PENGGUNAAN LKS PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SD 08 KEPAHIANG BENGKULU
|
|
- Ari Indradjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENGGUNAAN LKS PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SD 08 KEPAHIANG BENGKULU Desi Rusnita Siti Rodiah Abstrak: Artikel ini menyajikan hasil kajian sederhana tentang penggunaan Lembar Kerja Siswa dalam pembelajaran matematika di SDN 08 Kepahiang dengan metode penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian adalah siswa kelas V B SDN 08 Kepahiang. Fokus penelitian tentang perpangkatan dan akar sederhana, yang merupakan realisasi dari standar kompetensi melakukan operasi hitung bilangan bulat dalam pemecahan masalah dan kompetensi dasar menghitung perpangkatan dan akar sederhana. Waktu penelitian adalah 19 Juli 2010 sampai dengan 16 Agustus menunjukkan bahwa melalui penggunaan lembar kerja siswa (LKS) dapat : (1) Meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran Matematika. Hal ini diperlihatkan dari hasil pengamatan keaktifan siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung, siswa yang mendapat skor A dan B pada tahap studi orientasi hanya 29,7 %, pada siklus I terjadi peningkatan yaitu 67,5 % dan pada siklus II meningkat kembali menjadi 87 %, (2) Meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran Matematika. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata hasil evaluasi belajar siswa per siklus, pada tahap studi orientasi rata-rata hasil hanya mencapai 5,4, kemudian pada siklus I terjadi peningkatan yaitu 6,45 dan pada siklus II peningkatannya menjadi 7,9. Kata Kunci: LKS, keaktifan siswa, prestasi belajar. Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Perkembangan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan mate-matika di bidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori peluang dan matematika diskrit. Untuk menguasai dan mencipta tek-nologi di masa depan diperlukan pengua-saan matematika yang kuat sejak dini. Mata pelajaran Matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama. Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta didik dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif. Pembelajaran merupakan interaksi belajar antara siswa, guru, dan lingkungan belajar. Suatu pembelajaran yang baik semestinya dapat menumbuhkan minat belajar pada diri siswa yang ditandai dengan perubahan aspek-aspek tingkah laku seperti sikap, pengetahuan dan keterampilan. Begitu juga dalam pembelajaran matematika sangat ditekankan pada perubahan aspekaspek di atas. Soetomo (1993) menyatakan bahwa seorang guru dianggap gagal dalam menjalankan tugasnya karena melupakan salah satu faktor dalam pembelajaran, yaitu motivasi pada peserta didik. Metode pembelajaran yang berpusat pada guru, yaitu ceramah seringkali menyebabkan siswa kurang termotivasi dalam belajarnya. Hal ini karena tidak ada pelibatan aktif siswa dalam belajar, siswa harus menunggu informasi dari guru dan ini menghilangkan kreativitas Desi Rusnita dan Siti Rodiah adalah guru SD Kepahiang, Bengkulu. 90
2 Rusnita dan Rodiah, Penggunaan LKS pada Pembelajaran Matematika, 91 siswa untuk mengemukakan pendapatnya. Salah satu upaya yang dapat diterapkan guna meningkatkan motivasi belajar siswa yaitu melalui penggunaan Lembar Kerja Siswa. Dengan menyusun LKS yang baik diharapkan merupakan salah satu cara untuk mencapai tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dalam Media LKS ini dapat digunakan siswa baik secara keloimpok maupun individual yang diharapkan dapat merangsang keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran, menggali informasi lain yang berfungsi untuk memperluas dan memantapkan materi yang telah diberikan guru di dalam kelas. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh penulis di SDN O8 Kepahiang Bengkulu diperoleh gambaran bahwa pembelajaran matematika belum berorientasi pada pemaksimalan keaktifan siswa. Pembelajaran yang terjadi lebih banyak didominasi penyampaian informasi dari guru kepada siswa dengan sedikit mengembangkan gagasan kreatif siswa. Secara khusus hasil pengamatan tersebut dideskripsikan sebagai berikut; pembelajaran yang dilakukan hanya menggunakan metode ceramah, penjelasan materi yang disampaikan oleh guru kurang menarik, guru kurang memberikan motivasi belajar, siswa kurang aktif dalam mengikuti Metode ini menyajikan hasil kajian sederhana tentang penggunaan Lembar Kerja Siswa dalam pembelajaran matematika di SDN 08 Kepahiang dengan metode penelitian tindakan kelas. Subyek penelitian adalah siswa kelas V B SDN 08 Kepahiang. Fokus penelitian tentang tentang perpangkatan dan akar sederhana, yang merupakan realisasi dari standar kompetensi Melakukan operasi hitung bilangan bulat dalam pemecahan masalah dan kompetensi dasar menghitung perpangkatan dan akar sederhana. Waktu penelitian adalah 19 Juli 2010 sampai dengan 16 Agustus Menurut Marshall (1993;116) Lembar Kerja Siswa (LKS) merupakan lembaran penugasan yang dibuat dan disusun secara sistematis dengan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti dan dipahami oleh siswa. Lembar Kerja Siswa dapat dipandang sebagai media interaksi pembelajaran yang ditandai dengan adanya tugas dari guru untuk dikerjakan peserta didik baik di sekolah ataupun di rumah, secara individu maupun berkelompok. Dalam penugasannya materi dalam lembar kerja siswa perlu disusun sedemikian rupa agar Lembar Kerja Siswa tersebut menjadi suatu kegiatan pembelajaran yang sistematis. Menurut Hamalik (1986), Lembar Kerja Siswa memiliki keunggulan dan tujuan sebagai berikut: 1. Merangsang anak didik aktif be-lajar, baik ketika dekat dengan guru maupun jauh dari guru di dalam sekolah maupun di luar sekolah. 2. Membina kebiasaan peserta didik untuk mencari dan mengolah sendiri informasi dan komunikasi. 3. Menbuat peserta didik bergairah belajar karena dapat dilakukan dengan bervariasi.. 4. Pengetahuan yang diperoleh dari hasil belajar, eksperimen, atau pendidikan yang banyak berhubungan dengan hidup meteka dapat lebih muda dan lama diingat. 5. Mengembangkan strategi kognitif para siswa yaitu dengan pemecahan masalah yang dilakukan. Lebih lanjut, beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat Lembar Kerja Siswa adalah: 1. Pertimbangkanlah tujuan yang dirumuskan dalam standar isi. 2. Bentuk Lembar Kerja Siswa yang diberikan harus dikomunikasikan kepada siswa sampai mereka benarbenar memahami apa yang harus mereka kerjakan. 3. Sesuaikan kadar kesukaran dengan kemampuan siswa. 4. Tidak ada salahnya bila guru memberitahukan tentang bahan-bahan rujukan yang dapat dijadikan kertangka acuan bagi siswa.
3 92, J-TEQIP, Tahun 1, Nomor 1, November Pikirkan waktu yang dibutuhkan untuk pengerjaan tugas, janngan terlalu singkat atau sebaliknya (Hamalik, 1986). HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini akan dijabarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan pada siswa kelas V B SDN 08 Kepahiang sebanyak 37 siswa. Penjabaran penelitian ini terdiri dari tiga bagian, bagian pertama tentang studi orientasi sebelum melakukan penelitian, bagian kedua tentang tindakan pertama, dan bagian ketiga tentang tindakan kedua. Studi orientasi dilakukan pada tanggal 19 Juli 2010, peneliti melakukan kegiatan sebagai berikut: a. Perencanaan Pada tahap ini peneliti melakukan kegiatan sebagai berikut : 1. Peneliti mengidentifikasikan masalah yang terjadi, pada kegiatan ini peneliti mempelajari dokumen-dokumen yang dimiliki oleh guru termasuk capaian prestasi yang diperoleh selama ini. 2. Peneliti mengamati dokumen rencana pembelajaran yang akan digunakan guru dalam mengajar. 3. Peneliti mengamati persiapan pembelajaran, termasuk alat peraga yang mungkin dibuat oleh guru dan serta lembar evaluasi siswa. b. Pelaksanaan 1. Peneliti melakukan observasi kelas pada saat guru melaksanakan kegiatan Hasil umum diperoleh bahwa guru menggunakan metode ceramah dan tanya jawab, selain itu peneliti juga mengamati kegiatan siswa selama proses pembelajaran berlangsung. 2. Hasil pengamatan perilaku ke-aktifan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, dari 37 orang siswa kelas V B hanya sebanyak 11 orang siswa (29,7 %) yang termasuk dalam kategori aktif. 3. Setelah pelajaran berakhir peneliti mengadakan wawancara dengan siswa terkait bagaimana proses pembelajaran, hal-hal yang terkait dengan motivasi belajar siswa. c. Hasil kajian pendahuluan Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan yang peneliti lakukan selama kegiatan pembelajaran berlangsung pada tahap studi orientasi, diperoleh gambaran sebagai berikut : 1. Penjelasan yang dilakukan guru kurang menarik, guru mendominasi kegiatan kelas. 2. Dalam menjelaskan materi, guru tidak menyertakan contoh-contoh yang konkrit. 3. Guru kurang memberikan motivasi dalam belajar. 4. Anak kurang aktif dalam mengikuti 5. Setelah dilakukan postes terhadap kegiatan pembelajaran, diperoleh bahwa rata-rata skor kelas adalah rendah yaitu 5,4. d. Refleksi Hal-hal yang sudah dicapai pada tahap studi orientasi, antara lain : 1. Kegiatan membuka dan me-nutup pelajaran sudah dilak-sanakan dengan baik. 2. Guru telah dapat menguasai kelas dengan baik. Hal-hal yang belum dicapai pada studi orientasi antara lain : 1. Penjelasan yang dilakukan guru kurang menarik. 2. Dalam menjelaskan materi, guru tidak menyertakan contoh-contoh yang konkrit. 3. Guru kurang memberikan motivasi dalam belajar. 4. Anak kurang aktif dalam mengikuti 5. Prestasi belajar siswa rendah yaitu 5,4. Berangkat dari hasil kajian pada tahap orientasi peneliti menyusun strategi untuk melakukan tindakan untuk memperbaiki beberapa hal yang kurang berjalan efektif dalam Beberapa kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut:
4 Rusnita dan Rodiah, Penggunaan LKS pada Pembelajaran Matematika, 93 a. Perencanaan Tindakan I Pelaksanaan siklus I ini dilakukan pada tanggal 21 Juli Berdasarkan hasil refleksi pada tahap studi orientasi, maka kegiatan yang akan dilakukan peneliti dalam tindakan pada siklus I ini adalah : 1. Mempersiapkan perangkat kegiatan pembelajaran seperti rencana pelaksanan pembelajaran (RPP) dan alat peraga. 2. Menyiapkan lembar kerja siswa (LKS). 3. Menyiapkan sumber belajar. 4. Menyiapkan kelompok diskusi. 5. Menyiapkan alat evaluasi/ soal. b. Pelaksanaan Pelaksanaan tindakan I dilakukan dengan menyajikan pokok bahasan yang akan dipelajari yaitu tentang penarikan akar pangkat dua dari suatu bilangan kuadrat sampai dengan bilangan empat angka. Pada tindakan ini peneliti melakukan kegiatan seperti yang telah direncanakan yaitu : 1. Tanya jawab antara guru dan siswa mengenai materi pelajaran tentang penarikan akar pangkat dua dari suatu bilangan kuadrat sampai dengan bilangan empat angka. 2. Guru memberikan contoh soal dan membahas bersama siswa dipapan tulis. 3. Siswa diberi kesempatan maju kedepan kelas untuk mempraktekkan materi yang telah dijelaskan. 4. Guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok, kemudian membagikan lembar kerja siswa (LKS) untuk dikerjakan dengan cara berdiskusi dalam kelompok. 5. Siswa melakukan diskusi dan melaporkan hasil kerjanya. 6. Guru memberikan penguatan baik verbal maupun non verbal. 7. Siswa diberi kesempatan ber-tanya apabila masih terdapat hal yang belum dipahami. c. Pengamatan Melalui bantuan guru mata pelajaran Matematika kelas V B sebagai pengamat, peneliti dapat memberikan gambaran pada hasil siklus I, sebagai berikut : 1. Hasil observasi menunjukkan bahwa guru telah memperbaiki cara menjelaskan materi, urutan materi lebih jelas dan mudah dipahami siswa. 2. Guru telah menyertakan contoh-contoh yang konkrit dalam kegiatan 3. Dalam praktek pembelajaran di kelas, guru memberikan motivasi dalam belajar kepada siswa khususnya siswa yang kurang memahami pelajaran 4. Ada pengaruh positif terhadap siswa, siswa telah berani bertanya, menyatakan pendapatnya dan maju kedepan kelas. 5. Setelah dilakukan postes terhadap kegiatan pembelajaran, diperoleh bahwa rata-rata skor kelas ada peningkatan menjadi 6,45. d. Refleksi Hal-hal yang sudah dicapai pada siklus I, antara lain : 1. Teknik guru dalam menjelaskan materi mulai menarik bagi siswa. 2. Siswa telah menunjukkan tanda peningkatan aktivitas seperti yang diharapkan, walaupun belum maksimal. 3. Motivasi dalam belajar yang diberikan oleh guru, menambah semangat siswa dalam belajar. 4. Siswa telah berani bertanya dan menyatakan pendapatnya. Hal-hal yang belum dicapai pada siklus I antara lain : 1. Keaktifan anak belum optimal dalam mengikuti pembelajaran, hasil observasi terhadap siswa terkait keaktifan siswa untuk sehingga yang memperoleh skor A dan B hanya 25 siswa atau sebanyak 67,5 %. 2. Teknik penjelasan guru yang belum maksimal. 3. Nilai siswa belum seluruhnya meningkat, rata-rata kelas baru mencapai 6,45. Memperhatikan hasil refleksi yang dilakukan pada siklus tindakan I, peneliti melakukan beberapa perbaikan untuk peningkatan proses pembelajaran, terutama
5 94, J-TEQIP, Tahun 1, Nomor 1, November yang berkaitan dengan teknik penjelasan materi oleh guru. Kegiatan untuk memperbaiki siklus I dilakukan pada tanggal 16 Agustus Beberapa kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut: a. Perencanaan Tindakan II Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I, maka kegiatan yang akan dilakukan peneliti dalam tindakan siklus II ini adalah : 1. Mempersiapkan perangkat kegiatan belajar mengajar seperti rencana pelaksanan pembelajaran (RPP), alat peraga dan lembar kerja siswa (LKS). 2. Menyiapkan sumber belajar. 3. Membuat ringkasan materi tentang pokok bahasan dan sub pokok bahasan yang akan disampaikan. 4. Menyiapkan alat evaluasi/ soal. 5. Melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah dibuat. b. Pelaksanaan Pelaksanaan tindakan II dilakukan dengan menyajikan pokok bahasan yang akan dipelajari yaitu tentang penarikan akar pangkat dua dari suatu bilangan kuadrat sampai dengan bilangan lima angka. Pada tindakan II ini, peneliti melakukan kegiatan seperti yang telah direncanakan sebelumnya, yaitu : 1. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai materi pelajaran tentang penarikan akar pangkat dua dari bilangan kuadrat sampai dengan bilangan lima angka. 2. Tanya jawab antara guru dan siswa mengenai cara penarikan akar pangkat dua. 3. Guru memberikan contoh soal dan membahas bersama siswa dipapan tulis. 4. Guru membagikan lembar kerja siswa (LKS) untuk dikerjakan secara individu beserta petunjuk singkat cara pengerjaannya. 5. Siswa melakukan dan melaporkan hasil kerjanya. 6. Guru dan siswa membahas bersama LKS tersebut. 7. Guru memberikan penguatan baik verbal maupun non verbal. 8. Beberapa orang siswa diberi kesempatan maju kedepan kelas untuk mempraktekkan materi yang telah dijelaskan. 9. Siswa diberi kesempatan ber-tanya apabila masih terdapat hal yang belum dipahami. c. Pengamatan Berdasarkan hasil pengamatan guru mata pelajaran Matematika kelas V B dalam kegiatan pembelajaran siklus ke II ini diperoleh gambaran, sebagai berikut : 1. Penjelasan dari guru sudah baik, dan guru telah menyertakan contoh-contoh konkrit dalam pembelajaran matematikanya. 2. Alat peraga telah digunakan secara maksimal. 3. Siswa telah aktif dalam kegiatan pembelajaran, telah dapat menjelaskan apa yang mareka ketahui tentang materi pelajaran didepan kelas. 4. Prestasi belajar siswa telah mencapai indikator keberhasilan tindakan yang diharapkan. d. Refleksi Pada pelaksanaan siklus II ini pembelajaran berlangsung dengan baik, halhal yang sudah dicapai pada siklus ini antara lain : 1. Guru telah dapat menerapkan berbagai strategis pembelajaran yang baik dan menarik. 2. Contoh-contoh soal yang diberikan menarik dan telah sesuai dengan materi 3. Penggunaan alat peraga juga telah maksimal. 4. Dalam mengikuti pembelajaran, siswa telah aktif dan mandiri. 5. Prestasi belajar siswa telah dapat meningkat, dengan rata-rata kelas mencapai 7,9. Berdasarkan hasil analisa terhadap data-data yang telah didapat selama melaksanakan penelitian, maka peneliti dapat memberikan kesimpulan terhadap setiap
6 Rusnita dan Rodiah, Penggunaan LKS pada Pembelajaran Matematika, 95 tahap tindakan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Dari hasil yang didapat terhadap pelaksanaan studi orientasi dapat disimpulkan bahwa kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan belum berhasil, hal itu terlihat dari : 1. Hasil pengamatan perilaku keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, dari 37 orang siswa kelas V B hanya sebanyak 11 orang siswa (29,7 %) yang termasuk dalam kategori aktif. 2. Hasil evaluasi belajar siswa pada siklus ini menunjukkan bahwa nilai rata-rata yang diperoleh 37 orang siswa hanya mencapai 5,4. Ketidakberhasilan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain disebabkan karena penjelasan materi yang disampaikan oleh guru tidak dapat menarik perhatian, minat dan motivasi siswa. Sehingga siswa menjadi kurang aktif dalam pembelajaran yang pada akhirnya berdampak pada hasil yang dicapai. Hasil pembelajaran pada siklus I pada penelitian ini dapat dikategorikan hampir berhasil, karena : 1. Perilaku keaktifan siswa saat pembelajaran berlangsung mulai menunjukkan adanya kemajuan, dari 37 orang siswa kelas V B siswa yang tergolong aktif mencapai 25 orang siswa (67,5 %). 2. Hasil evaluasi pada siklus ini pun menunjukkan adanya pening-katan, nilai rata-rata siswa meningkat menjadi 6,45. Dilihat dari kegiatan pembelajaran pada siklus I ini dan berdasarkan hasil pengamatan serta evaluasi siswa, dapat disimpulkan bahwa pada siklus ini telah terdapat peningkatan akan tetapi belum mencapai tahap atau hasil yang maksimal. Belum optimalnya kegiatan dan hasil pembelajaran pada siklus ini terjadi karena belum maksimalnya penjelasan yang diberikan oleh guru untuk dapat menarik perhatian seluruh siswa, kemudian pengerjaan lembar kerja siswa (LKS) yang dilakukan secara berkelompok terkadang menyebabkan hanya sebagian siswa saja yang aktif dalam menanggapi penjelasan dari guru maupun partisipasi dalam kelompok. Proses dan hasil pembelajaran siklus II pada penelitian ini dapat dikategorikan berhasil berdasarkan pada hasil yang ingin dicapai pada penelitian ini, berikut alasannya : 1. Prilaku keaktifan siswa saat pembelajaran berlangsung menun-jukkan adanya kemajuan yang pesat, jumlah siswa yang aktif telah mencapai 32 orang siswa dari jumlah keseluruhan 37 orang siswa atau sebanyak 87 %. 2. Hasil evalusi pun telah menunjukkan bahwa nilai rata-rata siswa meningkat menjadi 7,9 dan kategori kurang tidak ditemukan lagi. Guru yang telah optimal dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran menjadi syarat utama keberhasilan suatu pembelajaran, terpenuhinya seluruh indikator yang ingin dicapai, adanya kerjasama siswa terhadap tindakan yang diberikan guru dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang pada akhirnya minat siswa terhadap kegiatan pembelajaran pun dapat meningkat. Hal ini juga dipengaruhi oleh teknik pembelajaran yang dirancang guru menarik yaitu melalui penggunaan lembar kerja siswa (LKS), yang dikerjakan secara individu sehingga pembelajaran tidak berkesan monoton. SIMPULAN Berdasarkan pembahasan yang telah peneliti uraikan, menunjukkan bahwa melalui penggunaan lembar kerja siswa (LKS) dapat : 1. Meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran Matematika. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil pengamatan keaktifan siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung, siswa yang mendapat skor A dan B pada tahap studi orientasi hanya 29,7 %, pada siklus I terjadi peningkatan yaitu 67,5
7 96, J-TEQIP, Tahun 1, Nomor 1, November % dan pada siklus II meningkat kembali menjadi 87 %. 2. Meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran Matematika. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata hasil evaluasi belajar siswa per siklus, pada tahap studi orientasi rata-rata hasil hanya mencapai 5,4, kemudian pada siklus I terjadi pe-ningkatan yaitu 6,45 dan pada siklus II peningkatannya menjadi 7,9. DAFTAR RUJUKAN Depdikbud Kurikulum Pendidikan Dasar GBPP Sekolah Dasar Kelas V. Jakarta: Direktorat Dikti Bagian Proyek Pengembangan Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Durachman, Budi Undang-Undang Guru dan Dosen. Bandung: Focucmedia. Hamzah Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta: Badan Peneliti dan Pengembangan Departemen Nasional. Karso, dkk Dasar-dasar Pendidikan MIPA. Jakarta: Universitas Terbuka. Oemar, Hamalik Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Martiana. Sutomo Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Swara, Engkos Metodologi Pengajaran. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir
Lebih terperinciA. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Perkembangan pesat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bekerjasama. Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta didik dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan ilmu yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di antara jenjang pendidikan, pendidikan di sekolah dasar merupakan jenjang yang mempunyai peranan yang sangat penting dalam upaya meningkatkan kualitas sumber
Lebih terperinciPenerapan Metode Smart Games untuk Meningkatkan Hasil Belajar Bilangan Berpangkat Pada Siswa Kelas IX SMPN 1 Kalidawir.
Penerapan Metode Smart Games untuk Meningkatkan Hasil Belajar Bilangan Berpangkat Pada Siswa Kelas IX SMPN 1 Kalidawir Widaryantii 1 1 SMPN 1 Kalidawir, Tulungagung Email: 1 widaryanti@gmail.com Tersedia
Lebih terperinciOleh: Yuniwati SDN 2 Tasikmadu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek
218 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 2, AGUSTUS 2016 MENINGKATKAN KETUNTASAN BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI POKOK BILANGAN PECAHAN MELALUI PERMAINAN KARTU BERWARNA PADA SISWA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah suatu proses membantu manusia dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan pada dasarnya adalah suatu proses membantu manusia dalam mengembangkan dirinya sehingga mampu menghadapi segala perubahan dan permasalahan dengan sikap terbuka
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN PEDAGOGIK PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER
BAB III TINJAUAN PEDAGOGIK PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER Saat ini penggunaan ICT untuk kegiatan belajar dan mengajar menjadi salah satu ciri perkembangan masyarakat modern. ICT dapat dimaknakan sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional terdapat penjelasan mengenai standar nasional. dan afektif sesuai dengan karakteristik mata pelajaran.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Hasil Ujian Nasional (UN) digunakan sebagai salah satu pertimbangan untuk pemetaan mutu pendidikan, seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya, serta sebagai
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KONTEKSTUALSISWA KELAS IV SDI RAI TAHUN PELAJARAN 2011/2012
UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KONTEKSTUALSISWA KELAS IV SDI RAI TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Metodius Makul Guru SDI Rai Ruteng - Manggarai Abstrak: Kenyataan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Rini Apriliani, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia.
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE DISKUSI BERBANTUAN MEDIA BAGAN PECAHAN DI KELAS III SDN KALISARI
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE DISKUSI BERBANTUAN MEDIA BAGAN PECAHAN DI KELAS III SDN KALISARI 1 Oleh: Sri Mulyati SDN Kalisari 1 Kecamatan Sayung Kabuapaten Demak ABSTRAK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar tingkat SD/MI
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar tingkat SD/MI dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang standar isi untuk satuan pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) (Depdiknas, 2006, hlm. 2), Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan pendidikan nasional menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 pasal 3 adalah untuk berkembangnya potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Matematika merupakan ilmu yang universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu dan memajukan daya pikir
Lebih terperinciYayuk Jatining Rahayu 4
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA POKOK BAHASAN BILANGAN PANGKAT DAN AKAR PANGKAT DUA DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT PADA SISWA KELAS V SDN SIDOMEKAR 08 KECAMATAN SEMBORO Yayuk Jatining Rahayu
Lebih terperinci2014 PENGGUNAAN ALAT PERAGA TULANG NAPIER DALAM PEMBELAJARAN OPERASI PERKALIAN BILANGAN CACAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan salah satu ilmu dasar yang dewasa ini telah berkembang cukup pesat, baik secara teori maupun praktik. Oleh sebab itu maka konsep-konsep
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sebagai salah satu disiplin ilmu, Matematika merupakan ilmu yang berkaitan dengan struktur yang terorganisasi, sebab ilmu ini berkembang dari unsur yang tidak
Lebih terperinciBIORMATIKA Jurnal Ilmiah FKIP Universitas Subang Vol.4 No 1 Pebruari 2017 ISSN
PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS VI DI SD NEGERI CINANGSI KECAMATAN CIBOGO KABUPATEN SUBANG 2016 Cucu Suaedah, S.Pd. SD NIP.
Lebih terperinci48. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunalaras (SMALB E) A. Latar Belakang
48. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunalaras (SMALB E) A. Latar Belakang Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Wajib belajar 9 tahun menjadi kebutuhan mendasar bangsa Indonesia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Wajib belajar 9 tahun menjadi kebutuhan mendasar bangsa Indonesia dalam rangka mencerdaskan bangsa dan kurikulum nasional merupakan standar dan acuan untuk
Lebih terperinciJamidar Kepala SMP Negeri 2 Sirenja Kab. Donggala Sulawesi Tengah ABSTRAK
Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw II untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII B SMPN 2 Sirenja pada Materi Teorema Pythagoras Jamidar Kepala SMP Negeri 2 Sirenja Kab. Donggala
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan lain sebagainya. Oleh karena itu keberhasilan anak didik sangat
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pengajaran merupakan usaha yang dilakukan oleh seorang pendidik untuk mengubah peserta didik dari belum tahu menjadi tahu, dari yang sebelumnya belum bisa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembentukan prilaku sosial dan penanaman dasar keilmuan. Tentu saja, kemampuan numerik maupun kemampuan-kemampuan sosio-kultural.
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Penelitian Pendidikan pada dasarnya diperuntukkan bagi manusia dalam mencapai perkembangan maksimal sesuai dengan potensi dan eksistensinya sebagai manusia. Pendidikan
Lebih terperinciPENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS III SDN BERENG BENGKEL. Oleh : ENGRIPIN Dosen FKIP Universitas Palangka Raya
PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS III SDN BERENG BENGKEL PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS III SDN BERENG BENGKEL Oleh : ENGRIPIN
Lebih terperincipikir manusia. Astuti (2009:1) mengemukakan bahwa perkembangan pesat di bidang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang ada pada semua jenjang pendidikan, mulai dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Matematika memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan kebutuhan utama manusia, karena dengan pendidikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan utama manusia, karena dengan pendidikan manusia akan berdaya dan berkarya sesuai dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya.
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK DUA TINGGAL DUA TAMU
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK DUA TINGGAL DUA TAMU METRIATI Guru SD Negeri 009 Sumber Jaya metrianti001@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. daya pikir manusia. Perkembangan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika adalah ilmu dasar segala bidang ilmu yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu dan memajukan daya
Lebih terperinciTri Muah ABSTRAK. SMP Negeri 2 Tuntang Kabupaten Semarang
Satya Widya, Vol. 32, No.2. Desember 2016: 138-143 PENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH BAGI SISWA KELAS VIIIG SMP NEGERI 2 TUNTANG KABUPATEN SEMARANG
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika di
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebijakan pemerintah dalam standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah yang dirumuskan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BNSP) menyebutkan matematika
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan dihampir semua aspek kehidupan manusia, termasuk dalam pendidikan formal. Pendidikan merupakan
Lebih terperinciJarianto SMP Negeri 01 Ranuyoso No. Telp.(0334)
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SAVI PADA PESERTA DIDIK KELAS IX B SMP NEGERI 1 RANUYOSO LUMAJANG SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Jarianto SMP Negeri 01
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan umum pendidikan masa kini adalah untuk memberi bekal agar kita
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tujuan umum pendidikan masa kini adalah untuk memberi bekal agar kita dapat berfungsi secara efektif dalam zaman teknologi ini. Matematika berperan sangat
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA Dalam menyusun sebuah laporan Penelitian Tindakan Kelas, tentunya penulis tidak dapat hanya mengandalkan pengetahuan pribadi yang dimiliki tanpa bantuan sumber-sumber yang relevan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Prestasi Belajar Kegiatan belajar menghasilkan perubahan yang khas. Perubahan khas tersebut adalah perubahan aspek pengetahuan dan keterampilan. Perubahan itu tampak dalam prestasi
Lebih terperinciPeningkatan Pemahaman Siswa Pada Materi Volume Kubus dan Balok Menggunakan Alat Peraga di Kelas V SDN Pebatae Kecamatan Bumi Raya Kabupaten Morowali
Peningkatan Pemahaman Siswa Pada Materi Volume Kubus dan Balok Menggunakan Alat Peraga di Kelas V SDN Pebatae Kecamatan Bumi Raya Kabupaten Morowali Darwis, Gandung Sugita, Anggraini Mahasiswa Program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Guru memiliki peran yang sangat besar terhadap keberhasilan pendidikan. Untuk itu guru seyogyanya menguasai kemampuan mengajarkan pengetahuan, kecakapan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan tidak terlepas dari pembelajaran. Menurut Usman (2000:4), pembelajaran merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Refleksi Awal Proses Pengembangan Perangkat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas V B SD Negeri 19 Kota Bengkulu. Subjek dalam penelitian ini adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Belajar merupakan proses dan unsur dasar dalam setiap jenjang pendidikan. Dalam keseluruhan proses pendidikan, proses belajarlah yang menjadi kegiatan paling pokok
Lebih terperinciAminudin 1. SDN Sukorejo 01, Kota Blitar 1
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Question Student Have (QSH) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Materi Pengukuran pada Siswa Kelas IV Aminudin 1 1 SDN Sukorejo 01, Kota Blitar Email:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya merupakan proses untuk membantu manusia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan pada dasarnya merupakan proses untuk membantu manusia dalam mengembangkan dirinya sehingga mampu menghadapi setiap perubahan yang terjadi. Dalam rangka pembangunan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin pesat menuntut adanya sumber daya manusia. Salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas sumber daya
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman yang semakin pesat menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas. Salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia tersebut
Lebih terperinciOleh: Ririne Kharismawati* ) Sehatta Saragih** ) Kartini*** ) ABSTRACT
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF PENDEKATAN STRUKTURAL THINK PAIR SQUARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X-A SMA AL-HUDA PEKANBARU Oleh: Ririne Kharismawati* ) Sehatta Saragih** )
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Matematika merupakan mata pelajaran yang penting untuk diajarkan di MI karena
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika merupakan mata pelajaran yang penting untuk diajarkan di MI karena matematika sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari siswa-siswi dan diperlukan sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu pemahaman siswa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu, serta memajukan daya pikir manusia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. 1. belajar yang menunjukkan bahwa siswa telah melakukan perbuatan belajar, yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dalam proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensinya
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD 6
ISSN 2442-3041 Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 1, No. 2, Mei - Agustus 2015 STKIP PGRI Banjarmasin UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMA MELALUI PEMBELAJARAN
Lebih terperinciDesi Rusnita SDN 08 Kepahiang
PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME MELALUI LKS BERBASIS KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SD NEGERI 08 KEPAHIANG TAHUN 2013 Desi Rusnita SDN 08 Kepahiang Abstrak:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar tingkat SD/MI dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun 2006 tentang standar isi untuk satuan
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM TENTANG CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP MELALUI METODE PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING
PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM TENTANG CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP MELALUI METODE PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING Darmanto Priyoutomo SDN I Ngilo-ilo Kecamatan Slahung Kabupaten Ponorogo e-mail:
Lebih terperinciIMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati
Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7, No. 2, April 2017 ISSN 0854-2172 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR SD Negeri Purbasana
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : SMPN 1 Cileunyi
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata pelajaran Kelas/ semester Waktu : SMPN 1 Cileunyi : Matematika : VII/ 1(satu) : 2 x 40 Menit A. Standar Kompetensi: 1. Memahami sifat-sifat operasi hitung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Perkembangan
Lebih terperinciCharlina Ribut Dwi Anggraini
METODE PEMBELAJARAN TGT MELALUI PERMAINAN ULAR TANGGA SEBAGAI ALTERNATIF MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SD NEGERI BEDIWETAN KECAMATAN BUNGKAL KABUPATEN PONOROGO Charlina
Lebih terperinciJurnal Serambi PTK, Volume III, No.2, Desember 2016 ISSN :
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK PADA MATERI KENAMPAKAN ALAM, SOSIAL DAN BUDAYA SETEMPAT DI KELAS IV SD NEGERI 25 BANDA ACEH 54 Nina Aryani Guru SD Negeri 25 Banda
Lebih terperinciIMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL MAKE A MATCH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN.
Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 1, No. 3, Juli 2016 ISSN 2477-2240 (Media Cetak) 2477-3921 (Media Online) IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL MAKE A MATCH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI
Lebih terperinciSeprotanto Simbolon 1, Sakur 2, Syofni 3 Contact :
1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TSTS (TWO STAY TWO STRAY) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK KELAS VII B SMPN 10 TAPUNG Seprotanto Simbolon 1, Sakur 2, Syofni 3 Seprotantobest@yahoo.co.id,
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. dibahas dalam bab ini yaitu rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan
1. PENDAHULUAN Bagian pertama ini membahas beberapa hal mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah. Adapun hal lain yang perlu juga dibahas dalam bab ini yaitu rumusan
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG Widya Danu Fadilah 1, Edrizon 1, Hendra Hidayat 1 1
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penguasaan matematika yang kuat sejak dini (BNSP, 2007).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia.
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SDN 6 Bengkulu Tengah.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Prosedur dan Hasil Penelitian 1. Prosedur Penelitian Siklus I a. Perencanaan Tindakan Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SDN 6 Bengkulu Tengah. Subyek dalam penelitian
Lebih terperinciKata-kata Kunci : Model Numbered Head Together (NHT), Media Manik-manik, Aktifitas, Hasil Belajar, Pembelajaran Matematika, Sekolah Dasar
PENERAPAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER ( NHT ) DENGAN MEDIA MANIK-MANIK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV SDN 2 GUNUNG PUTRI SITUBONDO Oleh Ria Dwi
Lebih terperinciMETODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS VII.2 SMP NEGERI 5 TEBING TINGGI
METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS VII.2 SMP NEGERI 5 TEBING TINGGI NURHAIDA MANURUNG Guru SMP Negeri 5 Kota Tebing Tinggi Email :
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan merupakan sarana utama untuk membentuk dan menciptakan sumberdaya manusia yang berkualitas baik melalui pendidikan informal di rumah, melalui pendidikan
Lebih terperinci(Penelitian PTK Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Nogosari) SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1
PENERAPAN PENDEKATAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) DENGAN MENGGUNAKAN LEMBAR KERJA UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA BANGUN RUANG SISI DATAR (Penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari manfaat dan kegunaan matematika dalam kehidupan sehari-hari, juga bagi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika sebagai ilmu dasar dari segala bidang ilmu pengetahuan merupakan hal yang sangat penting untuk kita ketahui. Oleh sebab itu, matematika perlu diajarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dibidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori peluang dan matematika diskrit.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia.
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN BULAT MENGGUNAKAN ALAT PERAGA GARIS BILANGAN SISWA KELAS V SDN 2 SIDOHARJO POLANHARJO KLATEN TAHUN AJARAN
1 UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN BULAT MENGGUNAKAN ALAT PERAGA GARIS BILANGAN SISWA KELAS V SDN 2 SIDOHARJO POLANHARJO KLATEN TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI WIWIK SETYANINGSIH A54B090124
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebijakan pengembangan pendidikan. Dalam Undang Undang Nomor 20 Tahun. sesuai dengan karakteristik mata pelajaran.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Wajib belajar 9 tahun menjadi kebutuhan mendasar bangsa Indonesia dalam rangka mencerdaskan bangsa dan kurikulum nasional merupakan standar dan acuan untuk
Lebih terperinciOPTIMALISASI PENGGUNAAN MEDIA POWER POINT DALAM UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS IX-A SMP NEGERI 11 MATARAM
OPTIMALISASI PENGGUNAAN MEDIA POWER POINT DALAM UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS IX-A SMP NEGERI 11 MATARAM ABSTRAK LINA YETTI BUDI ASIH Guru IPA SMP Negeri 11 Mataram
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Matematika merupakan ilmu universal yang berguna bagi kehidupan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika merupakan ilmu universal yang berguna bagi kehidupan manusia dan juga mendasari perkembangan teknologi modern, serta mempunyai peran penting dalam berbagai
Lebih terperinciOleh: Sri Isminah SDN 2 Watulimo Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek
Sri Isminah, Membantu Siswa Mengingat Kembali Pelajaran... 161 MEMBANTU SISWA MENGINGAT KEMBALI PELAJARAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN LEWAT METODE DISKUSI KELOMPOK PADA SISWA KELAS I TAHUN 2014/2015
Lebih terperinciRiwa Giyantra *) Armis, Putri Yuanita **) Kampus UR Jl. Bina Widya Km. 12,5 Simpang Baru, Pekanbaru
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF PENDEKATAN STRUKTURAL NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPA 6 SMA NEGERI 5 PEKANBARU Riwa Giyantra *) Armis,
Lebih terperinciKata-kata Kunci : metode kooperatif, kartu kalino, perkalian, matematika SD.
PENERAPAN METODE KOOPERATIF MENGGUNAKAN KARTU KALINO UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHAFAL PERKALIAN PADA SISWA KELAS III SD TERPADU MUHAMMADIYAH 1 BESUKI SITUBONDO Oleh Herlin Nur Hasanah (1), Vidya
Lebih terperinciPENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII 1 MTs NEGERI ENOK Habibullah a, Hj. Zetriuslita b, Abdurrahman c a Alumni Program
Lebih terperinciPENERAPAN PAIKEM PADA MATERI MENJELANG PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA (Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar)
PENERAPAN PAIKEM PADA MATERI MENJELANG PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA (Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar) Siti Halimatus Sakdiyah, Didik Iswahyudi Universitas Kanjuruhan Malang halimatus@unikama.ac.id,
Lebih terperinciPENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI KOTA TEBING TINGGI
PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI 164519 KOTA TEBING TINGGI Syarigfah Guru SD Negeri 164519 Kota Tebing Tinggi Surel : syarigfah16@gmail.com
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Matematika berperan sebagai induk dari semua mata pelajaran dan merupakan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Matematika berperan sebagai induk dari semua mata pelajaran dan merupakan ilmu pengetahuan yang universal mempunyai arti penting dalam mendasari perkembangan teknologi
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Salah satu alternatif pendekatan pembelajaran yang dapat meningkatkan
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kerangka Teoritis 1. Pembelajaran Problem Posing Salah satu alternatif pendekatan pembelajaran yang dapat meningkatkan aktifitas dan hasil belajar siswa adalah menggunakan pendekatan
Lebih terperincimaupun minat. Selain bahan dan kegiatan-kegiatan belajar kita perlu atau keberanian. Pada tingkat Pendidikan Dasar, keterampilan maupun
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pengalaman kehidupan sehari-hari dapat membantu siswa dalam memahami suatu konsep yang dipelajari. Hal ini dapat pula menyebabkan perbedaan antar individu (siswa). Perbedaan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kerangka Teori 2.1.1 Pengertian Belajar Belajar merupakan suatu perbuatan yang dilakukan siswa unuk mencapai kemajuan dalam perkembangannya. Dalam proses pembelajaran, belajar
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1 adalah: Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
Lebih terperinciUpaya Meningkatkan Motivasi Belajar dan Kemampuan Menghitung Luas Bangun Datar dan Segi Banyak Melalui Pendekatan Quantum Learning
Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar dan Kemampuan Menghitung Luas Bangun Datar dan Segi Banyak Melalui Pendekatan Quantum Learning Di Kelas VI SDN Inpres 5 Birobuli Buacani SD Inpres 5 Birobuli, Kota Palu,
Lebih terperinciSKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika. Disusun Oleh:
EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERORIENTASI AKTIVITAS SISWA (PBAS) DAN STRATEGI PEMBELAJARAN EKSPOSITORI (SPE) PADA POKOK BAHASAN SEGI EMPAT (Eksperimentasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah dasar berfungsi untuk mengembangkan kemampuan berkomunikasi dengan menggunakan bilangan,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mutu pendidikan merupakan permasalahan yang masih menjadi bahan kajian dan perhatian sampai sekarang ini. Hal ini terbukti dari banyaknya penelitian yang dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) OLEH : ULFAH KHUMAYASARI
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) OLEH : ULFAH KHUMAYASARI 13108241151 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2016 RENCANA PELAKSANAAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semua warga negara Indonesia. Pendidikan merupakan salah satu cara yang. ditempuh agar tujuan tersebut dapat tercapai.
A. LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN Salah satu isi tujuan nasional Indonesia yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945 alinea keempat adalah mencerdaskan kehidupan bangsa (Rustopo, 2005: 3). Hal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan dasar manusia yang berperan penting dalam kehidupan manusia. Tanpa pendidikan manusia tidak lebih seperti kelakuan binatang.
Lebih terperincitanya jawab, pemberian tugas, atau diskusi kelompok) dan kemudian siswa merespon/memberi tanggapan terhadap stimulus tersebut. Pembelajaran harus
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. mengaitkan komponen pembelajaran berbasis masalah untuk melatihkan
113 BAB V PEMBAHASAN A. Kevalidan Perangkat Pembelajaran Langkah-langkah pembelajaran di dalam RPP dirancang untuk mengaitkan komponen pembelajaran berbasis masalah untuk melatihkan penalaran induktif
Lebih terperinci