POTENSI BEBAN AWAL DALAM MENINGKATKAN KUAT GESER TANAH GAMBUT
|
|
- Dewi Sudirman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Jurnal Rancang Sipil Volume 2 Nomor 1, Juni POTENSI BEBAN AWAL DALAM MENINGKATKAN KUAT GESER TANAH GAMBUT Maualana AR 1) Cut Nuri Badariah 2) Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Medan, Jalan Gedung Arca No. 52, Telp (061) , Fax (061) , Medan, 20217, Indonesia, 1) Korespondensi, HP : , maulana_sipil@ymail.com 2) Korespondensi, HP : , cut_sipil@yahoo.com ABSTRAK Tanah lunak yang mudah mampat dan tebal seperti tanah gambut, memerlukan pembebanan sebelum pembangunan permanennya dilaksanakan. Cara ini disebut pemberian beban awal (preloading), maksud dari preloading adalah untuk meniadakan atau mereduksi penurunan konsolidasi primer, yaitu dengan membebani tanah lebih dulu sebelum pelaksanaan bangunannya. Keuntungan dari preloading, kecuali mengurangi penurunan, juga meningkatkan daya dukung tanahnya. Parameter daya dukung dapat diketahui dari nilai kuat geser, dengan demikian diperlukan penelitian tentang pemberian beban awal pada tanah gambut, untuk mendapatkan seberapa optimal pemberian beban awal (preloading) dan seberapa lama waktu pembebanan awal dalam meningkatkan nilai kuat geser tanah gambut. Metode beban awal (preloading) yang digunakan untuk mempercepat pemampatan tanah gambut adalah memberi beban secara langsung, sebesar 10 kpa dan 20 kpa pada masing-masing sampel dengan variasi waktu selama 1 hari dan 2 hari. Pengujian kuat geser dilakukan setelah pemampatan awal untuk mendapatkan parameter geser baik nilai kohesi (c) maupun nilai sudut geser dalam tanah (ϕ). Beban awal (preloading) yang lebih kecil dapat meningkatkan nilai kohesi sedangkan peningkatan sudut geser dalam tanah gambut terjadi pada beban awal (preloading) yang besar. Peningkatan nilai sudut geser dalam tanah gambut dan nilai kohesinya tanah gambut terjadi akibat tanah yang semakin mampat. Pemampatan tanah gambut didapat pada waktu yang lebih singkat. Dengan demikian pemberian beban awal lebih baik untuk waktu yang tidak terlalu lama Kata kunci : gambut, beban awal, pemampatan, kuat geser. 1. PENDAHULUAN Lahan gambut cukup luas tersebar di wilayah Indonesia di antaranya wilayah Sumatra yang sebagian besar berada di pantai sebelah timur, Kalimantan, Sulawesi dan Papua. Lokasi tanah gambut di Sumatera Utara juga masih tergolong cukup luas tersebar seperti di Dolok Sanggul, Sibolga, Tapanuli Selatan, Labuhan Batu, Tanjung Balai dan beberapa lokasi lainnya. Beberapa penelitian tanah gambut pada beberapa tahun terakhir di antarnya Nugroho (2011) meneliti tentang studi daya dukung pondasi pada tanah gambut,
2 Jurnal Rancang Sipil Volume 2 Nomor 1, Juni Hermaan et. al. (2009) mengkaji sifat geoteknik lapisan gambut untuk pondasi, Adha (2009) mencari pengaruh abu barubara pada tanah gambut terhadap daya dukung, Ilyas et. al. (2008), studi kekuatan gambut yang distabilisasi dengan semen. Pada kondisi tanah lunak yang mudah mampat dan tebal seperti tanah gambut, diperlukan pembebanan sebelum pembangunan permanennya dilaksanakan. Cara ini disebut pemberian beban awal (preloading), maksud dari preloading adalah untuk meniadakan atau mereduksi penurunan konsolidasi primer, yaitu dengan membebani tanah lebih dulu sebelum pelaksanaan bangunannya. Keuntungan dari preloading, kecuali mengurangi penurunan, juga meningkatkan daya dukung tanahnya. Parameter daya dukung dapat diketahui dari nilai kuat geser dan kuat tekan. Berdasarkan uraian ini, maka dilakukan penelitian tentang pemberian beban awal pada tanah gambut untuk mengetahui seberapa besar peningkatan daya dukung tanah yang terjadi akibat pembebanan awal yang diberikan. Peningkatan kuat geser dan kuat tekan yang berarti dari masing-masing beban awal dalam waktu-waktu tertentu akan diperoleh nilai paramater daya dukung yang cukup memperbaiki daya dukung tanah gambut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan seberapa optimal pemberian pemampatan awal (preloading) dan seberapa lama waktu pembebanan awal dalam meningkatkan nilai kuat geser. 2. METODE PENELITIAN Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan contoh tanah gambut yang diambil dari daerah Bagansiapi-api dan sekitarnya. Sampel yang diambil berupa sampel terganggu dan sampel yang tidak terganggu dengan menggunakan tabung. Alat yang digunakan untuk uji geser pada tanah gambut adalah alat Uji Geser Langsung di Laboratorium Mekanika Tanah Jurusan Teknik Sipil Institut Teknologi Medan. Pengujian pendahuluan pada tanah gambut dilakukan untuk memastikan sifatsifat fisis yang dimiliki oleh tanah gambut, di antaranya berat volume, berat jenis (specific gravity), kadar air, angka pori awal, kadar abu, kadar organik, dan kadar serat. Dengan demikian klasifikasi tanah gambut bisa dilakukan. Pengujian kuat geser langsung digunakan untuk menentukan nilai kohesi (c) dan sudut geser langsung (ϕ), dimana parameter ini merupakan parameter penting pada tanah untuk menentukan rancangan bangunan-bangunan yang berhubungan dengan tanah. Metode beban awal (preloading) yang digunakan untuk mempercepat pemampatan tanah gambut adalah sebagai berikut ini:
3 Jurnal Rancang Sipil Volume 2 Nomor 1, Juni a. Memberi beban secara langsung, beban yang diberikan adalah 10 kpa dan 20 kpa, pada masing-masing sampel. b. Beban awal diberikan masing-masing selama 1 hari dan 2 hari. Pengujian kuat geser dilakukan setelah pemampatan awal dan pembebanan arah vertikal sebesar 10 kg, 20 kg, dan 30 kg, dengan tahapan sebagai berikut : a. Pemberian beban vertikal dengan melakukan pembacaan penurunan vertikal, b. Pemberian beban geser dengan pembacaan pergeseran dan beban geser untuk digunakan dalam perhitungan tegangan geser. Hubungan antara tegangan geser dan tegangan normal akan didapatkan parameter geser baik nilai kohesi (c) maupun nilai sudut geser dalam tanah (ϕ), yang dapat digunakan untuk menentukan nilai daya dukung tanah gambut. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil pengujian kuat geser langsung terlihat bahwa nilai kohesi dan sudut geser pada tanah gambut Bagan Siapiapi mengalami peningkatan dengan adanya pemampatan awal serta lamanya waktu pembebanan dan penambahan beban. Pengujian kuat geser langsung dilakukan pada sampel undisturb dan disturb, beban awal (preloading) 10 kpa dan 20 kpa selama 1 hari dan 2 hari. Hasil pengujian dapat dilihat pada Tabel 1. Hubungan tegangan normal dan tegangan geser yang terlihat pada Gambar 1 menunjukkan bahwa semakin besar tegangan normal, nilai tegangan geser semakin tinggi dan membentuk hubungan yang linier. Pemberian beban awal (preloading) memberikan pengaruh terhadap perilaku tegangan geser dari pada tanah gambut. Tabel 1. Hasil pengujian kuatgeser dan tegangan normal pada tanah gambut Waktu Pembebanan Beban Pembe 10 kg 20 kg 30 kg Awal banan σ τ σ τ σ τ (kpa) (Hari) (kg/cm 2 ) (kg/cm 2 ) (kg/cm 2 ) (kg/cm 2 ) (kg/cm 2 ) (kg/c 2 ) Undisturb Disturb
4 Jurnal Rancang Sipil Volume 2 Nomor 1, Juni Gambar 1. Hubungan antara Normal Stress dengan Shear Stress untuk Pembebanan 0 kpa,10 kpa, dan 20 dengan waktu 0, 1, dan 2 hari Kuat geser tanah gambut yang diberi beban awal lebih besar dibandingkan tanpa beban awal. Kuat geser tanah meningkat dapat disebabkan karena nilai kohesi maupun sudut geser tanah yang meningkat. Peningkatan sudut geser tanah gambut terjadi pada beban awal 20 kpa baik untuk beban 1 hari maupun untuk beban 2 hari (Tabel 2), beban awal selama 1 hari memberikan peningkatan nilai sudut geser yang konstan sedangkan untuk beban awal 2 hari memberikan peningkatan yang tidak konstan. Dapat dilihat pada Gambar 2 bahwa pada beban awal 10 kpa nilai sudut geser dalam tanah gambut tidak mengalami peningkatan yang berarti berbeda pada saat beban diberikan sebesar 20 kpa. Tabel 2. Pengaruh lama Pembebanan terhadap nilai sudut geser dalam Waktu (hari) Beban Awal ( kpa ) 1 2 Sudut geser (ϕ) Undisturb
5 Jurnal Rancang Sipil Volume 2 Nomor 1, Juni Gambar 2. Pengaruh Lama Pembebanan awal terhadap nilai sudut geser dalam Nilai kohesinya tidak ada kenaikan untuk beban 20 kpa selama 2 hari, berbeda dengan beban 10 kpa yang terus menerus memberikan peningkatan nilai kohesi dengan lama pembebanan yang semakin tinggi. seperti terlihat pada Tabel 3 dan Gambar 3. Demikian juga beban awal 1 hari lebih baik dalam hal peningkatan nilai kohesi. Tabel 1. Pengaruh besar Pembebanan terhadap nilai kohesi Waktu (hari) Beban Awal ( kpa ) 1 2 Kohesi (kg/cm 2 ) Undisturb Gambar 1. Pengaruh Besar Beban Awal terhadap nilai kohesi
6 Jurnal Rancang Sipil Volume 2 Nomor 1, Juni Nilai kohesi pada kondisi tanah gambut yang tidak terganggu ((undisturbed) didapatkan sebesar 0,242 kg/cm 2 dan nilai sudut geser dalam sebesar 14,67 o. Hasil perubahan nilai kohesi dan sudut geser dapat dilihat pada Tabel 4. Hubungan nilai kohesi dan sudut geser dalam ditunjukkan pada Gambar 4. Pada beban 1 hari menunjukkan hubungan linier antara nilai kohesi dan sudut geser dalam sedangkan pada beban 2 hari tidak demikian, bahkan pada beban awal 10 kpa memberikan pengaruh yang tidak linier antara nilai kohesi dan sudut geser dalam tanah gambut. Hal ini memberi arti bahwa pemampatan tanah gambut didapatkan pada waktu yang lebih singkat. Jika tanah gambut telah mampat, maka nilai kuat gesernya semakin baik dan ditunjukan dari parameter kuat geser yang semakin meningkat baik nilai kohesi maupun nilai sudut geser dalam. Tabel 4. Hasil pengujian Kohesi dan Sudut geser dalam pada tanah gambut Beban Awal (kpa) Kohesi (kg/cm 2 ) Sudut geser dalam (ϕ) 1 hr 2 hr 1 hr 2 hr Gambar 4. Grafik hubungan antara kohesi dengan sudut geser dalam untuk Pembebanan 0 kpa,10 kpa, dan 20 kpa dengan waktu 0, 1, dan 2 hari 4. KESIMPULAN Dari hasil penelitian Tanah Gambut Kota Bagan Siapiapi yang kemudian dianalisa dan didiskusikan dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu :
7 Jurnal Rancang Sipil Volume 2 Nomor 1, Juni Beban awal (preloading) yang lebih kecil dapat meningkatkan nilai kohesi sedangkan peningkatan sudut geser dalam tanah gambut terjadi pada beban awal (preloading) yang besar. 2. Peningkatkan nilai kohesi tanah gambut lebih baik pada beban awal (preloading) 1 hari, sedangkan nilai sudut geser dalam tanah lebih meningkat pada beban awal (preloading) yang besar dengan lama pembebanan yang lebih besar pula. 3. Peningkatan nilai sudut geser dalam tanah gambut dan nilai kohesinya tanah gambut terjadi akibat tanah yang semakin mampat. Pemampatan tanah gambut didapat pada waktu yang lebih singkat.. Dengan demikian pemberian beban awal lebih baik untuk waktu yang tidak terlalu lama. DAFTAR PUSTAKA Adha A. (2009), Pengaruh Penambahan Abu Batubara (fly ash) pada Tanah Gambut Terhadap Kapasitas Dukung Tanah, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta. Endah, N., 1997, Perbedaan Perilaku Teknis Tanah Lempung dan Tanah Gambut, Jurnal Geoteknik, HATTI, Jakarta. Endah, N., dan Eding, I.I., 1999, Aplikasi Model Gibson dan Lo Untuk Tanah Gambut Berserat di Indonesia, Jurnal Teknik Sipil, ITB, Vol. 6, No. 1, Januari 1999, Bandung. Hermawan, et. al. (2009), Kajian Geoteknik Lapisan Gambut untuk Fondasi Konstruksi Bangunan, Buletin Geologi Tata Lingkungan, Vol. 19 No. 2 : Ilyas, et.al, (2008), Studi Perilaku Kekuatan Tanah Gambut Kalimantan yang Di- Stabilisasi dengan Semen Portland, Jurnal Teknologi, Edisi No. 1 tahun XXI. Kalantari B. dan Huat B. K., (2010), Improving Unconfined Compressive Strength of Peat with Cement, Polypropylene Fibers, and Air curing technique, Global Journal of Researches in Engineering Vol. 10 Issue 1 (Ver 1.0), April 2010 pp Nugroho S.A, 2011, Studi Daya Dukung Pondasi Dangkal pada Tanah Gambut dengan Kombinasi Geotekstil dan Grid Bambu, Jurnal Teknik Sipil Vol. 18 No. 1 : Sing W.L., et. al. (2008), Behavior of Stabilized Peat Soils in Unconfined Compression Tests, American J. of Engineering and Applied Sciences 1 (4): Soepandji, B., Bharata, R., 1996, Perilaku Tanah Gambut Dalam Proses Konsolidasi Monodimensi dan Analisa Parameter Triaksial Lintasan Tekanan, Jurnal Geoteknik, HATTI, Jakarta. Waruwu A, 2011, Peningkatan Parameter Kuat Geser Tanah Gambut Akibat Pembebanan, Jurnal Juridikti.
PENINGKATAN NILAI KUAT TEKAN TANAH GAMBUT AKIBAT PRELOADING
PENINGKATAN NILAI KUAT TEKAN TANAH GAMBUT AKIBAT PRELOADING Aazokhi Waruwu 1) Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Medan, Jalan Gedung Arca No.
Lebih terperinciKAJIAN PERILAKU KONSOLIDASI TANAH GAMBUT DENGAN KONSOLIDASI OEDOMETER
KAJIAN PERILAKU KONSOLIDASI TANAH GAMBUT DENGAN KONSOLIDASI OEDOMETER Aazokhi Waruwu 1) Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Medan, Jalan Gedung Arca No. 52,
Lebih terperinciTINJAUAN KARAKTERISTIK KONSOLIDASI TANAH GAMBUT BAGAN SIAPI-API
Jurnal Rancang Sipil Volume 1 Nomor 1, Desember 2012 69 TINJAUAN KARAKTERISTIK KONSOLIDASI TANAH GAMBUT BAGAN SIAPI-API Aazokhi Waruwu 1) Hasian Haznam, Joko Ramadhan, Mhd. Safri, Agus Jaya K. Daeli Jurusan
Lebih terperinciPERILAKU PEMAMPATAN TANAH GAMBUT BERSERAT
PERILAKU PEMAMPATAN TANAH GAMBUT BERSERAT Aazokhi Waruwu 1), Surta Ria N. Panjaitan, Mahyuzar Masri Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Medan, Jalan Gedung Arca
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perilaku tanah gambut yang berbeda menjadikan tanah gambut mempunyai keunikan karakteristik tersendiri misalnya, dalam hal sifat fisik tanah gambut mempunyai kandungan
Lebih terperinciSTUDI PEMAMPATAN KONSOLIDASI SEKUNDER TANAH GAMBUT DI KOTA PONTIANAK
STUDI PEMAMPATAN KONSOLIDASI SEKUNDER TANAH GAMBUT DI KOTA PONTIANAK Hetty Nursawemi 1) Aprianto 2) Ahmad Fasal 2) Abstrak Tanah merupakan faktor yang sangat penting dalam bidang teknik sipil, baik sebagai
Lebih terperinciKORELASI NILAI KUAT TEKAN DAN CBR TANAH LEMPUNG YANG DISTABILISASI DENGAN ABU BATU DAN SEMEN
Jurnal Rancang Sipil Volume 2 Nomor 2, Desember 2013 99 KORELASI NILAI KUAT TEKAN DAN CBR TANAH LEMPUNG YANG DISTABILISASI DENGAN ABU BATU DAN SEMEN Aazokhi Waruwu Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENGUJIAN LABORATORIUM DAN ANALISA DATA
BAB IV HASIL PENGUJIAN LABORATORIUM DAN ANALISA DATA IV.1 DATA INDEKS PROPERTIES Data indeks properties yang digunakan adalah data sekunder dari tanah gambut Desa Tampan Riau yang diperoleh pada penelitian
Lebih terperinciA.S.P Jurnal Volume 1 Nomor 1, Mei 2012
PENINGKATAN NILAI CBR AKIBAT PEMERAMAN PADA TANAH LEMPUNG DENGAN PENAMBAHAN CORNICE ADHESIVE Aazokhi Waruwu *) Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Medan, Jalan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 KEGIATAN PENELITIAN Kegiatan penelitian yang dilakukan meliputi persiapan contoh tanah uji dan pengujian untuk mendapatkan parameter geser tanah dengan uji Unconfined dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang sangat rendah dan mempunyai sifat mudah mampat jika terdapat beban yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang terdiri dari beribu ribu pulau dan kondisi geografis yang berbeda beda pula. Kondisi dari tanah pada setiap pulau berbeda beda pula.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bangunan. Tanah yang terdiri dari campuran butiran-butiran mineral dengan atau
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Umum Dalam dunia geoteknik tanah merupakansalah satu unsur penting yang yang pastinya akan selalu berhubungan dengan pekerjaan struktural dalam bidang teknik sipil baik sebagai bahan
Lebih terperinciPERBAIKAN TANAH DASAR JALAN RAYA DENGAN PENAMBAHAN KAPUR. Cut Nuri Badariah, Nasrul, Yudha Hanova
Jurnal Rancang Sipil Volume 1 Nomor 1, Desember 2012 57 PERBAIKAN TANAH DASAR JALAN RAYA DENGAN PENAMBAHAN KAPUR Cut Nuri Badariah, Nasrul, Yudha Hanova Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan
Lebih terperinciPENINGKATAN KEKUATAN GESER TANAH DENGAN MENGGUNAKAN CERUCUK ABSTRAK
VOLUME 5 NO. 2, OKTOBER 2009 PENINGKATAN KEKUATAN GESER TANAH DENGAN MENGGUNAKAN CERUCUK Hendri Gusti Putra 1, Abdul Hakam 2, Nova Yusri ABSTRAK Tanah lempung merupakan jenis tanah yang memiliki kuat geser
Lebih terperinciTOPIK BAHASAN 8 KEKUATAN GESER TANAH PERTEMUAN 20 21
TOPIK BAHASAN 8 KEKUATAN GESER TANAH PERTEMUAN 20 21 KEKUATAN GESER TANAH PENGERTIAN Kekuatan tanah untuk memikul beban-beban atau gaya yang dapat menyebabkan kelongsoran, keruntuhan, gelincir dan pergeseran
Lebih terperinciPENGARUH GEOTEKSTIL PADA KUAT DUKUNG PONDASI TELAPAK DI ATAS TANAH GAMBUT
BMPTTSSI MEDIA KOMUNIKASI TEKNIK SIPIL PENGARUH GEOTEKSTIL PADA KUAT DUKUNG PONDASI TELAPAK DI ATAS TANAH GAMBUT Rachman A. 1, Nugroho S.A 1 Diterima 13 April 2009 ABSTRACT Constructions over soft peat
Lebih terperinciPENGARUH GEOTEKSTIL TERHADAP KUAT GESER PADA TANAH LEMPUNG LUNAK DENGAN UJI TRIAKSIAL TERKONSOLIDASI TAK TERDRAINASI SKRIPSI. Oleh
786 / FT.01 / SKRIP / 04 / 2008 PENGARUH GEOTEKSTIL TERHADAP KUAT GESER PADA TANAH LEMPUNG LUNAK DENGAN UJI TRIAKSIAL TERKONSOLIDASI TAK TERDRAINASI SKRIPSI Oleh MIRZA RIO ENDRAYANA 04 03 01 047 X DEPARTEMEN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. khususnya di daerah kota yang padat dan sekaligus daerah dimana
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keberadaan tanah lempung lunak di berbagai daerah di Indonesia khususnya di daerah kota yang padat dan sekaligus daerah dimana terdapat kawasan industri adalah suatu
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. beban lainnya yang turut diperhitungkan, kemudian dapat meneruskannya ke
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam pembangunan konstruksi sipil, tanah mempunyai peranan yang sangat penting. Dalam hal ini, tanah berfungsi sebagai penahan beban akibat konstruksi di atas tanah yang
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metodologi Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen yaitu metode yang dilakukan dengan mengadakan kegiatan percobaan / pengujian untuk
Lebih terperinciTINJAUAN VARIASI DIAMETER BUTIRAN TERHADAP KUAT GESER TANAH LEMPUNG KAPUR (STUDI KASUS TANAH TANON, SRAGEN)
TINJAUAN VARIASI DIAMETER BUTIRAN TERHADAP KUAT GESER TANAH LEMPUNG KAPUR (STUDI KASUS TANAH TANON, SRAGEN) Qunik Wiqoyah 1, Anto Budi L, Lintang Bayu P 3 1,,3 Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penurunan pada konstruksi teknik sipil akibat proses konsolidasi tanah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penurunan pada konstruksi teknik sipil akibat proses konsolidasi tanah pendukung merupakan salah satu aspek utama dalam bidang geoteknik terutama pada lapisan tanah
Lebih terperinciKARAKTERISITIK KUAT GESER TANAH MERAH
KARAKTERISITIK KUAT GESER TANAH MERAH Reffanda Kurniawan Rustam 1 dan Amiwarti 1 1 Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas PGRI Palembang E-mail: reffandakurniawan@yahoo.com Abstrak. Tanah lunak
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1.Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan percobaan yang telah dilakukan di laboratorium, yang telah diolah dan dianalisis tentang pengaruh geotekstil terhadap kuat geser
Lebih terperinciDAFTAR ISI JUDUL PENGESAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR ABSTRAK
DAFTAR ISI JUDUL PENGESAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR ABSTRAK Halaman i ii iv vi ix xii xv BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 LATAR BELAKANG 1 1.2 RUMUSAN MASALAH 2 1.3 TUJUAN PENELITIAN
Lebih terperinciPEMANFAATAN KAPUR DAN FLY ASH UNTUK PENINGKATAN NILAI PARAMETER GESER TANAH LEMPUNG DENGAN VARIASAI LAMA PERAWATAN
Simposium Nasional RAPI XIII - 214 FT UMS ISSN 1412-9612 PEMANFAATAN KAPUR DAN FLY ASH UNTUK PENINGKATAN NILAI PARAMETER GESER TANAH LEMPUNG DENGAN VARIASAI LAMA PERAWATAN Qunik Wiqoyah 1, Renaningsih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam dunia konstruksi, tanah menduduki peran yang sangat vital dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia konstruksi, tanah menduduki peran yang sangat vital dalam sebuah kontruksi bangunan. Tanah berguna sebagai bahan bangunan dalam berbagai macam pekerjaan
Lebih terperinciKAJIAN TERHADAP NILAI KUAT GESER TANAH GAMBUT MUARA BATANG TORU SUMATERA UTARA SETELAH MENGALAMI PEMAMPATAN AWAL
Jurnal Rancang Sipil Volume 2 Nomor 1, Juni 2013 71 KAJIAN TERHADAP NILAI KUAT GESER TANAH GAMBUT MUARA BATANG TORU SUMATERA UTARA SETELAH MENGALAMI PEMAMPATAN AWAL Surta Ria N. Panjaitan Jurusan Teknik
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
digilib.uns.ac.id BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Metodologi Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen yaitu metode yang dilakukan dengan mengadakan kegiatan pengujian
Lebih terperinciABSTRAK
KORELASI KUAT GESER UNDRAINED TANAH KELEMPUNGAN PADA KONDISI NORMALLY CONSOLIDATED DAN OVER CONSOLIDATED Sitti Hijraini Nur 1, Asad Abdurrahman 2 1 Program Studi Teknik Sipil, Universitas Hasanuddin Makassar,
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN Tanah yang diuji adalah jenis tanah gambut yang diambil dari Desa Rawa Sragi, Kabupaten Lampung Timur. Sampel tanah yang ditelit
STUDI PENURUNAN TANAH GAMBUT PADA KONDISI SINGLE DRAIN DENGAN METODE VERTIKAL DRAIN DENGAN MENGGUNAKAN PRELOADING Ahmad Herison, Yuda Romdania, Febrizky C Putri Dosen Fakultas Teknik Universitas Lampung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam membangun suatu jalan, tanah dasar merupakan bagian yang sangat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Umum Dalam membangun suatu jalan, tanah dasar merupakan bagian yang sangat penting, karena tanah dasar akan mendukung seluruh beban lalulintas atau beban konstruksi diatasnya. Jika
Lebih terperinciPENGARUH PENAMBAHAN SERAT BAMBU DAN KAPUR TERHADAP KUAT GESER TANAH BERBUTIR HALUS
PENGARUH PENAMBAHAN SERAT BAMBU DAN KAPUR TERHADAP KUAT GESER TANAH BERBUTIR HALUS Laporan Tugas Akhir sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta Oleh
Lebih terperinciSTUDI PEMAMPATAN TANAH LUNAK PONTIANAK DENGAN PENGARUH GEJALA ELEKTROOSMOSIS
STUDI PEMAMPATAN TANAH LUNAK PONTIANAK DENGAN PENGARUH GEJALA ELEKTROOSMOSIS Muhar Sepriawan 1) Abstrak Tanah lunak Pontianak memiliki karakteristik yang kurang menguntungkan bagi konstruksi, karena daya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembentukkan dan Sifat-Sifat Dasar Tanah Lunak, 2002). kerusakan. Sehingga tanah dasar haruslah bersifat keras agar sesuai dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Tanah lunak adalah tanah yang jika tidak dikenali dan diselidiki secara berhati-hati dapat menyebabkan masalah ketidakstabilan dan penurunan jangka panjang yang tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1 UNIVERSITAS INDONESIA
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Tanah adalah bagian yang harus benar-benar diperhatikan dalam perencanaan bangunan yang akan didirikan di atasnya, karena pada tanah suatu infrastruktur bertumpu. Namun,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh beratnya beban yang harus ditanggung oleh tanah berbutir halus.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada sebuah pembangunan proyek konstruksi, tanah merupakan dukungan terakhir untuk menerima penyaluran beban yang ditimbulkan akibat beban konstruksi di atasnya. Pertumbuhan
Lebih terperinciANALISIS DAYA DUKUNG TANAH FONDASI DANGKAL BERDASARKAN DATA LABORATORIUM
ISSN 1412-5609 (Print) Jurnal INTEKNA, Volume 16, No. 1, Mei 2016: 1-100 ANALISIS DAYA DUKUNG TANAH FONDASI DANGKAL BERDASARKAN DATA LABORATORIUM Anwar Muda Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional II Kalimantan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Dalam pembangunan konstruksi sipil, pekrjaan Teknik Sipil tidak akan lepas
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam pembangunan konstruksi sipil, pekrjaan Teknik Sipil tidak akan lepas kaitannya dalam tanah, dimana tanah merupakan material yang sangat berpengaruh pada berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempunyai sifat yang sangat kurang menguntungkan dalam konstruksi teknik sipil yaitu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan semakin terbatasnya lahan untuk pembangunan fasilitas yang diperlukan manusia mengakibatkan tidak dapat dihindarinya pembangunan diatas tanah lempung lunak.
Lebih terperinciSTUDI PENGARUH PENAMBAHAN TANAH LEMPUNG PADA TANAH PASIR PANTAI TERHADAP KEKUATAN GESER TANAH ABSTRAK
VOLUME 6 NO. 1, FEBRUARI 2010 STUDI PENGARUH PENAMBAHAN TANAH LEMPUNG PADA TANAH PASIR PANTAI TERHADAP KEKUATAN GESER TANAH Abdul Hakam 1, Rina Yuliet 2, Rahmat Donal 3 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciIII. KUAT GESER TANAH
III. KUAT GESER TANAH 1. FILOSOFI KUAT GESER Kuat geser adalah gaya perlawanan yang dilakukan oleh butir-butir tanah terhadap desakan atau tarikan. Kegunaan kuat geser Stabilitas lereng σ γ γ γ Daya dukung
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. yang berasal dari daerah Karang Anyar, Lampung Selatan yang berada pada
III. METODE PENELITIAN A. Pengambilan Sampel Sampel tanah yang dipakai dalam penelitian ini adalah tanah lempung lunak yang berasal dari daerah Karang Anyar, Lampung Selatan yang berada pada kondisi tidak
Lebih terperinciKeywords : Tanah Gambut, Abu Sekam Padi, Pondasi Dangkal, daya dukung tanah, Penurunan, Plaxis.
PENGARUH CAMPURAN ABU SEKAM PADI TERHADAP DAYA DUKUNG DAN PENURUNAN PONDASI DANGKAL PADA TANAH GAMBUT Dwitya Okky Azanna 1, Muhammad Rifqi Abdurrozak, ST., M.Eng 2 1 Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil,
Lebih terperinciTanah yang terdiri dari campuran butiran-butiran mineral dengan atau tanpa
1.1 Umum Tanah yang terdiri dari campuran butiran-butiran mineral dengan atau tanpa kandungan bahan organik dapat didefenisikan sebagai material yang terdiri dari agregat (butiran) mineral-mineral padat
Lebih terperinciKORELASI NILAI N-SPT TERHADAP SIFAT SIFAT FISIK DAN MEKANIS TANAH
KORELASI NILAI N-SPT TERHADAP SIFAT SIFAT FISIK DAN MEKANIS TANAH Eduard Asna Padagi 1) Eka Priadi 2) Aprianto 2) Abstrak Salah satu parameter dari kemampuan daya dukung suatu tanah adalah kepadatan tanah.
Lebih terperinciSTUDI EKSPERIMENTAL PEMAMPATAN DAN KEKUATAN GESER TANAH GAMBUT JAMBI SETELAH MENGALAMI PEMAMPATAN AWAL
STUDI EKSPERIMENTAL PEMAMPATAN DAN KEKUATAN GESER TANAH GAMBUT JAMBI SETELAH MENGALAMI PEMAMPATAN AWAL T E S I S Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program pendidikan Magister di Institut Teknologi
Lebih terperinciPOTENSI PENAMBAHAN DOLOMIT DAN BOTTOM ASH TERHADAP PENINGKATAN NILAI CBR TANAH EKSPANSIF
IJCCS, Vol.x, No.x, July xxxx, pp. 1~5 ISSN: 1978-1520 1 POTENSI PENAMBAHAN DOLOMIT DAN BOTTOM ASH TERHADAP PENINGKATAN NILAI CBR TANAH EKSPANSIF Surta Ria Nurliana Panjaitan* 1, Ramlan Tambunan 2, Suheri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beberapa kontruksi jalan raya di Sumatera Selatan dibangun di atas tanah lempung. Daya dukung tanah yang berkadar lempung tinggi sangat sensitif terhadap pengaruh air,
Lebih terperinciTINJAUAN KUAT GESER TANAH LEMPUNG LUNAK YANG DISTABILISASI DENGAN KOLOM CAMPURAN PASIR KAPUR DENGAN VARIASI DIAMETER
TINJAUAN KUAT GESER TANAH LEMPUNG LUNAK YANG DISTABILISASI DENGAN KOLOM CAMPURAN PASIR KAPUR DENGAN VARIASI DIAMETER PUBLIKASI ILMIAH PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program
Lebih terperinciPENINGKATAN DAYA DUKUNG TANAH GAMBUT SEBAGAI SUBGRADE JALAN DENGAN MENGGUNAKAN PERKUATAN ANYAMAN DAN GRID BAMBU
PENINGKATAN DAYA DUKUNG TANAH GAMBUT SEBAGAI SUBGRADE JALAN DENGAN MENGGUNAKAN PERKUATAN ANYAMAN DAN GRID BAMBU Ratna Dewi Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik - UNSRI Jln. Raya Palembang Inderalaya Km
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diimbangi oleh ketersediaan lahan, pembangunan pada lahan dengan sifat tanah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tanah merupakan dukungan terakhir untuk penyaluran beban yang ditimbulkan akibat beban konstruksi di atasnya pada sebuah pembangunan proyek konstruksi. Pembangunan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Tanah yang akan di gunakan untuk penguujian adalah jenis tanah lempung
` III. METODE PENELITIAN A. Sampel Tanah Tanah yang akan di gunakan untuk penguujian adalah jenis tanah lempung yang diambil dari Belimbing Sari, Lampung Timur, dengan titik kordinat 105 o 30 o 10.74 o
Lebih terperinciTINJAUAN JARAK PENGAMBILAN SAMPEL PADA TANAH LEMPUNG LUNAK DARI Ds. JONO Kec. TANON Kab. SRAGEN YANG DISTABILISASI DENGAN KOLOM PASIR
TINJAUAN JARAK PENGAMBILAN SAMPEL PADA TANAH LEMPUNG LUNAK DARI Ds. JONO Kec. TANON Kab. SRAGEN YANG DISTABILISASI DENGAN KOLOM PASIR Naskah Publikasi untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat
Lebih terperinciPERBAIKAN TANAH DASAR AKIBAT TIMBUNAN PADA JALAN AKSES JEMBATAN TAYAN
PERBAIKAN TANAH DASAR AKIBAT TIMBUNAN PADA JALAN AKSES JEMBATAN TAYAN Ayu Aprillia 1., Ahmad Faisal 2, Eka Priadi 2, ABSTRAK Suatu perencanaan pondasi dikatakan benar apabila beban yang diteruskan oleh
Lebih terperinciSATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) Mata Kuliah : Mekanika Tanah 1 Kode Mata Kuliah : TSP-204 SKS : 3 (tiga) Durasi Pertemuan : 150 menit Pertemuan ke : 1 (Satu) A. Kompetensi: a. Umum : Mahasiswa dapat memahami
Lebih terperinciPENGARUH PARAMETER MODULUS REAKSI SUBGRADE TERHADAP PENURUNAN PADA TANAH GAMBUT AKIBAT PRELOADING
59, Inovtek, Volume 6, Nomor 2, Oktober 2016, hlm. 59-67 PENGARUH PARAMETER MODULUS REAKSI SUBGRADE TERHADAP PENURUNAN PADA TANAH GAMBUT AKIBAT PRELOADING Efan Tifani Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Proyek Jalan bebas Hambatan Medan Kualanamu merupakan proyek
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Deskripsi Proyek Proyek Jalan bebas Hambatan Medan Kualanamu merupakan proyek pembangunan yang meliputi struktur, jalan, jembatan, fly over dan lainnya, yang terletak di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Posisi Propinsi Riau yang berada di daerah pesisir dan dataran. rendah menyebabkan sebagian besar daerahnya mempunyai tanah dasar
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Posisi Propinsi Riau yang berada di daerah pesisir dan dataran rendah menyebabkan sebagian besar daerahnya mempunyai tanah dasar yang lunak, umumnya berupa endapan
Lebih terperinciPENGGUNAAN LIMBAH BATU BATA SEBAGAI BAHAN STABILISASI TANAH LEMPUNG DITINJAU DARI NILAI CBR. Hairulla
PENGGUNAAN LIMBAH BATU BATA SEBAGAI BAHAN STABILISASI TANAH LEMPUNG DITINJAU DARI NILAI CBR Hairulla e-mail: hasanhairulla84@gmail.com Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Musamus Merauke
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. beban akibat konstruksi di atasnya, maka diperlukan perencanaan yang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam pembangunan konstruksi sipil, tanah mempunyai peranan yang sangat penting. Dalam hal ini, tanah berfungsi sebagai penahan beban akibat konstruksi di atas tanah yang
Lebih terperinciPengaruh Subtitusi Pasir Pada Tanah Organik Terhadap Kuat Tekan dan Kuat Geser. Rizky Dwi Putra 1) Iswan 2) Lusmeilia Afriani 2)
JRSDD, Edisi Juni 2016, Vol. 4, No. 2, Hal:276-283 (ISSN:2303-0011) Pengaruh Subtitusi Pasir Pada Tanah Organik Terhadap Kuat Tekan dan Kuat Geser Rizky Dwi Putra 1) Iswan 2) Lusmeilia Afriani 2) Abstract
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode eksperimen, dengan melakukan pengujian untuk memperoleh data. Data hasil pengujian tersebut akan diolah hingga mendapatkan
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode yang digunakan adalah metode eksperimen, dengan melakukan pengujian dan mengolah data pengujian untuk mendapatkan nilai-nilai parameter dari benda
Lebih terperinciVol.16 No.1. Februari 2014 Jurnal Momentum ISSN : X
PENGARUH ABU BATUBARA DAN KAPUR TERHADAP KEMBANG SUSUT TANAH LEMPUNG PADA KONDISI BASAH OPTIMUM Oleh : Herman *), Syahroni **) *) Dosen Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan **) Mahasiswa
Lebih terperinciBAB I Pendahuluan I.1. Umum. I.2. Latar Belakang.
BAB I Pendahuluan I.1. Umum. Perkembangan Industri konstruksi mengalami peningkatan seiring dengan bertambahnya kebutuhan penduduk. kegiatan industri konstruksi meliputi pembangunan infrastruktur yang
Lebih terperinciPENGARUH CAMPURAN KAPUR DAN ABU JERAMI GUNA MENINGKATKAN KUAT GESER TANAH LEMPUNG
PENGARUH CAMPURAN KAPUR DAN ABU JERAMI GUNA MENINGKATKAN KUAT GESER TANAH LEMPUNG Abdul Jalil 1), Hamzani 2), Nadia Mulyanah 3) Jurusan Teknik Sipil Universitas Malikussaleh email: nadia_mulyanah@yahoo.com
Lebih terperinciSeminar Nasional : Peran Teknologi di Era Globalisasi ISBN No. :
Institut Teknologi Medan (ITM) 278 Institut Teknologi Medan (ITM) 279 PENGARUH PEMERAMAN TERHADAP NILAI CBR TANAH MENGEMBANG YANG DISTABILISASI DENGAN FLY ASH Surta Ria N. Panjaitan Teknik Sipil - Institut
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 HASIL PENGUJIAN TRIAKSIAL UNCOSOLIDATED UNDRAINED (UU)
LAMPIRAN 1 HASIL PENGUJIAN TRIAKSIAL UNCOSOLIDATED UNDRAINED (UU) 87 Percobaan ini menggunakan disturbed sample berupa tanah merah yang kadar airnya dibuat di atas kadar air maksimumnya kemudian dibuat
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Dalam pembangunan konstruksi sipil, tanah mempunyai peranan yang sangat
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam pembangunan konstruksi sipil, tanah mempunyai peranan yang sangat penting. Semuanya berawal dari penyelidikan tanah dan setiap lokasi yang berbeda memiliki karakteristik
Lebih terperinciBABII TINJAUAN PUSTAKA
BABII TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum Tanah didefinisikan sebagai akumulasi partikel mineral yang tidak mempunyai atau lemah ikatan partikelnya, yang terbentuk karena pelapukan dari batuan. Diantara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Abu Vulkanik Terhadap Parameter kuat Geser Tanah Lempung
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanah merupakan material konstruksi yang memegang peran penting sebagai dasar pondasi, sehingga mutlak diperlukan tanah yang memiliki daya dukung tinggi dan penurunan
Lebih terperinciPENGARUH PENAMBAHAN PASIR PADA TANAH LEMPUNG TERHADAP KUAT GESER TANAH
PENGARUH PENAMBAHAN PASIR PADA TANAH LEMPUNG TERHADAP KUAT GESER TANAH Abdul Jalil 1), Khairul Adi 2) Dosen Jurusan Teknik Sipil, Universitas Malikussaleh Abstrak Tanah berguna sebagai bahan bangunan pada
Lebih terperinciPENGARUH PENAMBAHAN PASIR PADA TANAH LEMPUNG TERHADAP KUAT GESER TANAH
PENGARUH PENAMBAHAN PASIR PADA TANAH LEMPUNG TERHADAP KUAT GESER TANAH Lis Jurusan Teknik Sipil Universitas Malikussaleh Email: lisayuwidari@gmail.com Abstrak Tanah berguna sebagai bahan bangunan pada
Lebih terperincijuga termasuk mempertahankan kekuatan geser yang dimiliki oleh tanah bidang geser dalam tanah yang diuji. Sifat ketahanan pergeseran tanah
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kuat Geser Tanah Stabilisasi tanah tidak hanya bertujuan menaikkan kekuatan tanah, tetapi juga termasuk mempertahankan kekuatan geser yang dimiliki oleh tanah tersebut. Kuat
Lebih terperinciDAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian...
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii RINGKASAN PENELITIAN... iii PRAKATA... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR TABEL... x BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1, (Sept. 2012) ISSN: D-122
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1, (Sept. 1) ISSN: 31-971 D-1 Studi Pengaruh Pembebanan Statis dan Dinamis Terhadap Dangkal dengan Perkuatan Tiang Buis dari Komposisi Optimal Beton yang Menggunakan Material
Lebih terperinciSTABILISASI TANAH LEMPUNG DENGAN MENGGUNAKAN ABU VULKANIK DITINJAU DARI NILAI UNCONFINED COMPRESSION TEST. Ronny Hutauruk 1 dan Roesyanto 2
STABILISASI TANAH LEMPUNG DENGAN MENGGUNAKAN ABU VULKANIK DITINJAU DARI NILAI UNCONFINED COMPRESSION TEST Ronny Hutauruk 1 dan Roesyanto 2 1 Departemen Teknik Sipil, Universitas Sumatera Utara (USU) Jl.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Dalam perencanaan dan pekerjaan suatu konstruksi bangunan sipil tanah
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam perencanaan dan pekerjaan suatu konstruksi bangunan sipil tanah mempunyai peranan yang sangat penting. Dalam hal ini, tanah berfungsi sebagai penahan beban akibat
Lebih terperinciSTABILISASI TANAH HIDROLIS
STABILISASI TANAH HIDROLIS Pre-fabricated Vertical Drain Oleh : Andika Satria Agus (0907132986) Jurusan Teknik SIpil, Fakultas Teknik, Universitas Riau Prefabricated Vertical Drain (PVD) adalah adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perencanaan suatu konstruksi bangunan sering dijumpai kondisi tanah yang tidak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu konstruksi bangunan harus dibangun di atas tanah yang stabil agar struktur dan bangunan tersebut aman dan terhindar dari bahaya. Namun dalam perencanaan suatu
Lebih terperinciRekayasa Fondasi 1. Penurunan Fondasi Dangkal. Laurencis, ST., MT. Modul ke: Fakultas TEKNIK PERENCANAAN & DESAIN. Program Studi Teknik Sipil
Modul ke: 08 Edwin Fakultas TEKNIK PERENCANAAN & DESAIN Program Studi Teknik Sipil Rekayasa Fondasi 1 Penurunan Fondasi Dangkal Laurencis, ST., MT. Penurunan Fondasi Dangkal Rekayasa Fondasi 1 Sub-Pokok
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terjadinya penurunan elevasi muka tanah dasar akibat dari proses konsolidasi tanah yang merupakan salah satu aspek utama dalam bidang Geoteknik. Geoteknik atau geotechnic
Lebih terperinciGARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP)
GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP) Mata Kuliah : Mekanika Tanah Kode/Bobot : TSP-204/3 SKS Deskripsi Singkat : Mata kuliah ini membahas mengenai dasar-dasar mekanika tanah yang meliputi asal usul
Lebih terperinciSTUDI PERBANDINGAN SAND DRAIN DAN IJUK DIBUNGKUS GONI SEBAGAI VERTIKAL DRAIN
Konferensi Nasional Teknik Sipil 4 (KoNTekS 4) Sanur-Bali, -3 Juni 010 STUDI PERBANDINGAN SAND DRAIN DAN IJUK DIBUNGKUS GONI SEBAGAI VERTIKAL DRAIN Sumiyati Gunawan Program Studi Teknik Sipil, Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perencanaan konstruksi dengan sifat-sifat yang ada di dalamnya seperti. plastisitas serta kekuatan geser dari tanah tersebut.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Tanah memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap perencanaan suatu konstruksi maka tanah menjadi komponen yang perlu diperhatikan dalam perencanaan konstruksi dengan
Lebih terperinciPengaruh Kuat Tekan dan Kuat Geser pada Sampel Dry Side of Optimum (Optimum Kering) dan Wet Side of Optimum (Optimum Basah) Tanah Organik
JRSDD, Edisi Juni 2015, Vol. 3, No. 2, Hal:237 248 (ISSN:2303-0011) Pengaruh Kuat Tekan dan Kuat Geser pada Sampel Dry Side of Optimum (Optimum Kering) dan Wet Side of Optimum (Optimum Basah) Tanah Organik
Lebih terperinciAlternatif Metode Perbaikan Tanah untuk Penanganan Masalah Stabilitas Tanah Lunak pada Areal Reklamasi di Terminal Peti Kemas Semarang
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (13) 1-5 1 Alternatif Metode Perbaikan Tanah untuk Penanganan Masalah Stabilitas Tanah Lunak pada Areal Reklamasi di Terminal Peti Kemas Semarang Yulieargi Intan Tri,
Lebih terperinciMEKANIKA TANAH KRITERIA KERUNTUHAN MOHR - COULOMB. UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA Jl. Boulevard Bintaro Sektor 7, Bintaro Jaya Tangerang Selatan 15224
MEKANIKA TANAH KRITERIA KERUNTUHAN MOHR - COULOMB UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA Jl. Boulevard Bintaro Sektor 7, Bintaro Jaya Tangerang Selatan 154 KRITERIA KERUNTUHAN MOHR COULOMB Keruntuhan geser (shear
Lebih terperinciPENGARUH PENCAMPURAN SEMEN PADA TANAH LEMPUNG TERHADAP KEKUATAN GESER PUNCAK DAN GESER SISA
PENGARUH PENCAMPURAN SEMEN PADA TANAH LEMPUNG TERHADAP KEKUATAN GESER PUNCAK DAN GESER SISA ABSTRACT Risma M. Simanjuntak 1 Soft soil is one kind of soils which have bad engineering properties to support
Lebih terperinciPengaruh Kedalaman PVD Pada Analisis Konsolidasi Dengan Menggunakan Metode Elemen Hingga
Rekaracana Teknik Sipil Itenas No.x Vol. xx Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Januari 2015 Pengaruh Kedalaman PVD Pada Analisis Konsolidasi Dengan Menggunakan Metode Elemen Hingga MARRILYN ARISMAWATI
Lebih terperinciKUAT GESER 5/26/2015 NORMA PUSPITA, ST. MT. 2
KUAT GESER Mekanika Tanah I Norma Puspita, ST. MT. 5/6/05 NORMA PUSPITA, ST. MT. KUAT GESER =.??? Kuat geser tanah adalah gaya perlawanan yang dilakukan oleh butiran tanah terhadap desakan atau tarikan.
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian 2.1.1 Material Geosintetik Penggunaan material geosintetik pada proyek perbaikan tanah semakin luas, material geosintetik yang telah teruji kekuatannya
Lebih terperinciPENGARUH PENAMBAHAN BAHAN CAMPURAN DENGAN KOMPOSISI 75% FLY ASH DAN 25% SLAG BAJA PADA TANAH LEMPUNG EKSPANSIF TERHADAP NILAI CBR DAN SWELLING
PENGARUH PENAMBAHAN BAHAN CAMPURAN DENGAN KOMPOSISI % FLY ASH DAN % SLAG BAJA PADA TANAH LEMPUNG EKSPANSIF TERHADAP NILAI CBR DAN SWELLING MAKALAH JURNAL Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh
Lebih terperinciINVESTIGASI SIFAT FISIS, KUAT GESER DAN NILAI CBR TANAH MIRI SEBAGAI PENGGANTI SUBGRADE JALAN ( Studi Kasus Tanah Miri, Sragen )
INVESTIGASI SIFAT FISIS, KUAT GESER DAN NILAI CBR TANAH MIRI SEBAGAI PENGGANTI SUBGRADE JALAN ( Studi Kasus Tanah Miri, Sragen ) Qunik Wiqoyah 1, Anto Budi 2 Beny Ariyanto 3 1) Staf Pengajar Jurusan Teknik
Lebih terperinciPERILAKU TANAH GAMBUT BERSERAT YANG DISTABILISASI DENGAN CAMPURAN KAPUR DAN ABU TERBANG
PERILAKU TANAH GAMBUT BERSERAT YANG DISTABILISASI DENGAN CAMPURAN KAPUR DAN ABU TERBANG Yulianto, F.E. 1, Harwadi, F 2. 1 Jurusan Teknik Sipil, Universitas Madura, Jl.Raya Panglegur, Km. 3,5 Pamekasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Umum Dalam pengertian teknik secara umum, Tanah merupakan material yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Umum Dalam pengertian teknik secara umum, Tanah merupakan material yang terdiri dari agregat (butiran) mineral padat yang tidak tersementasi (terikat secara kimia) satu sama lain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring perkembangan perekonomian di Indonesia khusunya di Provinsi Sumatera Selatan kebutuhan prasarana jalan sangat dibutuhkan untuk memperlancar mobilisasi barang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pulau-pulau : Kalimantan, Sumatera dan Irian Jaya. Gambut adalah tanah lunak,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia memiliki lahan gambut seluas 27.000.000 ha yang terpusat di pulau-pulau : Kalimantan, Sumatera dan Irian Jaya. Gambut adalah tanah lunak, organik, sulit
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tanah gambut yang digunakan dalam pengujian ini yang berasal
45 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Uji Bahan A. Kadar air (Moisture Content) Tanah gambut yang digunakan dalam pengujian ini yang berasal dari desa Rimbo Panjang Kabupaten Kampar setelah
Lebih terperinci