BAB III. METODE PENELITIAN
|
|
- Yandi Budiono
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB III. METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian Penelitian tentang hubungan Pajanan Debu Kayu Lingkungan dengan Kapasitas Fungsi Paru Karyawan, dilakukan di bagian produksi CV. Valasindo Sentra Usaha, berlokasi di Jalan Solo-Purwodadi Km. 8.5 Dukuh Mundu RT 03 RW 07 Desa Selokaton, Kecamatan, Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar. Sumber: CV. Valasindo Sentra Usaha Gambar 2 : Lokasi penelitian CV. Valasindo Sentra Usaha, di Jalan Solo-Purwodadi Km. 8.5 Dukuh Mundu RT 03 RW 07 Desa Selokaton, Kecamatan, Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar Penelitian dilaksanakan selama 6 bulan mulai 1 Juli 2015 sampai dengan Januari tahun 2016 jadwal pelaksanaan penelitian pada Tabel 1. Tabel 1. Jadwal pelaksanaan penelitian Hubunngan Pajanan Kadar Debu Kayu Lingkungan Dengan Kapasitas Fungsi Paru Pada Karyawan Bagian Produksi di CV. Valasindo Sentra Usaha Kabupaten Karanganyar Kegiatan Pengumpulan data karakteristik populasi Pengisian kuasioner Pemeriksaan debu/ Pemeriksaan spirometri Pengolahan data Analisis data Penyusunan tesis Waktu 2 minggu 3 hari 1 hari 1 bulan 1 bulan 3 bulan, 1 minggu 17
2 18 B. Tata Laksana Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional analitik, menggunakan pendekatan cross sectional yaitu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor risiko dengan efek, Artinya tiap subjek penelitian hanya diobservasi sekali saja dan pengukuran dilakukan terhadap status karakter atau variabel subjek pada saat pemeriksaan (Notoadmodjo, 2010). Populasi (N :125) Sampel (n: 32 ) random sampling Pajanan Debu Kayu > NAB Terpajan Debu Kayu < NAB Penurunan Kapasitas Fungsi Paru Penurunan Kapasitas Fungsi Paru Uji Korelasi Spearman Rank Gambar 3. Alur Penelitian Hubungan Pajanan Kadar Debu Kayu Lingkungan dengan Kapasitas Fungsi Paru Pada Karyawan Produksi CV. Valasindo Sentra Usaha Gondangrejo Kabupaten Karanganyar. 2. Populasi Penelitian Populasi penelitian ini adalah seluruh karyawan di bagian produksi CV. Valasindo Sentra Usaha Kabupaten Karanganyar sejumlah 125 orang. 3. Sampel Penelitian Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut dengan penetapan ciri-ciri populasi yang menjadi sasaran dan akan diwakili oleh sampel di dalam penelitian berdasarkan inklusi dan ekslusi. Dengan kreteria sebagai berikut :
3 19 a. Kriteria Inklusi : 1) Jenis Kelamin Laki-laki 2) Kebiasaan berolah raga dalam kategori kadang-kadang. 3) Umur tahun 4) Lama Bekerja Lebih dari 2 tahun. 5) Status Gizi dengan Indeks Masa Tubuh Dalam Kategori tidak kurus. 6) Tidak Merokok. b. Kreteria Eksklusi: 1) Tenaga kerja tidak masuk saat pengukuran penelitian. 2) Tenaga kerja pindah dari bagian produksi. 4. Teknik Sampling Pada penelitian ini teknik sampling yang digunakan dengan teknik Simple Random Sampling. (Hadi, 2014). Sampel minimal pada penelitian ini diambil dengan rumus pengambilan sampel minimal adalah sebagai berikut: Keterangan : λ 2 = Nilai sebaran normal baku, besarnya tergantung tingkat kepercayaan (TK), jika TK 90% = 1.64, TK 95% = 1.96 dan TK 99% = 2.57 S = Jumlah Sampel Minimal yang diperlukan N = Jumlah Populasi P = 0.5 Q = 0.5 d = besar penyimpangan : 0.1, 0.05 dan 0.01 Rumus di atas maka dapat dilakukan perhitungan terhadap sampel minimal yang akan diambil dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
4 20 S = Variabel Penelitian Variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi : a. Variabel bebas (Independent Variable) Variabel bebas adalah variabel yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel dependen (Riwidikdo, 2009). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Kadar debu kayu lingkungan. b. Variabel terikat (Dependent Variable). Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel independen (Riwidikdo, 2009). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kapasitas fungsi paru. c. Variabel pengganggu Variabel pengganggu adalah variabel yang mempengaruhi antara variabel bebas dan variabel terikat. Variabel pengganggu terkendali dalam penelitian ini yaitu : umur, lama bekerja, status gizi, kebiasaan berolahrga, status merokok. 6. Definisi Operasional Variabel a. Kadar debu kayu lingkungan. Kadar debu kayu lingkungan adalah jumlah kadar debu kayu di lingkungan kerja yang terpapar ke pekerja selama bekerja, yang diukur dengan alat ukur High
5 21 Volume Sampler yang hasilnya dinyatakan dengan satuan mg/m 3, dengan skala data skala Ordinal. b. Kapasitas Fungsi paru Kapasitas Fungsi paru adalah Kemampuan Ekspirasi dan inspirasi paru dengan melihat Vital Kapasitas Vital (Vital capacity, VC dan Kapasitas vital paksa (forced vitas capacity) pekerja yang dinilai dengan menggunakan metode pengukuran Spirometri dengan alat ukur spirometer yang hasilnya dinyatakan dengan satuan liter dengan skala data rasio. 7. Sumber Data Penelitian a. Data primer Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian dengan mengenakan alat pengukuran atau alat pengambil data, langsung pada subjek sebagai sumber informasi yang dicari (Saryono, 2013). Data primer dalam penelitian ini melalui hasil pengukuran Kadar debu kayu ligkungan dengan High Volume Sampler, Kapasitas Fungsi Paru dengan Spirometer, dan berdasarkan hasil wawancara untuk mengetahui nama, tempat/tanggal lahir, pekerjaan, alamat, jenis kelamin, umur, lama kerja, kebiasaan berolahraga, kebiasaan merokok, Pengukuran Indeks Masa Tubuh. b. Data sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak lain yaitu: Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Karanganyar, Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Propinsi Jawa Tengah dan CV. Valasindo Sentra Usaha Gondangrejo Kabupaten Karanganyar. 8. Teknik Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yaitu: a. Observasi Observasi (pengamatan) adalah suatu hasil perbuatan jiwa secara aktif dan penuh perhatian untuk menyadari adanya rangsangan (Notoatmodjo, 2012).
6 22 Peneliti melakukan observasi langsung untuk mengamati lingkungan kerja yang terpapar kadar debu kayu di bagian produksi CV. Valasindo Sentra Usaha Kabupaten Karanganyar. b. Wawancara Menurut Notoatmodjo (2012), wawancara adalah suatu metode yang dipergunakan untuk mengumpulkan data, di mana peneliti mendapatkan keterangan atau informasi secara lisan dari seseorang sasaran penelitian (subjek penelitian). Peneliti melakukan wawancara untuk mengumpulkan data dengan jalan mengadakan komunikasi (tanya jawab) langsung (face to face) dengan subjek penelitian yaitu tenaga kerja di bagian produksi CV. Valasindo Sentra Usaha Kabupaten Karanganyar, sehingga diperoleh keterangan yang jelas dan lengkap sesuai dengan informasi yang dibutuhkan peneliti. 9. Instrument Penelitian Menurut Arikunto (2006), instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatan pengumpulan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan mudah. Instrumen penelitian yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini yaitu: a. Spirometer Spirometer suatu alat untuk mengukur kapasitas fungsi paru. 1) bahan pendukung a) Penjepit hidung. b) Mouthpiece. c) Timbangan badan dengan ketelitian 0.1 kg yang digunakan untuk mengukur berat badan. d) Macrotoise atau meteran gulung yang digunakan untuk mengukur tinggi badan. e) Kuesioner atau daftar pertanyaan yang berisi identitas nara ukur beserta riwayat kerja, pengalaman, keluhan dan sebagainya yang kemungkinan
7 23 menjadi penyebab terjadinya kelainan fungsi paru pernafasan apabila didapatkan kelainan dari hasil pemeriksaan. f) Kertas untuk mencetak hasil pemeriksaan. 2) Prosedur Pemeriksaan. a) Tahap Persiapan. (1) Nara ukur dari unit kerja yang sudah di tentukan. (2) Nara ukur harus kooperatif dengan pemeriksa. (3) Nara ukur telah mendapat istirahat 24 jam atau pada pagi hari ketika akan mulai bekerja atau siang hari dan setelah istirahat paling sedikit 15 menit sebelum di ukur. (4) Nara ukur 2 jam sebelum diukur bebas rokok dan tidak dalam keadaan perut kenyang. (5) Nara ukur dalam keadaan sehat tidak ada flu/infeksi saluran napas bagian atas seperti radang tenggorokan, sariawan dan harus hati-hati dengan nara ukur yang mempunyai penyakit hernia dan asma karena dapat merangsang sesak nafas karena kelelahan. (6) Untuk nara ukur wanita tidak dalam keadaan hamil. (7) Pakaian yang dikenakan terutama baju dan ikat pinggang dikendorkan lebih dahulu. (8) Sikap/ posisi nara ukur adalah duduk tegak diatas kursi tanpa sandaran lengan agar tidak mengganggu gerakan saat diukur atau berdiri yang penting konsisten. (9) Nara ukur sebaiknya dilatih menggunakan spirometer dengan baik dan benar terlebih dahulu sebelum diukur dan melaksanakan dibawah aba-aba dari pemeriksaan tanpa kertas perekam dari spirometri, dan sesudah cukup baik istirahat 15 menit untuk selanjutnya dilakukan pemeriksaan yang direkam dalam kertas perekam. (10) Penelitian terhadap tenaga kerja sebaiknya dilakukan pemeriksaan kembali setelah 8 jam bekerja.
8 24 b) Tahap Pelaksanaan Nara ukur diwawancarai dengan memakai kuesioner yang sudah disiapkan, kemudian diukur tinggi badannya dan ditimbang berat badannya. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan spirometri. (1) Data nara ukur dimasukkan: (a). Alat dirangkai dengan benar, kemudian nyalakan alat (power on), tunggu beberapa saat sampai muncul tulisan pada layar LCD dan tunggu sampai printer berhenti. (b). Tanggal dan temperatur dimasukkan. Untuk alat tertentu date, time dan temperature dibangun secara otomatis (c). Kursor dipindahkan atau Baro P untuk memasukkan harga tekanan (dalam satuan Torr) 1 atm = 76 cmhg. Toor dalam satuan mmhg. (d). Nomor ID dimasukkan maksimal 10 digit. (e). Age dimasukkan usia antara 6 s/d 99 tahun. (f). Height dimasukkan, tinggi badan diukur 90 s/d 220 cm (g). Weight dimasukkan, berat badan yang diukur 10 s/d 200 kg. (h). Sex, jenis kelamin untuk laki-laki angka 1 dan untuk wanita angka 2. (i). Race adalah pilihan warna kulit, untuk orang timur adalah oriental atau black. (j). Race 10%, persentase warna kulit intervalnya adalah 50 s/d 100% (k). Terakhir tekan enter, alat siap untuk mengukur. (2) Proses pemeriksaan. (a). Pengukuran VC (Vital Capacity). Pengukuran Vital Capacity pertama, ditekan tombol VC, nara ukur diberikan pengarahan agar nara ukur dipasang penjepit hidung dan mouthpiece di mulut. Kedua, ditekan tombol Start, kemudian nara ukur diminta bernafas biasa (tidak breathing) melalui mouthpiece/ mulut;
9 25 kira-kira 2-3 kali. Setelah bunyi tit, ditekan tombol enter. Selanjutnya nara ukur segera menarik nafas sedalam-dalamnya terus terus terus sampai maksimum, lalu hembuskan/ ekspirasi biasa terus terus terus sampai habis. Ketiga, ditekan tombol stop dan diperiksa kurva hasil rekaman, bila hasil rekaman meragukan pengukuran diulang lagi. (b). Pengukuran FVC (Force Vital Capacity). Pengukuran force vital capacity pertama, ditekan tombol FVC, nara kukur diberikan pengarahan agar dipasang penjepit hidung dan mouthpiece di mulut. Kedua ditekan tombol start kemudian nara ukur diminta bernafas biasa (tidak breathing) melalui mouthpiece kira-kira 2-3 kali, selanjutnya setelah bunyi tit, tekan tombol enter dan nara ukur segera menarik nafas sedalam-dalamnya terus terus terus sampai maksimum, lalu hembuskan dengan hentakan cepat, keras dan sekuat-kuatnya terus terus terus sampai habis. Ketiga ditekan tombol stop dan diperiksa kurva hasil rekaman, bila hasil rekaman meragukan, pengukuran diulang lagi, apabila kurva hasil rekaman sudah tidak meragukan lagi, tekan tombol print. 3) Pelaporan Pembacaan hasil Vital Capacity (VC), Forced Vital Capacity (FVC) dan Forced Expiration Volume 1 st second (FEV1) dilakukan secara langsung pada hasil print out dengan memperhatikan bentuk kurva yang terbentuk. Pelaporan dilakukan dengan memasukkan nilai-nilai dan interpretasinya yang tertera pada hasil rekaman tersebut tanpa memberi komentar. Dalam kondisi khusus dimana diperlukan keterangan berupa komentar mengenai hasil rekaman harus diperiksa dan dikonsultasikan kepada dokter ahli paruparu.
10 26 Laporan dibuat mengikuti format dari Balai Hiperkes dan Keselamatan Kerja Provinsi DIY (Dinakertrans Propinsi DIY, 2010). b. High Volume Sampler. High Volume Dust Sampler adalah alat ukur debu total di lingkungan kerja 1) Bahan dan Peralatan Pendukung a) Dust Sampler dilengkapi dengan pompa penghisap udara b) Timbangan analitik dengan sensitivitas c) Pinset d) Desikator e) Tripot f) Kotak tempat filter g) Filter Hidrofobik 2) Prosuder Kerja a) Filter yang diperlukan disimpan didalam desikator selama 24 jam agar mendapatkan kondisi stabil. b) Filter kosong di timbang sampai diperoleh berat konstan, minimal 3 kali penimbangan, sehingga diketahui berat filter sebelum pengambilan contoh. Catat berat filter blanko dan filter contoh masing-masing dengan berat B1(mg), W1 (mg). Masing-masing filter tersebut di taruh di dalam holder setelah diberi nomor (kode). c) Filter contoh dimasukan kedalam dust sampler holder dengan menggunakan pinset. d) Pompa pengisap udara di hidupkan dan kalibrasi dengan kecepatan laju aliran udara dengan pengaturan menggunakan flowmeter (flowmeter harus dikalibrasi). Kalibrasi harus dilakukan sebelum sampling dan pada saat akhir akhir sampling. Catat data kalibrasi masing masing minimal 3 kali pembacaan. 3) Tahap Pengambilan Contoh a) Dust sampler di atas di hubungkan dengan pompa penghisap udara dengan menggunakan selang silikon atau teflon.
11 27 b) Rangkaian peralatan diletakkan pada titik pengukuran (didekat tenaga kerja terpapar debu) dengan menggunakan tripod kira-kira setinggi zona pernapasan tenaga kerja. c) Pompa pengisap udara dihidupkan dan lakukan pengambilan contoh dengan kecepatan laju aliran udara (flowrate). d) Contoh udara diambil selama beberapa menit hingga satu jam (tergantung pada kebutuhan, tujuan, dan kondisi di lokasi pengukuran). e) Pengambilan contoh dilakukan 4 kali durasi pengambilan contoh selama satu jam dan 16 kali bila durasi pengambilan contoh selam 30 menit. f) Setelah selesai pengambilan contoh, alat dimatikan dan debu bagian luar holder di bersihkan untuk menghindari kontaminasi. g) Filter dipindahkan dengan menggunakan pinset ke kaset filter dan setelah sampai di laboratorium di masukkan ke dalam desikator selama 24 jam. 4) Tahap penimbangan dan penyajian data a) Filter blanko sebagai pembanding dan filter contoh di timbang dengan menggunakan timbangan analitik yang sama sehingga diperoleh berat filter blanko dan filter contoh masing-masing B2 (mg) dan W2 (mg). b) Hasil penimbangan dicatat berat filter blanko dan filter contoh sebelum pengukuran dan setelah pengukuran pada formulir 5) Tahap Perhitungan a) Kadar debu total di udara di hitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Dengan : C adalah kadar debu total di udara (mg/m 3 ) W2 adalah berat filter contoh setelah pengambilan contoh (mg) W1 adalah berat filter contoh sebelum pengambilan contoh (mg) B2 adalah berat filter blanko setelah pengambilan contoh (mg)
12 28 B1 adalah berta filter blanko sebelum pengambilan contoh (mg) V adalah volume udara pada waktu pengambilan contoh b) Kadar debu total selama 8 jam kerja/hari, dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut : atau Dengan : TWA adalah Time Weighted Average Cl adalah kadar debu total di udara pada contoh-1 saat waktu pengukuran ke-1 (mg/m 3 ) C2 adalah kadar debu total di udara pada contoh-2 saat waktu pengukuran ke -2 (mg/m 3 ) Cn adalah kadar debu total di udara pada contoh-n saat waktu pengukuran ke-n (mg/m 3 ) T1 adalah waktu pengukuran jam ke 1 (jam) T2 adalah waktu pengukuran jam ke 2 (jam) Tn adalah waktu pengukuran jam ke n (jam) 6) Tahap Pelaporan a) Formulir yang telah disediakan diisi laporan teknis b) Laporan dibuat tentang kadar debu total yang diukur selam 8 jam kerja dalam kertas folio yang disedian berdasarkan petunjuk pembuatan laporan. (Dinakertrans Propinsi DIY, 2010). 10. Pengolahan Data a. Editing Hasil pengamatan di lapangan dilakukan penyutingan terlebih dahulu, secara umum editing merupakan kegiatan pengecekan dan perbaikan isian formulir.
13 29 b. Coding Formulir yang telah diedit selanjutnya dilakukan peng kode an atau coding, yakni mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi data angka atau bilangan. c. Data Entry Paket program yang digunakan untuk entri data penelitian ini adalah paket program SPSS for Window dan dilakukan dengan ketelitian untuk menghindari terjadinya bias. d. Tabulating Data yang sudah melalui tahapan coding selanjutnya akan dikelompokkan sesuai dengan tujuan penelitian kemudian dimasukkan ke dalam tabel yang sudah disiapkan dan disajikan dalam bentuk tabel frekuensi. e. Cleaning Data setiap sumber data atau subjek penelitian yang telah dimasukkan dan di tabulasi, perlu di cek kembali untuk melihat kemungkinan-kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan kode, ketidaklengkapan dan sebagainya, kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi. 11. Analisis Data Analisis data menggunakan komputer program SPSS (Statistical Product and Service Solutions) for windows version 16. a. Uji Univariat Variabel dilakukan deskripsi masing-masing tentang umur, lama kerja, Indeks Masa Tubuh, hasil pengukuran kadar debu kayu dan hasil pengukuran kapasitas fungsi paru yang disajikan dalam bentuk frekuensi. b. Uji Bivariat Analisis bivariat adalah analisis yang digunakan untuk mengetahui interaksi dua variabel, baik berupa komparatif, asosiatif maupun korelatif (Saryono, 2013). Analisis bivariat pada penelitian ini digunakan untuk mengetahui korelasi antara dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Uji statistik non parametrik yang digunakan adalah Spearman Rank.
14 30 Kemaknaan hitungan statisik dilihat dengan menggunakan derajat kemaknaan α = 0.05 sehingga apabila variabel penelitian statistik menunjukan < 0.05 maka dikatakan kedua variabel statistik ada korelasi bermakna, sedangkan nilai 0.05 maka dikatakan maka dikatakan kedua variabel statistik tidak ada korelasi bermakna.
BAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional, yaitu melakukan pengukuran terhadap nilai kapasitas vital
Lebih terperinciBAB III. METODE PENELITIAN
BAB III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Menurut Notoatmodjo (2012) yaitu pengambilan kesimpulan dilakukan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 23 April 2013. Penelitian dilakukan pada saat pagi hari yaitu pada jam 09.00-
BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Lokasi Dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian akan dilakukan di peternakan ayam CV. Malu o Jaya Desa Ulanta, Kecamatan Suwawa dan peternakan ayam Risky Layer Desa Bulango
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep Variabel Bebas Variabel Terikat Jenis Kelamin Status Gizi Kebiasaan Merokok Kapasitas Vital Paru Masa Kerja Penggunaan Masker Posisi Kerja Gambar 3.1 Kerangka
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang Fisiologi dan Ergonomi
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini mencakup bidang Fisiologi dan Ergonomi 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di kelompok pengrajin batik
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. waktu penelitian di laksanakan selama 1 bulan dari tanggal 10 Mei sampai
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Lokasi penelitian di Puskesmas Bonepantai Kabupaten Bone Bolango dan waktu penelitian di laksanakan selama 1 bulan dari tanggal 10 Mei sampai tanggal
Lebih terperinciPengukuran kadar debu total di udara tempat kerja
Standar Nasional Indonesia Pengukuran kadar debu total di udara tempat kerja ICS 17.060 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii Pendahuluan... iii 1. Ruang lingkup... 1 2.
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
37 III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
8 BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah survey analitik dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional yaitu suatu penelitian yang mencoba mengetahui mengapa
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
37 BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep Variabel Bebas : Variabel Terikat : 1. Kadar Debu 2. iklim kerja 3. Ventilasi 4. Umur 5. Kebiasaan Merokok Kapasitas Vital Paru 6. Kebiasaan Olahraga 7.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di kawasan penambangan kapur
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Peneitian Lokasi penelitian ini dilaksanakan di kawasan penambangan kapur sederhana Kelurahan Buliide, Kecamatan Kota Barat. Adapun
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah ilmu Faal, khususnya ilmu Kedokteran Olahraga. 3.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini dilakukan di
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Kerangka Konsep VARIABEL BEBAS KUALITAS UDARA : Suhu Kelembaban Kecepatan Gerak Udara Kadar debu Jumlah Kuman VARIABEL TERIKAT Sick Building Syndrome VARIABEL PENGGANGGU
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. penelitian eksperimental dengan desain penelitian (Pre-Post Test
31 III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan desain penelitian (Pre-Post Test Group Design). Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. RUANG LINGKUP PENELITIAN 1. Ruang Lingkup Keilmuan Penelitian ini mencakup bidang ilmu Obstetrik dan Ginekologi. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
36 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup keilmuan dalam penelitian ini adalah Ilmu Penyakit Dalam dan Ilmu Gizi 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di area
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. waktu pengukuran atau observasi data dalam satu kali pada satu waktu yang
48 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian observasional analitik dengan pendekatan Cross Sectional yaitu jenis penelitian yang menekankan pada waktu pengukuran
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode analitik komparatif dengan
47 BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode analitik komparatif dengan pendekatan cross sectional, dimana data antara variabel independen dan dependen akan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. tingkat pengetahuan dan status gizi balita. Variabel independen dan variabel
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasional analitik dengan desain penelitian cross sectional untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan
Lebih terperinciPEMERIKSAAN FUNGSI PARU DENGAN SPIROMETRI. Hj. Efy Afifah, SKp, M.Kes. Pengukuran obyektif paru menggunakan alat spirometer.
PEMERIKSAAN FUNGSI PARU DENGAN SPIROMETRI Hj. Efy Afifah, SKp, M.Kes Tujuan praktikum: - Mahasiswa menjelaskan tujuan, indikasi dan kontraindikasi dilakukan pemeriksaan spirometri dengan benar - Mahasiswa
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional analitik dengan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian observasional analitik adalah penelitian yang
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Ngablak Kabupaten Magelang dari bulan Maret 2013.
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Fisiologi Kedokteran dan Ilmu Farmakologi-Toksikologi. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian telah dilaksanakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan tanggal 21 Mei - 4 juni tahun 2013
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di poliklinik penyakit dalam RSUD Prof.Dr. Aloei Saboe 3.1.2 Waktu penelitian Penelitian ini
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Rancangan Studi Penelitian ini merupakan studi analitik dengan menggunakan rancangan Cross Sectional, yaitu mengukur variabel independen dan dependen secara bersamaan.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional dimana tiap subjek
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian observational analitik dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional dimana tiap subjek penelitian hanya di observasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah explanatory research yaitu menjelaskan antara
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah explanatory research yaitu menjelaskan antara variabel independen dan dependen. Desain atau pendekatan yang digunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah survei analitik. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Kemudian melakukan analisis komparasi (comparative study) dengan cara
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah survei analitik, yaitu penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi. Kemudian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. yaitu penelitian yang menjelaskan adanya pengaruh antara variabelvariabel,
23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional analitik yaitu penelitian yang menjelaskan adanya pengaruh antara variabelvariabel, melalui pengujian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Peneliti mencoba untuk mencari hubungan variabel paparan getaran mekanis
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan metode Observasional Analitik, yaitu penelitian yang diarahkan untuk menjelaskan suatu keadaan atau situasi. Peneliti mencoba
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode analitik deskriptif dengan pendekatan
III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode analitik deskriptif dengan pendekatan Cross Sectional. B. Tempat dan Waktu Penelitian Waktu penelitian akan dilaksanakan pada
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian observasional.dan menggunakan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian observasional.dan menggunakan metode pendekatan cross sectional yaitu mengukur variabel bebas aktivitas olahraga dan variabel
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional.
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Rancangan penelitian ini adalah cross sectional yaitu data yang menyangkut variabel
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara variabel independent dan
33 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah analitik yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara variabel independent dan dependent melalui
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan rancangan penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian analitik. Penelitian analitik adalah survey atau penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
34 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan desain survei analitik yaitu suatu penelitian yang diarahkan untuk menjelaskan suatu keadaan atau situasi tertentu
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan studi cross-sectional untuk melihat gambaran secara deskriptif analisis mengenai faktor-faktor risiko penyakit kardiovaskular
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kapasitas paru merupakan volume udara yang dapat diekspirasi secara paksa sesudah inspirasi maksimal (costanzo, 2012). Kapasitas vital paru rata rata pada usia
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah descriptive correlation yaitu
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis / Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini adalah descriptive correlation yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelatif antara variabel
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Desain penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik yang bertujuan untuk mengetahui atau mencari hubungan antar variabel
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis Penelitian ini adalah Observasional analitik dengan rancangan cross sectional untuk mempelajari pengaruh dari variabel bebas (variabel independen)
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. melalui pengujian hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya.
digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasional analitik yaitu penelitian yang menjelaskan adanya pengaruh
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional dimana tiap subjek. Penelitian dilakukan di Bagian Sewing CV S Sukoharjo.
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian observational analitik dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional dimana tiap subjek penelitian hanya di observasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. perbandingan (comparative study) dengan jenis penelitian cross sectional.
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi perbandingan (comparative study) dengan jenis penelitian cross sectional. Cross sectional
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian. pendekatan yang digunakan adalah pendekatan cross sectional yaitu suatu
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antara korelatif
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik observasional yang bertujuan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik observasional yang bertujuan menganalisis untuk mencari hubungan antar variabel melalui pengamatan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah analitik observasional dengan pendekatan cross
39 III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini adalah analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Metode ini merupakan suatu penelitian untuk mempelajari dinamika hubungan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep Variabel bebas Variabel terikat Suhu Udara Kelembaban Udara Keluhan Sick Building Syndrome Angka Total Mikrobiologi Udara Gambar 3.1 Kerangka konsep B. Hipotesis
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas 4-5 Sekolah Dasar Negeri di
22 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup Penelitian Ruang lingkup disiplin ilmu dari penelitian ini adalah Ilmu Kesehatan Anak dan Fisiologi. 4.2 Tempat dan Waktu penelitian Penelitian ini dilaksanakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan desain korelasional, pada waktu yang sama (Notoatmodjo, 2010).
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan desain korelasional, dan menggunakan pendekatan cross-sectional yaitu data yang menyangkut variabel bebas atau
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan pendekatannya, penelitian ini akan dilakukan dengan pendekatan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasional analitik. Berdasarkan pendekatannya, penelitian ini akan dilakukan dengan pendekatan Cross Sectional
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah dekriptif korelasi. Penelitian korelasi adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan cross
31 III. METODE PENELITIAN 3.1 DESAIN PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional, yaitu studi observasional yang mencari hubungan antara variabel bebas
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Ruang Lingkup Ilmu Fisiologi dan Farmakologi-Toksikologi 4.2. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di Desa Kepakisan Kecamatan Batur Kabupaten Banjarnegara
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan menggunakan pendekatan secara potong lintang (cross sectional) yang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan desain penelitian studi korelasional yang merupakan penelitian
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian studi korelasional yang merupakan penelitian atau
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep Variabel Bebas Variabel Terikat Jenis Kelamin Pendidikan Pekerjaan Pengetahuan Kejadian TBC Usia Produktif Kepadatan Hunian Riwayat Imunisasi BCG Sikap Pencegahan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah Descriptive Correlation yaitu
5 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini adalah Descriptive Correlation yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelatif antara variabel
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. sekaligus dalam suatu waktu (Notoatmodjo, 2012). Penelitian dilakukan di posyandu lansia Puskesmas Kedaton, Bandar Lampung
III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional yaitu jenis penelitian untuk mempelajari hubungan antara faktor
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah ilmu gizi. Semarang. periode Mei Juni 2014
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah ilmu gizi. 4.2 Tempat dan waktu penelitian - Tempat : Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Semarang - Waktu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan cross sectional (belah lintang), yaitu menganalisis
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasional dengan rancangan cross sectional (belah lintang), yaitu menganalisis hubungan antara variabel
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian akan dilaksanakan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah survei analitik dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional yaitu suatu penelitian yang mempelajari hubungan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. ini menggunakan rancangan cross sectional untuk mempelajari dinamika. pengumpulan data sekaligus pada suatu waktu.
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik. Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional untuk mempelajari dinamika korelasi
Lebih terperinciBAB III METODA PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental yang bersifat
BAB III METODA PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental yang bersifat kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional dan dengan pendekatan cross sectional
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. menggunakan desain penelitian cross sectional. Penelitian ini dilakukan di Perkebunan teh Desa Kemuning Kec
1 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik yang menggunakan desain penelitian cross sectional. 2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi yang bertujuan untuk mengungkapkan korelatif antara dua variabel, variabel independent (tingkat pendidikan,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasi yaitu menghubungkan antara dua variabel yang saling berhubungan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. paparan asap rokok dengan frekuensi kejadian ISPA pada balita. Lama
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional untuk mempelajari hubungan antara lama paparan asap
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Fisiologi, khususnya
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Fisiologi, khususnya Fisiologi Olahraga. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan metode survei (non eksperimen) analitik. Penelitian suvei analitik adalah suatu penelitian yang mencoba menggali bagaimana
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Kerangka Konsep Variabel Bebas Umur Jenis Kelamin Pekerjaan Pendidikan VariabelTerikat Status Perkawinan Kejadian Malnutrisi Riwayat Penyakit Aktifitas Fisik Perilaku Merokok
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif dengan metode
3 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif analitik yang bertujuan menerangkan masalah penelitian yang terjadi pada anak
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan case control
27 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan case control yang dilakukan dengan menggunakan desain studi observasional analitik. B. Lokasi dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian deskriptif korelasi, merupakan suatu penelitian yang menguji hubungan dua variabel kuantitatif
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan September sampai dengan. Desember 2013 di beberapa SMP yang ada di Semarang.
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup disiplin ilmu dari penelitian ini adalah Ilmu Kesehatan Anak. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan rancangan penelitian Rancangan penelitian merupakan hasil akhir dari suatu tahap keputusan yang dibuat oleh peneliti berhubungan dengan bagaimana diterapkan (Nursalam,
Lebih terperinciBAB III METODA PENELITIAN
BAB III METODA PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain Diskriptif Korelasi yaitu mendiskripsikan variabel bebas dan terikat, kemudian melakukan analisis korelasi antara kedua
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KAPASITAS PARU PETERNAK AYAM. Putri Rahayu H. Umar. Nim ABSTRAK
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KAPASITAS PARU PETERNAK AYAM (Studi Pada Peternakan Ayam CV. Malu o Jaya dan Peternakan Ayam Risky Layer Kabupaten Bone Bolango) Putri Rahayu H. Umar Nim. 811409003 ABSTRAK
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. variabel dependent. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan cross
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah descriptive correlation yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan antara variabel independent dan variabel
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. penelitian yang telah ditentukan (Anwar dan Prihartono, 2003). Desain
35 III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian terpilih untuk dilaksanakan dalam rangka mencapai tujuan penelitian yang telah ditentukan (Anwar dan Prihartono, 2003). Desain penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. mengapa fenomena kesehatan itu terjadi. Kemudian melakukan analisis
37 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Berdasarkan tujuan yang telah diterapkan, Penelitian ini merupakan penelitian analitik yaitu penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik dengan
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan yang digunakan adalah case control untuk mempelajari perbedaan pemberian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik observasional
33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross-sectional yaitu jenis penelitian yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Desain atau metode penelitian yang digunakan ialah non equivalent control
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian ini termasuk dalam penelitian eksperimen semu (quasi eksperimen).
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan metode
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan metode rancangan cross sectional (studi potong lintang). Penelitian ini bertujuan untuk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan. penderita asma yang mengikuti senam asma.
39 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan cross sectional, dimana data yang menyangkut rutinitas serta faal paru diambil
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah eplanatory research, yaitu penelitian yang menjelaskan hubungan dua variabel atau lebih dengan rancangan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
25 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif korelasional atau penelitian hubungan antara dua variabel pada suatu situasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang Lingkup Penelitian ini adalah ilmu anatomi 3.2 Tempat dan waktu penelitian - Tempat : Fakultas Kedokteran Universitas aaaaaaaadiponegoro
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. survei dengan menggunakan alat bantu kuesioner dan menggunakan metode
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode Pendekatan Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional dengan cara survei dengan menggunakan alat bantu kuesioner dan menggunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. metode survei dengan pendekatan Cross Sectional. Cross Sectional adalah data
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah analitik. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan pendekatan Cross Sectional. Cross Sectional adalah data
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang dilakukan untuk melihat hubungan antara variabel satu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian 1. Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah kuantitatif analitik yaitu penelitian yang memberikan gambaran secara statistik
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
1 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis/ Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik observasional yaitu berupaya mencari hubungan antara variabelnya (Notoatmodjo,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep VARIABEL BEBAS Konsumsi Minuman Beralkohol Frekuensi konsumsi minuman beralkohol Banyaknya konsumsi minuman beralkohol VARIABEL TERIKAT Kejadian Obesitas Abdominal
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS ATAU RANCANGAN PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah explanatory research atau penelitian yang menjelaskan hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat observasi analitik non-eksperimental dengan
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bersifat observasi analitik non-eksperimental dengan metode pendekatan cross sectional. Cross sectional adalah suatu penelitian yang dilakukan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis / Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional dimana variabel dependen dan variabel independent
Lebih terperinci