MENUJU KONSUMSI PANGAN RUMAHTANGGA YANG MEMENUHI PRINSIP GIZI SEIMBANG MELALUI PEMANFAATAN PEKARANGAN
|
|
- Harjanti Yuwono
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 MENUJU KONSUMSI PANGAN RUMAHTANGGA YANG MEMENUHI PRINSIP GIZI SEIMBANG MELALUI PEMANFAATAN PEKARANGAN DRAJAT MARTIANTO Departemen Gizi Masyarakat FEMA-IPB, Manado, 19 Maret 2013 L/O/G/O
2 PRINSIP GIZI SEIMBANG TIGA KEGUNAAN MAKANAN (TRIGUNA MAKANAN)
3 PRINSIP GIZI SEIMBANG: KETIGA FUNGSI TIDAK BISA SALING MENGGANTIKAN = BOBOT FUNGSI SAMA Zat pembangun (100/3 %) Zat pengatur (100/3 %) Lauk Pauk (100/3 %) Sayur & Buah (100/3 %) Zat tenaga (100/3 %) Pangan pokok KH (100/3 %) GIZI SEIMBANG SESUAI TRIGUNA MAKANAN GIZI SEIMBANG DARI ANEKARAGAM PANGAN
4 PRINSIP GIZI SEIMBANG: 3 J SEIMBANG JUMLAH, JENIS, JADWAL Sedikit saja/bila perlu 2 3 porsi 2 3 porsi GIZI SEIMBANG TIDAK SAMA DENGAN 4SEHAT 5SEMPURNA 3 5 porsi 2 3 porsi GIZI SEIMBANG -MENURUT UMUR -MENURUT JK -MENURUT STATUS FISIOLOGIS -MENURUT AKTIVITAS 3 8 porsi Sumber: 4
5 GIZI SEIMBANG Nasi goreng ayam
6 Pengertian MENU 3B susunan makanan yang dikonsumsi seseorang untuk sekali makan atau untuk sehari menurut waktu makan (pagi, siang, dan sore/malam), yang mengandung zat gizi untuk memenuhi kebutuhan tubuh dengan komposisi yang berimbang antar kelompok pangan berdasarkan cita rasa, daya cerna, daya terima masyarakat/budaya dan kemampuan daya beli masyarakat.
7 Pengaturan Menu Untuk Anggota Keluarga Anak-Anak usia 1-3 tahun AKE 1000 Kal AKP 25 g 3 P sumber KH 1 P NASI = ¾ gelas = 100 gr 1 P Susu = 1 gls =200 gr 1 P susu 1 P Lauk Hewani 1 P jeruk = 1 bh bsr = 100 gra 1 P Bayam =1 gls matang = 100 gr 1 P Tempe = 2 ptg sdg = 50 gr 1.5 P sayuran 3 P buah an 1 P Lauk Nabati P = porsi = satuan penukar
8 Anak-Anak usia 4-6 tahun 4 P sumber KH AKE 1550 Kal AKP 39 g 1 P susu 2 P Lauk Hewani 3 P sayuran 3 P buah an 2 P Lauk Nabati
9 Anak-Anak usia 7-9 tahun AKE 1800 Kal AKP 45 g 4.5 P sumber KH 1 P susu 2 P Lauk Hewani 3 P sayuran 3 P buah an Nabati
10 LAKII_LAKI : AKE 2050 Kal AKP 50 g Remaja usia tahun WANITA : AKE 2050 Kal AKP 50 g 5 P sumber KH 4 P sumber KH 1 P susu 2.5 P Lauk Hewani 1 P susu 2 P Lauk Hewani 3 P sayuran 4 P buah an Nabati 3 P sayuran 4 P buah an Nabati
11 Remaja usia tahun Laki-laki 6.5 P sumber KH 4.5 P sumber KH Wanita 1 P susu Hewani 1 P susu Hewani 3 P sayuran 4 P buah an Nabati 3 P sayuran 4 P buah an Nabati AKE 2400 Kal AKP 60 g AKE 2350 Kal AKP 57 g
12 Remaja usia tahun Laki-laki 8 P sumber KH 5 P sumber KH Wanita - susu Hewani - susu Hewani 3 P sayuran 4 P buah an Nabati 3 P sayuran 4 P buah an Nabati AKE 2600 Kal AKP 65 g AKE 2200 Kal AKP 55 g
13 Dewasa usia tahun Laki-laki 8 P sumber KH 4.5 P sumber KH Wanita - susu Hewani - susu Hewani 3 P sayuran 5 P buah an Nabati 3 P sayuran 5 P buah an Nabati AKE 2550 Kal AKP 60 g AKE 1900 Kal AKP 50 g
14 Laki-laki 7 P sumber KH Dewasa usia tahun 4.5 P sumber KH Wanita - susu Hewani - susu Hewani 3 P sayuran 5 P buah an Nabati 3 P sayuran 5 P buah an Nabati AKE 2350 Kal AKP 60 g AKE 1800 Kal AKP 50 g
15 Laki-laki 6 P sumber KH Dewasa usia tahun 4.5 P sumber KH Wanita 1 P susu Hewani 1 P susu Hewani 4 P sayuran 5 P buah an Nabati 4 P sayuran 5 P buah an Nabati AKE 2250 Kal AKP 60 g AKE 1750 Kal AKP 50 g
16 Dewasa usia 65 tahun ke atas Laki-laki 5 P sumber KH 4 P sumber KH Wanita 1 P susu Hewani 1 P susu Hewani 4 P sayuran 4 P buah an Nabati 4 P sayuran 4 P buah an Nabati AKE 2050 Kal AKP 60 g AKE 1600 Kal AKP 45 g
17 6 P sumber KH Ibu Hamil dan Menyusui 6 P sumber KH 1 P susu Hewani 1 P susu Hewani 3 P sayuran 4 P buah an Nabati 4 P sayuran 4 P buah an 4 P Lauk Nabati AKE s.d 300 Kal AKP + 17 g AKE +500 s.d 550Kal AKP + 17 g
18 CONTOH : DAFTAR/GAMBAR URT (Baliwati, dkk 2008) 1 porsi nasi = 100 g = ¾ gls (gelas plastik Aqua) 1 porsi daging = 50 g = 1 ptg sdg (potong sedang) 1 porsi tempe = 50 g = 2 ptg sdg (potong sedang) 1 porsi sayuran hijau / berwarna = 100 g = 1 gls (gelas plastik Aqua - sayuran yang telah direbus & ditiriskan) 1 porsi buah = 50 g = 1 bh sdg (buah sedang PISANG/NANGKA) 1 porsi susu = 200 ml = 1 gelas (20 g susu bubuk) 1 porsi minyak = 5 g = ½ sdm (sendok makan) 1 porsi gula pasir = 8 g = 1 sendok makan
19 Sumber KH : dalam 1 satuan penukar (SP) mengandung 175 kkal, 4 gram protein dan 40 gram karbohidrat Bhn Mkn SP (URT) Berat (g) Bahan Makanan SP (URT) Berrt (g) Nasi ¾ gls 100 Tpg beras 8 sdm 50 Nasi tim 1 gls 200 Tpg hunkwee*) 8 sdm 40 Nasi jagung ¾ gls 100 Tpg sagu*) 7 sdm 40 Bubur beras 2 gls 400 Tpg singkong*) 8 sdm 40 Bihun ½ gls 50 Tpg terigu 8 sdm 50 Mi basah 1 ½ gls 200 Havermout 6 sdm 50 Mi kering 1 gls 50 Maizena*) 8 sdm 40 Biskuit meja 4 bh 50 Kentang 2 bj sdg 200 Krekers 5 bh bsr 50 Talas 1 bj bsr 200 Roti putih 3 iris 80 Ubi 1 bj sdg 150
20 1 porsi (SP) nasi = 100 g (¾ gelas plastik aqua) = talas 200 g = ubi 150 g = singkong 100 gr Gambar BDP oleh Baliwati, dkk 2008
21 Sumber Protein Hewani : 95 kkal, 10 gram protein dan 6 gram lemak Bhn Mkn SP (URT) Brt (g) Bhn Mkn SP (URT) Brt (g) Babat 2 ptg sdg 60 Ikan segar 1 ptg sdg 50 Bakso dg 20 bj kcl 100 Ikan teri 2 sdm 25 Bakso dg 10 bj sdg 100 Keju 1 ptg sdg 30 Dg ayam 1 ptg sdg 50 Tlr ayam biasa 2 btr 60 Dg babi 1 ptg kcl 25 Tlr ayam negeri 1 btr bsr 60 Daging sapi 1 ptg sdg 50 Telur bebek 1 btr 60 Dadih sapi 2 ptg sdg 50 Telur puyuh 5 btr 60 Hati sapi 1 ptg sdg 50 Udang bsh ¼ gls 50 Ikan asin 1 ptg kcl 25 Usus sapi 3 bulatan 75
22 Sumber Protein Nabati : 80 kkal, 6 gram protein, 3 gram lemak dan 8 gram kh Bahan Makanan SP (URT) Brt (g) Bahan Makanan SP (URT) Brt (g) Kacang Hijau 2 ½ sdm 25 Kac tanah terkupas 2 sdm 20 Kacang kedele 2 ½ sdm 25 Keju kacang tanah 2 sdm 20 Kacang merah 2 ½ sdm 25 Kocang tolo 2 ½ sdm 25 Oncom 2 ptg sdg 50 Tahu 1 bj bsr 100
23 Sayuran 100 gram : 50 kkal, 3 gram protein dan 10 gram karbohidrat Bahan Makanan Baligo Daun beluntas Labu siam Labu air Bayam Dn kc panjang Lobak Labu siam Biet Daun kecipir Oyong Labu waluh Buncis Daun koro Jamur segar Lobak Bunga kol Daun labu siam Kc panjang Nangka muda Cabe hijau Daun leunca Kacang kapri Oyong Daun bawang Dn mangkokan Kangkung Pare Daun pepaya Daun singkong Kecipir Pepaya muda Daun waluh Genjer Kool Sawi Jagung muda Jantung pisang Kucai Selada Seledri Tauge Terubuk Tetokak Terong Tomat Wortel
24 Buah-buahan : 40 kkal dan 10 gram karbohidrat Bhn Makanan SP (URT) Berat (g) Alpokat ½ bh bsr Bhn Makanan SP (URT) Berat (g) 50 Mangga ½ bh bsr 50 Anggur 10 bj 75 Melon 1 ptg bsr 150 Apel ½ bh sdg 75 Nangka masak 3 bj 50 Belimbing 1 bh bsr 125 Nanas ¼ bh bsr 75 Duku 15 bh 75 Pepaya 1 ptg sdg 100 Jambu air 2 bh sdg 100 Pisang ambon 1 bh sdg 50 Jambu biji 1 bh bsr 100 Pisang raja sereh 2 bh kcl 50
25 Susu : 130 kkal, 7 gram protein, 7 gram lemak, dan 9 gram karbohidrat Bahan Makanan SP (URT) Berat (g) Bahan Makanan SP (URT) Berat (g) Yoghurt 1 gls 200 Susu sapi 1 gls 200 Susu kambing ¼ gls 150 Tepung sari kedele 4 sdm 25 Susu kental tak manis ½ gls 100 Tepung susu skim*) 4 sdm 20 Susu kerbau ½ gls 100 Tepung susu whole 5 sdm 25
26 Minyak : 45 kkal dan 5 gram lemak Bahan Makanan Margarin Minyak kelapa Minyak ikan Minyak kacang SP (URT) ½ sdm ½ sdm ½ sdm ½ sdm Berat (g) Bahan Makanan SP (URT) 5 Kelapa 1 ptg kcl 5 Kelapa parut 5 Lemak sapi Bera t (g) 30 5 sdm 30 1 ptg kcl 5 Santan ½ gls 50 5
27 Komposisi anekaragam pangan untuk memenuhi triguna makanan aplikasinya disesuaikan dengan kebutuhan setiap individu PRINSIP GIZI SEIMBANG : UKURAN MAKRO = SKOR POLA PANGAN HARAPAN Tiga Guna Makanan Sumber Tenaga (KH, lemak) 1. Serealia.. 50 % 2. Umbi-umbian 6 % 3. Minyak & lemak.10 % 4. Biji dan buah Berminyak.. 3 % 5. Gula 5 % 33.3 : 74 = Sumber Zat Pembangun (Protein) Sumber Zat Pengatur (Vitamin & Mineral) Lain-lain 1. Pangan hewani % 2. Kacang-kacangan.. 5 % 33.3 : 17 = 2 1. Sayur dan Buah.. 6% 33.3 : 6 = 5 1. Minuman & Bumbu...3%
28 MASALAH KONSUMSI PANGAN KITA : JAUH DARI GIZI SEIMBANG Keragaman rendah,sumber kalori dan protein bertumpu pada beras, kurang SAYURAN dan BUAH, KACANG- KACANGAN dan PANGAN HEWANI (Lihat Gambar...) Keamanan pangan memprihatinkan (residu pestisida, penggunaan bahan tambahan berbahaya dalam pengolahan, dll)
29 kkal/kap/hr Perkembangan konsumsi energi per kapita di Indonesia tahun Desa Kota Total Desa Kota Total Tahun
30 gram/kap/hrr Perkembangan konsumsi protein per kapita di Indonesia tahun Desa Kota Total Desa Kota Total Tahun
31 Skor PPH Perkembangan skor PPH di Indonesia tahun Tahun Desa Kota Total Pola Konsumsi Pangan jauh dari beragam, Skor PPH nasional tahun mengalami fluktuasi namun cenderung menurun
32 % Kontribusi konsumsi energi (%) setiap kelompok pangan terhadap total konsumsi pada masingmasing tahun SUSENAS Tahun Lain-lain Sayur dan buah Gula Kacang-kacangan Buah/biji berminyak Minyak dan lemak Pangan hewani Umbi-umbian Padi-padian
33 STRATEGI MENCAPAI GIZI SEIMBANG BAGI SEMUA Stabilitasi harga pangan Peningkatan pendapatan Peningkatan pengetahuan gizi Peningkatan Akses dari Sumberdaya Pangan di Sekitar (=Pekarangan)
34 Perkiraan Dampak Peningkatan Harga Terhadap Tingkat Konsumsi Energi dan Skor PPH (SUSENAS 2011): besar dan cepat bila terjadi gejolak harga Konsumsi Energi Nasional Rata-rata Konsumsi Perkiraan Dampak Peningkatan Harga Awal Komoditas kkal/kap/hr 5% 10% 15% 25% Padi-padian Umbi-umbian Pangan Hewani Minyak dan Lemak Buah/Biji Berminyak Kacang-kacangan Gula Sayur dan Buah* Lain-lain Total Energi Tingkat Konsumsi Skor PPH 77,3 75,3 73,3 71,5 67,7
35 Perkiraan Dampak Peningkatan Pendapatan Terhadap Tingkat Konsumsi Energi dan Skor PPH (Susenas 2011): PENTING, NAMUN LAMA! Konsumsi Energi Nasional Rata-rata Konsumsi Perkiraan Dampak Peningkatan Pendapatan Awal Komoditas kkal/kap/hr 2% 5% 10% 15% 25% Padi-padian Umbi-umbian Pangan Hewani Minyak dan Lemak Buah/Biji Berminyak Kacang-kacangan Gula Sayur dan Buah* Lain-lain Total Energi Tingkat Konsumsi Skor PPH 77,3 77, ,5 81,9 85,3
36 Kesenjangan konsumsi energi di Indonesia tahun 2011 dengan standar Pola Pangan Harapan (PPH) = 21 point skor PPH dapat ditingkatkan dari 4 kelompok pangan YANG SEMUANYA DAPAT DIKEMBANGKAN DI PEKARANGAN Standar Aktual 2011 Gap No. Kelompok Pangan Kkall % AKE Skor PPH kkal % AKE Skor PPH Kkal % AKE Skor PPH 1. Padi-padian ,0 25, ,8 25, ,8 0,0 2. Umbi-umbian 120 6,0 2,5 53 2,6 1, ,4-1,2 3. Pangan Hewani ,0 24, ,4 16, ,6-7,2 4. Minyak&Lemak ,0 5, ,2 5,0 4 0,2 0,0 5. Buah/Biji Berminyak 60 3,0 1,0 33 1,6 0, ,4-0,2 6. Kacang-kacangan 100 5,0 10,0 56 2,8 5, ,2-4,4 7. Gula 100 5,0 2,5 81 4,1 2, ,9-0,5 8. Sayur dan Buah 120 6,0 30,0 83 4,2 20, ,8-9,2 9. Lain-lain 60 3,0 0,0 39 1,9 0, ,1 0,0 Total ,6 77, ,4-22,7
37 SALAH SATU SOLUSI ADA DI HALAMAN RUMAH KITA!!! Marsigit (1986) Kontribusi pekarangan terhadap total konsumsi energi dan zat gizi adalah 27% energi, 3.21% protein, 7.5% Fe, dan 34.8% vitamin A. pekarangan sumber umbi-umbian dan sayuran Purwantini (1986) Pada RT nelayan buruh di daerah pantai Cirebon yang lahan pekarangannya sangat terbatas, sumbangan pekarangan thd energi: 0.9%, protein: 1.7%, vitamin A: 5.4%, Fe: 2.3% pada rumah tangga nelayan buruh dari rata-rata konsumsi/orang/hari. Sumber: Zuraida 2009
38 Lanjutan... Pada RT nelayan pemilik sumbangan energi: 1548 kkal, protein: 53.8 gram, vitamin A: 1541 SI, dan Fe: 9 miligram (= lebih dari setengah kebutuhan zat gizi RT) Haryadi (1981) kontribusi pekarangan terhadap konsumsi energi: 10.8%, protein: 5.9%, Ca: 6.3%, Fe:22.9%, vitamin A: 37.3%, vitamin B: 17.7%, dan vitamin C: 86.8 % AKG sumber sayuran dan buah-buahan, berpotensi mendongkrak skor PPH Sumber: Zuraida 2009
39 Lestari et al. (1986) pekarangan memberikan sumbangan terhadap pendapatan petani di Kabupaten Banyumas sebanyak 24.09% berpotensi menambah pendapatan RT Murniati dan Indriani (1998) sumbangan tanaman pekarangan terhadap kecukupan zat gizi keluarga di Unit Pemukiman Transmigrasi (UPT) Mesuji Lampung terhadap konsumsi vitamin C:103% dan vitamin A: 71% sumber sayuran dan buah, berpotensi mendongkrak Skor PPH Sumber: Afrinis 2009
40 Faber (2001) terjadi peningkatan intik vitamin A anak-anak usia 2-5 tahun dari keluarga yang mengikuti proyek home gardening (p=0.0004) melalui peningkatan buah dan sayur yang kaya vitamin A. Faber (2002) program home gardening dan pendidikan gizi secara signifikan dapat meningkatkan status vitamin A anak umur 2-5 tahun di pedesaan Afrika Selatan. Konsentrasi serum retinol anak di pedesaan meningkat signifikan (p= ) yaitu 0.81 ± 0.22 µmol/l; n=110 dari pada desa control yaitu (0.73 ± 0.19 µmol/l; n=110). Sumber: Afrinis 2009
41 MASYARAKAT KOTA DAN DESA DENGAN LAHAN TERBATAS?: Pada luas pekarangan yang sempit dianjurkan menanam sayuran hijau sebagai pagar hidup yang bersifat tahunan atau pagar merambat yang bersifat musiman. Bedengan sayuran juga tidak dapat luas, karena itu perlu dipilih tanaman yang bernilai gizi tinggi. Sumber: Sajogyo 1996
42 Tanaman-tanaman bernilai gizi tinggi yang perlu diprioritaskan dalam pekarangan SUMBER GIZI Vitamin A Vitamin C Protein Kalori Lemak TANAMAN Mangga, papaya, adpokat, daun-daun hijau: cangkudu, papaya, lamtoro, singkong, talas, katuk, kelor, melinjo, sawi, turi, kangkung, bayam, ubi jalar, kecipir, kacang panjang, mangkokan. Jambu biji, sirsak, srikaya, cabai besar, papaya. Kacang panjang, kacang buncis, kara, gude (biris), kecipir, petai, lamtoro, daun-daunan: bayam, singkok, kangkung, melinjo. Pisang, adpokat, kelapa, ubi jalar, ganyong, garut, singkong, jagung, ubi jalar. Kelapa, adpokat.
43 Empat belas jenis sayuran yang dapat di tanam untuk pemanenan berbeda tiap harinya selang 2 minggu. Hari ke Minggu I Minggu II 1 Singkong Kacang panjang 2 Kangkung Melinjo 3 Bayam Ubi jalar 4 Katuk Mangkokan 5 Cangkudu Kecipir 6 Sesawi Kelor 7 Talas Kedongdongan Sumber: Sajogyo 1996
44 Pilihan tanaman yang dapat tumbuh baik pada setiap saat di segala tempat Tanaman Kacang panjang Kacang tunggak Kacang jogo Ubi jalar Pecai Bayam Kankung Lobak Umur panen hari hari hari hari hari hari hari 30 hari Sumber: Sajogyo 1996
45 Rencana penanaman selama 12 bulan Untuk Memenuhi Kebutuhan Keluarga Sepanjang Tahun Jan Feb Mrt Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des 12 x 10 m K. Tunggak Tomat K. Panjang Pecai Ubi jalar 12 x 10 m K. Panjang Kangkung Kedelai Sayur Jagung Manis Kedelai Sayur 12 x 10 m Sawi Kedelai Sayur Pecai K. Hijau Tomat K. Tanah 12 x 10 m K. Tanah Sawi K. Jogo Pecai K. Hijau Kangkung 12 x 10 m K. Jogo Ubi Jalar K. Tunggak Sawi K. Hijau Pecai 12 x 10 m Pecai K. Hijau Jagung manis Kedelai Sayur Bayam K. Tunggak 12 x 10 m Kedelai Sayur Sawi K. Hijau Kangkung K. Panjang K. Hijau 12 x 10 m Jagung Manis K. Panjang Ubi Jalar K. Jogo Sawi 12 x 10 m Tomat Kedelai Sayur Pecai K. Jogo Pecai K. Panjang 12 x 10 m Ubi Jalar K. Jago K. Tunggak Tomat Sumber: Sajogyo 1996
46 Sumber: Sajogyo 1996 Gambar Denah pekarangan lengkap (20 x 30 m) untuk memenuhi kebutuhan sayuran, buah, pangan hewani dan estetika serta lahan bermain anak
47 Pangan, Olahan dan Gizinya SUMBER TENAGA Bahan pangan Sagu, Tapioka, MOCAF, Maizena Contoh Makanan/ Penyajian Roti, mi, pasta, aneka kue, aneka biskuit/ snack Jagung Jagung rebus, bubur jagung, aneka snack jagung (jagung butir, tepung maizena, bisa dicampur susu atau bahan pangan lain) Singkong Singkong rebus, aneka snack singkong (bisa dicampur susu atau bahan pangan lainnya) Kandungan zat gizi Karbohidrat (dapat diperkaya dengan protein, vitamin dan mineral) Karbohidrat, kalsium, fosfor, vitamin A, vitamin B1, vitamin B2, niasin, vitamin C, zat besi, serat Karbohidrat, serat (dapat diperkaya dengan vitamin, mineral)
48 Pangan, Olahan dan Gizinya SUMBER ZAT PENGATUR Bahan Pangan Bayam Contoh Makanan/ Penyajian Sup, tumis, gado-gado, diolah khusus sebagai snack Kandungan zat gizi Kalsium, zat besi, magnesium, fosfor, kalium, natrium, zink, tembaga, mangan dan serat Kangkung Sup, tumis, cah, pecel Vitamin A, B dan C, kalsium, fosfor, zink, magnesium dan zat besi serta serat Kacang panjang Wortel Tomat Sup, tumis, pecel, gadogado Sup, tumis, jus, diolah khusus sebagai snack Sup, pure, jus, diolah khusus sebagai snack Vitamin A dan C, zat besi dan kalsium serta serat Vitamin A, C dan E serta serat Vitamin A, B1 dan C, kalsium, fosfor dan zat besi serta serat
49 Pangan, Olahan dan Gizinya SUMBER ZAT PENGATUR: Bahan pangan Pepaya Contoh Makanan/ Penyajian Potongan segar atau jus (bisa ditambah susu) Kandungan zat gizi Vitamin B1, B2 dan C, kalsium, fosfor, zat besi dan serat Jeruk Buah segar atau jus Vitamin C dan B1, kalsium, kalium, natrium, fosfor dan zat besi Pisang Buah segar atau jus (bisa ditambah susu, es krim), dimasak (kukus, goreng) Energi, kalium, magnesium, fosfor, kaslium dan zat besi, vitamin A, B1, B2, niasin dan B6 Mangga Buah segar atau jus Vitamin A, B1, B2 dan C, kalsium, fosfor, zat besi dan serat
50 Pangan, Olahan dan Gizinya SUMBER ZAT PEMBANGUN Bahan pangan Telur Ikan Ayam Daging Contoh Makanan /Penyajian Telur Rebus, ceplok, dadar/omelet (bisa dicampur sayuran) Sup ikan (bisa dicampur sayuran), goreng, atau panggang Ayam goreng atau panggang, rebus, sup (bisa dicampur sayuran) Daging goreng, rebus atau panggang Kandungan zat gizi Protein, energi, lemak, kolesterol, vitamin A, B1 dan C Asam lemak omega-3, protein, energi, vitamin A, D, B6 dan B12, zat besi, yodium, selenium, zink dan florida Protein, energi, lemak, kolesterol, zat besi Protein, energi, lemak, kolesterol, zat besi
51 Pangan, Olahan dan Gizinya SUMBER ZAT PEMBANGUN: Bahan Pangan Contoh Makanan/ Penyajian Kandungan zat gizi Tahu Tumis, goreng, Protein, energi, kalsium, fosfor, natrium, zat besi, vitamin B1, B2, dan B3 Tempe Tumis, goreng, sate Protein, energi, asam lemak tak jenuh ganda, vitamin B, A, D, E dan K, zat besi, tembaga dan zink Kacang (kacang tanah, kacang kedelai, kacang hijau dll) Rebus, goreng, bubur Protein, energi, kalsium, magnesium, fosfor, kalium, natrium, vitamin C
52 Daftar Pustaka Afrinis N Pengaruh program home gardening dan penyuluhan gizi terhadap pemanfaatan pekarangan dan konsumsi pangan balita [tesis]. Sekolah Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor. Zuraida R Pengaruh penyuluhan gizi dan pemanfaatan pekarangan terhadap tingkat pengetahuan, sikap, perilaku gizi ibu dan status gizi anak balita [tesis]. Sekolah Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor. Sajogyo, Goenardi, Roesli S, Harjadi SS, Khumaedi M Menuju Gizi Baik yang Merata Di Pedesaan dan Di Kota. Gadjah Mada University Press.
53 Terima Kasih L/O/G/O
Ukuran rumah tangga dalam gram: 1 sdm gula pasir = 8 gram 1 sdm tepung susu = 5 gram 1 sdm tepung beras, tepung sagu. = 6 gram
Dibawah ini merupakan data nilai satuan ukuran rumah tangga (URT) yang dipakai untuk menentukan besaran bahan makanan yang biasa digunakan sehari- hari dalam rumah tangga. (Sumber: Puslitbang Gizi Depkes
Lebih terperinciKuisioner Penelitian. Hubungan Pola Makan dengan Status Gizi Anak Kelas IV dan V di SDN Panunggangan 1
Kuisioner Penelitian Hubungan Pola Makan dengan Status Gizi Anak Kelas IV dan V di SDN Panunggangan 1 A. Petunjuk Pengisian Kuisioner 1. Adik dimohon bantuannya untuk mengisi identitas diri pada bagian
Lebih terperinciDBMP DBMP Yetti Wira_Gizi_2014_Poltekkes Palangka Raya. Yetti Wira_Gizi_2014_Poltekkes Palangka Raya
DBMP DBMP Pengertian : DBMP adalah daftar yang berisi 7 golongan bahan makanan. pada tiap golongan, dalam jumlah (dapat berbeda setiap makanan) yang dinyatakan bernilai energi dan zat gizi yang sama. Oleh
Lebih terperinciLampiran 1: Daftar Bahan Makanan Penukar RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta
LAMPIRAN 74 Lampiran 1: Daftar Bahan Makanan Penukar RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta DAFTAR BAHAN MAKANAN PENUKAR RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA Daftar bahan makanan di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta dinyatakan
Lebih terperinciPERENCANAAN DIET UNTUK PENDERITA DIABETES MELLITUS
PERENCANAAN DIET UNTUK PENDERITA DIABETES MELLITUS Oleh: Fitri Rahmawati, MP JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BOGA DAN BUSANA FAKULTAS TEKNIK UNY email: fitri_rahmawati@uny.ac.id Diabetes Mellitus adalah penyakit
Lebih terperinciPENGENALAN DKBM (TKPI) & UKURAN RUMAH TANGGA (URT) Rizqie Auliana, M.Kes
PENGENALAN DKBM (TKPI) & UKURAN RUMAH TANGGA (URT) Rizqie Auliana, M.Kes rizqie_auliana@uny.ac.id DKBM: 2 Daftar Komposisi Bahan Makanan dimulai tahun 1964 dengan beberapa penerbit. Digabung tahun 2005
Lebih terperinciLampiran 1 Kuesioner Penelitian Kode Responden:
LAMPIRAN Lampiran 1 Kuesioner Penelitian Kode Responden: KUESIONER PENELITIAN POLA KONSUMSI PANGAN MASYARAKAT PAPUA (Studi kasus di Kampung Tablanusu, Distrik Depapre, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua).
Lebih terperinciPOLA MAKAN SEHAT SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA
BAB II POLA MAKAN SEHAT SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA 2.1 Pola Makan Sehat Sesuai Gizi Seimbang Gizi berasal dari bahasa Arab Al-Gizal yang artinya makanan dan manfaatnya untuk
Lebih terperinciPOLA KONSUMSI PANGAN B2SA
POLA KONSUMSI PANGAN B2SA aret Pusat Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian 1 LATAR BELAKANG Upaya peningkatan ketahanan pangan: masalah seluruh bangsa
Lebih terperinciDAFTAR RIWAYAT HIDUP
DAFTAR RIWAYAT HIDUP Nama : Johanes Sandro Timanta Sembiring Tempat, Tanggal Lahir : Medan, 14 Oktober 1992 Alamat : Jl. Sei Batugingging Psr.X No.5 Medan Agama : Kristen Protestan Jenis Kelamin : Laki-laki
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Lampiran 1. Angket Penelitian
Lampiran 1. Angket Penelitian KATA PENGANTAR Ibu yang terhormat, Pada kesempatan ini perkenankanlah kami meminta bantuan Ibu untuk mengisi angket yang telah kami berikan, angket ini berisi tentang : 1)
Lebih terperinciANGKET / KUESIONER PENELITIAN
ANGKET / KUESIONER PENELITIAN Kepada yth. Ibu-ibu Orang tua Balita Di Dusun Mandungan Sehubungan dengan penulisan skripsi yang meneliti tentang Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pola Pemberian Makanan Balita
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Jayapura, Februari 1990 Balai Informasi Pertanian Propinsi Irian Jaya. ttd Ir. Jantje Laimeheriwa Nip
PENGANEKA RAGAMAN MENU MAKANAN RAKYAT DEPARTEMEN PERTANIIAN BALAII IINFORMASII PERTANIIAN IIRIIAN JAYA 1990 KATA PENGANTAR Untuk menunjang Pembangunan di Irian Jaya, khususnya dalam upaya memantapkan peningkatan
Lebih terperinciLAMPIRAN KUESIONER ANALISIS PENGELUARAN DAN POLA KONSUMSI PANGAN SERTA HUBUNGANNYA DENGAN STATUS GIZI MAHASISWA PENERIMA BEASISWA ETOS JAWA BARAT
65 LAMPIRAN Lampiran 1 Kuesioner KUESIONER ANALISIS PENGELUARAN DAN POLA KONSUMSI PANGAN SERTA HUBUNGANNYA DENGAN STATUS GIZI MAHASISWA PENERIMA BEASISWA ETOS JAWA BARAT FILE : AllData Sheet 1 CoverInd
Lebih terperinciDIIT SERAT TINGGI. Deskripsi
DIIT SERAT TINGGI Deskripsi Serat makanan adalah polisakarida nonpati yang terdapat dalam semua makanan nabati. Serat tidak dapat dicerna oleh enzim cerna tapi berpengaruh baik untuk kesehatan. Serat terdiri
Lebih terperinciProgram Studi S1 Ilmu Gizi Reguler Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Esa Unggul (UEU) Jl. Arjuna Utara No.9 Kebon Jeruk, Jakarta Barat 11510
LAMPIRAN 104 105 LAMPIRAN I HUBUNGAN PEMBERIAN MPASI LOKAL, FREKUENSI PENYAKIT INFEKSI DAN STATUS GIZI ANAK USIA 6-24 BULAN DI PUSKESMAS WAIPARE, KABUPATEN SIKKA NUSA TENGGARA TIMUR Program Studi S1 Ilmu
Lebih terperinciLAMPIRAN 1. Surat Pernyataan Kesediaan Mengikuti Penelitian. Rawat Jalan di Poliklinik Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum
LAMPIRAN 1 Surat Pernyataan Kesediaan Mengikuti Penelitian Sehubungan dengan diadakannya penelitian oleh : Peneliti : Rahmadiani Putri NIM : 2013-32-168 Judul : Hubungan antara Glikemiks Load dan Profil
Lebih terperinciUBI JALAR. Bahan Pangan Alternatif SERI BACAAN ORANG TUA
18 SERI BACAAN ORANG TUA UBI JALAR Bahan Pangan Alternatif Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal Kementerian Pendidikan Nasional
Lebih terperinciPEMBERIAN MP ASI SETELAH ANAK USIA 6 BULAN Jumiyati, SKM., M.Gizi
Tanggal 16 Oktober 2014 PEMBERIAN MP ASI SETELAH ANAK USIA 6 BULAN Jumiyati, SKM., M.Gizi PENDAHULUAN Usia 6 bulan hingga 24 bulan merupakan masa yang sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan
Lebih terperinciPengetahuan Dasar Gizi Cica Yulia, S.Pd, M.Si
Pengetahuan Dasar Gizi Cica Yulia, S.Pd, M.Si Pelatihan dan Pendidikan Baby Sitter Rabu 4 November 2009 Pengertian Gizi Kata gizi berasal dari bahasa Arab Ghidza yang berarti makanan Ilmu gizi adalah ilmu
Lebih terperinciPOLA PANGAN HARAPAN (PPH)
PANDUAN PENGHITUNGAN POLA PANGAN HARAPAN (PPH) Skor PPH Nasional Tahun 2009-2014 75,7 85,7 85,6 83,5 81,4 83,4 Kacangkacangan Buah/Biji Berminyak 5,0 3,0 10,0 Minyak dan Lemak Gula 5,0 Sayur & buah Lain-lain
Lebih terperinciMaster Menu Rumah Sakit (siklus 10 hari) Hari ke-1 Porsi. Nasi merah Sop kacang merah. Sate jamur Empal genthong. Capcay basah Sate pusut tempe
Makan Pagi Nasi tim Cah brokoli+ goreng Ayam bacem Pepaya Air Putih Master Menu Rumah Sakit (siklus 0 hari) Hari ke- Porsi Porsi Porsi Makan Siang Makan Malam URT gram URT gram URT gram Nasi merah Sop
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengalaman langsung maupun dari pengalaman orang lain (Notoatmodjo, 2005, hal. 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan 1. Pengertian Pengetahuan Pengetahuan adalah hasil tahu dari manusia, yang sekedar menjawab pertanyaan what, misalnya apa air, apa alam, dan sebagainya, yang dapat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Diabetes Mellitus merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan kadar
2.1. Konsep Diabetes Mellitus 2.1.1. Pengertian Diabetes Mellitus BAB II TINJAUAN PUSTAKA Diabetes Mellitus merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan kadar glukosa darah melebihi normal. Insulin yang
Lebih terperinciTIM MI AYAM TIM MAKARONI. Bahan: Bahan:
TIM MAKARONI 25 gr makaroni 250 cc air 25 gr daging giling 25 gr tahu, potong kecil 25 gr wortel, parut kasar 25 gr tomat, iris halus 1. Rebus makaroni bersama dengan air, daging giling, dan tahu sampai
Lebih terperinciPENGENALAN MAKANAN BAYI DAN BALITA. Oleh: CICA YULIA S.Pd, M.Si
PENGENALAN MAKANAN BAYI DAN BALITA Oleh: CICA YULIA S.Pd, M.Si Siapa Bayi dan Balita Usia 0 12 bulan Belum dapat mengurus dirinya sendiri Masa pertumbuhan cepat Rentan terhadap penyakit dan cuaca Pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. laut ini, salah satunya ialah digunakan untuk memenuhi kebutuhan pangan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perairan laut di Indonesia mengandung sumberdaya kelautan dan perikanan yang siap diolah dan dimanfaatkan semaksimal mungkin, sehingga sejumlah besar rakyat Indonesia
Lebih terperinci40. Dawson B, Trapp RG. Basic and clinical biostatistics 3 rd ed. New York: 41. Santoso S. SPSS Versi 10. Jakarta: PT.
79 4. Dawson B, Trapp RG. Basic and clinical biostatistics 3 rd ed. New York: McGraw Hill, 21 41. Santoso S. SPSS Versi 1. Jakarta: PT.Gramedia: 2 42. Mosure J. Vitamin E. Available from : URL: http://www.ohiostate.edu
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan sektor yang berperan penting terhadap pemenuhan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pertanian merupakan sektor yang berperan penting terhadap pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat Indonesia. Secara umum pangan diartikan sebagai segala sesuatu
Lebih terperinciLampiran 1. Surat Ijin Penelitian FIK
Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian FIK 31 Lampiran 2 Surat Ijin Penelitian KESBANG 32 Lampiran 3 Gambaran Pendampingan Makanan pada Partisipan Kelompok Eksperimen Partisipan Minggu ke-1 Minggu ke-2 Minggu
Lebih terperinciLAMPIRAN 1. Tanda tangan,
LAMPIRAN 1 LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN HUBUNGAN ASUPAN SERAT, ASUPAN CAIRAN DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KEJADIAN KONSTIPASI PADA LANSIA VEGETARIAN DI PUSDIKLAT BUDDHIS MAITREYAWIRA Saya
Lebih terperinciPENGARUH BIMBINGAN PENYUSUNAN MENU
Lampiran 1. Kuesioner Penelitian PENGARUH BIMBINGAN PENYUSUNAN MENU BALITA DENGAN MENGGUNAKAN METODE CERAMAH DAN PERMAINAN TERHADAP PENGETAHUAN IBU DI KECAMATAN MEDAN BELAWAN Tanggal Pengamatan - - Kelurahan
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN PERILAKU DIET IBU NIFAS DI DESA TANJUNG SARI KECAMATAN BATANG KUIS KABUPATEN DELI SERDANG. 1. Nomor Responden :...
KUESIONER PENELITIAN PERILAKU DIET IBU NIFAS DI DESA TANJUNG SARI KECAMATAN BATANG KUIS KABUPATEN DELI SERDANG 1. Nomor Responden :... 2. Nama responden :... 3. Umur Responden :... 4. Pendidikan :... Jawablah
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN
Kode : KUESIONER PENELITIAN GAMBARAN POLA MAKAN DAN STATUS GIZI ANAK BALITA DITINJAU DARI KARAKTERISTIK KELUARGA DI KECAMATAN DOLOK MASIHUL KABUPATEN SERDANG BEDAGAI TAHUN 2011 Tanggal Wawancara : A. Identitas
Lebih terperinciDIIT GARAM RENDAH TUJUAN DIIT
DIIT GARAM RENDAH Garam yang dimaksud dalam Diit Garam Rendah adalah Garam Natrium yang terdapat dalam garam dapur (NaCl) Soda Kue (NaHCO3), Baking Powder, Natrium Benzoat dan Vetsin (Mono Sodium Glutamat).
Lebih terperinciJAGUNG. Bahan Pangan Alternatif SERI BACAAN ORANG TUA
19 SERI BACAAN ORANG TUA JAGUNG Bahan Pangan Alternatif Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal Kementerian Pendidikan Nasional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. cukup mendasar, dianggapnya strategis dan sering mencakup hal-hal yang bersifat
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Amang (1993), Pangan merupakan salah satu kebutuhan manusia yang cukup mendasar, dianggapnya strategis dan sering mencakup hal-hal yang bersifat emosional
Lebih terperinciLampiran Surat Penawaran Harga
Lampiran Surat Penawaran Harga i i. DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA Kop Perusahaan DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA PENAWARAN : Pengadaan Bahan Makanan Keperluan Narapidana/Tahanan Satuan Kerja : Lembaga Pemasyarakatan
Lebih terperinciDAFTAR KONVERSI BERAT MENTAH MASAK
DAFTAR KONVERSI BERAT MENTAH MASAK No. Nama Makanan F No. Nama Makanan F 1 Nasi, liwet 0.4 51 Telur ayam kampung, ceplok lunak 0.9 2 Nasi, tim 0.2 52 Telur ayam kampung, ceplok keras 1.1 3 Nasi, bubur
Lebih terperinciEMPAT PILAR GIZI SEIMBANG
EMPAT PILAR GIZI SEIMBANG LEMBAR BALIK PENDIDIKAN GIZI UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR EMPAT PILAR GIZI SEIMBANG Disusun Oleh: Iqlima Safitri, S. Gz Annisa Zuliani, S.Gz Hartanti Sandi Wijayanti, S.Gz, M.Gizi
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN
Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN PERILAKU LANSIA DALAM MENGONSUMSI MAKANAN SEHAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BATU HORPAK KECAMATAN TANTOM ANGKOLA KABUPATEN TAPANULI SELATAN TAHUN 2010 I. Karakteristik Responden
Lebih terperinci12 PESAN DASAR NUTRISI SEIMBANG
12 PESAN DASAR NUTRISI SEIMBANG Makanlah Aneka Ragam Makanan Kecuali bayi diperlukan tubuh baik kualitas maupun kuantintasnya Triguna makanan; - zat tenaga; beras, jagung, gandum, ubi kayu, ubi jalar,
Lebih terperinciPenyusunan Menu Bayi & Balita. Catur Saptaning W, S.Gz, MPH
Penyusunan Menu Bayi & Balita Catur Saptaning W, S.Gz, MPH Sub Topik 1. Prinsip dasar menyusun menu seimbang 2. Tahap pengaturan menu bayi dan balita 3. Keterampilan makan bayi dan balita 4. Panduan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dilihat dari letak geografis, Indonesia merupakan negara yang terletak pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dilihat dari letak geografis, Indonesia merupakan negara yang terletak pada garis khatulistiwa. Hal ini mempengaruhi segi iklim, dimana Indonesia hanya memiliki 2 musim
Lebih terperinciBAB I KLARIFIKASI HASIL PERTANIAN
SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN TEKNIK PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN BAB I KLARIFIKASI HASIL PERTANIAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA
Lebih terperinciMENU MAKAN PAGI. Talas dan ubi yang sudah digiling halus. Di aduk kemudian ditambahkan santan dan garam
MENU MAKAN PAGI KETUPAT JALA TALAS KETUPAT JALA TALAS Bahan 225 gr Talas 100 gr Talas 100 gr Ubi 50 gr Ubi 200 gr Santan 60 gr Santan 5 gr Garam 5 gr Garam 3 gr Gula KETUPAT Talas dan ubi yang sudah digiling
Lebih terperinciTUMIS DAGING sayuran. Kembang Tahu CAH SAYURAN
TUMIS DAGING sayuran Bahan: 250 gr daging sapi has dalam, iris melintang tipis 4 buah sosis sapi, iris 1 cm 200 gr bak coy, lepaskan dari bonggolnya 100 gr wortel, kupas, iris tipis 100 gr kapri, siangi
Lebih terperinciLAMPIRAN 1. Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN PENGARUH PENYULUHAN GIZI TERHADAP PERILAKU IBU DALAM PENYEDIAAN MENU SEIMBANG UNTUK BALITA DI DESA RAMUNIA-I KECAMATAN PANTAI LABU KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2010 Tanggal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Petunjuk Pelaksanaan Lomba Cipta Menu Tingkat Provinsi Tahun 2016
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Konsumsi pangan yang berkualitas sangat penting untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan tubuh yang sehat, aktif, cerdas, dan produktif. Kualitas konsumsi dipengaruhi
Lebih terperinciKuesioner Food Frekuensi Semi Kuantitatif. 1-2x /mgg. 2 minggu sekali
67 Lampiran 1 : Kuesioner Food Frekuesi (FFQ) Kuesioner Food Frekuensi Semi Kuantitatif Nama : Umur : Jenis kelamin : Tanggal wawancara : No. Sampel : Bahan Makanan Berapa kali konsumsi per... Porsi tiap
Lebih terperinciLampiran 1. Peta lokasi penelitian Puskesmas Putri Ayu Kecamatan Telanaipura
Lampiran 1. Peta lokasi penelitian Puskesmas Putri Ayu Kecamatan Telanaipura 66 67 Lampiran 2. Kisi-kisi instrumen perilaku KISI-KISI INSTRUMEN Kisi-kisi instrumen pengetahuan asupan nutrisi primigravida
Lebih terperinciMETODE. Keadaan umum 2010 wilayah. BPS, Jakarta Konsumsi pangan 2 menurut kelompok dan jenis pangan
METODE Desain, Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan dengan pendekatan prospective study dengan menggunakan data hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Provinsi Papua tahun 2008 sampai tahun
Lebih terperinciStatistik Konsumsi Pangan 2012 KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR Dalam rangka meningkatkan ketersediaan dan pelayanan data dan informasi pertanian, Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian menerbitkan Buku Statistik Konsumsi Pangan 2012. Buku ini berisi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pangan Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang paling utama, karena itu pemenuhannya menjadi bagian dari hak asasi setiap individu. Di Indonesia,
Lebih terperinciPeran Perempuan Pada Upaya Penganekaragaman Pangan Di Kecamatan Maduran Kabupaten Lamongan
16 INOVASI, Volume XVIII, mor 2, Juli 2016 Peran Perempuan Pada Upaya Penganekaragaman Pangan Di Kecamatan Maduran Kabupaten Lamongan Diah Tri Hermawati dan Dwi Prasetyo Email : diah_triuwks@yahoo.co.id
Lebih terperinciKebutuhan nutrisi dan cairan pada anak
Kebutuhan nutrisi dan cairan pada anak Apa itu Nutrisi???? Defenisi Nutrien adalah zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh untuk tumbuh dan berkembang. Setiap anak mempunyai kebutuhan Setiap anak mempunyai
Lebih terperinciANEKA RUJAK DAN ASINAN NAN SEGAR
ANEKA RUJAK DAN ASINAN NAN SEGAR Rujak dan asinan sangat cocok disajikan saat cuaca panas seperti sekarang ini. Jenisnya pun dapat Anda pilih sesuai selera. Dari rujak buah, asinan betawi, sampai asinan
Lebih terperinciPenganekaragaman Konsumsi Pangan Proses pemilihan pangan yang dikonsumsi dengan tidak tergantung kepada satu jenis pangan, tetapi terhadap
Penganekaragaman Konsumsi Pangan Proses pemilihan pangan yang dikonsumsi dengan tidak tergantung kepada satu jenis pangan, tetapi terhadap bermacam-macam bahan pangan. TUJUAN PEMANFAATAN PEKARANGAN 10.3
Lebih terperinciMENU BERAGAM BERGIZI DAN BERIMBANG UNTUK HIDUP SEHAT. Nur Indrawaty Liputo. Bagian Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
MENU BERAGAM BERGIZI DAN BERIMBANG UNTUK HIDUP SEHAT Nur Indrawaty Liputo Bagian Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Disampaikan pada Seminar Apresiasi Menu Beragam Bergizi Berimbang Badan Bimbingan
Lebih terperinciFORMAT PERSETUJUAN RESPONDEN
60 Lampiran 1 Persetujuan Responden FORMAT PERSETUJUAN RESPONDEN Sehubungan dengan diadakannya penelitian oleh : Nama Judul : Lina Sugita : Tingkat Asupan Energi dan Protein, Tingkat Pengetahuan Gizi,
Lebih terperinciDaftar Harga Produk Utama
Daftar Harga Produk Utama Blok D6 No. Griya Harapan Permai Bekasi 73 < +62 82 8308 797 x @berandaorganik a @berandaorganik @ berandaorganik@gmail.com www.berandaorganik.weebly.com Pengkinian: 205--9 ID
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 PERILAKU 2.1.1 Defenisi Perilaku Perilaku diartikan sebagai respon individu terhadap suatu stimulus atau suatu tindakan yang dapat diamati dan mempunyai frekuensi spesifik,
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN
Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN GAMBARAN PENATALAKSANAAN DIET JANTUNG DAN STATUS GIZI PASIEN PENDERITA HIPERTENSI KOMPLIKASI PENYAKIT JANTUNG YANG RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM BANDUNG MEDAN TAHUN 2012
Lebih terperinciINOVASI SNACK SEHAT BERBAHAN BAKU LOKAL
MENYUSUN MENU 3B-A INOVASI SNACK SEHAT BERBAHAN BAKU LOKAL Disusun oleh : Gusti Setiavani, S.TP, MP Keberhasilan pembangunan sangat ditentukan oleh Sumber Daya Manusia yang berkualitas yang ditandai dengan
Lebih terperinciDari 60,7 gr protein nabati, 32,8 gr = 27,9 gr; bila protein nabati ini disumbang dari tempe 17,9 gram, dan tahu 10 gr.
Jika 15,2 gr protein hewani diambil dari ikan segar, maka kebutuhan akan ikan segar adalah : 15,2/17 x 100 x 100/80 = 111,8 gr; yang mengandung energi: 111,8/100 x 80/100 x 113 kal =101 Kal. Dari 60,7
Lebih terperinciBAB II KERANGKA TEORI DAN HIPOTESIS. sakit adalah untuk memenuhi kebutuhan gizi pasien guna mempercepat
7 BAB II KERANGKA TEORI DAN HIPOTESIS A. Kerangka Teori 1. Pelayanan Gizi Rumah Sakit Pelayanan gizi rumah sakit sangat berpengaruh dalam menyediakan makanan bagi orang sakit, sehingga tujuan penyelenggaraan
Lebih terperinciPENYUSUNAN DAN PERENCANAAN MENU BERDASARKAN GIZI SEIMBANG
PENYUSUNAN DAN PERENCANAAN MENU BERDASARKAN GIZI SEIMBANG Penyusunan dan Perencanaan Menu Berdasarkan Gizi Seimbang By. Jaya Mahar Maligan Laboratorium Nutrisi Pangan dan Hasil Pertanian PS Ilmu dan Teknologi
Lebih terperinciPenyusunan dan Perencanaan Menu Berdasarkan Gizi Seimbang
Penyusunan dan Perencanaan Menu Berdasarkan Gizi Seimbang By. Jaya Mahar Maligan Laboratorium Nutrisi Pangan dan Hasil Pertanian PS Ilmu dan Teknologi Pangan Jurusan THP FTP UB Menu France : daftar yang
Lebih terperinciGIZI WANITA HAMIL SEMESTER VI - 6 DAN 7
GIZI WANITA HAMIL SEMESTER VI - 6 DAN 7 METABOLISME MINERAL PADA WANITA HAMIL : KALSIUM DAN FOSFOR Selama kehamilan metabolisme kalsium dan fosfor mengalami perubahan. ABSORBSI kalsium dalam darah menurun
Lebih terperinciBuletin IKATAN Vol. 3 No. 1 Tahun
DIVERSIFIKASI KONSUMSI MASYARAKAT BERDASARKAN SKOR POLA PANGAN HARAPAN PADA LOKASI MKRPL DI KEC. KRAMATWATU KAB. SERANG Yati Astuti 1) dan Fitri Normasari 2) 1) Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Banten
Lebih terperinciBab 1.Pengenalan MP ASI
Bab 1.Pengenalan MP ASI Apa sih MPASI itu? MPASI adalah singkatan dari Makanan Pendamping ASI. Pendamping ASI, jadi ASI tetap diberikan kepada bayi ya... Hal pertama yang harus kita ingat adalah usia bayi,
Lebih terperinciGIZI SEIMBANG PADA USIA DEWASA
1 GIZI SEIMBANG PADA USIA DEWASA 2 PENDAHULUAN Keberhasilan pembangunankesehatan Tdk sekaligus meningkat kan mutu kehidupan terlihat dari meningkatnya angka kematian orang dewasa karena penyakit degeneratif
Lebih terperinciPANGAN LOKAL SEBAGAI SUMBER KARBOHIDRAT
PANGAN LOKAL SEBAGAI SUMBER KARBOHIDRAT Oleh : ENDANG SUPRIYATI, SE KETUA KWT MURAKABI ALAMAT: Dusun Kenteng, Desa Puntukrejo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar. APA YANG ADA dibenak dan PIKIRAN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. glukosa darah melebihi normal. Insulin yang dihasilkan oleh kelenjar pankreas sangat
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Diabetes Mellitus Diabetes Mellitus merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan kadar glukosa darah melebihi normal. Insulin yang dihasilkan oleh kelenjar pankreas
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan a. Pengertian Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (over behaviour). Pengetahuan diperlukan sebagai dukungan dalam
Lebih terperinciI.C.2. DATA KANDUNGAN GIZI BAHAN PANGAN DAN HASIL OLAHANNYA a. GOLONGAN I : SERELIA (PADI-PADIAN), UMBI DAN HASIL OLAHANNYA 1 Beras Giling 360 6,8 0,7 78,9 6 140 0,8 0 0,12 0 13,0 100 2 Beras Giling Masak
Lebih terperinciEMPAT PILAR GIZI SEIMBANG
LEMBAR BALIK PENDIDIKAN GIZI UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR EMPAT PILAR GIZI SEIMBANG Disusun Oleh: Iqlima Safitri, S. Gz Annisa Zuliani, S.Gz Hartanti Sandi Wijayanti, S.Gz, M.Gizi Supported by : Pedoman Gizi
Lebih terperinciKUESIONER GAYA HIDUP DAN POLA KONSUMSI PENDERITA HIPERTENSI KARYAWAN PABRIK HOT STRIP MILL (HSM) PT. KRAKATAU STEEL CILEGON
LAMPIRAN 65 KUESIONER GAYA HIDUP DAN POLA KONSUMSI PENDERITA HIPERTENSI KARYAWAN PABRIK HOT STRIP MILL (HSM) PT. KRAKATAU STEEL CILEGON No Sampel : Enumerator : Tanggal Wawancara : Nama Responden : Alamat
Lebih terperinciMasa nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai 6 minggu setelah melahirkan (Pusdiknakes, 2003:003). Masa nifas dimulai
Masa nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai 6 minggu setelah melahirkan (Pusdiknakes, 2003:003). Masa nifas dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat
Lebih terperinciADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN. Nomor : 001/RS-ULP/LSPBM-BBRVBD/04/2016
KEMENTERIAN SOSIAL REPUBLIK INDONESIA BALAI BESAR REHABILITASI VOKASIONAL BINA DAKSA (BBRVBD) UNIT LAYANAN PENGADAAN Jl. SKB No. 5 Karadenan Cibinong Bogor, 16913 Telp. (0251) 8654702 8654705 Fax. 8654701
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. No Data Sumber Instansi 1 Konsumsi pangan menurut kelompok dan jenis pangan
17 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain prospective study berdasarkan data hasil survei sosial ekonomi nasional (Susenas) Provinsi Riau tahun 2008-2010. Pemilihan
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 FORMULIR FOOD RECALL 24 JAM
LAMPIRAN 1 FORMULIR FOOD RECALL 24 JAM No. Responden : Nama : Umur : Jenis Kelamin : Tinggi Badan : Berat Badan : Waktu makan Pagi Nama makanan Hari ke : Bahan Zat Gizi Jenis Banyaknya Energi Protein URT
Lebih terperinciDaftar Harga Produk Sayuran
Daftar Harga Produk Sayuran Blok D6 No. Griya Harapan Permai Bekasi 73 Telp: x @berandaorganik a @berandaorganik Pengkinian: 205-0-02 ID Produk SAY-0 Bayam Hijau 200 Rp 7.000 SAY-02 Bayam Merah 200 Rp
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berasal dari Amerika Tengah, Amerika Selatan dan Meksiko. Tanaman yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Buah naga (Hylocereus sp.) merupakan tanaman jenis kaktus yang berasal dari Amerika Tengah, Amerika Selatan dan Meksiko. Tanaman yang awalnya dikenal sebagai tanaman
Lebih terperinciPERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI
No. 01/05/72/Th. XII, 01 Mei 2009 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI Pada bulan 2009 di Kota Palu terjadi deflasi sebesar -0,85 persen, dengan indeks dari 116,45 pada Maret 2009 menjadi 115,46
Lebih terperinciPERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN / INFLASI KOTA PURWODADI NOVEMBER 2016 INFLASI 0,38 PERSEN
BPS KABUPATEN GROBOGAN No. 3315.035/12/2016, 14 Desember 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN / INFLASI KOTA PURWODADI NOVEMBER 2016 INFLASI 0,38 PERSEN Pada November 2016 terjadi inflasi sebesar 0,38
Lebih terperinciBAB. I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB. I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peningkatan ketahanan pangan merupakan prioritas utama dalam pembangunan karena pangan merupakan kebutuhan yang paling hakiki dan mendasar bagi sumberdaya manusia suatu
Lebih terperinciDATA RIWAYAT HIDUP. : Sri Ramadani Tempat/Tanggal Lahir : Tanjung Pura, 12 April 1990
Lampiran 1 DATA RIWAYAT HIDUP Nama : Sri Ramadani Tempat/Tanggal Lahir : Tanjung Pura, 12 April 1990 Agama : Islam Alamat : Jl. dr. Sumarsono No.19 Medan Riwayat Pendidikan : 1. Tahun 1996 lulus Taman
Lebih terperinciREKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA
KOP PERUSAHAAN SATUAN KERJA : REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA NO NAMA BAHAN JUMLAH HARGA (Rp) 1 Daging Sapi/Kerbau 2 Ikan Segar 3 Ikan Asin 4 Telur Ayam / Itik 5 Tempe / Kedelai 6 Kacang 7 Kacang Tanah
Lebih terperinciPERANAN PKK DALAM MENDUKUNG PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI SUMBER GIZI KELUARGA. Oleh: TP. PKK KABUPATEN KARANGANYAR
PERANAN PKK DALAM MENDUKUNG PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI SUMBER GIZI KELUARGA Oleh: TP. PKK KABUPATEN KARANGANYAR LATAR BELAKANG Lebih dari 50 % dari total penduduk indonesia adalah wanita (BPS,
Lebih terperinciPERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI
No. 01/12/Th. XIV, 01 Desember 2011 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI NOVEMBER 2011 INFLASI SEBESAR 0,42 PERSEN Pada bulan November 2011 di Kota Palu terjadi inflas sebesar 0,42 persen, dengan
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penanggulangan masalah gizi dan kesehatan untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang paling baik adalah pada masa menjelang dan saat prenatal, karena: (1) penelitian
Lebih terperinciPENGETAHUAN, SIKAP, PRAKTEK KONSUMSI SUSU DAN STATUS GIZI IBU HAMIL
71 Lampiran 1 Kuesioner Penelitian Tanggal wawancara: Kode responden PENGETAHUAN, SIKAP, PRAKTEK KONSUMSI SUSU DAN STATUS GIZI IBU HAMIL Nama Responden :... Alamat :...... No. Telepon :... Lokasi penelitian
Lebih terperinciDIET RENDAH PURIN untuk penderita asam urat. Rizqie Auliana, M.Kes
DIET RENDAH PURIN untuk penderita asam urat Rizqie Auliana, M.Kes rizqie_auliana@uny.ac.id 1 Merupakan salah satu jenis rematik dengan ciri khas menyerang dibagian sendi terutama sendisendi jari atau dikenal
Lebih terperinciKOMPOSISI KONSUMSI ENERGI DAN PROTEIN YANG DIANJURKAN
KOMPOSISI KONSUMSI ENERGI DAN PROTEIN YANG DIANJURKAN A. KOMPOSISI KONSUMSI ENERGI YANG DIANJURKAN Tabel 1. Komposisi Konsumsi Pangan Berdasarkan Pola Pangan Harapan Pola Pangan Harapan Nasional % AKG
Lebih terperinciLEMBAR KESEDIAAN DALAM PENELITIAN
85 LAMPIRAN 1 LEMBAR KESEDIAAN DALAM PENELITIAN Penelitian yang berjudul : Penilaian Asupan Kalsium Berdasarakan Jenis Kelamin, Tingkat Pengetahuan, Aktivitas Olahraga, dan Tingkat Pendidikan Orang Tua
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Serat Di Indonesia sayur cukup mudah diperoleh, petani pada umumnya menanam guna mencukupi kebutuhan keluarga. Pemerintah juga berusaha meningkatkan kesejahteraan keluarga dengan
Lebih terperinciMAKANAN SEHAT DAN MAKANAN TIDAK SEHAT BAHAN AJAR MATA KULIAH KESEHATAN DAN GIZI I
MAKANAN SEHAT DAN MAKANAN TIDAK SEHAT BAHAN AJAR MATA KULIAH KESEHATAN DAN GIZI I PROGRAM PG PAUD JURUSAN PEDAGOGIK FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2009 Pendahuluan Setiap orang
Lebih terperinciPrinsip Penyusunan Menu B2SA berbasis Makanan Khas Daerah
Prinsip Penyusunan Menu BSA berbasis Makanan Khas Daerah Oleh Dr. Ir. Yayuk Farida Baliwati, Ms Marina Noor Prathivi, STP,MM Pelatihan Pengolahan Pangan Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman (BSA) sebagai
Lebih terperinci