BAB III PROFIL PEREKONOMIAN KECAMATAN ADIWERNA TAHUN 2006
|
|
- Susanto Indradjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB III PROFIL PEREKONOMIAN KECAMATAN ADIWERNA TAHUN Gambaran Umum Kecamatan Adiwerna merupakan suatu daerah dengan potensi ekonomi yang strategis mengingat posisi geografis terletak pada pertemuan jalur perekonomian timur, selatan dan barat pulau Jawa. Pada tahun 2006 jumlah usaha ekonomi di luar pertanian yang ada di Kecamatan Adiwerna mencapai unit usaha baik skala kecil, menengah maupun besar. Jumlah tersebut tersebar pada 21desa serta terbagi atas unit usaha yang menggunakan tempat/lokasi usaha tidak permanen (los/koridor, kaki lima, keliling dan pangkalan) dan unit usaha menggunakan tempat/lokasi usaha yang permanen baik menggunakan bangunan khusus untuk usaha maupun dengan menggunakan bangunan campuran. Tabel.1. Jumlah Unit Usaha Ekonomi Non Pertanian Kab. Tegal Tahun 2006 Dirinci Menurut Tempat/Lokasi Usaha Kecamatan Tdk Permanen % Permanen % Total % Margasari , , , Bumijawa , , , Bojong , , , Balapulang , , , Pagerbarang , , , Lebaksiu , , , Jatinegara , , , Kedungbanteng , , , Pangkah , , , Slawi , , , Dukuhwaru , , , Adiwerna , , , Dukuhturi , , , Talang , , , Tarub , , , Kramat , , , Suradadi , , , Warureja , , ,87 Kab. Tegal
2 Grafik 1. Jumlah Unit Usaha Ekonomi Non Pertanian Dirinci Menurut Tepat/Lokasi Usaha dan Kecamatan di Kecamatan Adiwerna 180. Warureja 170. Suradadi 160. Kramat 150. Tarub 140. Talang 130. Dukuhturi 120. Adiwerna 110. Dukuhwaru 100. Slawi 090. Pangkah 080. Kedungbanteng 070. Jatinegara 060. Lebaksiu 050. Pagerbarang 040. Balapulang 030. Bojong 020. Bumijawa 010. Margasari Kecamatan Adiwerna adalah sentra kegiatan perekonomian di Kabupaten Tegal. Hal tersebut ditunjukan dengan hasil SE2006 di Kabupaten Tegal pada grafik 1. dan tabel 1 di atas. Dari jumlah usaha ekonomi di kabupaten tegal terdapat 15.33% berada di Kecamatan Adiwerna. Dengan rincian 18.28% adalah usaha di dalam bangunan permanen dan 11.94% untuk kegiatan usaha di luar bangunan. Secara keseluruhan, setiap kecamatan di kabupaten Tegal, termasuk kecamatan Adiwerna menunjukan bahwa kegiatan usaha di lokasi tetap lebih dominan dibanding dengan kegiatan usaha di luar bangunan. 13
3 3.2. Sektor Kegiatan Ekonomi Dilihat secara sektoral, usaha perdagangan merupakan sektor dengan jumlah unit usaha terbanyak mencapai 38,73 % persen dari total unit usaha ekonomi non pertanian di Kecamatan Adiwerna pada tahun Sektor dengan unit usaha terbesar berikutnya adalah sektor industri 28,32 % dan sektor rumah makan, restoran dan jasa akomodasi sebesar %. Tabel.2. Jumlah Unit Usaha Ekonomi Non Pertanian Kecamatan Adiwerna Tahun 2006Dirinci Menurut Katagori Usaha NO KATA GORI NAMA JUMLAH USAHA C Pertambangan dan penggalian; 33 0,14 2 D Industri Pengolahan; ,32 3 F Kontruksi ; 54 0,23 4 G Perdagangan besar dan eceran; ,73 5 H Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan dan minum; ,78 6 I Transportasi, pergudangan dan komunikasi; ,40 7 J Perantara keuangan; 98 0,42 8 K Real estate, usaha persewaan, dan jasa perusahaan; 328 1,42 9 M Jasa Pendidikan; 219 0,95 10 N Jasa kesehatan dan kegiatan sosial; 128 0,55 11 O Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan, dan perorangan lainnya ,33 12 P Jasa perorangan yang melayani rumah tangga ,72 JUMLAH % Jika melihat tempat/lokasi usaha maka nampak bahwa terdapat beberapa sektor saja yang menjalankan usahanya di luar bangunan. Tentu saja ini berkaitan dengan jenis dan karakteristik usaha yang bersangkutan. Dari Tabel 3. Tercatat bahwa sektor perdagangan besar dan eceran masih mendominasi kegiatan usaha di lokasi tidak tetap atau usaha di luar bangunan, disusul kemudian sektor rumah makan, restoran dan jasa akomodasi. Sementara itu jika diamati secara seksama tabel 3 juga menunjukan bahwa usaha di sektor rumah makan, restoran dan jasa akomodasi dan sektor 14
4 transportasi pergudangan dan komunikasi serta sektor jasa perseorangan ternyata lebih dominan belokasi di luar bangunan. Tabel.3. Jumlah Unit Usaha Ekonomi Non Pertanian Kecamatan Adiwerna Tahun 2006Dirinci Menurut Katagori dan Lokasi Usaha NO KATAGORI USAHA DALAM BANGUNAN LOKASI TIDAK TETAP JUMLAH C D F G H I J K M N O P Status badan hukum (bentuk pengesahan suatu perusahaan/usaha pada waktu pendirian yang dilakukan oleh instansi pemerintah yang berwenang), jumlah usaha pada tempat/lokasi usaha permanen yang berbadan hukum hanya 404 unit usaha atau hanya 2,82 persen saja. Dari jumlah tersebut sektor jasa pendidikan merupakan sektor yang mempunyai angka terbesar dalam hal kepemilikan status badan hukum yaitu sebesar 263 unit atau 65,10 persen dari jumlah total usaha yang memiliki badan hukum Tenaga Kerja Jumlah tenaga kerja yang terserap pada seluruh unit usaha perekonomian di luar sektor pertanian ini mencapai yang terdiri atas tenaga kerja laki-laki dan adalah tenaga kerja wanita. 15
5 Sektor usaha yang paling banyak menyerap tenaga kerja adalah industri pengolahan dengan tenaga kerja atau % sedangkan sektor perdagangan besar dan eceran menyerap perkerja atau 26,84 %. Tabel.4. Jumlah Tenaga Kerja Non Pertanian Kecamatan Adiwerna Tahun 2006Dirinci Menurut Katagori dan Jenis Kelamin NO KATAGORI LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH % C ,07 2 D ,38 3 F ,38 4 G ,84 5 H ,11 6 I ,91 7 J ,90 8 K ,52 9 M ,69 10 N ,95 11 O ,88 12 P , Hal menarik yang perlu dikemukakan dari Tabel 4 tersebut adalah partisipasi kau wanita dalam kegiatan usaha ekonomi terutama sektor perdagangan dan sektor rumah makan, karena dikedua sektor ini pekerja wamita ternyata lebih dominan daripada pekerja laki-laki. 16
6 Tabel.5. Jumlah Tenaga Kerja Non Pertanian Kecamatan Adiwerna Tahun 2006Dirinci Menurut Katagori dan Lokasi Usaha NO KATAGORI LOKASI TETAP LOKASI TIDAK TETAP JUMLAH C D F G H I J K M N O P Jumlah Persentase 51,61 48,39 Sementara itu dari tabel 5 tergambar bahwa unit usaha dengan lokasi usaha tidak permanen menyerap tenaga kerja 48,39 persen dan untuk usaha dengan lokasi permanen mampu menyerap 51,61 persen dari total tenaga kerja terserap. Hal ini menunjukan bahwa di kecamatan Adiwerna sektor Informal cukup signifikan dalam menyerap tenaga kerja Sebaran Usaha Menurut Wilayah Desa Dari sejumlah usaha ekonomi di kecamatan Adiwerna, mayoritas berada di daerah perkotaan yaitu 96,26 %. Desa dengan jumlah unit usaha adalah desa 17
7 Adiwerna ( 17,33 % ), desa Tembok Banjaran ( 10,91 % ) dan desa Tembok Luwung ( 8.95 % ). NO Tabel.6. Jumlah Unit Non Pertanian Kecamatan Adiwerna Tahun 2006Dirinci Menurut WilayahDesa dan Lokasi Usaha DESA KLASI FIKAS I LOKASI TETAP LOKASI TIDAK TETAP JUMLAH % 1 Pedeslohor ,12 2 Lumingser ,83 3 Kedungsukun ,84 4 Pagiyanten ,53 5 Penarukan ,94 6 Harjosari Lor ,47 7 Harjosari Kidul ,00 8 Tembok Lor ,04 9 Tembok Kidul ,54 10 Tembok Banjaran ,91 11 Tembok Luwung ,95 12 Adiwerna ,33 13 Kalimati ,71 14 Lemahduwur ,14 15 Pesarean ,24 16 Ujungrusi ,37 17 Pagedangan ,79 18 Kaliwadas ,00 19 Pecangakan ,69 20 Gumalar ,44 21 Bersole ,10 JUMLAH NO KLASIFIKASI LOKASI TETAP LOKASI TIDAK TETAP JUMLAH % 1 Perkotaan ,26 2 Perdesaan ,74 JUMLAH Sebaran kegiatan usaha di Kecamatan Adiwerna yang tergambar pada sketsa peta di atas menunjukan bahwa wilayah perkotaan sangat dominan terdapat unit usaha ekonomi. Beberapa faktor yang mempengaruhi antara lain posisi 18
8 strategis atau letak geografis daerah perkotaan yang menjadi lintasan jalur utama Jakarta, Semarang, Purwokerto dan Yogjakarta. Kawasan yang dilalui jalur utama ini sangat padat kegiatan ekonomi, terutama perdagangan besar dan eceran. Ditandai dengan terdapatnya dua pasar besar, yaitu pasar Banjaran dan Pasar Adiwerna, serta terkonsentrasinya kelompok pertokoan di sepanjang perlintasan jalur ini. Sementara itu sebagai kota kecamatan yang sedang berkembang, kecamatan Adiwerna menjadi tujuan kegiatan perekonomian masyarakat kabupaten Tegal. Pengaruh jalur ini semakin terasa, karena semakin ke arah barat, jumlah usaha ekonomi semakin tidak dominan, dalam sketsa peta digambarkan semakin berwarna terang. Sedangkan faktor lain yang menjadi pendorong banyaknya usaha ekonomi di kawasan perkotaan di kecamatan Adiwerna 19
9 adalah banyak terdapat usaha industri perumahan ( home industri ) di daerah perkotaan tersebut. Kedua faktor itu secara simultan menjadikan kecamatan Adiwerna, khususnya di kawasan perkotaan mengalami perkembangan pesat dalam kegiatan ekonomi non pertanian. 20
10 BAB IV USAHA EKONOMI SEKTORAL NON PERTANIAN HASIL SE06 KECAMATAN ADIWERNA 4.1.Sektor Penggalian Sektor penggalian yang ada di Kecamatan Adiwerna antara lain adalah pasir, batu kali Sementara untuk penggalian tanah liat yang langsung diproses menjadi batu bata pada tempat dan orang yang sama masuk kategori industri. Penyebaran sektor ini tidak terdapat di setiap desa, hanya ada tiga desa yang mempunyai sektor penggalian yaitu desa Tembok Luwung, Adiwerna dan Kalimati. Desa-desa tersebut adalah kawasan yang yang berbatasan dengan sungai Gung. Jumlah usaha penggalian tersebut adalah 21 unit di desa Tembok Luwung, 2 unit di desa Adiwerna dan 10 kegiatan di Kalimati. 4.2.Sektor Industri Pengolahan Industri pengolahan merupakan salah satur sektor yang masuk dalam program Pertiwi yang dicanangkan oleh Pemerintah Daerah Kab. Tegal. Sektor ini memberikan kontribusi terbesar kedua terhadap PDRB Kab. Tegal pada tahun 2006 setelah sektor perdagangan yakni mencapai 26,54 persen. Pada tahun 2006 jumlah industri dengan menggunakan tempat/lokasi yang tetap yang ada di Kecamatan Adiwerna mencapai unit usaha. Jumlah tersebut terbagi dalam tiga kategori usaha yang dibedakan dari jumlah tenaga kerja yang terserap yaitu kategori industri mikro kerajinan rumah tangga (IMKR) yaitu industri dengan jumlah tenaga kerja antara 1 sampai dengan 4 tenaga kerja, industri kecil dengan tenaga kerja antara 5 sampai dengan 19 dan industri sedang dan besar dengan jumlah tenaga kerja lebih dari 19 orang. 21
11 Dari industri yang ada atau 77,03 % merupakan industri kerajinan rumah tangga, atau % adalah industri kecil dan 54 atau 0,82 % unit merupakan industri sedang dan besar. Penyebaran sektor ini ada di semua desa walaupun jumlahnya tidak merata. Sentra industri berada di desa perkotaan, seperti Nampak pada table 7 berikut Tabel.7. Jumlah Unit Usaha Industri Kecamatan Adiwerna Tahun 2006 Dirinci Menurut Wilayah Desa No Desa Industri IMKR Kecil Sedang Besar Pedeslohor Lumingser Kedungsukun Pagiyanten Penarukan Harjosari Lor Harjosari Kidul Tembok Lor Tembok Kidul Tembok Banjaran Tembok Luwung Adiwerna Kalimati Lemahduwur Pesarean Ujungrusi Pagedangan Kaliwadas Pecangakan Gumalar Bersole Jika disimak dari sisi penyyerapan tenaga kerja akan maka tercatat industri kerajinan rakyat menyerap tenaga kerja atau % dari keseluruhan pekerja di sektor industri. Sedangkan industri kecil menyerap 22
12 perkerja atau 44.82% dan indestri sedang/besar (IBS) menyerap pekerja atau %. Ini menunjukan bahwa pertumbuhan industri sedang di Kecamatan Adiwerna sangat berarti bagi penyerapan tenaga kerja. Tabel.8. Jumlah Tenaga Kerja Pada Usaha Industri Kecamatan Adiwerna Tahun 2006 Dirinci Menurut Wilayah Desa No Desa Industri IMKR Kecil Sedang Besar Pedeslohor Lumingser Kedungsukun Pagiyanten Penarukan Harjosari Lor Harjosari Kidul Tembok Lor Tembok Kidul Tembok Banjaran Tembok Luwung Adiwerna Kalimati Lemahduwur Pesarean Ujungrusi Pagedangan Kaliwadas Pecangakan Gumalar Bersole Sektor Konstruksi Kontribusi sektor konstruksi terhadap PDRB Kabupaten Tegal meningkat setiap tahun walaupun relatif kecil. Pada tahun 2000 kontribusi sektor konstruksi terhadap PDRB ADHB mencapai 4,04 persen dan pada 23
13 tahun 2006 sudah mencapai 5,02 persen. Jumlah total unit usaha yang ada mencapai 54 unit usaha. Dari jumlah tersebut yang sudah mempunyai badan hukum/ijin usaha hanya 12,60 persen saja sedangkan lainnya belum berbadan hukum/ijin usaha. Badan hukum usaha terbanyak yang dimiliki oleh usaha sektor konstruksi ini adalah CV Sektor Perdagangan Perdagangan adalah sektor yang paling dominan dalam perekonomian Kab. Tegal. Kondisi ini dapat dilihat dari kontribusi sektor terhadap PDRB maupun dari jumlah unit usaha yang ada. Sementara dilihat kontribusi terhadap PDRB berlaku pada tahun 2005 sudah mencapai persen. Tabel.9. Jumlah Usaha Perdagangan Kecamatan Adiwerna Tahun 2006 Dirinci Menurut Wilayah Desa dan Lokasi Usaha No Desa Lokasi Tetap Los/Koridor Kaki Lima Keliling Pedeslohor Lumingser Kedungsukun Pagiyanten Panarukan Harjosari Lor Harjosari Kidul Tembok Lor Tembok Kidul Tembok Banjaran Tembok Luwung Adiwerna Kalimati Lemahduwur Pesarean Ujungrusi Pegedangan Kaliwadas Pecangakan Gumalar Bersole
14 Tahun 2006 di Kecamatan Adiwerna tercatat ada sebanyak unit usaha dengan menggunakan tempat/lokasi usaha permanen dan unit usaha perdagangan dengan tempat/lokasi usaha tidak permanen Secara rinci usaha perdagangan yang memiliki lokasi tidak tetap meliputi unit adalah pada los dan koridor, unit adalah kegiatan perdagangan kakilima dan adalah perdagangan keliling Sektor Akomodasi dan Penyediaan Makan dan Minum Sektor akomodasi dan penyediaan makan dan minum meliputi usaha penyediaan akomodasi sebagai pelayanan penginapan dan fasilitasnya seperti hotel, wisma, persinggahan juga rumah makan, restoran jasa boga dll. Tabel.10. Jumlah Usaha Akomodasi dan Penyediaan Makan dan Minum Kec. Adiwerna Th 2006 Dirinci Menurut Wilayah Desa dan Lokasi Usaha No Desa Lokasi Tetap Los/Koridor Kaki Lima Keliling Pedeslohor Lumingser Kedungsukun Pagiyanten Panarukan Harjosari Lor Harjosari Kidul Tembok Lor Tembok Kidul Tembok Banjaran Tembok Luwung Adiwerna Kalimati Lemahduwur Pesarean Ujungrusi Pegedangan Kaliwadas Pecangakan Gumalar Bersole
15 Kegiatan usaha kedai makan dan minum serta warung makan di Kecamatan Adiwerna ada sejumlah unit. Sementara itu usaha akomodasi dan penyediaan makan dan minum pada tempat/lokasi tidak tetap unit atau % dari seluruh kegiatan usaha penyediaan makan minum. Sebaran unit kegiatan ini kecamatan Adiwerna relatif merata dan terdapat di semua desa. Terbanyak terdapat di desa Adiwerna dengan 524 unit kegiatan dan terkecil adalah desa Pecangaka dengan 29 unit kegiatan Sektor Transportasi dan Komunikasi Sektor transportasi dan komunikasi di kecamatan Adiwerna berjumlah unit usaha yang terbagi atas uasaha pada tempat/lokasi tidak tetap unit dan usaha pada tempat/lokasi permanen 292 unit. Pada usaha transportasi dan komunikasi untuk tempat/lokasi tidak tetap lebih di dominasi pada usaha keliling yang mencapai unit usaha. Untuk tempat/lokasi tidak tetap antara lain usaha yang dominan adalah becak dan angkutan umum Sektor Perantara Keuangan Usaha yang termasuk dalam sektor ini antara lain adalah semua usaha perantara keuangan termasuk di dalamnya usaha asuransi dan dana pensiun serta jasa penunjang keuangan. Jumlah unit usaha pada sektor perantara keuangan di Kecamatan Adiwerna pada tahun 2006 berjumlah 98 unit dimana 13 unit usaha diantaranya menggunakan lokasi usaha tidak permanen dan selebihnya yaitu 85 unit usaha menggunakan lokasi usaha permanen. 26
16 Kecamatan Adiwerna adalah wilayah yang mempunyai unit usaha sektor perantara keuangan terbesar yaitu 20,08 persen dari jumlah unit usaha perantara keuangan di Kab Tegal. Banyaknya usaha kecil dan menengah merupakan suatu peluang tersendiri bagi usaha sektor perantara keuangan. Para pengusaha kecil dan menengah membutuhkan modal demi memperlancar dan mengembangkan usahanya dengan cepat dan mudah. Peluan tersebut manjadikan usaha jasa perantara keuangan ini menjadi tumbuh subur terutama untuk jenis kopesrasi simpan pinjam dan jasa perkreditan Sektor Usaha Real Estate, Persewaan dan Jasa Perusahaan Jumlah unit Usaha sektor ini untuk tahun 2006 di Kecamatan Adiwerna mencapai 328 unit usaha 324 unit diantaranya merupakan usaha dengan lokasi permanen sedangkan sisanya yaitu 4 unit usaha adalah usaha dengan menggunakan lokasi usaha tidak permanen. Usaha persewaan alat-alat pesta merupakan usaha yang mendominasi pada sektor ini. Selain usaha itu, usaha lain pada sektor ini adalah usaha persewaan alat transportasi darat dan usaha persewaan mesin pertanian dan peralatannya Sektor Usaha Jasa Pendidikan Sektor jasa pendidikanmeliputi kegiatan layanan pendidikan pada semua jenjang pendidikan bagi masyarakat, seperti : pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan tinggi, dan pendidikan lainnya, baik yang dikelola oleh pemerintah maupun swasta termasuk juga jasa pendidikan ketrampilan. 27
17 Pada tahun 2006 kegiatan di sektor jasa pendidikan telah mencapai 219 unit usaha yang tersebar di seluruh wilayah kecamatan di Kecamatan Adiwerna. Jumlah ini adalah 10,10 persen dari seluruh unit usaha jasa pendidikan di Kab. Tegal Sektor Usaha Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial Jumlah unit usaha sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial yang ada di Kecamatan Adiwerna pada tahun sebesar 128 unit usaha. Semua kegitan usaha pada sektor ini menggunakan lokasi permanen. Unit usaha pada sektor ini didominasi oleh usaha jasa pelayanan kesehatan tradisional dan jasa pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh paramedis. Persentase jumlah jasa pelayanan kesehatan tradisional mencapai 71,68 persen dari keseluruhan unit usaha pada sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial. Untuk usaha jasa pelayanan kesehatan yang dilakukan paramedis mencapai 26,32 persen Sektor Usaha Jasa Kemasyarakatan, Sosial, Budaya dan Perorangan Lainnya Pada Sektor usaha jasa kemasyarakatan, sosial, budaya dan perorangan lainnya usaha lebih banyak dilakukan di lokasi usaha permanen dengan persentase mencapai 72,02 persen dan selebihnya atau 27,98 persen menggunakan lokasi tidak permanen. Untuk usaha dengan menggunakan lokasi usaha permanen jumlah unit usaha jasa penjahitan mempunyai persentase tertinggi dari total unit usaha sektor jasa kemasyarakatan, sosial, budaya dan perorangan lainnya. Sementara untuk usaha dengan lokasi usaha tidak tetap persentase tertinggi adalah pada usaha jasa perorangan yang belum terklasifikasikan pada tempat lainnya 28
18 seperti tukang semir sepatu, tukang pijat, pengelolaan WC umum, tambal ban Sektor Usaha Jasa Perorangan Yang Melayani Rumah Tangga Usaha jasa perorangan yang melayani rumah tangga meliputi kegiatan perorangan yang memberikan layanan kepada rumah tangga, seperti : juru masak, tukang cuci, tukang kebun, pengurus rumah tangga, dan pengasuh bayi. Termasuk juga kegiatan guru pribadi yang mengajar dirumah, sekretaris pribadi, sopir pribadi. Jumlah sektor ini pada tahun 2006 mencapai 166 unit usaha di Kecamatan Adiwerna. Jumlah tersebut terbagi atas 130 unit usaha menggunakan lokasi tidak permanen dan selebihnya atau 36 unit usaha menggunakan lokasi usaha permanen. Usaha pada sektor ini ada pada semua desa walaupun dengan range yang sangat tinggi. Secara lengkap jumlah unit kegiatan ekonomi d Kecamatan Adiwerna dirinci menurut sektor dan lokasi usaha dapat dilihat pada tabel 11 dan tabel 12 di bawah ini. 29
19 30
20 31
21 BAB V PERIMBANGAN USAHA EKONOMI MIKRO, KECIL MENENGAH DAN BESAR HASIL SE06 KECAMATAN ADIWERNA 5.1. Perimbangan Usaha Ekonomi Menurut Jumlah Tenaga kerja Salah satu indikator untuk melihat besar kecilnya suatu usaha adalah dengan melihat banyaknya pekerja per usaha. Dari hasil sensus ekonomi 2006 tampak bahwa struktur usaha menurut skala jumlah pekerja pada umumnya sebagian besar terdiri dari usaha-usaha berskala mikro. Yaitu kegiatan usaha yang memiliki perkerja kurang dari 5 orang. Dari total usaha ekonomi di kecamatan Adiwerna yang berjumlah unit, usaha mikro mendominasi dengan jumlah unit usaha atau % Sementara itu jenis usaha kecil dengan jumlah perkerja antara 5 sampai dengan 19 orang berjumlah atau 8.01 %. Sedangkan usaha sedang yaitu usaha yang mempunyai pekerja hanya 83 usaha atau 0.36 % dan usaha besar dengan jumlah pekerja 100 orang lebih sejumlah 4 usaha atau 0,02 % saja. Dari sisi jenis sektor usaha, skala usaha mikro terbanyak di sektor perdagangan dengan unit usaha. Kemudian sektor industri dengan unit usaha. Sedangkan sektor akomodasi dan penyediaan makan dan minum terdapat unit dansektor angkutan unit Sementara skala menengah terbesar pada sektor industri pengolahan, sektor pendidikan. 32
22 Tabel.13. Skala Usaha Ekonomi Kecamatan Adiwerna Tahun 2006 Dirinci Menurut Jumlah Tenaga Kerja dan Sektor Usaha No Sektor Jumlah Tenaga Kerja C D F G H I J K M N O P Jumlah Persentase 91,62 8,01 0,36 0,02 Jumlah 5.2. Perimbangan Usaha Ekonomi Menurut Jumlah Omset Setahun Gambaran struktur usaha jika dilihat dari sisi skala omset dapat dikatagorikan menjadi usaha yang memiliki omset sampai dengan 25 juta rupiah, juta rupiah, juta rupiah, juta dan diatas 1 milyar rupiah setahun. Pembahasan skala usaha menurut omset akan disajikan menurut lokasi/tempat kegiatan usaha sebagai berikut : Untuk kegiatan usaha ekonomi dengan lokasi tidak tetap sangat dominan dengan usaha dengan omset kurang dari 25 juta rupiah setahun. Dari usaha ini % atau sejumlah unit kegiatan masuk dalam usaha sekala mikro ini. Sementara unit kegiatan usaha dengan omset juta rupiah setahun sebesar 0.29 %. Omset juta rupiah setahun 0.10 % dan omset diatas 100 juta rupiah setahun 0.04 %. Selengkapnya seperti tabel 8 di bawah ini. 33
23 Tabel.14. Skala Usaha Ekonomi Dengan Lokasi Tidak Tetap Menurut Omset No Jumlah Setahun di Kecamatan Adiwerna Tahun 2006 < 25 juta juta juta 100 > juta D G H I J K O P Persentase Sektor Omset ,58 0,29 0,10 0,04 Sementara untuk kegiatan usaha ekonomi dengan lokasi tetap, unit usaha dengan omset kurang dari 25 juta rupiah setahun tercatat unit usaha dari unit atau %. Grafik.2. Skala Usaha Dengan Lokasi Tetap kec. Adiwerna Tahun
24 Unit usaha dengan skala omset juta rupiah setahun sebanyak unit atau %, sedangkan usaha dengan omset juta rupiah setahun adalah unit atau %. Adapun usaha dengan skala omset juta rupiah setahun terdapat unit atau %. Skala usaha dengan omset 500 juta sampai 1 milyar dan usaha di atas 1 milyar rupiah setahun tercatat masing-masing 1.87 % dan 0.97 % No Jumlah Tabel.15. Skala Usaha Ekonomi Dengan Lokasi Tidak Tetap Menurut Omset Sektor Setahun di Kecamatan Adiwerna Tahun Omset < 25 juta juta juta juta M 1 > M C D F G H I J K M N O P Persentase 47,87 17,32 14,92 17,05 1,87 0,97 Tabel 9 menunjukan bahwa sektor industri pengolahan dan sektor perdagangan adalah dua sektor yang paling banyak memiliki skala omset setahun relatif besar. Hal ini tentunya menunjukan kontribusi kedua sektor ini dalam struktur PDRB. 35
25 BAB VI PENUTUP 6.1. Kesimpulan Pada tahun 2006 jumlah usaha ekonomi di luar pertanian yang ada di Kecamatan Adiwerna mencapai unit usaha baik skala kecil, menengah maupun besar. Jumlah tersebut tersebar pada 21 desa serta terbagi atas unit usaha yang menggunakan tempat/lokasi usaha tidak permanen (los/koridor, kaki lima, keliling dan pangkalan) dan unit usaha menggunakan tempat/lokasi usaha yang permanen baik menggunakan bangunan khusus untuk usaha maupun dengan menggunakan bangunan campuran Dilihat secara sektoral, usaha perdagangan merupakan sektor dengan jumlah unit usaha terbanyak mencapai 38,73 % persen dari total unit usaha ekonomi non pertanian di Kecamatan Adiwerna pada tahun Sektor dengan unit usaha terbesar berikutnya adalah sektor industri 28,32 % Jumlah tenaga kerja yang terserap pada seluruh unit usaha perekonomian di luar sektor pertanian ini mencapai yang terdiri atas tenaga kerja laki-laki dan adalah tenaga kerja wanita Struktur Kegiatan ekonomi non pertanian didominasi oleh kegiatan berskala kecil. Usaha dengan lokasi tidak tetap % adalah usaha dengan omset kurang dari 25 juta rupiah setahun. Sedangkan Usaha dengan lokasi tetap/permanen menunjukan angka % adalah usaha kecil sampai menengah dengan omset juta rupiah setahun 36
26 6.2. Saran Struktur usaha ekonomi yang didominasi oleh usaha mikro, kecil dan menengah menunjukan tingkat kemandirian perekonomian masyarakat kecamatan Adiwerna. Perkembangan dan ketahanan usaha ekonomi khususnya sektor padat karya yaitu usaha perdagangan dan industri dalam skala kecil dan menengah merupakan nilai tambah bagi kecamatan Adiwerna pada khususnya dan Kabupaten Tegal pada umumnya. Nilai Tambah itu antara lain penyerapan tenaga kerja dan pertumbuhan pendapatan penduduk yang merupakan azas pemerataan dalam pertumbuhan ekonomi secara regional. Oleh karenanya dukungan terhadap sektor usaha ekonomi layak untuk terus di tingkatkan pada level stakeholder.. 37
002. LUMINGSER 2,051 2,164 4, KEDUNGSUKUN 1,122 1,139 2, PAGIYANTEN 2,374 2,467 4,
Tabel : 3.1 Penduduk Menurut Desa, Jenis Kelamin Dan Seks Ratio Di Kec Adiwerna Akhir Tahun 2009 Laki-laki Perempuan Jumlah Rasio Jenis Kelamin (1) (2) (3) (4) (5) 001. PEDESLOHOR 2,192 2,339 4,532 93.72
Lebih terperinci(1) (2) (3) (4) (5) 001. PEDESLOHOR LUMINGSER KEDUNGSUKUN
Tabel : 3.1 Penduduk Menurut Desa, Jenis Kelamin Dan Seks Ratio Di Kec Adiwerna Tahun 2010 Laki-laki Perempuan Jumlah Rasio Jenis Kelamin (1) (2) (3) (4) (5) 001. PEDESLOHOR 1.929 2.053 3.982 93.96 002.
Lebih terperinciBanyaknya Perusahaan Besar dan Sedang Serta Tenaga Kerja Menurut Desa/Kelurahan di Kec Adiwerna Tahun Tabel : 6.1
Tabel : 6.1 Banyaknya Perusahaan Besar dan Sedang Serta Menurut di Kec Adiwerna Tahun 2009 Banyaknya Perusahaan (Orang) (1) (2) (3) 001. PEDESLOHOR - - 002. LUMINGSER - - 003. KEDUNGSUKUN - - 004. PAGIYANTEN
Lebih terperincianyaknya Perusahaan Besar dan Sedang Serta Tenaga Kerj Menurut Desa/Kelurahan di Kec Adiwerna Tahun 2010 Tabel : 6.1
Tabel : 6.1 anyaknya Perusahaan Besar dan Sedang Serta Kerj Menurut di Kec Adiwerna Tahun 2010 Banyaknya Perusahaan (Orang) (1) (2) (3) 001. PEDESLOHOR - - 002. LUMINGSER - - 003. KEDUNGSUKUN - - 004.
Lebih terperinciINDIKATOR MAKRO EKONOMI KABUPATEN TEGAL
III. EKONOMI MAKRO KABUPATEN TEGAL TAHUN 2013 Pembangunan ekonomi merupakan suatu hal mendasar suatu daerah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pembangunan ekonomi itu sendiri pada dasarnya
Lebih terperinciJarak Antardesa di Wilayah Kecamatan Adiwerna
PEDESLOHOR LUMINGSER KEDUNGSUKUN PAGIYANTEN PENARUKAN HARJOSARI LOR HARJOSARI KIDUL TEMBOK LOR TEMBOK KIDUL TMBK BANJARAN TMBK LUWUNG ADIWERNA KALIMATI LEMAHDUWUR PESAREAN UJUNGRUSI PAGEDANGAN KALIWADAS
Lebih terperinciTabel 2.6. Jumlah dan Kepadatan Penduduk Per Kecamatan di Kabupaten Tegal Pada Tahun 2013
Tabel 2.6. Jumlah dan Kepadatan Penduduk Per Kecamatan di Kabupaten Tegal Pada Tahun 2013 Kepadatan Kecamatan Luas Wilayah Jumlah Penduduk ( Km 2 ) Penduduk (Jiwa) ( Jiwa/Km 2 ) 010. Margasari 86,83 95.150
Lebih terperinciJarak Antardesa di Wilayah Kecamatan Adiwerna
Tabel 1.1 Jarak Antardesa di Wilayah Kecamatan Adiwerna Desa PEDESLOHOR LUMINGSER KEDUNGSUKUN PAGIYANTEN PENARUKAN HARJOSARI LOR HARJOSARI KIDUL TEMBOK LOR TEMBOK KIDUL TMBK BANJARAN TMBK LUWUNG ADIWERNA
Lebih terperinciSEKTOR PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN
SEKTOR PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN Di wilayah Kabupaten Tegal sektor penggalian pada umumnya adalah penggalian yang dilakukan oleh pengusaha golongan C seluruhnya. Komoditi yang digali antara lain : pasir,
Lebih terperinciBAB VI INDUSTRI, LISTRIK DAN AIR MINUM
BAB VI INDUSTRI, LISTRIK DAN AIR MINUM A. INDUSTRI Kepercayaan diri sektor sub sektor Industri Besar/Sedang di Kabupaten Tegal mulai bangkit semenjak 1999 setelah terjadinya krisis ekonomi pada pertengahan
Lebih terperinciSEKTOR PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN
SEKTOR PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN Di wilayah Kabupaten Tegal sektor penggalian pada umumnya adalah penggalian yang dilakukan oleh pengusaha golongan C seluruhnya. Komoditi yang digali antara lain : pasir,
Lebih terperinciSEKTOR ANGKUTAN DAN KOMUNIKASI
SEKTOR ANGKUTAN DAN KOMUNIKASI Sektor ini mencakup kegiatan pengangkutan barang dan penumpang, jasa penunjang angkutan dan komunikasi. Pengangkutan meliputi kegiatan pemindahan penumpang dan atau barang
Lebih terperinciMAKRO EKONOMI KABUPATEN TEGAL
SEKTOR BANGUNAN Sektor Bangunan mencakup kegiatan konstruksi di wilayah Kabupaten Tegal yang dilakukan baik oleh kontraktor umum, yaitu perusahaan yang melakukan pekerjaan konstruksi untuk pihak lain,
Lebih terperinciSEKTOR PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN
SEKTOR PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN Sektor perdagangan dalam Penghitungan Regional Income adalah semua balas jasa yang diterima oleh pedagang besar, pedagang eceran, rumah makan dan sebagainya. Adapun
Lebih terperinciBAB IX KEUANGAN. Kabupaten Tegal Dalam Angka
BAB IX KEUANGAN Pembangunan Keuangan Daerah diarahkan pada peningkatan kemampuan dan daya guna keseluruhan tatanan, kelembagaan dan kebijaksanaan keuangan dalam menunjang keseimbangan pembangunan. Peningkatan
Lebih terperinciSEKTOR BANGUNAN PDRB KABUPATEN TEGAL
SEKTOR BANGUNAN Sektor Bangunan mencakup kegiatan konstruksi di wilayah Kabupaten Tegal yang dilakukan baik oleh kontraktor umum, yaitu perusahaan yang melakukan pekerjaan konstruksi untuk pihak lain,
Lebih terperinciPanjang Jalan Menurut Jenis Permukaan di Kecamatan Adiwerna Tahun 2009 (Km) Tabel : 8.1. Kecamatan Adiwerna Dalam Angka
Tabel : 8.1 Panjang Jalan Menurut Jenis Permukaan di Kecamatan Adiwerna Tahun 2009 (Km) Jenis Permukaan Aspal Kerikil Tanah Tidak Dirinci Jumlah (1) (2) (3) (4) (5) (6) 001. PEDESLOHOR 8.00 4.00 1.50-13.50
Lebih terperinciMasjid Mushola Katolik Protesta Jumlah (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 001. PEDESLOHOR LUMINGSER
Tabel : 4.26 Banyaknya Sarana Peribadatan Menurut Islam Masjid Mushola Katolik Protesta Jumlah n (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 001. PEDESLOHOR 2 7 - - - - 9 002. LUMINGSER 3 12 - - - - 15 003. KEDUNGSUKUN
Lebih terperinci7.6 Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Kawasan
7.6 Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Kawasan 1. Rencana Sistem Pusat Kegiatan Wilayah pengembangan dan kawasan pengembangan dalam struktur tata ruang Kabupaten Tegal ditentukan berdasarkan efisiensi
Lebih terperinciKABUPATEN TEGAL. Data Agregat per Kecamatan KABUPATEN TEGAL
KABUPATEN TEGAL Data Agregat per Kecamatan KABUPATEN TEGAL Sekapur Sirih Sebagai pengemban amanat Undang-undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik dan sejalan dengan rekomendasi Perserikatan Bangsa-Bangsa
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Adiwerna, 15 Juli 2011 KSK Adiwerna M.N. YUSMAR NIP
KATA PENGANTAR Publikasi Kecamatan Adiwerna Dalam Angka Tahun 2011, merupakan penyajian data statistik dan data sekunder yang memuat data series tahun 2010 Kecamatan Adiwerna. Pada kesempatan ini kami
Lebih terperinciPROFIL SANITASI SAAT INI
BAB II PROFIL SANITASI SAAT INI Tinjauan : Tidak ada narasi yang menjelaskan tabel tabel, Data dasar kemajuan SSK sebelum pemutakhiran belum ada ( Air Limbah, Sampah dan Drainase), Tabel kondisi sarana
Lebih terperinciSEKTOR KEUANGAN. 8.1 LEMBAGA KEUANGAN (Bank dan bukan bank)
SEKTOR KEUANGAN 8.1 LEMBAGA KEUANGAN (Bank dan bukan bank) 8.1.1 PERBANKAN Perbankan adalah suatu kegiatan pemberian pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan kegiatan operasional Bank yang antara lain
Lebih terperinciSEKTOR KEUANGAN. 8.1 LEMBAGA KEUANGAN (Bank dan bukan bank)
SEKTOR KEUANGAN 8.1 LEMBAGA KEUANGAN (Bank dan bukan bank) 8.1.1 PERBANKAN Perbankan adalah suatu kegiatan pemberian pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan kegiatan operasional Bank yang antara lain
Lebih terperinciBAB I GEOGRAFI. Kabupaten Tegal Dalam Angka
BAB I GEOGRAFI A. LETAK GEOGRAFI Kabupaten Tegal merupakan salah satu daerah kabupaten di Propinsi Jawa Tengah dengan Ibukota Slawi. Terletak antara 108 57'6 s/d 109 21'30 Bujur Timur dan 6 50'41" s/d
Lebih terperinciBAB III PENDUDUK DAN TENAGA KERJA A. PENDUDUK
Penduduk A. PENDUDUK BAB III PENDUDUK DAN TENAGA KERJA penduduk Kabupaten Tegal tahun 2007 mencapai 1.492.548 jiwa. Kecamatan yang berpenduduk paling banyak adalah Adiwerna yaitu 124.920 jiwa dan yang
Lebih terperinciBAB III PENDUDUK DAN TENAGA KERJA A. PENDUDUK
A. PENDUDUK BAB III PENDUDUK DAN TENAGA KERJA Jumlah penduduk Kabupaten Tegal tahun 2009 mencapai 1.420.760 jiwa. Kecamatan yang berpenduduk paling banyak adalah Adiwerna yaitu 118.824 jiwa dan yang paling
Lebih terperinciPRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan indikator ekonomi makro yang dapat digunakan untuk melihat tingkat keberhasilan pembangunan ekonomi suatu daerah. Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Majalengka
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN TEGAL NOMOR 08 TAHUN 2005 TENTANG
PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEGAL NOMOR 08 TAHUN 2005 TENTANG REVISI RENCANA UMUM TATA RUANG KOTA DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA (RUTRK-RDTRK) IBUKOTA KECAMATAN ADIWERNA KABUPATEN TEGAL TAHUN 2004-2013
Lebih terperinciBAB IV SOSIAL BUDAYA A. PENDIDIKAN
A. PENDIDIKAN BAB IV SOSIAL BUDAYA Pendidikan merupakan salah satu unsur terpenting dalam pembangunan, karena dengan pendidikan masyarakat akan semakin cerdas yang selanjutnya akan membentuk Sumber Daya
Lebih terperinciBAB IV SOSIAL BUDAYA A. PENDIDIKAN
A. PENDIDIKAN BAB IV SOSIAL BUDAYA Pendidikan merupakan salah satu unsur terpenting dalam pembangunan, karena dengan pendidikan masyarakat akan semakin cerdas yang selanjutnya akan membentuk Sumber Daya
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI TAHUN 2015 KABUPATEN BANGKA SELATAN
7 Desember 2016 PERTUMBUHAN EKONOMI TAHUN 2015 KABUPATEN BANGKA SELATAN EKONOMI TAHUN 2015 TUMBUH 4,06 PERSEN MELAMBAT SEJAK EMPAT TAHUN TERAKHIR Perekonomian Kabupaten Bangka Selatan tahun 2015 yang diukur
Lebih terperinciBPS PROVINSI JAWA BARAT
BPS PROVINSI JAWA BARAT No. 29/05/32/Th.XIX, 5 Mei 2017 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI JAWA BARAT FEBRUARI 2017 Angkatan kerja pada Februari 2017 sebanyak 22,64 juta orang, naik sekitar 0,46 juta orang
Lebih terperinciKINERJA DAN PERSPEKTIF KEGIATAN NON-PERTANIAN DALAM EKONOMI PEDESAAN *
KINERJA DAN PERSPEKTIF KEGIATAN NON-PERTANIAN DALAM EKONOMI PEDESAAN * Oleh: Kecuk Suhariyanto, Badan Pusat Statistik Email: kecuk@mailhost.bps.go.id 1. PENDAHULUAN Menjelang berakhirnya tahun 2007, 52
Lebih terperinciHASIL PENDAFTARAN (LISTING) PERUSAHAAN/USAHA SENSUS EKONOMI 2006
BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA No. 07/05/34/Th.IX, 01 Mei 2007 HASIL PENDAFTARAN (LISTING) PERUSAHAAN/USAHA SENSUS EKONOMI 2006 Hasil final pendaftaran (listing) perusahaan/usaha Sensus Ekonomi 2006 (SE06)
Lebih terperinciTabel PDRB Atas Dasar Harga Berlaku dan Atas Dasar Harga Konstan 2000 di Kecamatan Ngadirejo Tahun (Juta Rupiah)
3.14. KECAMATAN NGADIREJO 3.14.1. PDRB Kecamatan Ngadirejo Besarnya Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kecamatan Ngadirejo selama lima tahun terakhir dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3.14.1
Lebih terperinciTabel 2.2. Tingkat Produksi Pertanian di Kabupaten Tegal
kentang, kubis, tomat, wortel, bawang merah dan cabe merah. Kondisi budidaya hortikultura di kawasan Tegal bagian Selatan walaupun telah mempunyai tujuan pemasaran yang jelas, tetapi masih dirasakan belum
Lebih terperinciDATA PENCAIRAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) KABUPATEN TEGAL PENCAIRAN BULAN JANUARI-MARET TAHUN 2016
DATA PENCAIRAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) KABUPATEN TEGAL PENCAIRAN BULAN JANUARI-MARET TAHUN 2016 SD NO NAMA SEKOLAH KECAMATAN 1 SD NEGERI KALIWADAS 01 Kec. Adiwerna SDN KALIWADAS 01 3035089768
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM
BAB IV GAMBARAN UMUM A. Kondisi Geografis dan Kondisi Alam 1. Letak dan Batas Wilayah Provinsi Jawa Tengah merupakan salah satu provinsi yang ada di pulau Jawa, letaknya diapit oleh dua provinsi besar
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. A. Kondisi Geografis dan Profil Singkat Daerah Istimewa Yogyakarta. Gambar 4.1
58 BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN A. Kondisi Geografis dan Profil Singkat Daerah Istimewa Yogyakarta Gambar 4.1 Peta Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS), D.I.
Lebih terperinciSapusapuan 1% Furniture Rotaan 0% Wooden Cable 4% Komponen 13% Benang Tenun. Perabot Kayu. Furniture. Kayu 51% 17% BAB VII PERDAGANGAN A.
A. PERDAGANGAN BAB VII PERDAGANGAN Pembangunan di Sektor Perdagangan diarahkan pada terciptanya sistem perdagangan yang makin efisien dan efektif, mampu memperluas pasar serta dapat membentuk harga yang
Lebih terperinciRINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN
Lampiran III Peraturan Daerah Nomor Tanggal : : 15 29 December 2016 PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Profil Kegiatan Usaha Non Pertanian Kecamatan Adiwerna Tahun
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sensus Ekonomi 2006 (SE2006) merupakan sensus ekonomi yang ketiga setelah SE 1986 dan SE 1996. Pembangunan ekonomi telah menghasilkan kemajuan yang cukup pesat di
Lebih terperinciStatistik KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi sangat strategis, karena potensinya yang besar dalam menggerakkan kegiatan ekonomi masyarakat, dan sekaligus menjadi tumpuan sumber
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH TAHUN 2014
PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH TAHUN 2014 EKONOMI JAWA TENGAH TAHUN 2014 TUMBUH 5,4 PERSEN MENGUAT SETELAH MENGALAMI PERLAMBATAN SEJAK EMPAT TAHUN SEBELUMNYA No. 13/02/33/Th.IX, 5 Februari 2015 Release
Lebih terperinciBPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR No.37/05/64/Th.XIX, 4 Mei 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN TIMUR FEBRUARI 2016 Jumlah angkatan kerja di Kalimantan Timur pada Februari 2016 mencapai 1.650.377 orang,
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU AGUSTUS 2016
No. 056/11/14/Th. XVII, 7 November 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU AGUSTUS 2016 AGUSTUS 2016, TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 7,43 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Provinsi Riau pada Agustus 2016
Lebih terperinciBPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR No.43/05/64/Th.XX, 5 Mei 2017 KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN TIMUR FEBRUARI 2017 Jumlah angkatan kerja di Kalimantan Timur pada Februari 2017 mencapai 1.678.913 orang,
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN TIMUR FEBRUARI 2015 *)
BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR No.32/05/64/Th.XVIII, 5 Mei 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN TIMUR FEBRUARI 2015 *) Jumlah angkatan kerja di Kalimantan Timur pada 2015 mencapai 1,65 juta orang yang
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN UTARA FEBRUARI 2017
BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR No.44/05/64/Th.XX, 5 Mei 2017 KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN UTARA FEBRUARI 2017 Jumlah angkatan kerja di Kalimantan Utara pada Februari 2017 mencapai 324.586 orang, bertambah
Lebih terperinciStatistik KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi sangat strategis, karena potensinya yang besar dalam menggerakkan kegiatan ekonomi masyarakat, dan sekaligus menjadi tumpuan sumber
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkembang adalah adanya kegiatan ekonomi subsistence, yakni sebagian besar
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu ciri perekonomian Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang adalah adanya kegiatan ekonomi subsistence, yakni sebagian besar penduduk yang berpenghasilan
Lebih terperinciRILIS HASIL LISTING SENSUS EKONOMI 2016 PROVINSI JAWA TIMUR TEGUH PRAMONO
RILIS HASIL LISTING SENSUS EKONOMI 2016 PROVINSI JAWA TIMUR TEGUH PRAMONO 2 Penjelasan Umum Sensus Ekonomi 2016 Sensus Ekonomi merupakan kegiatan pendataan lengkap atas seluruh unit usaha/perusahaan (kecuali
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2015
BPS PROVINSI JAWA BARAT No. 31/05/32/Th. XVII, 5 Mei 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2015 FEBRUARI 2015 : TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 8,40 PERSEN Berdasarkan hasil Sakernas bulan
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2014
BPS PROVINSI JAWA BARAT No. 25/05/32/Th. XVI, 5 Mei 2014 KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2014 FEBRUARI 2014: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 8,66 PERSEN Tingkat partisipasi angkatan kerja
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
Keadaan Ketenagakerjaan Kalimantan Timur Agustus 2017 No.92/11/64/Th.XX, 06 November 2017 BERITA RESMI STATISTIK Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Timur Keadaan Ketenagakerjaan Kalimantan Timur
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM KABUPATEN MALINAU. Kabupaten Malinau terletak di bagian utara sebelah barat Provinsi
BAB IV GAMBARAN UMUM KABUPATEN MALINAU Kabupaten Malinau terletak di bagian utara sebelah barat Provinsi Kalimantan Timur dan berbatasan langsung dengan Negara Bagian Sarawak, Malaysia. Kabupaten Malinau
Lebih terperinciBPS KOTA ADMINISTRASI JAKARTA TIMUR
BPS KOTA ADMINISTRASI JAKARTA TIMUR No. 01/10/3172/Th.VII, 1 Oktober 2015 PERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA TIMUR TAHUN 2014 EKONOMI JAKARTA TIMUR TAHUN 2014 TUMBUH 5,98 PERSEN Release PDRB tahun 2014 dan selanjutnya
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI JAWA BARAT AGUSTUS 2016
BPS PROVINSI JAWA BARAT No. 64/11/32/Th.XVIII, 7 November 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI JAWA BARAT AGUSTUS 2016 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 8,89 PERSEN Provinsi Jawa Barat mengalami kenaikan
Lebih terperinciSAMBUTAN. Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang senantiasa melimpahkan rahmat dan ridho-nya kepada kita sekalian.
KATA PENGANTAR Kecamatan Adiwerna Dalam Angka Tahun 2008, merupakan publikasi data statistik dan data sekunder yang memuat data lengkap dan diterbitkan secara series setiap tahunnya tentang Kacamatan Adiwerna.
Lebih terperinciKeadaan Ketenagakerjaan Kalimantan Selatan Agustus 2017
Keadaan Ketenagakerjaan Kalimantan Selatan 2017 No. 064/11/63/Th. XIX, 06 November 2017 Keadaan Ketenagakerjaan Kalimantan Selatan 2017 Kalimantan Selatan mengalami TPT sebesar 4,77 persen. Jumlah angkatan
Lebih terperinciMenyediakan Informasi untuk Pengembangan Usaha dan Daya Saing Bangsa SE2016 1
SE2016 1 SE2016 2 LATAR BELAKANG Sensus Ekonomi (SE) dilaksanakan 10 tahun sekali, pada tahun berakhiran angka 6 SE2016 adalah SE yang ke 4 (1986, 1996, dan 2006) Sensus dilaksanakan di seluruh wilayah
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM. Posisi Daerah Istimewa Yogyakarta yang terletak antara
BAB IV GAMBARAN UMUM A. Gambaran Umum Daerah Istimewa Yogyakarta 1. Kondisi Fisik Daerah Posisi Daerah Istimewa Yogyakarta yang terletak antara 7.33-8.12 Lintang Selatan dan antara 110.00-110.50 Bujur
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2014
No. 06/2/62/Th. IX, 5 Februari 2015 PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2014 EKONOMI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2014 TUMBUH 6,21 PERSEN MELAMBAT SEJAK LIMA TAHUN TERAKHIR Perekonomian Kalimantan Tengah
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI PADANG LAWAS TAHUN 2012
BPS KABUPATEN PADANG LAWAS PERTUMBUHAN EKONOMI PADANG LAWAS TAHUN 2012 No. 01/07/1221/Th. V, 8 Juli 2013 Pertumbuhan ekonomi Padang Lawas tahun 2012 yang diukur berdasarkan kenaikan laju pertumbuhan Produk
Lebih terperinciRENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL Anggaran : 205 Formulir RKA SKPD 2.2 Urusan Pemerintahan :. 03 Urusan Wajib Pekerjaan Umum Organisasi :. 03. 0 Dinas
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN FEBRUARI 2013
No.29/05/63/Th XVII/06 Mei 2013 KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN FEBRUARI 2013 Jumlah penduduk angkatan kerja pada 2013 sebesar 1.937.493 jiwa. Jumlah tersebut mengalami peningkatan sebesar 2,65
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU AGUSTUS 2015
No. 60/11/14/Th. XVI, 5 November 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU AGUSTUS 2015 AGUSTUS 2015, TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 7,83 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Provinsi Riau pada Agustus 2015 mencapai
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI SELATAN TRIWULAN II-2015
BADAN PUSAT STATISTIK No. 49/08/73/Th. IX, 5 Agustus 2015 PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI SELATAN TRIWULAN II-2015 EKONOMI SULAWESI SELATAN TRIWULAN II-2015 TUMBUH 7,62 PERSEN MENINGKAT DIBANDING TRIWULAN
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI BENGKULU TAHUN 2016
BPS PROVINSI BENGKULU No. 10/02/17/XI, 6 Februari 2017 PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI BENGKULU TAHUN 2016 EKONOMI BENGKULU TUMBUH 5,30 PERSEN, MENINGKAT DIBANDINGKAN TAHUN 2015 Perekonomian Provinsi Bengkulu
Lebih terperinciBPS KABUPATEN BATU BARA
BPS KABUPATEN BATU BARA No. 01/07/1219/Th.VI, 24 Juli 2017 PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN BATU BARA TAHUN 2016 Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Batu Bara tahun 2016 yang diukur berdasarkan Produk Domestik
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN SIMALUNGUN TAHUN 2012
BPS KABUPATEN SIMALUNGUN No. 01/08/1209/Th. XII, 1 Agustus 2013 PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN SIMALUNGUN TAHUN 2012 Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Simalungun tahun 2012 sebesar 6,06 persen mengalami percepatan
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN FEBRUARI 2012
No.28/05/63/Th XVI/07 Mei 2012 KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN FEBRUARI 2012 Jumlah penduduk angkatan kerja pada 2012 sebesar 1,887 juta jiwa. Jumlah tersebut mengalami peningkatan sebesar 2,55
Lebih terperinciBADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2016
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU No. 40/05/21/Th. XI, 4 Mei 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2016 FEBRUARI 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 9,03 PERSEN
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM
BAB IV GAMBARAN UMUM A. Kondisi Geografis dan Administrasi Kabupaten Majalengka GAMBAR 4.1. Peta Kabupaten Majalengka Kota angin dikenal sebagai julukan dari Kabupaten Majalengka, secara geografis terletak
Lebih terperinciHasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016
Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 Nomor. 01/06/3506/Th. I, 19 Juni 2017 Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 Hasil pendaftran Sensus Ekonomi 2016
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. indikator keberhasilan pelaksanaan pembangunan yang dapat dijadikan tolok ukur
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan merupakan suatu proses menuju perubahan yang diupayakan secara terus-menerus untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Salah satu indikator keberhasilan
Lebih terperinciSELAYANG PANDANG KECAMATAN ADIWERNA TAHUN Kondisi Umum. a. Geografis
5 P a g e SELAYANG PANDANG KECAMATAN ADIWERNA TAHUN 2006 1. Kondisi Umum KECAMATAN ADIWERNA BERSOLE GUMALAR PECANGAKAN PESAREAN LEMAHDUWUR LUMINGSER KALIWADAS KALIMATI PEDESLOHOR KEDUNGSUKUN PAGIYANTEN
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA PUSAT TAHUN 2015
BPS KOTA ADMINISTRASI JAKARTA PUSAT PERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA PUSAT TAHUN 2015 No. 01/10/Th. XVI, Oktober 2016 Perekonomian Kota Jakarta Pusat pada selang waktu 2011-2015 yang diukur berdasarkan PDRB
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan nilai tambah bruto seluruh barang dan jasa yang tercipta atau dihasilkan di wilayah domestik suatu daerah yang timbul
Lebih terperinciNo. 03/05/81/Th.XVIII, 5 Mei 2017 KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU 2017 Jumlah Angkatan Kerja di Provinsi Maluku pada Februari 2017 mencapai 769.108 orang, bertambah sebanyak 35.771 orang dibanding angkatan
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH FEBRUARI 2015
No.08/05/62/Th.IX, 5 Mei 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH FEBRUARI 2015 Februari 2015 : Tingkat Pengangguran Terbuka Provinsi Kalimantan Tengah Sebesar 3,14 persen Jumlah angkatan
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN TIMUR *) FEBRUARI 2014
BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR No.22/05/64/Th.XVII, 5 Mei 2014 KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN TIMUR *) FEBRUARI 2014 Jumlah angkatan kerja di Kalimantan Timur pada 2014 mencapai 1.923.968 orang, bertambah
Lebih terperinciAnalisis Pertumbuhan Ekonomi Kab. Lamandau Tahun 2013 /
BAB IV TINJAUAN EKONOMI 2.1 STRUKTUR EKONOMI Produk domestik regional bruto atas dasar berlaku mencerminkan kemampuan sumber daya ekonomi yang dihasilkan oleh suatu daerah. Pada tahun 2013, kabupaten Lamandau
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN TAPANULI UTARA DARI SISI PDRB Lapangan Usaha TAHUN 2015
BPS KABUPATEN TAPANULI UTARA No. 01/08/1205/Th. VIII, 16 Agustus 2016 PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN TAPANULI UTARA DARI SISI PDRB Lapangan Usaha TAHUN 2015 Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Tapanuli Utara
Lebih terperinciBPS KABUPATEN TAPANULI TENGAH PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN TAPANULI TENGAH TAHUN 2013
BPS KABUPATEN TAPANULI TENGAH No. 1/8/124/Th. XIII, 25 Agustus 214 PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN TAPANULI TENGAH TAHUN 213 Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tapanuli Tengah tahun 213 sebesar 6,85 persen mengalami
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang disertai terjadinya perubahan struktur ekonomi. Menurut Todaro
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam proses pembangunan salah satu indikator keberhasilan pembangunan Negara berkembang ditunjukkan oleh terjadinya pertumbuhan ekonomi yang disertai terjadinya perubahan
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA BARAT TAHUN 2015
BPS KOTA ADMINISTRASI JAKARTA BARAT No.01/10/3174/Th.IX, 3 Oktober 2016 PERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA BARAT TAHUN 2015 EKONOMI JAKARTA BARAT TAHUN 2015 TUMBUH 5,96 PERSEN Trend laju pertumbuhan ekonomi Jakarta
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Geografis dan Demografis Provinsi Kalimantan Timur
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Geografis dan Demografis Provinsi Kalimantan Timur Provinsi Kalimantan Timur terletak pada 113 0 44-119 0 00 BT dan 4 0 24 LU-2 0 25 LS. Kalimantan Timur merupakan
Lebih terperinciBPS KOTA ADMINISTRASI JAKARTA TIMUR
BPS KOTA ADMINISTRASI JAKARTA TIMUR No. 01/10/3172/Th.VIII, 7 Oktober 2016 PERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA TIMUR TAHUN 2015 EKONOMI JAKARTA TIMUR TAHUN 2015 TUMBUH 5,41 PERSEN Perekonomian Jakarta Timur tahun
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2016
BPS PROVINSI JAWA BARAT No. 28/05/32/Th. XVIII,4 Mei 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2016 FEBRUARI 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 8,57 PERSEN Berdasarkan hasil Sakernas bulan
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT AGUSTUS 2015
BPS PROVINSI JAWA BARAT No. 67/11/32/Th. XVII, 5 November 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT AGUSTUS 2015 Agustus 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 8,72 PERSEN Jawa Barat mengalami penurunan
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA PUSAT TAHUN 2014
BPS KOTA ADMINISTRASI JAKARTA PUSAT PERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA PUSAT TAHUN 2014 No. 01/10/Th. XV, Oktober 2015 Perekonomian Kota Jakarta Pusat pada selang waktu 2011-2014 yang diukur berdasarkan PDRB
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. Tabel 1. Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Tahun 2009
I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lapangan usaha perdagangan, hotel dan restoran (rumah makan) merupakan lapangan usaha yang sangat berperan terhadap perekonomian Indonesia. Menurut Badan Pusat Statistik
Lebih terperinciBanyaknya Perkara yang Diterima Pengadilan Negeri Kabupaten Tegal Tahun Kantor Pengadilan Negeri Kabupaten Tegal. Perkara Yang Diterima
Pidana Biasa Sumir Ringan Ekonomi Pelanggaran Gugatan Permohonan Tabel 4.9.2 Banyaknya Perkara yang Diterima Pengadilan Negeri Kabupaten Tegal Tahun 2007 Kejahatan Perkara Yang Diterima Jumlah ( 1 ) (
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU FEBRUARI 2013
No. 26/05/14/Th. XIV, 6 Mei 2013 KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU FEBRUARI 2013 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Riau pada Februari 2013 sebesar 4,13 persen Jumlah angkatan kerja di Riau pada Februari 2013
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 No. 35/05/19/Th. I, 24 Mei 2017 BERITA RESMI STATISTIK BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG Hasil Pendaftaran (Listing)
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN TAPANULI UTARA DARI SISI PDRB SEKTORAL TAHUN 2013
BPS KABUPATEN TAPANULI UTARA No. 08/07/1205/Th. VI, 06 Oktober 2014 PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN TAPANULI UTARA DARI SISI PDRB SEKTORAL TAHUN 2013 Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Tapanuli Utara yang diukur
Lebih terperinciBAB. IV KONDISI PEREKONOMIAN KAB. SUBANG TAHUN 2012
BAB. IV KONDISI PEREKONOMIAN KAB. SUBANG TAHUN 2012 4.1.Gambaran Umum Geliat pembangunan di Kabupaten Subang terus berkembang di semua sektor. Kemudahan investor dalam menanamkan modalnya di Kabupaten
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Partisipasi Masyarakat Dalam..., Faizal Utomo, FKIP, UMP, 2016
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Wilayah Indonesia terletak di daerah iklim tropis dengan dua musim yaitu panas dan hujan dengan ciri-ciri adanya perubahan cuaca, suhu dan arah angin yang cukup ekstrim.
Lebih terperinci