KEBUTUHAN PERENCANAAN DATABASE

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KEBUTUHAN PERENCANAAN DATABASE"

Transkripsi

1 KEBUTUHAN PERENCANAAN DATABASE 2.1 TUJUAN PERENCANAAN Sebelum melihat pada masalah-masalah perencanaan khusus dan algoritma, yang terbaik adalah menentukan beberapa tujuan perencanaan. Pada kenyataannya, apa yang diinginkan hasil akhir dari proses perencanaan database relasional? Meskipun beberapa tujuan perencanaan dapat disusun, tujuan berikut yang dianggap jadi lebih penting, yaitu : 1. Memiliki kemampuan menyimpan seluruh data yang berguna dalam database. 2. Meniadakan kerangkapan data (redundant). 3. Mengusahakan banyaknya relasi di dalam database minimum. 4. Mempunyai relasi yang dinormalkan, sebagaimana untuk problema meminimumkan pembaharuan dan penghapusan. Setiap tujuan ini akan dibicarakan dengan singkat. Tujuan 1 : Kemampuan menyimpan seluruh data yang berguna dalam database. Tujuan ini jarangjelas, tetapi ini paling penting. Database dianggap dapat memenuhi semua data yang menarik untuk organisasi sehingga database hams direncanakan dalam suatu cara sehingga suatu tempat untuk sebuah data dapat 11

2 ditemukan dalam database. Tingkat pertama didalam proses perencanaan adalah menetapkan semua atribut yangditempatkan dalam database. Suatu saat atribut telah diidentifikasi, perencana dapat mulai untuk bingung mengenai bagaimana beberapa relasi akan diperlukan,dan atribut yang mana akan dimasukkan ke dalam relasi tenentu. Di dalam sebuah database untuk mikrokomputer, di sini ada problema tambahan yaitu apakah data yang akan disimpam harns direncanakan sebagai hasil di dalam satu database, atau mungkin dua atau beberapa database. E_S E_S Emp* Supr I supe I I I Empt* 125 Jones 125 Jones 138 Smith 138 I Smith 195 smith Jones 200 (a) (b) Gambar 2.1. Data rangkap yang tidak rangkap Tujuan 2: Meniadakan kerangkapan data. Percabangan dari tujuan ini tidak jelas untuk perencana database pemula. Kunci untuk mengerti tujuan ini adalah menyadari bahwa ada suatu perbedaan yang nyata antara data yang rangkap dan kerangkapan data yang rangkap.sebagai contoh, lihat relasi E_S pada gambar 2.1(a). Relasi ini mempunya 2 atribut, Emp#(nomor pegawai) dan Supr(pengawas).Relasi memenuhi data yang menunjukkan pengawas yang bersangkutan dari setiap pegawai di dalam perusahaan. Nama-nama dari para pengawas dapat ditunjukkan beberapa kali dalam relasi. Dalam kenyataan, sebuah nama pengawas akan muncul lagi untuk setiap pegawai yang diawasi. Catatan, meskipun 'Jones'dan 'Smith' keduanya muncul dua kali di dalam hal E_S diberikan di dalam gambar 2.1(a), tidak ada nama-nama rangkap yang dinamakan kerangkapan. Alasan mereka bukan kerangkapan yang adalah jika satu dari nama-nama itu tak ada dari relasi, maka informasi hhang.contoh gambar 2.1(b), menunjukan suatu hal dari E_Sakan terlihat sepeni dengan nama rangkap dihapus. Dalam alasan ini, tidak ada tujuan mengetahui nama-nama pengawas pegawai #195 dan #

3 Emp;t Supr Spone I 125 Jones Smith Smith Jones 3051 (a) E_S Emp;t Supr Sphone 125 Jones Smith Smith Jones - S_P (b) Emp;t I Supr I Gambar 2.2(a) adalah contoh dari sebuah relasi yang mempunyai redundant atas data yang rangkap. Relasi E_S_P Similar dengan relasi E_S tetapi memasukkan atribut Sphone, yang mana adalah nomor telephone dari pengawas (Diasumsikan bahwa setiap pengawas hanya mempunyai sebuah nomor telephone). Dalam hal ini nomor telephone untuk Jones dan Smith muncullebih dari sekali, dan informasi yang rangkap pada nomor telephone adalah redundant. Alasan nomor-nomor yang rangkap adalah kerangkapan jika, katakan, satu dari nomor-nomor telephone Jones ditiadakan, nomor telephone Jones adalah model yang tersedia di dalam tupel yang lain dalam relasi. Gambar 2.2(b) adalah sebuah contoh bagaimana relasi E_S_P akan terlihatjika nomor-nomor telephone yangrangkap diganti dengan 'null'.catatan bahwa nomor-nomor telephone untuk Jones dan Smith tidak akan hilang,sejak nomor-nomor itu setiap muncul d( dalam satu tupel dalam relasi. Metode ini. pedomankerangkapandatayangtidakmemuaskanuntuk 2 alasan.pertama,tempat kosong dalam basisdata harns dihindarkan, sejak program tambahan dikehendaki untuk menghitung apa ani dari null yang sebenamya. Dalam hal ini,jika tupel ketiga, ( 195,Smith,_), yang dibaca dari relasi,nomor telephone Smith akan tidak diketahui. Pemakai akan mempunyai cukup pengetahuan untuk melihat tupel yang lain dalam I Supr I Sphone 125 Jones Jones Smith Smith Smith 200 Jones I Gambar 2. 2 Meniadakan (c) kerangkapan data (data redundant) 13

4 relasi yang dipunyai Smith sebagai nilai atribut Supr dan tidak ada nilai null untuk Sphone. Kedua, dan lebih kritis, relasi dalam gambar 2.2(b) dibentuk seperti itu masalah penghapusan yang sukar dapat terjadi. Jika pegawai dengan E# = 125 meninggalkan enterprise, dan tupel (125,Jones,3051) dihapus dari relasi untuk mengambil kenyataan ini kedalam hitungan, nomor telephone untuk Jones hhang, sejak tidak muncul dimanapun selain di dalam relasi. Gambar 2(c) terlihat sebagai jalan terbaik meniadakan kerangkapan nomornomor telephone. Disini relasi E_S_P akan berubah tempat dengan 2 relasi, satu pedoman informasi dalam nomor-nomor pegawai dan nama-nama pengawas, dan satu pedoman informasi dalam nomor-nomor telephone pengawas. Ini akan menjadi terlihat didalam pasal berikutnya yang membagi relasi-relasi sebagai suatu cara perencanaan baku, tetapi harus dilakukan dibawah keyakinan yang pasti. Catatan dalam gambar 2.2(c) bahwa pegawai #125 dapat segera dihapus dari relasi E_S tanpa kehilangan nomor-nomor telephone pegawai-pegawai pengawas yang tadi, yang disimpan dalam relasi S_P.. Tujuan 3 : Memelihara nomor dari relasi untuk suatu minimum. Tujuan ini perjanjian dengan kenyataan bahwa meskipun membagi satu relasi kedalam dua atau lebih relasi yang lebih kecil boleh menjadi yang diinginkan untuk ketiadaan masalah-masalah keyakinan, terlalu banyak relasi dalam basisdata bisa membuatnya tidak praktis untuk menggunakan suatu angka yang siap dari pemakai. Demikian, relasi-relasi nomor tidak dapat menjadi boleh tumbuh dalam suatu cara yang tidak terbatas. 'Tujuan 4 : Mempunyai relasi yang dinormalkan. Tujuan 4 perjanjian dengan kenyataan relasi-relasi pasti adalah lebih susceptible untuk masalah penghapusan dan perubahan, seperti kehilangan nomor telephone pengawas dibicarakan dalam tujuan dua yang tersebut diatas, daripada relasi yang lain. Perencana harus belajar untuk menandai ini dengan kesanggupan relasi yang berbahaya dan menormalkannya dengan membaginya dalam suatu gaya tulisan. Normalisasi adalah menguraikan satu relasi kedalam dua atau lebih relasi mengikuti suatu cara yang khusus untuk menentukan pembagian. Normalisasi akan dibicarakan dalam pasal 3. Suatu masalah dengan rencana tujuan tiga dan empat adalah yang mereka kerjakan didalam kebalikan untuk setiap yang lain. Tujuan tiga akan mempunyai kompromi untuk mempertemukan ujuan empat atau,membicarakan,tujuan empat akan mempunya kompromi unttuk mempertemukan tujuan tiga. Ini akan menjadi bagiandari keputusan rencana akhir. 14

5 2.2 RELASI UNIVERSAL Anggap bahwa suatu basisdata keeil akan menjadi reneana untuk seorang penasehat universitas. Penasehat mempunyai beberapa mahasiswa yang dinasehati, semua yang tinggal di kampus, dan semua yang ada dalam departemen utama yang sarna. Langkah pertama dalam cara pereneanaan adalah penentuan dari semua atribut yang penasehat inginkan untuk dimiliki dalam basisdata, dan bagaimana atribut dihubungkan ke setiap yang lain. Informasi adalah tempatdi dalam pembiearaan oleh penasehat, membuat pasti bahwa penasehat tahu apakah data akan di dalal.1basisdata, bagaimana basisdata akan dipergunakan, dan apakah informasi penasehat mengharapkan untuk memperoleh dari basisdata. Setelah beberapa pertemuan oleh penasehat, nama-nama, keadaan-keadaan pada atribut disimpan yang ditentukan menjadi: Snum-nomor mahasiswa, suatu integer yang mempunyai nilai yang unik untuk setiap mahasiswa dalam universitas. Sname-nama mahasiswa, setiap mahasiswa hanya mempunyai satu nama, tetapi ini mungkin bahwa lebiiih dari satu mahasiswa mempunya nama yang sarna. Rnum-nomor kamar asrama kampus. Setiap mahasiswa tinggal dalam kampus dan diberi sebuah kamar. Lebih dari satu mahasiswa yang mungkin diberi pada spbuah kamar tunggal. Pnum-nomor telephone mahasiswa. Setiap kamar asrama kampus mempunyai satu telephone yang dipakai oleh semua mahasiswa dalam kamar. Class-nomor kelas. Ini adalah nomor petunjuk sebuah kelas yang diambil oleh seorang mahasiswa yang sebenarnya. Sebagai eontoh adalah MTH122. Penasehat hanya akan menyimpan datadalam kelas-kelas yangmempunyai kelengkapan oleh seorang mahasiswa yang memberi. Term-waktu kuliah. Ini waktu kuliah yang mana sebuah kelas yang diberikan dilengkapi oleh mahasiswa. Ini mungkin bahwa seorang mahasswa yang diberi boleh mengambil banyak kursus yang sarna dalam waktu yang berbeda. Grade-tingkatan kelas. Tingkatan seorang mahasiswa yang diberi diterima dalam sebuah kelas yang sebenarnya dalam suatu waktu yang diberi. Sebuah eontoh data yang penasehat reneanakan sebagai yangakan disimpan dalam basisdata diperlihatkan dalam gambar 2.3. Meskipun gambar ini sebuah eontoh tabular dari data bahwa mungkin akan ada di dalam basisdata pada beberapa saat pada waktu, tabel bukan suatu relasi. 15

6 ADVISOR Snum Sname Rnum Pnum Class Tenn Grade 3215 Jones 120 DH 2136 MTH 122 F SCIl20 F PHY230 W MTH 120 W SmithA 238VH 2344 MTH 122 W MTH123 W PSY220 W HowesJ 120DH 2136 SCI239 W EGR171 F PHY141 F AlexK 345VH 3321 MUS389 F Gambar 2. 3 Data yang diinginkan oleh penasehat JonesG 120DH 2136 MTH122 F SCIl20 F PHY230 W MTH 122 W Gambar 2.4. Satu 'baris' dari tabel dalam gambar 3. Untuk melukiskan mengapa tabel dalam gambar 2.3 bukan sebuah relasi, satu 'baris' akan dikeluarkan dalam gambar 2.4. Dalam gambarini, nilai field-field dalam empat field Snum, Sname, Rnum dan Pnum adalah semua nilai-nilai tunggal, sementara nilai-nilai dalam field-field Class, Term dan Grade mempunyai nilai-nilai jamak. 'Baris' ini dibedakan denganjelas dari bentuk tuple yang diberikan dalam relasi-relasi sederhana yang telah dibicarakan terlebih dahulu. Perbedaan itu adalah semua field-field dalam baris tidak melakuka~ pengisian atribl1tbernilai tunggal. Untuk menentukan data dalam gambar 2.3 kedalam bentuk sebuah relasi, data hams menjadi tempat akhir juga bahwa setiap tuple mempunyai suatu hal bernilai tunggal dalam tiap-tiap elemem dari tuple. Ini dapat selalu dilakukan oleh suatu cara pemasukan sederhana, dengan hasil dalam hal itu menjadi gambar 2.5. Cara yang mungkin penambahan dari sejumlah besar data rangkap, tetapi kerangkapan akan dijadikan pemindahan yang dibelakang dalam cara rencana. 16

7 Tabel dalam gambar 2.5 sekarang adalah suatu hal dari sebuah relasi yang sah. Ini ditunjuk sebagai relasi universal dari basisdata menjadi direneanakan. Relasi universal mempunyai semua atribut dari tempat yang menarik kedalam satu relasi, dan dapat menyimpan semua data yang akan menjadi tempat dalam basisdata pada suatu waktu yang akan datang. Untuk basisdata yang keeil (sesuatu dengan tidak lebih dari atribut) relasi universal akan dapat dipergunakan dengan efektif sebagai hal pemula dari reneana basisdata. 2.3 MASALAH-MASALAH DENGAN MENGGUNAKAN SE- BUAH RELASI TUNG GAL ADVISOR Snum Sname Rnum Pnum Class Tenn Grade 32]5 JonesG ]20DH 2]36 MTH] 22 F ]5 JonesG ]20DH 2136 SCI120 F JonesG ]20DH 2136 PHY230 W JonesG ]20DH 2136 MTH 122 W SmithA 238VH 2344 MTH 122 W SmithA 238VH 2344 MTH]23 W SmithA 238VH 2344 PHY220 W HowesJ ]20DH 2136 SCI239 W HowesJ ]20DH 2136 ERG]71 F HowesJ 120DH 2136 PHY] 41 F AlexK 345VH 3321 MUS389 F Gambar 2.5. Data dari tabel dalam gambar 2.3 ditempatkan dalam sebuah relasi yang berlaku. Suatu permulaan pereneana akan digoda untuk menggunakan relasi ADVISOR dalam gambar 2.5 sebagai basisdata yang lengkap. Kelihatannya untuk menjadi sesuatu yang terus didepannya untuk melakukan. Mengapa pemutusan ADVISOR kedalam beberapa relasi yang lebih keeil, ketika dia dapat pedoman semua data akan dia sendiri? Adalah beberapa alasan mengapa relasi yang sebenarnya ini tidak harus digunakan sebagai hanya satu di dalam basisdata. Ini akan dapat ditemukan oleh penglihatan bagaimana basisdata akan dipergunakan, dan bagaimana data dalam ADVISOR akan dipengaruhi oleh operasi-operasi basisdata yang pasti. Pembiearaan pusat bawah pada tiga masalah-masalah khusus: Satu dihubungkan untuk 17

8 pembahaman (atau modifikasi) dari data dalam basisdata; satu meliputi penghapusan sebuah tuple dan yang lainnya meliputi penyisipan sebuah tuple baru. Masalahmasalah diluar yang dengan umumnya dihubungi untuk sebagai penyisipan, penghapusan, dan perubahan penyimpangan, dimana sebuah penyimpangan adalah suatu variasi dari nonna. Masalah penyisipan : Jika penasehat menentukan sebuah nasehat barn, satu siapa yang harus belum melengkapi sebuah kelas, sebuah tuple untuk mahasiswa akan mempunyai penempatan didalam basisdata dengan null untuk nilai atribut Class, Tenn, dan Grade. Sebagai catatan beberapa waktu, nilai null hams dihindari. Demikian, mahasiswa bam tidak dapat ditambahkan pada basisdata sampai sesudah sebuah kelas menjadi lengkap. Gambar 2.6(a) adalah sebuah contoh dari apakah ADVISOR akan terlihat seperti jika seorang mahasiswa yang tidak hams melengkapi beberapa kelas dikuatkan kedalam relasi menggunakan dbase II. Untaian karakter null memperlihatkan sebagai tempat kosong (dalam Class dan Tenn). Sementara nilai bilangan null dalam tempat Grade diterjemahkan oleh dbase II sebagai sebuah 0.0. Gambar 2.6(b) memperlihatkan sebuah kemungkinan akibat dari kemunculan 0.0 dalam tempat kosong. Disini sebuah cara penyelesaian pada Query "Daftar Snums dan Snames dari semua mahasiswa yang diizinkan pada sisa satu tingkatan mengatakan suatu 2.0" akan dilaksanakan. HomerH didaftar sebagai bagian mahasiswa, tetapi HomerH tidak dilengkapi sebuah kelas tunggal. USE ADVISOR List JonesG 120DH 2136 MTH122 F JonesG 1200H 2136 SCI 120 F JonesG 1200H 2136 PHY230 W JonesG 1200H 2136 MTH 122 W SmithA 238VH 2344 MTH 122 W SmithA 238VH 2344 MTH123 W SmithA 238VH 2344 PHY220 W HowesJ 120DH 2136 SCI239 W HowesJ 120DH 2136 ERG171 F HowesJ 120DH 2136 PHY141 F AlexK 345VH 3321 MUS389 F HOwerH 121VH (a) 18

9 . display off Snum, Sname for Grade < JonesG 3567 HowesJ 7890 I HowerH Gambar 2.6 (b) (a) hasil penyisipan sebuah record dengan tempat kosong. (b) kesalahan rangkap Query untuk tempat kosong. Masalah Memperbarui : Ini adalah sejumlah besar kerangkapan data dalam ADVISOR. Kerangkapan data selalu tanda kemungkinan dari perubahan hanya sebagian keinginan data selama sebuah operasi pembaharuan. ADVISOR mempunyai kedua penjelasan, dan tidak terlalu jelas, kerangkapan. Penjelasan kerangkapan adalah suatu pemberian nama mahasiswa, nomor kamar dan nomor telephone akan didaftar beberapa kali. Dalam hal ADVISOR diberikan dalam gambar 2.5 nomor kamar Ms.G Jones muncul tiga kali. Jika dia dihubungi penasehatnya dan mengatakan bahwa nomor kamarnya akan dirubah, Penasehat harus membuat pasti bahwa perubahan dibuat dalam seluruh tiga tuple atau data akan menjadi tidak tetap. Suatu kerangkapan yang tidak terlalujelas adalah nomor telephone.yang sarna memperlihatkan untuk semua mahasiswa yang tinggal dalam kamar yang sarna. Dalam gambar 2.5 nomor telephone untuk nomor 120DH muncul keduanya oleh JonesG dan HowesJ. Anggap MS.G.Jonesmenceritakan penasehatnya bahwa nomor telephonenya akan dirubah ke 777, tetapi lalai untuk menceritakan penasehat bahwa dia mempunyai seorang pasangan kamar.. Jika penasehathanya merubahnomor telephonedalam tuple-tupleitu yang dipunyai nomor mahasiswa JonesG didalamnya, lalu nomor telephone yang benar untuk telephone yang benar untuk telephone itu yang dinomor ka,mar 120DH tidak akan diketahui, sejak 2 perbedaan nomor untuk telephone dalatn kamar ini akan menjadi dalam relasi. Gambar 2.7 melukiskan penyimpangan pembaharuan yang telah lalu. Dalstm gambar 2.7(a) nomor telephone JonesG dirubah ke Gambar 2.7(b) memberikan dbase IIjawaban untuk Query "Daftar nomor telephone dalam kamar 120DH". Dua nomor yang didaftar dalam jawaban untuk Query, yang mana adalah kesalahan sejak setiap kamar hanya mempunyai satu telephone dan ~atu nomor telephone. Catatan bahwa jawaban yang rangkap untuka Query dicetak dengan dbase II. Nomor telephone 2136 dan 777 setiap muncul dalam tiga tuple berbeda dalam hal relasi ADVISOR dibawah pembicaraan, dan semua nilai enam memperoleh cetakan dengan DBMS diprogram untuk menyelesaikan kerangkapan jawaban untuk Query, jika tidak adalah permohonan yang khusus. 19

10 Masalah penghapusan : Dalam hal ADVISOR memberikan gambar 2.5, sebuah tuple dengan Snum =4756 muncul hanya sekali dalam relasi. Tuple ini adalah untuk seorang mahasiswa yang mempunyai nama AlexK. Anggap bahwa penasehat menemukan bahwa mahasiswa ini tidak mengambil kelas MUS389 sebagaimana ditunjukkan, dan penghapusan tuple ini dari relasi. Sejak ini hanya tuple yang menggabungkan beberapa relasi informasi untuk mahasiswa ini, penghapusan ini akan meniadakan mahasiswa dari basisdata. Jika penaseha mengikuti penghapusan ini dengan suatu permohonan untuk suatu pendaftaran nama-nama semua nasehat dari ADVISOR, nama AlexK tidak akan didaftar. -list off 3215 JONESG 120DH 2136 MTH 122 F JONESG 120DH 2136 SCIl20 F JONESG 120DH 2136 PHY230 W JONESG 120DH 2136 MTH 122 W SMITHA 234YH 2344 MTH 122 W SMITHA 234YH 2344 MTH123 W SMITHA 234YH 2344 PSY220 W HOWESJ 120DH 2136 SCI239 W HOWESJ 120DH 2136 EGR171 F HOWESJ 120DH 2136 PHY141 F ALEXK 345YH 3321 MUS389 F HOWERH 121YH replace Pnum with 7777 for Sname ='JONESG' REPLACEMENT (S) (a) 20

11 . display offpnum for Rnum = '120DH' Gambar (b) (a) Merubah satu nomor telephone mahasiswa (b) Kesalahan query mengikuti perubahan nomor telephone. SOAL LATIHAN 1. Pada relasi ADVISOR sesuai gambar 2.5, manakah yang merupakan primary key (kunci utama)? 2. Pada relasi ADVISOR sesuai gambar 2. 5, identifikasikan pada data tersebut yang mengalamiduplikasi& redudan.. 3. Pada relasi ADVISOR sesuai gambar 2. 5, idemifikasikan pada data tersebut yang mengalami duplikasi tetapi tidak redudan 4. Relasi PHONE dibuat untuk memberikaninformasi mengenai nama Pegawai, Nomor TeleponRumah, Nomor Telepon untuk pesawat di kantor. Diasumsikan bahwa * Nama Pegawai unik, satu rumah dengan satu telepon & mungkin mempunyai telepon dengan pesawat yang berbeda-beda. * Setiap Pegawai beberapa karyawan mempergunakan telepon secara pararel secara khusus relasi PHONE disajikan pada gambar

12 PHONE NAMA TELEPON RUMAH PESAWAT JONESKK JONESKK KROFf AD MARTZLK MARTZLK RALSTONTI RALSTONTI Gambar 2. 8 Relasi PHONE Pertanyaan: (a) Diskusikan bahwa data relasi PHONE di atas yang redudan. (b) Bagaimana relasi PHONE diatas diubah sehingga data redudan hilang. (c) Gambarkan relasi dari relasi PHONE setelah menghilangkan data yang redudan. 22

KETERGANTUNGAN FUNGSIONAL

KETERGANTUNGAN FUNGSIONAL KETERGANTUNGAN FUNGSIONAL 3.1 BENTUK NORMAL PERTAMA Dalam bab 2, yang sudah menjadi ketetapan dari bentuk database rasional yang meliputi proses pemecahan relasi - relasi yang memperlihatkan sifat-sifat

Lebih terperinci

RELASIONAL 1.1 KONSEP DASA,R

RELASIONAL 1.1 KONSEP DASA,R DATA BASE, RELASIONAL RELASI, DAN DATABASE 1.1 KONSEP DASA,R Suatu database mungkin didefinisikan sebagai kumpulan data yang disatukan dalam. suatu organisasi. Suatu organisasi dapat berupa company, departemen

Lebih terperinci

SISTEM BASIS DATA 1. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.

SISTEM BASIS DATA 1. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. SISTEM BASIS DATA 1 WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. PERTEMUAN 4 SBD 1 Model Data Relasional (Bagian 2) Relasional Keys. Relasional Integrity Rules. Bahasa pada Model Relasional. Relasional Keys Super Key

Lebih terperinci

SISTEM BASIS DATA. Pertemuan 3. Nizar Rabbi Radliya 3 SKS Semester 2 S1 Sistem Informasi

SISTEM BASIS DATA. Pertemuan 3. Nizar Rabbi Radliya 3 SKS Semester 2 S1 Sistem Informasi SISTEM BASIS DATA 3 SKS Semester 2 S1 Sistem Informasi Pertemuan 3 Nizar Rabbi Radliya nizar@email.unikom.ac.id Universitas Komputer Indonesia 2017 BASIS DATA RELASIONAL Edgar Frank Codd mekanisme untuk

Lebih terperinci

SISTEM BASIS DATA 2. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.

SISTEM BASIS DATA 2. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. SISTEM BASIS DATA 2 WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. PERTEMUAN 1 - SBD 2 Pendahuluan Pengenalan Secara Umum Materi Sistem Basis Data 2 (SAP). Review Pengantar Model Data Relasional (MDR). Keuntungan Penggunaan

Lebih terperinci

MODEL DATA RELASIONAL

MODEL DATA RELASIONAL MODEL DATA RELASIONAL Ditemukan oleh E.F. Codd. Pengertian Model Data Relasional Model Data Relasional adalah suatu model basis data yang menggunakan tabel dua dimensi, yang terdiri atas baris dan kolom

Lebih terperinci

SISTEM BASIS DATA II S A N T I W I D I A N T I

SISTEM BASIS DATA II S A N T I W I D I A N T I SISTEM BASIS DATA II S A N T I W I D I A N T I SISTEM Definisi sebuah tatanan yang terdiri atas sejumlah komponen fungsional (dengan tugas/fungsi khusus) yang saling berhubungan dan secara bersama-sama

Lebih terperinci

Relational Database & Pemodelan Data [Review]

Relational Database & Pemodelan Data [Review] Modul ke: 02 Alen Fakultas FASILKOM Relational Database & Pemodelan Data [Review] Pemrograman Basis Data & SQL Boby Hartanto, S.Kom,M.M. Program Studi Sistem Informasi Basis Data Relasional Pada pembuatan

Lebih terperinci

Model Relasional Basis Data

Model Relasional Basis Data Modul ke: 03 Sabar Fakultas ILMU KOMPUTER Model Relasional Basis Data Mata Kuliah: Basis Data Rudiarto, S.Kom., M.Kom. Program Studi Teknik Informatika Materi Yang Akan Disampaikan Pengertian Keuntungan

Lebih terperinci

Normalisasi. Yusuf 2010

Normalisasi. Yusuf 2010 Normalisasi Yusuf Priyandari @Agustus 2010 Tahap Pengembangan Basis Data Model 1 1 2 Topics discussed 3 4 5 6 7 2 Database Design Methodology Topics discussed 3 1. Konsep Normalisasi Normalisasi adalah

Lebih terperinci

Materi 3 BASIS DATA 3 SKS Semester 4 S1 Sistem Informasi UNIKOM 2016 Nizar Rabbi Radliya

Materi 3 BASIS DATA 3 SKS Semester 4 S1 Sistem Informasi UNIKOM 2016 Nizar Rabbi Radliya Materi 3 BASIS DATA 3 SKS Semester 4 S1 Sistem Informasi UNIKOM 2016 Nizar Rabbi Radliya nizar.radliya@yahoo.com Nama Mahasiswa NIM Kelas Memahami basis data relasional. Basis Data Relasional 1. Definisi

Lebih terperinci

Pertemuan 3 dan 4 : MODEL DATA RELASIONAL

Pertemuan 3 dan 4 : MODEL DATA RELASIONAL Pertemuan 3 dan 4 : MODEL DATA RELASIONAL Tujuan Instruksional Khusus : Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian model data relasional, istilah-istilah dalam model data relasional, jenis-jenis kunci relasional,

Lebih terperinci

Tujuan Umum Tujuan Khusus Pokok Bahasan/Materi

Tujuan Umum Tujuan Khusus Pokok Bahasan/Materi NORMALISASI DATA Eko Darmanto (bi_anto97@yahoo.com) Instruksional Tujuan Umum Mahasiswa dapat mengetahui, memahami, merancang dan menerapkan basis data dalam bidang desain teknologi informasi. Tujuan Khusus

Lebih terperinci

BAB I NORMALISASI DATABASE

BAB I NORMALISASI DATABASE BAB I NORMALISASI DATABASE Capaian Pembelajaran: Setelah membaca dan mengkaji bab ini, pembaca akan mampu: Menyebutkan tujuan dan macam-macam bentuk normalisasi sesuai dengan konsep normalisasi Edgar F.

Lebih terperinci

bergantung pada keberadaan entitas lainnya[9]. relasi yang merekatkan dua entitas adalah bersifat

bergantung pada keberadaan entitas lainnya[9]. relasi yang merekatkan dua entitas adalah bersifat a. Istilah Basis Data Ada beberapa istilah yang berkaitan dengan database[4], yaitu : Entity Entity adalah orang, tempat, kejadian atau konsep yang informasinya direkam. Pada bidang administrasi siswa

Lebih terperinci

Modul Praktikum Basis Data 4 Relasi Table

Modul Praktikum Basis Data 4 Relasi Table Modul Praktikum Basis Data 4 Relasi Table Pokok Bahasan Membuat hubungan beberapa table. Edit Relational Menghapus relational Melakukan pengolahan data dari table yang terintegrasi dalam ERD. Studi Kasus

Lebih terperinci

PERANCANGAN DATA BASE BY LILIS PUSPITAWATI, SE.,M.SI

PERANCANGAN DATA BASE BY LILIS PUSPITAWATI, SE.,M.SI PERANCANGAN DATA BASE BY LILIS PUSPITAWATI, SE.,M.SI SISTEM MANAJEMEN BASIS DATA Keberhasilan suatu Sistem Informasi sangat dipengaruhi oleh manajemen data base yang merupakan salah satu eleman penyusunan

Lebih terperinci

OVERVIEW BASIS DATA RELASIONAL. Oleh: Ir. M. Ramadhan, MT

OVERVIEW BASIS DATA RELASIONAL. Oleh: Ir. M. Ramadhan, MT OVERVIEW BASIS DATA RELASIONAL Oleh: Ir. M. Ramadhan, MT Model Relasional Yang akan dibahas: Model relasional: struktur, karakteristik, key, representasi skema basis data Integritas relasional: integritas

Lebih terperinci

6. Kumpulan data yang diorganisir menggunakan metode tertentu sehingga menghasilkan informasi yang berguna bagi pemakainya, pengertian dari: JAWAB:

6. Kumpulan data yang diorganisir menggunakan metode tertentu sehingga menghasilkan informasi yang berguna bagi pemakainya, pengertian dari: JAWAB: 1. Jelaskan pengertian dari basis data dan berikan contohnya? 2. Sebutkan dari konsep dasar basis data? 3. Sebutkan 4 komponen pokok dari sistem basis data? 4. Sebutkan 3 jenis data pada sistem basis data,

Lebih terperinci

BASIS DATA I/2011-GANJIL MODEL RELASIONAL. Oleh Team Teaching Database. 12 Oktober 2011 BASIS DATA I/2011-GANJIL 1

BASIS DATA I/2011-GANJIL MODEL RELASIONAL. Oleh Team Teaching Database. 12 Oktober 2011 BASIS DATA I/2011-GANJIL 1 BASIS DATA I/2011-GANJIL MODEL RELASIONAL Oleh Team Teaching Database 12 Oktober 2011 BASIS DATA I/2011-GANJIL 1 Konsep-Konsep Model Relasional Model relasional berdasarkan pada konsep relasi dalam matematika

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam pemilihan KPR masyarakat haruslah jeli, namun untuk menentukan KPR masyarakat umum memiliki kendala di saat memiliki minat untuk membeli

Lebih terperinci

REFLEKSI DAN PERTIMBANGAN LEBIH LANJUT

REFLEKSI DAN PERTIMBANGAN LEBIH LANJUT REFLEKSI DAN PERTIMBANGAN LEBIH LANJUT Bab ini tidak berisikan ringkasan dari seluruh desain database relasional serta pelaksanaannya. Oleh karena itu materi yang hanya merupakan bagian-bagian dari pengetahuan

Lebih terperinci

Pertemuan 5 TEHNIK NORMALISASI

Pertemuan 5 TEHNIK NORMALISASI Pertemuan 5 TEHNIK NORMALISASI TEHNIK NORMALISASI BEBERAPA PENGERTIAN NORMALISASI : Normalisasi merupakan proses pengelompokan elemen data menjadi tabel tabel yang menunjuk-kan entity dan relasinya. Normalisasi

Lebih terperinci

DESAIN DATABASE. Pertemuan 06 3 SKS

DESAIN DATABASE. Pertemuan 06 3 SKS Materi 1. Era Informasi 2. Strategi dan Peluang Yang Kompetitif 3. Database dan Database Warehouse 4. Desain Database 5. Sistem Pendukung Keputusan dan Sistem Cerdas 6. E-Commerce DESAIN DATABASE Pertemuan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. akan membuahkan hasil yang maksimal. Di sektor transaksi jual-beli saham. keuntungan yang maksimal dan kerugian yang minimum.

BAB 1 PENDAHULUAN. akan membuahkan hasil yang maksimal. Di sektor transaksi jual-beli saham. keuntungan yang maksimal dan kerugian yang minimum. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi menjadi hal penting yang menunjang kehidupan pada saat ini. Akses yang cepat untuk mendapatkan informasi merupakan keinginan tiap individu. Bagi individu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Informasi Manajemen Merupakan sistem yang menyediakan informasi mengenai kinerja keseluruhan organisasi atau perusahaan, informasi dapat diambil dengan mudah dalam berbagai

Lebih terperinci

SISTEM BASIS DATA (Lanjutan) :

SISTEM BASIS DATA (Lanjutan) : SISTEM BASIS DATA (Lanjutan) : BAB III : Basis Data Relasional Pengertian : Pada model relasional, basis data disusun dalam bentuk tabel dua dimensi yang terdiri atas baris (record) dan kolom (field).pertemuan

Lebih terperinci

BAB V. dimengerti, mudah dipelihara, mudah memprosesnya, dan mudah untuk dikembangkan sesuai kebutuhan baru

BAB V. dimengerti, mudah dipelihara, mudah memprosesnya, dan mudah untuk dikembangkan sesuai kebutuhan baru BAB V NORMALISASI 1. Pengertian Normalisasi adalah suatu teknik yang menstrukturkan data dalam cara-cara tertentu untuk membantu mengurangi atau mencegah timbulnya masalah yang berhubungan dengan pengolahan

Lebih terperinci

Tabel dan Key dalam Database Tipe data dan Karakter pada Database. Author : Minarni, S.Kom.,MM

Tabel dan Key dalam Database Tipe data dan Karakter pada Database. Author : Minarni, S.Kom.,MM Tabel dan Key dalam Database Tipe data dan Karakter pada Database Author : Minarni, S.Kom.,MM Buatlah 3 buah file/ tabel 2 diantara 3 file tersebut berhubungan, misal tabel A berhubungan dengan tabel B,

Lebih terperinci

Pertemuan Sistem Informasi SI adalah suatu suatu sistem dalam suatu organisasi yang merupakan

Pertemuan Sistem Informasi SI adalah suatu suatu sistem dalam suatu organisasi yang merupakan Pertemuan 2 1. Sistem Informasi SI adalah suatu suatu sistem dalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media, prosedur dan pengendalian untuk mendapatkan jalur

Lebih terperinci

BAB IV Normalisasi Data

BAB IV Normalisasi Data Normalisasi Data 1. Pengertian Normalisasi Data Perancangan basis data diperlukan, agar dapat terbentuk basis data yang efisien dalam penggunaan ruang penyimpanan, cepat dalam pengaksesan dan mudah dalam

Lebih terperinci

S Q L STRUCTURED QUERY LANGUAGE DEFINITION MANIPULATION C O N T R O L D M L SELECT INSERT UPDATE DELETE

S Q L STRUCTURED QUERY LANGUAGE DEFINITION MANIPULATION C O N T R O L D M L SELECT INSERT UPDATE DELETE STRUCTURED QUERY LANGUAGE (SQL) merupakan komponen bahasa relational database system. SQL merupakan bahasa baku (ANSI/SQL), non procedural, dan berorientasi himpunan (set-oriented language). SQL dapat

Lebih terperinci

BAB 3 BAHASA BASIS DATA (DATABASE LANGUAGE)

BAB 3 BAHASA BASIS DATA (DATABASE LANGUAGE) 1 BAB 3 BAHASA BASIS DATA (DATABASE LANGUAGE) DBMS merupakan perantara bagi pemakai dengan basis data dalam Disk. Cara berkomunkasi / berinteraksi antara pemakai dengan basis data diatur dalam suatu bahasa

Lebih terperinci

MODUL PEMPROGRAMAN SQL TINGKAT DASAR 1 STANDAR KOMPETENSI: MENERAPKAN BAHASA PEMPROGRAMAN SQL TINGKAT DASAR SMK NEGERI 1 MAJALENGKA

MODUL PEMPROGRAMAN SQL TINGKAT DASAR 1 STANDAR KOMPETENSI: MENERAPKAN BAHASA PEMPROGRAMAN SQL TINGKAT DASAR SMK NEGERI 1 MAJALENGKA MODUL PEMPROGRAMAN SQL TINGKAT DASAR 1 STANDAR KOMPETENSI: MENERAPKAN BAHASA PEMPROGRAMAN SQL TINGKAT DASAR SMK NEGERI 1 MAJALENGKA PENGANTAR SQL TINGKAT DASAR Basisdata atau database adalah kumpulan dari

Lebih terperinci

BAB 5 ANOMALI DAN INTEGRITAS DATA PADA MODEL RELASIONAL

BAB 5 ANOMALI DAN INTEGRITAS DATA PADA MODEL RELASIONAL 1 BAB 5 ANOMALI DAN INTEGRITAS DATA PADA MODEL RELASIONAL 5.1. Anomali Anomali adalah proses pada basisdata yang memberikan efek samping yang tidak diharapkan (misal menyebabkan ketidakkonsistenan data

Lebih terperinci

DASAR DASAR MICROSOFT ACCESS

DASAR DASAR MICROSOFT ACCESS BASISDATA Basisdata (database) adalah sekumpulan data tentang satu atau lebih kelompok komponen atau individu. Contoh: basisdata untuk buku perpustakaan, video, software, toko, rumah sakit/klinik, dan

Lebih terperinci

BASIS DATA MODEL RELASIONAL

BASIS DATA MODEL RELASIONAL BASIS DATA MODEL RELASIONAL MODEL RELASIONAL Diusulkan oleh Codd pada tahun 1970 Model saat itu adalah hierarki dan jaringan Saat ini model relasional menjadi model data yang dominan dan mendasar pada

Lebih terperinci

Model Relational. S# Nama Status Kota S1 Hanato 20 Bandung S2 Andi 10 Jakarta S3 Shy 25 Surabaya S4 Tina 20 Medan

Model Relational. S# Nama Status Kota S1 Hanato 20 Bandung S2 Andi 10 Jakarta S3 Shy 25 Surabaya S4 Tina 20 Medan Model elational Pendahuluan E. F. Codd A elational Model of Data for large shared data bank 1970 Model relasional terkait dengan 3 aspek : struktur data, integritas data dan manipulasi data. DBMS (Sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Ujian adalah pertanyaan pertanyaan yang diberikan kepada siswa untuk mendapatkan jawaban dari siswa dalam bentuk lisan, tulisan, atau perbuatan (Nana Sudjana, 2008).

Lebih terperinci

Model Relasional. Basis Data. Pengertian

Model Relasional. Basis Data. Pengertian Model Relasional Basis Data Materi Yang Akan Disampaikan Pengertian 3 MODEL DATABASE Istilah dalam Basis Data Relasional Relational Key Di Model Relational Bahasa pada Model Data Relasional Bahasa Query

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Sutabri (2004), sistem adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama

Lebih terperinci

Perancangan Basis Data

Perancangan Basis Data NORMALISASI DATA Perancangan Basis Data Tujuan dilakukan perancangan suatu basis data yaitu supaya kita bisa memiliki basis data yang kompak dan efisien dalam penggunaan ruang penyimpanan, cepat dalam

Lebih terperinci

Abstraksi Data (Arsitektur DBMS)

Abstraksi Data (Arsitektur DBMS) Abstraksi Data (Arsitektur DBMS) Abstraksi data merupakan tingkatan / level bagaimana melihat data dalam sebuah sistem basis data. Basis data merepresentasikan pandangan yang berbeda kepada: pengguna (user),

Lebih terperinci

KETERAMPILAN KOMPUTER 2B** (IT :S1-SA) Pertemuan 7. Database Dbase IV AHMAD HIDAYAT

KETERAMPILAN KOMPUTER 2B** (IT :S1-SA) Pertemuan 7. Database Dbase IV AHMAD HIDAYAT KETERAMPILAN KOMPUTER 2B** (IT-061208:S1-SA) Pertemuan 7 Database Dbase IV AHMAD HIDAYAT Pengenalan Database Data, dapat didefinisikan sebagai fakta yang direkam atau dicatat. Sebagai contoh adalah nama,

Lebih terperinci

BASIS DATA (BS203) NORMALISASI. fb: NDoro Edi. Page 1

BASIS DATA (BS203) NORMALISASI. fb: NDoro Edi. Page 1 BASIS DATA (BS203) NORMALISASI k_doroedi@yahoo.com fb: NDoro Edi Page 1 Outline Latar belakang Anomali dan jenisnya Dependensi dan jenisnya Dekomposisi Bentuk Normal 1 (1NF) Bentuk Normal 2 (2NF) Bentuk

Lebih terperinci

Materi 4 BASIS DATA 3 SKS Semester 4 S1 Sistem Informasi UNIKOM 2016 Nizar Rabbi Radliya

Materi 4 BASIS DATA 3 SKS Semester 4 S1 Sistem Informasi UNIKOM 2016 Nizar Rabbi Radliya Materi 4 BASIS DATA 3 SKS Semester 4 S1 Sistem Informasi UNIKOM 2016 Nizar Rabbi Radliya nizar.radliya@yahoo.com Nama Mahasiswa NIM Kelas Kompetensi Dasar Memahami konsep dasar normalisasi data dalam perancangan

Lebih terperinci

SISTEM BASIS DATA. Pertemuan 4. 3 SKS Semester 2 S1 Sistem Informasi Nizar Rabbi Radliya

SISTEM BASIS DATA. Pertemuan 4. 3 SKS Semester 2 S1 Sistem Informasi Nizar Rabbi Radliya SISTEM BASIS DATA Pertemuan 4 3 SKS Semester 2 S1 Sistem Informasi ------------------------- Nizar Rabbi Radliya nizar@email.unikom.ac.id Universitas Komputer Indonesia 2017 Tujuan perancangan basis data:

Lebih terperinci

MODEL DATA RELASIONAL

MODEL DATA RELASIONAL MODEL DATA RELASIONAL PENGERTIAN BASIS DATA RELASIONAL Pada model relasional, basis data akan "disebar" atau dipilah-pilah ke dalam berbagai tabel dua dimensi. Setiap tabel selalu terdiri atas lajur mendatar

Lebih terperinci

Saat mencari data user dapat mecarinya berdasarkan nomor kontraknya maupun. keywordnya maka user harus menekan tombol GO untuk memulai pencarian.

Saat mencari data user dapat mecarinya berdasarkan nomor kontraknya maupun. keywordnya maka user harus menekan tombol GO untuk memulai pencarian. 232 Saat mencari data user dapat mecarinya berdasarkan nomor kontraknya maupun berdasarkan tanggal bayar oleh nasabah seperti pada gambar 4.80. Setelah memasukkan keywordnya maka user harus menekan tombol

Lebih terperinci

NORMALISASI. Basis Data. Gentisya Tri Mardiani, S.Kom., M.Kom

NORMALISASI. Basis Data. Gentisya Tri Mardiani, S.Kom., M.Kom NORMALISASI Basis Data Gentisya Tri Mardiani, S.Kom., M.Kom Normalisasi Proses untuk menciptakan suatu tabel (relasi) dalam basis data dengan tujuan untuk mengurangi kemubaziran. Normalisasi merupakan

Lebih terperinci

Desain Data Base. Proses Desain Data Base

Desain Data Base. Proses Desain Data Base DESAIN DATA BASE Desain Data Base Proses Desain Data Base Analisis Persyaratan Desain Data Base Konseptual Desain Data Base Logika Perbaikan Skema Desain Data Base Fisik Desain Aplikasi dan Keamanan Analisis

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. suatu penelitian, yang dijadikan objek atau fokus dalam penelitian ini adalah

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. suatu penelitian, yang dijadikan objek atau fokus dalam penelitian ini adalah 22 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3. 1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan suatu yang dijadikan fokus dalam melakukan suatu penelitian, yang dijadikan objek atau fokus dalam penelitian ini

Lebih terperinci

DATABASE FILE PENJUALAN FILE PELANGGAN FILE PERSEDIAAN CATATAN 3: PELANGGAN 3 CATATAN 2: PELANGGAN 2 CATATAN 1: PELANGGAN 1 CATATAN 100: PELANGGAN 100

DATABASE FILE PENJUALAN FILE PELANGGAN FILE PERSEDIAAN CATATAN 3: PELANGGAN 3 CATATAN 2: PELANGGAN 2 CATATAN 1: PELANGGAN 1 CATATAN 100: PELANGGAN 100 DATABASE RELASIONAL DIANA RAHMAWATI File : FILE & DATABASE gabungan dari beberapa catatan yang saling berhubungan Jenis File : 1. File utama : konsepnya sama dengan buku besar (dalam SIA manual); bersifat

Lebih terperinci

SQL Server merupakan program yang dirancang khusus untuk berkomunikasi dengan database relasional guna mendukung aplikasi dengan arsitektur

SQL Server merupakan program yang dirancang khusus untuk berkomunikasi dengan database relasional guna mendukung aplikasi dengan arsitektur MANAJEMEN DATABASE SQL Server merupakan program yang dirancang khusus untuk berkomunikasi dengan database relasional guna mendukung aplikasi dengan arsitektur client-server. Konsep penerapannya adalah

Lebih terperinci

BAB 3 MODEL RELASIONAL

BAB 3 MODEL RELASIONAL BAB 3 MODEL RELASIONAL Mengapa perlu mempelajari Model Relasional? Model basis data yang paling banyak digunakan o Vendors : IBM, Informix, Microsoft, Oracle, Sybase, dll. o Yang menjadi saingan berat

Lebih terperinci

Pengertian Query. Query adalah perintah-perintah untuk mengakses data pada sistem basis data

Pengertian Query. Query adalah perintah-perintah untuk mengakses data pada sistem basis data Kompetensi Dasar Setelah mengikuti kegiatan proses belajar mengenai Pengenalan SQL, mahasiswa dapat mendefinisikan dan memanipulasi sistem basis data menggunakan bahasa SQL dengan tepat Tujuan Pembelajaran

Lebih terperinci

Pertemuan 2 dan 3 : Tujuan Instruksional Khusus :

Pertemuan 2 dan 3 : Tujuan Instruksional Khusus : 1 Pertemuan 2 dan 3 : MODEL DATA RELASIONAL Tujuan Instruksional Khusus : 1. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian model data relasional, istilah-istilah dalam model data relasional, jenis- jenis kunci

Lebih terperinci

NORMALISASI DATA POKOK BAHASAN. Pendahuluan

NORMALISASI DATA POKOK BAHASAN. Pendahuluan POKOK BAHASAN NORMALISASI DATA 6 Pendahuluan Deskripsi Singkat Pada pokok bahasan ini menjelaskan Normalisasi Data dengan cara pendekatan lain dalam membangun sebuah logika basis data yang secara tidak

Lebih terperinci

INTERNET PROGRAMMING DATABASE

INTERNET PROGRAMMING DATABASE INTERNET PROGRAMMING DATABASE Muhmmad Zen Samsono Hadi, ST. MSc. zenhadi@eepis-its.edu POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA Bahasan Sistem Database ER Diagram Database MySQL Internet Application Pendahuluan

Lebih terperinci

BAB IX LINKED LIST (SENARAI BERANTAI)

BAB IX LINKED LIST (SENARAI BERANTAI) BAB IX LINKED LIST (SENARAI BERANTAI) Linked list atau biasa disebut senarai berantai adalah suatu kumpulan data yang saling terhubung antar 1 data dengan data berikutnya. Suatu element (disebut dengan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 4 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Sistem Sistem merupakan kumpulan elemen elemen yang saling berkaitan, bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan. (Jogiyanto, 1999, hlm 1). Suatu sistem terdiri atas

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM IV BASIS DATA (SISTEM BERKAS - LAN)

LAPORAN PRAKTIKUM IV BASIS DATA (SISTEM BERKAS - LAN) LAPORAN PRAKTIKUM IV BASIS DATA (SISTEM BERKAS - LAN) Basis Data Relasional dan Operasi Bahasa Basis Data O L E H Nama : Wahyudi Rahmat NIM : 0506021286 Fak/Jur : F S T/Teknik Elektro Fakultas Sains Dan

Lebih terperinci

MEMAHAMI KONSEP DATABASE. Oleh : Yuhefizar, S.Kom

MEMAHAMI KONSEP DATABASE. Oleh : Yuhefizar, S.Kom MEMAHAMI KONSEP DATABASE Oleh : Yuhefizar, S.Kom Database Management System(DBMS) merupakan paket program (Software) yang dibuat agar memudahkan dan mengefisienkan pemasukan, pengeditan, penghapusan dan

Lebih terperinci

STRUCTURE QUERY LANGUAGE

STRUCTURE QUERY LANGUAGE STRUCTURE QUERY LANGUAGE Structure Query Language (SQL) merupakan komponen bahasa relational database system. SQL merupakan bahasa baku (ANSI/SQL), non procedural, dan berorientasi himpunan (set-oriented

Lebih terperinci

2.1 Sistem Pendukung Keputusan

2.1 Sistem Pendukung Keputusan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pendukung Keputusan Merupakan sistem pengolahan data dengan komputer yang menghasilkan suatu Informasi yang dapat digunakan oleh manusia dalam mendukung keputusan mereka.

Lebih terperinci

PERANCANGAN BASIS DATA

PERANCANGAN BASIS DATA BAB IV PERANCANGAN BASIS DATA Database atau basis data adalah kumpulan data yang disimpan secara sistematis di dalam komputer dan dapat dimanipulasi (diolah) menggunakan perangkat lunak (program aplikasi)

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Alif Finandhita, S.Kom

PENDAHULUAN. Alif Finandhita, S.Kom PENDAHULUAN Alif Finandhita, S.Kom Basis data : Adalah sekumpulan data persistence yang saling terkait, menggambarkan suatu organisasi(enterprise). Sistem Basis data (DBS): Suatu sistem yang mengelola

Lebih terperinci

Basis Data Relational

Basis Data Relational Basis Data Relational Kebanyakan model yang digunakan adalah Model basis data relasional dengan menggunakan Relational Database Management System (RDBMS). RDBMS menyediakan layanan pengorganisasian data

Lebih terperinci

DATA DEFINITION LANGUAGE : CREATE, DROP, ALTER

DATA DEFINITION LANGUAGE : CREATE, DROP, ALTER DATA DEFINITION LANGUAGE : CREATE, DROP, ALTER Obyektif : 5. Mengetahui dan memahami perintah yang terdapat pada Data Definition Language 6. Dapat menggunakan perintah CREATE, DROP, dan ALTER 1. CREATE

Lebih terperinci

MATA KULIAH: PENGANTAR ILMU KOMPUTER DATABASE CREATED BY: PERTEMUAN 14

MATA KULIAH: PENGANTAR ILMU KOMPUTER DATABASE CREATED BY: PERTEMUAN 14 MATA KULIAH: PENGANTAR ILMU KOMPUTER PERTEMUAN 14 DATABASE CREATED BY: AYU ANGGRIANI H 092904010 PTIK A 2009 PRODI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. mencapai tujuan tertentu.menurut Mulyadi (2006:4) Sistem pada dasarnya adalah

BAB III LANDASAN TEORI. mencapai tujuan tertentu.menurut Mulyadi (2006:4) Sistem pada dasarnya adalah BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Sistem Untuk mengetahui suatu sistem dapat diperoleh dengan cara memperhatikan ciri-ciri yang ada pada suatu sistem dan intetraksi dari unsurunsur yang saling terkait atau saling

Lebih terperinci

POKOK BAHASAN: TUJUAN PEMBELAJARAN:

POKOK BAHASAN: TUJUAN PEMBELAJARAN: BAB 7 PENGANTAR PERANGKAT LUNAK BASIS DATA POKOK BAHASAN: Pengantar Dasar Basis Data Pengenalan Tabel, Relasi, ER Diagram Pengenalan SQL Query Pengenalan Microsoft Access Pembuatan Tabel, Form dan Report

Lebih terperinci

SISTEM BASIS DATA 3 SKS

SISTEM BASIS DATA 3 SKS SISTEM BASIS DATA 3 SKS Oleh : Darmin, S.Kom darmin1112@gmail.com Institut Sains dan Teknologi Al-Kamal LOGO Model Data Relasional Tujuan Instruksional Umum (TIU) Mahasiswa dapat mengerti dan memahami

Lebih terperinci

Pengenalan Algoritma & Struktur Data. Pertemuan ke-1

Pengenalan Algoritma & Struktur Data. Pertemuan ke-1 Pengenalan Algoritma & Struktur Data Pertemuan ke-1 Apa itu Struktur Data? PROGRAM ALGO RITMA STRUKTUR DATA Algoritma.. deskripsi langkah-langkah penyelesaian masalah yang tersusun secara logis 1. Ditulis

Lebih terperinci

KONSEP PENGELOLAAN BASIS DATA

KONSEP PENGELOLAAN BASIS DATA BAB VIII KONSEP PENGELOLAAN BASIS DATA 8.1. PENDAHULUAN Basis data spasial mendeskripsikan sekumpulan entity baik yang memiliki lokasi atau posisi yang tetap maupun yang tidak tetap. Hampir semua SIG memiliki

Lebih terperinci

TUGAS I. Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Basis Data. oleh. Muhamad Fachrul Zaini ( ) JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

TUGAS I. Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Basis Data. oleh. Muhamad Fachrul Zaini ( ) JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA TUGAS I Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Basis Data oleh Muhamad Fachrul Zaini (1083056) JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA POLITEKNIK POS INDONESIA BANDUNG 2009 Name : Muhamad Fachrul Zaini class : Informatic

Lebih terperinci

Model dan Aljabar Relasional. Rima Dias Ramadhani, S.Kom., M.Kom Wa:

Model dan Aljabar Relasional. Rima Dias Ramadhani, S.Kom., M.Kom   Wa: Model dan Aljabar Relasional Rima Dias Ramadhani, S.Kom., M.Kom Email: rima@ittelkom-pwt@ac.id Wa: 087731680017 RECORD BASED DATA MODEL Model Hierarkikal Model Jaringan Model Relasional Struktur Hirarki

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Defenisi Pangkalan Data Pangkalan data atau Database merupakan kumpulan dari item data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya yang diorganisasikan berdasarkan sebuah skema

Lebih terperinci

Dbase Pendahuluan. Field 1 Field 2 Field 3 Field 4 Field 5

Dbase Pendahuluan. Field 1 Field 2 Field 3 Field 4 Field 5 Dbase Pendahuluan Database dapat diartikan sebagai gabungan dari beberapa data yang diolah dan diorganisasikan sedemikian rupa, sehingga didapatkan suatu hubungan atau relasi antara data yang satu dengan

Lebih terperinci

BAB III MODEL DATA RELASIONAL DAN ALJABAR RELASIONAL

BAB III MODEL DATA RELASIONAL DAN ALJABAR RELASIONAL BAB III MODEL DATA RELASIONAL DAN ALJABAR RELASIONAL Model data relasional diperkenankan oleh Codd pada tahun 1970. Didasarkan pada suatu struktur data yang sederhana dan seragam (uniform), yaitu : Relasi

Lebih terperinci

ANOMALI. Anomali ada 3 jenis yaitu: Anomali pengubahan Anomali penyisipan Anomali penghapusan

ANOMALI. Anomali ada 3 jenis yaitu: Anomali pengubahan Anomali penyisipan Anomali penghapusan NORMALISASI NORMALISASI Proses untuk menciptakan suatu tabel (relasi) dalam basis data dengan tujuan untuk mengurangi kemubaziran. Normalisasi merupakan sebuah teknik dalam logical desain sebuah basis

Lebih terperinci

P9 Normalisasi. Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Mercu Buana Yogyakarta

P9 Normalisasi. Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Mercu Buana Yogyakarta P9 Normalisasi SQ http://sidiq.mercubuana-yogya.ac.id Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Mercu Buana Yogyakarta Tujuan Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan mengenai

Lebih terperinci

Pendahuluan. Tujuan MODUL

Pendahuluan. Tujuan MODUL DATABASE Satrio Agung W, Ari Kusyanti dan Mahendra Data Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya, Email : informatika@ub.ac.id Pendahuluan Model relasional berdasar pada konsep relasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Sutabri (2004), sistem adalah sekelompok unsur yang erat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Sutabri (2004), sistem adalah sekelompok unsur yang erat 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Sutabri (2004), sistem adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama

Lebih terperinci

Komponen-Komponen SQL a. Data Definition Language (DDL) : Digunakan untuk mendefinisikan data dengan menggunakan perintah : create, drop, alter.

Komponen-Komponen SQL a. Data Definition Language (DDL) : Digunakan untuk mendefinisikan data dengan menggunakan perintah : create, drop, alter. BAB V STRUCTURE QUERY LANGUAGE Pengertian SQL SQL (Struktur Query Language) adalah serangkaian pernyataan pada engine database (termasuk engine Jet) yang berisi informasi apa yang ingin ditampilkan oleh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Sutabri (2004) Sistem adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama

Lebih terperinci

ANOMALI. Terlihat ada ketidak konsistenan. Fakta pertama menyatakan bahwa pemasok citra berlokasi di Bogor, tetapi fakta kedua menyatakan di Bandung.

ANOMALI. Terlihat ada ketidak konsistenan. Fakta pertama menyatakan bahwa pemasok citra berlokasi di Bogor, tetapi fakta kedua menyatakan di Bandung. ANOMALI Anomali adalah proses pada basis data yang memberikan efek samping yang tidak diharapkan, misalnya menyebabkan ketidak konsistenan data atau membuat sesuatu data menjadi hilang ketika data lain

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Alif Finandhita, S.Kom

PENDAHULUAN. Alif Finandhita, S.Kom PENDAHULUAN SISTEM BASIS DATA Suatu sistem penyusunan dan pengelolaan recordrecord dengan menggunakan komputer, dengan tujuan untuk menyimpan atau merekam serta memelihara data operasional lengkap sebuah

Lebih terperinci

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA PERMODELAN DATA NORMALISASI Donni Prabowo @donnipra donni.web.id ANSI Pertemuan 19 Definisi Normalisasi Suatu teknik untuk mengorganisasi data ke tabel-tabel untuk memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

ENTITY RELATIONSHIP DIAGRAM. SiBaDa Sesi 4

ENTITY RELATIONSHIP DIAGRAM. SiBaDa Sesi 4 ENTITY RELATIONSHIP DIAGRAM SiBaDa Sesi 4 ENTITY RELATIONAL DIAGRAM ERD adalah suatu diagram untuk menggambarkan desain konseptual dari yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya dalam dunia

Lebih terperinci

Database desain juga termasuk diagram ER (Entity-hubungan model). Diagram ER adalah diagram yang membantu merancang database secara efektif dan

Database desain juga termasuk diagram ER (Entity-hubungan model). Diagram ER adalah diagram yang membantu merancang database secara efektif dan Database desain juga termasuk diagram ER (Entity-hubungan model). Diagram ER adalah diagram yang membantu merancang database secara efektif dan efisien. Proses penerapan peraturan untuk desain database

Lebih terperinci

-DATABASE (BASIS DATA)- Nama : Novriansyah Kelas : 2.DB.10 NPM : Dosen : Leli Safitri

-DATABASE (BASIS DATA)- Nama : Novriansyah Kelas : 2.DB.10 NPM : Dosen : Leli Safitri -DATABASE (BASIS DATA)- Nama : Novriansyah Kelas : 2.DB.10 NPM : 33109332 Dosen : Leli Safitri PROGRAM DIPLOMA MANAJEMEN INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS GUNADARMA

Lebih terperinci

Q U E L. Contoh : CREATE S(SN = TEXT(5),SNAME=TEXT(20), QUEL dan QBE Hal. 1 dari 15

Q U E L. Contoh : CREATE S(SN = TEXT(5),SNAME=TEXT(20), QUEL dan QBE Hal. 1 dari 15 Q U E L QUEL adalah query language dari DBMS relasional INGRES, yang dikembangkan di University of California di Berkeley dengan menggunakan sistem operasi UNIX. Bahasa ini dipergunakan secara berdiri

Lebih terperinci

Konsep Normalisasi dan Anomali Tabel

Konsep Normalisasi dan Anomali Tabel Konsep Normalisasi dan Anomali Tabel Daftar Isi Konsep Normalisasi dan Anomali Tabel Pengantar 11.1. Pengantar Konsep Normalisasi Tahapan Normalisasi Bentuk Normal Kesatu Bentuk Normal Kedua Bentuk Normal

Lebih terperinci

Pengolahan Data Base. Teknik Informatika Universitas Jenderal Soedirman

Pengolahan Data Base. Teknik Informatika Universitas Jenderal Soedirman Pengolahan Data Base Teknik Informatika Universitas Jenderal Soedirman Bab I: Pengantar Basis Data I.1. Pendahuluan Peran Basis Data: Sistem Informasi; Sistem Pendukung Pengambil Keputusan; Peningkatan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. pengolahan data, pengolahan gambar, pengolahan angka, dan lainnya.

BAB 2 LANDASAN TEORI. pengolahan data, pengolahan gambar, pengolahan angka, dan lainnya. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Aplikasi Aplikasi merupakan komponen atau perangkat lunak pendukung sistem operasi yang bisa digunakan untuk keperluan membantu kerja manusia sehari-hari seperti pengolahan

Lebih terperinci

KETERAMPILAN KOMPUTER 2B** (IT :S1-SA) Pertemuan 1 AHMAD HIDAYAT

KETERAMPILAN KOMPUTER 2B** (IT :S1-SA) Pertemuan 1 AHMAD HIDAYAT KETERAMPILAN KOMPUTER 2B** (IT-061208:S1-SA) Pertemuan 1 1 AHMAD HIDAYAT Pengenalan Aplikasi 2 Aplikasi Pengolahan Kata WordStar OpenOffice StarOffice Aplikasi Pengolahan Data (Database) DBase Aplikasi

Lebih terperinci

[Data Warehouse] [6/C2 & 6/D2]

[Data Warehouse] [6/C2 & 6/D2] [Data Warehouse] [6/C2 & 6/D2] [ Chapter 6] Pemodelan Data Warehouse Dedy Alamsyah, S.Kom, M.Kom [NIDN : 0410047807] Pemodelan Data Ada dua pendekatan yang diterima sebagai best practice untuk memodelkan

Lebih terperinci

Untung Subagyo

Untung Subagyo Judul Artikel Untung Subagyo uunboy@gmail.com http://masuun.web.id Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial

Lebih terperinci

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INDONESIA TANJUNG PINANG

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INDONESIA TANJUNG PINANG M O D U L S Q L SISTEM BASIS DATA 2 Disusun oleh : Siti Yuliyanti, ST SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INDONESIA TANJUNG PINANG Jl. Brigjen Katamso No.92 Km 2.5 Tanjungpinang Kepulauan Riau November 24, 2010 SQL

Lebih terperinci