Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (KSEI)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. M. Irsan Nasarudin dan Indra Surya, Aspek Hukum Pasar Modal Indonesia (Jakarta: KENCANA, 2004), hlm. 10. Hlm.5.

BAB 1 PENDAHULUAN. M. Irsan Nasarudin dan Indra Surya, Aspek Hukum Pasar Modal Indonesia (Jakarta: KENCANA, 2004), hlm. 10. Hlm.5. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar modal sangat berperan bagi pembangunan ekonomi yaitu sebagai salah satu sumber pembiayaan bagi dunia usaha dan wahana investasi masyarakat. Sebagai salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Singkat Bank Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Singkat Bank Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian yang diambil oleh penulis disini yaitu tingkat inflasi dan tingkat suku bunga SBI yang tercatat di dalam Bank Indonesia, serta Indeks

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pasar Modal 2.1.1 Pengertian Pasar Modal Pengertian umum pasar modal (capital market) yaitu pihak-pihak yang memerlukan dana jangka panjang dengan pihak yang memiliki dana tersebut

Lebih terperinci

PASAR MODAL PERTEMUAN

PASAR MODAL PERTEMUAN PASAR MODAL PERTEMUAN 11 MANAJEMEN KEUANGAN LANJUTAN ANDRI HELMI M, S.E., M.M. LOGO FINANCIAL MARKET FINANCIAL MARKET MONEY MARKET CAPITAL MARKET Mengenal Pasar Modal Mempertemukan pihak yang membutuhkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Tinjauan yuridis terhadap..., Aryanti Artisari, FT UI, Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Tinjauan yuridis terhadap..., Aryanti Artisari, FT UI, Universitas Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN Globalisasi telah mendorong pergerakan ekonomi dunia berkembang semakin cepat di setiap negara. Meskipun pada tahun 1998 Indonesia mengalami krisis multidimensi

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN. Kegiatan jual beli saham dan obligasi dimulai pada abad-19. Menurut

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN. Kegiatan jual beli saham dan obligasi dimulai pada abad-19. Menurut BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Kegiatan jual beli saham dan obligasi dimulai pada abad-19. Menurut buku Effectengids yang dikeluarkan oleh Verreniging voor den Effectenhandel pada

Lebih terperinci

Materi 2 Pengertian dan Instrumen Pasar Modal. Prof. Dr. DEDEN MULYANA, SE. M.Si.

Materi 2 Pengertian dan Instrumen Pasar Modal. Prof. Dr. DEDEN MULYANA, SE. M.Si. Materi 2 Pengertian dan Instrumen Pasar Modal Prof. Dr. DEDEN MULYANA, SE. M.Si. 2-1 PENGERTIAN & INSTRUMEN PASAR MODAL PENGERTIAN PASAR MODAL - Pasar Perdana - Pasar Sekunder INSTRUMEN PASAR MODAL - Saham

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. investasi bagi masyarakat, termasuk pemodal kecil dan menengah. 2.

BAB I PENDAHULUAN. investasi bagi masyarakat, termasuk pemodal kecil dan menengah. 2. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasal Modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran Umum dan perdagangan Efek, Perusahaan Publik yang berkaitan dengan Efek yang diterbitkannya sesuai lembaga

Lebih terperinci

PENYALAHGUNAAN SHORT SELLING DALAM TRANSAKSI PERDAGANGAN EFEK, ANALISIS KASUS: PAUL BERLINER DENGAN THE BLACK STONE GROUP DAN ADS (ASTRID AMALIA

PENYALAHGUNAAN SHORT SELLING DALAM TRANSAKSI PERDAGANGAN EFEK, ANALISIS KASUS: PAUL BERLINER DENGAN THE BLACK STONE GROUP DAN ADS (ASTRID AMALIA 1 PENYALAHGUNAAN SHORT SELLING DALAM TRANSAKSI PERDAGANGAN EFEK, ANALISIS KASUS: PAUL BERLINER DENGAN THE BLACK STONE GROUP DAN ADS (ASTRID AMALIA 0504000372) BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Sering

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. transaksi jual beli saham yang terjadi di bursa. Berbeda dengan transaksi Over The

BAB I PENDAHULUAN. transaksi jual beli saham yang terjadi di bursa. Berbeda dengan transaksi Over The BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagaimana diketahui perdagangan saham yang terjadi di Bursa Efek lebih dikenal orang, seperti volume perdagangan saham, frekuensi perdagangan saham, perdagangan

Lebih terperinci

PASAR MODAL DAN TRANSAKSI EFEK SAHAM ERDIKHA ELIT

PASAR MODAL DAN TRANSAKSI EFEK SAHAM ERDIKHA ELIT PASAR MODAL DAN TRANSAKSI EFEK SAHAM Keterangan Penting Informasi berikut ini dipersiapkan untuk keperluan penyajian secara umum. Informasi ini tidak ditujukan bagi keperluan investasi, keadaan keuangan

Lebih terperinci

Bagaimana Menjadi Investor Saham

Bagaimana Menjadi Investor Saham Bagaimana Menjadi Investor Saham Saham Sebagai pilihan Investasi Saham merupakan salah satu surat berharga yang diperjualbelikan di pasar modal Saham merupakan bukti kepemilikan atau penyertaan modal dalam

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Selama bulan Januari hingga Agustus 2008, bursa saham dunia mengalami penurunan yang berdampak pada pelaku lantai bursa, dunia usaha, dan perekonomian di berbagai negara

Lebih terperinci

PASAR MODAL INDONESIA

PASAR MODAL INDONESIA PASAR MODAL INDONESIA 1.1. PERKEMBANGAN PASAR MODAL INDONESIA Pasar Modal pada hakekatnya adalah pasar yang tidak berbeda jauh dengan pasar tradisional yang selama ini kita kenal, di mana ada pedagang,

Lebih terperinci

MENGENAL PASAR MODAL SYARIAH TRAINING OF TRAINER MODUL

MENGENAL PASAR MODAL SYARIAH TRAINING OF TRAINER MODUL MENGENAL PASAR MODAL SYARIAH TRAINING OF TRAINER MODUL Outline 1 3 Hasil Survey Nasional Keuangan Indonesia 2 Pengantar Investasi Konsep Umum dan Ruang Lingkup Pasar Modal 4 Pasar Modal Syariah 5 Layanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Lingkungan ekonomi makro merupakan lingkungan yang berpengaruh

BAB I PENDAHULUAN. Lingkungan ekonomi makro merupakan lingkungan yang berpengaruh 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lingkungan ekonomi makro merupakan lingkungan yang berpengaruh terhadap operasi perusahaan sehari-hari. Kemampuan investor dalam meramalkan dan memahami kondisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan posisi keuangan mempunyai arti yang sangat penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan posisi keuangan mempunyai arti yang sangat penting bagi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan posisi keuangan mempunyai arti yang sangat penting bagi perusahaan. Untuk melihat sehat tidaknya suatu perusahaan tidak hanya dapat dinilai dari

Lebih terperinci

Dalam melakukan perdagangan efek di Bursa Efek, para pihak yang akan melakukan perdagangan efek baik sebagai emiten atau sebagai investor diwakili ole

Dalam melakukan perdagangan efek di Bursa Efek, para pihak yang akan melakukan perdagangan efek baik sebagai emiten atau sebagai investor diwakili ole BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal (capital market) sebagai salah satu bentuk investasi merupakan sarana untuk mempertemukan penjual dan pembeli dana. Penjual dana adalah para pemodal

Lebih terperinci

PASAR MODAL. Oleh Dina Nur Hayati (A )

PASAR MODAL. Oleh Dina Nur Hayati (A ) PASAR MDAL leh Dina Nur Hayati (A210120089) Kompetensi Dasar Mengenal Jenis Produk Dalam Bursa Efek Indikator Pertemuan Pertama Menjelaskan pengertian dan fungsi pasar modal Menjelaskan factor-faktor yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal (capital market) pada dasarnya merupakan pasar untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal (capital market) pada dasarnya merupakan pasar untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal (capital market) pada dasarnya merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan bersifat jangka panjang yang dapat diperjualbelikan, baik itu surat

Lebih terperinci

2017, No Indonesia Nomor 3608); 2. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 20

2017, No Indonesia Nomor 3608); 2. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 20 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.36, 2017 KEUANGAN OJK. Investasi Kolektif. Multi Aset. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6024) PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR

Lebih terperinci

PASAR MODAL BURSA EFEK MEKANISME PERDAGANGAN

PASAR MODAL BURSA EFEK MEKANISME PERDAGANGAN Pengertian Pasar Modal adalah wahana untuk mempertemukan pihak-pihak yang memerlukan dana jangka panjang dengan pihak yang memiliki dana tersebut FUNGSI JENIS BAPEPAM LEMBAGA dan PROFESI Fungsi Sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. era 1997 silam. Hal ini dibuktikan dengan semakin meningkatnya perdagangan di bursa

BAB I PENDAHULUAN. era 1997 silam. Hal ini dibuktikan dengan semakin meningkatnya perdagangan di bursa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejalan dengan perkembangan perekonomian, banyak perusahaan termasuk perbankan dalam rangka mengembangkan usahanya melakukan berbagai cara untuk memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. serta penunjang perkembangan ekonomi suatu negara yang bersangkutan. Hampir

BAB I PENDAHULUAN. serta penunjang perkembangan ekonomi suatu negara yang bersangkutan. Hampir 8 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar modal merupakan indikator kemajuan perekonomian suatu negara serta penunjang perkembangan ekonomi suatu negara yang bersangkutan. Hampir diseluruh penjuru dunia,

Lebih terperinci

Handout Manajemen Keuangan Lanjutan

Handout Manajemen Keuangan Lanjutan Handout Manajemen Keuangan Lanjutan PASAR MODAL 1 PASAR MODAL Pasar modal adalah pasar untuk berbagai instrumen keuangan sekuritas jangka panjang yang dapat perjual belikan Pasar modal merupakan konsep

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang

BAB I PENDAHULUAN. dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 19/9/PBI/2017 TENTANG PENERBITAN DAN TRANSAKSI SURAT BERHARGA KOMERSIAL DI PASAR UANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 19/9/PBI/2017 TENTANG PENERBITAN DAN TRANSAKSI SURAT BERHARGA KOMERSIAL DI PASAR UANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 19/9/PBI/2017 TENTANG PENERBITAN DAN TRANSAKSI SURAT BERHARGA KOMERSIAL DI PASAR UANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa tujuan

Lebih terperinci

MEKANISME PASAR SEKUNDER DAN FUNGSI LEMBAGA NYA DALAM PASAR MODAL INDONESIA. Oleh : Ali Husein Mubarok. Abstract

MEKANISME PASAR SEKUNDER DAN FUNGSI LEMBAGA NYA DALAM PASAR MODAL INDONESIA. Oleh : Ali Husein Mubarok. Abstract MEKANISME PASAR SEKUNDER DAN FUNGSI LEMBAGA NYA DALAM PASAR MODAL INDONESIA Oleh : Ali Husein Mubarok Abstract Secondary market is the market for securities which have been listed on the Stock Exchange,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satu sama lainnya ini dibenarkan oleh Aristoteles sebagai pendukung teori Hukum

BAB I PENDAHULUAN. satu sama lainnya ini dibenarkan oleh Aristoteles sebagai pendukung teori Hukum BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia sejatinya adalah makhluk hidup yang selalu membutuhkan makhluk lainnya, dalam kehidupannya manusia tak dapat lepas dari perkumpulannya. Kodrat manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena pendanaan melakukan usaha dalam mendapatkan dana. Dana untuk sebuah

BAB I PENDAHULUAN. karena pendanaan melakukan usaha dalam mendapatkan dana. Dana untuk sebuah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bagi suatu perusahaan pendanaan merupakan fungsi penting dalam menentukan keberhasilan usaha perusahaan. Fungsi pendanaan menjadi penting karena pendanaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tergantung kepada nilai saham yang hendak diperjualbelikan di pasar modal. Undang-

BAB I PENDAHULUAN. tergantung kepada nilai saham yang hendak diperjualbelikan di pasar modal. Undang- BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar modal merupakan sarana investasi atau sarana pembiayaan bagi perusahaanperusahaan yang akan menjual sahamnya kepada masyarakat melalui proses penawaran umum (go

Lebih terperinci

KONSEP PASAR MODAL. Pengertian Pasar Modal.

KONSEP PASAR MODAL. Pengertian Pasar Modal. KONSEP PASAR MODAL Pengertian Pasar Modal. Husnan (2003) adalah pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjual-belikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal sendiri, baik yang

Lebih terperinci

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 64, Tambahan

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 64, Tambahan No.133, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN OJK. Reksa Dana. Perseroan. Pengelolaan. Pedoman. Pencabutan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6080) PERATURAN

Lebih terperinci

FAQ TERKAIT SURAT BERHARGA KOMERSIAL (SBK)

FAQ TERKAIT SURAT BERHARGA KOMERSIAL (SBK) 1 FAQ TERKAIT SURAT BERHARGA KOMERSIAL (SBK) Ketentuan Umum 1 Apa tujuan diterbitkannya PBI ini? Pembangunan perekonomian nasional membutuhkan sumber-sumber pembiayaan yang semakin besar dan terdiversifikasi.

Lebih terperinci

PERLINDUNGAN HUKUM DALAM SISTEM PERDAGANGAN TANPA WARKAT TERHADAP PIHAK PENERIMA GADAI

PERLINDUNGAN HUKUM DALAM SISTEM PERDAGANGAN TANPA WARKAT TERHADAP PIHAK PENERIMA GADAI PERLINDUNGAN HUKUM DALAM SISTEM PERDAGANGAN TANPA WARKAT TERHADAP PIHAK PENERIMA GADAI Oleh Anak Agung Ayu Mirah Kartini Irawan IGN Parikesit Widiatedja Hukum Perdata Fakultas Hukum Universitas Udayana

Lebih terperinci

Bagaimana Menjadi Investor Saham

Bagaimana Menjadi Investor Saham Bagaimana Menjadi Investor Saham Saham Sebagai pilihan Investasi Saham merupakan salah satu surat berharga yang diperjualbelikan di pasar modal Saham merupakan bukti kepemilikan atau penyertaan modal dalam

Lebih terperinci

SURAT BERHARGA PASAR UANG (1) PERTEMUAN 10

SURAT BERHARGA PASAR UANG (1) PERTEMUAN 10 SURAT BERHARGA PASAR UANG (1) PERTEMUAN 10 PASAR UANG Pasar yang memperjualbelikan surat berharga jangka pendek yang jangka waktunya tidak lebih dari satu tahun SURAT BERHARGA PASAR UANG yaitu surat utang

Lebih terperinci

SERI EDUKASI BEGINNER PART 1

SERI EDUKASI BEGINNER PART 1 SERI EDUKASI BEGINNER PART 1 Website : www.pans.co.id Online trading : www.post.co.id Customer care : 021-2977 3655 CONTENT A. Investasi Saham... 3 B. Lembaga Penunjang Pasar Modal... 5 C. Pasar Perdana

Lebih terperinci

Semula istilah Pasar adalah menunjukkan tempat di mana penjual dan pembeli berkumpul untuk saling bertukar barang. Ahli ekonomi menggunakan istilah

Semula istilah Pasar adalah menunjukkan tempat di mana penjual dan pembeli berkumpul untuk saling bertukar barang. Ahli ekonomi menggunakan istilah Pasar & Pasar Modal Semula istilah Pasar adalah menunjukkan tempat di mana penjual dan pembeli berkumpul untuk saling bertukar barang. Ahli ekonomi menggunakan istilah Pasar untuk menunjuk pada sejumlah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Pasar Modal merupakan salah satu sumber pembiayaan perusahaan jangka panjang. Keberadaan institusi ini bukan hanya sebagai wahana sumber pembiayaan saja,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Banyak cara yang dapat dilakukan investor dalam melakukan investasi,

BAB I PENDAHULUAN. Banyak cara yang dapat dilakukan investor dalam melakukan investasi, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian Banyak cara yang dapat dilakukan investor dalam melakukan investasi, salah satunya adalah dengan melakukan investasi di Pasar Modal. Dalam hal ini Pasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. telah memiliki perubahan pola pikir tentang uang dan pengalokasiannya. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. telah memiliki perubahan pola pikir tentang uang dan pengalokasiannya. Hal ini BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Sebuah negara yang memiliki keuangan yang kuat dan modern, berarti telah memiliki perubahan pola pikir tentang uang dan pengalokasiannya. Hal ini menjadi sangat di

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum 1. Waktu dan Lokasi Penelitian Penulis melakukan penelitian selama kurang lebih 6 (enam) bulan dari bulan Februari s.d. Juli 2010 di Kantor PT Kustodian Sentral

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembiayaan pembangunan di masa mendatang akan semakin besar. Kebutuhan ini tidak akan dapat dibiayai oleh pemerintah saja melalui

BAB I PENDAHULUAN. pembiayaan pembangunan di masa mendatang akan semakin besar. Kebutuhan ini tidak akan dapat dibiayai oleh pemerintah saja melalui BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam pembangunan ekonomi nasional suatu negara, diperlukan pembiayaan baik dari pemerintah maupun dari masyarakat. Kebutuhan pembiayaan pembangunan di masa mendatang

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI BURSA EFEK INDONEASIA

BAB II DESKRIPSI BURSA EFEK INDONEASIA BAB II DESKRIPSI BURSA EFEK INDONEASIA 2.1. Pengertian dan Peranan Pasar Modal Indonesia 10 Menurut Undang-Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995, Pasar Modal diartikan sebagai kegiatan yang bersangkutan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek, yang diterbitkannya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan terkait lainnya. (Tjiptono Darmadji dan Fakhruddin, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan terkait lainnya. (Tjiptono Darmadji dan Fakhruddin, 2011). 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan perekonomian di Indonesia cukup pesat terutama di dalam Lembaga Keuangan Bukan Bank yang dimana lembaga tersebut memberikan banyak sekali pilihan lembaga

Lebih terperinci

MATERI 4 PERKEMBANGAN PASAR MODAL INDONESIA

MATERI 4 PERKEMBANGAN PASAR MODAL INDONESIA MATERI 4 PERKEMBANGAN PASAR MODAL INDONESIA PENGERTIAN DAN PERKEMBANGAN PASAR MODAL INDONESIA ORGANISASI PASAR MODAL INDONESIA PROSES GO PUBLIC SEKURITAS YANG DIPERDAGANGKAN DI BEJ & MEKANISME PERDAGANGANNYA

Lebih terperinci

Pasar Modal EKO 3 A. PENDAHULUAN B. PRODUK PASAR MODAL PASAR MODAL. materi78.co.nr

Pasar Modal EKO 3 A. PENDAHULUAN B. PRODUK PASAR MODAL PASAR MODAL. materi78.co.nr Pasar Modal A. PENDAHULUAN Pasar modal (capital market) atau bursa efek adalah pasar tempat bertemunya permintaan dan penawaran dana-dana jangka panjang dalam bentuk jual-beli surat berharga. B. PRODUK

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 33 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN REKSA DANA BERBENTUK PERSEROAN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 33 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN REKSA DANA BERBENTUK PERSEROAN - 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 33 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN REKSA DANA BERBENTUK PERSEROAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pembangunan suatu negara memerlukan dana investasi dalam jumlah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pembangunan suatu negara memerlukan dana investasi dalam jumlah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pembangunan suatu negara memerlukan dana investasi dalam jumlah yang tidak sedikit. Sumber dari luar tidak mungkin selamanya diandalkan untuk pembangunan.

Lebih terperinci

Bab 1 MENGENAL PASAR MODAL

Bab 1 MENGENAL PASAR MODAL Bab 1 MENGENAL PASAR MODAL 1.1. Pengertian Pasar Modal Pasar modal (capital market) merupakan pasar yang memfasilitasi penerbitan dan perdagangan surat berharga keuangan seperti saham dan obligasi. Penerbitan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dengan diberlakukannya Sistim Otomasi Perdagangan Efek yang disebut

I. PENDAHULUAN. dengan diberlakukannya Sistim Otomasi Perdagangan Efek yang disebut I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Sebelurn tejadinya Krisis Keuangan yang melanda lndonesia pada tahun 1997 Pasar Modal menunjukkan kondisi yang cukup baik yang dibuktikan dengan diberlakukannya Sistim

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Sistem JATS Next-G

BAB I PENDAHULUAN Sistem JATS Next-G BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah 12 perusahaan yang sahamnya termasuk ke dalam indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia. Saham

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Banyak alasan perusahaan melakukan penawaran umum baik dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Banyak alasan perusahaan melakukan penawaran umum baik dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Banyak alasan perusahaan melakukan penawaran umum baik dengan menjual saham atau surat hutang kepada masyarakat. Alasan yang tak mungkin disangkal perusahaan melakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teratur (Koetin, 2002). Investasi dapat dilakukan pada berbagai instrumen

BAB I PENDAHULUAN. teratur (Koetin, 2002). Investasi dapat dilakukan pada berbagai instrumen BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi merupakan suatu penggunaan uang yang ditujukan untuk obyek-obyek tertentu dengan tujuan bahwa nilai obyek tersebut selama jangka waktu investasi akan meningkat,

Lebih terperinci

STIE DEWANTARA Pasar Modal

STIE DEWANTARA Pasar Modal Pasar Modal Manajemen Lembaga Keuangan, Sesi 3 Pengertian Dalam arti sempit Pasar Modal = Bursa efek, yaitu tempat terorganisasi yang mempertemukan penjual dan pembeli efek yang dilakukan secara langsung

Lebih terperinci

Peraturan KSEI No. I-B Tentang Rekening Efek Utama (Lampiran Surat Keputusan Direksi KSEI No. KEP-0036/DIR/KSEI/0816 tanggal 25 Agustus 2016)

Peraturan KSEI No. I-B Tentang Rekening Efek Utama (Lampiran Surat Keputusan Direksi KSEI No. KEP-0036/DIR/KSEI/0816 tanggal 25 Agustus 2016) Peraturan KSEI No. I-B Tentang Rekening Efek Utama (Lampiran Surat Keputusan Direksi KSEI No. KEP-0036/DIR/KSEI/0816 tanggal 25 Agustus 2016) PERATURAN KSEI NOMOR I-B TENTANG REKENING EFEK UTAMA 1. DEFINISI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akan semakin besar. Kebutuhan yang semakin besar ini tidak akan dapat

BAB I PENDAHULUAN. akan semakin besar. Kebutuhan yang semakin besar ini tidak akan dapat A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Dalam pelaksanaan pembangunan ekonomi nasional suatu negara, diperlukan pembiayaan baik dari pemerintah maupun dari masyarakat. Kebutuhan pembiayaan pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. modal yang sehat, transfaran dan efisien. Peningkatan peran di bidang pasar

BAB I PENDAHULUAN. modal yang sehat, transfaran dan efisien. Peningkatan peran di bidang pasar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu kebijakan dalam sektor ekonomi adalah pengembangan pasar modal yang sehat, transfaran dan efisien. Peningkatan peran di bidang pasar modal, merupakan suatu

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN. Secara historis, pasar modal telah hadir jauh sebelum Indonesia merdeka.

BAB II DESKRIPSI INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN. Secara historis, pasar modal telah hadir jauh sebelum Indonesia merdeka. BAB II DESKRIPSI INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN 2.1. Bursa Efek Indonesia (BEI) Secara historis, pasar modal telah hadir jauh sebelum Indonesia merdeka. Pasar modal atau bursa efek telah hadir sejak jaman

Lebih terperinci

II. DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

II. DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN II. DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN 2.1 Bursa Efek Indonesia Keberadaan Bursa Efek di Indonesia sebenarnya telah cukup lama yaitu, dimulai dengan dibentuknya bursa Efek di Batavia (sekarang Bursa Efek Jakarta)

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR: KEP- 13/PM/2002 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN REKSA DANA BERBENTUK PERSEROAN

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR: KEP- 13/PM/2002 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN REKSA DANA BERBENTUK PERSEROAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR: KEP- 13/PM/2002 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN REKSA DANA BERBENTUK PERSEROAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL, Menimbang : bahwa dalam rangka peningkatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. saat ini. Banyak industri dan perusahaan yang menggunakan institusi pasar modal. berkaitan dengan efek. (Indonesia Stock Exchange).

BAB I PENDAHULUAN. saat ini. Banyak industri dan perusahaan yang menggunakan institusi pasar modal. berkaitan dengan efek. (Indonesia Stock Exchange). 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Banyak pilihan orang untuk menanamkan modalnya dalam bentuk investasi. Salah satu bentuk investasi adalah menanamkan hartanya di pasar modal. Pasar modal pada dasarnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Semakin berkembangnya dunia bisnis di Indonesia akan berdampak semakin meningkatnya perkembangan dunia usaha di Indonesia yang ditandai dengan banyaknya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, pasar modal tidak lepas dari pengaruh lingkungan, terutama

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, pasar modal tidak lepas dari pengaruh lingkungan, terutama BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengaruh gejolak moneter yang terjadi di beberapa negara Asia dan Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 telah menimbulkan kesulitan yang sangat besar terhadap

Lebih terperinci

BAB II SISTEM PENGAWASAN PASAR MODAL SEBELUM TERBENTUKNYA OTORITAS JASA KEUANGAN (OJK) 1. Definisi pasar modal dan landasan hukum pasar modal

BAB II SISTEM PENGAWASAN PASAR MODAL SEBELUM TERBENTUKNYA OTORITAS JASA KEUANGAN (OJK) 1. Definisi pasar modal dan landasan hukum pasar modal BAB II SISTEM PENGAWASAN PASAR MODAL SEBELUM TERBENTUKNYA OTORITAS JASA KEUANGAN (OJK) A. Tinjauan Umum Mengenai Pasar Modal 1. Definisi pasar modal dan landasan hukum pasar modal a. Definisi pasar modal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. saat ini untuk mendapatkan hasil yang lebih besar dimasa yang akan datang. Atau bisa juga

BAB I PENDAHULUAN. saat ini untuk mendapatkan hasil yang lebih besar dimasa yang akan datang. Atau bisa juga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengertian investasi secara umum adalah penanaman dana dalam jumlah tertentu pada saat ini untuk mendapatkan hasil yang lebih besar dimasa yang akan datang. Atau bisa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kegiatan investasi dilakukan oleh para pemilik dana, yang bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kegiatan investasi dilakukan oleh para pemilik dana, yang bertujuan untuk 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan investasi dilakukan oleh para pemilik dana, yang bertujuan untuk mendapatkan sejumlah keuntungan atau laba dalam jumlah tertentu. Pemilik dana pada

Lebih terperinci

Notulen Seminar Pengetahuan Praktis Dan Seluk Beluk Pasar Modal Kadin Indonesia di Kantor Sekretariat Kadin Indonesia Tanggal 12 Maret 2008.

Notulen Seminar Pengetahuan Praktis Dan Seluk Beluk Pasar Modal Kadin Indonesia di Kantor Sekretariat Kadin Indonesia Tanggal 12 Maret 2008. Notulen Seminar Pengetahuan Praktis Dan Seluk Beluk Pasar Modal Kadin Indonesia di Kantor Sekretariat Kadin Indonesia Tanggal 12 Maret 2008. Isinya antara lain: Membahas mengenai sekilas Pasar Modal di

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu wadah yang memfasilitasi kegiatan investasi tersebut adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu wadah yang memfasilitasi kegiatan investasi tersebut adalah BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Investasi pada hakikatnya merupakan penanaman modal yang dilakukan saat ini dengan harapan keuntungan dimasa yang akan datang. Kegiatan investasi menjadi semakin berkembang

Lebih terperinci

ATA 2014/2015 M1/IT /NICKY/ Pasar modal

ATA 2014/2015 M1/IT /NICKY/ Pasar modal Pasar modal 1. Pengertian pasar modal Pasar modal merupakan pasar tempat pertemuan dan melakukan transaksi antara pencari dana dengan para penanam modal, dengan instrument utama saham dan obligasi. Dalam

Lebih terperinci

BAB 8 PASAR MODAL A. Pengertian Pasar Modal B. Instrumen Pasar Modal

BAB 8 PASAR MODAL A. Pengertian Pasar Modal B. Instrumen Pasar Modal BAB 8 PASAR MODAL A. Pengertian Pasar Modal Dalam arti umum pasar adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi dilokasi tertentu, begitu pula yang terjadi di pasar modal dimana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lain melalui perbankan, lembaga pembiayan, dan pasar modal. Pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. lain melalui perbankan, lembaga pembiayan, dan pasar modal. Pasar modal 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pelaksanaan pembangunan ekonomi nasional suatu negara membutuhkan pembiayaan baik dari pemerintah maupun masyarakat. Penerimaan pemerintah untuk membiayai

Lebih terperinci

BAB II PENGATURAN TENTANG MEKANISME PENDIRIAN LEMBAGA PENYIMPANAN DAN PENYELESAIAN (KSEI) DALAM PASAR MODAL

BAB II PENGATURAN TENTANG MEKANISME PENDIRIAN LEMBAGA PENYIMPANAN DAN PENYELESAIAN (KSEI) DALAM PASAR MODAL BAB II PENGATURAN TENTANG MEKANISME PENDIRIAN LEMBAGA PENYIMPANAN DAN PENYELESAIAN (KSEI) DALAM PASAR MODAL A. Pengertian Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (KSEI) Defenisi LPP sebagaimana telah ditetapkan

Lebih terperinci

Pembahasan : Di Indonesia terdapat Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dulu bernama Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES)

Pembahasan : Di Indonesia terdapat Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dulu bernama Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES) 1. Pasar uang merupakan pertemuan antara permintaan dan penawaran kredit a. Jangka pendek d. jangka sedang b. Jangka menengah e. jangka tidak pasti c. Jangka panjang Pasar uang adalah suatu tempat pertemuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kedua dari Pembangunan Jangka Panjang Tahap Kedua (PJPT-II). Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. kedua dari Pembangunan Jangka Panjang Tahap Kedua (PJPT-II). Tujuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada masa sekarang ini bangsa Indonesia sedang memasuki tahun kedua dari Pembangunan Jangka Panjang Tahap Kedua (PJPT-II). Tujuan dasar Rencana Pembangunan Jangka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada umumnya setiap perusahaan mempunyai keinginan untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada umumnya setiap perusahaan mempunyai keinginan untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada umumnya setiap perusahaan mempunyai keinginan untuk memperluas usahanya, hal ini dilakukan dengan mengadakan ekspansi. Untuk melakukan ekspansi ini perusahaan memerlukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, Pasar Modal mempunyai peran. termasuk pemodal kecil dan menengah. 1

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, Pasar Modal mempunyai peran. termasuk pemodal kecil dan menengah. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar Modal bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan, dan stabilitas ekonomi nasional ke arah peningkatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar modal memiliki peranan yang sangat penting dalam sektor

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar modal memiliki peranan yang sangat penting dalam sektor BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal memiliki peranan yang sangat penting dalam sektor ekonomi pada sebuah negara. Hal tersebut di dukung oleh peranan pasar modal yang sangat strategis

Lebih terperinci

PENGARUH CURRENT RATIO

PENGARUH CURRENT RATIO PENGARUH CURRENT RATIO, EARNINGS PER SHARE DAN RASIO PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010 2014 AHSAN ARYA GUNA NPM: 141090292 Mahasiswa

Lebih terperinci

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP INVESTOR DALAM PERDAGANGAN OBLIGASI SECARA ELEKTRONIK

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP INVESTOR DALAM PERDAGANGAN OBLIGASI SECARA ELEKTRONIK PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP INVESTOR DALAM PERDAGANGAN OBLIGASI SECARA ELEKTRONIK oleh : Kadek Devi Sudaryanti Ni Ketut Supasti Darmawan Ni Putu Purwanti Hukum Perdata Fakultas Hukum Universitas Udayana

Lebih terperinci

EFEKTIFITAS PELAKSANAAN TRANSAKSI EFEK MELALUI SCRIPLESS TRADING DI PASAR MODAL INDONESIA

EFEKTIFITAS PELAKSANAAN TRANSAKSI EFEK MELALUI SCRIPLESS TRADING DI PASAR MODAL INDONESIA EFEKTIFITAS PELAKSANAAN TRANSAKSI EFEK MELALUI SCRIPLESS TRADING DI PASAR MODAL INDONESIA Navila Faisal Ni Ketut Supasti Darmawan Bagian Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRAK Dalam rangka

Lebih terperinci

PRODUK PASAR MODAL. 1. SAHAM Surat bukti pemilikan modal pada suatu perusahaan

PRODUK PASAR MODAL. 1. SAHAM Surat bukti pemilikan modal pada suatu perusahaan PASAR MODAL PASAR MODAL Pasar Modal (Capital Market) adalah pasar yang mempertemukan penjual dana dan pembeli dana jangka panjang baik dalam bentuk utang maupun modal sendiri PRODUK PASAR MODAL 1. SAHAM

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN 2.1. Bursa Efek Indonesia (BEI) Dunia Pasar Modal Indonesia baru benar-benar mengalami perkembangan pada sekitar akhir dekade 1980-an, yang antara lain ditandai dengan

Lebih terperinci