Bab II Tinjauan Pustaka

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Bab II Tinjauan Pustaka"

Transkripsi

1 4 Bab II Tinjauan Pustaka II.1 Tinjauan Umum Famili Moraceae Moraceae adalah famili tumbuhan yang terdiri dari sekitar 60 genus, dan hampir 1400 spesies, termasuk tiga genus penting yaitu Morus, Ficus, dan Artocarpus, yang tersebar di daerah tropis sampai daerah subtropis. Tumbuhan dari famili Moraceae ini pada umumnya berupa pohon berdaun lebat yang tingginya bisa mencapai 20 meter. Dengan kualitas kayu yang cukup baik, tumbuh-tumbuhan dari famili ini telah menjadi sumber kayu untuk membuat konstruksi rumah, pembuatan perabotan rumah tangga dengan harga yang terjangkau, dan di beberapa daerah pesisir pantai, juga digunakan untuk pembuatan kerangka perahu nelayan. Beberapa spesies dari famili ini menghasilkan buah yang dapat dikonsumsi, seperti nangka (A.heterophyllus), cempedak (A.champeden) dan sukun (A.communis). Pemanfaatan daun dari famili Moraceae yang paling terkenal adalah daun dari pohon murbei (Morus alba) yang merupakan makanan bagi ulat sutera sebagai produsen benang sutra. II.2 Kandungan Kimia tumbuhan famili Moraceae Moraceae dilaporkan mengandung beragam metabolit sekunder seperti alkaloid, terpenoid, tannin, sterol, stilben, dan flavonoid. Terpenoid dan flavonoid ditemukan di tiga genus tersebut, sementara alkaloid baru ditemukan pada genus Ficus. Terpenoid yang umum ditemukan adalah dari golongan triterpen, sementara senyawa flavonoid yang telah ditemukan adalah senyawa-senyawa flavonoid dengan kerangka dasar calkon, flavan, flavanon, dan flavon (Gambar II.1) (Venkataraman, 1972).

2 5 H H H H H H Calkon H Flavanon H H H H Flavon H H H H H H H H H 3-Prenilflavon Flavan-3-ol Gambar II.1 Kerangka dasar senyawa flavonoid Flavonoid sebagai golongan senyawa terbesar yang terkandung dalam famili Moraceae memiliki kekhasan dengan adanya substituen prenil di C-3 dan pola oksigenasi 2,4 -dioksigenasi atau 2,4,5 -trioksigenasi pada cincin B.(Hakim et.al., 2005) H A H 1 4 2' 3' B 2 1' 6' 3 H 4' 5' H Biosintesis senyawa-senyawa dari golongan flavonoid ini merupakan penggabungan 2 jalur biosintesis yang umum terjadi pada pembentukan metabolit sekunder yang ditemui pada tumbuhan, yaitu jalur asetat-malonat dan jalur sikimat. Jalur asetat-malonat membentuk cincin A dari kerangka flavonoid dengan posisi hidroksi di C-5 dan C-7. Sementara jalur sikimat membentuk cincin B

3 6 dengan posisi substituen hidroksi yang beragam seperti di C-4, C-2 dan C-4, C- 3 dan C-4, ataupun C-2, C-4 dan C-5. (Achmad, 1986) Kerangka dasar dari flavonoid yang paling sederhana adalah calkon. Reaksi enzimatis dari 3 atom pada rantai propan akan menghasilkan berbagai gugus fungsi, seperti ikatan rangkap, gugus hidroksil dan gugus karbonil. Hubungan biogenesis dari senyawa-senyawa flavonoid yang terdapat pada famili Moraceae secara umum dapat diurutkan seperti terlihat pada gambar II.2. H H H H H H Calkon Calkon terprenilasi H H H H H H H Flavanon H H 3-H-Flavanon H H H H H H H Flavon H H H Flavan-3,4-diol H H H H H H H 3-prenilflavon H H Flavan-3-ol Gambar II.2 Hubungan biogenesis senyawa flavonoid dari famili Moraceae

4 7 II.3 Genus Artocarpus Artocarpus, J.R. Forster dan J.G. Forster, sebagai salah satu genus penting dari famili Moraceae, terdiri dari 50 spesies, dan tersebar di daerah Asia Selatan, Asia Tenggara, New Guinea, dan daerah selatan Pasifik, dengan tempat tumbuh tidak lebih dari 1000 meter di atas permukaan laut. Ciri khas dari tumbuhan Artocarpus ini adalah adanya getah berwarna putih di hampir seluruh bagian tumbuhan. Dari 50 spesies genus Artocarpus, beberapa diantaranya ditemukan tersebar di seluruh daerah nusantara, yaitu Artocarpus champeden, Artocarpus lanceifolius, Artocarpus teysmanii, Artocarpus scortechinii, Artocarpus rotunda, Artocarpus maingayi, Artocarpus kemando, Artocarpus bracteata, Artocarpus altilis, Artocarpus fretessi, Artocarpus gomezianus, Artocarpus reticulatus, Artocarpus altilis dan Artocarpus nitida.(heyne, 1987) II.4 Kandungan Kimia pada Tumbuhan Genus Artocarpus Metabolit sekunder yang telah berhasil diisolasi dari genus Artocarpus ini sebagian besar merupakan senyawa dari golongan flavonoid dengan kerangka dasar calkon, flavan-3-ol, flavanon, flavon, dan 3-prenilflavon (Gambar II.1) dan dengan ciri-ciri adanya subtituen isoprenil di posisi C-3, C-3,6, atau C-3,6,8, dan pola oksigenasi di posisi C-5,7,2,4 atau C-5,7,2,4,5. Selain itu juga ditemukan senyawa fenolik dengan kerangka dasar stilben dan 2-arilbenzofuran.(Hakim, et al, 2006) (Gambar II.3) Stilben 2-arilbenzofuran Gambar II.3 Kerangka dasar stilben dan 2-arilbenzofuran Dua senyawa dengan kerangka dasar calkon berhasil diisolasi dari A.bracteata, yaitu kanzonol C (1) (Hano, et.al., 1995) dan Artoindonesianin J (2) (Ersam, et al., 2002) (Gambar II.4)

5 8 H H H H 1 2 Gambar II.4 Senyawa dengan kerangka dasar calkon Tiga senyawa dengan kerangka dasar flavanon berhasil diisolasi dari A.champeden, yaitu Artokarpanon (3) (Djakaria, 1999), Artoindonesianin E (4) (Hakim, et al., 2001), dan Heteroflavanon A (5) (Lu dan Lin, 1993). (Gambar II.5) H H H 3 C CH 3 H 3 C H CH 3 H H 3 4 H 3 C CH 3 H 3 C CH 3 H 5 Gambar II.5 Senyawa dengan kerangka dasar flavanon Senyawa dengan kerangka flavon, Norartokarpetin (6) (Hakim, et al., 1999) berhasil diisolasi dari 4 spesies yaitu A. champeden, A.scortechinii, A.kemando, A.gomezianus. Sementara 2 senyawa lain dengan kerangka flavon, 6-(3-metil-but- 2-enil) apigenin (7) (Abegaz, et al., 1998) dan Karpakromen (8) hanya ditemui pada spesies A.bracteata. (Ersam, et al., 1999) (Gambar II.6)

6 9 H H H H 6 H H H H H 7 8 Gambar II.6 Senyawa dengan kerangka dasar flavon Senyawa dengan kerangka flavan-3-ol, yaitu Afzelecin (9) dan afzelecin ramnosida (10) berhasil diisolasi dari A.fretessi dan A.reticulatus, sementara Katecin (11) selain ditemukan pada A.fretessi dan A.reticulatus juga berhasil diisolasi dari A.gomezianus dan A.glaucus. (Acmad, et al., 1998) (Gambar II.7) H H H H H H H L-Ramnosida H H H H 11 H Gambar II.7 Senyawa dengan kerangka flavan-3-ol

7 10 Sembilan belas senyawa dengan kerangka dasar 3-prenilflavon telah berhasil diisolasi dari 9 spesies tumbuhan dari genus Artocarpus. Artokarpin (14) (Venkataraman, 1972) telah berhasil diisolasi dari 4 spesies yaitu A.champeden, A.maingayi, A.kemando, dan A.altilis. Kudraflavon C (13) (Hano, et.al., 1990) berhasil diisolasi dari A.champeden dan A.glaucus. Artonin E (24) (Hano, et.al., 1990) ditemukan pada A.altilis, A.scortechinii, dan A. rotunda. Artoindonesianin Q (22), Artoindonesianin R (23), Artoindonesianin U (27) (Syah, et al., 2002), dan Heterofilin (25) (Syah, et al., 2004) hanya ditemui pada spesies A.champeden. Artoindonesianin L (26) (Suhartati, et al., 1999) berhasil diisolasi dari A.rotunda. Artoindonesianin G (18), Artoindonesianin H (20), Artoindonesianin I (19), Artelastofuran (21) (Kijjoa, et al., 1998), 14-hidroksiartonin E (28), dan Artelastisin (15) (Kijjoa, et al., 1996) hanya ditemukan pada A.lanceifolius. Morusin (16) (Hano, et.al., 1994) berhasil diisolasi dari A.altilis. Mulberrin (12) dan Mulberrokromen (17) berhasil diisolasi dari A.fretessi. (Soekamto, et al., 2002) (Gambar II.8) Modifikasi terhadap struktur 3-prenilflavon akan menghasilkan turunan-turunan flavon dengan kerangka dasar yang merupakan hasil siklisasi substituen prenil di C-3 dengan cincin B berupa kerangka oksepinoflavon, piranoflavon, dihidrobenzosanton, furanodihidrobenzosanton, dan piranodihidrobenzosanton (Gambar II.9). Senyawa-senyawa dengan kerangka modifikasi flavon tersebut juga memiliki pola oksigenasi di cincin B yang sesuai dengan pola oksigenasi yang ditemui pada senyawa-senyawa flavonoid dari famili Moraceae yaitu 2,4 - dioksigenasi atau 2,4,5 -trioksigenasi..(hakim et.al., 2005)

8 11 H H H H H H H H H 3 C H H H H H H H H H H H H H 17 H H H H H H H H H H H H H H H CH 3 H 3 C CH 3 H H H 3 C H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H Gambar II.8 Senyawa dengan kerangka 3-prenilflavon

9 12 H H H H H H H ksepinoflavon piranoflavon H H H H H dihidrobenzosanton H H H H H H H H H H furanodihidrobenzosanton piranodihidrobenzosanton Gambar II.9 Struktur kerangka senyawa turunan flavon Dua senyawa dengan kerangka oksepinoflavon, chaplashin (29) (Venkataraman, 1972) dan Artoindonesianin B (30) (Hakim, et al., 1999) (Gambar II.10), telah berhasil diisolasi dari A.champeden dan A.altilis. Selain di kedua spesies tersebut, chaplashin juga ditemukan pada A.maingayi, A.altilis dan A.kemando. H H H 3 C H 3 C H H H H Gambar II.10 Struktur senyawa dengan kerangka oksepinoflavon

10 13 Dari 10 senyawa dengan kerangka dasar piranoflavon, 6 diantaranya berhasil diisolasi dari A.champeden, yaitu siklokommunol (31), siklokommunin (32), sikloartokarpin (33), 5 -hidroksikudraflavon A (36) dan sikloheterofillin (37) (Ajizah, 2001), serta artoindonesianin (35) (Achmad, et.al., 1996), (Gambar II.11). Sikloartokarpin (33), seperti halnya chaplashin, juga ditemukan pada A.maingayi, A.altilis dan A.kemando. Spesies lain yang juga memiliki kandungan senyawa 5 -hidroksikudraflavon A adalah A.scortechinii. Pada spesies A.lanceifolius ditemukan 2 senyawa dengan kerangka piranoflavon, yaitu artelastin (39) (Hakim, et al., 1999) dan artelastokromen (40) (Mujahidin, et al., 2000). Kudraflavon A (34) (Hano, et al., 1990) dan artoindonesianin D (38) (Suhartati, et al., 2000) telah berhasil diisolasi dari A.maingayi. Spesies lain yang juga mengandung artoindonesianin D (38) adalah A.kemando. Dari A.champeden telah berhasil diisolasi 4 senyawa dengan kerangka dihidrobenzosanton, yaitu artoindonesianin S (42), artoindonesianin T (41) (Syah, et al., 2002), artoindonesianin V (45) (Syah, et al., 2004), dan artonin B (44) (Hano, et al., 1989). Satu senyawa dengan kerangka dihidrobenzosanton lainnya, yaitu artobilosanton (43) (Sultanbawa dan Surendrakumar, 1989) telah berhasil diisolasi dari 3 spesies dari genus Artocarpus ini, yaitu A.lanceifolius, A.scortechinii, dan A.teysmanii.

11 14 H H H H H 31 H 32 H H H 3 C H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H Gambar II.11 Struktur senyawa dengan kerangka dasar piranoflavon H CH 3 H CH 3 H H H 3 C H H 41 H 42 H H H H 43 H H H H H H H H Gambar II.12 Struktur senyawa dengan kerangka dasar dihidrobenzosanton

12 15 Dari A.champeden telah berhasil diisolasi 3 senyawa dengan kerangka furanodihidrobenzosanton, yaitu artoindonesianin A (52) (Hakim, et al., 1999), artonin A (51) (Fahriyati, 1998), dan artoindonesianin M (47) (Syah, et al., 2002). Sikloartobilosanton (49) (Sultanbawa dan Surendrakumar, 1989) berhasil diisolasi dari 6 spesies Artocarpus, yaitu A.lanceifolius, A.scortechinii, A.altilis, A.kemando, A.rotunda dan A.teysmanii. Artonin M (53) berhasil diisolasi dari A.rotunda, artonin J (48) dari A.teysmanii, artoindonesianin P (46) (Hakim, et al.,2002) dan artoindonesianin Z-1 (50) (Syah, et al., 2005) dari A.lanceifolius. H H H H 3 C H CH 3 H H H H 46 H 47 H 48 H H H H H 49 H 50 H H H H H H H H H H H 53 Gambar II.13 Struktur senyawa dengan kerangka dasar furanodihidrobenzosanton

13 16 Pada spesies A.lanceifolius ditemukan senyawa dengan kerangka piranodihidrobenzosanton, yaitu artoindonesianin Z-2 (54) (Syah, et al., 2005). H H H H 54 H H Gambar II.14 Struktur senyawa dengan kerangka dasar piranodihidrobenzosanton Telah berhasil diisolasi diisolasi tiga senyawa fenolik dengan kerangka stilben, yaitu oksiresveratrol (55) (Hakim, et al., 2002) dari A.gomezianus dan A.reticulatus, artoindonesianin N (56) (Kurniadewi dan Hakim, 2002) dari A.gomezianus, dan artoindonesianin F (57) (Hakim, et al., 2001) dari A.altilis. H H 55 CH 3 H H H H H H 56 CH 3 57 H Gambar II.15 Struktur senyawa dengan kerangka dasar stilben Dari A.gomezianus telah berhasil diisolasi senyawa dengan kerangka 2- arilbenzofuran yaitu Artoindonesianin (58) (Hakim, et al., 2002). Artoindonesianin X (59) dan Artoindonesianin Y (60) (Soekamto, et al., 2003)

14 17 adalah 2 senyawa fenolik dengan kerangka 2-arilbenzofuran yang telah berhasil diisolasi dari A.fretessi. H H 58 CH 3 H H H H H Gambar II.16 Struktur senyawa dengan kerangka dasar 2-arilbenzofuran II.5 Artocarpus champeden Spreng Dalam dunia tumbuhan, taksonomi tumbuhan Artocarpus champeden Spreng tersusun dalam sistematika sebagai berikut : Divisio/divisi : Magnoliophyta Subdivisio/subdivisi : Angiospermae Classic/kelas : Dicotyledonae rdo/bangsa : Urticales Famili/suku : Moraceae Genus/marga : Artocarpus Species/Jenis : Artocarpus champeden Spreng Sinonim : J.R. & J.G. Forster - A. heterophyllus L.f - A. integrifolia L.f - A. Integer (Thunb.)Merr. - A. polyphema Pers.

15 18 Spesies ini dikenal dengan nama Cempedak. Pohon Cempedak bisa mencapai ketinggian 20 meter, dengan daun berbentuk lonjong dan buah yang mirip dengan buah nangka tetapi lebih kecil, dan memiliki bau yang khas. Perbedaan lain dari pohon cempedak jika dibandingkan dengan pohon nangka adalah adanya bulubulu halus di daun dan ranting. II.6 Kandungan Kimia Pada Tumbuhan Artocarpus champeden Spreng Dari penelitian sebelumnya telah berhasil diisolasi 25 senyawa golongan flavonoid dengan kerangka dasar flavanon, flavon, dan 3-prenilflavon dari akar, kulit akar, batang, dan kulit batang (Hakim, et.al., 2006). Senyawa yang berhasil diisolasi dari akar Artocarpus champeden adalah senyawa dari fraksi benzen dengan kerangka dasar flavanon, yaitu Artokarpanon (3). Dari kulit akar telah berhasil di isolasi 5 senyawa dari fraksi etil asetat, dengan 3 kerangka dasar flavonoid yang berbeda, yaitu flavon, oksepinoflavon, dan furanodihidrobenzosanton. Senyawa dengan kerangka flavon yang berhasil diisolasi dari kulit akar Artocarpus champeden, yaitu Norartokarpetin (6). Artoindonesianin B (29) dan chaplashin (30) adalah 2 senyawa dengan kerangka dasar oksepinoflavon. 2 senyawa yang berhasil diisolasi dari bagian kulit akar yang memiliki kerangka dasar furanodihidrobenzosanton adalah artoindonesianin A (46) dan artonin A (47). Dari bagian kulit batang telah berhasil diisolasi 3 senyawa dengan 2 kerangka dasar yang berbeda. 2 senyawa dengan kerangka dasar flavanon yang berasal dari fraksi benzen adalah Artoindonesianin E (4) dan Heteroflavanon A (5), dan dari fraksi kloroform dengan kerangka dasar piranoflavon adalah artoindonesianin (34). Dari fraksi yang larut dalam kloroform dari bagian batang tumbuhan Artocarpus champeden telah berhasil diisolasi 14 senyawa dengan 4 kerangka dasar yang

16 19 berbeda. 5 senyawa dengan kerangka dasar 3-prenilflavon, yaitu Artokarpin (12), Kudraflavon C (13), Artoindonesianin Q (15), Artoindonesianin R (16), dan Artoindonesianin U (17). 5 senyawa dengan kerangka dasar piranoflavon, yaitu siklokommunol (31), siklokommunin (32), sikloartokarpin (33), 5 - hidroksikudraflavon A (35) dan sikloheterofillin(36). 3 senyawa dengan kerangka dasar dihidrobenzosanton yaitu artoindonesianin S (41), artoindonesianin T (42), artoindonesianin V (43). Senyawa dengan kerangka dasar furanodihidrobenzosanton yaitu artoindonesianin M (48). Dari fraksi yang larut dalam etil asetat dari daun telah berhasil diisolasi senyawa dengan kerangka flavan-3-ol yang diidentifikasi sebagai katecin (11) dan satu senyawa yang bersifat sedikit lebih non polar dari katecin yang belum ditentukan strukturnya (Juliasih, 2004).

2 Tinjauan Pustaka. 2.1 Tinjauan Umum Genus Artocarpus

2 Tinjauan Pustaka. 2.1 Tinjauan Umum Genus Artocarpus 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Tinjauan Umum Genus Artocarpus Moraceae adalah salah satu famili tumbuhan tingkat tinggi yang relatif besar, terdiri dari 60 genus dan kurang lebih 1600 spesies (eyne, 1987). Moraceae

Lebih terperinci

2 Tinjauan Pustaka. 2.1 Tinjauan Famili Moraceae. 2.2 Tinjauan Genus Artocarpus

2 Tinjauan Pustaka. 2.1 Tinjauan Famili Moraceae. 2.2 Tinjauan Genus Artocarpus 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Tinjauan Famili Moraceae Famili Moraceae termasuk famili tumbuhan yang tersebar di daerah hutan tropis sampai subtropis, yaitu di Asia, Amerika, Afrika, dan Australia. Famili ini

Lebih terperinci

Bab II Tinjauan Pustaka

Bab II Tinjauan Pustaka Bab II Tinjauan Pustaka II.1. Tinjauan Umum Tumbuhan Artocarpus Artocarpus atau oleh masyarakat di Indonesia dikenal sebagai tumbuhan nangkanangkaan, yang merupakan salah satu genus utama dalam famili

Lebih terperinci

2 Tinjauan Pustaka. 2.2 Kandungan Senyawa Kimia Tumbuhan Genus Artocarpus

2 Tinjauan Pustaka. 2.2 Kandungan Senyawa Kimia Tumbuhan Genus Artocarpus 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Tinjauan Tumbuhan Genus Artocarpus Moraceae merupakan suatu famili tumbuhan besar yang terdiri dari 60 genus dengan 1600 spesies (Hegnauer, 1969). Artocarpus merupakan salah satu

Lebih terperinci

berdasarkan cpdna tersebut spesies Artocarpus dibedakan berdasarkan tingkat filogenetiknya. Tiga spesies penting di Indonesia (berdasarkan kelangkaan

berdasarkan cpdna tersebut spesies Artocarpus dibedakan berdasarkan tingkat filogenetiknya. Tiga spesies penting di Indonesia (berdasarkan kelangkaan Bab I Pendahuluan Artocarpus merupakan salah satu genus utama dalam famili Moraceae selain Morus dan Ficus. Genus ini tumbuh di wilayah Indonesia, Asia Selatan, Papua Nugini, dan Pasifik Selatan (Lemmens,

Lebih terperinci

ISOLASI SENYAWA METABOLIT SEKUNDER DARI KULIT BATANG

ISOLASI SENYAWA METABOLIT SEKUNDER DARI KULIT BATANG ISOLASI SENYAWA METABOLIT SEKUNDER DARI KULIT BATANG ARTOCARPUS GOMEZIANUS WALL. EXTREC. (MORACEAE) TESIS MAGISTER Oleh Unsiyah Zulfa Ulinnuha 20599062 BIDANG KIMIA ORGANIK PROGRAM MAGISTER KIMIA INSTITUT

Lebih terperinci

PROFIL KIMIA ARTOCARPUS THE CHEMICAL PROFILE OF ARTOCARPUS

PROFIL KIMIA ARTOCARPUS THE CHEMICAL PROFILE OF ARTOCARPUS PRFIL KIMIA ARTCARPUS TE CEMICAL PRFILE F ARTCARPUS Erwin PS. Kimia F. MIPA Universitas Mulawarman Jl. Barong Tongkok No. 4 Kampus Gn. Kelua Samarinda 75123 Correspondent author: winulica@yahoo.co.id Abstract

Lebih terperinci

ABSTRAK I. PENDAHULUAN

ABSTRAK I. PENDAHULUAN Kecenderungan Pola Prenilasi Flavonoid pada Kulit Batang dan Kayu Batang Artocarpus scortechinii King. (Moraceae) Aliefman Hakim Program Studi Pendidikan Kimia, Jurusan PMIPA Fakultas Keguruan dan Ilmu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1 Tinjauan Umum Genus Artocarpus Artocarpus J.R. Forster & J.G. Forster (Moraceae) dikenal sebagai tumbuhan nangka-nangkaan dengan ciri-ciri berupa pohon tinggi dan bergetah

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Artonin E (36)

BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Artonin E (36) BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Artonin E (36) Artonin E (36) diperoleh berupa padatan yang berwarna kuning dengan titik leleh 242-245 o C. Artonin E (36) merupakan komponen utama senyawa metabolit sekunder yang

Lebih terperinci

4 Hasil dan Pembahasan

4 Hasil dan Pembahasan 4 Hasil dan Pembahasan Pada penelitian ini tiga metabolit sekunder telah berhasil diisolasi dari kulit akar A. rotunda (Hout) Panzer. Ketiga senyawa tersebut diidentifikasi sebagai artoindonesianin L (35),

Lebih terperinci

Perbedaan Pola Oksidasi Flavonoid pada Genus Artocarpus dan Intsia Aliefman Hakim

Perbedaan Pola Oksidasi Flavonoid pada Genus Artocarpus dan Intsia Aliefman Hakim Perbedaan Pola ksidasi Flavonoid pada Genus Artocarpus dan Intsia Aliefman Hakim Program Studi Pendidikan Kimia, Jurusan PMIPA Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram Jl. Majapahit 62

Lebih terperinci

KECENDERUNGAN POLA OKSIDASI FLAVONOID PADA KULIT BATANG DAN KAYU BATANG ARTOCARPUS SCORTECHINII KING. (MORACEAE)

KECENDERUNGAN POLA OKSIDASI FLAVONOID PADA KULIT BATANG DAN KAYU BATANG ARTOCARPUS SCORTECHINII KING. (MORACEAE) Bentuk Ikonik Bilangan Bulat Sebagai Komponen Pembelajaran Kontekstual (Ketut Sarjana) KECENDERUNGAN POLA OKSIDASI FLAVONOID PADA KULIT BATANG DAN KAYU BATANG ARTOCARPUS SCORTECHINII KING. (MORACEAE) Aliefman

Lebih terperinci

AKTIVITAS SITOTOKSIK SENYAWA TURUNAN FLAVONOID TERPRENILASI DARI BEBERAPA SPESIES TUMBUHAN ARTOCARPUS ASAL INDONESIA

AKTIVITAS SITOTOKSIK SENYAWA TURUNAN FLAVONOID TERPRENILASI DARI BEBERAPA SPESIES TUMBUHAN ARTOCARPUS ASAL INDONESIA AKTIVITAS SITOTOKSIK SENYAWA TURUNAN FLAVONOID TERPRENILASI DARI BEBERAPA SPESIES TUMBUHAN ARTOCARPUS ASAL INDONESIA Iqbal Musthapa, Euis H.Hakim, Lia D. Juliawaty, Yana M. Syah, Sjamsul A. Achmad. Latar

Lebih terperinci

KATECIN DAN AFZELECIN DARI DAUN ARTOCARPUS CHAMPEDEN SPRENG TESIS. Meri Yulvianti NIM : Program Studi Kimia

KATECIN DAN AFZELECIN DARI DAUN ARTOCARPUS CHAMPEDEN SPRENG TESIS. Meri Yulvianti NIM : Program Studi Kimia KATECIN DAN AFZELECIN DARI DAUN ARTOCARPUS CHAMPEDEN SPRENG TESIS Karya Tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Institut Teknologi Bandung Oleh Meri Yulvianti NIM : 20505006

Lebih terperinci

Salah. dari A. dengan minyak. kepulauan Amerika. Berdasarkan. yang et al. 2003), anti antimalaria 1992). buah. bagian tumbuhan, metabolit

Salah. dari A. dengan minyak. kepulauan Amerika. Berdasarkan. yang et al. 2003), anti antimalaria 1992). buah. bagian tumbuhan, metabolit Keanekaragaman metabolit sekunder Genus Artocarpus (Moraceae) ALIEFMAN AKIM Alamat korespondensi: ¹ Program Studi Pendidikann Kimia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram. Jl. Majapahit

Lebih terperinci

ABSTRAK KEANEKARAGAMAN METABOLIT SEKUNDER TURUNAN FENOL DARI BEBERAPA SPESIES TUMBUHAN ARTOCARPUS ASAL INDONESIA SERTA AKTIVITAS BIOLOGINYA

ABSTRAK KEANEKARAGAMAN METABOLIT SEKUNDER TURUNAN FENOL DARI BEBERAPA SPESIES TUMBUHAN ARTOCARPUS ASAL INDONESIA SERTA AKTIVITAS BIOLOGINYA ABSTRAK KEANEKARAGAMAN METABOLIT SEKUNDER TURUNAN FENOL DARI BEBERAPA SPESIES TUMBUHAN ARTOCARPUS ASAL INDONESIA SERTA AKTIVITAS BIOLOGINYA Oleh : IQBAL MUSTHAPA NIM 30504005 (Program Studi Kimia) Artocarpus,

Lebih terperinci

4 Hasil dan Pembahasan

4 Hasil dan Pembahasan 4 Hasil dan Pembahasan Penelitian yang dilakukan terhadap kayu akar dari Artocarpus elasticus telah berhasil mengisolasi dua senyawa flavon terprenilasi yaitu artokarpin (8) dan sikloartokarpin (13). Penentuan

Lebih terperinci

PERAN TEKNOLOGI ISOLASI UNTUK MEMPEROLEH SENYAWA AKTIF DARI TUMBUHAN SUKUN (ARTOCARPUS ARTILIS)

PERAN TEKNOLOGI ISOLASI UNTUK MEMPEROLEH SENYAWA AKTIF DARI TUMBUHAN SUKUN (ARTOCARPUS ARTILIS) PERAN TEKNLGI ISLASI UNTUK MEMPERLE SENYAWA AKTIF DARI TUMBUAN SUKUN (ARTCARPUS ARTILIS) Jamilah Abbas (1) Nina artanti (1), Djamilah (2) 1) Pusat Penelitian Kimia LIPI Kawasan Puspiptek. Serpong, 15314

Lebih terperinci

SENYAWA GOLONGAN 2-ARYLBENZOFURAN DAN STILBEN DARI EKSTRAK METILEN KLORIDA (CH 2 CL 2 ) DAUN Artocarpus fretessi HASSK

SENYAWA GOLONGAN 2-ARYLBENZOFURAN DAN STILBEN DARI EKSTRAK METILEN KLORIDA (CH 2 CL 2 ) DAUN Artocarpus fretessi HASSK SENYAWA GOLONGAN 2-ARYLBENZOFURAN DAN STILBEN DARI EKSTRAK METILEN KLORIDA (CH 2 CL 2 ) DAUN Artocarpus fretessi HASSK Asriani Ilyas Dosen pada Jurusan Kimia Fakultas Sains dan Teknologi UIN Alauddin Makassar

Lebih terperinci

Bab IV Hasil dan Pembahasan

Bab IV Hasil dan Pembahasan Bab IV Hasil dan Pembahasan IV.1 Uji pendahuluan Uji pendahuluan terhadap daun Artocarpus champeden secara kualitatif dilakukan dengan teknik kromatografi lapis tipis dengan menggunakan beberapa variasi

Lebih terperinci

Artelastokromen suatu diprenilpiranoflavon dan β-resorsilaldehid dari kayu batang Artocarpus lanceifolius #

Artelastokromen suatu diprenilpiranoflavon dan β-resorsilaldehid dari kayu batang Artocarpus lanceifolius # PROCEEDINGS INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Artelastokromen suatu diprenilpiranoflavon dan β-resorsilaldehid dari kayu batang Artocarpus lanceifolius # Didin Mujahidin,* Sjamsul Arifin Achmad,* ƒ Yana Maolana

Lebih terperinci

A PRENYLATED FLAVONE FROM THE HEARTWOOD OF Artocarpus scortechinii King (Moraceae)

A PRENYLATED FLAVONE FROM THE HEARTWOOD OF Artocarpus scortechinii King (Moraceae) 46 Indo. J. Chem., 2009, 9 (), 46-50 A PRENYLATED FLAVNE FRM THE HEARTWD F Artocarpus scortechinii King (Moraceae) Flavon Terprenilasi dari Kayu Batang Artocarpus scortechinii King (Moraceae) Study Program

Lebih terperinci

Senyawa Flavon Terprenilasi dari Kayu Akar Artocarpus elasticus (Moraceae)

Senyawa Flavon Terprenilasi dari Kayu Akar Artocarpus elasticus (Moraceae) Senyawa Flavon Terprenilasi dari Kayu Akar Artocarpus elasticus (Moraceae) SKRIPSI Betania 10504035 PROGRAM STUDI KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2008 Senyawa

Lebih terperinci

ISOLASI SENYAWA METABOLIT SEKUNDER EKSTRAK HEKSANA DAN METANOL TUMBUHAN MUNE (Artocarpus elasticus Reinw Ex. Blume) MAUMERE PULAU FLORES-NTT

ISOLASI SENYAWA METABOLIT SEKUNDER EKSTRAK HEKSANA DAN METANOL TUMBUHAN MUNE (Artocarpus elasticus Reinw Ex. Blume) MAUMERE PULAU FLORES-NTT TESIS - SK2502 ISOLASI SENYAWA METABOLIT SEKUNDER EKSTRAK HEKSANA DAN METANOL TUMBUHAN MUNE (Artocarpus elasticus Reinw Ex. Blume) MAUMERE PULAU FLORES-NTT NOVIANA MERY OBENU 1414201022 DOSEN PEMBIMBING

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. elektron tidak berpasangan, sehingga sangat reaktif (Fessenden dan Fessenden, 1986).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. elektron tidak berpasangan, sehingga sangat reaktif (Fessenden dan Fessenden, 1986). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Radikal bebas adalah atom atau molekul yang mengandung satu atau lebih elektron tidak berpasangan, sehingga sangat reaktif (Fessenden dan Fessenden, 1986). Senyawa oksigen

Lebih terperinci

SIKLOARTOBILOSANTON DARI KULIT BATANG DAN FLAVONOID DALAM BEBERAPA BAGIAN TUMBUHAN Artocarpus dadah YANG TUMBUH DI LAMPUNG

SIKLOARTOBILOSANTON DARI KULIT BATANG DAN FLAVONOID DALAM BEBERAPA BAGIAN TUMBUHAN Artocarpus dadah YANG TUMBUH DI LAMPUNG J. Sains MIPA, Edisi Khusus Tahun 2007, Vol. 13, No. 2, Hal.: 82-86 ISSN 1978-1873 SIKLARTBILSANTN DARI KULIT BATANG DAN FLAVNID DALAM BEBERAPA BAGIAN TUMBUHAN Artocarpus dadah YANG TUMBUH DI LAMPUNG ABSTRACT

Lebih terperinci

4 Pembahasan Artokarpin (35)

4 Pembahasan Artokarpin (35) 4 Pembahasan Pada penelitian yang dilakukan terhadap kayu akar tumbuhan Kelewih (A. communis) telah berhasil diisolasi dua senyawa turunan flavonoid, yaitu artokarpin (35), dan kudraflavon C (77). Kedua

Lebih terperinci

Ind. J. Chem. Res, 2013, 1, SCREENING OF PHYTOCHEMICALS AND BIOACTIVITY TEST OF THE LEAVES BREADFRUIT (Artocarpus altilis)

Ind. J. Chem. Res, 2013, 1, SCREENING OF PHYTOCHEMICALS AND BIOACTIVITY TEST OF THE LEAVES BREADFRUIT (Artocarpus altilis) Ind. J. Chem. Res, 2013, 1, 28-32 SCREENING OF PHYTOCHEMICALS AND BIOACTIVITY TEST OF THE LEAVES BREADFRUIT (Artocarpus altilis) Skrining Fitokimia dan Uji Bioaktivitas Daun Sukun (Artocarpus altilis)

Lebih terperinci

STANDARDISASI EKSTRAK METANOL KULIT KAYU NANGKA (Artocarpus heterophylla Lamk.) SKRIPSI

STANDARDISASI EKSTRAK METANOL KULIT KAYU NANGKA (Artocarpus heterophylla Lamk.) SKRIPSI STANDARDISASI EKSTRAK METANOL KULIT KAYU NANGKA (Artocarpus heterophylla Lamk.) SKRIPSI Oleh : RIRIN NOER HIDAYAH K 100 060138 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SURAKARTA 2010 BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara dengan sumber daya alam hayati terbesar. Salah satu pemanfaatan dari keanekaragaman hayati tersebut adalah digunakan sebagai sumber bahan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tumbuhan yang akan diteliti dideterminasi di Jurusan Pendidikan Biologi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tumbuhan yang akan diteliti dideterminasi di Jurusan Pendidikan Biologi BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Determinasi Tumbuhan Tumbuhan yang akan diteliti dideterminasi di Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI Bandung untuk mengetahui dan memastikan famili dan spesies tumbuhan

Lebih terperinci

BEBERAPA SENYAWA FLAVON TERPRENILASI DARI ARTOCARPUS FRETESSI HASSK ENDEMIK SULAWESI SELATAN

BEBERAPA SENYAWA FLAVON TERPRENILASI DARI ARTOCARPUS FRETESSI HASSK ENDEMIK SULAWESI SELATAN Marina Chimica Acta, April 2004, hal. 23-28 Vol. 5 No.1 Jurusan Kimia FMIPA, Universitas asanuddin ISSN 1411-2132 BEBERAPA SENYAWA FLAVN TERPRENILASI DARI ARTCARPUS FRETESSI ASSK ENDEMIK SULAWESI SELATAN

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Secara tradisional kimia bahan alam berhubungan dengan isolasi, penentuan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Secara tradisional kimia bahan alam berhubungan dengan isolasi, penentuan 5 II. TINJAUAN PUSTAKA Secara tradisional kimia bahan alam berhubungan dengan isolasi, penentuan struktur, dan sintesis senyawa-senyawa organik yang berasal dari sumber alam hayati. Namun, isolasi, penentuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keanekaragaman sumber daya hayati Indonesia termasuk dalam golongan tertinggi di dunia. Jenis tumbuh-tumbuhan di Indonesia secara keseluruhan ditaksir sebanyak 25 ribu

Lebih terperinci

FLAVONOID. Dwi Arif Sulistiono. G1C F.MIPA. Universitas mataram

FLAVONOID. Dwi Arif Sulistiono. G1C F.MIPA. Universitas mataram Dwi Arif Sulistiono FLAVNID G1C007008 F.MIPA. Universitas mataram 1. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki curah hujan yang cukup tinggi sehingga memiliki keragaman flora yang cukup

Lebih terperinci

4 PEMBAHASAN. (-)-epikatekin (5, 7, 3, 4 -tetrahidroksiflavan-3-ol) (73). Penentuan struktur senyawa tersebut

4 PEMBAHASAN. (-)-epikatekin (5, 7, 3, 4 -tetrahidroksiflavan-3-ol) (73). Penentuan struktur senyawa tersebut 4 PEMBAHASAN Penelitian yang telah dilakukan terhadap fraksi non-alkaloid kulit batang Litsea javanica, berhasil mengisolasi 4 senyawa, satu diantaranya adalah senyawa murni yaitu (-)-epikatekin (5, 7,

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI SENYAWA METABOLIT SEKUNDER EKSTRAK POLAR BATANG NANGKA (ARTOCARPUS HETEROPHYLLA LAMK ) SEBAGAI PENGAWET ALAMI SARI AREN (ARENGA PINNATA)

IDENTIFIKASI SENYAWA METABOLIT SEKUNDER EKSTRAK POLAR BATANG NANGKA (ARTOCARPUS HETEROPHYLLA LAMK ) SEBAGAI PENGAWET ALAMI SARI AREN (ARENGA PINNATA) Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN 2443-1109 IDENTIFIKASI SENYAWA METABOLIT SEKUNDER EKSTRAK POLAR BATANG NANGKA (ARTOCARPUS HETEROPHYLLA LAMK ) SEBAGAI PENGAWET ALAMI SARI AREN (ARENGA

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Tumbuhan yang masuk pada Famili Moraceae merupakan tumbuhan yang

TINJAUAN PUSTAKA. Tumbuhan yang masuk pada Famili Moraceae merupakan tumbuhan yang TINJAUAN PUSTAKA A. Moraceae Tumbuhan yang masuk pada Famili Moraceae merupakan tumbuhan yang berbatang kayu yang jarang sekali berupa terna dan menghasilkan getah. Daun tunggal dan tersebar, seringkali

Lebih terperinci

Isolasi Senyawa Artobiloksanton dari Kulit Akar Artocarpus elasticus

Isolasi Senyawa Artobiloksanton dari Kulit Akar Artocarpus elasticus JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5 No. 2 (2016) 2337-3520 (2301-928X Print) C-75 Isolasi Senyawa Artobiloksanton dari Kulit Akar Artocarpus elasticus Amalia Zafitri dan Taslim Ersam Jurusan Kimia, Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia berbeda-beda ada yang terang, kuning langsat, sawo matang, coklat,

BAB I PENDAHULUAN. manusia berbeda-beda ada yang terang, kuning langsat, sawo matang, coklat, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kulit merupakan bagian terluar dari tubuh manusia. Warna kulit setiap manusia berbeda-beda ada yang terang, kuning langsat, sawo matang, coklat, dan hitam. Perbedaan

Lebih terperinci

Depaltemen Kimia Fakulta::, :\l.ltematik,l dan Ilmu Pengetahuan.\lam Institut Teknologi Bandung

Depaltemen Kimia Fakulta::, :\l.ltematik,l dan Ilmu Pengetahuan.\lam Institut Teknologi Bandung /' 'V,,,;, :A, j., ~\'i ISBN: 979-9~99-16-o. ' Y @;;;;'6/di:/w~ SeDlinar KiDlia BerSaDla ITB-UKM KeenaDl "Perkembangan Terkini Ilmu Kimia yang Berlandaskan Kajian Sumber Alam" Denpasar, 17-18lVIei 2005

Lebih terperinci

ISOLASI, KARAKTERISASI SENYAWA METABOLIT SEKUNDER DARI FRAKSI ETIL ASETAT DAUN TUMBUHAN PACAR CINA (Aglaia odorata) SKRIPSI SARJANA KIMIA

ISOLASI, KARAKTERISASI SENYAWA METABOLIT SEKUNDER DARI FRAKSI ETIL ASETAT DAUN TUMBUHAN PACAR CINA (Aglaia odorata) SKRIPSI SARJANA KIMIA ISOLASI, KARAKTERISASI SENYAWA METABOLIT SEKUNDER DARI FRAKSI ETIL ASETAT DAUN TUMBUHAN PACAR CINA (Aglaia odorata) SKRIPSI SARJANA KIMIA Oleh : Atik Sofia Wati NIM. 1310411036 Dosen Pembimbing I : Dr.Mai

Lebih terperinci

Isolasi Dan Identifikasi Senyawa Metabolit Sekunder Ekstrak Kloroform Kulit Batang Sukun (Artocarpus altilis)

Isolasi Dan Identifikasi Senyawa Metabolit Sekunder Ekstrak Kloroform Kulit Batang Sukun (Artocarpus altilis) 76 Isolasi Dan Identifikasi Senyawa Metabolit Sekunder Ekstrak Kloroform Kulit Batang Sukun (Artocarpus altilis) Isolation and Identification of Secondary Metabolite Compound of Cloroform Barks Extract

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Dari penelitian ini telah berhasil diisolasi senyawa flavonoid murni dari kayu akar

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Dari penelitian ini telah berhasil diisolasi senyawa flavonoid murni dari kayu akar IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Isolasi Senyawa Fenolik Dari penelitian ini telah berhasil diisolasi senyawa flavonoid murni dari kayu akar tumbuhan kenangkan yang diperoleh dari Desa Keputran Sukoharjo Kabupaten

Lebih terperinci

UJI KUALITATIF DAN KUANTITATIF GOLONGAN SENYAWA ORGANIK DARI KULIT DAN KAYU BATANG TUMBUHAN Artocarpus dadah Miq.

UJI KUALITATIF DAN KUANTITATIF GOLONGAN SENYAWA ORGANIK DARI KULIT DAN KAYU BATANG TUMBUHAN Artocarpus dadah Miq. 75 UJI KUALITATIF DAN KUANTITATIF GOLONGAN SENYAWA ORGANIK DARI KULIT DAN KAYU BATANG TUMBUHAN Artocarpus dadah Miq. Indarto Pendidikan Fisika, FTK IAIN Raden Intan Lampung; e-mail: indartoalkimia@yahoo.com

Lebih terperinci

Isolasi Senyawa Artonin E dari Ekstrak Kulit Akar Artocarpus elasticus

Isolasi Senyawa Artonin E dari Ekstrak Kulit Akar Artocarpus elasticus JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5 No. 2 (2016) 2337-3520 (2301-928X Print) C-61 Isolasi Senyawa Artonin E dari Ekstrak Kulit Akar Artocarpus elasticus Lita Amalia dan Taslim Ersam Jurusan Kimia, Fakultas

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 20 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Kadar Zat Ekstraktif Mindi Kadar ekstrak pohon mindi beragam berdasarkan bagian pohon dan jenis pelarut. Berdasarkan bagian, daun menghasilkan kadar ekstrak tertinggi yaitu

Lebih terperinci

ISOLASI ARTONIN E DARI EKSTRAK ETILASETAT KULIT KAYU KLUWIH (Artocarpus communis J.R. & G.) SKRIPSI

ISOLASI ARTONIN E DARI EKSTRAK ETILASETAT KULIT KAYU KLUWIH (Artocarpus communis J.R. & G.) SKRIPSI ISOLASI ARTONIN E DARI EKSTRAK ETILASETAT KULIT KAYU KLUWIH (Artocarpus communis J.R. & G.) SKRIPSI Oleh: ABDUL QADRI K100060002 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SURAKARTA 2010 1 2 BAB

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 14. Hasil Uji Alkaloid dengan Pereaksi Meyer; a) Akar, b) Batang, c) Kulit batang, d) Daun

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 14. Hasil Uji Alkaloid dengan Pereaksi Meyer; a) Akar, b) Batang, c) Kulit batang, d) Daun BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Uji Fitokimia Sampel Kering Avicennia marina Uji fitokimia ini dilakukan sebagai screening awal untuk mengetahui kandungan metabolit sekunder pada sampel. Dilakukan 6 uji

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tumbuhan Mangrove Excoecaria agallocha 2.1.1 Klasifikasi Excoecaria agallocha Klasifikasi tumbuhan mangrove Excoecaria agallocha menurut Cronquist (1981) adalah sebagai berikut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Minuman merupakan kebutuhan setiap makhluk hidup. Pada zaman modern ini banyak masyarakat mengkonsumsi berbagai jenis minuman dalam berbagai macam produk olahan.

Lebih terperinci

ASPEK KIMIA DAN BIOLOGIS DARI SENYAWA TURUNAN FLAVONOID TUMBUHAN FICUS

ASPEK KIMIA DAN BIOLOGIS DARI SENYAWA TURUNAN FLAVONOID TUMBUHAN FICUS SEMINAR NASINAL PENELITIAN DAN PENDIDIKAN KIMIA Kontribusi Penelitian Kimia Terhadap Pengembangan Pendidikan Kimia ASPEK KIMIA DAN BILGIS DARI SENYAWA TURUNAN FLAVNID TUMBUHAN FICUS Iqbal Musthapa, Gebi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tanaman obat telah lama digunakan oleh masyarakat Indonesia sebagai

I. PENDAHULUAN. Tanaman obat telah lama digunakan oleh masyarakat Indonesia sebagai I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanaman obat telah lama digunakan oleh masyarakat Indonesia sebagai salah satu alternatif pengobatan, baik untuk pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan (kuratif),

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kanker merupakan penyebab kematian dengan urutan ke-2 di dunia dengan persentase sebesar 13% setelah penyakit kardiovaskular (Kemenkes, 2014). Data Riset Kesehatan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Deskripsi Tanaman Sukun (Artocarpus communis Frost) Dalam sistematika tumbuh-tumbuhan tanaman sukun dapat

TINJAUAN PUSTAKA. Deskripsi Tanaman Sukun (Artocarpus communis Frost) Dalam sistematika tumbuh-tumbuhan tanaman sukun dapat TINJAUAN PUSTAKA Deskripsi Tanaman Sukun (Artocarpus communis Frost) Dalam sistematika tumbuh-tumbuhan tanaman sukun dapat diklasifikasikan sebagai berikut (Dephut, 1998): Kingdom : Plantae Divisio : Spematophyta

Lebih terperinci

4 Pembahasan. 4.1 Senyawa Asam p-hidroksi Benzoat (58)

4 Pembahasan. 4.1 Senyawa Asam p-hidroksi Benzoat (58) 4 Pembahasan Pada penelitian ini tiga senyawa metabolit sekunder telah berhasil diisolasi dari dan Desmodium triquetrum Linn. Senyawa tersebut antara lain asam p-hidroksi benzoat (58) dan kaempferol (33),

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kekayaan tumbuhan yang dapat dijadikan sebagai tanaman obat. Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. kekayaan tumbuhan yang dapat dijadikan sebagai tanaman obat. Masyarakat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia memiliki kekayaan flora yang sangat beragam, salah satunya kekayaan tumbuhan yang dapat dijadikan sebagai tanaman obat. Masyarakat menggunakan tanaman obat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. rusak serta terbentuk senyawa baru yang mungkin bersifat racun bagi tubuh.

I. PENDAHULUAN. rusak serta terbentuk senyawa baru yang mungkin bersifat racun bagi tubuh. I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Lipida merupakan salah satu unsur utama dalam makanan yang berkontribusi terhadap rasa lezat dan aroma sedap pada makanan. Lipida pada makanan digolongkan atas lipida

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tumbuhan yang masuk pada Famili Moraceae merupakan tumbuhan yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tumbuhan yang masuk pada Famili Moraceae merupakan tumbuhan yang 5 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Moraceae Tumbuhan yang masuk pada Famili Moraceae merupakan tumbuhan yang berbatang, berkayu, dan menghasilkan getah. Daun tunggal duduk tersebar, seringkali dengan daun penumpu

Lebih terperinci

EFEK ISOLAT AKTIF ANTIMALARIA DARI ARTHOCARPUS CHAMPEDEN TERHADAP ERITOSIT TERINFEKSI PLASMODIUM FALCIPARUM

EFEK ISOLAT AKTIF ANTIMALARIA DARI ARTHOCARPUS CHAMPEDEN TERHADAP ERITOSIT TERINFEKSI PLASMODIUM FALCIPARUM EFEK ISOLAT AKTIF ANTIMALARIA DARI ARTHOCARPUS CHAMPEDEN TERHADAP ERITOSIT TERINFEKSI PLASMODIUM FALCIPARUM THE EFFECT OF ANTIMALARIAL ACTIVE ISOLATE FROM ARTHOCARPUS CHAMPEDEN ON PLASMODIUM FALCIPARUM

Lebih terperinci

ARTONIN M, TURUNAN FLAVON TERGERANILASI DARI Artocarpus rotunda

ARTONIN M, TURUNAN FLAVON TERGERANILASI DARI Artocarpus rotunda ARTNIN M, TURUNAN FLAVN TERGERANILASI DARI Artocarpus rotunda Tati Suhartati a#, Sjamsul Arifin Achmad b, Norio Aimi c, dan Euis olisotan akim b a Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Lampung Jl. S. Brojonegoro

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. berbagai jenis obat modern yang baru, belakangan ini terdapat kecenderungan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. berbagai jenis obat modern yang baru, belakangan ini terdapat kecenderungan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di tengah banyaknya jenis obat modern di pasaran dan munculnya berbagai jenis obat modern yang baru, belakangan ini terdapat kecenderungan global untuk kembali ke alam

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh perbedaan jenis pelarut terhadap kemampuan ekstrak daun beluntas (Pluchea indica Less.) dalam menghambat oksidasi gula. Parameter

Lebih terperinci

Senyawa Sikloartobiloksanton dari Kulit Akar Artocarpus elasticus

Senyawa Sikloartobiloksanton dari Kulit Akar Artocarpus elasticus C-80 JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5 No. 2 (2016) 2337-3520 (2301-928X Print) Senyawa Sikloartobiloksanton dari Kulit Akar Artocarpus elasticus Ika Febriana Syafitri dan Taslim Ersam Jurusan Kimia, Fakultas

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI FITOKIMIA DAN EVALUASI TOKSISITAS EKSTRAK KULIT BUAH LANGSAT (Lansium domesticum var. langsat)

IDENTIFIKASI FITOKIMIA DAN EVALUASI TOKSISITAS EKSTRAK KULIT BUAH LANGSAT (Lansium domesticum var. langsat) IDENTIFIKASI FITOKIMIA DAN EVALUASI TOKSISITAS EKSTRAK KULIT BUAH LANGSAT (Lansium domesticum var. langsat) Abstrak Kulit buah langsat diekstraksi menggunakan metode maserasi dengan pelarut yang berbeda

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu, dan Tempat Penelitian Lokasi pengambilan sampel bertempat di daerah Cibarunai, Kelurahan Sarijadi, Bandung. Sampel yang diambil berupa tanaman

Lebih terperinci

PENDAHULUAN PEMBAHASAN

PENDAHULUAN PEMBAHASAN PENDAHULUAN Taksonomi tanaman memaminkan peranan penting dalam konservasi keanekaragaman hayati, karena itu memerlukan karakterisasi yang tepat untuk distribusi serta lokalisasi daerah pada spesies dengan

Lebih terperinci

Beberapa Senyawa Fenol dari Tumbuhan Morus macroura Miq.

Beberapa Senyawa Fenol dari Tumbuhan Morus macroura Miq. Jurnal Matematika dan Sains Vol. 8 No. 1, Maret 2003, hal 35 40 Beberapa Senyawa Fenol dari Tumbuhan Morus macroura Miq. Nunuk H. Soekamto 1), Sjamsul A. Achmad 1), Emilio L. Ghisalberti 2), Norio Aimi

Lebih terperinci

ANALISIS SENYAWA FLAVONOID HASIL FRAKSINASI EKSTRAK DIKLOROMETANA DAUN KELUWIH (Artocarpus camansi)

ANALISIS SENYAWA FLAVONOID HASIL FRAKSINASI EKSTRAK DIKLOROMETANA DAUN KELUWIH (Artocarpus camansi) Chem. Prog. Vol. 6, No.2. November 2013 ANALISIS SENYAWA FLAVONOID HASIL FRAKSINASI EKSTRAK DIKLOROMETANA DAUN KELUWIH (Artocarpus camansi) Lilik Mariana 1, Yayuk Andayani 1 dan Erin Ryantin Gunawan 1

Lebih terperinci

ISOLASI DAN KARAKTERISASI STRUKTUR SANTON SERTA UJI ANTIOKSIDAN FRAKSI ETIL ASETAT KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L)

ISOLASI DAN KARAKTERISASI STRUKTUR SANTON SERTA UJI ANTIOKSIDAN FRAKSI ETIL ASETAT KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L) ISOLASI DAN KARAKTERISASI STRUKTUR SANTON SERTA UJI ANTIOKSIDAN FRAKSI ETIL ASETAT KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L) Skripsi Sarjana Kimia OLEH : FAUZI ALFON SURI 07 132 025 JURUSAN KIMIA FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Taksonomi Dan Morfologi Tanaman Durian. Kingdom : Plantae ( tumbuh tumbuhan ) Divisi : Spermatophyta ( tumbuhan berbiji )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Taksonomi Dan Morfologi Tanaman Durian. Kingdom : Plantae ( tumbuh tumbuhan ) Divisi : Spermatophyta ( tumbuhan berbiji ) BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Durian 1. Taksonomi Dan Morfologi Tanaman Durian Menurut Rahmat Rukmana ( 1996 ) klasifikasi tanaman durian adalah sebagai berikut : Kingdom : Plantae ( tumbuh tumbuhan ) Divisi

Lebih terperinci

dari tanaman mimba (Prijono et al. 2001). Mordue et al. (1998) melaporkan bahwa azadiraktin bekerja sebagai ecdysone blocker yang menghambat serangga

dari tanaman mimba (Prijono et al. 2001). Mordue et al. (1998) melaporkan bahwa azadiraktin bekerja sebagai ecdysone blocker yang menghambat serangga PEMBAASAN Proses ekstraksi daun ambalun dilakukan dengan metode maserasi. Ekstraksi awal dilakukan dengan pelarut n-heksana yang bersifat nonpolar. Tujuan penggunaan pelarut ini adalah untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tumbuhan dapat melakukan sintesis senyawa organik kompleks. menghasilkan golongan senyawa dengan berbagai macam struktur.

BAB I PENDAHULUAN. Tumbuhan dapat melakukan sintesis senyawa organik kompleks. menghasilkan golongan senyawa dengan berbagai macam struktur. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tumbuhan dapat melakukan sintesis senyawa organik kompleks yang menghasilkan golongan senyawa dengan berbagai macam struktur. Usaha mengisolasi senyawa baru pada tumbuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia negara kaya beragam pangan. Negara kepulauan terbesar di dunia, dengan luas wilayah seluruhnya 5.193.252 km², yang terdiri dari daratan dan lautan. Indonesia

Lebih terperinci

POLIKETIDA. Disusun oleh : Kelompok 4. Ainur Rohmah ( ) Muhamad Rizal ( ) Rizky Widyastari ( )

POLIKETIDA. Disusun oleh : Kelompok 4. Ainur Rohmah ( ) Muhamad Rizal ( ) Rizky Widyastari ( ) PLIKETIDA Makalah ini disusun untuk memenuhi nilai mata kuliah kimia bahan alam Disusun oleh : Kelompok 4 Ainur ohmah (1112096000013) Muhamad izal (1112096000019) izky Widyastari (1112096000025) PGAM STUDI

Lebih terperinci

SEAFAST Center disintesis dari asam. (Cronizer et

SEAFAST Center disintesis dari asam. (Cronizer et Senyawa Fenolik pada Sayuran Indigenous II. BIOSINTESIS SENYAWA FENOLIK Biosintesis senyawa fenolik sebagian besar terjadi di sitoplasma dan diawali melalui jalur shikimate (Gambar 2.1) (Wink 2010). Asam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang banyak ditanam di Indonesia. Hal ini disebabkan kentang sebagai sumber

BAB I PENDAHULUAN. yang banyak ditanam di Indonesia. Hal ini disebabkan kentang sebagai sumber BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kentang (Solanum tuberosum L) merupakan salah satu sayuran penting yang banyak ditanam di Indonesia. Hal ini disebabkan kentang sebagai sumber karbohidrat yang tinggi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Kimia Bahan Alam (KBA) mengkaji jenis, distribusi, dan fungsi senyawa metabolit sekunder yang terkandung dalam suatu organisme, sehingga KBA sangat terkait dengan industri

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pepaya (Carica papaya L.) merupakan tanaman yang berasal dari Meksiko

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pepaya (Carica papaya L.) merupakan tanaman yang berasal dari Meksiko 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pepaya Pepaya (Carica papaya L.) merupakan tanaman yang berasal dari Meksiko dan Amerika Selatan, kemudian menyebar ke berbagai negara tropis, termasuk Indonesia sekitar

Lebih terperinci

Isolasi, Karakterisasi, dan Uji Bioaktivitas Antibakteri Senyawa Flavonoid Dari Fraksi Semi Polar Kulit Akar Tumbuhan Pudau (Artocarpus kemando Miq.

Isolasi, Karakterisasi, dan Uji Bioaktivitas Antibakteri Senyawa Flavonoid Dari Fraksi Semi Polar Kulit Akar Tumbuhan Pudau (Artocarpus kemando Miq. Isolasi, Karakterisasi, dan Uji Bioaktivitas Antibakteri Senyawa Flavonoid Dari Fraksi Semi Polar Kulit Akar Tumbuhan Pudau (Artocarpus kemando Miq.) (Skripsi) Oleh INGGIT BORISHA JURUSAN KIMIA FAKULTAS

Lebih terperinci

Mesomeri Jurnal Jurnal Riset Sains dan Kimia Terapan

Mesomeri Jurnal Jurnal Riset Sains dan Kimia Terapan N-METIL LAUROTETANIN DAN BOLDIN, DUA SENYAWA TURUNAN ALKALOID APORFIN DARI Cryptocarya tawaensis Merr (Lauraceae) Fera Kurniadewi a, Yana M. Syah b, Lia D. Juliawaty b dan Euis H. Hakim b a Jurusan Kimia,

Lebih terperinci

Aktivitas antioksidan ekstrak buah labu siam (Sechium edule Swartz) Disusun oleh : Tri Wahyuni M BAB I PENDAHULUAN

Aktivitas antioksidan ekstrak buah labu siam (Sechium edule Swartz) Disusun oleh : Tri Wahyuni M BAB I PENDAHULUAN Aktivitas antioksidan ekstrak buah labu siam (Sechium edule Swartz) Disusun oleh : Tri Wahyuni M.0304067 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Antioksidan memiliki arti penting bagi tubuh manusia,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil 4.1.1. Uji fitokimia daun tumbulian Tabernaenwntana sphaerocarpa Bl Berdasarkan hasil uji fitokimia, tumbuhan Tabemaemontana sphaerocarpa Bl mengandung senyawa dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. 1 Waktu dan Lokasi Penelitian Waktu penelitian dimulai dari bulan Februari sampai Juni 2014. Lokasi penelitian dilakukan di berbagai tempat, antara lain: a. Determinasi sampel

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 13 HASIL DAN PEMBAHASAN Ekstraksi dan Fraksinasi Sampel buah mahkota dewa yang digunakan pada penelitian ini diperoleh dari kebun percobaan Pusat Studi Biofarmaka, Institut Pertanian Bogor dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel atau bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel atau bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sampel dan Lokasi Penelitian Sampel atau bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun Artocarpus communis (sukun) yang diperoleh dari Garut, Jawa Barat serta

Lebih terperinci

ISOLASI, IDENTIFIKASI DAN UJI TOKSISITAS SENYAWA FLAVONOID FRAKSI KLOROFORM DARI DAUN TERAP (ARTOCARPUS ODORATISSIMUS BLANCO)

ISOLASI, IDENTIFIKASI DAN UJI TOKSISITAS SENYAWA FLAVONOID FRAKSI KLOROFORM DARI DAUN TERAP (ARTOCARPUS ODORATISSIMUS BLANCO) ISOLASI, IDENTIFIKASI DAN UJI TOKSISITAS SENYAWA FLAVONOID FRAKSI KLOROFORM DARI DAUN TERAP (ARTOCARPUS ODORATISSIMUS BLANCO) Nur Tasmin, Erwin, Irawan W. Kusuma Program Studi Kimia FMIPA Universitas Mulawarman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Daerah tropis merupakan tempat mudah dalam pencemaran berbagai penyakit, karena iklim tropis ini sangat membantu dalam perkembangan berbagai macam sumber penyakit.

Lebih terperinci

EKSPLORASI INHIBITOR TIROSINASE DARI KULIT BATANG Artocarpus heterophyllus Lamk DAN APLIKASINYA PADA PRODUKSI TEPUNG KENTANG

EKSPLORASI INHIBITOR TIROSINASE DARI KULIT BATANG Artocarpus heterophyllus Lamk DAN APLIKASINYA PADA PRODUKSI TEPUNG KENTANG SEMINAR NASIONAL KIMIA DAN PENDIDIKAN KIMIA V Kontribusi Kimia dan Pendidikan Kimia dalam Pembangunan Bangsa yang Berkarakter Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan PMIPA FKIP UNS Surakarta, 6 April 2013

Lebih terperinci

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4 HASIL DAN PEMBAHASAN 27 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Api-api (Avicennia marina (Forks.)Vierh.) Pohon api-api (Avicennia marina (Forks.)Vierh.) merupakan tumbuhan sejati yang hidup di kawasan mangrove. Morfologi

Lebih terperinci

Struktur Aldehid. Tatanama Aldehida. a. IUPAC Nama aldehida dinerikan dengan mengganti akhiran a pada nama alkana dengan al.

Struktur Aldehid. Tatanama Aldehida. a. IUPAC Nama aldehida dinerikan dengan mengganti akhiran a pada nama alkana dengan al. Kamu tentunya pernah menyaksikan berita tentang penyalah gunaan formalin. Formalin merupakan salah satu contoh senyawa aldehid. Melalui topik ini, kamu tidak hanya akan mempelajari kegunaan aldehid yang

Lebih terperinci

san dengan tersebut (a) (b) (b) dalam metanol + NaOH

san dengan tersebut (a) (b) (b) dalam metanol + NaOH 4 Hasil dan Pembaha san Pada penelitian mengenai kandungan metabolitt sekunder dari kulit batang Intsia bijuga telah berhasil diisolasi tiga buah senyawaa turunan flavonoid yaitu aromadendrin (26), luteolin

Lebih terperinci

Efek Pemberian Dosis Berulang dan Dosis Tunggal Ekstrak Kulit Batang Cempedak (Artocarpus Champeden Spreng.) Pada Mencit Terinfeksi Plasmodium Berghei

Efek Pemberian Dosis Berulang dan Dosis Tunggal Ekstrak Kulit Batang Cempedak (Artocarpus Champeden Spreng.) Pada Mencit Terinfeksi Plasmodium Berghei JURNAL ILMU KEFARMASIAN INDONESIA, April 2015, hlm. 23-28 ISSN 1693-1831 Vol. 13, No. 1 Efek Pemberian Dosis Berulang dan Dosis Tunggal Ekstrak Kulit Batang Cempedak (Artocarpus Champeden Spreng.) Pada

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR LAMPIRAN... x BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah...

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Biotik 2017 ISBN:

Prosiding Seminar Nasional Biotik 2017 ISBN: Prosiding Seminar Nasional Biotik 2017 ISBN: 978-602-60401-3-8 JENIS TUMBUHAN MORACEAE DI KAWASAN STASIUN KETAMBE TAMAN NASIONAL GUNUNG LEUSER ACEH TENGGARA Hasanuddin Magister Pendidikan Biologi FKIP

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahan pangan tetapi sebagian besar biasanya diperoleh dari karbohidrat dan

BAB I PENDAHULUAN. bahan pangan tetapi sebagian besar biasanya diperoleh dari karbohidrat dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Bahan pangan alami adalah bahan pangan yang berasal dari sumber hayati, baik yang diolah maupun yang tidak diolah dan diperuntukkan bagi konsumsi manusia.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tumbuhan mangrove Rhizophora stylosa 2.1.1 Klasifikasi Rhizophora stylosa Menurut Cronquist (1981), taksonomi tumbuhan mangrove Rhizophora stylosa sebagai berikut : Kingdom

Lebih terperinci

2 Tinjauan Pustaka. 2.1 Tinjauan botani famili Fabaceae

2 Tinjauan Pustaka. 2.1 Tinjauan botani famili Fabaceae 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Tinjauan botani famili Fabaceae Fabaceae adalah famili tumbuhan ketiga terbesar (setelah rchidaceae dan Asteraceae) yang termasuk dalam devisi Angiospermae atau tumbuhan berbunga.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. maupun tujuan lain atau yang dikenal dengan istilah back to nature. Bahan

I. PENDAHULUAN. maupun tujuan lain atau yang dikenal dengan istilah back to nature. Bahan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang terkenal akan kekayaan alamnya dengan berbagai macam flora yang dapat ditemui dan tentunya memiliki beberapa manfaat, salah

Lebih terperinci