PENGUKURAN MEDAN MAGNET BERBASIS PC MELALUI SALURAN PORT SERIAL. Ahmad Fariz M Jurusan Fisika FMIPA UNS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGUKURAN MEDAN MAGNET BERBASIS PC MELALUI SALURAN PORT SERIAL. Ahmad Fariz M Jurusan Fisika FMIPA UNS"

Transkripsi

1 PENGUKURAN MEDAN MAGNET BERBASIS PC MELALUI SALURAN PORT SERIAL Ahmad Fariz M2214 Jurusan Fisika FMIPA UNS INTISARI Dalam penelitian ini telah dirancang dan dibuat sebuah alat ukur medan magnet dengan memanfaatkan antarmuka serial port dengan berbasis PC. Perangkat alat ukur medan magnet ini terdiri dari sensor magnet IC UGN353U, ADC, kit PC_LINK Serial PPI (Mikrokontroler AT89S52), dan satu set perangkat komputer. Mikrokontroler berfungsi merubah format data, dari data paralel output ADC yang merupakan konversi dari sinyal analog dari sensor UGN353U. Inisialisasi serial port dan pengolahan nilai digital menjadi medan magnet digunakan pemograman Delphi 7.. Medan magnet yang terbaca dapat disimpan sebagai data di komputer, dengan tingkat kesalahan maksimum 8%. Kata kunci : Medan magnet, mikrokontroler, Serial Port, Sensor, PC I. PENDAHULUAN Penemuan komputer di era tahun 194-an telah mendorong kemajuan ilmu fisika semakin pesat. Pada awal mulanya komputer dimanfaatkan sebagai alat atau piranti hitung untuk menyelesaikan persamaan fisika analitik. Tetapi pada perkembangannya, komputer juga dimanfaatkan untuk memprediksi kejadian fisis, sistem pengukuran dan sebagai piranti kontrol. Pemanfaatan yang luas tersebut dapat dilakukan karena komputer dilengkapi fasilitas dengan peranan sebagai fungsi input maupun antarmuka. Pengantarmukaan adalah proses untuk menghubungkan dua piranti atau lebih agar dapat bekerja secara seimbang (komapatibel) sesuai dengan fungsi yang telah ditentukan (Floyd, 1997). Bagian dari komputer untuk instrumen pengantar muka dikenal dengan pheriferal berupa slot seperti slot ISA, slot PCI, dan slot AGP serta berupa port yaitu serial port, parallel port, dan USB port. serial port hanya memerlukan 3 jalur komunikasi yang dipakai masing-masing berfungsi untuk pengiriman data (Tx), penerima data (Rx) dan ground. Komunikasi data ini menggunakan tegangan listrik cukup tinggi sampai dengan 5V sehingga peluang data hilang saat penerimaan saat kecil. Hal ini menjadikan kesalahan pada pengiriman data lebih kecil karena paket pengiriman data berupa paket data 8 bit serial dengan urutan pengiriman data dari bit terendah LSB (Least Significant Bit) sampai dengan bit tertinggi MSB (Most Significant Bit) (Dwi Sutadi, 23) II. DASAR TEORI 2.1. Pengukuran Pengukuran yang akurat merupakan bagian penting dari fisika. Tetapi tidak ada pengukuran yang benar-benar tepat. Ada ketidakpastian yang berhubungan dengan setiap pengukuran. Ketidakpastian muncul dari sumber yang berbeda. Diantara yang paling penting, selain kesalahan adalah keterbatasan ketepatan setiap alat pengukur dan 1 ketidakmampuan membaca sebuah instrumen diluar batas bagian terkecil yang ditunjukkan (Giancoli,1998) 2.2. Medan Magnet Medan magnet dapat didefinisikan sebagai besarnya gaya yang dikerahkan pada suatu muatan yang bergerak. Dimana apabila ada muatan q bergerak dengan kecepatan v maka akan terdapat gaya yang bergantung pada q, besar kecepatan dan arahnya (Paul A. Tippler, 21). Medan magnet yang seragam, mempunyai besar dan arah tidak berubah dari satu titik ketitik lainnya. Untuk mendapatkan medan magnet yang seragam pada suatu bidang yang luas tidaklah mudah. Tetapi dapat dilakukan pendekatan dengan medan magnet yang dihasilkan oleh dua potong kutub magnet yang diletakkan berdekatan, akan menghasilkan medan magnet yang hampir seragam jika kutub-kutub magnet tersebut mempunyai luas permukaan bidang kutub lebih besar di bandingkan jarak pemisahnya, seperti pada gambar 2.1. (Giancoli, 1998). Medan magnet dibagian luar tidaklah seragam lagi, oleh sebab itu pengukuran medan magnet harus dilakukan pada bagian dalam yang memiliki medan magnet yang seragam. U S Gambar 2.1.Medan Magnet antara dua kutub Magnetometer Magnetometer adalah sebuah alat yang digunakan untuk mendeteksi, menentukan arah dan mengukur kuat medan magnet. Kompas merupakan magnetometer sederhana dengan menggunakan jarum penunjuk arah. Contoh magnetometer yang sering B

2 digunakan adalah kompas, teslameter, gaussmeter, dan lain-lain Skala Medan Magnet Satuan SI untuk medan magnet B adalah tesla (T), dimana 1 T = 1 N/A.m. Nama yang lebih tua untuk tesla adalah weber permeter persegi (1Wb/m 2 = 1 T). Sedangkan satuan lain yang umum digunakan untuk menyatakan medan magnet adalah satuan cgs, gauss (G): 1G = 1-4 T, dengan demikian dapat dituliskan bahwa 1 T = 1. G (Giancoli, 1998) Tranduser Tranduser atau sensor adalah suatu alat yang dapat merubah dari suatu bentuk energi ke bentuk yang lain. Berdasarkan prinsip kelistrikan, tranduser dapat di golongkan menjadi dua yaitu tranduser pasif dan tranduser aktif. Tranduser pasif adalah tranduser yang membutuhkan sumber energi untuk merubah suatu bentuk sinyal menjadi bentuk sinyal yang lain, sedangkan tranduser yang aktif tidak memerlukan energi dari luar dalam merubah suatu bentuk sinyal menjadi sinyal yang lain Sensor Magnet UGN353U Sensor UGN353U adalah sensor efek hall yang memiliki tingkat akurasi yang tinggi unruk mendeteksi perubahan flux magnetik yang kecil, pada umumnya digunakan untuk mengoperasikan saklar Hall-Effect. Sensor ini dapat digunakan sebagai pendeteksi gerakan, sensor roda gigi, dan sensor kerapatan, perubahan medan magent merupakan pencerminan dari perubahan mekanik tersebut (Anonim1,22). Sensor Hall-Effect ini bekerja pada range tegangan 4,5 VDC sampai 6 VDC. Tegangan output null (tegangan pada saat sensor tidak mendeteksi medan magnet B = G) besarnya minimal separuh dari tegangan suplay, seperti yang terdapat pada gambar 2.4. Cara kerja dari sensor ini adalah tegangan output dari sensor akan naik melebihi tegangan output null jika bagian muka sensor mendapat medan magnet(anonim1,22) Analog To Digital Converter (ADC) Analog To Digital Converter (ADC) adalah suatu alat yang mampu untuk mengubah sinyal atau tegangan analog menjadi informasi digital yang nantinya akan di proses lebih lanjut oleh komputer. Data-data digital yang di hasilkan oleh ADC hanyalah merupakan pendekatan proporsional terhadap masukan analog. Hal ini disebabkan tidak mungkin melakukan konversi secara sempurna berkaitan dengan kenyataan bahwa informasi digital berubah dalam setiap step, sedangkan analog berubahnya secara kontinyu ADC 84 ADC 84 adalah A/D konverter CMOS 8-bit bertipe Successive Aproximation dan waktu konversi 1 µs bekerja pada power supply tegangan 5 V. Pada ADC tipe Successive Aproximation input cuplikan dibandingkan dengan tegangan-tegangan beruntun yang dibangkitkan oleh Successive Aproximation Register (SAR) sebagaimana ditunjukkan pada gambar 2.2. Proses akan dimulai pada skala separuh penuh (MSB=1) dan jika berbeda dengan tegangan dari input cuplikan, output akan diatur oleh SAR (Ibrahim, 21). Input - + Comparator Level Analog 8 Bit SAR DAC 8 Bit Digital Tampilan Nilai Digital Gambar 2.2. Successive Aproximation Conventer 2.5. PC_LINK SERIAL PPI PC_LINK SERIAL PPI merupakan pengendali 4 bit jalur input/output melalui antarmuka UART RS-232 yang dapat dihubungkan ke komputer secara langsung. SERIAL PPI dapat diaplikasikan sebagai pengendali tampilan LED, sebagai pembaca kondisi saklar, penghitung pulsa counter, dan lain-lain. Spesifikasi eksternal SERIAL PPI adalah sebagai berikut: 1. Menggunakan antarmuka UART RS pilihan Baud Rate bit jalur input/output (port1 dan port2) dengan level CMOS bit programmable peripheral interface 82C55 (port A, port B, dan port C) dengan level CMOS 5. 2 counter 16 bit (counter dan counter 1) dengan level CMOS. 6. Sumber tegangan input 12 VDC 7. Tersedia Voltage Regulator dengan tegangan output 5 VDC Sedangkan hubungan SERIAL PPI dengan COM port computer atau dengan mikrokontroler lain yang juga memiliki interface UART RS-232, ditunjukkan pada tabel 2.1 dibawah ini. 2

3 Tabel 2.1. Hubungan Serial PPI dengan COM port komputer COM Port Komputer DB9 Male SERIAL PPI RJ11 Female RTS (Pin 7) RTS (Pin 2) GND (Pin 5) GND (Pin 3) TX (Pin 3) TX (Pin 4) RX (Pin 2) RX (Pin 5) Gambar 2.3. RJ11 Female tampak depan 2.6. Serial Port Komunikasi serial adalah pengiriman data secara serial (data dikirim satu persatu secara beruntun) sehingga komunikasi serial jauh lebih lambat dari pada komunikasi pararel. Kelebihan komunikasi serial ialah jangkuan panjang kabel yang lebih jauh di bandingkan pararel karena serial port mengirimkan logika 1 dengan kisaran tegangan -3 volt hingga -25 volt dan logika dari +3 volt hingga +25 volt sehinga kehilangan daya karena kabel panjang bukan masalah utama. Disisi lain komunikasi dengan serial port tidak banyak diperlukan wire (kabel) untuk transmisi dibandingkan dengan pararel. Memungkinkan digunakan sinar inframerah karena sinyal inframerah ditransmisikan secara serial, 1 bit per satu kali transmisi data maka akan lebih murah dan hanya diperlukan sebuah sumber inframerah (pemancar) serta sebuah penerima Pemrograman Delphi Bahasa pemograman Delphi merupakan salah satu bahasa pemrograman visual yang saat ini banyak digunakan oleh kalangan mahasiswa atau umum. Delphi mempunyai beberapa bagian pokok yaitu IDE (Integrated Development Environment), VCL (Visual Component Library), OLE (Object Link and Embedding) dan DLL (Dinamic Link Library) Alat Pada penelitian ini digunakan peralatan dan komponen elektronik sebagai berikut: 1. Seperangkat komputer (1 buah) 2. Multimeter digital (2 buah) 3. Power supply (4 buah) 4. PC_LINK SERIAL PPI 5. ADC Teslameter (1 buah) 7. Sensor UGN353U 8. Software 9. 1 set sumber medan magnet 3.3. Rancangan Alat Pada penelitian ini digunakan rancangan alat seperti yang ditunjukkan gambar 3.1 berikut : Sensor Magnet Sumber Komputer Medan ADC 84 PC LINK SERIAL PPI Gambar 3.1. Skema rancangan alat. Keluaran dari sensor magnet berupa tegangan listrik diterima oleh rangkaian ADC sebagai input. Didalam ADC masukan tegangan tersebut akan diolah menjadi logika digital yang selanjutnya akan dikirimkan ke mikrokontroler. Dari mikrokontroler akan didapatkan keluaran data digital, dan kemudian dikirim ke komputer secara serial dengan sistem antarmuka UART RS-232. III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di laboratorium instrumentasi dan elektronika jurusan fisika FMIPA Universitas Sebelas Maret dan di Sub Laboratorium Fisika Laboratorium Pusat Universitas Sebelas Maret pada bulan Agustus 26 sampai dengan bulan Maret 27. 3

4 3.4. Tahapan Penelitian Tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini dijelaskan dalam diagram alir dibawah ini: Pengujian Sensor Magnet UGN353U Pembuatan ADC Pengujian ADC Pengujian PC LINK SERIAL PPI Pembuatan Software Input Data Pada Komputer Pengujian Input Data Pada Komputer Pengujian Input Data UGN353U Pada Komputer Pembahasan G) minimal setengah dari tegangan suplay, dan besar tegangan output null yang terukur pada penelitian ini adalah 2,6 V, dengan tengan suplay (Vcc) pada sensor sebesar 5 V. Saat sensor UGN353U diberi medan magnet pada bagian mukanya, tegangan output sensor mengalami kenaikan melebihi tegangan output nullnya hingga mendekati tegangan Vcc, dan batas maksimal kenaikan tegangan output sensor UGN353U dalam penelitian ini sebesar 3,92 V. Hal ini disebabkan karena nilai tegangan output akan selalu lebih kecil dibandingkan dari tengangan suplay (Vcc) pada sensor tersebut. Dari penelitian ini dapat diketahui bahwa sensor UGN353U memiliki sensitivitas sebesar 1,96 mv/g. Koefisien korelasi dari pengujian UGN353U yaitu,888 mendekati nilai 1 yang berarti pola perubahan yang terbaca adalah linier. Linieritas diperlukan agar didapatkan nilai perbandingan yang tetap antara input dan output yang terukur di setiap pengukuran Pengujian Rangkaian ADC84 Pengujian rangkaian ADC84 dilakukan dengan metode free running, dengan cara ini ADC akan dapat bekerja sendiri tanpa membutuhkan clok dari luar, serta tidak perlu melakukan pengkontrolan melalui sofware. Adapun hasil pengujiannya ditunjukkan pada gambar 4.2. Kesimpulan Gambar 3.2. Tahapan penelitian Pengujian ADC84 y = 25,527x -,2 R 2 = 1 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Pengujian Pengujian Sensor Magnetik Pada penelitian ini digunakan sensor UGN353U, dengan output berupa tegangan. Pengujian ini dilakukan dengan membadingkan tegangan output dari sensor dan besar medan magnet sumber yang terbaca pada teslameter. V output (volt) 4,5 4, 3,5 3, 2,5 2, 1,5 1,,5,,24 y =,196x + 2,549 R 2 = 1,48,71,95 1,2 Pengujian UGN353U 1,4 1,7 1,9 2,1 2,4 2,6 2,9 3,1 Medan Magnet (mt) Gambar 4.1. Grafik hasil pengujian UGN353U Sensor UGN353U memiliki tegangan output null (pada saat tidak ada medan magnet B = Digital ,5 1, 1,5 2, 2,5 3, 3,5 4, 4,5 5, Vi (volt) Gambar 4.2. Grafik hasil pengujian ADC84 Pada saat pengujian, input diberikan dari mulai,5 V dengan tingkat kenaikan,5 V, dan batas maksimal input yang diberikan adalah 5 V. Hal ini karena ADC84 mempunyai range tegangan input mulai V sampai 5 V, dan tegangan Vcc 5 V sehingga ADC ini hanya mampu mengkonversi maksimal tegangan input sebesar 5V. Output ADC ini tunjukkan dengan tampilan nyala LED. Hubungan antara tegangan input dengan nilai digital pada grafik digunakan untuk menentukan persamaan grafik dan menentukan linieritasnya. Dalam penelitian ini diperoleh persamaan y = 25,527x,2 dan R 2 = 1. Dari perhitungan dan percobaan didapatkan nilai yang sama, sehingga ADC ini dapat dipakai 4

5 Pengujian Mikrokontroler AT89S52 Pengujian mikrokontroler ini dilakukan dengan kontrol software, yaitu dengan menjalan file SERPPI.EXE yang mempunyai input nyala LED secara bergantian. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kinerja mikrokontroler AT89S52 pada SERIAL PPI, terutama port 1 yang nantinya digunakan sebagai port masukan maupun port keluaran. Selanjutnya pengujian dilakukan dengan pembacaan masukan yang diberikan pada port 1. Pada proses pembacaan ini kit SERIAL PPI di beri tegangan kerja 9 V dengan input masukan dikontrol dengan saklar. Sebelum data dikirim ke komputer, format data pararel pada port 1 diubah menjadi format data serial oleh mikrokontroler AT89S52 yang ada pada SERIAL PPI. Data yang sudah menjadi format data serial akan dikirim pin Tx (port 3.1) mikrokontroler AT89S52 kedalam komputer dengan mengkonversi logika digital menjadi menjadi logika RS-232 yang ada pada kit SERIAL PPI. Adapun hasil pengujian AT89S52 ditunjukkan pada tabel 4.1. Tabel 4.1. Pengujian AT89S52 Input Digital Pengujian Input Data Sensor Magnetik Pada Komputer Setelah semua tahapan pengujian selesai, maka dilakukan pengujian tahap akhir yaitu pembacaan input data dari sensor UGN353U pada komputer. Tujuan pengujian ini untuk mendapatkan magnetometer digital dengan berbasis komputer, dan datanya dapat disimpan dalam bentuk file TXT. Proses pembuatan software input data sensor pada komputer dilakukan dengan menentukan persamaan antara medan magnet yang terbaca pada teslameter, dengan output digital hasil pembacaan dari sensor UGN353U. Hal ini dilakukan agar hasil pembacaan medan magnet pada komputer mempunyai nilai yang sama atau mendekati hasil yang terbaca pada teslameter. B terbaca (mt) ,19,38,57,76 Hubungan B referensi dengan B terbaca y =,458x -,458 R 2 = 1,95 1,1 1,3 1,5 1,7 1,9 2,1 2,3 2,5 2,7 B refererensi (mt) 2,9 3, 3,2 Gambar 4.3. Grafik hubungan Medan magnet referensi dengan medan magnet terbaca. Pada gambar 4.3 mempunyai tingkat linieritas 1. Hal ini menunjukkan medan magnet yang terbaca pada komputer mempunyai nilai yang sama atau mendekati nilai medan magnet referensi dengan perbandingan nilai keduanya sebesar,458. Prosentase kesalahan dari pengujian ini ditentukan dengan cara mencari simpangan antara medan magnet terbaca dengan medan magnet referensi (Jones dan Chin, 1995). e Persen kesalahan = 1% dengan e = Y n X Y n 1,3 1,2 Persenkesalahan = 1% = 8% (kesalahan 1,3 maksimum) Dengan e = kesalahan mutlak, Y n = nilai yang diharapkan, X n = nilai yang terukur. Kesalahan tersebut terjadi karena adanya perbedaan antara medan magnet referensi (medan magnet yang terbaca pada teslameter) dengan medan magnet yang terbaca pada komputer. Hal tersebut dikarenakan adnya perbedaan waktu sinyal konversi input antara ADC dengan mikrokontroler. Dimana ADC menggunakan metode konversi free running yang membutuhkan waktu 1 µs untuk setiap kali konversi dari nilai input sensor hall-effect UGN353U, sedangkan waktu yang dibutuhkan SERIAL PPI adalah 25 ms untuk setiap transfer data ke serial port sehingga ada jeda yang relatif lama antara keduanya dan menyebabkan keterlambatan pembacaan pada komputer. V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Dari penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: Alat ukur medan magnet dapat dirancang dari PC sebagai salah satu perangkatnya, hasil pengukuran dapat ditampilkan pada monitor komputer dengan menggunakan software Delphi Borland 7 dan dapat n 5

6 disimpan dalam komputer sebagai data. Data output dari sensor Hall-Effect UGN353U bertipe analog dan diubah menjadi digital oleh ADC, kemudian dikirimkan ke mikrokontroler. Pada mikrokontroler terjadi perubahan format data pararel menjadi format data serial, dan data dikirim kekomputer secara serial dengan menggunakan antarmuka UART RS-232 yang dimiliki oleh SERIAL PPI. Pada penelitian ini dihasilkan alat ukur medan magnet berbasis PC yang dapat digunakan untuk pengukuran medan magnet dengan batas miniman pengukuran mt dan batas maksimal pengukuran yaitu 3,2 mt dengan tingkat kesalahan maksimum 8% Saran Pada pengembangan lebih lanjut dari penelitian ini dapat sarankan beberapa hal: 1. Pengembangan antarmuka melalui serial port sebagai perangkat kontrol, tidak hanya dapat digunakan sebagai input tetapi juga sebagai output. 2. Kisaran pembacaan medan magnet dapat diperluas lagi dengan menggunakan sensor magnet lain yang mempunyai kisaran pengukuran yang lebih tinggi. DAFTAR PUSTAKA Agfianto Eko Putro, 22, Teknik Antarmuka Komputer: Konsep dan Aplikasi, Edisi Pertama, Cetakan Pertama, Graha Ilmu, Yogyakarta. Agfianto Eko Putro, 22, Belajar Mikrokontroler AT89C51/52/55 (Teori dan Aplikasi), Edisi Pertama, Cetakan Pertama, Gava Media, Yogyakarta. Anonim1, 22, 353: Ratiometric Linear Hall- Effect Sensors, Data Sheet, Allegro MicroSystems.Inc, Massachusetts, Website: Anonim2, 25, AT89S52: 8-bit Microcontroller with 8K Bytes In-System Programmable flash, Atmel Corporation, U.S.A, Website: Anonim3,1995,ADC81/ADC82/ADC83/ADC 84/ADC85: 8-bit µp Compatible A/D Converters, National Semiconductor Corporation, U.S.A, Website: B Darmawan Djonoputro, 1984, Teori Ketidakpastian Meggunakan Satuan SI, Terbitan Kedua, Cetakan Pertama, Jurusan Fisika ITB, Bandung. Dwi Sutadi, 23, I/O Bus & Motherboard, Andi, Yogyakarta. Floyd, T.L, 1997, Digital Fundamentals, Sixth Edition, Prentice-Hall International.Inc, New Jersey. Giancoli, D.C, 1998, Fisika Jilid 2 (Terjemahan), Edisi Kelima, Erlangga, Jakarta. Hallliday. D dan Resnick.R,1993, Fisika Jilid 2 (Terjemahan), Edisi ketiga, Erlangga, Jakarta. Ibrahim, K.F, 21, Teknik Digital, Edisi Pertama, Cetakan Keempat, Andi, Yogyakarta. Muhammad Rifai, 23, Pengendalian Temperatur Melalui Port Parallel Pada Komputer Pribadi, Skripsi, Program Studi Fisika FMIPA UNS, Surakarta. Muhammad Sholeh Pranoto, 23, Pembuatan Alat Visualisasi Sinyal Listrik Menggunakan Komputer Pribadi dengan Program Delphi 5., Skripsi, Program Studi Fisika FMIPA UNS, Surakarta. Penganggit Sasmito, 2, Pengendalian Temperatur dengan Pulse Width Modulation (PWM) Melalui Local Area Network (LAN), Skripsi, Program Studi Fisika FMIPA UNS, Surakarta.. Tipler. P. A, 21, Fisika untuk sains dan teknik jilid 2 (terjemahan), edisi ketiga, Erlangga, Jakarta. Widodo Budiarto, S.Si., M.kom., 24, Interfacing Komputer dan Mikrokontroler, PT ElexMedia Komputindo Kelompok Gramedia, Jakarta. 6

7 7

PEMBUATAN ALAT UKUR KETEBALAN BAHAN SISTEM TAK SENTUH BERBASIS PERSONAL COMPUTER MENGGUNAKAN SENSOR GP2D12-IR

PEMBUATAN ALAT UKUR KETEBALAN BAHAN SISTEM TAK SENTUH BERBASIS PERSONAL COMPUTER MENGGUNAKAN SENSOR GP2D12-IR 200 Prosiding Pertemuan Ilmiah XXIV HFI Jateng & DIY, Semarang 10 April 2010 hal. 200-209 PEMBUATAN ALAT UKUR KETEBALAN BAHAN SISTEM TAK SENTUH BERBASIS PERSONAL COMPUTER MENGGUNAKAN SENSOR GP2D12-IR Mohtar

Lebih terperinci

PEMBUATAN ALAT UKUR JARAK BERBASIS PC MENGGUNAKAN SENSOR GP2D12 MELALUI SERIAL PORT. Dwi Riyadi M

PEMBUATAN ALAT UKUR JARAK BERBASIS PC MENGGUNAKAN SENSOR GP2D12 MELALUI SERIAL PORT. Dwi Riyadi M PEMBUATAN ALAT UKUR JARAK BERBASIS PC MENGGUNAKAN SENSOR GP2D12 MELALUI SERIAL PORT Dwi Riyadi M0203025 Jurusan Fisika. Fakultas MIPA. Universitas Sebelas Maret Abstrak Dalam penelitian ini telah dirancang

Lebih terperinci

ANALISA ADC 0804 dan DAC 0808 MENGGUNAKAN MODUL SISTEM AKUISISI DATA PADA PRAKTIKUM INSTRUMENTASI ELEKTRONIKA

ANALISA ADC 0804 dan DAC 0808 MENGGUNAKAN MODUL SISTEM AKUISISI DATA PADA PRAKTIKUM INSTRUMENTASI ELEKTRONIKA ANALISA ADC 0804 dan DAC 0808 MENGGUNAKAN MODUL SISTEM AKUISISI DATA PADA PRAKTIKUM INSTRUMENTASI ELEKTRONIKA Disusun oleh : Nama : Ferdian Cahyo Dwiputro dan Erma Triawati Ch, ST., MT NPM : 16409952 Jurusan

Lebih terperinci

Menampilkan nilai dari 8 kanal ADC ke Port Serial PC oleh Modul ST-51 dan AD-0809 V2.0

Menampilkan nilai dari 8 kanal ADC ke Port Serial PC oleh Modul ST-51 dan AD-0809 V2.0 Menampilkan nilai dari 8 kanal ADC ke Port Serial PC oleh Modul ST-51 dan AD-0809 V2.0 Seringkali dalam suatu system elektronik dibutuhkan komunikasi antara system tersebut dengan PC. Pada art ikel kali

Lebih terperinci

MICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535

MICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535 MICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535 Dwisnanto Putro, S.T., M.Eng. MIKROKONTROLER AVR Jenis Mikrokontroler AVR dan spesifikasinya Flash adalah suatu jenis Read Only Memory yang biasanya diisi dengan program

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ALAT UKUR KECEPATAN PUTAR MOTOR DENGAN MIKROKONTROLER AT89S51 DAN ANTARMUKA SERIAL KOMPUTER TUGAS AKHIR

RANCANG BANGUN ALAT UKUR KECEPATAN PUTAR MOTOR DENGAN MIKROKONTROLER AT89S51 DAN ANTARMUKA SERIAL KOMPUTER TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT UKUR KECEPATAN PUTAR MOTOR DENGAN MIKROKONTROLER AT89S51 DAN ANTARMUKA SERIAL KOMPUTER TUGAS AKHIR Diajukan guna melengkapi persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan tingkat diploma

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. DESKRIPSI KERJA SISTEM Gambar 3.1. Blok diagram sistem Satelit-satelit GPS akan mengirimkan sinyal-sinyal secara kontinyu setiap detiknya. GPS receiver akan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Pustaka 1. Perancangan Telemetri Suhu dengan Modulasi Digital FSK-FM (Sukiswo,2005) Penelitian ini menjelaskan perancangan telemetri suhu dengan modulasi FSK-FM. Teknik

Lebih terperinci

PENGATUR KADAR ALKOHOL DALAM LARUTAN

PENGATUR KADAR ALKOHOL DALAM LARUTAN Jurnal Teknik Komputer Unikom Komputika Volume 2, No.1-2013 PENGATUR KADAR ALKOHOL DALAM LARUTAN Syahrul 1), Sri Nurhayati 2), Giri Rakasiwi 3) 1,2,3) Jurusan Teknik Komputer, Fakultas Teknik dan Ilmu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen (uji coba). Tujuan dari penelitian ini yaitu membuat suatu alat yang dapat mengontrol piranti rumah tangga yang ada pada

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI TELMETRI SUHU BERBASIS ARDUINO UNO

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI TELMETRI SUHU BERBASIS ARDUINO UNO PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI TELMETRI SUHU BERBASIS ARDUINO UNO Emil Salim (1), Kasmir Tanjung (2) Konsentrasi Teknik Komputer, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara (USU)

Lebih terperinci

Jurnal Teknologi Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN: Sistem Logger Suhu dengan Menggunakan Komunikasi Gelombang Radio

Jurnal Teknologi Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN: Sistem Logger Suhu dengan Menggunakan Komunikasi Gelombang Radio Sistem Logger Suhu dengan Menggunakan Komunikasi Gelombang Radio Setiyo Budiyanto Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Mercu Buana JL. Raya Meruya Selatan, Kembangan, Jakarta, 11650 Telepon:

Lebih terperinci

BAB III RANCANG BANGUN SISTEM KARAKTERISASI LED. Rancangan sistem karakterisasi LED diperlihatkan pada blok diagram Gambar

BAB III RANCANG BANGUN SISTEM KARAKTERISASI LED. Rancangan sistem karakterisasi LED diperlihatkan pada blok diagram Gambar BAB III RANCANG BANGUN SISTEM KARAKTERISASI LED 3.1. Rancang Bangun Perangkat Keras Rancangan sistem karakterisasi LED diperlihatkan pada blok diagram Gambar 3.1. Sistem ini terdiri dari komputer, antarmuka

Lebih terperinci

ROBOT ULAR PENDETEKSI LOGAM BERBASIS MIKROKONTROLER

ROBOT ULAR PENDETEKSI LOGAM BERBASIS MIKROKONTROLER ROBOT ULAR PENDETEKSI LOGAM BERBASIS MIKROKONTROLER Jefta Gani Hosea 1), Chairisni Lubis 2), Prawito Prajitno 3) 1) Sistem Komputer, FTI Universitas Tarumanagara email : Jefta.Hosea@gmail.com 2) Sistem

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Bab ini akan membahas tentang perancangan sistem deteksi keberhasilan software QuickMark untuk mendeteksi QRCode pada objek yang bergerak di conveyor. Garis besar pengukuran

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK SISTEM. Dari diagram sistem dapat diuraikan metode kerja sistem secara global.

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK SISTEM. Dari diagram sistem dapat diuraikan metode kerja sistem secara global. BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras 3.1.1 Blok Diagram Dari diagram sistem dapat diuraikan metode kerja sistem secara global. Gambar

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Mikrokontroler ATMEGA Telepon Selular User. Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem

BAB III PERANCANGAN. Mikrokontroler ATMEGA Telepon Selular User. Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem BAB III PERANCANGAN 3.1 Prnsip Kerja Sistem Sistem yang akan dibangun, secara garis besar terdiri dari sub-sub sistem yang dikelompokan ke dalam blok-blok seperti terlihat pada blok diagram pada gambar

Lebih terperinci

INSTRUMENTASI INDUSTRI (NEKA421)

INSTRUMENTASI INDUSTRI (NEKA421) INSTRUMENTASI INDUSTRI (NEKA421) JOBSHEET 13 (ADC 2 Bit) I. TUJUAN 1. Mahasiswa dapat mengetahui prinsip kerja dan karakteristik rangkaian ADC 2 Bit. 2. Mahasiswa dapat merancang rangkaian ADC 2 Bit dengan

Lebih terperinci

SISTEM MONITORING SUHUINKUBATOR DAN BERAT BADAN PADA BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) DI DALAM INKUBATOR BERBASIS PERSONAL COMPUTER(PC)

SISTEM MONITORING SUHUINKUBATOR DAN BERAT BADAN PADA BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) DI DALAM INKUBATOR BERBASIS PERSONAL COMPUTER(PC) SISTEM MONITORING SUHUINKUBATOR DAN BERAT BADAN PADA BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) DI DALAM INKUBATOR BERBASIS PERSONAL COMPUTER(PC) Dida Permadani Septiningrum,Samsul Hidayatdan Heriyanto Jurusan Fisika

Lebih terperinci

BAB III MIKROKONTROLER

BAB III MIKROKONTROLER BAB III MIKROKONTROLER Mikrokontroler merupakan sebuah sistem yang seluruh atau sebagian besar elemennya dikemas dalam satu chip IC, sehingga sering disebut single chip microcomputer. Mikrokontroler merupakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS RANGKAIAN ELEKTRONIK

BAB IV ANALISIS RANGKAIAN ELEKTRONIK BAB IV ANALISIS RANGKAIAN ELEKTRONIK 4.1 Rangkaian Pengontrol Bagian pengontrol sistem kontrol daya listrik, menggunakan mikrokontroler PIC18F4520 seperti yang ditunjukkan pada Gambar 30. Dengan osilator

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei 2012. Adapun tempat pelaksanaan penelitian ini adalah di Laboratorium Elektronika Dasar

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan April 2015 sampai dengan Mei 2015,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan April 2015 sampai dengan Mei 2015, III. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan April 2015 sampai dengan Mei 2015, pembuatan alat dan pengambilan data dilaksanakan di Laboratorium

Lebih terperinci

DT-I/O. I/O Application Notes AN164 Komunikasi Jarak Jauh antara 2 PC dengan RS-485. Application Note AN164

DT-I/O. I/O Application Notes AN164 Komunikasi Jarak Jauh antara 2 PC dengan RS-485. Application Note AN164 DT-I/O DT-I/O I/O Application Notes AN164 Komunikasi Jarak Jauh antara 2 PC dengan RS-485 Oleh: Tim IE Komunikasi dengan RS-485 merupakan salah satu solusi yang dapat digunakan untuk pengiriman data jarak

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI Arduino Mega 2560

BAB II DASAR TEORI Arduino Mega 2560 BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan dijelaskan teori-teori penunjang yang diperlukan dalam merancang dan merealisasikan skripsi ini. Bab ini dimulai dari pengenalan singkat dari komponen elektronik utama

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Agustus

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Agustus III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Agustus 2009, dilakukan di Laboratorium Konversi Energi Elektrik dan Laboratorium Sistem

Lebih terperinci

BAB III SISTEM PENGUKURAN ARUS & TEGANGAN AC PADA WATTMETER DIGITAL

BAB III SISTEM PENGUKURAN ARUS & TEGANGAN AC PADA WATTMETER DIGITAL 34 BAB III SISTEM PENGUKURAN ARUS & TEGANGAN AC PADA WATTMETER DIGITAL Pada bab ini akan dijelaskan mengenai rancangan desain dan cara-cara kerja dari perangkat keras atau dalam hal ini adalah wattmeter

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas mengenai teori-teori dasar yang digunakan untuk pembuatan pintu gerbang otomatis berbasis Arduino yang dapat dikontrol melalui komunikasi Transifer dan Receiver

Lebih terperinci

Rancang Bangun Alat Pengukur Tingkat Keolengan Benda Secara Digital

Rancang Bangun Alat Pengukur Tingkat Keolengan Benda Secara Digital Herny Februariyanti Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Stikubank Semarang email : herny@unisbank.ac.id Abstrak : Pemanfaatkan komputer sebagai pendukung alat ukur, akan memberikan kemudahan dalam

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknik Kendali Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Lampung yang dilaksanakan mulai dari bulan

Lebih terperinci

Sistem Tertanam. Pengantar Atmega328 dan Arduino Uno. Dennis Christie - Universitas Gunadarma

Sistem Tertanam. Pengantar Atmega328 dan Arduino Uno. Dennis Christie - Universitas Gunadarma Sistem Tertanam Pengantar Atmega328 dan Arduino Uno 1 Arsitektur Atmega328 Prosesor atau mikroprosesor adalah suatu perangkat digital berupa Chip atau IC (Integrated Circuit) yang digunakan untuk memproses

Lebih terperinci

Sistem Pengendalian Suhu Menggunakan AT89S51 dengan Tampilan di PC

Sistem Pengendalian Suhu Menggunakan AT89S51 dengan Tampilan di PC Sistem Pengendalian Suhu Menggunakan AT89S51 dengan Tampilan di PC Irwan 1, Bambang Sutopo 2 1 Mahasiswa S-1 Jurusan Teknik Elektro UGM 2 Dosen Pembimbing, Staf Pengajar di Jurusan Teknik Elektro UGM ABSTRACT

Lebih terperinci

DETEKTOR JUMLAH BARANG DI MINIMARKET MENGGUNAKAN SENSOR INFRARED DAN PPI 8255 SEBAGAI INTERFACE

DETEKTOR JUMLAH BARANG DI MINIMARKET MENGGUNAKAN SENSOR INFRARED DAN PPI 8255 SEBAGAI INTERFACE DETEKTOR JUMLAH BARANG DI MINIMARKET MENGGUNAKAN SENSOR INFRARED DAN PPI 8255 SEBAGAI INTERFACE Oleh : Ovi Nova Astria (04105001) Pembimbing : Didik Tristanto, S.Kom., M.Kom. PROGRAM STUDI SISTEM KOMPUTER

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini membahas perencanaan dan pembuatan dari alat yang akan dibuat yaitu Perencanaan dan Pembuatan Pengendali Suhu Ruangan Berdasarkan Jumlah Orang ini memiliki 4 tahapan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input untuk

BAB III PERANCANGAN SISTEM. untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input untuk BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Dasar Perancangan Sistem Perangkat keras yang akan dibangun adalah suatu aplikasi mikrokontroler untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN PENGUKUR MASSA MENGGUNAKAN LOADCELL BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51

TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN PENGUKUR MASSA MENGGUNAKAN LOADCELL BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN PENGUKUR MASSA MENGGUNAKAN LOADCELL BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 diajukan sebagai syarat untuk memperolah gelar Ahli Madya pada Program Studi Diploma III Instrumentasi dan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN MANOMETER DIGITAL BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8. Dedi Supriadi D

RANCANG BANGUN MANOMETER DIGITAL BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8. Dedi Supriadi D RANCANG BANGUN MANOMETER DIGITAL BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8 Dedi Supriadi D02109009 Program Studi Teknik Elektro Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura Pontianak Abstrak -

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penjelasan mengenai sistem instrumen alat ukur kelembaban, dapat dilihat dalam bentuk Blok diagram berikut: Power Supply 5Vdc Sensor Kelembaban HCZ-H6 Non Inverting Amplifier

Lebih terperinci

KARYA TULIS ILMIAH MENGUKLUR TEMPERATUR OTOMATIS MENGGUNAKAN TERMOKOPEL BERBASIS MIKROKONTROLER

KARYA TULIS ILMIAH MENGUKLUR TEMPERATUR OTOMATIS MENGGUNAKAN TERMOKOPEL BERBASIS MIKROKONTROLER KARYA TULIS ILMIAH MENGUKLUR TEMPERATUR OTOMATIS MENGGUNAKAN TERMOKOPEL BERBASIS MIKROKONTROLER Nyoman Wendri, S.Si., M.Si I Wayan Supardi, S.Si., M.Si JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

PEMODELAN PEMANTAU PERSEDIAAN BARANG DAN PEMESANAN BARANG BERBASIS JARINGAN KOMPUTER

PEMODELAN PEMANTAU PERSEDIAAN BARANG DAN PEMESANAN BARANG BERBASIS JARINGAN KOMPUTER TESLA Vol. 9 No. 2, 51 58 (Oktober 2007) Jurnal Teknik Elektro PEMODELAN PEMANTAU PERSEDIAAN BARANG DAN PEMESANAN BARANG BERBASIS JARINGAN KOMPUTER Djoko Hari Nudroho 1), Harlianto T. 1) dan Fredy 2) Abstract

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang dilakukan pada tugas akhir ini adalah dengan metode eksperimen murni. Pada penelitian ini dilakukan perancangan alat ukur untuk mengukur

Lebih terperinci

Aplikasi Mikrokontroler sebagai Pemroses Depan Pengambilan Data pada Sensor Jamak Berbasis Komputer

Aplikasi Mikrokontroler sebagai Pemroses Depan Pengambilan Data pada Sensor Jamak Berbasis Komputer Aplikasi Mikrokontroler sebagai Pemroses Depan Pengambilan Data pada Sensor Jamak Berbasis Komputer Wydyanto Dosen Universitas Binadarma, Palembang Email : widiwidyanto@yahoo.com ABSTRAK Telah dibuat sistem

Lebih terperinci

KUIS Matakuliah Mikrokontroler Dosen Pengampu: I Nyoman Kusuma Wardana, M.Sc.

KUIS Matakuliah Mikrokontroler Dosen Pengampu: I Nyoman Kusuma Wardana, M.Sc. Studi Kasus Suatu sistem mekanikal-elektrikal yang merupakan bagian dari suatu sistem robotika yang terkendali mikrokontoler digambarkan sebagai berikut: Sistem robotika tersebut terdiri dari gabungan

Lebih terperinci

ADC ( Analog To Digital Converter Converter konversi analog ke digital ADC (Analog To Digital Convertion) Analog To Digital Converter (ADC)

ADC ( Analog To Digital Converter Converter konversi analog ke digital ADC (Analog To Digital Convertion) Analog To Digital Converter (ADC) ADC (Analog To Digital Converter) adalah perangkat elektronika yang berfungsi untuk mengubah sinyal analog (sinyal kontinyu) menjadi sinyal digital. Perangkat ADC (Analog To Digital Convertion) dapat berbentuk

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PENGUJIAN. Berikut ini adalah diagram blok rangkaian secara keseluruhan dari sistem alat ukur curah hujan yang dirancang.

BAB IV ANALISIS DAN PENGUJIAN. Berikut ini adalah diagram blok rangkaian secara keseluruhan dari sistem alat ukur curah hujan yang dirancang. BAB IV ANALISIS DAN PENGUJIAN Pada bab ini akan dibahas tentang skema rangkaian dari sistem alat ukur tingkat curah hujan secara keseluruhan, analisis perangkat keras, pengolahan data di software dan analisis

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT PENDETEKSI KERUSAKAN KABEL

BAB III PERANCANGAN ALAT PENDETEKSI KERUSAKAN KABEL BAB III PERANCANGAN ALAT PENDETEKSI KERUSAKAN KABEL. Diagram Blok Diagram blok merupakan gambaran dasar membahas tentang perancangan dan pembuatan alat pendeteksi kerusakan kabel, dari rangkaian sistem

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai BAB II DASAR TEORI 2.1 Arduino Uno R3 Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai

Lebih terperinci

Sistem Minimum Mikrokontroler. TTH2D3 Mikroprosesor

Sistem Minimum Mikrokontroler. TTH2D3 Mikroprosesor Sistem Minimum Mikrokontroler TTH2D3 Mikroprosesor MIKROKONTROLER AVR Mikrokontroler AVR merupakan salah satu jenis arsitektur mikrokontroler yang menjadi andalan Atmel. Arsitektur ini dirancang memiliki

Lebih terperinci

MICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535

MICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535 MICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535 Dwisnanto Putro, S.T., M.Eng. MIKROKONTROLER AVR Mikrokontroler AVR merupakan salah satu jenis arsitektur mikrokontroler yang menjadi andalan Atmel. Arsitektur ini dirancang

Lebih terperinci

BAB III STUDI KOMPONEN. tugas akhir ini, termasuk fungsi beserta alasan dalam pemilihan komponen. 2. Sudah memiliki Kecepatan kerja yang cepat

BAB III STUDI KOMPONEN. tugas akhir ini, termasuk fungsi beserta alasan dalam pemilihan komponen. 2. Sudah memiliki Kecepatan kerja yang cepat BAB III STUDI KOMPONEN Bab ini menjelaskan mengenai komponen apa saja yang digunakan dalam tugas akhir ini, termasuk fungsi beserta alasan dalam pemilihan komponen. 3.1 Mikrokontroler Perancangan sistem

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PENGAMAN MOTOR INDUKSI 3 FASA TERHADAP UNBALANCE VOLTAGE DAN OVERLOAD DENGAN SISTEM MONITORING

RANCANG BANGUN PENGAMAN MOTOR INDUKSI 3 FASA TERHADAP UNBALANCE VOLTAGE DAN OVERLOAD DENGAN SISTEM MONITORING RANCANG BANGUN PENGAMAN MOTOR INDUKSI 3 FASA TERHADAP UNBALANCE VOLTAGE DAN OVERLOAD DENGAN SISTEM MONITORING I.P. Sudiarta 1, I.W.Arta Wijaya 2, I.G.A.P. Raka Agung 3 1,2,3 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan secara umum perancangan sistem pengingat pada kartu antrian dengan memanfaatkan gelombang radio, yang terdiri dari beberapa bagian yaitu blok diagram

Lebih terperinci

1 Pendahuluan Spesifikasi Sistem yang Dianjurkan... 3

1 Pendahuluan Spesifikasi Sistem yang Dianjurkan... 3 USB Smart I/O Trademarks & Copyright I 2 C is a Registered Trademark of Philips Semiconductors. AT, IBM, and are trademarks of International Business Machines Corporation. Pentium is a registered trademark

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan sistem keamanan pada kendaraan roda dua menggunakan sidik jari berbasis mikrokontroler ini terdapat beberapa masalah yang harus

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. bertempat di Laboratorium Elektronika Jurusan Teknik Elektro Universitas

III. METODOLOGI PENELITIAN. bertempat di Laboratorium Elektronika Jurusan Teknik Elektro Universitas III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan dari bulan Maret 2013, bertempat di Laboratorium Elektronika Jurusan Teknik Elektro Universitas Lampung.

Lebih terperinci

PERANGKAT LUNAK SISTEM PEMOTONG KERTAS BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 DENGAN BORLAND DELPHI 7

PERANGKAT LUNAK SISTEM PEMOTONG KERTAS BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 DENGAN BORLAND DELPHI 7 PERANGKAT LUNAK SISTEM PEMOTONG KERTAS BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 DENGAN BORLAND DELPHI 7 TUGAS AKHIR Untuk memenuhi persyaratan men yelesaikan pendidikan Diploma III Disusun oleh : Syifauddin Ahmad

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan sistem alarm kebakaran menggunakan Arduino Uno dengan mikrokontroller ATmega 328. yang meliputi perancangan perangkat keras (hardware)

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. software arduino memiliki bahasa pemrograman C.

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. software arduino memiliki bahasa pemrograman C. BAB II DASAR TEORI 2.1 ARDUINO Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai bidang.

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM PENGUKURAN ARUS BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535

RANCANG BANGUN SISTEM PENGUKURAN ARUS BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535 RANCANG BANGUN SISTEM PENGUKURAN ARUS BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535 Yanuar Rohman, Anang Budikarso, Haryadi Amran D. Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Jurusan Teknik Telekomunikasi Laboratorium

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada Bab III ini akan diuraikan mengenai perancangan perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan untuk membangun sistem keamanan rumah nirkabel berbasis mikrokontroler

Lebih terperinci

PC-Link Application Note

PC-Link Application Note PC-Link Application Note AN129 Menghubungkan Analog I/O ke Komputer Melalui Serial PPI Oleh: Tim IE Sebuah contoh lagi mengenai penggunaan modul PC-Link Serial PPI dengan menggunakan bahasa pemrograman

Lebih terperinci

Wireless Gamepad Interface

Wireless Gamepad Interface Smart Peripheral Controller Wireless Gamepad Interface Trademarks & Copyright PlayStation and DUALSHOCK are registered trademarks of Sony Computer Entertainment Inc. AT, IBM, and PC are trademarks of International

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan dari perangkat keras, serta perangkat lunak dari alat akuisisi data termokopel 8 kanal. 3.1. Gambaran Sistem Alat yang direalisasikan

Lebih terperinci

PERANCANGAN MINIATUR TRAFFIC LIGHT DENGAN MEMPERGUNAKAN PENGENDALI PORT PARALEL

PERANCANGAN MINIATUR TRAFFIC LIGHT DENGAN MEMPERGUNAKAN PENGENDALI PORT PARALEL PERANCANGAN MINIATUR TRAFFIC LIGHT DENGAN MEMPERGUNAKAN PENGENDALI PORT PARALEL Eka Wahyudi 1, Desi Permanasari 2 1,2 Program Studi Diploma III Teknik Telekomunikasi, Purwokerto 1 ekawahyudi@akatelsp.ac.id

Lebih terperinci

BAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN

BAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN BAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN Pada bab ini akan dijelaskan konsep dasar sistem keamanan rumah nirkabel berbasis mikrokontroler menggunakan modul Xbee Pro. Konsep dasar sistem ini terdiri dari gambaran

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras Pada bab ini menjelaskan perangkat keras yang digunakan dalam membuat tugas akhir ini. Perangkat keras yang digunakan terdiri dari modul Arduino

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Kecepatan

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Kecepatan BAB II DASAR TEORI Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan pada Bab I, tujuan skripsi ini adalah merancang sistem forensik digital pada kendaraan bermotor khususnya disini sepeda motor.

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA 4.1 Tujuan Tujuan dari pengujian alat pada tugas akhir ini adalah untuk mengetahui sejauh mana kinerja sistem yang telah dibuat dan untuk mengetahui penyebabpenyebab ketidaksempurnaan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Diagram Blok Sistem Secara Umum Perancangan sistem yang dilakukan dengan membuat diagram blok yang menjelaskan alur dari sistem yang dibuat pada perancangan dan pembuatan

Lebih terperinci

TERMOMETER 8 KANAL. Kata-kata kunci: LM35, ADC0808, mikrokontroler AT89S51.

TERMOMETER 8 KANAL. Kata-kata kunci: LM35, ADC0808, mikrokontroler AT89S51. TERMOMETER 8 KANAL Muhammad Andang Novianta Jurusan Teknik Elektro Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta Kampus ISTA Jl. Kalisahak No. 28 Kompleks Balapan Yogyakarta Telp 02-563029, Fax 02-5638,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI PLC (Programable Logic Control) adalah kontroler yang dapat diprogram. PLC didesian sebagai alat kontrol dengan banyak jalur input dan output. Pengontrolan dengan menggunakan PLC

Lebih terperinci

Materi-2 SENSOR DAN TRANSDUSER (2 SKS / TEORI) SEMESTER 106 TA 2016/2017

Materi-2 SENSOR DAN TRANSDUSER (2 SKS / TEORI) SEMESTER 106 TA 2016/2017 Materi-2 SENSOR DAN TRANSDUSER 52150802 (2 SKS / TEORI) SEMESTER 106 TA 2016/2017 KONSEP AKUISISI DATA DAN KONVERSI PENGERTIAN Akuisisi data adalah pengukuran sinyal elektrik dari transduser dan peralatan

Lebih terperinci

DAC - ADC Digital to Analog Converter Analog to Digital Converter

DAC - ADC Digital to Analog Converter Analog to Digital Converter DAC - ADC Digital to Analog Converter Analog to Digital Converter Missa Lamsani Hal 1 Konverter Alat bantu digital yang paling penting untuk teknologi kontrol proses adalah yang menerjemahkan informasi

Lebih terperinci

SISTEM OTOMATISASI PEMBERIAN MINUM PADA AYAM TERNAK

SISTEM OTOMATISASI PEMBERIAN MINUM PADA AYAM TERNAK SISTEM OTOMATISASI PEMBERIAN MINUM PADA AYAM TERNAK Fatsyahrina Fitriastuti Anselmus Ari Prasetyo Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Janabadra Yogyakarta Jalan Tentara Rakyat

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan dan implementasi jari animatronik berbasis mikrokontroler ini menggunakan beberapa metode rancang bangun yang pembuatannya terdapat

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN AMMETER DC TIPE NON-DESTRUCTIVE BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega8535 DENGAN SENSOR EFEK HALL ACS712

RANCANG BANGUN AMMETER DC TIPE NON-DESTRUCTIVE BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega8535 DENGAN SENSOR EFEK HALL ACS712 RANCANG BANGUN AMMETER DC TIPE NON-DESTRUCTIVE BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega8535 DENGAN SENSOR EFEK HALL ACS712 Dwi Cahyorini Wulandari, Wildian Jurusan Fisika FMIPA Universitas Andalas Kampus Unand,

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Permasalahan Dalam Perancangan dan Implementasi Pemotong Rumput Lapangan Sepakbola Otomatis dengan Sensor Garis dan Dinding ini, terdapat beberapa masalah

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Desember 2011 sampai dengan Maret

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Desember 2011 sampai dengan Maret 34 III. METODE PENELITIAN A. Tempat Dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Desember 2011 sampai dengan Maret 2012. Perancangan alat penelitian dilakukan di Laboratorium Fisika Dasar

Lebih terperinci

ANALOG TO DIGITAL CONVERTER

ANALOG TO DIGITAL CONVERTER PERCOBAAN 10 ANALOG TO DIGITAL CONVERTER 10.1. TUJUAN : Setelah melakukan percobaan ini mahasiswa diharapkan mampu Menjelaskan proses perubahan dari sistim analog ke digital Membuat rangkaian ADC dari

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Produk yang Sejenis 2.1.1 Produk Sejenis Alat ukur tekanan ban yang banyak ditemukan dipasaran dan paling banyak digunakan adalah manometer. Manometer adalah alat ukur tekanan

Lebih terperinci

Perancangan Alat Ukur Kecepatan dan Arah Angin

Perancangan Alat Ukur Kecepatan dan Arah Angin 30 Jurnal Rekayasa Elektrika Vol. 9, No. 1, April 2010 Perancangan Alat Ukur Kecepatan dan Arah Angin Ery Safrianti, Feranita dan Hendra Surya Jurusan Elektro Fakultas Teknik Universitas Riau Kampus Bina

Lebih terperinci

LAB PTE - 05 (PTEL626) JOBSHEET 8 (ADC-ANALOG TO DIGITAL CONVERTER)

LAB PTE - 05 (PTEL626) JOBSHEET 8 (ADC-ANALOG TO DIGITAL CONVERTER) LAB PTE - 05 (PTEL626) JOBSHEET 8 (ADC-ANALOG TO DIGITAL CONVERTER) A. TUJUAN 1. Mahasiswa dapat mengetahui prinsip kerja dan karakteristik rangkaian ADC 8 Bit. 2. Mahasiswa dapat merancang rangkaian ADC

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI 3.1 Perancangan Blok Diaram Metode untuk pelaksanaan Program dimulai dengan mempelajari sistem pendeteksi kebocoran gas pada rumah yang akan digunakan. Dari sini dikembangkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pada blok diagram tersebut antara lain adalah webcam, PC, microcontroller dan. Gambar 3.1 Blok Diagram

BAB III METODE PENELITIAN. pada blok diagram tersebut antara lain adalah webcam, PC, microcontroller dan. Gambar 3.1 Blok Diagram BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Penelitian Pengerjaan Tugas Akhir ini dapat terlihat jelas dari blok diagram yang tampak pada gambar 3.1. Blok diagram tersebut menggambarkan proses dari capture gambar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Setelah pembuatan modul maka perlu dilakukan pendataan melalui proses

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Setelah pembuatan modul maka perlu dilakukan pendataan melalui proses BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengujian Dan Pengukuran Setelah pembuatan modul maka perlu dilakukan pendataan melalui proses pengujian dan pengukuran. Tujuan dari pengujian dan pengukuran yaitu mengetahui

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan alat pendeteksi kadar alkohol pada buah-buahan untuk dikonsumsi ibu hamil menggunakan beberapa metode rancang bangun yang pembuatannya

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI MASALAH

BAB III DESKRIPSI MASALAH BAB III DESKRIPSI MASALAH 3.1 Perancangan Hardware Perancangan hardware ini meliputi keseluruhan perancangan, artinya dari masukan sampai keluaran dengan menghasilkan energi panas. Dibawah ini adalah diagram

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini membahas tentang perancangan sistem yang mencakup perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perangkat keras ini meliputi sensor

Lebih terperinci

AKUISISI DATA BERAT MELALUI KOMPUTER BERBASIS MIKROKONTROLER AT89C51

AKUISISI DATA BERAT MELALUI KOMPUTER BERBASIS MIKROKONTROLER AT89C51 AKUISISI DATA BERAT MELALUI KOMPUTER BERBASIS MIKROKONTROLER AT89C51 Budhi Pramono Sumardi Darjat Teknik Elektro UNDIP Teknik Elektro UNDIP Teknik Elektro UNDIP Jl. Prof.H.Sudarto Tembalang Jl. Prof.H.Sudarto

Lebih terperinci

Gambar 3. 1 Diagram blok system digital

Gambar 3. 1 Diagram blok system digital 3.1 Introduction Kebanyakan informasi yang ada di dunia nyata adalah besaran analog. Contohnya tegangan, arus listrik, massa, tekanan, suhu, intensitas cahaya dan lain sebagainya. Namun pada era masa kini

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. ACS712 dengan menggunakan Arduino Nano serta cara kerjanya.

BAB II LANDASAN TEORI. ACS712 dengan menggunakan Arduino Nano serta cara kerjanya. BAB II LANDASAN TEORI Di bab ini, akan dijelaskan komponen-komponen utama yang digunakan untuk merancang pembuatan suatu prototype kwh meter digital dengan menggunakan sensor ACS712 dengan menggunakan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN LAMPU SINYAL DAN PEMINDAH JALUR OTOMATIS PADA PERJALANAN KERETA API SATU SEPUR MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER AT89S51

RANCANG BANGUN LAMPU SINYAL DAN PEMINDAH JALUR OTOMATIS PADA PERJALANAN KERETA API SATU SEPUR MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER AT89S51 RANCANG BANGUN LAMPU SINYAL DAN PEMINDAH JALUR OTOMATIS PADA PERJALANAN KERETA API SATU SEPUR MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER AT89S51 ABDUL RIZAL NUGRAHA HARTONO SISWONO SETIYONO Jurusan Teknik Elektro, Fakultas

Lebih terperinci

SISTEM OTOMATISASI PEMBERIAN MINUM AYAM TERNAK BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52

SISTEM OTOMATISASI PEMBERIAN MINUM AYAM TERNAK BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52 SISTEM OTOMATISASI PEMBERIAN MINUM AYAM TERNAK BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52 Fatsyahrina Fitriastuti dan Anselmus Ari Prasetyo Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Janabadra Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan dan implementasi timbangan digital daging ayam beserta harga berbasis mikrokontroler ini terdapat beberapa masalah yang harus

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA No. LST/EKO/DEL 214/10 evisi : 02 Tgl : 10 Mei 2010 Hal 1 dari 10 1. Kompetensi Memahami cara kerja ADC (Analog to Digital Converter) dan DAC (Digital to Analog Converter) 2. Sub Kompetensi Memahami cara

Lebih terperinci

5. BAB II DASAR TEORI

5. BAB II DASAR TEORI 5. BAB II DASAR TEORI 2.1 Meter Air Alat meter air merupakan alat yang digunakan oleh pihak PDAM untuk mencatat total pemakaian debit air oleh konsumen dalam rentang waktu pencatatan angka yang tertera

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEMKENDALI PADA EXHAUST FAN MENGGUNAKAN SMS GATEWAY

BAB III PERANCANGAN SISTEMKENDALI PADA EXHAUST FAN MENGGUNAKAN SMS GATEWAY BAB III PERANCANGAN SISTEMKENDALI PADA EXHAUST FAN MENGGUNAKAN SMS GATEWAY 3.1 Perancangan Alat Dalam merealisasikan sebuah sistem elektronik diperlukan tahapan perencanaan yang baik dan matang. Tahapan-tahapan

Lebih terperinci

ALAT PENDETEKSI SAMBUNGAN KABEL UTP

ALAT PENDETEKSI SAMBUNGAN KABEL UTP ALAT PENDETEKSI SAMBUNGAN KABEL UTP Adi Mulyono 1, Yuli Christiyono, ST, MT 2, Adian Fatchur Rochim, ST, MT 3 Abstrak - Perkembangan teknologi terutama komputer saat ini sangat pesat. Komputer tidak hanya

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Perancangan sistem pada timbangan digital sebagai penentuan pengangkatan beban oleh lengan robot berbasiskan sensor tekanan (Strain Gauge) dibagi menjadi dua bagian yaitu perancangan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 54 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Dalam bab ini akan dibahas tentang pengujian berdasarkan perencanaan dari sistem yang dibuat. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kinerja dari sistem mulai dari blok-blok

Lebih terperinci