A. Latar Belakang Masalah
|
|
- Yandi Widjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perawat di dalam praktek sehari-hari dikenal sebagai pelaksana pelayanan perawatan primer (Parker, Keleher, Francis, & Abdulwadud, 2009). Pelayanan keperawatan sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan mempunyai daya ungkit yang besar dalam mencapai tujuan pembangunan bidang kesehatan (Departemen Kesehatan RI, 2006). Kemajuan peranan perawat dalam mendukung pelayanan kesehatan yang lebih baik di seluruh dunia sangat mengesankan. Para dokter mulai menyadari bahwa bekerja sama dengan perawat dalam pelayanan kesehatan menghasilkan pengurangan biaya pelayanan kesehatan dan pada akhirnya memberikan hasil yang positif terhadap keberhasilan terapi pada pasien (Chiang-Hanisko, Ross R, Boonyanurak, Ozawa, & Chiang, 2008). Keperawatan sebagai profesi dan perawat sebagai tenaga profesional bertanggung jawab untuk memberikan pelayanan keperawatan sesuai kompetensi dan kewenangan yang dimiliki secara mandiri maupun bekerjasama dengan anggota tim kesehatan lain (Departemen Kesehatan RI, 2006). Perawat di dalam institusi pelayanan kesehatan jumlahnya paling banyak bila dibandingkan dengan tenaga kesehatan lainnya, sehingga perannya menjadi penentu dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan baik di puskesmas maupun di rumah sakit. Di era globalisasi dampaknya sangat besar, karena itu para perawat harus dapat bersaing secara profesional. Hal itu bisa dicapai, bila para perawat terus meningkatkan profesionalisme melalui pendidikan dan pelatihan (Supriyantoro, 2011). Jumlah perawat kesehatan menurut Bank Data Pusdatin Kementrian Kesehatan Indonesia pada tahun 2011 adalah orang (Bank Data Pusdatin, 2011). Supriyantoro (2011) menyatakan bahwa sebagian besar atau 80 % perawat yang bekerja di rumah sakit vertikal berpendidikan Diploma III, Diploma IV 0,5 %, Sarjana Strata Satu Keperawatan 1 %, Ners 11 %, dan Sarjana Strata Dua 0,4 1
2 2 %. Sedangkan perawat yang berpendidikan Sekolah Perawat Kesehatan (SPK) sebanyak 7 %. Profesionalisme keperawatan merupakan proses dinamis dimana profesi keperawatan yang terbentuk sejak tahun 1983 telah mengalami perubahan dan perkembangan karakteristik sesuai dengan tuntutan profesi dan kebutuhan masyarakat. Proses profesionalisasi merupakan proses pengakuan terhadap sesuatu yang dirasakan, dinilai dan diterima secara spontan oleh masyarakat. Profesi keperawatan, profesi yang sudah mendapatkan pengakuan dari profesi lain, dituntut untuk mengembangkan dirinya untuk berpartisipasi aktif dalam system pelayanan kesehatan di Indonesia agar keberadaannya mendapat pengakuan dari masyarakat (Nursalam, 2011). Perawat yang bekerja di rumah sakit, tidak hanya dapat mengimplementasikan kegiatan keperawatan secara mandiri dan profesional, tapi juga memikul tanggungjawab atas kejadian yang membahayakan jiwa pasien, sehingga keberadaan perawat tidak dapat diabaikan dan pengaruh terhadap kualitas keperawatan dan kualitas kemampuan melakukan perawatan medis tidak pernah dapat diabaikan (Ho et al., 2009). Tenaga keperawatan yang berkualitas mempunyai sikap profesional dan dapat menunjang pembangunan kesehatan. Hal tersebut memberi dampak langsung pada mutu pelayanan di rumah sakit sehingga pelayanan yang diberikan akan berkualitas dan dapat memberikan kepuasan pada pasien sebagai penerima pelayanan maupun perawat sebagai pemberi pelayanan. Pemberdayaan sumber daya manusia mulai dari proses rekruitmen, seleksi dan penempatan, pembinaan serta karir harus dikelola dengan baik agar dapat memaksimalkan pendayagunaan tenaga perawat dan memberikan kepuasan kerja bagi perawat (Suratun, 2009). Suatu pekerjaan tidak hanya merupakan sumber pendapatan, namun juga merupakan aspek penting dari sebuah identitas, yang akan membuka peluang untuk ketrampilan baru, dan akhirnya menuju keterikatan yang abadi (Sutin, Jr, & Eaton, 2009). Pada penelitian yang dilakukan oleh Murrells et al. (2008), didapatkan hasil bahwa perawat yang berkualitas tidak merasa puas dengan pendapatan yang mereka terima, tetapi merasa sangat puas dengan kualitas
3 3 hubungan kerja dan dukungan emosional yang didapatkan dari rekan kerja mereka. Perawat klinik merupakan area yang jarang dipromosikan dan jarang menerima umpan balik dan bimbingan dalam karir (Murrells et al., 2008; Tjahjono, 2009). Jenjang karir membutuhkan usaha individu yang dibantu oleh dukungan dan penghargaan dari organisasi yang akan menghasilkan kepuasan karir pada individu yang bersangkutan dan meningkatkan produktifitasnya, jika program dilaksanakan dengan tepat (Tjahjono, 2009). Praktek keperawatan sebagai tindakan keperawatan profesional masyarakat dalam menggunakan pengetahuan teoretis yang mantap dan kokoh dari berbagai ilmu dasar serta ilmu keperawatan sebagai landasan untuk melakukan pengkajian, menegakkan diagnosis, menyusun perencanaan, melaksanakan asuhan keperawatan dan mengevaluasi hasil tindakan keperawatan serta mengadakan penyesuaian rencana keperawatan untuk menentukan tindakan selanjutnya. Selain memiliki kemampuan intelektual, interpersonal dan teknikal, perawat juga harus mempunyai otonomi yang berarti mandiri dan bersedia menanggung risiko, bertanggung jawab dan bertanggung gugat terhadap tindakan yang dilakukannya, termasuk dalam melakukan dan mengatur dirinya sendiri (Nursalam, 2011). Pengembangan merupakan suatu perencanaan dan penerapan rencana karir. Perencanaan karir merupakan bagian dari manajemen personal dan menjadi hal utama untuk setiap organisasi keperawatan (Gillies, 1994). Di rumah sakit secara umum, jenjang karir itu termasuk yang cukup sempit, apalagi perpindahan antar rumah sakit biasanya juga sukar. Hal ini terkait dengan jabatan yang sedikit dan pola pergeseran yang belum secara umum dijadikan program (Sabarguna & Sumarni, 2004). Pengembangan karyawan adalah komponen kunci dalam strategi mempertahankan karyawan dan menyiapkan mereka untuk mengembangkan karir dalam perusahaan tersebut (Tjahjono, 2009) Pengembangan dapat digunakan untuk penempatan perawat pada jenjang yang sesuai dengan keahliannya, serta menyediakan kesempatan yang lebih baik sesuai dengan kemampuan dan potensi perawat. Hal ini akan meningkatkan kualitas kerja perawat yang akan berusaha mengontrol karirnya dan
4 4 memilih karir yang lebih baik sehingga terus berprestasi dan memperoleh kepuasan kerja (Marquis & Huston, 2012). Secara empirik, terdapat hubungan antara kepuasan kerja dengan produktivitas. Kepuasan kerja perawat yang tinggi mendorong perawat bekerja dengan lebih baik dan akan meningkatkan produktivitas (Cokroaminoto, 2008). Kepuasan kerja juga penting untuk aktualisasi diri. Perawat dengan kepuasan kerja yang tinggi akan mencapai kematangan psikologis, mempunyai catatan kehadiran, perputaran kerja dan prestasi kerja yang baik dibandingkan dengan perawat yang tidak mendapatkan kepuasan kerja. Kepuasan kerja memiliki arti yang sangat penting untuk memberikan situasi yang kondusif di lingkungan rumah sakit (Cokroaminoto, 2008). Pengembangan di rumah sakit dipengaruhi berbagai faktor dan saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah perhatian pimpinan, kebijakan organisasi, motivasi perawat terhadap peningkatan karir dan adanya hubungan kemitraan yang terjalin baik dengan profesi lain. Gaya kepemimpinan manajerial yang berbeda-beda pada unit organisasi pelayanan seperti bangsal perawatan dapat mempunyai kaitan langsung dengan kepuasan perawat. Hal ini akan dapat diselesaikan secara baik bila terjalin hubungan antar pribadi dengan perawat-perawat dan staf medis yang lain, kemudian adanya harmonisasi keterpaduan antara bangsal dan beban kerja. Sejumlah studi sudah menunjukkan adanya hubungan yang positif antara otonomi dan tingkat kepuasan kerja dan telah ditetapkan di antara para perawat (Murrells et al., 2008). Jenjang karir merupakan sistem secara horizontal yang berdasarkan pada kriteria tertentu yang digunakan untuk meningkatkan, mengevaluasi, dan mempromosikan niat dan keinginan perawat untuk tetap berada dalam profesinya (Swansburg & Swansburg, 2002). Dalam mengelola, pihak manajemen sebaiknya dapat mengidentifikasi kebutuhan akan yang berbeda pada setiap jenjang karir, seperti pada penelitian yang dilakukan oleh Chang & Cheng pada tahun Penelitian Chang & Cheng (2007) menunjukkan bahwa rumah sakit sebaiknya lebih memperhatikan kebutuhan perawat akan jenjang karirnya. Jika
5 5 pihak rumah sakit dapat merencanakan program dengan baik dan memberikan kepuasan terhadap kebutuhan perawat akan karirnya, maka akan menimbulkan efek yang positif terhadap rumah sakit. RSUD Wonosari memberikan pelayanan publik dan merupakan rumah sakit rujukan di wilayah Kabupaten Gunungkidul. Dengan demikian rumah sakit ini dituntut untuk dapat memberikan pelayanan yang bermutu sesuai dengan standar yang telah ditetapkan dan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Untuk itu RSUD Wonosari perlu memiliki Standar Pelayanan Minimal (SPM) untuk dapat memberikan dan untuk meningkatkan mutu pelayanan yang dapat dijangkau oleh masyarakat dan sekaligus merupakan akuntabilitas rumah sakit. Rumah Sakit membutuhkan sumber daya manusia dengan kualitas dan kuantitas yang memadai dengan ditunjang ketersediaan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan dengan tekhnologi yang mutakhir (RSUD Wonosari, 2011). Berdasarkan data yang diperoleh dari Sub Bagian Kepegawaian RSUD Wonosari, jumlah tenaga perawat yang ada di RSUD Wonosari sebesar 143 orang dengan jenjang pendidikan sarjana (S1) sebanyak 3 orang (2,09 %), 1 orang (0,7%) Ners, diploma IV (DIV) sebanya k 6 orang (4,2%) yang merupakan perawat klinik, diploma III (DIII) sebanyak 126 orang (88,1%), dan Sekolah Pendidikan Keperawatan (SPK) sebanyak 7 orang (4,9%) (RSUD Wonosari, 2011). Dalam pengelolaan, upaya pendidikan keperawatan profesional terus dilakukan, antara lain dengan mengkonversi perawat pendidikan SPK ke jenjang Akademi Keperawatan dan lulusannya diharapkan dapat melanjutkan ke jenjang program pendidikan Ners (S -1 Keperawatan) setelah pendidikan sarjana. Berdasarkan struktur karir standar yang ditetapkan International Council of Nursing (2010) dalam Nursalam (2011) disebutkan bahwa kompetensi yang digunakan adalah tingkat kemampuan yang harus ditunjukkan melalui penerapan pengetahuan, ketrampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan unjuk kerja yang dipersyaratkan. Kepuasan dan pencapaian kerja perawat berkaitan erat dengan karir, pendidikan, pelatihan dan profesionalitas yang bersifat
6 6 otonomi, sehingga jika faktor-faktor tersebut diabaikan akan berdampak kepada pola keperawatan dan lain-lain dalam pelayanan kesehatan secara profesional (Parker et al., 2009). Pengembangan jenjang karir pada saat ini lebih menekankan pada posisi/jabatan baik struktural maupun fungsional ( job career), sedangkan jenjang karir profesional ( professional career) berfokus pada jenjang karir profesional individual (Departemen Kesehatan RI, 2006; Lindberg et al., 1998). Mengingat pentingnya sistem serta karir profesional perawat sendiri belum banyak dieksplorasi, maka peneliti tertarik untuk meneliti apa yang sebenarnya terjadi pada di RSUD Wonosari Kabupaten Gunungkidul. Pada penelitian ini peneliti mempersempit ruang lingkup dengan memfokuskan pada tenaga keperawatan profesional yaitu perawat dengan latar belakang pendidikan akademi keperawatan dan sarjana keperawatan (Departemen Kesehatan RI, 2006). B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, didapatkan perumusan masalah penelitian: Bagaimana manajemen profesional yaitu perawat dengan latar belakang pendidikan akademi keperawatan dan sarjana keperawatan di RSUD Wonosari Kabupaten Gunungkidul Yogyakarta? C. Tujuan Penelitian 1. Mengeksplorasi pemahaman dan kebijakan manajemen rumah sakit dalam di RSUD Wonosari Kabupaten Gunungkidul Yogyakarta. 2. Mengeksplorasi pemahaman perawat tentang karir di RSUD Wonosari Kabupaten Gunungkidul Yogyakarta.
7 7 3. Mengidentifikasi pola yang diterapkan di RSUD Wonosari. D. Manfaat Penelitian 1. Pemerintah Daerah Menjadi bahan pertimbangan bagi pemerintah daerah Kabupaten Gunungkidul dalam membuat sistem karir untuk tenaga kesehatan khususnya tenaga keperawatan sehingga mendapatkan kepastian jenjang karir yang jelas, yang diaplikasikan melalui rekruitment tenaga keperawatan yang sesuai dengan yang dibutuhkan oleh organisasi dan peningkatan jenjang 2. RSUD Wonosari Kabupaten Gunungkidul Yogyakarta Menjadi bahan pertimbangan bagi pengambil kebijakan di RSUD Wonosari Kabupaten Gunungkidul Yogyakarta dalam melakukan manajemen dan strukturisasi sesuai dengan kebutuhan perawat dan standart yang berlaku serta dapat memberi masukan dan motivasi bagi tenaga keperawatan untuk dapat meningkatkan kinerja dan profesionalime keperawatan melalui pendidikan berkelanjutan untuk tenaga perawat dan self- assesment. E. Keaslian Penelitian Keaslian penelitian dijabarkan dalam tabel 1 (satu) di bawah ini:
8 8 Tabel 1. Keaslian Penelitian No Peneliti Judul Metode Persamaan Perbedaan 1 Chang & Cheng (2007) Career Needs, Career Development Programmes, Organizational Commitment And Turnover Intention Of Nurses In Taiwan Literature review dan indepth interviews Menganalisis kebutuhan karir dan program karir Penelitian Chang untuk mengetahui perbedaan yang terjadi antara kebutuhan karir dan program karir serta hubungannya dengan komitmen organisasi dan keinginan untuk berpindah-pindah pada perawat di Taiwan, sedangkan penelitian ini menganalisis karir di rumah sakit pemerintah 2 Hutabarat & Kusnanto (2008) Persepsi Pengembangan Karier Perawat Studi Kasus Di RSUD Abepura Kualitatif melalui wawancara, survei dan observasi Topik penelitian: Penelitian Hutabarat melihat kepada faktorfaktor yang mempengaruhi perawat yang bergelar sarjana yang cenderung beralih profesi ke bagian manajerial, sedangkan penelitian ini menganalisis manajemen karir perawat 3 Azwir, Ayuningtyas, & KW (2008) Pengembangan Pola Karir Perawat Klinik RSUD Tarakan Jakarta Pusat Tahun 2008 Kualitatif Pola karir perawat Azwir menganalisis pola karir perawat klinik yang sudah ada dan merancang pola klinik yang sesuai dengan peran dan fungsinya, sedangkan penelitian ini untuk mengetahui gambaran dan manajemen pengelolaannya sesuai dengan yang dibutuhkan oleh perawat
9 9 4 Murrels, et al (2008) 5 Ruspandi (2009) Job Satisfaction Trends During Nurse, Early Career Manajemen & Struktur Pengembangan Karir Perawat Di Kab.Kuantan Singingi Propinsi Riau 6 Yusuf (2009) Analisis Karir Perawat Di RSUD Dr. Zainoel Abidin Banda Aceh 7 Sonmez & Yildirim (2009) What Are The Career Planning And Development Practices For Nurses In Hospitals? Is There A Difference Between Private And Public Hospitals? Kuesioner yang dibandingkan secara longitudinal Deskriptif kualitatif Kualitatif deskriptif A descriptive survey Kepuasan pekerjaan pada Topik penelitian: Topik penelitian: Perencanaan dan Penelitian Murrels dilakukan pada awal karir menjadi perawat, sedangkan penelitian ini melihat kepada perawat yang sudah menjalani karirnya dalam jangka waktu yang cukup lama di rumah sakit Penelitian Ruspandi menganalisis dengan area bekerja di kabupaten, sedangkan penelitian ini mengambil area di rumah sakit Penelitian Yusuf untuk mengetahui pengelolaan namun tidak mengeksplorasi tentang perencanaan karir dari sisi perawat itu sendiri, sedangkan penelitian ini untuk mengetahui gambaran karir perawat dan manajemen pengelolaannya serta bagaimana perencanaan karir yang dilakukan oleh perawat terhadap karirnya, serta mengetahui apakah pola karir yang ada sesuai dengan yang dibutuhkan oleh perawat Penelitian Sonmez melihat perbedaan manajemen karir di rumah sakit swasta dengan rumah sakit pemerintah, sedangkan penelitian ini menganalisis manajemen karir di rumah sakit pemerintah dengan perencanaan karir yang dilakukan oleh perawat itu sendiri
BAB 1 PENDAHULUAN. pelayanan. Pelayanan keperawatan sering dijadikan tolok ukur citra sebuah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pelayanan keperawatan merupakan sub sistem dalam sistem pelayanan kesehatan di Rumah Sakit sudah pasti punya kepentingan untuk menjaga mutu pelayanan. Pelayanan keperawatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kategori khusus sebanyak 168. Sedangkan rumah sakit swasta non profit untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan rumah sakit saat ini berkembang dengan pesat. Data Kemenkes menunjukkan, jumlah rumah sakit swasta yang terdaftar pada tahun 2014 sebanyak 455 untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan kesehatan merupakan salah satu upaya pembangunan nasional dalam tujuan mencapai kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap warga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terlebih organisasi bisnis, eksistensinya ditentukan oleh kemampuan sumber
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era kompetisi, organisasi apapun, baik lembaga publik dan terlebih organisasi bisnis, eksistensinya ditentukan oleh kemampuan sumber daya manusianya. Kemampuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit adalah salah satu fasilitas pelayanan kesehatan yang bergantung pada kualitas SDM dan memiliki peran sangat strategis dalam upaya mempercepat peningkatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. serta dapat dimanfaatkan untuk penelitian (Hartono, 2010). Menurut Farjam di institusi Rumah Sakit, tenaga paramedis perawatan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rumah sakit adalah sarana kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara merata, dengan mengutamakan upaya penyembuhan penyakit dan pemulihan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rumah sakit adalah bentuk organisasi pelayanan kesehatan yang bersifat komprehensif mencakup aspek promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif, serta sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersedianya sumber daya manusia (SDM). Menghadapi era globalisasi, dimana
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor kesehatan merupakan salah satu sektor yang bergantung pada tersedianya sumber daya manusia (SDM). Menghadapi era globalisasi, dimana diberlakukannya pasar bebas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan program pembangunan kesehatan di Indonesia didasarkan pada
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberhasilan program pembangunan kesehatan di Indonesia didasarkan pada tujuan pembangunan kesehatan yaitu meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menyebabkan kesehatan bersifat holistik atau menyeluruh. Dalam mengupayakan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada saat sekarang ini kesehatan seseorang tidak hanya diukur dari aspek fisik, mental dan sosial tetapi juga dari aspek produktivitas dalam arti mempunyai pekerjaan
Lebih terperinciSKRIPSI HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RSUD KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2009
SKRIPSI HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RSUD KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2009 Skripsi ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat Disusun Oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terhadap perusahaan, karena turnover akan menyebabkan kerugian yang lebih besar
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Turnover intention merupakan masalah penting yang memberikan dampak terhadap perusahaan, karena turnover akan menyebabkan kerugian yang lebih besar daripada
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. keperawatan. Perubahan ini tidak serta-merta diterima oleh masyarakat.
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Profesi keperawatan di Indonesia mengalami perkembangan yang demikian pesat. Perkembangan ini memberi dampak berupa perubahan sifat pelayanan keperawatan dari
Lebih terperinciPANDUAN MUTASI ATAU ROTASI TENAGA PERAWAT BAB I PENDAHULUAN
PANDUAN MUTASI ATAU ROTASI TENAGA PERAWAT BAB I PENDAHULUAN Mutu pelayanan keperawatan sangat tergantung pada optimalisasi sumber daya yang ada, persepsi pasien terhadap kualitas pelayanan serta sistem
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. profesional yang paling lama kontak dengan pasien (Aditama, 2010). Kepala ruang memiliki peran sebagai first line manager di sebuah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pelayanan keperawatan merupakan salah satu profesi di rumah sakit yang berperan penting, dalam penyelenggaraan upaya menjaga mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Esa Unggul
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tuntutan masyarakat terhadap rumah sakit pada saat ini sudah berubah, dari yang sebelumnya hanya sebagai sarana untuk mendapatkan kesembuhan atas penyakit
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kompleks. Undang-undang Rumah Sakit Nomor 44 tahun 2009 rumah sakit
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah sakit merupakan institusi penyedia pelayanan kesehatan yang cukup kompleks. Undang-undang Rumah Sakit Nomor 44 tahun 2009 rumah sakit merupakan institusi pelayanan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-spiritual yang komprehensif ditujukan
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pelayanan keperawatan adalah pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan yang didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-spiritual
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dipakai, produk yang dipakai sifatnya tidak berwujud (Intangible)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit merupakan salah satu sektor untuk mencapai tujuan pembangunan nasional bangsa Indonesia, berperan dalam pelayanan kesehatan dan berkontribusi bagi pembangunan
Lebih terperinciSKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TERHADAP PELAKSANAAN MODEL PRAKTIK KEPERAWATAN PROFESIONAL DI RUANG RAWAT INAP RS. JIWA PROF.
SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TERHADAP PELAKSANAAN MODEL PRAKTIK KEPERAWATAN PROFESIONAL DI RUANG RAWAT INAP RS. JIWA PROF. HB. SAANIN PADANG TAHUN 2011 Penelitian Keperawatan Jiwa E Z
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. untuk seluruh masyarakat. Untuk dapat mewujudkan keadaan sehat tersebut banyak hal yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Terwujudnya keadaan sehat adalah kehendak semua pihak, tidak hanya satu orang, tetapi untuk seluruh masyarakat. Untuk dapat mewujudkan keadaan sehat tersebut banyak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai suatu fenomena yang harus di respon oleh perawat. Respon yang ada
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Tuntutan masyarakat terhadap kualitas pelayanan keperawatan dirasakan sebagai suatu fenomena yang harus di respon oleh perawat. Respon yang ada harus bersifat kondusif
Lebih terperinciI.1 Latar Belakang. Universitas Indonesia. Gambaran kompetensi perawat..., Rahmika Putri, FKMUI, 2009
16 I.1 Latar Belakang Meningkatnya suatu mutu pelayanan kesehatan dari sebuah pelayanan jasa di identifikasikan dengan adanya peningkatan dari suatu konsumen dengan ciri meningkatnya jumlah kunjungan,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. melakukan upaya kesehatan rujukan dan upaya kesehatan penunjang. Dari 22 RSU di
BAB 1 PENDAHULUAN 1.4. Latar Belakang Rumah sakit merupakan salah satu sarana kesehatan yang berfungsi untuk melakukan upaya kesehatan rujukan dan upaya kesehatan penunjang. Dari 22 RSU di Provinsi Aceh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM). Menghadapi era globalisasi, dimana
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor kesehatan merupakan salah satu sektor yang bergantung pada tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM). Menghadapi era globalisasi, dimana diberlakukannya pasar
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. satunya dengan komunikasi yang baik dalam organisasi dimana komunikasi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kinerja merupakan salah satu tolok ukur keberhasilan pelayanan kesehatan yang menunjukkan akuntabilitas lembaga pelayanan dalam kerangka tata pemerintahan yang baik
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Standar tentang evaluasi dan pengendalian mutu menjelaskan bahwa pelayanan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Profesi keperawatan merupakan salah satu profesi luhur bidang kesehatan. Keperawatan adalah salah satu profesi di rumah sakit yang berperan penting dalam penyelenggaraan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang memproses penyembuhan pasien agar menjadi sehat seperti sediakala.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan keperawatan adalah bagian integral dari pelayanan kesehatan, sehingga jelas pelayanan keperawatan di Rumah sakit (RS) merupakan pelayanan yang terintegrasi
Lebih terperinciBAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. (motivasi), karakteristik pekerjaan (beban kerja), kinerja perawat dalam
74 BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini akan membahas mengenai hasil penelitian meliputi 1) gambaran umum lokasi penelitian, 2) data demografi responden, 3) data khusus mengenai variabel yang diukur yaitu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan masyarakat dunia dan Indonesia dewasa ini dalam masa transisi, yaitu manusia Indonesia dalam proses perubahan memasuki dunia yang semakin menyatu, dinamik,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. cepat, sehingga masyarakat dengan mudah memperoleh informasi yang diinginkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masa globalisasi ini, arus informasi dari satu tempat ke tempat lain semakin cepat, sehingga masyarakat dengan mudah memperoleh informasi yang diinginkan tanpa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diteliti, masalah yang dirumuskan, tujuan serta manfaat penelitian dilakukan.
1 BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan diuraikan tentang latar belakang pentingnya masalah untuk diteliti, masalah yang dirumuskan, tujuan serta manfaat penelitian dilakukan. A. Latar Belakang Manajemen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tujuan penelitian, identifikasi konseptual pernyataan riset dan variabel riset dan
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini dibahas tentang latar belg penelitian, masalah penelitian, tujuan penelitian, identifikasi konseptual riset dan variabel riset dan masalah penelitian. 1.1 Latar Belg Rumah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap,
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGEMBANGAN KARIER PERAWAT DENGAN KUALITAS PELAYANAN KEPERAWATAN DI RSUD WONOSARI GUNUNGKIDUL NASKAH PUBLIKASI
HUBUNGAN PENGEMBANGAN KARIER PERAWAT DENGAN KUALITAS PELAYANAN KEPERAWATAN DI RSUD WONOSARI GUNUNGKIDUL NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: VENDRHA ZANI ZEGAL 000064 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. karakteristik tersendiri dan dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan karakteristik tersendiri dan dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan kesehatan, kemajuan
Lebih terperinciHUBUNGAN FAKTOR-FAKTOR MOTIVASI DENGAN KINERJA PERAWAT MENURUT PERSEPSI KEPALA RUANG DI RUMAH SAKIT ISLAM SURAKARTA SKRIPSI
HUBUNGAN FAKTOR-FAKTOR MOTIVASI DENGAN KINERJA PERAWAT MENURUT PERSEPSI KEPALA RUANG DI RUMAH SAKIT ISLAM SURAKARTA SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana Keperawatan Disusun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terselenggaranya pelayanan kesehatan yang berkualitas juga (Depkes, 2007).
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan kesehatan yang berkualitas akan mendukung terselenggaranya pelayanan kesehatan yang berkualitas juga (Depkes, 2007). Perawat merupakan salah satu
Lebih terperinciA. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelayanan yang optimal di rumah sakit tidak lepas dari peran pelayanan keperawatan dimana proporsi tenaga perawat dan bidan di Rumah Sakit sekitar 48% (Depkes,2009).
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN, LAMA MENJABAT, DAN MOTIVASI DIRI DENGAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA RUANG DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN, LAMA MENJABAT, DAN MOTIVASI DIRI DENGAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA RUANG DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Meraih Derajat Sarjana
Lebih terperinciPRINSIP PENGEMBANGAN KARIR BIDAN
PRINSIP PENGEMBANGAN KARIR BIDAN A. Pendidikan Berkelanjutan 1. Pengertian Pendidikan Berkelanjutan Pendidikan berkelanjutan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, hubungan antar manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kesadaran masyarakat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan, menuntut supaya tenaga kesehatan mampu memberikan kontribusi yang bermakna
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Rumah sakit sebagai institusi penyedia jasa pelayanan kesehatan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan sarana penyedia layanan kesehatan untuk masyarakat. Rumah sakit sebagai institusi penyedia jasa pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna
Lebih terperinciBUPATI LINGGA PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN LINGGA NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI LINGGA PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN LINGGA NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DAIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI PUSKESMAS RAWAT INAP KABUPATEN KLATEN
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI PUSKESMAS RAWAT INAP KABUPATEN KLATEN SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1 Keperawatan Disusun Oleh:
Lebih terperinciTujuan Legeslasi: 1.Memperthankan kualitas pelayanan 2.Memberi kewenangan 3. Menjamin perlindungan hukum 4. Meningkatkan profesionalime
PEMBAHASAN Tujuan: Suatu persyaratan untuk melaksanakan praktek bidan perorangan dalam memberikan pelayanan kebidanan sesuai degan ketentuan 2 yang sudah ditetapkan dalam per undang-undagan serta memberikan
Lebih terperinciERY SANDI NIM I
NASKAH PUBLIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MOTIVASI PERAWAT MELANJUTKAN PENDIDIKAN SARJANA KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SULTAN SYARIF MOHAMAD ALKADRIE KOTA PONTIANAK TAHUN 2016 ERY
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Meningkatnya tingkat pendidikan, pengetahuan, dan sosial ekonomi masyarakat, maka tuntutan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan juga semakin meningkat. Masalah kesehatan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. makna kepada orang lain dalam bentuk lambang-lambang, simbol, atau bahasabahasa
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Komunikasi merupakan sebuah pentransferan makna maupun pemahaman makna kepada orang lain dalam bentuk lambang-lambang, simbol, atau bahasabahasa tertentu sehingga
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN BINTAN TAHUN 2012 NOMOR 7 SERI D NOMOR 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BINTAN NOMOR : 7 TAHUN 2012 TENTANG
1 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BINTAN TAHUN 2012 NOMOR 7 SERI D NOMOR 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BINTAN NOMOR : 7 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menciptakan efektivitas kerja yang positif bagi pegawai. Adanya kepemimpinan yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kepemimpinan yang diterapkan dalam suatu organisasi dapat membantu menciptakan efektivitas kerja yang positif bagi pegawai. Adanya kepemimpinan yang sesuai dengan situasi
Lebih terperinciJURNAL MANAJEMEN KEPERAWATAN JENJANG KARIR PERAWAT DI RUMAH SAKIT PEMERINTAH
JURNAL MANAJEMEN KEPERAWATAN JENJANG KARIR PERAWAT DI RUMAH SAKIT PEMERINTAH Dosen Pengampu: Mona Saparwati., S.Kep., Ns., M.Kep Disusun Oleh: Defi Puji Lestari 010114A019 Keperawatan A/IV PROGRAM STUDI
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kolaborasi perawat-dokter adalah ide yang berulang kali dibahas
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kolaborasi perawat-dokter adalah ide yang berulang kali dibahas dikalangan pelayan kesehatan khususnya keperawatan. Namun pelaksanaan praktik kolaborasi perawat-dokter
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. akan terus meningkat baik dalam aspek mutu maupun keterjangkauan serta
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuntutan kebutuhan pelayanan kesehatan termasuk pelayanan keperawatan akan terus meningkat baik dalam aspek mutu maupun keterjangkauan serta cakupan pelayanan. Hal
Lebih terperinciHUBUNGAN PERSEPSI MAHASISWA TENTANG PRAKTEK KLINIK KEPERAWATAN DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA MAHASISWA S1 KEPERAWATAN UMS SKRIPSI
HUBUNGAN PERSEPSI MAHASISWA TENTANG PRAKTEK KLINIK KEPERAWATAN DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA MAHASISWA S1 KEPERAWATAN UMS SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. membimbing, mengajar, mengobservasi, mendorong dan memperbaiki,
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Supervisi 2.1.1 Pengertian Supervisi Menurut Kron (1987) Supervisi adalah merencanakan, mangarahkan, membimbing, mengajar, mengobservasi, mendorong dan memperbaiki, memerintah,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meliputi kebijakan manajerial, kebijakan teknis serta pengembangan standar dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu misi yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis Departemen Kesehatan 2005-2009 adalah upaya peningkatan kinerja dan mutu upaya kesehatan melalui pengembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lagi bersifat lokal, tetapi menjadi global. Contohnya pada era ini masyarakat lebih
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi yang dicirikan oleh pesatnya perdagangan, industri pengolahan pangan, jasa dan informasi akan mengubah gaya hidup dan pola konsumsi makan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Berdirinya Rumah Sakit Jiwa Tampan Pekanbaru
BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Berdirinya Rumah Sakit Jiwa Tampan Pekanbaru Rumah Sakit Jiwa Tampan Pekanbaru telah berdiri pada tahun 1980 dan beroperasi pada tanggal 5 Juli 1984 melalui
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. bergerak dalam bidang jasa pelayanan kesehatan mempunyai fungsi dan tugas
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit merupakan salah satu institusi bersifat sosio ekonomis yang bergerak dalam bidang jasa pelayanan kesehatan mempunyai fungsi dan tugas memberikan pelayanan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PELAYANAN MEDIK DAN KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT *) dr. Henni D. Supriadi K, MARS
PENGEMBANGAN PELAYANAN MEDIK DAN KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT *) dr. Henni D. Supriadi K, MARS 1. Pendahuluan Rumah Sakit merupakan unit pelayanan kesehatan dari sistem kesehatan dan merupakan unsur strategis
Lebih terperinciMANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
Ardaneswari D.P.C., STP, MP. Career Planning MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA 1 1 Karir merupakan suatu kondisi yang menunjukkan adanya peningkatan status kepegawaian seseorang dalam suatu organisasi sesuai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang mendukung efektivitas dan efesiensi organisasi (Handoko, 1998).
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Manusia merupakan unsur dasar semua organisasi dan hubungan-hubungan sosial yang menyatukannya, oleh sebab itu pengaturan dan pemberdayaan sumber daya manusia secara
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN FASILITASI AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA
GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN FASILITASI AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dapat melakukan hal tersebut banyak hal yang perlu dilakukan, salah satu diantaranya
20 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah Sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan memiliki peran yang strategis dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia. Terwujudnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjawab tantangan tersebut, maka tantangan yang muncul merupakan. ancaman serius yang harus diupayakan metode penyelesainnya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada zaman modern ini persaingan di segala bidang semakin ketat, karena era globalisasi merupakan masa yang penuh dengan tantangan, sehingga untuk dapat mengubah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah profesi kesehatan yang berfokus pada individu,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tenaga kesehatan merupakan salah satu unsur yang memiliki peranan penting dalam pencapaian keoptimalan derajat kesehatan. Salah satu tenaga kesehatan yang jumlahnya
Lebih terperinciWALIKOTA BATAM PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR 01 TAHUN 2006 TENTANG
WALIKOTA BATAM PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR 01 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA BATAM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATAM,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hidup yang baik dan sehat serta memperoleh layanan kesehatan. Rumah Sakit
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan merupakan hak asasi manusia hal ini tercantum dalam butir H Undang-Undang Dasar 1945. Didalamya menyatakan bahwa setiap orang berhak hidup sejahtera lahir
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Rumah sakit merupakan bagian integral dari keseluruhan sistem
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan bagian integral dari keseluruhan sistem pelayanan kesehatan yang melayani pasien dengan berbagai jenis pelayanan. Departemen Kesehatan Republik
Lebih terperinciHUBUNGAN KUALIFIKASI PETUGAS PENERIMAAN PASIEN BARU RAWAT JALAN DALAM KUALITAS PELAYANAN DI RS BETHESDA YOGYAKARTA
HUBUNGAN KUALIFIKASI PETUGAS PENERIMAAN PASIEN BARU RAWAT JALAN DALAM KUALITAS PELAYANAN DI RS BETHESDA YOGYAKARTA Skripsi ini disusun untuk memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat
Lebih terperinciRizky Aulia Hidayah S. Program Studi Magister Manajemen Fakultas Pascasarjana. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN KEADILAN DISTRIBUTIF TERHADAP MOTIVASI INTRINSIK DAN KINERJA PERAWAT RSUD KUDUNGGA SANGATTA : Pengujian Partial Least Square PLS Rizky Aulia Hidayah S Program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Peningkatan dan pemantapan peran bagi perawat akhir-akhir ini menjadi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peningkatan dan pemantapan peran bagi perawat akhir-akhir ini menjadi tuntutan masyarakat, baik dalam layanan kesehatan pada umumnya maupun keperawatan pada khususnya.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. antara satu sama lain. Pada tahap akademik mahasiswa mendapatkan teori-teori
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk menghasilkan seorang perawat profesional, harus melewati dua tahap pendidikan yaitu tahap pendidikan akademik yang lulusannya mendapat gelar S.Kep. dan tahap
Lebih terperinciJurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN
PENELITIAN HUBUNGAN PRODUKTIFITAS PERAWAT DENGAN PENDOKUMENTASIAN BERKAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT Maria Lily Hozana*, Gustop Amatiria** *Perawat RS Panti Secanti Gisting **Dosen Jurusan Keperawatan Poltekkes
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dianut oleh organisasi. Ketiadaan komitmen ini mengakibatkan pelaksanaan. mempertimbangkan pada aturan yang telah ditetapkan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komitmen pegawai merupakan kesungguhan dalam melaksanakan pekerjaan sesuai dengan tujuan dan prosedur kerja yang telah ditentukan serta budaya kerja yang dianut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Menurut direktori rumah sakit dan informasi layanan kesehatan departemen kesehatan seluruh Indonesia tahun 2008, jumlah rumah sakit di Indonesia tahun 2008 adalah
Lebih terperinciWALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 45 TAHUN 2012 TENTANG TATA KELOLA AKADEMI KEPERAWATAN PEMERINTAH KOTA TEGAL
SALINAN WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 45 TAHUN 2012 TENTANG TATA KELOLA AKADEMI KEPERAWATAN PEMERINTAH KOTA TEGAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TEGAL, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bermutu sesuai dengan standar yang telah ditetapkan (Kemenkes, 2014). Salah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rumah sakit adalah salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan kepada masyarakat. Rumah sakit dituntut untuk memberikan pelayanan yang bermutu sesuai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI
BAB II TINJAUAN TEORI A. Keperawatan 1. Pengertian perawat Perawat (nurse) berasal dari bahasa latin yaitu kata nutrix yang berarti merawat atau memelihara. Menurut Kusnanto (2003), perawat adalah seseorang
Lebih terperinciPENDAHULUAN A. Latar belakang
PENDAHULUAN A. Latar belakang Profesionalisme keperawatan pada hakekatnya menekankan pada peningkatan mutu pelayanan keperawatan, sebagai suatu kewajiban moral profesi, untuk melindungi masyarakat terhadap
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kepuasan kerja merupakan kepuasan yang dirasakan seorang pekerja secara
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kepuasan kerja merupakan kepuasan yang dirasakan seorang pekerja secara individual melalui perbandingan antara masukan yang digunakan dan hasil yang diperoleh apakah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah bagian integral dari keseluruhan sistem pelayanan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit adalah bagian integral dari keseluruhan sistem pelayanan kesehatan yang dikembangkan melalui rencana pembangunan kesehatan. Usaha rumah sakit adalah suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini terdapat perubahan dalam paradigma pelayanan jasa yang diberikan oleh suatu rumah sakit dari pandangan masyarakat dan pengelola rumah sakit. Perubahan cara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terus menerus selama 24 jam kepada pasien (Simamora, 2013). Pelayanan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perawat merupakan sumber daya manusia di rumah sakit karena jumlahnya dominan (55-65%) serta merupakan profesi yang memberikan pelayanan terus menerus selama 24 jam
Lebih terperinciSTANDAR NASIONAL PENDIDIKAN PROFESI BIDAN
STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN PROFESI BIDAN IKATAN BIDAN INDONESIA dan ASSOSIASI INSTITUSI PENDIDIKAN KEBIDANAN INDONESIA 2012 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pembangunan kesehatan pada hakekatnya diarahkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. profesional sesuai kebutuhan masyarakat (Wuryanto, 2010). swaktu diperlukan untuk berangkat dan pulang kerja.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya manusia keperawatan merupakan faktor terpenting dalam pelayanan di rumah sakit, karena hampir di setiap negara 80% pelayanan kesehatan diberikan oleh perawat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan globalisasi ekonomi dan perubahan lingkungan pasar dunia seperti yang sedang terjadi saat ini telah melahirkan kompetisi dunia usaha yang semakin ketat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu aspek pembangunan sekaligus
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu aspek pembangunan sekaligus merupakan syarat mutlak untuk mewujudkan pambangunan nasional. Oleh karena itu, pendidikan memiliki
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan tatanan pemberi jasa layanan kesehatan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit merupakan tatanan pemberi jasa layanan kesehatan memiliki peran yang strategis dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di Indonesia (Sumijatun,
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akan meningkatkan kebutuhan dan tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan dan pemerataan ekonomi yang semakin baik dan modern akan meningkatkan kebutuhan dan tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang bermutu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUHUAN. A. Latar Belakang Masalah. UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan
BAB I PENDAHULUHUAN A. Latar Belakang Masalah UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. aktifitas pemberian jasa (pelayanan) yang dianggap berharga dan penting.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan pendokumentasian asuhan keperawatan sangat diperlukan dalam meningkatkan kualitas pelayanan. Menurut Dinarti, dkk (2009) pendokumentasian adalah pekerjaan mencatat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Profesi akuntan publik mempunyai peran penting dalam penyediaan informasi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Profesi akuntan publik mempunyai peran penting dalam penyediaan informasi keuangan yang handal bagi pihak yang berkepentingan seperti pemerintah, investor,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Di Amerika, Home Care yang terorganisasikan dimulai sejak tahun 1880-an dimana saat itu banyak sekali penderita penyakit infeksi dengan angka kematian yang tinggi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seorang pemimpin harus dapat memberikan pengaruh yang besar dan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seorang pemimpin harus dapat memberikan pengaruh yang besar dan dapat memotivasi perawat dalam bekerja agar dapat lebih optimal kinerjanya dalam memberikan asuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tantangan yang lebih terbuka, sehingga sangat dibutuhkan kehadiran setiap
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Kehidupan masa mendatang cenderung semakin kompleks dan penuh tantangan yang lebih terbuka, sehingga sangat dibutuhkan kehadiran setiap insan yang kompeten
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. negara terus menerus melakukan berbagai upaya internasional untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah kesehatan ibu dan anak merupakan masalah penting karena masalah tersebut merupakan salah satu indikator kesejahteraan suatu bangsa. Permasalahan kesehatan ibu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penerima jasa pelayanan kesehatan. Keberadaan dan kualitas pelayanan
1 BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Pelayanan kesehatan pada masa kini sudah merupakan industri jasa kesehatan utama di mana setiap rumah sakit bertanggung jawab terhadap penerima jasa pelayanan kesehatan.
Lebih terperinci