BAB I PENDAHULUAN. akan meningkatkan produktivitas. Di antara hal penting di zaman modern ini

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. akan meningkatkan produktivitas. Di antara hal penting di zaman modern ini"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perkembangan teknologi pembayaran saat ini menjadi sebuah keniscayaan untuk dapat meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan cepat, tepat dan akurat, sehingga akhirnya akan meningkatkan produktivitas. Di antara hal penting di zaman modern ini dalam bidang ekonomi semenjak 50 tahun yang lewat adalah sistem financial transaction cards, yang untuk pertama kali muncul di Amerika, lalu di negaranegara Eropa, kemudian mulai berkembang secara luas di negara-negara Islam dan Non Islam. Sistem ini dalam praktek ekonomi dan perdagangan memiliki efektivitas dan keuntungan yang cukup tinggi. Lembaga keuangan sendiri telah mempraktekan pengalamannya begitu lama dan telah mengetahui karakteristik masyarakat sehingga bisa menarik disemua tingkat masyarakat, terutama kalangan orang kaya dan menengah untuk ikut serta dalam sistem ini. Hal-hal positif dari kartu ini berupa ambisi kematerian. Namun terdapat aspek negatif terhadap masyarakat baik secara agama, sosial, maupun ekonomi, seperti hutang dan bunga yang tidak disadari oleh orang awam. Sistem banking card ini tumbuh dan berkembang di negara-negara barat sesuai dengan kerangka pemikiran dan filosofi ekonomi kapitalis. Sistem ini 1

2 2 sangat kokoh dan teliti sehingga semuanya masih dapat berjalan. Semua sistem dipakai untuk mendapatkan keuntungan dari card holder. 1 Dalam konteks perbankan, saat ini telah banyak nasabah khusunya di kota-kota besar yang tidak lagi menggunakan uang tunai dalam traksaksi pembayarannya, akan tetapi telah memanfaatkan layanan perbankan modern yang lebih dikenal dengan istilah kartu kredit. Untuk menunjang keberhasilan bank, sudah pasti diperlukan suatu transaksi pembiayaan yang handal yang dapat digunakan dengan mudah oleh nasabahnya. Sektor ini memerlukan pengembangan produk dalam melakukan transaksi untuk memberikan jasajasa kepada pelanggan mereka. Nasabah kini menginginkan agar dapat dengan mudah membayar berbagai pembayaran tagihan rutin maupun melakukan berbagai transaksi yang tersedia setiap saat. Mendapatkan kartu kredit begitu mudah sekarang ini. Hampir semua bank sangat gemar mempromosikan dan menawarkan kartu kredit dengan iming-iming hadiah menarik: bebas iuran tahunan, utang pada kartu kredit lama dari bank lain bisa ditutup dengan cicilan. Perkembangan teknologi dalam transaksi pembayaran tersebut juga sangat berpengaruh pada kinerja perbankan syariah sebagai bagian dari sistem perbankan nasional. Meskipun perbankan syariah terbilang baru eksis dan berkembang kurang lebih 14 tahunan dipentas bisnis perbankan Indonesia. 1 Abdul Wahab Ibrahim Abu Sulaiman, Banking Cards Syariah Kartu Kredit dan Debit dalam Perspektif Fiqih, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2006),hlm. XII.

3 3 Namun ketahanan terhadap terpaan krisis moneter cukup teruji. Hal ini terbukti perbankan syariah mampu memperlihatkan ketahanannya terhadap krisis moneter yang terjadi di Indonesia tahun Perbankan syariah menunjukkan eksistensinya lewat berbagai pelayanan yang terus meningkat yang berorientasi pada nasabah. Ditengah persaingan yang ketat, perbankan syariah dituntut untuk terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Untuk ini teknologi terhadap transaksi pembayaran juga berpengaruh dalam segala bidang kegiatan perbankan. Salah satu bank yang memberikan pelayanan terhadap financial transaction cards adalah BNI Syariah dengan meluncurkan ib Hasanah Card yang berorientasi pada nasabah. Walau masih tetap harus diakui bahwa bank ini mendapat pengaruh dari bank induknya yaitu PT. Bank Negara Indonesia, Tbk. Namun perlu diingat bahwa bank syariah tidak memperbolehkan adanya bunga dalam setiap transaksi, yang diperbolehkan hanya biaya dan denda. Oleh karena itu penulis ingin mengkaji bagaimana bank syariah menerapkan biaya dan denda kepada nasabah yang mengalami keterlambatan pembayaran. Berdasarkan uraian di atas, menjadi alasan bagi penulis untuk membahas lebih lanjut. Dalam penelitian yang juga merupakan tugas akhir penulis untuk memperoleh gelar Ahli Madya Perbankan Syariah ini berjudul Analisis Perbandingan Mekanisme Perhitungan Return dan Denda di Kartu

4 4 Kredit Konvensional dan Syariah (Studi Kasus Kartu Kredit Konvensional dan ib Hasanah Card). B. RUMUSAN MASALAH Dari latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, dapat dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimana Mekanisme Perhitungan Return dan Denda di Kartu Kredit Konvensional? 2. Bagaimana Mekanisme Perhitungan Return dan Denda di ib Hasanah Card? 3. Bagaimana Perbedaan Mekanisme Perhitungan Return dan Denda di Kartu Kredit Konvensional dan ib Hasanah Card? C. TUJUAN DAN KEGUNAAN PENELITIAN 1. Tujuan Penelitian Berdasarkan pada rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian yang hendak dicapai sehubungan dengan penyusunan Tugas Akhir adalah: a. Untuk Mengetahui Bagaimana Mekanisme Perhitungan Return dan Denda di Kartu Kredit Konvensional?

5 5 b.untuk Mengetahui Bagaimana Mekanisme Perhitungan Return dan Denda di Kartu Kredit ib Hasanah Card? c. Untuk Mengetahui Bagaimana Perbedaan Mekanisme Perhitungan Return dan Denda di Kartu Kredit Konvensional dan ib Hasanah Card? 2. Kegunaan Penelitian a. Secara praktis 1. Pribadi Untuk memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md) Perbankan Syariah pada Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pekalongan. Dan untuk mengembangkan pengetahuan ilmu yang telah diperoleh selama masa perkuliahan. 2. Pihak BNI Syariah Cabang Pekalongan Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi pihak BNI Syariah khususnya Cabang Pekalongan agar lebih memperhatikan pendapatan yang diperoleh, agar sesuai dengan syariah yang bebas riba. b. Secara teoritis Untuk menambah wawasan dan pengetahuan, serta sebagai bahan referensi dan bahan masukan pihak bank yang dapat digunakan bagi

6 6 yang berkepentingan agar lebih memperhatikan faktor-faktor di masa akan datang yang mungkin akan mempengaruhi perkembangan produk Kartu Kredit Konvensional dan ib Hasanah Card. D. PENEGASAN ISTILAH Supaya penelitian yang dilakukan dapat lebih terarah dan tidak menyimpang dari permasalahan yang ada, serta dalam rangka membatasi pengertian dan menghindari terjadinya kesalahpahaman terhadap judul Tugas Akhir, maka penulis memandang perlu memberikan uraian singkat tentang beberapa istilah yang digunakan dalam Tugas Akhir ini, antara lain: 1 Mekanisme Adalah hubungan, keteraturan, atau keselarasan sempurna di antara bagian-bagian suatu unit, pekerjaan yang dilakukannya; kerja sama, dan praktek yang seimbang dalam melakukan tugasnya. 2 Return Adalah Tingkat pengembalian, istilah keuangan untuk laba atau rugi yang berasal dari investasi. 2 3 Denda Adalah hukuman yang berupa keharusan membayar dalam bentuk (karena melanggar aturan, undang-undang,dan sebagainya) uang diakses 16 Januari 2012.

7 7 Denda Keterlambatan (Late Charge) adalah denda akibat keterlambatan pembayaran yang akan diakui sebagai dana sosial. 4 4 ib Hasanah Card Adalah kartu pembiayaan berbasis syariah yang berfungsi sebagai Kartu Kredit yang hubungan hukum antara para pihak berdasarkan prinsip syariah sebagaimana diatur dalam fatwa dan bertujuan untuk memudahkan sistem pembayaran serta sebagai jaminan atas setiap transaksi pembelian barang dan jasa. 5 E. TELAAH PUSTAKA Dalam penelitian ini penulis banyak mengumpulkan referensi guna menghasilkan sebuah karya ilmiah. Kemudian penulis menganalisa dari berbagai sumber untuk menghasilkan sebuah penelitian yang benar-benar ilmiah. Diantara sumber-sumber tersebut antara lain: Penelitian yang dilakukan oleh Ermila Octhari membahas tentang tinjauan hukum terhadap kartu kredit tambahan dalam perbankan di Indonesia, di mana lebih khusus membahas tentang kartu kredit tambahan disamping dikeluarkan kartu kredit utama dalam suatu bank seperti bank 3 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Bagai Pustaka, 1998), Hlm Muhammad Sholahuddin, Kamus Istilah Ekonomi, Keuangan dan Bisnis Syariah A-Z, (Jakarta: PT. GRAMEDIA Pustaka Utama, 2011), Hlm diakses 15 Januari 2012.

8 8 BCA, yang telah mengeluarkan kartu kredit tambahan tersebut yang diperuntukan bagi pengguna BCA. Dikeluar kartu kredit tambahan menjadi persoalan bagi pemegang kartu kredit tersebut karena biaya yang dikenakan sama besarnya dengan kartu kredit utama. 6 Yang membedakan penelitian tersebut dengan Tugas Akhir penulis: 1. Penelitian tersebut membahas tentang tinjauan hukum terhadap kartu kredit tambahan sedangkan penulis membahas tentang perbandingan mekanisme perhitungan return dan denda pada kartu kredit baik kartu kredit konvensional maupun syariah (Studi Kasus Kartu Kredit Konvensional dan ib Hasanah Card). Arif Rahman Hakim dalam Tugas Akhirnya yang berjudul Implementasi Akad Kafalah Pada Produk Hasanah Card Di BNI Syariah Cabang Pekalongan memaparkan bahwa salah satu akad dalam Hasanah Card adalah Kafalah dimana dalam akad kafalah pihak bank bertindak sebagai penanggung terhadap nasabah atas semua transaksi nasabah kepada merchant. 7 6 Ermila Octhari, Tinjauan Hukum Terhadap Kartu Kredit Tambahan Dalam Perbankan Di IndonesiaI, word=kartukredittambahan&task. Di akses tanggal 31 Oktober 2012 pukul Arif Rahman Hakim, Implementasi Akad Kafalah Pada Produk Hasanah Card Di BNI Syariah Cabang Pekalongan, Tugas Akhir DIII Perbankan Syariah, (Pekalongan: Perpustakaan STAIN Pekalongan, 2010), Tidak Diterbitkan.

9 9 Yang membedakan penelitian tersebut dengan Tugas Akhir penulis: 1. Penelitian tersebut membahas tentang Implementasi Akad Kafalah Pada Produk Hasanah Card Di BNI Syariah Cabang Pekalongan sedangkan penulis membahas perbandingan mekanisme perhitungan return dan denda pada kartu kredit konvensional dan syariah (Studi Kasus Kartu Kredit Konvensional dan ib Hasanah Card). 2. Walaupun tempat dan objek sama tetapi dalam penelitian penulis dikhususkan membahas tentang mekanisme perhitungan return dan denda. Tugas Akhir yang berjudul Strategi Pemasaran Hasanah Card Di BNI Syariah Cabang Pekalongan, oleh Fathatus Sania membahas tentang strategi pemasaran Hasanah Card yang dilakukan oleh BNI Syariah Cabang Pekalongan dan efektifitasnya, serta pengaruhnya terhadap nasabah. 8 Yang membedakan penelitian tersebut dengan Tugas Akhir penulis: 1. Penelitian tersebut membahas tentang Strategi Pemasaran Hasanah Card Di BNI Syariah Cabang Pekalongan sedangkan penulis membahas perbandingan mekanisme perhitungan return dan denda pada kartu kredit konvensional dan syariah (Studi kasus kartu kredit Konvensional dan ib Hasanah Card). 8 Fathatus Sania, Strategi Pemasaran Hasanah Card Di BNI Syariah Cabang Pekalongan, Tugas Akhir DIII Perbankan Syariah, (Pekalongan: Perpustakaan STAIN Pekalongan, 2007), Tidak Diterbitkan

10 10 2. Walaupun tempat dan objek sama tetapi dalam penelitian penulis dikhususkan membahas tentang mekanisme perhitungan return dan denda. Dalam Tesis Ita Sitasari, dengan judul Preferensi Atribut dan Perilaku Konsumen Kartu Kredit Syariah (Studi Kasus Bank Danamon Syariah) membahas dimana setiap nasabah pengguna kartu mempunyai perilaku dan sifat yang berbeda. 9 Yang membedakan penelitian tersebut dengan Tugas Akhir penulis: 1. Penelitian tersebut membahas tentang Preferensi Atribut dan Perilaku Konsumen Kartu Kredit Syariah (Studi Kasus Bank Danamon Syariah) sedangkan penulis membahas perbandingan mekanisme perhitungan return dan denda pada kartu kredit konvensional dan syariah (Studi Kasus kartu Kredit Konvensional dan ib Hasanah Card). 2. Penelitian tersebut dilakukan di Bank Danamon Syariah sedangkan penulis menggunakan studi pustaka mengenai kartu kredit konvensional dan BNI Syariah Cabang Pekalongan. 9 Ita Sitasari, Preferensi Atribut dan Perilaku Konsumen Kartu Kredit Syariah (Studi Kasus Bank Danamon Syariah), (Perpustakaan Universitas Indonesia), Diakses 27 Januari 2012.

11 11 Dalam Skripsi Irmayanti, dengan judul Perjanjian Pemberian Kartu Kredit dalam Perspektif Islam dan Undang-Undang membahas mengenai bentuk hukum dan perjanjian kartu kredit berdasarkan sudut pandang hukum islam dan hukum positif. Dimana dalam hukum positif mengacu pada undang-undang, sedangkan hukum islam mengacu pada syariah islam dan undang-undang. 10 Yang membedakan penelitian tersebut dengan Tugas Akhir penulis: 1. Penelitian tersebut membahas tentang Perjanjian Pemberian Kartu Kredit dalam Perspektif Islam dan Undang-Undang sedangkan penulis membahas perbandingan mekanisme perhitungan return dan denda pada kartu kredit konvensional dan syariah (Studi Kasus Kartu Kredit Konvensional dan ib Hasanah Card). Dari beberapa penelitian diatas terdapat hal yang membedakan dengan penelitian yang penulis lakukan, dimana dalam penelitian ini dikhususkan pada perbandingan mekanisme dan perhitungan return dan denda di kartu kredit konvensional dan syariah. Dengan demikian menurut hemat penulis, belum ada skripsi atau karya tulis lain yang sama pembahasan dengan penelitian tugas akhir penulis. 10 Irmayanti, Perjanjian Pemberian Kartu Kredit dalamperspektif Islam dan Undang- Undang, diakses 27 Januari 2012

12 12 F. KERANGKA TEORI Terminologi biasanya dipakai oleh para ekonom dan praktisi perbankan mengenai kartu perbankan adalah bithaqah al-i timaniyah. Istilah ini sering dipakai, baik dalam bahasa ilmiyah maupun dalam iklan perbankan. Menurut mereka kata tersebut merupakan terjemahan dari bahasa arab dari bahasa inggris credit cards. Bila kita merujuk kepada kamus bahasa inggris, kartu kredit memiliki beberapa makna: biasanya dipakai untuk kemuliaan, kepercayaan seseorang, pengakuan terhadap intergritas seseorang, reputasinya yang baik, terpercaya dan mulia. 11 Bahasa Latin credo, yang berarti saya percaya, yang merupakan kombinasi dari bahasa sansekerta cred (yang artinya kepercayaan ) dan bahasa Latin do (yang artinya saya tempatnya ). Maka dikatakan memperoleh kredit berarti memperoleh kepercayaan. Dalam Undang- Undang Perbankan No. 14/1967 pasal 1 ayat c, yang dimaksud dengan kredit ialah: Penyediakan uang atau tagihan-tagihan yang dapat disamakan dengan itu berdasarkan persetujuan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain dalam hal mana, pihak peminjam berkewajiban melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga yang ditetapkan Abdul Wahab Ibrahim Abu Sulaiman, Banking Cards Syariah Kartu Kredit dan Debit dalam Perspektif Fiqih, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2006), hlm Prathama Rahardja, Uang dan Perbankan, (Jakarta: PT RINEKA CIPTA, 1987),hlm.104.

13 13 Kedua, dalam buku Perbankan Elektronik karya Allen H. Lipis, dkk (1985) menjelaskan tentang Kartu Kredit Bank yang didalamnya berisi Jasa-jasa kartu kredit,fungsi-fungsi yang dibutuhkan untuk program kartu kredit, pemasaran, sampai tahap-tahap pemberian kredit. 13 Ketiga, dalam buku Banking Card Syariah: : kartu kredit dan debet dalam prespektif fiqh karya Abdul wahab ibrahim abu sulaiman dijelaskan maksud pinjaman dalam akad kartu kredit: al-qard. Al-qardu dana yang diberikan kepada card holder dengan jumlah nilai sesuai dengan yang dibutuhkan. Keuntungan yang diperoleh dari kesepakatan tersebut terhadap kedua belah pihak ialah pinjaman dalam jumlah tertentu bagi pemegang kartu. Hal ini telah ditetapkan dalam mazhab Imam Maliki, peminjam memiliki kuasa terhadap pinjaman meskipun ia belum menerima pinjaman tersebut. Ini karena si peminjam tidak tergantung pada kepemilikan. 14 Keempat, dalam buku Bank Islam dan Bunga karya Abdullah Saeed dijelaskan dengan menginterpretasikan bunga sebagai riba, para teoritisi perbankan Islam mengikuti pemahaman klasik yang mengatakan bahwa setiap keuntungan yang diperoleh para pemberi pinjaman atas pinjamannya adalah riba. Dengan mengikuti interpretasi ini, bank-bank 13 Allen H. Lipis, et. al., Perbankan Elektronik, (Jakarta: PT. RINEKA, 1992),hlm Abdul Wahab Ibrahim Abu Sulaiman, Banking Cards Syariah Kartu Kredit dan Debit dalam Perspektif Fiqih, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2006), hlm.22.

14 14 islam tidak boleh menerima setiap modal yang hasilnya telah ditentukan terlebih dahulu dalam bentuk pinjaman transaksi. 15 Pihak-pihak yang terkait dalam kartu kredit antara lain: a) Penerbit atau issuer merupakan pihak atau lembaga yang mengeluarkan dan mengelola suatu kartu. Penerbit dapat berupa bank, lembaga keuangan dan perusahaan non lembaga keuangan yang mendapatkan izin dari Departemen Keuangan. b) Acquirer adalah lembaga yang mengelola penggunaan kartu plastik terutama dalam hal penagihan dan pembayaran antara pihak penerbit atau issuer dengan pihak penjual atau merchant. c) Card holder atau pemegang kartu terdiri atas perorangan yang telah memenuhi prosedur atau persyaratan yang ditetapkan oleh penerbit untuk dapat diterima sebagai anggota dan berhak menggunakan kartu sesuai dengan kegunaannya. Pemegang kartu bertanggung jawab atas resikoresiko atau kewajiban yang ditimbulkan dari pemegang kartu. d) Merchant adalah pihak yang menerima pembayaran kartu atas transaksi jual beli barang atau jasa. Merchant dapat berupa pedagang, hotel, restoran, travel biro dan lain-lain. Sebelumnya telah melakukan perjanjian 2004),hlm Abdullah Saeed, Bank Islam dan Bunga, (Yogyakarta: PUSTAKA PELAJAR,

15 15 dengan penerbit kartu atau lembaga yang mengelola penggunaan kartu plastik. 16 G. KERANGKA PIKIR Bank Konvensional Bank Syariah Rumus perhitungan bunga kartu kredit dari Rumus perhitungan biaya ib Hasanah Card : salah satu Bank nasional: 1. Monthly Membership Fee = 2,95% x limit = Selisih hari x suku bunga (%) x jumlah transaksi x 12 bulan 365 hari Rumus Selisih Hari: = (Tanggal cetak tagihan Tanggal transaksi) + 1 hari 17 Rumus perhitungan bunga kartu kredit dari Bank asing kartu 2. Cash Rebate = 2,95% x (sisa pinjaman - net monthly membership bulan sebelumnya - limit kartu) 3. Net Monthly Membership Fee = Monthly Membership Fee + Cash Rebate, atau 4. Net Monthly Membership Fee = 2,95% x (sisa = Selisih hari x suku bunga (%) x jumlah transaksi x 12 bulan 360 hari pinjaman - net monthly membership fee bulan sebelumnya) 16 Dimyauddin Djuwaini, Pengantar Fiqh Muamalah, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008), hlm Eko Endarto, Jangan Mau Diperbudak Kartu Kredit, (Jakarta: PT Alex Media Komputindo, 2011), hlm. 84.

16 16 H. METODE PENELITIAN 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian Tugas Akhir ini adalah penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yaitu metode untuk menemukan secara khusus dan realistis apa yang tengah terjadi pada suatu saat dalam masyarakat. 18 Jadi data-data yang digunakan dalam penelitian ini, diperoleh melalui studi lapangan dengan cara mencatat dan mengumpulkan berbagai data dan informasi yang ditemukan di lapangan dari ib Hasanah Card. 2. Pendekatan Penelitian Dalam penelitan ini penulis menggunakan jenis pendekatan kualitatif yang merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis dan lisan dari seseorang. 3. Sumber Data Dalam penelitian ini penulis membagi sumber data menjadi dua bagian, yaitu: 18 enelitian.ppt?.., diambil 23 Juni 2012.

17 17 a. Sumber Data Primer Sumber Data Primer adalah sumber data yang dikumpulkan dan diolah penulis secara langsung dari sumbernya yaitu melalui interview yang berupa keterangan dari pihak BNI Syariah Cabang Pekalongan. b. Sumber Data Sekunder Sumber Data Sekunder adalah data yang diperoleh dan dikumpulkan melalui dokumentasi, studi pustaka dan catatan mengenai perhitungan return dan denda pada kartu kredit konvensional dan ib Hasanah Card dari perusahaan dan sumbersumber lainnya. Data tersebut adalah buku literature, buku ilmiah, dan buku bacaan lainnya yang ada kaitannya dengan masalah suatu produk bank khusunya Kartu Kredit. 4. Metode Pengumpulan Data a. Wawancara Metode wawancara adalah teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti untuk mendapatkan keterangan secara lisan melalui kegiatan bercakap-cakap dan berhadapan muka dengan orang yang dapat memberikan keterangan kepada pihak si peneliti Mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 1989), hlm. 28.

18 18 Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang sejarah dikeluarkannya kartu kredit ib Hasanah Card. b. Dokumentasi Metode dokumentasi adalah pengumpulan data melalui laporan tertulis dari suatu peristiwa yang isinya terdiri dari penjelasan dan pemikiran peristiwa tersebut dan ditulis sengaja untuk mengumpulkan dan meneruskan keterangan tersebut. 20 Metode ini digunakan untuk memperoleh dokumen yang berkaitan dengan mekanisme perhitungan return dan denda di kartu kredit Konvensional dan ib Hasanah Card. 5. Metode Analisis Data Dari semua data yang sudah terkumpul, maka untuk memperoleh hasil penelitian yang dapat dipertanggungjawabkan kredibilitasnya dalam pengambilan kesimpulan menggunakan analisis data sebagai berikut: Metode Analisis Deskriptif Metode analisis deskriptif merupakan metode dimana data yang dikumpulkan hanya sebagai gambaran atau pandangan. Kemudian dari gambaran tersebut dibuat narasi atau kalimat sendiri untuk menjawab rumusan masalah. 20 Saifudin Azmar, Metode Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1989), hlm. 149.

19 19 Setelah data-data tentang mekanisme perhitungan return dan denda di kartu kredit Konvensional dan ib hasanah Card disusun dan dikelompokkan, selanjutnya menginterpretasikannya sehingga diperoleh gambaran mengenai mekanisme perhitungan return dan denda di kartu kredit Konvensional dan ib Hasanah Card. I. SISTEMATIKA PENULISAN Untuk memberikan gambaran secara global, maka Tugas Akhir ini disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut: BAB I: Pendahuluan, berisi tentang: latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, penegasan istilah, telaah pustaka, kerangka teori dan metode penelitian. BAB II: Landasan Teori, berisi tentang: Definisi Kartu Kredit Konvensional dan Kartu Kredit Syariah, Teknologi Kartu Kredit, Mekanisme Perhitungan Return dan Denda pada Kartu Kredit Konvensional dan Syariah. BAB III: Gambaran Umum BNI Syariah Cabang Pekalongan, berisi penulis menerangkan tentang: Sejarah Berdirinya, Visi dan Misi, Struktur Oragnisasi, Urain Tugas dan Wewenang, Produk kartu kredit Konvensional dan ib Hasanah Card. BAB IV: Analisis Perbandingan Mekanisme Perhitungan Return dan Denda di Kartu Kredit Konvensional dan ib Hasanah Card, berisi

20 20 mekanisme perhitungan return dan denda pada kartu kredit Konvensional, mekanisme perhitungan return dan denda pada ib Hasanah Card. BAB V: Penutup merupakan bagian akhir dari penulisan tugas akhir yang berisi kesimpulan dan saran-saran.

BAB V PENUTUP. mekanisme dan perhitungan return dihitung dengan sistem bunga. berbunga yang telah ditetapkan oleh bank atau perusahaan.

BAB V PENUTUP. mekanisme dan perhitungan return dihitung dengan sistem bunga. berbunga yang telah ditetapkan oleh bank atau perusahaan. BAB V PENUTUP 1. KESIMPULAN Dari pembahasan pada bab sebelumnya telah dibahas mengenai mekanisme dan perhitungan return dan denda di kartu kredit konvensional dan syariah. Pada kartu kredit konvensional

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERBANDINGAN MEKANISME PERHITUNGAN RETURN DAN DENDA DI KARTU KREDIT KONVENSIONAL DAN SYARIAH

BAB IV ANALISIS PERBANDINGAN MEKANISME PERHITUNGAN RETURN DAN DENDA DI KARTU KREDIT KONVENSIONAL DAN SYARIAH 77 BAB IV ANALISIS PERBANDINGAN MEKANISME PERHITUNGAN RETURN DAN DENDA DI KARTU KREDIT KONVENSIONAL DAN SYARIAH (STUDI KASUS KARTU KREDIT KONVENSIONAL DAN ib HASANAH CARD) 4.1. MEKANISME PERHITUNGAN RETURN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melakukan segala sesuatu agar perekonomian mereka menjadi lebih stabil. Tidak

BAB I PENDAHULUAN. melakukan segala sesuatu agar perekonomian mereka menjadi lebih stabil. Tidak 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permasalahan-permasalahan ekonomi pada era globalisasi saat ini sangatlah mempengaruhi status perekonomian masyarakat. Sehingga setiap individu masyarakat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dilakukan oleh pemegang kartu untuk melunasi penagihan yang terjadi atas. pembayaran tertentu pada saat jatuh tempo.

BAB II LANDASAN TEORI. dilakukan oleh pemegang kartu untuk melunasi penagihan yang terjadi atas. pembayaran tertentu pada saat jatuh tempo. BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Definisi Kartu Kredit Kartu Kredit adalah kartu yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran transaksi jual beli barang dan jasa dengan sistem pembayaran dilakukan oleh pemegang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya. Sebagai makhluk sosial manusia menerima dan memberikan

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya. Sebagai makhluk sosial manusia menerima dan memberikan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Allah SWT telah menjadikan manusia untuk bermasyarakat, saling tunjang menunjang, topang-menopang, dan tolong menolong antara satu dengan yang lainnya. Sebagai

Lebih terperinci

NAMA : KAMMILAH KELAS : 3EB08 NPM : FAKULTAS : EKONOMI JURUSAN : AKUNTANSI

NAMA : KAMMILAH KELAS : 3EB08 NPM : FAKULTAS : EKONOMI JURUSAN : AKUNTANSI ANALISIS PERBANDINGAN PERHITUNGAN FEE HASANAH CARD DENGAN BUNGA KARTU KREDIT KONVENSIONAL PADA BANK NEGARA INDONESIA PERIODE JANUARI 2012- JANUARI 2013 NAMA : KAMMILAH KELAS : 3EB08 NPM : 23210831 FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dalam transaksi bisnis modern tidak terlepas dari

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dalam transaksi bisnis modern tidak terlepas dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan dalam transaksi bisnis modern tidak terlepas dari perkembangan teknologi bahkan seiring dengan perkembangan teknologi itu ternyata mampu mendorong semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penerapan kartu..., Caroline, FH UI, 2010.

BAB I PENDAHULUAN. Penerapan kartu..., Caroline, FH UI, 2010. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Indonesia sebagai sebuah Negara berpenduduk muslim terbesar di dunia baru pada akhir abad XX ini memiliki bank-bank yang mendasarkan pengelolaannya pada prinsip

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan berbagai cara dalam menarik nasabah. Setelah terjadi kegagalan

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan berbagai cara dalam menarik nasabah. Setelah terjadi kegagalan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, dewasa ini kesadaran masyarakat akan pentingnya keberadaan perbankan sangat tinggi. baik dalam bidang manufaktur maupun jasa. Semua

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri perbankan saat ini di Indonesia mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri perbankan saat ini di Indonesia mempunyai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan industri perbankan saat ini di Indonesia mempunyai korelasi positif dengan kondisi perekonomian secara umum. Dengan demikian, industri perbankan

Lebih terperinci

Setelah penulis mengumpulkan data dari lapangan melalui wawancara. dan dokumentasi di lapangan, yaitu di Bank BNI Syariah Kantor Cabang

Setelah penulis mengumpulkan data dari lapangan melalui wawancara. dan dokumentasi di lapangan, yaitu di Bank BNI Syariah Kantor Cabang BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI FATWA DSN MUI NO. 43/DSN- MUI/VIII/2004 TENTANG TA WĪDH TERHADAP PENENTUAN TA WIDH PADA PRODUK HASANAH CARD DI BNI SYARIAH KANTOR CABANG SEMARANG Setelah penulis mengumpulkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional yang dilaksanakan di Indonesia selama ini, tentu

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional yang dilaksanakan di Indonesia selama ini, tentu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan nasional yang dilaksanakan di Indonesia selama ini, tentu senantiasa memperhatikan, keserasian, keselarasan, dan keseimbangan berbagai sektor, termasuk

Lebih terperinci

1.2 Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dari tulisan ini adalah : a. Apa itu Syariah Charge Card? b. Apa dasar hukumnya?

1.2 Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dari tulisan ini adalah : a. Apa itu Syariah Charge Card? b. Apa dasar hukumnya? BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman yang semakin pesat menuntut para praktisi perbankan untuk terus berinovasi dalam rangka memenui kebutuhan transaksi para nasabahnya dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai tempat untuk berkomunikasinya antar anggota keluarga dan juga. sebagai tempat berkumpulnya sebuah keluarga.

BAB I PENDAHULUAN. sebagai tempat untuk berkomunikasinya antar anggota keluarga dan juga. sebagai tempat berkumpulnya sebuah keluarga. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebutuhan akan papan merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia selain sandang dan pangan. Manusia pada umumnya mempunyai kebutuhan tempat tinggal untuk berteduh

Lebih terperinci

CREDIT CARD. 2 Bank Penerbit 1. Card Holder Merchant. 4 Gb: Mekanisme teransaksi kartu kredit tanpa acquirer

CREDIT CARD. 2 Bank Penerbit 1. Card Holder Merchant. 4 Gb: Mekanisme teransaksi kartu kredit tanpa acquirer CREDIT CARD Jenis Kartu Plastik berdasarkan fungsinya: 1. Kartu Kredit (Credit Card) 2. Charge Card 3. Kartu Debet (Debit Card) 4. Cash Card 5. Check Guarantee Card Mekanisme Transaksi Kartu Kredit 2 Bank

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perubahan Undang-Undang perbankan melalui Undang-Undang Nomor 10. produk perbankan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. perubahan Undang-Undang perbankan melalui Undang-Undang Nomor 10. produk perbankan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perbankan sebagai entitas bisnis yang berperan penting dalam kegiatan pembangunan mengalami perkembangan yang signifikan. Undang- Undang Perbankan Nomor 7 tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam negeri diikuti oleh kenaikan harga barang-barang dan jasa yang lain di

BAB I PENDAHULUAN. dalam negeri diikuti oleh kenaikan harga barang-barang dan jasa yang lain di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebijakan pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dalam negeri diikuti oleh kenaikan harga barang-barang dan jasa yang lain di masyarakat. Hal ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilepaskan dari sejarah pertumbuhan bank syariah. 1 Bank secara. kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah.

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilepaskan dari sejarah pertumbuhan bank syariah. 1 Bank secara. kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah. BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Syariah, sebagai sebuah positioning baru yang mengasosiasikan kita kepada suatu sistem pengelolaan ekonomi dan bisnis secara islami. Perkembangan ekonomi syariah baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Obyek Studi Gambaran Umum Bank BNI dan Unit Usaha Syariah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Obyek Studi Gambaran Umum Bank BNI dan Unit Usaha Syariah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Obyek Studi 1.1.1 Gambaran Umum Bank BNI dan Unit Usaha Syariah PT. Bank Negara Indonesia didirikan pada tanggal 5 Juli 1946 berdasarkan Peraturan Pemerintah Pengganti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Krisis moneter dan ekonomi pada tahun 1997 yang disusul dengan krisis

BAB I PENDAHULUAN. Krisis moneter dan ekonomi pada tahun 1997 yang disusul dengan krisis BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Krisis moneter dan ekonomi pada tahun 1997 yang disusul dengan krisis politik nasional telah mengakibatkan musibah besar dalam perekonomian nasional. Hampir seluruh

Lebih terperinci

Kartu Kredit Dalam Fikih Islam

Kartu Kredit Dalam Fikih Islam Kartu Kredit Dalam Fikih Islam KARTU KREDIT DALAM FIKIH ISLAM. Oleh Ustadz Kholid Syamhudi Lc Kemudahan selalu dicari dan diusahakan, baik dalam memenuhi kebutuhan atau menghindari kerugian. Sejak dahulu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah Bank Muamalat Indonesia (BMI). Selain itu pasca fatwa MUI tentang

BAB I PENDAHULUAN. adalah Bank Muamalat Indonesia (BMI). Selain itu pasca fatwa MUI tentang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perbankan syariah di Indonesia yang pertama didirikan pada tahun 1992 adalah Bank Muamalat Indonesia (BMI). Selain itu pasca fatwa MUI tentang pengharaman bunga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Zaman telah berkembang dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang. dalam perbankan syariah disebut syariah card.

BAB I PENDAHULUAN. Zaman telah berkembang dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang. dalam perbankan syariah disebut syariah card. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Syariat Islam mengatur tata kehidupan manusia seutuhnya dan masyarakat seluruhnya yang bertujuan mewujudkan kemaslahatan hidup, kehidupan dan penghidupan untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peranan kredit dalan operasi bank sangat besar dan penting. Sebagian besar bank

BAB I PENDAHULUAN. peranan kredit dalan operasi bank sangat besar dan penting. Sebagian besar bank BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tugas pokok bank adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali kepada masyarakat yang memerlukannya. Oleh karena itu, peranan kredit dalan operasi

Lebih terperinci

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS ANDALAS PADANG

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS ANDALAS PADANG SKRIPSI PELAKSANAAN PERJANJIAN BAKU DALAM PENERBITAN KARTU KREDIT DAN PERLINDUNGAN HUKUM BAGI NASABAH PADA BANK BNI SYARIAH CABANG PADANG Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan salah satu urat nadi perekonomian sebuah negara,

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan salah satu urat nadi perekonomian sebuah negara, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank merupakan salah satu urat nadi perekonomian sebuah negara, tanpa Bank, bisa kita bayangkan bagaimana kita sulitnya menyimpan dan mengirimkan uang, memperoleh

Lebih terperinci

ALAT PEMBAYARAN DI ERA GLOBALISASI. Solikhah

ALAT PEMBAYARAN DI ERA GLOBALISASI. Solikhah ALAT PEMBAYARAN DI ERA GLOBALISASI Solikhah Abstract Human growth are able to create a facility that allows them.one of which is a credit card. people in transaction. But the credit card must be in accordance

Lebih terperinci

1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan Dunia dalam era globalisasi, termasuk didalamnya berkembangnya bidang perekonomian, masing-masing negara berusaha memacu dirinya untuk berkembang, sehingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bank mungkin giat dalam mempromosikan penawaran dan mengumpulkan

BAB I PENDAHULUAN. bank mungkin giat dalam mempromosikan penawaran dan mengumpulkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu kegiatan yang dilakukan bank adalah menunggu permintaan kredit, kemudian memberikan atau menolak kredit yang diajukan. Meskipun bank mungkin giat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perubahan terencana dan terarah yang mencakup aspek politis, ekonomi, demografi, psikologi, hukum, intelektual maupun teknologi.

BAB I PENDAHULUAN. perubahan terencana dan terarah yang mencakup aspek politis, ekonomi, demografi, psikologi, hukum, intelektual maupun teknologi. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan merupakan suatu usaha untuk mencapai taraf kehidupan yang lebih baik daripada apa yang telah dicapai, artinya bahwa pembangunan merupakan perubahan terencana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan cicilan atau angsuran sesuai dengan perjanjian. 2

BAB I PENDAHULUAN. dengan cicilan atau angsuran sesuai dengan perjanjian. 2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tugas pokok bank adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali kepada masyarakat yang memerlukannya. Oleh karena itu, peranan kredit dalam operasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Islam mempunyai tujuan untuk membentuk masyarakat dengan aturan sosial yang kuat. Dalam aturan itu, setiap individu diikat oleh persaudaraan dan kasih sayang seperti

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan pemberi layanan perbankan bagi masyarakat. Bank merupakan suatu lembaga keuangan yang ada di Indonesia.

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan pemberi layanan perbankan bagi masyarakat. Bank merupakan suatu lembaga keuangan yang ada di Indonesia. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi ini persaingan didalam aktivitas bisnis merupakan suatu fenomena yang sangat komplek karena mencakup berbagai macam bidang yang ada, baik itu dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sektor perbankan menjadi salah satu sektor penting dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. Sektor perbankan menjadi salah satu sektor penting dalam proses BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sektor perbankan menjadi salah satu sektor penting dalam proses pertumbuhan ekonomi disuatu negara. Sektor perbankan seperti Bank Indonesia berperan dalam hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat tidak sesuai dengan kondisi keuangan yang dimiliki.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat tidak sesuai dengan kondisi keuangan yang dimiliki. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berkembangnya kehidupan masyarakat tidak dapat terlepas dari kegiatan ekonomi. Perilaku ini terlihat dari berbagai macam usaha yang dilakukan manusia untuk memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem perbankan di Indonesia didominasi oleh sistem bunga. Hampir semua

BAB I PENDAHULUAN. Sistem perbankan di Indonesia didominasi oleh sistem bunga. Hampir semua BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penelitian Sistem perbankan di Indonesia didominasi oleh sistem bunga. Hampir semua perjanjian di bidang perekonomian dikaitkan dengan bunga. Akibat sistem bunga yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seperti halnya bank konvensional juga berfungsi sebagai suatu lembaga

BAB I PENDAHULUAN. seperti halnya bank konvensional juga berfungsi sebagai suatu lembaga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bank berdasarkan prinsip syariah atau bank syariah atau bank Islam, seperti halnya bank konvensional juga berfungsi sebagai suatu lembaga intermediasi (intermediary

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari manusia tak lepas dari kebutuhan yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari manusia tak lepas dari kebutuhan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari manusia tak lepas dari kebutuhan yang bermacam-macam. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut manusia harus berusaha dengan cara bekerja.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa ini, perkembangan ekonomi berkembang sangat pesat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa ini, perkembangan ekonomi berkembang sangat pesat. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, perkembangan ekonomi berkembang sangat pesat. Banyaknya produk barang dan/atau jasa yang ditawarkan para pelaku usaha kepada masyarakat sama-sama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penyelesaian transaksi ritel (retail) dan sistem kredit, yang namanya berasal

BAB I PENDAHULUAN. penyelesaian transaksi ritel (retail) dan sistem kredit, yang namanya berasal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kartu kredit adalah fasilitas yang dikeluarkan untuk perbankan untuk melakukan pembayaran tanpa perlu menggunakan uang tunai, sehingga jika dilakukan transaksi,

Lebih terperinci

BAB l PENDAHULUAN. Perkembangan Dunia dalam era globalisasi, termasuk didalamnya. berkembangnya bidang perekonomian, masing-masing negara berusaha

BAB l PENDAHULUAN. Perkembangan Dunia dalam era globalisasi, termasuk didalamnya. berkembangnya bidang perekonomian, masing-masing negara berusaha BAB l PENDAHULUAN I I. Latar Belakang Perkembangan Dunia dalam era globalisasi, termasuk didalamnya berkembangnya bidang perekonomian, masing-masing negara berusaha memacu dirinya untuk berkembang, sehingga

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PERJANJIAN PENERBITAN KARTU KREDIT DI PT BNI (PERSERO) SURAKARTA

PELAKSANAAN PERJANJIAN PENERBITAN KARTU KREDIT DI PT BNI (PERSERO) SURAKARTA 0 PELAKSANAAN PERJANJIAN PENERBITAN KARTU KREDIT DI PT BNI (PERSERO) SURAKARTA SKRIPSI Disusun dan Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Persyaratan guna Mencapai Derajat Hukum dan Ilmu Hukum pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Krisis keimanan dan ketakwaan melahirkan krisis politik sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Krisis keimanan dan ketakwaan melahirkan krisis politik sehingga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Krisis keimanan dan ketakwaan melahirkan krisis politik sehingga mewujudkan krisis ekonomi dan moneter yang melanda bangsa Indonesia pada akhir tahun 1997. 1 Akibat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bagi masyarakat yang hidup di negara-negara maju seperti negaranegara

BAB I PENDAHULUAN. Bagi masyarakat yang hidup di negara-negara maju seperti negaranegara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bagi masyarakat yang hidup di negara-negara maju seperti negaranegara di eropa, Amerika, dan Jepang, kata bank sudah bukan kata yang asing. Bank sudah menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk adanya sebuah lembaga keuangan. Salah satu lembaga

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk adanya sebuah lembaga keuangan. Salah satu lembaga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada kehidupan modern dewasa ini adalah suatu kebutuhan masyarakat untuk adanya sebuah lembaga keuangan. Salah satu lembaga keuangan tersebut adalah bank yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi, telah membawa dampak positif terhadap kehidupan bangsa dan negara

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi, telah membawa dampak positif terhadap kehidupan bangsa dan negara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Studi Seiring dengan era globalisasi dan kemajuan ilmu pengetahuan serta teknologi, telah membawa dampak positif terhadap kehidupan bangsa dan negara Indonesia. Salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidup seperti ini dikenal dengan gaya hidup modern. Gaya hidup modern adalah

BAB I PENDAHULUAN. hidup seperti ini dikenal dengan gaya hidup modern. Gaya hidup modern adalah BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG MASALAH Saat ini mayarakat hidup di masa yang serba praktis dan canggih, di mana semuanya dapat dilakukan dengan mudah, cepat, dan cenderung instan. Gaya hidup seperti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, sebab sering dijumpai ada anggota masyarakat yang melakukan jual

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, sebab sering dijumpai ada anggota masyarakat yang melakukan jual BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Istilah kredit bukan hal yang asing dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat, sebab sering dijumpai ada anggota masyarakat yang melakukan jual beli barang dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga keuangan seperti perbankan merupakan instrumen penting. syariah telah memasuki persaingan berskala global,

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga keuangan seperti perbankan merupakan instrumen penting. syariah telah memasuki persaingan berskala global, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lembaga keuangan seperti perbankan merupakan instrumen penting dalam memperlancar jalannya pembangunan suatu bangsa. Saat ini perbankan syariah telah memasuki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konsumen. Mereka membicarakan tentang pasar kebutuhan, pasar produk, pasar

BAB I PENDAHULUAN. konsumen. Mereka membicarakan tentang pasar kebutuhan, pasar produk, pasar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Orang atau perusahaan yang melakukan bisnis sering menggunakan istilah Pasar secara informal untuk mencakup beragam pengelompokan pelanggan atau konsumen. Mereka

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi di Indonesia merupakan salah satu sarana untuk

PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi di Indonesia merupakan salah satu sarana untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pembangunan ekonomi di Indonesia merupakan salah satu sarana untuk menciptakan keadaan masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang Undang

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2014 TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA PEMBIAYAAN SYARIAH

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2014 TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA PEMBIAYAAN SYARIAH PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2014 TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA PEMBIAYAAN SYARIAH I. UMUM II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Pasal 2 Yang dimaksud dengan: Adl adalah menempatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Priyono dan Teddy Candra, Esensi Ekonomi Makro, Surabaya: Zifatama Publisher,

BAB I PENDAHULUAN. 1 Priyono dan Teddy Candra, Esensi Ekonomi Makro, Surabaya: Zifatama Publisher, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor produktif merupakan sektor yang memiliki peranan penting dalam meningkatkan kesejahteraan suatu negara. Tentunya sektor ini sangat berpengaruh terhadap pendapatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi suatu negara secara keseluruhan tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi suatu negara secara keseluruhan tidak dapat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ekonomi suatu negara secara keseluruhan tidak dapat dipisahkan dari perkembangan perbankan 1 di negeri yang bersangkutan sebab industri Perbankan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bank syariah pertama yang berdiri `di Indonesia adalah Bank Muamalat

BAB I PENDAHULUAN. Bank syariah pertama yang berdiri `di Indonesia adalah Bank Muamalat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bank Syariah telah berkembang di Indonesia sejak tahun 90-an. Bank syariah pertama yang berdiri `di Indonesia adalah Bank Muamalat pada tahun 1992. Setelah terbukti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu agama yang mengajarkan prinsip at ta awun yakni saling

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu agama yang mengajarkan prinsip at ta awun yakni saling BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam adalah suatu pandangan atau cara hidup yang mengatur semua sisi kehidupan manusia, maka tidak ada satu pun aspek kehidupan manusia yang terlepas dari ajaran

Lebih terperinci

A. JENIS KARTU PLASTIK BERDASARKAN FUNGSINYA

A. JENIS KARTU PLASTIK BERDASARKAN FUNGSINYA msnbcmedia3.msn.com TUJUAN PENGAJARAN: Setelah mempelajari bab ini, Anda diharapkan mampu untuk: 1. Menjelaskan pengertian kartu plastik 2. Mengidentifikasi jenis kartu plastik berdasarkan fungsinya 3.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini tingkat persaingan bisnis di Indonesia semakin meningkat ditandai dengan adanya globalisasi bisnis yang menyebabkan perusahaan banyak membutuhkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kecenderungan pelarian nasabah oleh masyarakat telah jauh berkurang jika

BAB I PENDAHULUAN. kecenderungan pelarian nasabah oleh masyarakat telah jauh berkurang jika BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejak berlangsungnya krisis nilai tukar pada pertengahan tahun 1997 yang diikuti krisis ekonomi, sampai akhir tahun 1999 perbankan masih terpuruk. Posisi keuangan dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 51 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. OBYEK DATA PENELITIAN Dalam penelitian ini, penulis membutuhkan perusahaan perbankan yang memiliki jasa produk KPR dan KPR Syariah untuk dijadikan sebagai obyek penelitian.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha antar bank syariah yang semakin tajam dewasa ini telah

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha antar bank syariah yang semakin tajam dewasa ini telah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan usaha antar bank syariah yang semakin tajam dewasa ini telah mendorong munculnya berbagai jenis produk dan sistem usaha dalam berbagai keunggulan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pembangunan Indonesia itu sendiri diatur dalam Undang-Undang Dasar 1945.

I. PENDAHULUAN. pembangunan Indonesia itu sendiri diatur dalam Undang-Undang Dasar 1945. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan pembangunan di Indonesia merupakan salah satu wujud dari kebutuhan masyarakat yang harus dipenuhi oleh pemerintah. Tujuan pembangunan Indonesia itu sendiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di dalamnya juga mencakup berbagai aspek kehidupan, bahkan cakupannya

BAB I PENDAHULUAN. di dalamnya juga mencakup berbagai aspek kehidupan, bahkan cakupannya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seperti kita ketahui bersama bahwa Islam adalah merupakan agama yang paling sempurna, agama Islam tidak hanya mengatur perihal ibadah saja, namun di dalamnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam membangun perekonomian suatu negara, industri perbankan selaku lembaga keuangan memegang peranan penting dalam menggerakkan roda perekonomian yang membantu pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rumah merupakan kebutuhan dasar dan mempunyai fungsi yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Rumah merupakan kebutuhan dasar dan mempunyai fungsi yang sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Rumah merupakan kebutuhan dasar dan mempunyai fungsi yang sangat penting bagi kehidupan manusia, selain sebagai salah satu kebutuhan dasar manusia, perumahan dan pemukiman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. aset keuangan (financial asset) atau tagihan-tagihan (claim) misalnya: saham,

BAB I PENDAHULUAN. aset keuangan (financial asset) atau tagihan-tagihan (claim) misalnya: saham, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam perekonomian modern dikenal adanya lembaga keuangan sebagai bagian dari sistem keuangan yang melayani masyarakat baik yang suplus dana maupun masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan perkembangan-perkembangan yang terjadi di dunia.

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan perkembangan-perkembangan yang terjadi di dunia. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan nasional yang mencakup pembangunan ekonomi, hukum, sosial, politik, dan budaya memiliki tujuan utama, yaitu untuk mensejahterakan kehidupan berbangsa dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga-lembaga ekonomi harus melaksanakan pola tersebut agar

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga-lembaga ekonomi harus melaksanakan pola tersebut agar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi suatu negara membutuhkan pola pengaturan sumber-sumber daya yang tersedia secara terarah dan terpadu, sehingga hasil yang optimal dapat digunakan

Lebih terperinci

Kartu Kredit Syariah dalam Tinjauan Islam

Kartu Kredit Syariah dalam Tinjauan Islam Kartu Kredit Syariah dalam Tinjauan Islam Fitri Anis Wardani Universitas Darussalam Email : aniswardani@gmail.com Abstrak Seiring tumbuh dan berkembangnya perbankan syariah, maka berkembang pulalah produk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga keuangan yang menghimpun dana dari. dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga keuangan yang menghimpun dana dari. dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank merupakan lembaga keuangan yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan manusia sangatlah kompleks, diantaranya adalah kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan manusia sangatlah kompleks, diantaranya adalah kebutuhan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan manusia sangatlah kompleks, diantaranya adalah kebutuhan dalam hal keuangan. Manusia membutuhkan uang untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka, dan juga saving

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satu yang diutamakan, karena hal itu yang menentukan berhasil atau gagalnya

BAB I PENDAHULUAN. satu yang diutamakan, karena hal itu yang menentukan berhasil atau gagalnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia bisnis perbankan kepuasan nasabah adalah menjadi salah satu yang diutamakan, karena hal itu yang menentukan berhasil atau gagalnya suatu usaha perbankan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kaitan dengan Muamalah, sebenarnya syariat Islam cukup terbuka dan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kaitan dengan Muamalah, sebenarnya syariat Islam cukup terbuka dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kaitan dengan Muamalah, sebenarnya syariat Islam cukup terbuka dan mudah dipahami atau dalam bahasa yang sederhana dapat dikatakan semuanya boleh, kecuali yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. efisien. Hal ini ditandai dengan semakin terintegrasinya pasar keuangan dunia yang menuntut

BAB I PENDAHULUAN. efisien. Hal ini ditandai dengan semakin terintegrasinya pasar keuangan dunia yang menuntut BAB I PENDAHULUAN Perkembangan perekonomian dunia yang dewasa ini sedang mengalami perubahan pesat yang cukup mendasar menuju kepada sistem ekonomi global yang lebih efektif dan efisien. Hal ini ditandai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan jasa pelayanan perbankan dari tahun ke tahun selalu

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan jasa pelayanan perbankan dari tahun ke tahun selalu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan jasa pelayanan perbankan dari tahun ke tahun selalu menunjukkan peningkatan. Hal ini semakin terlihat persaingan baik dari segi kualitas dan promosi jasa

Lebih terperinci

BAB XI TEKNOLOGI PERBANKAN

BAB XI TEKNOLOGI PERBANKAN BAB XI TEKNOLOGI PERBANKAN A. Indikator Teknologi Sistem Informasi Perbankan Indikator teknologi sistem informasi perbankan yaitu: 1. Platform perangkat computer (main frame, minicomputer, PC LAN) 2. Media

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perbankan yang ada di Indonesia yang menurut UU No.13 tahun 1968

BAB I PENDAHULUAN. perbankan yang ada di Indonesia yang menurut UU No.13 tahun 1968 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perekonomian di Indonesia, perbankan memiliki peran yang strategis dalam bidang moneter. Bank Indonesia yang merupakan induk dari perbankan yang ada di Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN adalah Bank Muamalat (BMI). Walaupun perkembangannya agak. terlambat bila dibandingkan dengan Negara-negara muslim lainnya,

BAB I PENDAHULUAN adalah Bank Muamalat (BMI). Walaupun perkembangannya agak. terlambat bila dibandingkan dengan Negara-negara muslim lainnya, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di Indonesia, bank syariah yang pertama didirikan pada tahun 1992 adalah Bank Muamalat (BMI). Walaupun perkembangannya agak terlambat bila dibandingkan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin canggih di era modern saat ini, membuat sebagian orang dituntut untuk mampu dan paham mengenai perkembangan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 10 November 1998 tentang perbankan, menyatakan bahwa yang dimaksud

BAB II LANDASAN TEORI. 10 November 1998 tentang perbankan, menyatakan bahwa yang dimaksud 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bank Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 Tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, menyatakan bahwa yang dimaksud dengan bank adalah badan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dunia dan juga terjadi di Indonesia. 1. meminjamkan uang serta memberikan jasa-jasa pembiayaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. dunia dan juga terjadi di Indonesia. 1. meminjamkan uang serta memberikan jasa-jasa pembiayaan untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan praktik Lembaga Keuangan Syariah (LKS) baik di level nasional maupun internasional telah memberikan gambaran bahwa sistem ekonomi islam mampu beradaptasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Perkembangan ekonomi Islam di Indonesia ditandai dengan perkembangan bank dan lembaga keuangan syariah. Konsep perbankan syariah telah terbukti bertahan

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 5/ 19 /PBI/2003 TENTANG PERLAKUAN KHUSUS TERHADAP KREDIT ATAU PEMBIAYAAN BANK PERKREDITAN RAKYAT PASCA TRAGEDI BALI

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 5/ 19 /PBI/2003 TENTANG PERLAKUAN KHUSUS TERHADAP KREDIT ATAU PEMBIAYAAN BANK PERKREDITAN RAKYAT PASCA TRAGEDI BALI PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 5/ 19 /PBI/2003 TENTANG PERLAKUAN KHUSUS TERHADAP KREDIT ATAU PEMBIAYAAN BANK PERKREDITAN RAKYAT PASCA TRAGEDI BALI GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dengan

Lebih terperinci

BAB II PEMBIAYAAN MODAL KERJA DAN SISTEM PERHITUNGAN BUNGA PADA PERBANKAN KONVENSIONAL

BAB II PEMBIAYAAN MODAL KERJA DAN SISTEM PERHITUNGAN BUNGA PADA PERBANKAN KONVENSIONAL BAB II PEMBIAYAAN MODAL KERJA DAN SISTEM PERHITUNGAN BUNGA PADA PERBANKAN KONVENSIONAL A. Bank Konvensional dan Pembiayaan Modal Kerja 1. Pengertian Bank Konvensional dan produk-produknya Kata bank secara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. maupun di luar negeri. Hal ini dikarenakan salah satu tolak ukur kemajuan suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. maupun di luar negeri. Hal ini dikarenakan salah satu tolak ukur kemajuan suatu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan tumbuh dan berkembangnya perekonomian di dunia meskipun kini tengah dilanda krisis ekonomi global, dunia bisnis merupakan dunia yang paling ramai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Persaingan di era globalisasi baik untuk perusahaan yang di pasar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Persaingan di era globalisasi baik untuk perusahaan yang di pasar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persaingan di era globalisasi baik untuk perusahaan yang di pasar dosmestik maupun yang merambah ke pasaran internasional sangat ketat. Perusahaan yang ingin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang mana sistem operasionalnya sesuai dengan syariat Islam. Bank

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang mana sistem operasionalnya sesuai dengan syariat Islam. Bank BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank syariah atau perbankan Islam adalah lembaga keuangan yang berfungsi sebagai penghimpun dan penyalur dana dari masyarakat untuk masyarakat yang mana sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memudahkan para pelanggannya (customer) melakukan transaksi perbankan

BAB I PENDAHULUAN. memudahkan para pelanggannya (customer) melakukan transaksi perbankan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan zaman telah menuntut berbagai jenis bidang usaha untuk memudahkan para pelanggannya (customer) melakukan transaksi perbankan dalam rangka mendukung efisiensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Siamat Dahlan, Manajemen Lembaga Keuangan, Jakarta: Lembaga Penerbit FE UI, 2001, hlm. 22

BAB I PENDAHULUAN Siamat Dahlan, Manajemen Lembaga Keuangan, Jakarta: Lembaga Penerbit FE UI, 2001, hlm. 22 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam sejarah transaksi ekonomi telah digunakan berbagai sarana pembayaran, mulai dari yang paling tradisional sampai yang paling modern. Sebelum dikenalnya uang, transaksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sistem yang dibutuhkan dalam suatu negara, Menurut Kasmir (2006:1) kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. sistem yang dibutuhkan dalam suatu negara, Menurut Kasmir (2006:1) kemajuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bagi masyarakat sebutan Bank bukan hal yang asing lagi, karena Bank merupakan salah satu dari aktivitas ekonomi yang terpenting dan sebagai suatu sistem yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana terkandung dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana terkandung dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era globalisasi saat ini, peran perbankan dalam memajukan perekonomian suatu negara sangatlah besar. Hampir semua sektor yang berhubungan dengan berbagai kegiatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai transaksi yang berhubungan dengan keuangan. Begitu pentingnya dunia

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai transaksi yang berhubungan dengan keuangan. Begitu pentingnya dunia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank merupakan mitra dalam rangka memenuhi semua kebutuhan keuangan mereka sehari-hari. Bank dijadikan sebagai tempat untuk melakukan berbagai transaksi yang berhubungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Ahmad Rodoni dan Abdul Hamid, Lembaga Keuangan Syari ah, (Jakarta: Zikrul Hakim, 2008), h. 17

BAB I PENDAHULUAN. 1 Ahmad Rodoni dan Abdul Hamid, Lembaga Keuangan Syari ah, (Jakarta: Zikrul Hakim, 2008), h. 17 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan perbankan syari ah didorong oleh dua alasan utama yaitu adanya kehendak sebagian masyarakat untuk melaksanakan transaksi perbankan atau kegiatan

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat.

II. LANDASAN TEORI. atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat. II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bank Bank adalah salah satu badan financial yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebaliknya, perkembangan suatu bank mengalami krisis dapat diartikan. Sementara itu dalam bentuk memberikan pelayanan kepada

BAB I PENDAHULUAN. sebaliknya, perkembangan suatu bank mengalami krisis dapat diartikan. Sementara itu dalam bentuk memberikan pelayanan kepada 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang membantu perkembangan ekonomi suatu negara. Tumbuhnya perkembangan bank secara baik dan sehat akan mendorong

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang mempunyai kelebihan dana kemudian disalurkan kembali. kepada masyarakat yang membutuhkan dana tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang mempunyai kelebihan dana kemudian disalurkan kembali. kepada masyarakat yang membutuhkan dana tersebut. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangaan perekonomian saat ini menuntut masyarakat untuk memilih jasa perbankan yang cocok untuk melaksanakan sirkulasi dana yang ada, baik untuk perorangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan perekonomian di Indonesia yang semakin maju,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan perekonomian di Indonesia yang semakin maju, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan perekonomian di Indonesia yang semakin maju, menyebabkan banyak bermunculan bank-bank yang menawarkan berbagai fasilitas layanan seperti menerima

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan, perkembangan, dan kemajuan internasional yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan, perkembangan, dan kemajuan internasional yang terjadi BAB I PENDAHULUAN Perubahan, perkembangan, dan kemajuan internasional yang terjadi beberapa tahun terakhir ini telah membawa pengaruh sangat besar bagi bangsa Indonesia, khususnya dalam bidang ekonomi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang kita ketahui sistem perekonomian negara-negara di dunia. Tidak lepas dari

BAB I PENDAHULUAN. yang kita ketahui sistem perekonomian negara-negara di dunia. Tidak lepas dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bank menduduki posisi yang sangat vital dalam perekonomian seperti yang kita ketahui sistem perekonomian negara-negara di dunia. Tidak lepas dari peran serta

Lebih terperinci