BAB I PENDAHULUAN. profesionalisme humas pemerintah kian ditantang dengan hadirnya era digital.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. profesionalisme humas pemerintah kian ditantang dengan hadirnya era digital."

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dari waktu ke waktu, humas pemerintah terus menghadapi tantangan, profesionalisme humas pemerintah kian ditantang dengan hadirnya era digital. Digitalisasi informasi pada akhirnya memaksa semua praktisi Public Relations makin siap dengan budaya keterbukaan infromasi publik yang membuat arus informasi di masyarakat kian tidak terbendung. Perkembangan humas pemerintah memang menghadapi sejumlah kendala. Bakohumas mencatat, ada enam faktor yang menjadikan humas pemerintah kurang mampu mengaktulisasikan perannya ditengah dinamika masyarakat dan teknologi. 1 Faktor pertama adalah kontribusi humas pemerintah terhadap lancarnya pelaksanaan tugas dan fungsi instansi. Ditambah lagi, belum maksimalnya peran humas pemerintah sebagai fasilitator ruang publik, management function, image building institution, hingga penyelenggaraan PR tools guna menunjang kegiatan publisitas instansi. Faktor kedua yang menjadi kendala ialah kegiatan kehumasan pemerintah yang cenderung parsial, monoton, serta terjebak pada rutinitas. Hal ini membuat humas pemerintahan belum dirasakan memiliki sensitivitas dan bersikap proaktif dalam menganalisis setiap situasi yang berkembang dimasyarakat maupun pemerintahan. Faktor ketiga yang menjadi kendala adalah belum mampunya humas pemerintah menyajikan informasi alternative bagi publik. Informasi alternative ini digunakan untuk mengimbangi berbagai isu dan opini publik yang berkembang cepat melalui media massa. Faktor keempat belum adimanfaatkannya standar kompetensi kehumasan sebagai alat ukur dalam merekrut petugas/pejabat/staf dibidang 1 Wildan Hakim, Jejak Humas Pemerintahan, 2013, Direktorat Kemitraan Komunikasi Ditjen Informasi Dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, hal 70

2 kehumasan. Padahal, rekrutmen berbasis kompetensi ini bisa menjadi penentu awal dalam membangun profesionalisme bagi siapapun yang ditugaskan dibidang ini. Faktor kelima adalah belum terwujudnya budaya kerja services dilingkungan kehumasan pemerintah diseluruh Indonesia yang mengacu pada kode etik kehumasan pemerintah (KEKP) yang sudah diberlakukan sejak 2007 lalu. Dan yang terakhir, faktor keenamnya adalah masih adanya kendala dalam merumuskan agenda kebijakan dan penetapan cross cutting isues. Sudah bukan saatnya lagi humas diposisikan sebagai pemadam kebakaran. Yakni, hanya diperlukan ketika menghadapi krisis. Humas pemerintah justru ditutut mampu menjalankan peran antisipatif dan memiliki daya prediktif dalam menghadapi isu dan permasalahan yang kemungkinan akan berkembang menjadi wacana publik. Lahirnya era keterbukaan informasi yang diikuti dengan adanya konvergensi teknologi komunikasi merupakan peluang besar bagi seluruh praktisi humas pemerintah guna mengembangkan sekaligus mempertajam kiprahnya. Arus informasi yang mengalir deras ke publik, menuntut pejabat atau praktisi kehumasan pemerintah berani tampil didepan, ikut serta dala pengambilan keputusan, serta menunjukkan peran strategisnya. Di Indonesia ketentuan Hak Kebebasan Informasi yang telah termaktub dalam UUD 1945 dikuatkan lagi dengan lahirnya Undang-Undang No.14 Tahun 2008 tentang keterbukaan infomasi publik (UU KIP) yang mulai berlaku pada tanggal 1 mei 2010 lalu. 2 Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik (KIP) merupakan salah satu wujud konkret dari proses demokratisasi di Indonesia. Undang-Undang 2 S. Arifianto, Dinamika perkembangan: pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi serta implikasinya di masyarakat, Media bangsa, Jakarta, hal 393.

3 KIP ini mengatur tentang hak, kewajiban dan sanksi yang harus dipenuhi sebagai Badan Publik penyelenggara Negara. Pada Peraturan Pemerintah No.61 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan Undang- Undang KIP dijelaskan mengenai kewajiban Humas untuk membantu Badan Publik mengimplementasikan Undang-Undang No.14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaaan Informasi Publik. Dalam bab penutup Peraturan Pemerintah No.61 tersebut disebutkan PPID wajib dibentuk paling lambat setelah Peraturan Pemerintah ini diundangkan. Selama PPID dibadan Publik belum terbentuk tugas pelayanan informasi dilakukan oleh unit atau dinas bidang informasi, komunikasi, dan/atau kehumasan. 3 Hal ini menunjukan Humas sangat dibutuhkan untuk membantu manajemen dalam upaya mencapai implementasi Undang-Undang no. 14 tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik. Secara ringkas ada tiga aspek nyata yang menjadi implikasi dari pelaksanaan Undang-Undang KIP yaitu: transparansi, akuntabilitas dan partisipasi. Harus diakui upaya mendorong transparansi ini tidak mudah. Undang-Undang no. 14 Tentang Keterbukaan Informasi Publik (UU KKIP), mewajibkan semua badan publik membuka akses infromasi bagi publik. Publik tentu berharap semua badan publik sudah mampu mengimplementasikan undang-undang ini dengan baik. Wakil ketua Komisi Informasi (KI) Pusat John freshly menyatakan, 3 Undang-Undang No. 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI hal 79

4 keterbukaan informasi di Indonesia saat ini masih jauh dari harapan yang diamanatkan UU KIP. Faktor belum maksimalnya impelementasi UU KIP menurut Direktur Eksekutif Indonesia Center for Environmental Law (ICEL) Henri Subagyo, dapat dilihat dari segi kelembagaan, Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) dan standar layanan informasi yang belum dilaksanakan. Sejauh ini saya menilai bahwa implementasi UU KIP belum berjalan dengan maksimal karena secara paradigma belum terinternalisasi betapa pentingnya keterbukaan informasi bagi instansi pemerintah baik tingkat nasional maupun daerah, imbuh henri kepada buka! Jakarta, rabu (3/9/14).. 4 Wakil ketua komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Tantowi yahya juga menyoroti penerapan UU KIP. Beliau tercengang karena masih banyak badan publik yang belum patuh pada UU KIP. Masih banyak lembaga-lembaga, badan yang dibiayai oleh Negara dengan APBN/APBD itu yang masih belum menyiapkan infrastruktur, belum melaksanakan keterbukaan, belum memberikan informasi ketika diminta sebagaimana di Undang- Undang, imbuh Anggota DPR dari fraksi golkar ini pada, rabu (3/9/14) Jakarta. 5 Kemenkominfo mencatat, respon badan publik terhadap penerapan undangundang KIP belum maksimal. Pusat Pengumpulan Data Layanan Komunikasi Publik Kemenkominfo menunjukkan belum semua badan publik membuat standar layanan informasi publik dan membentuk pejabat pengelola informasi dan dokumentasi sebagaimana diamantkan undang-undang KIP. Dari 694 badan publik baru Majalah buka! Informasi publik edisi 05, juli-september 2014 hal 4 5 Ibid hal 5

5 badan publik yang membentuk Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID). 6 Berdasarkan pemeringkatan badan publik yang dilaksanakan oleh Komisi Informasi Pusat 7 sejak tanggal 27 Oktober 2014 s/d 4 Desember 2014 dari 414 (empat ratus empat belas) badan publik yang dikirimi instrument penilaian mandiri hanya 166 (seratus enam puluh enam) badan publik saja yang mengembalikan kuesioner tersebut. Ini menunjukkan masih adanya badan publik yang belum mengaggap betapa pentingnya keterbukaan informasi bagi instansi pemerintahan. Salah satu badan publik yang sudah yang telah berhasil mengimplementasikan Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik, yaitu Kementerian Komunikasi dan informatika RI. Peneliti memilih Kementerian Komunikasi dan Informatika RI sebagai subyek penelitian karena Kemenkominfo menjadi pelaku sektor utama (leading sector) atas lahirnya Undang-Undang KIP. Instansi yang kini dikepalai oleh bapak Rudiantara ini berhasil memperoleh penghargaan 10 besar pemeringkatan badan publik yang dilaksanakan oleh Komisi Informasi Pusat tiap tahunnya. Bahkan pada tahun pertama saat pengimplementasian Kementerian Komunikasi dan Informatika mendapatkan perigkat pertama. Sayangnya kini posisi itu telah digantikan oleh Kementerian Keuangan RI dan Kemenkominfo masuk dalam peringkat 8. 6 Laporan Rekap PPID per 3 Desember 2014, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI 7 Laporan Pemeringkatan Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2014, Komisi Informasi Pusat RI

6 Keberhasilan Kementerian Komunikasi Dan Informatika RI dalam melakukan upaya implementasi UU KIP tentu tidak bisa dilepaskan dari peran Humas itu sendiri. Dalam pasal 9 ayat (4) disebutkan bahwa kewajiban menyebarluaskan informasi publik disampaikan dengan cara yang mudah dijangkau masyarakat dan dalam bahasa yang mudah dipahami. 8 Komponen tersebut Pejabat Pengelola Informasi Dan Dokumentasi (PPID) idealnya diwakili oleh pejabat fungsional pranata Humas, baik ditingkat pusat maupun daerah. Data Biro Kepegawaian dan Organisasi Kementerian Komunikasi Dan Informatika RI 9 selaku pembina jabatan fungsional pranata humas, hingga tahun 2015 terdapat 707 pejabat fungsional pranata humas yang tersebar pada 23 kementerian/lembaga non kementerian. Pada tingkat daerah terdapat 261 pejabat fungsional pranata humas yang tersebar di 16 pemerintah provinsi/kabupaten/kota. Begitu juga halnya dengan humas Kementerian komunikasi dan informatika RI yang memiliki peran yang sangat penting karena mempunyai fungsi strategis dalam pencapaian tujuan organisasi, keberhasilan sebagaimana yang dimaksud akan sangat tergantung dari seberapa jauh kemampuan Kemenkominfo dalam memanfaatkan unsur-unsur sumber daya tersebut untuk penentuan strategi yang dipergunakan dalam merespon pemberlakuan Undang-Undang yang tergolong baru ini. 8 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI 9 Laporan Pejabat Fungsional Pranata Humas Seluruh Indonesia per januari 2015, Kementerian Komunikasi Dan Informatika RI

7 Sebagai sebuah Negara yang demokratis Indonesia harus memandang bahwa kebebasan memperoleh informasi bagi publik harus tetap terjaga. Keterbukaan informasi dalam penyelanggaraan pemerintahan juga merupakan salah satu wujud komitmen pemerintah dalam melaksanakan prinsip-prinsip Good Governance dan demokratisasi pemerintahan. Salah satu butir diantara butir-butir Good Governance adalah adanya keterbukaan pemerintah (transparency) kepada masyarakat. Keterbukaan akses informasi bagi publik juga dapat menjadi salah satu alat penunjang control masyarakat atas kinerja pemerintah. Menurut Kepala Badan Penelitian & Pengembangan SDM, Kementerian Kominfo, Aizirman Djusan, M.Sc. Econ dalam kuliah umum Program Pascasarjana Ilmu Komunikasi Universitas Hasanuddin Makassar, Jumat11Oktober Menjelaskan bahwa: 10 Akuntabilitas merupakan suatu jawaban saat masyarakat hendak mengetahui kinerja sebuah instansi publik termasuk didalamnya akuntabilitas keuangan, administratif serta kebijakan publik. Untuk mewujudkan semua itu, diperlukan perubahan mindset termasuk oleh humas pemerintah termasuk didalamnya perubahan karakter, perilaku, kebiasan dan sikap Perubahan karakter, perilaku, kebiasan dan sikap pada humas pemerintahan merupakan upaya Kementerian Komunikasi dan Informatika dalam meningkatkan kemampuan Sumber Daya Manusia dan ini merupakan salah satu bentuk dalam 10

8 peningkatan good governance pada badan publik Kemenkominfo. Seperti yang diungkap oleh Pak Rudiantara: 11 "Agar bisa cepat dalam melakukan blocking situs negatif, selain peningkatangood governance, juga peningkatan kemampuan secara teknis Menurut beliau peningkatkan kemampuan SDM secara teknis dalam blokir situs Internet terus diupayakan karena kementeriannya akan menerapkan Domain Namae System (DNS) Nasional mulai pertengahan 2015 sampai akhir tahun ini. Dapat kita lihat bahwa peran Humas pemerintahan mempunyai peranan yang sangat vital dalam penyelenggaraan Undang-Undang Nomor 14 Tahun Sehingga berdasarkan hal tersebut, dalam penelitian ini penulis ingin melihat, mendalami sejauh mana peran Humas dalam upaya implementasi Undang-undang No.14 tahun 2008 Tentang Keterbukaan informasi publik di Kementerian Komunikasi dan Informatika RI. 1.2 Fokus Penelitian Fokus dari penelitian ini adalah peranan Public Relations di suatu perusahaan dalam hal ini Badan Publik atau instansi Pemerintahan Kementerian Komunikasi dan Informatika. Maka penelitian terfokus pada tindak lanjut dari penerapan implementasi UU keterbukaan Informasi Publik oleh Humas pada Pusat Informasi dan Humas Kementerian Komunikasi dan Informatika RI. 11

9 1. Expert Prescriber Communication Praktisi yang beroperasi sebagai pakar/ahli bertugas mendifinisikan problem, mengembangkan program, dan bertanggung jawab penuh atas implementasinya. 2. Problem Solving Process Facilitator Ketika praktisi melakukan peran fasilitator pemecah masalah, mereka berkolaborasi dengan manajer lain untuk mendefinisikan dan memecahkan masalah. 3. Communication facilitator Peran fasilitator komunikasi bagi seoang prkatisi adalah sebagai pendengar yang peka dan broker (perantara) komunikasi. Fasilitator komunikasi bertindak sebagai perantara, interpreuter, dan mediato antara organisasi dan publiknya. 4. Technician communication Deskripsi kerja dalam lowongan pekerjaan biasanya menyebutkan keahlian komunikasi dan jurnalistik sebagai syarat. 1.3 Tujuan Penelitian

10 a. Mengetahui peran Humas dalam upaya implementasi Undang-undang No.14 tahun 2008 Tentang Keterbukaan informasi publik di Kementerian Komunikasi dan Informatika RI. b. Mengetahui peran Expert Presriber Communications pada Humas kominfo dalam upaya implementasi UU KIP c. Mengetahui peran Problem Solving Facilitator pada Humas kominfo dalam upaya implementasi UU KIP d. Mengetahui peran Communication Facilitator pada Humas kominfo dalam upaya implementasi UU KIP e. Mengetahui peran Technician Communication pada Humas kominfo dalam upaya implementasi UU KIP 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini dikelompokkan menjadi dua jenis: Manfaat Praktis Penelitian ini dapat menjadi suatu masukan yang berharga para praktisi Humas khususnya bagi Humas pada badan publik. Masukan tersebut mengenai gambaran Humas badan publik dalam melakukan perannya sebagai manager Humas dalam upaya implementasi Undang-Undang No.14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik. Humas badan publik dapat

11 berperan dalam upaya implementasi Undang-Undang No.14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik sehingga terwujudnya Good Governance pada lembaga publik yang diwakilinya Manfaat Akademis Dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang jelas dan nyata tentang perkembangan ilmu komunikasi khususnya dibidang kehumasan mengenai peran Humas sebagai manager Humas dalam upaya implementasi Undang-Undang No.14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik guna mewujudkan Good Governance. Dengan demikian penelitian ini bisa memberikan manfaat bagi para akademisi, dalam hal ini mahasiswa yang membaca skripsi ini nantinya.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 1 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan analisis dan interpretasi hasil wawancara dan data sekunder yang peneliti dapatkan dalam proses pengumpulan data penelitian. Peneliti membuat

Lebih terperinci

KEYNOTE ADDRESS PERAN HUMAS DALAM MEMPOSISIKAN CITRA PEMERINTAH DI ERA KETERBUKAAN INFORMASI

KEYNOTE ADDRESS PERAN HUMAS DALAM MEMPOSISIKAN CITRA PEMERINTAH DI ERA KETERBUKAAN INFORMASI KEYNOTE ADDRESS PERAN HUMAS DALAM MEMPOSISIKAN CITRA PEMERINTAH DI ERA KETERBUKAAN INFORMASI IR. TIFATUL SEMBIRING MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA Surakarta, 20 Nopember 2013 Assalamu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. canggih memungkinkan kita mengakses berbagai macam informasi.

BAB I PENDAHULUAN. canggih memungkinkan kita mengakses berbagai macam informasi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era modern saat ini kebutuhan memperoleh informasi merupakan hal yang dianggap penting bagi semua kalangan. Dengan teknologi komunikasi yang semakin canggih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam kesehariannya, perkembangan teknologi terutama dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam kesehariannya, perkembangan teknologi terutama dalam bidang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kesehariannya, perkembangan teknologi terutama dalam bidang komunikasi dan informasi turut berkembang pesat, dan dengan disadari maupun tidak, perkembangan tersebut

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA Menuju Masyarakat Informasi Indonesia

KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA Menuju Masyarakat Informasi Indonesia KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA Menuju Masyarakat Informasi Indonesia PARADIGMA BARU PELAYANAN INFORMASI DALAM ERA KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK *) Oleh : Amin Sar Manihuruk, Drs,

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. Berdasarkan gambaran pelaksanaan UU KIP oleh Pemkab Kediri selama

BAB IV PENUTUP. Berdasarkan gambaran pelaksanaan UU KIP oleh Pemkab Kediri selama BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan gambaran pelaksanaan UU KIP oleh Pemkab Kediri selama tahun 2008-2013 yang telah diuraikan sebelumnya bisa disimpulkan bahwa pelaksanaan UU KIP pada badan publik

Lebih terperinci

Kertas Posisi Lima Tahun Pemberlakukan UU KIP di bidang LH SDA, April 2015.

Kertas Posisi Lima Tahun Pemberlakukan UU KIP di bidang LH SDA, April 2015. 5 Catatan dari 5 Tahun Pemberlakuan UU KIP 1 UU Keterbukaan Informasi Publik (KIP) telah disahkan sejak tahun 2008 dan mulai berlaku efektif pada Mei 2010. Sepanjang 2010 hingga kini, upaya mengakselerasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Public Relation ( PR ) sebagai fungsi manjemen berperan sebagai fasilitator komunikasi,

BAB I PENDAHULUAN. Public Relation ( PR ) sebagai fungsi manjemen berperan sebagai fasilitator komunikasi, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Public Relation ( PR ) sebagai fungsi manjemen berperan sebagai fasilitator komunikasi, satu dari empat peran PR dalam organisasi ( communication technician,

Lebih terperinci

LAPORAN PELAYANAN INFORMASI PUBLIK TAHUN 2015 PPID PPATK

LAPORAN PELAYANAN INFORMASI PUBLIK TAHUN 2015 PPID PPATK LAPORAN PELAYANAN INFORMASI PUBLIK TAHUN 2015 PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN 2016 LAPORAN PELAYANAN INFORMASI PUBLIK TAHUN 2015 PPID PPATK Pengantar

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. pemerintahan daerah masih cukup rendah. Komitmen Pemkab Sleman baru hanya

BAB V PENUTUP. pemerintahan daerah masih cukup rendah. Komitmen Pemkab Sleman baru hanya BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Hasil kajian ini menunjukkan bahwa komitmen Pemerintah Kabupaten Sleman untuk meningkatkan akses publik terhadap informasi penyelenggaraan pemerintahan daerah masih cukup rendah.

Lebih terperinci

Kebebasan dan keterbukaan tentu merupakan anugrah yang diharapkan. banyak pihak, terutama dalam iklim demokrasi yang ditandai dengan adanya

Kebebasan dan keterbukaan tentu merupakan anugrah yang diharapkan. banyak pihak, terutama dalam iklim demokrasi yang ditandai dengan adanya A. Gambaran Umum Kebijakan Pelayanan Kebebasan dan keterbukaan tentu merupakan anugrah yang diharapkan banyak pihak, terutama dalam iklim demokrasi yang ditandai dengan adanya kebebasan berkehendak, berserikat,

Lebih terperinci

DAFTAR INFORMASI PUBLIK HASIL PENELITIAN TAHUN 2011

DAFTAR INFORMASI PUBLIK HASIL PENELITIAN TAHUN 2011 KOMINFO DAFTAR INFOR PUBLIK HASIL PENELITIAN TAHUN 2011 KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA RI PEJABAT PENGELOLA INFOR DAN DOKUMENTASI 2012 KOMINFO KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA RI PEJABAT

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK, TUGAS, JENIS PEKERJAAN, PERANAN, RUANG LINGKUP, & fungsi PUBLIC RELATIONS. Kuliah ke-3.

KARAKTERISTIK, TUGAS, JENIS PEKERJAAN, PERANAN, RUANG LINGKUP, & fungsi PUBLIC RELATIONS. Kuliah ke-3. KARAKTERISTIK, TUGAS, JENIS PEKERJAAN, PERANAN, RUANG LINGKUP, & fungsi PUBLIC RELATIONS Kuliah ke-3 1 The key words for PR Management function Planed Relationship Goodwill Understanding Acceptance Public

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan A. Kesimpulan BAB IV PENUTUP Penelitian ini berusaha menganalisis peran Humas Pemerintah yang berkedudukan sebagai Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) utama di Provinsi dalam mendukung keterbukaan

Lebih terperinci

PAPARAN DIRJEN INFORMASI DAN KOMUNIKASI PUBLIK

PAPARAN DIRJEN INFORMASI DAN KOMUNIKASI PUBLIK PAPARAN DIRJEN INFORMASI DAN KOMUNIKASI PUBLIK RAKORNAS KOMINFO, 8 JUNI 2015 Tema: Tantangan Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik Sebagai Pelaksana GPR yang menjalankan perannya dalam edukasi publik,

Lebih terperinci

Kebebasan dan keterbukaan tentu merupakan anugrah yang diharapkan. banyak pihak, terutama dalam iklim demokrasi yang ditandai dengan adanya

Kebebasan dan keterbukaan tentu merupakan anugrah yang diharapkan. banyak pihak, terutama dalam iklim demokrasi yang ditandai dengan adanya A. Gambaran Umum Kebijakan Pelayanan Kebebasan dan keterbukaan tentu merupakan anugrah yang diharapkan banyak pihak, terutama dalam iklim demokrasi yang ditandai dengan adanya kebebasan berkehandak, berserikat,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membuat isu-isu semacam demokratisasi, transparansi, civil society, good

BAB I PENDAHULUAN. membuat isu-isu semacam demokratisasi, transparansi, civil society, good BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Era globalisasi yang datang lebih cepat dari yang diperkirakan telah membuat isu-isu semacam demokratisasi, transparansi, civil society, good corporate governance,

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KEGIATAN MONITORING DAN EVALUASI PENERAPAN UU KIP PPID PEMBANTU DAN SATKER PENDIDIKAN

KERANGKA ACUAN KEGIATAN MONITORING DAN EVALUASI PENERAPAN UU KIP PPID PEMBANTU DAN SATKER PENDIDIKAN KERANGKA ACUAN KEGIATAN MONITORING DAN EVALUASI PENERAPAN UU KIP PPID PEMBANTU DAN SATKER PENDIDIKAN DI WILAYAH KOTA BANDUNG TAHUN 1 KERANGKA ACUAN KEGIATAN MONITORING DAN EVALUASI PENERAPAN UU KIP PPID

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap Instansi Pemerintah Daerah memiliki bagian Humas. Baik itu yang

BAB I PENDAHULUAN. Setiap Instansi Pemerintah Daerah memiliki bagian Humas. Baik itu yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap Instansi Pemerintah Daerah memiliki bagian Humas. Baik itu yang berdiri sendiri maupun melebur dengan bagian yang lain. Misalnya di Pemkot Batu, Humas dilebur

Lebih terperinci

Everything You Should Know About PUBLIC RELATIONS

Everything You Should Know About PUBLIC RELATIONS Everything You Should Know About PUBLIC RELATIONS presented by : B.Natalia Sari Pujiastuti, S.Psi, M.Si Exclusive for YAYASAN PENDIDIKAN NASIONAL KARANGTURI SEMARANG 2015 KONSEP DASAR PUBLIC RELATIONS

Lebih terperinci

Petugas Back Office PIK, (7) Petugas Front Office PIK, (8) Petugas Via Media PIK, dan (9) Petugas Database Informasi PIK diisi oleh Subbagian Layanan

Petugas Back Office PIK, (7) Petugas Front Office PIK, (8) Petugas Via Media PIK, dan (9) Petugas Database Informasi PIK diisi oleh Subbagian Layanan BAB V PENUTUP Penelitian ini bermula dari hadirnya UU No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik yang menuntut segenap badan publik di Indonesia untuk membuka lebar-lebar pintu akses atas informasi

Lebih terperinci

`````````````````` LAPORAN TAHUNAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID) PEMBANTU PELAKSANA

`````````````````` LAPORAN TAHUNAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID) PEMBANTU PELAKSANA `````````````````` LAPORAN TAHUNAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID) PEMBANTU PELAKSANA BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN SULAWESI TENGAH TAHUN 2016 BALAI PENGKAJIAN

Lebih terperinci

LAPORAN PUBLIKASI INFORMASI PUBLIK

LAPORAN PUBLIKASI INFORMASI PUBLIK LAPORAN PUBLIKASI INFORMASI PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID) TAHUN 2014 SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN KETAHANAN NASIONAL 2014 1 1. Pendahuluan Dengan berakhirnya era orde baru dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diamanatkan dalam penjelasan Undang-Undang Dasar Tahun hak setiap orang yang wajib dihormati. Karena jika tidak, maka akan

BAB I PENDAHULUAN. diamanatkan dalam penjelasan Undang-Undang Dasar Tahun hak setiap orang yang wajib dihormati. Karena jika tidak, maka akan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah negara yang berdasarkan hukum sebagaimana yang diamanatkan dalam penjelasan Undang-Undang Dasar Tahun 1945. Sebagaimana negara hukum, keterbukaan informasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi pada saat ini merupakan suatu kebutuhan pokok bagi masyarakat. Dengan adanya informasi maka kita dapat mengetahui kejadian atau peristiwa-peristiwa yang terjadi

Lebih terperinci

SAMBUTAN KUNCI MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM DAN KEAMANAN PADA PERTEMUAN BAKOHUMAS TINGKAT NASIONAL DAN ANUGERAH MEDIA HUMAS TAHUN 2013

SAMBUTAN KUNCI MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM DAN KEAMANAN PADA PERTEMUAN BAKOHUMAS TINGKAT NASIONAL DAN ANUGERAH MEDIA HUMAS TAHUN 2013 SAMBUTAN KUNCI MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM DAN KEAMANAN PADA PERTEMUAN BAKOHUMAS TINGKAT NASIONAL DAN ANUGERAH MEDIA HUMAS TAHUN 2013 Solo, 20 November 2013 Yth. Menteri Komunikasi dan Informatika

Lebih terperinci

2015, No Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587); 2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang

2015, No Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587); 2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang No.1648, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKOMINFO. Jabatan Fungsional. Pranata Hubungan Masyarakat. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2015 TENTANG

Lebih terperinci

PROFIL PUSAT KOMUNIKASI PUBLIK KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

PROFIL PUSAT KOMUNIKASI PUBLIK KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN PROFIL PUSAT KOMUNIKASI PUBLIK KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN Kata Pengantar Proses demokratisasi telah mengubah paradigma semua Kementerian/Lembaga Pemerintah saat ini dimana transparansi, akuntabilitas dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Suatu organisasi atau perusahaan tidak mungkin berdiri sendiri tanpa dukungan dan citra publik yang berkaitan dengan aktivitas dan perkembangan organisasi atau perusahaan.

Lebih terperinci

LAPORAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK RSUD Dr. SOETOMO TAHUN 2016

LAPORAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK RSUD Dr. SOETOMO TAHUN 2016 LAPORAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK RSUD Dr. SOETOMO TAHUN 2016 RINGKASAN LAPORAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK TAHUN 2016 di RSUD Dr. Soetomo I. Gambaran Umum Kebijakan Pelayanan Informasi Publik Setiap individu

Lebih terperinci

Instansi Pemerintah. Dengan mengucap puji syukur ke hadirat Tuhan YME, atas rahmat dan ridhonya, Sekretariat Komisi Informasi Pusat

Instansi Pemerintah. Dengan mengucap puji syukur ke hadirat Tuhan YME, atas rahmat dan ridhonya, Sekretariat Komisi Informasi Pusat 2014 Laporan KATA PENGANTAR Kinerja Instansi Pemerintah Dengan mengucap puji syukur ke hadirat Tuhan YME, atas rahmat dan ridhonya, Sekretariat Komisi Informasi Pusat penyusunan Laporan Kinerja Instansi

Lebih terperinci

LAPORAN TAHUNAN KOMISI INFORMASI KOTA CIREBON Sekretariat ; Jl. ARAFURU (Komplek TNI-AL Dewa Ruci) Tlp/Fax. (0231) , Kota Cirebon 45131

LAPORAN TAHUNAN KOMISI INFORMASI KOTA CIREBON Sekretariat ; Jl. ARAFURU (Komplek TNI-AL Dewa Ruci) Tlp/Fax. (0231) , Kota Cirebon 45131 Kata Pengantar UU No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik merupakan jaminan hukum bagi setiap orang untuk memperoleh informasi sebagai salah satu hak asasi manusia, sebagaimana diatur dalam

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Dinas Komunikasi Informatika

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Dinas Komunikasi Informatika BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Dinas Komunikasi Informatika Dinas Komunikasi Informatika dan Pengolahan Data Elektronik (Diskominfo-pde) Provinsi Riau terbentuk berdasarkan Peraturan

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA IMPLEMENTASI KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK DAN OPEN GOVERNMENT PARTNERSHIP (OGP)

KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA IMPLEMENTASI KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK DAN OPEN GOVERNMENT PARTNERSHIP (OGP) KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA IMPLEMENTASI KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK DAN OPEN GOVERNMENT PARTNERSHIP (OGP) A. Pengantar B. Regulasi Pendukung Pemerintahan Terbuka C. Pelaksanaan

Lebih terperinci

LAPORAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK TAHUN 2014

LAPORAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK TAHUN 2014 LAPORAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK TAHUN 2014 PPID Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi Kabupaten Kulon Progo A. Gambaran Umum Sebagai badan publik, Pemerintah Kabupaten Kulon Progo telah membentuk

Lebih terperinci

LAPORAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK TAHUN 2014

LAPORAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK TAHUN 2014 LAPORAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK TAHUN 2014 PPID PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI KABUPATEN PESISIR SELATAN I. Gambaran Umum Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan adalah salah satu Badan Publik

Lebih terperinci

PENGUATAN FUNGSI DAN PERAN PPID

PENGUATAN FUNGSI DAN PERAN PPID PENGUATAN FUNGSI DAN PERAN PPID Ismail Cawidu Tenaga Ahli Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kominfo RI Disampakan dalam acara Rakor Penguatan Fungsi dan Peran PPID Pemerintah Kota Depok

Lebih terperinci

LAPORAN TAHUNAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK

LAPORAN TAHUNAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK LAPORAN TAHUNAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID) PELAKSANA DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TAHUN 2013 DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penerapan jaringan informasi berbasis teknologi. pemerintah pusat dan daerah secara terpadu telah menjadi prasyarat yang penting

BAB I PENDAHULUAN. Penerapan jaringan informasi berbasis teknologi. pemerintah pusat dan daerah secara terpadu telah menjadi prasyarat yang penting 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penerapan jaringan informasi berbasis teknologi internet di lingkungan pemerintah pusat dan daerah secara terpadu telah menjadi prasyarat yang penting untuk

Lebih terperinci

POLICY BRIEF ANALISIS DAN EVALUASI HUKUM DALAM RANGKA PARTISIPASI PUBLIK DALAM PROSES PENGAMBILAN KEBIJAKAN PUBLIK

POLICY BRIEF ANALISIS DAN EVALUASI HUKUM DALAM RANGKA PARTISIPASI PUBLIK DALAM PROSES PENGAMBILAN KEBIJAKAN PUBLIK POLICY BRIEF ANALISIS DAN EVALUASI HUKUM DALAM RANGKA PARTISIPASI PUBLIK DALAM PROSES PENGAMBILAN KEBIJAKAN PUBLIK A. PENDAHULUAN Salah satu agenda pembangunan nasional yang tertuang dalam Rencana Pembangunan

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS Sesuai tugas dan fungsi Dinas Komunikasi dan InformatikaKabupaten Pacitan berperan melaksanakan uruan pemerintahan di bidang komunikasi dan informatika, bidang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dengan dikeluarkannya Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 3

BAB I PENDAHULUAN. Dengan dikeluarkannya Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 3 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Dengan dikeluarkannya Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2003 Tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan E- Government merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di sebuah organisasi, perusahaan, maupun instansi pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. Di sebuah organisasi, perusahaan, maupun instansi pemerintah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di sebuah organisasi, perusahaan, maupun instansi pemerintah dibutuhkan komunikasi antar organisasi lain, banyak cara yang dilakukan perusahaan maupun instansi pemerintah

Lebih terperinci

LAPORAN TAHUNAN PENYELENGGARAAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK TAHUN 2016 PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID)

LAPORAN TAHUNAN PENYELENGGARAAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK TAHUN 2016 PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID) LAPORAN TAHUNAN PENYELENGGARAAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK TAHUN 2016 PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID) BALAI BESAR PELATIHAN PERTANIAN (BBPP) BINUANG BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM

Lebih terperinci

LAPORAN PELAYANAN INFORMASI PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI TAHUN 2016

LAPORAN PELAYANAN INFORMASI PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI TAHUN 2016 LAPORAN PELAYANAN INFORMASI PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN TAHUN 2016 LAPORAN PELAYANAN INFORMASI PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI

Lebih terperinci

PERAN PARLEMEN DALAM TRANSPARANSI ANGGARAN

PERAN PARLEMEN DALAM TRANSPARANSI ANGGARAN Input Delegasi Indonesia PERAN PARLEMEN DALAM TRANSPARANSI ANGGARAN AIPA Workshop on Parliamentary Budgeting / Transparency Jakarta, 9-12 September, 2013 Disampaikan oleh : Drs. Setyanta Nugraha, M.M Yth.

Lebih terperinci

PEDOMAN PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI BADAN INVESTASI DAN PROMOSI ACEH

PEDOMAN PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI BADAN INVESTASI DAN PROMOSI ACEH PEDOMAN PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI BADAN INVESTASI DAN PROMOSI ACEH BADAN INVESTASI DAN PROMOSI ACEH 2015 1 DAFTAR ISI BAB 1 PENDAHULUAN... 3 1.1. LATAR BELAKANG... 3 1.2. MAKSUD DAN TUJUAN...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kebijakan otonomi daerah yang digulirkan dalam era reformasi dengan. dikeluarkannya ketetapan MPR Nomor XV/MPR/1998 adalah tentang

BAB I PENDAHULUAN. Kebijakan otonomi daerah yang digulirkan dalam era reformasi dengan. dikeluarkannya ketetapan MPR Nomor XV/MPR/1998 adalah tentang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kebijakan otonomi daerah yang digulirkan dalam era reformasi dengan dikeluarkannya ketetapan MPR Nomor XV/MPR/1998 adalah tentang penyelenggaraan Otonomi Daerah.

Lebih terperinci

I. Pendahuluan. I.1. Latar Belakang

I. Pendahuluan. I.1. Latar Belakang Laporan Penyelenggaraan Kegiatan Monev Keterbukaan Informasi Publik Pemerintah Kabupaten dan Kota di Provinsi Kalimantan Timur Untuk Penganugerahan Panji Keberhasilan Pembangunan Tahun 2016 I. Pendahuluan

Lebih terperinci

MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMASI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMASI REPUBLIK INDONESIA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMASI REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR : 371/KEP/M.KOMINFO/8/2007 Tentang KODE ETIK HUMAS PEMERINTAHAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA,

Lebih terperinci

SAMBUTAN KEPALA DINAS KOMINFO PROVINSI JAWA TIMUR PADA SEMINAR PERS SE-JAWA TIMUR TAHUN 2015

SAMBUTAN KEPALA DINAS KOMINFO PROVINSI JAWA TIMUR PADA SEMINAR PERS SE-JAWA TIMUR TAHUN 2015 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA Jl. A.Yani 242-244, Surabaya, Telp 031 3522636 e-mail: kominfo@jatimprov.go.id SURABAYA SAMBUTAN KEPALA DINAS KOMINFO PROVINSI JAWA TIMUR

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI VETERINER BANJARBARU. Pelayanan Informasi Publik

KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI VETERINER BANJARBARU. Pelayanan Informasi Publik KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI VETERINER BANJARBARU Pelayanan Informasi Publik LAPORAN 2016 Gambaran Umum K eterbukaan Informasi Publik (KIP) merupakan salah

Lebih terperinci

2017, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Komunikasi dan

2017, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Komunikasi dan No.1280, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKOMINFO. LHKPN. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG LAPORAN HARTA KEKAYAAN PENYELENGGARA

Lebih terperinci

LAPORAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK TAHUN 2015

LAPORAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK TAHUN 2015 LAPORAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK TAHUN 2015 PPID PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI KABUPATEN PESISIR SELATAN I. Gambaran Umum Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan adalah salah satu Badan Publik

Lebih terperinci

Memaknai Profesionalisme dan Independensi Pengelolaan Kawasan Andalan Era Otonomi Daerah melalui Penerapan Good Governance

Memaknai Profesionalisme dan Independensi Pengelolaan Kawasan Andalan Era Otonomi Daerah melalui Penerapan Good Governance Memaknai Profesionalisme dan Independensi Pengelolaan Kawasan Andalan Era Otonomi Daerah melalui Penerapan Good Governance Oswar Mungkasa Direktur Tata Ruang dan Pertanahan Makassar, 5 Desember 2013 1

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA PENGELOLA PELAYANAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID) PEMBANTU TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA PENGELOLA PELAYANAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID) PEMBANTU TAHUN 2017 1 LAPORAN KINERJA PENGELOLA PELAYANAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID) PEMBANTU TAHUN 2017 DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN KOTA MADIUN Jalan Tirta Raya Nomor 15 Madiun 63129 1 RINGKASAN LAPORAN LAYANAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dengan telah diterbitkan Undang-Undang (UU) Nomor 14 Tahun 2008

BAB I PENDAHULUAN. Dengan telah diterbitkan Undang-Undang (UU) Nomor 14 Tahun 2008 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan telah diterbitkan Undang-Undang (UU) Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik pada tahun 2008 dan mulai berlaku dua tahun kemudian setelah disahkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kekuasaan (check and balances) antara Pemerintah dan DPR RI. Ketiga fungsi

BAB I PENDAHULUAN. kekuasaan (check and balances) antara Pemerintah dan DPR RI. Ketiga fungsi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia atau sering disebut Dewan Perwakilan Rakyat (disingkat DPR-RI atau DPR) adalah salah satu lembaga tinggi negara

Lebih terperinci

LAPORAN PELAKSANAAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK PEMERINTAH KOTA MAGELANG TAHUN 2016 PEJABAT PEMBUAT INFORMASI DAN DOKUMENTASI KOTA MAGELANG

LAPORAN PELAKSANAAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK PEMERINTAH KOTA MAGELANG TAHUN 2016 PEJABAT PEMBUAT INFORMASI DAN DOKUMENTASI KOTA MAGELANG PEMERINTAH KOTA MAGELANG LAPORAN PELAKSANAAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK PEMERINTAH KOTA MAGELANG TAHUN 2016 PEJABAT PEMBUAT INFORMASI DAN DOKUMENTASI KOTA MAGELANG LAPORAN PELAKSANAAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK

Lebih terperinci

Laporan Pelayanan Informasi KPU Sumatera Barat

Laporan Pelayanan Informasi KPU Sumatera Barat Laporan Pelayanan Informasi KPU Sumatera Barat 1. Gambaran Umum Perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat melahirkan perkembangan pesat pada media massa cetak, elektronik dan online. Kondisi ini

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-undang Nomor 14 tahun 2008 tentang kebebasan informasi publik menjadi tantangan baru bagi pemerintah, karena secara nyata merupakan upaya mewujudkan transparansi

Lebih terperinci

BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL LAPORAN TAHUNAN PENGELOLAAN DAN PELAYANAN INFORMASI PUBLIK

BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL LAPORAN TAHUNAN PENGELOLAAN DAN PELAYANAN INFORMASI PUBLIK BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL LAPORAN TAHUNAN PENGELOLAAN DAN PELAYANAN INFORMASI PUBLIK TAHUN 2016 A. Gambaran Umum Pelayanan Informasi Publik BKKBN Badan Kependudukan dan Keluarga

Lebih terperinci

Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Laporan Tahunan Pelayanan Informasi Publik

Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Laporan Tahunan Pelayanan Informasi Publik Kementerian Keuangan Republik Indonesia Laporan Tahunan Pelayanan Informasi Publik PPID Kementerian Keuangan Tahun 2014 Daftar Isi 4 8 12 14 16 17 Gambaran Umum Pelayanan Informasi Publik Kementerian Keuangan

Lebih terperinci

I. Kebijakan Pelayanan Informasi Publik

I. Kebijakan Pelayanan Informasi Publik 1 I. Kebijakan Pelayanan Informasi Publik Keterbukaan Informasi Publik merupakan jaminan hukum bagi setiap orang untuk memperoleh informasi sebagai salah satu hak asasi manusia, sebagaimana diatur dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, jelas, terukur, dan legitimate

BAB 1 PENDAHULUAN. penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, jelas, terukur, dan legitimate BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita-cita bangsa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negeri, dan himpunan masyarakat mempunyai kewajiban untuk memberikan

BAB I PENDAHULUAN. negeri, dan himpunan masyarakat mempunyai kewajiban untuk memberikan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Konteks Penelitian Disahkannya Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik membawa konsekuensi terhadap ketentuan hukum yang melindungi hak atas informasi

Lebih terperinci

Soekartono KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA RI PUSAT INFORMASI DAN HUMAS

Soekartono    KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA RI PUSAT INFORMASI DAN HUMAS SOSIALISASI PELAYANAN INFORMASI KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG NO.14 TAHUN 2008 TENTANG KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK DI BADAN PUBLIK NEGARA Diselenggarakan Oleh PUSDATIN

Lebih terperinci

LAPORAN PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID) BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM

LAPORAN PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID) BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM LAPORAN PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID) BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM BAGIAN HUMAS DAN KERJASAMA ANTAR LEMBAGA BIRO HUKUM, HUMAS, DAN PENGAWASAN INTERNAL BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2008 tentang perubahan kedua atas Undang Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN E GOVERNMENT PADA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN BULELENG

PENGEMBANGAN E GOVERNMENT PADA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN BULELENG SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA MMTC PENGEMBANGAN E GOVERNMENT PADA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN BULELENG Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Teknologi Komunikasi S Oleh: S E

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN GIANYAR

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN GIANYAR KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN GIANYAR LAPORAN PELAYANAN INFORMASI PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID) KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN GIANYAR TAHUN 2015 A. Gambaran Umum Kebijakan

Lebih terperinci

PUSANEV_BPHN. Overview ANALISIS EVALUASI HUKUM DALAM RANGKA PARTISIPASI PUBLIK DALAM PROSES PENGAMBILAN KEBIJAKAN PUBLIK. Oleh:

PUSANEV_BPHN. Overview ANALISIS EVALUASI HUKUM DALAM RANGKA PARTISIPASI PUBLIK DALAM PROSES PENGAMBILAN KEBIJAKAN PUBLIK. Oleh: Overview ANALISIS EVALUASI HUKUM DALAM RANGKA PARTISIPASI PUBLIK DALAM PROSES PENGAMBILAN KEBIJAKAN PUBLIK Oleh: Kelompok Kerja Analisis dan Evaluasi Hukum Pusat Analisis dan Evaluasi Hukum Nasional Badan

Lebih terperinci

Kedudukan PR dalam Organisasi. Dosen: Ade Suryani, M.Soc.Sc

Kedudukan PR dalam Organisasi. Dosen: Ade Suryani, M.Soc.Sc Kedudukan PR dalam Organisasi Dosen: Ade Suryani, M.Soc.Sc TUJUAN PUBLIC RELATIONS (Kriyantono, 2008) Menciptakan pemahaman (mutual understanding) antara perusahaan dengan publiknya Membangun citra korporat

Lebih terperinci

Laporan Tahunan Layanan Informasi Publik Tahun Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Laporan Tahunan LAYANAN INFORMASI PUBLIK

Laporan Tahunan Layanan Informasi Publik Tahun Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Laporan Tahunan LAYANAN INFORMASI PUBLIK Kementerian Keuangan Republik Indonesia Laporan Tahunan LAYANAN INFORMASI PUBLIK KEMENTERIAN KEUANGAN TAHUN 2013 1 Daftar Isi Gambaran Umum Kebijakan Pelayanan Informasi Publik Kementerian Keuangan 4.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik dalam tahap perencanaan, pelaksanaan, pengawasan maupun evaluasi.

BAB I PENDAHULUAN. baik dalam tahap perencanaan, pelaksanaan, pengawasan maupun evaluasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam negara demokrasi yang menjunjung tinggi kedaulatan rakyat, maka kebebasan untuk memperoleh informasi publik menjadi instrumen untuk menciptakan partisipasi

Lebih terperinci

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 27 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

LAPORAN TAHUNAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK. Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Tahun 2016

LAPORAN TAHUNAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK. Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Tahun 2016 LAPORAN TAHUNAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Tahun 2016 Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional Tahun 2016 LAYANAN INFORMASI PUBLIK TAHUN

Lebih terperinci

LAPORAN PELAKSANAAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK PEMERINTAH KOTA MAGELANG TAHUN 2015 PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI KOTA MAGELANG

LAPORAN PELAKSANAAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK PEMERINTAH KOTA MAGELANG TAHUN 2015 PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI KOTA MAGELANG LAPORAN PELAKSANAAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK PEMERINTAH KOTA MAGELANG TAHUN 2015 PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI KOTA MAGELANG LAPORAN PELAKSANAAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK PEMERINTAH KOTA MAGELANG

Lebih terperinci

DAFTAR INFORMASI PUBLIK TAHUN 2012

DAFTAR INFORMASI PUBLIK TAHUN 2012 DAFTAR INFOR PUBLIK TAHUN 2012 PEJABAT PENGELOLA INFOR DAN DOKUMENTASI 2012 PEJABAT PENGELOLA INFOR DAN DOKUMENTASI INFOR YANG WAJIB DISEDIAKAN DAN DIUMUMKAN SECARA BERKALA NO INFOR PENANGGUNG PEM/ INFOR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. organisasi atau instansi. Dapat kita lihat di berbagai instansi, baik instansi

BAB I PENDAHULUAN. organisasi atau instansi. Dapat kita lihat di berbagai instansi, baik instansi BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Dalam suatu institusi, informasi menjadi hal yang sangat penting sebagai sarana dalam mengembangkan pembangunan di era globalisasi. Di jaman sekarang yang segalanya

Lebih terperinci

Jl. Jend. A. Yani No. 1 Bekasi, Jawa Barat, Telp. (021) , Fax : (021) Website :

Jl. Jend. A. Yani No. 1 Bekasi, Jawa Barat, Telp. (021) , Fax : (021) Website : Jl. Jend. A. Yani No. 1 Bekasi, Jawa Barat, Telp. (021) 8896 0250, Fax : (021) 8895 9980 Website : www.bekasikota.go.id, E-mail : ppidkotabekasi@gmail.com I. KEBIJAKAN PELAYANAN INFORMASI PUBLIK Keterbukaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan berbangsa dan bernegara telah mendorong pemerintah. baik pusat maupun daerah untuk lebih bersungguh-sungguh

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan berbangsa dan bernegara telah mendorong pemerintah. baik pusat maupun daerah untuk lebih bersungguh-sungguh BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Era reformasi yang membawa berbagai perubahan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara telah mendorong pemerintah baik pusat maupun daerah untuk lebih bersungguh-sungguh

Lebih terperinci

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH BESERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH BESERTA KERANGKA PENDANAAN BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH BESERTA KERANGKA PENDANAAN 3.1 Arah Kebijakan Ekonomi Daerah 3.1.1 Kondisi Ekonomi Daerah Tahun 2011 dan Perkiraan Tahun 2012 Kerangka Ekonomi Daerah dan Pembiayaan

Lebih terperinci

Implikasi Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 Terhadap Strategi Humas. Pemerintah. (Studi Kasus Implikasi Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 Tentang

Implikasi Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 Terhadap Strategi Humas. Pemerintah. (Studi Kasus Implikasi Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Implikasi Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 Terhadap Strategi Humas Pemerintah (Studi Kasus Implikasi Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik Terhadap Strategi Humas Mahkamah

Lebih terperinci

LAPORAN TAHUNAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK PEJABAT PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID)

LAPORAN TAHUNAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK PEJABAT PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID) LAPORAN TAHUNAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK PEJABAT PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID) BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL 2013 I. Kebijakan Pelayanan Informasi Publik Dalam Undang-Undang

Lebih terperinci

LAPORAN TAHUNAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK

LAPORAN TAHUNAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK LAPORAN TAHUNAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK (LAPORAN DAN EVALUASI) PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID) TAHUN 2013 KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA RI PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI

Lebih terperinci

I.1. Dasar Pelaksanaan Salah satu kebutuhan Pengawas Pemilu adalah tersampaikannya kebijakankebijakan terkait pola pengawasan dan penanganan

I.1. Dasar Pelaksanaan Salah satu kebutuhan Pengawas Pemilu adalah tersampaikannya kebijakankebijakan terkait pola pengawasan dan penanganan I.1. Dasar Pelaksanaan Salah satu kebutuhan Pengawas Pemilu adalah tersampaikannya kebijakankebijakan terkait pola pengawasan dan penanganan pelanggaran. Dalam pagelaran Pilkada Tahun 2015, Bawaslu punya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, masyarakat kita telah memasuki era masyarakat informasi.

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, masyarakat kita telah memasuki era masyarakat informasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, masyarakat kita telah memasuki era masyarakat informasi. Istilah ini digunakan untuk mendeskripsikan sebuah masyarakat yang membuat kemungkinan terbaik

Lebih terperinci

PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID) PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016

PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID) PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016 PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID) PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH Laporan Tahunan PPID 2016 2 Laporan Tahunan Pejabat Pengelola Informasi dan

Lebih terperinci

KEBIJAKAN KPTA TENTANG MEJA INFORMASI DI WILAYAH PTA PALANGKA RAYA 1

KEBIJAKAN KPTA TENTANG MEJA INFORMASI DI WILAYAH PTA PALANGKA RAYA 1 1 KEBIJAKAN KPTA TENTANG MEJA INFORMASI DI WILAYAH PTA PALANGKA RAYA 1 1. Pendahuluan Reformasi yang sudah bergulir sejak tahun 1998 ternyata banyak membawa perubahan dalam pelaksanaan sistem pemerintahan.

Lebih terperinci

PEDOMAN PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA BAB I PENDAHULUAN

PEDOMAN PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 43 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA PEDOMAN PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI DI

Lebih terperinci

LAPORAN PPID BALAI EMBRIO TERNAK CIPELANG TAHUN 2016

LAPORAN PPID BALAI EMBRIO TERNAK CIPELANG TAHUN 2016 LAPORAN PPID BALAI EMBRIO TERNAK CIPELANG TAHUN 2016 BALAI EMBRIO TERNAK CIPELANG DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KEMENTERIAN PERTANIAN Balai Embrio Ternak Cipelang BET DAFTAR ISI Halaman

Lebih terperinci

LAPORAN TAHUNAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK TAHUN 2012

LAPORAN TAHUNAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK TAHUN 2012 LAPORAN TAHUNAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK TAHUN 2012 PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID) PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA Jl. Surapati No 1 Kec. Jembrana Kab. Jembrana Prov. Bali Telp. (0365)

Lebih terperinci

KOMINFO PEMAHAMAN UNDANG-UNDANG NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK

KOMINFO PEMAHAMAN UNDANG-UNDANG NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK KOMINFO PEMAHAMAN UNDANG-UNDANG NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK Disampaikan Pada Acara Bimtek Kehumasan Peran Humas Dalam Implementasi UU No. 14 Tahun 2008, Kisaran, 23 Nopember

Lebih terperinci

2. Tujuan dilahirkannya UU. No. 14 Tahun 2008 adalah: menjamin hak warga negara utk mengetahui rencana pembuatan kebijakan publik, program kebijakan

2. Tujuan dilahirkannya UU. No. 14 Tahun 2008 adalah: menjamin hak warga negara utk mengetahui rencana pembuatan kebijakan publik, program kebijakan PANDUAN PPID 1. Informasi merupakan kebutuhan mendasar setiap orang sebagai pengembangan pribadi dan lingkungan sosialnya serta merupakan bagian penting bagi ketahanan nasional. Hak memperoleh informasi

Lebih terperinci

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publ

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publ BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 1252, 2017 BEKRAF. Pengelolaan Informasi dan Dokumentasi. PERATURAN KEPALA BADAN EKONOMI KREATIF NOMOR 12 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI DI

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI BANTEN PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID)

PEMERINTAH PROVINSI BANTEN PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID) PEMERINTAH PROVINSI BANTEN PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID) PPID PROVINSI BANTEN TAHUN 2014 DAFTAR ISI Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii BAB I. GAMBARAN UMUM... 3 Kebijakan Pelayanan

Lebih terperinci

Laporan Tahunan Pelayanan Informasi Publik. PPID Kementerian Keuangan

Laporan Tahunan Pelayanan Informasi Publik. PPID Kementerian Keuangan Laporan Tahunan Pelayanan Informasi Publik PPID Kementerian Keuangan Tahun 2015 1 Laporan Tahunan Pelayanan Informasi Publik PPID Kementerian Keuangan Tahun 2015 2 Daftar Isi 5. Gambaran Umum Kebijakan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG STANDAR LAYANAN INFORMASI PERTAHANAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERTAHANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTAHANAN

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan deskripsi, analisis, dan pembahasan data maka dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan dilaksanakannya peran bagian humas sekretariat daerah Kabupaten

Lebih terperinci