PERBAIKAN TEKNIK PEMBEKUAN SPERMA: PENGARUH SUHU GLISEROLISASI DAN PENGGUNAAN KASET STRAW
|
|
- Lanny Hartono
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PERBAIKAN TEKNIK PEMBEKUAN SPERMA: PENGARUH SUHU GLISEROLISASI DAN PENGGUNAAN KASET STRAW (The Effect of Temperature of Glycerol and Straw Cassette on Sperm Cryopreservation) F. AFIATI, E.M. KAIIN, M. GUNAWAN, S. SAID dan B. TAPPA Pusat Penelitian Bioteknologi-LIPI Jl. Raya Bogor Km. 46 Cibinong ABSTRACT The goal of this research was to see the effect of temperature of added glycerol and the uses of straw cassette on sperm cryopreservation. Motility and abnormaality percentages of glycerolitation on cold temperature (43% and 12%) was significantly (P<0.05) higher than glycerolitation on room temperature (37% and 14%), but not percentage of live spermatozoa. Although, the use of straw cassette had higher motility and lower mortiliy, but statistically no significant effects to sperm quality. Sperm quality of frozen semen where glycerol was added on cold temperature and with or without using the straw cassette can be used at AI application. Key words: Sperm, glycerolitation, straw cassette, Ongole grade cattle ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk melihat pengaruh suhu penambahan gliserol dan penggunaan kaset straw pada proses pembekuan sperma. Persentase motilitas dan abnormalitas pada gliserolisasi di suhu dingin (43% dan 12%) berbeda nyata (P<0,05) dengan gliserolisasi pada suhu ruang (37% dan 14%), tetapi keduanya tidak berpengaruh pada persentase hidup spermatozoa. Walaupun penggunaan kaset straw memberikan nilai yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan yang tidak menggunakan kaset, tetapi secara statistik tidak memberikan pengaruh nyata terhadap kualitas sperma. Kelayakan kualitas sperma layak IB masih dapat diperoleh dengan melakukan penambahan gliserol di suhu dingin (5 C) dengan atau tanpa kaset. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa gliserolisasi di suhu dingin (5 C) memberikan hasil yang lebih baik. Kata kunci: Sperma, gliserolisasi, kaset straw, sapi PO PENDAHULUAN Pada proses pembekuan semen, masalah yang sering timbul pada umumnya disebabkan oleh pengaruh kejutan dingin terhadap sel yang dibekukan dan perubahan intraseluler akibat pengeluaran air yang berhubungan dengan pembentukan kristal-kristal es. Pembekuan akan menginduksi kerusakan spermatozoa yang bersifat permanen, namun kerusakan tersebut dapat dikurangi dengan menambahkan suatu bahan pelindung yang disebut krioprotektan. Krioprotektan merupakan agen protektif yang ditambah ke dalam pengencer pada proses pembekuan, yang terbagi menjadi intraselular dan ekstraselular. Gliserol, etilen glikol dan DMSO (dimethylsulfoxide) termasuk ke dalam intraselular, yaitu agen yang dapat langsung masuk dalam sel karena larut dalam lemak, sedangkan yang termasuk dalam ekstraseluler yaitu lipoprotein sukrosa, rafinosa dan lain-lain (SUPRIATNA dan PASARIBU, 1992). Krioprotektan akan mereduksi pengaruh letal proses pemaparan kriopreservasi sel sehingga dapat menjaga viabilitas sel setelah kriopreservasi, selain itu berfungsi untuk mencegah terbentuknya kristal-kristal es akibat dehidrasi sel yang berlebihan dari dalam sel dan menstabilkan membran plasma sel sehingga dapat melindungi kerusakan fisik dan 67
2 fungsional spermatozoa selama proses pembekuan (LEIBO, 1992). Cara kerja gliserol menurut SALISBURY dan VANDEMARK (1985) adalah merubah bentuk dan pembentukan kristal es pada waktu pembekuan dengan menurunkan titik beku campuran tersebut, kemudian gliserol bersama bahan pengencer lainnya menembus dinding sel sperma untuk menggantikan air dan elektrolit-elektrolit dalam sel sampai terjadi keseimbangan. Didukung oleh SEVERIN (1965) dalam HIDAYAT (2001) yang menyatakan bahwa terjadi kerjasama sinergis di dalam sel spermatozoa antara kuning telur sebagai pelindung terhadap cold shock dan gliserol sebagai pelindung terhadap hipertonic shock. Gliserol mencegah pengumpulan molekulmolekul air dan kristalisasi es pada titik beku larutan. Selain itu gliserol akan memodifikasi kristal es yang terbentuk di dalam medium pembekuan sehingga menghambat kerusakan sel secara mekanis (SUPRIATNA dan PASARIBU, 1992). Walaupun penggunaan gliserol sebagai krioprotektan sangat penting bagi hidup sperma sebelum proses pembekuan, namun penggunaan agen ini bila berlebihan bersifat toksik bagi sel sperma. Gliserol memungkinkan sperma dapat dibekukan dan disimpan pada suhu -196ºC. Gliserol dapat menekan terjadinya kerusakan enzim-enzim yang terdapat dalam spermatozoa yang sangat penting dalam proses fertilisasi (SINGH, et al. 1996). Penurunan suhu, pembekuan dan penyimpanan pada suhu di bawah 0 C merupakan cara untuk pengawetan sperma dan memperpanjang daya hidup spermatozoa (SALAMON dan MAXWELL, 1993). Menurut MAXWELL dan WATSON (1987) selama proses pembuatan dan penyimpanan semen beku dapat mengurangi motilitas dan merusak integritas membran plasma spermatozoa, sehingga dapat menurunkan tingkat fertilitas. Setelah pengenceran, semen mengalami masa keseimbangan (ekuilibrasi), yaitu periode yang diperlukan spermatozoa untuk menyesuaikan diri dengan bahan pengencer, sehingga pada waktu pembekuan kematian spermatozoa yang berlebihan dapat dihindari dan kualitasnya dapat dipertahankan semaksimal mungkin (TOELIHERE, 1993). Adaptasi terhadap bahan pengencer dimaksudkan agar sperma terhindar dari cold shock saat pembekuan. Menurut HAFEZ (2000), ekuilibrasi dapat mencegah pengaruh negatif gliserol terhadap antibiotika yang ditambahkan ke dalam pengencer dan lama waktu yang disarankan berkisar 4 6 jam. Selama proses gliserolisasi suhu akan berperan penting namun suhu yang tepat untuk proses ini belum diketahui pasti, oleh karena itu dalam paper ini akan dibahas cara memperbaiki teknik pembekuan sperma dengan melihat pengaruh suhu penambahan gliserol dan penggunaan kaset straw dalam proses pembekuan sperma. MATERI DAN METODE Bahan dan alat yang digunakan dalam penelitian adalah semen sapi Peranakan Ongole (PO), medium BO, penstrep, kuning telur, gliserol, medium Tris, sentrifus, hemasitometer, mikroskop, straw 0,25 ml dan lain-lain. Gliserolisasi dan penggunaan kaset pada pembekuan semen Semen segar yang telah dikoleksi dan dievaluasi secara makroskopis dan mikroskopis dicuci dengan sentrifugasi pada kecepatan 1800 rpm selama 10 menit dalam suhu C. Pencucian diharapkan mampu membersihkan sperma dari sperma-sperma yang mati dan kotoran-kotoran pada saat proses penampungan. Endapan yang terkoleksi kemudian dievaluasi kembali dan dibekukan dengan pengencer Tris yang mengandung 20%(v/v) kuning telur dan 8%(v/v) gliserol. Pengenceran dilakukan dengan metode dua tahap, sedangkan pencampuran larutan semen dengan larutan gliserol (gliserolisasi) dilakukan pada suhu ruang (27 C) dan suhu dingin (5 C). Semen yang telah mendapat perlakuan gliserol disiapkan ke dalam straw dengan konsentrasi 30 x 10 6 /0,25 ml, kemudian dibagi ke dalam dua kelompok (dengan kaset dan tanpa kaset straw). Masa keseimbangan (equilibrasi) dilakukan pada suhu 5 C selama ± 2 jam. Pembekuan dilakukan dengan metode KAIIN et al. (2004) dengan modifikasi penggunaan kaset straw, sedangkan pencairan kembali (thawing) dilakukan menurut metode SAID et al. (2004). Data yang diperoleh diolah dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 2 perlakuan (suhu ruang dan suhu dingin) dan (dengan kaset dan tanpa kaset). 68
3 Masing-masing perlakuan mendapat 5 kali pengulangan. Kualitas spermatozoa yang diamati meliputi motilitas spermatozoa, spermatozoa hidup dan abnormalitas spermatozoa menurut metode TOELIHERE (1993). HASIL DAN PEMBAHASAN Pengaruh suhu gliserolisasi terhadap persentase motilitas, persentase hidup dan persentase abnormal sapi PO seperti terlihat pada Tabel 1. Tabel 1. Pengaruh suhu gliserolisasi terhadap kualitas semen beku sapi PO Gliserolisasi Motilitas Hidup Abnormal Suhu 5 C 43 a 39 a 12 a Suhu ruang (27ºC) 37 b 34 a 14 b Angka-angka yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata pada taraf UJBD 0,05 Perbedaan suhu gliserolisasi ternyata berpengaruh terhadap kualitas semen beku sapi PO, karena menurut MOCÉ et al. (2003) spermatozoa sangat cepat terpengaruh oleh perubahan suhu yang berbeda baik selama proses pendinginan ataupun pembekuan. Gliserolisasi pada suhu 5 C memberikan persentase motilitas dan persentase abnormal yang berbeda nyata (P<0,05) lebih tinggi dengan gliserolisasi pada suhu 27 C, tetapi keduanya tidak berbeda nyata terhadap persentase hidup. Walaupun menurut TAMBING (1999) penambahan gliserol ke dalam pengencer tris tidak mempengaruhi persentase motilitas sperma sebelum pembekuan (pengenceran dan equilibrasi), tetapi pada suhu rendah laju metabolisme suatu sel hidup akan turun secara dramatis, sehingga dapat mempertahankan daya tahan sperma dan setiap penurunan suhu sebesar 10 C laju sel akan mengalami penurunan sebesar 50%. Perbedaan kualitas sperma diduga berhubungan dengan sifat toksik dari gliserol dan lamanya kontak antara gliserol dengan sperma, karena gliserol dapat memberikan perlindungan tetapi dapat menyebabkan kerusakan pada struktur sperma selama proses pembekuan, tetapi perlindungan efektif diperoleh setelah kontak yang singkat dengan sperma (SALAMON dan MAXWELL, 1995). Perbedaan yang terjadi pada perlakuan gliserolisasi dapat disebabkan oleh sperma yang disimpan pada suhu dingin (5 C) tidak menghasilkan produk-produk buangan sebanyak apabila sperma disimpan pada suhu yang lebih tinggi (PARKS dan GRAHAM, 1992). Selain gliserol, kuning telur dalam pengencer menjadi salah satu penyebab penurunan kualitas sperma, karena menurut SITUMORANG (1994) dalam HIDAYAT (2001) walaupun kuning telur dapat memberikan perlindungan terhadap sel spermatozoa tetapi kuning telur juga dapat merupakan racun terutama pada suhu ruang. Reaksi gliserol dan sperma pada suhu ruang dimungkinkan menjadi penyebab adanya perbedaan kualitas sperma, karena temperatur merupakan salah satu penyebab terjadinya peningkatan laju metabolisme dan daya tahan sperma menurun bila terjadi peningkatan pada temperatur semen, selain cahaya lampu yang dapat menimbulkan reaksi photokimia pada semen yang akan menghasilkan hidrogen peroksida yang dapat menghambat laju metabolisme (BEARDEN dan FUQUAY, 2000). Tingkat pendinginan (cooling rate) mempengaruhi kerusakan pada membran sel spermatozoa selama proses kriopreservasi semen. Prinsip utama cooling rate adalah kecepatan optimal yang dapat memberi kesempatan air keluar dari sel secara kontinyu bertahap sebagai respon sel terhadap kenaikan konsentrasi larutan ekstraseluler yang semakin tinggi diantara kristal-kristal es yang terbentuk (SUPRIATNA dan PASARIBU, 1992). Menurut DHAMI dan SAHNI (1993) dalam AMALIA (2002) cooling rate yang sangat lambat maupun cepat akan mengakibatkan penurunan motilitas sperma, penurunan viabilitas sperma dan peningkatan pengeluaran enzim-enzim intraseluler ke ekstraseluler. Pengaruh penggunaan kaset straw pada proses pembekuan dengan gliserolisasi suhu 5 C terhadap persentase motilitas, persentase hidup dan persentase abnormal sapi PO setelah thawing seperti terlihat pada Tabel 2. Kualitas sperma setelah thawing tidak hanya ditentukan oleh pejantan dan kualitas sperma sebelum pembekuan, tetapi parameter lain seperti jenis krioprotektan dan konsentrasinya, proses pembekuan dan thawing 69
4 serta tipe pengemasan dan lain-lain (MOCE et al., 2003). Tipe pengemasan kaset straw yang digunakan selama proses pembekuan semen tidak memberikan pengaruh terhadap persentase motilitas, persentase hidup dan persentase abnormal. Tetapi keduanya memberikan nilai yang baik, dimana nilai-nilai tersebut masih dapat memenuhi syarat dalam katagori program IB, yaitu masih memenuhi kriteria standar minimum quality control dengan nilai post thawing motility (PTM) minimal 40% (ANONIMUS, 2000). Biasanya pada proses pembekuan semen akan terjadi kematian sperma sampai 30% dari jumlah sperma segar atau setelah diencerkan dan kerusakan akibat pengaruh cold shock (GOLDMAN et al., 1991). Nilai persentase hidup yang dihasilkan dalam penelitian masih di bawah HIDAYAT (2001) 51,25%; BALKIS (2002) 79,69% dan 50,69%, masing-masing untuk straw produksi Singosari dan Lembang, tetapi masih lebih tinggi bila dibanding hasil penelitian DJONI (2003) yaitu hanya sebesar 9,4%. Tabel 2. Pengaruh penggunaan kaset pada proses pembekuan terhadap kualitas semen beku sapi PO Perlakuan straw Motilitas Hidup Abnormal Dengan kaset 43 a 39 a 12 a Tanpa kaset 41 a 31 a 11 a Angka-angka yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata pada taraf UJBD 0,05 KESIMPULAN Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa suhu pada saat gliserolisasi berpengaruh pada kualitas sperma beku, dimana suhu dingin (5 C) nyata lebih tinggi dibandingkan suhu ruang (27 C). Selanjutnya penggunaan kaset pada pembekuan sperma tidak berbeda nyata dengan yang tanpa kaset, namun penggunaan kaset sangat memudahkan dalam proses pembekuan dan sebelum evaluasi (thawing). DAFTAR PUSTAKA AMALIA, Y Motilitas dan Membran Plasma Utuh Spermatozoa pada Semen Cair Kemasan Straw Minitub dan Semen Beku Kambing Saanen dalam Pengencer Tris dan Laktosa Kuning Telur. Skripsi. Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor. Bogor. ANONIMUS Petunjuk teknis pengawasan mutu bibit ternak. Direktorat Pembibitan. Direktorat Jenderal Peternakan. Departemen Pertanian, Jakarta. BALKIS, R.A.F Kajian Kualitas Semen Beku pada Beberapa Bangsa Sapi. Skripsi. Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor. Bogor. BEARDEN, H.J. dan J.W. FUQUAY Applied Animal Reproduction. 4th ed. Prentice Hall, Upper Saddle River, New Jersey. pp: DJONI, A Pengaruh Metode dan Lama Tahwing Terhadap Kualitas Semen Beku Sapi Bali. Skripsi. Fakultas Pertanian UNHALU. GOLDMAN, E.E., J.E. ELLINGTON, F.B. FARREL dan R.H. FOOTE Use of fresh and frozen thawed bull sperm in vitro. Theriogenology 35: HAFEZ, E.S.E Reproduction in Farm Animals. 6 th Ed. Lea & Febiger. Philadelphia. HIDAYAT, C.R Kualitas Spermatozoa Setelah Pembekuan pada Konsentrasi Kuning Telur Tinggi dan Fraksinya. Skripsi. Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Bogor. KAIIN, E.M., S. SAID, F. AFIATI, M. GUNAWAN dan B. TAPPA Daya tahan hidup sperma beku sapi PO setelah thawing. Pusat Penelitian Bioteknologi-LIPI (in press). LEIBO, T A one-step methode for direct non surgical transfer on frozen thawed bovine embryos. Theriogenology 21: MAXWELL, W.M.C. dan P.F. WATSON Recent progress in the preservation of ram and semen. Anim. Reprod. Sci. 42: MOCE, E., J.S. VICENTE dan R. LAVARA Effects of freezing-thawing protocols on the performance of semen from three rabbit lines after artifiacial insemination. Theriogenology 60: PARKS, J.E. dan J.K. GRAHAM Effect of cryopreservation procedures on sperm membrane. Theriogenology 38: SAID, S., E.M. KAIIN, F AFIATI, M. GUNAWAN dan B. TAPPA Pengaruh metode dan lama thawing terahadap kualitas semen beku sapi PO. Pusat Penelitian Bioteknologi-LIPI (in press). 70
5 SALAMON, S. dan W.M.C. MAXWELL Frozen storage of ram semen. Processing, freezing, thawing and fertility after cervical insemination. Anim. Reprod. Sci. 37: SALISBURY, G.W. dan N.L. VAN DEMARK Fisiologi Reproduksi dan Inseminasi Buatan pada Sapi. Terjemahan. J. DJANUAR. Gadjah Mada University Press. SINGH, M.P., A.K. SINHA, B.K. SINGH and R.L. PRASAD Effects of cryopreservation procedures on sperm membrane. Theriogenology 38: SUPRIATNA, I., dan F. PASARIBU Invitrofertilization, transfer embrio dan pembekuan embrio. PAU-IPB, Bogor. TAMBING, S.N Efektivitas Berbagai Dosis Gliserol di dalam Pengencer Tris dan Waktu Equilibrasi Terhadap Kualitas Semen Beku Kambing PE. Tesis. Fakultas Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. Bogor TOELIHERE, M.R Inseminasi Buatan pada Ternak. Angkasa Bandung. 71
PENGARUH LEVEL GLISEROL DALAM PENGENCER TRIS- KUNING TELUR TERHADAP MEMBRAN PLASMA UTUH DAN RECOVERY RATE SPERMA KAMBING PERANAKAN ETAWAH POST THAWING
PENGARUH LEVEL GLISEROL DALAM PENGENCER TRIS- KUNING TELUR TERHADAP MEMBRAN PLASMA UTUH DAN RECOVERY RATE SPERMA KAMBING PERANAKAN ETAWAH POST THAWING THE EFFECT OF GLYCEROL LEVEL ON TRIS-YOLK EXTENDER
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. dikembangkan di Indonesia. Sistem pemeliharannya masih dilakukan secara
1 I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kambing merupakan salah satu jenis ternak yang mudah dipelihara dan dikembangkan di Indonesia. Sistem pemeliharannya masih dilakukan secara tradisional. Salah satu bangsa
Lebih terperinciPENGGUNAAN TELUR ITIK SEBAGAI PENGENCER SEMEN KAMBING. Moh.Nur Ihsan Produksi Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya, Malang ABSTRAK
PENGGUNAAN TELUR ITIK SEBAGAI PENGENCER SEMEN KAMBING Moh.Nur Ihsan Produksi Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya, Malang ABSTRAK Suatu penelitian untuk mengetahui penggunaan kuning telur itik
Lebih terperinciPENDAHULUAN. kambing Peranakan Etawah (PE). Kambing PE merupakan hasil persilangan dari
1 I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kambing merupakan komoditas ternak yang banyak dikembangkan di Indonesia. Salah satu jenis kambing yang banyak dikembangkan yaitu jenis kambing Peranakan Etawah (PE).
Lebih terperinciII KAJIAN KEPUSTAKAAN. dan sekresi kelenjar pelengkap saluran reproduksi jantan. Bagian cairan dari
6 II KAJIAN KEPUSTAKAAN 2.1 Karakteristik Semen Kambing Semen adalah cairan yang mengandung gamet jantan atau spermatozoa dan sekresi kelenjar pelengkap saluran reproduksi jantan. Bagian cairan dari suspensi
Lebih terperinciPengaruh metode gliserolisasi terhadap kualitas semen domba postthawing... Labib abdillah
PENGARUH METODE GLISEROLISASI TERHADAP KUALITAS SEMEN DOMBA POSTTHAWING EFFECT OF GLYCEROLISATION METHOD ON THE QUALITY OF RAM SEMEN POSTTHAWING Labib Abdillah*, Nurcholidah Solihati**, Siti Darodjah Rasad**
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Teknologi Inseminasi Buatan (IB) atau dikenal dengan istilah kawin suntik pada
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Teknologi Inseminasi Buatan (IB) atau dikenal dengan istilah kawin suntik pada ternak sapi telah banyak diterapkan di Indonesia. Menurut SNI 4896.1 (2008),
Lebih terperinciPengaruh Pemberian Susu Skim dengan Pengencer Tris Kuning Telur terhadap Daya Tahan Hidup Spermatozoa Sapi pada Suhu Penyimpanan 5ºC
Sains Peternakan Vol. 9 (2), September 2011: 72-76 ISSN 1693-8828 Pengaruh Pemberian Susu Skim dengan Pengencer Tris Kuning Telur terhadap Daya Tahan Hidup Spermatozoa Sapi pada Suhu Penyimpanan 5ºC Nilawati
Lebih terperinciKUALITAS SPERMA HASIL PEMISAHAN YANG DIBEKUKAN MENGGUNAKAN RAK DINAMIS DAN STATIS
KUALITAS SPERMA HASIL PEMISAHAN YANG DIBEKUKAN MENGGUNAKAN RAK DINAMIS DAN STATIS (The Quality of Sperm After Sexing Frozen in Dynamic and Static Racks) EKAYANTI M. KAIIN 1, SANDY SYAHBAN GINTING 2, MOCH.
Lebih terperinciKAJIAN KEPUSTAKAAN. 2.1 Deskripsi dan Klasifikasi Kambing Peranakan Etawah (PE) Kambing PE adalah hasil persilangan antara Etawah dan kambing kacang.
II KAJIAN KEPUSTAKAAN 2.1 Deskripsi dan Klasifikasi Kambing Peranakan Etawah (PE) Kambing PE adalah hasil persilangan antara Etawah dan kambing kacang. Persilangan antara kedua jenis kambing ini telah
Lebih terperinciPENGARUH JENIS PENGENCER TERHADAP KUALITAS SEMEN BEKU DOMBOS TEXEL DI KABUPATEN WONOSOBO
PENGARUH JENIS PENGENCER TERHADAP KUALITAS SEMEN BEKU DOMBOS TEXEL DI KABUPATEN WONOSOBO (Effect of Various Diluter on Frozen Semen Quality of Dombos Texel in Wonosobo Regency) YON SUPRI ONDHO, M.I.S.
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Pemeriksaan semen segar secara makroskopis meliputi volume, warna,
29 IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Semen Segar Pemeriksaan semen segar secara makroskopis meliputi volume, warna, konsistensi, ph dan secara mikroskopis meliputi gerakan massa, konsentrasi sperma,
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Seiring bertambahnya jumlah penduduk tiap tahunnya diikuti dengan
I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring bertambahnya jumlah penduduk tiap tahunnya diikuti dengan semakin meningkat pula permintaan masyarakat terhadap bahan pangan untuk memenuhi kebutuhannya. Kebutuhan
Lebih terperinciDAYA HIDUP SPERMATOZOA EPIDIDIMIS KAMBING DIPRESERVASI PADA SUHU 5 C
DAYA HIDUP SPERMATOZOA EPIDIDIMIS KAMBING DIPRESERVASI PADA SUHU 5 C Disajikan oleh : Hotmaria Veronika.G (E10012157) dibawah bimbingan : Ir. Teguh Sumarsono, M.Si 1) dan Dr. Bayu Rosadi, S.Pt. M.Si 2)
Lebih terperinciPengaruh Level Gliserol dalam Pengencer Sitrat... Ayunda Melisa
PENGARUH LEVEL GLISEROL DALAM PENGENCER SITRAT KUNING TELUR TERHADAP DAYA HIDUP DAN TUDUNG AKROSOM UTUH SPERMA KAMBING PERANAKAN ETAWAH POST THAWING EFFECT OF GLYCEROL LEVEL IN EGG YOLK CITRATE EXTENDER
Lebih terperinciPENGARUH MEDIA PENGENCER TERHADAP KUALITAS SPERMATOZOA BEKU SAPI PO
PENGARUH MEDIA PENGENCER TERHADAP KUALITAS SPERMATOZOA BEKU SAPI PO (The Effect of Diluents Media to Frozen-Spermatozoa Quality in PO Cattle) M. GUNAWAN, F. AFIATI, E.M. KAIIN, S. SAID dan B. TAPPA Puslitbang
Lebih terperinciPENDAHULUAN. masyarakat Pesisir Selatan. Namun, populasi sapi pesisir mengalami penurunan,
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sapi Pesisir merupakan salah satu bangsa sapi lokal yang banyak dipelihara petani-peternak di Sumatra Barat, terutama di Kabupaten Pesisir Selatan. Sapi Pesisir mempunyai
Lebih terperinciFERTILISASI DAN PERKEMBANGAN OOSIT SAPI HASIL IVF DENGAN SPERMA HASIL PEMISAHAN
FERTILISASI DAN PERKEMBANGAN OOSIT SAPI HASIL IVF DENGAN SPERMA HASIL PEMISAHAN (Fertilization and Development of Oocytes Fertilized in Vitro with Sperm after Sexing) EKAYANTI M. KAIIN, M. GUNAWAN, SYAHRUDDIN
Lebih terperinciPENDAHULUAN. sehingga dapat memudahkan dalam pemeliharaannya. Kurangnya minat terhadap
I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kambing merupakan ternak ruminansia kecil yang dikenal di Indonesia sebagai ternak penghasil daging dan susu. Kambing adalah salah satu ternak yang telah didomestikasi
Lebih terperinciPENGARUH TINGKAT PENGENCERAN TERHADAP KUALITAS SPERMATOZOA KAMBING PE SETELAH PENYIMPANAN PADA SUHU KAMAR
PENGARUH TINGKAT PENGENCERAN TERHADAP KUALITAS SPERMATOZOA KAMBING PE SETELAH PENYIMPANAN PADA SUHU KAMAR A. Winarto dan N. Isnaini Produksi Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya Malang Abstrak
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kebutuhan protein hewani di Indonesia semakin meningkat seiring dengan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Kebutuhan protein hewani di Indonesia semakin meningkat seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya protein hewani bagi tubuh. Hal ini
Lebih terperinciAPLIKASI IB DENGAN SPERMA HASIL PEMISAHAN DI SUMATERA BARAT
APLIKASI IB DENGAN SPERMA HASIL PEMISAHAN DI SUMATERA BARAT (Artificial Insemination Application Using Sexed Sperm in West Sumatera) EKAYANTI M. KAIIN, M. GUNAWAN dan BAHARUDDIN TAPPA Pusat Penelitian
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Evaluasi Semen Segar
HASIL DAN PEMBAHASAN Semen adalah cairan yang mengandung suspensi sel spermatozoa, (gamet jantan) dan sekresi dari organ aksesori saluran reproduksi jantan (Garner dan Hafez, 2000). Menurut Feradis (2010a)
Lebih terperinciANALISIS KUALITAS SEMEN BEKU SAPI SIMMENTAL MENGGUNAKAN PENGENCER ANDROMED DENGAN VARIASI WAKTU PRE FREEZING
ANALISIS KUALITAS SEMEN BEKU SAPI SIMMENTAL MENGGUNAKAN PENGENCER ANDROMED DENGAN VARIASI WAKTU PRE FREEZING Analysis Quality of Simmental Semen Using Andromed Extender with Variations of Pre Freezing
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN RAK STRAW SELAMA EQUILIBRASI TERHADAP KUALITAS SEMEN BEKU SAPI PERANAKAN ONGOLE
PENGARUH PENGGUNAAN RAK STRAW SELAMA EQUILIBRASI TERHADAP KUALITAS SEMEN BEKU SAPI PERANAKAN ONGOLE (The Effect of Using Straw Tray During Equilibration on the Frozen Semen Quality of the Ongole Grade
Lebih terperinciPENGARUH LAMA THAWING DALAM AIR ES (3 C) TERHADAP PERSENTASE HIDUP DAN MOTILITAS SPERMATOZOA SAPI BALI (Bos sondaicus)
PENGARUH LAMA THAWING DALAM AIR ES (3 C) TERHADAP PERSENTASE HIDUP DAN MOTILITAS SPERMATOZOA SAPI BALI (Bos sondaicus) The effect of Thawing Lenght in Ice Water (3 o C) to viability and motility of Bali
Lebih terperinciKAJIAN KEPUSTAKAAN. dengan kambing Kacang (Devendra dan Burns, 1983). Menurut tipenya, rumpun
6 II KAJIAN KEPUSTAKAAN 2.1 Kambing Peranakan Etawah Kambing PE merupakan hasil persilangan antara kambing Etawah yang berasal dari India yang memiliki iklim tropis/subtropis dan beriklim kering dengan
Lebih terperinciKAJIAN KEPUSTAKAAN. dalam saluran kelamin betina sewaktu kopulasi. Evaluasi semen segar yang telah
7 II KAJIAN KEPUSTAKAAN 2.1. Karakteristik Semen Kambing Semen adalah sekresi kelamin jantan yang secara umum diejakulasikan ke dalam saluran kelamin betina sewaktu kopulasi. Evaluasi semen segar yang
Lebih terperinciPengaruh lama gliserolisasi terhadap keberhasilan produksi semen beku Sapi Simmental
Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan 25 (2): 43-48 ISSN: 0852-3581 E-ISSN: 9772443D76DD3 Fakultas Peternakan UB, http://jiip.ub.ac.id/ Pengaruh lama gliserolisasi terhadap keberhasilan produksi semen beku Sapi
Lebih terperinciKUALITAS SPERMA SAPI BEKU DALAM MEDIA TRIS KUNING TELUR DENGAN KONSENTRASI RAFFINOSA YANG BERBEDA
KUALITAS SPERMA SAPI BEKU DALAM MEDIA TRIS KUNING TELUR DENGAN KONSENTRASI RAFFINOSA YANG BERBEDA (Quality of Cattle Sperm Cryopreserved in Tris Egg Yolk With Several Concentration of Raffinose) MUHAMMAD
Lebih terperinciINTEGRITAS SPERMATOZOA KERBAU LUMPUR (BUBALUS BUBALIS) PADA BERBAGAI METODE PEMBEKUAN SEMEN
INTEGRITAS SPERMATOZOA KERBAU LUMPUR (BUBALUS BUBALIS) PADA BERBAGAI METODE PEMBEKUAN SEMEN HERDIS 1, B. PURWANTARA 2, I. SUPRIATNA 2, dan I. G. PUTU 3 1 Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Gd. BPPT
Lebih terperinciPenambahan Bovine Serum Albumin Mempertahankan Motilitas Progresif Spermatozoa Kalkun pada Penyimpanan Suhu 4 C
Penambahan Bovine Serum Albumin Mempertahankan Motilitas Progresif Spermatozoa Kalkun pada Penyimpanan Suhu 4 C (THE ADDITION OF BOVINE SERUM ALBUMIN MAINTAIN MOTILITY PROGRESSIVE SPERMATOZOON TURKEYS
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
14 HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Semen Domba Segera Setelah Koleksi Pemeriksaan karakteristik semen domba segera setelah koleksi yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi pemeriksaan secara makroskopis
Lebih terperinciJurnal Pertanian ISSN Volume 2 Nomor 1, April PENGARUH VITAMIN B 2 (Riboflavin) TERHADAP DAYA TAHAN SPERMATOZOA DOMBA PADA SUHU KAMAR
PENGARUH VITAMIN B 2 (Riboflavin) TERHADAP DAYA TAHAN SPERMATOZOA DOMBA PADA SUHU KAMAR Oleh : Nilawati Widjaya Dosen Jurusan Produksi Ternak Fakultas Pertanian Universitas Bandung Raya ABSTRACT This study
Lebih terperinciAnimal Agriculture Journal, Vol. 2. No. 1, 2013, p Online at :
Animal Agriculture Journal, Vol. 2. No. 1, 2013, p 44 50 Online at : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/aaj EFEKTIVITAS PREFREEZING SEMEN SAPI JAWA SEBAGAI PARAMETER KEBERHASILAN PROCESSING SEMEN
Lebih terperinciKorelasi Motilitas Progresif dan Keutuhan Membran Sperma dalam Semen Beku Sapi Ongole. Terhadap Keberhasilan Inseminasi
Korelasi Motilitas Progresif dan Keutuhan Membran Sperma dalam Semen Beku Sapi Ongole Jalius dan Depison 1 Intisari Penelitian ini bertujuan untuk menilai karakteristik motilitas progresif dan keutuhan
Lebih terperinciPENGARUH JUMLAH SPERMATOZOA PER INSEMINASI TERHADAP KUALITAS SEMEN BEKU KAMBING PERANAKAN ETAWAH
PENGARUH JUMLAH SPERMATOZOA PER INSEMINASI TERHADAP KUALITAS SEMEN BEKU KAMBING PERANAKAN ETAWAH (The Effect of Sperm Number Per Insemination Dose to Frozen Semen Quality of Etawah Grade Goat) DAUD SAMSUDEWA,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Semen beku merupakan semen cair yang telah ditambah pengencer sesuai
3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Semen Beku Semen beku merupakan semen cair yang telah ditambah pengencer sesuai prosedur teknis pengawasan mutu bibit ternak kemudian dimasukkan ke dalam straw dan dibekukan
Lebih terperinciSemen beku Bagian 1: Sapi
Standar Nasional Indonesia Semen beku Bagian 1: Sapi ICS 65.020.30 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii Pendahuluan... iii 1 Ruang lingkup... 1 2 Istilah dan definisi...
Lebih terperinciKualitas semen sapi Madura setelah pengenceran dengan tris aminomethane kuning telur yang disuplementasi α-tocopherol pada penyimpanan suhu ruang
Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan 24 (1): 39-44 ISSN: 0852-3581 Fakultas Peternakan UB, http://jiip.ub.ac.id/ Kualitas semen sapi Madura setelah pengenceran dengan tris aminomethane kuning telur yang disuplementasi
Lebih terperinciOBSERVASI KUALITAS SPERMATOZOA PEJANTAN SIMMENTAL DAN PO DALAM STRAW DINGIN SETELAH PENYIMPANAN 7 HARI PADA SUHU 5 C
Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner 2005 OBSERVASI KUALITAS SPERMATOZOA PEJANTAN SIMMENTAL DAN PO DALAM STRAW DINGIN SETELAH PENYIMPANAN 7 HARI PADA SUHU 5 C (Observation on Sperm Quality
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. berasal dari daerah Gangga, Jumna, dan Cambal di India. Pemeliharaan ternak
1 I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kambing Peranakan Etawah atau kambing PE merupakan persilangan antara kambing kacang betina asli Indonesia dengan kambing Etawah jantan yang berasal dari daerah Gangga,
Lebih terperinciMUHAMMAD RIZAL AMIN. Efektivitas Plasma Semen Sapi dan Berbagai Pengencer
MUHAMMAD RIZAL AMIN. Efektivitas Plasma Semen Sapi dan Berbagai Pengencer dalam Meningkatkan Kualitas Semen Beku Kerbau Lumpur (Bubalzts bztbalis). Dibimbing oleh MOZES R. TOELlHERE sebagai Ketua, TUTY
Lebih terperinciPenambahan krioprotektan dalam bahan pengencer untuk pembuatan semen beku melalui teknologi sederhana dalam menunjang pelaksanaan IB di daerah
Penambahan krioprotektan dalam bahan pengencer untuk pembuatan semen beku melalui teknologi sederhana dalam menunjang pelaksanaan IB di daerah Yohan Rusiyantono Laboratorium Produksi Ternak Jurusan Peternakan
Lebih terperinciDosis Glukosa Ideal pada Pengencer Kuning Telur Fosfat Dalam Mempertahankan Kualitas Semen Kalkun pada Suhu 5 C
Dosis Glukosa Ideal pada Pengencer Kuning Telur Fosfat Dalam Mempertahankan Kualitas Semen Kalkun pada Suhu 5 C IDEAL GLUCOSE DOSAGE ON EGG YOLK PHOSPHATE BUFFER FOR MAINTAINING SEMEN TURKEYS QUALITY IN
Lebih terperinciSemen beku Bagian 1: Sapi
Standar Nasional Indonesia Semen beku Bagian 1: Sapi ICS 65.020.30 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii Pendahuluan... iii 1 Ruang lingkup... 1 2 Istilah dan definisi...
Lebih terperinciSayed Umar* dan Magdalena Maharani** *)Staf Pengajar Departemen Peternakan FP USU, **)Alumni Departemen Peternakan FP USU
Pengaruh Berbagai Waktu Ekuilibrasi Terhadap Daya Tahan Sperma Sapi Limousin dan Uji Kebuntingan (The Effect of Various Duration of Equilibration for The Sperm Survival of Limousine Cattle and Pregnancy
Lebih terperinciSemen beku Bagian 3 : Kambing dan domba
Standar Nasional Indonesia Semen beku Bagian 3 : Kambing dan domba ICS 65.020.30 Badan Standardisasi Nasional BSN 2014 Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang ada (Mulyono dan Sarwono, 2004). K isaran volume semen per ejakulat
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Semen Domba Ekor Tipis Domba ekor tipis merupakan domba yang bersifat profilik yaitu mampu mengatur jumlah anak yang akan dilahirkan sesuai dengan ketersediaan pakan yang
Lebih terperinciAGRINAK. Vol. 01 No.1 September 2011:43-47 ISSN:
AGRINAK. Vol. 01 No.1 September 2011:43-47 ISSN: 2088-8643 HUBUNGAN MORTALITAS PROGRESIF DAN KEUTUHAN MEMBRAN SPERMA DALAM SEMEN BEKU SAPI BALI DENGAN KEBERHASILAN INSEMINASI (Relationship of progressive
Lebih terperinciPEMBEKUAN VITRIFIKASI SEMEN KAMBING BOER DENGAN TINGKAT GLISEROL BERBEDA
PEMBEKUAN VITRIFIKASI SEMEN KAMBING BOER DENGAN TINGKAT GLISEROL BERBEDA Moh Nur Ihsan Bagian Produksi Ternak Fakultas Peternakan UB Malang ABSTRAK Suatu penelitian dengan tujuan untuk mengetahui kualitas
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Berdasarkan Data Statistik 2013 jumlah penduduk Indonesia mencapai jiwa yang akan bertambah sebesar 1,49% setiap tahunnya
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Data Statistik 2013 jumlah penduduk Indonesia mencapai 242.013.800 jiwa yang akan bertambah sebesar 1,49% setiap tahunnya (Anonim,2013). Jumlah penduduk yang
Lebih terperinciPengaruh Level Gliserol dalam Pengencer Tris-Sitrat... Muthia Utami Islamiati
PENGARUH LEVEL GLISEROL DALAM PENGENCER TRIS-SITRAT KUNING TELUR TERHADAP MOTILITAS DAN ABNORMALITAS SPERMA KAMBING PERANAKAN ETAWAH POST THAWING EFFECT OF GLYSEROL LEVEL IN EGG-YOLK TRIS-CITRATE EXTENDER
Lebih terperinciKUALITAS SEMEN SAPI BALI SEBELUM DAN SESUDAH PEMBEKUAN MENGGUNAKAN PENGENCER SARI WORTEL
SKRIPSI KUALITAS SEMEN SAPI BALI SEBELUM DAN SESUDAH PEMBEKUAN MENGGUNAKAN PENGENCER SARI WORTEL Oleh: Suroso Priyanto 10981008442 JURUSAN ILMU PETERNAKAN FAKULTAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciPEPENGARUH KRIOPROTEKTAN TERHADAP KUALITAS SPERMATOZOA ENTOG DAN PENURUNAN KUALITASNYA SELAMA PROSES PEMBEKUAN
PEPENGARUH KRIOPROTEKTAN TERHADAP KUALITAS SPERMATOZOA ENTOG DAN PENURUNAN KUALITASNYA SELAMA PROSES PEMBEKUAN The Effect of Cryoprotectant on Muscovy Drake Spermatozoa Quality and Decreasing of The Quality
Lebih terperinciPengaruh Laju Penurunan Suhu dan Jenis Pengencer terhadap Kualitas Semen Beku Domba Priangan
HERDIAWAN: Pengaruh laju penurunan suhu dan jenis pengencer terhadap kualitas semen beku Domba Priangan Pengaruh Laju Penurunan Suhu dan Jenis Pengencer terhadap Kualitas Semen Beku Domba Priangan I. HERDIAWAN
Lebih terperinciProporsi dan Karakteristik Spermatozoa X dan Y Hasil Separasi Kolom Albumin
Media Peternakan, April 2004, hlm. 16-20 ISSN 0126-0472 Vol. 27 N0. 1 Proporsi dan Karakteristik Spermatozoa X dan Y Hasil Separasi Kolom Albumin F. Afiati Pusat Penelitian Bioteknologi-LIPI Jl. Raya Bogor
Lebih terperinciPENGARUH BERBAGAI METODE THAWING TERHADAP KUALITAS SEMEN BEKU SAPI
PENGARUH BERBAGAI METODE THAWING TERHADAP KUALITAS SEMEN BEKU SAPI (The Effect of Thawing Method on Frozen Bull Semen Quality) DAUD SAMSUDEWA dan A. SURYAWIJAYA Fakultas Peternakan, Universitas Diponegoro,
Lebih terperinciBAB II TIJAUAN PUSTAKA. penis sewaktu kopulasi. Semen terdiri dari sel-sel kelamin jantan yang dihasilkan
4 BAB II TIJAUAN PUSTAKA 2.1. Semen Semen merupakan suatu produk yang berupa cairan yang keluar melalui penis sewaktu kopulasi. Semen terdiri dari sel-sel kelamin jantan yang dihasilkan oleh testis dan
Lebih terperinciKualitas Semen Cair Domba Garut pada Penambahan Sukrosa dalam Pengencer Tris Kuning Telur
Kualitas Semen Cair Domba Garut pada Penambahan Sukrosa dalam Pengencer Tris Kuning Telur YULNAWATI 1 dan HERDIS 2 1 Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI, Jl. Raya Bogor km. 46, Cibinong, 16911 2 Badan Pengkajian
Lebih terperinciKUALITAS SEMEN SEGAR SAPI PEJANTAN PADA PENYIMPANAN DAN LAMA SIMPAN YANG BERBEDA
KUALITAS SEMEN SEGAR SAPI PEJANTAN PADA PENYIMPANAN DAN LAMA SIMPAN YANG BERBEDA Enike Dwi Kusumawati dan Henny Leondro Fakultas Peternakan Universitas Kanjuruhan Malang Email: enikedwikusumawati@ymail.com
Lebih terperinciSKRIPSI OLEH SARI WAHDINI
PENGARUH PENGGUNAAN BUFFER SITRAT, TRIS AMINOMETHAN DAN KOMBINASI TRIS AMINOMETHAN DENGAN SITRAT YANG DITAMBAH KUNING TELUR TERHADAP KUALITAS SEMEN SAPI PESISIR SKRIPSI OLEH SARI WAHDINI JURUSAN PRODUKSI
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Domba merupakan salah satu ternak penghasil daging yang banyak diminati
I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Domba merupakan salah satu ternak penghasil daging yang banyak diminati oleh masyarakat Indonesia. Kebutuhan masyarakat akan daging domba setiap tahunnya terus meningkat.
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
PENDAHULUAN Latar Belakang Peternakan babi yang ada di Indonesia khususnya di daerah Bali masih merupakan peternakan rakyat dalam skala kecil atau skala rumah tangga, dimana mutu genetiknya masih kurang
Lebih terperinciPengaruh Pengencer Kombinasi Sari Kedelai dan Tris terhadap Kualitas Mikroskopis Spermatozoa Pejantan Sapi PO Kebumen
Pengaruh Pengencer Kombinasi Sari Kedelai dan Tris terhadap Kualitas Mikroskopis Spermatozoa Pejantan Sapi PO Kebumen The Effect of Diluent Combination of Soy Extract and Tris on the Microscopic Quality
Lebih terperinciTEHNIK PENGENCERAN PADA PEMBUATAN CHILLING SEMEN SAPI
TEHNIK PENGENCERAN PADA PEMBUATAN CHILLING SEMEN SAPI ENOK MARDIYAH Balai Penelitian Ternak Po. Box 221 Bogor 16002 RINGKASAN Salah satu alternatif penerapan teknologi di bidang reproduksi ternak adalah
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci : Jarak Tempuh; Waktu Tempuh; PTM; Abnormalitas; Semen ABSTRACT
On Line at : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/aaj PENGARUH JARAK DAN WAKTU TEMPUH TERHADAP POST THAWING MOTILITY, ABNORMALITAS DAN SPERMATOZOA HIDUP SEMEN BEKU (The Effect of Travel Distance and
Lebih terperinciKualitas Semen Beku Domba Garut dalam Berbagai Konsentrasi Gliserol
RIZAL et al.: Kualitas semen beku domba Garut dalam berbagai konsentrasi gliserol Kualitas Semen Beku Domba Garut dalam Berbagai Konsentrasi Gliserol MUHAMMAD RIZAL 1, M.R. TOELIHERE 2, T.L. YUSUF 2, B.
Lebih terperinciSKRIPSI. Oleh FINNY PURWO NEGORO. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Peternakan
PENGARUH BAHAN PENGENCER TRIS KUNING TELUR, TRIS SUSU SKIM DAN TRIS SUSU SAPI SEGAR TERHADAP KUALITAS SEMEN SAPI PESISIR DAN SAPI PERANAKAN ONGOLE (PO) SKRIPSI Oleh FINNY PURWO NEGORO 07 161 017 Diajukan
Lebih terperinciIV HASIL DAN PEMBAHASAN. menggunakan metode artificial vagaina (AV). Semen yang didapatkan kemudian
IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Semen Segar Kambing PE Semen ditampung dari satu ekor kambing jantan Peranakan Etawah (PE) menggunakan metode artificial vagaina (AV). Semen yang didapatkan kemudian
Lebih terperinciPengaruh Penggunaan Tris Dalam Pengencer Susu Skim Terhadap Resistensi Spermatozoa Sapi Simmental Pasca Pembekuan
Pengaruh Penggunaan Tris Dalam Pengencer Susu Skim Terhadap Resistensi Spermatozoa Sapi Simmental Pasca Pembekuan Fachroerrozi Hoesni Fakultas Peternakan Universitas Jambi Kampus Pinang Masak Jl. Jambi-Muaro
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Karakteristik semen
HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Semen Segar Dari hasil penampungan semen yang berlangsung pada bulan Oktober 2003 sampai dengan Juli 2004 dan rusa dalam kondisi rangga keras memperlihatkan bahwa rataan
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 3. Karakteristik Semen Segar Domba Lokal Karakteristik. Volume (ml) 1,54 ± 0,16. ph 7,04±0,8
IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Semen Segar Karakteristik semen segar yang didapatkan selama penelitian disajikan pada tabel sebagai berikut : Tabel 3. Karakteristik Semen Segar Domba Lokal Karakteristik
Lebih terperinciMotilitas dan Daya Hidup Spermatozoa Ayam Dalam Pengencer Glukosa Kuning Telur Fosfat pada Penyimpanan 3-5 C
Motilitas dan Daya Hidup Spermatozoa Ayam Dalam Pengencer Glukosa Kuning Telur Fosfat pada Penyimpanan 3-5 C (MOTILITY AND VIABILITY SPERMATOZOA OF CHICKEN IN DILUENTGLUCOSE EGG YOLK PHOSPHAT IN STORAGE3-5
Lebih terperinciLampiran 1. Bagan Alur Pelaksanaan Penelitian
LAMPIRAN Lampiran 1. Bagan Alur Pelaksanaan Penelitian Penampungan Evaluasi Semen Segar (Makroskopis & Mikroskopis) Proses Awal Sexing Semen + BO (1 ml) BSA 5% (2 ml) BSA 10% (2 ml) Inkubasi pada suhu
Lebih terperinciPENGARUH PENGHILANGAN RAFINOSA DALAM PENGENCER TRIS AMINOMETHANE KUNING TELUR TERHADAP KUALITAS SEMEN KAMBING BOER SELAMA SIMPAN DINGIN SKRIPSI
PENGARUH PENGHILANGAN RAFINOSA DALAM PENGENCER TRIS AMINOMETHANE KUNING TELUR TERHADAP KUALITAS SEMEN KAMBING BOER SELAMA SIMPAN DINGIN SKRIPSI Oleh : Abdul Rhochim NIM. 135050100111049 PROGRAM STUDI PETERNAKAN
Lebih terperinciJ. Ternak Tropika Vol. 15, No.1:
PENGARUH WAKTU SIMPAN SEMEN SEGAR DENGAN PENGENCER ANDROMED PADA SUHU RUANG TERHADAP KUALITAS SEMEN KAMBING BOER Try Puji Sri Lestari, M. Nur Ihsan dan Nurul Isnaini Bagian Produksi Ternak Fakultas Peternakan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia. Laju pertambahan penduduk yang terus meningkat menuntut
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Peningkatan produksi daging merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan ketahanan pangan sekaligus memajukan tingkat kecerdasan sumber daya manusia Indonesia.
Lebih terperinciJurnal Ilmiah Peternakan Terpadu Vol. 4(3): , Agustus 2016
PENGARUH PENAMBAHAN DOSIS RAFINOSA DALAM PENGENCER TRIS KUNING TELUR TERHADAP MOTILITAS, PERSENTASE HIDUP DAN ABNORMALITAS SPERMATOZOA SAPI ONGOLE The Effect of Addition Rafinosa Doses in Tris Yolk Diluent
Lebih terperinciSemen beku Bagian 2: Kerbau
Standar Nasional Indonesia Semen beku Bagian 2: Kerbau ICS 65.020.30 Badan Standardisasi Nasional BSN 2017 Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh
Lebih terperinciPENGELOLAAN SEMEN DAN INSEMINASI BUATAN
PENGELOLAAN SEMEN DAN INSEMINASI BUATAN Takdir Saili 1 dan Mozes R. Toelihere 2 1 Program Studi Produksi Ternak, Faperta Unhalu, Kendari 2 Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor PENDAHULUAN
Lebih terperinciKEBERHASILAN IB MENGGUNAKAN SEMEN SEXING SETELAH DIBEKUKAN
KEBERHASILAN IB MENGGUNAKAN SEMEN SEXING SETELAH DIBEKUKAN (Artificial Insemination Using Sexing of Semen After Freezing) TRINIL SUSILAWATI Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya Malang ABSTRACT Alternative
Lebih terperinciOBSERVASI KUALITAS SEMEN CAIR SAPI PERANAKAN ONGOLE TERHADAP PERBEDAAN WAKTU INKUBASI PADA PROSES PEMISAHAN SPERMATOZOA
OBSERVASI KUALITAS SEMEN CAIR SAPI PERANAKAN ONGOLE TERHADAP PERBEDAAN WAKTU INKUBASI PADA PROSES PEMISAHAN SPERMATOZOA (Observation of Chilled Semen Quality of the Ongole Crossbred Cattle at Different
Lebih terperinciPENGARUH GLISEROL DALAM PENGENCER TRIS TERHADAP KUALITAS SEMEN BEKU KAMBING PERANAKAN ETAWAH
Jurnal Ilmu Ternak dan Veteriner Vol. 5 No.2 Th. 2000 PENGARUH GLISEROL DALAM PENGENCER TRIS TERHADAP KUALITAS SEMEN BEKU KAMBING PERANAKAN ETAWAH SURYA NATAL TAMBING 1, MOZES R. TOELIHERE 2, TUTY L. YUSUF
Lebih terperinciPENGARUH KRIOPROTEKTAN DMA, DMF DAN GLYCEROL PADA PROSES PEMBEKUAN SEMEN AYAM KAMPUNG
PENGARUH KRIOPROTEKTAN DMA, DMF DAN GLYCEROL PADA PROSES PEMBEKUAN SEMEN AYAM KAMPUNG (Effect of DMA, DMF, and Glycerol Cryoprotectant on Frizing of Native Chicken Semen) S. SOPIYANA 1, S. ISKANDAR 1,
Lebih terperinciVIABILITAS SEMEN SAPI SIMENTAL YANG DIBEKUKAN MENGGUNAKAN KRIOPROTEKTAN GLISEROL
J. Agroland 16 (2) : 172-179, Juni 2009 ISSN : 0854 641X VIABILITAS SEMEN SAPI SIMENTAL YANG DIBEKUKAN MENGGUNAKAN KRIOPROTEKTAN GLISEROL The Viability of Simental Bull Semen Frozen Using Cryoprotectant
Lebih terperinciPENGARUH SUHU DAN LAMA SIMPAN SEMEN SEGAR TERHADAP MOTILITAS DAN ABNORMALITAS SPERMATOZOA KAMBING PERANAKAN ETAWA (PE)
PENGARUH SUHU DAN LAMA SIMPAN SEMEN SEGAR TERHADAP MOTILITAS DAN ABNORMALITAS SPERMATOZOA KAMBING PERANAKAN ETAWA (PE) Enike Dwi Kusumawati, Henny Leondro, Aju Tjatur Nugroho Krisnaningsih, Trinil Susilawati,
Lebih terperinciBAB VI TEKNOLOGI REPRODUKSI
SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS TERNAK RIMUNANSIA BAB VI TEKNOLOGI REPRODUKSI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
Lebih terperinciPERAN MALTOSA SEBAGAI KRIOPROTEKTAN EKSTRASELULER DALAM MEMPERTAHANKAN KUALITAS SEMEN BEKU DOMBA GARUT
PERAN MALTOSA SEBAGAI KRIOPROTEKTAN EKSTRASELULER DALAM MEMPERTAHANKAN KUALITAS SEMEN BEKU DOMBA GARUT (Role of Maltose as Krioprotectan Extracelluler to Maintain the Quality of Garut Sheep Frozen Semen)
Lebih terperinciAddition on Sperm Quality in Goat Semen Diluted with Various Solutions)
PENGARUH PENAMBAHAN PROSTAGLANDIN F a TERHADAP KUALITAS SPERMA PADA SEMEN KAMBING YANG DIENCERKAN DENGAN BERBAGAI LARUTAN (The Effect of Prostaglandin F a Addition on Sperm Quality in Goat Semen Diluted
Lebih terperinciMotility of Spermatozoa Brahman Bull in CEP-D Diluent with Egg Yolk Suplementation of Gallus sp. of Hisex Brown Strain during Refrigerator Storage
ISSN: 2252-3979 http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/lenterabio Motilitas Spermatozoa Sapi Brahman dalam Pengencer CEP-D dengan Suplementasi Kuning Telur Ayam (Gallus sp.) Strain Hisex Brown Selama Penyimpanan
Lebih terperinciPENGARUH KOMBINASI KUNING TELUR DENGAN AIR KELAPA TERHADAP DAYA TAHAN HIDUP DAN ABNORMALITAS SPERMATOZOA DOMBA PRIANGAN PADA PENYIMPANAN 5 0 C
PENGARUH KOMBINASI KUNING TELUR DENGAN AIR KELAPA TERHADAP DAYA TAHAN HIDUP DAN ABNORMALITAS SPERMATOZOA DOMBA PRIANGAN PADA PENYIMPANAN 5 0 C (The Effect of Combination Egg Wolk with Coconut Water on
Lebih terperinciJurnal Nukleus Peternakan (Juni 2014), Volume 1, No. 1: ISSN :
PERSENTASE NIRA LONTAR (Borassus flabellifer L) DALAM PENGENCER TRIS - KUNING TELUR TERHADAP KUALITAS SEMEN CAIR KAMBING PERANAKAN ETAWAH YANG DISIMPAN PADA SUHU 3-5 C (PALMYRA PALM WATER (Brasses flabelliform
Lebih terperinciSTUDI TERHADAP KUALITAS DAN DAYA TAHAN HIDUP SPERMATOZOA CAUDA EPIDIDIMIDIS DOMBA GARUT MENGGUNAKAN BERBAGAI JENIS PENGENCER
STUDI TERHADAP KUALITAS DAN DAYA TAHAN HIDUP SPERMATOZOA CAUDA EPIDIDIMIDIS DOMBA GARUT MENGGUNAKAN BERBAGAI JENIS PENGENCER (Study on Quality and Viability of Garut Ram Cauda Epididymides Spermatozoa
Lebih terperinciPENGARUH PLASMA SEMEN SAPI TERHADAP KUALITAS SEMEN BEKU KERBAU LUMPUR (Bubalus bubalis)
PENGARUH PLASMA SEMEN SAPI TERHADAP KUALITAS SEMEN BEKU KERBAU LUMPUR (Bubalus bubalis) MUHAMMAD RIZAL AMIN 1, MOZES R. TOELIHERE 2, TUTY L. YUSUF 2, dan POLMER SITUMORANG 3 1 Jurusan Peternakan, Fakultas
Lebih terperinciPENGARUH SUHU DAN LAMA THAWING TERHADAP KUALITAS SPERMATOZOA KAMBING PERANAKAN ETAWA
81 Buana Sains Vol 12 No 1: 81-86, 2012 PENGARUH SUHU DAN LAMA THAWING TERHADAP KUALITAS SPERMATOZOA KAMBING PERANAKAN ETAWA Fitrik dan N. Supartini PS. Produksi Ternak, Fakultas Pertanian, Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kedokteran forensik sering digunakan untuk penentuan kematian seseorang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini penerapan ilmu kedokteran forensik dikalangan masyarakat semakin banyak digunakan. Perkembangan ilmu kedokteran forensik yang semakin maju, menjadikan ilmu
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dikembangkan di Indonesia. Bahkan untuk memenuhi kebutuhan daging di
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kerbau adalah salah satu ternak besar penghasil daging yang banyak dikembangkan di Indonesia. Bahkan untuk memenuhi kebutuhan daging di Indonesia dan untuk mengurangi
Lebih terperinciPENGARUH SUHU DAN LAMA THAWING DI DATARAN RENDAH TERHADAP KUALITAS SEMEN BEKU SAPI SIMMENTAL. Simmental Semen s Quality
PENGARUH SUHU DAN LAMA THAWING DI DATARAN RENDAH TERHADAP KUALITAS SEMEN BEKU SAPI SIMMENTAL The Effect Temperature and Duration of Thawing in Lowlands of Frozen Simmental Semen s Quality Nani Aprilina
Lebih terperinciUJI KUALITAS SPERMATOZOA KAMBING BOER HASIL PEMBEKUAN MENGGUNAKAN MR. FROSTY PADA TINGKAT PENGENCERAN ANDROMED BERBEDA
UJI KUALITAS SPERMATOZOA KAMBING BOER HASIL PEMBEKUAN MENGGUNAKAN MR. FROSTY PADA TINGKAT PENGENCERAN ANDROMED BERBEDA Anis Mei Munazaroh, Sri Wahyuningsih dan Gatot Ciptadi Fakultas Peternakan, Universitas
Lebih terperinci