TIM PENYUSUN PROFIL KESEHATAN KAB. PANGKEP TAHUN 2012

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "TIM PENYUSUN PROFIL KESEHATAN KAB. PANGKEP TAHUN 2012"

Transkripsi

1

2 PROFIL KESEHATAN TIM PENYUSUN PROFIL KESEHATAN KAB. PANGKEP PELINDUNG/PENASEHAT: dr. Hj. Indriaty Latief,M.Kes dr. Hj.Hartiny Djafar,M.Kes PENGARAH: Dra.Hj.Hasbiyah Hasyim,A.pt,M.Kes dr.hj.herlina,mm Hj.Endang Hartiningsih,SKM dr.hj.nurliah Sanusi,MM PENYUSUN: Baharuddin,S.Sos Arifin Ali,SKM,MM Nurhaeny,SKM Rizki Fitria,SKM Hartina Efriany Mowose,AMKL Ilham Ilyas Adhe,SKM,M.Kes Jum Furtati,SKM Rusmawati,SKM Ariyanti Arief,SKM JUDUL : PROFIL KESEHATAN KAB. PANGKEP Alamat : Jl.Mawar No.1 Telp. (0410) Dicetak : Mei 2013 Diterbitkan Oleh : DINAS KESEHATAN KAB. PANGKAJENE DAN KEPULAUAN ( dinkeskabpangkep@depkes.go.id) DINAS KESEHATAN KAB.PANGKEP

3 PROFIL KESEHATAN PROFIL KESEHATAN KABUPATEN PANGKEP DINAS KESEHATAN KABUPATEN PANGKEP TAHUN 2013 DINAS KESEHATAN KAB.PANGKEP

4 PROFIL KESEHATAN KATA SAMBUTAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PANGKAJENE DAN KEPULAUAN Puji dan Syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas berkat dan rakhmatnya sehingga buku Profil Kesehatan Kabupaten Pangkajene dan kepulauan Tahun 2012 dapat diterbitkan sebagai wujud partisipasi seluruh jajaran kesehatan lingkup Dinas Kesehatan Kabupaten pangkajene dan kepulauan. Saya menyambut baik terbitnya Profil Kesehatan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan 2012 ini karena hingga saat ini semakin dirasakan bahwa data dan informasi kesehatan sangat dibutuhkan, baik untuk manajemen kesehatan, pelaksanaan pelayanan kesehatan, pengambilan keputusan serta digunakan sebagai salah satu rujukan data dan informasi. Dimana Profil Kesehatan ini juga dapat dijadikan sebagai salah satu alat dalam memantau kinerja pelayanan kesehatan melalui Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan dan pencapaian Visi Dinas Kesehatan Kabupaten Pangkajene dan kepulauan yaitu TERDEPAN DALAM PENERAPAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN SECARA MERATA DAN TERJANGKAU MENUJU MASYARAKAT MANDIRI UNTUK HIDUP SEHAT Disadari bahwa buku profil ini masih banyak kekurangannya dan masih perlu terus ditingkatkan mutunya.oleh karena itu, dalam kesempatan ini saya menyampaikan maaf kepada pembaca sekalian. Untuk itu, sangat diharapkan saran dan kritik yang membangun serta partisipasi dari semua pihak, khususnya dalam upaya mendapatkan dan menyajikan data dan informasi yang akurat, tepat waktu dan sesuai kebutuhan. Dengan mengingat bahwa suatu pekerjaan atau tugas yang bagaimanapun berat dan sulitnya, dapat dilaksanakan dan mencapai hasil yang memuaskan bila dilandasi oleh niat baik, tekad untuk maju dan selalu berbuat lebih baik dari sebelumnya secara ikhlas, maka kepada semaua pihak yang telah berpartisipasi sehingga terbitnya buku profil ini diucapkan terima kasih. Pangkajene, Mei 2013 Kepala, dr. Hj. Indriaty Latief, M.Kes. Pangkat : Pembina Utama Muda NIP : DINAS KESEHATAN KAB.PANGKEP

5 PROFIL KESEHATAN DAFTAR ISI HAL KATA SAMBUTAN DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN i ii iv v vii BAB I PENDAHULUAN 1 A. VISI DINAS KESEHATAN 2 B. MISI DINAS KESEHATAN 3 BAB II GAMBARAN UMUM 8 A. KEADAAN PENDUDUK 8 B. KEADAAN EKONOMI 13 C. TINGKAT PENDIDIKAN 15 D. KEADAAN LINGKUNGAN 19 E. KEADAAN PERILAKU MASYARAKAT 27 BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN 32 A. MORTALITAS ( ANGKA KEMATIAN ) 32 B. MORBIDITAS ( ANGKA KESAKITAN ) 38 C. STATUS GIZI 52 BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN 57 A. PELAYANAN KESEHATAN DASAR 57 B. PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN DAN PENUNJANG 71 C. PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR 74 D. PEMBINAAN KESEHATAN LINGKUNGAN DAN SANITASI DASAR 79 E. PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT 82 F. PELAYANAN KEFARMASIAN & ALAT KESEHATAN 86 BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN 87 A. SARANA KESEHATAN 87 B. TENAGA KESEHATAN 91 C. PEMBIAYAAN KESEHATAN 92 DINAS KESEHATAN KAB.PANGKEP

6 PROFIL KESEHATAN BAB VI PENUTUP 94 DAFTAR PUSTAKA 95 LAMPIRAN 96 DINAS KESEHATAN KAB.PANGKEP

7 PROFIL KESEHATAN DAFTAR TABEL TABEL URAIAN HAL II.A.1 JUMLAH DAN LAJU PERTUMBUHAN PENDUDUK KAB.PANGKEP 9 TAHUN II.A.3 JUMLAH DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN 13 KABUPATEN PANGKEP II.B.1 PDRB ATAS DASAR HARGA BERLAKU DAN HARGA KONSTAN 14 PERTUMBUHAN EKONOMI KAB.PANGKEP THN II.C.1 ANGKA MELEK HURUF PENDUDUK USIA 10 TAHUN KEATAS 17 MENURUT JENIS KELAMIN KAB.PANGKEP TAHUN III.A.1 ANGKA KEMATIAN BAYI DI KAB.PANGKEP THN III.A.2 ANGKA KEMATIAN BALITA DI KAB.PANGKEP THN III.A.3 ANGKA KEMATIAN IBU DI KAB.PANGKEP THN III.B.1 10 JENIS PENYAKIT TERBANYAK DI PUSKESMAS KAB.PANGKEP 51 III.B.2 10 JENIS PENYAKIT PENYEBAB KEMATIAN DI PUSKESMAS KAB. 52 PANGKEP IV.A.1 JUMLAH DAN CAKUPAN K1 DAN K4 KAB.PANGKEP THN IV.B.1 PELAYANAN KESEHATAN DI RSUD KAB.PANGKEP THN DINAS KESEHATAN KAB.PANGKEP

8 PROFIL KESEHATAN DAFTAR GRAFIK GRAFIK URAIAN HAL II.A.1 JUMLAH PENDUDUK KABUPATEN PANGKEP TAHUN II.A.2 II.A.3 II.B.2 II.C.1 II.C.2 KOMPOSISI PENDUDUK MENURUT KELOMPOK UMUR DAN JENIS KELAMIN KAB. PANGKEP PENYEBARAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN KABUPATEN PANGKEP PERSENTASE MASYARAKAT MISKIN MENDAPAT YANKES DASAR DI KAB. PANGKEP TAHUN ANGKA MELEK HURUF PENDUDUK USIA 10 TAHUN KE ATAS DI KAB. PANGKEP TAHUN PARTISIPASI PENDIDIKAN TINGKAT PERGURUAN TINGGI DI KAB. PANGKEP TAHUN II.D.1 CAKUPAN RUMAH SEHAT KAB. PANGKEP TAHUN II.D.2 CAKUPAN TUPM SEHAT DI KAB. PANGKEP 23 II.D.3 II.D.4 JENIS SUMBER AIR BERSIH KELUARGA DI KAB. PANGKEP TAHUN 2012 CAKUPAN KEPEMILIKAN JAMBAN KELUARGA KAB.PANGKEP TAHUN II.E.1 JUMLAH RT YANG BER PHBS KAB.PANGKEP TAHUN II.E.2 PERSENTASE STRATA POSYANDU KAB.PANGKEP THN III.A.1 ANGKA KEMATIAN BAYI KAB. PANGKEP TAHUN III.A.2 ANGKA KEMATIAN BALITA KAB. PANGKEP TAHUN III.A.3 ANGKA KEMATIAN IBU KAB. PANGKEP TAHUN III.B.1 JUMLAH KASUS DIARE KABUPATEN PANGKEP TAHUN III.B.2 JUMLAH KASUS TB PARU KABUPATEN PANGKEP TAHUN III.B.3 JUMLAH PENDERITA KUSTA KAB. PANGKEP TAHUN DINAS KESEHATAN KAB.PANGKEP

9 PROFIL KESEHATAN III.B.4 JUMLAH KASUS MALARIA KAB. PANGKEP TAHUN III.B.5 JUMLAH KASUS DBD KAB. PANGKEP TAHUN III.B.6 JUMLAH KASUS RABIES KAB. PANGKEP TAHUN III.C.1 PERSENTASE BAYI BBLR DI KAB. PANGKEP TAHUN III.C.2 JUMLAH BALITA GIZI BURUK DI KAB. PANGKEP TAHUN IV.A.1 IV.A.2 IV.A.3 IV.A.4 CAKUPAN KUNJUNGAN K1 DAN K4 IBU HAMIL KAB. PANGKEP TAHUN CAKUPAN PERTOLONGAN PERSALINAN OLEH TENAGA KESEHATAN KABUPATEN PANGKEP TAHUN CAKUPAN IBU HAMIL RISTI YANG DITANGANI DI KAB. PANGKEP TAHUN CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATUS KABUPATEN PANGKEP TAHUN IV.A.5 CAKUPAN KUNJUNGAN BAYI KAB. PANGKEP TAHUN IV.A.6 CAKUPAN YANKES PADA SISWA SD DI KAB. PANGKEP TAHUN IV.A.7 PERSENTASE KEPESERTAAN KB AKTIF KAB. PANGKEP TAHUN IV.A.8.1 CAKUPAN DESA/KEL UCI KAB. PANGKEP TAHUN IV.A.8.2 CAKUPAN IMUNISASI PADA BAYI KAB. PANGKEP TAHUN IV.A.9 IV.B.1 IV.C.1 IV.D.1 IV.E.1 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USILA DI KAB. PANGKEP TAHUN JUMLAH PASIEN RAWAT JALAN DAN RAWAT INAP DI RSUD KAB. PANGKEP TAHUN PERSENTASE TINGKAT KESEMBUHAN TB BTA+ DI KAB. PANGKEP TAHUN CAKUPAN RUMAH BEBAS JENTIK NYAMUK DI KABUPATEN PANGKEP TAHUN CAKUPAN BALITA YANG DITIMBANG KABUPATEN PANGKEP TAHUN DINAS KESEHATAN KAB.PANGKEP

10 PROFIL KESEHATAN IV.E.2 CAKUPAN BALITA YANG MENDAPAT VITAMIN A KABUPATEN PANGKEP TAHUN IV.E.3 JUMLAH DISTRIBUSI Fe1 DAN Fe3 KAB. PANGKEP THN V.A.4 JUMLAH POSKESDES DI KAB. PANGKEP TAHUN DINAS KESEHATAN KAB.PANGKEP

11 PROFIL KESEHATAN DAFTAR LAMPIRAN TABEL 1 TABEL 2 TABEL 3 TABEL 4 TABEL 5 TABEL 6 TABEL 7 TABEL 8 TABEL 9 TABEL 10 LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN DI KABUPATEN PANGKEP JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, KELOMPOK UMUR, RASIO BEBAN TANGGUNGAN, RASIO JENIS KELAMIN DI KABUPATEN PANGKEP JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR KABUPATEN PANGKEP PERSENTASE PENDUDUK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN BERUSIA 10 TAHUN KEATAS YANG MELEK HURUF MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN DI KAB.PANGKEP PERSENTASE PENDUDUK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN BERUSIA 10 TAHUN KE ATAS MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN DI KAB. PANGKEP JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS DI KABUPATEN PANGKEP JUMLAH KEMATIAN BAYI DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS DI KABUPATEN PANGKEP JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN DAN PUSKESMAS DI KABUPATEN PANGKEP JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) DAN AFP RATE (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS DI KABUPATEN PANGKEP JUMLAH KASUS BARU TB PARU DAN KEMATIAN AKIBAT TB PARU + MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS DI KABUPATEN PANGKEP DINAS KESEHATAN KAB.PANGKEP

12 PROFIL KESEHATAN TABEL 11 TABEL 12 TABEL 13 TABEL 14 TABEL 15 TABEL 16 TABEL 17 TABEL 18 TABEL 19 TABEL 20 TABEL 21 TABEL 22 JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS DI KAB. PANGKEP JUMLAH KASUS DAN KESEMBUHAN TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS DI KAB. PANGKEP TAHUN 2012 PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATN DAN PUSKESMAS DI KABUPATEN PANGKEP JUMLAH KASUS BARU HIV, AIDS DAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL LAINNYA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN PANGKEP PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV-AIDS MENURUT JENIS KELAMIN DI KABUPATEN PANGKEP KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS DI KABUPATENPANGKEP JUMLAH KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS DI KABUPATEN PANGKEP KASUS BARU KUSTA UMUR 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS DI KABUPATEN PANGKEP JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS DI KAB. PANGKEP PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS DI KABUPATEN PANGKEP JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS DI KABUPATEN PANGKEP JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS DI KABUPATEN PANGKEP. DINAS KESEHATAN KAB.PANGKEP

13 PROFIL KESEHATAN TABEL 23 TABEL 24 TABEL 25 TABEL 26 TABEL 27 TABEL 28 TABEL 29 JUMLAH KASUS DBD MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS DI KABUPATEN PANGKEP KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS DI KABUPATEN PANGKEP PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS DI KABUPATEN PANGKEP TAHUN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS DI KABUPATEN PANGKEP TAHUN STATUS GIZI BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS DI KAB.PANGKEP CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL K4, PERSALINAN DITOLONG OLEH TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS DI KABUPATEN PANGKEP. PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS DI KAB. PANGKEP TABEL 30 JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPAT FE1 DAN FE3 MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS DI KAB. PANGKEP TABEL 31 TABEL 32 TABEL 33 JUMLAH DAN PERSENTASE IBU HAMIL DAN NEONATAL RISIKO/KOMPLIKASI DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS DI KABUPATEN PANGKEP TAHUN 2012 CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI, ANAK BALITA, DAN IBU NIFAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS DI KABUPATEN PANGKEP PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN DAN PUSKESMAS DI KABUPATEN PANGKEP TAHUN 2012 DINAS KESEHATAN KAB.PANGKEP

14 PROFIL KESEHATAN TABEL 34 TABEL 35 TABEL 36 TABEL 37 TABEL 38 TABEL 39 TABEL 40 TABEL 41 TABEL 42 TABEL 43 TABEL 44 TABEL 45 TABEL 46 PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN DAN PUSKESMAS DI KABUPATEN PANGKEP TAHUN 2012 JUMLAH PESERTA KB BARU DAN AKTIF MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS DI KABUPATEN PANGKEP CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATUS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS DI KAB. PANGKEP CAKUPAN KUNJUNGAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS DI KABUPATEN PANGKEP CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCI MENURUT KECAMATAN DI KABUPATEN PANGKEP CAKUPAN IMUNISASI DPT, HB DAN CAMPAK PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS DI KABUPATEN PANGKEP CAKUPAN IMUNISASI BCG DAN POLIO PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS DI KABUPATEN PANGKEP JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS DI KABUPATEN PANGKEP TAHUN 2012 PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI ANAK USIA 6-23 BULAN DARI KELUARGA MISKIN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS DI KABUPATEN PANGKEP CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS DI KABUPATEN PANGKEP TAHUN 2012 JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS DI KABUPATEN PANGKEP CAKUPAN BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS DI KABUPATEN PANGKEP CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKEMAS DI KABUPATEN PANGKEP DINAS KESEHATAN KAB.PANGKEP

15 PROFIL KESEHATAN TABEL 47 TABEL 48 TABEL 49 TABEL 50 TABEL 51 TABEL 52 TABEL 53 TABEL 54 TABEL 55 TABEL 56 TABEL 57 TABEL 58 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN SISWA SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS DI KABUPATEN PANGKEP CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS DI KABUPATEN PANGKEP PERSENTASE SARANA KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR) LEVEL 1 DI KAB. PANGKEP JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KLB DI KABUPATEN PANGKEP DESA/KEL TERKENA KLB YANG DITANGANI < 24 JAM MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS DI KAB. PANGKEP PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS DI KABUPATEN PANGKEP PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS DI KABUPATEN PANGKEP JUMLAH KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN DI KABUPATEN PANGKEP CAKUPAN JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN PRA BAYAR MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS DI KABUPATEN PANGKEP CAKUPAN PELAYANAN RAWAT JALAN MASYARAKAT MISKIN MENURUT STRATA, SARANA KESEHATAN, JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS DI KABUPATEN PANGKEP TAHUN 2012 CAKUPAN PELAYANAN RAWAT INAP MASYARAKAT MISKIN MENURUT STRATA, SARANA KESEHATAN, JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS DI KABUPATEN PANGKEP JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN, RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN DI KABUPATEN PANGKEP DINAS KESEHATAN KAB.PANGKEP

16 PROFIL KESEHATAN TABEL 59 TABEL 60 ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PANGKEP INDIKATOR KINERJA PELAYANAN RUMAH SAKIT DI KABUPATEN PANGKEP TABEL 61 TABEL 62 TABEL 63 TABEL 64 TABEL 65 TABEL 66 TABEL 67 TABEL 68 TABEL 69 TABEL 70 PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS DI KABUPATEN PANGKEP PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS DI KABUPATEN PANGKEP PERSENTASE RUMAH/BANGUNAN BEBAS JENTIK NYAMUK AEDES MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS DI KABUPATEN PANGKEP PERSENTASE KELUARGA MENURUT JENIS SARANA AIR BERSIH YANG DIGUNAKAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS DI KABUPATEN PANGKEP PERSENTASE KELUARGA MENURUT SARANA AIR MINUM YANG DIGUNAKAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKEMAS DI KABUPATEN PANGKEP PERSENTASE KELUARGA DENGAN KEPEMILIKAN SARANA SANITASI DASAR MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS DI KABUPATEN PANGKEP PERSENTASE TEMPAT UMUM DAN PENGELOLAAN MAKANAN (TUMP) SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS DI KABUPATEN PANGKEP PERSENTASE INSTITUSI DIBINA KESEHATAN LINGKUNGANNYA MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS DI KABUPATEN PANGKEP KETERSEDIAAN OBAT MENURUT JENIS OBAT DI KAB. PANGKEP JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN DI KABUPATEN PANGKEP DINAS KESEHATAN KAB.PANGKEP

17 PROFIL KESEHATAN TABEL 71 TABEL 72 TABEL 73 TABEL 74 TABEL 75 TABEL 76 TABEL 77 TABEL 78 TABEL 79 SARANA PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN LABKES DAN MEMILIKI 4 SPESIALIS DASAR DI KABUPATEN PANGKEP TAHUN 2012 JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA, KECAMATAN DAN PUSKESMAS DI KABUPATEN PANGKEP UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) MENURUT KECAMATAN DI KABUPATEN PANGKEP JUMLAH TENAGA MEDIS DI SARANA KESEHATAN KABUPATEN PANGKEP JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI SARANA KESEHATAN KABUPATEN PANGKEP JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DAN GIZI DI SARANA KESEHATAN KABUPATEN PANGKEP JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN SANITASI DI SARANA KESEHATAN KABUPATEN PANGKEP JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DAN FISIOTERAPI DI SARANA KESEHATAN KABUPATEN PANGKEP ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN PANGKEP DINAS KESEHATAN KAB.PANGKEP

18 PROFIL KESEHATAN DINAS KESEHATAN KAB.PANGKEP

19 PROFIL KESEHATAN DINAS KESEHATAN KAB.PANGKEP

20 PROFIL KESEHATAN DINAS KESEHATAN KAB.PANGKEP

21 PROFIL KESEHATAN DINAS KESEHATAN KAB.PANGKEP

22 PROFIL KESEHATAN BAB I PENDAHULUAN Kementerian Kesehatan telah menetapkan visi : Masyarakat Sehat yang Mandiri dan Berkeadilan, dengan misi ; (1) Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, melalui pemberdayaan masyarakat, termasuk swasta dan masyarakat mandiri, (2) Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya kesehatan yang paripurna, merata, bermutu dan berkeadilan, (3) Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumber daya kesehatan, (4) Menciptakan tata kelola kepemerintahan yang baik. Salah satu strategi pembangunan kesehatan adalah meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata, terjangkau, bermutu dan berkeadilan, serta berbasis bukti dengan mengutamakan pada upaya promotif dan preventif. Untuk itu diperlukan informasi tentang keberhasilan pembangunan kesehatan yang dapat memberikan gambaran status kesehatan masyarakat. Untuk mengukur keberhasilan pembangunan kesehatan diperlukan indikator kinerja yaitu Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang Kesehatan dan Target Millenium Development Goals (MDGs) bidang kesehatan. Indikator kinerja SPM Kesehatan terdiri dari 18 indikator kinerja dari 4 kelompok jenis pelayanan bidang kesehatan, yaitu Pelayanan Kesehatan Dasar (14 Indikator), Pelayanan Kesehatan Rujukan (2 Indikator), Penyelidikan Epidemiologi dan Penanggulangan KLB, serta Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat. Sedangkan MDGs bidang kesehatan terdiri atas 21 Indikator dari 6 target capaian. Pembangunan kesehatan yang telah dilaksanakan selama ini telah berhasil meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara cukup bermakna, walaupun masih dijumpai berbagai masalah dan hambatan. Arah pembangunan nasional yang telah dilaksanakan beberapa tahun terakhir menuntut reformasi total kebijakan pembangunan dalam segala bidang termasuk bidang kesehatan. 1 DINAS KESEHATAN KAB.PANGKAJENE DAN KEPULAUAN

23 PROFIL KESEHATAN Untuk meraih derajat kesehatan yang semakin baik, Dinas Kesehatan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan memiliki Visi dan Misi, yaitu : A. VISI DINAS KESEHATAN KABUPATEN PANGKAJENE DAN KEPULAUAN TERDEPAN DALAM PENERAPAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN SECARA MERATA DAN TERJANGKAU MENUJU MASYARAKAT MANDIRI UNTUK HIDUP SEHAT Makna pokok yang terkandung dalam Visi Dinas Kesehatan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan tersebut antara lain : a. Terdepan : Kemampuan sumber daya aparatur dalam merumuskan kebijakan pelaksanaan tugas secara profesional. b. Penerapan Standar Pelayanan Minimal : Adalah tolak ukur kinerja pelayanan kesehatan yang sesuai ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan dasar yang diselenggarakan daerah, yang berhak diterima setiap warga secara minimal dengan mengedepankan profesionalisme. c. Merata : Adalah adanya kesempatan yang sama pada masyarakat baik dari segi wilayah, gender, maupun tingkat sosial ekonomi untuk memperoleh akses, partisipasi, manfaat dalam mendapatkan pelayanan kesehatan dan perannya dalam pembangunan kesehatan. d. Terjangkau : Adalah kemudahan akses baik dari jarak maupun pembiayaan bagi masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. e. Masyarakat yang Mandiri untuk Hidup Sehat : Adalah masyarakat Pangkajene dan Kepulauan yang sadar, mau dan mampu untuk mengenali, mencegah, dan mengatasi permasalahan kesehatan yang dihadapi, sehingga bebas dari gangguan kesehatan akibat bencana, maupun lingkungan dan perilaku yang tidak mendukung untuk hidup sehat. 2 DINAS KESEHATAN KAB.PANGKAJENE DAN KEPULAUAN

24 PROFIL KESEHATAN B. MISI DINAS KESEHATAN KABUPATEN PANGKAJENE DAN KEPULAUAN Untuk mewujudkan visi yang telah ditetapkan maka Dinas Kesehatan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan merumuskan misi. Misi adalah suatu yang harus dilaksanakan oleh organisasi (instansi pemerintah) agar tujuan organisasi dapat tercapai dan berhasil dengan baik. Dengan pernyataan misi yang ditetapkan ini, diharapkan seluruh pegawai dan pihak yang berkepentingan dapat mengenal Dinas Kesehatan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan dan mengetahui alasan keberadaan dan perannya lebih dalam. Misi yang telah ditetapkan adalah sebagai be0rikut : A. Meningkatkan Kuantitas dan Kualitas Sumber Daya Kesehatan Tujuan : Tersedianya SDM Kesehatan secara proporsional, terpenuhi pembiayaan kesehatan dari berbagai sumber dana dan tersedianya sarana dan prasarana kesehatan sesuai standar. Sasaran : Meningkatnya ketersediaan dan mutu sumber daya manusia kesehatan, alokasi anggaran kesehatan yang termanfaatkannya secara efektif dan efisien serta sarana dan prasarana kesehatan sesuai standar pelayanan kesehatan. Indikator 1. Jumlah PUSKESMAS yang memenuhi standar Sasaran : kebutuhan tenaga kesehatan strategis. 2. Jumlah Poskesdes yang memenuhi standar tenaga bidan. 3. Jumlah Pustu yang memenuhi standar tenaga perawat. 4. Persentase anggaran kesehatan dalam APBD. 5. Rasio Puskesmas per penduduk. 6. Rasio Pustu Per desa 7. Rasio Poskesdes per desa 3 DINAS KESEHATAN KAB.PANGKAJENE DAN KEPULAUAN

25 PROFIL KESEHATAN B. Meningkatkan Upaya kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau. Tujuan : Terselenggaranya upaya kesehatan secara menyeluruh, terpadu, berkelanjutan, terjangkau dan bermutu terutama bagi masyarakat miskin serta tersedianya kebutuhan obat dan perbekalan kesehatan. Sasaran : 1. Meningkatkan ketersedian dan kemudahan akses masyarakat tehadap pelayanan kesehatan yang berkualitas. 2. Meningkatnya ketersediaan, pemerataan dan keterjangkauan obat dan perbekalan kesehatan serta menjamin keamanan, manfaat, dan mutu makanan sediaan farmasi, alat kesehatan dan makanan. Indikator 1.1) Persentase ketersediaan biaya operasional di Sasaran : puskesmas. 1.2) Persentase pembinaan penerapan manajemen puskesmas (Quality Asurance) 1.3) Persentase cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan sarana kesehatan. 1.4) Persentase cakupan pelayanan kesehatan khusus. 1.5) Persentase cakupan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat miskin. 1.6) Persentase cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin. 2.1) Persentase ketersediaan obat sesuai kebutuhan. 2.2) Cakupan pengawasan keamanan pangan. 4 DINAS KESEHATAN KAB.PANGKAJENE DAN KEPULAUAN

26 PROFIL KESEHATAN C. Meningkatkan Upaya pemberantasan, pencegahan, dan pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan. Tujuan : Menurunnya angka kesakitan dan kematian akibat penyakit dan bencana. Sasaran : 1. Menurunnya jumlah dan kasus kesakitan dan kematian akibat penyakit dan bencana. 2. Meningkatnya pengawasan air dan penyehatan lingkungan. Indikator Sasaran : 1.1) Persentase penemuan dan penanganan penderita penyakit 1.2) Persentase desa/kelurahan yang mengalami KLB yang ditangani <24 jam 1.3) Persentase desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI) 2.1) Persentase Tempat-Tempat Umum (TTU) dan Tempat Pengolahan Makanan (TPM) sehat 2.2) Persentase keluarga yang memiliki akses air bersih D. Meningkatkan Derajat Kesehatan Individu, Keluarga dan Masyarakat Yang Optimal Tujuan : Meningkatnya pelayanan kesehatan keluarga dan status gizi masyarakat Sasaran : 1). Meningkatnya pelayanan kesehatan ibu hamil, ibu nifas, bayi, balita dan usila. 2). Meningkatnya status gizi masyarakat Indikator Sasaran : 1.1) Persentase cakupan kunjungan ibu hamil (K4) 1.2) Persentase cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani. 1.3) Persentase cakupan pertolongan persalinan oleh 5 DINAS KESEHATAN KAB.PANGKAJENE DAN KEPULAUAN

27 PROFIL KESEHATAN tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi. 1.4) Persentase cakupan pelayanan ibu nifas. 1.5) Persentase cakupan neonatal dengan komplikasi yang ditangani 1.6) Persentase kunjungan neonatus 1.7) Persentase kunjungan bayi 1.8) Persentase cakupan balita yang ditimbang berat badannya 1.9) Persentase KB aktif 1.10) Persentase cakupan pelayanan kesehatan usila. 2.1). Persentase balita gizi buruk. 2.2). Persentase cakupan balita gizi buruk mendapat pelayanan E. Menggerakkan dan Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dan swasta serta kerjasama lintas sektor. Tujuan : Terciptanya kemandirian masyarakat untuk hidup bersih dan sehat melalui pengembangan upaya kesehatan bersumber daya masyarakat dan sarana kesehatan swasta serta kerjasama lintas sektor. Sasaran : Meningkatnya upaya, sarana dan prasarana kesehatan yang bersumberdaya masyarakat dalam rangka mewujudkan masyarakat yang mandiri untuk hidup sehat. Indikator Sasaran : a) Persentase desa siaga b) Persentase posyandu purnama dan mandiri c) Persentase rumah tangga berphbs 6 DINAS KESEHATAN KAB.PANGKAJENE DAN KEPULAUAN

28 PROFIL KESEHATAN F. Optimalisasi kebijakan dan manajemen pembangunan kesehatan Tujuan : Tersedianya kebijakan dan Manajemen pembangunan kesehatan yang standar guna mendukung penyelenggaraan program dan kegiatan. Sasaran : Meningkatnya ketersediaan data dan informasi kesehatan dalam mendukung pembangunan kesehatan yang sesuai. Indikator Sasaran : Persentase ketersediaan profil dinas kesehatan dan puskesmas. Tujuan diterbitkannya Profil Kesehatan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2012 ini adalah dalam rangka menyediakan sarana guna mengevaluasi pencapaian pembangunan kesehatan tahun 2012 dengan mengacu kepada Standar Pelayanan Minimal Bidang kesehatan. Oleh karena itu gambaran yang disajikan dalam penyajian Profil Kesehatan Tahun 2012 ini disajikan dalam bentuk narasi, tabel dan grafik. 7 DINAS KESEHATAN KAB.PANGKAJENE DAN KEPULAUAN

29 PROFIL KESEHATAN BAB II GAMBARAN UMUM Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkajene dan Kepulauan) terletak antara 110 BT dan 4,40 LS sampai dengan 8.00 LS yang terletak di pantai Barat Sulawesi Selatan dengan batas batas administrasi sebagai berikut : Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Barru Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Maros Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Bone Sebelah Barat berbatasan dengan Pulau Kalimantan, Jawa, Madura, Pulau Nusa Tenggara dan Pulau Bali. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2012, wilayah administrasi Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan terdiri dari 13 Kecamatan, 9 kecamatan terletak di daratan dan 4 kecamatan terletak di kepulauan, dengan luas wilayah 1.112,29 Km dan berjarak 51 km dari Kota Makassar ibukota Propinsi Sulawesi Selatan. Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan terletak di pesisir pantai barat Sulawesi Selatan yang terdiri dari dataran rendah dan pegunungan. Dataran rendah seluas Ha, membentang dari garis pantai barat ke timur terdiri dari persawahan, tambak, rawa-rawa, dan empang, sedang daerah pegunungan dengan ketinggian meter diatas permukaan laut terletak di sebelah timur batu cadas dan sebagian mengandung batu bara serta berbagai jenis batu marmer. A. KEADAAN PENDUDUK Masalah utama kependudukan di Indonesia pada dasarnya meliputi tiga hal pokok, yaitu : jumlah penduduk yang besar, komposisi penduduk yang kurang menguntungkan dimana proporsi penduduk berusia muda relatif tinggi, dan persebaran penduduk yang kurang merata. 8 DINAS KESEHATAN KAB.PANGKAJENE DAN KEPULAUAN

30 PROFIL KESEHATAN 1. Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk Penduduk Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan berjumlah jiwa yang tersebar di 13 kecamatan, dengan jumlah penduduk terbesar yakni jiwa mendiami Kecamatan Labakkang. Secara keseluruhan jumlah penduduk yang berjenis kelamin perempuan lebih banyak dari penduduk berjenis kelamin laki-laki, hal ini tercermin dari angka rasio jenis kelamin yang lebih kecil dari 100. Laju pertumbuhan penduduk di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan pada periode rata-rata sebesar 2,12 % pertahun, Jumlah dan laju pertumbuhan penduduk dapat dilihat pada tabel II.A.1 TABEL II.A.1 JUMLAH DAN LAJU PERTUMBUHAN PENDUDUK DI KAB. PANGKAJENE DAN KEPULAUAN TAHUN Tahun Jumlah Penduduk % Laju Pertumbuhan Penduduk Per Tahun , , , , , , ,34 Sumber : BPS Kab.Pangkajene dan Kepulauan DINAS KESEHATAN KAB.PANGKAJENE DAN KEPULAUAN

31 JUMLAH PROFIL KESEHATAN GRAFIK II.A.1 JUMLAH PENDUDUK DI KAB. PANGKAJENE DAN KEPULAUAN TAHUN JUMLAH PENDUDUK DI KAB. PANGKEP TAHUN T A H U N Sumber : BPS Kab.Pangkajene dan Kepulauan Komposisi Penduduk Menurut Kelompok Umur. Komposisi penduduk menurut kelompok umur dapat menggambarkan tinggi/rendahnya tingkat kelahiran. Selain itu komposisi penduduk juga mencerminkan angka beban tanggungan yaitu perbandingan antara jumlah penduduk produktif (umur thn) dengan umur tidak produktif ( 0-14 tahun dan umur 65 tahun ke atas). Data BPS menunjukkan bahwa angka beban tanggungan pada tahun 2009 sebesar 57,9%, tahun 2010 terjadi penurunan menjadi 55,86%, pada tahun 2011 terjadi lagi penurunan hingga 49,50%, dan pada tahun 2012 angka beban tanggungan meningkat menjadi 58,49%. 10 DINAS KESEHATAN KAB.PANGKAJENE DAN KEPULAUAN

32 JUMLAH PENDUDUK PROFIL KESEHATAN GRAFIK II.A.2 KOMPOSISI PENDUDUK MENURUT KELOMPOK UMUR DAN JENIS KELAMIN KAB. PANGKAJENE DAN KEPULAUAN Laki-laki Perempuan U M U R Sumber : BPS kab.pangkajene dan Kepulauan 3. Persebaran dan Kepadatan Penduduk Penduduk Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan pada tahun 2012 tercatat sebanyak jiwa tersebar di 13 kecamatan. Penyebaran penduduk menurut kecamatan dapat dilihat pada gambar di halaman berikutnya. 11 DINAS KESEHATAN KAB.PANGKAJENE DAN KEPULAUAN

33 JUMLAH PENDUDUK PROFIL KESEHATAN GRAFIK II.A.3 JUMLAH PENDUDUK MENURUT KECAMATAN DI KAB. PANGKAJENE DAN KEPULAUAN PENYEBARAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN KAB. PANGKEP KECAMATAN Sumber : BPS Kab.Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2012 Secara keseluruhan kepadatan penduduk di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2012 sebesar 292/km dengan rata rata jiwa per rumah tangga adalah 3 4 orang. Adapun kepadatan penduduk menurut kecamatan dapat dilihat pada tabel di halaman selanjutnya. 12 DINAS KESEHATAN KAB.PANGKAJENE DAN KEPULAUAN

34 PROFIL KESEHATAN TABEL II.A.3 JUMLAH PENDUDUK DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN KAB. PANGKAJENE DAN KEPULAUAN NO KECAMATAN JUMLAH PENDUDUK (JIWA) KEPADATAN PDDK (Jiwa/Km) 1 Pangkajene ,55 2 Minasate ne ,87 3 Bungoro ,93 4 Labakkang ,52 5 Ma rang ,18 6 Segeri ,31 7 Mandalle ,51 8 Balocci ,09 9 Tondong Tallasa ,94 10 Lk.Tupa biring ,98 11 Lk.Tupa biring Utara ,03 12 Lk.Tangaya ,50 13 Lk.Kalmas ,14 Jumlah Tahun Sumber : BPS Kab.Pangkajene dan Kepulauan Thn 2012 B. KEADAAN EKONOMI Pembangunan perekonomian di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan selama lima tahun terakhir ( ) telah mengalami kemajuan yang berarti. Hal ini dapat lihat dari hasil penghitungan PDRB nya. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu pencerminan kemajuan ekonomi suatu daerah, yang didefinisikan sebagai keseluruhan nilai tambah barang dan jasa yang dihasilkan dalam waktu satu tahun di wilayah tersebut. PDRB Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan atas dasar harga berlaku 13 pada tahun 2008 sekitar 3.153,30 milyar rupiah, sedangkan PDRB Kabupaten DINAS KESEHATAN KAB.PANGKAJENE DAN KEPULAUAN

35 PROFIL KESEHATAN Pangkajene dan Kepulauan atas dasar harga konstan sekitar milyar rupiah dan untuk tahun 2009 PDRB harga berlaku sekitar 3.826,20 milyar rupiah dan PDRB harga konstan 2.237,50 milyar rupiah. Pada tahun 2010 berdasarkan data dari BPS Kab. Pangkajene dan Kepulauan atas dasar harga berlaku meningkat menjadi 4.597,93 milyar rupiah, sedangkan PDRB Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Harga Konstan sekitar 2.369,77 milyar rupiah. Untuk tahun 2011 PDRB harga berlaku kembali meningkat menjadi 6.413,16 milyar rupiah dan PDRB Harga Konstan sekitar 2.571,14 milyar rupiah. Sedangkan untuk tahun 2012 PDRB masih dalam perhitungan. TABEL II.B.1 PDRB Atas Dasar Harga Berlaku dan Atas Harga Konstan Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun TAHUN PDRB Harga Berlaku (Milyar Rupiah) PDRB Harga Konstan (Milyar Rupiah) Pertumbuhan Ekonomi (%) , , , , , , , , , , , ,14 5,29 5,92 6,12 7,16 5,91 9,17 Sumber : BPS Kab.Pangkajene dan Kepulauan Thn 2012 Selain dari itu, keadaan perekonomian suatu wilayah dapat diukur dari banyaknya penduduk miskin. Kemiskinan menjadi isu yang cukup menjadi perhatian berbagai kalangan termasuk kesehatan. Keterjangkauan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan terkait dengan daya beli ekonomi. 14 DINAS KESEHATAN KAB.PANGKAJENE DAN KEPULAUAN

36 Persentase PROFIL KESEHATAN Dari data yang ada jumlah masyarakat miskin di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan sebanyak jiwa dan yang tercakup dalam Jamkesmas baru sekitar jiwa. Tahun 2010 masyarakat miskin yang mendapat pelayanan kesehatan dasar pada sarana kesehatan mencapai 71,81%, untuk pelayanan kesehatan rujukan sekitar 6,08%. Tahun 2011 masyarakat miskin yang mendapat pelayanan kesehatan dasar di sarkes mencapai 94,18% dan pelayanan kesehatan rujukan menurun hingga 2,47%. Dan pada tahun 2012 masyarakat miskin yang mendapat pelayanan kesehatan dasar di sarana kesehatan turun menjadi 79,17% dan pelayanan kesehatan rujukan meningkat menjadi 2,54%. GRAFIK II.B.2 PERSENTASE MASYARAKAT MISKIN MENDAPAT YANKES DASAR DI KAB. PANGKAJENE DAN KEPULAUAN TAHUN PERSENTASE MASY. MISKIN MENDAPAT YANKES DASAR DI KAB. PANGKEP TAHUN ,81 94,18 79, T a h u n Sumber : Bidang Bina P2L Dinkes Kab.Pangkajene dan Kepulauan & Profil PUSKESMAS Kab. Pangkajene dan Kepulauan C. TINGKAT PENDIDIKAN Indikator yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat pendidikan masyarakat yaitu kemampuan baca tulis, partisipasi pendidikan dan pendidikan tertinggi yang ditamatkan. 15 DINAS KESEHATAN KAB.PANGKAJENE DAN KEPULAUAN

37 PROFIL KESEHATAN 1. Kemampuan Baca Tulis Kemampuan membaca dan menulis atau baca tulis merupakan keterampilan minimum yang dibutuhkan oleh penduduk untuk mencapai kesejahteraannya. Kemampuan baca tulis tercermin dari angka melek huruf penduduk usia 10 tahun ke atas Angka Melek Huruf (AMH) di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan menurut data BPS 2009 menunjukkan bahwa penduduk usia 10 tahun sekitar 86,4 %. AMH penduduk 10 tahun keatas bagi laki-laki sebesar 89,3 %, sedangkan untuk perempuan sebesar 83,8 %. Angka tersebut mengalami penurunan sekitar 1 % dibanding tahun 2008 yaitu 87,4 %. Pada tahun 2010 AMH Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan pada penduduk usia 10 tahun ke atas sekitar 88,59%, dengan rincian AMH penduduk 10 tahun keatas bagi laki-laki sebesar 91,37% sedangkan untuk perempuan sebesar 86,16%. Tahun 2011 AMH Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan pada penduduk usia 10 tahun meningkat menjadi 89,32%, dengan rincian AMH penduduk 10 tahun keatas bagi laki-laki sebesar 92,81% sedangkan untuk perempuan sebesar 86,17%. Dan pada tahun 2012 AMH Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan pada penduduk usia 10 tahun menurun menjadi 88,33%, dengan rincian AMH penduduk 10 tahun keatas bagi laki-laki sebesar 91,59% sedangkan untuk perempuan sebesar 85,22%. 16 DINAS KESEHATAN KAB.PANGKAJENE DAN KEPULAUAN

38 T a h u n PROFIL KESEHATAN TABEL II.C.1 ANGKA MELEK HURUF PENDUDUK USIA 10 TAHUN KEATAS DAN JENIS KELAMIN DI KAB. PANGKAJENE DAN KEPULAUAN TAHUN TAHUN LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN , ,3 83,8 86, ,37 86,16 88, ,81 86,17 89, ,59 85,22 88,33 GRAFIK II.C.1 ANGKA MELEK HURUF PENDUDUK USIA 10 TAHUN KEATAS DI KAB. PANGKAJENE DAN KEPULAUAN TAHUN ANGKA MELEK HURUF PENDUDUK USIA 10 TAHUN KEATAS DI KAB. PANGKEP TAHUN , , ,4 88,59 Persentas e AMH , Sumber : BPS Kab.Pangkajene dan Kepulauan 17 DINAS KESEHATAN KAB.PANGKAJENE DAN KEPULAUAN

39 PROFIL KESEHATAN 2. Partisipasi Pendidikan Tahun 2009 persentase penduduk Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan yang berusia 10 tahun keatas yang tidak/belum pernah bersekolah sebesar 8,55% dan yang masih bersekolah sebesar 91,45% yang meliputi, 59,26% SD/MI, 11,63% di SLTP/MTs, 13,18% di SLTA/MA dan 7,35% di Akademi dan Universitas. Tahun 2010 persentase penduduk Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan yang berusia 10 tahun keatas yang tidak/belum pernah bersekolah ada 16,27% dan yang masih bersekolah sebesar 83,73% yang meliputi, 71,14% SD/MI, 4,86% di SLTP/MTs, 5,83% di SLTA/MA, 0,55% di Akademi dan 1.35% di Universitas. Pada tahun 2011 persentase penduduk Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan yang berusia 10 tahun keatas yang tidak/belum pernah bersekolah meningkat dari tahun sebelumnya menjadi 30,48% dan yang masih bersekolah menurun menjadi 69,52% yang meliputi, 34,05% SD/MI, 14,90% di SLTP/MTs, 15,25% di SLTA/MA, 1,60% di Akademi dan 3,7% di Universitas. Dan pada tahun 2012 persentase penduduk Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan yang berusia 10 tahun keatas yang tidak/belum pernah bersekolah meningkat lagi dari tahun sebelumnya menjadi 33,22% dan yang masih bersekolah menurun menjadi 66,78% yang meliputi, 34,15% SD/MI, 13,80% di SLTP/MTs, 14,66% di SLTA/MA, 1,04% di Akademi dan 3,12% di Universitas. Angka Partisipasi Sekolah (APS) perempuan lebih tinggi dari pada lakilaki pada kelompok umur 7-12 tahun dan tahun. Sementara pada kelompok umur tahun, angka partisipasi sekolah laki-laki lebih tinggi dibanding angka partisipasi sekolah perempuan. Sedangkan menurut jenis kelamin, terlihat penduduk perempuan yang tidak/belum pernah sekolah besarnya lebih besar tiga kali lipat dari penduduk laki-laki. 18 DINAS KESEHATAN KAB.PANGKAJENE DAN KEPULAUAN

40 PERSENTASE PROFIL KESEHATAN GRAFIK II.C.2 PARTISIPASI PENDIDIKAN TINGKAT PERGURUAN TINGGI DI KAB. PANGKAJENE DAN KEPULAUAN TAHUN ,7 3,5 3,12 3 2,5 2 1,5 1 0,5 1,35 0,55 1,6 1,04 Akademi Universitas T A H U N Sumber : BPS Kab.Pangkajene dan Kepulauan D. KEADAAN LINGKUNGAN Untuk menggambarkan keadaan lingkungan, akan disajikan indikator indikator yang merupakan hasil dari upaya sektor kesehatan dan hasil dari upaya sektor-sektor lain yang sangat terkait. Lingkungan merupakan salah satu variabel yang kerap mendapat perhatian khusus dalam menilai kondisi kesehatan masyarakat. Bersama dengan faktor perilaku, pelayanan kesehatan dan genetik, lingkungan menentukan baik buruknya status derajat kesehatan masyarakat. Salah satu sasaran dari lingkungan sehat adalah tercapainya permukiman dan lingkungan perumahan yang memenuhi syarat kesehatan di pedesaan dan perkotaan, termasuk penanganan daerah kumuh, serta terpenuhinya persyaratan kesehatan di tempat-tempat umum, termasuk sarana dan cara pengelolaannya. 19 DINAS KESEHATAN KAB.PANGKAJENE DAN KEPULAUAN

41 PROFIL KESEHATAN Indikator-indikator tersebut adalah persentase rumah sehat, persentase tempat-tempat umum sehat, persentase penduduk dengan akses air bersih, serta persentase sarana pembuangan air besar dan tempat penampungan akhir kotoran/tinja pada rumah tangga. 1. Rumah Sehat Rumah pada dasarnya merupakan tempat hunian yang sangat penting bagi kehidupan setiap orang. Rumah tidak sekedar sebagai tempat untuk melepas lelah setelah bekerja seharian, namun didalamnya terkandung arti yang penting sebagai tempat untuk membangun kehidupan keluarga yang sehat dan sejahtera. Rumah yang sehat dan layak huni tidak harus berwujud rumah mewah dan besar namun rumah yang sederhana dapat juga menjadi rumah yang sehat dan layak dihuni. Rumah sehat adalah kondisi fisik, kimia, biologi di dalam rumah dan perumahan yang memenuhi syarat kesehatan sehingga memungkinkan penghuni atau masyarakat memperoleh derajat kesehatan yang optimal. Beberapa indikator rumah sehat adalah memiliki ventilasi yang baik, kepadatan hunian rumah yang sesuai dan lantai rumah yang tidak terbuat dari tanah, memiliki jamban yang sehat, sarana air bersih, tempat pembuangan sampah dan sarana pembuangan air limbah Di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, berdasarkan laporan Bidang P2M dan Profil Puskesmas, tahun 2005 persentase rumah sehat mencapai 76,5% dari jumlah rumah sehat yang diperiksa yaitu rumah. Dan tahun 2006 turun menjadi 62,2 % dan pada tahun 2007 ada sedikit peningkatan menjadi 63,2%. Tahun 2008 turun menjadi 57,35%, tahun 2009 mencapai 70,69 % dari jumlah rumah yang diperiksa. Pada tahun 2010 dari jumlah rumah yang ada yaitu , hanya rumah yang diperiksa sehingga cakupan rumah sehat sekitar 70,11% dari rumah yang diperiksa. Tahun 2011 jumlah rumah yang ada , hanya DINAS KESEHATAN KAB.PANGKAJENE DAN KEPULAUAN

42 PERSENTASE PROFIL KESEHATAN rumah yang diperiksa (70,49%) dan hanya sekitar (67,94%) rumah yang sehat dari jumlah rumah yang diperiksa. Dan pada tahun 2012 jumlah rumah yang ada , rumah yang diperiksa (69,43%) dan hanya (70,69%) rumah yang sehat dari jumlah rumah yang diperiksa. Rincian perpuskesmas dapat dilihat pada tabel lampiran 62. Bila dibandingkan dengan target pencapaian IIS 2010 (80%) maka hal ini berarti masih terpaut jauh dari target. Dengan demikian masih terus dibutuhkan upaya-upaya yang mengarah kepada peningkatan pencapaian rumah sehat. Adapun cakupan rumah sehat di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan dari tahun 2008 sampai tahun 2012 dapat dilihat pada grafik berikut. GRAFIK II D.1 CAKUPAN RUMAH SEHAT KAB.PANGKAJENE DAN KEPULAUAN TAHUN CAKUPAN RUMAH SEHAT KAB. PANGKEP TAHUN ,00 60,00 40,00 57,36 70,69 70,11 67,94 70,69 20,00 0, TAHUN Sumber : Bidang Bina P2P Dinkes Kab.Pangkajene dan Kepulauan & Profil PUSKESMAS Kab. Pangkajene dan Kepulauan 2. Tempat-tempat Umum dan Tempat Pengelolaan Makanan (TUPM) 21 Aspek penting dalam penyelenggaraan Sanitasi Tempat-Tempat Umum (STTU) yaitu aspek teknis/hukum yaitu peraturan dan perundang-undangan DINAS KESEHATAN KAB.PANGKAJENE DAN KEPULAUAN

43 PROFIL KESEHATAN sanitasi, aspek sosial, yang meliputi pengetahuan tentang : kebiasaan hidup, adat istiadat, kebudayaan, keadaan ekonomi, kepercayaan, komunikasi, dll dan aspek administrasi yaitu meliputi penguasaan pengetahuan tentang cara pengelolaan STTU. Di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan berdasarkan data tahun 2007, persentase tempat-tempat umum yang sehat yang meliputi hotel (penginapan) 100%, restoran 47,2%, pasar 21,4% dan TUPM berkisar antara 62,7% sampai 64,4% dimana TUPM ini terdiri dari jasa boga, makanan jajanan, industri makanan minuman dll. Dan untuk tahun 2008 persentase sehat tempat-tempat umum antara lain hotel 100%, restoran 55,56% dan pasar meningkat menjadi 37,04%, dan TUPM lainnya meningkat menjadi 66,22%. Tahun 2009 cakupan TUPM yang sehat menurun menjadi 58,58%, dengan rincian tempat tempat umum yang sehat diantaranya hotel 100%, restoran 38,30%, pasar 37,04% dan selebihnya adalah TUPM lainnya. Tahun 2010 berdasarkan data dari Bidang Penyuluhan dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, cakupan TUPM yang sehat mengalami peningkatan menjadi 63,68%, dengan rincian diantaranya adalah hotel 50%, restoran 65,57%, pasar 20% dan TUPM lainnya 65,25%. Tahun 2011 cakupan TUPM yang sehat mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yaitu meningkat menjadi 64,14%, dengan rincian hotel sehat 42,86%, restoran sehat 64,91%, pasar sehat meningkat jadi 48,15% dan TUPM lainnya 64,98%. Dan pada tahun 2012 cakupan TUPM yang sehat menjadi 64,71% dengan rincian hotel sehat 87,50%, restoran sehat 45,19%, pasar sehat meningkat jadi 25% dan TUPM lainnya 69,58%. 22 DINAS KESEHATAN KAB.PANGKAJENE DAN KEPULAUAN

44 PERSENTASE PROFIL KESEHATAN GRAFIK II D.2 CAKUPAN TUPM SEHAT KAB.PANGKAJENE DAN KEPULAUAN CAKUPAN TUPM SEHAT KAB. PANGKEP 90,00 80,00 70,00 60,00 50,00 40,00 30,00 20,00 10,00 0,00 87,50 69,58 45,19 25,00 Hotel Restoran Pasar TUPM Lainnya Sumber : Bidang Bina P2L Dinkes Kab.Pangkajene dan Kepulauan 3. Akses Terhadap Air Bersih Air merupakan kebutuhan esensial bagi makhluk hidup. Tanpa air tidak akan ada kehidupan di bumi ini. Sekitar 71% komposisi bumi terdiri dari air. Rumus kimia air adalah H2O (tersusun atas dua atom hidrogen dan satu atom oksigen). Air bersifat tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau adalah persyaratan secara fisik, selain syarat fisik air minum juga harus memenuhi syarat secara kimia, biologis maupun radioaktif. Air bersih merupakan kebutuhan rumah tangga yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Ketersediaan dalam jumlah yang cukup terutama untuk keperluan minum dan masak merupakan tujuan dari program penyediaan air bersih yang terus menerus diupayakan pemerintah. Oleh karena itu salah satu indikator penting untuk mengukur derajat kesehatan adalah ketersediaan sumber air minum rumah tangga. 23 DINAS KESEHATAN KAB.PANGKAJENE DAN KEPULAUAN

45 PROFIL KESEHATAN Sumber air bersih yang digunakan rumah tangga dibedakan menurut air kemasan, ledeng, pompa, sumur terlindungi, sumur tidak terlindungi, mata air terlindungi, air sungai, air hujan, dan yang lainnya. Berdasarkan data profil dari puskesmas tahun 2008 jumlah KK yang menggunakan air bersih dari ledeng sebanyak KK (3,39%), SPT sebanyak 62 KK (0,17%), SGL sebanyak KK (53,41%), PAH sebanyak 729 KK (1,96%), Air Kemasan 9 KK (0,02%), dan yang lainnya KK atau sekitar 8,05%, cakupan tersebut diatas adalah cakupan dari jumlah KK yang diperiksa sekitar KK dari KK yang ada di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan. Tahun 2009 KK yang diperiksa akses air bersihnya hanya sekitar 45,34% ( KK) dari jumlah keseluruhan KK yang ada di Kab. Pangkajene dan Kepulauan ( KK). Dengan perincian jumlah KK yang menggunakan ledeng ada 39,36 %, SPT 0,18 %, SGL 51,22 %, PAH 2,32 % dan kemasan 4,117 % dan yang lainnya ada 2,76 %. Tahun 2010 jumlah KK yang diperiksa sumber air bersihnya hanya KK (60,61%) dari jumlah KK yang ada di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, dengan rincian KK dengan jenis sarana air bersih yang digunakan sebagai berikut: air kemasan 8,34%, ledeng 32%, SPT 0,14%, SGL 48,58%, PAH 4,4%. Pada Tahun 2011 jumlah KK yang diperiksa sumber air bersihnya hanya KK (59,66%) dari jumlah KK yang ada di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, dengan rincian KK dengan jenis sarana air bersih yang digunakan sebagai berikut: air kemasan 2,9%, ledeng 30,7 %, SGL 36,8%, dan PAH 4,6%. Dan pada Tahun 2012 jumlah KK yang diperiksa sumber air bersihnya hanya KK (64,20%) dari jumlah KK yang ada di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, dengan rincian KK dengan jenis sarana air bersih yang digunakan sebagai berikut : air kemasan 0,11%, ledeng 31%, SPT 0,09%, SGL 44,37%, dan PAH 5,0%. 24 DINAS KESEHATAN KAB.PANGKAJENE DAN KEPULAUAN

46 PERSENTASE PROFIL KESEHATAN GRAFIK II.D 3 JENIS SUMBER AIR BERSIH KELUARGA DI KAB. PANGKAJENE DAN KEPULAUAN JENIS SUMBER AIR BERSIH KELUARGA DI KAB. PANGKEP 50 44, ,11 0,09 2,7 5 0,46 Kemasan Ledeng SPT SGL Mata Air PAH Lainnya Sumber : Profil Puskesmas se-kab.pangkajene dan Kepulauan tahun Sarana Pembuangan Tinja pada Rumah Tangga. Masalah penyehatan lingkungan pemukiman khususnya pada pembuangan tinja merupakan salah satu dari berbagai masalah kesehatan yang perlu mendapatkan prioritas. Penyediaan sarana pembuangan tinja masyarakat terutama dalam pelaksanaannya tidaklah mudah, karena menyangkut peran serta masyarakat yang biasanya sangat erat kaitannya dengan perilaku, tingkat ekonomi, kebudayaan dan pendidikan. Fasilitas rumah tinggal yang berkaitan dengan kesehatan adalah ketersediaan jamban sendiri dengan tangki septik. Sehubungan dengan itu pemerintah telah melaksanakan program sanitasi lingkungan, diantaranya adalah pengadaan jamban keluarga. Oleh karena itu kesadaran masyarakat terhadap sanitasi lingkungan tersebut terlihat dengan semakin meningkatnya jumlah rumah tangga yang menggunakan jamban keluarga walaupun masih relatif kecil. 25 DINAS KESEHATAN KAB.PANGKAJENE DAN KEPULAUAN

47 PROFIL KESEHATAN Berdasarkan data profil puskesmas se-kabupaten Pangkajene dan Kepulauan tahun 2008 dapat dilihat bahwa dari KK yang diperiksa hanya KK yang memiliki jamban, sedangkan jumlah yang sehat sebanyak KK atau 59,97%. Untuk tahun 2009 berdasarkan data yang diperoleh dari semua puskesmas yang ada di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan dari seluruh jumlah KK yang ada di Kab. Pangkajene dan Kepulauan ( KK) hanya KK yang diperiksa dan ada KK (62,85 %) yang memiliki jamban dan yang sehat hanya KK (75,52%). Tahun 2010 berdasarkan data yang masuk dari semua puskesmas hanya KK (60,41%) yang diperiksa, dan dari KK tersebut hanya ada KK yang memiliki jamban keluarga atau hanya sekitar (65,34%). Dan hanya 77,1% KK yang memiliki jamban yang sehat. Pada Tahun 2011 berdasarkan data yang masuk dari semua puskesmas hanya KK (59,7%) yang diperiksa, dan dari KK tersebut hanya ada KK (66,6%) yang memiliki jamban keluarga. Dan hanya KK (77,3%) KK yang memiliki jamban yang sehat. Dan pada Tahun 2012 berdasarkan data yang masuk dari semua puskesmas hanya KK (64,90%) yang diperiksa, dan dari KK tersebut hanya ada KK (65,55%) yang memiliki jamban keluarga. Dan hanya KK (77,55%) KK yang memiliki jamban yang sehat. Data cakupan kepemilikan jamban diatas dihitung berdasarkan jumlah KK yang diperiksa, jadi tidak menggambarkan cakupan kepemilikan jamban dari seluruh jumlah KK yang ada di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan. Cakupan kepemilikan jamban dari tahun dapat dilihat pada gambar di halaman berikut ini. 26 DINAS KESEHATAN KAB.PANGKAJENE DAN KEPULAUAN

48 PERSENTASE PROFIL KESEHATAN GRAFIK II.D 4 CAKUPAN KEPEMILIKAN JAMBAN KAB. PANGKAJENE DAN KEPULAUAN TAHUN CAKUPAN KEPEMILIKAN JAMBAN KELUARGA KAB. PANGKEP TAHUN ,6 65,34 65,55 62, TAHUN Sumber : Profil Puskesmas se-kab.pangkajene dan Kepulauan tahun 2012 E. KEADAAN PERILAKU MASYARAKAT Komponen perilaku dan lingkungan sehat merupakan garapan utama promosi kesehatan. Promosi kesehatan adalah upaya untuk memberdayakan masyarakat agar dapat memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatannya (WHO). Pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan bukanlah pekerjaan yang mudah, karena menyangkut aspek perilaku yang erat kaitannya dengan sikap, kebiasaan, kemampuan, potensi dan faktor budaya pada umumnya. Selanjutnya perilaku kesehatan adalah hal-hal yang dilakukan oleh manusia yang didasari oleh pengetahuan, sikap dan kemampuan yang dapat berdampak positif atau negatif terhadap kesehatan. Keadaan perilaku masyarakat yang berpengaruh terhadap derajat kesehatan digambarkan melalui indikator-indikator persentase rumah tangga berperilaku hidup bersih dan sehat, persentase posyandu purnama dan mandiri. 27 DINAS KESEHATAN KAB.PANGKAJENE DAN KEPULAUAN

49 PROFIL KESEHATAN 1. Rumah Tangga ber PHBS PHBS di rumah tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu mempraktekkan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat. Beberapa indikator PHBS diantaranya : a. Indikator Perilaku 1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan 2. Memberikan ASI Eksklusif pada bayi 3. Menimbang balita setiap bulan 4. Menggunakan air bersih 5. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun 6. Menggunakan jamban sehat 7. Memberantas jentik nyamuk sekali seminggu di rumah b. Indikator Gaya Hidup 8. Makan sayur dan buah setiap hari 9. Melakukan aktifitas fisik setiap hari 10. Tidak merokok dalam rumah Berdasarkan data yang ada pada Bidang P2L Dinas Kesehatan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan pada tahun 2008, terdapat 63,30% (25.404) rumah tangga yang berperilaku hidup bersih dan sehat dari rumah tangga yang dipantau, sedangkan untuk tahun 2009 meningkat menjadi 67,63% (13.666) rumah tangga yang berphbs dari jumlah rumah tangga yang dipantau yaitu rumah tangga Tahun 2010 tercatat hanya sekitar rumah tangga yang dipantau (44,36%) dari jumlah rumah tangga yang ada di Kab. Pangkajene dan Kepulauan, rumah tangga yang berperilaku hidup bersih dan sehat ada 61,93%. Dan pada tahun 2011 ada sekitar KK (63,9%) yang dipantau dari jumlah KK yang ada di Kab. Pangkajene dan Kepulauan, dan 28 DINAS KESEHATAN KAB.PANGKAJENE DAN KEPULAUAN

50 JUMLAH RUMAH TANGGA PROFIL KESEHATAN diperoleh data ada sekitar KK yang berperilaku hidup bersih dan sehat atau sekitar 62,16% yang berphbs. Apabila dilihat dari data diatas maka terjadi penurunan dari 67,63% pada tahun 2009 menjadi 61,93% pada tahun Hal tersebut dikarenakan terjadinya perubahan peningkatan klasifikasi rumah tangga ber PHBS, yaitu terpenuhinya 7 indikator perilaku ditambah 1 indikator gaya hidup yang sudah diklasifikasikan sebagai rumah tangga yang berperilaku hidup bersih dan sehat pada tahun Dan pada tahun 2010 rumah tangga ber PHBS diklasifikasikan lagi menjadi 7 Indikator perilaku dan 3 indikator gaya hidup ( 10 indikator PHBS) dan pada tahun 2012 meningkat lagi menjadi 66,51% dari jumlah KK yang dipantau. Terjadinya peningkatan pada tahun 2011 dan 2012 mencerminkan bahwa masyarakat mulai menyadari tentang pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat pada kehidupan sehari-hari. Hal ini juga tidak lepas dari peran serta petugas kesehatan di lapangan yang senantiasa memberikan penyuluhan tentang pentingnya berphbs tersebut. Data terinci menurut puskesmas dapat dilihat pada lampiran tabel 61. GRAFIK II.E.1 JUMLAH RT YANG BER PHBS KAB.PANGKAJENE DAN KEPULAUAN TAHUN JUMLAH RT YANG BER-PHBS DI KAB. PANGKEP TAHUN TAHUN RT Yg Dipantau RT Yg Ber-PHBS 29 Sumber : Bidang P2L Dinkes Kab.Pangkajene dan Kepulauan Thn 2012 DINAS KESEHATAN KAB.PANGKAJENE DAN KEPULAUAN

51 PROFIL KESEHATAN 2. Posyandu Purnama dan Mandiri Peran serta masyarakat di bidang kesehatan sangat besar. Wujud nyata bentuk peran serta masyarakat antara lain muncul dan berkembangnya Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM), misalnya Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) yang merupakan salah satu bentuk pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh masyarakat untuk masyarakat dengan dukungan teknis dari petugas kesehatan. Sebagai indikator peran aktif masyarakat melalui pengembangan UKBM digunakan persentase desa yang memiliki Posyandu. Posyandu merupakan wahana kesehatan bersumberdaya masyarakat yang memberikan 5 kegiatan utama (KIA, KB, Gizi, Imunisasi, dan P2 Diare) dilakukan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat. Di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan jumlah posyandu yang tercatat untuk tahun 2006 sebanyak 300 buah posyandu dengan rasio posyandu/desa sebesar 2,9, sementara pada tahun 2007 jumlah posyandu bertambah menjadi 302 dengan rasio posyandu/desa tetap 2,9. Dan pada tahun 2008 jumlah posyandu meningkat menjadi 343 dengan rasio 3,3. Dan pada tahun 2009 di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan tercatat jumlah posyandu meningkat menjadi 346 dengan rasio posyandu/desa sebesar 3,3. Tahun 2010 jumlah posyandu di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan meningkat menjadi 369 buah dengan rasio posyandu/desa juga meningkat menjadi 3,5. Pada tahun 2011 Jumlah Posyandu di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan turun menjadi 368 buah dengan rasio posyandu/desa tetap sama tahun sebelumnya. Dan pada tahun 2012 jumlah Posyandu di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan bertambah menjadi 379 buah dengan rasio posyandu/desa 3,7. 30 DINAS KESEHATAN KAB.PANGKAJENE DAN KEPULAUAN

52 PROFIL KESEHATAN GRAFIK. II.E. STARA POSYANDU DI KAB. PANGKAJENE DAN KEPULAUAN STRATA POSYANDU KAB. PANGKEP 12,4 20,05 31,4 36,15 Pratama Madya Purnama Mandiri Sumber : Bidang P2L Dinkes Kab.Pangkajene dan Kepulauan Thn 2012 Untuk mengetahui tingkat kemandirian posyandu dapat dilihat dengan tercapainya posyandu purnama dan mandiri. Tingkat kemandirian posyandu pada tahun 2008 sekitar 31,48 %, tahun ,23%, tahun 2010 sekitar 37,13% dan pada tahun 2011 sudah mencapai target IIS yaitu 40,22%, dimana target kemandirian posyandu IIS 2010 adalah 40%. Pada tahun 2012 terjadi peningkatan pada tingkat kemandirian posyandu menjadi 43,80%.Jumlah Posyandu yang ada di setiap wilayah puskesmas Kab. Pangkajene dan Kepulauan tahun 2012 berdasarkan strata posyandu dapat dilihat pada lampiran tabel DINAS KESEHATAN KAB.PANGKAJENE DAN KEPULAUAN

53 PROFIL KESEHATAN BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN Gambaran derajat kesehatan masyarakat Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, berikut ini disajikan dalam situasi Mortalitas, Morbiditas dan Status Gizi Masyarakat. A. MORTALITAS (Angka Kematian) Gambaran perkembangan derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari capaian program-program berupa peningkatan kualitas hidup terutama ibu, anak dan kejadian kematian dalam masyarakat dari waktu ke waktu. Di samping itu angka kematian juga dapat digunakan sebagai salah satu indikator dalam penilaian keberhasilan pelayanan kesehatan dan program pembangunan kesehatan lainnya. Peristiwa kematian pada dasarnya merupakan akumulasi akhir dari berbagai penyebab kematian langsung maupun tidak langsung. Secara umum kejadian kematian pada manusia berhubungan erat dengan permasalahan kesehatan sebagai akibat dari gangguan penyakit atau akibat dari proses interaksi berbagai faktor yang secara sendiri-sendiri atau bersama-sama mengakibatkan kematian dalam masyarakat. Salah satu alat untuk menilai keberhasilan program pembangunan kesehatan yang telah dilaksanakan selama ini adalah dengan melihat perkembangan angka kematian dari tahun ke tahun. Besarnya tingkat kematian dan penyakit penyebab kematian utama yang terjadi pada periode terakhir dapat dilihat dari berbagai uraian berikut : 1. Angka Kematian Bayi (AKB) Infant Mortality Rate atau Angka Kematian Bayi adalah banyaknya bayi yang meninggal per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama. 32 DINAS KESEHATAN KAB.PANGKAJENE DAN KEPULAUAN

54 PROFIL KESEHATAN Indikator ini terkait langsung dengan target kelangsungan hidup anak dan merefleksikan kondisi sosial, ekonomi dan lingkungan tempat tinggal anakanak termasuk pemeliharaan kesehatannya. Lima tahun terakhir AKB di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan mengalami penurunan, tahun 2007 tercatat ada 24 kematian bayi per 1000 kelahiran hidup (4,4), tahun 2008 tercatat 22 kematian per 1000 kelahiran hidup (4,0) dan pada tahun 2009 terjadi penurunan lagi yaitu tercatat ada 20 kematian bayi per 1000 kelahiran hidup (3,5). Pada tahun 2010 terjadi penurunan jumlah kematian bayi yaitu 12 bayi per 1000 kelahiran hidup (2,07) dan pada tahun 2011 terjadi lagi penurunan jumlah kematian bayi yaitu ada 8 bayi per 1000 KLH atau 1,33 KLH. Pada tahun 2012 jumlah kematian bayi meningkat yaitu 17 bayi per 1000 kelahiran hidup atau 2,65 KLH. Angka kematian bayi dari tahun ke tahun dapat dilihat pada tabel di bawah ini. TABEL III.A.1 ANGKA KEMATIAN BAYI DI KAB.PANGKAJENE DAN KEPULAUAN TAHUN TAHUN ANGKA KEMATIAN BAYI PER 1000 KELAHIRAN HIDUP 4,4 4,0 3,5 2,07 1,33 2,65 Sumber : Bidang Kesga Dinkes Kab.Pangkajene dan Kepulauan 33 DINAS KESEHATAN KAB.PANGKAJENE DAN KEPULAUAN

55 PER 1000 KLH PROFIL KESEHATAN GRAFIK III.A.1 ANGKA KEMATIAN BAYI KAB.PANGKAJENE DAN KEPULAUAN TAHUN ,50 4,00 3,50 3,00 2,50 2,00 1,50 1,00 0,50 0,00 ANGKA KEMATIAN BAYI (AKB/IMR) KAB. PANGKEP TAHUN ,00 3,50 2,07 1,33 2, T A H U N Sumber : Bidang Kesga Dinkes Kab.Pangkajene dan Kepulauan Meningkatnya Angka Kematian Bayi dari tahun 2011 ke tahun 2012 disebabkan Pelacakan dan Pelaporan kasus kematian bayi sudah semakin baik. Bidan ataupun petugas kesehatan melakukan surveilance dan kunjungan ke rumah-rumah, sehingga kematian bayi cepat terdeteksi. Ditunjang juga dengan adanya Otopsi Verbal Perinatal yang diinformasikan setelah adanya kematian, sehingga semakin jelas alur dari kematian tersebut. Pada tahun-tahun sebelumnya, kematian bayi belum terdeteksi dengan baik karena tidak adanya Otopsi Verbal Perinatal sehingga informasi kematian diragukan karena informasi yang tidak lengkap dan tidak bisa dijadikan sumber informasi yang benar. 2. Angka Kematian Balita (AKABA) Angka Kematian Balita (CMR/Child Mortality Rate) menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan anak dan faktor-faktor lingkungan yang 34 berpengaruh terhadap kesehatan anak balita seperti gizi, sanitasi, penyakit DINAS KESEHATAN KAB.PANGKAJENE DAN KEPULAUAN

56 PROFIL KESEHATAN menular, dan kecelakaan, indikator ini menggambarkan tingkat kesejahteraan sosial, dalam arti besar dan tingkat kemiskinan dan pendidikan penduduk. Jumlah Kematian Balita yang dilaporkan dari 19 Puskesmas yang ada di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan pada tahun 2006 sebanyak 4 balita atau 0,14 per 1000 balita. Sedangkan pada tahun 2007 jumlah balita mati yang dilaporkan ada 9 balita atau 0,31 per 1000 balita dan tahun 2008 turun menjadi 0,23 per 1000 balita (7 balita mati) dan pada tahun 2009 mengalami penurunan lagi menjadi 6 balita mati atau 0,18 per 1000 balita. Pada tahun 2010 terjadi peningkatan jumlah kematian balita, tercatat ada 7 balita mati atau 0,22 per 1000 balita. Tahun 2011 terjadi peningkatan jumlah kematian balita, yaitu ada 11 balita mati atau 0,32 per 1000 balita. Dan pada tahun 2012 jumlah kematian balita menurun menjadi 1 balita mati atau 0,16 per 1000 balita. Fluktuasi Angka Kematian Balita terjadi karena sistem informasi dari SP2TP di wilayah kepulauan mulai lancar, yang selama ini banyak yang tidak terlaporkan. TABEL III.A.2 ANGKA KEMATIAN BALITA DI KAB. PANGKAJENE DAN KEPULAUAN TAHUN TAHUN ANGKA KEMATIAN BALITA PER 1000 BALITA 0,23 0,18 0,22 0,32 0,16 Sumber : Bidang Kesga Dinkes Kab.Pangkajene dan Kepulauan 35 DINAS KESEHATAN KAB.PANGKAJENE DAN KEPULAUAN

57 PER 1000 JMLH BALITA PROFIL KESEHATAN GRAFIK III.A.2 ANGKA KEMATIAN BALITA KAB. PANGKAJENE DAN KEPULAUAN TAHUN ANGKA KEMATIAN BALITA DI KAB. PANGKEP TAHUN ,35 0,3 0,25 0,2 0,15 0,1 0,05 0 0,32 0,23 0,22 0,18 0, T A H U N Sumber : Bidang Bina Kesga Dinkes Kab.Pangkajene dan Kepulauan Thn Angka Kematian Ibu (AKI) AKI adalah banyaknya ibu yang meninggal dari suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan atau penanganannya selama kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas (42 hari setelah melahirkan) per 1000 kelahiran hidup. Angka Kematian Ibu (AKI) juga menggambarkan tingkat kesadaran penduduk terhadap terhadap kesehatan reproduksinya mulai saat konsepsi sampai persalinan, nifas dan tumbuh kembang anaknya, perilaku hidup sehat, status gizi dan kesehatan ibu, kondisi kesehatan lingkungan, tingkat pelayanan kesehatan terutama untuk ibu hamil, pelayanan kesehatan waktu ibu melahirkan dan masa nifas. Untuk mengatasi masalah ini maka diperlukan terobosan-terobosan melalui program kemitraan bidan dan dukun dimana dukun tidak lagi diperbolehkan menolong persalinan tetapi dalam pengasuhan masih diberi 36 DINAS KESEHATAN KAB.PANGKAJENE DAN KEPULAUAN

58 PROFIL KESEHATAN kesempatan. Harapan kita agar bidan di desa benar-benar sebagai tenaga terampil dan terdepan dalam upaya penurunan AKB (IMR) dan AKI (MMR). Angka Kematian Ibu di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan pada tahun cenderung mengalami penurunan kecuali pada tahun 2007 ada sedikit peningkatan dari tahun Jumlah ibu mati pada tahun 2006 ada 6 orang atau 1,28 per 1000 Kelahiran Hidup, tahun 2007 meningkat menjadi 7 orang atau 0,13 per 1000 KLH, tahun 2008 ada 6 kematian atau 1,1 per 1000 KLH dan pada tahun 2009 mengalami lagi penurunan yang sangat drastis yaitu dengan 1 kematian atau 0,18 per 1000 KLH. Akan tetapi pada tahun 2010 jumlah kematian ibu meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya 1 orang menjadi 3 orang atau meningkat menjadi 0,52 per 1000 KLH. Dan pada tahun 2012 meningkat lagi menjadi 6 orang atau 0,94 per 1000 KLH. TABEL III.A.3 ANGKA KEMATIAN IBU DI KAB. PANGKAJENE DAN KEPULAUAN TAHUN TAHUN ANGKA KEMATIAN IBU PER 1000 KELAHIRAN HIDUP 1,28 1,30 1,10 0,18 0,52 0,33 0,94 Sumber : Bidang Kesga Dinkes Kab. Pangkajene dan Kepulauan 37 DINAS KESEHATAN KAB.PANGKAJENE DAN KEPULAUAN

59 PER 1000 KLH PROFIL KESEHATAN GRAFIK III.A.3 ANGKA KEMATIAN IBU DI KAB. PANGKAJENE DAN KEPULAUAN TAHUN ANGKA KEMATIAN IBU DI KAB. PANGKEP TAHUN ,40 1,20 1,00 0,80 0,60 0,40 0,20 0,00 1,30 1,10 0,52 0,33 0, T A H U N Sumber : Bidang Bina Kesga Dinkes Kab.Pangkajene dan Kepulauan Thn 2012 B. MORBIDITAS (Angka Kesakitan) Angka kesakitan penduduk diperoleh dari data yang berasal dari masyarakat (community based data) yang diperoleh melalui survei, dan hasil pengumpulan data dari Dinas Kesehatan serta dari sarana pelayanan kesehatan (facility based data) yang diperoleh melalui sistem pencatatan dan pelaporan. 1. Penyakit Menular Dewasa ini kita mengenal berbagai macam penyakit dan istilahnya baik itu penyakit menular maupun penyakit tidak menular. Penyakit menular yang juga dikenal sebagai penyakit infeksi dalam istilah medis adalah sebuah penyakit yang disebabkan oleh sebuah agen biologi (seperti virus, bakteri, atau parasit), bukan disebabkan faktor fisik (seperti luka bakar dan trauma benturan) atau kimia (seperti keracunan) yang mana bisa ditularkan atau menular kepada orang lain melalui media tertentu seperti udara (TBC, influenza, dll), tempat makan dan minum yang kurang bersih pencuciannya 38 DINAS KESEHATAN KAB.PANGKAJENE DAN KEPULAUAN

60 PROFIL KESEHATAN (Hepatitis, Typhoid/Types, dll), jarum suntik dan transfusi darah (HIV/AIDS, Hepatitis, dll). Penyakit menular yang disajikan dalam bagian ini antara lain: Penyakit menular langsung: Diare, Pneumonia, Typhus, penyakit HIV/AIDS, penyakit TB Paru dan Kusta. Panyakit menular yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) Penyakit bersumber binatang : Demam Berdarah Dengue, Rabies, Filaria, Malaria. a. Penyakit Menular Langsung 1. Penyakit Diare Diare adalah suatu penyakit dengan tanda-tanda adanya perubahan bentuk dan konsistensi dari tinja, yang melembek sampai mencair dan bertambahnya frekuensi berak lebih dari biasanya (3 kali atau lebih dalam 1 hari). Penyakit diare sampai kini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat walaupun secara umum angka kesakitan masih berfluktuasi, dan kematian diare yang dilaporkan oleh sarana pelayanan dan kader pelayanan mengalami penurunan namun penyakit diare ini masih sering menimbulkan KLB yang cukup banyak bahkan menimbulkan kematian. Di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan kasus diare dari tahun ke tahun cenderung meningkat, hal dapat dilihat dari data tahun 2005 terdapat 3689 kasus dengan 1528 kasus terjadi pada balita dan pada tahun 2006 meningkat menjadi 7641 kasus dengan 3082 kasus pada balita. Tahun 2007 terjadi kasus, tahun 2008 meningkat jadi kasus dan pada tahun 2009 cenderung menurun dengan kasus dengan kejadian terbanyak berada di wilayah kerja Puskesmas Bonto Perak. 39 DINAS KESEHATAN KAB.PANGKAJENE DAN KEPULAUAN

61 JUMLAH KASUS PROFIL KESEHATAN Pada tahun 2010 jumlah kasus diare di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan mengalami penurunan dari tahun sebelumnya yaitu tercatat kasus. Pada tahun 2011 terdapat kasus yang ditangani di sarana pelayanan kesehatan. Dan pada tahun 2012 terdapat kasus yang ditangani di sarana pelayanan kesehatan.jumlah kasus diare di Kab. Pangkajene dan Kepulauan tahun 2008 sampai 2012 dapat dilihat pada grafik di bawah ini. GRAFIK III.B.1 JUMLAH KASUS DIARE KAB. PANGKAJENE DAN KEPULAUAN TAHUN JUMLAH KASUS DIARE KAB. PANGKEP TAHUN T A H U N Sumber : Bidang Bina P2M Dinkes Kab.Pangkajene dan Kepulauan Tahun HIV/AIDS dan Penyakit Menular Melalui Hubungan Seksual (PMS) Penyakit HIV/AIDS yang merupakan new emerging diseases, dan merupakan pandemi pada semua kawasan, penyakit ini telah sekian lama menyita perhatian berbagai kalangan, tidak hanya terkait dengan domain kesehatan saja. Kasus penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh ini. Saat ini Indonesia telah digolongkan sebagai negara dengan tingkat epidemi yang terkonsentrasi (concentrated level epidemic), yaitu adanya 40 DINAS KESEHATAN KAB.PANGKAJENE DAN KEPULAUAN

62 PROFIL KESEHATAN prevalensi lebih dari 5% pada sub populasi tertentu misalnya pada kelompok penjaja seks dan pada para penyalahguna NAPZA. Tingkat epidemi ini menunjukkan tingkat perilaku berisiko yang cukup aktif menularkan di dalam suatu sub populasi tertentu. Selanjutnya perjalanan epidemi akan ditentukan oleh jumlah dan sifat hubungan antara kelompok berisiko tinggi dengan populasi umum. Penyakit yang kemunculannya seperti fenomena gunung es (iceberg phenomena), yaitu jumlah penderita yang dilaporkan jauh lebih kecil daripada jumlah penderita sebenarnya. Hal ini berarti bahwa jumlah pengidap infeksi HIV/AIDS yang sebenarnya masih sangat sulit diukur dan belum diketahui secara pasti. Di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan pada tahun 2009 terdapat 1 kasus yang berada di wilayah kerja Puskesmas Kota Pangkajene. Dan pada tahun 2010 sampai tahun 2012 sudah tidak ditemukan kasus. 3. Penyakit TB Paru Penyakit TB Paru menurut Millenium Development Goals (MDGs) sebagai suatu penyakit yang menjadi target untuk diturunkan, selain malaria dan HIV/AIDS. Pada level nasional, berbagai upaya telah dilakukan untuk mengendalikan penyakit ini, diantaranya melalui program Direpenctly Observed Treatment Shortcourse Chemotherapy (DOTS). Di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan jumlah kasus TB Paru yang dilaporkan Bidang P2M menunjukkan tahun 2007 ada 59 kasus TB Paru klinis termasuk laporan dari RSUD dan 306 kasus TB Paru Positif. Tahun 2008 tercatat TB Paru Klinis sebanyak 55 kasus dan yang positif 254 kasus. Data di Dinas Kesehatan Bidang P2M menunjukkan pada tahun 2009 terdapat penderita TB Paru klinis sebanyak 81 penderita dan ada 303 yang positif, 305 yang diobati sebagian penderita yang dari tahun 2008 dan ada 261 penderita yang sembuh. 41 DINAS KESEHATAN KAB.PANGKAJENE DAN KEPULAUAN

63 JUMLAH KASUS PROFIL KESEHATAN Tahun 2010 tercatat ada 66 kasus TB Paru Klinis dan 324 kasus TB Paru Positif ditambah 11 penderita yang kambuh penyakit TB Parunya, dari data tersebut dapat dilihat bahwa terjadi penurunan jumlah kasus TB Paru Klinis dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2011 tercatat ada 95 kasus TB Paru Klinis dan 319 kasus TB Paru Positif. Dan pada tahun 2012 ada 84 kasusu TB Paru Klinis dan 452 kasus TB Paru Positif. Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran tabel 11. GRAFIK III.B.2 JUMLAH KASUS TB PARU KAB. PANGKAJENE DAN KEPULAUAN TAHUN JUMLAH KASUS TB PARU KAB. PANGKEP TAHUN Klinis Positif T A H U N Sumber : Bidang Bina P2M Dinkes Kab.Pangkajene dan Kepulauan Thn Penyakit Kusta Penyakit kusta di Indonesia telah mencapai eliminasi sejak bulan Juni tahun Namun demikian penyakit infeksi ini masih saja menjadi permasalahan kesehatan masyarakat yang berarti, terbukti dengan adanya kecenderungan peningkatan angka prevalensi kusta selama periode Bahkan merupakan negara penyumbang jumlah penderita kusta ketiga terbanyak setelah India dan Brazil. Strategi global WHO menetapkan 42 DINAS KESEHATAN KAB.PANGKAJENE DAN KEPULAUAN

64 PROFIL KESEHATAN indikator eliminasi kusta yaitu angka penemuan penderita (NCDR) yang menggantikan indikator utama sebelumnya yaitu angka penemuan penderita terdaftar (pevalensi rate < 1/10.000). Masalah ini diperberat dengan masih tingginya stigma di kalangan masyarakat dan sebagian petugas. Akibat dari kondisi ini, sebagian besar penderita dan mantan penderita kusta dikucilkan sehingga tidak mendapatkan akses pelayanan kesehatan dan pekerjaan yang berakibat pada meningkatnya angka kemiskinan. Di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan jumlah penderita kusta pada tahun 2006 ada 102 penderita. Tahun 2007 ada 59 penderita dengan RFT 46 orang. Dan pada tahun 2008 tercatat ada 80 penderita kusta PB dan 116 MB. Dan data penderita kusta di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2009 ada 49 penderita MB dan 8 penderita PB. Pada tahun 2010 jumlah penderita kusta ada 57 orang, dengan PB sebanyak 13 orang dan yang MB sebanyak 44 orang. Pada tahun 2011 jumlah penderita kusta di Kab. Pangkajene dan Kepulauan ada 55 orang, dengan PB sebanyak 11 orang dan yang MB sebanyak 44 orang. Dan pada tahun 2012 jumlah penderita kusta di Kab. Pangkajene dan Kepulauan ada 49 orang, dengan PB sebanyak 11 orang dan yang MB sebanyak 38 orang. Jumlah penderita kusta dari tahun dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Dan untuk lebih jelasnya dapat dlihat pada lampiran tabel DINAS KESEHATAN KAB.PANGKAJENE DAN KEPULAUAN

65 PROFIL KESEHATAN GRAFIK III.B.3 JUMLAH PENDERITA KUSTA KAB. PANGKAJENE DAN KEPULAUAN TAHUN JUMLAH PENDERITA KUSTA DI KAB. PANGKEP TAHUN JUMLAH PENDERITA KUSTA T A H U N Sumber : Bidang Bina P2M Dinkes Kab.Pangkajene dan Kepulauan Thn 2012 b. Penyakit Menular Yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I) PD3I merupakan penyakit yang diharapkan dapat diberantas/ditekan dengan pelaksanaan program imunisasi. Diantaranya adalah : 1) Tetanus Neonatorum 2) Campak 3) Difteri 4) Pertusis 5) Hepatitis B Data penyakit menular yang dapat dicegah dengan imunisasi Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan dapat dilihat pada lampiran tabel 22. c. Penyakit Bersumber Binatang 1. Malaria Malaria termasuk salah satu penyakit yang diamati di puskesmas. Kasus malaria yang biasa ditemukan hanya bersifat klinis karena pada waktu 44 DINAS KESEHATAN KAB.PANGKAJENE DAN KEPULAUAN

66 PROFIL KESEHATAN pemeriksaan hanya memperhatikan gejala demam, yang apabila diberi obat penurun panas demamnya sudah turun. Adapun upaya-upaya yang telah dilakukan untuk menekan angka kesakitan tersebut adalah pengendalian vektor di daerah endemis, pencegahan penyakit dengan memakai kelambu berinsektisida, sosialisasi obat malaria ACT, penemuan dan pengobatan penderita (active dan passive) serta pengamatan vektor penyakit. Selain itu dilakukan juga survei malariometrik yang merupakan survei malariometrik dasar. Survei ini bertujuan untuk mengetahui tingkat endemisitas penyakit malaria di suatu wilayah, berdasarkan indikasi ditemukannya pembesaran limpa atau kasus-kasus malaria yang berkunjung ke unit-unit pelayanan kesehatan yang berasal dari suatu wilayah tertentu dan evaluasi terhadap dampak pemberantasan vektor. Di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan jumlah kasus malaria pada tahun 2006 ada 117 (+) dan malaria klinis Tahun 2007 tercatat 963 kasus malaria klinis dan 8 yang (+) dan pada tahun 2008 tercatat kasus malaria klinis dan 7 (+), pada tahun 2009 tercatat malaria klinis sebanyak Pada tahun 2010 jumlah kasus malaria klinis sebanyak 592 dan malaria positif ada 275 kasus, pada tahun 2011 jumlah kasus malaria klinis sebanyak dan malaria positif 746 kasus, dan pada tahun 2012 jumlah kasus malaria positif sebanyak 194 kasus. 45 DINAS KESEHATAN KAB.PANGKAJENE DAN KEPULAUAN

67 PROFIL KESEHATAN GRAFIK III.B.4 JUMLAH KASUS MALARIA KLINIS & POSITIF DI KAB. PANGKAJENE DAN KEPULAUAN TAHUN JUMLAH KASUS MALARIA KLINIS & POSITIF KAB.PANGKEP TAHUN JML KASUS klinis Positif TAHUN Sumber : Bidang Bina P2M Dinkes Kab.Pangkajene dan Kepulauan Thn Penyakit Demam Berdarah Dengue Penyakit demam berdarah dengue adalah penyakit menular yang sifatnya akut dan disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan dari penderita kepada orang sehat lainnya dengan melalui perantaraan vektor (aedes aegepti). Penyakit ini sering muncul sebagai KLB sehingga angka kesakitan dan kematian yang terjadi dianggap merupakan gambaran penyakit di masyarakat. Di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan pada tahun 2006 tercatat 85 kasus yang dilaporkan dari seluruh puskesmas dan RSUD, dan tahun 2007 meningkat jadi 357 kasus dari puskesmas dan RSUD dan 19 kasus dari luar daerah yang dirawat di RSUD. Tahun 2008 tercatat ada 325 kasus dari 46 DINAS KESEHATAN KAB.PANGKAJENE DAN KEPULAUAN

68 PROFIL KESEHATAN puskesmas, tahun 2009 terjadi 261 kasus, pada tahun 2010 terjadi 286 kasus, tahun 2011 ada 138 kasus yang dilaporkan dari semua puskesmas yang ada di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, dan pada tahun 2012 ada 278 kasus yang dilaporkan. Kegiatan penanggulangan yang dilakukan antara lain pengasapan, pemberantasan sarang nyamuk (PSN), abatesasi dan penyuluhan. Jumlah kasus DBD di Kab. Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2007 sampai tahun 2012 dapat dilihat pada grafik di bawah ini. GRAFIK III.B.5 JUMLAH KASUS DBD DI KAB. PANGKAJENE DAN KEPULAUAN TAHUN JUMLAH KASUS DBD KAB.PANGKEP TAHUN JML KASUS DBD TAHUN Sumber : Bidang Bina P2M Dinkes Kab.Pangkajene dan Kepulauan Thn Penyakit Filariasis Dampak dari serangan dari penyakit ini adalah menurunkan derajat kesehatan masyarakat karena menurunnya daya kerja dan produktivitas serta timbulnya cacat anggota tubuh yang menetap. Penyakit yang ditularkan melalui 47 DINAS KESEHATAN KAB.PANGKAJENE DAN KEPULAUAN

69 PROFIL KESEHATAN gigitan nyamuk, beberapa jenis nyamuk diketahui berperan sebagai vektor filariasis antara lain Mansonia, Anopheles dan Culex. Di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan sampai tahun 2011 tidak ditemukan kasus penyakit filariasis, tetapi tahun 2012 ditemukan 162 kasus penyakit filariasis di wilayah kepulauan. 4. Penyakit Rabies Di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan tahun 2009 dilaporkan bahwa jumlah kasus gigitan hewan tersangka rabies sebanyak 30 kasus. Kasus tersebut dilaporkan oleh 8 puskesmas, dengan kasus terbanyak terjadi di wilayah kerja Puskesmas Bantimala. Pada tahun 2010 berdasarkan laporan dari Bidang P2P jumlah kasus gigitan hewan tersangka rabies sebanayak 49 kasus, tahun 2011 terjadi penurunan kasus gigitan hewan tersangka rabies yaitu 40 kasus, dan pada tahun 2012 jumlah kasus gigitan hewan tersangka rabies sebanyak 31 kasus. Jumlah kasus rabies dari tahun 2007 sampai 2012 dapat dilihat pada grafik di halaman berikut. GRAFIK III.B.6 JUMLAH KASUS RABIES DI KAB. PANGKAJENE DAN KEPULAUAN TAHUN JUMLAH KASUS RABIES DI KAB. PANGKEP TAHUN Jumlah Kasus Rabies T A H U N 48 Sumber : Bidang Bina P2M Dinkes Kab.Pangkajene dan Kepulauan Thn 2012 DINAS KESEHATAN KAB.PANGKAJENE DAN KEPULAUAN

70 PROFIL KESEHATAN 5. Flu Burung(Avian Influenza/AI) Salah satu kegiatan yang dilakukan untuk mencegah terjadinya penyakit Flu Burung ini adalah dengan penyuluhan tentang cara cara yang harus dilakukan guna pencegahan flu burung pada manusia dan unggas. Di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan sampai tahun 2009 tidak ditemukan kasus Flu Burung pada manusia sedangkan kasus flu burung pada unggas mulai tahun 2007 ada 183 kasus dan tahun 2009 tercatat ada 50 kasus. Dan pada tahun 2010 sampai 2012 sudah tidak ditemukan kasus Flu burung baik pada unggas maupun pada manusia. 2. Penyakit Tidak Menular Yang Diamati Semakin meningkatnya arus globalisasi di segala bidang, telah banyak membawa perubahan pada perilaku dan gaya hidup masyarakat, termasuk dalam pola konsumsi makanan keluarga. Perubahan tersebut tanpa disadari telah memberi pengaruh terhadap terjadinya transisi epidemiologi dengan semakin meningkatnya kasus-kasus penyakit tidak menular seperti penyakit jantung, diabetes, tumor, hipertensi, gagal ginjal dan sebagainya. Di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan jumlah penderita penyakit jantung yang dilaporkan oleh RSUD Kab. Pangkajene dan Kepulauan untuk tahun 2009 sebanyak 701 kasus dan tahun 2010 ada 99 kasus, sedangkan penyakit diabetes yang tidak bergantung insulin tahun 2009 tercatat ada 1207 kasus dan tahun 2010 sebanyak 125 kasus di unit rawat jalan dan 127 kasus di unit rawat inap. Dan penyakit hipertensi dilaporkan oleh RSUD sebanyak 2184 kasus tahun 2009 dan pada tahun 2010 sebanyak 311 kasus rawat jalan sedangkan rawat inap sebanyak 195 kasus. Penyakit Hipertensi ini adalah penyakit tidak menular terbanyak yang dilaporkan RSUD Kab. Pangkajene dan Kepulauan untuk tahun Secara umum berdasarkan laporan dari Bidang Bina Pelayanan Kesehatan bahwa jumlah kesakitan pada tahun 2006 sebesar meningkat 49 DINAS KESEHATAN KAB.PANGKAJENE DAN KEPULAUAN

71 PROFIL KESEHATAN menjadi pada tahun 2007, dan tahun 2008 meningkat lagi menjadi kesakitan. Dan pada tahun 2009 menurun menjadi kesakitan. Pola penyakit pada semua golongan umur dapat dikelompokkan pada 10 jenis penyakit terbanyak, dengan Penyakit Infeksi Akut Lain pada saluran pernapasan bagian atas menempati urutan pertama dengan persentase 13,4%, kemudian diikuti pada urutan kedua adalah penyakit lain pada saluran Pernapasan bagian Atas dengan 11,1%. Pada tahun 2010 dan tahun 2011 berdasarkan laporan dari Bidang Bina Pelayanan Kesehatan, infeksi saluran nafas bagian atas masih berada pada urutan pertama pada 10 jenis penyakit terbanyak di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan. Pada tahun 2011 jumlah kesakitan mengalami penurunan sampai kesakitan. Namun pada tahun 2012 jumlah kesakitan kembali meningkat menjadi kesakitan. 10 jenis penyakit terbanyak di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan pada tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut ini. 50 DINAS KESEHATAN KAB.PANGKAJENE DAN KEPULAUAN

72 PROFIL KESEHATAN TABEL III.B.1 10 JENIS PENYAKIT TERBANYAK DI PUSKESMAS KAB. PANGKAJENE DAN KEPULAUAN JENIS PENYAKIT 1. Influenza 2. Dermatitis dan Eksim 3. Infeksi saluran nafas bagian atas 4. Batuk 5. Hipertensi essensial (primer) 6. Gangguan Jaringan lunak lainnya 7. Demam yang tidak diketahu sebabnya 8. Gastritis 9. Sakit Kepala 10. Diare & Gastroenteritis oleh penyebab i nfeksi tertentu JUMLAH % , , , , , , , , , ,02 Penyakit Lain lain ,66 TOTAL Sumber : Bidang Bina Pelayanan Kesehatan Dinkes Kab.Pangkajene dan Kepulauan Sedangkan pola 10 jenis penyakit penyebab kematian yang dilaporkan oleh puskesmas tahun 2012 dapat dilihat pada tabel di halaman berikut. 51 DINAS KESEHATAN KAB.PANGKAJENE DAN KEPULAUAN

73 PROFIL KESEHATAN TABEL III.B.2 10 JENIS PENYAKIT PENYEBAB KEMATIAN DI PUSKESMAS KAB. PANGKAJENE DAN KEPULAUAN NO JENIS PENYAKIT JUMLAH % 1 Hypertensi ,28 2 Lansia 69 7,97 3 Kencing Manis 63 7,27 4 Jantung 61 7,04 5 Asma 56 6,47 6 Kecelakaan 49 5,66 7 TBC 41 4,73 8 Kanker 37 4,27 9 Kelainan Ginjal 21 2,42 10 Radang Hati Menahun 8 0,92 11 Penyakit lainnya ,95 Sumber : Bidang Bina Yankes Tahun 2012 JUMLAH C. STATUS GIZI Status gizi seseorang sangat erat kaitannya dengan permasalahan kesehatan secara umum, karena disamping merupakan faktor predisposisi yang dapat memperparah penyakit infeksi secara langsung juga dapat menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan individual. Bahkan status gizi janin yang masih berada dalam kandungan dan bayi yang sedang menyusui sangat dipengaruhi oleh status gizi ibu hamil atau ibu menyusui. Berikut ini akan disajikan gambaran mengenai indikator-indikator status gizi masyarakat antara lain bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), status gizi balita, status gizi wanita usia subur, Kurang Energi Kronis 52 (KEK), Anemia Gizi Besi (AGB) pada ibu dan wanita pekerja dan Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) sebagaimana diuraikan berikut ini: DINAS KESEHATAN KAB.PANGKAJENE DAN KEPULAUAN

74 PROFIL KESEHATAN 1. Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Berat Badan Lahir Rendah (kurang dari gram) merupakan salah satu faktor utama yang berpengaruh terhadap kematian perinatal dan neonatal. BBLR dibedakan dalam 2 kategori yaitu BBLR karena prematur (usia kandungan kurang dari 37 minggu) atau BBLR karena Intra Uterine Growth Retardation (IUGR), yaitu bayi yang lahir cukup bulan tetapi berat badannya kurang. Di negara berkembang, banyak BBLR dengan IUGR karena ibu berstatus gizi buruk, anemia, malaria, dan menderita penyakit menular seksual (PMS) sebelum konsepsi atau pada saat hamil. Di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan pada tahun 2005 tercatat bahwa jumlah bayi dengan berat badan lahir rendah sebanyak 40 bayi (0,94 dari total bayi lahir), tahun 2006 tercatat 109 (2,00 %), tahun 2007 ada 150 bayi yang BBLR (2,79%), tahun 2008 tercatat 147 bayi (2,69 % dari bayi lahir), pada tahun 2009 ada 126 bayi yang lahir BBLR dari 5615 bayi lahir hidup. Pada tahun 2010 terjadi penurunan jumlah bayi lahir dengan berat badan rendah dari tahun sebelumnya yaitu hanya tercatat 97 bayi yang BBLR dari 5806 bayi lahir hidup atau sekitar 1,67%. Tahun 2011 jumlah bayi BBLR semakin menurun dari tahun sebelumnya yaitu ada 82 bayi atau sekitar 1,36%. Pada tahun 2012 jumlah bayi BBLR meningkat yaitu 196 bayi atau 3,07% dari bayi lahir hidup. Peningkatan jumlah bayi BBLR tersebut karena Sistem Pencatatan dan Pelaporan di puskesmas sudah berjalan dengan baik. Disamping itu, bertambahnya jumlah puskesmas di wilayah kepulauan dari 4 puskesmas kepulauan menjadi 7 puskesmas kepulauan juga mempengaruhi peningkatan jumlah bayi BBLR. Persentase bayi BBLR dari tahun 2008 sampai tahun 2012 dapat dilihat pada grafik di halaman berikutnya. 53 DINAS KESEHATAN KAB.PANGKAJENE DAN KEPULAUAN

75 PERSENTASE PROFIL KESEHATAN GRAFIK III.C.1 PERSENTASE BAYI BBLR DI KAB. PANGKAJENE DAN KEPULAUAN TAHUN ,5 PERSENTASE BAYI BBLR DI KAB. PANGKEP TAHUN ,5 2 2,69 2,24 3,07 1,5 1,67 1,36 1 0, T A H U N Sumber : Bidang Bina Kesga Dinkes Kab.Pangkajene dan Kepulauan Thn Status Gizi Balita Status gizi balita merupakan salah satu indikator yang menggambarkan tingkat kesejahteraan masyarakat. Berdasarkan hasil pemantauan status gizi (PSG) oleh Bidang Bina Kesga bagian gizi (Seksi Gizi), pada tahun 2006 tercatat 134 orang gizi buruk, 1227 gizi kurang, 8972 gizi baik dan 45 gizi lebih. Tahun 2007 tercatat ada 290 (13 orang yang sangat buruk), orang gizi kurang, gizi baik dan ada 89 orang gizi lebih. Tahun 2008 terjadi peningkatan kasus gizi buruk yaitu ada 221 kasus, 1260 gizi kurang, 8055 gizi baik dan 76 gizi lebih,tahun 2009 tercatat ada 26 kasus gizi buruk. Di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan pada tahun 2010 terjadi penurunan kasus gizi buruk yaitu 18 kasus, dan jumlah gizi lebih 158 orang, 54 DINAS KESEHATAN KAB.PANGKAJENE DAN KEPULAUAN

76 JUMLAH BALITA PROFIL KESEHATAN gizi baik orang dan jumlah gizi kurang 616 orang. Tahun 2011 jumlah kasus gizi buruk semakin menurun yaitu hanya ada 10 kasus (0,04%), jumlah gizi lebih 47 orang (0,20%), gizi baik orang (93,58%) dan gizi kurang orang (6,17%). Dan pada tahun 2012 jumlah kasus gizi buruk sebanyak 4 orang (0,02%), jumlah gizi lebih 232 orang (0,97%), gizi baik orang (96,47%) dan gizi kurang 611 orang (2,55%). GRAFIK III.C.2 JUMLAH BALITA GIZI BURUK DI KAB. PANGKAJENE DAN KEPULAUAN TAHUN JUMLAH BALITA GIZI BURUK DI KAB. PANGKEP TAHUN Gizi Buruk T A H U N Sumber : Bidang Bina Kesga Dinkes Kab.Pangkajene dan Kepulauan Thn Status Gizi Wanita Usia Subur Kurang Energi Kronis (KEK) Salah satu cara untuk mengetahui status gizi wanita usia subur (WUS) umur tahun adalah dengan melakukan pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA). Hasil pengukuran ini bisa digunakan sebagai salah satu cara dalam mengindentifikasikan seberapa besar seorang wanita mempunyai resiko untuk melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR). Indikator Kurang Energi Kronik (KEK) menggunakan standar Lingkar Lengan Atas (LILA) < 23,5 cm. 55 DINAS KESEHATAN KAB.PANGKAJENE DAN KEPULAUAN

77 PROFIL KESEHATAN 4. Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) Salah satu masalah gizi yang perlu mendapat perhatian adalah masalah Gangguan akibat Kekurangan Yodium (GAKY). GAKY dapat mengakibatkan gangguan pertumbuhan fisik dan keterbelakangan mental. Gangguan pertumbuhan fisik meliputi pembesaran kelenjar tiroid (gondok), kretin (badan kerdil), gangguan motorik (kesulitan berdiri atau berjalan normal), bisu tuli, dan mata juling. Sedangkan keterbelakangan mental termasuk berkurangnya kecerdasan anak. 56 DINAS KESEHATAN KAB.PANGKAJENE DAN KEPULAUAN

78 PROFIL KESEHATAN BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN Dalam rangka mencapai tujuan pembangunan kesehatan untuk meningkatan derajat kesehatan masyarakat, telah dilakukan berbagai upaya pelayanan kesehatan masyarakat. Berikut ini diuraikan gambaran situasi upaya kesehatan khususnya untuk tahun A. PELAYANAN KESEHATAN DASAR Upaya pelayanan kesehatan dasar merupakan langkah awal yang sangat penting dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Dengan pemberian pelayanan kesehatan dasar secara tepat dan cepat, diharapkan sebagian besar masalah kesehatan masyarakat sudah dapat diatasi. Berbagai pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan pada fasilitas pelayanan kesehatan adalah sebagai berikut : a. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Bayi Seorang ibu mempunyai peran yang sangat besar di dalam pertumbuhan bayi dan perkembangan anak. Gangguan kesehatan yang dialami seorang ibu bisa berpengaruh pada kesehatan janin dalam kandungan hingga kelahiran dan masa pertumbuhan bayi dan anaknya. 1. Pelayanan Antenatal (K1 dan K4) Masa kehamilan merupakan masa rawan kesehatan, baik kesehatan ibu yang mengandung maupun janin yang dikandungnya sehingga dalam masa kehamilan perlu dilakukan pemeriksaan secara teratur. Hal ini dilakukan guna menghindari gangguan sedini mungkin dari segala sesuatu yang membahayakan terhadap kesehatan ibu dan janin yang dikandungnya. 57 DINAS KESEHATAN KAB.PANGKAJENE DAN KEPULAUAN

79 PROFIL KESEHATAN Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan profesional (dokter spesialis kandungan dan kebidanan, dokter umum, bidan dan perawat) kepada ibu hamil selama kehamilannya, yang mengikuti pedoman pelayanan antenatal standar dan terpadu yang ada dengan titik berat pada kegiatan promotif dan preventif. Hasil pelayanan antenatal dapat dilihat dari cakupan pelayanan K1 dan K4. Cakupan K1 atau juga disebut akses pelayanan ibu hamil merupakan gambaran besaran ibu hamil yang telah melakukan kunjungan pertama ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan pelayanan antenatal dan diharapkan sedini mungkin pada trimester I. Sedangkan cakupan K4 adalah gambaran besaran ibu hamil yang telah mendapatkan pelayanan ibu hamil sesuai dengan standar serta paling sedikit empat kali kunjungan, dengan distribusi sekali pada trimester pertama, sekali pada trimester kedua dan dua kali pada trimester ketiga. Angka ini dapat dimanfaatkan untuk kualitas pelayanan kesehatan pada ibu hamil. Di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan pada tahun 2007 cakupan K1 ibu hamil sebesar 88,72% dan K4 sebesar 70,95%. Tahun 2008 tercatat cakupan K1 ibu hamil 92% dan K4 75,85%, pada tahun 2009 cakupan kunjungan K1 ibu hamil mencapai 94,86% dan K4 82,73%. Pada tahun 2010 sampai tahun 2011 di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan cakupan K1 dan K4 Ibu hamil terjadi peningkatan dari tahun sebelumnya yaitu K1 95,28% dan K4 85,04% untuk tahun Dan pada tahun 2011 cakupan K1 97,02% dan K4 86,92%. Pada tahun 2012 cakupan K1 dan K4 pada ibu hamil semakin meningkat yaitu K1 98,86% dan K4 90,57%. Cakupan K1 dan K4 dari tahun 2007 sampai tahun 2012 dapat dilihat pada tabel di halaman berikutnya. 58 DINAS KESEHATAN KAB.PANGKAJENE DAN KEPULAUAN

80 PERSENTASE K1 & K4 IBU HAMIL PROFIL KESEHATAN TAHUN TABEL IV.A.1 JUMLAH DAN CAKUPAN K1 DAN K4 KAB.PANGKAJENE DAN KEPULAUAN TAHUN Jumlah Kunjungan Bumil Cakupan Kunjungan Bumil (%) K1 K4 K1 K , ,86 82, ,28 85, ,02 86, ,86 90,57 Sumber : Bidang Bina Kesga Dinkes Kab.Pangkajene dan Kepulauan Thn 2012 Trend Cakupan K1 dan K4 di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan dari tahun 2007 sampai tahun 2012 dapat dilihat dari gambar di bawah ini. GRAFIK IV.A.1 CAKUPAN KUNJUNGAN K1 & K4 IBU HAMIL KAB. PANGKAJENE DAN KEPULAUAN TAHUN CAKUPAN K1 & K4 IBU HAMIL KAB. PANGKEP TAHUN ,78 95,28 97,02 98,86 90,57 82,73 85,04 86,92 75, K1 K T A H U N 59 Sumber : Bidang Bina Kesga Dinkes Kab.Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2012 DINAS KESEHATAN KAB.PANGKAJENE DAN KEPULAUAN

81 PROFIL KESEHATAN 2. Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan dengan Kompetensi Kebidanan Komplikasi dan kematian ibu maternal dan bayi baru lahir sebagian besar terjadi pada masa disekitar persalinan. Hal ini antara lain disebabkan pertolongan tidak dilakukan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan (profesional). Di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan sudah mendekati target Nasional yaitu 90% sampai tahun 2015, untuk tahun 2006 sekitar 75,84%, tahun 2007 tercatat 97,68%, tahun 2008 sekitar 75,88% dan untuk tahun 2009 mencapai 83,93%. Pada tahun 2010 cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan meningkat menjadi 85,18% dari tahun sebelumnya dan pada tahun 2011 terjadi sedikit peningkatan yaitu sekitar 86,90%. Hal ini didukung dengan adanya Program P4K (Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi), yang juga mendapat bantuan dari GAVI berupa penguatan pada Program KIA dan Imunisasi. Dan pada tahun 2012 cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan sebesar 90,85%. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan pada tahun 2008 sampai tahun 2012 dapat dilihat pada gambar di halaman berikut ini dan data selengkapnya menurut puskemas dapat dilihat pada lampiran tabel DINAS KESEHATAN KAB.PANGKAJENE DAN KEPULAUAN

82 PERSENTASE PROFIL KESEHATAN GRAFIK IV.A.2 CAKUPAN PERTOLONGAN PERSALINAN OLEH TENAGA KESEHATAN DI KAB.PANGKAJENE DAN KEPULAUAN TAHUN CAKUPAN PERSALINAN OLEH NAKES KAB. PANGKEP TAHUN ,85 83,93 85,18 86,92 75, T A H U N Sumber : Bidang Bina Kesga Dinkes Kab. Pangkajene dan Kepulauan thn Deteksi Risiko, Rujukan Kasus Risti dan Penanganan Komplikasi Kegiatan deteksi dini dan penanganan ibu hamil berisiko/komplikasi kebidanan perlu lebih ditingkatkan baik di fasilitas pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) maupun di masyarakat. Risti/komplikasi adalah keadaan penyimpangan dari normal, yang secara langsung menyebabkan kesakitan dan kematian ibu maupun bayi. Risti/komplikasi kebidanan meliputi Hb < 8 g %. Tekanan darah tinggi (sistole > 140 mmhg, diastol > 90 mmhg). Oedema nyata, eklampsia, perdarahan pervagina, ketuban pecah dini, letak lintang usia kehamilan >32 minggu, letak sungsang pada primigravida, infeksi berat/sepsis, persalinan prematur. Dalam memberikan pelayanan khususnya oleh bidan di desa dan Puskesmas, beberapa ibu hamil diantaranya tergolong dalam kasus risiko tinggi (risti) dan memerlukan pelayanan kesehatan karena terbatasnya 61 kemampuan dalam memberikan pelayanan maka kasus tersebut perlu rujukan ke unit pelayanan kesehatan yang memadai. DINAS KESEHATAN KAB.PANGKAJENE DAN KEPULAUAN

83 PERSENTASE PROFIL KESEHATAN Persentase cakupan ibu hamil risti yang ditangani tahun 2009 sebesar 64,15%, tahun 2010 sebesar 58,25%, tahun 2011 meningkat menjadi 87,10%, dan pada tahun 2012 turun menjadi 65%. Neonatus risti/komplikasi yang meliputi asfiksia, tetanus neonatorum, sepsis, trauma lahir, BBLR (Berat Badan Lahir < gram). Sindrom gangguan pernapasan dan kelainan neonatal. Neonatal risti/komplikasi yang tertangani adalah nenonatus risti/komplikasi yang mendapat pelayanan oleh tenaga kesehatan yang terlatih di puskesmas perawatan dan RS pemerintah/swasta dengan fasilitas PONED dan PONEK (Pelayanan Obstetrik dan Neonatal Emergensi Dasar dan Pelayanan Obstetrik dan Neonatal Emergensi Komprehensif). Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran tabel 31. GRAFIK IV.A.3 CAKUPAN IBU HAMIL RISTI YANG DITANGANI DI KABUPATEN PANGKAJENE DAN KEPULAUAN TAHUN CAKUPAN IBU HAMIL RISTI YANG DITANGANI DI KAB. PANGKEP TAHUN , ,15 58, T A H U N Sumber : Bidang Bina Kesga Dinkes Kab. Pangkajene dan Kepulauan Tahun Kunjungan Neonatus Bayi hingga usia kurang satu bulan merupakan golongan umur yang memiliki resiko gangguan kesehatan paling tinggi. Upaya kesehatan yang 62 DINAS KESEHATAN KAB.PANGKAJENE DAN KEPULAUAN

84 PROFIL KESEHATAN dilakukan untuk mengurangi resiko tersebut antara lain dengan melakukan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih dan kompoten, dan pelayanan kesehatan pada neonatus (0-28 hari) minimal tiga kali, satu kali pada umur 3-7 hari dan satu kali pada umur 8-28 hari. Dalam melaksanakan pelayanan neonatus, petugas kesehatan disamping melakukan pemeriksaan kesehatan bayi juga melakukan konseling perawatan bayi kepada ibu. Pelayanan kesehatan tersebut meliputi pelayanan kesehatan neonatal dasar (tindakan resusitasi, pencegahan hipotermia, pemberian ASI dini dan eksklusif, pencegahan infeksi berupa perawatan mata, tali pusat, kulit dan pemberian imunisasi), pemberian vitamin K, manajemen terpadu balita muda (MTBM) dan penyuluhan perawatan neonatus di rumah menggunakan KIA. Cakupan Kunjungan neonatus di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan dari tahun 2008 sampai tahun 2012 dapat dilihat pada gambar dibawah ini. GRAFIK IV.A.4 CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATUS DI KAB. PANGKAJENE DAN KEPULAUAN TAHUN CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATUS KAB. PANGKEP TAHUN ,54 99,72 99,92 97,4 94, % Kunj. Neonatus 63 Sumber : Bidang Bina Kesga Dinkes Kab.Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2012 DINAS KESEHATAN KAB.PANGKAJENE DAN KEPULAUAN

85 PROFIL KESEHATAN Upaya kesehatan yang dilakukan untuk mengurangi risiko neonatus dengan komplikasi antara lain dengan melakukan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dan pelayanan kesehatan pada neonatus (0-28 hari) minimal tiga kali, satu kali pada umur 3-7 hari dan satu kali lagi pada umur 8-28 hari. Dalam melaksanakan pelayanan neonatus, petugas kesehatan disamping melakukan pemeriksaan kesehatan bayi juga melakukan konseling perawatan bayi pada ibu. Data cakupan kunjungan neonatus perpuskesmas dapat dilihat pada lampiran tabel Kunjungan Bayi Kunjungan bayi yang memenuhi standar diantaranya kunjungan pertama yaitu pada saat bayi berumur 29 hari 2 bln, kunjungan kedua pada saat bayi berumur 3 5 bulan, kunjungan ketiga pada saat bayi berumur 6-8 bulan dan kunjungan ke empat saat bayi berumur 9-11 bln. Hasil pengumpulan data/indikator kinerja SPM bidang kesehatan menunjukkan bahwa persentase cakupan kunjungan bayi di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan pada tahun 2005 sekitar 44,50%, tahun 2006 mencapai 90,88%, tahun 2007 sekitar 68,99 %, tahun 2008 meningkat menjadi 88,08 % dan pada tahun 2009 sekitar 88,15%. Pada tahun 2010 cakupan kunjungan bayi di Kab. Pangkajene dan Kepulauan terjadi peningkatan menjadi 88,20%, tahun 2011 cakupan kunjungan bayi mengalami penurunan capaian yaitu hanya 77,20%, dan pada tahun 2012 cakupan kunjungan bayi meningkat menjadi 92,03%. Dari data tersebut dapat dilihat bahwa cakupan tersebut telah memenuhi target SPM yaitu 90%. Cakupan kunjungan bayi Kab. Pangkajene dan Kepulauan dari tahun 2008 sampai tahun 2012 dapat dilihat pada grafik di halaman berikutnya. 64 DINAS KESEHATAN KAB.PANGKAJENE DAN KEPULAUAN

86 PROFIL KESEHATAN GRAFIK IV.A.5 CAKUPAN KUNJUNGAN BAYI KAB. PANGKAJENE DAN KEPULAUAN TAHUN CAKUPAN KUNJUNGAN BAYI KAB. PANGKEP TAHUN ,08 88,15 88,20 77,20 92,03 % Kunj. Bayi Sumber : Bidang Bina Kesga Dinkes Kab.Pangkajene dan Kepulauan Thn Pelayanan Kesehatan Anak Pra Sekolah, Usia Sekolah dan Remaja. Pelayanan kesehatan pada kelompok ini dilakukan dengan pelaksanaan pemantauan dini terhadap tumbuh kembang dan pemantauan kesehatan anak prasekolah, pemeriksaan anak sekolah dasar/sederajat, serta pelayanan kesehatan pada remaja, baik yang dilakukan oleh tenaga kesehatan maupun peran serta tenaga terlatih lainnya seperti kader kesehatan, guru UKS dan dokter kecil. Di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan pada tahun 2008 cakupan deteksi tumbuh kembang anak balita hanya sekitar 31,36% dan tahun 2009 meningkat menjadi 43,99%. Sedang cakupan pemeriksaan kesehatan siswa SD/MI hanya sekitar 33,40% dan tahun 2009 meningkat menjadi 39,38% dan cakupan pemeriksaan kesehatan untuk siswa SMP/SMU tahun 2008 sekitar 49,97 % dan tahun 2009 turun menjadi 32,08%. 65 DINAS KESEHATAN KAB.PANGKAJENE DAN KEPULAUAN

87 PERSENTASE PROFIL KESEHATAN Pada tahun 2010 cakupan pelayanan kesehatan pada siswa SD dan setingkat hanya mencapai 30,39%, capaian tersebut mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2011 cakupan pelayanan kesehatan pada siswa SD setingkat mengalami peningkatan menjadi 36,72% dan pada tahun 2012 semakin meningkat yaitu 39,43%. Pelayanan kesehatan pada siswa SD dan setingkat tersebut harus mendapat perhatian yang serius sebab pelayanan tersebut diatas sudah masuk dalam Standar Pelayanan Minimal bidang kesehatan sehingga sudah menjadi bagian kegiatan yang wajib. 45,00 40,00 35,00 30,00 25,00 20,00 15,00 10,00 5,00 0,00 GAMBAR IV.A.6 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN PADA SISWA SD DI KABUPATEN PANGKAJENE DAN KEPULAUAN TAHUN CAKUPAN YANKES PADA SISWA SD DI KAB. PANGKEP TAHUN ,40 39,38 Sumber : Bidang Bina Kesga Dinkes Kab.Pangkajene dan Kepulauan Thn Pelayanan Keluarga Berencana 30,39 36, T A H U N 39,43 Masa subur seorang wanita memiliki peranan bagi terjadinya kehamilan sehingga peluang wanita melahirkan menjadi cukup tinggi. Menurut hasil penelitian usia subur seorang wanita rata-rata tahun 66 DINAS KESEHATAN KAB.PANGKAJENE DAN KEPULAUAN

88 PROFIL KESEHATAN walaupun sebagian wanita mengalami menarche (haid pertama) pada usia 9-10 tahun. Oleh karena itu untuk mengatur jumlah kelahiran atau menjarangkan kelahiran, pasangan usia subur ini lebih diprioritaskan untuk menggunakan alat/cara KB. Di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan pada tahun 2007 jumlah peserta KB Baru 2781 orang (5,34%) dan aktif sebanyak atau 54,18 % dari jumlah PUS , dan cakupan yang menggunakan alat kontrasepsi suntik mencapai 55,74 %, PIL 38,5 %, Implant 3,74%, Kondom 0,64 % dan IUD hanya 0,2 %. Tahun 2008 jumlah peserta KB baru ada (6,08 %) dan KB aktif tercatat orang atau sekitar 43,96 %. Tahun 2009 tercatat ada PUS dengan peserta KB baru ( 13,44 %) dan KB Aktif sekitar orang ( 45,81 %). Dan pada tahun 2010 terjadi peningkatan jumlah PUS menjadi , dan peserta KB baru meningkat menjadi peserta atau sekitar 15,49% dan KB aktif meningkat jadi atau sekitar 59,18%. Pada tahun 2011 berdasarkan laporan Bidang Bina Kesehatan Keluarga, jumlah PUS ada dengan peserta KB Baru 668 (1,27%) dan KB Aktif sekitar atau sekitar 64,93%. Dan pada tahun 2012 jumlah PUS meningkat menjadi dengan peserta KB Baru 923 (1,72%) dan KB Aktif sekitar atau sekitar 60,14%. 67 DINAS KESEHATAN KAB.PANGKAJENE DAN KEPULAUAN

89 PROFIL KESEHATAN GRAFIK IV.A.5 PERSENTASE KEPESERTAAN KB AKTIF KAB. PANGKAJENE DAN KEPULAUAN TAHUN CAKUPAN KB AKTIF KAB.PANGKEP TAHUN % 80% 60% 40% 20% 0% 43,96 45,81 59,18 64,93 60, % KB Aktif Sumber : Bidang Bina Kesga Dinkes Kab.Pangkajene dan Kepulauan 8. Pelayanan Imunisasi Kegiatan imunisasi rutin meliputi pemberian imunisasi untuk bayi umur 0-1 tahun (BCG, DPT, Polio, Campak, HB), imunisasi untuk Wanita Usia Subur/Ibu Hamil (TT), dan imunisasi tambahan dilakukan atas dasar ditemukannya masalah seperti Desa non UCI, potensial/risti KLB, ditemukan/diduga adanya virus polio liar atau kegiatan lainnya berdasarkan kebijakan teknis. Pencapaian Universal Child Immunization (UCI) pada dasarnya merupakan proyeksi terhadap cakupan sasaran bayi yang telah mendapatkan imunisasi secara lengkap. Bila cakupan UCI dikaitkan dengan batasan suatu wilayah tertentu, berarti dalam wilayah tersebut juga tergambarkan besarnya tingkat kekebalan masyarakat (herd immunity) terhadap penularan PD3I. Suatu desa/kelurahan telah mencapai target UCI apabila > 80% bayi di desa/kelurahan tersebut mendapat imunisasi lengkap. 68 DINAS KESEHATAN KAB.PANGKAJENE DAN KEPULAUAN

90 PERSENTASE PROFIL KESEHATAN Persentase cakupan desa/kel UCI di Kab. Pangkajene dan Kepulauan dari tahun 2008 sampai tahun 2012 dapat dilihat pada grafik di bawah ini. GRAFIK IV.A.8.1 PERSENTASE CAKUPAN DESA/KEL UCI KAB.PANGKAJENE DAN KEPULAUAN TAHUN CAKUPAN DESA/KEL UCI KAB. PANGKEP TAHUN , ,27 87,25 88,35 88, T A H U N Sumber Data :Bidang Bina P2M Bagian Imunisasi Pelayanan imunisasi bayi mencakup vaksinasi BCG, DPT (3 kali), Polio (4 kali), Hepatitis B (3 kali), dan Imunisasi Campak (1 kali), yang dilakukan melalui pelayanan rutin di posyandu dan pelayanan kesehatan lainnya. Cakupan bayi yang mendapat imunisasi dari tahun 2008 sampai tahun 2012 dapat dilihat pada grafik di halaman berikut ini. 69 DINAS KESEHATAN KAB.PANGKAJENE DAN KEPULAUAN

91 IMUNISASI PROFIL KESEHATAN GRAFIK IV.A.8.2 CAKUPAN IMUNISASI PADA BAYI DI KAB. PANGKAJENE DAN KEPULAUAN TAHUN CAKUPAN IMUNISASI KAB. PANGKEP TAHUN % 90% 90,2 96,2 97,2 80% 70% 94,24 96,95 97,25 CAMPAK 60% 50% 40% 30% 92,3 95,8 98,8 98,1 101,1 98,1 POLIO3 DPT3 DPT1 BCG 20% 10% % TAHUN Sumber : Bidang Bina P2M Dinkes Kab.Pangkajene dan Kepulauan Beberapa pelayanan imunisasi yang diberikan untuk mencegah penyakit difteri, pertusis, tetanus, tuberkulosis, poliomielitis, hepatitis B, dan campak. Imunisasi campak merupakan salah satu dari imunisasi wajib. 9. Pelayanan Kesehatan Pra Usia Lanjut dan Usia Lanjut Di Sulawesi Selatan cakupan pelayanan kesehatan prausila dan usila pada tahun 2008 hanya 21,41%, dan di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan untuk tahun 2009 sekitar 54,26% dan pada tahun 2010 mencapai 61,08%. Pada tahun 2011 cakupan pelayanan kesehatan usia lanjut hanya sekitar 45,61%. Dan pada tahun 2012 cakupan pelayanan kesehatan usia 70 DINAS KESEHATAN KAB.PANGKAJENE DAN KEPULAUAN

92 PERSENTASE PROFIL KESEHATAN lanjut sebesar 54,45%. Cakupan pelayanan kesehatan pada usila di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan dari tahun 2009 sampai tahun 2012 dapat dilihat pada grafik di bawah ini : GRAFIK IV.A.9 PERSENTASE CAKUPAN PELAYANAN USILA KAB. PANGKAJENE DAN KEPULAUAN TAHUN CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN PADA USILA DI KAB. PANGKEP TAHUN ,78 54,98 54,45 45, T A H U N Sumber : Bidang Bina Kesga Dinkes Kab.Pangkajene dan Kepulauan tahun 2012 B. PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN DAN PENUNJANG Upaya pelayanan kesehatan rujukan dan penyediaan fasilitas penunjang merupakan bagian dari upaya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Adapun kegiatan pokok upaya kesehatan perorangan yaitu peningkatan pelayanan kesehatan rujukan, pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin di kelas III di rumah sakit, dan lain-lain. Berikut adalah uraian singkat tentang pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang tersebut. 1. Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit. Di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan tahun 2007 jumlah rawat jalan sebanyak dan rawat inap tercatat 71 DINAS KESEHATAN KAB.PANGKAJENE DAN KEPULAUAN

93 JUMLAH PASIEN PROFIL KESEHATAN Dan pada tahun 2008 tercatat jumlah kunjungan rawat jalan sebanyak , rawat inap ada Dan pada tahun 2009 tercatat jumlah rawat jalan sebanyak dan rawat inap sebanyak Pada tahun 2010 pasien rawat jalan di RSUD Kab. Pangkajene dan Kepulauan tercatat dan rawat inap sebanyak Tahun 2011 jumlah pasien rawat jalan sebanyak dan rawat inap meningkat dari tahun sebelumnya menjadi pasien. Dan pada tahun 2012 jumlah pasien rawat jalan sebanyak pasien dan rawat inap menurun menjadi pasien. GRAFIK IV.B.1 JUMLAH PASIEN RAWAT JALAN DAN RAWAT INAP DI RSUD KAB. PANGKAJENE DAN KEPULAUAN TAHUN JUMLAH PASIEN RAWAT JALAN DAN RAWAT INAP DI RSUD KAB. PANGKEP TAHUN T A H U N Rawat Jalan Rawat Inap Sumber : Profil RSUD Kab. Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2012 Adapun pemanfaatan tempat tidur (BOR), lama hari perawatan (LOS), persentase pasien keluar mati < 48 jam (GDR) rata-rata hari atau tempat tidur tidak ditempati dari saat terisi kesaat terisi berikutnya (TOI) di RSUD Kab. Pangkajene dan Kepulauan tahun dapat dilihat pada tabel di bawah ini. 72 DINAS KESEHATAN KAB.PANGKAJENE DAN KEPULAUAN

94 PROFIL KESEHATAN TABEL.IV.B.1 PELAYANAN KESESHATAN DI RSUD KAB.PANGKAJENE DAN KEPULAUAN TAHUN TAHUN BOR (%) LOS (Hari) GDR (%) TOI(%) ,9 4 22/ ,2 4,7 1, , ,8 4,7 22/1000 1, ,8 5,1 2,1 1, ,7 4,8 1,9 1,0 Sumber : PROFIL RSUD Kab.Pangkajene dan Kepulauan 2. Pelayanan Kesehatan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan bagi Masyarakat Miskin (JAMKESMAS) Kecenderungan meningkatnya biaya pemeliharaan kesehatan menyulitkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang dibutuhkan. Kenaikan biaya kesehatan terjadi salah satunya adalah akibat dari penerapan teknologi canggih dalam pelayanan kesehatan. Sehingga pemerintah berusaha meringankan masyarakat dengan memberikan program Jaminan Pelayanan Kesehatan bagi masyarakat miskin (JAMKESMAS). Tetapi seiring berjalannya waktu biaya kesehatan ini semakin sulit diatasi oleh kemampuan penyediaan dana dari pemerintah. Hal ini memungkinkan akan berdampak dengan menurunnya mutu pelayanan kesehatan. Di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan pada tahun 2010 jumlah rakyat miskin yang didata oleh Dinas Kesehatan sebanyak jiwa akan tetapi yang dicakup oleh ASKESKIN baru sekitar jiwa. Selebihnya 73 DINAS KESEHATAN KAB.PANGKAJENE DAN KEPULAUAN

95 PROFIL KESEHATAN diakomodasi didalam Jaminan Kesehatan Daerah (JAMKESDA). Jadi diharapkan seluruh masyarakat di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan sudah mendapatkan jaminan kesehatan. Data jumlah peserta JAMKESMAS yang berada di wilayah puskesmas dan jumlah rawat jalan dan rawat inap, serta cakupan masyarakat miskin yang mendapat pelayanan kesehatan, dan yang dirujuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran tabel 55, 56 dan 57. C. PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR Upaya pemberantasan penyakit menular lebih ditekankan pada pelaksanaan surveilans epidemiologi dengan upaya penemuan penderita secara dini yang ditindaklanjuti dengan penanganan secara cepat melalui pengobatan penderita. Disamping itu pelayanan lain yang diberikan adalah upaya pencegahan dengan pemberian imunisasi, upaya pengurangan faktor risiko melalui kegiatan untuk peningkatan kualitas lingkungan serta peningkatan peran serta masyarakat dalam upaya pemberantasan penyakit menular yang dilaksanakan melalui berbagai kegiatan. Uraian singkat berbagai upaya tersebut seperti berikut ini : 1. Penyelidikan Epidemiologi dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa Upaya penyelidikan epidemiologi dan penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) merupakan tindak lanjut dari penemuan dini kasus-kasus penyakit berpotensi KL/wabah yang terjadi pada masyarakat. Upaya penanggulangan yang dilakukan dimaksudkan untuk mencegah penyebaran lebih luas dan mengurangi dampak yang ditimbulkan. Hasil pengumpulan data/indikator kinerja SPM bidang kesehatan menunjukkan bahwa pada tahun 2011 jumlah desa/kelurahan yang mengalami KLB dilaporkan sebanyak 8 desa/kelurahan. 74 DINAS KESEHATAN KAB.PANGKAJENE DAN KEPULAUAN

96 PROFIL KESEHATAN 2. Pemberantasan Penyakit Polio Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit polio telah dilakukan melalui gerakan imunisasi polio. Upaya ini juga ditindaklanjuti dengan kegiatan surveilans epidemiologi secara aktif terhadap kasus-kasus Acute Flaccid Paralysis (AFP) kelompok umur < 15 tahun hingga dalam kurun waktu tertentu, untuk mencari kemungkinan adanya virus polio liar yang berkembang di masyarakat dengan pemeriksaan spesimen tinja dari kasus AFP tinja yang dijumpai. Adapun strategi dalam upaya pemberantasan polio yaitu 1). Imunisasi yang meliputi peningkatan imunisasi rutin polio, PI dan Mop-Up, 2). Surveilans AFP, 3). Sertifikasi bebas polio, dan 4). Pengamanan virus polio di laboratorium. Setiap kasus AFP yang ditemukan dalam kegiatan intensifikasi surveilans, akan dilakukan pemeriksaan spesimen tinja untuk mengetahui ada tidaknya virus polio liar yang menyerang masyarakat. Di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan pada tahun 2012 ditemukan 2 kasus AFP (Non Polio). 3. Pemberantasan TB Paru Upaya pencegahan dan pemberantasan TB Paru dilakukan dengan pendekatan Directly Oserve Tretment Shortcourse (DOTS) atau pengobatan TB Paru dengan pengawasan langsung oleh Pengawas Menelan Obat (PMO). Kegiatan ini meliputi upaya penemuan penderita dengan pemeriksaan dahak di sarana pelayanan kesehatan yang ditindak lanjuti dengan pengobatan. Dalam penanganan program, semua penderita TB yang ditemukan ditindaklanjuti dengan paket-paket pengobatan intensif. Melalui paket pengobatan yang diminum secara teratur dan lengkap diharapkan penderita akan dapat disembuhkan dari penyakit TB yang dideritanya. Namun demikian dalam proses selanjutnya tidak tertutup kemungkinan terjadinya kegagalan pengobatan akibat dari paket pengobatan yang tidak terselesaikan 75 DINAS KESEHATAN KAB.PANGKAJENE DAN KEPULAUAN

97 PROFIL KESEHATAN atau drop out (DO), terjadinya resistensi obat atau kegagalan dalam penegakan diagnosa diakhir pengobatan. Pada tahun 2010 berdasarkan laporan dari Bidang Bina P2P jumlah kasus penyakit TB Paru sebanyak 324 kasus, dengan angka penemuan kasus 50,55%. Adapun persentase tingkat kesembuhan penderita TB BTA+ tahun 2010 mencapai 85,57 %. Tahun 2011 jumlah perkiraan kasus baru sebanyak 686 kasus, dengan angka penemuan kasus sekitar 46,50%. Dan persentase tingkat kesembuhan mencapai 90,21%. Dan pada tahun 2012 jumlah kasus penyakit TB Paru sebanyak 452 kasus, dengan angka penemuan kasus 67,66%. Adapun persentase tingkat kesembuhan penderita TB BTA+ tahun 2012 mencapai 92,88%. Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran data tabel 11 dan 12. GRAFIK IV.C.1 PERSENTASE TINGKAT KESEMBUHAN PENDERITA TB BTA+ DI KAB. PANGKAJENE DAN KEPULAUAN TAHUN TINGKAT KESEMBUHAN TB BTA+ DI KAB. PANGKEP TAHUN ,57 90, T A H U N 92,88 % Kesembuhan TB BTA+ Sumber : Bidang Bina Kesga Dinkes Kab.Pangkajene dan Kepulauan tahun Pemberantasan Penyakit ISPA Upaya dalam rangka pemberantasan penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (P2 ISPA) lebih difokuskan pada upaya penemuan secara 76 DINAS KESEHATAN KAB.PANGKAJENE DAN KEPULAUAN

98 PROFIL KESEHATAN dini dan tatalaksana kasus yang cepat dan tepat terhadap penderita Pneumonia Balita yang ditemukan. Upaya ini dikembangkan melalui suatu manajemen terpadu dalam penanganan balita sakit yang datang ke unit pelayanan kesehatan atau lebih dikenal dengan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS). Jumlah penemuan kasus pneumonia pada balita di wilayah puskesmas se-kab. Pangkajene dan Kepulauan dapat dilihat pada lampiran data Tabel Penanggulangan Penyakit HIV/AIDS dan PMS Upaya pelayanan dalam rangka pemberantasan penyakit HIV/AIDS disamping ditujukan pada penanganan penderita yang ditemukan juga diarahkan pada upaya pencegahan melalui skrining HIV/AIDS terhadap darah donor dan upaya pemantauan dan pengobatan penderita penyakit menular seksual (PMS), penyalahgunaan obat dengan suntikan (IDUs), penghuni lapas (lembaga pemasyarakatan), atau melakukan penelitian pada kelompok berisiko rendah seperti ibu rumah tangga dan sebagainya. 6. Pemberantasan Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) Upaya pemberantasan DBD terdiri dari tiga hal yaitu 1) Peningkatan kegiatan surveilans penyakit dan surveilans vektor, 2) Diagnosis dini dan pengobatan dini, 3) Peningkatan upaya pemberantasan vektor penular penyakit DBD dan upaya pemberantasan dititikberatkan pada penggerakan potensi masyarakat untuk dapat berperan serta dalam pemberantasan sarang nyamuk (gerakan 3M), juru pemantauan jentik (Jumantik) untuk memantau angka bebas jentik (ABJ), serta pengenalan gejala DBD dan penanganannya di rumah tangga. Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit menular yang sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia, sering muncul sebagai KLB dan menimbulkan kepanikan di 77 DINAS KESEHATAN KAB.PANGKAJENE DAN KEPULAUAN

99 PROFIL KESEHATAN masyarakat karena menyebar dengan cepat dan dapat menimbulkan kematian. Penyebab DBD adalah virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus yang hidup di genangan air bersih di sekitar rumah. Kasusnya umumnya mulai meningkat pada musim hujan yaitu antara bulan Oktober-Mei. Pada tahun 2010 tercatat ada 270 jumlah kasus yang dilaporkan Bidang Bina P2P Dinas Kesehatan Kab. Pangkajene dan Kepulauan, tahun 2011 ditemukan 138 kasus, dan pada tahun 2012 ditemukan 278 kasus. Jumlah kasus yang ada di wilayah puskesmas Kab. Pangkajene dan Kepulauan dapat dilihat pada lampiran tabel Pemberantasan Penyakit Malaria Malaria sebagai salah satu penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat, berdampak kepada penurunan kualitas sumber daya manusia yang dapat menimbulkan berbagai masalah sosial, ekonomi, bahkan berpengaruh pada keamanan dan pertahanan nasional. Penegakan diagnosa penderita secara cepat dan pengobatan yang tepat merupakan salah satu upaya penting dalam rangka pemberantasan penyakit Malaria disamping pengendalian vektor potensial. Jumlah kasus penyakit malaria yang ada di wilayah puskesmas se- Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan pada tahun 2012 dapat dilihat pada lampiran tabel Pemberantasan Penyakit Kusta Pemberantasan penyakit kusta dapat dilakukan dengan cara penemuan penderita melalui berbagai survei anak sekolah, survei kontak dan pemeriksaan intensif penderita yang datang ke pelayanan kesehatan dengan keluhan atau kontak dengan penderita penyakit kusta. 78 DINAS KESEHATAN KAB.PANGKAJENE DAN KEPULAUAN

100 PROFIL KESEHATAN Pada penderita kusta yang ditemukan, diberikan pengobatan paket MDT yang terdiri atas Rifampicin, Lampren dan DS yang diberikan dalam kurun waktu tertentu. Pada tahun 2010 Jumlah kasus penyakit Kusta yang dilaporkan Bidang Bina P2P sebanyak 56 kasus, tahun 2011 ada sekitar 55 kasus, dan pada tahun 2012 terdapat 49 kasus yang tersebar di wilayah puskesmas sekabupaten Pangkajene dan Kepulauan, lebih lengkapnya dapat dilihat pada lampiran tabel 19. D. PEMBINAAN KESEHATAN LINGKUNGAN DAN SANITASI DASAR Untuk memperkecil resiko terjadinya penyakit atau gangguan kesehatan sebagai akibat dari lingkungan yang kurang sehat, dilakukan berbagai upaya peningkatan kualitas lingkungan, antara lain dengan pembinaan kesehatan lingkungan pada institusi, surveilens vektor dan pengawasan Tempat-Tempat Umum (TTU). 1. Pembinaan Kesehatan Lingkungan Upaya pembinaan kesehatan lingkungan dilakukan terhadap institusi dalam menjaga kualitas lingkungannya yang dilakukan secara berkala. Upaya yang dilakukan mencakup pemantauan dan pemberian rekomendasi terhadap aspek penyediaan fasilitas sanitasi dasar (air bersih dan jamban), pengelolaan sampah, sirkulasi udara, pencahayaan, dan lain-lain. 2. Surveilans Vektor Survei vektor dilakukan melalui kegiatan pemantauan jentik oleh petugas kesehatan maupun kader pemantau jentik (jumantik/kamantik). Pengembangan sistem surveilans vektor secara berkala perlu terus dilakukan terutama dalam kaitannya dengan perubahan iklim dan pola penyebaran kasus. 79 DINAS KESEHATAN KAB.PANGKAJENE DAN KEPULAUAN

101 PROFIL KESEHATAN Di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan pada tahun 2008 cakupan rumah/bangunan yang diperiksa jentik nyamuknya sekitar 51,30 % dari seluruh jumlah rumah yang ada di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan dan hanya ada 54,95 % rumah yang bebas dari jentik nyamuk. Pada tahun 2009 meningkat menjadi 62,17 % rumah yang diperiksa dan meningkat menjadi 64,00 % rumah yang bebas dari jentik nyamuk. Cakupan rumah yang bebas dari jentik nyamuk dari tahun 2006 sampai tahun 2009 dapat dilihat pada grafik di bawah ini. Pada tahun 2010 berdasarkan laporan dari Bidang Bina P2P dan Profil Puskesmas se-kab. Pangkajene dan Kepulauan dari jumlah rumah yang ada di Kab. Pangkajene dan Kepulauan yaitu rumah, hanya rumah atau 66,89% yang diperiksa jentik nyamuknya, dan hanya rumah atau 62,71% yang bebas dari jentik nyamuk. Pada tahun 2011 tercatat dari jumlah rumah yang ada di Kab. Pangkajene dan Kepulauan yaitu rumah, hanya rumah atau 70,49% yang diperiksa jentik nyamuknya, dan hanya rumah atau 62,63% yang bebas dari jentik nyamuk. Dan pada tahun 2012 tercatat jumlah rumah yang ada di Kab. Pangkajene dan Kepulauan yaitu rumah, rumah atau 69,43% yang diperiksa jentik nyamuknya, dan hanya rumah atau 63,68% yang bebas dari jentik nyamuk. Cakupan rumah yang bebas dari jentik nyamuk dari tahun 2008 sampai tahun 2012 dapat dilihat dari grafik di halaman berikut. 80 DINAS KESEHATAN KAB.PANGKAJENE DAN KEPULAUAN

102 PERSENTASE PROFIL KESEHATAN GRAFIK.IV.D.1 CAKUPAN RUMAH BEBAS JENTIK NYAMUK DI KAB. PANGKAJENE DAN KEPULAUAN TAHUN CAKUPAN RUMAH BEBAS JENTIK NYAMUK KAB. PANGKEP TAHUN ,71 62,63 63,68 54, T A H U N Sumber : Profil Puskesmas se-kab.pangkajene dan Kepulauan Thn Pengawasan Tempat-Tempat Umum dan Tempat Pengelolaan Makanan (TUPM) Menurut laporan dari seksi TUPM dan pengumpulan data profil dari semua puskesmas yang ada di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan selama tahun 2009, tercatat bahwa dari 577 TUPM/TTU yang diperiksa terdapat 338 TUPM/TTU yang sehat (58,58%). Pada Tahun 2010 berdasarkan laporan dari Bidang Bina P2L ada 807 TTU/TUPM di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan dan hanya 603 yang diperiksa. Dari jumlah yang diperiksa tersebut hanya 384 TTU/TUPM yang sehat atau sekitar 63,68%. Tahun 2011 ada 783 TTU/TPM dan yang diperiksa mencapai 759 dengan persentase TTU/TPM sehat sekitar 64,16%. Dan pada tahun 2012 terdapat TTU/TPM, sebanyak 904 TTU/TPM yang diperiksa dan jumlah TTU/TPM yang sehat yaitu 585 TTU/TPM atau 81 64,71%. DINAS KESEHATAN KAB.PANGKAJENE DAN KEPULAUAN

103 PROFIL KESEHATAN Data selengkapnya berdasarkan jumlah TTU/TPM di seluruh wilayah puskesmas Kab. Pangkajene dan Kepulauan dapat dilihat pada lampiran data tabel 67. E. PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT Upaya perbaikan gizi masyarakat pada hakikatnya dimaksudkan untuk menangani masalah gizi yang dihadapi masyarakat. Beberapa permasalahan gizi yang sering dijumpai pada kelompok masyarakat adalah kekurangan kalori protein, kekurangan vitamin A, gangguan akibat kekurangan yodium dan anemia gizi besi. 1. Pemantauan Pertumbuhan Balita Upaya pemantauan terhadap pertumbuhan balita dilakukan melalui kegiatan penimbangan di posyandu secara rutin setiap bulan. Menurut hasil pengumpulan data/indikator kinerja SPM yang dilakukan oleh seksi gizi bidang kesga bahwa pada tahun 2008 tercatat cakupan balita yang ditimbang ada 69,13% dan 70,66% balita yang berat badannya naik. Dan pada tahun 2009 ada jiwa balita yang ditimbang atau sekitar 62,01%, dan ada sekitar 70,95 % balita yang berat badannya naik. Pada tahun 2010 Bidang Bina Kesga melaporkan jumlah balita yang ditimbang sebanyak atau sekitar 64,25% dari jumlah balita yang ada, dan sekitar 70,86% balita yang naik berat badannya. Tahun 2011 jumlah balita yang ditimbang sebanyak (68,54%) dari jumlah balita yang ada, dan 73,10% balita yang naik berat badannya. Dan pada tahun 2012 jumlah balita yang ditimbang sebanyak (71,76%) dari jumlah balita yang ada, dan sebanyak 73,69% balita yang naik berat badannya. Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran tabel 44. Cakupan balita yang ditimbang di Kab. Pangkajene dan Kepulauan dari tahun 2008 sampai tahun 2012 dapat dilihat pada grafik di halaman berikut. 82 DINAS KESEHATAN KAB.PANGKAJENE DAN KEPULAUAN

104 PERSENTASE PROFIL KESEHATAN GRAFIK IV.E.1 CAKUPAN BALITA YANG DITIMBANG KAB.PANGKAJENE DAN KEPULAUAN TAHUN CAKUPAN BALITA DITIMBANG KAB.PANGKEP THN ,76 69,13 68,54 64,25 62, T A H U N Sumber : Bidang Bina Kesga seksi Gizi 2. Pemberian Kapsul Vitamin A Vitamin A adalah salah satu zat gizi mikro yang diperlukan oleh tubuh yang berguna untuk meningkatkan daya tahan tubuh (imunitas) dan kesehatan mata. Anak yang kekurangan vitamin A, bila terserang campak, diare atau penyakit infeksi lainnya, penyakit tersebut akan bertambah parah dan dapat mengakibatkan kematian. Infeksi akan menghambat kemampuan tubuh untuk menyerap zat-zat gizi dan pada saat yang sama akan mengikis habis simpanan vitamin A dalam tubuh. Kekurangan vitamin A untuk jangka waktu lama juga akan mengakibatkan terjadinya gangguan pada mata, bila anak tidak segera mendapat vitamin A akan mengakibatkan kebutaan. Di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan cakupan pemberian vitamin A pada balita pada tahun 2008 sekitar 59,19% dan pada tahun 2009 meningkat menjadi 67,51%. Tahun 2010 jumlah balita yang mendapat vitamin A sebanyak balita atau hanya 57,09% dari keseluruhan balita 83 DINAS KESEHATAN KAB.PANGKAJENE DAN KEPULAUAN

105 PERSENTASE PROFIL KESEHATAN yang ada (31.184).Pada tahun 2011 jumlah balita yang mendapat vitamin A sebanyak balita (64,19%) dari jumlah balita yang ada. Dan pada tahun 2012 jumlah balita yang mendapat vitamin A sebanyak balita (82%) dari jumlah balita yang ada. Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran tabel 32. Cakupan balita yang mendapat vitamin A di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan dari tahun 2008 sampai tahun 2012 dapat dilihat pada grafik di halaman selanjutnya GRAFIK IV.E.2 CAKUPAN BALITA MENDAPAT VIT.A KAB.PANGKAJENE DAN KEPULAUAN TAHUN CAKUPAN BALITA MENDAPAT VIT. A KAB. PANGKEP TAHUN ,19 67,51 57,09 64, T A H U N Sumber : Bidang Bina Kesga Dinkes Kab. Pangkajene dan Kepulauan 3. Pemberian Tablet Besi Anemia pada kehamilan juga berhubungan dengan meningkatnya kesakitan ibu. Anemia karena defisiensi zat besi merupakan penyebab utama anemia pada ibu hamil dibandingkan dengan defisiensi zat gizi lainnya. Oleh karena itu anemia gizi pada masa kehamilan sering diidentikkan dengan anemia gizi besi bahwa sekitar 70% ibu hamil di Indonesia menderita anemia 84 DINAS KESEHATAN KAB.PANGKAJENE DAN KEPULAUAN

106 PERSENTASE PROFIL KESEHATAN gizi. Anemia defisiensi zat besi merupakan masalah gizi yang paling lazim di dunia dan menjangkiti lebih dari 600 juta manusia. Dengan frekuensi yang masih cukup tinggi berkisar antara 10% dan 20%. Pemberian tablet besi (Fe) dimaksudkan untuk mengatasi kasus anemia serta meminimalisasi dampak buruk akibat kekurangan Fe khususnya yang dialami ibu hamil. Pemberian tablet Fe yang ketiga kalinya pada ibu hamil di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan pada tahun 2008 mencapai 91,19 % dan pada tahun 2009 menurun menjadi 82,73 %. Pada tahun 2010 berdasarkan laporan dari Bidang Bina Kesga pemberian Fe1 pada ibu hamil mencapai 95,28% dan Fe3 sekitar 85,04%. Tahun 2011 pemberian Fe1 pada ibu hamil mencapai 97,02% dan Fe3 mencapai 86,93%, terjadi peningkatan dibanding tahun lalu. Dan pada tahun 2012 pemberian Fe1 dan Fe3 pada ibu hamil semakin meningkat yaitu Fe1 mencapai 98,86% dan Fe3 mencapai 90,57%.Jumlah distribusi Fe1 dan Fe3 di Kab. Pangkajene dan Kepulauan dari tahun 2007 sampai tahun 2012 dapat dilihat pada grafik di berikut ini. GRAFIK IV.E.3 DISTRIBUSI Fe1 DAN Fe3 KAB.PANGKAJENE DAN KEPULAUAN TAHUN JUMLAH DISTRIBUSI Fe1 & Fe3 KAB. PANGKEP TAHUN ,28 97,02 98, ,04 86,93 90,57 Fe1 Fe TAHUN 85 Sumber : Bidang Bina Kesga Dinkes Kab. Pangkajene dan Kepulauan DINAS KESEHATAN KAB.PANGKAJENE DAN KEPULAUAN

KATA SAMBUTAN DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM 3

KATA SAMBUTAN DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM 3 DAFTAR ISI hal. KATA SAMBUTAN DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN i ii iv v x BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM 3 A. KEADAAN PENDUDUK 3 B. KEADAAN EKONOMI 8 C. INDEKS PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

Seluruh isi dalam buku ini dapat dikutip tanpa izin, dengan menyebut sumber.

Seluruh isi dalam buku ini dapat dikutip tanpa izin, dengan menyebut sumber. Pelindung/ Penasehat : Dr. dr. H. Rachmat Latief, SpPD., M.Kes., FINASIM drg.hj. Susilih Ekowati, M.Si Pengarah : Hj. Asmah, SKM., M.Kes Penyusun : Mohamad Nur, SKM Syahrir, S.Kom Agusyanti, SKM Nurmiyati

Lebih terperinci

TIM PENYUSUN PROFIL KESEHATAN KAB. PANGKEP TAHUN 2013

TIM PENYUSUN PROFIL KESEHATAN KAB. PANGKEP TAHUN 2013 TIM PENYUSUN PROFIL KESEHATAN KAB. PANGKEP PELINDUNG/PENASEHAT : dr.hj.indriaty Latief, M.Kes Baharuddin, S.Sos PENGARAH : dr. Hj. St. Nurliah Sanusi, MM Dra.Hj.Hartati Saerun,Apt dr.hj.herlina,mm Hj.Endang

Lebih terperinci

Kata Sambutan KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN

Kata Sambutan KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN Kata Sambutan KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas berkat dan rakhmatnya sehingga buku Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 1118KM2 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 367 3 JUMLAH PENDUDUK 1 576,544 561,855 1,138,399 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 469,818 464,301 934,119.0 5 PENDUDUK 10 TAHUN

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 1.753,27 KM 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 309 3 JUMLAH PENDUDUK 1 2,244,772 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM LUAS WILAYAH 8,5 Ha 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 68 3 JUMLAH PENDUDUK 50,884 493,947,004,83 4 PENDUDUK 0 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 407,97 382,66 790,533 5 PENDUDUK 0 TAHUN KE ATAS DENGAN

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 203 KABUPATEN CIREBON NO INDIKATOR TABEL A. GAMBARAN UMUM LUAS WILAYAH 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 3 JUMLAH PENDUDUK 4 PENDUDUK 0 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 0

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM - 1 LUAS WILAYAH 1 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 381/ 5 3 JUMLAH PENDUDUK 1 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI SMP+ 6 JUMLAH

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 972 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 192 3 JUMLAH PENDUDUK 1 852,799 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 682,447 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 343 3 JUMLAH PENDUDUK 1 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI SMP+ 6 JUMLAH BAYI

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 299,019 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 417 desa/17 kel 3 JUMLAH PENDUDUK 1 5,077,210 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 17,650 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 20,994 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 DESA=309 KEL=8-3 JUMLAH PENDUDUK 1 869,767 819,995 1,689,232 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 673,079 551,261 1,224,340 5 PENDUDUK

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 203 K0TA TASIKMALAYA NO INDIKATOR TABEL A. GAMBARAN UMUM LUAS WILAYAH 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 3 JUMLAH PENDUDUK 4 PENDUDUK 0 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 0

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 305,519 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 442 3 JUMLAH PENDUDUK 1 1,277,610 1,247,873 2,525,483 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 belum mendapat data dari BPS 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 Kabupaten 3 JUMLAH PENDUDUK 1 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas ijin dan. kehendak-nya sehingga Laporan Tahunan dan Profil Kesehatan Puskesmas

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas ijin dan. kehendak-nya sehingga Laporan Tahunan dan Profil Kesehatan Puskesmas Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas ijin dan kehendak-nya sehingga Laporan Tahunan dan Profil Kesehatan Puskesmas Kecamatan Matraman Tahun 2017 selesai disusun. Laporan Tahunan dan Profil

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR GRAFIK...

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR GRAFIK... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR GRAFIK... I II VII VIII X BAB I PENDAHULUAN BAB II GAMBARAN UMUM KOTA BANDUNG A. GEOGRAFI... 4 B. KEPENDUDUKAN / DEMOGRAFI...

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR Masyarakat Kolaka yang Sehat, Kuat. Mandiri dan Berkeadilan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka 2016 Hal. i

KATA PENGANTAR Masyarakat Kolaka yang Sehat, Kuat. Mandiri dan Berkeadilan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka 2016 Hal. i KATA PENGANTAR Puji syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas Taufik dan Hidayah - NYA, sehingga buku Profil Kesehatan Tahun dapat disusun. Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka Tahun merupakan gambaran pencapaian

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 1762,4 km2 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 desa 270+ kel 10 = 280 3 JUMLAH PENDUDUK 1 341700 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 2388161 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN DI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2012

RESUME PROFIL KESEHATAN DI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2012 RESUME PROFIL KESEHATAN NO A. GAMBARAN UMUM L P L + P Satuan 1 Luas Wilayah 37.116,5 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 5.918 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 22.666.168 21.882.263 44.548.431 Jiwa

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR dr. Hj. Rosmawati

KATA PENGANTAR dr. Hj. Rosmawati KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena kami dapat menyelesaikan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka ini dengan baik. Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka merupakan salah

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 4037,6 ha 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 15 3 JUMLAH PENDUDUK 1 558178 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 327536 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 167 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 151 3 JUMLAH PENDUDUK 1 1260565 1223412 2483977 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 1083136 1048577 2131713 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2012 PROFIL KESEHATAN PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2012 Penanggung jawab : Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah Pelaksana : Kepala UPT Surveilans, Data dan Informasi Tim Penyusun : - Seksi Data

Lebih terperinci

TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas

TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kota Tebing Tinggi 011-016 3 NAMA UNIT ORGANISASI : DINAS KESEHATAN TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA DINAS KESEHATAN TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan di bawah ini:

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 24 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan

Lebih terperinci

Tim Penyusun Pengarah : dr. Hj. Rosmawati. Ketua : Sitti Hafsah Yusuf, SKM, M.Kes. Sekretaris : Santosa, SKM

Tim Penyusun Pengarah : dr. Hj. Rosmawati. Ketua : Sitti Hafsah Yusuf, SKM, M.Kes. Sekretaris : Santosa, SKM KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena kami dapat menyelesaikan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka 2014 ini dengan baik. Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka merupakan

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG TAHUN 2012 PROFIL KESEHATAN PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG TABEL 1 LUAS WILAYAH, DESA/KELURAHAN, PENDUDUK, RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN NO KABUPATEN/KOTA LUAS RATA-RATA KEPADATAN WILAYAH

Lebih terperinci

BUKU SAKU DINAS KESEHATAN KOTA MAKASSAR TAHUN 2014 GAMBARAN UMUM

BUKU SAKU DINAS KESEHATAN KOTA MAKASSAR TAHUN 2014 GAMBARAN UMUM BUKU SAKU DINAS KESEHATAN KOTA MAKASSAR TAHUN 214 GAMBARAN UMUM Kota Makassar sebagai ibukota Propinsi Sulawesi Selatan dan merupakan pintu gerbang dan pusat perdagangan Kawasan Timur Indonesia. Secara

Lebih terperinci

Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau

Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau 1 1. Pendahuluan UU No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan Pembangunan kesehatan bertujuan untuk: meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Sambutan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batang Hari... Daftar isi... Daftar tabel... Daftar Grafik... Daftar Bagan... Daftar Lampiran...

DAFTAR ISI. Sambutan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batang Hari... Daftar isi... Daftar tabel... Daftar Grafik... Daftar Bagan... Daftar Lampiran... DAFTAR ISI Sambutan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batang Hari... Daftar isi... Daftar tabel... Daftar Grafik... Daftar Bagan... Daftar Lampiran... i ii iii iv v vi Bab I Bab II Bab III Bab IV Bab V

Lebih terperinci

Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau

Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau 1 1. Pendahuluan Pembangunan kesehatan bertujuan untuk: meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Dalam rangka penyediaan data atau informasi kesehatan, kualitas

KATA PENGANTAR. Dalam rangka penyediaan data atau informasi kesehatan, kualitas KATA PENGANTAR Dalam rangka penyediaan data atau informasi kesehatan, kualitas serta pemanfaatan guna mendukung system manajemen di Dinas Kesehatan, maka penyajian informasi kesehatan yang akurat, tepat

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2012 PROFIL KESEHATAN RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 37,117 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 5891 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013 PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013 DAFTAR ISI Halaman Halaman Judul Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Gambar Daftar Tabel Daftar Lampiran BAB I PENDAHULUAN... A. Latar Belakang. B. Sistematika

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4

PERJANJIAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 SKPD : Dinas Kesehatan Kota Tebing Tinggi Tahun Anggaran : 2015 PERJANJIAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH INDIKATOR KINERJA UTAMA NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET 2015

Lebih terperinci

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SITUBONDO

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SITUBONDO BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO, Menimbang

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Tulungagung, Juni 2014 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG

KATA PENGANTAR. Tulungagung, Juni 2014 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG i KATA PENGANTAR Dalam rangka penyediaan data atau informasi kesehatan, kualitas serta pemanfaatan guna mendukung sistem manajemen di Dinas Kesehatan, maka penyajian informasi kesehatan yang akurat, tepat

Lebih terperinci

UPT SURVEILANS, DATA DAN INFORMASI DINAS KESEHATAN PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGAH

UPT SURVEILANS, DATA DAN INFORMASI DINAS KESEHATAN PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGAH PROFIL KESEHATAN PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2010 PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGAH DINAS KESEHATAN UPT SURVEILANS, DATA DAN INFORMASI Jalan Undata No. 3 Palu - Telp.+62-451-421070-457796 http://dinkes.sulteng.go.id

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEDIRI TARGET

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEDIRI TARGET PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEDIRI No SASARAN STRATEGIS No 1 Meningkatnya pelayanan kesehatan 1 Penurunan Angka 17 pada ibu, neonatus, bayi, balita

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN/KOTA LHOKSEUMAWE TAHUN 2011

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN/KOTA LHOKSEUMAWE TAHUN 2011 RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 181 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 68 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 80.041 90.463

Lebih terperinci

RPJMD Kab. Temanggung Tahun I X 47

RPJMD Kab. Temanggung Tahun I X 47 2 KESEHATAN AWAL TARGET SASARAN MISI 212 213 214 215 216 217 218 218 Kunjungan Ibu Hamil K4 % 92,24 95 95 95 95 95 95 95 Dinas Kesehatan Jumlah Ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai

Lebih terperinci

PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA SASARAN

PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA SASARAN Satuan Kerja Perangkat Daerah : DINAS KESEHATAN Tahun Anggaran : 2015 PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA SASARAN No. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA 1 Peningkatan Mutu Aktivitas Perkantoran Terselenggaranya

Lebih terperinci

Tabel 4.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Formulasi Penghitungan Sumber Data

Tabel 4.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Formulasi Penghitungan Sumber Data Tabel 4.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN 2017-2019 Lampiran 2 No Sasaran Strategis 1 Mengembangkan dan meningkatkan kemitraan dengan masyarakat, lintas sektor, institusi

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2015

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2015 UNIT KERJA : DINAS KESEHATAN A. Tugas Pokok : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan serta melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015 PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015 DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Piere Tendean No. 24 Semarang Telp. 024-3511351 (Pswt.313) Fax. 024-3517463 Website : www.dinkesjatengprov.go.id

Lebih terperinci

PROFIL DINAS KESEHATAN

PROFIL DINAS KESEHATAN PROFIL DINAS KESEHATAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2012 DINAS KESEHATAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT KATA PENGANTAR Alhamdulillahirrabbil alamiin. Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN IV.1. IV.2. VISI Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur sebagai salah satu dari penyelenggara pembangunan kesehatan mempunyai visi: Masyarakat Jawa

Lebih terperinci

Malang, 2013 KEPALA DINAS KESEHATAN KOTA MALANG, Dr. SUPRANOTO, M.Kes. Pembina Tingkat I NIP

Malang, 2013 KEPALA DINAS KESEHATAN KOTA MALANG, Dr. SUPRANOTO, M.Kes. Pembina Tingkat I NIP KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas karunia-nya Dinas Kesehatan Kota Malang dapat menyelesaikan penyusunan Profil Kesehatan Kota Malang Tahun 2012. Profil Kesehatan ini disusun untuk

Lebih terperinci

MISI 5 Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesibilitas Kesehatan Masyarakat SATU AN

MISI 5 Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesibilitas Kesehatan Masyarakat SATU AN MISI 5 Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesibilitas Masyarakat No PROGRAM SI AWAL PENGGU NG WAB 1 Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 Cakupan

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN 2012 -1- BAB I PENDAHULUAN Penyelenggaraan upaya kesehatan yang bermutu dan mengikuti perkembangan IPTEK, harus lebih mengutamakan pendekatan promosi, pemeliharaan, peningkatan kesehatan, dan pencegahan penyakit.

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR : 738 TAHUN : 2006 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 17 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SERANG Menimbang : DENGAN

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN

SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN Nama SKPD : DINAS KESEHATAN Jenis Data :Pemerintahan Tahun : 2015 KESEHATAN Nama Nilai Satuan Ketersediaan Sumber Data 1 2 3 4 5 A. Sarana Kesehatan

Lebih terperinci

Malang, 2014 KEPALA DINAS KESEHATAN KOTA MALANG, Dr. dr. Asih Tri Rachmi Nuswantari, MM Pembina Utama Muda NIP

Malang, 2014 KEPALA DINAS KESEHATAN KOTA MALANG, Dr. dr. Asih Tri Rachmi Nuswantari, MM Pembina Utama Muda NIP KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas karunia-nya Dinas Kesehatan Kota Malang dapat menyelesaikan penyusunan Profil Kesehatan Kota Malang Tahun 2013. Profil Kesehatan ini disusun untuk

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN MAJENE

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN MAJENE PROFIL KESEHATAN KABUPATEN MAJENE DINAS KESEHATAN KABUPATEN MAJENE PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subhanahu wa ta ala, karena atas berkat dan rahmatnya sehingga buku "Profil Kesehatan

Lebih terperinci

PROFIL PUSKESMAS KARANGASEM I TAHUN 2012

PROFIL PUSKESMAS KARANGASEM I TAHUN 2012 PROFIL PUSKESMAS KARANGASEM I TAHUN PUSKESMAS KARANGASEM I TAHUN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman tingkat persaingan di bidang kesehatan semakin meningkat demikian

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN KABUPATEN / KOTA

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN KABUPATEN / KOTA GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN KABUPATEN / KOTA Dl JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR Menimbang : a. bahwa sesuai

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH DINAS KESEHATAN

PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH DINAS KESEHATAN PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH DINAS KESEHATAN KANTOR PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH LANTAI V JL. JEND SUDIRMAN KM 12 CAMBAI KODE POS 31111 TELP. (0828) 81414200 Email: dinkespbm@yahoo.co.id KOTA PRABUMULIH Lampiran

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kolaka, Maret 2012 Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka, dr. Hj. Rosmawati NIP Pembina Tk. I Gol.

KATA PENGANTAR. Kolaka, Maret 2012 Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka, dr. Hj. Rosmawati NIP Pembina Tk. I Gol. KATA PENGANTAR Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat, hidayah dan nayah-nya atas tersusunnya Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka Tahun. Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka merupakan salah

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2016

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2016 UNIT KERJA : DINAS KESEHATAN A. Tugas Pokok : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan serta melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh

Lebih terperinci

Standar Pelayanan Minimal Puskesmas. Indira Probo Handini

Standar Pelayanan Minimal Puskesmas. Indira Probo Handini Standar Pelayanan Minimal Puskesmas Indira Probo Handini 101111072 Puskesmas Puskesmas adalah unit pelaksana teknis (UPT) dari Dinas Kesehatan Kabupaten/kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan

Lebih terperinci

TABEL PROFIL KESEHATAN KOTA PANGKAL PINANG TAHUN 2013

TABEL PROFIL KESEHATAN KOTA PANGKAL PINANG TAHUN 2013 TABEL PROFIL KESEHATAN KOTA PANGKAL PINANG RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 118.41 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 42

Lebih terperinci

Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta

Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta 2016 i KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang selalu memberi rahmat dan hidayah Nya sehingga dapat tersusunnya Profil Kesehatan Dinas Kesehatan

Lebih terperinci

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 (PERUBAHAN ANGGARAN) PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 (PERUBAHAN ANGGARAN) PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 (PERUBAHAN ANGGARAN) PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA 1 BAB II PERENCANAAN KINERJA Dalam mencapai suatu tujuan organisasi diperlukan visi dan misi yang jelas serta strategi yang tepat. Agar lebih terarah dan fokus dalam melaksanakan rencana strategi diperlukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pembangunan Kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN ii -

KATA PENGANTAR. PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN ii - KATA PENGANTAR Dalam rangka penyediaan data atau informasi kesehatan, kualitas serta pemanfaatan guna mendukung sistem manajemen di Dinas Kesehatan, maka penyajian informasi kesehatan yang akurat, tepat

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) UNIT KERJA : DINAS KESEHATAN A. Tugas Pokok : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan serta melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh

Lebih terperinci

FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN TINGKAT UNIT OEGANISASI ESELON I KL DAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAAH (SKPD)

FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN TINGKAT UNIT OEGANISASI ESELON I KL DAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAAH (SKPD) FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN TINGKAT UNIT OEGANISASI ESELON I KL DAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAAH (SKPD) Lampiran III Unit Eselon I Kementrian/Lembaga/SKPD : Dinas Kesehatan Tahun : 2016 SASARAN

Lebih terperinci

Target Tahun. Kondisi Awal Kondisi Awal. 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 Program pengadaan, peningkatan dan penduduk (tiap 1000 penduduk

Target Tahun. Kondisi Awal Kondisi Awal. 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 Program pengadaan, peningkatan dan penduduk (tiap 1000 penduduk PEMERINTAH KOTA MALANG MATRIK RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA MALANG (PENYEMPURNAAN) TAHUN 2013-2018 Lampiran : KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KOTA M Nomor : 188.47/ 92 / 35.73.306/ 2015 Tanggal

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN ii -

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN ii - PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG - ii - DAFTAR ISI Judul Halaman Halaman Judul... i Kata Pengantar... ii Daftar Isi... iii Daftar Gambar... iv Daftar Tabel... v BAB I PENDAHULUAN... 1 BAB II GAMBARAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tersusunnya laporan penerapan dan pencapaian SPM Tahun 2015 Bidang Kesehatan Kabupaten Klungkung.

BAB I PENDAHULUAN. Tersusunnya laporan penerapan dan pencapaian SPM Tahun 2015 Bidang Kesehatan Kabupaten Klungkung. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sesuai Pasal 13 dan 14 huruf j Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, dikatakan bahwa Kesehatan merupakan urusan wajib dan dalam penyelenggaraannya

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016 PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016 DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Piere Tendean No. 24 Semarang Telp. 024-3511351 (Pswt.313) Fax. 024-3517463 Website : www.dinkesjatengprov.go.id

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI BENGKULU TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN PROVINSI BENGKULU TAHUN 2012 PROFIL KESEHATAN TABEL 1 LUAS WILAYAH, DESA/KELURAHAN, PENDUDUK, RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KABUPATEN/KOTA LUAS RATA-RATA KEPADATAN KABUPATEN/KOTA WILAYAH RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK DESA

Lebih terperinci

BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA 1 BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja pada Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar secara umum sudah sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang terukur berdasar Rencana Strategis yang mengacu

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN KOTA PADANG TAHUN 2011

RESUME PROFIL KESEHATAN KOTA PADANG TAHUN 2011 RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 695 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 104 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 421.900 424.831

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. semua pihak yang telah menyumbangkan pikiran, tenaga dan

KATA PENGANTAR. semua pihak yang telah menyumbangkan pikiran, tenaga dan KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan atas kemurahan dari Alloh yang Maha Kuasa bahwasannya buku Profil Kesehatan Kabupaten Rembang tahun 2012 telah dapat diterbitkan. Buku Profil Kesehatan Kabupaten

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Gorontalo, Agustus 2011 KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI GORONTALO

KATA PENGANTAR. Gorontalo, Agustus 2011 KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI GORONTALO KATA PENGANTAR Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahirobbilalamin, segala puji bagi Allah SWT atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-nya sehingga Buku Profil Kesehatan Provinsi

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Tulungagung, Juni 2015 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG

KATA PENGANTAR. Tulungagung, Juni 2015 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG KATA PENGANTAR Dalam rangka penyediaan data atau informasi kesehatan, kualitas serta pemanfaatan guna mendukung sistem manajemen di Dinas Kesehatan, maka penyajian informasi kesehatan yang akurat, tepat

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 35 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 862 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 35 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 862 TAHUN 2011 TENTANG BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 35 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 862 TAHUN 2011 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN BANJARNEGARA BUPATI BANJARNEGARA,

Lebih terperinci

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil,

Lebih terperinci

Juknis Operasional SPM

Juknis Operasional SPM DIREKTORAT JENDERAL OTONOMI DAERAH KEMENTERIAN DALAM NEGERI Juknis Operasional SPM 1. KESEHATAN KABUPATEN/KOTA PROVINSI KABUPATEN : Jawa Timur : Tulungagung KEMENTERIAN KESEHATAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun 2013

KATA PENGANTAR. Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun 2013 kk KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT atas rahmat, hidayah dan inayah-nya sehingga Buku Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun 2013 ini dapat terselesaikan dengan baik. Buku

Lebih terperinci

REVISI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA RPJMD REALISASI TAHUN 2013, 2014 dan 2015 SKPD : DINAS KESEHATAN

REVISI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA RPJMD REALISASI TAHUN 2013, 2014 dan 2015 SKPD : DINAS KESEHATAN REVISI CAPAIAN INDIKATOR 2011-2016 TAHUN 2013, 2014 dan 2015 SKPD : DINAS KESEHATAN NO 2010 2011 2013 2014 2015 2016 2013 PEMBILANG PENYEBUT 2014 PEMBILANG PENYEBUT % 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 9 10 11 12 13

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS CARA MENCAPAI TUJUAN/SASARAN URAIAN INDIKATOR KEBIJAKAN PROGRAM KETERANGAN. 1 Pelayanan Kesehatan 1.

RENCANA STRATEGIS CARA MENCAPAI TUJUAN/SASARAN URAIAN INDIKATOR KEBIJAKAN PROGRAM KETERANGAN. 1 Pelayanan Kesehatan 1. VISI : Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Bogor yang mandiri untuk hidup sehat MISI I : Meningkatkan Kemandirian dalam Jaminan Kesehatan Nasional Pelayanan Kesehatan. Meningkatkan Masyarakat Miskin Cakupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN

BAB I PENDAHULUAN PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN BAB I PENDAHULUAN Penyelenggaraan upaya kesehatan yang bermutu dan mengikuti perkembangan IPTEK, harus lebih mengutamakan pendekatan promosi, pemeliharaan, peningkatan kesehatan, dan pencegahan penyakit.

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF DINAS KESEHATAN PROVINSI BANTEN

RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF DINAS KESEHATAN PROVINSI BANTEN RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF DINAS PROVINSI BANTEN 2012-2017 DATA CAPAIAN Persentase Balita Ditimbang Berat 1 2 1 PROGRAM BINA GIZI DAN Badannya

Lebih terperinci

Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat.

Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat. Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat. Pada misi V yaitu Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat telah didukung dengan 8 sasaran sebagai

Lebih terperinci

REVIEW INDIKATOR RENSTRA DINAS KESEHATAN KOTA BOGOR

REVIEW INDIKATOR RENSTRA DINAS KESEHATAN KOTA BOGOR REVIEW INDIKATOR DINAS KESEHATAN KOTA BOGOR 2015-2019 MISI 1 : Menyediakan sarana dan masyarakat yang paripurna merata, bermutu, terjangkau, nyaman dan berkeadilan No Tujuan No Sasaran Indikator Sasaran

Lebih terperinci

LAMPIRAN PENETAPAN KINERJA DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013

LAMPIRAN PENETAPAN KINERJA DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013 LAMPIRAN PENETAPAN KINERJA DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET PROGRAM /KEGIATAN (1) (2) (3) (4) (5) I Meningkatnya kualitas air 1 Persentase

Lebih terperinci

DAFTAR TABEL. Judul Tabel

DAFTAR TABEL. Judul Tabel DAFTAR TABEL Tabel Judul Tabel Tabel 1 : Tabel 2 : Luas wilayah, jumlah desa/kelurahan, jumlah penduduk, jumlah rumah tangga dan kepadatan penduduk menurut kecamatan Kota Depok tahun 2007 Jumlah penduduk

Lebih terperinci

JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA SE PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015 JUMLAH KELAHIRAN

JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA SE PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015 JUMLAH KELAHIRAN TABEL 4 JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA SE JUMLAH KELAHIRAN KABUPATEN KOTA LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN HIDUP MATI HIDUP + MATI HIDUP MATI HIDUP + MATI HIDUP MATI

Lebih terperinci

A. RENCANA STRATEGIS : VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN PROGRAM

A. RENCANA STRATEGIS : VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN PROGRAM BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. RENCANA STRATEGIS : VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN PROGRAM Rencana Strategis atau yang disebut dengan RENSTRA merupakan suatu proses perencanaan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Plt. KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BONDOWOSO. dr.h.mohammad IMRON,M.MKes. NIP

KATA PENGANTAR. Plt. KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BONDOWOSO. dr.h.mohammad IMRON,M.MKes. NIP KATA PENGANTAR Berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Dinas Kesehatan Kabupaten Bondowoso telah dapat menyusun Profil Kesehatan Kabupaten Bondowoso Tahun 2012, yang berisi apa yang telah dikerjakan oleh Dinas

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PACITAN TAHUN 2015

RENCANA KINERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PACITAN TAHUN 2015 RENCANA KINERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PACITAN TAHUN 2015 Pemerintah Kabupaten Pacitan DINAS KESEHATAN Jl. Letjend Soeprapto No. 42 Pacitan KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2013

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2013 RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 1.281 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 460 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 586.021

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN TAHUN

INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN TAHUN LAMPIRAN XII PERATURAN BUPATI POLEWALI MANDAR NOMOR : 23 TAHUN 2014 TANGGAL : 16 SEPTEMBER 2014 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN TAHUN 2014-2019 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN Meningkatnya

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN MUSI RAWAS NOMOR : 440 / 104 / KPTS / KES / 2015 TENTANG

KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN MUSI RAWAS NOMOR : 440 / 104 / KPTS / KES / 2015 TENTANG PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS DINAS KESEHATAN Jl. Pangeran Moehamad Amin Komplek Perkantoran Pemkab Musi Rawas Telp. 0733-4540076 Fax 0733-4540077 MUARA BELITI KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN

Lebih terperinci