BAB III METODE PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan unsur penting di dalam penelitian ilmiah, karena metode yang digunakan dalam penelitian dapat menentukan apakah penelitian tersebut dapat dipertanggungjawabkan (Hadi, 2000). Penelitian ini bersifat komparatif, yakni membandingkan dua gejala untuk melihat persamaan dan perbedaannya (Nawawi & Martina, 1994). Berikut akan dibahas mengenai identifikasi variabel penelitian, definisi operasional variabel penelitian, populasi dan metode pengambilan sampel, alat ukur yang digunakan, prosedur penelitian dan metode analisis data. III.A. Identifikasi Variabel Penelitian ini melibatkan variabel bebas dan variabel tergantung, dengan identifikasi sebagai berikut: 1. Variabel bebas: penyebab perpisahan dalam keluarga dengan orangtua tunggal yaitu bercerai dan meninggalnya pasangan. 2. Variabel tergantung: kesepian. III.B. Definisi Operasional Variabel Penelitian Definisi operasional dari penelitian perlu dijabarkan untuk menghindari perbedaan dalam menginterpretasi masing-masing variabel penelitian. Adapun definisi operasional variabel dalam penelitian ini sebagai berikut: 51

2 a. Penyebab perpisahan dalam keluarga dengan orangtua tunggal Keluarga dengan orangtua tunggal adalah ketiadaan figur ayah dalam suatu keluarga yang disebabkan oleh perceraian atau kematian salah satu orangtua dan orangtua yang ditinggalkan tidak menikah kembali, sehingga membesarkan anak tanpa dukungan dan tanggungjawab pasangannya. Penyebab perpisahan dalam keluarga dengan orangtua tunggal, dibedakan karena perceraian dan meninggalnya pasangan. Perceraian adalah terputusnya perjanjian pernikahan yang resmi oleh kedua pasangan, dan sebagai akibat dari perpisahan tersebut dapat mempengaruhi kehidupan pasangan maupun anak. Meninggalnya pasangan hidup merupakan kehilangan yang paling sulit, masa yang penuh dengan tekanan dalam pengalaman hidup individu, pentingnya dukungan sosial dan kelekatan guna kesehatan fisik dan mental, serta berhubungan dengan semakin tingginya simptom-simptom depresi yang dirasakan pada individu dewasa Data mengenai peran sebagai orangtua tunggal karena bercerai atau meninggal pasangan diperoleh dari subjek yang mengisi self report bersamaan dengan pemberian skala sebagai alat ukur dalam penelitian. b. Kesepian Kesepian adalah suatu pengalaman subjektif dan perasaan tidak menyenangkan yang disebabkan adanya ketidaksesuaian antara hubungan sosial yang diharapkan dengan kenyataan kehidupannya yang kemudian disertai dengan 52

3 emosi negatif seperti kecemasan, ketidakbahagiaan, ketidakpuasan, menyalahkan diri sendiri, malu dan depresi. Kesepian akan diungkap dalam penelitian ini dengan menggunakan alat ukur berupa skala yang disusun berdasarkan empat jenis perasaan ketika kesepian yang dikemukakan oleh Rubeinstein dan Shaver (dalam Brehm, 2002), yaitu: 1). Desperation, yaitu perasaan yang sangat menyedihkan, mampu melakukan tindakan yang nekat, yang disertai dengan indikator perasaan seperti putus asa, tidak berdaya, takut, tidak punya harapan, merasa ditinggalkan serta mudah mendapat kecaman dari orang lain. 2). Impatient Boredom, yaitu rasa bosan yang tidak tertahankan, jenuh, tidak suka menunggu lama, disertai dengan indikator tidak sabar, ingin berada di tempat lain, kesulitan menghadapi suatu keadaan, sering marah, serta tidak dapat berkonsentrasi. 3). Self-Deprecation, yaitu perasaan dimana seseorang mengutuk serta menyalahkan diri sendiri, tidak mampu menyelesaikan masalahnya, disertai dengan indikator yaitu tidak atraktif, terpuruk, merasa bodoh, malu, serta merasa tidak aman. 4). Depression, menurut Davison (2004) merupakan tahapan emosi yang ditandai dengan kesedihan yang mendalam, perasaan bersalah, menarik diri dari orang lain, kurang tidur, dan indikator perilaku dari Brehm (2002) yaitu, sedih, tertekan, terisolasi, hampa, menyesali diri, mengasingkan diri, serta berharap memiliki seseorang yang spesial. 53

4 Semakin tinggi skor yang diperoleh seseorang dalam skala kesepian yang diberikan, artinya semakin tinggi perasaan kesepian yang dimilikinya. III.C. Subjek Penelitian III.C.1. Populasi dan Sampel Populasi adalah seluruh subjek yang dimaksud untuk diteliti. Populasi dibatasi sebagai sejumlah subjek atau individu yang paling sedikit memiliki satu sifat yang sama (Hadi, 2000). Populasi dalam penelitian ini adalah wanita usia dewasa dini yang menjadi orangtua tunggal. Sampel adalah sebahagian dari populasi atau sejumlah penduduk yang jumlahnya kurang dari jumlah populasi dan harus mempunyai paling sedikit satu sifat yang sama (Hadi,2000). Adapun karakteristik sampel yang digunakan adalah: 1. Wanita yang berusia tahun Menurut Havingurst (Hurlock, 1999), pada masa dewasa dini ini mulai memainkan peran baru, seperti peran istri, orangtua, mengembangkan sikap, keinginan dan nilai baru sesuai dengan tugas baru ini. 2. Menjadi orangtua tunggal dan tinggal bersama satu orang anak atau lebih Dipilih untuk penelitian ini sesuai dengan statusnya yang menjadi orangtua tunggal karena bercerai maupun meninggalnya pasangan, dan tinggal bersama seorang anak atau lebih, hal ini bertujuan untuk melihat perannya sebagai orangtua. Berbeda dengan wanita yang bercerai atau meninggalnya pasangan tanpa adanya kehadiran anak. 3. Menjadi orangtua tunggal dan tidak menikah lagi 54

5 III.C.2. Metode Pengambilan Sampel Pengambilan sampel atau sampling menurut Kerlinger (1995) berarti mengambil suatu bagian dari populasi atau semesta sebagai wakil (representasi) dari populasi atau semesta itu. Tehnik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah incidental sampling. Hadi (2000) mengatakan bahwa incidental sampling adalah tehnik pengambilan sampel non probability yang berarti tidak semua populasi diberi peluang yang sama untuk dijadikan sampel, dimana hanya individu-individu atau kelompok-kelompok yang kebetulan dijumpai atau dapat dijumpai saja yang dijadikan sampel peneliti. Setiap individu yang ditemui di lapangan yang kira-kira memenuhi karakteristik subjek penelitian ini akan ditanya kesediaannya mengisi skala yang diberikan oleh peneliti. III.C.3. Jumlah Sampel Penelitian Suatu sampel yang baik harus memenuhi syarat bahwa ukuran atau besarnya memadai untuk dapat meyakinkan kestabilan ciri-cirinya. Berapa besar sampel yang memadai bergantung kepada sifat populasi dan tujuan penelitian. Semakin besar sampel, akan semakin kecil kemungkinan menarik kesimpulan tentang populasi. Menurut Azwar (2005), secara tradisional statistika menganggap jumlah sampel yang lebih dari 60 orang sudah cukup banyak. Berdasar uraian diatas, maka jumlah total sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 60 orang. 55

6 III.D. Alat Ukur yang Digunakan Alat ukur yang digunakan merupakan metode pengumpulan data dalam kegiatan penelitian yang mempunyai tujuan untuk mengungkap fakta mengenai variabel yang diteliti (Azwar, 1999). Pada penelitian ini alat ukur yang digunakan adalah skala psikologi dan menyertakan kuesioner sebagai alat pengumpul data. Metode kuesioner mendasarkan pada laporan tentang diri sendiri (self report) atau setidak-tidaknya pada pengetahuan atau keyakinan pribadi (Hadi, 2000). Metode self report digunakan untuk memperoleh data mengenai usia, pendapatan, kehadiran anak, lama perpisahan dengan pasangan, dan tinggal bersama orang lain. Metode skala mengingat data yang ingin diukur berupa konstrak atau konsep psikologis yang dapat diungkap secara tidak langsung melalui indikatorindikator perilaku yang diterjemahkan dalam bentuk butir-butir pernyataan (Azwar, 2000). Menurut Hadi (2000), skala dapat digunakan dalam penelitian berdasarkan asumsi-asumsi sebagai berikut: 1. Subjek adalah orang yang paling tahu tentang dirinya. 2. Bahwa apa yang dinyatakan oleh subjek kepada penyelidik adalah benar dan dapat dipercaya. 3. Interpretasi subjek tentang pernyataan-pernyataan yang diajukan kepadanya adalah sama dengan apa yang dimaksudkan oleh penyelidik. Skala kesepian yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala psikologi yang terdiri dari butir-butir pernyataan yang disusun sendiri oleh peneliti 56

7 berdasarkan indikator-indikator perasaan kesepian yang dikemukakan oleh Rubenstein dan Shaver (dalam Brehm 2002). Pernyataan dalam skala ini terdiri dari pernyataan favorable dan unfavorable. Skala ini disusun berdasarkan skala tipe Likert dengan memberikan empat alternatif jawaban yaitu : STS (Sangat Tidak Sesuai), TS (Tidak Sesuai), S (Sesuai) dan SS (Sangat Sesuai). Untuk butir pernyataan favorable, jawaban Sangat Sesuai akan diberi skor 4, demikian seterusnya sampai dengan skor 1 untuk jawaban Sangat Tidak Sesuai. Sedangkan untuk butir pernyataan unfavorable, jawaban Sangat Tidak Sesuai akan diberi skor 4, demikian seterusnya sampai dengan skor 1 untuk jawaban Sangat Sesuai. Semakin tinggi skor yang diperoleh subjek maka semakin tinggi kesepian yang dirasakan oleh wanita yang berperan sebagai orangtua tunggal dan semakin rendah skor yang diperoleh subjek penelitian maka semakin rendah kesepian yang dirasakan oleh wanita yang berperan sebagai orangtua tunggal. Penyusunan skala kesepian dalam penelitian ini didasarkan pada empat jenis perasaan kesepian yang dikemukakan oleh Rubenstein dan Shaver (dalam Brehm, 2002) dengan blue print pada tabel berikut: 57

8 NO Tabel 3 Blue print Skala Kesepian Sebelum Uji Coba Perasaan Ketika Kesepian 1. Desperation a. Putus asa b. Tidak berdaya c. Takut d. Tidak punya harapan e. Merasa ditinggal f. Mudah mendapat kecaman 2. Impatient Boredom a. Tidak sabar b. Bosan c. Berada ditempat lain d. Kesulitan e. Marah f. Tidak dapat berkonsentrasi Aitem Favorable Unfavorable Jlh Self-Deprecation a. Tidak atraktif b. Terpuruk c. Bodoh d. Malu e. Merasa tidak aman Depression a. Sedih b. Depresi c. Hampa d. Terisolasi e. Menyesali diri f. Melankolis g. Mengasingkan diri h. Berharap memiliki seseorang yang spesial Jumlah Skala kesepian tersebut butir-butirnya disusun berdasarkan empat jenis perasaan kesepian yang dikemukakan oleh Rubenstein dan Shaver (dalam Brehm, 2002) dengan blue print pada tabel berikut: Tabel 4 58

9 Blue Print Butir-butir Skala Kesepian Sebelum Uji Coba NO Perasaan Ketika Kesepian Desperation Impatient Boredom Self-Deprecation Depression Aitem Favorable Unfavorable 28,31, 24,40, 34,35,36,37 39,59,48,49, 38,41,42,43, 57,58,64,65 50,51 74,75 1,2, 3,4,7,10, 11,12,14,16, 19,21 26,27, 29,30,44, 45,53,54, 52,78 55,56, 68,69,62,63, 80,81,92,93, 85,86,87,88, 95,98 5,6, 8,9,13,15, 17,18,19,20, 21,22 32,33 46,47,66, 67,70,71, 76,77 60,61, 72,73,79,82, 83,84,89,90, 91,94,96,97, 99,100 Jlh Jumlah III. D.1. Validitas Alat Ukur Validitas adalah sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Valid tidaknya suatu alat ukur tergantung pada mampu atau tidaknya alat ukur tersebut mencapai tujuan pengukuran yang dikehendaki dengan tepat. Dalam penelitian ini skala akan diuji validitasnya berdasarkan validitas isi dan validitas soal. Validitas isi ditentukan melaui pendapat profesional dalam proses telaah soal. Dalam penelitian ini, pendapat profesional adalah dosen pembimbing peneliti. Dengan mengunakan spesifikasi tes yang telah ada, orang melakukan analisis logis untuk menetapkan apakah aitem-aitem tersebut memang mengukur apa yang dimaksudkan untuk diukur (Azwar, 2002). 59

10 Skala dinyatakan memiliki validitas soal bila aitem-aitem tidak menyimpang dan mewakili konsep yang akan diukur (Azwar, 2002). Validitas soal dilakukan dengan cara mengkorelasikan nilai-nilai tiap butir nilai totalnya. Dalam penelitian ini uji validitas alat ukur dilakukan dengan menggunakan teknik korelasi Pearson Product Moment (Hadi, 1999). III.D.2. Uji Daya Beda Butir Pernyataan Uji daya beda butir pernyataan dilakukan untuk melihat sejauh mana skala itu mampu membedakan antara individu dan kelompok yang memiliki dan tidak memiliki atribut yang dimaksudkan untuk diukur (Azwar, 2000). Daya beda pada suatu skala dapat dilihat dengan menggunakan analisa aplikasi komputer SPSS versi 12.0 for Windows, kemudian nilai corrected item total correlation yang diperoleh dibandingkan dengan koefisien korelasi Pearson Product Moment dengan interval kepercayaan 95%. Peneliti menggunakan kriteria pemilihan aitem berdasarkan koefisien korelasi sebesar 0,275. III.D.3. Reliabilitas Alat Ukur Reliabilitas alat ukur menunjukkan derajat keajegan atau konsistensi alat ukur yang bersangkutan bila diterapkan beberapa kali pada kesempatan yang berbeda (Hadi, 2000). Reliabilitas alat ukur yang dapat dilihat dari koefisien reliabilitas merupakan indikator konsistensi butir-butir pernyataan tes dalam menjalankan fungsi ukurnya secara bersama-sama. Reliabilitas alat ukur ini mengacu kepada konsistensi atau kepercayaan hasil ukur, yang mengandung makna kecermatan pengukuran (Azwar, 2000). 60

11 Uji reliabilitas alat ukur ini menggunakan pendekatan konsistensi internal yang mana prosedurnya hanya memerlukan satu kali pengenaan tes kepada sekelompok individu sebagai subjek. Pendekatan ini dipandang ekonomis, praktis dan berefisiensi tinggi (Azwar, 2000). Teknik yang digunakan adalah teknik koefisien Alpha dari Cronbach, nantinya pengujian reliabilitas ini akan menghasilkan reliabilitas dari skala kesepian. III.D.4. Hasil Uji Coba Alat Ukur Uji coba alat ukur penelitian dilakukan terhadap 30 orang wanita yang berperan sebagai orangtua tunggal. Jumlah aitem yang digunakan adalah sebanyak 100 aitem, dengan pembagian aitem untuk setiap perasaan ketika kesepian yaitu 24 aitem untuk desperation, 24 aitem untuk impatient boredom, 20 aitem untuk self-deprecation, dan 32 aitem untuk depression. Berdasarkan hasil estimasi daya beda butir pernyataan dan reliabilitas terhadap data uji coba, maka diperoleh koefisien Alpha keseluruhan butir penyataan sebesar 0,869 yang bergerak dari 0,277 sampai 0,649, sedangkan berdasarkan daya beda butir pernyataan ditemukan 54 butir pernyataan yang memiliki daya beda rendah, sehingga jumlah pernyataan yang akan digunakan untuk pengambilan data yang sebenarnya adalah 46 butir pernyataan. Distribusi butir pernyataan setelah uji coba dapat dilihat pada tabel berikut ini: 61

12 NO Tabel 5 Blue Print Skala Kesepian Setelah Uji Coba Perasaan Ketika Kesepian Desperation Impatient Boredom Self-Deprecation Depression Favorable 28,31, 34,35,36,37 38,41,42,43, 50,51 1,2, 3,4,7,10, 11,12,14,16, 19,21 26,27, 29,30,44,45, 52,53, 54,78 55,56, 62,63,68,69, 80,81,85,86, 87,88,92,93, 95,98 Aitem Unfavorable 24,40, 39,59,48,49, 57,58,64,65 74,75 5,6, 8,9,13,15, 17,18,19,20, 22,23 32,33 46,47,66,67, 70,71,76,77 60,61, 72,73,79,82, 83,84,89,90, 91,94,96,97, 99,100 Jumlah Jumlah Keterangan: Penebalan: Aitem yang diterima/ memiliki daya beda tinggi Selanjutnya, dari 46 aitem yang telah diperoleh, dilakukan penyusunan kembali nomor-nomor aitem untuk kemudian digunakan dalam pengambilan data penelitian. 62

13 Tabel 6 Perubahan Nomor Skala Kesepian Setelah Uji Coba Favorable Nomor Butir Pernyataan Skala Unfavorable Nomor Aitem Nomor Aitem Baru Nomor Aitem Nomor Aitem Baru Lama Lama Distribusi aitem skala kesepian setelah penomoran ulang disajian pada tabel berikut ini: 63

14 Tabel 6 Distribusi Aitem Skala Kesepian Untuk Penelitian NO Perasaan Ketika Kesepian Aitem Jlh Favorable Unfavorable 1. 9,10,11 12, Desperation 13,14, 24,25,28, Impatient Boredom 1,2 3,5 4, ,15 Self-Deprecation 16,19,20 8, ,33 4. Depression 22,23, 26,27,30,31 37,38,39,40 43,44 34,35 36,41,42 45,46 Jumlah III.E. Prosedur Penelitian III.E.1. Persiapan Penelitian Hal-hal yang dilakukan pada tahap ini adalah persiapan dan pembuatan alat ukur serta uji coba alat ukur. Sebelum suatu alat ukur dibuat maka langkah pertama yang harus dilakukan adalah menentukan aspek-aspek dari alat ukur tersebut. Kemudian dari aspek-aspek tersebut dibuat sejumlah butir-butir pernyataan atau aitem-aitem. Aitem-aitem yang dibuat kemudian dievaluasi. Evaluasi ini dilakukan dengan tiga arah, yaitu (1) dari segi bidang yang diuji, (2) dari segi format dan pertimbangan teknis penulisan aitem, dan (3) dari segi penerjemahan gagasan dalam bahasa (Suryabrata, 2000). Evaluasi dari segi bidang yang diuji dilakukan dengan menelaah kembali bersama dosen pembimbing mengenai kejelasan akan konsep dasar dan kesesuaian aitem dengan empat jenis perasaan kesepian dari Rubeinstein dan Shaver (dalam Brehm, 2002). 64

15 Evaluasi dari segi format dan teknis penulisan aitem dilakukan dengan membuat ukuran dan jenis tulisan serta tampilan luar skala sehingga dapat lebih mudah dibaca oleh subjek penelitian. Evaluasi dari segi penerjemahan gagasan dan bahasa dilakukan untuk mengetahui apakah kalimat-kalimat pernyataan dalam skala dapat dimengerti dan tidak memiliki makna yang ambigu. Evaluasi format dan teknis penulisan skala serta penerjemahan gagasan dan bahasa dilakukan dengan meminta pendapat beberapa mahasiswa Psikologi Universitas Sumatera Utara. Sebelum melakukan uji coba alat ukur, peneliti terlebih dahulu menyiapkan alat ukur yang digunakan. Alat ukur berupa skala kesepian terdiri dari 100 aitem. Skala dibuat dengan tipe Likert dan dalam bentuk buku. Persiapan alat ukur dilakukan sejak tanggal 3 Agustus 2007 hingga 8 Agustus Uji coba skala dilakukan terhadap 30 orang responden wanita yang berperan sebagai orangtua tunggal karena bercerai dan meninggalnya pasangan. Pemberian skala dilakukan dari tanggal 9 Agustus 2007 hingga 3 September III.E.2. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan terhadap wanita yang berperan sebagai orangtua tunggal yang berada di kotamadya Medan. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan terhadap 60 orang wanita yag berperan sebagai orangtua tunggal, dimana terdapat 40 orang wanita yang berperan sebagai orangtua tunggal karena meninggalnya pasangan dan 20 orang wanita yang berperan sebagai orangtua 65

16 tunggal karena bercerai. Pelaksanaan penelitian dilakukan mulai tanggal 5 September hingga 5 Oktober III.F. Metode Analisis Data Analisis data yang digunakan adalah analisis statistik, karena analisis statistik dapat menunjukkan generalisasi, bekerja dengan angka-angka, bersifat objektif, menutup kemungkinan masuknya unsur-unsur subjektif yang dapat merubah keinginan menjadi kenyataan atau kebenaran, serta bersifat universal dalam arti dapat digunakan dalam semua bidang penelitian (Hadi, 2000). Penelitian ini menggunakan metode analisis t-test untuk dua sampel independen dengan hipotesis dua arah (two-tailed) agar dapat dilihat apakah ada perbedaan kesepian pada wanita yang berperan sebagai orangtua tunggal yang bercerai dan meninggal pasangan. Sebelum dilakukan analisis statistik dengan uji t, data hasil penelitian akan dilakukan uji asumsi terlebih dahulu, yaitu: 1. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah distribusi data penelitian masing-masing variabel telah menyebar secara normal. Uji normalitas pada penelitian dianalisa dengan menggunakan Kolmogorov- Smirnov. 66

17 2. Uji Homogenitas Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi dan sampel yang digunakan dalam penelitian adalah homogen. Uji homogenitas pada penelitian ini dianalisa dengan menggunakan Anova melalui Lavene Test. Alasan menggunakan metode ini karena penelitian ini hanya untuk membandingkan dua varians saja. Data yang diperoleh akan diolah dengan analisa statistik dengan menggunakan program SPSS version 12 For Windows. 67

18 BAB IV ANALISA DAN INTERPRETASI DATA Pada bab berikut ini akan diuraikan mengenai keseluruhan hasil penelitian. Pembahasan akan dimulai dengan memberikan gambaran umum subjek penelitian dilanjutkan dengan analisa dan interpretasi data penelitian serta hasil penelitian. IV.A. Gambaran Subjek Penelitian Subjek penelitian berjumlah 60 orang wanita yang berperan sebagai orangtua tunggal, yang terdiri dari 40 orang wanita yang pasangannya meninggal dan 20 orang wanita yang bercerai. Berdasarkan hal tersebut didapatkan gambaran subjek penelitian menurut usia, lama perpisahan, kehadiran anak, tinggal bersama orang lain, dan pendapatan. IV.A.1. Gambaran Subjek Berdasarkan Usia berikut ini: Berdasarkan usia, penyebaran subjek penelitian dapat dilihat pada tabel Tabel 7 Penyebaran Subjek Berdasarkan Usia USIA Jumlah (N) Persentase tahun tahun tahun Total

19 Grafik 1 Penyebaran Subjek Berdasarkan Usia Frequency tahun tahun tahun Usia Berdasarkan tabel serta grafik di atas dapat dilihat bahwa subjek terbanyak adalah subjek dengan usia antara tahun sebanyak 45 orang (75%), kemudian subjek dengan usia antara tahun sebanyak 13 orang (21.7%), sedangkan paling sedikit adalah subjek yang berusia antara tahun yaitu 2 orang (3.3%). IV.A.2. Gambaran Subjek Peelitian Berdasarkan Lama Perpisahan Berdasarkan lama perpisahan, penyebaran subjek penelitian dapat dilihat pada bagian berikut ini: 69

20 Tabel 8 Penyebaran Subjek Berdasarkan Lama Perpisahan Lama Perpisahan Jumlah (N) Persentase 1 tahun tahun tahun tahun tahun tahun Total Grafik 2 Penyebaran Subjek Berdasarkan Lama Perpisahan Frequency 0 1 tahun 2 tahun 3 tahun 4 tahun 5 tahun 6 tahun Lama Perpisahan Bila dilihat dari tabel dan grafik, maka dapat disimpulkan bahwa ternyata subjek yang terbanyak adalah subjek dengan lama perpisahan selama 6 tahun yaitu sebayak 24 orang (40%), kemudian diikuti subjek dengan lama perpisahan 2 tahun dan 5 tahun sebanyak 10 orang (16.7%), selanjutnya subjek dengan lama perpisahan 1 tahun sebanyak 7 orang (11.7%), kemudian subjek dengan lama perpisahan 3 tahun sebanyak 6 orang (10%), sedangkan yang paling sedikit adalah subjek dengan lama perpisahan 4 tahun yaitu sebanyak 3 orang (5%). 70

21 IV.A.3. Gambaran Subjek Penelitian Berdasarkan Jumlah Anak Berdasarkan jumlah anak, penyebaran subjek penelitian dapat dilihat pada bagian berikut ini: Tabel 9 Penyebaran Subjek Berdasarkan Kehadiran Anak Kehadiran Anak Jumlah (N) Persentase 1 orang 12 20,0 2 orang 15 25,0 3 orang 15 25,0 4 orang 10 16,7 5 orang 6 10,0 6 orang 2 3,3 Total ,0 Grafik 3 Penyebaran Subjek Berdasarkan Kehadiran Anak Frequency orang 2 orang 3 orang 4 orang 5 orang 6 orang Jumlah Anak Bila dilihat dari tabel dan grafik, subjek yang paling banyak adalah subjek dengan 2 orang dan 3 orang anak yaitu sebanyak 15 orang (25%), diikuti oleh subjek dengan 1 orang anak yaitu 12 orang (20%), kemudian subjek dengan 4 orang anak yaitu sebanyak 10 orang (16.7%), kemudian subjek dengan 5 orang 71

22 anak sebanyak 6 orang (10%) dan paling sedikit adalah subjek dengan 6 orang anak yaitu 2 orang (3.3%). IIV.A.4. Gambaran Subjek Penelitian Berdasarkan Tinggal Bersama Orang Lain Berdasarkan tinggal bersama orang lain, penyebaran subjek penelitian dapat dilihat pada bagian berikut ini: Tabel 10 Penyebaran Subjek Berdasarkan Tinggal Bersama Orang Lain Tinggal Bersama Jumlah (N) Persentase Anak saja Keluarga besar Total Grafik 4 Penyebaran Subjek Berdasarkan Tinggal Bersama Orang Lain Frequency 10 0 anak saja keluarga besar Tinggal bersama 72

23 Bila dilihat dari tabel dan grafik, maka dapat disimpulkan bahwa ternyata subjek terbanyak adalah subjek yang tinggal bersama dengan anak saja sebanyak 49 orang (81.7%), sedangkan yang lebih sedikit adalah subjek yang tinggal bersama keluarga sebanyak 11 orang (18.3%). IV.A.5. Gambaran Subjek Berdasarkan Pendapatan Berdasarkan pendapatan, penyebaran subjek penelitian dapat dilihat pada bagian berikut ini: Tabel 11 Penyebaran Subjek Berdasarkan Pendapatan Pendapatan Jumlah (N) Persentase < > Total Grafik 5 Penyebaran Subjek Berdasarkan Pendapatan 73

24 Frequency 10 0 < > PENDAPAT Bila dilihat dari tabel dan grafik, maka dapat disimpulkan bahwa ternyata subjek terbanyak berpendapatan Rp Rp sebanyak 37 orang (61.7%), kemudian subjek berpendapatan < Rp sebanyak 19 orang (31.6%), sedangkan yang paling sedikit adalah subjek berpendapatan Rp. >Rp sebanyak 4 orang (6.7%). IV.B. Hasil Penelitian IV.B.1. Hasil Uji Asumsi Penelitian Pengujian hipotesa dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan analisa independent t-test. Maka sebelum analisa independent t-test dilakukan terlebih dahulu diadakan uji normalitas sebaran dan uji homogenitas untuk melihat apakah sebaran normal dan populasi sampel homogen atau tidak. 74

25 IV.B.1.a. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah distribusi data penelitian setiap variabel menyebar secara normal. Uji normalitas menggunakan Kolmogorov-Smirnov yang dilakukan pada variabel kesepian. Tabel 12 Uji Normalitas dengan One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Kesepian Meninggal Pasangan Bercerai N Normal Parameters Mean 92,62 89, ,1500 Most Extreme Differences Std. Deviation 15,048 12, ,56874 Absolute,067,108,137 Positive,063,049,099 Negative -,067 -,108 -,137 Kolmogorov-Smirnov Z,519,684,611 Asymp. Sig. (2-tailed),951,738,849 a Test distribution is Normal. b Calculated from data. Berdasarkan tabel dapat disimpulkan bahwa data subjek penelitian tersebar secara normal. Hal ini ditunjukkan dengan nilai probabilitas kesepian (Asymp. Sig. (2-tailed) yaitu sebesar (p>0.05). Uji normalitas untuk subjek yang meninggal pasangan menunjukkan sebaran normal dengan p = 0.738, dan uji normalitas untuk subjek yang bercerai menunjukkan sebaran normal dengan p = IV.B.1.b. Uji Homogenitas statistic. Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan ANOVA melalui Levene 75

26 Tabel 13 Uji Homogenitas dengan Levene s Test Test of Homogeneity of Variances Dependent Variable: kesepian Levene Statistic df1 df2 Sig Berdasarkan tabel diperoleh bahwa populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah homogen. Hal ini ditunjukkan dari nilai probabilitas yang berada diatas 0.05 yaitu (p > 0.05). IV.B.2. Hasil Utama Penelitian Sesuai dengan tujuan utama dalam penelitian ini yaitu melihat adanya perbedaan kesepian pada wanita yang berperan sebagai orangtua tunggal karena bercerai dan meninggalnya pasangan, maka hipotesa dalam penelitian ini adalah: ada perbedaan kesepian pada wanita yang berperan sebagai orangtua tunggal karena bercerai dan meninggalnya pasangan. Sebelum pengujian statistik, maka dilakukan perumusan hipotesa statistik yaitu: 1. Ho (Hipotesa nol): μ meninggal pasangan = μ bercerai, tidak ada perbedaan kesepian pada wanita yang berperan sebagai orangtua tunggal karena bercerai dan meninggalnya pasangan. Apabila diperoleh nilai p<0.05 maka hipotesa nol (Ho) gagal diterima. 2. Ha (Hipotesa alternatif): μ meninggal pasangan μ bercerai, ada perbedaan kesepian pada wanita yang berperan sebagai orangtua tunggal karena bercerai dan 76

27 meninggalnya pasangan. Apabila diperoleh nilai p<0.05 maka hipotesa alternatif (Ha) diterima. Perhitungan analisa data dilakukan dengan menggunakan independent t- test. Berikut pada tabel di bawah ini, digambarkan data kesepian subjek yang bercerai dan meninggal pasangan, yaitu: Tabel 14 Gambaran Skor Kesepian KESEPIAN Penyebab N Mean Std. Deviation Std. Error Mean Meninggal pasangan Bercerai Tabel 15 Hasil Perhitungan t-test Skor Kesepian KESEPIAN Equal variances assumed Equal variances not assumed Berdasarkan tabel 14 diatas diperoleh nilai p = Oleh karena nilai p < 0.05 maka Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan kesepian pada wanita yang berperan sebagai orangtua tunggal karena bercerai dan meninggal pasangan. Levene's Test for Equality of Variances F Sig. t Df t-test for Equality of Means Sig. (2- tailed) Mean Difference Std. Error Difference 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper

28 IV. B.3. Deskripsi Data Penelitian Berdasarkan Mean Empirik dan Mean Hipotetik Berikut ini deskripsi data kesepian pada wanita yang berperan sebagai orangtua tunggal karena bercerai dan meninggal pasangan berdasarkan mean empirik dan mean hipotetik yang bermanfaat untuk pengelompokkan kategorisasi selanjutnya. Perbandingan antara mean empirik dan mean hipotetik dapat dilihat melalui tabel berikut: Tabel 16 Perbandingan Mean Empirik Dan Mean Hipotetik Kesepian N Mean Standar Deviasi Min Max Empirik Hipotetik Berdasarkan tabel diperoleh mean hipotetik kesepian adalah 115 dengan deviasi sebesar 23, dan mean empirik adalah dengan standar deviasi Jika dimasukkan dalam kategori skor kesepian, maka berarti bahwa sampel pada penelitian ini berada di rata-rata yang sama dengan rata-rata kesepian pada populasi berdasarkan skala kesepian yang diperoleh. IV.B.4. Kategorisasi Skor Kesepian Berdasarkan mean hipotetik kesepian, yakni sebesar 115 dan standar deviasi sebesar 23 dapat digunakan untuk membuat kategorisasi kesepian subjek penelitian. Kategorisasi ini didasarkan pada asumsi bahwa skor subjek penelitian terdistribusi normal. Kriteria skor kesepian yang digunakan dalam penelitian ini dibagi atas 3 yakni tinggi, sedang dan rendah (Azwar, 2005) dengan rumusan sebagai berikut: 78

29 Rendah Sedang Tinggi : X < Mean 1 SD : Mean 1 SD X < Mean + 1 SD : Mean + 1 SD X Gambaran kategorisasi skor kesepian terlihat pada tabel berikut: Tabel 17 Kategorisasi Skor Kesepian Variabel Rentang Nilai Kategori N Persentase X < 88 Rendah Kesepian 88 X < 138 Sedang X 138 Tinggi Jumlah Tabel 18 Klasifikasi Skor Kesepian Pada Wanita Bercerai Dan Meninggal Pasangan Meninggal Pasangan Bercerai Kategorisasi Skor Jumlah Kesepian Subjek Persentase Rendah X < Sedang 88 X < Tinggi X Total Rendah X < Sedang 88 X < Tinggi X Total Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa subjek yang meninggal pasangan memiliki kesepian rendah sebanyak 17 orang (42.5%), yang memiliki kesepian sedang sebanyak 23 orang (57.5%) dan tidak ada yang memiliki kesepian tinggi (0%). Pada subjek yang bercerai dapat dilihat bahwa yang memiliki kesepian rendah sebanyak 6 orang (30%), yang memiliki kesepian sedang sebanyak 13 orang (65%), dan yang memiliki kesepian tinggi sebanyak 1 orang (5%). 79

30 IV.C. Hasil Tambahan Ada beberapa hasil tambahan dalam penelitian yang diharapkan dapat memperkaya hasil penelitian, antara lain gambaran aspek-aspek kesepian, gambaran kesepian berdasarkan usia, lama perpisahan, kehadiran anak dan pendapatan. IV.C.1. Gambaran Aspek-aspek Kesepian Pada penelitian ini diperoleh gambaran aspek-aspek kesepian yang dikemukakan oleh Shaver dan Rubeinstein: Tabel 19 Gambaran Aspek-aspek Kesepian Mean Aspek Meninggal Bercerai Keterangan Pasangan Desperation Signifikan p= Impatient Boredom Tidak Signifikan p=0.203 Self-Deprication Signifikan p=0.008 Depression Tidak Signifikan p=0.076 Berdasarkan data diatas, ditunjukkan bahwa untuk subjek yang bercerai dan meninggal pasangan terdapat perbedaan mean yang signifikan pada keempat aspek kesepian, dimana mean pada subjek yang bercerai lebih tinggi. Pada tabel diatas juga ditunjukkan bahwa terdapat dua aspek yang kurang signifikan dirasakan berpengaruh ketika kedua kelompok subjek (wanita yang berperan sebagai orangtua tunggal karena bercerai dan meninggal pasangan) merasakan kesepian, yaitu impatient boredom dan depression. 80

31 Berikut ini merupakan hasil perhitungan yang diperoleh dari setiap perasaan kesepian yang dirasakan oleh individu. Tabel 20 Hasil Perhitungan Skor Kesepian Wanita Yang Meninggal Pasangan Dan Bercerai Berdasarkan Perasaan Kesepian Perasaan kesepian Desperation Impatient Boredom Self Deprecation Depression Penyebab Perpisahan N Mean Std. Deviation Std. Error Mean meninggal pasangan 40 24,15 4,228,668 bercerai 20 27,25 6,431 1,438 meninggal pasangan 40 14,08 1,900,300 bercerai 20 14,75 1,943,435 meninggal pasangan 40 16,77 2,787,441 bercerai 20 19,30 4,342,971 meninggal pasangan 40 34,35 6,581 1,041 bercerai 20 37,85 7,989 1,786 Berdasarkan tabel dapat diketahui bahwa pada perasaan desperation, mean skor untuk subjek yang meninggal pasangan adalah (SD = 4.228), mean skor untuk subjek yang bercerai adalah (SD = 6.431). Wanita yang bercerai memiliki mean skor kesepian yang lebih tinggi dibandingkan wanita yang meninggal pasangan dalam perasaan desperation. Selanjutnya dapat diketahui bahwa pada perasaan impatient boredom, mean skor untuk subjek yang meninggal pasangan adalah (SD = 1.900), mean skor untuk subjek yang bercerai adalah (SD = 1.943). Wanita yang bercerai memiliki mean skor kesepian yang lebih tinggi dibandingkan wanita yang meninggal pasangan dalam perasaan impatient boredom. Kemudian berdasarkan tabel dapat diketahui bahwa pada perasaan self deprecation mean skor untuk subjek yang meninggal pasangan adalah (SD = 2.787), mean skor untuk subjek yang bercerai adalah (SD = 4.342). 81

32 Wanita yang bercerai memiliki mean skor kesepian yang lebih tinggi dibandingkan wanita yang meninggal pasangan dalam perasaan self deprecation. Selanjutnya berdasarkan tabel dapat diketahui bahwa pada perasaan depression,, mean skor untuk subjek yang meninggal pasangan adalah (SD = 65.81), mean skor untuk subjek yang bercerai adalah (SD = 7.989). Subjek yang bercerai memiliki mean skor kesepian yang lebih tinggi dibandingkan wanita yang meninggal pasangan dalam perasaan depression. Oleh karena itu, berdasarkan tabel dapat disimpulkan bahwa dari keempat kategori perasaan kesepian yang dirasakan oleh subjek penelitian, perasaan yang paling menonjol pada subjek yang meninggal pasangan dan bercerai adalah perasaan depression, kemudian diikuti dengan perasaan desperation, self deprecation, dan terakhir impatient boredom. Berdasarkan mean skor pada setiap perasaan dapat dilihat bahwa wanita yang berperan sebagai orangtua tunggal karena bercerai memiliki mean skor yang lebih tinggi daripada wanita yang berperan sebagai orangtua tunggal karena meninggal pasangan. IV.C.2. Gambaran Kesepian Berdasarkan Usia Pada penelitian ini diperoleh gambaran kesepian berdasarkan usia. Hasil uji statistik berdasarkan usia dapat dilihat pada tabel berikut: 82

33 Tabel 21 Gambaran Skor Kesepian Berdasarkan Usia Rentang usia Usia tahun Usia tahun Usia tahun Penyebab Std. Std. Error N Mean Perpisahan Deviation Mean Meninggal 0,,, Bercerai 2 95,00 19,799 14,000 Meninggal 12 87, , ,94437 Bercerai 1 103,0000,, Meninggal 28 90, , ,32303 Bercerai 17 99, , ,46478 Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa mean skor yang paling tinggi berada pada subjek yang bercerai dengan usia tahun dengan mean skor , kemudian diikuti subjek yang bercerai dengan usia tahun dengan mean (SD= ), selanjutnya subjek yang bercerai usia tahun dengan mean (SD=19.799), diikuti oleh subjek yang meninggal pasangan usia tahun dengan mean skor (SD= ), dan paling rendah adalah subjek yang meninggal pasangan usia tahun dengan mean (SD= ). Tabel 22 Hasil Perhitungan Kesepian Berdasarkan Usia Sum of Squares df Mean Square F Sig. Between Groups Within Groups Total Dari hasil analisa statistik diperoleh p=0.523, dimana p>0.05 maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan kesepian subjek penelitian berdasarkan usia. 83

34 IV.C.3. Gambaran Kesepian Berdasarkan Lama Perpisahan Pada penelitian ini diperoleh gambaran kesepian berdasarkan lama perpisahan. Hasil uji statistik berdasarkan lama perpisahan dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 23 Gambaran Skor Kesepian Berdasarkan Lama Perpisahan Lama Perpisahan 1 tahun 2 tahun 3 tahun 4 tahun 5 tahun 6 tahun Penyebab Std. Error N Mean Std. Deviation Perpisahan Mean Meninggal pasangan 5 89, , ,55910 Bercerai 2 108,0000 1, ,00000 Meninggal pasangan 6 92,6667 9, ,73869 Bercerai 4 102, , ,96346 Meninggal pasangan 4 88,2500 9, ,51617 Bercerai 2 99, , ,50000 Meninggal pasangan 2 90, , ,00000 Bercerai 1 103,0000,, Meninggal pasangan 8 88, , ,78715 Bercerai 2 89,0000 4, ,00000 Meninggal pasangan 15 88, , ,22017 Bercerai 9 97, , ,40704 Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa mean skor yang paling tinggi berada pada subjek yang bercerai dengan lama perpisahan 1 tahun yaitu (SD= ), diikuti oleh subjek yang bercerai dengan lama perpisahan 4 tahun yakni mean skor , diikuti oleh subjek yang bercerai dengan lama perpisahan 2 tahun dengan mean skor (SD= ), diikuti oleh subjek yang bercerai dengan lama perpisahan 3 tahun dengan mean skor (SD= ), diikuti oleh subjek yang bercerai dengan lama perpisahan 6 tahun dengan mean skor (SD= ), selanjutnya subjek yang meninggal pasangan dengan lama perpisahan 2 tahun dengan mean 84

35 skor (SD= ), diikuti oleh subjek yang meninggal pasangan dengan lama perpisahan 4 tahun dengan mean skor (SD= ), diikuti oleh subjek yang meninggal pasangan dengan lama perpisahan 1 tahun dengan mean skor (SD= ), diikuti oleh subjek yang bercerai dengan lama perpisahan 5 tahun dengan mean skor (SD= ), diikuti oleh subjek yag meninggal pasangan dengan lama perpisahan 5 tahun dengan mean skor (SD= ), diikuti dengan subjek yang meninggal pasangan dengan lama perpisahan 6 tahun dengan mean skor (SD= ), dan mean paling rendah adalah subjek yang meningal pasangan dengan lama perpisahan (SD= ). Tabel 24 Hasil Perhitungan Kesepian Berdasarkan Lama Perpisahan Sum of Squares Mean Square Df F Sig. Between Groups Within Groups Total Berdasarkan tabel diatas, diperoleh p=0.913, dimana p>0.05 maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan kesepian subjek berdasarkan lama perpisahan. IV.C.4. Gambaran Kesepian Berdasarkan Kehadiran Anak Pada penelitian ini juga diperoleh gambaran kesepian berdasarkan keahadiran anak. Hasil uji statistik dapat dilihat pada tabel berikut ini: 85

36 Tabel 25 Gambaran Skor Kesepian Berdasarkan Kehadiran Anak Kehadiran Anak 1 orang 2 orang 3 orang 4 orang 5 orang 6 orang Penyebab Std. Std. Error N Mean Perpisahan Deviation Mean Meninggal pasangan 4 83, , ,00391 Bercerai 8 86, , ,14443 Meninggal pasangan 7 94, , ,79583 Bercerai 8 109, , ,72349 Meninggal pasangan 12 88, , ,51072 Bercerai 3 101,6667 8, ,84195 Meninggal pasangan 10 89, , ,67590 Bercerai 0,,, Meninggal pasangan 6 88, , ,32280 Bercerai 0,,, Meninggal pasangan 1 101,0000,, Bercerai 1 111,0000,, Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa mean skor tertinggi terdapat pada subjek yang bercerai dengan jumlah anak 6 orang yaitu , diikuti dengan subjek yang meninggal pasangan dengan jumlah anak 6 orang yaitu mean skor , diikuti dengan subjek yang bercerai dengan jumlah anak 2 orang yaitu mean skor , diikuti oleh subjek yang bercerai dengan jumlah anak 3 orang yaitu mean skor , diikuti oleh subjek yang meninggal pasangan dengan jumlah anak 2 orang yaitu mean skor , kemudian diikuti oleh subjek yang meninggal pasangan dengan jumlah anak , diikuti oleh subjek yang meninggal pasangan dengan jumlah anak 5 orang yaitu mean skor , diikuti oleh subjek yang meninggal pasangan dengan jumlah anak 3 orang yaitu mean skor , kemudian subjek yang bercerai dengan jumlah anak 1 orang yaitu mean skor 86,6250, dan paling rendah adalah subjek yang meninggal pasangan dengan jumlah anak 1 orang yaitu mean skor , 86

37 Tabel 26 Hasil Perhitungan Kesepian Berdasarkan Kehadiran Anak Sum of Squares Df Mean Square F Sig. Between Groups 2565, ,190 2,567,037 Within Groups 10794, ,893 Total 13360, Dari hasil analisa statistik di atas diperoleh p=0.037, dimana p<0.05, maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan kesepian berdasarkan kehadiran anak. IV.C.5. Gambaran Kesepian Berdasarkan Tinggal Bersama Orang Lain Pada penelitian ini diperoleh gambaran kesepian berdasarkan tinggal bersama orang lain. Hasil uji statistik dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 27 Gambaran Skor Kesepian Berdasarkan Tinggal Bersama Orang Lain Tinggal Bersama Keluarga Besar Anak Saja Penyebab Std. Std. Error N Mean Perpisahan Deviation Mean Meninggal pasangan 4 100,7500 5, ,68871 Bercerai 7 97, , ,52088 Meninggal pasangan 36 88, , ,09889 Bercerai 13 99, , ,23124 Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa mean skor paling tinggi adalah subjek yang meninggal pasangan dan tinggal bersama keluarga besar yaitu (SD= ), diikuti oleh subjek yang bercerai dan tinggal bersama anak saja dengan mean skor (SD= ), diikuti oleh subjek yang bercerai dan tinggal bersama keluarga besar dengan mean skor (SD= ), dan mean skor paling rendah adalah subjek yang meninggal pasangan dan tinggal bersama anak saja yaitu (SD= ). 87

38 Tabel 28 Hasil Perhitungan t-test Kesepian Berdasarkan Tinggal Bersama Orang Lain KESEPIAN Equal variances assumed Equal variances not assumed Levene's Test for Equality of Variances F Sig. t Df t-test for Equality of Means Sig. (2- tailed) Mean Difference Std. Error Difference 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper,301,585-1,530 58,132-7,59 4,965-17,531 2,344-1,325 13,016,208-7,59 5,731-19,973 4,785 Dari hasil analisa statistik dengan menggunakan independent sample t-test diperoleh p=0.132, dimana p>0.05, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan kesepian berdasarkan tinggal bersama orang lain. IV.C.6. Gambaran Kesepian Berdasarkan Tingkat Pendapatan Gambaran subjek penelitian berdasarkan pendapatan juga digunakan menjadi hasil tambahan dalam penelitian ini. Tabel 29 Gambaran Skor Kesepian Berdasarkan Pendapatan Pendapatan <Rp Rp >Rp Penyebab Std. Std. Error N Mean Perpisahan Deviation Mean Meninggal Pasangan 10 93, , ,69023 Bercerai 9 102, , ,88284 Meninggal Pasangan 26 89, , ,66238 Bercerai 11 96, , ,58276 Meninggal Pasangan 4 83,5000 7, ,52373 Bercerai 0,,, 88

39 Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa mean skor yang paling tinggi adalah subjek yang bercerai dengan pendapatan <Rp yaitu (SD= ), diikuti oleh subjek yang bercerai dengan pendapatan Rp Rp dengan mean skor (SD= ), diikuti oleh subjek yang meninggal pasangan dengan pendapatan <Rp dengan mean skor (SD= ), diikuti oleh subjek yang meninggal pasangan dengan pendapatan Rp Rp dengan mean skor (SD= ), dan mean skor paling rendah adalah wanita yang meninggal pasangan dengan pendapatan >Rp yakni Tabel 30 Hasil perhitungan Kesepian Berdasarkan Pendapatan Sum of Squares df Mean Square F Sig. Between Groups 148, ,117,320,728 Within Groups 13211, ,789 Total 13360, Dari hasil analisa statistik diperoleh nilai p=0.728, dimana p>0.05, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan kesepian pada subjek penelitian berdasarkan pendapatan. 89

40 BAB V KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN Bab berikut ini berisi mengenai kesimpulan atas sejumlah hasil yang diperoleh dalam penelitian ini. Selanjutnya, kesimpulan ini akan didiskusikan berdasarkan teori dan hasil penelitian sebelumnya. Sedangkan pada akhir bab akan dikemukakan saran bagi penelitian selanjutnya serta berbagai pihak yang terkait dengan tema permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini. V.A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan interpretasi data penelitian dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Hasil utama penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan kesepian pada wanita yang berperan sebagai orangtua tunggal karena bercerai dan meninggal pasangan. Hasil ini menggambarkan bahwa wanita yang berperan sebagai orangtua tunggal karena bercerai lebih merasa kesepian daripada wanita yang berperan sebagai orangtua tunggal karena meninggal pasangan. 2. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa kedua mean baik empirik maupun hipotetik berada pada kategori sedang, hal ini berarti sampel pada penelitian ini berada pada skor rata-rata yang sama dengan rata-rata kesepian pada populasi berdasarkan skala kesepian yang diperoleh. 3. Hasil tambahan penelitian menunjukkan bahwa: 90

41 a. Berdasarkan keempat aspek kesepian, diperoleh bahwa terdapat dua aspek yang dirasakan kurang signifikan berpengaruh terhadap kesepian yaitu impatient boredom dan depression daripada kedua aspek lainnya yaitu desperation dan self-deprecation. b. Aspek kesepian yang paling menonjol dirasakan oleh wanita yang bercerai dan meninggal pasangan adalah, depression, kemudian diikuti dengan perasaan desperation, self deprecation dan terakhir adalah impatient boredom. c. Berdasarkan usia, disimpulkan tidak terdapat perbedaan namun dengan membandingkan mean skor diperoleh bahwa wanita yang berperan sebagai orangtua tunggal karena bercerai dengan usia tahun memiliki mean yang paling tinggi, dan paling rendah adalah wanita yang meninggal pasangan dengan usia tahun. d. Berdasarkan lama perpisahan, disimpulkan tidak terdapat perbedaan namun dengan membandingkan mean skor diperoleh bahwa mean skor tertinggi berada pada wanita yang bercerai dengan lama perpisahan 1 tahun dan paling rendah adalah wanita yang meninggal pasangan dengan lama perpisahan 3 tahun. e. Berdasarkan kehadiran anak, disimpulkan terdapat perbedaan kesepian antara subjek penelitian dan dengan membandingkan mean skor diperoleh bahwa skor tertinggi berada pada subjek yang bercerai dengan jumlah anak 6 orang dan paling rendah adalah subjek yan meninggal pasangan dengan junlah anak 1 orang. 91

42 f. Berdasarkan tinggal bersama orang lain, disimpulkan tidak terdapat perbedaan namun dengan membandingkan mean skor diperoleh mean skor tertinggi berada pada wanita yang meninggal pasangan dan tinggal bersama keluarga besar, dan mean skor paling rendah adalah wanita yang meninggal pasangan dan tinggal bersama anak saja. g. Berdasarkan tingkat pendapatan, disimpulkan tidak terdapat perbedaan namun dengan membandingkan mean skor diperoleh mean skor tertinggi berada pada wanita yang bercerai dengan pendapatan < Rp , paling rendah adalah wanita yang meninggal pasangan dengan pendapatan > Rp V.B. Diskusi Hasil penelitian menunjukkan bahwa, wanita yang berperan sebagai orangtua tunggal karena bercerai lebih merasa kesepian daripada wanita yang berperan sebagai orangtua tunggal karena meninggal pasangan. Hal ini mendukung pendapat Etaugh & Hoehm, (1995) yang menyatakan bahwa ketika wanita bercerai, ia akan berpisah dengan teman dan kerabat yang dulunya dimiliki bersama pasangan. Mereka kehilangan rumah atau bahkan anak-anak. Ditambah lagi masyarakat akan memberi pandangan negatif pada wanita yang bercerai. Sebab sebagian besar masyarakat menganggap bahwa seorang wanita muda membesarkan anak tanpa pasangan belum dapat diterima apalagi karena perceraian, berbeda halnya bila wanita tersebut tidak memiliki pasangan karena kematian atau meninggal dunia yang tidak direncanakan atau tidak dikehendaki. 92

43 Beberapa pandangan negatif yang diterima dari masyarakat itu diantaranya kemiskinan, diskriminasi, terpisah dari orang-orang disekitar tempat tinggal, serta kurangnya dukungan sosial yang diterima karena status sebagai wanita yang berperan sebagai orangtua tunggal (Ambert, 2006). Pandangan negatif tersebut dapat pula memberi dampak pada wanita yang berperan sebagai orangtua tunggal, sehingga membuat mereka berpikiran negatif pada dirinya sendiri dan mempengaruhi kesehatan mentalnya. Pikiran negatif tersebut antara lain seperti rendahnya harga diri dan memunculkan simptom-simptom depresi yang dapat pula memberi dampak pada perubahan perilakunya seperti mengabaikan anakanak, merokok dan mengkonsumsi minum minuman keras atau perilaku lain yang tidak memperhatikan kesehatannya (Peden et al, 2004). Beberapa hal di atas akan memberi dampak semakin meningkatkan kesepian yang dirasakannya. Seperti telah dijelaskan pada bab sebelumnya, bahwa karakteristik orang yang kesepian adalah rendahnya harga diri dan depresi serta menyalahkan diri sendiri atas hubungan sosial yang buruk dan berbagai hal yang berada di luar kendali (Anderson & Snodgrass dalam Myers, 1999). Kemudian menurut Kaganoff & Spano (1995), menyatakan bahwa perceraian adalah salah satu pengalaman yang paling membuat tertekan. Depresi dan kemarahan adalah respon yang paling sering ditunjukkan terutama bagi wanita. Penyesuaian terhadap perceraian cukup kompleks dan membutuhkan banyak waktu. Mereka akan menjauh dari suatu hubungan dan menyesali hilangnya ikatan pada pasangan sebelumnya (Kitson, 1992). 93

44 Thompson (1994) menyatakan bahwa penghayatan kesepian yang dirasakan oleh wanita dipengaruhi oleh kehadiran anak. Kemudian Lopata (dalam Brehm, 2002) menjelaskan pentingnya kehadiran anak bagi pasangan bercerai. Semakin banyak anak maka semakin banyak kontak yang dilakukan oleh anakanaknya sehingga semakin sedikit pengalaman kesepian yang dirasakannya. Hal ini sesuai dengan data yang diperoleh melalui self report yang disertakan pada skala penelitian yang mencantumkan kehadiran anak, diperoleh bahwa jumlah anak yang dimiliki wanita yang bercerai lebih sedikit daripada wanita yang meninggal pasangan. Sehingga mendukung pendapat kedua tokoh diatas, yang menyatakan kehadiran anak berbanding terbalik dengan tingkat kesepian yang dirasakan oleh subjek penelitian. Berdasarkan keempat aspek kesepian, diperoleh bahwa terdapat dua aspek yang kurang signifikan pengaruhnya terhadap kesepian yang dirasakan pada wanita yang berperan sebagai orangtua tunggal karena bercerai, yaitu impatient boredom dan depression dibandingkan dengan desperation dan self-deprecation. Hal ini dapat disebabkan karena kedua aspek tersebut, impatient boredom dan depression, masing-masing memiliki indikator perilaku seperti rasa bosan, tidak sabar, merasa berada di tempat lain, marah tidak dapat berkonsentrasi serta tertekan, sedih dan hampa juga dialami oleh kedua kelompok subjek penelitian baik wanita yang bercerai maupun wanita yang meninggal pasangan. Sedangkan kedua aspek lainnya, desperation dan self-deprecation, memiliki indikator seperti perasaan putus asa, tidak berdaya, tidak punya harapan serta perasaan menyalahkan diri sendiri, merasa malu dan bodoh yang lebih sering dialami oleh 94

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 56 BAB IV HASIL PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Pair Checks Berbasis Masalah Kontekstual Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 27 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 02 Tengaran sebagai SMP Regular dan SMP Terbuka Tengaran yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan unsur terpenting dalam sebuah penelitian karena metode yang tepat akan mengarahkan hasil penelitian untuk mencapai tujuan dari penelitian tersebut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Penyajian Data Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MTs Negeri Bandung dengan mengambil populasi seluruh kelas VII. Dengan sampel yang digunakan ada dua kelas yaitu,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 01 Nampu dan Sekolah Dasar Negeri 01 Jetis Kecamatan Karangrayung Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah: 18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian Variabel penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah: Variabel independent : motivasi kerja (X 1 ) dan sikap karyawan (X 2 ) Variabel dependent

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4. 1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD pararel yaitu SD N 01 Maduretno semester II Kecamatan Kalikajar Kabupaten Wonosobo

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilakukan melalui empat tahap prosedur penelitian, yaitu tahap persiapan penelitian, tahap

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel,

BAB IV HASIL PENELITIAN. untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, 81 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian ini berjudul perbedaan kompetensi guru PAI tersertifikasi melalui portofolio dan PLPG pada hasil belajar siswa SMKN se Kota Kediri, penyajian hasil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) terhadap hasil belajar matematika materi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, tentang budaya. religius dan pembentukan karakter peserta didik.

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, tentang budaya. religius dan pembentukan karakter peserta didik. 101 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Statistik deskriptif ini digunakan sebagai dasar untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, tentang budaya religius dan pembentukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Penyajian Data Hasil Penelitian 1. Penyajian Data Data yang disajikan dalam penelitian ini adalah data yang berkaitan dengan variabel-variabel yang diteliti yaitu data nilai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 26 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Sumogawe 03 dan SD negeri Sumogawe 04 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang. Populasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Data Penelitian Penelitian yang dilakukan yaitu menggunakan metode eksperimen untuk membandingkan akibat dari suatu perlakuan. Tindakan yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. yang berkaitan dengan variabel-variabel penelitiam. Variabel-variabel yang

BAB IV HASIL PENELITIAN. yang berkaitan dengan variabel-variabel penelitiam. Variabel-variabel yang BAB IV HASIL PENELITIAN A. Penyajian Data 1. Deskripsi Data Data yang disajikan dalam penelitian ini merupakan data-data yang yang berkaitan dengan variabel-variabel penelitiam. Variabel-variabel yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian ini dilaksanakan di SMK SORE Tulungagung. Tujuan dari pelaksanaan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD N Tejosari Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2011/2012, yang dijadikan subyek

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Persiapan Penelitian 1. Orientasi Kancah Penelitian Penelitian ini melakukan kajian tentang perbedaan tingkat learned helplessness siswa yang memiliki prestasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 01 Sumogawe Kecamatan Getasan yang berjumlah 38 siswa yang dibagi menjadi 2 kelompok,

Lebih terperinci

HANDOUT METODE PENELITIAN KUANTITATIF ANALISIS DATA MENGGUNAKAN SPSS

HANDOUT METODE PENELITIAN KUANTITATIF ANALISIS DATA MENGGUNAKAN SPSS HANDOUT METODE PENELITIAN KUANTITATIF ANALISIS DATA MENGGUNAKAN SPSS UJI RELIABILITAS DAN SELEKSI ITEM a. Pindahkan hasil data item dari tabulasi di Excel ke data view SPSS b. Di bagian variable view rubah

Lebih terperinci

Daftar Lampiran. Lampiran 1 Reliabilitas Skala Kecemasan Komunikasi. Lampiran 2 Data Mentah Skala Kecemasan Komunikasi

Daftar Lampiran. Lampiran 1 Reliabilitas Skala Kecemasan Komunikasi. Lampiran 2 Data Mentah Skala Kecemasan Komunikasi Daftar Lampiran Lampiran 1 Reliabilitas Skala Kecemasan Komunikasi Lampiran 2 Data Mentah Skala Kecemasan Komunikasi Lampiran 3 Output SPSS Lampiran 4 Contoh Item Skala Kecemasan Komunikasi LAMPIRAN 1

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas III semester II SD Kristen Satya Wacana. Kelas III dibagi menjadi dua kelas paralel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian deskriptif korelasional. Deskriptif digunakan untuk melukiskan secara sistematis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai 61 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian Statistik deskriptif ini digunakan sebagai dasar untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Unit Penelitian Penelitian ini dilaksanakan 2 kali pertemuan pada semester 2 tahun ajaran 2011/2012, bertempat di SD Negeri 1 Somogede Kecamatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. peneliti melakukan dokumentasi berupa foto-foto selama penelitian berlangsung.

BAB IV HASIL PENELITIAN. peneliti melakukan dokumentasi berupa foto-foto selama penelitian berlangsung. BAB IV HASIL PENELITIAN A. Penyajian Data Hasil Penelitian Penelitian ini di laksanakan pada tanggal 15 Februari sampai 25 Februari 2016 dengan jumlah pertemuan sebanyak dua kali. Dalam pelaksanaan penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian populasi. Arikunto (2010) menjelaskan bahwa penelitian populasi hanya dapat dilakukan bagi populasi terhingga dan subjeknya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Statistik deskriptif digunakan sebagai dasar untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai kompetensi guru, motivasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian 1. Kemampuan Awal Siswa Dalam penelitian ini seperti telah dijelaskan pada bab III, analisis tentang data kemampuan awal digunakan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Tabel 8 Distribusi sampel penelitian berdasarkan Usia Usia Jumlah (N) Persentase (%) TOTAL

BAB IV PEMBAHASAN. Tabel 8 Distribusi sampel penelitian berdasarkan Usia Usia Jumlah (N) Persentase (%) TOTAL BAB IV PEMBAHASAN A. Deskripsi Subyek Subyek dalam penelitian ini adalah pasien diabetes melitus tipe 2 yang melakukan rawat jalan di RSUD dr. H. Slamet Martodirdjo, Kabupaten Pamekasan. Selanjutnya akan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. pengaruh model pembelajaran contextual teaching and learning (CTL)

BAB IV HASIL PENELITIAN. pengaruh model pembelajaran contextual teaching and learning (CTL) BAB IV HASIL PENELITIAN A. Penyajian Data Tujuan dari dilaksakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran contextual teaching and learning (CTL) berbantuan LKS terhadap hasil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada uraian bab ini akan dipaparkan tentang hasil ujicoba instrumen, hasil penelitian, analisis data dan pembahasan. Data yang diolah adalah data hasil observasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. beberapa guru PAI yang belum tersertifikasi dan guru PAI yang sudah. dan 15 item untuk penilaian kompetensi professional.

BAB IV HASIL PENELITIAN. beberapa guru PAI yang belum tersertifikasi dan guru PAI yang sudah. dan 15 item untuk penilaian kompetensi professional. 126 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian ini dilakukan pada tanggal 20 Maret sampai dengan 12 Mei 2016 terhadap penilaian siswa yang diajar guru PAI yang belum tersertifikasi dan sudah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Hasil Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individualization) Deskripsi dari pelaksanaan pembelajaran menggunakan model

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. instrumen yang telah valid dan reliabel yaitu instrumen supervisi akademik

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. instrumen yang telah valid dan reliabel yaitu instrumen supervisi akademik BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil penelitian berupa data jawaban 70 orang responden terhadap tiga instrumen yang telah valid dan reliabel yaitu instrumen supervisi akademik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Pada penelitian eksperimen, terdapat dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Salatiga 06 yang terletak di Kota Salatiga yang merupakan salah satu SD Negeri di Gugus

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Setting dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas IV SD Negeri Salatiga

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Setting dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas IV SD Negeri Salatiga BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Setting dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas IV SD Negeri Salatiga 06. Sekolah tersebut terletak di Jalan Kartini no.26,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan tekhnik korelasional yang bertujuan untuk mencari

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan tekhnik korelasional yang bertujuan untuk mencari 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan bentuk pendekatan penelitian kuantitatif yang menekankan pada analisis data numerikal yang diolah dengan metode statistika. Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. terhadap hasil belajar siswa kelas VII pada materi Himpunan MTs Aswaja

BAB IV HASIL PENELITIAN. terhadap hasil belajar siswa kelas VII pada materi Himpunan MTs Aswaja BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Tujuan dari dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe NHT berbasis portofolio terhadap hasil belajar siswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional yang

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional yang BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana variasi pada satu atau lebih faktor lain

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini, akan dipaparkan mengenai hasil penelitian mengenai cara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini, akan dipaparkan mengenai hasil penelitian mengenai cara BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini, akan dipaparkan mengenai hasil penelitian mengenai cara atasan memimpin dan kinerja bawahan yang meliputi hasil penelitian data, hasil pembahasan penelitian yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam penelitian ini akan dilakukan pembahasan mengenai deskripsi tempat penelitian yaitu di Yayasan Pendidikan Eben Haezer Salatiga, deskripsi responden penelitian yaitu guru-guru

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. diperoleh di lapangan. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X 1 yang

BAB IV HASIL PENELITIAN. diperoleh di lapangan. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X 1 yang BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Deskripsi data yang akan disajikan dari hasil penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran secara umum mengenai penyebaran data yang diperoleh di lapangan.

Lebih terperinci

DUKUNGAN SOSIAL. Item-Total Statistics

DUKUNGAN SOSIAL. Item-Total Statistics 55 DUKUNGAN SOSIAL Reliability Item-Total Statistics Soal_1 Soal_2 Soal_3 Soal_4 Soal_5 Soal_6 Soal_7 Soal_8 Soal_9 Soal_10 Soal_11 Soal_12 Soal_13 Soal_14 Soal_15 Soal_16 Soal_17 Soal_18 Soal_19 Soal_20

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Subjek Penelitian Penilitian ini diadakan di SD Negeri Mangunsari 03 yang terletak di Kelurahan Mangunsari Kecamatan Sidomukti Kota Madya Salatiga Jawa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. lingkaran, dan dilanjutkan dengan langkah-langkah berikut ini: siswa, setiap siswa mendapatkan 1 kartu.

BAB IV HASIL PENELITIAN. lingkaran, dan dilanjutkan dengan langkah-langkah berikut ini: siswa, setiap siswa mendapatkan 1 kartu. BAB IV HASIL PENELITIAN A. Paparan Pembelajaran Make a Match Proses berjalannya model pembelajaran Make a Match dalam penelitian ini diawali dengan guru menjelaskan sekilas materi tentang keliling dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Dalam penelitian ini, subjek penelitiannya adalah 57 siswa kelas 4 SD Kristen Satya Wacana Salatiga yang dibagi menjadi 2 kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian dapat diklasifikasikan dari berbagai cara dan sudut pandang. Dilihat dari pendekatan analisisnya, penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. analisis variabel (data) untuk mengetahui perbedaan di antara dua kelompok data

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. analisis variabel (data) untuk mengetahui perbedaan di antara dua kelompok data BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian komparatif. Penelitian ini menggunakan analisis komparatif atau analisis perbedaan yang artinya bentuk analisis variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bandung, yang terletak di Jalan Pasir Kaliki Nomor 51. Pemilihan lokasi

BAB III METODE PENELITIAN. Bandung, yang terletak di Jalan Pasir Kaliki Nomor 51. Pemilihan lokasi BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas Negeri 6 Bandung, yang terletak di Jalan Pasir Kaliki Nomor 51. Pemilihan lokasi tersebut

Lebih terperinci

KUESIONER HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DAN MOTIVASI BERPRESTASI PENARI BALI REMAJA DI KABUPATEN GIANYAR

KUESIONER HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DAN MOTIVASI BERPRESTASI PENARI BALI REMAJA DI KABUPATEN GIANYAR KUESIONER HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DAN MOTIVASI BERPRESTASI PENARI BALI REMAJA DI KABUPATEN GIANYAR OLEH: FRANSISKA FEBBY PETRIANI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS HUMANIORA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA JAKARTA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan yang signifikan antara kualitas

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan yang signifikan antara kualitas BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasi, karena penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan yang signifikan antara kualitas kehidupan bekerja dengan

Lebih terperinci

LAMPIRAN A SKALA KEMATANGAN EMOSI DAN PENYESUAIAN AKADEMIK

LAMPIRAN A SKALA KEMATANGAN EMOSI DAN PENYESUAIAN AKADEMIK DATA LAMPIRAN 60 61 LAMPIRAN A SKALA KEMATANGAN EMOSI DAN PENYESUAIAN AKADEMIK 62 Selamat Pagi Saya mahasiswi Fakultas Psikologi yang saat ini sedang melakukan penelitian sebagai tugas akhir guna merampungkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Diskripsi Subyek Penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah siswa SMP N 10 Salatiga yaitu kelas VII D dan kelas VII E. Kelas VIID diberi perlakuan model pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 SDN Mangunsari 07 Salatiga Eksperimen % 2 SDN 03 Karangrejo Kontrol

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 SDN Mangunsari 07 Salatiga Eksperimen % 2 SDN 03 Karangrejo Kontrol BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas III SDN Mangunsari 07 Salatiga, yang dijadikan sebagai kelompok eksperimen dan siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Data Penelitian ini dilakukan terhadap siswa di MAN se Kabupaten Blitar

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Data Penelitian ini dilakukan terhadap siswa di MAN se Kabupaten Blitar BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian ini dilakukan terhadap siswa di MAN se Kabupaten Blitar yang berjumlah 92 responden, untuk mengetahui seberapa besar pengaruh keterampilan dasar mengajar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat korelasional, yaitu penelitian yang digunakan untuk melihat hubungan antara variabel yang diprediksi memiliki hubungan. A. IDENTIFIKASI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif dan (b). Penelitian kualitatif (Azwar, 2007: 5). Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif dan (b). Penelitian kualitatif (Azwar, 2007: 5). Dalam 49 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian dapat diklasifikasikan dari berbagai cara dan sudut pandang. Dilihat dari pendekatan analisisnya, penelitian dibagi atas dua macam, yaitu:

Lebih terperinci

KUESIONER SURAT PERNYATAAN

KUESIONER SURAT PERNYATAAN SURAT PERNYATAAN Saat ini saya sedang melakukan penelitian dengan Judul Motivasi untuk Berhenti Merokok pada Perokok Berat ditinjau dari Self Efficacy dan Pengetahuan akan Bahaya Rokok. Saya sangat mengharapkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Mei 2016 terhadap siswa pada mata pelajaran Akidah akhlak di MTsN Kunir

BAB IV HASIL PENELITIAN. Mei 2016 terhadap siswa pada mata pelajaran Akidah akhlak di MTsN Kunir 133 BAB IV HASIL PENELITIAN Pada bab ini diuraikan tentang: a) Deskripsi Data; b) Uji Persyratan Analisis; c) Pengujian Hipotesis Penelitian. A. Deskripsi Data Penelitian ini dilakukan pada tanggal 01

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Uji Homogenitas dan Normalitas. dahulu yang meliputi uji Normalitas dan uji Homogenitas.

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Uji Homogenitas dan Normalitas. dahulu yang meliputi uji Normalitas dan uji Homogenitas. BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Deskripsi Data Hasil Penelitian 5.1.1. Uji Homogenitas dan Normalitas Sebelum uji hipotesis maka dilakukan uji Pra syarat terlebih dahulu yang meliputi uji Normalitas

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN, DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN, DAN PEMBAHASAN BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN, DAN PEMBAHASAN A. Persiapan Penelitian Persiapan penelitian dimulai dengan mempersiapkan alat ukur, yaitu menggunakan satu macam skala untuk mengukur self esteem dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 3 Kedungwaru pada tanggal 14 sampai 22 Januari 2016. Dengan rincian jadwal sebagai berikut. Tabel 4.1 Jadwal Pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Orientasi Kancah Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 7 Salatiga, SMP Negeri 7 adalah salah satu Sekolah Menengah Pertama di Kota Salatiga yang terletak dijalan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana penelitian ini ditujukan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Hijabers Community Bandung.

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Hijabers Community Bandung. 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Hijabers Community Bandung. 2. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini merupakan anggota

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. matematika siswa kelas VIII MTs Ma arif NU Bacem Tahun Ajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. matematika siswa kelas VIII MTs Ma arif NU Bacem Tahun Ajaran BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Penyajian Data Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui Pengaruh Brain Gym dan seberapa besar pengaruhnya terhadap hasil belajar

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. penelitian. Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa baru tahun

BAB IV PEMBAHASAN. penelitian. Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa baru tahun BAB IV PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian ini adalah penelitian populasi, sehingga tidak digunakan sampel untuk mengambil data penelitian. Semua populasi dijadikan subyek penelitian. Subyek dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Untuk dapat meneliti konsep empirik, konsep tersebut harus dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi variabel. Menurut Arikunto (2006), variabel adalah

Lebih terperinci

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN LAMPIRAN 52 LAMPIRAN 1 ب س م للا الر ح م ن الر ح ي م LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN Dengan ini saya Nama : Usia : Jenis Kelamin : Alamat : Pendidikan terakhir : Tanggal Pengambilan Data : Menyatakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di SMPN 2 Pogalan dengan mengambil populasi seluruh siswa kelas VIII yang ada sebanyak 3 kelas yaitu kelas VIII-A, VIII-B, VIII-C, Terbuka dengan jumlah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa MA Boarding School Amanatul

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa MA Boarding School Amanatul BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subyek Subyek dalam penelitian ini adalah siswa MA Boarding School Amanatul Ummah Surabaya. Siswa MA Boarding School Amanatul Ummah Surabaya kelas XI

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Kristen Satya Wacana Salatiga yang berada di Jl. Diponegoro 52-60 Salatiga, dan penelitian dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas V semester II SD Negeri Klero 01. Kelas V dibagi menjadi dua kelas paralel yaitu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam Bab IV ini berisi tentang analisis instrumen penelitian, uji keseimbangan pretest dan uji beda rerata posttest, deskripsi data amatan, normalitas data amatan,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden Penelitian ini dilakukan pada Polisi Lalu Lintas, mulai tanggal 1 Juli 2011-25 Juli 2011 dengan menyebar 100 kuesioner. Berikut ini akan dibahas mengenai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi pada penelitian ini adalah di Universitas Pendidikan Indonesia Bandung. 2. Populasi Penelitian Populasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di SMP Negeri 1 Ngablak yang berada di desa Ngablak, kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang. Alasan pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. pengaruh metode pembelajaran kooperatif Team Assisted

BAB IV HASIL PENELITIAN. pengaruh metode pembelajaran kooperatif Team Assisted BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MTsN Tulungagung pada tanggal 23 Oktober 07 November 2015. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 143 BAB IV HASIL PENELITIAN Pada bab ini diuraikan tentang: a) deskripsi data; b) uji prasyarat analisis; dan c) pengujian hipotesis penelitian. A. Deskripsi Data Penyajian statistik deskripsi hasil penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Pra Penelitian a. Sampel Penelitian Penelitian terkait dengan perbedaan hasil belajar matematika siswa dengan menggunakan model pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Sugiyono (00:07) mengemukakan bahwa penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah wanita dewasa madya di RT 02 RW 06

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah wanita dewasa madya di RT 02 RW 06 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Dan Sampel Penelitian Populasi pada penelitian ini adalah wanita dewasa madya di RT 02 RW 06 Kelurahan Isola yang berjumlah 61 orang. Peneliti menggunakan teknik sampling

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Wawancara Peneliti menggunakan teknik wawancara untuk melakukan studi pendahuluan terkait permasalahan yang ada di lokasi penelitian. Pada penelitian ini, wawancara

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Responden Sebagaimana yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa responden yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa pada Universitas

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN PENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PENELITIAN BAB IV PELAKSANAAN DAN PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Responden Jumlah karyawan dibagian Weaving PT.Timatex berjumlah 247 orang. Gambaran responden di tinjau dari jenis kelamin, tingkat pendidikan, umur,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Bergas Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang yang berlokasi di Desa Karangjati. Kelas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas X SMA Bhinneka Karya 2 Boyolali Tahun Ajaran 2012/2013. Siswa yang menjadi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN 42 BAB IV HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Subjek Penelitian Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan merupakan salah satu fakultas yang ada di Universitas Kristen Satya Wacana. Dimana FKIP merupakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Statistik deskriptif ini digunakan sebagai dasar untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai kompetensi profesional

Lebih terperinci

LAMPIRAN A. Skala Penelitian Stres Kerja

LAMPIRAN A. Skala Penelitian Stres Kerja LAMPIRAN 62 63 LAMPIRAN A Skala Penelitian Stres Kerja 64 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG 2016 SKRIPSI Oleh : Margaretha Zella Cinintya NIM : 10.40.0072 Kepada Yth: Bpk/

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) dengan Make a Match

BAB IV HASIL PENELITIAN. Kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) dengan Make a Match 59 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini berlokasi di MTsN Tunggangri, kecamatan Kalidawir kabupaten Tulungagung. Dengan tujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdahulu mengenai self-esteem dan kecenderungan kesepian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdahulu mengenai self-esteem dan kecenderungan kesepian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian ini dimulai dari penemuan masalah yang telah terjadi di lapangan. Dari permasalahan tersebut peneliti mencoba mencari penelitianpenelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada dua SD Negeri yang terletak di Desa Balesari dan Desa Campuranom, Kecamatan Bansari Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Al Huda Bandung Kabupaten Tulungagung.

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Al Huda Bandung Kabupaten Tulungagung. BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian ini dilakukan di MTs Al Huda Bandung Kabupaten Tulungagung. Tujuan dilakukan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh dan besarnya model pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif digunakan untuk meneliti

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. hanya pada ranah kognitif. Tes hasil belajar sebelum diperlakukan diberi

BAB IV HASIL PENELITIAN. hanya pada ranah kognitif. Tes hasil belajar sebelum diperlakukan diberi 63 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Data hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol diukur dengan instrumen berupa tes soal pilihan ganda, untuk mengetahui seberapa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan keputusan pembelian. Peneliti mendeskripsikan skor brand image dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan keputusan pembelian. Peneliti mendeskripsikan skor brand image dan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. DESKRIPSI SUBJEK Pada bagian ini, peneliti akan mendeskripsikan skor brand image dan keputusan pembelian. Peneliti mendeskripsikan skor brand

Lebih terperinci