Di daerah Aceh sebelum perkara hak milik antara para ahli waris dapat diperiksa oleh pengadilan umum, haruslah diputus terlebih dahulu
|
|
- Herman Kurnia
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1. Putusan MA no.645 K/Sip/1970 (10 Februari 1971) Setiap orang dianggap mengetahui aturan-aturan hukum 2. Putusan MA no.93 K/Kr/1969 (11 Maret 1970) Sengketa tentang utang-piutang merupakan sengketa perdata 3. Putusan MA no.319 K/Sip/1968 (11 Maret 1970) Pengadila negeri tidak berwenang untuk menilai tindakan pemerintah daerah mengenai tanah yang berada di bawah pengawasannya, kecuali kalau tindakan itu pemerintah daerah melanggar peraturan hukum yang berlaku atau melampaui batasbatas wewenangnya. 4. Putusan MA no.421 K/Sip/1969 (22 November 1969) Sebelum ada Undang-undang tentang peradilan tata usaha negara maka pengadilan negeri berwenang untuk memeriksa dan memutus gugatan-gugatan terhadap pemerintah Indonesia. 5. Putusan MA no.552 K/Sip/1970 (11 Maret 1970) Pengadilan negeri dan pengadilan tinggi (pengadilan umum) tidak berwenang memeriksa perkara hibang yang menurut hukum yang hidup diputus menurut hukum agama Islam. Adapun yang berwenang adalah pengadilan Agama. 6. Putusan MA no.383 K/Sip/1971 (3 November 1971) Tidak dimintakannya pembatalan hak milik, dalam hal ini tidak mengakibatkan tidak dapat diterimanya gugatan. Menyatakan batal surat bukti hak milik yang dikeluarkan oleh instansi Agraria secara sah tidka termasuk wewenang pengadilan melainkan semata-mata termasuk wewenang administrasi. Pembatalan surat bukti harus dimintakan oleh pihak yang dimenangkan pengadilan kepada instansi Agraria berdasarkan putusan pengadilan yang diperolehnya. 7. Putusan MA no.1078 K/Sip/1971 (26 Juli 1971) Yang berwenang menyelesaikan perselisihan tentang sewa-menyew adalah kantor urusan perumahan. Suatu perselisihan merupakan perselisihan sewa-menyewa, jika salah satu pihak tidak memenuhi isi perjanjian sewa-menyewa. 8. Putusan MA no.1363 K/Sip/1971 (27 Mei 1972) 1. Ketentuan dalam pasal 19 PP no.10 tahun 1961 tidak bermaksud untuk mengenyampingkan pasal-pasal dari KUHPerdata atau ketentuan-ketentuan hukum tidak tertulis mengenai jual beli. 2. Tuntutan mengenai pengosongan tumah karena pemutusan hubungan sewapenyewa masuk wewenang kantor urusan perumahan, tetapi dalam pengosongan atas dasar jual beli pengadilan berwenang memeriksanya. 9. Putusan MA no.613 K/Sip/1972 (5 Maret 1973) Gugatan yang diajukan atas penguasaan hak atas harta-harta baitulmal adalah wewenang peradilan dalam lingkungan pengadilan umum dan bukan menjadi wewenang pengadilan agama, sebab yang dipersengketakan bukanlah yang berkenaan dengan baitulmal, sebagaiman diatur oleh pasal 4 ayat (1) PP 45 tahun 1957, tetapi berkenaan dengan harta milik baitulmal yang dikuasi tanpa hak oleh orang lain. 10. Putusan MA no.1130 K/Sip/1972 (12 November 1974)
2 Di daerah Aceh sebelum perkara hak milik antara para ahli waris dapat diperiksa oleh pengadilan umum, haruslah diputus terlebih dahulu keahliwarisannya serta bagianbagian yang menhadi hak dari masing-masing ahli waris oleh pengadilan agama. 11. Putusan MA no.512 K/Sip/1972 (11 April 1973) 1. Dalam amar putusan pengadilan tinggi yang membatalkan putusan pengadilan negeri yang ada gugatan konpensi dan rekonpensi, juga harus menyebutkan dalam konpensi 2. Gugatan soal nafkah sesudah ada putusan perceraian pengadilan agama, tidak termasuk wewenang pengadilan negeri, maka tidak dapat diterima. 12. Putusan MA no.583 K/Sip/1973 (19 Desember 1973) 1. Putusan pengadilan tinggi yang memutuskan bahwa pengadilan negeri tidak berwenang memutus perkara ini harus dibatalkan, karena bila dilihat dari dalildalil dan petitum penggugat asal dalam gugatannya dapat disimpulkan hal-hal tersebut termasuk wewenang pengadilan negeri. 2. Karena pengadilan tinggi belum memutus pokok perkaranya, maka pengadilan tinggi diperintahkan untuk memutus pokok perkaranya dalam tingkat banding. 13. Putusan MA no.981 K/Sip/ berdasarkan yurisprudensi, perbuatan melanggar hukum yang dilakukan oleh pejabat negara pada yurisdiksi pengadilan negeri/umum. 2. Meskipun sengketa mengenai hubungan sewa-menyewa merupakan wewenang sepenuhnya daripa dinas perumahan berdasarkan PP no.49 tahun 1963, namun apabila dalam keputusan dinas perumahan tersebut terdapat sesuatu yang bersifat melanggar hukum, maka yang merasa dirugikan berhak mengajukan [eradilan umum. 3. Dalam hal putusan pengadilan tinggi dibatalkan, mahkamah agung dapat mengadili sendiri perkaranya, baik mengenai pengetrapan hukum atau penilaian hasil pembuktiannya. 14. Putusan MA no.766 K/Sip/1975 Dengan berakhirnya masa kontrak sewa antara pemilik rumah dengan tergugat I dengan sendirinya tergugat I tidak berhak lagi menempati rumah tersebut dan tergugat II, yang kemudian atas kuasa tergugat I tanpa persetujuan tinggal di situ, menempati rumah dengan tiada hak. 15. Putusan MA no.178 K/Sip/1976 (2 November 1976) Penilaian alat bukti yang merupakan penilaian yuridis, bukan penilaian fakta sematamata tunduk pada kasasi Karena pengadilan agama untuk jawa dan madura tidak berwenang memeriksa perkara-perkara warisan, fatwa pengadilan agama perihal tersebut tidak mempunyai kekuatan berlaku. 16. Putusan MA no. 678 K/Sip/1973 (15 Oktober 1973) a. Pertimbangan pengadilan negeri yang dibenarkan pengadilan tinggi dan mahkamah agung: 1. Gugatan terhadap persoon walikota Persoon walikota sebagai alat kelengkapan pemerintah daerah kotamadya baru dapat dipertanggungjawabkan secara pribadi di samping kotapraja/kotamadya,
3 apbila ternyata bahwa tindakannya itu, seiringan dengan tindakan kotapraja/kotamadya juga melakukan perbuatan melanggar hukum (vide het houtvester arrest HR tanggal 6 Januari 1933 NJ halaman 593) 2. Kompetensi pengadilan negeri Sebelum terwujudnya PTUN sebagaimana yang dimungkinkan oleh UU no.14 tahun 1970 tentang ketentuan-ketentuan pokok kekuasaan kehakiman, maka semua persengketaan yang seharusnya diadili oleh pengadilan tersebut adalah kompetensi dari pengadilan yang mengadili perkara-perkara perdata, i.c. pengadilan negeri. b. Mahkamah Agung 1. Peradilan banding dengan hakim tunggal Pengadilan tinggi dapat memeriksa dan memutus suatu perkara dengan hakim tunggal 2. Pengadilan tinggi dapat mengambil alih pertimbangan pengadilan negeri jika pertimbangan itu dianggap benar. 17. Putusan MA no.726 K/Sip/1976 (15 Oktober Februari 1977) Karena perkawinan dilangsungkan sebelum UU no.1 tahun 1974 berlaku secara efektif, maka berlaku ketentuan-ketentuan hukum sebelumnya, yang dalam hal ini adalah ketentuan-ketentuan perkawinan menurut BW sekalipun yang bersangkutan beragama Islam, sehingga gugatan ini termasuk yurisdiksi peradilan umum. 18. Putusan MA no.592 K/Sip/1973 (21 Januari 1980) Pihak yang dikalahkan dalam putusan panitia penyelesaian perselisihan perburuhan (P4), tidak berwenang untuk mohon kepada pengadilan negeri agar putusan P4 tersebut dinyatakan batal atau dinyatakan tidak dapat dilaksanakan. Selain itu menurut pasal 10 UU no.2 tahun 1957 pengadilan negeri hanya diberi wewenang untuk menyatakan putusan P4 yang bersangkutan dapat dijalankan. 19. Putusan MA no.148 K/Sip/1976 (28 Juni 1976) Pemisahan harta peninggalan dalam perkara ini tidak termasuk wewenang camat 20. Putusan MA no.534 Sip/1973 (12 Februari 1980) Penilaian faktor sosial-ekonomi dari penyewa dan pemilik adalah wewenang kepala daerah di dalam melakukan perbuatan kebijaksanaan penguasa Pengadilan tidak berwenang untuk meninjaunya, kecuali bila telah melampaui batas kepatutan yang harus diperhatikan oleh penguasa, yang dalam perkara ini tidak terbukti. 21. Putusan MA no.36 K/Sip/1956 (28 November 1956) 1. Pengadilan negeri: Saat mengajukan gugatan mengenai warisan Menurut hukum adat di jawa tengah gugatan tentang warisan hanya dapat diterima apabila sudah lampau tenggang waktu 40 hari. 2. Pengadilan tinggi: Kompetensi pengadilan negeri Menurut pasal 118 ayat (2) RIB/HIR, suatu pengadilan negeri tidak berkuasa mengadili suatu perkara perdata, yang para tergugatnya semua bertempat tinggal di wilayah lain pengadilan negeri.
4 3. Mahkamah Agung: Yang dapat diperiksa dalam tingkat banding Pengadilan tinggi hanya berwenang memeriksa dan memutus putusan-putusan pengadilan negeri sejauh yang dimintakan banding, yang selayaknya tidaklah meliputi hal-hal yang menguntungkan bagi pembanding sepertinya dalam perkara ini; pengadilan negeri, atas bantahan dari tergugat asli, telah dengan putusan sela menyatakan diri berkuasa mengadili perkara ini sedang selanjutnya dalam putusan akhirnya menyatakan gugat tidak dapat diterima. Putusan pengadilan tinggi, yang atas permohonan banding dari penggugat asli, juga membatalkan putusan sela tersebut dan menetapkan, bahwa pengadilan negeri tidak kuasa mengadili perkara ini, haruslah dibatalkan. 22. Putusan MA no.01 K/AG/1979 (14 Maret 1979) Gugatan mengenai biaya pemeliharaan anak dan pembagian gono-gini sebagai sengketa perdata mengenai hak-hak keperdataan yang bersifat umum dan terhadpnya berlaku hukum adat, termasuk wewenang pengadilan negeri dan tidak termasuk wewenang pengadilan agama. 23. Putusan MA no.07 K/AG/1979 (13 Juni 1979) Pengadilan agama di luar jawa-madiun berwenang menetapkan tentang keahliwarisan dan penentuan bagian-bagian hak waris (erfporties) antara orang-orang yang beragama Islam, sedangkan mengenai sengketa apakah rumah itu kepunyaan alm.h.umar Baay atau H. Abdullah Baay, sebagai sengketa mengenai hak milik, termasuk wewenang pengadilan negeri. 24. Putusan MA no.1405 K/Sip/1979 (24 April 1980) Perkara yang berkenaan dengan penerapan pasal 2 UU merk 1961 tidak hanya termasuk yurisdiksi pengadilan negeri jakarta. 25. Putusan MA no.321 K/Sip/1978 (31 Januari 1978) Pengadilan negeri tidak berwenang untuk membatalkan surat hak milik yang dikeluarkan oleh instansi lain. 26. Putusan MA no.1377/sip/1978 (30 April 1981) Pengadilan negeri tidak terikat pada putusan adat desa dan parenge (kepala distrik) 27. Putusan MA no.969 K/Sip/1980 (25 Maret 1982) Pengadilan tidak berwenang untuk menyelesaikan perselisihan mengenai luas wilyah hukum masing-masing kampung serta pemekaran daerahnya. 28. Putusan MA no.10 K/AG/1981 (20 Januari 1982) Hal-hal mengenai pembagian barang gono-gini termasuk wewenang pengadilan negeri 29. Putusan MA no.04 K/AG/1979 (16 Januari 1980) Sejak berlakunya UU no.1 tahun 1974 jo. PP no.9 tahun 1975 perceraian yang diajukan oleh suami (talak) harus dilakukan di pengadilan agama setempat 30. Putusan MA no.01 K/AG/1979 (15 Maret 1979) Gugatan mengenai biaya pemeliharaan anak dan pembagian gono-gini sebagai sengketa perdata mengenai hak-hak keperdataan yang bersifat umum dan terhadapnya berlaku hukum adat, termasuk wewenang pengadilan negeri dan tidak termasuk wewenang pengadilan agama.
5 31. Putusan MA no.468 K/Sip/1971 (25 Juli 1973) 1. Pengadilan tinggi: a. Kompetensi pengadilan negeri Pengadilan negeri adalah tidak berwenang mengadili tindakan pemerintahan dari badan pemerintah 2. Mahkamah Agung: a. Memori kasasi Permohonan kasasi tanpa memori/risalah yang memuat alasan-alasan permohonannya harus dinyatakan tidak dapat diterima sesuai dengan bunyinya ayat (2) pasal 115 UUMAI 32. Putusan MA no.585 K/Sip/1973 (6 April 1976) 1. Pengadilan Landreform Kompetensi pengadilan landreform Dari kata-kata pendahuluan pada putusan pengadilan landreform yang bersangkutan dari apa yang merupakan tuntutan penggugat serta dari diktum putusan adil, ternyata bahwa pengadilan landreform berwenang untuk memeriksa dan mengadili perkara penetapan ahli waris serta yang menyangkut pemilikan 2. Mahkamah Agung Permohonan kasasi Alasan keberatan kasasi harus ditujukan pada putusan pengadilan tinggi yang dimintakan pemeriksaan kasasi
Daftar lsi. PRAKATA... v UCAPAN TERIMA KASIH... vii PROFIL PENULIS... ~... ix PENGERTIAN TENTANG YURISPRUDENSI... xxix
Daftar lsi PRAKATA... v UCAPAN TERIMA KASIH... vii PROFIL PENULIS... ~... ix PENGERTIAN TENTANG YURISPRUDENSI... xxix KEPUTUSAN-KEPUTUSAN: 1. Fiksi Hukum Setiap orang dianggap mengetahui aturan-aturan
Lebih terperincimemperhatikan pula proses pada saat sertipikat hak atas tanah tersebut peraturan perundang-undangan yang berlaku.
101 kepemilikannya, bertujuan untuk memberikan kepastian hukum terhadap sertipikat hak atas tanah dan perlindungan terhadap pemegang sertipikat hak atas tanah tersebut. Namun kepastian hukum dan perlindungan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS YURIDIS TERHADAP PERTIMBANGAN MAJELIS HAKIM MENOLAK GUGATAN REKONVENSI DALAM. PUTUSAN No: 1798 / Pdt.G/2003/PA.Sby
BAB IV ANALISIS YURIDIS TERHADAP PERTIMBANGAN MAJELIS HAKIM MENOLAK GUGATAN REKONVENSI DALAM PUTUSAN No: 1798 / Pdt.G/2003/PA.Sby A. Dasar Hukum Majelis Hakim Menolak Gugatan Rekonvensi dalam Putusan No.
Lebih terperinciP U T U S A N No. : 264 K / AG / 2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa
P U T U S A N No. : 264 K / AG / 2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata agama dalam tingkat kasasi telah memutuskan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyebutkan bahwa perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan menyebutkan bahwa perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita
Lebih terperinciP U T U S A N NOMOR : 90 K/AG/2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G
P U T U S A N NOMOR : 90 K/AG/2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata agama dalam tingkat kasasi telah memutuskan
Lebih terperinciP U T U S A N Nomor : 50/Pdt.G/2011/PTA.Bdg. BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
SALINAN P U T U S A N Nomor : 50/Pdt.G/2011/PTA.Bdg. BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Bandung yang telah memeriksa dan mengadili perkaraperkara
Lebih terperinciP U T U S A N. Nomor: xxx/pdt.g/2013/ms-aceh
P U T U S A N Nomor: xxx/pdt.g/2013/ms-aceh DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Mahkamah Syar'iyah Aceh yang mengadili perkara cerai gugat pada tingkat banding dalam persidangan Majelis Hakim
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kebijakan dan saling menyantuni, keadaan seperti ini lazim disebut sakinah.
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkawinan adalah akad yang bersifat luhur dan suci antara laki-laki dan perempuan yang menjadi sebab sahnya sebagai suami istri dan dihalalkannya hubungan seksual
Lebih terperinciBAB III AKIBAT HUKUM TERHADAP STATUS ANAK DAN HARTA BENDA PERKAWINAN DALAM PERKAWINAN YANG DIBATALKAN
BAB III AKIBAT HUKUM TERHADAP STATUS ANAK DAN HARTA BENDA PERKAWINAN DALAM PERKAWINAN YANG DIBATALKAN 1. Akibat Hukum Terhadap Kedudukan, Hak dan Kewajiban Anak dalam Perkawinan yang Dibatalkan a. Kedudukan,
Lebih terperinciSALINAN P U T U S A N Nomor : 72/Pdt.G/2011/PTA.Bdg.
SALINAN P U T U S A N Nomor : 72/Pdt.G/2011/PTA.Bdg. BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Bandung telah memeriksa dan mengadili perkara perdata
Lebih terperinciBAB III. PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG RI No. 368 K/AG/1995. A. Ruang Lingkup Kekuasaan Mahkamah Agung
BAB III PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG RI No. 368 K/AG/1995 A. Ruang Lingkup Kekuasaan Mahkamah Agung Mahkamah Agung adalah pengadilan negara tertinggi di lingkungan peradilan umum, peradilan agama, peradilan
Lebih terperinciPUTUSAN Nomor: 284/Pdt.G/2011/PA.Pkc. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M E L A W A N
PUTUSAN Nomor: 284/Pdt.G/2011/PA.Pkc. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat
Lebih terperinciBAB II KEWENANGAN MENGADILI PENGADILAN AGAMA DALAM SENGKETA WARIS ISLAM. A. Jangkauan Kewenangan Mengadili Perkara Warisan.
32 BAB II KEWENANGAN MENGADILI PENGADILAN AGAMA DALAM SENGKETA WARIS ISLAM A. Jangkauan Kewenangan Mengadili Perkara Warisan. Sebagaimana yang tercantum didalam Pasal 49 ayat 1 huruf b UU No. 7 tahun 1989
Lebih terperinciPROSEDUR DAN PROSES BERPERKARA DI PENGADILAN AGAMA
Tempat Pendaftaran : BAGAN PROSEDUR DAN PROSES BERPERKARA Pengadilan Agama Brebes Jl. A.Yani No.92 Telp/ fax (0283) 671442 Waktu Pendaftaran : Hari Senin s.d. Jum'at Jam 08.00 s.d 14.00 wib PADA PENGADILAN
Lebih terperinciBAB III. Upaya Hukum dan Pelaksanaan Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara. oleh Pejabat Tata Usaha Negara
BAB III Upaya Hukum dan Pelaksanaan Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara oleh Pejabat Tata Usaha Negara A. Upaya Hukum Ada kalanya dengan keluarnya suatu putusan akhir pengadilan sengketa antara Penggugat
Lebih terperinciHal. 2 dari 8 hal. Put. No. 194 K/AG/2007.
1. Tergugat telah berselingkuh dengan wanita lain bernama Xxx dan telah dikawin sirri tanpa seizin Penggugat ; 2. Tergugat sering menyakiti badan Penggugat dengan tanpa alasan ; 3. Sejak April 2004 Tergugat
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA. 1. profil pengadilan agama malang. No. 1, Kelurahan Polowijen, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, dengan
BAB IV ANALISIS DATA A. Deskripsi Objek penelitian 1. profil pengadilan agama malang Pengadilan Agama Malang terletak di jalan Raden Panji Suroso No. 1, Kelurahan Polowijen, Kecamatan Blimbing, Kota Malang,
Lebih terperinciP U T U S A N NOMOR : 07 K/AG/2006 BISMILLAHIRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa
P U T U S A N NOMOR : 07 K/AG/2006 BISMILLAHIRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata agama dalam tingkat kasasi telah memutuskan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG TERHADAP SENGKETA TATA USAHA NEGARA TENTANG PEMBERHENTIAN PEGAWAI BNI 1946 AKIBAT SKANDAL PEMALSUAN LC FIKTIF
BAB IV ANALISIS PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG TERHADAP SENGKETA TATA USAHA NEGARA TENTANG PEMBERHENTIAN PEGAWAI BNI 1946 AKIBAT SKANDAL PEMALSUAN LC FIKTIF A. ANALISIS TERHADAP PERTIMBANGAN HUKUM MAHKAMAH AGUNG
Lebih terperinciP U T U S A N No. 243 K/AG/2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa
P U T U S A N No. 243 K/AG/2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata agama dalam tingkat kasasi telah memutuskan
Lebih terperinciBAB IV. Hakim dalam memutuskan suatu perkara yang ditanganinya, selain. memuat alasan dan dasar dalam putusannya, juga harus memuat pasal atau
BAB IV ANALISIS YURIDIS TENTANG PENERAPAN HAK EX OFFICIO HAKIM TERHADAP HAK ASUH DAN NAFKAH ANAK DALAM CERAI GUGAT (STUDI PUTUSAN NOMOR : 420/PDT.G/2013/PTA.SBY) A. Analisis Dasar Pertimbangan Hakim Pengadilan
Lebih terperinciPUTUSAN Nomor /Pdt.G/2014/PA.Ppg BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
PUTUSAN Nomor /Pdt.G/2014/PA.Ppg BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasir Pengaraian yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat
Lebih terperinciP U T U S A N. 0081/Pdt.G/2013/MS-Aceh DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. putusan sebagai berikut dalam perkara antara :
P U T U S A N Nomor 0081/Pdt.G/2013/MS-Aceh DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Mahkamah Syar iyah Aceh yang mengadili perkara Cerai Talak pada tingkat banding dalam persidangan Majelis Hakim
Lebih terperinciPUTUSAN Nomor <No Prk>/Pdt.G/2017/PTA.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI AGAMA BANDUNG
PUTUSAN Nomor /Pdt.G/2017/PTA.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI AGAMA BANDUNG Memeriksa dan mengadili perkara cerai talak dalam tingkat banding telah menjatuhkan
Lebih terperinciBismillahirrahmanirrahim
P U T U S A N Nomor 05/Pdt.G/2012/PTA.Smd. Bismillahirrahmanirrahim DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama di Samarinda dalam persidangan majelis untuk mengadili perkara-perkara
Lebih terperinciPENUNJUK Undang-undang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang
PENUNJUK Undang-undang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang 1 Tahun - Jangka Waktu Hibah - Kecuali dapat dibuktikan sebaliknya, Debitor dianggap mengetahui atau patut mengetahui bahwa hibah
Lebih terperinciP U T U S A N NOMOR: 46 K/AG/2006
P U T U S A N NOMOR: 46 K/AG/2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata agama dalam tingkat kasasi telah memutuskan
Lebih terperinciBAB III PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NO. 718 K/AG/2012 TENTANG BIAYA KEHIDUPAN (NAFKAH) BAGI BEKAS ISTRI YANG DIBERIKAN OLEH SUAMI PASCA PERCERAIAN
BAB III PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NO. 718 K/AG/2012 TENTANG BIAYA KEHIDUPAN (NAFKAH) BAGI BEKAS ISTRI YANG DIBERIKAN OLEH SUAMI PASCA PERCERAIAN A. Mahkamah Agung dalam Sistem Peradilan Agama di Indonesia
Lebih terperinciDirektori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N No. 2135 K/Pdt/2010 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G Memeriksa perkara perdata dalam tingkat kasasi telah memutuskan
Lebih terperinciP U T U S A N Nomor XXX/Pdt.G/2014/MS-Aceh.
P U T U S A N Nomor XXX/Pdt.G/2014/MS-Aceh. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Mahkamah Syar iyah Aceh yang mengadili perkara Cerai Talak pada tingkat banding, dalam persidangan Majelis
Lebih terperinciP U T U S A N Nomor : 198/Pdt.G/2011/PA.Pkc BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
P U T U S A N Nomor : 198/Pdt.G/2011/PA.Pkc BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada
Lebih terperinciP U T U S A N No. 83 K/AG/2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara
P U T U S A N No. 83 K/AG/2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata agama dalam tingkat kasasi telah memutuskan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS STUDI KASUS PUTUSAN HAKIM
57 BAB IV ANALISIS STUDI KASUS PUTUSAN HAKIM A. Dasar Pertimbangan Hakim Dalam Putusan N0.251/Pdt.G/2013 PA.Sda Dalam memutuskan setiap Perkara di dalam persidangan hakim tidak serta merta memutuskan perkara
Lebih terperinciP U T U S A N. Nomor : 487/Pdt/2013/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
P U T U S A N Nomor : 487/Pdt/2013/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Bandung yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam peradilan tingkat banding
Lebih terperinciSURAT EDARAN MAHKAMAH AGUNG NOMOR 5 TAHUN 1975 TENTANG SITA JAMINAN (CONSERVATOIR BESLAG)
SURAT EDARAN MAHKAMAH AGUNG TENTANG SITA JAMINAN (CONSERVATOIR BESLAG) MAHKAMAH AGUNG Jl. Lapangan Banteng Timur No. 1 JAKARTA Jakarta, 1 Desember 1975 No Lampiran : 2 (dua) : MA./Pemb./1021/1/75 Hakim
Lebih terperinciPUTUSAN Nomor /Pdt.G/2013/PA.Ppg BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
PUTUSAN Nomor /Pdt.G/2013/PA.Ppg BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasir Pengaraian yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat
Lebih terperinciRUMUSAN HASIL RAPAT PLENO KAMAR AGAMA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA TANGGAL 03 S/D 05 MEI
RUMUSAN HASIL RAPAT PLENO KAMAR AGAMA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA TANGGAL 03 S/D 05 MEI 2012 NO MASALAH JAWABAN 1. Putusan Pengadilan Agama tidak menerima gugatan Penggugat karena bukan termasuk
Lebih terperinciDEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
SALINAN PUTUSAN Nomor 1844/Pdt.G/2014/PA.Pas DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasuruan yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama dalam persidangan
Lebih terperinciP U T U S A N NOMOR : 320/PDT/2012/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
P U T U S A N NOMOR : 320/PDT/2012/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI MEDAN di Medan, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam peradilan tingkat
Lebih terperinciPengadilan Umum. Perangkat atau Alat Kelengkapan Lembaga Peradilan
Perangkat atau Alat Kelengkapan Lembaga Peradilan Pengadilan Umum Pengadilan Umum termasuk di dalamnya Pengadilan Negeri, Pengadilan Tinggi dan Mahkamah Agung, yang sehari-harinya memeriksa dan memutuskan
Lebih terperinciP U T U S A N Nomor 00/Pdt.G/2012/PTA Btn BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
P U T U S A N Nomor 00/Pdt.G/2012/PTA Btn BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Banten yang mengadili perkara perdata pada tingkat banding dalam
Lebih terperinciYURISPRUDENSI TENTANG PERKARA PERCERAIAN DI PENGADILAN AGAMA
YURISPRUDENSI TENTANG PERKARA PERCERAIAN DI PENGADILAN AGAMA 1. Surat gugatan dibuat dan ditandatangani oleh kuasanya tanggal 3 Desember 1988 sedangkan surat kuasa yang diberikan oleh Penggugat kepada
Lebih terperinciP U T U S A N. Nomor 0005/Pdt.G/2017/PTA. Plk. M e l a w a n
P U T U S A N Nomor 0005/Pdt.G/2017/PTA. Plk DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Palangka Raya yang memeriksa dan mengadili perkara pada tingkat banding, dalam persidangan
Lebih terperinciP U T U S A N Nomor : 61/Pdt.G/2011/PTA Bdg.
Salinan P U T U S A N Nomor : 61/Pdt.G/2011/PTA Bdg. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA ----------PENGADILAN TINGGI AGAMA BANDUNG yang mengadili perkara perdata
Lebih terperinciبسم هللا الرحمن الرحيم
P U T U S A N Nomor : XXX/Pdt.G/2012/MS-ACEH بسم هللا الرحمن الرحيم DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Mahkamah Syar iyah Aceh yang mengadili perkara Cerai Talak pada tingkat banding dalam
Lebih terperinciBAB III PUTUSAN MAHKMAH AGUNG NO. 184 K/AG/1995 TENTANG KEDUDUKAN AHLI WARIS ANAK PEREMPUAN BERSAMA SAUDARA PEWARIS
BAB III PUTUSAN MAHKMAH AGUNG NO. 184 K/AG/1995 TENTANG KEDUDUKAN AHLI WARIS ANAK PEREMPUAN BERSAMA SAUDARA PEWARIS A. Sekilas Profil Mahkamah Agung Pembentukan Mahkamah Agung (MA) pada pokoknya memang
Lebih terperinciP U T U S A N Nomor xxx/pdt.g/2017/pta Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
P U T U S A N Nomor xxx/pdt.g/2017/pta Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Bandung yang memeriksa dan mengadili perkara perceraian dalam Tingkat Banding, telah
Lebih terperinciPutusan di atas merupakan putusan dari perkara cerai talak, yang diajukan. oleh seorang suami sebagai Pemohon yang ingin menjatuhkan talak raj i di
79 BAB IV ANALISIS YURIDIS TERHADAP TIDAK DITERAPKANNYA KEWENANGAN EX OFFICIO HAKIM TENTANG NAFKAH SELAMA IDDAH DALAM PERKARA CERAI TALAK (STUDI PUTUSAN NOMOR:1110/Pdt.G/2013/PA.Mlg) Putusan di atas merupakan
Lebih terperinciAKIBAT PERKAWINAN & PUTUSNYA PERKAWINAN
AKIBAT PERKAWINAN & PUTUSNYA PERKAWINAN 1 KUHPerdata 103 106 105 107 KUHPerdata 107 108 110 Akibat perkawinan terhadap diri pribadi masing-masing Suami/Istri Hak & Kewajiban Suami-Istri UU No.1/1974 30
Lebih terperinciP U T U S A N. Nomor xxxx/pdt.g/2017/pta.bdg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
P U T U S A N Nomor xxxx/pdt.g/2017/pta.bdg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Bandung, dalam tingkat banding telah memeriksa, mengadili dan menjatuhkan putusan dalam
Lebih terperinciP U T U S A N Nomor 90/Pdt.G/2014/PTA Mks. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
P U T U S A N Nomor 90/Pdt.G/2014/PTA Mks. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Makassar yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada
Lebih terperinciPUTUSAN NOMOR : 322 K/AG/2007
PUTUSAN NOMOR : 322 K/AG/2007 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata agama dalam tingkat kasasi telah memutuskan
Lebih terperinciBAB 4 PEMBAHASAN. Universitas Indonesia. Penundaan eksekusi..., Edward Kennetze, FHUI, 2009
51 BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 KASUS POSISI Kasus yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah adanya penundaan eksekusi terhadap putusan bernomor perkara 158 K/PDT/2005 jo No. 63/Pdt.G/2004/PN. Jak.Sel mengenai
Lebih terperinciNOMOR: 57/Pdt.G/2011/PTA.Bdg. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MELAWAN
Salinan P U T U S A N NOMOR: 57/Pdt.G/2011/PTA.Bdg. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Bandung yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara
Lebih terperinci1905:217 juncto Staatsblad 1906:348) sebagian besar materinya tidak
UNDANG-UNDANG NOMOR 37 TAHUN 2004 TENTANG KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang : a. PRESIDEN, bahwa pembangunan hukum nasional dalam rangka mewujudkan
Lebih terperinciDERDEN VERZET (Oleh : Drs. H. M. Yamin Awie, SH. MH. 1 )
DERDEN VERZET (Oleh : Drs. H. M. Yamin Awie, SH. MH. 1 ) BAB I PENDAHULUAN Sebelum diundangkannya Undang-undang Nomor 3 tahun 2006 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989 Tentang Peradilan Agama,
Lebih terperinciP U T U S A N NOMOR: 140/PDT/2012/PTR
P U T U S A N NOMOR: 140/PDT/2012/PTR DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Pekanbaru yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam tingkat banding, menjatuhkan
Lebih terperinciKEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
PUTUSAN Nomor 349/Pdt/2015/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Bandung di Bandung, yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam tingkat banding telah menjatuhkan
Lebih terperinciPERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PROSEDUR MEDIASI DI PENGADILAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PROSEDUR MEDIASI DI PENGADILAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Mediasi
Lebih terperinciP U T U S A N Nomor 271/Pdt/2013/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA L A W A N D A N
P U T U S A N Nomor 271/Pdt/2013/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI BANDUNG yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam peradilan tingkat banding,
Lebih terperinciPUTUSAN Nomor 9/Pdt.G/2009/PTA Mks. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
PUTUSAN Nomor 9/Pdt.G/2009/PTA Mks. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Makassar yang memeriksa dan mengadili perkara perdata pada tingkat
Lebih terperincihal 0 dari 11 halaman
hal 0 dari 11 halaman I. PENGERTIAN PENGGUNAAN LEMBAGA PUTUSAN SERTA MERTA (UITVOERBAAR BIJ VOORRAAD) OLEH Ketua Muda Perdata Mahkamah Agung RI (H. SUWARDI, SH, MH) Subekti menyebut, putusan pelaksanaan
Lebih terperinciBAB IV. rumah tangga dengan sebaik-baiknya untuk membentuk suatu kehidupan. tangga kedua belah pihak tidak merasa nyaman, tenteram dan mendapaatkan
58 BAB IV ANALISIS YURIDIS TERHADAP PERTIMBANGAN HUKUM PENGADILAN AGAMA SIDOARJO DALAM MEMUTUSKAN PERCERAIAN PASANGAN YANG MENIKAH DUA KALI DI KUA DAN KANTOR CATATAN SIPIL NOMOR: 2655/PDT.G/2012/PA.SDA
Lebih terperinciP U T U S A N Nomor 0000/Pdt.G/2016/PTA.Btn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
P U T U S A N Nomor 0000/Pdt.G/2016/PTA.Btn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Banten yang memeriksa dan mengadili perkara Cerai Gugat pada tingkat banding, dalam
Lebih terperinciTINJAUAN YURIDIS PEMBAGIAN HARTA GONO-GINI. (Studi Kasus Pada Putusan Mahkmah Agung. Nomor: 1996 K/Pdt/2012)
TINJAUAN YURIDIS PEMBAGIAN HARTA GONO-GINI (Studi Kasus Pada Putusan Mahkmah Agung Nomor: 1996 K/Pdt/2012) JURNAL PENELITIAN Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Hukum Pada Fakultas
Lebih terperinciPUTUSAN. Nomor : xxx/pdt.g/2012/ms-aceh BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
PUTUSAN Nomor : xxx/pdt.g/2012/ms-aceh BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Mahkamah Syar iyah Aceh yang mengadili perkara perdata Cerai Talak pada tingkat banding
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Kewenangan Pengadilan Tinggi dalam menjatuhkan sebuah putusan akhir ternyata masih ada yang menimbulkan permasalahan. Untuk itu dalam bab tinjauan pustaka ini, penulis hendak menguraikan
Lebih terperinciBAB III. Analisa Prosedur Pencatatan Perkawinan Campuran. (Studi Kasus Putusan Mahkamah Agung No.1428/K/Pdt/2006)
BAB III Analisa Prosedur Pencatatan Perkawinan Campuran (Studi Kasus Putusan Mahkamah Agung No.1428/K/Pdt/2006) A. PEMBAHASAN KASUS Dalam Bab III ini penulis akan mengetengahkan kasus perceraian yang terjadi
Lebih terperinciPUTUSAN Nomor 03/Pdt.G/2016/PTA.Plg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
PUTUSAN Nomor 03/Pdt.G/2016/PTA.Plg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Palembang yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara tertentu pada tingkat banding dalam
Lebih terperinciPENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA. Oleh: NY. BASANI SITUMORANG, SH., M.Hum. (Staf Ahli Direksi PT Jamsostek)
PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA Oleh: NY. BASANI SITUMORANG, SH., M.Hum. (Staf Ahli Direksi PT Jamsostek) PENERAPAN HUKUM ACARA PERDATA KHUSUS PENGADILAN HUBUNGAN
Lebih terperinciSekitar Kejurusitaan
Sekitar Kejurusitaan (Oleh : H. Sarwohadi, S.H., M.H. Hakim Tinggi PTA Bengkulu) A. Pengertian Juru Sita Juru sita adalah salah satu pejabat yang bertugas di pengadilan agama, selain hakim, panitera dan
Lebih terperinciPUTUSAN Nomor xxxx/pdt.g/2017/pta Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI AGAMA BANDUNG
PUTUSAN Nomor xxxx/pdt.g/2017/pta Bdg. بسم الله الحرمن الحرمي DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI AGAMA BANDUNG Dalam sidang majelis hakim tingkat banding telah memeriksa,
Lebih terperinciBAB IV MUTAH DALAM PERKARA CERAI TALAK DI PENGADILAN AGAMA SURABAYA. A. Analisis Dasar Pertimbangan Hakim Menggunakan atau Tidak
BAB IV ANALISIS YURIDIS HAK EX OFFICIO HAKIM TENTANG NAFKAH MUTAH DALAM PERKARA CERAI TALAK DI PENGADILAN AGAMA SURABAYA A. Analisis Dasar Pertimbangan Hakim Menggunakan atau Tidak Menggunakan Hak Ex Officio
Lebih terperinciBAB IV. ANALISIS PELAKSANAAN PUTUSAN No. 0985/Pdt.G/2011/PA.Sm. TENTANG MUT AH DAN NAFKAH IDDAH
56 BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN PUTUSAN No. 0985/Pdt.G/2011/PA.Sm. TENTANG MUT AH DAN NAFKAH IDDAH A. Analisis Prosedur Pelaksanaan Putusan Pengadilan Agama Tentang Mut ah dan Nafkah Iddah. Tujuan pihak-pihak
Lebih terperinciHUKUM ACARA PERADILAN AGAMA MUHAMMAD MUSLIH, SH, MH
HUKUM ACARA PERADILAN AGAMA MUHAMMAD MUSLIH, SH, MH A. Pendahuluan Pada masa penjajahan Belanda hingga menjelang akhir tahun 1989, Pengadilan Agama di Indonesia exis tanpa Undang-Undang tersendiri dan
Lebih terperinciHUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA
1 HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA I. Pengertian, asas & kompetensi peradilan TUN 1. Pengertian hukum acara TUN Beberapa istilah hukum acara TUN, antara lain: Hukum acara peradilan tata usaha pemerintahan
Lebih terperinciRANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR:...TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 14 TAHUN 1985 TENTANG MAHKAMAH AGUNG
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR:...TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 14 TAHUN 1985 TENTANG MAHKAMAH AGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciP U T U S A N Nomor : 96 /Pdt.G/2011/PTA.Bdg.
1 P U T U S A N Nomor : 96 /Pdt.G/2011/PTA.Bdg. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Bandung yang mengadili perkara perdata dalam tingkat banding,
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. kepada Pengadilan Agama Malang yang Penggugat dan Tergugat sama-sama
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Perkara No 0733/Pdt.G/20013/PA.Mlg adalah perkara tentang pembagian harta gono gini yang diajukan penggugat yaitu mantan istri atau kuasa hukumnya kepada Pengadilan Agama
Lebih terperinciP U T U S A N Nomor 00/Pdt.G/2014/PTA Btn. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA.
P U T U S A N Nomor 00/Pdt.G/2014/PTA Btn. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Banten yang mengadili perkara perdata tertentu pada tingkat
Lebih terperinciP U T U S A N. Nomor : 64/Pdt.G/2011/MS-Aceh
P U T U S A N. Nomor : 64/Pdt.G/2011/MS-Aceh BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Mahkamah Syar iyah Aceh yang mengadili perkara Cerai Gugat pada tingkat banding dalam
Lebih terperinciBAB IV. tunduk dan patuh pada putusan yang dijatuhkan. 1
54 BAB IV KEKUATAN YURIDIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURWOREJO NO. 0272/Pdt.G/2011/PA.Pwr. DENGAN PUTUSAN PENGADILAN TINGGI AGAMA SEMARANG NO. 224/ Pdt.G/2011/PTA.Smg. TENTANG CERAI TALAK A. Kekuatan Yuridis
Lebih terperinciP U T U S A N. Nomor : xxxx/pdt.g/2011/ms-aceh. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
P U T U S A N Nomor : xxxx/pdt.g/2011/ms-aceh. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Mahkamah Syar iyah Aceh yang mengadili perkara perdata (Cerai Gugat) pada tingkat
Lebih terperinciPUTUSAN. Nomor : 0611/Pdt.G/2012/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MELAWAN
SALINAN PUTUSAN Nomor : 0611/Pdt.G/2012/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasuruan yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat
Lebih terperinciRINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 99/PUU-XV/2017 Tafsir konstitusional frasa rakyat pencari keadilan
RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 99/PUU-XV/2017 Tafsir konstitusional frasa rakyat pencari keadilan I. PEMOHON Nina Handayani selanjutnya disebut sebagai Pemohon; Kuasa Hukum: Dr. Youngky Fernando, S.H.,M.H,
Lebih terperinciKETUA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA ANCANGAN
KETUA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA ANCANGAN PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENYELESAIAN SENGKETA TATA USAHA NEGARA PEMILIHAN DAN SENGKETA PELANGGARAN
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1998 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG TENTANG KEPAILITAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1998 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG TENTANG KEPAILITAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa gejolak moneter yang terjadi di
Lebih terperinciP U T U S A N NOMOR : 162/PDT/2013/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
P U T U S A N NOMOR : 162/PDT/2013/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA ----- PENGADILAN TINGGI MEDAN, yang memeriksa dan mengadili perkara Perdata dalam tingkat banding, telah menjatuhkan
Lebih terperinciPUTUSAN NOMOR : 230 K/AG/2007 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G
PUTUSAN NOMOR : 230 K/AG/2007 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata agama dalam tingkat kasasi telah memutuskan
Lebih terperinciP U T U S A N Nomor 4/Pdt.G/2014/PTA.Mks BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
P U T U S A N Nomor 4/Pdt.G/2014/PTA.Mks BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Makassar yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat
Lebih terperinciP U T U S A N Nomor 00/Pdt.G/2012/PTA.Btn. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
P U T U S A N Nomor 00/Pdt.G/2012/PTA.Btn. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Banten yang mengadili perkara cerai gugat dalam tingkat banding,
Lebih terperinciPUTUSAN Nomor <No Prk>/Pdt.G/2017/PTA.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI AGAMA BANDUNG
PUTUSAN Nomor /Pdt.G/2017/PTA.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI AGAMA BANDUNG Dalam tingkat banding telah memeriksa, mengadili dan menjatuhkan putusan dengan
Lebih terperinciOleh Administrator Kamis, 15 Januari :42 - Terakhir Diupdate Rabu, 22 Desember :51
KOMPETENSI ABSOLUT PERADILAN AGAMA Kewenangan PA dari masa ke masa: Sebelum Kemerdekaan: Staatsblaad 1882 No. 152 tidak disebutkan secara tegas kewenangan PA, hanya disebutkan bahwa wewenang PA itu berdasarkan
Lebih terperinciP U T U S A N Nomor : 218/Pdt/2016/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
P U T U S A N Nomor : 218/Pdt/2016/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Jawa Barat di Bandung yang mengadili perkaraperkara perdata pada peradilan tingkat Banding,
Lebih terperinciPUTUSAN Nomor 975/Pdt.G/2014/PA.Pas
SALINAN PUTUSAN Nomor 975/Pdt.G/2014/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasuruan yang memeriksa dan mengadili perkara perdata tertentu pada
Lebih terperinciPUTUSAN. Nomor: XXX/Pdt.G/2012/MS-Aceh DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Pembanding; Melawan: Mahkamah Syar iyah Aceh tersebut;
PUTUSAN Nomor: XXX/Pdt.G/2012/MS-Aceh DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Mahkamah Syar iyah Aceh yang memeriksa dan mengadili perkara Cerai Talak pada tingkat banding dalam persidangan Majelis
Lebih terperinciTENTANG DUDUK PERKARANYA
P U T U S A N Nomor : 7/Pdt.G/2010/PTA Smd BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Samarinda yang mengadili perkara perdata pada tingkat banding
Lebih terperinciPUTUSAN Nomor : 07/Pdt.G/2011/MS-ACEH. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
PUTUSAN Nomor : 07/Pdt.G/2011/MS-ACEH. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Mahkamah Syar iyah Aceh yang memeriksa dan mengadili perkara Cerai Gugat pada tingkat banding
Lebih terperinciBISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
1 PUTUSAN Nomor 21/Pdt.G/2009/PTA Mks BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Makassar yang memeriksa dan mengadili perkara perdata agama pada
Lebih terperinci