BAB V PEMBAHASAN. pada residu Glu 205, Glu 206, dan Tyr 662. Ada dua jenis interaksi yang
|
|
- Liani Leony Hermawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 digilib.uns.ac.id BAB V PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Uji Molecular Docking Sitagliptin berikatan dengan binding site DPP-4 dan memiliki interaksi pada residu Glu 205, Glu 206, dan Tyr 662. Ada dua jenis interaksi yang terjadi antara sitagliptin dengan ketiga residu tersebut yaitu ikatan hidrogen dan interaksi van der waals. Ikatan hidrogen merupakan gaya tarik-menarik yang terjadi antara atom H (elektropositif) dari suatu molekul dengan atom molekul lain yang bersifat sangat elektronegatif seperti F, O, dan N (Walker dan McMahon, 2008). Interaksi van der waals adalah interaksi yang terjadi ketika dua atom tidak bermuatan terletak saling berdekatan sehingga elektron yang berada di sekitar atom tersebut saling memengaruhi (Chauhan, 2008). Hasil visualisasi antara DPP-4 dan sitagliptin menunjukkan residu Glu 205 memiliki dua ikatan hidrogen antara atom H sitagliptin dan atom O residu Glu 205. Interaksi yang terjadi pada residu Glu 206 merupakan ikatan van der waals antara atom O sitagliptin dan dua atom O residu Glu 206. Interaksi ikatan antara sitagliptin dan residu Tyr 662 merupakan ikatan hidrogen antara atom H sitagliptin dengan atom O residu Tyr 662. Sitagliptin tidak berikatan dengan catalytic triad (Ser 630, Asp 708, dan His 740) pada binding site DPP- 4 tetapi berikatan pada dua lokasi yang terletak di pintu masuk DPP-4 yaitu residu Glu 205 dan Glu 206. Ikatan antara sitagliptin dan kedua residu tersebut menghalangi masuknya substrat commit untuk to user berikatan dengan catalytic triad 56
2 digilib.uns.ac.id 57 sehingga terjadi penghambatan aktivitas DPP-4. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa sitagliptin merupakan penghambat DPP-4 kompetitif (Davis et al., 2010). Hal ini menyebabkan sitagliptin memiliki efek reversibel sehingga ketika konsentrasi substrat meningkat, efek penghambatan aktivitas DPP-4 akan berkurang (Bjelakovic et al., 2002). Visualisasi pada 29 fitokimia hasil molecular docking menunjukkan sebanyak delapan fitokimia memiliki ikatan dengan catalytic triad dan sembilan fitokimia memiliki ikatan dengan residu pada pintu masuk DPP-4 yaitu residu Glu 205 dan Glu 206. Residu pada catalytic triad, residu Glu 205, dan Glu 206 termasuk dalam binding site DPP-4. Fitokimia yang berikatan langsung pada catalytic triad atau pada residu Glu 205 dan Glu 206 kemungkinan merupakan penghambat DPP-4 kompetitif karena dapat menghalangi substrat berikatan dengan residu catalytic triad. Pada dasarnya, penghambat DPP-4 dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu kompetitif dan non kompetitif. Penghambat DPP-4 dikatakan kompetitif apabila berikatan dengan binding site sehingga menghalangi substrat menempel pada residu catalytic triad. Penghambat kompetitif bersifat reversibel sehingga efeknya akan berkurang apabila konsentrasi substrat meningkat sedangkan penghambat non kompetitif bersifat irreversibel (Bjelakovic et al., 2002). Pada penelitian ini terdapat 13 fitokimia yang kemungkinan termasuk penghambat DPP-4 non kompetitif. Selanjutnya perlu dilakukan uji kinetika enzim untuk memastikan sifat penghambatan aktivitas DPP-4 oleh fitokimia tanaman herbal Indonesia.
3 digilib.uns.ac.id 58 Hasil visualisasi menunjukkan terdapat tiga fitokimia yang memiliki energi ikatan lebih rendah dari sitagliptin dan dengan lokasi yang mirip dengan sitagliptin. Ketiga fitokimia tersebut adalah actinodaphnine, coreximine, dan oxonantenine. Energi ikatan rerata actinodaphnine, coreximine, dan oxonantenine pada binding site DPP-4 lebih rendah dibandingkan sitagliptin. Actinodaphnine dan oxonantenine memiliki energi ikatan rerata sebesar -8,5 kkal/mol sedangkan coreximine sebesar -9,17±0, kkal/mol. Energi ikatan yang semakin rendah menyebabkan kompleks protein-ligan yang terbentuk menjadi lebih stabil dan lebih mudah terjadi interaksi di antara keduanya (Merz et al., 2010). Actinodaphnine berikatan dengan binding site DPP-4 di Ser 630, His 740, Tyr 662, Glu 205, Glu 206, dan Asn 710. Fitokimia ini dan sitagliptin memiliki kesamaan lokasi interaksi pada residu Glu 205, Glu 206, dan Tyr 662. Seluruh interaksi yang terjadi pada actinodaphnine adalah ikatan hidrogen. Ikatan ini terjadi antara atom H residu Ser 630, His 740, Tyr 662, dan Asn 710 pada binding site DPP-4 dengan atom O actinodaphnine serta antara atom O residu Glu 205 dan Glu 206 dengan atom H actinodaphnine. Residu Ser 630 dan His 740 merupakan catalytic triad pada DPP-4 sedangkan residu Glu 205 dan Glu 206 merupakan residu yang terdapat pada pintu masuk DPP-4. Coreximine memiliki empat lokasi ikatan pada binding site DPP-4 yaitu di Glu 205, Glu 206, Arg 358, dan Ser 209. Fitokimia ini memiliki dua kesamaan lokasi interaksi dengan sitagliptin pada residu Glu 205 dan Glu 206 yang merupakan residu pada pintu masuk DPP-4. Coreximine hanya memiliki satu jenis interaksi yaitu ikatan hidrogen. Ikatan hidrogen pada fitokimia ini
4 digilib.uns.ac.id 59 terjadi antara atom H residu Arg 358 dan Ser 209 dengan atom O DPP-4 serta antara atom O residu Glu 205 dan Glu 206 dengan atom H DPP-4. Oxonantenine berinteraksi dengan binding site DPP-4 pada residu Glu 205, Glu 206, dan Tyr 547. Interaksi van der waals terjadi antara atom O DPP-4 dengan atom O residu Glu 205 dan Glu 206. Ikatan hidrogen terjadi antara atom H DPP-4 dengan atom O oxonantenine. Pada oxonantenine, jumlah lokasi dan interaksi sama dengan sitagliptin. Jumlah lokasi dan interaksi actinodaphnine dan coreximine lebih banyak daripada sitagliptin sehingga kemungkinan kompleks ikatan yang terbentuk lebih stabil. Analisis actinodaphnine, coreximine, dan oxonanteine juga dilakukan pada nilai kriteria Lipinski s rule of five ketiga fitokimia tersebut. Secara umum, semakin rendah nilai BM, H bond donor, H bond acceptor, dan nilai compound's lipophilicity pada suatu kandidat obat baru, maka semakin tinggi tingkat bioavailabilitasnya (Leeson, 2012). Biovailabilitas merupakan parameter yang menunjukkan fraksi dari dosis obat yang mencapai peredaran darah sistemik dalam bentuk aktif (Setiawati, 2007). Bioavailabilitas yang tinggi merupakan kriteria drug-like properties yang harus dipenuhi oleh suatu ligan sehingga dapat digunakan sebagai kandidat obat baru dengan menggunakan metode molecular docking (Singh et al., 2013). Actinodaphnine, coreximine, dan oxonantenine memrupakan fitokimia yang memenuhi nilai kriteria Lipinski s rule of five. Fitokimia tersebut memiliki nilai berat molekul, H bond donor, dan compound's lipophilicity lebih rendah dari sitagliptin tetapi nilai H bond acceptor keduanya lebih tinggi
5 digilib.uns.ac.id 60 daripada sitagliptin. Berat molekul berhubungan dengan laju absorpsi obat pada lipid bilayer. Semakin rendah berat molekul maka laju absorpsi pada lipid bilayer akan semakin cepat karena permeabilitas membran sel pada dinding saluran cerna meningkat (Pollastri, 2010). Nilai H bond donor dan H bond acceptor yang tinggi akan mengurangi kemampuan suatu molekul untuk dapat menembus membran bilayer. Hal ini dikarenakan semakin tinggi nilai H bond donor, maka suatu molekul akan cenderung membentuk ikatan hidrogen dengan pelarut yang bersifat strongly hydrogen-bonding seperti air daripada dengan lingkungan yang lipofilik pada membran sel. Pada H bond acceptor, semakin tinggi nilainya maka semakin banyak atom yang dapat dijadikan lokasi untuk membentuk ikatan hidrogen dari pelarut yang bersifat strongly hydrogen-bonding seperti air (Pollastri, 2010). Compound's lipophilicity adalah physicochemical property yang berpengaruh pada laju absorpsi suatu molekul. Nilai log P merupakan koefisien yang menggambarkan perbandingan antara pelarut organik (oktanol) dan air. Suatu obat harus memiliki perbandingan yang seimbang antara pelarut organik (oktanol) dan air untuk dapat menembus membran sel pada saluran cerna dan menuju ke sirkulasi. Hal ini berkaitan dengan permukaan luar dan dalam sel yang bersifat hidrofilik dan bagian tengahnya bersifat hidrofobik. Semakin besar nilai log P maka molekul tersebut semakin memiliki sifat hidrofobik (Lipinski et al., 1997). Berdasarkan nilai kriteria Lipinski s rule of five, baik actinodaphnine, coreximine, maupun oxonantenine kemungkinan merupakan kandidat obat yang ideal.
6 digilib.uns.ac.id 61 Fitokimia yang memiliki efek terapeutik sebagian besar berasal dari golongan metabolit sekunder (Kabera et al., 2014). Actinodaphnine, coreximine, dan oxonantenine termasuk dalam metabolit sekunder golongan alkaloid. Alkaloid merupakan fitokimia golongan metabolit sekunder yang memiliki aktivitas sebagai antibakterial (Bontemps et al., 2010), antifungal (Till dan Prinsep, 2009), antimalaria (Laville et al., 2009), antiprotozoa (Scala et al., 2010), antiviral (Mayer et al., 2013), dan antidiabetik (Sharma et al., 2010). Daftar nama spesies tanaman herbal Indonesia yang mengandung actinodaphnine, coreximine, dan oxonantenine didapatkan dari database HerbalDB. Spesies tanaman yang mengandung actinodaphnine adalah Cassytha filiformis (tali putri), Cylicodaphne sebifera (wuru lilin), dan Litsea sebifera (wuru beling). Coreximine dapat ditemukan pada spesies tanaman Erythrina orientalis (dadap) sedangkan oxonantenine dapat ditemukan pada Annona reticulata (kanowa atau sirikaya susu). Actinodaphnine merupakan alkaloid golongan aphorpine. Fungsi terapeutik fitokimia ini yang sudah diketahui antara lain dapat digunakan sebagai antibakterial dan antifungal (Hsieh et al., 2006), antikanker (Stevigny et al., 2002), antiplatelet aggregation, dan mempunyai aktivitas sebagai vasorelaksan (Chen et al., 1997). Hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa actinodaphnine dapat menginduksi kematian sel kanker tetapi mekanismenya masih belum diketahui dengan pasti (Stevigny et al., 2002). Berdasarkan salah satu penelitian, coreximine dapat menghambat kerja Acetylcholine Esterase (AChE) pada nyamuk Anopheles gambiae dengan
7 digilib.uns.ac.id 62 membentuk interaksi pada active site aminoacids (Durairaj dan Muthu, 2015). Hasil penelitian lain menyebutkan bahwa coreximine dapat digunakan sebagai antibakterial (Muthu dan Durairaj, 2015). Oxonantenine merupakan metaboit sekunder alkaloid golongan isoquinoline. Fitokimia ini dapat digunakan sebagai antibakterial, antifungal, dan antiberkulosis (Beecher et al., 1989). B. Keterbatasan Penelitian 1. Penelitian ini hanya sebatas skrining tahap awal sehingga hasil uji molecular docking masih berupa fitokimia yang diprediksi memiliki aktivitas sebagai penghambat DPP Proses uji molecular docking pada penelitian ini menggunakan program AutoDock Vina. Pada program AutoDock Vina, protein target dianggap memiliki bentuk rigid sedangkan ligan berbentuk fleksibel sehingga hanya ligan saja yang dapat menyesuaikan bentuk untuk memperoleh konformasi yang sesuai. Pada manusia, baik protein dan ligan memiliki bentuk fleksibel sehingga keduanya dapat saling menyesuaikan untuk memperoleh konformasi yang sesuai.
PHARMACY, Vol.12 No. 02 Desember 2015 ISSN
ANALISIS IN-SILICO SENYAWA DITERPENOID LAKTON HERBA SAMBILOTO (Andrographis paniculata Nees) PADA RESEPTOR ALPHA-GLUCOSIDASE SEBAGAI ANTIDIABETES TIPE II IN-SILICO ANALYSIS OF DITERPENOID LACTONE COMPOUNDS
Lebih terperinciSKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran PRATHITA NITYASEWAKA G FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
IDENTIFIKASI FITOKIMIA TANAMAN HERBAL INDONESIA SEBAGAI PENGHAMBAT DIPEPTIDYL PEPTIDASE-4 UNTUK TERAPI DIABETES MELITUS TIPE 2 DENGAN MOLECULAR DOCKING SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Validasi Metode Docking dengan Autodock Vina. dahulu dilakukan validasi dengan cara menambatkan ulang ligan asli (S58)
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Validasi Metode Docking dengan Autodock Vina Sebelum dilakukan proses seleksi ligan pada penelitian ini, terlebih dahulu dilakukan validasi dengan cara menambatkan ulang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Banyak faktor yang menyebabkan warna kulit manusia berbedabeda dari faktor genetik, usia, cahaya matahari dan lingkungan. Semua itu berhubungan dengan melanosom
Lebih terperinciPenapisan Fitokimia Tanaman Herbal Indonesia sebagai Antagonis Reseptor. Angiotensin-1 melalui Molecular Docking untuk Terapi Hipertensi SKRIPSI
Penapisan Fitokimia Tanaman Herbal Indonesia sebagai Antagonis Reseptor Angiotensin-1 melalui Molecular Docking untuk Terapi Hipertensi SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Gelar Sarjana Kedokteran FEBRI
Lebih terperinciSKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran FARCHAN AZZUMAR G
IDENTIFIKASI AKTIVATOR ADENOSINE MONOPHOSPHATE- ACTIVATED PROTEIN KINASE SEBAGAI KANDIDAT ANTIKANKER MENGGUNAKAN MOLECULAR DOCKING PADA DATABASE HERBAL INDONESIA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Lebih terperinciIDENTIFIKASI SENYAWA FITOKIMIA CALCIUM CHANNEL BLOCKER DENGAN MOLECULAR DOCKING SEBAGAI PENGEMBANGAN TERAPI HIPERTENSI PADA KEHAMILAN SKRIPSI
IDENTIFIKASI SENYAWA FITOKIMIA CALCIUM CHANNEL BLOCKER DENGAN MOLECULAR DOCKING SEBAGAI PENGEMBANGAN TERAPI HIPERTENSI PADA KEHAMILAN SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran
Lebih terperinciHUBUNGAN STRUKTUR, SIFAT KIMIA FISIKA DENGAN PROSES ABSORPSI, DISTRIBUSI DAN EKSKRESI OBAT
UBUNGAN STRUKTUR, SIFAT KIMIA FISIKA DENGAN PROSES ABSORPSI, DISTRIBUSI DAN EKSKRESI OBAT UBUNGAN STRUKTUR, SIFAT KIMIA FISIKA DENGAN PROSES ABSORPSI, DISTRIBUSI DAN EKSKRESI OBAT Oleh: Siswandono Laboratorium
Lebih terperinciHUBUNGAN STRUKTUR, SIFAT KIMIA FISIKA DENGAN PROSES ABSORPSI, DISTRIBUSI DAN EKSKRESI OBAT
HUBUNGAN STRUKTUR, SIFAT KIMIA FISIKA DENGAN PROSES ABSORPSI, DISTRIBUSI DAN EKSKRESI OBAT Oleh: Siswandono Laboratorium Kimia Medisinal Proses absorpsi dan distribusi obat Absorpsi Distribusi m.b. m.b.
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil determinasi sampel tanaman yang dilakukan di Laboratorium
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Determinasi Tanaman Hasil determinasi sampel tanaman yang dilakukan di Laboratorium Biologi Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah Mada yang menyatakan bahwa sampel
Lebih terperinciOBAT DAN NASIB OBAT DALAM TUBUH
OBAT DAN NASIB OBAT DALAM TUBUH OBAT : setiap molekul yang bisa merubah fungsi tubuh secara molekuler. NASIB OBAT DALAM TUBUH Obat Absorbsi (1) Distribusi (2) Respon farmakologis Interaksi dg reseptor
Lebih terperinciLampiran 1. Hasil Determinasi Tanaman
LAMPIRAN 62 Lampiran 1. Hasil Determinasi Tanaman 63 Lampiran 2. Hasil FTIR Kristal Alkaloid lada 64 Lampiran 3. Hasil uji titik lebur kristal alkaloid lada 65 66 Lampiran 4. Perhitungan konsentrasi larutan
Lebih terperinciOBAT-OBATAN DI MASYARAKAT
OBAT-OBATAN DI MASYARAKAT Pendahuluan Obat adalah zat yang dapat memberikan perubahan dalam fungsi-fungsi biologis melalui aksi kimiawinya. Pada umumnya molekul-molekul obat berinteraksi dengan molekul
Lebih terperinci1.1. LATAR BELAKANG MASALAH
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Indonesia terletak di daerah tropis dan sangat kaya dengan berbagai spesies flora. Dari 40 ribu jenis flora yang tumbuh di dunia, 30 ribu diantaranya tumbuh
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Uji pelarut DMSO terhadap kontraksi otot polos uterus
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil penlitian dan pembahasan 1. Uji pelarut DMSO terhadap kontraksi otot polos uterus Senyawa 1-(2,5-dihidroksifenil)-(3-piridin-2-il)-propenon adalah senyawa sintetis
Lebih terperinciEnzim dan koenzim - 3
Enzim dan koenzim Macam-macam enzim Cara kerja enzim Sifat kinetik enzim Faktor-faktor yang mempengaruhi katalisis enzim Regulasi dan aktivitas enzim Enzim dan koenzim - 2 Enzim dan koenzim - 3 Substansi
Lebih terperinciEnzim dan koenzim Macam-macam enzim Cara kerja enzim Sifat kinetik enzim Faktor-faktor yang mempengaruhi katalisis enzim Regulasi dan aktivitas enzim
Enzim dan koenzim Macam-macam enzim Cara kerja enzim Sifat kinetik enzim Faktor-faktor yang mempengaruhi katalisis enzim Regulasi dan aktivitas enzim Enzim dan koenzim - 2 Substansi yang terdapat didalam
Lebih terperinciSTRUKTUR KIMIA DAN SIFAT FISIKA
STRUKTUR KIMIA DAN SIFAT FISIKA Objektif: Bab ini akan menguraikan tentang sifatsifat fisika SENYAWA ORGANIK seperti : Titik Leleh dan Titik Didih Gaya antar molekul Kelarutan Spektroskopi dan karakteristik
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian Penambatan molekul (molecular docking) merupakan penelitian dengan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penambatan molekul (molecular docking) merupakan penelitian dengan metode komputasi yang bertujuan untuk mendeteksi interaksi suatu ligan dengan suatu reseptor.
Lebih terperinciSTUDI IN SILICO BEBERAPA SENYAWA TURUNAN ASAM SINAMAT TERHADAP RESEPTOR HUMAN TYROSINASE SERLY YULIAWATI
STUDI IN SILICO BEBERAPA SENYAWA TURUNAN ASAM SINAMAT TERHADAP RESEPTOR HUMAN TYROSINASE SERLY YULIAWATI 2443009037 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA 2013 ABSTRAK STUDI IN
Lebih terperinciFarmakologi. Pengantar Farmakologi. Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran UNLAM. Farmakodinamik. ., M.Med.Ed. normal tubuh. menghambat proses-proses
dr H M Bakhriansyah, M.Kes.,., M.Med.Ed Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran UNLAM Farmakologi Substansi yang berinteraksi dengan suatu sistem yang hidup melalui proses kimia, terutama terikat pada molekul
Lebih terperinciPengantar Farmakologi
dr H M Bakhriansyah, M.Kes., M.Med.Ed Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran UNLAM Farmakologi Substansi yang berinteraksi dengan suatu sistem yang hidup melalui proses kimia, terutama terikat pada molekul
Lebih terperinciPengantar Farmakologi Keperawatan
Pengantar Farmakologi Keperawatan dr H M Bakhriansyah, M.Kes.,., M.Med.Ed Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran UNLAM Farmakologi Substansi yang berinteraksi dengan suatu sistem yang hidup melalui proses
Lebih terperinciSTUDI INTERAKSI LIGAN PEPTIDOID DAN PEPTIDA DENGAN ENZIM PROTEASE NS3/NS2B VIRUS DENGUE
Jurnal Sainstek Vol. VI No. 1: 24-29, Juni 2014 ISSN: 2085-8019 STUDI INTERAKSI LIGAN PEPTIDOID DAN PEPTIDA DENGAN ENZIM PROTEASE NS3/NS2B VIRUS DENGUE Fitri Amelia Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri
Lebih terperinciTUGAS FARMAKOKINETIKA
TUGAS FARMAKOKINETIKA Model Kompartemen, Orde Reaksi & Parameter Farmakokinetik OLEH : NURIA ACIS (F1F1 1O O26) EKY PUTRI PRAMESHWARI (F1F1 10 046) YUNITA DWI PRATIWI (F1F1 10 090) SITI NURNITA SALEH (F1F1
Lebih terperinciperiode waktu yang terkendali, selain itu sediaan juga harus dapat diangkat dengan mudah setiap saat selama masa pengobatan (Patel et al., 2011).
BAB 1 PENDAHULUAN Obat dapat diberikan kepada pasien melalui sejumlah rute pemberian yang berbeda. Rute pemberian obat dapat dilakukan secara peroral, parenteral, topikal, rektal, intranasal, intraokular,
Lebih terperinciRuswanto Program Studi Farmasi STIKes Bakti Tunas Husada, Tasikmalaya ABSTRAK
DESAIN DAN STUDI INTERAKSI SENYAWA N'-(3,5-DINITROBENZOYL)-ISONICOTINOHYDRAZIDE PADA MYCOBACTERIUM TUBERCULOSIS ENOYL-ACYL CARRIER PROTEIN REDUCTASE (INHA) Ruswanto Program Studi Farmasi STIKes Bakti Tunas
Lebih terperinciMekanisme Serapan Hara oleh Akar: Transport Jarak Dekat AGH 322
Mekanisme Serapan Hara oleh Akar: Transport Jarak Dekat AGH 322 Penyerapan Hara Dalam beberapa hari, dalam media: -Volume air berkurang diabsorpsi -K, P, NO 3-, konsentrasinya menurun diabsorpsi -Na +
Lebih terperinciIKATAN KIMIA ORGANIK dalam bidang ilmu FARMASI
IKATAN KIMIA ORGANIK dalam bidang ilmu FARMASI Teori tentang ikatan kimia ini dipelopori oleh Kossel dan Lewis (1916) yang membagi ikatan kimia atas 2 (dua) bagian besar yakni: ikatan ionik atau ikatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan penelitian International Agency for Research on cancer (IARC)
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kanker merupakan salah satu masalah kesehatan utama di dunia. Berdasarkan penelitian International Agency for Research on cancer (IARC) pada tahun 2012, penderita
Lebih terperinciPENILAIAN HASIL MOLECULAR DOCKING TURUNAN ZERUMBON SEBAGAI INHIBITOR PTP1B MENGGUNAKAN DOCK6
PENILAIAN HASIL MOLECULAR DOCKING TURUNAN ZERUMBON SEBAGAI INHIBITOR PTP1B MENGGUNAKAN DOCK6 Broto Santoso *, Muhammad R. As Sabiq, Muhammad Da i, Dedi Hanwar, Andi Suhendi Fakultas Farmasi, Universitas
Lebih terperinciSTUDI MOLECULAR DOCKING TURUNAN N-FENILBENZAMIDA TERHADAP RESEPTOR DIHIDROOROTAT DEHIDROGENASE DARI Plasmodium falciparum
STUDI MOLECULAR DOCKING TURUNAN N-FENILBENZAMIDA TERHADAP RESEPTOR DIHIDROOROTAT DEHIDROGENASE DARI Plasmodium falciparum Indah Purnama Sary Fakultas Farmasi,Universitas Jember Email: indahpurnamasary.farmasi@unej.ac.id
Lebih terperinciDRUG DELIVERY SYSTEM INTRANASAL FIFI ELVIRA JAMRI ( )
DRUG DELIVERY SYSTEM INTRANASAL FIFI ELVIRA JAMRI (12330713) PENDAHULUAN Seiring dengan semakin berkembangnya sains dan teknologi, perkembangan di dunia farmasi pun tidak ketinggalan. Semakin hari semakin
Lebih terperinciMEKANISME TRANSPOR PADA MEMBRAN SEL
MEKANISME TRANSPOR PADA MEMBRAN SEL Berbagai organel yang terdapat di dalam sitoplasma memiliki membran yang strukturnya sama dengan membran plasma. Walaupun tebal membran plasma hanya ± 0,1 μm, membran
Lebih terperinciPEMODELAN TIGA DIMENSI (3D) IKATAN HASIL DOCKING MOLEKULAR TURUNAN DIKETOPIPERAZIN (DKP) DENGAN Bcl-2 PADA SEL MCF-7 SKRIPSI
PEMODELAN TIGA DIMENSI (3D) IKATAN HASIL DOCKING MOLEKULAR TURUNAN DIKETOPIPERAZIN (DKP) DENGAN Bcl-2 PADA SEL MCF-7 SKRIPSI Oleh: YUNIYATI LUTHFIYAH K 100 090 010 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
Lebih terperinciANALISIS MOLECULAR DOCKING RESEPTOR ESTROGEN α TERHADAP FITOKIMIA FAMILI ASTERACEAE DIBANDINGKAN TAMOKSIFEN PADA KANKER PAYUDARA SKRIPSI
ANALISIS MOLECULAR DOCKING RESEPTOR ESTROGEN α TERHADAP FITOKIMIA FAMILI ASTERACEAE DIBANDINGKAN TAMOKSIFEN PADA KANKER PAYUDARA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran DZULFIAR
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
28 IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengaruh Tingkat Energi Protein Ransum Berbeda Terhadap Total Protein Darah Ayam KUB Rataan total protein darah ayam kampung unggul Balitbangnak (KUB) pada penelitian ini
Lebih terperinciMUCOADHESIVE DRUG DELIVERY SYSTEMS. Prepared By : Adi Yugatama, S.Farm., Apt. Jurusan Farmasi FKIK UNSOED 2012
MUCOADHESIVE DRUG DELIVERY SYSTEMS Prepared By : Adi Yugatama, S.Farm., Apt. Jurusan Farmasi FKIK UNSOED 2012 History Formulasi sistem penghantaran obat mucoadhesif mulai diperkenalkan pada tahun 1947
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA POLA ASUH ORANG TUA DAN
digilib.uns.ac.id commit to user digilib.uns.ac.id digilib.uns.ac.id digilib.uns.ac.id digilib.uns.ac.id digilib.uns.ac.id digilib.uns.ac.id digilib.uns.ac.id digilib.uns.ac.id digilib.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Lebih terperincimenghilangkan kesadaran. Berdasarkan kerja farmakologinya, analgesik dibagi dalam dua kelompok besar yaitu analgesik narkotik dan analgesik non
BAB 1 PENDAHULUAN Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat memberikan dampak terhadap peradaban manusia. Hal ini, menuntut manusia untuk bisa beradaptasi dengan perkembangan tersebut
Lebih terperinciD. Tinjauan Pustaka. Menurut Farmakope Indonesia (Anonim, 1995) pernyataan kelarutan adalah zat dalam
JURNAL KELARUTAN D. Tinjauan Pustaka 1. Kelarutan Menurut Farmakope Indonesia (Anonim, 1995) pernyataan kelarutan adalah zat dalam bagian tertentu pelarut, kecuali dinyatakan lain menunjukkan bahwa 1 bagian
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. s n. Pengujian Fitokimia Biji Kelor dan Biji. Kelor Berkulit
8 s n i1 n 1 x x i 2 HASIL DAN PEMBAHASAN Pengujian Fitokimia Kelor dan Kelor Berkulit s RSD (%) 100% x Pengujian Fitokimia Kelor dan Kelor Berkulit Pengujian Alkaloid Satu gram contoh dimasukkan ke dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengonsumsi minuman beralkohol. Mengonsumsi etanol berlebihan akan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gaya hidup remaja yang telah digemari oleh masyarakat yaitu mengonsumsi minuman beralkohol. Mengonsumsi etanol berlebihan akan mengakibatkan gangguan pada organ hati
Lebih terperinciIdentifikasi Senyawa Herbal Penghambat Thymidylate Synthase Lebih Poten dari 5-Fluorouracil Menggunakan Berbagai Metode Molecular Docking SKRIPSI
Identifikasi Senyawa Herbal Penghambat Thymidylate Synthase Lebih Poten dari 5-Fluorouracil Menggunakan Berbagai Metode Molecular Docking SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran
Lebih terperinciSTUDI DOCKING MOLEKULAR SENYAWA ASAM SINAMAT DAN DERIVATNYA SEBAGAI INHIBITOR PROTEIN 1J4X PADA SEL KANKER SERVIKS
STUDI DOCKING MOLEKULAR SENYAWA ASAM SINAMAT DAN DERIVATNYA SEBAGAI INHIBITOR PROTEIN 1J4X PADA SEL KANKER SERVIKS MOLECULAR DOCKING STUDY OF CINNAMATE ACID COMPOUND AND ITS DERIVATIVES AS PROTEIN 1J4X
Lebih terperinciENZIM IKA PUSPITA DEWI
ENZIM IKA PUSPITA DEWI 1 2 Enzim Klasifikasi enzim Komponen dan struktur enzim Kerja enzim sebagai katalisator 3 Enzim Enzim merupakan Polimer biologis yang mengkatalisis reaksi kimia Protein yang dapat
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Identifikasi Tanaman dan Preparasi Ekstrak
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Identifikasi Tanaman dan Preparasi Ekstrak Identifikasi tanaman secara determinasi tidak dilakukan, tetapi menggunakan identifikasi secara
Lebih terperinciMetabolisme Protein - 2
Protein Struktur asam amino Asam amino essensial Metabolisme asam amino Pengaruh hormon dalam metabolisme asam amino Anabolisme asam amino Katabolisme asam amino Keseimbangan nitrogen Siklus urea Perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kasus infeksi bakteri semakin meningkat setiap tahunnya. Infeksi bakteri dapat diobati dengan antibiotika yang sesuai. Namun terdapat penyalahgunaan antibiotika
Lebih terperinciFARMAKOKINETIKA. Oleh Isnaini
FARMAKOKINETIKA Oleh Isnaini Definisi: Farmakologi: Kajian bahan-bahan yang berinteraksi dengan sistem kehidupan melalui proses kimia, khususnya melalui pengikatan molekul regulator dan pengaktifan atau
Lebih terperinciPEMODELAN TIGA DIMENSI (3D) IKATAN HASIL DOCKING MOLEKULAR TURUNAN DIKETOPIPERAZIN (DKP) DENGAN Bcl-2 PADA SEL MCF-7 NASKAH PUBLIKASI
PEMODELAN TIGA DIMENSI (3D) IKATAN HASIL DOCKING MOLEKULAR TURUNAN DIKETOPIPERAZIN (DKP) DENGAN Bcl-2 PADA SEL MCF-7 NASKAH PUBLIKASI Oleh: YUNIYATI LUTHFIYAH K 100 090 010 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS
Lebih terperinciMembran biologi. Bagaimana dengan membran sel (membran biologi)? Bersifat tidak larut dalam air Bersifat fleksibel
Ashfar Kurnia Membran biologi Kehidupan suatu sel berlangsung dalam lingkungan berair. Di dalam dan diluar sel terdapat banyak cairan. Barier seperti apakah yang dapat memisahkan keduanya dengan baik Bersifat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. terdapat banyak keuntungan dari penyampaian obat melalui kulit, seperti
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Obat dapat diberikan melalui kulit untuk mendapatkan efek pada tempat pemakaian, jaringan di dekat tempat pemakaian, ataupun efek sistemik. Meskipun terdapat banyak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Senyawa polifenol merupakan senyawa yang mempunyai peran penting di bidang kesehatan. Senyawa ini telah banyak digunakan untuk mencegah dan mengobati berbagai macam
Lebih terperinciKinetik= pergerakan farmakokinetik= mempelajari pergerakan obat sepanjang tubuh:
FARMAKOKINETIK Kinetik= pergerakan farmakokinetik= mempelajari pergerakan obat sepanjang tubuh: Absorpsi (diserap ke dalam darah) Distribusi (disebarkan ke berbagai jaringan tubuh) Metabolisme (diubah
Lebih terperinciPENAMBATAN MOLEKUL SENYAWA KATEKIN SERTA TURUNANNYA PADA TEH HIJAU TERHADAP PROTEIN FAT MASS AND OBESITY (FTO) RENTI EFRAIM M SIMAMORA
PENAMBATAN MOLEKUL SENYAWA KATEKIN SERTA TURUNANNYA PADA TEH HIJAU TERHADAP PROTEIN FAT MASS AND OBESITY (FTO) RENTI EFRAIM M SIMAMORA DEPARTEMEN BIOKIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
Lebih terperinciSTUDI MOLECULAR DOCKING EKSTRAK KURKUMINOID ASAL WONOGIRI SEBAGAI INHIBITOR ENZIM DNA TOPOISOMERASE II TIRTA SETIAWAN
STUDI MOLECULAR DOCKING EKSTRAK KURKUMINOID ASAL WONOGIRI SEBAGAI INHIBITOR ENZIM DNA TOPOISOMERASE II TIRTA SETIAWAN DEPARTEMEN BIOKIMIA SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2015 ii PERNYATAAN
Lebih terperinciKomponen Materi. Kimia Dasar 1 Sukisman Purtadi
Komponen Materi Kimia Dasar 1 Sukisman Purtadi Pengamatan ke Arah Pandangan Atomik Materi Konservasi Massa Komposisi Tetap Perbandingan Berganda Teori Atom Dalton Bagaimana Teori Dalton Menjelaskan Hukum
Lebih terperinciMODIFIKASI INHIBITOR SB-3CT UNTUK MENGHAMBAT KERJA MATRIKS METALLOPROTEINASE 2 DALAM PENYEBARAN SEL KANKER SECARA IN SILICO SKRIPSI
MODIFIKASI INHIBITOR SB-3CT UNTUK MENGHAMBAT KERJA MATRIKS METALLOPROTEINASE 2 DALAM PENYEBARAN SEL KANKER SECARA IN SILICO SKRIPSI Oleh Septi Anggraini NIM 071810301078 JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN Falerin (4,5-dihidroksi-5 -metoksibenzofenon-3-o-glukosida) adalah isolat dari buah mahkota dewa berkerangka benzofenon yang mempunyai aktivitas antiinflamasi. Penelitian
Lebih terperinciIKATAN KIMIA ORGANIK dalam bidang ilmu FARMASI
IKATAN KIMIA ORGANIK dalam bidang ilmu FARMASI Teori tentang ikatan kimia ini dipelopori oleh Kossel dan Lewis (1916) yang membagi ikatan kimia atas 2 (dua) bagian besar yakni: ikatan ionik atau ikatan
Lebih terperinciSTUDI FARMAKOFOR DAN DOCKING MOLEKUL RESEPTOR σ2 SEBAGAI TARGET PENGOBATAN KANKER PAYUDARA
STUDI FARMAKOFOR DAN DOCKING MOLEKUL RESEPTOR σ2 SEBAGAI TARGET PENGOBATAN KANKER PAYUDARA Nursalam Hamzah, Haeria, Kamsia Dg Paewa Jurusan Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Islam Negeri Alauddin
Lebih terperinci10/30/2015. Protein adalah makromolekul. Mereka dibangun dari satu atau lebih rantai asam amino. Protein dapat mengandung asam amino.
Protein Struktur asam Asam essensial Metabolisme asam Pengaruh hormon dalam metabolisme asam Anabolisme asam Katabolisme asam Keseimbangan nitrogen Siklus urea Perubahan rangka karbon asam menjadi zat
Lebih terperinciPENAMBATAN MOLEKULER SENYAWA AKTIF TEMULAWAK (Curcuma xanthoriza) DENGAN ENZIM COX-2 SEBAGAI KANDIDAT OBAT ANTI KANKER PAYUDARA RIDHO PRATAMA
PENAMBATAN MOLEKULER SENYAWA AKTIF TEMULAWAK (Curcuma xanthoriza) DENGAN ENZIM COX-2 SEBAGAI KANDIDAT OBAT ANTI KANKER PAYUDARA RIDHO PRATAMA SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2015 PERNYATAAN
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret
digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian bioinformatika yang menganalisis ikatan reseptor estrogen α terhadap fitokimia tumbuhan famili Asteraceae
Lebih terperinci- Difusi air melintasi membrane permeabel aktif dinamakan osmosis. Keseimbangan air pada sel tak berdinding Jika suatu sel tanpa dinding direndam
Membrane sel bersifat permeabilitas selektif; artinya memungkinkan beberapa zat untuk menembus membrane tersebut secara lebih mudah daripada zat-zat yang lain Adalah suatu mosaic fluid dari lipid dan protein
Lebih terperinciFarmaka Volume 4 Nomor 4 Suplemen 1 1
Volume 4 Nomor 4 Suplemen 1 1 AKTIVITAS KALKON TERHADAP RESEPTOR ESTEROGEN Β (ER- Β) SEBAGAI ANTIKANKER PAYUDARA SECARA IN VITRO DAN IN SILICO: REVIEW Avani Chairunnisa, Dudi Runadi Fakultas Farmasi Universitas
Lebih terperinciKEGUNAAN. Merupakan polimer dari sekitar 21 jenis asam amino melalui ikatan peptida Asam amino : esensial dan non esensial
PROTEIN KEGUNAAN 1. Zat pembangun dan pengatur 2. Sumber asam amino yang mengandung unsur C, H, O dan N 3. Sumber energi Merupakan polimer dari sekitar 21 jenis asam amino melalui ikatan peptida Asam amino
Lebih terperinciPENAPISAN FITOKIMIA INDONESIA SEBAGAI AGONIS RESEPTOR GLUCAGON-LIKE PEPTIDE-1 IN SILICO PADA DIABETES MELITUS TIPE-2 SKRIPSI
PENAPISAN FITOKIMIA INDONESIA SEBAGAI AGONIS RESEPTOR GLUCAGON-LIKE PEPTIDE-1 IN SILICO PADA DIABETES MELITUS TIPE-2 SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran HUMAMUDDIN G0013114
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Gangguan jiwa merupakan bentuk gangguan dalam fungsi alam pikiran. Gangguan tersebut dapat berupa disorganisasi (kekacauan) isi pikiran, yang ditandai antara lain
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. pengetahuan masyarakat tentang gizi yang meningkat. Penduduk Indonesia
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permintaan terhadap protein hewani terus meningkat yang disebabkan oleh jumlah penduduk yang pesat, pendapatan masyarakat dan perkembangan pengetahuan masyarakat tentang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. persyaratan kualitas obat yang ditentukan oleh keamanan, keefektifan dan kestabilan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Suatu sediaan obat yang layak untuk diproduksi harus memenuhi beberapa persyaratan kualitas obat yang ditentukan oleh keamanan, keefektifan dan kestabilan obat untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tumbuhan saat ini telah menjadi sumber karbon terbarukan dan sumber energi baru yang ada di bumi. Setiap tahunnya tumbuhan dapat memproduksi sekitar 4 x
Lebih terperinciPERBANDINGAN AFINITAS KURKUMIN-ENOL DAN KURKUMIN-KETO TERHADAP COX-2 Mohammad Rizki Fadhil Pratama
Artikel asil Penelitian PERBANDINGAN AFINITAS KURKUMINENL DAN KURKUMINKET TERADAP CX2 Mohammad Rizki Fadhil Pratama Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Palangkaraya, Jl.RTA Milono Km. 1,5
Lebih terperinciIKATAN KIMIA. Tim Dosen Kimia Dasar FTP
IKATAN KIMIA Tim Dosen Kimia Dasar FTP Sub pokok bahasan: Konsep Ikatan Kimia Macam-macam ikatan kimia KONSEP IKATAN KIMIA Untuk mencapai kestabilan, atom-atom saling berikatan. Ikatan kimia merupakan
Lebih terperincidiperlukan pemberian secara berulang. Metabolit aktif dari propranolol HCl adalah 4-hidroksi propranolol yang mempunyai aktifitas sebagai β-bloker.
BAB 1 PENDAHULUAN Pemberian obat oral telah menjadi salah satu yang paling cocok dan diterima secara luas oleh pasien untuk terapi pemberian obat. tetapi, terdapat beberapa kondisi fisiologis pada saluran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tantangan pengobatan dan pencegahan terhadap acquired immunodeficiency syndrome (AIDS) telah menjadi masalah global sejak pertama kali ditemukan pada tahun 1981
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Enzim α-amilase dari Bacillus Subtilis ITBCCB148 diperoleh dengan
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Isolasi Enzim α-amilase Enzim α-amilase dari Bacillus Subtilis ITBCCB148 diperoleh dengan menanam isolat bakteri dalam media inokulum selama 24 jam. Media inokulum tersebut
Lebih terperinciPotensial membran adalah tegangan yang melintasi suatu membran sel yang berkisar dari sekitar -50 hingga -200 milivolt (tanda minus menunjukkan bahwa
Potensial membran adalah tegangan yang melintasi suatu membran sel yang berkisar dari sekitar -50 hingga -200 milivolt (tanda minus menunjukkan bahwa di dalam sel bersifat negatif dibandingkan dengan di
Lebih terperinciNama-nama dan jenis-jenis Enzim dalam Sistem Pencernaan
Nama-nama dan jenis-jenis Enzim dalam Sistem Pencernaan Saluran Pencernaan Mulut (Kelenjar Ludah / Saliva) Lambung (Kelenjar Lambung) Pankreas (Saluran Pankreas) Usus (Kelenjar Usus) Nama enzim dan fungsinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bagian tubuh manusia seperti kulit, mukosa mulut, saluran pencernaan, saluran ekskresi dan organ reproduksi dapat ditemukan populasi mikroorganisme, terutama bakteri.
Lebih terperinciLemak dan minyak adalah trigliserida atau triasil gliserol, dengan rumus umum : O R' O C
Lipid Sifat fisika lipid Berbeda dengan dengan karbohidrat dan dan protein, lipid bukan merupakan merupakan suatu polimer Senyawa organik yang terdapat di alam Tidak larut di dalam air Larut dalam pelarut
Lebih terperincioleh tubuh. Pada umumnya produk obat mengalami absorpsi sistemik melalui rangkaian proses yaitu disintegrasi produk obat yang diikuti pelepasan obat;
BAB 1 PENDAHULUAN Seiring dengan kemajuan teknologi dan pengetahuan dalam bidang farmasi, perkembangan terhadap metode pembuatan sediaan obat untuk meningkatkan mutu obat juga semakin maju. Dengan meningkatnya
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilaksanakan di RSGM UMY dengan tujuan untuk melihat adanya
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Berdasarkan penelitian eksperimental quasi yang telah dilaksanakan di RSGM UMY dengan tujuan untuk melihat adanya pengaruh obat anti ansietas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kekayaan tumbuhan yang dapat dijadikan sebagai tanaman obat. Masyarakat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia memiliki kekayaan flora yang sangat beragam, salah satunya kekayaan tumbuhan yang dapat dijadikan sebagai tanaman obat. Masyarakat menggunakan tanaman obat
Lebih terperinci3.1 Membran Sel (Book 1A, p. 3-3)
Riswanto, S. Pd, M. Si SMA Negeri 3 Rantau Utara 3 Gerakan zat melintasi membran sel 3.1 Membran Sel (Book 1A, p. 3-3) A Bagaimana struktur dari membran sel? (Book 1A, p. 3-3) Struktur membran sel dapat
Lebih terperinciKomunikasi di Sepanjang dan Antar Neuron. Gamaliel Septian Airlanda
Komunikasi di Sepanjang dan Antar Neuron Gamaliel Septian Airlanda Prinsip Dasar Jalannya Rangsang a) Resting Membrane Potensial b) Potensial Membrane c) Potensial aksi d) Sifat elektrik pasif membrane
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pertumbuhan Candida albicans Pada Plat Resin Akrilik telah dilakukan bulan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN Penelitian berjudul Efektivitas Ekstrak Buah Salak Pondoh Terhadap Pertumbuhan Candida albicans Pada Plat Resin Akrilik telah dilakukan bulan Desember 2016
Lebih terperinciI BAB I PENDAHULUAN I.1
I BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Permasalahan penanganan pencemaran lingkungan mulai dari limbah industri maupun kegiatan rumah tangga belum dapat ditangani dengan baik hingga saat ini. Berbagai
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN Pada penelitian ini rimpang jahe merah dan buah mengkudu yang diekstraksi menggunakan pelarut etanol menghasilkan rendemen ekstrak masing-masing 9,44 % dan 17,02 %.
Lebih terperinciPrediksi Ikatan Molekular Kemenyan Jawa dan Adas Bintang terhadap Mutase Korismat Mycobacterium tuberculosis (2fp2, 3st6)
Prediksi Ikatan Molekular Kemenyan Jawa dan Adas Bintang terhadap Mutase Korismat Mycobacterium tuberculosis (2fp2, 3st6) Rani Wulandari 1, Broto Santoso 2 Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Surakarta
Lebih terperinciSKRIPSI STUDI IN SILICO GENDARUSIN A, B, C, D DAN E UNTUK PREDIKSI AKTIVITAS TERHADAP ENZIM CYP17A1 SEBAGAI AFRODISIAKA
STUDI IN SILICO GENDARUSIN A, B, C, D DAN E UNTUK PREDIKSI AKTIVITAS TERHADAP ENZIM CYP17A1 SEBAGAI AFRODISIAKA TAUFAN NUGROHO FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS AIRLANGGA DEPARTEMEN FARMAKOGNOSI DAN FITOKIMIA
Lebih terperinciANALISIS MOLECULAR DOCKING FITOKIMIA FAMILI FABACEAE DIBANDINGKAN TAMOKSIFEN. TERHADAP RESEPTOR ESTROGEN α PADA KANKER PAYUDARA SKRIPSI
ANALISIS MOLECULAR DOCKING FITOKIMIA FAMILI FABACEAE DIBANDINGKAN TAMOKSIFEN TERHADAP RESEPTOR ESTROGEN α PADA KANKER PAYUDARA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran Ega
Lebih terperinciMEMBRAN BIOLOGIS DAN MEKANISME ABSORPSINYA. Tim Teaching MK Biofarmasetika
1 MEMBRAN BIOLOGIS DAN MEKANISME ABSORPSINYA Tim Teaching MK Biofarmasetika 2 Pendahuluan Membran sel adalah lapisan yang memisahkan satu sel dengan sel lainnya serta memisahkan berbagai organel di dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tumbuhan, hewan, mineral, sediaan sarian (galenika) atau campuran dari bahanbahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Obat tradisional merupakan bahan atau ramuan bahan berupa bahan tumbuhan, hewan, mineral, sediaan sarian (galenika) atau campuran dari bahanbahan tersebut yang secara
Lebih terperinciPENILAIAN HASIL MOLECULAR DOCKING TURUNAN DIKETOPIPERAZIN SEBAGAI INHIBITOR HIV-1 PROTEASE SKRIPSI. Oleh: BAYU AJI NEGARA K
PENILAIAN HASIL MOLECULAR DOCKING TURUNAN DIKETOPIPERAZIN SEBAGAI INHIBITOR HIV-1 PROTEASE SKRIPSI Oleh: BAYU AJI NEGARA K 100 090 004 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SURAKARTA 2014
Lebih terperinci2 Tinjauan Pustaka. 2.1 Polimer. 2.2 Membran
2 Tinjauan Pustaka 2.1 Polimer Polimer (poly = banyak, meros = bagian) merupakan molekul besar yang terbentuk dari susunan unit ulang kimia yang terikat melalui ikatan kovalen. Unit ulang pada polimer,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. wajah yang dapat dibantu dengan bahan-bahan kosmetika. Peranan gizi dan
I. PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penampilan kulit adalah indikator utama dari usia. Kulit merupakan lapisan pelindung tubuh yang sempurna terhadap pengaruh luar, baik pengaruh fisik maupun pengaruh kimia.
Lebih terperinciRangkaian reaksi biokimia dalam sel hidup. Seluruh proses perubahan reaksi kimia beserta perubahan energi yg menyertai perubahan reaksi kimia tsb.
Rangkaian reaksi biokimia dalam sel hidup. Seluruh proses perubahan reaksi kimia beserta perubahan energi yg menyertai perubahan reaksi kimia tsb. Anabolisme = (biosintesis) Proses pembentukan senyawa
Lebih terperinciAPLIKASI MOLECULAR DOCKING MENGGUNAKAN SOFTWARE AUTODOCK TUTORIAL MOLECULAR DOCKING DENGAN APLIKASI AUTODOCK VINA
APLIKASI MOLECULAR DOCKING MENGGUNAKAN SOFTWARE AUTODOCK TUTORIAL MOLECULAR DOCKING DENGAN APLIKASI AUTODOCK VINA Tujuan Menentukan interaksi yang terjadi antara kompleks ligand-protein hasil dockings
Lebih terperinci