FAKTOR KRITIS KESUKSESAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "FAKTOR KRITIS KESUKSESAN"

Transkripsi

1 BAB III FAKTOR KRITIS KESUKSESAN 3.1 Definisi Sukses dan Ukuran Kesuksesan Menurut kamus online The Free Dictionary, sukses (success) memiliki definisi The achievement of something desired, planned, or attempted yang apabila dialihbahasakan menjadi bahasa Indonesia bermakna: Memperoleh sesuatu yang diharapkan, direncanakan atau diusahakan. Membuat ukuran keberhasilan merupakan hal yang sulit dilakukan. Pertama, keberhasilan tergantung dari sudut pandang mana kita mengukurnya. Orang sering memberikan arti yang berbeda saat membicarakan keberhasilan ERP. Kedua, hal penting dalam menilai keberhasilan implementasi ERP terletak pada ukuran atau kriteria yang digunakan untuk menentukan dan membandingkan hasil yang telah dicapai dari suatu implementasi ERP. Ukuran ini biasanya berupa sistem evaluasi, penilaian dan pengaruh dari ERP terhadap tujuan perusahaan atau organisasi yang mengimplementasikannya. Reni Amiranti [AMA 06] mengungkapkan bahwa harapan dan persepsi sering juga digunakan sebagai standar untuk mendefinisikan dan mengukur keberhasilan. Ada beberapa kekurangan yang serius jika menggunakan persepsi, tujuan dan harapan sebagai ukuran keberhasilan. Pertama, sulit untuk melakukan normalisasi antar individu dan organisasi kemudian membuat perbandingan. Kedua, hubungan dengan ukuran objective untuk keberhasilan tidak jelas. Tujuan dan harapan orang yang menilai sistem ERP mungkin saja terlalu ambisius sehingga mereka menjadi tidak dapat direalisasikan. Di lain pihak, bisa juga tidak terlalu ambisius sehingga orang tidak mengambil manfaat secara penuh dari kemampuan teknologi yang tersedia untuk digunakan. Berbeda dengan Markus dan Tanis [MAR 00], mereka menyatakan bahwa keberhasilan yang optimal mengacu pada outcomes yang dapat diraih organisasi dengan Enterprise Resource Planning, dalam situasi bisnis yang ada, ukuran portofolio proyek, awal operasional dan ukuran hasil bisnis jangka panjang. Keberhasilan yang optimal dapat saja jauh melebihi atau kurang dari tujuan III-1

2 organisasi untuk sebuah sistem ERP. Lebih lanjut, keberhasilan yang optimal dapat menjadi dinamis. Apa yang mungkin bagi sebuah organisasi untuk dicapai mungkin berubah setiap saat sejalan dengan perubahan yang terjadi pada kondisi bisnis. Terakhir, secara sederhana Hong dan Kim [HON 01] memberikan penilaian sukses atau tidaknya implementasi ERP berdasarkan atas sisi biaya (cost), waktu (schedule), performansi (system performance) dan keuntungan (benefit). 3.2 Definisi Faktor Kritis Kesuksesan Pada dasarnya implementasi ERP berbeda dengan implementasi sistem informasi tradisional dalam skala, cakupan, kompleksitas, perubahan organisasional, ongkos proyek, dan kebutuhan untuk re-engineering proses bisnis. Steven Alter [ALT 02] menjelaskan bahwa dari faktor kesuksesan secara umum yang bisa dinilai dari sebuah sistem kerja yang umum, kita bisa menurunkan faktor kesuksesan berdasarkan jenis sistem informasi yang dikembangkan, maupun tipe proyek yang sedang dijalankan. Gambar III-1 Penurunan faktor kesuksesan dalam proyek sistem informasi [ALT 02] III-2

3 Li Fang dan Sylvia Patrecia [FAN 05] mengatakan bahwa faktor kritis kesuksesan didefinisikan sebagai factors needed to ensure a successful ERP project dan apabila diterjemahkan akan bermakna: faktor-faktor penting yang dibutuhkan dalam menjamin keberhasilan sebuah proyek implementasi sistem ERP. Dapat disimpulkan tiga kata kunci dalam definisi faktor kritis kesuksesan yaitu: faktor penting, jaminan keberhasilan, dan proyek implementasi sistem ERP. Sedangkan Shanks [SHA 01] mengungkapkan bahwa implementasi ERP dapat dipertimbangkan sukses atau tidak setelah sistem berjalan beberapa bulan setelah implementasi selesai dan performansinya dapat diukur dengan membandingkannya pada sistem yang sebelumnya. Penilaian sukses dapat dilihat dari dimensi yang berbeda, terdiri dari: Sukses dilihat dari sisi teknis (success viewed in technical terms) Sukses dilihat dari sisi ekonomi, keuangan dan strategi bisnis (success viewed in economic, financial or strategic business terms) Sukses dilihat dari kelancaran operasional (success viewed in term of smooth running of business operation) Sukses dilihat dari sisi manajer dan pegawai dari sebuah organisasi yang mengimplementasi sistem ERP (success viewed by ERP-adopting organization s managers and employees) Sukses dilihat dari sisi pelanggan, pemasok dan penanam modal (success viewed by ERP-adopting organization s customers, suppliers and investors) III-3

4 3.3 Beberapa Model Faktor Kritis Kesuksesan dalam Literatur Mengingat dalam beberapa proyek implementasi sistem ERP, persentase proyek yang mengandung unsur kegagalan lebih tinggi daripada yang berhasil, maka dilakukanlah riset yang terkait dengan kesuksesan sistem ERP dan halhal apa yang dibutuhkan untuk menjamin kesuksesan implementasi sistem ERP. Ada beberapa literatur yang menyebutkan hal-hal yang menjadi faktor kritis kesuksesan dalam implementasi sistem ERP. Kebanyakan dari literatur tersebut bercerita tentang perusahaan manufaktur dan penerapan sistem ERP di lingkungan perusahaan. Faktor-faktor kritis kesuksesan yang telah didefinisikan dalam literatur-literatur yang ada, kebanyakan lebih terpusat pada isu-isu spesifik seperti vendor sistem ERP dan di negara mana organisassi mengimplementasikan sistem ERP tersebut. Di Indonesia sendiri, belum banyak institusi pendidikan tinggi yang telah/sedang mengimplementasikan sistem ERP. Ada beberapa artikel yang membahas tentang model sukses implementasi sistem ERP dalam ruang lingkup perusahaan tertentu, namun secara spesifik, belum ada yang membahas tentang faktor kritis kesuksesan khusus di organisasi institusi pendidikan tinggi dalam ruang lingkup yang berada di Indonesia. Berikut dijabarkan empat buah model faktor kritis kesuksesan dalam implementasi sistem ERP. Tiga model pertama yang menjadi acuan dikembangkan dari riset implementasi ERP di organisasi secara umum, sedangkan model keempat adalah model yang dikembangkan dari riset implementasi ERP di institusi pendidikan tinggi di Australia. III-4

5 3.3.1 Model faktor kritis kesuksesan menurut Holland dan Light Model yang dipaparkan oleh Holland dan Light [HOL 99] di dalam jurnalnya mengelompokkan faktor-faktor kritis kesuksesan ke dalam dua faktor utama, yaitu faktor strategis dan faktor taktis. Kedua faktor ini cenderung hanya dilihat dari sudut pandang manajemen saja. Model ini dapat digambarkan dalam diagram di bawah ini. Gambar III-2 Model faktor kritis kesuksesan menurut Holland dan Light [HOL 99] Model faktor kritis kesuksesan menurut Li Fang dan Sylvia Patrecia Di dalam bacaan referensi Critical Success Factors in ERP Implementation [FAN 05], Fang dan Patrecia mengacu kepada sebelas faktor kritis kesuksesan yang telah lebih dahulu dijabarkan oleh Kuang, dkk [KUA 01]. Kemudian Fang dan Patrecia melihat hasil rekapitulasi faktor kritis kesuksesan dan faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan dalam beberapa studi kasus yang dirangkum oleh Sumner [SUM 99], lalu menilik berbagai referensi mengenai faktor kritis kesuksesan. Hasil generalisasi dari banyak referensi tadi dituangkan dalam sebelas faktor kritis kesuksesan. III-5

6 Penelitian Fang dan Patrecia menunjukkan bahwa model yang dibuat oleh Holland dan Light tidak mencakup kesebelas faktor kritis kesuksesan yang dijabarkan oleh Fang dan Patrecia. Fang dan Patrecia melihat bahwa kultur dalam organisasi secara signifikan mempengaruhi implementasi sistem ERP dalam perusahaan. Akhirnya Fang dan Patrecia membuat model yang terdiri atas tiga kategori yaitu: strategis, taktis dan kultur. Gambar III-3 Model faktor kritis kesuksesan Fang dan Patrecia dan keterkaitannya [FAN 05] Model faktor kritis kesuksesan menurut Brown dan essey Brown dan essey [BRO 99] mengacu kepada literatur-literatur mengenai riset sistem informasi dan kasus-kasus implementasi sistem ERP untuk mengembangkan sebuah model yang dapat mengidentifikasi hal-hal yang krusial untuk menjamin keberhasilan implementasi sistem ERP. Brown dan essey menemukan bahwa ada tiga faktor yang berpengaruh secara langsung terhadap keberhasilan implementasi sistem ERP dan menjelaskan keterkaitan antara ketiga faktor tersebut. Ketiga faktor III-6

7 tersebut adalah organizational context, ERP package capabilities sought dan ERP package choice and project scope. Gambar III-4 Keterkaitan antar faktor dalam model faktor kritis kesuksesan yang dikembangkan Brown dan essey [BRO 99] Model faktor kritis kesuksesan menurut Jens Laurits Nielsen Nielsen [NIE 02] membangun kerangka kerja faktor kritis kesuksesannya berdasarkan literatur-literatur tentang keberhasilan sistem informasi, implementasi sistem informasi dan sistem ERP, dan beberapa riset mengenai faktor kritis kesuksesan. Kerangka kerja yang dibuat Nielsen seperti yang terlihat di gambar, memiliki enam faktor, yaitu: faktor strategis, organisasi, kualitas sistem ERP, kualitas informasi ERP, cakupan proyek ERP, serta kepuasan user dan kegunaan. Faktor strategis secara umum akan mempengaruhi kelima faktor lainnya (yang digabungkan dalam garis batas proyek implementasi sistem ERP). Tanda panah yang terdapat dalam kerangka kerja menunjukkan bahwa setiap faktor akan saling mempengaruhi. Sedangkan faktor kritis kesuksesan direpresentasikan paling bawah menunjukkan bahwa seluruh III-7

8 faktor-faktor yang ada akan dipertimbangkan dalam mengevaluasi faktorfaktor sukses yang ditemukan. Gambar III-5 Kerangka kerja faktor kritis kesuksesan yang dibuat oleh Nielsen [NIE 02] Perbandingan model faktor kritis kesuksesan dalam literartur Dari keempat model faktor kritis kesuksesan yang telah dijabarkan di atas [HOL 99; FAN 05; BRO 99; NIE 02], dapat dibuat sebuah tabel yang memperbandingkan faktor yang dimodelkan oleh setiap literatur acuan. Tempat Riset Organisasi Umum Institusi Pendidikan Literatur Holland Li Fang Brown Jens dan Light dan Sylvia dan Laurits Faktor [HOL 99] Patrecia essey Nielsen [FAN 05] [BRO 99] [NIE 02] Strategy Tactical III-8

9 Cultural Organisational User satisfaction and use System ERP quality package Information capabilities quality Project scope Tabel III-1 Perbandingan keempat model faktor kritis kesuksesan dari literatur Seperti telah dijelaskan sebelumnya, terdapat persamaan dalam literatur Holland dan Light [HOL 99], Li Fang dan Patrecia [FAN 99], serta Brown dan essey [BRO 99]. Ketiganya melakukan riset terhadap organisasi umum, membentuk model faktor kesuksesan dan mengidentifikasi faktor-faktor apa saja yang menjadi penentu kesuksesan implementasi sistem ERP (Lampiran A). Begitu juga dengan Nielsen [NIE 02] yang melakukan riset terhadap institusi pendidikan tinggi Australia telah mengidentifikasi 27 faktor kritis kesuksesan dalam implementasi sistem ERP. Perbedaan hasil identifikasi faktor kritis kesuksesan dari keempat literatur tersebut disajikan dalam tabel di bawah ini. CSF Literatur [HOL 99] [FAN 05] [BRO 99] [NIE 02] Keterangan 1. Legacy system Pemanfaatan sistem-sistem yang telah ada sebelumnya 2. ERP strategy Strategi implementasi sistem ERP (Bab 2.3.2) 3. Monitoring and feedback Pengawasan kinerja sistem dan umpan balik untuk peningkatan III-9

10 4. Problems anticipation 5. Appropriate decision making framework 6. Management structure 7. Top management support 8. External expertise (use of consultant) 9. Balance project team 10. Research 11. Clear goals, focus and scope 12. Project management 13. Change management kinerja Tindakan-tindakan preventif untuk mencegah masalahmasalah yang muncul Pembuatan skema pengambilan keputusan cepat dan tepat dalam tim pengembang Pengaruh struktur manajemen terhadap proses implementasi sistem ERP Konsolidasi direktur dalam mengarahkan proses implementasi Penggunaan konsultan dari luar organisasi untuk membantu pemetaan proses bisnis, teknis implementasi dan hal-hal lain Penyusunan anggota tim pengembang dari internal maupun eksternal organisasi Riset terkait implementasi dan dampak imlementasi sistem ERP Mendetilkan tujuan, arah fokus dan batasan-batasan implementasi sistem ERP Proyek implementasi sistem ERP dikelola dengan ilmu manajemen proyek Persiapan sebelum terjadinya perubahan-perubahan di dalam III-10

11 14. User participation 15. Education and training 16. Presence of a champion 17. Minimal customization 18. Business process reengineering 19. Discipline and standardization 20. Effective communication 21. Best people full-time planning of this 22. Technical and business knowledge 23. Culture 24. Management of expectations organisasi akibat adanya proyek implementasi sistem ERP Keikutsertaan staf pengguna dalam perancangan sistem ERP Pelatihan yang diberikan kepada pengguna sistem ERP Hadirnya pihak eksternal yang telah lebih dahulu berhasil dalam mengimplementasi sistem ERP Upaya untuk meminimalisasi perubahan/konfigurasi terhadap paket sistem ERP Perbaikan proses bisnis sehingga bisa berjalan lebih efisien dalam biaya, waktu, dan kualitas Pembuatan SOP yang mengatur hal-hal terkait transaksi dalam sistem ERP Komunikasi yang baik dan tepat dalam penyampaian informasi Pemilihan personil yang akan ditempatkan penuh waktu dalam proses implementasi sistem ERP Pemilihan personil yang memiliki kemampuan baik dalam hal teknis dan juga bisnis Pengaruh budaya dalam organisasi Manajemen harapan dan penyampaiannya III-11

12 25. endor package selection 26. Interdepartemental cooperation and communication 27. Information and access security 28. Competitive edge 29. Service for students 30. Knowledge management 31. System ownership Proses pemilihan vendor ERP dan paket yang akan diimplementasi Koordinasi, kerjasama dan komunikasi yang baik antar departemen/unit kerja Pengamanan informasi dan pemberian kontrol akses kepada pengguna sistem ERP Sistem ERP memberikan daya saing dan nilai tambah bagi organisasi Sistem ERP dipergunakan semaksimal mungkin melayani mahasiswa (di universitas) Transfer dan penyimpanan ilmu pengetahuan selama proses implementasi sistem ERP Setiap elemen dalam organisasi merasa memiliki sistem ERP Tabel III-2 Perbandingan hasil identifikasi faktor kritis kesuksesan dari empat buah literatur Di dalam tabel III-2, tiga literatur pertama menghasilkan 14 buah faktor kritis kesuksesan (di dalam tabel terdapat 16 buah, karena adanya asosiasi definisi CSF pada personnel dan communication ). Hasil tersebut berbeda dengan riset yang dilakukan oleh Nielsen di institusi pendidikan tinggi Australia yang menghasilkan 27 buah faktor kritis kesuksesan. Korelasi antara faktor kritis kesuksesan di organisasi umum dengan faktor kritis kesuksesan di institusi pendidikan tinggi Australia disajikan dalam gambar berikut. III-12

13 Gambar III-6 Korelasi antara Faktor Kritis Kesuksesan di Organisasi Umum dengan Institusi Pendidikan Tinggi Australia Di dalam gambar III-6, sebagian besar faktor kritis kesuksesan yang ada pada implementasi sistem ERP di organisasi umum terdapat juga pada implementasi sistem ERP di institusi pendidikan tinggi. Hal ini disebabkan oleh dua hal; Pertama, institusi pendidikan tinggi dapat dipandang sebagai sebuah organisasi yang spesifik; Kedua, Nielsen memodelkan dan mendefinisikan faktor kritis kesuksesan di institusi pendidikan tinggi berdasarkan dua dari tiga model yang menjelaskan faktor kritis kesuksesan implementasi sistem ERP di organisasi umum. III-13

Faktor Kritis Kesuksesan dalam Penerapan Sistem Enterprise Resource Planning di Institusi Pendidikan Tinggi Indonesia

Faktor Kritis Kesuksesan dalam Penerapan Sistem Enterprise Resource Planning di Institusi Pendidikan Tinggi Indonesia Faktor Kritis Kesuksesan dalam Penerapan Sistem Enterprise Resource Planning di Institusi Pendidikan Tinggi Indonesia Studi Kasus : Direktorat Keuangan Institut Teknologi Bandung LAPORAN TUGAS AKHIR oleh:

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Sistem Informasi Sistem informasi merupakan sekumpulan orang, prosedur, dan sumber daya dalam mengumpulkan, melakukan proses, dan menghasilkan informasi dalam suatu organisasi

Lebih terperinci

ANALISIS DAN TEMUAN STUDI KASUS

ANALISIS DAN TEMUAN STUDI KASUS BAB V ANALISIS DAN TEMUAN STUDI KASUS 5.1 Lingkup Sistem yang Dikaji Mengacu kepada metodologi penelitian yang terdapat di Bab 4.1, dilakukan observasi Sebagai hasil observasi yang dilakukan di studi kasus,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kecepatan mendapatkan informasi, teknologi informasi juga dapat. memberikan data yang akurat dan tepat kepada top level management

BAB I PENDAHULUAN. kecepatan mendapatkan informasi, teknologi informasi juga dapat. memberikan data yang akurat dan tepat kepada top level management BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan bisnis yang semakin pesat dan juga penuh dengan persaingan merupakan hal yang sering nyata terlihat. Semua perusahaan berlomba-lomba dalam meningkatkan

Lebih terperinci

WORKSHOP SMOS

WORKSHOP SMOS ENTERPRISE RESOURCES PLANNING WORKSHOP 23 08-2005 Enterprise Resource Planning (ERP) Sistem informasi yang didesain untuk mendukung keseluruhan unit fungsional dari perusahaan ERP adalah paket software

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci. Implementasi, ERP, Proyek, Sistem Informasi, Implementasi ERP, Proyek Sistem Informasi.

ABSTRAK. Kata Kunci. Implementasi, ERP, Proyek, Sistem Informasi, Implementasi ERP, Proyek Sistem Informasi. ABSTRAK Inti sebuah strategi bisnis yang efektif adalah penggunaan efisiensi teknologi informasi yang agresif. Untuk alasan ini sistem ERP muncul sebagai inti dari informasi manajemen yang sukses dan merupakan

Lebih terperinci

PENGARUH DUKUNGAN MANAJEMEN PUNCAK, MANAJEMEN PROYEK DAN KETERLIBATAN PENGGUNA TERHADAP TINGKAT KESUKSESAN IMPLEMENTASI ENTERPRISE RESOURCE PLANNING

PENGARUH DUKUNGAN MANAJEMEN PUNCAK, MANAJEMEN PROYEK DAN KETERLIBATAN PENGGUNA TERHADAP TINGKAT KESUKSESAN IMPLEMENTASI ENTERPRISE RESOURCE PLANNING Jurnal Riset Manajemen dan Bisnis (JRMB) Fakultas Ekonomi UNIAT Vol.2, No.2, Juni 2017: 147 154 ISSN 2527-7502 PENGARUH DUKUNGAN MANAJEMEN PUNCAK, MANAJEMEN PROYEK DAN KETERLIBATAN PENGGUNA TERHADAP TINGKAT

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang I-1

1.1 Latar Belakang I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak awal tahun 1990an, banyak perusahaan di seluruh dunia yang mengubah strategi teknologi informasi mereka dari pengembangan sistem yang dilakukan dengan sumber

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia bisnis dewasa ini mengalami tekanan-tekanan yang sangat berat. Persaingan bisnis yang semakin ketat membuat perusahaan bisnis meningkatkan atau bahkan mengubah

Lebih terperinci

Cobit memiliki 4 Cakupan Domain : 1. Perencanaan dan Organisasi (Plan and organise)

Cobit memiliki 4 Cakupan Domain : 1. Perencanaan dan Organisasi (Plan and organise) COBIT Control Objective for Information and related Technology Dikeluarkan dan disusun oleh IT Governance Institute yang merupakan bagian dari ISACA (Information Systems Audit and Control Association)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi informasi merupakan salah satu teknologi yang sedang berkembang dengan pesat pada saat ini. Dengan kemajuan teknologi informasi, pengaksesan terhadap data

Lebih terperinci

Teknik Informatika S1

Teknik Informatika S1 Teknik Informatika S1 Software Requirement Engineering Requirement Classification Disusun Oleh: Egia Rosi Subhiyakto, M.Kom, M.CS Teknik Informatika UDINUS egia@dsn.dinus.ac.id +6285740278021 SILABUS MATA

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengenalan Rekayasa Informasi Saat ini banyak perusahaan-perusahaan yang sudah memanfaatkan sistem informasi untuk mendukung aktivitas perusahaan. Sebagian besar pemanfaatan sistem

Lebih terperinci

Muhammad Bagir, S.E.,M.T.I. Pengelolaan Strategik SI/TI

Muhammad Bagir, S.E.,M.T.I. Pengelolaan Strategik SI/TI Muhammad Bagir, S.E.,M.T.I Pengelolaan Strategik SI/TI 1 Tantangan Pengelolaan IT Perubahan teknologi (TI) semakin cepat. Aplikasi dan data semakin banyak overload informasi. Perkembangan bisnis yang semakin

Lebih terperinci

*Tujuan yang jelas dengan

*Tujuan yang jelas dengan * PURPOSE Why? HIGH FOCUS SCOPE Where Is and Is Not? STRATEGY How to Achieve the Purpose? *Tujuan yang jelas dengan Strategi yang tepat pada Ruang Lingkup yang sesuai, maka Fokus pekerjaan akan mudah dilakukan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI. Kerangka pemikiran konseptual dari permasalahan yang dibahas dalam tesis. Gambar 3.1. Kerangka pemikiran konseptual permasalahan

BAB 3 METODOLOGI. Kerangka pemikiran konseptual dari permasalahan yang dibahas dalam tesis. Gambar 3.1. Kerangka pemikiran konseptual permasalahan BAB 3 METODOLOGI 3.1 Peta Pemikiran Konseptual Kerangka pemikiran konseptual dari permasalahan yang dibahas dalam tesis ini digambarkan pada Gambar 3.1. Gambar 3.1. Kerangka pemikiran konseptual permasalahan

Lebih terperinci

Organisasi dan System Analyst

Organisasi dan System Analyst Organisasi dan System Analyst Organisasi Perusahaan Organisasi sebagai sistem yang dirancang untuk mencapai suatu target dan sasaran melalui orang, dan sumber daya yang tersedia. Organisasi terdiri dari

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) PADA PERUSAHAAN TESIS

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) PADA PERUSAHAAN TESIS ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) PADA PERUSAHAAN TESIS Oleh EVA WIJAYANTI 06 06 00 25 34 PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL PROGRAM PASCASARJANA BIDANG ILMU

Lebih terperinci

CHAPTER 2 INFORMATION SYSTEMS FOR COMPETITIVE ADVANTAGE

CHAPTER 2 INFORMATION SYSTEMS FOR COMPETITIVE ADVANTAGE CHAPTER 2 INFORMATION SYSTEMS FOR COMPETITIVE ADVANTAGE Management Information Systems, 9 th edition, By Raymond McLeod, Jr. and George P. Schell 2004, Prentice Hall, Inc. 1 Learning Objectives: Dapat

Lebih terperinci

APLIKASI MANAJEMEN PERKANTORAN E*/**

APLIKASI MANAJEMEN PERKANTORAN E*/** APLIKASI MANAJEMEN PERKANTORAN E*/** Pertemuan 4 Enterprise Resource Planning (ERP) PEMAHAMAN ERP Perencanaan sumber daya perusahaan atau yang sering dikenal ERP adalah : Sistem informasi yang diperuntukkan

Lebih terperinci

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP)

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) Sumber : http://en.wikipedia.org http://yanuar.kutakutik.or.id/ngeweb/erp-masih- validkahditerapkan-di-perusahaan/ www.mikroskil.ac.id/~erwin/erp/00.ppt http://www.komputer-teknologi.net/syarwani/downloads/

Lebih terperinci

dan fungsi dalam rangka untuk menyajikan pandangan bisnis holistik atau menyeluruh dari informasi tunggal dan arsitektur TI (Helmut, Rosemann, &

dan fungsi dalam rangka untuk menyajikan pandangan bisnis holistik atau menyeluruh dari informasi tunggal dan arsitektur TI (Helmut, Rosemann, & BAB 2 Landasan Teori 2.1 Enterprise Resource Planning (ERP) ERP merupakan sebuah solusi yang komprehensif paket perangkat lunak yang berusaha untuk mengintegrasikan dan menyelesaikan berbagai proses bisnis

Lebih terperinci

BABI PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi dan sistem informasi (TI/SI) memberikan

BABI PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi dan sistem informasi (TI/SI) memberikan 1 BABI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dan sistem informasi (TI/SI) memberikan dampak pada berkembangnya proses bisnis. Proses bisnis dengan dukungan TI dapat dilaksanakan

Lebih terperinci

PENERAPAN SIX SIGMA PADA IMPLEMENTASI SAP MODUL TRAINING & EVENT MANAGEMENT DI PT.TELKOM

PENERAPAN SIX SIGMA PADA IMPLEMENTASI SAP MODUL TRAINING & EVENT MANAGEMENT DI PT.TELKOM PENERAPAN SIX SIGMA PADA IMPLEMENTASI SAP MODUL TRAINING & EVENT MANAGEMENT DI PT.TELKOM Arief Purnomo¹, Wiyono.², Retno Novi Dayawati³ ¹Teknik Informatika,, Universitas Telkom Abstrak Untuk menghadapi

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Aktivitas kolaborasi memberikan dampak yang signifikan dalam usaha kolektif manusia. Aktivitas ini mendapatkan perhatian yang sangat besar dari sejumlah besar area

Lebih terperinci

ABSTRAKSI. Kata Kunci: ITIL V3, ITIL v3 Service Strategy, Service Asset, Service Structure, Service Provider Type, Service Unit, Bisnis Unit

ABSTRAKSI. Kata Kunci: ITIL V3, ITIL v3 Service Strategy, Service Asset, Service Structure, Service Provider Type, Service Unit, Bisnis Unit ABSTRAKSI PT. RST merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang penjualan Abrasive, Cutting Tools and Technical Equipment. PT.RST memiliki sebuah sistem berbasis ERP yang digunakan untuk mengelola

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 PENDAHULUAN Faktor yang penting dalam proses ITSP adalah penggunaan metodologi. Metodologi merupakan kumpulan dari metode, teknik dan alat yang digunakan dalam penelitian.

Lebih terperinci

ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI APLIKASI SAP MODUL SALES DISTRIBUTION DENGAN PENDEKATAN INFORMATION ECONOMIC STUDI KASUS PT EXCELCOMINDO PRATAMA

ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI APLIKASI SAP MODUL SALES DISTRIBUTION DENGAN PENDEKATAN INFORMATION ECONOMIC STUDI KASUS PT EXCELCOMINDO PRATAMA ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI APLIKASI SAP MODUL SALES DISTRIBUTION DENGAN PENDEKATAN INFORMATION ECONOMIC STUDI KASUS PT EXCELCOMINDO PRATAMA SKRIPSI Oleh Vina Anggrainy 1100055890 Widi Pratama 1100056571

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN -33- BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas mengenai metode yang digunakan dalam penelitian untuk pemecahan masalah. Pembahasan diuraikan dalam bentuk tahapan atau langkah studi yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem Informasi Sampai saat ini belum ada kesepakatan terhadap istilah sistem informasi; beberapa penulis cenderung memilih istilah-istilah seperti 'sistem pengolahan

Lebih terperinci

MENETAPKAN STRATEGI SISTEM INFORMASI BISNIS Titien S. Sukamto

MENETAPKAN STRATEGI SISTEM INFORMASI BISNIS Titien S. Sukamto MENETAPKAN STRATEGI SISTEM INFORMASI BISNIS Titien S. Sukamto Menetapkan Strategi SI Sistem dan informasi sudah ada dan dijalankan secara normal Strategi harus mengidentifikasi apa yang sebenarnya diperlukan

Lebih terperinci

BAB 1. sebagai alat pendukung dalam pengambilan keputusan dan juga sebagai alat

BAB 1. sebagai alat pendukung dalam pengambilan keputusan dan juga sebagai alat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan berjalannya waktu, teknologi informasi tidak hanya digunakan sebagai pendukung dalam aktivitas suatu perusahaan melainkan telah digunakan sebagai alat

Lebih terperinci

LAMPIRAN KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT TOYOTA ASTRA MOTOR

LAMPIRAN KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT TOYOTA ASTRA MOTOR LAMPIRAN KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT TOYOTA ASTRA MOTOR Petunjuk: Berilah skor antara - dimana: Tidak berhubungan sama sekali Sangat sedikit hubungannya Sedikit berhubungan Cukup berhubungan 4 Memiliki

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. TEORI DASAR 2.1.1. Peranan COBIT dalam tata kelola TI COBIT adalah seperangkat pedoman umum (best practice) untuk manajemen teknologi informasi yang dibuat oleh sebuah lembaga

Lebih terperinci

KERANGKA KENDALI MANAJEMEN (KENDALI UMUM)

KERANGKA KENDALI MANAJEMEN (KENDALI UMUM) KERANGKA KENDALI MANAJEMEN (KENDALI UMUM) N. Tri Suswanto Saptadi POKOK PEMBAHASAN 1.Kendali Manajemen Atas 2.Kendali Manajemen Pengembangan Sistem 3.Kendali Manajemen Pemrograman 4.Kendali Manajemen Sumber

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Mengingat bahwa banyak disiplin referensi lain juga terhadap studi sistem informasi (misalnya, pemasaran, psikologi, manajemen, dan sebagainya),

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT Pertamina (Persero) adalah dengan melakukan implementasi sistem Enterprise

BAB I PENDAHULUAN. PT Pertamina (Persero) adalah dengan melakukan implementasi sistem Enterprise BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu inisiatif besar dalam proses transformasi yang dilakukan oleh PT Pertamina (Persero) adalah dengan melakukan implementasi sistem Enterprise Resource Planning

Lebih terperinci

ANALISA & PERANCANGAN SISTEM

ANALISA & PERANCANGAN SISTEM ANALISA & PERANCANGAN SISTEM Pengembangan Sistem Informasi Mulyadi, S.Kom, M.S.I Proses dalam Pengembangan Sistem Proses pengembangan sistem - serangkaian kegiatan, metode, praktik, dan alat-alat terotomatisasi

Lebih terperinci

Sistem Enterprice SASARAN : Sistem Enterprise. Sistem Informasi Enterprise. Information Systems Today

Sistem Enterprice SASARAN : Sistem Enterprise. Sistem Informasi Enterprise. Information Systems Today Sistem Informasi Enterprise Information Systems Today Leonard Jessup and Joseph Valacich 1 2 SASARAN : Memahami bagaimana teknologi informasi mendukung aktifitas bisnis Memahami System Enterprise dan bagaimana

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT TELKOM DOMAIN BISNIS

LAMPIRAN 1. KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT TELKOM DOMAIN BISNIS LAMPIRAN. KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT TELKOM DOMAIN BISNIS Kuesioner ini dibuat untuk mengevaluasi nilai dan Risiko dalam investasi teknologi informasi (TI) yang diterapkan di PT TELKOM. Petunjuk:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membagi database yang umum dan praktek bisnis melalui enterprise,

BAB I PENDAHULUAN. membagi database yang umum dan praktek bisnis melalui enterprise, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam mengembangkan bisnis usahanya atau bahkan mau meningkatkan kualitas dan keuntungan yang didapat didalamnya, suatu perusahaan berusaha untuk mengkoordinasikan

Lebih terperinci

ERP merupakan fungsi sistem aplikasi software yang dapat membantu organisasi dalam

ERP merupakan fungsi sistem aplikasi software yang dapat membantu organisasi dalam Teknologi enterprise resources planning (ERP) dapat mengintegrasikan fungsi marketing, fungsi produksi, fungsi logistik, fungsi finance, fungsi sumber daya, fungsi produksi, dan fungsi lainnya. ERP telah

Lebih terperinci

ANALISA PROSES BISNIS

ANALISA PROSES BISNIS ANALISA PROSES BISNIS Pertemuan 2: Manajemen Proses Bisnis Credit to. Mahendrawati ER, Ph.D. Outline Materi 1 1. Konsep Proses Bisnis 2. Peningkatan Kinerja 3. Dokumentasi Proses Pikirkan sebuah produk/jasa

Lebih terperinci

3/14/16 Manajemen Proyek IT - Universitas Mercu Buana Yogyakarta

3/14/16 Manajemen Proyek IT - Universitas Mercu Buana Yogyakarta Dosen Pengampu: Anief Fauzan Rozi, S.Kom., M.Eng. Phone/WA: 0856 4384 6541 PIN BB: 29543EC4 Email: anief.umby@gmail.com Website: http://anief.mercubuana- yogya.ac.id 3/14/16 Manajemen Proyek IT - Universitas

Lebih terperinci

LAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN CORPORATE VALUE. 0 Tidak berhubungan sama sekali. 1 Sangat sedikit hubungannya. 2 Sedikit berhubungan

LAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN CORPORATE VALUE. 0 Tidak berhubungan sama sekali. 1 Sangat sedikit hubungannya. 2 Sedikit berhubungan LAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN CORPORATE VALUE Petunjuk: Berilah skor antara dimana: Tidak berhubungan sama sekali Sangat sedikit hubungannya Sedikit berhubungan Cukup berhubungan Memiliki hubungan

Lebih terperinci

Information Systems. Sistem Informasi untuk Keuntungan Kompetitif 16/10/2012 8:56

Information Systems. Sistem Informasi untuk Keuntungan Kompetitif 16/10/2012 8:56 Information Systems for Competitive Advantage Sistem Informasi untuk Keuntungan Kompetitif Tujuan Mengetahui model sistem umum (general system) perusahaan Memahami model lingkungan delapan elemen (eightelements

Lebih terperinci

BEST PRACTICES ITG di Perusahaan. Titien S. Sukamto

BEST PRACTICES ITG di Perusahaan. Titien S. Sukamto BEST PRACTICES ITG di Perusahaan Titien S. Sukamto Beberapa Best Practices Guideline untuk Tata Kelola TI 1. ITIL (The Infrastructure Library) ITIL dikembangkan oleh The Office of Government Commerce (OGC),

Lebih terperinci

Sistem Informasi dan Pengendalian Internal. PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero)

Sistem Informasi dan Pengendalian Internal. PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero) Sistem Informasi dan Pengendalian Internal PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero) Disusun oleh: Kelompok 2 Alberta Vinanci R Danu Pradipta Diana Mayung B. Dina Puspasari 14/377038/EE/06971 14/377052/EE/06985

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Metodologi Penelitian merupakan langkah selanjutnya untuk memecahkan masalah yang ada, dimana penelitian ini dilaksanakan dengan melakukan beberapa

Lebih terperinci

5.2 HIPOTESA PENELITIAN

5.2 HIPOTESA PENELITIAN BAB V PEMBAHASAN 5.1 PENDAHULUAN Pembahasan meliputi hipotesa penelitian berdasarkan literatur, hasil temuan berdasarkan analisa data, pembahasan, tindakan pencegahan dan koreksi hasil temuan dan kesimpulan.

Lebih terperinci

Nama : - Kartika Rahel - Mayke - Rinaras - Radhika Frisdela

Nama : - Kartika Rahel - Mayke - Rinaras - Radhika Frisdela Nama : - Kartika Rahel - Mayke - Rinaras - Radhika Frisdela Review Question BAB 1 No.1-17 1. Enterprise Resource Planning (ERP) merupakan perencanaan sumber daya perusahaan yaitu sebuah sistem informasi

Lebih terperinci

LAMPIRAN A KUISIONER UNTUK PEMBOBOTAN KORPORAT

LAMPIRAN A KUISIONER UNTUK PEMBOBOTAN KORPORAT LAMPIRAN A KUISIONER UNTUK PEMBOBOTAN KORPORAT Faktor Domain Bisnis 1. Strategic Values 1.1. Strategic Match Dititikberatkan pada tingkat/derajat dimana semua proyek teknologi informasi atau sistem informasi

Lebih terperinci

BAB 5 ANALISIS. Analisa temuan-temuan dari studi kasus pilot dan utama dibahas dalam bab

BAB 5 ANALISIS. Analisa temuan-temuan dari studi kasus pilot dan utama dibahas dalam bab BAB 5 ANALISIS Analisa temuan-temuan dari studi kasus pilot dan utama dibahas dalam bab ini. Dari kuesioner, dimensi kesuksesan digunakan untuk mengukur seberapa sukses implementasi sistem ERP di dalam

Lebih terperinci

ANALISA STRATEGIS SI/TI: MENILAI DAN MEMAHAMI KONDISI SAAT INI. Titien S. Sukamto

ANALISA STRATEGIS SI/TI: MENILAI DAN MEMAHAMI KONDISI SAAT INI. Titien S. Sukamto ANALISA STRATEGIS SI/TI: MENILAI DAN MEMAHAMI KONDISI SAAT INI Titien S. Sukamto Pengantar Dalam proses mencapai keselarasan dan dampaknya, diperlukan adanya pemahaman akan lingkungan bisnis dan teknologi,

Lebih terperinci

COBIT 5: ENABLING PROCESSES

COBIT 5: ENABLING PROCESSES COBIT 5: ENABLING PROCESSES COBIT 5: Enabling Processes (cont.) Source: COBIT 5, figure 29. 2012 ISACA All rights reserved. 2 Enabling Process COBIT 5 cont... Stakeholder : tiap proses memiliki stakeholder

Lebih terperinci

Bab V Perancangan Model Ensiklopedia

Bab V Perancangan Model Ensiklopedia Bab V Perancangan Model Ensiklopedia Bab perancangan model ensiklopedia berisi pemetaan elemen dalam lingkungan kolaborasi ke dalam ensiklopedia. Pemetaan ini menghasilkan sebuah ensiklopedia lingkungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan suatu sistem informasi yang dapat mengkomunikasikan data

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan suatu sistem informasi yang dapat mengkomunikasikan data BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menghadapi pesatnya kemajuan teknologi informasi saat ini berdampak langsung terhadap semakin ketatnya persaingan usaha. Maka diperlukan suatu sistem informasi yang

Lebih terperinci

BAB 1 BAB 1 PENDAHULUAN. sejumlah tantangan seperti persaingan bisnis yang semakin ketat dan

BAB 1 BAB 1 PENDAHULUAN. sejumlah tantangan seperti persaingan bisnis yang semakin ketat dan BAB 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era ekonomi global sekarang ini, perusahaan menghadapi sejumlah tantangan seperti persaingan bisnis yang semakin ketat dan kekuatan pasar yang semakin besar.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perencanaan Sumber Daya Perusahaan (Enterprise Resource Planning- ERP) 2.1.1. Pengertian ERP Berbagai definisi tentang ERP telah dikemukakan oleh ahli dan penelitipeneliti

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Dalam penyusunan thesis ini kerangka berpikir yang akan digunakan adalah untuk

BAB III METODOLOGI. Dalam penyusunan thesis ini kerangka berpikir yang akan digunakan adalah untuk BAB III METODOLOGI 3.1. Kerangka Berpikir Dalam penyusunan thesis ini kerangka berpikir yang akan digunakan adalah untuk menjawab pertanyaan Apakah Strategi TI Bank Indonesia sudah sesuai dan sejalan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. 3.1 Landasan Pemikiran

BAB III METODOLOGI. 3.1 Landasan Pemikiran BAB III METODOLOGI 3.1 Landasan Pemikiran Nilai/value dari penggunaan IT dalam suatu perusahaan dapat diraih dengan penerapan manajemen strategis IT. Nilai/ value ini bisa saja berupa penghematan biaya

Lebih terperinci

HARMONISASI SISTEM MANAJEMEN ISO 9001 DAN ISO DI TAHUN 2015

HARMONISASI SISTEM MANAJEMEN ISO 9001 DAN ISO DI TAHUN 2015 Selama bertahun-tahun, ISO menerbitkan banyak standar sistem manajemen dengan bentuk dan struktur yang berbeda. Beberapa standar sistem manajemen dengan struktur yang berbeda terkadang sulit bagi Organisasi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. KESIMPULAN Pemanfaatan teknologi informasi pada saat ini sudah banyak digunakan oleh perusahaan - perusahaan baik besar maupun kecil. Namun, yang lebih terasa manfaatnya

Lebih terperinci

Inisiasi, Perencanan dan Esekusi dalam Proyek

Inisiasi, Perencanan dan Esekusi dalam Proyek Inisiasi, Perencanan dan Esekusi dalam Proyek Project Phases 1. Initiation Tahap pertama adalah tahap inisiasi, di mana proyek dipilih dan ditetapkan. 2. Planning Pada tahap perencanaan, keputusan dibuat

Lebih terperinci

Sistem Informasi Manajemen dan Perencanaan Strategis SI/TI (Pertemuan Pertama) Perencanaan Strategis Sistem Informasi (Ward-Peppard)

Sistem Informasi Manajemen dan Perencanaan Strategis SI/TI (Pertemuan Pertama) Perencanaan Strategis Sistem Informasi (Ward-Peppard) Sistem Informasi Manajemen dan Perencanaan Strategis SI/TI (Pertemuan Pertama) Perencanaan Strategis Sistem Informasi (Ward-Peppard) 1 Pokok Bahasan dalam Perencanaan Strategis Sistem Informasi (Ward-Peppard)

Lebih terperinci

ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 7

ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 7 ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 7 Pengertian ERP adalah aplikasi sistem informasi manajemen terintegrasi untuk bisnis/organisasi yang mencakup multi fungsionalitas seperti penjualan, pembelian,

Lebih terperinci

Manajemen Proyek. Ian Sommerville 2004 Software Engineering, 7th edition. Chapter 1 Slide 1

Manajemen Proyek. Ian Sommerville 2004 Software Engineering, 7th edition. Chapter 1 Slide 1 Manajemen Proyek Ian Sommerville 2004 Software Engineering, 7th edition. Chapter 1 Slide 1 Overview Beberapa pertanyaan: Apa saja komponen-komponen dari manajemen proyek? Bagaimana perencanaan membantu

Lebih terperinci

TOPIK 4 MODEL MANAJEMEN MUTU

TOPIK 4 MODEL MANAJEMEN MUTU TOPIK 4 MODEL MANAJEMEN MUTU LD/SEM II-04/05 1 QUALITY FRAMEWORK Sistem Evaluasi Diri Sasaran dan Visi Organisasi Analisa Pengukuran Kinerja Umpan Balik Misi Benchmarking Faktor Kritis untuk Sukses ISO

Lebih terperinci

BAB 5 KONKLUSI DAN REKOMENDASI. menunjukkan bahwa penyebab kesuksesan implementasi SAP dipengaruhi oleh

BAB 5 KONKLUSI DAN REKOMENDASI. menunjukkan bahwa penyebab kesuksesan implementasi SAP dipengaruhi oleh BAB 5 KONKLUSI DAN REKOMENDASI 5.1. Konklusi Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis penyebab kesuksesan implementasi sistem aplikasi SAP di PT Semen Tonasa. Berdasarkan hasil penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. persaingan pada area analisis, karena bisnis-bisnis saat ini dihadapkan pada jumlah

BAB I PENDAHULUAN. persaingan pada area analisis, karena bisnis-bisnis saat ini dihadapkan pada jumlah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perusahaan saat ini disadari atau tidak telah masuk dan melakukan persaingan pada area analisis, karena bisnis-bisnis saat ini dihadapkan pada jumlah informasi yang

Lebih terperinci

Oleh: Hana Pertiwi ST

Oleh: Hana Pertiwi ST Oleh: Hana Pertiwi ST Target Pembelajaran: Enterprise Resource Planning (ERP) 1. Pemahaman ERP 2. Karakter Sistem - Modul ERP : Modul Operasi, Modul finansial dan akunting, modul sumber daya manusia. -

Lebih terperinci

Sport and Business Analogy

Sport and Business Analogy Lecture 1 and 2 Road to Achieve the Best Practice 1. Sport and Business Analogy 2. Right or Wrong Statements 3. What is World Class Company? 4. Strategies to Become WCC 5. Characteristics of Excellence

Lebih terperinci

Manajemen Proyek. Dosen : Mila Faila Sufa

Manajemen Proyek. Dosen : Mila Faila Sufa Manajemen Proyek Dosen : Mila Faila Sufa Pengantar Manajemen Proyek Nama Mata Kuliah : Sistem Manajemen Proyek Kode : TIN 433 Jumlah SKS : 3 (tiga) Mata Kuliah Prasyarat : disarankan sudah mengambil mata

Lebih terperinci

ISO/DIS 9001:2015 Pengenalan Revisi dan Transisi

ISO/DIS 9001:2015 Pengenalan Revisi dan Transisi Selamat Datang di Pelatihan IAPMO R&T Registration Services ISO/DIS 9001:2015 Pengenalan Revisi dan Transisi QMS-100, Rev 1, dated 2/20/2015 1 Agenda Pengenalan Annex SL Perubahan ISO 9001 Ringkasan QMS-100,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terus belajar (learning organization) yang mampu bertahan dan memenangkan

BAB I PENDAHULUAN. terus belajar (learning organization) yang mampu bertahan dan memenangkan -1- BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi yang ditunjang oleh perkembangan teknologi yang pesat, inovasi tiada henti, dan perkembangan pengetahuan menuntut perusahaanperusahaan bersaing

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. ERP (Enterprise Resource Planning) merupakan sebuah konsep sistem yang

BAB 1 PENDAHULUAN. ERP (Enterprise Resource Planning) merupakan sebuah konsep sistem yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ERP (Enterprise Resource Planning) merupakan sebuah konsep sistem yang dirancang untuk mengintegrasikan seluruh area fungsi dalam sebuah perusahaan untuk menghasilkan

Lebih terperinci

Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom

Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom Informasi menjadi dasar pelaksanaan proses rantai pasok dan dasar bagi manajer dalam membuat keputusan. Menurut cophra dan meindl(2007) informasi harus memiliki karakteristik:

Lebih terperinci

Manajemen Proyek Perangkat Lunak Minggu 1

Manajemen Proyek Perangkat Lunak Minggu 1 Manajemen Proyek Perangkat Lunak Minggu 1 Danny Kriestanto, S.Kom., M.Eng Proyek Kumpulan orang-orang untuk menyelesaikan suatu permasalahan Sebuah aktivitas yang bertujuan untuk menghasilkan sebuah hasil

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Referensi : 1. Management Information Systems : A Managerial End User Perspective, James A. O'Brien 2. Management Information Systems, Raymond McLeod, Jr. Sistem Informasi dan

Lebih terperinci

STRATEGI DAN PELUANG YANG KOMPETITIF. Pertemuan 03 3 SKS

STRATEGI DAN PELUANG YANG KOMPETITIF. Pertemuan 03 3 SKS Materi 1. Era Informasi 2. Strategi dan Peluang Yang Kompetitif 3. Database dan Database Warehouse 4. Desain Database 5. Sistem Pendukung Keputusan dan Sistem Cerdas 6. E-Commerce STRATEGI DAN PELUANG

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Penelitian Penelitian kali ini ditujukan untuk membantu pihak manajemen Instalasi Farmasi Rumah Sakit Atma Jaya dalam membuat suatu rencana strategi yang lebih

Lebih terperinci

LAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN COORPORATE VALUE. Petunjuk: Berilah nilai bobot antara 0-5 dimana:

LAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN COORPORATE VALUE. Petunjuk: Berilah nilai bobot antara 0-5 dimana: LAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN COORPORATE VALUE Petunjuk: Berilah nilai bobot antara - dimana: Tidak berhubungan sama sekali. Sangat sedikit hubungannya. Sedikit hubungannya Cukup berhubungan. Memiliki

Lebih terperinci

Mengelola aset-aset Perangkat Keras Dan Perangkat Lunak

Mengelola aset-aset Perangkat Keras Dan Perangkat Lunak Fakultas Teknik Prodi Teknik Informatika UNP PGRI KEDIRI 1 Mengelola aset-aset Perangkat Keras Dan Perangkat Lunak RONY HERI IRAWAN Mengelola aset-aset Perangkat Keras dan Perangkat Lunak Mengelola aset-aset

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN EVALUASI PENGELOLAAN PROYEK

BAB 4 PEMBAHASAN EVALUASI PENGELOLAAN PROYEK 50 BAB 4 PEMBAHASAN EVALUASI PENGELOLAAN PROYEK 4.1. Critical Success Factor Pengelolaan Proyek Evaluasi terhadap suatu pengelolaan proyek dapat dilakukan dengan mendefinisikan dan mengevaluasi faktor-faktor

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENGEMBANGAN

BAB III METODOLOGI PENGEMBANGAN BAB III METODOLOGI PENGEMBANGAN 3.1. Analisis dan Pemberian Bobot Nilai Metode yang digunakan dalam memberikan bobot nilai untuk IE versi kedua (Parker, 1996) diambil dari IE versi pertama (Parker, 1988).

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. diperbaharui dalam perusahaan untuk dapat menjadi market leader didalam bisnis

BAB 1 PENDAHULUAN. diperbaharui dalam perusahaan untuk dapat menjadi market leader didalam bisnis BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Persaingan di dunia bisnis semakin kompleks, banyak hal yang harus diperbaharui dalam perusahaan untuk dapat menjadi market leader didalam bisnis yang mereka kembangkan.

Lebih terperinci

PRESENTASI TUGAS AKHIR CF 1380

PRESENTASI TUGAS AKHIR CF 1380 PRESENTASI TUGAS AKHIR CF 1380 ANALISIS EKONOMI PROYEK IMPLEMENTASI ERP DENGAN MEMPERHATIKAN FAKTOR TIDAK LANGSUNG DAN TIDAK BERWUJUD (Studi Kasus: PT. TELKOM Divre V, Financial Service ) Penyusun Tugas

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. tetapi juga harus didukung oleh lingkungan internal yang baik. Lingkungan internal

BAB 2 LANDASAN TEORI. tetapi juga harus didukung oleh lingkungan internal yang baik. Lingkungan internal BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Perencanaan Strategi Lingkungan dunia usaha yang terus berkembang menuntut hampir semua perusahaan untuk tidak hanya memikirkan lingkungan eksternal perusahaan saja, tetapi juga

Lebih terperinci

Agenda. Critical Success Factor Analysis. Tipe CSF. Pengertian. Industry. Environmental. Strategic. Temporal 11/23/2011

Agenda. Critical Success Factor Analysis. Tipe CSF. Pengertian. Industry. Environmental. Strategic. Temporal 11/23/2011 Agenda Critical Success Factor Analysis Hendri Sopryadi, M.T.I Pengertian CSF Analysis Tipe CSF Karakteristik CSF Analisis CSF Pengertian Tipe CSF Objective Pernyataan umum mengenai arah ke mana perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Layanan jasa profesional atau biasa disebut Professional Services berkemban g menjadi pasar yang menjanjikan pada era sekarang ini. Bidang usaha ini berkembang karena

Lebih terperinci

Ilustrasi 1: Teknologi Kamera

Ilustrasi 1: Teknologi Kamera MANAJEMEN REKAYASA Ilustrasi 1: Teknologi Kamera Teknologi kamera untuk memotret dulu menggunakan film Perusahaan pembuat film seperti FUJI, SAKURA, KODAK, dll membangun keunggulan perusahaannya dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Teori yang digunakan sebagai acuan untuk penyusunan tesis ini adalah

BAB III METODOLOGI. Teori yang digunakan sebagai acuan untuk penyusunan tesis ini adalah BAB III METODOLOGI BAB III METODOLOGI 3.1. Kerangka Berpikir Teori yang digunakan sebagai acuan untuk penyusunan tesis ini adalah berlandaskan pada ruang lingkup Manajemen Proyek yang difokuskan kepada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan harus terus memperbaharui sistem informasi yang mereka gunakan, hal

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan harus terus memperbaharui sistem informasi yang mereka gunakan, hal BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Ukuran perusahaan yang bertumbuh karena kegiatan ekspansi membuat perusahaan harus terus memperbaharui sistem informasi yang mereka gunakan, hal ini karena kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Teknologi informasi yang berkembang dengan sangat pesat saat ini semakin berperan dalam pengambilan keputusan oleh individu, perusahaan maupun instansi pemerintah.

Lebih terperinci

BALANCED SCORECARD DALAM TATA KELOLA TI Titien S. Sukamto

BALANCED SCORECARD DALAM TATA KELOLA TI Titien S. Sukamto BALANCED SCORECARD DALAM TATA KELOLA TI Titien S. Sukamto Balanced Scorecard (BSC) BSC dikembangkan oleh Kaplan dan Norton pada tahun 1992. BSC merupakan sebuah Performance Management System yang memungkinkan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap 2007/2008

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap 2007/2008 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap 2007/2008 ANALISA INVESTASI IMPLEMENTASI SAP MODUL SALES DISTRIBUTION DI PT. BLUE

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi Dalam kehidupan sehari-hari, banyak sekali orang yang salah mengartikan istilah teknologi informasi (IT) dan sistem informasi (SI). Istilah teknologi

Lebih terperinci

BAB IV EVALUASI DAN PEMBAHASAN. 4.1 Langkah-langkah Evaluasi Investasi Sistem dan Teknologi Informasi. dengan menggunakan Metode Information Economics

BAB IV EVALUASI DAN PEMBAHASAN. 4.1 Langkah-langkah Evaluasi Investasi Sistem dan Teknologi Informasi. dengan menggunakan Metode Information Economics BAB IV EVALUASI DAN PEMBAHASAN 4.1 Langkah-langkah Evaluasi Investasi Sistem dan Teknologi Informasi dengan menggunakan Metode Information Economics Evaluasi sistem dan teknologi informasi dengan metode

Lebih terperinci

Project Integration Management. Inda Annisa Fauzani Indri Mahadiraka Rumamby

Project Integration Management. Inda Annisa Fauzani Indri Mahadiraka Rumamby Project Integration Management Inda Annisa Fauzani 1106010300 Indri Mahadiraka Rumamby 1106070376 Project Integration Management Develop Project Charter Develop Project Management Plan Direct and Manage

Lebih terperinci

CSG3A3/ SISTEM INFORMASI KK SIDE

CSG3A3/ SISTEM INFORMASI KK SIDE CSG3A3/ SISTEM INFORMASI KK SIDE Reference : Whitten Bentley, Systems Analysis and Design Method, edisi 7, Bab 1. 1 8/27/2015 Perkenalan Nama : Anisa Herdiani, S.T., M.T. Kode dosen : NDN KK : SIDE Ruang

Lebih terperinci