Pengembangan Aplikasi Penentu Arah Kiblat Berdasarkan Global Positioning System (GPS) dan Arah Bayangan Matahari pada Smartphone Berbasis Android

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pengembangan Aplikasi Penentu Arah Kiblat Berdasarkan Global Positioning System (GPS) dan Arah Bayangan Matahari pada Smartphone Berbasis Android"

Transkripsi

1 Pengembangan Aplikasi Penentu Arah Kiblat Berdasarkan Global Positioning System (GPS) dan Arah Bayangan Matahari pada Smartphone Berbasis Android Hasan Asy ari Arief 1, Agus Zainal Arifin 2, Ary Mazharuddin S 3 1,2,3 Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS Sukolilo Surabaya, 60111, Indonesia 1 achank89@gmail.com, 2 agusza@cs.its.ac.id, 3 cdkeyman@gmail.com Abstrak Arah kiblat merupakan sesuatu yang sangat penting bagi seorang Muslim. Karena menghadap kiblat merupakan prasyarat diterimanya ritual ibadah shalat seseorang. Ada banyak metode yang dapat digunakan untuk menentukan arah Kiblat di suatu tempat, diantaranya dengan menggunakan kompas, menentukan Kiblat pada hari Rasydul Qiblat, menggunakan bantuan peta bumi seperti pada aplikasi Qiblalocator, maupun dengan menggunakan metode penentu Kiblat dengan bantuan arah bayangan Matahari. Dalam tulisan ini dibahas salah satunya, yaitu pembangunan aplikasi penentu arah Kiblat pada smartphone berbasis Android dengan menggunakan Global Positioning System (GPS) dan arah bayangan matahari. Menentukan arah Kiblat dengan menggunakan bayangan Matahari adalah dengan menggunakan bayangan Matahari sebagai pengkalibrasi azimuth Gnomon (azimuth bayangan Matahari) dan azimuth Kiblat. Azimuth Gnomon dapat diperoleh dengan perhitungan azimuth Matahari yang didasarkan pada variabel posisi suatu tempat (koordinat lintang dan bujur) dan variabel waktu yang diambil tepat pada saat akan menentukan arah Kiblat. Output dari hasil implementasi perhitungan tersebut pada smartphone berbasis Android berupa tampilan gambar sudut yang dibentuk azimuth Gnomon dan azimuth Kiblat. Tampilan gambar sudut itulah nantinya yang akan dikalibrasi dengan bayangan Matahari untuk memperoleh arah Kiblat yang tepat. Dari hasil uji coba diketahui bahwa aplikasi ini memberikan hasil yang tepat dan presisi dalam menentukan arah Kiblat. Untuk perhitungan azimuth Kiblat, aplikasi ini memiliki hasil yang sama terhadap aplikasi lainnya, seperti Qiblalocator maupun Qiblacompass. Kata kunci: Azimuth Kiblat, Azimuth Gnomon, Azimuth Matahari, GPS, Arah Kiblat, Android 1. Pendahuluan Arah Kiblat merupakan prasyarat umat muslim dalam menjalankan ibadah shalat. Dimanapun posisi mereka berada, dalam menjalankan ritual shalat, mereka harus menghadap ke arah yang sama yaitu posisi Ka bah di Mekkah. Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menentukan arah Kiblat. Metode yang paling sederhana adalah dengan menggunakan kompas [1]. Hanya saja metode ini dianggap kurang akurat, karena terlalu banyak medan magnet disekitar kompas yang menggangu akurasi penentuan arah oleh kompas itu sendiri. Pengunaan bahan-bahan bersifat magnetis seperti besi, baja dan berbagai perangkat elektronik juga menjadi penyebab menyimpangnya titik utara yang ditunjuk oleh kompas. Metode lainnya adalah menggunakan bayangan Matahari, dimana sekitar tanggal Mei pukul WIB dan Juli pukul WIB Matahari tepat berada di atas kota Mekkah. Pada saat itu Matahari yang tampak dari semua penjuru Bumi dapat dijadikan penunjuk lokasi Kabah. Begitu pula bayangan benda tegak pada waktu itu juga dapat menjadi menentu arah ke Kiblat [2]. Hanya saja, metode ini hanya dapat digunakan pada tanggal-tanggal tertentu saja, sehingga kurang aplikatif untuk diterapkan. Metode yang lebih modern yaitu penentuan arah Kiblat adalah dengan menggunakan Google Map. Yaitu dengan cara menarik garis lurus dari posisi kita berada, dengan posisi Ka bah di Mekkah, sehingga dapat ditentukan arah Kiblat dengan mudah. Layanan ini dapat diakses di Metode ini menggunakan Google Map sebagai acuan, dimana map yang ada pada Google Map hanya merupakan tempelan dari peta-peta yang ada sebelumnya sehingga bentuk peta, bola bumi dan akurasi arahnya masih dipertanyakan kebenarannya. Masalah lainnya adalah tidak semua wilayah telah di-capture oleh Google Map, sehingga untuk wilayah tertentu, metode ini tidak dapat digunakan. Metode lain penentuan arah Kiblat adalah dengan menggunakan alat yang diberi nama Mizwala Qibla 1

2 Finder. Metode ini digunakan untuk menentukan arah Kiblat melalui pengkalibrasian azimuth Kiblat dengan azimuth Gnomon (azimuth bayangan Matahari) [3]. Dengan berbekal garis lintang bujur, serta waktu pengukuran, alat ini dapat menentukan posisi Kiblat secara tepat. Pengimplementasian metode ini secara manual yaitu memerlukan alat yang dapat memberikan posisi titik lintang dan bujur di suatu tempat, seperti Global Positioning System (GPS). Metode ini juga memerlukan bantuan komputer untuk melakukan penghitungan azimuth Matahari dan azimuth Gnomon melalui Mizwala Software. Dilain sisi, metode ini juga memerlukan bantuan bayangan Matahari dan alat Mizwala Qibla Finder untuk proses penentuan arah Kiblat. Oleh karena itu dalam tulisan dikembangkan suatu aplikasi yang mengautomatisasi metode penentuan arah Kiblat dengan bayangan Matahari menggunakan smartphone berbasis Android. Yaitu mulai dari pengambilan koordinat lintang dan bujur menggunakan GPS Android, proses automatisasi perhitungan nilai azimuth Gnomon maupun azimuth Kiblat, sampai proses menampilkan gambar visualisasi sudut antara bayangan Matahari dan arah Kiblat pada handset Android. Yang pada akhirnya diharapkan dapat tercipta sebuah alat yang mudah dan akurat dalam penentuan arah Kiblat. 2. Perancangan dan Implementasi Sistem 2.1 Arsitektur aplikasi Dalam tulisan ini telah dikembangkan sebuah aplikasi untuk mengetahui arah Kiblat tanpa menggunakan kompas. Aplikasi ini merupakan implementasi dari sebuah rangkaian sistem penentu arah Kiblat dengan bantuan bayangan Matahari. Tujuan dari dikembangkannya aplikasi ini adalah agar sistem penentuan dengan arah kiblat yang dianggap manual, karena harus menggunakan GPS untuk menentukan kordinat, komputer untuk melakukan kalkulasi serta menggunakan gambar manual untuk mengkalibrasi hasil kalkulasi dengan bayangan Matahari, dapat di automatisaisi dalam aplikasi yang lebih praktis. Aplikasi ini dinamakan MiwahDroid (Mizwalah - Android). MizwahDroid merupakan aplikasi yang mengautomatisasi perhitungan azimuth penentu arah Kiblat yaitu azimuth Kiblat dan Gnomon azimuth. Yang kemudian hasilnya dikalibrasikan dengan posisi bayangan Matahari secara aktual. Proses pengukurannya membutuhkan bantuan GPS yang ada di android sebagai titik pengamatan. Mengambil Koordinat Lintang dan Bujur Dari GPS android Melakukan perhitungan Azimuth Kiblat Membuat Sudut antara Back Azimuth dan Azimuth Kiblat Menampilkan Sudut Back Azimuth dan Azimuth Qiblat pada Android View Melakukan perhitungan Azimuth Matahari Mengambil Waktu (Date Time) aktual saat ini Menghitung Gnomon Azmuth (Back Azimuth) Gambar 2.1. Alur sistem MizwahDroid secara umum. Gambar 2.1 merupakan alur sistem Mizwah-Droid secara umum. Inputan yang digunakan adalah koordinat yang dihasilkan oleh GPS yang ada di Android, serta waktu aktual yang ada. Dari Gambar 2.1 kemudian diperoleh dua inputan nilai lintang adan bujur. Dari nilai tersebut dilakukan perhitungan azimuth Kiblat terhadap posisi titik lintang dan bujur melalui perhitungan (spherical triangle). Perhitungan azimuth Matahari dan Gnomon azimuth juga berdasarkan posisi titik lintang dan bujur ditambahkan waktu aktual yang digunakan untung menghitung variabel Matahari yang digunakan untuk memperoleh nilai azimuth Matahari yang presisi. Setelah diperoleh nilai dari azimuth Kiblat dan Gnomon azimuth, nilai itu dikalibrasikan agar bisa membentuk sudut. Berdasarkan sudut itu dan bantuan bayangan Matahari, arah Kiblat yang tepat dapat ditentukan. Untuk dapat menggunakan aplikasi ini dengan baik, maka perangkat mobile yang dianjurkan memiliki spesifikasi sebagai berikut: Memiliki System Aplikasi android, Froyo 2.2 Mendukung aplikasi Java. Fitur GPS yang aktif Serta dibutuhkan juga waktu dimana bayang-bayang Matahari dapat terlihat dengan jelas. Sehingga disarankan dalam proses penentuan Kiblat menggunakan aplikasi ini, sebaiknya pada saat cuaca cerah, yaitu waktu Matahari terlihat dengan jelas. 2

3 2.1. Implementasi perhitungan arah Kiblat Gambar Error! No text of specified style in document..2 Spherical Trigonometry metode untuk menghitung azimuth Kiblat [2]. Dalam sistem navigasi terdapat istilah azimuth yaitu sudut antara utara sejati (nol derajat) dengan titik/sasaran yang kita tuju relatif terhadap sudut utara. Sudut azimuth pada masing-masing titik dihitung berdasarkan sudut arctangent antara perbedaan lattitude dengan lokasi pengguna dibagi dengan perbedaan longitude. Dengan menggunakan data koordinat lintang dan bujur, serta waktu realtime, aplikasi ini melakukan perhitungan azimuth Kiblat dengan menggunakan pendekatan rumus spherical triangle, dan perhitungan azimuth Matahari menggunakan sudut-sudut inklinasi matahari. Alur sistemnya adalah data yang ada di database konfigurasi maupun yang diperoleh dari perangkat GPS, dimanupulasi dengan menggunakan rumus spherical triangle untuk mendapatkan azimuth Kiblat sebagai patokan titik Kiblat pada posisi yang akan ditentukan. Titik azimuth ini yang akan menjadi patokan penentu arah Kiblat nantinya. Setelah memperoleh nilai azimuth Kiblat dan Gnomon azimuth, kemudian nilai-nilai tersebut digunakan untuk membentuk sudut yang akan ditampilkan dalam layar android sebagai tampilan akhir aplikasi. - Perhitungan azimuth Kiblat Untuk menghitung azimuth Kiblat perhatikan Gambar 2.2. Dengan aturan Spherical Trigonometry didapatkan [2] : dengan: ( ). Gambar 2.3 Ilustrasi Azimuth Matahari. Dari manipulasi rumus tersebut, bisa didapatkan nilai q yang merupakan nilai azimuth Kiblat yang akan menjadi acuan penentuan arah Kiblat. Adapun pseudecode yang digunakan untuk menghitung azimuth Kiblat adalah sebagai berikut: Function Name -> qiblatposs Parameter -> none Algorithm SET titik_a <- (90 Lintang) SET titik_b <- (90 Lintang_Kiblat) SET titik_c <- (Bujur Bujur_Kiblat) CALCULATE sina x ctgb = sin( phi / 180 * titik_a) / tan( phi / 180 * titik_b) sinc = sin (phi / 180 * titik_c) cosa x Ctg C = cos ( phi /180 * titik_a ) / tan ( phi / 180 * titik_c) cotan B = sina x ctgb / sinc (cosa x Ctg C) tanb = 1 /CotanB B = atan (tanb) / phi / 180 Return (B) Return Value ->Azimuth QIblat {Point Azimuth} - Perhitungan azimuth Matahari Pada Gambar 2.3, terdapat garis merah melegkung dengan tanda azimuth, itulah yang disebut sebagai azimuth Matahari. Karena azimuth Matahari yang dibentuk antara posisi Matahari terhadap lokasi pengamatan dan titik utara sejati. Berdasarkan nilai-nilai variabel dan sudut inklinasi matahari, azimuth Matahari dapat dihitung dengan rumus berikut: S = ( dengan: S DA h (( ( ) ( ) ( ) )) ( ) ( ) = Azimuth of Sun, = Declanation Apparent, = Altitude, = Sudut Theta, ) ( ), 3

4 Adapun pseudecode untuk menghitung Azimuth Matahari adalah sebagai berikut: Function Name->Azimuth Parameter ->Declinationapparen, Altitude,Theta Algorithm Azimuth =(180-acos((Math.sin( Declination_apparent * Math.PI/180)-Math.sin(Lintang *Math.PI/180)*Math.sin(Altitude()*Math.PI/180))/ (Math.cos(Lintang*Math.PI/180)*Math.cos(Altitude ()*Math.PI/180)))/ (Math.PI/180))*Theta()/Math.abs(Theta()); Return Value ->Azimuth - Perhitungan Azimuth Gnomon Gnomon Azimuth atau arah bayangan Matahari, merupakan sudut yang dibentuk berlawanan 180 o terhadap azimuth Matahari [3]. Atau secara matematis dapat dituliskan menjadi: Dengan berdasarkan Gnomon azimuth dan azimuth Kiblat, nilai tersebut bisa dikalibrasikan secara langsung dengan posisi bayangan Matahari yang aktual. Sehingga tanpa harus mengetahui posisi utara yang sebenarnya, dapat diketahui posisi Kiblat secara tepat dari daerah pengamatan. Adapun pseudocode unutk Gnomon Azimuth adalah sebagai berikut: Function Name ->Mizwah Parameter -> Azimuth Matahari Algorithm output = 0; if (Azimuth Matahari< 180) output = Azimuth Matahari else output = Azimuth Matahari -180; return output; Return Value ->Gnomon Azimuth 3. Uji Coba dan Evaluasi Uji coba dibagi menjadi 2 bagian yaitu uji coba fungsionalitas dan uji coba non fungsionalitas. Uji coba fungsionalitas meliputi semua kebutuhan fungsional pada aplikasi. Sedangkan uji coba non fungsionalitas dilakukan untuk melihat performa. 3.1 Uji coba fungsionalitas Uji coba fungsionalitas terdiri atas: - Uji coba pengambilan koordinat melalui GPS - Uji coba input manual posisi lintang dan bujur. - Uji coba update database - Uji coba sinkronisasi database 3.2 Uji coba non fungsionalitas. Uji coba ini bertujuan untuk mengetahui tingkat akurasi penghitungan nilai azimuth pada implementasi rumus azimuth Kiblat maupun Gnomon azimuth. Skenario uji coba dijalankan dengan cara membandingkan hasil perhitungan sudut azimuth yang diperoleh dari aplikasi dengan perhitungan sudut azimuth hasil perhitungan pada aplikasi yang telah ada. Metode uji coba yang pertama dengan membandingkan nilai azimuth Kiblat yang dihasilkan dari kalkulasi file Mizwah App, Qiblalocator, serta aplikasi Mizwah- Droid. Hasil ujinya ditampilkan pada Tabel 3.1. Dari Tabel 3.1 terlihat nilai yang dihasilkan oleh MizwahDroid tidak jauh berbeda dengan aplikasi yang sudah ada pada umumnya. Terlihat dari rata-rata selisih yang ada tidak signifikan dan tidak menjadikan penggunaan arah Kiblat menjadi tidak akurat. Sehingga disimpulkan perhitungan azimuth Kiblat pada Mizwah- Droid menghasilkan nilai yang benar dan dapat dijadikan patokan. Uji coba ini dengan melakukan pembandingan antara nilai yang dihasilkan oleh perhitungan Mizwah Calculator dengan aplikasi MizwahDroid. Uji coba ini menggunakan Lintang bernilai -7.28, Bujur bernilai dan Timezone = + 7. Dari Tabel 3.2 terlihat rata-rata selisih yang dihasilkan oleh MizwahDroid tidak jauh berbeda dengan aplikasi Mizwah Calculator seperti yang diperlihatkan pada field selisih. Dengan memperhatikan nilai azimuth Gnomon MizwahDroid dan nilai azimuth Gnomon Mizwah Calculator, selisih yang ada tidak signifikan dan tidak menjadikan penggunaan arah Gnomon azimuth menjadi tidak akurat. Sehingga disimpulkan perhitungan Gnomon azimuth pada MizwahDroid menghasilkan nilai yang benar dan dapat dijadikan patokan. Tabel 1 Tabel perbandingan azimuth Kiblat menggunakan beberapa aplikasi perhitungan. No Lintang Bujur Mizwahdroid Mizwah App Qiblalocator Nilai Selisih Nilai Selisih Rata- rata Selisih

5 Tabel 2. Perbandingan azimuthgnomon menggunakan Mizwah Calculator dan Mizwahdroid. Waktu Mizwah Tanggal Jam Deg Min Decimal MizwahDroid Selisih 28-Jun-11 13:11: Jun-11 13:11: Jun-11 13:11: Jun-11 13:11: Jun-11 13:11: Jun-11 13:11: Jun-11 13:11: Jun-11 13:11: Jun-11 13:11: Gambar 3.2 Uji Coba dengan menggunakan QiblaLocator. 28-Jun-11 13:11: Jun-11 13:11: Jun-11 13:11: Jun-11 13:11: Jun-11 13:11: Jun-11 13:11: Jun-11 13:11: Jun-11 13:11: Jun-11 13:11: Jun-11 13:11: Rata-rata selisih Arah Kiblat MizwahDroid Arah Kiblat Kompas Gambar 3.3 Uji Coba dengan menggunakan Qiblacompas. Arah Kiblat: Azimuth Kiblat: o Gambar 3.1 Uji Coba dengan menggunakan MizwahDroid. - Uji coba penentuan arah Kiblat Uji coba ini dilakukan dengan cara membandingkan arah Kiblat yang diukur dengan beberapa metode penentu arah, antara lain menggunakan Qiblacompass, Qiblalocatordan aplikasi MizwahDroid. Penggunaan MizwahDroid untuk menentukan arah Kiblat di tunjukkan seperti Gambar 3.1, yaitu dengan mengkalibrasikan sudut bayangan Matahari dengan sudut mizwah (azimuth Gnomon) seperti yang ditunjuk garis merah pada Gambar 3.1. Sedangkan sudut Kiblat (Azimuth Kiblat) yang ditunjuk adalah o. Diberikan juga garis hitam sebagai penunjuk arah Kiblat agar bisa dibandingkan nantinya dengan menggunakan Qiblacompas. Dengan menggunakan Qiblalocator seperti terlihat pada Gambar 3.2, azimuth Kiblat ditunjuk pada sudut N. Nilai tersebut berbeda sangat tipis dengan azimuth yang ditunjuk oleh MizwahDroid yaitu o yang terlihat pada Gambar 3.1. Begitu pula 5

6 dengan hasil pengkalibrasian arah bayangan, garis acuan yang digunakan juga menampilkan garis yang sama dengan yang ada pada Qiblalocator. Uji coba dengan aplikasi lainya yaitu dengan menggunakan aplikasi Qiblacompass. Dengan menggunakan aplikasi Qiblacompass yang ada di android seperti ditampilkan Gambar 3.3, terlihat sudut yang diarahkan dengan aplikasi tersebut (garis merah) searah/sejajar dengan garis hitam(hijau) yang merupakan garis yang diperoleh setelah menggunakan aplikasi MizwahDroid. Garis tersebut sebelumnya diperoleh dari proses pengkalibrasian output azimuth Gnomon dan azimuth Kiblat aplikasi MizwahDroid dengan bayangan Matahari. Sejajarnya garis yang dihasilkan oleh MizwahDroid dan Qiblacompass memberikan kesimpulan bahwa aplikasi MizwahDroid memberikan output yang benar untuk menentukan arah Kiblat. Terlebih karena aplikasi MizwahDroid berdasarkan perhitungan matematis arah bayangan Matahari yang tidak dipengaruhi oleh medan magnet seperti alat penentu arah Kiblat lainya maka hasilnya bisa dikatakan presisi. Sehingga disimpulkan uji coba MizwahDroid sebagai aplikasi penentu arah Kiblat memberikan hasil yang benar dalam penentuan arah Kiblat dan presisi dalam perhitungan implementasi nilai azimuth Gnomon maupun azimuth Kiblat. 4. Kesimpulan dan Saran 4.1 Kesimpulan Dari hasil pengamatan selama perancangan, implementasi, dan uji coba perangkat lunak, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Aplikasi penentu arah Kiblat yang presisi berdasarkan arah bayangan Matahari dapat dibangun pada smarthphone berbasis Android yang memiliki perangkat Global Posititioning System (GPS). 2. Azimuth Kiblat dihitung menggunakan pendekatan Spherical Trigonometri dan Azimuth Gnomon dihitung dengan Nilai-nilai Variabel Matahari. 3. Titik Utara sejati dapat ditentukan dengan menggunakan Azimuth Gnomon atau Arah Bayangan Matahari sehingga tidak terpengaruh oleh medan magnet. Kelebihan aplikasi MizwahDroid adalah penunjukan arah Kiblat secara presisi tanpa terpengaruh medan magnet seperti umumnya aplikasi penentu arah Kiblat lainnya. Namun terdapat kekurangan yaitu proses pengkalibrasian arah Kiblat dengan bayangan Matahari yang cukup rumit dan sulit digunakan, serta waktu pengambilan arah Kiblat yang harus siang hari atau kondisi bayangan Matahari gampang terlihat. 4.2 Saran Berikut adalah beberapa saran yang bisa digunakan untuk pengembangan aplikasi dimasa yang akan datang berdasarkan analisa terhadap fase perancangan, implementasi dan uji coba. 1. Untuk kemudahan penggunaan aplikasi kedepannya, diharapkan aplikasi ini dilengkapi fitur penggunaan sensor accelerometer, sehingga dapat digunakan kapanpun dan dimanapun. 2. Formula yang digunakan untuk menentukan azimuth Matahari masih menggunakan formula dengan akurasi rendah (selisih ±0.003 o ). Sehingga untuk pengembangan kedepannya, diharapkan bisa menggunakan formula terbaru yaitu Algoritma Meeus dengan akurasi tinggi, karena melibatkan berbagai sudut-sudut eliptika terbaru. 3. Dapat di-implementasi-kan aplikasi penentu arah Kiblat untuk device lain seperti Blackberry karena sama sama berbasis Java sehingga dari sisi programming lebih mudah. 5. Daftar Pustaka [1] Ibrahim, M.Z. & Norashikin, M.Z., Universal Qibla and Prayer Time Finder, Pahang : World Academy of Science, Engineering and Technology [2] Abdali, S. Kamal, The Correct Qibla, Washington, [3] Meeus, Jean, Astronomical Algorithms. Virginia: Willmann-Bell, ISBN [4] Montenbruck, Oliver, Practical Ephemeris Calculations. Berlin: Springer Verlag, ISBN [5] Weisstein, Eric, The CRC Concise Encyclopedia of Mathematics. CRC Press, [6] Cormen, Thomas H., et al, Introduction to Algorithms, Second Edition. s.l. : The MIT Press, ISBN: [7] Hajewaming, Niweateh, Astronomical Calculation Of Islamic Times And Qibla Direction, Pattani: 33rd Congress on Science and Technology of Thailand [8] Massati, Ahmad, The Making of Prayer Circles (PC) and Prayer Direction Circles (PDC) Map, UAE: United Arab Emirates University. [9] Mintsis,G., S. Basbas, P. Papaioannou, C. Taxiltaris, I.N. Tziavos, Applications of GPS technology in the land transportation system. Proceeding of European Journal of Operational Research 152 (2004)

BAB V PENUTUP. Dari hasil penelitian penulis yang berjudul Perancangan Aplikasi. Mobile Phone, dapat diambil beberapa kesimpulan, bahwa :

BAB V PENUTUP. Dari hasil penelitian penulis yang berjudul Perancangan Aplikasi. Mobile Phone, dapat diambil beberapa kesimpulan, bahwa : BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari hasil penelitian penulis yang berjudul Perancangan Aplikasi Perhitungan Mizwala Qibla Finder dengan Java 2 Micro Edition (J2ME) pada Mobile Phone, dapat diambil beberapa

Lebih terperinci

Implementasi Augmented Reality Memanfaatkan Sensor Akselerometer, Kompas dan GPS Pada Penentuan Lokasi Masjid Berbasis Android

Implementasi Augmented Reality Memanfaatkan Sensor Akselerometer, Kompas dan GPS Pada Penentuan Lokasi Masjid Berbasis Android Implementasi Augmented Reality Memanfaatkan Sensor Akselerometer, Kompas dan GPS Pada Penentuan Lokasi Masjid Berbasis Android Diaz Hendrianto 1, Ary Mazharuddin S 2 1,2 Jurusan Teknik Informatika, Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kiblat berasal dari bahasa Arab, yaitu Qiblah adalah arah yang merujuk ke suatu tempat dimana bangunan Ka'bah di Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi. Ka'bah juga sering

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS FORMULA PENENTUAN ARAH KIBLAT DENGAN THEODOLIT DALAM BUKU EPHEMERIS HISAB RUKYAT 2013

BAB IV ANALISIS FORMULA PENENTUAN ARAH KIBLAT DENGAN THEODOLIT DALAM BUKU EPHEMERIS HISAB RUKYAT 2013 BAB IV ANALISIS FORMULA PENENTUAN ARAH KIBLAT DENGAN THEODOLIT DALAM BUKU EPHEMERIS HISAB RUKYAT 2013 A. Konsep Penentuan Arah Kiblat Dengan Theodolit Dalam Buku Ephemeris Hisab Rukyat 2013 Konsep penentuan

Lebih terperinci

Pengembangan Aplikasi Penentu Waktu Shalat Otomatis Pada Smartphone Berbasis Android Dengan Penggunaan Global Positioning System (GPS)

Pengembangan Aplikasi Penentu Waktu Shalat Otomatis Pada Smartphone Berbasis Android Dengan Penggunaan Global Positioning System (GPS) Pengembangan Aplikasi Penentu Waktu Shalat Otomatis Pada Smartphone Berbasis Android Dengan Penggunaan Global Positioning System (GPS) M. Ali Fauzi 1, Agus Zainal Arifin 2, Ary Mazharuddin S 3 1,2,3 Jurusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. artinya Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Kalimat tersebut diulang

BAB I PENDAHULUAN. artinya Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Kalimat tersebut diulang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Para ulama sepakat bahwa menghadap kiblat dalam melaksanakan shalat hukumnya wajib bagi setiap muslim. Kewajiban tersebut berdasarkan dalil nash al-qur an dalam surat

Lebih terperinci

PEMETAAN LOKASI OBJEK PAJAK UNTUK PAJAK BUMI DAN BANGUNAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI SENSOR FUSION PADA PERANGKAT BERGERAK DENGAN SISTEM OPERASI ANDROID

PEMETAAN LOKASI OBJEK PAJAK UNTUK PAJAK BUMI DAN BANGUNAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI SENSOR FUSION PADA PERANGKAT BERGERAK DENGAN SISTEM OPERASI ANDROID PEMETAAN LOKASI OBJEK PAJAK UNTUK PAJAK BUMI DAN BANGUNAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI SENSOR FUSION PADA PERANGKAT BERGERAK DENGAN SISTEM OPERASI ANDROID Cipta Andrian 5106100170 Jurusan Teknik Informatika Fakultas

Lebih terperinci

PROGRAM APLIKASI FALAKIYAH Bagian IV : APLIKASI PERHITUNGAN UNTUK PENGGUNAAN SUNDIAL MIZWALA dengan Casio Power Graphic Fx-7400g Plus

PROGRAM APLIKASI FALAKIYAH Bagian IV : APLIKASI PERHITUNGAN UNTUK PENGGUNAAN SUNDIAL MIZWALA dengan Casio Power Graphic Fx-7400g Plus PROGRAM APLIKASI FALAKIYAH Bagian IV : APLIKASI PERHITUNGAN UNTUK PENGGUNAAN SUNDIAL MIZWALA dengan Casio Power Graphic Fx-7400g Plus Sundial Mizwala Qibla Finder Sundial adalah instrumen penunjuk waktu

Lebih terperinci

SEGITIGA BOLA DAN ARAH KIBLAT

SEGITIGA BOLA DAN ARAH KIBLAT SEGITIGA BOLA DAN ARAH KIBLAT Pengetahuan tentang arah kiblat yang benar sangat penting bagi ummat Islam. Ketika ummat Islam malaksanakan ibadah shalat, terdapat sebuah kewajiban untuk menghadap kiblat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PENENTUAN ARAH KIBLAT DENGAN LINGKARAN JAM TANGAN ANALOG. A. Prinsip Penentuan Arah Kiblat dengan Menggunakan Lingkaran Jam

BAB IV ANALISIS PENENTUAN ARAH KIBLAT DENGAN LINGKARAN JAM TANGAN ANALOG. A. Prinsip Penentuan Arah Kiblat dengan Menggunakan Lingkaran Jam BAB IV ANALISIS PENENTUAN ARAH KIBLAT DENGAN LINGKARAN JAM TANGAN ANALOG A. Prinsip Penentuan Arah Kiblat dengan Menggunakan Lingkaran Jam Tangan Analog Sebagaimana yang telah dikemukakan pada pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERHITUNGAN ARAH KIBLAT DENGAN MENGGUNAKAN AZIMUT PLANET. A. Algoritma Penentuan Arah Kiblat dengan Metode Azimut Planet

BAB IV ANALISIS PERHITUNGAN ARAH KIBLAT DENGAN MENGGUNAKAN AZIMUT PLANET. A. Algoritma Penentuan Arah Kiblat dengan Metode Azimut Planet BAB IV ANALISIS PERHITUNGAN ARAH KIBLAT DENGAN MENGGUNAKAN AZIMUT PLANET A. Algoritma Penentuan Arah Kiblat dengan Metode Azimut Planet Pada dasarnya azimut planet adalah busur yang diukur dari titik Utara

Lebih terperinci

BAB IV APLIKASI DAN UJI AKURASI DATA GLOBAL POSITIONING SYSTEM (GPS) DAN AZIMUTH MATAHARI PADA SMARTPHONE BERBASIS ANDROID UNTUK HISAB ARAH KIBLAT

BAB IV APLIKASI DAN UJI AKURASI DATA GLOBAL POSITIONING SYSTEM (GPS) DAN AZIMUTH MATAHARI PADA SMARTPHONE BERBASIS ANDROID UNTUK HISAB ARAH KIBLAT BAB IV APLIKASI DAN UJI AKURASI DATA GLOBAL POSITIONING SYSTEM (GPS) DAN AZIMUTH MATAHARI PADA SMARTPHONE BERBASIS ANDROID UNTUK HISAB ARAH KIBLAT Dalam tahap uji akurasi ini, analisis yang hendak penulis

Lebih terperinci

BAB IV UJI KOMPARASI DAN EVALUASI QIBLA LASER SEBAGAI ALAT PENENTU ARAH KIBLAT. A. Konsep Penentuan Arah Kiblat Dengan Qibla Laser Setiap Saat Dengan

BAB IV UJI KOMPARASI DAN EVALUASI QIBLA LASER SEBAGAI ALAT PENENTU ARAH KIBLAT. A. Konsep Penentuan Arah Kiblat Dengan Qibla Laser Setiap Saat Dengan BAB IV UJI KOMPARASI DAN EVALUASI QIBLA LASER SEBAGAI ALAT PENENTU ARAH KIBLAT A. Konsep Penentuan Arah Kiblat Dengan Qibla Laser Setiap Saat Dengan Menggunakan Matahari dan Bulan Benda langit yang paling

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS METODE BAYANG-BAYANG AZIMUTH TERHADAP ARAH KIBLAT MASJID BAITUR ROHIM

BAB IV ANALISIS METODE BAYANG-BAYANG AZIMUTH TERHADAP ARAH KIBLAT MASJID BAITUR ROHIM BAB IV ANALISIS METODE BAYANG-BAYANG AZIMUTH TERHADAP ARAH KIBLAT MASJID BAITUR ROHIM A. Analisis Terhadap Penentuan Arah Kiblat Masjid Baitur Rohim Penentuan arah kiblat yang terjadi sebanyak tiga kali

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... i iii v viii xii xiv BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PEMIKIRAN SAADOEDDIN DJAMBEK TENTANG ARAH KIBLAT. A. Penentuan Arah Kiblat Pemikiran Saadoeddin Djambek

BAB IV ANALISIS PEMIKIRAN SAADOEDDIN DJAMBEK TENTANG ARAH KIBLAT. A. Penentuan Arah Kiblat Pemikiran Saadoeddin Djambek BAB IV ANALISIS PEMIKIRAN SAADOEDDIN DJAMBEK TENTANG ARAH KIBLAT A. Penentuan Arah Kiblat Pemikiran Saadoeddin Djambek Sebagian ahli Falak menyatakan bahwa arah kiblat adalah jarak terdekat, berupa garis

Lebih terperinci

(Fenomena Matahari di Atas Ka bah) Pandapotan Harahap NIM: Abstrak

(Fenomena Matahari di Atas Ka bah) Pandapotan Harahap NIM: Abstrak MENENTUKAN ARAH KE SEBUAH KOTA DAN MENGHITUNG JARAK DUA BUAH KOTA MEAUI BAYANG-BAYANG TONGKAT OEH MATAHARI (Fenomena Matahari di Atas Ka bah) Pandapotan Harahap NIM: 765 Progran Studi Pengajaran Fisika

Lebih terperinci

BAB IV UJI FUNGSIONALITAS, UJI KOMPARASI DAN EVALUASI. A. Uji Fungsionalitas Aplikasi Perhitungan Mizwala Qibla Finder

BAB IV UJI FUNGSIONALITAS, UJI KOMPARASI DAN EVALUASI. A. Uji Fungsionalitas Aplikasi Perhitungan Mizwala Qibla Finder BAB IV UJI FUNGSIONALITAS, UJI KOMPARASI DAN EVALUASI A. Uji Fungsionalitas Aplikasi Mizwala Qibla Finder Pada sub bahasan ini, penulisan akan melakukan uji coba fungsionalitas dari Aplikasi Mizwala Qibla

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN APLIKASI SMART ANDROID FOR MOSLEM BERBASIS LOKASI PENGGUNA

RANCANG BANGUN APLIKASI SMART ANDROID FOR MOSLEM BERBASIS LOKASI PENGGUNA RANCANG BANGUN APLIKASI SMART ANDROID FOR MOSLEM BERBASIS LOKASI PENGGUNA Penyusun: Dewandra Danishwara 5108100060 Pembimbing: Ary Mazharuddin Shidiqqi S.Kom.,M.Comp.Sc. Baskoro Adi Pratomo S.Kom., M.Kom.

Lebih terperinci

Sistem Navigasi Indoor Menggunakan Sinyal Wi-fi dan Kompas Digital Berbasis Integrasi dengan Smartphone untuk Studi Kasus pada Gedung Bertingkat

Sistem Navigasi Indoor Menggunakan Sinyal Wi-fi dan Kompas Digital Berbasis Integrasi dengan Smartphone untuk Studi Kasus pada Gedung Bertingkat Sistem Navigasi Indoor Menggunakan Sinyal Wi-fi dan Kompas Digital Berbasis Integrasi dengan Smartphone untuk Studi Kasus pada Gedung Bertingkat A448 Alifa Ridho Musthafa, R.V. Hari Ginardi, dan F.X. Arunanto

Lebih terperinci

BAB IV UJI COBA DAN EVALUASI APLIKASI ZEPHEMERIS. uji verifikasi hasil perhitungan aplikasi Zephemeris. kesalahan maupun kekurangan pada aplikasi.

BAB IV UJI COBA DAN EVALUASI APLIKASI ZEPHEMERIS. uji verifikasi hasil perhitungan aplikasi Zephemeris. kesalahan maupun kekurangan pada aplikasi. BAB IV UJI COBA DAN EVALUASI APLIKASI ZEPHEMERIS A. Uji Fungsionalitas Aplikasi Pada bab ini penulis akan melakukan pengujian terhadap aplikasi Zephemeris yang penulis rancang sebagaimana yang telah dijelaskan

Lebih terperinci

METODE PENENTUAN ARAH KIBLAT DENGAN TEODOLIT

METODE PENENTUAN ARAH KIBLAT DENGAN TEODOLIT METODE PENENTUAN ARAH KIBLAT DENGAN TEODOLIT (Pendekatan Sistem Koordinat Geografik dan Ellipsoid) Oleh : Akhmad Syaikhu A. PERSIAPAN Untuk melakukan pengukuran arah kiblat suatu tempat atau kota dengan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS KOMPARASI ISTIWAAINI KARYA SLAMET HAMBALI SEBAGAI PENENTU ARAH KIBLAT DENGAN THEODOLIT

BAB IV ANALISIS KOMPARASI ISTIWAAINI KARYA SLAMET HAMBALI SEBAGAI PENENTU ARAH KIBLAT DENGAN THEODOLIT BAB IV ANALISIS KOMPARASI ISTIWAAINI KARYA SLAMET HAMBALI SEBAGAI PENENTU ARAH KIBLAT DENGAN THEODOLIT A. Analisis Istiwaaini Dalam Penentuan Arah Kiblat Slamet Hambali menjelaskan bahwa Istiwaaini adalah

Lebih terperinci

Cara Mudah Penentuan Arah Kiblat

Cara Mudah Penentuan Arah Kiblat Cara Mudah Penentuan Arah Kiblat * Disampaikan dalam acara Pelatihan Pengukuran Arah Kiblat di FIP UNNES, mangayubagya rehab bangunan musholla FIP UNNES 17/09/2014 Kiblat ke Kabah Posisi Indonesia Pengalaman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara lebih aktual dan optimal. Penggunaan teknologi informasi bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. secara lebih aktual dan optimal. Penggunaan teknologi informasi bertujuan untuk BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi yang sangat cepat telah membawa manusia memasuki kehidupan yang berdampingan dengan informasi dan teknologi itu sendiri. Yang berdampak pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Bab pendahuluan ini membahas tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, metodologi pengerjaan, dan sistematika pengerjaan yang berhubungan dengan tugas

Lebih terperinci

APLIKASI PERHITUNGAN WAKTU SHOLAT BERBASIS J2ME TUGAS AKHIR

APLIKASI PERHITUNGAN WAKTU SHOLAT BERBASIS J2ME TUGAS AKHIR APLIKASI PERHITUNGAN WAKTU SHOLAT BERBASIS J2ME TUGAS AKHIR Sebagai Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Strata I Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Malang Oleh: DEVITA INDAH RAHMAWATI 06560096

Lebih terperinci

METODE PENGUKURAN ARAH KIBLAT DENGAN SEGITIGA SIKU-SIKU DARI BAYANGAN MATAHARI SETIAP SAAT

METODE PENGUKURAN ARAH KIBLAT DENGAN SEGITIGA SIKU-SIKU DARI BAYANGAN MATAHARI SETIAP SAAT METODE PENGUKURAN ARAH KIBLAT DENGAN SEGITIGA SIKU-SIKU DARI BAYANGAN MATAHARI SETIAP SAAT SINOPSIS Disusun oleh: Slamet Hambali. 085112075 PROGRAM MAGISTR INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) WALISONGO

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi saat ini, penggunaan smartphone akhir-akhir ini meningkat pesat. Menurut hasil penelitian Nielsen di sembilan kota

Lebih terperinci

BAB III HASIL STUDI LAPANGAN

BAB III HASIL STUDI LAPANGAN BAB III HASIL STUDI LAPANGAN A. Profil Masjid Baitur Rohim Masjid Baitur Rohim ini dibangun di atas tanah seluas 27 x 40 m² dengan lebar 24 meter dan panjang 30 meter. Serta dibangun tepat di sebelah barat

Lebih terperinci

Rancang Bangun Aplikasi Pencarian Tempat Indekos Pada Perangkat Mobile Android

Rancang Bangun Aplikasi Pencarian Tempat Indekos Pada Perangkat Mobile Android JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 Rancang Bangun Aplikasi Pencarian Tempat Indekos Pada Perangkat Mobile Android Adriyanra, Dwi Sunaryono, Adhatus Solichah

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Flowchart Membuat Rute Lari

Gambar 3.1 Flowchart Membuat Rute Lari BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN Bab ini akan menjelaskan analisa sistem dan perancangan sebuah prototipe aplikasi android untuk melakukan pembuatan rute lari dengan menggunakan algoritma haversine formula.

Lebih terperinci

Implementasi Augmented Reality pada Aplikasi Mobile Pencarian Produk Berbasis Gambar

Implementasi Augmented Reality pada Aplikasi Mobile Pencarian Produk Berbasis Gambar PRESENTASI TUGAS AKHIR KI091391 Implementasi Augmented Reality pada Mobile Pencarian Produk Berbasis Gambar Penyusun Tugas Akhir : M Misbachul Huda (NRP :5109 100 145) Dosen Pembimbing : Ary Mazharuddin

Lebih terperinci

Simulasi Penentuan Sudut Arah Kiblat dengan Metode Segitiga Bola Menggunakan Bahasa Pemrograman GUI MatLab R2009

Simulasi Penentuan Sudut Arah Kiblat dengan Metode Segitiga Bola Menggunakan Bahasa Pemrograman GUI MatLab R2009 Kaunia, Vol. IX, No. 2, Oktober 2013 Simulasi Penentuan Sudut Arah Kiblat dengan Metode Segitiga Bola Menggunakan Bahasa Pemrograman GUI MatLab R2009 Asih Melati, Dwi Rohayati, Tatik Juwariyah State Islamic

Lebih terperinci

SMARTPHONE SEBAGAI ALAT BANTU NAVIGASI UNTUK PENGENDARA SEPEDA BERBASISKAN ANDROID TUGAS AKHIR

SMARTPHONE SEBAGAI ALAT BANTU NAVIGASI UNTUK PENGENDARA SEPEDA BERBASISKAN ANDROID TUGAS AKHIR SMARTPHONE SEBAGAI ALAT BANTU NAVIGASI UNTUK PENGENDARA SEPEDA BERBASISKAN ANDROID TUGAS AKHIR Sebagai persyaratan guna meraih gelar Sarjana Strata 1 Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Malang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS SISTEM HISAB ARAH KIBLAT DR. ING KHAFID DALAM PROGRAM MAWĀQIT 2001

BAB IV ANALISIS SISTEM HISAB ARAH KIBLAT DR. ING KHAFID DALAM PROGRAM MAWĀQIT 2001 BAB IV ANALISIS SISTEM HISAB ARAH KIBLAT DR. ING KHAFID DALAM PROGRAM MAWĀQIT 2001 A. Analisis Software Program Mawāqit Software yang biasa disebut dengan perangkat lunak (sering disingkat dengan s/w)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Paparan Data Masjid Ulul Albab (UIN) Maulana Malik Ibrahim

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Paparan Data Masjid Ulul Albab (UIN) Maulana Malik Ibrahim BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Paparan Data Masjid Ulul Albab (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang Di sejumlah perguruan tinggi umum, masjid menjadi alternatif pilihan untuk mengisi waktu di luar

Lebih terperinci

Telaah Penentuan Arah Kiblat dengan Perhitungan Trigonometri Bola dan Bayang-Bayang Gnomon oleh Matahari

Telaah Penentuan Arah Kiblat dengan Perhitungan Trigonometri Bola dan Bayang-Bayang Gnomon oleh Matahari Telaah Penentuan Arah Kiblat dengan Perhitungan Trigonometri Bola dan Bayang-Bayang Gnomon oleh Matahari Moedji Raharto dan Dede Jaenal Arifin Surya Observatorium Bosscha FMIPA ITB, Bandung, Indonesia,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikerjakan oleh setiap umat muslim. Melaksanakan shalat dengan menghadap ke

BAB I PENDAHULUAN. dikerjakan oleh setiap umat muslim. Melaksanakan shalat dengan menghadap ke BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ibadah shalat lima waktu adalah kewajiban yang harus senantiasa dikerjakan oleh setiap umat muslim. Melaksanakan shalat dengan menghadap ke arah kiblat serta sesuai

Lebih terperinci

BAB IV UJI COBA DAN EVALUASI APLIKASI KIBLAT SIKU-SIKU. A. Uji Fungsionalitas Aplikasi Kiblat Siku-siku

BAB IV UJI COBA DAN EVALUASI APLIKASI KIBLAT SIKU-SIKU. A. Uji Fungsionalitas Aplikasi Kiblat Siku-siku BAB IV UJI COBA DAN EVALUASI APLIKASI KIBLAT SIKU-SIKU A. Uji Fungsionalitas Aplikasi Kiblat Siku-siku Pada sub bahasan ini akan melakukan uji coba terkait fungsionalitas dari Aplikasi Kiblat Siku-siku.

Lebih terperinci

APLIKASI PENGINGAT AGENDA BERDASARKAN LOKASI DENGAN GLOBAL POSITIONING SYSTEM (GPS) BERBASIS ANDROID

APLIKASI PENGINGAT AGENDA BERDASARKAN LOKASI DENGAN GLOBAL POSITIONING SYSTEM (GPS) BERBASIS ANDROID APLIKASI PENGINGAT AGENDA BERDASARKAN LOKASI DENGAN GLOBAL POSITIONING SYSTEM (GPS) BERBASIS ANDROID Ahmad Habib, Skom., MM., Achmad Dicky Wibowo TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia memiliki pesona alam dan budaya yang beraneka ragam yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia memiliki pesona alam dan budaya yang beraneka ragam yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia memiliki pesona alam dan budaya yang beraneka ragam yang terletak secara menyebar di kepulauan Nusantara Indonesia, terdapat 6 jenis obyek wisata

Lebih terperinci

Lampiran I. Algoritma Equation of Time Versi Jean Meeus

Lampiran I. Algoritma Equation of Time Versi Jean Meeus Lampiran I Algoritma Equation of Time Versi Jean Meeus NO Simbol Rumus 1 A INT (Y/100) 2 B 2 - A + INT (A/4) INT (365,25 x (Y+4716)) + Int(30.6001 x (M + 1)) + D + B - 3 JD 1524.5 3 T (JD 2451545,0) /

Lebih terperinci

Pengingat Agenda Berdasarkan Konteks Lokasi Menggunakan GPS dengan Algoritma k-nearest Neighbor pada Perangkat Bergerak

Pengingat Agenda Berdasarkan Konteks Lokasi Menggunakan GPS dengan Algoritma k-nearest Neighbor pada Perangkat Bergerak JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No. 1, (013 ISSN: 337-3539 (301-971 Print 1 Pengingat Agenda Berdasarkan Konteks Lokasi Menggunakan GPS dengan Algoritma k-nearest Neighbor pada Perangkat Bergerak Ivan Ahmed

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PENENTUAN ARAH KIBLAT DALAM KITAB. A. Analisis Penentuan Arah Kiblat dengan Bayang- bayang Matahari dalam

BAB IV ANALISIS PENENTUAN ARAH KIBLAT DALAM KITAB. A. Analisis Penentuan Arah Kiblat dengan Bayang- bayang Matahari dalam BAB IV ANALISIS PENENTUAN ARAH KIBLAT DALAM KITAB NATIJAT AL MIQĀT KARYA AHMAD DAHLAN Al-TARMASI A. Analisis Penentuan Arah Kiblat dengan Bayang- bayang Matahari dalam Kitab Natijat al-miqāt Manusia mempunyai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satunya kewajiban ibadah shalat fardhu lima waktu bagi umat muslim yang

BAB I PENDAHULUAN. Salah satunya kewajiban ibadah shalat fardhu lima waktu bagi umat muslim yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi yang semakin maju terutama di bidang transportasi, komunikasi dan informasi, menjadikan tidak sedikit orang yang memiliki mobilitas tinggi

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI ARAH KIBLAT DAN JADWAL WAKTU SHALAT BERBASIS ANDROID

SISTEM INFORMASI ARAH KIBLAT DAN JADWAL WAKTU SHALAT BERBASIS ANDROID SISTEM INFORMASI ARAH KIBLAT DAN JADWAL WAKTU SHALAT BERBASIS ANDROID Muhammad Nashiruddin Darajat*, Abdul Fadlil, Sunardi Magister Teknologi Informasi, Pascasarjana, Universitas Ahmad Dahlan Jl. Prof.

Lebih terperinci

Analisis Perbedaan Perhitungan Arah Kiblat pada Bidang Spheroid dan Ellipsoid dengan Menggunakan Data Koordinat GPS

Analisis Perbedaan Perhitungan Arah Kiblat pada Bidang Spheroid dan Ellipsoid dengan Menggunakan Data Koordinat GPS JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (Juni, 2013) ISSN: 2301-9271 1 Analisis Perbedaan Perhitungan pada Bidang Spheroid dan Ellipsoid dengan Menggunakan Data Koordinat GPS Andhika Prastyadi Nugroho dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS KOMPARASI ALGORITMA EQUATION OF TIME JEAN MEEUS DAN SISTEM NEWCOMB

BAB IV ANALISIS KOMPARASI ALGORITMA EQUATION OF TIME JEAN MEEUS DAN SISTEM NEWCOMB BAB IV ANALISIS KOMPARASI ALGORITMA EQUATION OF TIME JEAN MEEUS DAN SISTEM NEWCOMB A. Uji Komparasi dan Analisis Hasil Perhitungan Equation of Time Jean Meeus dan Newcomb Menggunakan Parameter Almanak

Lebih terperinci

Peta Pantauan Peminatan Di Universitas Dian Nuswantoro Melalui Peta Digital Dengan Metode Algoritma Astronomical Berbasis Android

Peta Pantauan Peminatan Di Universitas Dian Nuswantoro Melalui Peta Digital Dengan Metode Algoritma Astronomical Berbasis Android Peta Pantauan Peminatan Di Universitas Dian Nuswantoro Melalui Peta Digital Dengan Metode Algoritma Astronomical Berbasis Android Zulfikar Ardan V A11.2008.04352 Program Studi Teknik Informatika Universitas

Lebih terperinci

APLIKASI SEGITIGA BOLA DALAM RUMUS-RUMUS HISAB RUKYAT

APLIKASI SEGITIGA BOLA DALAM RUMUS-RUMUS HISAB RUKYAT APLIKASI SEGITIGA BOLA DALAM RUMUS-RUMUS HISAB RUKYAT Disampaikan pada : Kegiatan Pembinaan dan Orientasi Hisab Rukyat Hisab dan Rukyat di Lingkungan PA/MA Direktorat Pranata dan Tata Laksana Perkara Perdata

Lebih terperinci

Gambar 2.1 Rumus Matematis mencari Jarak Dimana N = Koordinat Tujuan, M = Koordinat Posisi, J = Jarak yang dicari. 3. Rancangan Tahap rancangan aplika

Gambar 2.1 Rumus Matematis mencari Jarak Dimana N = Koordinat Tujuan, M = Koordinat Posisi, J = Jarak yang dicari. 3. Rancangan Tahap rancangan aplika PEMBUATAN PROGRAM APLIKASI PENCARIAN LOKASI RUMAH SAKIT DI WILAYAH JAKARTA BARAT DENGAN GPS DAN GIS PADA PONSEL BERBASIS ANDROID Trinawati Eka Putri, Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring perkembangan teknologi yang amat pesat, menuntut pula adanya otomatisasi dan efisiensi dalam memperoleh informasi. Hal ini didukung pula oleh perkembangan mobile

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara lebih aktual dan optimal. Penggunaan teknologi informasi bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. secara lebih aktual dan optimal. Penggunaan teknologi informasi bertujuan untuk BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi yang sangat cepat telah membawa manusia memasuki kehidupan yang berdampingan dengan informasi dan teknologi itu sendiri. Yang berdampak pada

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Waktu Salat Menggunakan Software Microsoft Visual Basic 2010, dapat

BAB V PENUTUP. Waktu Salat Menggunakan Software Microsoft Visual Basic 2010, dapat BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari hasil penelitian penulis yang berjudul Pemrograman Software Waktu Salat Menggunakan Software Microsoft Visual Basic 2010, dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu: 1. Algoritma

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kompleks. Oleh karena itu pada smartphone banyak digunakan berbagai teknologi

BAB I PENDAHULUAN. kompleks. Oleh karena itu pada smartphone banyak digunakan berbagai teknologi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam dunia teknologi yang semakin berkembang ini semakin dinamis dan sangat dibutuhkan oleh manusia, efisiensi menjadi salah satunya yang menjadi sangat penting.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ada banyak sekali metode yang bisa digunakan untuk menghafalkan Al-Quran, mulai dari mendengarkan bacaan terus menerus, melihat bacaan yang mau dihafalkan berulang

Lebih terperinci

Pengingat Agenda Berdasarkan Konteks Lokasi Menggunakan GPS dengan Algoritma k-nearest Neighbor pada Perangkat Bergerak

Pengingat Agenda Berdasarkan Konteks Lokasi Menggunakan GPS dengan Algoritma k-nearest Neighbor pada Perangkat Bergerak Pengingat Agenda Berdasarkan Konteks Lokasi Menggunakan GPS dengan Algoritma k-nearest Neighbor pada Perangkat Bergerak IVAN AHMED GIOVANNI NRP 5109100042 Dosen Pembimbing I Ary Mazharuddin S., S.Kom.,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan masalah karena Rasulullah saw. ada bersama-sama sahabat dan

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan masalah karena Rasulullah saw. ada bersama-sama sahabat dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada awal perkembangan Islam, penentuan arah kiblat tidak banyak menimbulkan masalah karena Rasulullah saw. ada bersama-sama sahabat dan beliau sendiri yang menunjukkan

Lebih terperinci

PENCARIAN LOKASI JALUR NUGRAHA EKAKURIR (JNE) TERDEKAT MENGGUNAKAN HAVERSINE FORMULA (STUDI KASUS KOTA SAMARINDA)

PENCARIAN LOKASI JALUR NUGRAHA EKAKURIR (JNE) TERDEKAT MENGGUNAKAN HAVERSINE FORMULA (STUDI KASUS KOTA SAMARINDA) PENCARIAN LOKASI JALUR NUGRAHA EKAKURIR (JNE) TERDEKAT MENGGUNAKAN HAVERSINE FORMULA (STUDI KASUS KOTA SAMARINDA) Dyna Marisa Khairina 1), Febrian Wicaksana Ramadhinata 2),Heliza Rahmania Hatta 3) 1),2),3

Lebih terperinci

MEMBUAT PROGRAM APLIKASI FALAK DENGAN CASIO POWER GRAPHIC fx-7400g PLUS Bagian II : Aplikasi Perhitungan untuk Penggunaan Teodolit

MEMBUAT PROGRAM APLIKASI FALAK DENGAN CASIO POWER GRAPHIC fx-7400g PLUS Bagian II : Aplikasi Perhitungan untuk Penggunaan Teodolit MEMBUAT PROGRAM APLIKASI FALAK DENGAN CASIO POWER GRAPHIC fx-7400g PLUS Bagian II : Aplikasi Perhitungan untuk Penggunaan Teodolit Kalkulator sangat membantu proses perhitungan, apalagi jika memakai rumusrumus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem informasi geografis (geographic information system/gis) yang

BAB I PENDAHULUAN. Sistem informasi geografis (geographic information system/gis) yang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sistem informasi geografis (geographic information system/gis) yang selanjutnya akan disebut SIG merupakan sistem informasi berbasis komputer yang digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini, inovasi teknologi yang terus berkembang khususnya

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini, inovasi teknologi yang terus berkembang khususnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi ini, inovasi teknologi yang terus berkembang khususnya pada bidang navigasi memberikan dampak yang positif bagi kehidupan manusia. Munculnya teknologi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN Pada bagian ini penulis akan menjelaskan system analisis dan perancangan dalam membuat pembuatan aplikasi ini. Setelah semua kebutuhan selesai dianalisis, maka penulis akan

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: ( Print) A-51

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: ( Print) A-51 JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) A-51 Rancang Bangun Aplikasi Angkutan Trans Sarbagita Provinsi Bali Berbasis Perangkat Bergerak I Made Aditya Pradnyadipa Mustika,

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI PETUNJUK JALAN UNTUK PENYANDANG TUNA NETRA MENGGUNAKAN GLOBAL POSITIONING SYSTEM (GPS) PADA TELEPON SELULAR BERBASIS ANDROID

PERANCANGAN APLIKASI PETUNJUK JALAN UNTUK PENYANDANG TUNA NETRA MENGGUNAKAN GLOBAL POSITIONING SYSTEM (GPS) PADA TELEPON SELULAR BERBASIS ANDROID PERANCANGAN APLIKASI PETUNJUK JALAN UNTUK PENYANDANG TUNA NETRA MENGGUNAKAN GLOBAL POSITIONING SYSTEM (GPS) PADA TELEPON SELULAR BERBASIS ANDROID Ema Utami Magister Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. faktor yang sangat penting dalam kehidupan manusia agar dapat melakukan

BAB I PENDAHULUAN. faktor yang sangat penting dalam kehidupan manusia agar dapat melakukan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Seiring dengan berjalannya waktu, teknologi dan arus informasi berkembang dengan pesat. Fenomena teknologi informasi ini harus dicermati dengan baik, terutama untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Internet sebagai salah satu media informasi yang efektif dan efisien dalam penyampaian informasi yang bisa diakses setiap orang kapan saja dan dimana saja,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ibadah shalat merupakan suatu kewajiban yang harus dilaksanakan oleh setiap umat muslim setiap harinya karena shalat merupakan tiang agama bagi umat muslim. Bagi umat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. penulis berusaha membangun adanya kemudahan dan efisiensi, terutama di sistem

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. penulis berusaha membangun adanya kemudahan dan efisiensi, terutama di sistem BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Dalam mengembangkan sebuah aplikasi (penelitian yang sudah ada) penulis berusaha membangun adanya kemudahan dan efisiensi, terutama di sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan manusia dengan dorongan untuk menuju. kehidupan yang lebih baik lagi, manusia berusaha untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan manusia dengan dorongan untuk menuju. kehidupan yang lebih baik lagi, manusia berusaha untuk dapat BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dalam kehidupan manusia dengan dorongan untuk menuju kehidupan yang lebih baik lagi, manusia berusaha untuk dapat menunjang kehidupan yang dia jalani. Untuk menunjang

Lebih terperinci

P E N D A H U L U A N Latar Belakang

P E N D A H U L U A N Latar Belakang KLASIFIKASI KEKERAPAN KUNJUNGAN LOKASI BERBASIS LOCATION BASED SERVICE (LBS) MENGGUNAKAN SELF-ORGANIZING MAP (SOM) Oleh : Dhanang Fitra Riaji (NRP : 2208205737) PROGRAM MAGISTER JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan Perusahaan akan penyajian informasi yang semakin cepat dan akurat semakin dibutuhkan. Meningkatnya kebutuhan dan adanya kemajuan teknologi informasi

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) PENYEDIA LAYANAN KESEHATAN BERBASIS ANDROID (Studi Kasus Kota Bandar Lampung)

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) PENYEDIA LAYANAN KESEHATAN BERBASIS ANDROID (Studi Kasus Kota Bandar Lampung) PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) PENYEDIA LAYANAN KESEHATAN BERBASIS ANDROID (Studi Kasus Kota Bandar Lampung) 1 Budiman Ruliansyah, 1 Kurnia Muludi, 1 Febi Eka Febriansyah 1 Jurusan Ilmu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mengabadikan moment-moment yang ada disekitarnya. Penggunaan kamera

BAB 1 PENDAHULUAN. mengabadikan moment-moment yang ada disekitarnya. Penggunaan kamera BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Teknologi yang sedang marak digunakan oleh masyarakat saat ini adalah kamera, baik dari fitur ponsel maupun kamera digital. Fungsinya dianggap penting dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penentuan arah kiblat pada dasarnya mengkaji posisi atau markaz

BAB I PENDAHULUAN. Penentuan arah kiblat pada dasarnya mengkaji posisi atau markaz BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penentuan arah kiblat pada dasarnya mengkaji posisi atau markaz suatu tempat di permukaan Bumi. Posisi suatu tempat ini tidak lain adalah data lintang dan bujur dalam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERBANDINGAN HISAB IRTIFA HILAL MENURUT ALMANAK NAUTIKA DAN NEWCOMB

BAB IV ANALISIS PERBANDINGAN HISAB IRTIFA HILAL MENURUT ALMANAK NAUTIKA DAN NEWCOMB BAB IV ANALISIS PERBANDINGAN HISAB IRTIFA HILAL MENURUT ALMANAK NAUTIKA DAN NEWCOMB 1. Analisis Metode Hisab Irtifa Hilal Menurut Sistem Almanak Nautika Dalam hisab awal bulan Qamariyah, hasil ketinggian

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Perkembangan teknologi pada masa sekarang ini telah mengalami perubahan yang sangat pesat, sama halnya dengan perkembangan Elektronik. Salah satunya

Lebih terperinci

OPTIMASI PENCAPAIAN TARGET PADA SIMULASI PERENCANAAN JALUR ROBOT BERGERAK DI LINGKUNGAN DINAMIS

OPTIMASI PENCAPAIAN TARGET PADA SIMULASI PERENCANAAN JALUR ROBOT BERGERAK DI LINGKUNGAN DINAMIS OPTIMASI PENCAPAIAN TARGET PADA SIMULASI PERENCANAAN JALUR ROBOT BERGERAK DI LINGKUNGAN DINAMIS Yisti Vita Via Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metodologi penelitian yang digunakan dalam Tugas Akhir ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Metodologi penelitian yang digunakan dalam Tugas Akhir ini adalah BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metodologi penelitian yang digunakan dalam Tugas Akhir ini adalah dengan mengakses Sensor Accelerometer dan Sensor Orientasi pada

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS OBJEK WISATA DI KABUPATEN LANGKAT BERBASIS ANDROID

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS OBJEK WISATA DI KABUPATEN LANGKAT BERBASIS ANDROID PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS OBJEK WISATA DI KABUPATEN LANGKAT BERBASIS ANDROID LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS SISTEM HISAB AWAL BULAN QAMARIAH DR. ING. KHAFID DALAM PROGRAM MAWAAQIT. A. Analisis terhadap Metode Hisab Awal Bulan Qamariah dalam

BAB IV ANALISIS SISTEM HISAB AWAL BULAN QAMARIAH DR. ING. KHAFID DALAM PROGRAM MAWAAQIT. A. Analisis terhadap Metode Hisab Awal Bulan Qamariah dalam 82 BAB IV ANALISIS SISTEM HISAB AWAL BULAN QAMARIAH DR. ING. KHAFID DALAM PROGRAM MAWAAQIT A. Analisis terhadap Metode Hisab Awal Bulan Qamariah dalam Program Mawaaqit Mawaaqit merupakan salah satu contoh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Penelitian terkait dengan aplikasi informasi wisata pernah dilakukan Jems Valdano Ulemlem (2014). Pada penelitiannya informasi wisata yang

Lebih terperinci

Pelatihan Tracking dan Dasar-Dasar Penggunan GPS PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN - KEBUDAYAAN KEMENDIKBUD

Pelatihan Tracking dan Dasar-Dasar Penggunan GPS PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN - KEBUDAYAAN KEMENDIKBUD Pelatihan Tracking dan Dasar-Dasar Penggunan GPS PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN - KEBUDAYAAN KEMENDIKBUD GLOBAL POSITIONING SYSTEM (GPS) Slide 2 Merupakan salah satu sistem yang akan membantu untuk

Lebih terperinci

Rancang Bangun Aplikasi Panggilan Darurat dengan Perintah Suara Berbahasa Indonesia pada Perangkat Bergerak Berbasis Android

Rancang Bangun Aplikasi Panggilan Darurat dengan Perintah Suara Berbahasa Indonesia pada Perangkat Bergerak Berbasis Android JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) 1-5 1 Rancang Bangun Aplikasi Panggilan Darurat dengan Perintah Suara Berbahasa Indonesia pada Perangkat Bergerak Berbasis Android Lucky Dewantara, Dwi Sunaryono,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Arah kiblat merupakan arah yang dituju oleh umat Islam dalam

BAB I PENDAHULUAN. Arah kiblat merupakan arah yang dituju oleh umat Islam dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang masalah Arah kiblat merupakan arah yang dituju oleh umat Islam dalam melaksanakan ibadah khususnya shalat, yaitu menghadap ke arah ka bah di Masjidil Haram. Kata Arah

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan dibahas mengenai pengujian dan analisis dari setiap modul yang mendukung sistem secara keseluruhan. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui apakah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Kemacetan Kemacetan adalah situasi atau keadaan terhentinya arus lalu lintas yang disebabkan oleh banyaknya jumlah kendaraan melebihi kapasitas jalan. Kemacetan banyak terjadi

Lebih terperinci

Alat Ukur Parameter Tanah dan Lingkungan Berbasis Smartphone Android

Alat Ukur Parameter Tanah dan Lingkungan Berbasis Smartphone Android Scientific Journal of Informatics Vol. 2, No. 2, November 2015 p-issn 2407-7658 http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/sji e-issn 2460-0040 Alat Ukur Parameter Tanah dan Lingkungan Berbasis Smartphone

Lebih terperinci

Sistem Informasi Geografis ATM (Automatic Teller Machine) Dan Mini Market Terdekat Berbasis Android 2.2 (Studi Kasus : Surabaya Timur)

Sistem Informasi Geografis ATM (Automatic Teller Machine) Dan Mini Market Terdekat Berbasis Android 2.2 (Studi Kasus : Surabaya Timur) 1 Sistem Informasi Geografis ATM (Automatic Teller Machine) Dan Mini Market Terdekat Berbasis Android 2.2 (Studi Kasus : Surabaya Timur) Abdul Fatah, Agung Budi Cahyono Jurasan Teknik Geomatika, Fakultas

Lebih terperinci

KAJIAN ALGORITMA MEEUS DALAM MENENTUKAN AWAL BULAN HIJRIYAH MENURUT TIGA KRITERIA HISAB (WUJUDUL HILAL, MABIMS DAN LAPAN)

KAJIAN ALGORITMA MEEUS DALAM MENENTUKAN AWAL BULAN HIJRIYAH MENURUT TIGA KRITERIA HISAB (WUJUDUL HILAL, MABIMS DAN LAPAN) KAJIAN ALGORITMA MEEUS DALAM MENENTUKAN AWAL BULAN HIJRIYAH MENURUT TIGA KRITERIA HISAB (WUJUDUL HILAL, MABIMS DAN LAPAN) Oleh: Indri Yanti 1 dan Rinto Anugraha NQZ 2 1 Fakultas Teknik, Universitas Wiralodra,

Lebih terperinci

Bab 1 PENDAHULUAN. tersebut, manusia memanfaatkan teknologi itu sendiri untuk membuat berbagai

Bab 1 PENDAHULUAN. tersebut, manusia memanfaatkan teknologi itu sendiri untuk membuat berbagai Bab 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) saat ini seolah mengubah pola hidup manusia pada umumnya. Manusia di tuntut untuk bekerja secara cepat dan efisien

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Tabel 2.1 Tinjauan Pustaka Penulis Objek Metode Febri Nugroho (2016) Anugerah Panembahan Attunggal (2016) Ismail (2013) Muhammad Aji Pratama

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 Rancang Bangun Sistem Pemantau Ruangan Berbasis Multi Kamera untuk Smartphone Android pada Jaringan Pikonet yang Adaptif terhadap Perubahan Situasi Ruangan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TERHADAP PEDOMAN PRAKTIS PENENTUAN ARAH KIBLAT KARYA M. MUSLIH HUSEIN

BAB IV ANALISIS TERHADAP PEDOMAN PRAKTIS PENENTUAN ARAH KIBLAT KARYA M. MUSLIH HUSEIN BAB IV ANALISIS TERHADAP PEDOMAN PRAKTIS PENENTUAN ARAH KIBLAT KARYA M. MUSLIH HUSEIN A. Analisis Metode Penentuan Arah Kiblat Dengan Pedoman Praktis dan Mudah Menentukan Arah Kiblat Dari Sabang Sampai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempersingkat waktu dan menghemat biaya. satunya adalah kebutuhan untuk

BAB I PENDAHULUAN. mempersingkat waktu dan menghemat biaya. satunya adalah kebutuhan untuk BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Salah satu contoh perkembangan teknologi adalah teknologi dalam pencarian rute terpendek. Kehadiran teknologi pencarian rute dapat mempermudah user dalam menjalankan

Lebih terperinci

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBLE

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBLE CORPORATE SOCIAL RESPONSIBLE LAPORAN PENENTUAN ARAH KIBLAT MASJID SYUHADA PERUMAHAN BEJI PERMAI, DEPOK PT. Mahakarya Geo Survey DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 DAFTAR GAMBAR... 2 DAFTAR TABEL... 2 1. PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

BAB II. Tinjauan Pustaka Dan Dasar Teori. Tabel 2.1 Tinjuan Pustaka

BAB II. Tinjauan Pustaka Dan Dasar Teori. Tabel 2.1 Tinjuan Pustaka BAB II Tinjauan Pustaka Dan Dasar Teori 2.1 Tinjauan Pustaka Tabel 2.1 Tinjuan Pustaka NO Nama Peneliti 1 Ryanda Reza nugraha (2015) 2 Hardika Catur Sapta(2015) 3 Vitaloka Nuristyana (2015) 4 Kuirinus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang akurat dan diperbaharui (update) yang dikenal dengan istilah Sistem

BAB I PENDAHULUAN. yang akurat dan diperbaharui (update) yang dikenal dengan istilah Sistem BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Informasi geografis biasanya digambarkan dalam peta manual dengan ragam informasi yang tertulis dalam lembaran kertas (atlas). Tetapi kini, dengan adanya teknologi,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS METODE AZIMUTH BULAN SEBAGAI ACUAN PENENTUAN ARAH KIBLAT. A. Analisis Penentuan Arah Kiblat dengan Metode Azimuth Bulan

BAB IV ANALISIS METODE AZIMUTH BULAN SEBAGAI ACUAN PENENTUAN ARAH KIBLAT. A. Analisis Penentuan Arah Kiblat dengan Metode Azimuth Bulan BAB IV ANALISIS METODE AZIMUTH BULAN SEBAGAI ACUAN PENENTUAN ARAH KIBLAT A. Analisis Penentuan Arah Kiblat dengan Metode Azimuth Bulan Pada dasarnya azimuth Bulan adalah busur yang diukur dari titik Utara

Lebih terperinci