GARAP INSTUMEN GENDER GENDHING HARUM SARI KALAJENGAKEN LADRANG WIRANGRONG KASAMBET PLAYON LASEM LARAS SLENDRO PATHET NEM

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "GARAP INSTUMEN GENDER GENDHING HARUM SARI KALAJENGAKEN LADRANG WIRANGRONG KASAMBET PLAYON LASEM LARAS SLENDRO PATHET NEM"

Transkripsi

1 GARAP INSTUMEN GENDER GENDHING HARUM SARI KALAJENGAKEN LADRANG WIRANGRONG KASAMBET PLAYON LASEM LARAS SLENDRO PATHET NEM Oleh : Nama : SAPTONO NIS : 3379 SMK N I KASIHAN BANTUL (SEKOLAH MENENGAH KARAWITAN INDONESIA) YOGYAKARTA

2 PENGESAHAN Naskah ini disusun sebagai kelengkapan uji kompetensi kelas XII Semester Genap Tahun ajaran 2009/2010 SMK N 1Kasihan (SMKI Yogyakarta) Program Kopetensi Seni Karawitan. Disahkan oleh tim penguji pada hari/tanggal: Rabu, 10 Februari Penguji I Drs. Bambang Sri Atmojo, M.Sn NIP: Penguji II M. Eko Priyana, S.sn NIP : Penguji III Mengetahui, Agus Priyono, A.Md NIP : Kepala Sekolah SMK N 1 Kasihan Ketua Kopetensi Keahlian Seni Karawitan ( SMKI Yogyakarta ) SMK N 1 Kasihan ( SMKI Yogyakarta) Drs. SUNARDI SUPARMI Ssn. NIP : NIP :

3 MOTTO 1. Hidup adalah samudera ilmu tiada bertepi, samudera hikmah tiada terputus. 2. Seni merupakan cermin dari hati nurani, semakin dalam seninya semakin halus perasaannya. 3. Kegagalan bukan berarti hancur, tetapi kegagalan adalah jembatan untuk menuju keberhasilan. 4. Kita tidak hanya larut, hanyut dalam indahnya gendhing- gendhing jawa/ gamelan yang membawa masuknya kebahagiaan, oleh sebab itu indahnya laras gamelan dapat untuk melembutkan perasaan, lembutnya perasaan menumbuhkan rasa rindu kepada Tuhan Yang Maha Esa. 5. Kesulitan yang kita jumpai dalam mencapai tujuan merupakan jalan terdekat kearah tujuan. 3

4 PERSEMBAHAN Naskah praktik uji kompetensi Seni Karawitan ini kami persembahkan untuk : 1. Kepala sekolah SMK N 1 Kasihan Bantul (SMKI Yogyakarta). 2. Wali kelas XII Karawitan. 3. Ketua Program Kopetensi Seni Karawitan. 4. Bapak dan Ibu guru pembimbing. 5. Ayah dan Ibu tercinta. 6. Adik - adik kelas khususnya jurusan karawitan. 7. Perpustakaan SMK N 1 Kasihan. 8. Teman - teman satu kelas. 4

5 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Berkat Rahmat, Hidayah dan Inayah-Nya akhirnya penulis dapat menyelesaikan naskah untuk kelengkapan ujian praktik pagelaran dengan sedikit halangan. Adapun tujuan dari penulisan naskah ini, selain untuk kelengkapan ujian praktek pagelaran kelas XII semester genap tahun ajaran 2009/2010 juga dimaksud untuk memperkaya garap gandhing klasik gagrag Ngayogyakarta, khususnya bagi para siswa kopetensi keahlian seni karawitan. Rasa hormat, terima kasih, dan penghargaan yang setinggi-tingginya penulis sampaikan kepada pembimbing dan pamong karawitan yang penuh kesabaran, kearifan dan kebijaksanaan telah memberikan bimbingan, arahan dan dorongan yang tidak henti-hentinya disela-sela kesibukannya serta mengajak penulis pentas di berbagai tempat sehingga penulis memperoleh pengalaman yang sangat berharga. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada semua teman-teman yang telah berkenan mengurah tenaga dan pikirannya demi kesuksesan pagelaran kelas XII semester genap ini. 5

6 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL i HALAMAN PENGESAHAN.. ii MOTTO.... iii PERSEMBAHAN iv KATA PENGANTAR..... v DAFTAR ISI vi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. 1 B. Alasan Pemilihan Judul 1 C. Tujuan Penulisan.. 1 D. Tata Garap 2 E. Tehnik Penulisan.. 2 BAB II PENULISAN NASKAH A. Notasi Balungan... 6 B. Notasi Garap Lirihan 8 BAB III LAMPIRAN A. Notasi Rebaban. 20 B. Notasi Vokal. 32 C. Daftar Pengrawit BAB IV TEMUAN BAB V A. Keterlaksanaan B. Manfaat PENUTUP A. Kesimpulan.. 42 B. Hambatan. 42 C. Saran. 42 DAFTAR PUSTAKA...43 Halaman 6

7 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Praktik pagelaran adalah salah satu pelajaran yang harus ditempuh oleh semua siswa SMK N I Kasihan (SMKI Yogyakarta) kelas XII semua kompetensi keahlian. Pada kompetensi keahlian seni karawitan, siswa diwajibkan mementaskan gendhing-gendhing klasik gagrag Yogyakarta. Dengan harapan lulusan dapat bekerja sesuai dengan kompetensi/ profesi yang dimiliki, atau melajutkan ke jenjang berikutnya. Penilaian dari mata pelajaran ini disamping hasil dari penyajian juga diambil dari proses latihan, dengan perbandingan 40% nilai proses latihan dan 60% nilai penyajian. B. ALASAN PEMILIHAN JUDUL Penulis ingin mengetahui garap instrumen gender serta tata garap. Penulis mendapat undian gendhing Harum Sari Laras Slendro Pathet Nem garap lirihan. Setelah mendapat gendhing Harum Sari Laras Slendro Pathet Nem. Penulis mendapat alasan untuk mnentukan judul dan mengungkapkan beberapa hal secara fisiologis, antara lain : 1. Gendhing Harum Sari berarti bahwa harum = wangi, sedangkan sari = inti/pati sari. Maka penyusun berharap dirinya dapat harum/wangi dalam segala hal serta menjadi inti sari di masyarakat 2. Penyusun merasa dalam pembawaan gendhing tersebut sangat nyaman walaupun banyak garap yang sulit tetapi menjadi tantangan dan membuat lebih semangat dalam menyajikan gendhing tersebut. C. TUJUAN PENULISAN Tujuan dari penulisan naskah ini adalah sebagai syarat dan kelengkapan untuk mengikuti ujian praktik pagelaran kelas XII Semester Genap tahun ajaran 2009/2010, selain itu juga digunakan sebagai dokumen. 7

8 D. TATA GARAP Gendhing Harum Sari Kendhang Candra kalajengaken Ladrang Wirangrong kaseling Playon Lasem Laras Slendro Pathet Nem. Adapun tata garap sebagai berikut: Sajian Gendhing Harum Sari Kendhangan Candra Laras Slendro Pathet Nem ini diawali dengan buka rebab yang diterima oleh kendhang Ageng (kendhangan candra), setelah gong buka, tabuhan dilakukan dengan lamba satu setengah kenong. Irama dados sebelum kenong kedua. Sindenan diawali pada kenong kedua, berisi wangsalan, irama dados dimainkan 1 gongan, kemudian dilakukan pangkat dawah untuk menuju kebagian dhawah. Dawah dilakukan 2 gongan, pada ulihan 1 dan 2 terdapat gerongan kinanthi wetah yang dilakukan pada setengah kenong ke-3, setelah selesai 2 ulihan kemudian masuk Ladrang Wirangrong Laras Slendro Pathet Nem. Pada Ladrang Wirangrong notasi bagian A terdapat rumpakan yang dilakukan pada ulihan notasi bagian A yang ke-2 dan ke-3. Pada notasi bagian B, dilakukan gerongan kinanthi jugag yang merupakan gawan dari ladrang tersebut. Kemudian masuk Playon Lasem Laras Slendro Pathet Nem, dalam playon diselingi rumpakan dilakukan 2 kali kemudian suwuk. E. TEHNIK PENULISAN Dalam teknik penulisan ini penyusun lebih banyak membahas simbol dan istilah dalam penulisan notasi balungan, gender, kendhang, bonang, vocal dengan rincian sebagai berikut: 1. Simbol dan istilah dalam penulisan notasi balungan : BK : buka LB DD PD DW : lamba : dados : pangkat dawah : dawah UMP : umpak 8

9 LIK : ngelik IRM : irama /././2/2 : tabuhan nyecek =. : kethuk +. : kenong n. : kempul G. : gong suwukan / siyem g. : gong ageng _ : tanda ulang 2. Tehnik penulisan gender dan cengkok-cengkoknya x.x x.x x.x x..... : ditabuh dengan tangan kiri Mbalung Gk Dll Gkkp Jk Ell Ayy Ddk Lik Gt Cm Khusus Pg Dll alit Tmrn Or bt Ayk Kc2gtr : mbalung : gendhuk kuning : dua lolo : gendhuk kuning kempyung : jarik kawung : ela elo : ayo-ayo : ndudhuk : ngelik : gantungan : cengkok mati : khusus : puthut gelut : dua lolo alit : tumurun : ora butuh : ayukuning : kacaryan 2 gatra : ditabuh dengan tangan kanan 3. Tehnik penulisan kendhang dan simbol-simbolnya 9

10 Pada kendhang kalih dan kendhang setunggal : tak : thung : dhang : ket : tok / tong Pada kendhang batang / ciblon : tak : lung : sut : tok / tong : ded / den (nggen) : thung : ket : dhang : dhelang : dhelong : trang : trong 4. Tehnik penulisan vocal Pada gerongan Balungan 6 =5 2 p1 3 = Gerongan. j.@ j@zk@c#! zj6xk!c6 5 Cakepan Kang ti-tis pa- na- buh I- pun Ken-dhang te- teh a- na run- tung 10

11 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Praktik pagelaran adalah salah satu pelajaran yang harus ditempuh oleh semua siswa SMK N I Kasihan (SMKI Yogyakarta) kelas XII semua kompetensi keahlian. Pada kompetensi keahlian seni karawitan, siswa diwajibkan mementaskan gendhing-gendhing klasik gagrag Yogyakarta. Dengan harapan lulusan dapat bekerja sesuai dengan kompetensi/ profesi yang dimiliki, atau melajutkan ke jenjang berikutnya. Penilaian dari mata pelajaran ini disamping hasil dari penyajian juga diambil dari proses latihan, dengan perbandingan 40% nilai proses latihan dan 60% nilai penyajian. B. ALASAN PEMILIHAN JUDUL Penulis ingin mengetahui garap instrumen gender serta tata garap. Penulis mendapat undian gendhing Harum Sari Laras Slendro Pathet Nem garap lirihan. Setelah mendapat gendhing Harum Sari Laras Slendro Pathet Nem. Penulis mendapat alasan untuk mnentukan judul dan mengungkapkan beberapa hal secara fisiologis, antara lain : 1. Gendhing Harum Sari berarti bahwa harum = wangi, sedangkan sari = inti/pati sari. Maka penyusun berharap dirinya dapat harum/wangi dalam segala hal serta menjadi inti sari di masyarakat 2. Penyusun merasa dalam pembawaan gendhing tersebut sangat nyaman walaupun banyak garap yang sulit tetapi menjadi tantangan dan membuat lebih semangat dalam menyajikan gendhing tersebut. C. TUJUAN PENULISAN Tujuan dari penulisan naskah ini adalah sebagai syarat dan kelengkapan untuk mengikuti ujian praktik pagelaran kelas XII Semester Genap tahun ajaran 2009/2010, selain itu juga digunakan sebagai dokumen. 11

12 D. TATA GARAP Gendhing Harum Sari Kendhang Candra kalajengaken Ladrang Wirangrong kaseling Playon Lasem Laras Slendro Pathet Nem. Adapun tata garap sebagai berikut: Sajian Gendhing Harum Sari Kendhangan Candra Laras Slendro Pathet Nem ini diawali dengan buka rebab yang diterima oleh kendhang Ageng (kendhangan candra), setelah gong buka, tabuhan dilakukan dengan lamba satu setengah kenong. Irama dados sebelum kenong kedua. Sindenan diawali pada kenong kedua, berisi wangsalan, irama dados dimainkan 1 gongan, kemudian dilakukan pangkat dawah untuk menuju kebagian dhawah. Dawah dilakukan 2 gongan, pada ulihan 1 dan 2 terdapat gerongan kinanthi wetah yang dilakukan pada setengah kenong ke-3, setelah selesai 2 ulihan kemudian masuk Ladrang Wirangrong Laras Slendro Pathet Nem. Pada Ladrang Wirangrong notasi bagian A terdapat rumpakan yang dilakukan pada ulihan notasi bagian A yang ke-2 dan ke-3. Pada notasi bagian B, dilakukan gerongan kinanthi jugag yang merupakan gawan dari ladrang tersebut. Kemudian masuk Playon Lasem Laras Slendro Pathet Nem, dalam playon diselingi rumpakan dilakukan 2 kali kemudian suwuk. E. TEHNIK PENULISAN Dalam teknik penulisan ini penyusun lebih banyak membahas simbol dan istilah dalam penulisan notasi balungan, gender, kendhang, bonang, vocal dengan rincian sebagai berikut: 5. Simbol dan istilah dalam penulisan notasi balungan : BK : buka LB DD PD DW : lamba : dados : pangkat dawah : dawah UMP : umpak 12

13 LIK : ngelik IRM : irama /././2/2 : tabuhan nyecek =. : kethuk +. : kenong n. : kempul G. : gong suwukan / siyem g. : gong ageng _ : tanda ulang 6. Tehnik penulisan gender dan cengkok-cengkoknya x.x x.x x.x x..... : ditabuh dengan tangan kiri Mbalung Gk Dll Gkkp Jk Ell Ayy Ddk Lik Gt Cm Khusus Pg Dll alit Tmrn Or bt Ayk Kc2gtr : mbalung : gendhuk kuning : dua lolo : gendhuk kuning kempyung : jarik kawung : ela elo : ayo-ayo : ndudhuk : ngelik : gantungan : cengkok mati : khusus : puthut gelut : dua lolo alit : tumurun : ora butuh : ayukuning : kacaryan 2 gatra : ditabuh dengan tangan kanan 7. Tehnik penulisan kendhang dan simbol-simbolnya 13

14 Pada kendhang kalih dan kendhang setunggal : tak : thung : dhang : ket : tok / tong Pada kendhang batang / ciblon : tak : lung : sut : tok / tong : ded / den (nggen) : thung : ket : dhang : dhelang : dhelong : trang : trong 8. Tehnik penulisan vocal Pada gerongan Balungan 6 =5 2 p1 3 = Gerongan. j.@ j@zk@c#! zj6xk!c6 5 Cakepan Kang ti-tis pa- na- buh I- pun Ken-dhang te- teh a- na run- tung 14

15 BAB III LAMPIRAN A. Notasi Rebaban Gendhing Harum Sari Laras Slendro Pathet Nem Buka :. 6?65 6? ?6!? ?1 3 2.?1y gt Pssi : c cb c ab c c c d c b aa b a cb a - b Dados : Bal : = Rbb :?2 3?1 2?1 2?1 y Pssi : b c a b c b a - Bal : = Rbb :?2 j35?5 j56?3 j 23?2 2 Pssi : b a b b b c a b c b b Bal :.. 2 = Rbb :?2 2?3 3?2 j 1y j?12 2 Pssi : b b c c b a - a b b Bal : = Rbb : j.?3 j 5?6 j 35?j5 6 j.?2 j1k.y j?21 j23 Pssi : a b c a b b c b a - b a b c Bal : = Rbb : j.?3 3?3 3?j23 j21?j1k21 1 Pssi : c c c c b c b a a ba a Bal : = Rbb : j.?3 j 2k1y?j12 j6?! j6k?!@ # j?!k@! j6! Pssi : c b a - a b a b a bc d bcb a b Bal :! 5 6 =!

16 Rbb : j.?! j!6?j!k@! j!@ j?@6 j56 j?35 j35 Pssi : b b a b cb b c c a b c a b a b Bal : = g5 Rbb : j?5k63 j2k1y?j12 j 2?y j y?2 j 12?y t Pssi : b c a b a - a b b - - b a b - b Dados : Bal : = Rbb :?j23 3?j12 j2?k12 j1?2 j 1k.y j?21 y Pssi : b c c a b b ab a b a - ba - Bal : = Rbb : j.?2 j35 j.?5 j56 j.?3 j2k1y j?12 2 Pssi : b ab b bc a b a - a b b Bal :.. 2 = Rbb : j.?2 2 j?23 j 35?j5k63 j 2k1y j?12 2 Pssi : b b b c a b bc a ba - a b b Bal : = Rbb : j.?3 j 5?6 j 35?j5 6 j.?2 j1k.y j?21 j23 Pssi : a b c a b b c b a - b a b c Bal : = Rbb : j.?3 3?3 3?j23 j 21?j1k21 1 Pssi : c c c c b c ba a ba a Bal : =

17 Rbb : j.?3 j 2k1y?j12 j6?! j6k?!@ # j?!k@! j6! Pssi : c b a - a b a b a bc d bcb a b Bal :! 5 6 =! Rbb : j.?! j!6?j!k@! j!@?j@6 j56 j?35 j35 Pssi : b b a b cb b c c a b c a b a b Bal : = g5 Rbb : j?5k63 j2k1y?j12 j 2?y j y?2 j 12?y t Pssi : b c a b a - a b b - - b a b - b P.D. : Bal : = Rbb :?j23 3?j12 j2?k12 j1?2 j 1k.y j?21 y Pssi : b c c a b b ab a b a - ba - Bal : = Rbb : j.?2 j35 j.?5 j56 j.?3 j2k1y j?12 2 Pssi : b ab b bc a b a - a b b Bal :.. 2 = Rbb : j.?2 2 j?23 j 35?j5k63 j 2k1y j?12 2 Pssi : b b b c a b bc a ba - a b b Bal : = Rbb :?3 j 56?j35 3?2 j1y j?21 y Pssi : a b c ab a b a - ba - Bal : =

18 Rbb :?3 3?3 3?j23 3?j12 1 Pssi : c c c c b c c a b a Bal : = Rbb :?3 3?j23 6?j!@ # j?!@ 6 Pssi : c c b c a b c d bc a Bal :. 2. = Rbb :?@ j@k!6?j!@ j!?@ j 6k?!6 j 56 j?35 3 Pssi : c c ba bc bc a ba b c a b a Bal :. 2. =3. 6. g+5 Rbb :?2 j2k1y?j12 3?j21 jy?2 j2?1 j12?y t Pssi : b b a- a b c b a - b b a a b - b Dawah : Bal :. =3. 2. =1. 6 Rbb : j?12 j1y?j21 j y?y j 1?2 3 j?23 2 j?23 3?j12 j1?3 j 3?2 j 2k1y j?21 y Pssi : a b a - ba - - a b c bc b b c c a b a c c b b a- b a - Bal :. =3. 5. =3. +2 Rbb : j.?3 3?3 3 j.?k36 6?j5k65 j53 j.?3 j5k.?6 j. 6?j6k. 6 j.?3 j2k1y?j12 j2?k12 Pssi : c c c c a c c b cb b a a b c c c c a b a - a b b a b Bal :. =3. 2. =3. 2 Rbb : j 1?2 j1y j?21 j y?y j 1?2 3?j23 2 j.?3 j5k.?6 j. 6?j6k. 6 j.?3 j2k1y?j12 j 35 Pssi : a b a - b a - - a b c b c a a b c c c c a b a - a b a b 18

19 Bal :. =5. 3. =1. +6 Rbb : j.?3 6 j?56 j5k?35 j 3?5 6 j?35 3 j.?6 j5k.6?2 j 1?3 j 3?2 j 2k1y?j21 y Pssi : a c b c b ab ab c ab a c b c b a c c b b a- ba - Bal :. =2. 3. =2. 1 Rbb :?2 j 1y j?12 j 3?5 j 3?5 6 j?35 3 j.?6 j!?@ j #?! j!?@ j@?6 3 j?1k21 j 23 Pssi : b a - ab a b a b c a b a a b c d b b c c a c a ba b c Bal :. =3. 2. =1. +6 Rbb : j.?3 j5k.?6 j. 6?j6k. 6 j.?3 j2k1y?j12 j6! j.?!!?! j!k.?@ j 6?k!@ #?j!k@6 j!@ Pssi : a b c c c c a b a - a b b b b b b c a bc d b ca b c Bal :. =2. 1. =5. 3 Rbb : j.?@ j. j.?# #?j!k@! j!?@ j5k35?j35 6?j3k53 j32 Pssi : c c c c c c d d b cb b c a b c a ba b ab ab c a ba ab Bal :. =2. 3. =6. g5 Rbb : j.?2 j1y?j12 2 j.?3 j5k.6?j35 3 j.?6 j 5k.6 j?21 jy?2 j 2?1 j 12?y t Pssi : b a- a b b a b c ab a c b c b a - b ba a b - b 19

20 Ladrang Wirangrong Laras Slendro Pathet Nem A. Bal : 6 = = Rbb : j?23 3 j?1k21 j1?2 j y?1 2 j?1y t Pssi : b c c a ba ab - a b a - b Bal : 6 = = Rbb : j?23 3 j?1k21 j1?2 j y?1 2 j?1y t Pssi : bc c a ba ab - a b a - b Bal : 6 = = Rbb : j?23 3 j?1k21 j1?2 j y?1 2 j?1y t Pssi : b c c a ba a b - a b a - b Bal : 2 = =5 3 g+2 Rbb : j.?3 j 5k.?6 j. 6 j?6k. 6 j.?3 j 2k1y j?12 2 Pssi : a b c c c c a b a - ab b B. Bal : 5 = = Rbb : j?35 6?j35 j 3?5 j 5k6?2 j 12?y t Pssi : a b c ab ab bcb ab - b Bal : 2 = = Rbb : j.?3 j5k.?6 j. 6?j6 k!@?6 j5k.6 j?35 3 Pssi : a a b b bcd b b c ab a Bal : 5 = = Rbb : j?35 6?j35 j 3?5 j 5k6?2 j 12?y t Pssi : ab c ab ab bcb ab - b 20

21 Bal :. =6. 3. =6. g+5 Rbb : j?35 j6k.5 j?35 j 3?2 j 2?1 j 12?y t Pssi : ab c b ab ab ba ab - b Playon Lasem Laras Slendro Pathet Nem Bal : Rbb :?y t?y t?y t Pssi : - b - b - b Bal : ! Rbb :?2 j 56?6 6?6 Pssi : b a b b b b c d d d Bal : Rbb :?@ j 6! j?65 5?5 j6!?!! Pssi : d b c b a a a b c c c Bal : Rbb :?6 5?6 j!@?6 j6!?6 5 Pssi : b a b c d b b c b a Bal : ! Rbb :?5!?j6! 6?6 # Pssi : a c b c b a c d d d Bal : Rbb :?! j!@?6 3?2 j23?2 2 Pssi : b b c a c b b c b b Bal : Rbb :?1 j 23?3 3?j56 6 j?35 3 Pssi : a b c c c b c c a b a Bal : Rbb :?6 j56?2 j 1?2 j2?1 j 2k.1?y t 21

22 Pssi : c b c b a b b a b a - b Bal : Rbb :?y j 12?j23 2 j?3k56 6?j!k65 3 Pssi : - a b b c b a bc c d c b a Bal : Rbb :?3 3?3 3?3 j56?5 5 Pssi : a a a a a b c b b Bal :! Rbb :?3 j56?6 6?3 j21 j?23 2 Pssi : a bc c c c b a b c b Bal : Rbb : j?12 y?1 3 5?j Pssi : a b a a b bc b b Bal : Rbb :?5 j 6!?!!?@ 6 j?!@ # Pssi : b ab b b c a bc d Bal : Rbb :.?k!j@j j j j! 6?! j!@?6 j3j Pssi : - bc b a b b c a c Bal : Rbb : j 2?k2j3j j j j 2 2 Pssi : b b c b b 22

23 Gerongan Dawah Gendhing Harum Sari Laras Slendro Pathet Nem... = = = = = = = = = = = j.j 3 j3j k.3 zj5xj x6x x x x x x xk!cj@zk!c6 3 jz2xj xk5c3 2 Sun i- ki ngem- ba- ni wu- wus Si- ra ar- sa a- prang pu- puh... = j.j! j!j zk!c@ z!x x x x x x x x xk@cj#zk#c% zj@xj xk.c# zj!xj xk@c! 6 De- wa Sang Hyang u- di- pa- ti Lan di- tya nga- leng- ka a- di... = j@j zk@c# z!x x x x x x x x cj@j k.# # jz!jx xk#c@! Ba- tha- ra suks- ma ka- we- kas Pa- ngu- ri- pe ka- pi- ba- la... = j.j kz6c! jz@jx kx.c# jz!jx kx@c6 5 j.j 6 jz6jx kx!c@ kz6xj!xk6c5 zj3kxj2x3 Si- ra ing- kang den pa- ri- ngi Ro- ning la- ta ma- os a- di... = c2 j.j 2 j2j k.2 z3x x x x x x x x cj5j 6 zj6xj xk!c@ zk6xj!xk6c5 3 Neng- gih wa- u san- di- la- ta Yen a- na pa- tyeng pa- la- gan... =6... g+5 j.j kz3c6 zj5xj xk.c6 jz2xj c1 zyx x x x x x x x kx1cj2zjk2c3 zj1xj xk.c2 zjyxj xk1cy t Pa- ngu- ri- pe wong sa- bu- mi Ung- ku- la- na ma- os a- di 23

24 Rumpakan dan Gerongan Ladrang Wirangrong Laras Slendro Pathet Nem B 1. 5 = = j.j 6 j6j jkz6c5 z3x x x x x x x x jc5j k.2 jz1xj xk.c2 zjyjx xk1cy t Wong pra-de- san tan- sah gu- mun 2 =3 5 p6 3 = j.j 6 j6j zk6c! jz6xj xk.x!x x x x x jc@j k.6 zj5xj xk.c3 kz6jx!xk6c5 3 Mu- lat sla- ga- ne sang can- trik 5 =6 5 p3 2 = j.j 6 j6j jkz6c5 z3x x x x x x x x jc5j k.2 jz1xj xk.c2 zjyjx xk1cy t Wi- rang-rong wa- yang wu- yung- an. =6. p j.j j.j ge- dheg ge-dheg trus ge-dheg kin-trang kin-trang an- je- tung. =6. g an- de- le- ning trus kun- ja- na A. 6 = @ #! E to- bil bil wong a- yu to- le- hen a- 6 = dhuhde- wa wa a- nga-yom- a- na tin- dhak-ku 6 = @ #! E to- bil bil wong a- yu to- le- hen a- ku = dhuhde- wa wa a- nga-yom- a- na tin-dhak-ku 6 = @ #! E to- bil bil wong a- yu to- le- hen a- ku 24

25 = dhuhde- wa wa a- nga-yom a- na tin- dhak-ku 2 = =5 3 g+2 B 2. 5 = = j.j 6 j6j jkz6c5 z3x x x x x x x x jc5j k.2 jz1xj xk.c2 zjyjx xk1cy t Ka- ki Can- trik man- thuk man- thuk 2 =3 5 p6 3 = j.j 6 j6j zk6c! jz6xj xk.x!x x x x x jc@j k.6 zj5xj xk.c3 kz6jx!xk6c5 3 Mun- di sab- da ning Sang Re- si 5 =6 5 p3 2 = j.j 6 j6j jkz6c5 z3x x x x x x x x jc5j k.2 jz1xj xk.c2 zjyjx xk1cy t U- mi- ring lam- pah sang ret- no. =6. p3. =6. g+5. j.j 3 j3j.kz3c5 z3x x x x x x x x cj5j k.2 jz1xj xk.c2 jzyxj xk1cy t Pre- gi- wa lan pre- gi- wa- ti Rumpakan Playon Lasem Laras Slendro Pathet Nem jjjjjjj.j 5 jz6jx c! j.j 6 zj@xj c! A- rum A- rum j.j 5 j6j j 5 j6j j.j 6 j!j j 5 j3j j 2 6 Ta- wo- ne ngu-pa- di se ka- ring pa- ren co j.j # j#j j # j#j j! jz@jx x!x xx x x x x cj@j 6 j3j j 6 j5j j 3 j2j j 5 Ma- bur wi- ra wi- ri wit ta- be- ri- ni- ra Men- 25

26 j.j 5 j6j j 5 j3j j 5 5 j.j 5 j6j j 5 3 cok ce- grak ce- grok ma- bur kle- par kle- per j.j 6 5 jz3jx c2 y j.j 2 1 j.j y t Ngu- pa- ya ka- bu- tu- ha- ne j.j 2 2 j.j 3 jz1xj xj c2 j.j 6 jz!xj c6 5 j3j j 3 e e to- bil bi- sa ga- we se j3j j 3 j.jk3k k 3 j6j j 5 3 jz!jx c6 5 pa- ran a- ngre- sep a- ke me- ma- ni- se! j.j 2 zj3jx c5 zj5jx c6 zj6jx x!xx xx x x x x jc@j 6 jz3xj c2 jz3jx c2 2 wus tem- tu kang- go ing ga- we 26

27 C. Daftar Pengrawit 1. Kendhang : Sutrisno 2. Rebab : Budi Prasetyo 3. Gender : Saptono 4. Gambang : Firtia Sanjaya 5. Siter : Anggit Wrasta 6. Slenthem : Puri Setyorini 7. Bonang Barung : Fani Rikyansah 8. Bonang Penerus : Darsono 9. Demung 1 : Bagus Pranantyo 10. Demung 2 : Karnadi 11. Saron 1 : Bayu Waskito 12. Saron 2 : Lukman Tri 13. Saron 3 : Wahyu Widodo 14. Peking : Rony 15. Kenong : Anang Primantoro 16. Kempul/gong : Srikawan 17. Sinden : Siti Marfu ah 18. Gerong : Restu Arsa Agung Sari Bayu Ratih Retno 27

28 BAB IV TEMUAN A. Keterlaksanaan : Faktor Pendukung Kegigihan pembimbing dalam proses pementasan Kerjasama antar kelompok yang terjalin dengan baik Faktor Penghambat Kurangnya kedisiplinan Jarang berkonsultasi jika belum jelas materinya Sulitnya mencari resensi garap gending Kadang masih egois Kurang cekatan B. Manfaat yang dirasakan : Penguasaan gending bertambah Lebih mengerti cara berorganisasi Melatih kesabaran dan kemandirian Ada semangat baru dengan bekerjasama 28

29 BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Ditinjau dari segi praktik, pementasan merupakan gabungan dari mata pelajaran kejuruan sehingga apabila siswa mengalami kekurangan di dalam pelajaran sehari-hari, maka dalam menyajikan pementasanpun akan mendapat kesulitan. Sedangkan dari segi teoristis penyusun mendapatkan pengalaman karya ilmiah khususnya yang berkaitan dengan penyusunan naskah serta menambah perbendaharaan gendhing bagi para siswa khususnya gendhing gagrag Ngayogyakarta. B. HAMBATAN Dalam menyusun naskah ini penyusun banyak sekali mengalami hambatan karena sulitnya mencari referensi yang berhubungan dengan gendhing tersebut juga dikarenakan waktu yang cukup terbatas tetapi berkat kesungguhan dan tidak mudahnya putus asa penyusun dapat menyelesaikan hambatan itu satu per satu dengan bertanya kepada guru, mencari narasumber dan mendengarkan kaset sampai akhirnya terselesaikan. C. SARAN Dalam penyajian pementasan sering terlihat kurang matangnya siswa dalam penyajian materi. Sehingga sangat diperlukan peningkatan dalam hal bimbingan dan pemberian petunjuk dari para pembimbing. Serta kekurangan waktu dalam pembuatan naskah karena sibuk dengan latihan. Samua itu dikarenakan kita tidak dapat memanfaatkan waktu dengan baik. Akhir kata semoga naskah ini dapat dipergunakandan dimanfaatkan dengan baik. 29

30 DAFTAR PUSTAKA A. Narasumber 1. Suyatno, Sekaran kendhang 2. Sutarto, Cengkok Rebab dan Siter 3. Bimbang, Cengko Gambang 4. Bambang S, Sekaran Bonang 5. Suparmi, Garap Gerongan dan Sindhenan 6. Wiyani, Garap Gerongan dan Sindhenan 7. Nugraha, Cengkk Rebab dan Gender 8. Agus P, Cenkok Gambang dan Vokal 9. M. Eko Priyana, Cengkok Gender dan Siter 30

GARAP KENDHANGAN SARAYUDA GENDHING NGEKSI LARAS KALAJENGAKEN KETAWANG IBU PERTIWI MINGGAH LANCARAN MARI KANGEN LARAS PELOG PATHET NEM

GARAP KENDHANGAN SARAYUDA GENDHING NGEKSI LARAS KALAJENGAKEN KETAWANG IBU PERTIWI MINGGAH LANCARAN MARI KANGEN LARAS PELOG PATHET NEM GARAP KENDHANGAN SARAYUDA GENDHING NGEKSI LARAS KALAJENGAKEN KETAWANG IBU PERTIWI MINGGAH LANCARAN MARI KANGEN LARAS PELOG PATHET NEM Disusun Oleh : Nama : BUDI PRASETYO NIS : (3368) SMK N I KASIHAN BANTUL

Lebih terperinci

GARAP VOKAL GENDHING KLENTHANG KALAJENGAKEN KETAWANG KINANTHI SANDHUNG KASELING LANCARAN PENGHIJAUAN LARAS SLENDRO PATHET MANYURA

GARAP VOKAL GENDHING KLENTHANG KALAJENGAKEN KETAWANG KINANTHI SANDHUNG KASELING LANCARAN PENGHIJAUAN LARAS SLENDRO PATHET MANYURA GARAP VOKAL GENDHING KLENTHANG KALAJENGAKEN KETAWANG KINANTHI SANDHUNG KASELING LANCARAN PENGHIJAUAN LARAS SLENDRO PATHET MANYURA Oleh : Nama : PURI SETYORINI NIS : 3374 SMK N I KASIHAN BANTUL YOGYAKARTA

Lebih terperinci

Oleh : Nama : SITI MARFUAH ( Vokal) NIS : 3381

Oleh : Nama : SITI MARFUAH ( Vokal) NIS : 3381 GENDHING LOKANANTA KENDHANG CANDRA JANGKEP SAK DHAWAHIPUN LARAS SLENDRO PATHET NEM MINGGAH LADRANG SEKAR PEPE LARAS SLENDRO PATHET MANYURA KALAJENGAKEN AYAK AYAK LARAS SLENDRO PATHET NEM Oleh : Nama :

Lebih terperinci

GARAP REBAB GENDING PLARA-LARA KALAJENGAKEN LADRANG LANGEN SUKA LARAS SLENDRO PATET SANGA

GARAP REBAB GENDING PLARA-LARA KALAJENGAKEN LADRANG LANGEN SUKA LARAS SLENDRO PATET SANGA GARAP REBAB GENDING PLARA-LARA KALAJENGAKEN LADRANG LANGEN SUKA LARAS SLENDRO PATET SANGA Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 dalam bidang karawitan Kompetensi

Lebih terperinci

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta. Komparasi Gending Ganggong dan Miyanggong Laras pelog patet nem. Susanti 1

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta. Komparasi Gending Ganggong dan Miyanggong Laras pelog patet nem. Susanti 1 Komparasi Gending Ganggong dan Miyanggong Laras pelog patet nem. Susanti 1 Jurusan Karawitan, Fakultas Seni Pertunjukan, Institut Seni Indonesia Yogyakarta ABSTRACT Komparasi Gending Ganggong dan Miyanggong

Lebih terperinci

Analisis Tekstual Gending Kethuk 2 Kerep Minggah 4 Laras Slendro Pathet Sanga, Bagian II Kiriman I Nyoman Kariasa, Dosen PS Seni MKarawitan

Analisis Tekstual Gending Kethuk 2 Kerep Minggah 4 Laras Slendro Pathet Sanga, Bagian II Kiriman I Nyoman Kariasa, Dosen PS Seni MKarawitan Analisis Tekstual Gending Kethuk 2 Kerep Minggah 4 Laras Slendro Pathet Sanga, Bagian II Kiriman I Nyoman Kariasa, Dosen PS Seni MKarawitan Perangkat Gamelan Dalam menyajikan gending Gambir Sawit, menggunakan

Lebih terperinci

GENDING PLARA-LARA KALAJENGAKEN LADRANG LANGEN SUKA LARAS SLENDRO PATHET SANGA

GENDING PLARA-LARA KALAJENGAKEN LADRANG LANGEN SUKA LARAS SLENDRO PATHET SANGA GARAP GENDER GENDING PLARA-LARA KALAJENGAKEN LADRANG LANGEN SUKA LARAS SLENDRO PATHET SANGA Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 dalam bidang karawitan Kompetensi

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. sesuai untuk penggalian gending-gending tradisi Gaya Yogyakarta. Bagi

BAB IV PENUTUP. sesuai untuk penggalian gending-gending tradisi Gaya Yogyakarta. Bagi BAB IV PENUTUP Tugas akhir dengan kompetensi penyajian adalah sebuah wadah yang sesuai untuk penggalian gending-gending tradisi Gaya Yogyakarta. Bagi mahasiswa Jurusan Seni Karawitan Fakultas Seni Pertujukan

Lebih terperinci

GENDING PLARA-LARA KALAJENGAKEN

GENDING PLARA-LARA KALAJENGAKEN JURNAL GARAP GENDER GENDING PLARA-LARA KALAJENGAKEN LADRANG LANGEN SUKA LARAS SLENDRO PATHET SANGA Oleh : Bima Septianto 1110456012 JURUSAN KARAWITAN FAKULTAS SENI PERTUNJUKAN INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. Yogyakarta khususnya gending-gending soran, agar terus dikaji dan digali, baik oleh

BAB IV PENUTUP. Yogyakarta khususnya gending-gending soran, agar terus dikaji dan digali, baik oleh BAB IV PENUTUP Tugas Akhir ini merupakan usaha untuk penggalian gending-gending tradisi Yogyakarta. Upaya untuk pelestarian dan usaha pengembangan karawitan gaya Yogyakarta khususnya gending-gending soran,

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN. menyajikan salah satu tafsir garap rebab Gending Peksi Bayak laras slendro

BAB IV KESIMPULAN. menyajikan salah satu tafsir garap rebab Gending Peksi Bayak laras slendro BAB IV KESIMPULAN Proses panjang yang telah dilalui pada akhirnya berhasil mewujudkan dan menyajikan salah satu tafsir garap rebab Gending Peksi Bayak laras slendro pathet nem kethuk 4 kerep dhawah kethuk

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. pelestarian dan keberlangsungan seni karawitan. Pada gending tengahan dan

BAB IV PENUTUP. pelestarian dan keberlangsungan seni karawitan. Pada gending tengahan dan BAB IV PENUTUP Tugas Akhir dengan kompetensi penyajian adalah sebuah wadah yang pas untuk penggalian gending-gending tradisi. Langkah ini dilakukan dalam upaya pelestarian dan keberlangsungan seni karawitan.

Lebih terperinci

GARAP GENDING NGLENTHUNG, GLOMPONG, LAYUNG SETA DAN AYAK-AYAK BAGELEN

GARAP GENDING NGLENTHUNG, GLOMPONG, LAYUNG SETA DAN AYAK-AYAK BAGELEN GARAP GENDING NGLENTHUNG, GLOMPONG, LAYUNG SETA DAN AYAK-AYAK BAGELEN Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 dalam bidang karawitan Kompetensi Penyajian Karawitan

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. sebelumnya, tentang gending Gaya Yogyakarta yang diangkat sebagai materi

BAB IV PENUTUP. sebelumnya, tentang gending Gaya Yogyakarta yang diangkat sebagai materi 69 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan uraian-uraian yang telah penulis paparkan pada bab-bab sebelumnya, tentang gending Gaya Yogyakarta yang diangkat sebagai materi ujian tugas akhir untuk memenuhi

Lebih terperinci

GD. JULA-JULI SLENDRO PATHET WOLU. Untuk instrument bonang dalam gending ini mempunyai garap khusus, yaitu pancer 3 (tergantung dengan pathetnya).

GD. JULA-JULI SLENDRO PATHET WOLU. Untuk instrument bonang dalam gending ini mempunyai garap khusus, yaitu pancer 3 (tergantung dengan pathetnya). 1 GD. JULA-JULI SLENDRO PATHET WOLU. Buka : @ / 2.6.5.2.g1 _.p2.n1.p2.n6.p2.n1.p6.g5.6.5.6.2.6.5.2.g1 _ Untuk instrument bonang dalam gending ini mempunyai garap khusus, yaitu pancer 3 (tergantung dengan

Lebih terperinci

GARAP GENDING LONTHANG, JATIKUSUMA, RENYEP DAN LUNG GADHUNG

GARAP GENDING LONTHANG, JATIKUSUMA, RENYEP DAN LUNG GADHUNG GARAP GENDING LONTHANG, JATIKUSUMA, RENYEP DAN LUNG GADHUNG Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 dalam bidang karawitan Kompetensi Penyajian Karawitan Oleh : Nila

Lebih terperinci

DASAR-DASAR PENGETAHUAN BELAJAR KARAWITAN UNTUK ANAK SD

DASAR-DASAR PENGETAHUAN BELAJAR KARAWITAN UNTUK ANAK SD DASAR-DASAR PENGETAHUAN BELAJAR KARAWITAN UNTUK ANAK SD Tata Tertib Pelajaran Karawitan Untuk anak SD 1. Ketika datang dari kelas ke ruang gamelan siswa dilarang ribut. 2. Sebelum masuk ruang gamelan siswa

Lebih terperinci

DESKRIPSI PENTAS TARI Sebagai Pengrawit (Pendukung Karawitan)

DESKRIPSI PENTAS TARI Sebagai Pengrawit (Pendukung Karawitan) 1 Laporan Pengabdian Pada Masyarakat DESKRIPSI PENTAS TARI Sebagai Pengrawit (Pendukung Karawitan) Pentas Seni Tari Disajikan dalam Sebuah Pergelaran Seni dalam rangka Wisuda Sarjana di Auditorium Unversitas

Lebih terperinci

PENGARUH RESONATOR TERHADAP BUNYI NADA 3 SLENTHEM BERDASARKAN SOUND ENVELOPE. Agung Ardiansyah

PENGARUH RESONATOR TERHADAP BUNYI NADA 3 SLENTHEM BERDASARKAN SOUND ENVELOPE. Agung Ardiansyah PENGARUH RESONATOR TERHADAP BUNYI NADA 3 SLENTHEM BERDASARKAN SOUND ENVELOPE Agung Ardiansyah 1108100057 *Pendahuluan 3 * Pendahuluan 01. Latar Belakang Dalam pagelaran gamelan berbeda dengan pagelaran

Lebih terperinci

Deskripsi Karawitan Tari Iringan Tari Blantek, Golek Ayun-Ayun, dan Padang Ulan Pada Oratorium Kala Kali Produksi ISI Dps

Deskripsi Karawitan Tari Iringan Tari Blantek, Golek Ayun-Ayun, dan Padang Ulan Pada Oratorium Kala Kali Produksi ISI Dps Deskripsi Karawitan Tari Iringan Tari Blantek, Golek Ayun-Ayun, dan Padang Ulan Pada Oratorium Kala Kali Produksi ISI Dps DALAM RANGKA PELANTIKAN REKTOR ISI DENPASAR DI GEDUNG NATYAMANDALA 5 Juni 2004

Lebih terperinci

Notasi Gamelan Berkahing Gusti Mijil Pelog Nem Mu - ji Gus - ti ing si - ang lan ra - tri

Notasi Gamelan Berkahing Gusti Mijil Pelog Nem Mu - ji Gus - ti ing si - ang lan ra - tri Berkahing Gusti Mijil Pelog Nem 6 6 1 2 2 2 2 21 2 3 Mu - ji Gus - ti ing si - ang lan ra - tri 1 6 1 1 12 2 Kan - thi trus - ing ba - tos 1 2 3 12 6 5 5 5 5 653 Mu - jud - a - ken pa - nu - wun yek -

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 37 TAHUN 2014 TENTANG LAGU MARS DAN HYMNE KOTA JAMBI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA JAMBI,

PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 37 TAHUN 2014 TENTANG LAGU MARS DAN HYMNE KOTA JAMBI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA JAMBI, PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 37 TAHUN 2014 TENTANG LAGU MARS DAN HYMNE KOTA JAMBI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang : a. bahwa dalam rangka membangkitkan semangat kebersamaan persatuan dan

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. patalon. Unsur yang menjadi ciri khas dari penyajian gending patalon adalah

BAB IV PENUTUP. patalon. Unsur yang menjadi ciri khas dari penyajian gending patalon adalah BAB IV PENUTUP Penyajian karawitan sampai saat ini telah banyak mengalami pembaharuan dan perkembangan, baik dalam konteks karawitan mandiri maupun iringan. Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya gending

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. Adapun rangkaian struktur komposisi yang disajikan yaitu Lagon Wetah laras

BAB IV PENUTUP. Adapun rangkaian struktur komposisi yang disajikan yaitu Lagon Wetah laras BAB IV PENUTUP Elemen pokok dalam Gending Lambangsari untuk mengiringi tari yaitu kendang. Kendang dalam iringan tari memiliki peranan penting untuk memberi penekanan pada gerak tari tertentu, mengatur

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. Berdasarkan data yang ditemukan dapat disimpulkan bahwa slentho

BAB IV PENUTUP. Berdasarkan data yang ditemukan dapat disimpulkan bahwa slentho BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan data yang ditemukan dapat disimpulkan bahwa slentho Gamelan Kyai Kancilbelik Keraton Surakarta mempunyai spesifikasi bentuk, berbeda dengan slentho yang terdapat

Lebih terperinci

DESKRIPSI PENTAS TARI Sebagai Pengrawit (Pendukung Karawitan)

DESKRIPSI PENTAS TARI Sebagai Pengrawit (Pendukung Karawitan) Laporan Pengabdian Pada Masyarakat DESKRIPSI PENTAS TARI Sebagai Pengrawit (Pendukung Karawitan) Pentas Seni Tari Disajikan dalam Sebuah Pergelaran Seni di SMK Negeri 8 Surakarta, 26 Januari 2011 Oleh:

Lebih terperinci

DESKRIPSI PENTAS TARI Sebagai Pengrawit (Pendukung Karawitan)

DESKRIPSI PENTAS TARI Sebagai Pengrawit (Pendukung Karawitan) Laporan Pengabdian Pada Masyarakat DESKRIPSI PENTAS TARI Sebagai Pengrawit (Pendukung Karawitan) Pentas Seni Tari Disajikan dalam Sebuah Pergelaran Seni di STSI Surakarta, 29 April 2010 Oleh: Dr. Sutiyono

Lebih terperinci

PADA KARAWITAN GAYA YOGYAKARTA: SUATU KAJIAN MUSIKAL

PADA KARAWITAN GAYA YOGYAKARTA: SUATU KAJIAN MUSIKAL TABUHAN PANCER PADA KARAWITAN GAYA YOGYAKARTA: SUATU KAJIAN MUSIKAL Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 pada Program Studi Seni Karawitan Kompetensi Pengkajian

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN. memiliki cengkok sindhenan yang unik terdapat pada cengkok sindhenan

BAB IV KESIMPULAN. memiliki cengkok sindhenan yang unik terdapat pada cengkok sindhenan BAB IV KESIMPULAN Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Nyi Tjondroloekito memiliki cengkok sindhenan yang unik terdapat pada cengkok sindhenan srambahan, lirik lagu yang berupa wangsalan dan sindhenan

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN. didapat beberapa kesimpulan mengenai pancer. Tabuhan pancer yang selama ini

BAB IV KESIMPULAN. didapat beberapa kesimpulan mengenai pancer. Tabuhan pancer yang selama ini BAB IV KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraiakan pada bab sebelumnya, didapat beberapa kesimpulan mengenai pancer. Tabuhan pancer yang selama ini menjadi sesuatu yang sepele dan kurang

Lebih terperinci

14 Alat Musik Tradisional Jawa Tengah, Gambar dan Penjelasannya

14 Alat Musik Tradisional Jawa Tengah, Gambar dan Penjelasannya 14 Alat Musik Tradisional Jawa Tengah, Gambar dan Penjelasannya Alat musik tradisional asal Jawa Tengah (Jateng) mencakup gambarnya, fungsinya, penjelasannya, cara memainkannya dan keterangannya disajikan

Lebih terperinci

DESKRIPSI PENTAS TARI Sebagai Pengrawit (Pendukung Karawitan)

DESKRIPSI PENTAS TARI Sebagai Pengrawit (Pendukung Karawitan) Laporan Pengabdian Pada Masyarakat DESKRIPSI PENTAS TARI Sebagai Pengrawit (Pendukung Karawitan) Pentas Seni Tari Disajikan dalam Sebuah Pergelaran Seni di Unversitas Negeri Yogyakarta Oktober-Desember

Lebih terperinci

GARAP BONANG BARUNG GENDING BEDHAYA LARAS PELOG PATHET BARANG KENDHANGAN MAWUR

GARAP BONANG BARUNG GENDING BEDHAYA LARAS PELOG PATHET BARANG KENDHANGAN MAWUR GARAP BONANG BARUNG GENDING BEDHAYA LARAS PELOG PATHET BARANG KENDHANGAN MAWUR Karnadi Handoko Jurusan Karawitan, Fakultas Seni Pertunjukan, Institut Seni Indonesia Yogyakarta ABSTRAK Penggarapan Gending

Lebih terperinci

DAFTAR PENILAIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PEGAWAI NON AKADEMIK UKSW

DAFTAR PENILAIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PEGAWAI NON AKADEMIK UKSW Lampiran 1 : Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan Pegawai Non Akademik - UKSW DAFTAR PENILAIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PEGAWAI NON AKADEMIK UKSW Waktu Penilaian : YANG DINILAI a. Nama b. NIP c. Pangkat,

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. Sejak diciptakan pada tahun 2008, keberadaan. Saraswati dalam Sidang Senat Terbuka ISI Yogyakarta. Hal ini memberikan

BAB IV PENUTUP. Sejak diciptakan pada tahun 2008, keberadaan. Saraswati dalam Sidang Senat Terbuka ISI Yogyakarta. Hal ini memberikan BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Sejak diciptakan pada tahun 2008, keberadaan Mars ISI Yogyakarta menjadi penting dan disejajarkan dengan Himne ISI Yogyakarta serta Tari Saraswati dalam Sidang Senat Terbuka

Lebih terperinci

TABUHAN PANCER PADA KARAWITAN GAYA YOGYAKARTA: SEBUAH KAJIAN MUSIKAL

TABUHAN PANCER PADA KARAWITAN GAYA YOGYAKARTA: SEBUAH KAJIAN MUSIKAL TABUHAN PANCER PADA KARAWITAN GAYA YOGYAKARTA: SEBUAH KAJIAN MUSIKAL Ira Catur Yuniyanti 1 Jurusan Karawitan, Fakultas Seni Pertunjukan, Institut Seni Indonesia Yogyakarta Abstrak Istilah pancer telah

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. disimpulkan bahwa gending-gending bentuk lancaran karya Ki Tjokrowasito

BAB IV PENUTUP. disimpulkan bahwa gending-gending bentuk lancaran karya Ki Tjokrowasito BAB IV PENUTUP Setelah melewati deskripsi pada bab sebelumnya, dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa gending-gending bentuk lancaran karya Ki Tjokrowasito mempunyai tiga ragam garap irama di antaranya

Lebih terperinci

GD. JULA-JULI SLENDRO PATHET WOLU. Untuk instrument bonang dalam gending ini mempunyai garap khusus, yaitu pancer 3 (tergantung dengan pathetnya).

GD. JULA-JULI SLENDRO PATHET WOLU. Untuk instrument bonang dalam gending ini mempunyai garap khusus, yaitu pancer 3 (tergantung dengan pathetnya). 1 GD. JULA-JULI SLENDRO PATHET WOLU. Buka : @ / 2.6.5.2.g1 _.p2.n1.p2.n6.p2.n1.p6.g5.6.5.6.2.6.5.2.g1 _ Untuk instrument bonang dalam gending ini mempunyai garap khusus, yaitu pancer 3 (tergantung dengan

Lebih terperinci

A a B b C c D d E e F f G g H h I i J j K k L l M m N n O o P p Q q R r S s T t U u V v W w X x Y y Z z. A I U E O a i u e o

A a B b C c D d E e F f G g H h I i J j K k L l M m N n O o P p Q q R r S s T t U u V v W w X x Y y Z z. A I U E O a i u e o A a B b C c D d E e F f G g H h I i J j K k L l M m N n O o P p Q q R r S s T t U u V v W w X x Y y Z z A I U E O a i u e o 1 Rumput Ketak Ke tak Tum buh nya di hu tan Ke tak Da un nya se per ti da un

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. Dalam penelitian ini dapat disimpulkan, bahwa latar belakang proses

BAB IV PENUTUP. Dalam penelitian ini dapat disimpulkan, bahwa latar belakang proses BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Dalam penelitian ini dapat disimpulkan, bahwa latar belakang proses penciptaan komposisi Emplèk-Emplèk Ketepu laras slendro patet manyura aransemen Trustho dapat tercipta karena

Lebih terperinci

LOMBA TARI KLASIK DAN KARAWITAN GAYA YOGYAKARTA Pemudaku Beraksi, Budayaku Lestari TINGKAT SMA/SMK DAN SEDERAJAT SE-DIY 2016

LOMBA TARI KLASIK DAN KARAWITAN GAYA YOGYAKARTA Pemudaku Beraksi, Budayaku Lestari TINGKAT SMA/SMK DAN SEDERAJAT SE-DIY 2016 Kerangka Acuan Kegiatan (Term of Reference TOR) LOMBA TARI KLASIK DAN KARAWITAN GAYA YOGYAKARTA Pemudaku Beraksi, Budayaku Lestari TINGKAT SMA/SMK DAN SEDERAJAT SE-DIY 2016 1. Tujuan Penyelenggaraan a.

Lebih terperinci

GARAP KENDHANGAN GENDING PATALON LAMBANGSARI LARAS SLENDRO PATET MANYURA VERSI KARAWITAN NGRIPTO LARAS

GARAP KENDHANGAN GENDING PATALON LAMBANGSARI LARAS SLENDRO PATET MANYURA VERSI KARAWITAN NGRIPTO LARAS GARAP KENDHANGAN GENDING PATALON LAMBANGSARI LARAS SLENDRO PATET MANYURA VERSI KARAWITAN NGRIPTO LARAS Luqman Seno Aji Prihantoro 1 Jurusan Karawitan, Fakultas Seni Pertunjukan, Institut Seni Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. Banyumas. Jemblung berawal dari dua kesenian rakyat yaitu Muyèn dan Menthièt.

BAB IV PENUTUP. Banyumas. Jemblung berawal dari dua kesenian rakyat yaitu Muyèn dan Menthièt. BAB IV PENUTUP Jemblung Banyumas merupakan salah satu bentuk kesenian tradisi rakyat Banyumas. Jemblung berawal dari dua kesenian rakyat yaitu Muyèn dan Menthièt. Muyèn merupakan kesenian macapatan yang

Lebih terperinci

BAGAIMANA BERMAIN GAMELAN

BAGAIMANA BERMAIN GAMELAN BAGAIMANA BERMAIN GAMELAN TIDAK DIPERJUALBELIKAN Proyek Bahan Pustaka Lokal Konten Berbasis Etnis Nusantara Perpustakaan Nasional, 2011 BAGAIMANA BERMAIN GAMELAN SOERO S O Perpustakaan Nasional R e p

Lebih terperinci

KRUMPYUNG LARAS WISMA DI KECAMATAN KOKAP KABUPATEN KULON PROGO: KELANGSUNGAN DAN PERUBAHANNYA. Skripsi

KRUMPYUNG LARAS WISMA DI KECAMATAN KOKAP KABUPATEN KULON PROGO: KELANGSUNGAN DAN PERUBAHANNYA. Skripsi KRUMPYUNG LARAS WISMA DI KECAMATAN KOKAP KABUPATEN KULON PROGO: KELANGSUNGAN DAN PERUBAHANNYA Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 pada Program Studi Seni Karawitan

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. tentang penyimpangan terhadap pola musikal karawitan konvensional.

BAB IV PENUTUP. tentang penyimpangan terhadap pola musikal karawitan konvensional. BAB IV PENUTUP Penciptaan komposisi Anomali berangkat dari sebuah ide penciptaan tentang penyimpangan terhadap pola musikal karawitan konvensional. Ide tersebut dituangkan menjadi pola musikal yang bersifat

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA Nomor : 162/200 Perihal : Undangan Lampiran :. Lembar Yth.. Di tempat PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA Dengan hormat, Dalam rangka kegiatan tahunan SMA Negeri 11 Yogyakarta, kami bermaksud menyelenggarakan lomba

Lebih terperinci

PDF created with FinePrint pdffactory trial version YUK BELAJAR NIHONGO

PDF created with FinePrint pdffactory trial version  YUK BELAJAR NIHONGO 1 YUK BELAJAR NIHONGO PENGANTAR Saat ini sedang bekerja di sebuah perusahaan Jepang? Atau barangkali sedang kuliah jurusan Bahasa Jepang, atau suatu saat anda ingin pergi ke Jepang baik untuk belajar atau

Lebih terperinci

KARAWITAN. Apa itu KARAWITAN?

KARAWITAN. Apa itu KARAWITAN? KARAWITAN Apa itu KARAWITAN? Karawitan merupakan kata benda yang terbentuk dari etimologi kata rawit yang berarti sesuatu yang halus, berbelit-belit, dikerjakan dengan proses yang cermat, mendetail dan

Lebih terperinci

KOMPOSISI IRINGAN TARI SUMUNARING ABHAYAGIRI (SENDRATARI BOKO)

KOMPOSISI IRINGAN TARI SUMUNARING ABHAYAGIRI (SENDRATARI BOKO) Laporan Penciptaan Karya Seni KOMPOSISI IRINGAN TARI SUMUNARING ABHAYAGIRI (SENDRATARI BOKO) Karya Seni Pertunjukan Disajikan dalam Sebuah Pergelaran Seni di Pelataran Candi Ratu Boko, Yogyakarta KOMPOSER

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS GARAP SINDHÈNAN GENDHING JAKAMULYA MINGGAH LADRANG JANTI

BAB III ANALISIS GARAP SINDHÈNAN GENDHING JAKAMULYA MINGGAH LADRANG JANTI BAB III ANALISIS GARAP SINDHÈNAN GENDHING JAKAMULYA MINGGAH LADRANG JANTI A. Analisis Balungan Gendhing Analisis sebuah gendhing dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana bentuk, struktur, dan garap gendhing.

Lebih terperinci

MARS ISI YOGYAKARTA KARYA SUHARDJONO: SUATU TINJAUAN GARAP MUSIKAL

MARS ISI YOGYAKARTA KARYA SUHARDJONO: SUATU TINJAUAN GARAP MUSIKAL MARS ISI YOGYAKARTA KARYA SUHARDJONO: SUATU TINJAUAN GARAP MUSIKAL Ruli Sigit Nurcahyo 1 Jurusan Karawitan Fakultas Seni Pertunjukan, Institut Seni Indonesia Yogyakarta. ABSTRAK Mars ISI Yogyakarta mempunyai

Lebih terperinci

JURNAL KARAWITAN TARI SARASWATI ISI YOGYAKARTA KARYA SUNYATA

JURNAL KARAWITAN TARI SARASWATI ISI YOGYAKARTA KARYA SUNYATA JURNAL KARAWITAN TARI SARASWATI ISI YOGYAKARTA KARYA SUNYATA Oleh Puji Haryono NIM: 1310508012 JURUSAN KARAWITAN FAKULTAS SENI PERTUNJUKAN INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA 2017 KARAWITAN TARI SARASWATI

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN. mengakibatkan perubahan teknik tabuhan pada beberapa instrument bonang

BAB IV KESIMPULAN. mengakibatkan perubahan teknik tabuhan pada beberapa instrument bonang BAB IV KESIMPULAN Penerapan suwuk gropak dalam karawitan pakeliran gaya Yogyakarta mengakibatkan perubahan teknik tabuhan pada beberapa instrument bonang penerus, bonang barung, peking, serta penyederhanaan

Lebih terperinci

Kiriman Saptono, SSen., Dosen PS Seni Karawitan ISI Denpasar.

Kiriman Saptono, SSen., Dosen PS Seni Karawitan ISI Denpasar. Melaras Gamelan Jawa, Bagian I Kiriman Saptono, SSen., Dosen PS Seni Karawitan ISI Denpasar. Langkah awal yang harus dikerjakan penglaras sebelum membuat embat, terlebih dahulu diawali dengan nggrambyang

Lebih terperinci

IRINGAN KESENIAN THÈTHÈLAN DENGAN CERITA SEDUMUK BATHUK SENYARI BUMI DI TAMAN BUDAYA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA: KAJIAN GARAP KARAWITAN.

IRINGAN KESENIAN THÈTHÈLAN DENGAN CERITA SEDUMUK BATHUK SENYARI BUMI DI TAMAN BUDAYA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA: KAJIAN GARAP KARAWITAN. IRINGAN KESENIAN THÈTHÈLAN DENGAN CERITA SEDUMUK BATHUK SENYARI BUMI DI TAMAN BUDAYA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA: KAJIAN GARAP KARAWITAN Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. Peran karawitan dan acara pernikahan di Keraton Yogyakarta menjadi

BAB IV PENUTUP. Peran karawitan dan acara pernikahan di Keraton Yogyakarta menjadi BAB IV PENUTUP Peran karawitan dan acara pernikahan di Keraton Yogyakarta menjadi satu kesatuan, yang tidak dapat terpisahkan. Gending baku yang selalu hadir dalam acara pernikahan di Keraton Yogyakarta

Lebih terperinci

Kendangan Matut. Latar Belakang

Kendangan Matut. Latar Belakang Kendangan Matut Latar Belakang Karawitan Jawa merupakan bentuk musik yang didalamnya penuh dengan garap ricikan atau instrumen gamelan. Garap sendiri merupakan elemen yang harus hadir didalam sajian karawitan,

Lebih terperinci

ARTIKEL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PENINGKATAN KETERAMPILANMEMAINKAN MUSIK KARAWITAN BAGI ANAK-ANAK PADA SANGGAR NOGO KAYUNGYUN

ARTIKEL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PENINGKATAN KETERAMPILANMEMAINKAN MUSIK KARAWITAN BAGI ANAK-ANAK PADA SANGGAR NOGO KAYUNGYUN ARTIKEL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PENINGKATAN KETERAMPILANMEMAINKAN MUSIK KARAWITAN BAGI ANAK-ANAK PADA SANGGAR NOGO KAYUNGYUN KELUHARAHAN PADANGSARI KECAMATAN BANYUMANIK KOTA SEMARANG Oleh : Ketua

Lebih terperinci

MENGENAL LARAS MELALUI PROSES BELAJAR GAMELAN PADA SISWA SEKOLAH DASAR AL-ISLAM 2 JAMSAREN SURAKARTA. Isti Kurniatun

MENGENAL LARAS MELALUI PROSES BELAJAR GAMELAN PADA SISWA SEKOLAH DASAR AL-ISLAM 2 JAMSAREN SURAKARTA. Isti Kurniatun MENGENAL LARAS MELALUI PROSES BELAJAR GAMELAN PADA SISWA SEKOLAH DASAR AL-ISLAM 2 JAMSAREN SURAKARTA Isti Kurniatun Jurusan Etnomusikologi, Fakultas Seni Pertunjukan, ISI Surakarta Abstract Nowadays, Students

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL KONSELING BEHAVIORISTIK UNTUK MENGATASI SISWA SERING TIDAK MASUK SEKOLAH KELAS X SMK NU LASEM REMBANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

PENERAPAN MODEL KONSELING BEHAVIORISTIK UNTUK MENGATASI SISWA SERING TIDAK MASUK SEKOLAH KELAS X SMK NU LASEM REMBANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012 PENERAPAN MODEL KONSELING BEHAVIORISTIK UNTUK MENGATASI SISWA SERING TIDAK MASUK SEKOLAH KELAS X SMK NU LASEM REMBANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Oleh NUR HANDAYANI NIM. 200831045 PROGRAM STUDI BIMBINGAN

Lebih terperinci

JURNAL NDANG PLONG. Oleh: Dwi Bayu Prasetyanto UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

JURNAL NDANG PLONG. Oleh: Dwi Bayu Prasetyanto UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta JURNAL NDANG PLONG Oleh: Dwi Bayu Prasetyanto 1210482012 JURUSAN KARAWITAN FAKULTAS SENI PERTUNJUKAN INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA 2016 NDANG PLONG Dwi Bayu Prasetyanto Jurnal Seni Karawitan Institut

Lebih terperinci

TINJAUAN RAGAM BENTUK TLUTUR DAN KORELASINYA

TINJAUAN RAGAM BENTUK TLUTUR DAN KORELASINYA Suraji TINJAUAN RAGAM BENTUK TLUTUR DAN KORELASINYA Suraji Dosen Jurusan Karawitan Fakultas Seni Pertunjukan ISI Surakarta Abstract The background to this paper was the information that many Javanese musical

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN Pengampu Judul Mata Kuliah No. Kode/ SKS Deskripsi singkat TIU : Isti Kurniatun, Skar., Mhum. : Praktik Musik Nusantara Pokok I : / 1 sks : Mata kuliah ini memberikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 20 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode dapat diartikan sebagai cara atau prosedur yang harus ditempuh untuk menjawab masalah penelitian mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan pengambilan

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN. tahun 2012 lomba karawitan se-kabupaten klaten.

BAB IV KESIMPULAN. tahun 2012 lomba karawitan se-kabupaten klaten. BAB IV KESIMPULAN Berdasar analisis dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa Paguyuban Karawitan Lansia Ngudi Laras Gantiwarno Klaten adalah paguyuban karawitan lansia yang berkembang, berpotensi, dan eksis

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. Komposisi karawitan yang berjudul lakuku merupakan sebuah karya yang. dalam mewujudkan karya komposisi karawitan dengan judul Lakuku.

BAB IV PENUTUP. Komposisi karawitan yang berjudul lakuku merupakan sebuah karya yang. dalam mewujudkan karya komposisi karawitan dengan judul Lakuku. BAB IV PENUTUP Komposisi karawitan yang berjudul lakuku merupakan sebuah karya yang mengangkat tema tentang perjalanan hidup dan pengalaman spiritual penulis. Dimulai dari dilahirkan di dunia hingga menemukan,

Lebih terperinci

SUWUK GROPAK DALAM KARAWITAN PAKELIRAN WAYANG KULIT GAYA YOGYAKARTA

SUWUK GROPAK DALAM KARAWITAN PAKELIRAN WAYANG KULIT GAYA YOGYAKARTA SUWUK GROPAK DALAM KARAWITAN PAKELIRAN WAYANG KULIT GAYA YOGYAKARTA Skripsi untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat sarjana S-1 pada Program Studi Seni Karawitan Kompetensi Pengkajian

Lebih terperinci

BAB II SINDHÈNAN GENDHING JAKAMULYA DAN LADRANG JANTI LARAS SLENDRO PATHET SANGA

BAB II SINDHÈNAN GENDHING JAKAMULYA DAN LADRANG JANTI LARAS SLENDRO PATHET SANGA BAB II SINDHÈNAN GENDHING JAKAMULYA DAN LADRANG JANTI LARAS SLENDRO PATHET SANGA Pada bab II ini akan dibahas pengertian/deskripsi sindhènan, gendhing Jakamulya, dan Ladrang Janti, adapun pembahasan selengkapnya

Lebih terperinci

Seni Musik Tradisional Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat

Seni Musik Tradisional Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat Seni Musik Tradisional Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat Indonesia adalah sebuah negara yang terdiri dari ribuan pulau yang terbentang dari Papua hingga Aceh. Dari sekian banyaknya pulau beserta

Lebih terperinci

Analisis Pola Tangga Nada Gendhing Lancaran Menggunakan Algoritma Apriori

Analisis Pola Tangga Nada Gendhing Lancaran Menggunakan Algoritma Apriori Analisis Pola Tangga Nada Gendhing Lancaran Menggunakan Algoritma Apriori Arry Maulana Syarif 1, Khafiiz Hastuti 2 1 Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer,Universitas DIan Nuswantoro Jl. Nakula

Lebih terperinci

PADA GAMELAN KYAI KANCILBELIK KERATON SURAKARTA

PADA GAMELAN KYAI KANCILBELIK KERATON SURAKARTA TABUHAN SLENTHO PADA GAMELAN KYAI KANCILBELIK KERATON SURAKARTA Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 pada Program Studi Seni Karawitan Kompetensi Pengkajian Karawitan

Lebih terperinci

Petunjuk Teknis Pelaksanaan AKSARA 2017

Petunjuk Teknis Pelaksanaan AKSARA 2017 Petunjuk Teknis Pelaksanaan AKSARA 2017 A. Deskripsi Aksara Aksara (Ajang Kreasi Seni Budaya Airlangga) terdiri dari 2 kategori lomba yaitu lomba tari dan karawitan berskala Nasional yang diadakan oleh

Lebih terperinci

136 Kerajaan yang Telah Berdiri Datanglah!

136 Kerajaan yang Telah Berdiri Datanglah! 136 Kerajaan yang Telah Berdiri Datanglah! (Penyingkapan 11:15; 12:10) Capo fret 2 G C G A D A Ye - hu - wa, Kau s la - lu a - da Hing - I - blis se - ge - ra bi - na - sa; Di - Ma - lai - kat di sur -

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GARAM BERYODIUM DENGAN PEMILIHAN GARAM DI KELURAHAN BANARAN KECAMATAN BOYOLALI

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GARAM BERYODIUM DENGAN PEMILIHAN GARAM DI KELURAHAN BANARAN KECAMATAN BOYOLALI HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GARAM BERYODIUM DENGAN PEMILIHAN GARAM DI KELURAHAN BANARAN KECAMATAN BOYOLALI KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan

Lebih terperinci

GARAP KENDHANGAN GENDING PATALON LAMBANGSARI LARAS SLENDRO PATET MANYURA VERSI KARAWITAN NGRIPTO LARAS. Skripsi

GARAP KENDHANGAN GENDING PATALON LAMBANGSARI LARAS SLENDRO PATET MANYURA VERSI KARAWITAN NGRIPTO LARAS. Skripsi GARAP KENDHANGAN GENDING PATALON LAMBANGSARI LARAS SLENDRO PATET MANYURA VERSI KARAWITAN NGRIPTO LARAS Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 pada Program Studi Seni

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN MUDA (MANDIRI)

LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN MUDA (MANDIRI) LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN MUDA (MANDIRI) KAJIAN BENTUK, MAKNA DAN FUNGSI PATHETAN DALAM GENDING KLENENGAN Oleh: Drs. Teguh, M. Sn. Dibiayai DIPA ISI Yogyakarta No: DIPA-023.04.2.506315/2014 tanggal

Lebih terperinci

PAGELARAAN KARAWITAN DI KERATON YOGYAKARTA

PAGELARAAN KARAWITAN DI KERATON YOGYAKARTA PAGELARAAN KARAWITAN DI KERATON YOGYAKARTA MAKALAH Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Wawasan Budaya Nusantara Program Studi Televisi dan Film Jurusan Seni Media Rekam Disusun oleh : SARTIKA DEVI

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. dengan penyajian karawitan mandiri atau uyon-uyon. Tidak hanya penyajian

BAB IV PENUTUP. dengan penyajian karawitan mandiri atau uyon-uyon. Tidak hanya penyajian BAB IV PENUTUP Dalam karawitan tari, penyajian Ladrang Ayun-ayun sangat berbeda dengan penyajian karawitan mandiri atau uyon-uyon. Tidak hanya penyajian gendingnya namun juga dengan struktur kendhangan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berdasarkan hasil perancangan aplikasi yang telah dilakukan pada bab analisa dan perancangan, selanjutnya dapat di tampilkan beberapa tampilan aplikasi simulasi alat

Lebih terperinci

GENDHING KARAWITAN: KAJIAN FUNGSI DAN GARAP KARAWITAN GAYA SURAKARTA

GENDHING KARAWITAN: KAJIAN FUNGSI DAN GARAP KARAWITAN GAYA SURAKARTA GENDHING KARAWITAN: KAJIAN FUNGSI DAN GARAP DALAM KARAWITAN GAYA SURAKARTA SKRIPSI Diajukan oleh Widodo NIM 09111124 KEMENTERIAN N RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI INSTITUT SENI INDONESIA (ISI) SURAKARTA

Lebih terperinci

SEKILAS TENTANG TEMBANG MACAPAT. Oleh : Drs. KARTIMAN, M. Sn. WIDYAISWARA PPPPTK SENI DAN BUDAYA YOGYAKARTA

SEKILAS TENTANG TEMBANG MACAPAT. Oleh : Drs. KARTIMAN, M. Sn. WIDYAISWARA PPPPTK SENI DAN BUDAYA YOGYAKARTA SEKILAS TENTANG TEMBANG MACAPAT Oleh : Drs. KARTIMAN, M. Sn. WIDYAISWARA PPPPTK SENI DAN BUDAYA YOGYAKARTA ================================================================ Abstrak Tembang macapat oleh

Lebih terperinci

PROSES BELAJAR SENI KARAWITAN SISWA-SISWI SEKOLAH DASAR NEGERI KASIHAN BANTUL: SEBUAH STUDI KASUS

PROSES BELAJAR SENI KARAWITAN SISWA-SISWI SEKOLAH DASAR NEGERI KASIHAN BANTUL: SEBUAH STUDI KASUS PROSES BELAJAR SENI KARAWITAN SISWA-SISWI SEKOLAH DASAR NEGERI KASIHAN BANTUL: SEBUAH STUDI KASUS Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai kelulusan Sarjana S-1 pada Program Studi Seni

Lebih terperinci

UKDW LATAR BELAKANG. Sebagai tempat wisata dan edukasi tentang alat musik tradisional jawa. Museum Alat Musik Tradisional Jawa di Yogyakarta.

UKDW LATAR BELAKANG. Sebagai tempat wisata dan edukasi tentang alat musik tradisional jawa. Museum Alat Musik Tradisional Jawa di Yogyakarta. Rupa Seni Pertunjukan Musik Tradisional = dimainkan sendiri maupun sebagai pengiring kesenian tradisional lainnya Luntur karena globalisasi, perkembangan jaman dan pengaruh musik modern LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

Diktat Kuliah. Drs. Suwardi, M. Hum. FBS Universitas Negeri Yogyakarta

Diktat Kuliah. Drs. Suwardi, M. Hum. FBS Universitas Negeri Yogyakarta Diktat Kuliah SENI KARAWITAN 2 Drs. Suwardi, M. Hum. FBS Universitas Negeri Yogyakarta 2006 Kata Pengantar Alhamdulillah diktat Seni Karawitan I ini dapat terwujud, meskipun belum sempurna. Mata kuliah

Lebih terperinci

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta KENDHANGAN TARI GOLEK LAMBANGSARI

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta KENDHANGAN TARI GOLEK LAMBANGSARI KENDHANGAN TARI GOLEK LAMBANGSARI Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 pada Program Studi Seni karawitan Kompetensi Penyajian Karawitan Oleh : Lukman Tri Susanto

Lebih terperinci

Deskripsi karya Komposisi MARS WIJAYA KUSUMA SURABAYA

Deskripsi karya Komposisi MARS WIJAYA KUSUMA SURABAYA Deskripsi karya Komposisi MARS WIJAYA KUSUMA SURABAYA Karya : Heni Kusumawati /heni_kusumawati@uny.ac.id NIP : 19671126 199203 2 001 Latar Belakang Penciptaan Lagu Mars Wijaya Kusuma dibuat karena pada

Lebih terperinci

TIGA KONSEP PENTING: VARIASI, PENGOLAHAN DAN KAIT-MENGAIT. 6.1. Variasi

TIGA KONSEP PENTING: VARIASI, PENGOLAHAN DAN KAIT-MENGAIT. 6.1. Variasi TIGA KONSEP PENTING: VARIASI, PENGOLAHAN DAN KAIT-MENGAIT 77 TIGA KONSEP PENTING: VARIASI, PENGOLAHAN DAN KAIT-MENGAIT Pada bab ini, kita akan membahas tiga konsep teknis yang penting dalam musik Indonesia.

Lebih terperinci

GARAP LADRANG ELING-ELING PIKUKUH KARYA KI NARTOSABDO

GARAP LADRANG ELING-ELING PIKUKUH KARYA KI NARTOSABDO GARAP LADRANG ELING-ELING PIKUKUH KARYA KI NARTOSABDO SKRIPSI Oleh: Galih Prih Wantoro NIM 09111120 KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI INSTITUT SENI INDONESIA (ISI) SURAKARTA FAKULTAS SENI

Lebih terperinci

PENERAPAN TLUTUR DALAM PAKELIRAN WAYANG KULIT GAYA YOGYAKARTA VERSI KI TIMBUL HADIPRAYITNA, KI SUTEDJO, KI SUGATI, DAN KI MARGIONO.

PENERAPAN TLUTUR DALAM PAKELIRAN WAYANG KULIT GAYA YOGYAKARTA VERSI KI TIMBUL HADIPRAYITNA, KI SUTEDJO, KI SUGATI, DAN KI MARGIONO. PENERAPAN TLUTUR DALAM PAKELIRAN WAYANG KULIT GAYA YOGYAKARTA VERSI KI TIMBUL HADIPRAYITNA, KI SUTEDJO, KI SUGATI, DAN KI MARGIONO Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana

Lebih terperinci

Identifikasi Pola Pasangan Notasi Gending Lancaran Berbasis Kemiripan Atribut

Identifikasi Pola Pasangan Notasi Gending Lancaran Berbasis Kemiripan Atribut Identifikasi Pola Pasangan Notasi Gending Lancaran Berbasis Kemiripan Atribut 1) Khafiizh Hastuti, 2) Arry Maulana Syarif, 3) A. Zainul Fanani Jurusan Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer Universitas

Lebih terperinci

FUNGSI KESENIAN LEDHEK DALAM UPACARA BERSIH DESA DI DUSUN KARANG TENGAH, DESA NGALANG, GEDANGSARI, GUNUNGKIDUL SKRIPSI

FUNGSI KESENIAN LEDHEK DALAM UPACARA BERSIH DESA DI DUSUN KARANG TENGAH, DESA NGALANG, GEDANGSARI, GUNUNGKIDUL SKRIPSI FUNGSI KESENIAN LEDHEK DALAM UPACARA BERSIH DESA DI DUSUN KARANG TENGAH, DESA NGALANG, GEDANGSARI, GUNUNGKIDUL SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN GARAP GENDING JANGKUNG KUNING

PERKEMBANGAN GARAP GENDING JANGKUNG KUNING Perkembangan Garap Gending Jangkung Kuning PERKEMBANGAN GARAP GENDING JANGKUNG KUNING Dosen Jurusan Karawitan Fakultas Seni Pertunjukan ISI Surakarta Abstrak Gending Jangkung Kuning adalah salah satu repertoar

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 24 TAHUN TENTANG HARGA SATUAN POKOK KEGIATAN PEMERINTAH KOTA MALANG TAHUN ANGGARAN 201 3

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 24 TAHUN TENTANG HARGA SATUAN POKOK KEGIATAN PEMERINTAH KOTA MALANG TAHUN ANGGARAN 201 3 SALINAN NOMOR 24, 201 2 PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 24 TAHUN 201 2 TENTANG HARGA SATUAN POKOK KEGIATAN PEMERINTAH KOTA MALANG TAHUN ANGGARAN 201 3 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

Lebih terperinci

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta MRAYUNG. Oleh: Wahyu Widodo

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta MRAYUNG. Oleh: Wahyu Widodo MRAYUNG Oleh: Wahyu Widodo 1210476012 JURUSAN KARAWITAN FAKULTAS SENI PERTUNJUKAN INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA 2016 1 MRAYUNG Wahyu Widodo Jurusan Karawitan, Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni

Lebih terperinci

MARS ISI YOGYAKARTA KARYA SUHARDJONO: SUATU TINJAUAN GARAP MUSIKAL

MARS ISI YOGYAKARTA KARYA SUHARDJONO: SUATU TINJAUAN GARAP MUSIKAL MARS ISI YOGYAKARTA KARYA SUHARDJONO: SUATU TINJAUAN GARAP MUSIKAL Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 pada Program Studi Seni Karawitan Kompetensi Pengkajian

Lebih terperinci

Gamelan, Orkestra a la Jawa

Gamelan, Orkestra a la Jawa Gamelan, Orkestra a la Jawa Gamelan jelas bukan musik yang asing. Popularitasnya telah merambah berbagai benua dan telah memunculkan paduan musik baru jazz-gamelan, melahirkan institusi sebagai ruang belajar

Lebih terperinci

USAHA KONVEKSI PAKAIAN JADI

USAHA KONVEKSI PAKAIAN JADI P O L A P E M B I A Y A A N U S A H A K E C I L S Y A R I A H ( P P U K -S Y A R I A H ) U S A H A K O N V E K S I P A K A I A N J A D I P O L A P E M B I A Y A A N U S A H A K E C I L S Y A R I A H (

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Musik adalah sebuah bentuk karya seni yang terdiri dari bunyi-bunyian instrumental atau vokal ataupun keduanya, yang menghasilkan sebuah karya yang indah dan harmonis.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI BAB 2 SEKOLAH MUSIK KARAWITAN LOKANANTA DI SURAKARTA

DAFTAR ISI BAB 2 SEKOLAH MUSIK KARAWITAN LOKANANTA DI SURAKARTA DAFTAR ISI SEKOLAH MUSIK KARAWITAN HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN... i KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... vi DAFTAR TABEL... ix BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Maksud...

Lebih terperinci