TESIS OLEH : SARIGUNA TANJUNG /PWD PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2002

Transkripsi

1 HUBUNGAN PERILAKU SOSIAL PENGHUNI LINGKUNGAN KUMUH TERHADAP PARTISIPASI PROGRAM PEMBANGUNAN DI KELURAHAN KAMPUNG BARU KECAMATAN MEDAN MAIMUN KOTA MEDAN TESIS OLEH : SARIGUNA TANJUNG /PWD PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2002

2 RINGKASAN SARIGUNA TANKING, Hubungan Perilaku Sosial Penghuni Lingkungan Kumuh Terhadap partisipasi Program Pembangunan Di Kelurahan Kampung Baru Kecamatan Medan Maimun Kota Medan, dibawah bimbingan Bapak Prof. Dr. M. Arief Nasution, MA sebagai Ketua, Bapak Drs. HB. Tarmizi, SU dan Bapak Wahyu A.Pratomo, SE, M.Ec masing-masing sebagai anggota. Salah satu masalah yang dihadapi oleh pemerintah kota dalam melakukan pembangunan adalah laju pertambahan penduduk yang tidak seimbang dengan ketersediaan luas lahan di perkotaan. Ketidakseimbangan tersebut telah banyak banyak menimbulkan masalah Baru, di antaranya adalah timbuinya lingkungan pemukiman kumuh (slum area) di perkotaan. Kondisi lingkungan kumuh ini sangat berpengaruh terhadap perilaku sosial yang ada di kawasan tersebut dan perilaku sosial ini akan berpengaruh terhadap tingkat partisipasi masyarakat terhadap program pembangunan di kawasan tersebut. Tingkat partisipasi masyarakat sangat berpengaruh terhadap kelancaran pelaksanaan pembangunan karena masyarakat itu sendiri merupakan subyek dan obyek pembangunan. Oleh karena

3 itu tingkat keberhasilan pencapaian tujuan pembangunan secara optimal di suatu wilayah sangat dipengaruhi oleh tingkat partisipasi masyarakat yang ada di dalamnya. Demikian halnya dalam penelitian ini, penulis juga memiliki dugaan yang sama terhadap kegagalan pemerintah kota Medan dalam melaksanakan pembangunan di kawasan kumuh khususnya di Kelurahan Kampuna. Baru, Kecamatan Medan Maimun. Tetapi untuk mengetahui sejauhmana besarnya hubungan perilaku sosial terhadap partisipasi masyarakat terhadap program pembangunan di Kelurahan Kampung baru, maka penulis merasa perlu untuk melakukan penelitian agar dapat diketahui kondisi yang sebenarnya sehingga pemerintah memiliki dasar pemikiran yang jelas dan terarah dalam menyusun program pembangunan di kawasan ini agar pembangunan tersebut dapat bermanfaat kepada masyarakat setempat. Tujuan penelitian adalah pertama: untuk mengetahui gambaran karakteristik penghuni lingkunaan kumuh, kedua untuk mengetahui gambaran perilaku sosial penghuni lingkunzan kumuh, dan ketiga adalah untuk mengetahui bagaimana besarnya hubungan perilaku sosial penghuni lingkungan pemukiman kumuh terhadap partisipasi program pembangunan di Kelurahan Kampung Baru Kecamatan Medan Maimun Kota Medan. Tehnik penarikan sample

4 lokasi penelitian dilakukan dengan mempergunakan metode Area Probability Sampling dan selanjutnya dalam penetuan jumlah sample dilakukan secara random dengan menetapkan 20 orang setiap lingkungan. Yang dijadikan sebagai sample dalam penelitian ini adalah kepala keluarga karena dianggap orang yang bertanggung jawab terhadap kelangsungan hidup rumah tangga dan juga sangat berpengaruh dalam kegiatan kemasyarakatan. Metode analisa adat yang digunakan dalam penelitian ini adalah pertama : Metode Diskriftif Analisis yang digunakan untuk menggambarkan karakteristik responden dan untuk menggambarkan perilaku sosial penghuni lingkungan kumuh, dan kedua adalah Metode Uji Statistik Rank Spearman yang digunakan untuk menganalisis sejauhmana besarnya hubungan perilaku sosial penghuni lingkungan kumuh terhadap partisipasi program pembangunan di Kelurahan Kampung Baru Kecamatan Medan Maimun Kota Medan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik penghuni lingkungan kumuh dari rnasing-masing lingkungan termasuk dalam kategori penduduk miskin di perkotaan. Hal ini dapat dilihat dari jumlah pengeluaran perkapita penduduk yang rendah, tingkat pendidikan yang rendah, jenis pekerjaan sebagian

5 besar karyawan swasta, kondisi bangunan rumah sederhana dan s e b a g a i n y a. K e m u d i a n perilaku sosial masyarakat khususnya responden penelitian termasuk dalam kategori kurang baik, demikian juga juga dengan gambaran tingkat partisipasinya juga tergolong sedang. Dari gambaran perilaku sosial dan tingkat partisipasi ini tampak ada hubungan yang sejalan. Pandangan ini juga diperkuat oleh hasil pengujian yang dilakukan pada tingkat 5%, di mana hasil uji-t tampak t- hitung >t - tabel artinya terdapat adanya hubungan yang nyata antara perilaku sosial dengan partisipasi masyarakat dalam program pembangunan. Dari hasil pengujian tersebut dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa tidak tercapainya secara optimal tujuan pembangunan yang telah dilakasanakan di Kelurahan Kampung Baru khususnya di tiga lingkungan tersebut ada hubungannya dengan kurangnya partisipasi masyarakat setempat