BAB XI PELAKSANAAN EKSPOR 2
|
|
- Surya Cahyadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB XI PELAKSANAAN EKSPOR 2 Tujuan Instruksional Khusus : Setelah menyelesaikan perkuliahan dengan Pokok Bahasan Pelaksanaan Ekspor, Mahasiswa akan dapat menjelaskan proses terjadinya transaksi perdagangan dengan pembeli atau penjual di Luar Negeri dengan benar Kontrak Impor Surat Pesanan (Order Sheet) diisi oleh Importir dan dialamatkan kepada Eksportir (Supplier). Surat-Pesanan itu harus sesuai dengan keterangan dan data yang terdapat dalam surat penawaran (Offer) yang dikirimkan oleh Eksportir sebelumnya. Selain dari itu harus dilengkapi pula dengan persyaratan yang di tetapkan pemerintah dalam bidang impor misalnya pencantuman nomor-nomor ijin impor (Surat Ijin Impor), serta menjelaskan "Shipping-Mark" yang sudah menjadi kebiasaan (USAGE dalam pengiriman barang-barang dalam Perdagangan Internasiona). Dalam surat pesanan itu pula dicantumkan syarat-syarar pembayaran, misalnya mengenai L/C dan syarat-syarat L/C, serta syarat-syarat pengapalan seperti diperkenankan atau tidaknya pengapalan sebagian (Partial- Shipment allowed/transhipment allowed/prohibited). Secara lengkap Surat Pesanan itu berisikan: a. Nomor order dari Importir. b. Nomor referensi - penawaran dari pensuplai. c. Waktu penyerahan atau pengapalan. d. Cara pembayaran (Payment). e. Dokumen pengapalan yang disyaratkan (Shipping-documents). f. Alamat korespondensi (Notify-address). g. Nomor ijin Impor (Import-Licence). h. Pelabuhan tujuan (destination)/pod. i. Syarat pengapalan: 1. Pengapalan sebagian (Partial Shipment) - Diperkenankan : allowed. - Dilarang : prohibited. 2. Pindah kapal : (Transshipment). - Diperkenankan : allowed. - Dilarang : not-allowed/prohibited. j. Shipping-Mark yang diingini. k. Uraian lengkap dan barang yang dipesan, termasuk jumlah yang dipesan serta merek yang diingini. 1. Harga satuan dan total harga. m. Syarat-penyerahan n. Tanggal surat pesanan. Surat pesanan setelah diisi selengkapnya dan secermatnya, ditandatangani oleh Importir sebelum dikirim kepada pensuplai atau Eksportir di luar negeri. Biasanya dalam surat pesanan itu dicantumkan juga permintaan dari Importir kepada Eksportir untuk membubuhkan tanda tangan sebagai tanda-persetujuan Eksportir atas surat pesanan itu di atas copy dari surat pesanan tersebut dan mengembalikan copy yang sudah ditandatangani itu kepada Importir. Copy surat pesanan yang ditanda-tangani oleh Importir dan eksportir sudah merupakan Kontrak yang mengikat antara Importir dan Eksportir. Namun demikian adakalanya setelah Eksportir menerima surat pesanan, maka berdasarkan surat pesanan itu Eksportir mengirimkan konfirmasi atas pesanan itu kepada Importir dalam bentuk Sales Contract yang perlu pula ditanda-tangani oleh Importir dan mengembalikan copy-nya kepada Eksportir. 69
2 11.2. Pembukaan L/C Kontrak baik dalam bentuk surat-pesanan yang diakseptasi oleh pensuplai, maupun dalam bentuk Sales Contract yang ditandatangani Eksportir dan Importir, secara hukum merupakan landasan utama atas terjadinya suatu transaksi. Karena itu kontrak yang sudah disetujui kedua pihak Importir dan Eksportir akan menjadi landasan utama yang mengikat bagi kedua-belah pihak, dan akan menjadi pedoman pokok dalam pelaksanaan transakaksi itu selanjutnya. Setiap perubahan dan tambahan persyaratan yang menyusul kemudian, akan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kontrak semula dan karenanya setiap perubahan tambahan persyaratan haruslah mendapat persetujuan kedua-belah pihak dan sebaiknya dinyatakan secara tertulis. Sebagai pelaksanaan dari suatu Sales-Contract, pihak Importir berkewajiban menyediakan dana untuk melunasi barang yang dipesan dan dalam bentuk yang disepakati. Syarat pembayaran yang lazim adalah dengan Pembukaan Letter of Credit. Di lain pihak kewajiban pokok pensuplai adalah menyiapkan pengapalan barang, segera setelah pensuplai menerima Letter of Credit yang dijanjikan Importir. Letter of Credit yang akan dibuka oleh Importir harus memenuhi ketentuan sebagai berikut: a. Harus memenuhi dan sesuai dengan syarat yang dicantumkan dalam Sales-Contract. b. Harus memenuhi dan sesuai dengan ketentuan umum yang ditetapkan bank-devisa. c. Harus memenuhi dan sesuai dengan ketentuan Kamar Dagang Internasional sebagaimana dicantumkan dalam The Uniform Customs and Practice for Documentary Credits", yang berlaku pada saat L/C itu dibuka. (UCP ini diterbitkan pertama kali tahun 1933 dan direvisi pada tahun 1951, 1962, 1974 dan terakhir tahun 1984) Persiapan Ekspor Setelah menerima surat pesanan, Sales-Conract dan L/C dari Importir, maka tiba giliran Eksportir untuk melaksanakan kewajiban pokoknya yaitu melaksanakan pengapalan barang yang dipesan, menyiapkan Shipping-Documents (Dokumen Pengapalan) dan menegosiasikan (Meng-uangkan) dokumen pengapalan dengan Banknya. Secara fisik Eksportir mulai melaksanakan hal sebagai berikut: a. Memproduksi barang yang sesuai dengan spesifikasi yang terdapat dalam surat pesanan dan L/C bila Eksportir itu adalah produsen-eksportir. b. Bila Eksportir tersebut bukan produsen, maka Eksportir segera menempatkan pesanan pada produsen yang sebenarnya ataupun membeli dari pasar umum, balai lelang maupun bursa komoditi. c. Mempersiapkan pengapalan barang sesuai dengan Standar Ekspor (export-packing) yang layak-laut (Seaworthy-Packing) ataupun yang cocok untuk angkutan peti-kemas, tanker dan alat angkut lainnya. d. Memberikan "Shipping-Marks" sesuai surat pesanan maupun L/C serta sesuai kebiasaan yang berlaku dalam perdagangan Internasional. e. Menunjuk badan-usaha Ekspedisi atau Freight Forwarder yang akan mengurus dan mencarikan ruangan kapal (Shipping-Space) yang sesuai dan dalam waktu sebagaimana ditetapkan dalam surat pesanan dan L/C. f. Menunjuk Surveyor atau Juru-ukur (Weigher/Measurer) yang akan melakukan penelitian mutu, kuantum dan volume barang yang diperlukan untuk: 1. Penerbitan Survey-Report atau Clean Report of Finding (LKP-Laporan Kebenaran Pemeriksaan) yang biasanya disyaratkan oleh surat pesanan dan L/C. Survey Report ini biasanya dikeluarkan oleh Juru Periksa yang disumpah (Sworn Surveyor). Pemeriksaan ini biasanya meliputi jenis barang, mutunya, jumlah (kuantum), berat (weight), ukuran (volume), harga satuan dan total menurut harga pasar yang berlaku, biaya tambang (Ocew Freight/Airfreight) yang lazim, nomor tarif-pos sesuai CCCN, dan sebagainya yang diwajibkan dalam surat pesanan dan L/C. 70
3 2. Survey-Report ini juga dipakai Eksportir dalam membuat dokumen pengapalan seperti: a. Konosemen b. Faktur - Perdagangan c. Daftar-Pengepakan (Packing-List-Measurement-list) Untuk penyelesaian administratif, maka Eksportir melakukan tugas sebagai berikut: a. Menyiapkan Faktur-Perdagangan (Commercial Invoice) Yang dimaksud dengan Faktur Perdagangan atau Faktur adalah sebuah Nota Perhitungan (a bill) yang dikeluarkan oleh seorang pedagang/pengusaha ditujukan kepada pedagang/pengusaha lain yang berisikan keterangan lengkap tentang barang yang dijual atau yang sedang dalam pelayaran, Keterangan itu biasanya sesuai dengan yang terdapat dalam Konosemen, (kecuali harga yang biasanya jarang tercantum dalam konosemen). Keterangan itu biasanya menyangkut: 1. Kuantum 2. Uraian lengkap, namun ringkas 3. Harga satuan dan total 4. Cara pengepakan 5. Syarat pembayaran 6. Nama dan alamat pembeli 7. Nomor dan tanggal L/C 8. Nomor dan tanggal surat pesanan 9. Nama kapal dan jalur-pelayaran 10. Nama dan alamat Maskapai Asuransi dan lain-lain. Faktur dipakai sebagai Dokumen Pembuktian dari suatu transaksi dan biasanya diberi nomor-urut serta tanggal pengeluaran. Di samping Faktur-Perdagangan biasa dikenal pula : 1. Faktur-Konsinyasi (Consigment-Invoice), yaitu faktur untuk barang-konsinyasi yang. mempunyai status barang titipan. 2. Faktur-Proforma (Proforma-Invoice), yaitu surat penawaran (Offer) dalam bentuk faktur. 3. Faktur Barang Percontoh (Sample-Invoice) yaitu faktur untuk percontoh yang biasanya cuma-cuma (Tanpa nilai = Free of Charges). 4. Faktur-Pabean (Customs-Invoice) yaitu faktur resmi (Official Invoice) yang dibuat Eksportir untuk keperluan bea-cukai pada waktu barang ekspor itu dimasukkan ke negara tertentu, yang berisi Harga pasar di negara Eksportir dan harga jual Eksportir yang gunanya untuk menghindari dumping. 5. Faktur-Konsuler (Consular-Invoice), yaitu faktur resmi yang disahkan oleh Kedutaan/Konsulat negara Importir, untuk barang yang akan diimpor, misalnya impor dari Singapore memerlukan consular Invoice yang dikeluarkan KBRI (Kedutaan Besar R.I) di Singapore. Tujuan penggunaan Faktur-Pabean dan Faktur-Konsuler hampir sama yaitu untuk mengetahui bahwa harga ekspor tidak banyak berbeda dengan harga-harga pasar yang berlaku di negara Eksportir pada saat pengeksporan. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah Under-Invoicing yang merupakan Dumping, penyelundupan bea-masuk, ataupun mencegah Over-Invoicing yang merupakan penggelapan devisa yang merugikan negara Importir. Jadi Faktur-Pabean maupun Faktur-Konsuler yang bentuknya ditentukan oleh pemerintah negara Importir, bertujuan untuk melindungi kepentingan negara Importir. b. Menyiapkan Daftar Pengepakan (Packing list, Weight-Note, Measurement-List) 1. Packing List Packing-List adalah perincian lengkap dari barang yang terdapat dalam setiap peti. Sehingga dari setiap peti dapat diketahui isinya satu per satu, baik mengenai jumlah maupun jenisnya. Packing-List penting sekali bagi barang yang tidak sejenis maupun tidak seragam, seperti 71
4 mesin-mesin, spare-part, barang-barang kelontong, tekstil dan barang lain semacamnya itu. Dengan adanya packing list dari setiap peti, maka tidak mudah terjadi kekeliruan, sehingga Importir misalnya dalam melakukan penjualan tidak akan keliru dalam melakukan penyerahan barang. Misalnya Packing-List dari tekstil, sekalipun satu partai itu semuanya terdiri dari barang yang sejenis misalnya PRINTED POPLIN tetapi corak (design) bisa berbeda antara satu peti dengan peti lainnya. P1-no. 1 sampai no. 10 mungkin berisi printed poplin dengan kembang rose atas dasar putih, sedangkan peti no 11 sampai 20 berisi printed poplin dengan kembang teratai atas dasar warna kuning. Begitu juga mengenai mesin-mesin dan suku cadang. Dengan adanya packing list itu tidak mungkin timbul kekeliruan tentang isinya. 2. Weight Note Weight-Note adalah hasil penimbangan yang menjelaskan berat kotor barang (gross weight) dan berat bersih (nett weight) dari setiap peti pengepakan barang. Untuk barang yang harganya didasarkan atas beratnya, maka penimbangan atas barang itu sebaiknya dilakukan oleh juru timbang yang disumpah (sworn weigher). Weight-Note ini di samping untuk mengetahui berat barang serta menentukan jumlah harganya, juga sangat diperlukan untuk memungkinkan importir mempersiapkan segala sesuatu untuk menyelenggarakan penerimaan barang Misalnya untuk mempersiapkan crane (alat kerek) yang diperlukan, alatalat angkat seperti Forklift, Truck, Trailer, keadaan jalan yang akan dilalui dari pelabuhan pembongkaran ke pedalaman, peralatan yang diperlukan di gudang penyimpanan seperti alat-alat untuk menurunkan barang di gudang (forklift gudang, crane dang dan lain-lainnya). Weight note ini penting sekali artinya bagi importir yang menyelenggarakan proyek pembangunan di samping untuk barang yang harga satuannya didasarkan atas beratnya. 3. Measurement List Measurement list adalah hasil pengukuran atau penakaran yang memuat keterangan mengenai volume dari pengepakan setiap barang, yang keperluannya antara lain untuk menghitung ongkos angkut ataupun untuk keperluan persiapan penerimaan barangnya Pengapalan Setelah barang siap untuk ekspor, maka Eksportir menyerahkan barang-barang itu kepada Forwarding Agent atau langsung pada Maskapai Pelayaran untuk dikirim selanjutnya ke pelabuhan tujuan yang dimaksud dalam surat pesanan dan L/C, dan setelah itu menyelesaikan Custom- Clearance untuk barang ekspor. Dari Maskapai Pelayaran, Eksportir menerima konosemen atau Bill Of Lading atau Bill of Lading for Combined Transport bagi barang-barang yang diangkut dengan Aneka-Wahana, dengan memakai satu konosemen sesuai dengan ketentuan The Uniform Rules for a Combined Transport Document (ICC- Brochure No. 298) Negosiasi Dokumen Setelah barang dikapalkan dan Eksportir telah menerima konosemen dari Maskapai Pelayaran atau Freight Forwarder, maka tibalah saatnya bagi Eksportir untuk mengurus penerimaan pembayaran dari Bank yang dikuasakan Importir untuk menegosiasikan (menguangkan) dokumen pengapalan. Dokumen Pengapalan (Shipping-document) tidak hanya terdiri dari konosemen atau Bill Of Lading tapi terdiri dari semua dokumen yang disebutkan dalam L/C. Pada umumnya dokumen pengapalan itu terdiri dari : 1. Draft, wesel atau lazim juga disebut dengan Bill Of Exchange. 2. Konosemen atau Bill Of Lading yaitu salah satu dari: a. Clean-Ocran On Board Bill of Lading. b. Combined Transport Bill Of Lading. 72
5 c. Airways Bill Of Lading. d. Post-Office Receipt. 3. Commercial Invoice atau Faktur Perdagangan. 4. Insurance-Policy (Certificate). 5. Consuler Invoice atau Faktur Konsuler. 6. Packing List, Weight-Note and Measurement List. 7. Inspection Certificate atau Surveyor Report (Laporan pemeriksaan Kebenaran). 8. Manufacturer's Certificate. 9. Chemical Analysis. 10. Certificate Of Origin 11. Assembling Guide Book. 12. Lay Out-Drawing. 13. Drawing Of' Individual Machine and Equipment. 14. Instruction Manual. 15. Manufacturing Process/Processing Documentation. 16. Leaflet/Brochure. Bank meneliti dengan seksama setiap dokumen yang diajukan untuk memastikan bahwa setiap dokumen yang disebut dalam L/C bersangkutan. Setelah yakin bahwa dokumen yang diajukan adalah cocok dengan dokumen yang disyaratkan dalam L/C. maka Bank membayar kepada Eksportir sejumlah yang ditagih sesuai ketentuan L/C. Ketentuan L/C mengenai pembiayaan biasanya salah satu dari 4 kemungkinan sebagai berikut: a. At Sight Bank langsung melunasi pada saat dokumen pengapalan diperlihatkan. b. Defered Payment Bank melunasi pembiayaan dalam beberapa waktu kemudian sesuai dengan yang disepakati. c. Bank melakukan Akseptasi atas wesel yang ditarik, dan melunasi wesel itu pada saat Jatuh Tempo (maturity). d. Bank melakukan Negosiasi atau melunasi wesel yang ditarik Eksportir atau penarik wesel yang sudah Jatuh Tempo Penerusan Dokumen Bank mau dan bersedia melakukan pelunasan atas barang walau dengan imbalan hanya Dokumen- Pengapalan disebabkan karena: a. Bank telah diberi wewenang oleh Importir untuk melunasi pembayaran sesuai ketentuan L/C. b. Selain Dokumen-Pengapalan terdapat dokumen yang mempunyai kedudukan sebagai "Document of Title" atau dokumen yang mewakili atau memberi Hak Pemilikan atas barang yang disebut dalam dokumen itu. Dokumen yang dimaksud adalah konosemen atau Bill of Lading. Oleh karena dokumen pengapalan ini merupakan surat berharga yang penting, biasanya diteruskan oleh Advising-Bank/ Negotiating Bank kepada Opening Bank dalam 2 (dua) tahap pengiriman. Untuk mencegah hilangnya dokumen ini selama dalam perjalanan, dokumen pengapalan yang biasanya terdiri 3 set Original itu dibagi dalam 2 (dua) set, First-Original dikirim dengan First- Mail, sedangkan set-kedua yang terdiri dari Second & Third Original dikirimkan dengan Second- Mail. Dengan demikian diharapkan salah satu dari original dokumen pengapalan itu akan sampai dengan selamat pada Opening Bank atau pada Importir Pengeluaran Barang Setelah Opening Bank menerima dokumen pengapalan dari Bank Korespondennya (Advising/Negotiating Bank), maka Opening Bank menyelesaikan perhitungannya dengan Importer 73
6 setelah itu Opening Bank menyerahkan dokumen pengapalan kepada Importir untuk dipergunakan selanjutnya dalam penyelesaian bea-masuk dengan Bea & Cukai dan penyerahan barang dari Maskapai Pelayaran. Pelaksanaan pengeluaran barang dari daerah pabean ke dalam peredaran biasanya disebut dengan Inklaring atau Custom Clearance barang impor Penyerahan Barang Setelah barang dibebaskan dari wilayah pabean dalam arti sudah dibayar semua bea-masuk dan pungutan impor lainnya maka barang itu sudah boleh diangkut ke gudang Importir atau langsung diserahkan pada Indentor yang memesan barang itu sesuai dengan Kontrak Indent yang ditandatangani antara importir dan Indentor. Dengan penyerahan barang dari Impor kepada Indentor ini, selesailah tugas pelaksanaan impor itu. Segala sesuatu yang berhubungan dengan tuntutan ganti-rugi (Claim) atas kerusakan dan kerugian dapat diselesaikan sestketentuan Polis Asuransi dari tiap transaksi Kalkulasi Harga Ekspor Contoh: (POLA PROGRESSIF) PT. Bandungtex akan mengeskpor kemeja ke Hongkong dengan data-data sbb: Jenis Barang Kemeja, HS No. XXX.XX.XXX Jumlah pcs Harga Pokok Produksi Rp /pcs Biaya Pengurusan Ekspor sampai Barang dimuat di atas kapal Rp Bunga Bank 2% per bulan selama 2 bulan Profit 10% dari total biaya Freight Tg.Priok-Hongkong USD untuk Container 20 Asuransi Nilai pertanggungan Syarat pertanggungan Premi Asuransi Kurs Konversi Kurs Beli Kurs jual 100% dari CIF Hongkong All Risk 2.5% dari Nilai Pertanggungan Rp /USD Rp /USD Dengan data-data tersebut di atas: 1. Hitung harga FOB Tg. Priok dalam USD 2. Hitung Premi Asuransi dalam USD 3. Hitung Penawaran CIF Hongkong 74
7 JAWABAN 1) HPP Rp * pcs Rp Biaya pengurusan ekspor Total Biaya Bunga Bank 2% * 2 bln * Rp Tot Bya + Bunga Bank Laba 10% * (Total Biaya + Bunga Bank) FOB Tg.Priok FOB Tg. Priok dalam USD : USD ) Premi Asuransi FOB Tg. Priok USD Premi Asuransi 2.5% CIF = 2.5% * 100x 2.5x Freight CIF 100x USD = 97.5x x = : 97.5 x = 122 USD Premi Asuransi = 2.5x = 2.5 * USD 122 = USD 305 3) Harga Penawaran CIF Hongkong FOB Tg. Priok USD Insurance 305 Freight Hongkong USD Contoh: (POLA PROGRESSIF) Hong Kong Kalikong, Co. Ltd bermaksud mengimpor kemeja dari Indonesia dengan harga CIF Hongkong USD per lusin. Dengah penawaran tersebut, berapakah laba yang diperoleh eksportir, bila data pendukung untuk transaksi sbb: Jenis barang Kemeja, HS No. XXXXX.X.XX Jumlah 500 lusin Biaya Freight Tg.Priok-Hongkong USD HPP USD 20/lusin FOB Tg.Priok Premi Asuransi 2.5% CIF Hongkong Konversi Kurs 1 USD = Rp Harga Patokan Rp /lusin Biaya Sampai di atas Kapal Rp
8 JAWABAN A. Nilai Sales Contract CIF Hongkong USD B. Premi Asuransi 2.5% * CIF Hongkong 305 C. Nilai Cost & Freight (A-C) D. Freight Tg.Priok-Hongkong E. FOB Tg. Priok (C-D) F. FOB Konversi USD * Rp Rp G. Harga Pokok FOB Tg. Priok (500 lusin * ) + 15 juta Rp H. Laba Eksportir (G-H) Rp DAFTAR PUSTAKA: 1. Amir, MS Strategi Memasuki Pasar Ekspor. PPM. Jakarta. 2. Amir, MS Seluk Beluk dan Teknik Perdagangan Luar Negeri. PT. Pustaka Binaman Pressindo. Jakarta. 3. Amir, MS Ekspor Impor: Teori dan Penerapannya. PT. Pustaka Binaman Pressindo. Jakarta SOAL 1 PT. Caca Marica akan mengekspor merica kepada Haiya, Co. Ltd di Hongkong sebanyak Kg. Data pendukung transaksi ekspor ini adalah sebagai berikut: Harga Ex Work Rp per Kg Kurs beli per USD 1 Rp Biaya dari gudang sampai ke atas kapal Rp per ton (Include transportasi, pengurusan ekspor) Biaya Freight Tg. Priok-Hongkong USD utuk container 20 Besaran Premi 2.5% x Nilai Pertanggungan Laba 10% dari total biaya Bunga Bank 2% per bulan Nilai Pertanggungan 100% CIF Dengan data di atas, Saudara diminta untuk menghitung: a. Harga FOB Tg. Priok dalam USD (bobot nilai 10) b. Harga CIF Hongkong (bobot nilai 20) c. Laba Ekportir (Kurs Jual Rp /USD) SOAL 2 PT. Lada Bangka menawarkan Lada Hitam dari Pulau Bangka kepada rekanannya Zaki Yamani, Inc. di Dubai, Saudi Arabia dengan. data sebagai berikut: Nama Barang : Indonesian Well Dried Black Pepper Grade Asta New Fresh Crop Kuantum : Kg. 76
9 Harga Pembelian Biaya Handling : Lada tersebut dibeli dari pedagang di Bangka dengan harga Rp per kilogram. Franco gudang PT. Lada Bangka di Jakarta. : Total biaya yang dikeluarkan untuk pengelolaan di Pelabuhan termasuk sewa satu container 20 adalah Rp sampai barang dimuat di atas kapal (tariff all in). Bunga Bank : 5% per bulan selama dua bulan. Biaya Freight : USD per container 20 Kurs beli per USD 1 : Rp Premi Asuransi : 2% x Nilai Pertanggungan Profit 10 % dari total biaya Dengan data di atas, Saudara diminta untuk menghitung: a. Harga FOB Tg. Priok dalam USD (bobot nilai 10) b. Hitung Premi Asuransi dalam USD (bobot nilai 10) c. Hitung harga CIF Dubai (bobot nilai 10) SOAL 3 PT. Dunia Mega Garment Industry, Jakarta bermaksud mengekspor pakaian jadi kepada Borsumij Wehry di Rotterdam dengan data sebagai berikut: 1. Nama Barang : Lady s Blouse dengan HS No Quantity : lusin dimuat dalam satu peti kemas kapasitas 20 kaki 3. Harga Pokok Produksi : Rp /potong 4. Biaya pengurusan ekspor Sampai barang dimuat di Atas kapal di Tg.Priok : Rp /lusin 5. Bunga Bank : 2% sebulan selama 2 bulan 6. Laba (Profit) : 10% dari Total Biaya 7. Freight dari Tg. Priok ke Rotterdam : US$ 2.284,29/container 20 Feet FCL (Full Container Load) 8. Asuransi: a. Nilai Pertanggungan : 100% x Nilai CIF Rotterdam b. Syarat Pertanggungan : All Risk c. Premi Asuransi : 2,5% x Nilai Pertanggungan 9. Kurs Konversi : Kurs Beli US$ 1 = Rp Kurs Jual US$ 1 = Rp PERTANYAAN: a. Hitunglah hara FOB Tg.Priok dalam US$ (10 Poin) b. Hitunglah premi asuransi dalam US$ (5 Poin) c. Hitung harga penawaran CIF Rotterdam (5 Poin) d. Laba eksportir 77
10 SOAL 4 PT. Lagoii Garment Industry akan mengekspor pakaian jadi kepada Sacco Distributor di Manila, Philipines dengan data sbb: 1. Nama barang : T-Shirt Quantity : lusin FCL Harga Pokok Produksi : Rp ,-/pcs 4. Biaya Pengurusan ekspor : Rp ,-/lusin 5. Bunga Bank : 2,5% sebulan selama 2 bulan 6. Laba (Profit) : 10% dari total biaya 7. Freight Tg. Priok-Manila : US$ 1.640,-/container 8. Asuransi : Nilai pertanggungan 100% x Nilai CIF Manila Syarat pertanggungan All Risk dan Premi Asuransi 2,5% x Nilai Pertanggungan 9. Kurs Konversi : US$ 1 = Rp ,- PERTANYAAN: 1. Hitung harga FOB Tg. Priok dalam US$ 2. Hitunglah premi asuransi dalam US$ 3. Hitung harga penawaran CIF Manila SOAL 5 PT. Poltekpos akan mengeskpor tas wanita dari pelepah pisang ke Malaysia dengan data-data sebagai berikut : Jumlah pcs Harga Pokok Produksi Rp /pcs Biaya Pengurusan Ekspor sampai barang dimuat di atas kapal Rp Bunga bank RP. 0 Profit 20% dari total biaya Freight TG.Priok-Kuala Lumpur MYR Asuransi Nilai Pertanggungan Syarat pertanggungan Premi Asuransi Kurs Konversi Kurs Beli Kurs Jual 100% dari CIF Kuala Lumpur All Risk 2,5% dari Nilai Pertanggungan Rp. 350/MYR RP. 400/MYR Dengan data-data tersebut diatas : a. Hitung FOB Tanjung Priok dalam MYR b. Hitung premi Asuransi dalam MYR c. Hitung Penawaran CIF Kuala Lumpur 78
BAB III SISTEM PEMBAYARAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL
BAB III SISTEM PEMBAYARAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL Tujuan Instruksional Khusus: Setelah menyelesaikan perkuliahan dengan Pokok Bahasan Sistem Pembayaran Perdagangan Internasional, mahasiswa akan dapat
Lebih terperinciBerbagai Dokumen Penting Ekspor. Pertemuan ke-6
Berbagai Dokumen Penting Ekspor Pertemuan ke-6 BERBAGAI DOKUMEN EKSPOR 1. Invoice 2. Sales Contract 3. PEB (Pemberitahuan Ekspor Barang ) 4. Full Set on Board Ocean Bill of Lading / Airway bill 5. Packing
Lebih terperinciKalkulasi Harga Pokok Ekspor
Kalkulasi Harga Pokok Ekspor Pertemuan ke-8 Mata Kuliah Administrasi Ekspor Impor Kalkulasi Ekspor Tujuan menghitung HP ( Harga Pokok) sebagai dasar untuk hitung harga jual dan anggaran biaya produksi
Lebih terperinciProses dan Prosedur Ekspor. Pertemuan ke-3
Proses dan Prosedur Ekspor Pertemuan ke-3 PROSES PERDAGANGAN EKSPOR Kegiatan ekspor: Upaya seorang pengusaha dlm memasarkan komoditi yg dikuasainya ke negara lain atau bangsa asing, dg mendapatkan pembayaran
Lebih terperinciProses dan Prosedur Impor. Pertemuan ke-9
Proses dan Prosedur Impor Pertemuan ke-9 1. Tahapan impor 2. Bagan proses permohonan perizinan impor via on-line dan secara manual 3. Proses Importasi 4. Prosedur Impor DEFINISI IMPORTIR Badan usaha
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Ekspor Ekspor adalah perdagangan dengan cara mengeluarkan barang dari daerah pabean, dimana barang yang dimaksud terdiri dari barang dalam negeri (daerah pabean), barang
Lebih terperinciBAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek. marketing. Adapun fungsi bidang ekspor ini adalah melakukan pengurusan
BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Bidang pelaksanaan kuliah kerja praktek, penulis lakukan di PT. Alenatex Bandung. Disana penulis ditempatkan pada bidang ekspor, dibawah
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Efisiensi 2.1.1 Pengertian Efisiensi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia efisiensi adalah ketepatan cara (usaha, kerja) dalam menjalankan sesuatu dengan tidak membuang waktu,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. miliki kepada bangsa lain atau negara asing dengan mengharapkan
A. Ekspor BAB II LANDASAN TEORI 1. Pengertian Ekspor Ekspor merupakan upaya melakukan penjualan komoditi yang kita miliki kepada bangsa lain atau negara asing dengan mengharapkan pembayaran dalam valuta
Lebih terperinciBAB II PROSES PERDAGANGAN LUAR NEGERI
BAB II PROSES PERDAGANGAN LUAR NEGERI Tujuan Instruksional Khusus: Setelah menyelesaikan perkuliahan dengan Pokok Bahasan Proses Perdagangan Luar Negeri, Mahasiswa akan dapat menjelaskan proses perdagangan
Lebih terperinciKalkulasi Harga Pokok Ekspor. Pertemuan ke-5
Kalkulasi Harga Pokok Ekspor Pertemuan ke-5 KALKULASI EKSPOR Tujuan menghitung HP ( Harga Pokok) sebagai dasar untuk hitung harga jual dan anggaran biaya produksi Komponen biaya dlm kalkulasi / perhitungan
Lebih terperinciDOKUMEN EKSPOR IMPOR. Hertiana Ikasari, SE, MSi
DOKUMEN EKSPOR IMPOR Hertiana Ikasari, SE, MSi Dokumen yang dibutuhkan dalam perdagangan Internasional bervariasi tergantung pada jenis transaksi, ketentuan atau peraturan negara pengimpor dan pengekspor,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
1 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Ekspor Impor Transaksi Ekspor - Impor adalah transaksi perdagangan internasional (International Trade) yang sederhana dan tidak lebih dari membeli dan menjual barang
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Ekspor 1 Pengertian Ekspor Ekspor merupakan upaya melakukan penjualan komoditi di dalam negeri kepada bangsa lain atau negara asing, dengan mengharapkan pembayaran dalam valuta
Lebih terperinciKekhususan Jual Beli Perusahaan
JUAL BELI DAGANG Suatu perjanjian jual beli sebagai perbuatan perusahaan yakni perbuatan pedagang / pengusaha lainnya yang berdasarkan jabatannya melakukan perjanjian jual beli Kekhususan Jual Beli Perusahaan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. termasuk diantara barang-barang, asuransi, dan jasa-jasa pada suatu tahun tertentu
BAB II LANDASAN TEORI A. Ekspor 1. Pengertian Ekspor Kegiatan ekspor adalah sistem perdagangan dengan cara mengeluarkan barangbarang dari dalam negeri keluar negeri dengan memenuhi ketentuan yang berlaku.
Lebih terperinciBAB 1 KONSEP PERDAGANGAN INTERNASIONAL
BAB 1 KONSEP PERDAGANGAN INTERNASIONAL 1. Pengertian dan Pengaturan Transaksi Ekspor Impor untuk UKM Hubungan perdagangan luar negeri dalam hal ini ekspor impor sama halnya dengan perdagangan dalam negeri
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Pengertian auditing menurut Al. Haryono Jusup (2001) dalam bukunya
BAB II LANDASAN TEORI II.1 Auditing II.1.1 Pengertian Auditing Pengertian auditing menurut Al. Haryono Jusup (2001) dalam bukunya Auditing Buku I (Pengauditan) adalah : Suatu proses sistematis untuk mendapatkan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
digilib.uns.ac.id 9 BAB II LANDASAN TEORI A. Sistem Pembayaran Ekspor Sistem pembayaran adalah sistem yang mencakup seperangkat aturan, lembaga dan mekanisme yang digunakan untuk melaksanakan pemindahan
Lebih terperinciAmelia Febriani Kelompok 3 Buku Kerja Dokumen Produk Ekspor
1. Jelaskan tiga dokumen yang diperlukan untuk mengurus pengiriman sebelum melaksanakan ekspor! a. Delivery Order (DO), yaitu surat dari perusahaan pelayaran sebagai jawaban dari shipping instruction b.
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Bab ini berisi data hasil observasi lapangan dan cara pengolahan data yang dilakukan oleh penulis. Secara garis besar, pengumpulan dan pengolahan data pada bab ini
Lebih terperinciKALKULASI HARGA IMPOR. Pertemuan ke-11
KALKULASI HARGA IMPOR Pertemuan ke-11 1. Kalkulasi impor (Import Calculation) 2. Harga Pokok Impor 3. PPh & PPN-BM 4. Bagan Perhitungan / Kalkulasi Impor KALKULASI HARGA IMPOR Adalah penjumlah dari seluruh
Lebih terperinciMateri Minggu 7. Prosedur Dasar Pembayaran Internasional
E k o n o m i I n t e r n a s i o n a l 49 Materi Minggu 7 Prosedur Dasar Pembayaran Internasional Cara-cara melakukan penyelesaian akhir hutang piutang antar negara, yaitu tidak lain adalah apa yang kita
Lebih terperinciTATA CARA PEMBAYARAN TRANSAKSI DALAM KONTRAK
TATA CARA PEMBAYARAN TRANSAKSI DALAM KONTRAK I. PENDAHULUAN Pada umumnya dalam kontrak-kontrak bisnis selalu terdapat klausula tentang tata cara pembayaran. Pembayaran (penyerahan sejumlah uang) merupakan
Lebih terperinciBAB V BILL OF LADING (B/L)
BAB V BILL OF LADING (B/L) Tujuan Instruksional Khusus: Setelah menyelesaikan perkuliahan dengan Pokok Bahasan, mahasiswa akan dapat menjelaskan fungsi Bill of Lading dalam pengiriman barang ke luar negeri
Lebih terperinciKALKULASI HARGA IMPOR. Pertemuan ke-9
KALKULASI HARGA IMPOR Pertemuan ke-9 1. Kalkulasi impor (Import Calculation) 2. Harga Pokok Impor 3. PPh & PPN- BM 4. Bagan Perhitungan / Kalkulasi Impor KALKULASI HARGA IMPOR Adalah penjumlahan dari seluruh
Lebih terperinciMEMASUKI PASAR LUAR NEGERI
MEMASUKI PASAR LUAR NEGERI CARA MEMASUKI PASAR INTERNASIONAL 1. EXPORT 2. IMPORT 3. LICENCING 4. WARALABA 5. JOINT VENTURE 6 FOREIGN DIRECT 6. FOREIGN DIRECT INVESTMENT RISIKO YANG DIHADAPI SUATU NEGARA
Lebih terperincipengangkut kepelabuhan, petugas DJBC tidak membongkar isi dari kontainer itu jika memang tidak ada perintah untuk pemeriksaan.) Setelah barang impor
Sekilas Tentang Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Memberikan sedikit gambaran tentang Bea dan Cukai Indonesia di bawah Kementerian Keuangan RI Macam- macam Pemberitahuan Pabean Dalam rangka melayani pengurusan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Secara umum ekspor menurut Amir (2000:100) menjelaskan. bahwa ekspor adalah mengeluarkan barang barang dari peredaran
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Ekspor Secara umum ekspor menurut Amir (2000:100) menjelaskan bahwa ekspor adalah mengeluarkan barang barang dari peredaran dalam masyarakat dan mengirimkan ke luar
Lebih terperinciMEKANISME PENYELESAIAN PEMBAYARAN KEGIATAN EKSPOR IMPOR DENGAN MENGGUNAKAN LETTER OF CREDIT DAN BILL EXCHANGE. Oleh: Suyanti
MEKANISME PENYELESAIAN PEMBAYARAN KEGIATAN EKSPOR IMPOR DENGAN MENGGUNAKAN LETTER OF CREDIT DAN BILL EXCHANGE Oleh: Suyanti ABSTRAK Dalam beberapa tahun terakhir, perdagangan internasional mengalami seperti
Lebih terperinciSyariah Mandiri (BSM) menerapkan produk L/C ini untuk melayani transaksi. hanya terietak pada saat pembayaran weselnya saja. Untuk sight L/C, bank
82 BABIV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini penulis akan menganalisa penerapan perlakuan akuntansi terhadap produk letter of credit (L/C) pada Bank Syariah Mandiri (BSM). Bank Syariah Mandiri (BSM) menerapkan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Kegiatan Ekspor 1. Pengertian Ekspor Kegiatan ekspor menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 2 tahun 2009 yang didalamnya berisi Undang-undang Kepabeanan Nomor 17
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan Tugas Akhir ini. Adapun penelitian terdahulu yang penulis ulas
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Sebelum laporan Tugas Akhir yang penulis kerjakan, telah banyak penelitian terdahulu yang memiliki pembahasan yang sama mengenai ekspor dan impor, hal ini
Lebih terperinci: bahwa yang menjadi pokok sengketa dalam sengketa banding ini adalah Penetapan Nilai Pabean sebesar CIF USD 17,507.12;
Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-35310/PP/M.V/19/2011 Jenis Pajak : Bea Masuk; Tahun Pajak : 2009; Pokok Sengketa Menurut Terbanding Menurut Pemohon : bahwa yang menjadi pokok sengketa dalam sengketa
Lebih terperinciMAKALAH NEGOSIASI DAN SALES CONTRACT
MAKALAH NEGOSIASI DAN SALES CONTRACT Disusun Oleh : Argo Fahma 201310180311117 Diony Yoko P 201310180311283 Putri Istika Sari 201410180311126 Triliana Bella Fatmawati 201410180311127 Erika Nur Aida 201410180311169
Lebih terperinciPembayaran Transaksi Ekspor Impor. Pertemuan ke-13
Pembayaran Transaksi Ekspor Impor Pertemuan ke-13 2 CARA-CARA PEMBAYARAN 1. Pembayaran dilakukan di muka, 2. Pembayaran dg sight letter of credit (Atas unjuk), 3. Pembayaran dilakukan dg wesel inkaso (Collection
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TERHADAP TRANSAKSI EKSPOR IMPOR DENGAN MENGGUNAKAN LETTER OF CREDIT
BAB II TINJAUAN TERHADAP TRANSAKSI EKSPOR IMPOR DENGAN MENGGUNAKAN LETTER OF CREDIT A. EKSPOR-IMPOR 1. Pengertian Ekspor Impor Pada saat ini tidak ada negara yang dapat hidup tanpa berhubungan dengan negara
Lebih terperinciBAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK
BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1. Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Dalam pelaksanaan kerja praktek pada PT.SAMUDERA INDONESIA cabang bandung Jawa Barat penulis ditempatkan di bagian pemasaran dan
Lebih terperinciPenetapan Nilai Transaksi Dengan Menggunakan Rumus Tertentu, Tepatkah?
Penetapan Nilai Transaksi Dengan Menggunakan Rumus Tertentu, Tepatkah? Oleh : Mohamad Jafar Widyaiswara Pusdiklat Bea dan Cukai Abstrak Nilai transaksi adalah harga yang sebenarnya dibayar atau seharusnya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. negara dengan tujuan ke negara lain secara legal, dalam bahasa umumnya
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Ekspor Ekspor yaitu proses kegiatan transportasi barang atau komoditas suatu negara dengan tujuan ke negara lain secara legal, dalam bahasa umumnya proses perdagangan.
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur Ekspor Barang Secara Umum
LAMPIRAN Lampiran 1. Prosedur Ekspor Barang Secara Umum Berdasarkan sumber KKP (2010), prosedur ekspor barang secara umum dapat diuraikan sebagai berikut: 1) Eksportir dan importir mengadakan korespondensi/negoisasi.
Lebih terperinciSTANDAR KOMPETENSI LULUSAN EKSPOR IMPOR
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN EKSPOR IMPOR DIREKTORAT PEMBINAAN KURSUS DAN PELATIHAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, NONFORMAL DAN INFORMAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL 2011 A. Latar Belakang.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Oprasional 2.1.1 Pengertian Manajemen Oprasional Manajemen Oprasional adalah serangkaian aktivitas untuk menciptakan nilai dalam bentuk barang dan jasa melalui transformasi
Lebih terperinciBAB IX DOKUMENTASI DAN KEPABEANAN
BAB IX DOKUMENTASI DAN KEPABEANAN Tujuan Instruksional Khusus: Setelah menyelesaikan perkuliahan dengan Pokok Bahasan, Mahasiswa akan dapat menjelaskan fungsi dan kegunaan dokumen-dokumen ekspor yang berkaitan
Lebih terperinciPertemuan ke-4. Incoterm 2010
Pertemuan ke-4 Incoterm 2010 INCOTERMS 2010 GROUP E DEPARTURE EXW EX WORKS GROUP F MAIN CARRIAGE UNPAID FCA FAS FOB FREE CARRIER FREE ALONGSIDE SHIP FREE ON BOARD GROUP C MAIN CARRIAGE PAID CFR CIF CPT
Lebih terperinciProsedur Dasar Pembayaran Internasional. By : Afrila Eki Pradita, S.E., MMSI
Prosedur Dasar Pembayaran Internasional By : Afrila Eki Pradita, S.E., MMSI 1 Transaksi pembayaran dan trasaksi pembiayaan Setiap transaksi jual beli selalu mengenal adanya transksi pembayaran. Transaksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pengenalan transaksi ekspor impor
BAB I PENDAHULUAN Pengenalan transaksi ekspor impor Transaksi perdagangan luar negeri yang lebih dikenal dengan istilah ekspor impor pada dasarnya adalah suatu transaksi yang sederhana dan tidak lebih
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM DALAM KEGIATAN EKSPOR-IMPOR. atau perorangan yang melakukan kegiatan ekspor. 12
19 BAB II TINJAUAN UMUM DALAM KEGIATAN EKSPOR-IMPOR A. Pengertian Ekspor Impor Yang dimaksud dengan ekspor adalah kegiatan mengeluarkan barang dari daerah Pabean. sedangkan yang dimaksud dengan eksportir
Lebih terperinciFAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
PROSEDUR PENERBITAN DAN PENGISIAN SURAT KETERANGAN ASAL (SKA) FORM E SEBAGAI DOKUMEN EKSPOR OLEH DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN DAN KOPERASI PROVINSI YOGYAKARTA Tugas Akhir Diajukan untuk melengkapi Tugas-tugas
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM RED CLAUSE L/C DALAM TRANSAKSI PERDAGANGAN INTERNASIONAL
17 BAB II TINJAUAN UMUM RED CLAUSE L/C DALAM TRANSAKSI PERDAGANGAN INTERNASIONAL 2.1. Transaksi Perdagangan Internasional Produksi suatu Negara ada kalanya belum dapat dikonsumsi seluruhnya di dalam negeri
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN
BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT GHINA ANUGERAH LESTARI merupakan salah satu perusahaan jasa transportasi (Freight Forwarder) di Jakarta yang melayani jasa pengiriman barang
Lebih terperinciKONTRAK DAGANG. Copyright by dhoni.yusra
KONTRAK DAGANG Copyright by dhoni.yusra Kontrak Dagang Istilah kontrak dipakai dalam praktek bisnis, namun istilah lain yang lazim digunakan adalah perjanjian atau persetujuan Pasal 1313 KUHPerd : Persetujuan
Lebih terperinciCONTOH FORMAT SURAT PENGAJUAN KEBERATAN KOP SURAT ORANG YANG MENGAJUKAN KEBERATAN
2010, No.591 10 LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 217/PMK.04/2010 TENTANG KEBERATAN DI BIDANG KEPABEANAN. CONTOH FORMAT SURAT PENGAJUAN KEBERATAN KOP SURAT ORANG YANG MENGAJUKAN KEBERATAN Nomor
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 217/PMK.04/2010 TENTANG KEBERATAN DI BIDANG KEPABEANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN,
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 217/PMK.04/2010 TENTANG KEBERATAN DI BIDANG KEPABEANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Pengertian pajak menurut (Mardiasmo; 2011) Pajak adalah iuran rakyat
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Pajak Pengertian pajak menurut (Mardiasmo; 2011) Pajak adalah iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan)
Lebih terperinciSyarat Pembayaran dlm Jual Beli Perniagaan
Syarat Pembayaran dlm Jual Beli Perniagaan Afifah Kusumadara, SH. LL.M. SJD. Unsur esensial perjanjian jual beli adalah adanya penyerahan hak milik atas suatu barang dan pembayarannya harus dengan uang.
Lebih terperinciLAMPIRAN INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1991 TENTANG KEBIJAKSANAAN KELANCARAN ARUS BARANG UNTUK MENUNJANG KEGIATAN EKONOMI
LAMPIRAN INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1991 TENTANG KEBIJAKSANAAN KELANCARAN ARUS BARANG UNTUK MENUNJANG KEGIATAN EKONOMI I. TATALAKSANA EKSPOR 1. Kewenangan pemeriksaan barang-barang
Lebih terperinciPraktek Pengisian Dokumen Ekspor. Pertemuan ke-7
Praktek Pengisian Dokumen Ekspor Pertemuan ke-7 I PETUNJUK PENGISIAN PEB PENGERTIAN Adalah Formulir isian tentang Pemberitahuan Ekspor Barang yang wajib diisi secara obyektif, lengkap dan jelas oleh seorang
Lebih terperinciPROSEDUR PENGIRIMAN BARANG EKSPOR MELALUI LAUT DENGAN LESS THAN CONTAINER LOAD ( LCL ) ( STUDI KASUS ASA CARGO DI SURAKARTA )
digilib.uns.ac.id PROSEDUR PENGIRIMAN BARANG EKSPOR MELALUI LAUT DENGAN LESS THAN CONTAINER LOAD ( LCL ) ( STUDI KASUS ASA CARGO DI SURAKARTA ) Tugas Akhir Diajukan untuk melengkapi Tugas Tugas dan memenuhi
Lebih terperinciLAMPIRAN INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 1985 TANGGAL 4 APRIL 1985
LAMPIRAN INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 1985 TANGGAL 4 APRIL 1985 I. TATALAKSANA EKSPOR Untuk memperlancar arus barang ekspor diambil langkah-langkah 1. Terhadap barang-barang ekspor
Lebih terperinciBAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. yang menjadi bahasan permasalahan dalam penulisan skripsi ini.
BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data 4.1.1 Tinjauan Singkat Perusahaan Dalam tinjauan singkat perusahaan ini penulis menjelaskan mengenai sejarah perusahaan, struktur organisasi, dan uraian
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Abdulkadir Muhammad (2000:225), yang dimaksud perjanjian adalah
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Perjanjian Perdagangan Internasional Menurut Abdulkadir Muhammad (2000:225), yang dimaksud perjanjian adalah suatu persetujuan dengan mana dua orang atau lebih saling mengikatkan
Lebih terperinciCONTOH FORMAT SURAT PENGAJUAN KEBERATAN KOP SURAT ORANG YANG MENGAJUKAN KEBERATAN
CONTOH FORMAT SURAT PENGAJUAN KEBERATAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 217/PMK.04/2010 TENTANG KEBERATAN DI BIDANG KEPABEANAN KOP SURAT ORANG YANG MENGAJUKAN KEBERATAN Nomor :... (1). (2).,..
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mereka. Adanya perbedaan kekayaan alam serta sumber daya manusia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin modern, perdagangan lokal maupun internasional mengalami peningkatan yang cukup tinggi. Setiap negara memiliki kebutuhan
Lebih terperinciBAB 3 ANALISA SISTEM BERJALAN
BAB 3 ANALISA SISTEM BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT Bahtera Satria Adidaya adalah perusahaan yang bergerak di bidang pengurusan jasa kepabeanan yang juga sudah mulai
Lebih terperinciBAB IV LETTER OF CREDIT (L/C)
BAB IV LETTER OF CREDIT (L/C) Tujuan Instruksional Khusus: Setelah menyelesaikan perkuliahan dengan Pokok Bahasan Letter of Credit (L/C), mahasiswa akan dapat menjelaskan pentingnya L/C dalam suatu perdagangan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. peraturan perudang-undangan yang berlaku (Tandjung, 2011: 379).
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Impor Impor adalah kegiatan memasukkan barang ke dalam daerah pabean. Transaksi impor adalah perdagangan dengan cara memasukkan barang dari luar negeri ke dalam daerah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. internasional negara-negara di dunia, khususnya yang didasarkan pada kepentingankepentingan
I. PENDAHULUAN A. Latar belakang Interdependensi telah menjadi ciri dari pola perkembangan dunia modern dalam hubungan internasional negara-negara di dunia, khususnya yang didasarkan pada kepentingankepentingan
Lebih terperinciBAB XIII PROSEDUR IMPOR - 1
BAB XIII PROSEDUR IMPOR - 1 Tujuan Instruksional Khusus : Setelah menyelesaikan perkuliahan dengan Pokok Bahasan Prosedur Impor, Mahasiswa akan dapat menjelaskan prosedur dan tata laksana impor di Indonesia
Lebih terperinciBAB VIII. STOWAGE PLAN Loaded at : Port of Tg. Priok Draft : F. : 52 Disch port : Makassar / Bitung M. : chi' Total of Cargo
BAB VIII RENCANA PENGATURAN MUATAN (STOWAGE PLAN) Stowage plan adalah merupakan sebuah gambaran informasi mengenai Rencana Pengaturan muatan di atas kapal yang mana gambar tersebut menunjukkan pandangan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Impor Ekspor dalam Kepabeanan KegiatanImpor Ekspor merupakan faktor penentu dalam menentukan roda perekonomian di negara kita.seperti yang kita ketahui, Indonesia sebagai negara
Lebih terperinciLex et Societatis, Vol. II/No. 8/Sep-Nov/2014. INCOTERMS DALAM KAJIAN HUKUM DAGANG INTERNASIONAL Oleh : Lusy K.F.R. Gerungan
INCOTERMS DALAM KAJIAN HUKUM DAGANG INTERNASIONAL Oleh : Lusy K.F.R. Gerungan PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dengan adanya perkembangan zaman yang semakin modern, dalam dunia internasional tiap-tiap Negara
Lebih terperinci-2- teknologi, melindungi neraca pembayaran dan/atau neraca perdagangan, meningkatkan produksi, dan memperluas kesempatan kerja. Di lain sisi, pemilih
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I EKONOMI. Barang. Pembayaran. Penyerahan. Ekspor. Impor (Penjelasan atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 167) PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK
Lebih terperinciPETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORM RTE BAGI NASABAH
PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORM RTE BAGI NASABAH II. I. Dasar Hukum a. Peraturan Bank Indonesia 16/10/PBI/2014 tentang Penerimaan Devisa Hasil Ekspor dan Penarikan Utang Luar Negeri b. Peraturan Bank Indonesia
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 5/11 /PBI/2003 TENTANG PEMBAYARAN TRANSAKSI IMPOR GUBERNUR BANK INDONESIA,
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 5/11 /PBI/2003 TENTANG PEMBAYARAN TRANSAKSI IMPOR GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. b. c. Mengingat : 1. 2. bahwa salah satu faktor yang mendukung kelancaran arus
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
digilib.uns.ac.id 12 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Umum 1. Pengertian Ekspor Ekspor merupakan kegiatan mengeluarkan suatu barang atau komoditi dari daerah pabean, atau mengirim barang tersebut dari
Lebih terperinciNo.15/ 9 /DSM Jakarta, 27 Maret 2013 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA EKSPORTIR, PEMILIK BARANG DAN/ATAU PENERIMA DEVISA HASIL EKSPOR DI INDONESIA
No.15/ 9 /DSM Jakarta, 27 Maret 2013 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA EKSPORTIR, PEMILIK BARANG DAN/ATAU PENERIMA DEVISA HASIL EKSPOR DI INDONESIA Perihal: Penerimaan Devisa Hasil Ekspor Sehubungan dengan
Lebih terperinciPendanaan Ekspor dan Impor
Pendanaan Ekspor dan Impor Tehnik Pendanaan Kas dimuka L/C Draft Konsinyasi Piutang dagang Kas dimuka Eksportir : resiko pembayaran nol Importir : kecurangan dari importir, ada pembatasan aliran modal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penulis memilih judul "Trust Receipt dalam Mengatasi Persoalan Tidak
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Alasan Pemilihan Judul Penulis memilih judul "Trust Receipt dalam Mengatasi Persoalan Tidak Dapat Dikuasainya Bill of Lading oleh Importir dalam Perdagangan Internasional", dalam
Lebih terperinciSURAT PERMOHONAN CUSTOMS ADVICE UNTUK IMPORTASI YANG MERUPAKAN TRANSAKSI JUAL BELI ATAU PERMOHONAN VALUATION RULING
LAMPIRAN I KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR : KEP- 166 /BC/2003 TENTANG TATALAKSANAPEMBERIAN CUSTOMS ADVICE DAN VALUATION RULING. SURAT PERMOHONAN CUSTOMS ADVICE UNTUK IMPORTASI YANG MERUPAKAN
Lebih terperinci1. Keputusan atas Nilai Pabean oleh Terbanding
Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-36240/PP/M.X/19/2012 Jenis Pajak : Bea Masuk Tahun Pajak : 2010 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi sengketa dalam gugatan ini adalah, penetapan nilai pabean oleh Terbanding
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam kehidupan kita sehari-hari sering kali kita mendengar orang membicarakan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian Tentang Kualitas Dalam kehidupan kita sehari-hari sering kali kita mendengar orang membicarakan masalah kualitas, misalnya mengenai kualitas
Lebih terperinciBAB VI ASURANSI ANGKUTAN LAUT DAN UDARA
BAB VI ASURANSI ANGKUTAN LAUT DAN UDARA Tujuan Instruksional Khusus: Setelah menyelesaikan perkuliahan dengan Pokok Bahasan, mahasiswa akan dapat menjelaskan peranan asuransi dalam pengiriman barang ke
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2017 TENTANG CARA PEMBAYARAN BARANG DAN CARA PENYERAHAN BARANG DALAM KEGIATAN EKSPOR DAN IMPOR
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2017 TENTANG CARA PEMBAYARAN BARANG DAN CARA PENYERAHAN BARANG DALAM KEGIATAN EKSPOR DAN IMPOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK
Lebih terperinciISSN No Media Bina Ilmiah 31
ISSN No. 1978-3787 Media Bina Ilmiah 31 ALAT PEMBAYARAN DAN CARA PENYERAHAN BARANG DALAM PERDAGANGAN INTERNASIONAL Oleh: Ni Made Rai Sukmawati Dosen Jurusan Pariwisata di Politeknik Negeri Bali Abstrak
Lebih terperinciPutusan Pengadilan Pajak Nomor. : Put.52474/PP/M.IXA/19/2014. Jenis Pajak : Bea Masuk. Tahun Pajak : 2012
Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put52474/PP/MIXA/19/2014 Jenis Pajak : Bea Masuk Tahun Pajak : 2012 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap Penetapan Nilai
Lebih terperinciKodifikasi Peraturan Bank Indonesia. Aset. Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri
Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia Aset Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia Aset Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri Tim Penyusun Ramlan Ginting Dudy Iskandar Gantiah Wuryandani Zulkarnain Sitompul
Lebih terperinciBAB III DISKRIPSI OBJEK PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan
BAB III DISKRIPSI OBJEK PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT. Mitra Kargo Indonesia merupakan salah satu forwarder besar di wilayah Semarang yang
Lebih terperinci2. PENGEPAKAN, KEMASAN,
Ketentuan Umum untuk Pembelian Barang dan Jasa Ketentuan Umum ini berlaku untuk semua Pemasok Barang dan Jasa (selanjutnya disebut Penjual, Pemasok, Kontraktor) yang melakukan transaksi dengan PT WARNA
Lebih terperinciPutusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-29242/PP/M.XVI/19/2011. menurut Pemohon Banding : CIF USD565, menurut Terbanding : CIF USD750,000.
Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-29242/PP/M.XVI/19/211 Jenis Pajak : Bea Masuk; Tahun Pajak : 29; Pokok Sengketa : bahwa menjadi pokok sengketa dalam banding ini adalah penetapan nilai pabean atas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu pakar ekonomi dari Inggris, David Ricardo, menyatakan dalam teori
5 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu pakar ekonomi dari Inggris, David Ricardo, menyatakan dalam teori keunggulan komparatif bahwa perdagangan luar negeri dapat terjadi apabila masing-masing
Lebih terperinciPutusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-28454/PP/M.XV/19/2011
Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-28454/PP/M.XV/19/2011 Jenis Pajak : Bea Masuk Tahun Pajak : 2009 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa dalam banding ini adalah tentang penetapan Nilai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mendorong terjadinya integrasi pasar pasar diseluruh dunia dalam satu tempat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanaman teh mulai dikenal di Indonesia hanya sebagai tanaman hias. Melihat potensi yang besar pada waktu itu Pemerintahan Hindia Belanda yang menjajah Indonesia tertarik
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN. A. Prosedur Transaksi Ekspor dan Impor dengan Mekanisme L/C pada Citi
1 BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN A. Prosedur Transaksi Ekspor dan Impor dengan Mekanisme L/C pada Citi Bank Citi Bank mempunyai peranan yang besar dalam melancarkan transaksi ekspor impor guna memberikan
Lebih terperinciSATUAN ACARA PENGAJARAN ( SAP )
SEKO H NO MI KO LA SATUAN ACARA PENGAJARAN ( SAP ) GGI ILMU TIN E SERANG Mata Kuliah Kode Mata Kuliah Program Studi Kredit Semester Semester EKSPOR - IMPOR (EKSIM) EK11.D336 MANAJEMEN 3 SKS VI (ENAM) Tujuan
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Diagram alir pemecahan masalah dan penjelasan Langkah-langkah yang diambil dalam memecahkan permasalahan yang terjadi dalam penyusunan skripsi ini adalah : Pendahuluan
Lebih terperinciSTANDAR PENETAPAN HARGA INDONESIA Peraturan Pemerintah No. 25 Tahun 1977 tanggal 26 April 1977 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
STANDAR PENETAPAN HARGA INDONESIA Peraturan Pemerintah No. 25 Tahun 1977 tanggal 26 April 1977 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pengaturan standar penetapan harga guna perhitungan bea
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan freight forwarding adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa. Sebagai penyedia jasa logistik pihak ketiga (third party logistics),freight
Lebih terperinciTANGGUNG JAWAB PT. MITRA ATLANTIK NUSANTARA SEMARANG MELALUI LAUT SKRIPSI. Diajukan kepada Fakultas Hukum
TANGGUNG JAWAB PT. MITRA ATLANTIK NUSANTARA SEMARANG SEBAGAI FREIGHT FORWARDER DALAM PENGIRIMAN BARANG MELALUI LAUT SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Hukum Guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh
Lebih terperinciPEDOMAN PENGISIAN KUESIONER
[Type the document subtitle] PEDOMAN PENGISIAN KUESIONER SURVEI EKSPOR DILUAR PEMBERITAHUAN EKSPOR BARANG (PEB) PERDAGANGAN LINTAS BATAS LAUT REPUBLIK INDONESIA 2015 DirektoratStatistikDistribusi BadanPusatStatistikRepublik
Lebih terperinci