Bab 2 Metode Pendeteksian Planet Luar-surya
|
|
- Ivan Gunardi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Bab 2 Metode Pendeteksian Planet Luar-surya Mendeteksi sebuah planet di bintang lain sangat sulit. Cahaya bintang terlalu terang sehingga kalaupun terdapat planet di bintang tersebut, kontras cahaya antara keduanya terlampau besar, sehingga planet sangat sulit dilihat. Karena itu, untuk mencari planet di bintang lain, kita harus menggunakan teknik tersendiri. Ada beberapa cara untuk mendeteksi adanya planet luar surya, yang sebagian besar merupakan pendeteksian secara tidak langsung. Beberapa metode yang telah cukup lama dikembangkan adalah metode astrometri, metode kecepatan radial, metode transit fotometrik, dan metode mikrolensing gravitasi. Pengembangan teknik spektroskopi dengan resolusi sangat tinggi, membuat meningkatnya tingkat deteksi banyak planet luar surya baru. Perkembangan ini membuat para astronom dapat mendeteksi exoplanet secara tidak langsung dengan mengamati kecepatan radial pada pergerakan bintang induknya. Dewasa ini, dengan menggunakan teknik interferometri dan adaptive optics yang diterapkan pada teleskop-teleskop optik raksasa, misalnya VLT, para astronom mulai dapat mendeteksi planet-planet secara langsung. Metode timing atau pulsar timing, digunakan khusus pada pengamatan pulsar yang diduga memiliki planet. Karena sinyal pulsar sangat teliti, maka pengamatan ini mampu mendeteksi planet-planet seukuran Bumi. Selain itu, para astronom juga melakukan pengamatan pada cakram sirkumstellar, eclipsing binary, menentukan fase orbital bintangbintang, dan melakukan pengukuran polarimetri, dalam upaya untuk mendeteksi keberadaan planet-planet di bintang lain. Selain dari pengamatan landas-bumi, dewasa ini pengamatan dengan landas-layang juga sudah banyak direncanakan, misalnya program Darwin dan TPF. Satelit COROT 4
2 2.1. Astrometri 5 Gambar 2.1: Semua planet ekstra solar yang ditemukan oleh metode kecepatan radial (titik biru), transit (merah), dan mikrolensing (kuning) hingga 31 Agustus Ditunjukkan pula batas deteksi dari instrument space- dan ground-based yang mendatang (2004) yang melakukan pengamatan dengan cara transit fotometrik saat ini bahkan sudah berada dalam orbit, dan telah menenmukan beberapa planet baru. 2.1 Astrometri Metode Astrometri merupakan metode pencarian yang paling tua. Pada 1943 Kaj Strand yang bekerja di Observatorium Sproul di Swarthmore College mengumumkan bahwa pengukuran astrometrinya menunjukkan adanya planet yang mengorbit bintang 61 Cygni. Penemuan ini tidak dapat dibuktikan tapi tradisi pencarian planet dengan astrometri tetap digunakan. Astrometri terdiri atas pengukuran posisi bintang dan mengamati perubahan
3 2.1. Astrometri 6 posisinya terhadap waktu. Jika bintang tersebut memiliki planet, maka pengaruh gravitasi planet akan membuat bintang bergerak dalam orbit lingkaran atau elips di sekitar pusat massanya. Walaupun metode ini telah lama digunakan, namun sensitivitas yang dibutuhkan, baru dapat dicapai oleh teknologi masa kini. Sekarang ini, Teleskop Keck telah bisa melakukan pengukuran astrometri dengan akurasi 20 mikro arcsecond saat diarahkan pada bintang tunggal. Keuntungan dari metode astrometri ini adalah tidak bergantung pada posisi planet yang berada dalam satu garis pandang dari bumi dan juga dapat diaplikasikan pada bintang-bintang yang lebih banyak. Metode astrometri juga dapat memberikan data massa planet yang lebih akurat. Seperti juga spektroskopi, astrometri baik untuk mendeteksi planet dengan periode pendek. Tetapi astrometri juga bisa mendeteksi planet kecil yang jauh dari bintang utamanya. Di lain pihak, metode ini memerlukan tingkat akurasi dan sensitivitas dan sangat tinggi, sehingga umumnya sangat sulit dilakukan. Gambar 2.2: Fraksi dari bintang dalam katalog New Luyten Two Tenths (NLTT) yang ditemukan dalam sebuah pusat bujur sangkar. Fitur pada V 10 kemungkinan karena sulitnya melakukan pengukuran astrometri untuk bintang yang tersaturasi pada pelat (Salim & Gould, 2003).
4 2.1. Astrometri Kecepatan Radial Kecepatan radial adalah laju pergerakan bintang bergerak mendekat atau menjauhi bumi kita. Metode Kecepatan Radial seperti metode astrometri, juga melihat bahwa bintang dengan planet akan bergerak dalam orbitnya yang kecil karena pengaruh dari gravitasi planet. Tujuan dari metode ini untuk mengukur variasi kecepatan bintang mendekati atau menjauhi Bumi. Kecepatan radial dapat diturunkan dari perpindahan garis spectral bintang induk karena efek Doppler. Kecepatan radial menggunakan efek Doppler pada garis spektral untuk penentuan kecepatan sepanjang garis pengamatan. Jika efek dari planet cukup besar, melalui kombinasi massa dan radius orbitnya, maka pergerakan maju mundur dari bintang dapat dideteksi sebagai pergeseran biru dan merah yang kecil pada garis spektral bintang. Gambar 2.3: Pengukuran kecepatan radial pada bintang HD dalam sistem dua planet, seperti yang diamati dengan instrumen CORALIE di La Silla (ESO, 2001) Metode ini merupakan metode yang paling produktif yang digunakan dalam pencarian planet. Beberapa kelompok pengamat planet luar surya sekarang menggunakan metode
5 2.1. Astrometri 8 ini dengan presisi antara 3 sampai 10 m/s dalam pencarian planet luar surya. Kekurangan metode ini adalah karena pengukuran pergerakan hanya sepanjang garis pengamatan. Karena itu, metode ini hanya dapat mengukur batas atas massa planet. Terdapat 225 sistem planet, 261 planet dan 25 sistem planet ganda ditemukan dengan metode ini, sampai dengan Maret 2008 (Schneider, 2008) Transit Fotometri Metode selanjutnya adalah Metode Transit Fotometrik. Jika metode-metode sebelumnya menitik-beratkan pada massa, metode ini justru pada radius planet. Jika planet transit di depan bintang induknya, kecerlangan bintang akan menjadi sedikit lebih redup. Besarnya magnitudo bintang yang hilang ini bergantung dari besar radius planet yang transit di depannya. Sudah terdapat 36 sistem planet dan 36 planet telah ditemukan dengan metode transit fotometrik ini (Schneider, 2008). Keuntungan dari metode pencarian dengan transit fotometri ini adalah kita dapat menggunakan CCD dengan format besar pada teleskop yang cukup besar. Pencarian planet akan lebih efisien jika planet yang dideteksi memiliki periode 10 hari. Untuk planet yang transit, massa planet sebenarnya dapat diukur karena inklinasi orbit dapat diukur dari kurva cahaya. Kerapatan planet rata-rata juga dapat diukur oleh metode ini. Pencarian dengan transit dapat dilakukan untuk bintang apa pun. Dengan presisi spektroskopi yang cukup tinggi planet-planet dengan ukuran seperti bumi dapat dideteksi. Atmosfer planet juga dapat dideteksi jika bintang cukup terang. Dengan presisi fotometri yang tinggi satelit dan cincin yang mengitari planet dapat dideteksi. Kesulitannya, metode transit memerlukan presisi yang sangat tinggi sehingga menjadi tantangan yang cukup sulit untuk CCD yang digunakan. Metode ini juga hanya dapat dilakukan pada planet-planet yang sejajar dengan bumi dan cukup sulit menemukan posisi planet yang seperti itu. Selain itu juga pendeteksian dengan metode ini memiliki kesalahan deteksi yang tinggi. Deteksi transit memerlukan informasi tambahan yang biasanya didapat dari metode kecepatan radial Mikrolensing Gravitasi Selanjutnya adalah metode gravitational microlensing. Ini terjadi jika medan gravitasi bintang menjadi lensa dan membiaskan cahaya dari bintang di latar belakangnya. Efek ini terjadi hanya jika dua bintang benar-benar berada dalam satu garis. Jika di depan
6 2.1. Astrometri 9 Gambar 2.4: Model Kurva Cahaya dari transit planet yang melewati bintang CM Draconis (Deeg et al. 1998). bintang yang berada di depan terdapat sebuah planet, maka medan gravitasi planet dapat memberikan kontribusi yang dapat dideteksi melalui efek lensa. Pengamatan dengan metode ini memerlukan waktu yang cukup panjang, dengan ukuran hari atau bahkan minggu. Mikrolensing gravitasi paling sensitif pada planet-planet seperti Bumi sampai Jupiterdenganradiusorbitantara1 5AU. Metode ini sangat berguna untuk mencari planet yang berada di antara Bumi dan pusat galaksi karena pusat galaksi memiliki banyak bintang di latar belakang. Keberadaan bintik, terutama daerah aktif pada bintang atau planet dapat dideteksi secara efisien dengan mengamati perubahan pada garis spektral saat terjadinya mikrolensing dengan parameter impak yang kecil. Kerugian dari metode ini, adalah metode ini tidak dapat diulangi karena kemungkinan alignment belum tentu terjadi lagi. Planet yang dideteksi biasanya memiliki jarak beberapa kilo parsek, sehingga pengamatan lanjutan dengan metode lain biasanya dilakukan. Tetapi jika bintang-bintang di latar belakang dapat diamati dengan akurasi yang cukup maka metode ini dapat menunjukkan berapa banyaknya planet-planet yang menyerupai Bumi di galaksi kita. Dari data planet yang telah ditemukan, terdapat 6 planet telah dideteksi dengan metode mikrolensing (Schneider, 2008) Pencitraan Langsung Planet merupakan sumber cahaya yang sangat lemah dibandingkan dengan bintang dan biasanya cahaya dari planet hilang karena pengaruh bintang induknya. Jadi secara umum sangat sulit untuk mencari planet secara langsung. Tapi dalam beberapa kasus, teleskop sekarang ini, seperti teleskop Gemini, VLT dan Subaru, dapat mengambil citra langsung
7 2.1. Astrometri 10 Gambar 2.5: Panel kiri dan kanan menunjukkan kurva cahaya yang diamati pada events (108009) dan (101041) melalui program Massive Astrophysical Compact Objects (MA- CHO) (Rahvar & Nouri-Zonoz, 2008). dari planet. Dengan mendapatkan citra dari exoplanet akan membuat para astronom lebih mudah mempelajari detil dari objek dan menganalisa komposisi atmosfernya. Di masa yang akan datang, detil citra yang lebih baik akan membuat para pengamat lebih bisa melihat lebih baik planet-planet seukuran Bumi sampai Jupiter. Planet-planet dengan ukuran Jupiter dengan umur beberapa puluh juta tahun, lebih panas dan lebih terang daripada planet-planet yang lebih tua, sehingga akan lebih mungkin untuk dideteksi. Sudah terdapat 5 planet yang ditemukan dengan metode pencitraan langsung (Schneider, 2008). Tabel 2.1 dan Gambar 2.7 memberikan diagram jumlah planet berdasarkan cara pendeteksiannya antara tahun 2004 sampai dengan Kita lihat bahwa metode kecepatan radial memberikan kontribusi terbanyak sejauh ini. Metode pencitraan langsung diharapkan akan dapat memberikan penemuan yang lebih banyak di masa datang.
8 2.1. Astrometri 11 Gambar 2.6: Gambar planet yang ditemukan mengorbit bintang katai coklat 2M1207 yang ditemukan pada tahun 2005 (ESO). Gambar 2.7: Skema sebaran planet berdasarkan metode pendeteksiannya berdasarkan data tanggal 7 Maret 2008 (Schneider, 2008).
9 2.1. Astrometri 12 Tabel 2.1: Banyaknya planet yang ditemukan menurut metode pendeteksian pada tahun 2008 dan Metode Pendeteksian Banyak Planet (2008) Banyak Planet (2004) Kecepatan Radial 261 Planet ±110 Planet Transit 36 Planet 5Planet Pulsar Timing 5Planet - Mikrolensing Gravitasi 6Planet 1Planet Pencitraan Langsung 5Planet -
Bintang Ganda DND-2006
Bintang Ganda Bintang ganda (double stars) adalah dua buah bintang yang terikat satu sama lain oleh gaya tarik gravitasi antar kedua bintang tersebut. Apabila sistem bintang ini lebih dari dua, maka disebut
Lebih terperinci8 planet baru dalam tata surya Posted by Pinkyy - 05 May :25
8 planet baru dalam tata surya Posted by Pinkyy - 05 May 2009 12:25 PLANET BARU DELAPAN planet baru di tata surya kembali ditemukan, baru-baru ini. Penemunya, astronom asal Indonesia Johny Setiawan. Ia
Lebih terperinciDEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDRAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH UMUM
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDRAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH UMUM Tes Seleksi Olimpiade Astronomi Tingkat Provinsi 2004 Materi Uji : ASTRONOMI Waktu :
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Satu hal yang menarik ketika kita mengamati bintang-bintang dengan mata
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Satu hal yang menarik ketika kita mengamati bintang-bintang dengan mata telanjang adalah sebagian di antara mereka bukan bintang tunggal. Jika dilihat dengan jeli
Lebih terperinciSOAL SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA 2014 CALON TIM OLIMPIADE ASTRONOMI INDONESIA 2015
HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG SOAL SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA 2014 CALON TIM OLIMPIADE ASTRONOMI INDONESIA 2015 Bidang Astronomi Waktu : 150 menit KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Lebih terperinciSIFAT BINTANG. Astronomi. Ilmu paling tua. Zodiac of Denderah
PERTEMUAN KE 2 Ide Dasar: Matahari dan bintang-bintang menggunakan reaksi nuklir fusi untuk mengubah materi menjadi energi. Bintang padam Ketika bahan bakar nuklirnya habis. SIFAT BINTANG Astronomi Ilmu
Lebih terperinciIde Dasar: Matahari dan bintang-bintang menggunakan reaksi nuklir fusi untuk mengubah materi menjadi energi. Bintang padam Ketika bahan bakar
PERTEMUAN KE 2 Ide Dasar: Matahari dan bintang-bintang menggunakan reaksi nuklir fusi untuk mengubah materi menjadi energi. Bintang padam Ketika bahan bakar nuklirnya habis. SIFAT BINTANG Astronomi Ilmu
Lebih terperinciJAWABAN DAN PEMBAHASAN
JAWABAN DAN PEMBAHASAN 1. Dalam perjalanan menuju Bulan seorang astronot mengamati diameter Bulan yang besarnya 3.500 kilometer dalam cakupan sudut 6 0. Berapakah jarak Bulan saat itu? A. 23.392 km B.
Lebih terperinciSOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2016 TINGKAT PROVINSI
HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG SOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2016 TINGKAT PROVINSI BIDANG ASTRONOMI Waktu : 180 Menit KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL
Lebih terperinciSatuan Besaran dalam Astronomi. Dr. Chatief Kunjaya KK Astronomi ITB
Satuan Besaran dalam Astronomi Dr. Chatief Kunjaya KK Astronomi ITB Kompetensi Dasar X.3.1 Memahami hakikat fisika dan prinsipprinsip pengukuran (ketepatan, ketelitian dan aturan angka penting) X.4.1 Menyajikan
Lebih terperinciSOAL PILIHAN GANDA ASTRONOMI 2008/2009 Bobot nilai masing-masing soal : 1
SOAL PILIHAN GANDA ASTRONOMI 2008/2009 Bobot nilai masing-masing soal : 1 1. [SDW] Tata Surya adalah... A. susunan Matahari, Bumi, Bulan dan bintang B. planet-planet dan satelit-satelitnya C. kumpulan
Lebih terperinciKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Hak Cipta Dilindungi Undang-undang SOLUSI SOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 014 TINGKAT PROVINSI ASTRONOMI Waktu : 180 menit KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL
Lebih terperinciPlanet-planet dalam sistem tatasurya kita
Cari planet yuuuk Film-film fiksi ilmiah sering menampilkan impian terpendam akan adanya dunia lain di jagad raya ini. Sejauh mana kebenaran film-film tersebut? Apakah memang ada bumi lain di sistem tatasurya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bawah interaksi gravitasi bersama dan berasal dari suatu awan gas yang sama
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Gugus bintang (stellar cluster) adalah suatu kelompok bintang yang berada di bawah interaksi gravitasi bersama dan berasal dari suatu awan gas yang sama yang menjadi
Lebih terperinciθ = 1.22 λ D...1 point θ = 2R d...2 point θ Bulan θ mata = 33.7 θ Jupiter = 1.7
Soal & Kunci Jawaban 1. [HLM] Diketahui diameter pupil mata adalah 5 mm. Dengan menggunakan kriteria Rayleigh, (a) hitunglah limit resolusi sudut mata manusia pada panjang gelombang 550 nm, (b) hitunglah
Lebih terperinci3. MEKANIKA BENDA LANGIT
3. MEKANIKA BENDA LANGIT 3.1. ELIPS Sebelum belajar Mekanika Benda Langit lebih lanjut, terlebih dahulu perlu diketahui salah satu bentuk irisan kerucut yaitu tentang elips. Gambar 3.1. Geometri Elips
Lebih terperinciSOAL SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA 2014 CALON TIM OLIMPIADE ASTRONOMI INDONESIA 2015
HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG SOAL SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA 2014 CALON TIM OLIMPIADE ASTRONOMI INDONESIA 2015 Bidang Astronomi Waktu : 150 menit KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Lebih terperinciKEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS
Dapatkan soal-soal lainnya di http://forum.pelatihan-osn.com KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS Tes Seleksi Olimpiade Astronomi
Lebih terperinciindahbersamakimia.blogspot.com Soal Olimpiade Astronomi Tingkat Provinsi 2011, Waktu : 150 menit
Soal Olimpiade Astronomi Tingkat Provinsi 2011, Waktu : 150 menit Pilihan Berganda, 20 Soal 1. Jika jarak rata-rata planet Mars adalah 1,52 SA dari Matahari, maka periode orbit planet Mars mengelilingi
Lebih terperinciBab 3. Statistik Planet Luar-surya. 3.1 Planet Super-bumi
Bab 3 Statistik Planet Luar-surya Sejak penemuan planet pada bintang 51 Peg secara definitif oleh Mayor dan Queloz (1995), jumlah planet yang ditemukan melalui berbagai metode deteksi meningkat dengan
Lebih terperinciKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SOAL OLIMPIADE SAINS NASIONAL ASTRONOMI Ronde : Teori Waktu : 240 menit KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS TAHUN 2014
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Sains Antariksa Homepage: http//www.lapan.go.id
Prosiding Seminar Nasional Sains Antariksa Homepage: http//www.lapan.go.id MODEL BINTANG GANDA GERHANA ES LIBRAE DARI PENGAMATAN FOTOMETRI CCD (ES LIBRAE ECLIPSING BINARY MODEL FROM CCD PHOTOMETRIC OBSERVATION)
Lebih terperinciSOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2014 TINGKAT PROVINSI
HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG SOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2014 TINGKAT PROVINSI BIDANG ASTRONOMI Waktu : 210 Menit KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL
Lebih terperinciKEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DITJEN MANAJEMEN PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SMA Tes Seleksi Olimpiade Astronomi Tingkat Provinsi 2012 Waktu 180 menit Nama Provinsi Tanggal Lahir.........
Lebih terperinciPERINGATAN. Singapura, 5 April David Orlando Kurniawan SOLUSI SOAL SELEKSI OLIMPIADE SAINS KABUPATEN/KOTA BIDANG ASTRONOMI 2014
PERINGATAN Solusi ini bukanlah solusi resmi dari pihak panitia, solusi ini hanyalah solusi versi saya pribadi. Jawaban sudah saya cocokkan dengan kunci yang saya dapat, namun solusi saya bisa jadi kurang
Lebih terperinciSELEKSI TINGKAT PROVINSI CALON PESERTA INTERNATIONAL ASTRONOMY OLYMPIAD (IAO) TAHUN 2009
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIRJEN MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS SELEKSI TINGKAT PROVINSI CALON PESERTA INTERNATIONAL ASTRONOMY OLYMPIAD (IAO) TAHUN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Kumpulan Rasi Bintang (Sumber:
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Sejak masa lampau bintang-bintang telah menjadi bagian dari kebudayaan manusia. Banyak kebudayaan masa lampau yang menjadikan bintang-bintang sebagai patokan dalam kegiatan
Lebih terperinciKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SOAL OLIMPIADE SAINS NASIONAL ASTRONOMI Ronde : Analisis Data Waktu : 240 menit KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS
Lebih terperinciTINJAUAN ANALITIK TEORI MIGRASI PLANET
TINJAUAN ANALITIK TEORI MIGRASI PLANET TUGAS AKHIR Karya Tulis sebagai salah satu syarat Untuk memperoleh gelar Sarjana dari Institut Teknologi Bandung Oleh LIA AMALIA NURRAHMI NIM : 10302011 Program Studi
Lebih terperinciPEKERJAAN RUMAH SAS PERTEMUAN-1 DAN PERTEMUAN-2 A.Pilihan Ganda
PEKERJAAN RUMAH SAS PERTEMUAN-1 DAN PERTEMUAN-2 A.Pilihan Ganda 1. Tinggi bintang dari bidang ekuator disebut a. altitude b. latitude c. longitude d. deklinasi e. azimut 2. Titik pertama Aries, didefinisikan
Lebih terperinciBUKTI VISUAL PENEMUAN PLANET PADA BINTANG FOMALHAUT
Berita Dirgantara Vol. 10 No. 1 Maret 2009:26-31 BUKTI VISUAL PENEMUAN PLANET PADA BINTANG FOMALHAUT Emanuel Sungging Mumpuni Peneliti Bidang Matahari dan Antariksa, LAPAN RINGKASAN Untuk pertama kalinya
Lebih terperinciRonde Teori. Soal. Page 1 of 8
Page 1 of 8 Soal (T1) Benar atau Salah Tentukan apakah pernyataan berikut Benar atau Salah. Pada Lembar Jawab, beri tanda pada pilihan yang tepat (TRUE / FALSE). Tidak perlu uraian jawaban untuk pertanyaan
Lebih terperinciSATUAN JARAK DALAM ASTRONOMI
SATUAN JARAK DALAM ASTRONOMI Satuan Astronomi (SA) atau Astronomical Unit 1 Astronomical Unit = 149 598 000 kilometers dibulatkan menjadi 150.000.000 kilometer Menurut definisinya, 1 Satuan Astronomi adalah
Lebih terperinciDEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDRAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SMA
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDRAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SMA Tes Seleksi Olimpiade Astronomi Tingkat Kabupaten/Kota 2010 Waktu : 150 menit Nama Provinsi Tanggal
Lebih terperinciCahaya sebagai bentuk informasi dari langit Teleskop sebagai kolektor cahaya
CAHAYA & TELESKOP Cahaya sebagai bentuk informasi dari langit Teleskop sebagai kolektor cahaya Kompetensi Dasar: Memahami konsep cahaya sebagai bentuk informasi dari langit dan mengembangkan kemampuan
Lebih terperinciSOAL SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA 2016 CALON TIM OLIMPIADE ASTRONOMI INDONESIA 2017
HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG SOAL SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA 2016 CALON TIM OLIMPIADE ASTRONOMI INDONESIA 2017 Bidang Astronomi Waktu : 150 menit KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Lebih terperinciPROGRAM PERSIAPAN OLIMPIADE SAINS BIDANG ASTRONOMI 2014 SMA 2 CIBINONG TES 20 MEI 2014
PROGRAM PERSIAPAN OLIMPIADE SAINS BIDANG ASTRONOMI 2014 SMA 2 CIBINONG TES 20 MEI 2014 NAMA PROVINSI TANGGAL LAHIR ASAL SEKOLAH KABUPATEN/ KOTA TANDA TANGAN 1. Dilihat dari Bumi, bintang-bintang tampak
Lebih terperinciPopulasi Bintang. Ferry M. Simatupang
Ferry's Astronomy Page Populasi Bintang Ferry M. Simatupang Populasi bintang adalah kelompok bintang-bintang dalam skala galaktik, yang memiliki kesamaan usia, lokasi, kinematik, dan komposisi kimia (terutama
Lebih terperinciGalaksi. Ferry M. Simatupang
Ferry's Astronomy Page Galaksi Ferry M. Simatupang Galaksi adalah suatu sistem bintang-bintang, gas dan debu yang amat luas, dimana anggotanya saling mempengaruhi secara gravitasional. Matahari kita (bersama-sama
Lebih terperinciMari Mengamati Bima Sakti!
Pengamatan dan Sketsa Tahun 1609, ilmuwan Italia Galileo Galilei mulai menggunakan teleskop untuk mengamati langit. Tahun 1610 dia membuat penemuan besar tentang Bima Sakti. Apa yang dia temukan? Mari
Lebih terperinciAS2105 Astronomi & Lingkungan. Ferry M. Simatupang Prodi Astronomi Fakultas MIPA Institut Teknologi Bandung
AS2105 Astronomi & Lingkungan Ferry M. Simatupang Prodi Astronomi Fakultas MIPA Institut Teknologi Bandung Last Updated: 6 December 2012 Bab 6 Pengantar Astrobiologi 2 1. Pencarian Exoplanet & Exolife
Lebih terperinciSOAL SELEKSI PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL BIDANG ASTRONOMI
SOAL SELEKSI PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL BIDANG ASTRONOMI Waktu Jumlah Soal : 150 menit : 30 Soal 1. Bintang A memiliki tingkat kecemerlangan tiga kali lebih besar dibandingkan dengan Bintang B. Bintang
Lebih terperinciDraft Marking Scheme. (Berdasarkan Solusi OSP Astronomi 2013)
Draft arking Scheme (Berdasarkan Solusi OSP Astronomi 013) A. C No A B C D E 1 X X 3 X 4 X 5 X 6 X 7 X 8 X 9 X 10 X 11 X 1 X 13 X 14 X 15 X 16 X 17 X 18 19 X 0 X 1 X X 3 X 4 X 5 X Berdasarkan dokumen Petunjuk
Lebih terperinciKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Hak Cipta Dilindungi Undang-undang SOAL OLIMPIADE SAINS NASIONAL TAHUN 2015 ASTRONOMI RONDE TEORI Waktu: 210 menit KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT
Lebih terperinciIkhlasul-pgsd-fip-uny/iad. Uranus, planet tidak taat aturan
Uranus, planet tidak taat aturan Bagaimana Uranus ditemukan? Uranus ditemukan oleh Herschel. Pada tanggal 13 Maret 1781 Herchel melakukan pengamatan bintang-bintang dalam rasi bintang Gemini. Saat itu
Lebih terperinciSistem Magnitudo Terang suatu bintang dalam astronomi dinyatakan dalam satuan magnitudo Hipparchus (abad ke-2 SM) membagi terang bintang
Fotometri Bintang Sistem Magnitudo Terang suatu bintang dalam astronomi dinyatakan dalam satuan magnitudo Hipparchus (abad ke-2 SM) membagi terang bintang dalam 6 kelompok, Bintang paling terang tergolong
Lebih terperinciKurang dari 0,25 diameter bumi. g/cm³) Gravitasi sekitar 1,67 m/s². Sekitar 17% gravitasi bumi
PENDAHULUAN Bulan bukanlah hanya sebagai penghias langit malam dan penerangan saat Matahari tenggelam.objek yang dikenal sebagai satelit Bumi ini merupakan salah satu anggota tata surya yang senantiasa
Lebih terperinciDEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
Dapatkan soal-soal lainnya di http://forum.pelatihan-osn.com DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDRAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SMA Soal Test Olimpiade Sains Nasional
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 1. Metode Penelitian Penelitian menggunakan metode deskriptif melalui pendekatan kuantitatif. Fenomena yang ada merupakan fenomena alam berupa kumpulan bintang-bintang dalam gugus
Lebih terperinciTry Out Tahap II OSP-2009 Astronomi
1. Pada saat oposisi Bumi, Bulan dan Matahari mendekati satu garis lurus, maka konfigurasinya adalah... A. Bulan Bumi Matahari B. Matahari Bulan Bumi C. Bumi Matahari Bulan D. Bulan Matahari Bumi E. Bumi
Lebih terperinciHUBUNGAN GAMMA-RAY BURST DAN SUPERNOVA
Bab III HUBUNGAN GAMMA-RAY BURST DAN SUPERNOVA Pengamatan menunjukkan bahwa beberapa Gamma-Ray Burst terjadi bersamaan dengan supernova keruntuhan-pusat khususnya supernova tipe Ib/c. Mengingat energi
Lebih terperinciRancang Bangun Spektrofotometer untuk Analisis Temperatur Matahari di Laboratorium Astronomi Jurusan Fisika UM
Rancang Bangun Spektrofotometer untuk Analisis Temperatur Matahari di Laboratorium Astronomi Jurusan Fisika UM NOVITA DEWI ROSALINA*), SUTRISNO, NUGROHO ADI PRAMONO Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri
Lebih terperinciLuminositas Matahari menyatakan jumlah energi total yang dipancarkan Matahari per satuan waktu.
OLIMPIADE ASTRONOMI Tingkat Provinsi - 2014 Copyright (c) 2014 Ridlo W. Wibowo (ridlo.w.wibowo@gmail.com) Sulistiyowati (sulis.astro08@gmail.com) Solusi ini dibuat tanpa jaminan kesesuaian dengan solusi
Lebih terperinciPENGUKURAN MAGNITUDO SEMU PLANET VENUS FASE QUARTER MENGGUNAKAN SOFTWARE
PENGUKURAN MAGNITUDO SEMU PLANET VENUS FASE QUARTER MENGGUNAKAN SOFTWARE IRIS VERSI 5.59 DI LABORATORIUM ASTRONOMI UNIVERSITAS NEGERI MALANG PADA BULAN APRIL 2014 Cicik Canggih Dwi Tyonila 1, Sutrisno
Lebih terperinciOleh : Chatief Kunjaya. KK Astronomi, ITB
Oleh : Chatief Kunjaya KK Astronomi, ITB Kompetensi Dasar XI.3.10 Menganalisis gejala dan ciri-ciri gelombang secara umum XII.3.1 Menerapkan konsep dan prinsip gelombang bunyi dan cahaya dalam teknologi
Lebih terperinciKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Hak Cipta Dilindungi Undang-undang SOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2015 TINGKAT PROVINSI ASTRONOMI Waktu: 210 menit KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN
Lebih terperinciKEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DITJEN MANAJEMEN PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SMA
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DITJEN MANAJEMEN PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SMA Olimpiade Sains Nasional Bidang Astronomi 2012 Tes Teori Waktu 180 menit Nomor Peserta Provinsi Tanggal
Lebih terperinciInfo Astronomy JELAJAH SEMESTA. Penerbit Info Astronomy
Info Astronomy JELAJAH SEMESTA Penerbit Info Astronomy JELAJAH SEMESTA Oleh: Info Astronomy Hak Cipta 2013 by Info Astronomy Penerbit Info Astronomy www.infoastronomy.uni.me info.astronomy@gmail.com Desain
Lebih terperinciPENGENALAN ASTROFISIKA
PENGENALAN ASTROFISIKA Hukum Pancaran Untuk memahami sifat pancaran suatu benda kita hipotesakan suatu pemancar sempurna yang disebut benda hitam (black body) Pada keadaan kesetimbangan termal, temperatur
Lebih terperinciqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwerty uiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasd fghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzx cvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmq
qwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwerty uiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasd fghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzx cvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmq ALAT ALAT wertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyui OPTIK Sri Cahyaningsih
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah
27 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah metode observasi dengan cara melakukan pengambilan data bintang ganda visual yang
Lebih terperinciSeabad mencari ETI di MWC-349
2017 Seabad mencari ETI di MWC-349 Suryadi Siregar Astronomy Research Group Center for Advances Sciences Bld Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha 10, Bandung 40132 Indonesia Seabad mencari ETI di MWC-349
Lebih terperinciKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Hak Cipta Dilindungi Undang-undang SOAL OLIMPIADE SAINS NASIONAL TAHUN 2015 ASTRONOMI RONDE ANALISIS DATA Waktu: 240 menit KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH
Lebih terperinciBAHAN AJAR FISIKA GRAVITASI
BAHAN AJAR FISIKA GRAVITASI OLEH SRI RAHMAWATI, S.Pd SMA NEGERI 5 MATARAM Pernahkah kalian berfikir, mengapa bulan tidak jatuh ke bumi atau meninggalkan bumi? Mengapa jika ada benda yang dilepaskan akan
Lebih terperinciCALON TIM OLIMPIADE ASTRONOMI INDONESIA 2015
HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG CALON TIM OLIMPIADE ASTRONOMI INDONESIA 2015 Bidang Astronomi Waktu : 150 menit KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT
Lebih terperinciindahbersamakimia.blogspot.com
Tes Seleksi Olimpiade Astronomi Tingkat Provinsi 2007 Materi Uji : Astronomi Waktu : 150 menit Tidak diperkenankan menggunakan alat hitung (kalkultor). Di bagian akhir soal diberikan daftar konstanta yang
Lebih terperinciJupiter: Dewa Zeus. Planet kelima dalam Tata Surya kita adalah Jupiter. Jupiter
Jupiter: Dewa Zeus Raja seluruh Planet Planet kelima dalam Tata Surya kita adalah Jupiter. Jupiter merupakan planet paling besar ukuran dan massanya. Garis tengah Jupiter mencapai 142.984 kilometer atau
Lebih terperinciRiwayat Bintang. Alexandre Costa, Beatriz García, Ricardo Moreno, Rosa M Ros
Riwayat Bintang Alexandre Costa, Beatriz García, Ricardo Moreno, Rosa M Ros International Astronomical Union - Comm. 46 Escola Secundária de Loulé, Portugal Universidad Tecnológica Nacional, Argentina
Lebih terperinciMateri Bumi dan Antariksa)
(Pendalaman Materi Bumi dan Antariksa) Hari/Tanggal : Rabu & Kamis,, 19 & 20 Sep 2007 Waktu : 13.55 11. 45 Penyaji : Drs. Yamin Winduono, M.Pd Tempat : Ruang Plato Brainstorming / Diskusi /Tanya jawab
Lebih terperinciBab II Dasar Teori Evolusi Bintang
5 Bab II Dasar Teori Evolusi Bintang II.1 Mengenal Diagram Hertzprung-Russel (HR) Ejnar Hertzprung pada tahun 1911 mem-plot sebuah diagram yang menghubungkan antara magnitudo relatif bintang-bintang dalam
Lebih terperinciKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Hak Cipta Dilindungi Undang-undang SOLUSI OLIMPIADE SAINS NASIONAL TAHUN 2015 ASTRONOMI RONDE TEORI Waktu: 210 menit KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT
Lebih terperinciBEBERAPA CATATAN SAINS MODERN TENTANG PEMBENTUKAN KOSMOS
BEBERAPA CATATAN SAINS MODERN TENTANG PEMBENTUKAN KOSMOS SISTEM MATAHARI Bumi dan planet-planet yang beredar sekitar matahari merupakan suatu alam yang teratur yang dimensinya sangat besar bagi ukuran
Lebih terperinciFORUM PELAJAR ASTRONOMI PEMBAHASAN SOAL. Soal-Soal Essay Pelatihan OSP Astronomi DKI Jakarta
FORUM PELAJAR ASTRONOMI PEMBAHASAN SOAL Soal-Soal Essay Pelatihan OSP Astronomi 2012 DKI Jakarta Planetarium & Observatorium Jakarta, 25 Mei 4 Juni 2012 Jadilah bintang dengan belajar bintang-bintang Pre-Test
Lebih terperinciINDONESIA. Aturan Kompetisi Grup
Aturan Kompetisi Grup 1. Tim yang terdiri dari tiga atau lebih siswa dapat berpartisipasi dalam kompetisi grup. 2. Tim akan diberikan satu set dengan 5 soal untuk dipecahkan dalam waktu 60 menit. 3. Hasil
Lebih terperinciSOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2013 TINGKAT PROVINSI
SOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2013 TINGKAT PROVINSI ASTRONOMI Waktu : 180 menit KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN
Lebih terperinciDEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
Dapatkan soal-soal lainnya di http://forum.pelatihan-osn.com DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDRAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SMA Tes Seleksi Olimpiade Astronomi Tingkat
Lebih terperinciBab IV Spektroskopi. IV Obyek Pengamatan. Bintang program: Nama : RS Gru (HD ) α 2000 : 21 h m δ 2000
Bab IV Spektroskopi Pengamatan spektroskopi variabel delta Scuti biasanya dimaksudkan untuk mendeteksi komponen non-radial dari pulsasi. Hal ini membutuhkan resolusi kisi yang tinggi demi dapat mendeteksi
Lebih terperinciBAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS
BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS 4.1 Praproses Citra Praproses dan reduksi citra dilakukan dengan bantuan perangkat lunak IRAF. Praproses citra dimulai dengan pengecekan awal pada kualitas data secara
Lebih terperinciDINAMIKA BENDA LANGIT
DINAMIKA BENDA LANGIT CHATIEF KUNJAYA KK A S T R O N O M I, I N S T I T U T T E K N O L O G I B A N D U N G TPOA, Kunjaya 2014 KOMPETENSI DASAR X.3.3 Menganalisis besaran-besaran fisis pada gerak lurus
Lebih terperinciAntiremed Kelas 9 Fisika
Antiremed Kelas 9 Fisika Tata Surya - Latihan Ulangan Doc Name : AR09FIS0599 Version : 2012-10 halaman 1 01. Berikut ini adalah planet-planet pada tata surya kita. Urutan yang benar dari yang terdekat
Lebih terperinciKEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DITJEN MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SMA
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DITJEN MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SMA Soal Test Olimpiade Sains Nasional 2010 Bidang : ASTRONOMI Materi : Teori (Pilihan Berganda) Tanggal
Lebih terperinci3. ORBIT KEPLERIAN. AS 2201 Mekanika Benda Langit. Monday, February 17,
3. ORBIT KEPLERIAN AS 2201 Mekanika Benda Langit 1 3.1 PENDAHULUAN Mekanika Newton pada mulanya dimanfaatkan untuk menentukan gerak orbit benda dalam Tatasurya. Misalkan Matahari bermassa M pada titik
Lebih terperinciPEMBAHASAN SOAL OLIMPIADE ASTRONOMI SELEKSI KOTA TAHUN
PEMBAHASAN SOAL OLIMPIADE ASTRONOMI SELEKSI KOTA TAHUN 2010 Typed and Solved by Mariano N. Mohon saya dikontak jika ada yang perlu direvisi mariano.nathanael@gmail.com http://soal-olim-astro.blogspot.com
Lebih terperinciseperti sebuah bajak, masyarakat Cina melihatnya seperti kereta raja yang ditarik binatang, dan masyarakat Jawa melihatnya seperti bajak petani.
GALAKSI Pada malam yang cerah, ribuan bintang dapat kamulihat di langit. Sesungguhnya yang kamu lihat itu belum seluruhnya, masih terdapat lebih banyak lagi bintang yangtidak mampu kamu amati. Di angkasa
Lebih terperinciIkhlasul-pgsd-fip-uny/iad. Tata Surya, sebuah kerajaan di langit
Tata Surya, sebuah kerajaan di langit Kata solar berasal dari bahasa Latin Sol yang artinya Matahari atau Surya. Jadi, yang dimaksud dengan Tata Surya adalah sebutan yang diberikan pada Matahari dan seluruh
Lebih terperinciIkhlasul-pgsd-fip-uny/iad. Komet
Komet Apakah komet membawa sial? Pada zaman purbakala, komet yang terang merupakan suatu kejadian yang menakutkan. Kemunculan komet dianggap sebagai lambang suatu bencana seperti penyakit pes, kelaparan,
Lebih terperinciJUMLAH terbaru eksoplanet yang telah dideteksi menunjukkan bahwa paling tidak ada satu
Ringkasan JUMLAH terbaru eksoplanet yang telah dideteksi menunjukkan bahwa paling tidak ada satu planet mengorbit setiap bintang. Planet terbentuk di dalam cakram akresi yang menyediakan bahan bagi bintang
Lebih terperinciSOAL SOAL PG ASTRO 0,020 b. berimpit dengan bidang ekliptika b. Bintang tidak berkedip dan lebih tajam d. kuartir akhir
SOAL SOAL PG ASTRO 0,020 b. berimpit dengan bidang ekliptika b. Bintang tidak berkedip dan lebih tajam c. Bintang nampak agak kabur d. Bntang kelihatan lebih besar e. Bintang kelihatan lebih kecil 3. Suatu
Lebih terperinciGerhana Bulan Total 31 Januari 2018
Gerhana Bulan Total 31 Januari 2018 Rhorom Priyatikanto Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional Bandung, Indonesia Pendahuluan Matahari, Bulan, bintang, dan 5 planet adalah objek
Lebih terperinciPendahuluan. Tata surya
Pendahuluan Pada langit malam yang cerah (dan tidak mendung), cobalah lihat ke langit. Maka anda akan melihat bintang-bintang di langit yang jumlahnya tergantung pada kualitas langit tempat kita berada.
Lebih terperinciKumpulan Soal Astronomi dan Jawabannya
Kumpulan Soal Astronomi dan Jawabannya 1. Sebutkan ciri ciri galaksi spiral! - Diberi tanda huruf S - Inti pusat dikelilingi oleh piringan yang pipih - Piringan pipih mengandung bintang, gas, dan debu
Lebih terperinciKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Hak Cipta Dilindungi Undang-undang DRAFT SOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2016 TINGKAT PROVINSI ASTRONOMI Waktu: 180 menit KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL
Lebih terperinciGAYA GESEK. Gaya Gesek Gaya Gesek Statis Gaya Gesek Kinetik
GAYA GESEK (Rumus) Gaya Gesek Gaya Gesek Statis Gaya Gesek Kinetik f = gaya gesek f s = gaya gesek statis f k = gaya gesek kinetik μ = koefisien gesekan μ s = koefisien gesekan statis μ k = koefisien gesekan
Lebih terperinciBAB 2 ORBIT DAN SIFAT FISIS ASTEROID
BAB 2 ORBIT DAN SIFAT FISIS ASTEROID 2.1 Asteroid Definisi kata Asteroid adalah star-like atau seperti bintang. Definisi ini menjelaskan penampakan visual asteroid dari teleskop namun tidak sesuai dengan
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. : 1 kali pertemuan 2 35 menit. Memahami matahari sebagai pusat tata surya dan interaksi bumi dalam tata surya
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran Kelas Semester Alokasi waktu : Ilmu Pengetahuan Alam : VI (enam) : 2 (dua) : 1 kali pertemuan 2 35 menit Standar Kompetensi Memahami matahari sebagai pusat
Lebih terperinciRonde Analisis Data. P (φ) = P 0 + P t cos φ dengan P t = 2πP 0r cp B
Halaman 1 dari 6 (D1) Binary Pulsar Dalam pencarian sistematis selama beberapa dekade, astronom telah menemukan sejumlah besar milisecond pulsar (periode rotasi < 10 ms). Sebagian besar pulsar ini ditemukan
Lebih terperincisangat pesat adalah kosmologi, yaitu studi tentang asal-mula, isi, bentuk, dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu bidang kajian fisika yang paling menarik dan berkembang sangat pesat adalah kosmologi, yaitu studi tentang asal-mula, isi, bentuk, dan evolusi alam semesta.
Lebih terperinciTreefy Education Pelatihan OSN Online Nasional Jl Mangga III, Sidoarjo, Jawa WhatsApp:
PEMBAHASAN SOAL LATIHAN 2 1. Bola awalnya bergerak dengan lintasan lingkaran hingga sudut sebelum bergerak dengan lintasan parabola seperti sketsa di bawah ini. Koordinat pada titik B adalah. Persamaan
Lebih terperinci6. PENDETEKSIAN SERANGAN GULMA. Pendahuluan
6. PENDETEKSIAN SERANGAN GULMA Pendahuluan Praktek pengendalian gulma yang biasa dilakukan pada pertanian tanaman pangan adalah pengendalian praolah dan pascatumbuh. Aplikasi kegiatan Praolah dilakukan
Lebih terperinciBUMI DAN ALAM SEMESTA
BUMI DAN ALAM SEMESTA ALAM SEMESTA Universe (alam semesta berasal dari bahasa Perancis kuno (Univers/Universum), dari kata : #Uni yang berarti satu #Vorsum yang berarti sesuatu yang berputar, menggulung,
Lebih terperinci