PERENCANAAN RODA GIGI KERUCUT PADA MESIN GERINDA TANGAN
|
|
- Yenny Ratna Dharmawijaya
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PERENCANAAN RODA GIGI KERUCUT PADA MESIN GERINDA TANGAN TUGAS ELEMEN MESIN II Dibuat untuk memenuhi syarat kurikulum pada Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya Oleh Ardin Wahyu S Koko Fahmi S JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SRIWIJAYA 01/013 4
2 5 PERENCANAAN RODA GIGI KERUCUT PADA MESIN GERINDA TANGAN TUGAS PERENCANAAN ELEMEN MESIN II Dibuat untuk memenuhi syarat kurikulum pada Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya Oleh : Ardin Wahyu S Koko Fahmi S Diketahui oleh Koordinator Tugas Elemen Mesin I : Disetujui untuk Jurusan Teknik Mesin oleh Dosen Pembimbing M. Yanis. ST, MT M. Yanis. ST, MT NIP NIP
3 6 KATA PENGANTAR Puji dan syukur ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan rahmat dan karunia- Nya jugalah penulis dapat menyelesaikan Tugas Elemen Mesin II dengan judul Perencanaan Roda Gigi Kerucut Pada Mesin Gerinda Tangan. Sehubungan dengan penyelesaian tugas ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada : Bapak, Muhammad Yanis, ST, MT, selaku dosen pengasuh mata kuliah Tugas Elemen Mesin II ini. Penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan-kekurangan dalam tugas perencanaan ini, oleh karena itu penulis mengharapkan saran maupun kritik yang membangun dari para pembaca. Akhirnya penulis berharap kiranya tugas perencanaan ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri dan rekan-rekan mahasiswa terutama di lingkungan Jurusan Teknik mesin Universitas Sriwijaya Palembang, Mei 01 Penulis
4 7 DAFTAR ISI Halaman Sampul... i Halaman Judul... ii Halaman Pengesahan... iii Kata Pengantar... iv Daftar Isi... v Daftar Tabel... vii Daftar Gambar... viii Daftar Lampiran... ix BAB I. PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Tujuan dan Manfaat... C. Pembatasan Masalah... 3 D. Metode Penulisan... 3 II. TINJAUAN PUSTAKA... 4 A. Klasifikasi Roda Gigi... 4 B. Tata Nama Roda Gigi... 7 C. Roda Gigi Kerucut... 9 III. PERHITUNGAN A. Perencanaan Roda Gigi... 15
5 8 B. Perencanaan Poros dan Pasak Perencanaan Poros Perencanaan Pasak... 8 C. Perencanaan Bantalan IV. KESIMPULAN... 3 Daftar Pustaka Lampiran DAFTAR TABEL
6 9 TABEL Halaman 1. Klasifikasi Roda gigi... 4 DAFTAR GAMBAR
7 10 Halaman GAMBAR. Klasifikasi Roda gigi Tata Nama Roda Gigi Nama Bagian-bagian Roda Gigi Kerucut Roda Gigi Kerucut Istimewa Roda Gigi dan Pinyon Kerucut Lurus Alat Pemarut Es Mekanik DAFTAR LAMPIRAN
8 11 Halaman 1. Kartu Asistensi... Lampiran. Pengesahan Judul... Lampiran BAB I PENDAHULUAN
9 1 A. Latar Belakang Suatu mesin terdiri dari elemen-elemen yang jumlahnya relatif besar mencapai lebih dari ribuan. Kesemuanya itu saling mendukung untuk menghasilkan suatu gerak yang terpadu. Untuk terjadinya kesinambungan antar komponen mesin tersebut haruslah direncanakan terlebih dahulu. Hal yang perlu untuk diperhatikan dalam perencanaan adalah kesesuaian antar komponen, faktor keamanan, umur, efisiensi, dan biaya serta ketahanan komponen tersebut dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Pada tugas perencanaan elemen mesin ini, kami mengambil judul Perencanaan Roda Gigi Kerucut Pada Mesin Gerinda Tangan. Roda gigi adalah suatu komponen mesin yang berfungsi untuk meneruskan daya yang besar dari roda gigi ke roda gigi yang lain untuk digerakkan dengan melalui motor. Dalam ilmu elemen mesin dikenal beberapa cara pembuatan roda gigi atau penggabungan dua atau lebih komponen mesin yang terpisah. Pada dasarnya roda gigi terbagi atas beberapa terminologi utama, yaitu : a. Adendum yaitu jarak radial antara bidang atas (top land) dengan lingkaran puncak. b. Dedendum yaitu jarak radial dari bidang bawah (bottom land) dengan lingkaran puncak. c. Circular Pitch (Jarak Lengkung Puncak) adalah jarak yang diukur pada lingkaran puncak, dari satu titik pada sebuah gigi ke satu titik yang berkaitan pada gigi sebelahnya. Jadi, roda gigi termasuk juga pada jenis sambungan tidak tetap, karena roda gigi merupakan pemindah daya dari putaran poros roda gigi yang dihasilkan oleh motor
10 13 penggerak ke motor yang digerakkan dan juga sebagai alat yang berfungsinya menghentikan roda gigi yang digerakkan meskipun motor penggerak tetap bekerja. Mesin Gerinda Tangan merupakan satu alat dari beberapa alat yang menggunakan perencanaan roda gigi kerucut dengan pengerjaan mekanik. Dikatakan sebagai roda gigi kerucut Spiral karena bentuk visualnya yang mirip dengan kerucut dan alur giginya yang berbentuk spiral. Selain itu pada mesin gerinda tangan ini bila ditinjau dari letak poros roda giginya adalah termasuk roda gigi dengan poros berpotongan dengan sudut porosnya sebesar 90. B. Tujuan dan Manfaat 1. Tujuan Penulisan a. Untuk memenuhi kurikulum mata kuliah Elemen Mesin II. b. Untuk menerapkan kajian teoritis yang diperoleh dari kuliah ke dalam bentuk rancangan elemen mesin. c. Untuk menghitung bagian-bagian roda gigi dan mengetahui cara kerjanya.. Manfaat Penulisan a. Melatih kami mendalami dan memahami fungsi dan karakteristik dari suatu elemen mesin. b. Mampu merencanakan elemen mesin (roda gigi) yang berdasarkan atas perhitunganperhitungan yang bersumber dari literatur. C. Pembatasan Masalah
11 Dalam tugas perencanaan elemen mesin II ini kami hanya akan membahas mengenai roda gigi kerucut Spiral (hipoid) pada mesin gerinda tangan. 14 D. Metode Penulisan Pada tugas perencanaan ini pembahasan dilakukan dengan menggunakan literatur dan buku-buku yang memuat data serta rumus-rumus yang berkaitan dengan masalah yang kami bahas. BAB II TINJAUAN PUSTAKA
12 15 Jika dari dua buah roda berbentuk silinder atau kerucut yang saling bersinggungan pada kelilingnya salah satu diputar, maka yang lainnya akan ikut berputar pula. Alat yang menggunakan cara kerja semacam ini untuk mentransmisikan daya disebut roda gesek. Hal ini untuk meneruskan daya kecil dengan putaran yang tidak perlu tepat. Namun untuk menghasilkan daya yang besar dan putaran yang tepat, kedua roda gesek ini harus dibuat bergigi pada kelilingnya sehingga penerusan daya dilkukan oleh gigi-gigi kedua roda yang saling berkait. Roda gigi semacam ini, yang dapat berbentuk silinder atau kerucut disebut roda gigi. A. Klasifikasi Roda Gigi Klasifikasi Roda Gigi No. Letak Poros Roda Gigi Keterangan 1. Roda gigi dengan poros sejajar Roda gigi lurus (a) Roda gigi miring (b) Roda gigi miring ganda (c) Roda gigi luar Roda gigi dalam dan pinyon (d) Batang gigi dan pinyon (e) (Klasifikasi atas dasar bentuk alur gigi) Arah putaran berlawanan Arah putaran sama Gerakan lurus dan berputar. Roda gigi dengan poros berpotongan Roda gigi kerucut lurus (f) Roda gigi kerucut spiral (g) Roda gigi kerucut Zerol Roda gigi kerucut miring Roda gigi kerucut miring ganda Roda gigi permukaan dengan poros berpotongan (h) (Klasifikasi atas dasar bentuk jalur gigi) No. Letak Poros Roda Gigi Keterangan 3. Roda gigi dengan poros silang Roda gigi miring silang (i) Batang gigi miring silang Kontak titik Gerakan lurus dan berputar
13 16 Roda gigi cacing silindris (j) Roda gigi cacing selubung ganda (globoid) (k) Roda gigi cacing samping Roda gigi hiperboloid Roda gigi hipoid (l) Roda gigi permukaan silang Tabel 1. Klasifikasi Roda Gigi Gambar 1. Klasifikasi Roda Gigi Roda gigi pada umumnya dapat dibagi menjadi empat jenis, yaitu : a. Roda gigi lurus (Spurs gear)
14 17 Roda gigi lurus, yaitu suatu elemen mesin yang berfungsi sebagai penerus daya dan putaran dari poros penggerak ke poros yang digerakkan tanpa terjadi slip, dimana sumbu kedua poros tersebut terletak saling sejajar. Roda gigi ini bersifat tetap yang mana dalam artinya tidak dapat dilepas pada saat mesin dalam keadaan berputar. b. Roda gigi miring (Helical) Roda gigi miring yaitu elemen mesin yang mempunyai jalur gigi yang membentuk ulir pda siloinder jarak bagi, berfungsi sebagai penghubung antara roda gigi yang digerakkan dengan roda gigi penggerak dengan putaran dan daya yang sama serta dapat dilepaskan dari kedua. c. Roda gigi Cacing Roda gigi ini meneruskan putaran dengan perbandingan reduksi yang besar. Tetapi untuk beban yang besar roda gigi cacing dapat dipergunakan dengan perbandingan sudut kontak yang lebih besar. Roda gigi ini meliputi roda gigi cacing slindris, selubung ganda (globoid), roda gigi cacing samping. d. Roda gigi kerucut Merupakan roda gigi yang paling sering dipaka tetapi roda gigi ini sangat berisik dengan perbandingan kontak yang kecil, macam-macam roda gigi ini meliputi roda gigi kerucut lurus, spiral, miring, Zerol. B. Tata Nama Roda Gigi
15 18 Terminologi dari roda gigi digambarkan pada (Gambar ). Lingkaran Puncak (pitch circle) dari sepasang roda gigi yang berpasangan adalah saling bersinggungan satu terhadap yang lain. Gambar. Tata Nama Roda Gigi Pinyon adalah roda gigi yang terkecil diantara dua roda gigi yang berpasangan. Yang lebih besar sering disebut Roda Gigi (Gear). Jarak Lengkung Puncak (circular pitch), p adalah jarak yang diukur pada lingkaran puncak, dari satu titik pada sebuah gigi ke suatu titik yang berkaitan pada gigi di sebelahnya. Jadi jarak lengkung puncak adalah sama dengan jumlah tebal gigi (tooth-thickness) dan lebar antara (width of space). d p m N p jarak lengkung puncak d diameter puncak ( mm) N jumlah gigi m module( mm)
16 Modul (module), m adalah perbandingan antara diameter puncak dengan jumlah gigi. Modul adalah indeks dari ukuran gigi pada standar SI. d m N m mod ule Puncak diametral (diametral pitch), P adalah perbandingan antara jumlah gigi pada roda gigi dengan diameter puncak. Atau kebalikan dari module. Puncak diametral dinyatakan dalam jumlah gigi per inci (dalam satuan Inggris). N P d P puncak diametral( gigi per inci) 19 maka: pp Addendum a adalah jarak radial antara bidang atas (top land) dengan lingkaran puncak. Dedendum b adalah jarak radial dari bidang bawah (bottom land) ke lingkaran puncak. Tinggi keseluruhan (whole depth) h t adalah jumlah addendum dan dedendum. Lingkaran kebebasan (clearance circle) adalah lingkaran yang yang bersinggungan dengan lingkaran addendum dari pasangan roda gigi tersebut. Kebebasan (clearance), c adalah an-punggung (bock-lash) adalah besaran yang diberikan oleh lebar antara dari satu roda gigi kepada tebal gigi dari roda gigi pasangannya diukur pada lingkaran puncak. C. Roda Gigi Kerucut Roda gigi yang termasuk dasar adalah roda gigi dengan poros sejajar, dan dari jenis ini yang paling dasar adalah roda gigi lurus. Namun, bila diingini transmisi untuk putaran
17 0 tinggi, daya besar dan bunyi kecil antara dua poros sejajar, pada umumnya roda gigi yang dipakai adalah roda gigi miring. Sedangkan untuk roda gigi kerucut biasanya dipakai untuk memindahkan gerakan antara poros yang berpotongan. Dengan sudut perpotongan antara kedua poros sebesar 90. Namun roda gigi bisa dibuat untuk semua ukuran sudut. Giginya bisa dituang, dimilling, atau dibentuk. Jarak Kebebasan pada roda gigi kerucut adalah merata (Uniform Clearance). Roda gigi kerucut lurus adalah jenis roda gigi kerucut yang mudah dan sederhana pembuatannya dan memberikan hasil yang baik dalam pemakaiannya bila dipasangkan secara tepat dan teliti. Sama halnya dengan roda gigi lurus, roda gigi ini menjadi bising pada harga kecepatan garis puncak yang tinggi. 1. Profil Roda Gigi Kerucut Lurus Sepasang roda gigi kerucut yang saling berkait dapat diwakili oleh dua bidang kerucut dengan titik puncak yang berhimpit dan saling menggelinding tanpa slip. Kedua bidang kerucut ini disebut kerucut jarak bagi. Besarnya sudut puncak kerucut merupakan ukuran bagi putaran masing-masing porosnya. Roda gigi kerucut yang alur giginya lurus dan menuju ke puncak kerucut dinamakan roda gigi kerucut lurus. Keterangan lebih lanjutnya dapat dilihat pada (Gambar 3).
18 1 Gambar 3. Nama Bagian-bagian Roda Gigi Kerucut Sumbu poros pada roda gigi kerucut biasanya berpotongan dengan sudut 90. Bentuk khusus dari roda gigi kerucut dapat berupa roda gigi miter yang mempunyai sudut kerucut jarak bagi sebesar 45 dan roda gigi mahkota dengan sudut kerucut jarak bagi sebesar 90. Dimana diperlihatkan pada (Gambar 4). Gambar 4.
19 Roda Gigi Kerucut Istimewa Sudut puncak pada roda gigi kerucut dapat dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut : N tan N P G dan N tan N G P dim ana: P pinyon G roda gigi( gear) sudut puncak pinyon sudut puncak roda gigi Berikut ini adalah gambar roda gigi dan pinyon kerucut lurus. Gambar 5. Roda Gigi Dan Pinyon Kerucut Lurus Gigi lurus standar dari roda gigi kerucut dipotong dengan menggunakan sudut tekan 0, addendum dan dedendum yang tidak sama, dan kedalaman gigi yang penuh. Hal ini menambah perbandingan kontak, menghindari kurang potong, dan menambah kekuatan dari pinyon. Pada suatu pemasangan roda gigi kerucut yang khas yaitu satu diantara luar dari bantalan. Ini berarti bahwa lendutan poros bisa lebih nyata dan mempunyai pengaruh yang lebih besar dari pada persinggungan gigi tersebut. Kesulitan yang timbul dalam memperkirakan tegangan pada gigi roda gigi kerucut adalah bahwa gigi ini berbentuk tirus. Jadi untuk mendapatkan persinggungan garis yang sempurna melalui pusat kerucut gigi tersebut haruslah melentur yang lebih besar dibandingkan pada ujung yang kecil.
20 3 Untuk mendapatkan kondisi ini memerlukan adanya keseimbangan yang lebih besar pada ujung yang besar. Karena variasi beban di sepanjang muka gigi ini, maka dianjurkan untuk lebar muka sedikit pendek.. Cara Kerja Alat Pemarut Es Cara pengoperasian alat pemarut es mekanik adalah dengan cara menghubungkan motor dengan sumber arus, motor tersebut menghasilkan daya yang kemudian dittansmisikan ke pully alat pemarut es melalui sabuk. Daya yang ditransmisikan oleh sabuk pemutar poros horizontal. Roda gigi kerucut yang dipasang pada poros tersebut akan ikut berputar dan akan mengerakkan pinyon yang terhubung dengan roda gigi. Pada diameter dalam dari pinyon dimasukkan batang penekan dan diberi pasak. Batang penekan berulir memutar turun karena diberi pasangan, yaitu roda gigi miring yang letaknya di atas pinyon dan dikunci oleh baut pengunci roda gigi miring. Batang penekan berulir turun sambil memutar balok es. Pada landasan tempat balok es tersebut diputar terdapat mata pisau bergigi pada suatu tempat dan diberi lubang persegi empat untuk menurunkan potongan-potongan es. Balok es yang berputar akan menjadi potonganpotongan kecil yang kemudian akan turun melalui lubang ke tempat penadah. Jika balok es sudah menjadi tipis, maka pedal gas akan dilepas untuk menghentikan kerja dari alat tersebut. Kemudian baut pengunci dari roda gigi dikendurkan dan dengan memutar roda kemudi yang dihubungkan dengan roda gigi miring pada pinyon sehingga akan memutar batang penekan berlawanan arah kerja tadi, maka batang penekan berulir akan naik ke atas ke posisi semula.
21 4 Gambar 6. Alat Pemarut Es Mekanik Keterangan gambar pemarut es mekanik adalah : 1. Roda gigi miring. Batang tekan 3. Pinyon kerucut 4. Roda gigi kerucut 5. Poros 6. Pasak 7. Bantalan
22 5 BAB III PERHITUNGAN A. Perencanaan Roda Gigi Pada perencanaan roda gigi ini dipakai dua buah roda gigi kerucut lurus, dimana satu roda gigi berfungsi sebagai roda gigi penggerak (gear) dan yang lainnya sebagai roda gigi yang digerakkan (pinyon). Adapun bahan dari roda gigi dan pinyon adalah besi cor FC 18 dengan kekuatan lentur 4,0 kg/mm. Data perencanaan adalah : 1. Putaran motor (n c ) = 1500 rpm. Daya motor (P) = 0,5 kw 3. Reduksi transmisi = 5 4. Reduksi roda gigi kerucut = 1,5 5. Faktor koreksi (f c ) = 1 (untuk daya nominal) 6. Jumlah roda gigi kerucut (Ng) = 7 7. Jumlah roda gigi pinion (Np) = Puncak diametral (P) = 3 gigi/in 9. Sudut tekan (α) = 0 o Maka daya penggeraknya (Pd) adalah : Pd = P x f c = 0,5 x 1 = 0,5 kw
23 Dari harga reduksi puli dan sabuk yang telah diketahui, maka putaran roda gigi kerucut dapat diketahui pula, yaitu : 6 n I n c i dimana : n c = putaran motor listrik = 1500 rpm n i = putaran roda gigi kerucut I = reduksi puli = 5 Sehingga : n i n i 300rpm Reduksi pada roda gigi kerucut : Z Z 1 1,5 Dimana : Z1 Z n n 1 n 1 = putaran roda gigi kerucut n = putaran pinion Maka : 1,5 = n 1 /n n = 300 x 1,5 n = 450 rpm Torsi pada roda gigi kerucut : T = 9,74 x 10 5 x Pd/n 1 Sehingga : T = 9,74 x 10 5 x 0,5/300 = 811,6 kg mm
24 7 1. Sudut puncak pinion tan -1 δ 1 = Np/Ng... (Shigley hal. 39) = 18/7 δ 1 = 33,6. Sudut Puncak roda gigi tan -1 δ = Ng/Np... (Shigley hal. 39) = 7/18 δ = 56,3 3. Diameter puncak pinion (dp)... (Shigley hal. 175) dp = Np/P = 18/3 = 6 in = 15,4 mm 4. Diameter puncak roda gigi (dg) dg = Ng/P = 7/3 = 9 in = 8,6 mm 5. Lebar muka gigi (F) F = 10/P = 10/3 = 3,33 in = 84,67 mm 6. Faktor perubahan kepala (X 1 dan X ) X 1 = 0,46 [1-(18/7) ] = 0,46 [1-0,4] = 0,76 X = - 0,76 7. Untuk pinion
25 8 Tinggi kepala (Adendum) hk 1 = (1 + X 1 ) m Dimana : m = modul = dp/np = 15, /18 = 8,46 mm hk 1 = (1 + 0,76) 8,46 = 10,8 mm Tinggi kaki (dedendum) hf 1 = (1 0,76) m + Ck Dimana : Ck = kelonggaran puncak C k = 0,188 P 0, 0508 mm = 0, ,0508 mm = 0,11 mm hf 1 = (1 0,76) x 8,46 + 0,11 = 6,3 mm 8. Untuk roda gigi Tinggi kepala (adendum) hk = (1 X 1 ) m = (1 0,76) 8,46 = 6,1 mm Tinggi kaki (dedendum) hf = (1 + X 1 ) m + C k = (1 + 0,76) 8,46 + 0,11 = 10,9 mm 9. Diameter lingkaran kepala pinion
26 9 dp 1 = dp + hk 1 cos δ 1 = 15,4 +.10,8 cos 33,6 = 170,3 mm 10. Diameter lingkaran roda gigi dg = dg + hk cos δ = 8,6 +. 6,1 cos 56,3 = 35,33 mm 11. Jarak dari puncak kerucut sampai puncak luar gigi untuk pinion X 1 = (dp/) hk 1 sin δ 1 = (15,4/) 10,8 sin 33,6 = 70,6 mm 1. Jarak kerucut (R) R = d p / sin δ 1 = 15,4/ sin 33,6 = 138,5 mm 13. Pemeriksaan keamanan terhadap tegangan dan kekuatan lentur W t = H/π dn H = P. f c = 0,5 kw W t = ,5/3, = 0,6 kn 14. Diameter puncak rata-rata dari roda gigi besar d av = dg F sin δ... (Shigley hal 44)
27 30 = 8,6 84,67 sin 56,3 = 158,16 mm = 6,3 in 15. Kecepatan garis puncak pada puncak rata-rata V = dav. π. n/1... (Shigley hal 175) = 6,3. 3, /1 = 489,06 ft/menit 16. Faktor kecepatan Kv = 50 / 50 V... (Shigley hal 181) = 50/50 489, 56 = 0, Tegangan lentur pada roda gigi σ = Wt. P/kv. F. J... (Sularso hal 4) J = 0, ; untuk faktor geometri 0,.3 gigi / in.1/ 5,4.10 σ = 3 0,693.84,67.0,.10 = 0,698 kpa 18. Tegangan yang diizinkan : σ a = 4 kg/mm 4 x 9,81 kg 1.10 m = 6 = 3, kpa Karena σ < σ a maka roda gigi dalam keadaan sangat aman. B. Perencanaan Poros dan Pasak Puli 3
28 31 D = 100 mm I = 5 Dimana : D = diameter puli I = reduksi puli Maka : d = D/I... (Sularso hal. 166) = 100/5 = 0 Sehingga : V = π. d. n/(60x1000)... (Sularso hal. 166) = 3,14x0x = 1,57 m/s Po = F1 F V (Sularso hal. 171) Dimana : Po = Daya yang direncanakan Po = 0,5 kw V = kecepatan Maka : 0,5 = F1 F 1,57 10 F1-F = 16,4 Sabuk Panjang sabuk (L) dipilih panjang 1016 mm Jarak sumbu C dapat diketahui dengan menggunkan persamaan sebagai berikut :
29 3 C = b b 8 8 D d... (Sularso hal. 170) Dimana : b = L π( )... (Sularso hal. 170) b = L π( ) = (1016) 3,14(10) = ,8 = 1655, Maka : C = b b 8 8 D d = 1655, 1655, = 411,85 Besarnya sudut kontak adalah : θ θ θ o o 168,93 57(D d) C 57(100 0) 411,85 o θ 169 o Maka : F 1 /F = e μ.θ Dimana : μ = koefisien gesek = 0, F 1 /F = e μ.θ F 1 /F = e 0,.169
30 33 F 1 /F = e 33,8 F 1 = 4,78 F 16,4 = F 1 F 16,4 = (4,78 F F ) 16,4 F 3,78 F 4,30 kg F 0,54 kg 1 Sehingga jumlah sabuk yang diperlukan adalah : Pd N... (Sularso hal. 173) Po.K N 0,5 0,5x 0,97 N 1,03 1buah Dengan jenis sabuk yang dipakai adalah sabuk V dengan tipe sabuk sempit 3 V. 1. Perencanaan Poros Wt = T/r av... (Shigley hal. 38) Dimana r av = d av / dp F sin = 1
31 34 = 15,4 84,67sin 33,6 = 5,77 mm Wt = 811,6/5,77 = 15,4 kg Wa = Wt tan Ф sin γ... (Shigley hal. 38) = 15,4 tan 0 sin 33,6 = 3,10 kg Wr = Wt tan Ф cos γ... (Shigley hal. 38) = 15,4 tan 0 cos 33,6 = 4,67 kg y F1 A B C 5 cm 9 cm 3, cm x D z Rcz Rby Rcz Rcy Wt Wa E Wr Momen di titik C F1. CD + Wr. AC + Rby. BC = Wa. AE Rby = Wa. AE Wr. Ac F1. CD Rby = 3,10x5,77 4,67x14 18,64x3 9 = - 1,07 kg
32 35 Σfy = 0 Wr + Rby + Rcy = Ftot Rcy = 18,64 4,67 + 1,07 = 6,04 kg ΣMcz = 0 Rby. BC = Wt. AC Rbz = 15, = 4 kg ΣFz = 0 Rby + Rcz = Wt Rcz = 15,4 4 = -8,6 kg ΣT = 0 T = Wt. AE (dimana AE = r av ) = 15,4. 5,77 = 804,96 kg.mm Rb = Rby Rbz 1,07 4 = = 6,8 kg Rc = Rcy Rcz = 6,04 8, 6
33 36 = 5,5 kg W = Wt Wr = 16,09 kg Sumbu x - y 18,46 A B C D Wr 4,67 Rby 1,07 Rcy 6,04 6,04 18,64 V 4,67 16, ,4 596,48 kg.mm 33,5 kg.mm A B C D
34 37 Sumbu x- z Rbz = 4 x Wt = 15,4 Rcz = 8,6 15,4 V A + -8,6 B - C D 770 kg.mm Selanjutnya : Wt = T/r av T = 811,6 kgmm = 70,46 lb.in n =,6 M tot = (33,5) (770) 804,63kg. mm 69,93Ib. in Dengan perencanaan : Bahan G AISI 1050 ditarik dingin S ut = 100 kpsi S y = 84 kpsi Ka = 0,75... (Shigley hal. 177)
35 38 K b = 0,865 K c = 0,868, faktor keandalan 95 % K d = K e = 1 K f = 1,33 S e = 0,5 S out = 50 kpsi S e = K a K b K c K d K e K f S e = 0,75.0,865.0, ,33.50 = 37,45 kpsi 48 1/ 1/ 3 y e ds = n T S M S... (Shigley hal. 70) 1/ 1/ = 48x,6/ 3,14 70,46/84x10 69,93/ 37,45x10 = 0,43 in = 10,9 mm 11 mm. Perencanaan Pasak Dalam pasak poros transmisi baja karbon AISI 1010 diroll panas σut = σb = psi σ B = 33,06 kg/mm diameter poros 11 mm penampang pasak b x h = 3mm x 3mm tegangan geser yang diijinkan pada pasak σ ka = σ b/ Sfk 1. Sfk... (Sularso hal 7) Sfk 1 = 6 Sfk =,5 ; untuk tumbukan ringan σka = 33,06/(6.,5) =, kg/mm
36 39 Panjang pasak (li) berdasarkan tegangan geser pasak yang diizinkan T = 811,6 kg.mm F = T/r = T/d = 811,6. / 11 =147,56 kg σka F/li. b... (Sularso hal. 5), 147,56 / li. 3 li,4 mm panjang pasak (l) berdasarkan tekanan permukaan yang diizinkan : Pa = 8kg / mm t 1 =,5 mm Pa F l.t ,56 / l.,5 l 7,4 mm Maka dapat diambil ketentuan a. Ukuran pasak = b x h = 5 x 5 (mm) b. Lebar pasak adalah = 5 mm c. Panjang pasak yang dipakai adalah L = 15 mm L k /d s = 13/11 = 1, (0,75 < 1,36 < 1,5 adalah baik)
37 40 C. Perencanaan Bantalan Dalam perencanaan ini jenis bantalan yang digunakan yaitu bantalan gelinding bola tunggal. 1. Bantalan pada titik B Beban ekivalen dinamis (Pr) Pr = XVFr + Yfa... (Sularso hal. 135) Dimana : Fr = beban radial = 4,4 kg Fa = beban aksial = 3,10 kg X = 1 ; V = 1 ; Y = 0 e Fa / V. Fr... (Sularso hal. 135) = 3,10 /1. 4,4 = 0,13 Pr = ,4 + 0,310 Pr = 4,4 kg Umur bantalan : L = 60. n. Lh... (Sularso hal. 136) Dimana : Lh = 5 x 365 = 185 jam Maka L = = 49, rev C/Pr = L 1/3 C = Pr.L 1/3 = 4,4(49,75) 1/3 = 89,45 kg. Bantalan di titik C Beban ekvivalen dinamis (Pr)
38 41 Pr = XVFr + Yfa Dimana : Fr = beban radial = 13,6 kg Fa = beban aksial = 3,10 kg X = 1 ; V = 1 ; Y = 0 e Fa/VFr = 3,10/13,6.1 = 0,7 Pr = , ,10 = 13,6 kg Umur bantalan : L = 60.n. Lh Dimana : Lh = 5 x 365 = 185 jam Maka : L = = 49, rev C / Pr = L 1/3 C = Pr. L 1/3 = (49,75) 1/3.13,6 C = 49,85 kg
39 4 BAB IV KESIMPULAN Berdasarkan hasil perhitungan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan mengenai ukuran bagian-bagian roda gigi pada mesin gerinda tangan, yaitu sebagai berikut : 1. Alat penggerak Daya motor Putaran motor = 0,5 kw = 1500 rpm Reduksi transmisi sabuk = 5 Reduksi transmisi roda gigi = 1,5. Roda gigi kerucut Jumlah roda gigi (gear) Jumlah roda gigi (pinion) Modul = 7 gigi = 18 gigi = 8,46 mm Bahan roda gigi = FC 18 Kekuatan tegangan izin = 3, kpa 3. Poros Bahan poros Panjang poros Diameter poros = G AISI 1050 ditarik dingin = 17 mm = 11 mm 4. Pasak
40 43 Penampang pasak Panjang pasak Kedalaman pada poros Kedalaman pada naf = 5 x 5 (mm) = 15 mm = 3 mm = mm 5. Bantalan Bahan bantalan = JIS 6001 Umur bantalan Beban dinamis = 49,75, 10 6 rev = 69,65 kg
41 44 DAFTAR PUSTAKA 1. Shigley, J.E dan LD. Mitchell, Perencanaan Teknik Mesin, Jilid, Edisi Keempat, Erlangga, Jakarta, Sularso, Ir, MSME dan K. Suga, Dasar Perencanaan Dan Pemilihan Elemen Mesin, Cetakan Kesembilan, Pradnya Paramita, Jakarta, Daryanto, Drs, Pengetahuan Dasar Teknik, Cetakan Pertama, Bina Aksara, Jakarta, 1988.
42 LAMPIRAN 45
Sistem transmisinya lebih ringkas, putaran lebih tinggi dan daya yang besar. Sistem yang kompak sehingga konstruksinya sederhana.
Teori Dasar Rodagigi Rodagigi digunakan untuk mentransmisikan daya besar dan putaran yang tepat. Rodagigi memiliki gigi di sekelilingnya, sehingga penerusan daya dilakukan oleh gigi-gigi kedua roda yang
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. 1. Roda Gigi Dengan Poros Sejajar.
BAB II DASAR TEORI 2.1 Roda Gigi Roda gigi digunakan untuk mentransmisikan daya besar dan putaran yang tepat. Roda gigi memiliki gigi di sekelilingnya, sehingga penerusan daya dilakukan oleh gigi-gigi
Lebih terperinciKopling luwes ( fleksibel ) memungkinkan adanya sedikit ketidaklurusan. sumbu poros yang terdiri atas: c. Kopling karet bintang
KOPLING Defenisi Kopling dan Jenis-jenisnya Kopling adalah suatu elemen mesin yang berfungsi untuk mentransmisikan daya dari poros penggerak (driving shaft) ke poros yang digerakkan (driven shaft), dimana
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.. Gambaran Umum Mesin pemarut adalah suatu alat yang digunakan untuk membantu atau serta mempermudah pekerjaan manusia dalam hal pemarutan. Sumber tenaga utama mesin pemarut adalah
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM TRANSMISI PADA FLOCCULATOR. Dwi Cahyo Prabowo Jurusan Teknik Mesin Pembimbing: Dr. Sri Poernomo Sari, ST., MT.
PERANCANGAN SISTEM TRANSMISI PADA FLOCCULATOR Dwi Cahyo Prabowo 22410181 Jurusan Teknik Mesin Pembimbing: Dr. Sri Poernomo Sari, ST., MT. LATAR BELAKANG Limbah cair atau air limbah adalah air yang tidak
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM TRANSMISI RODA GIGI DAN PERHITUNGAN. penelitian lapangan, dimana tujuan dari penelitian ini adalah :
BAB III PERANCANGAN SISTEM TRANSMISI RODA GIGI DAN PERHITUNGAN 3. Metode Penelitian Metode penelitian yang dipakai dalam perancangan ini adalah metode penelitian lapangan, dimana tujuan dari penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah. Institut teknologi Indonesia sebagai cikal bakal Institut besar harus
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Institut teknologi Indonesia sebagai cikal bakal Institut besar harus mempunyai visi dan misi yang jelas di dalam penyelenggaraan pendidikannya. Teknik mesin
Lebih terperinciBAB IV PERHITUNGAN PERANCANGAN
BAB IV PERHITUNGAN PERANCANGAN Pada tahap perancangan mesin Fitting valve spindle pada bab sebelumnya telah dihasilkan rancangan yang sesuai dengan daftar kehendak. Yang dijabarkan menjadi beberapa varian
Lebih terperinciPerencanaan Roda Gigi
Perencanaan Roda Gigi RODA GIGI Roda gigi adalah roda silinder bergigi yang digunakan untuk mentransmisikan gerakan dan daya Roda gigi menyebabkan perubahan kecepatan putar output terhadap input 1 Jenis-jenis
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN
BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN Pada rancangan uncoiler mesin fin ini ada beberapa komponen yang perlu dilakukan perhitungan, yaitu organ penggerak yang digunakan rancangan ini terdiri dari, motor penggerak,
Lebih terperinciBAB IV PROSES, HASIL, DAN PEMBAHASAN. panjang 750x lebar 750x tinggi 800 mm. mempermudah proses perbaikan mesin.
BAB IV PROSES, HASIL, DAN PEMBAHASAN A. Desain Mesin Desain konstruksi Mesin pengaduk reaktor biogas untuk mencampurkan material biogas dengan air sehingga dapat bercampur secara maksimal. Dalam proses
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. TINJAUAN PUSTAKA Potato peeler atau alat pengupas kulit kentang adalah alat bantu yang digunakan untuk mengupas kulit kentang, alat pengupas kulit kentang yang
Lebih terperinciPERHITUNGAN RODA GIGI
Teori Dasar Rodagigi PERHITUNGAN RODA GIGI Rodagigi digunakan untuk mentransmisikan daya besar dan putaran yang tepat. Rodagigi memiliki gigi di sekelilingnya, sehingga penerusan daya dilakukan oleh gigi-gigi
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI 2.1 Konsep Perencanaan 2.2 Motor 2.3 Reducer
BAB II DASAR TEORI 2.1 Konsep Perencanaan Konsep perencanaan komponen yang diperhitungkan sebagai berikut: a. Motor b. Reducer c. Daya d. Puli e. Sabuk V 2.2 Motor Motor adalah komponen dalam sebuah kontruksi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Pada pembuatan rancang bangun kendaraan mobil mini ini kami menggunakan engine (mesin) suzuki smash 4 tak 110 cc dengan bahan bakar bensin dengan kemampuan ankut 50 150 kg. Dalam
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN. = 280 mm = 50,8 mm. = 100 mm mm. = 400 gram gram
BAB III PERANCANGAN 3.. Perencanaan Kapasitas Perajangan Kapasitas Perencanaan Putaran motor iameter piringan ( 3 ) iameter puli motor ( ) Tebal permukaan ( t ) Jumlah pisau pada piringan ( I ) iameter
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. khususnya permesinan pengolahan makanan ringan seperti mesin pengiris ubi sangat
BAB II LANDASAN TEORI.. Pengertian Umum Kebutuhan peralatan atau mesin yang menggunakan teknologi tepat guna khususnya permesinan pengolahan makanan ringan seperti mesin pengiris ubi sangat diperlukan,
Lebih terperinciTUGAS AKHIR TRANSMISI RANTAI PADA RODA GIGI MAJU-MUNDUR KENDARAAN MOBIL MINI UNTUK DAERAH PERUMAHAN
TUGAS AKHIR TRANSMISI RANTAI PADA RODA GIGI MAJU-MUNDUR KENDARAAN MOBIL MINI UNTUK DAERAH PERUMAHAN Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat-syarat dalam menyelesaikan Pendidikan Strata Satu
Lebih terperinciMESIN PERUNCING TUSUK SATE
MESIN PERUNCING TUSUK SATE NASKAH PUBLIKASI Disusun : SIGIT SAPUTRA NIM : D.00.06.0048 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 013 MESIN PERUNCING TUSUK SATE Sigit Saputra,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian pengelasan secara umum a. Pengelasan Menurut Harsono,1991 Pengelasan adalah ikatan metalurgi pada sambungan logam paduan yang dilakukan dalam keadaan lumer atau cair.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. digunakan untuk mencacah akan menghasikan serpihan. Alat pencacah ini
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Alat Pencacah plastik Alat pencacah plastik polipropelen ( PP ) merupakan suatu alat yang digunakan untuk mencacah akan menghasikan serpihan. Alat pencacah ini memiliki
Lebih terperinciRANCANG BANGUN MESIN PENGHANCUR BONGGOL JAGUNG UNTUK CAMPURAN PAKAN TERNAK SAPI KAPASITAS PRODUKSI 30 kg/jam
RANCANG BANGUN MESIN PENGHANCUR BONGGOL JAGUNG UNTUK CAMPURAN PAKAN TERNAK SAPI KAPASITAS PRODUKSI 30 kg/jam LAPORAN AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Jurusan Teknik
Lebih terperinciPERENCANAAN MESIN PERAJANG SINGKONG DENGAN KAPASITAS 150 Kg/JAM SKRIPSI
PERENCANAAN MESIN PERAJANG SINGKONG DENGAN KAPASITAS 150 Kg/JAM SKRIPSI Diajukan kepada untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan program Sarjana Teknik Mesin Oleh : HAFIZH ARDHIAN PUTRA
Lebih terperinciBAB IV PERHITUNGAN DAN PERANCANGAN ALAT. Data motor yang digunakan pada mesin pelipat kertas adalah:
BAB IV PERHITUNGAN DAN PERANCANGAN ALAT 4.1 Perhitungan Rencana Pemilihan Motor 4.1.1 Data motor Data motor yang digunakan pada mesin pelipat kertas adalah: Merek Model Volt Putaran Daya : Multi Pro :
Lebih terperinciBAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Perencanaan Tabung Luar Dan Tabung Dalam a. Perencanaan Tabung Dalam Direncanakan tabung bagian dalam memiliki tebal stainles steel 0,6, perencenaan tabung pengupas
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Kapasitas Alat pencacah Plastik Q = 30 Kg/jam 30 kg = jam x 1 jam 60 menit = 0,5 kg/menit = 500 gr/menit Dimana : Q = Kapasitas mesin B. Perencanaan Putaran Pisau Jika
Lebih terperinciRoda Gigi Rack dan Pinion
Roda Gigi Rack dan Pinion Roda gigi rack merupakan roda gigi dengan gigi-gigi yang dipotong lurus. Sedangkan roda gigi penggeraknya dinamakan pinion. Roda gigi ini bertujuan untuk merubah gerak puitar
Lebih terperinciKopling tetap adalah suatu elemen mesin yang berfungsi sebagai penerus putaran dan daya dari poros penggerak ke poros yang digerakkan secara pasti
Kopling tetap adalah suatu elemen mesin yang berfungsi sebagai penerus putaran dan daya dari poros penggerak ke poros yang digerakkan secara pasti (tanpa terjadi slip), dimana sumbu kedua poros tersebut
Lebih terperinciBAB IV PERENCANAAN PERANCANGAN
95 BAB IV PERENCANAAN PERANCANGAN 4.1 PERENCANAAN CUTTER 4.1.1 Gaya Pemotongan Bagian ini merupakan tempat terjadinya pemotongan asbes. Dalam hal ini yang menjadi perhatian adalah bagaimana agar asbes
Lebih terperinciBAB II TEORI DASAR. BAB II. Teori Dasar
BAB II TEORI DASAR Perencanaan elemen mesin yang digunakan dalam peralatan pembuat minyak jarak pagar dihitung berdasarkan teori-teori yang diperoleh dibangku perkuliahan dan buku-buku literatur yang ada.
Lebih terperinciMESIN PEMINDAH BAHAN PERANCANGAN HOISTING CRANE DENGAN KAPASITAS ANGKAT 5 TON PADA PABRIK PENGECORAN LOGAM
MESIN PEMINDAH BAHAN PERANCANGAN HOISTING CRANE DENGAN KAPASITAS ANGKAT 5 TON PADA PABRIK PENGECORAN LOGAM SKRIPSI Skripsi Yang Diajukan untuk Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik KURNIAWAN
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI Sistem Transmisi
BAB II DASAR TEORI Dasar teori yang digunakan untuk pembuatan mesin pemotong kerupuk rambak kulit adalah sistem transmisi. Berikut ini adalah pengertian-pengertian dari suatu sistem transmisi dan penjelasannya.
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN
BAB III PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN 3.1. Diagram Alur Perencanaan Proses perencanaan pembuatan mesin pengupas serabut kelapa dapat dilihat pada diagram alur di bawah ini. Gambar 3.1. Diagram alur perencanaan
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN BAGIAN BAGIAN CONVEYOR
BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN BAGIAN BAGIAN CONVEYOR Dalam pabrik pengolahan CPO dengan kapasitas 60 ton/jam TBS sangat dibutuhkan peran bunch scrapper conveyor yang berfungsi sebagai pengangkut janjangan
Lebih terperinciModul ke: Studio Desain II 12FDSK. Lalitya Talitha Pinasthika M.Ds Hapiz Islamsyah, S.Sn. Fakultas. Program Studi Desain Produk
Modul ke: Studio Desain II Lalitya Talitha Pinasthika M.Ds Hapiz Islamsyah, S.Sn Fakultas 12FDSK Program Studi Desain Produk PEGAS Energy potensial yang disimpan dalam sebuah pegas dapat dimanfaatkan sebagai
Lebih terperinciPERENCANAAN MESIN PENGIRIS PISANG DENGAN PISAU (SLICER) VERTIKAL KAPASITAS 120 KG/JAM
PERENCANAAN MESIN PENGIRIS PISANG DENGAN PISAU (SLICER) VERTIKAL KAPASITAS 120 KG/JAM SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana (S-1) Program Studi Teknik Mesin Fakultas
Lebih terperinciBAB IV PERHITUNGAN DAN HASIL PEMBAHASAN
BAB IV PERHITUGA DA HASIL PEMBAHASA Pada proses perancangan terdapat tahap yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan suatu perancangan, yaitu tahap perhitungan. Perhitungan di lakukan untuk menentukan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TIORI
BAB II LANDASAN TIORI 2.1. Prinsip Kerja Mesin Pemecah Kedelai Mula-mula biji kedelai yang kering dimasukkan kedalam corong pengumpan dan dilewatkan pada celah diantara kedua cakram yang salah satunya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Mesin Gerinda Batu Akik Sebagian pengrajin batu akik menggunakan mesin gerinda untuk membentuk batu akik dengan sistem manual. Batu gerinda diputar dengan menggunakan
Lebih terperinciANALISA PERANCANGAN RODA GIGI LURUS MENGGUNAKAN MESIN KONVENSIONAL
ANALISA PERANCANGAN RODA GIGI LURUS MENGGUNAKAN MESIN KONVENSIONAL Ir.Wisjnu P.Marsis,M.Eng 1,. Didi Agung 2 Lecture 1,College student 2,Departement of machine, Faculty of Engineering, University Muhammadiyah
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Poros Poros merupakan bagian yang terpenting dari suatu mesin. Hampir semua mesin meneruskan tenaga dan putarannya melalui poros. Setiap elemen mesin yang berputar, seperti roda
Lebih terperinciPERENCANAAN OVERHEAD TRAVELLING CRANE YANG DIPAKAI PADA PABRIK PELEBURAN BAJA DENGAN KAPASITAS ANGKAT CAIRAN 10 TON
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS TEKNIK DEPARTEMEN TEKNIK MESIN MEDAN TUGAS SARJANA MESIN PEMINDAH BAHAN PERENCANAAN OVERHEAD TRAVELLING CRANE YANG DIPAKAI PADA PABRIK PELEBURAN BAJA DENGAN KAPASITAS
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. c) Untuk mencari torsi dapat dirumuskan sebagai berikut:
BAB II DASAR TEORI 2.1 Daya Penggerak Secara umum daya diartikan sebagai suatu kemampuan yang dibutuhkan untuk melakukan sebuah kerja, yang dinyatakan dalam satuan Watt ataupun HP. Penentuan besar daya
Lebih terperinciBAB IV ANALISA & PERHITUNGAN ALAT
BAB IV ANALISA & PERHITUNGAN ALAT Pada pembahasan dalam bab ini akan dibahas tentang faktor-faktor yang memiliki pengaruh terhadap pembuatan dan perakitan alat, gaya-gaya yang terjadi dan gaya yang dibutuhkan.
Lebih terperinciPERENCANAAN MESIN PERAJANG APEL KAPASITAS 60 KG/JAM
PERENCANAAN MESIN PERAJANG APEL KAPASITAS 60 KG/JAM SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana (S1) Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik Universtas Nusantara
Lebih terperinciSABUK ELEMEN MESIN FLEKSIBEL 10/20/2011. Keuntungan Trasmisi sabuk
0/0/0 ELEMEN MESIN FLEKSIBEL RINI YULIANINGSIH Elemen mesin ini termasuk Belts, Rantai dan ali Perangkat ini hemat dan sering digunakan untuk mengganti gear, poros dan perangkat transmisi daya kaku. Elemen
Lebih terperinciPERENCANAAN MESIN PENGUPAS KULIT KACANG TANAH DENGAN KAPASITAS 400 KG/JAM
PERENCANAAN MESIN PENGUPAS KULIT KACANG TANAH DENGAN KAPASITAS 400 KG/JAM SKRIPSI Diajukan Sebagai Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana S-1 Pada Program Studi Teknik Mesin Disusun oleh : YUSUF MAWALIRIA
Lebih terperinciIV. ANALISIS TEKNIK. Pd n. Besarnya tegangan geser yang diijinkan (τ a ) dapat dihitung dengan persamaan :
A. POROS UTAMA IV. ANALISIS TEKNIK Menurut Sularso dan K. Suga (1997), untuk menghitung besarnya diameter poros yang digunakan adalah dengan menentukan daya rencana Pd (kw) dengan rumus : Pd = fcp (kw)...
Lebih terperinciMAKALAH ELEMEN MESIN II PENGGUNAAN RODA GIGI PADA PESAWAT TERBANG. Dosen Pengampu: Catur Pramono, S.T., M.Eng.
MAKALAH ELEMEN MESIN II PENGGUNAAN RODA GIGI PADA PESAWAT TERBANG Dosen Pengampu: Catur Pramono, S.T., M.Eng. Disusun oleh: Irvan Usman Nur Rais (1510502006) Ahmad Bashori (1510502004) Laelan Farikh Aoladi
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR
BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1 Diagram Alir Proses Perencanaan Proses perencanaan mesin pembuat es krim dari awal sampai akhir ditunjukan seperti Gambar 3.1. Mulai Studi Literatur Gambar Sketsa Perhitungan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Cara Kerja Alat Cara kerja Mesin pemisah minyak dengan sistem gaya putar yang di control oleh waktu, mula-mula makanan yang sudah digoreng di masukan ke dalam lubang bagian
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN, PERHITUNGAN DAN ANALISA
BAB III PEMBAHASAN, PERHITUNGAN DAN ANALISA 3.1 Perancangan awal Perencanaan yang paling penting dalam suatu tahap pembuatan hovercraft adalah perancangan awal. Disini dipilih tipe penggerak tunggal untuk
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN Perencanaan Kapasitas Penghancuran. Diameter Gerinda (D3) Diameter Puli Motor (D1) Tebal Permukaan (t)
BAB III PERANCANGAN 3.1. Perencanaan Kapasitas Penghancuran Kapasitas Perencanaan : 100 kg/jam PutaranMotor : 1400 Rpm Diameter Gerinda (D3) : 200 mm Diameter Puli Motor (D1) : 50,8 mm Tebal Permukaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. perancangan yaitu tahap identifikasi kebutuhan, perumusan masalah, sintetis, analisis,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1 Perancangan Mesin Pemisah Biji Buah Sirsak Proses pembuatan mesin pemisah biji buah sirsak melalui beberapa tahapan perancangan yaitu tahap identifikasi kebutuhan, perumusan masalah,
Lebih terperinciPERANCANGAN OVERHEAD TRAVELLING CRANE YANG DIPAKAI DI WORKSHOP PEMBUATAN PABRIK KELAPA SAWIT DENGAN KAPASITAS ANGKAT 10 TON
TUGAS SARJANA MESIN PEMINDAH BAHAN PERANCANGAN OVERHEAD TRAVELLING CRANE YANG DIPAKAI DI WORKSHOP PEMBUATAN PABRIK KELAPA SAWIT DENGAN KAPASITAS ANGKAT 10 TON OLEH : RAMCES SITORUS NIM : 070421006 FAKULTAS
Lebih terperinciMESIN PERAJANG SINGKONG
PROPOSAL MERENCANA MESIN MESIN PERAJANG SINGKONG Diajukan oleh : 1. Aan Setiawan ( 04033088 ) 2. Muhammad Wibowo ( 04033146 ) 3. Wisnu Kusuma Wardhani ( 04033159 ) 4. Andi Mardiyansah ( 04033160 ) kepada
Lebih terperinciPERENCANAAN MESIN PENGADUK UDANG NAGET OTOMATIS
PERENCANAAN MESIN PENGADUK UDANG NAGET OTOMATIS (1) Sobar Ihsan, (2) Muhammad Marsudi (1)(2) Prodi Teknik Mesin, Prodi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Islam Kalimantan MAB Jln. Adhyaksa (Kayutangi)
Lebih terperinciPERANCANGAN MOTORCYCLE LIFT DENGAN SISTEM MEKANIK
PROS ID I NG 0 1 HASIL PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK PERANCANGAN MOTORCYCLE LIFT DENGAN SISTEM MEKANIK Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin Jl. Perintis Kemerdekaan Km. 10 Tamalanrea
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN ANALISIS KOMPONEN PROTOTIPE ALAT PEMISAH SAMPAH LOGAM DAN NON LOGAM OTOMATIS
PERANCANGAN DAN ANALISIS KOMPONEN PROTOTIPE ALAT PEMISAH SAMPAH LOGAM DAN NON LOGAM OTOMATIS Nama :Bayu Arista NPM : 21412385 Jurusan : Teknik Mesin Fakultas : Teknologi Industri Pembimbing : 1. Dr. Rr.
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR
BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1 Flowchart Perencanaan Pembuatan Mesin Pemotong Umbi Proses Perancangan mesin pemotong umbi seperti yang terlihat pada gambar 3.1 berikut ini: Mulai mm Studi Literatur
Lebih terperinciBAB III. Metode Rancang Bangun
BAB III Metode Rancang Bangun 3.1 Diagram Alir Metode Rancang Bangun MULAI PENGUMPULAN DATA : DESAIN PEMILIHAN BAHAN PERHITUNGAN RANCANG BANGUN PROSES PERMESINAN (FABRIKASI) PERAKITAN PENGUJIAN ALAT HASIL
Lebih terperinciTRANSMISI RANTAI ROL
TRANSMISI RANTAI ROL Penggunaan: transmisi sabuk > jarak poros > transmisi roda gigi Rantai mengait pada gigi sproket dan meneruskan daya tanpa slip perbandingan putaran tetap Keuntungan: Mampu meneruskan
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. Mesin perajang singkong dengan penggerak motor listrik 0,5 Hp mempunyai
BAB II DASAR TEORI 2.1. Prinsip Kerja Mesin Perajang Singkong. Mesin perajang singkong dengan penggerak motor listrik 0,5 Hp mempunyai beberapa komponen, diantaranya adalah piringan, pisau pengiris, poros,
Lebih terperinciTRANSMISI LIFT KAPASITAS 10 ORANG KECEPATAN 1 METER/DETIK MAKALAH SEMINAR PERANCANGAN MESIN
TRANSMISI LIFT KAPASITAS 10 ORANG KECEPATAN 1 METER/DETIK MAKALAH SEMINAR PERANCANGAN MESIN Disusun oleh : ARIS MUNANDAR 210004028 JURUSAN TEKNIK MESIN SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA 2010
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis Perhitungan Sebelum mendesain mesin pemotong kerupuk hal utama yang harus diketahui adalah mencari tegangan geser kerupuk yang akan dipotong. Percobaan yang dilakukan
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Dari konsep yang telah dikembangkan, kemudian dilakukan perhitungan pada komponen komponen yang dianggap kritis sebagai berikut: Tiang penahan beban maksimum 100Kg, sambungan
Lebih terperinci2.3 Perbandingan Putaran dan Perbandingan Rodagigi. Jika putaran rodagigi yang berpasangan dinyatakan dengan n 1. dan z 2
.3 Perbaningan Putaran an Perbaningan Roagigi Jika putaran roagigi yang berpasangan inyatakan engan n (rpm) paa poros penggerak an n (rpm) paa poros yang igerakkan, iameter lingkaran jarak bagi (mm) an
Lebih terperinciPERENCANAAN MESIN PENGUPAS KULIT KEDELAI DENGAN KAPASITAS 100 KG/JAM
PERENCANAAN MESIN PENGUPAS KULIT KEDELAI DENGAN KAPASITAS 100 KG/JAM SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teknik (S.T) Pada Program Studi Teknik Mesin Fakultas
Lebih terperinciLampiran 1. Analisis Kebutuhan Daya Diketahui: Massa silinder pencacah (m)
LAMPIRAN 74 75 Lampiran 1. Analisis Kebutuhan Daya Diketahui: Massa silinder pencacah (m) : 15,4 kg Diameter silinder pencacah (D) : 37,5cm = 0,375 m Percepatan gravitasi (g) : 9,81 m/s 2 Kecepatan putar
Lebih terperinciPERENCANAAN MESIN PENYANGRAI KACANG TANAH MODEL ROLL HEATER KAPASITAS 48 KG/JAM MENGGUNAKAN PEMANAS LPG
PERENCANAAN MESIN PENYANGRAI KACANG TANAH MODEL ROLL HEATER KAPASITAS 48 KG/JAM MENGGUNAKAN PEMANAS LPG SKRIPSI Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. girder silang ( end carriage ) yang menjadi tempat pemasangan roda penjalan.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Merencanakan girder Sturktur perencanaan crane dengan H-beam atau Wide Flange untuk kepastian 5 (lima) ton terdiri atas dua girder utama memanjang yang ujungnya diikatkan
Lebih terperinciPOROS dengan BEBAN PUNTIR
POROS dengan BEBAN PUNTIR jika diperkirakan akan terjadi pembebanan berupa lenturan, tarikan atau tekanan, misalnya jika sebuah sabuk, rantai atau roda gigi dipasangkan pada poros, maka kemungkinan adanya
Lebih terperinciBAB VI POROS DAN PASAK
BAB VI POROS DAN PASAK Poros merupakan salah satu bagian yang terpenting dari setiap mesin. Hampir semua mesin meneruskan tenaga bersamasama dengan putaran. Peranan utama dalam transmisi seperti itu dipegang
Lebih terperinciMENGENAL KOMPONEN PENERUS DAYA
MENGENAL KOMPONEN PENERUS DAYA BAB 3 MENGENAL KOMPONEN PENERUS DAYA Kompetensi Dasar : Memahami Dasar dasar Mesin Indikator : Menerangkan komponen/elemen mesin sesuai konsep keilmuan yang terkait Materi
Lebih terperinciTRANSMISI RANTAI ROL 12/15/2011
TRANSMISI RANTAI ROL Penggunaan: transmisi sabuk > jarak poros > transmisi roda gigi Rantai mengait pada gigi sproket dan meneruskan daya tanpa slip perbandingan putaran tetap Mampu meneruskan daya besar
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Roda Gigi Kerucut bidang kerucut ini disebut "kerucut jarak bagi". Besarnya sudut puncak kerucut tersebut merupakan ukuran bagi putaran masing-masing porosnya. Roda gigi kerucut
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar-dasar Pemilihan Bahan Setiap perencanaan rancang bangun memerlukan pertimbanganpertimbangan bahan agar bahan yang digunakan sesuai dengan yang direncanakan. Hal-hal penting
Lebih terperinciPERANCANGAN KOMPRESOR TORAK UNTUK SISTEM PNEUMATIK PADA GUN BURNER
TUGAS SARJANA MESIN FLUIDA PERANCANGAN KOMPRESOR TORAK UNTUK SISTEM PNEUMATIK PADA GUN BURNER OLEH NAMA : ERWIN JUNAISIR NIM : 020401047 DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Lebih terperinciPerhitungan Roda Gigi Transmisi
Perhitungan Roda Gigi Transmisi 3. Menentukan Ukuran Roda Gigi Untuk merancang roda gigi yang mampu mentransmisikan daya maksimum sebesar 03 kw pada putaran 6300 rpm. Pada mobil Honda New Civic.8L MT dan
Lebih terperincikebocoran tersebut menyebabkan pencemaran yang mengakibatkan rusaknya ekosistem di laut dan juga berdampak terhadap mata pencaharian para nelayan. Pen
Perencanaan Mesin Pengangkut Limbah Minyak (Tarball) Nofri Kurniawan / 20406526 Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Mesin Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya No.100, Depok 16424 E-mail : nofri.kurniawan99@gmail.com
Lebih terperinciSKRIPSI. Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik STEVANUS SITUMORANG NIM
PERANCANGAN TROLLEY DAN SPREADER GANTRY CRANE KAPASITAS ANGKAT 40 TON TINGGI ANGKAT 41 METER YANG DIPAKAI DI PELABUHAN INDONESIA I CABANG BELAWAN INTERNATIONAL CONTAINER TERMINAL (BICT) SKRIPSI Skripsi
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR
BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1 Diagram Alir Proses Perancangan Berikut proses perancangan alat pencacah rumput gajah seperti terlihat pada diagram alir: Mulai Pengamatan dan Pengumpulan Perencanaan
Lebih terperinciBAB III PERHITUNGAN DAN ANALISA DATA
17 BAB III PERHITUNGAN DAN ANALISA DATA 3.1. Penjabaran Tugas (Classification Of Task) Langkah pertama untuk bisa memulai suatu proses perancangan adalah dengan menyusun daftar kehendak. Dafar kehendak
Lebih terperinciPenggunaan transmisi sabuk, menurut Sularso (1979 : 163), dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu :
SABUK-V Untuk menghubungkan dua buah poros yang berjauhan, bila tidak mungkin digunakan roda gigi, maka dapat digunakan sabuk luwes atau rantai yang dililitkan di sekeliling puli atau sprocket pada porosnya
Lebih terperinciMESIN PEMINDAH BAHAN
TUGAS SARJANA MESIN PEMINDAH BAHAN PERENCANAAN LIFT UNTUK KEPERLUAN GEDUNG PERKANTORAN BERLANTAI SEPULUH Oleh : R O I M A N T A S. NIM : 030421007 PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA EKSTENSI DEPARTEMEN TEKNIK
Lebih terperinciPerhitungan Transmisi I Untuk transmisi II (2) sampai transmisi 5(V) dapat dilihat pada table 4.1. Diameter jarak bagi lingkaran sementara, d
Menentukan Ukuran Roda Gigi Untuk merancang roda gigi yang mampu mentransmisikan daya maksimum sebesar 103 kw (138 HP) pada putaran 5600 rpm. Pada mobil Opel Blazer DOHC dan direncanakan menggunakan roda
Lebih terperinciBAB 2 SAMBUNGAN (JOINT ) 2.1. Sambungan Keling (Rivet)
BAB SAMBUNGAN (JOINT ).1. Sambungan Keling (Rivet) Pada umumnya mesin mesin terdiri dari beberapa bagian yang disambung-sambung menjadi sebuah mesin yang utuh. Sambungan keling umumnya diterapkan pada
Lebih terperincihingga akhirnya didapat putaran yang diingikan yaitu 20 rpm.
7 BAB II PENEKATAN PEMECAHAN MASALAH A. Kajian Singkat Produk Mesin Pengaduk Reaktor Biogas merupakan alat tepat guna untuk memaksimalkan proses pembentukan biogas dalam reaktor skala rumah tangga. iharapakan
Lebih terperinciLampiran 1 Analisis aliran massa serasah
LAMPIRAN 84 85 Lampiran 1 Analisis aliran massa serasah 1. Aliran Massa Serasah Tebu 3 a. Bulk Density serasah tebu di lahan, ρ lahan = 7.71 kg/m b. Kecepatan maju mesin, Vmesin = 0.3 m/s c. Luas penampang
Lebih terperinciGambarr 3.3 Downcut. Gambar 3.2 Upcut
BAB III MESIN FRAIS A. Prinsip Kerja Mesin Frais Mesin frais adalah salah satu mesin konvensional yang mampu mengerjakan penyayatan permukaan datar, sisi tegak, miring bahkan pembuatan alur dan roda gigi.
Lebih terperinciPERANCANGAN MESIN PENGUPAS KULIT KENTANG KAPASITAS 3 KG/PROSES
PERANCANGAN MESIN PENGUPAS KULIT KENTANG KAPASITAS 3 KG/PROSES TARTONO 202030098 PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN, FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA Kampus Terpadu UMY, Jl. Lingkar Selatan
Lebih terperinciSTUDI TEORITIS TENTANG MAINTENANCE MESIN PEMBUAT TEPUNG TAPIOKA
KARYA AKHIR STUDI TEORITIS TENTANG MAINTENANCE MESIN PEMBUAT TEPUNG TAPIOKA OLEH : HENDRA SISWADI 035202028 KARYA AKHIR YANG DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SYARAT MEMPEROLEH GELAR SARJANA SAINS TERAPAN PROGRAM
Lebih terperinciMESIN PEMINDAH BAHAN
MESIN PEMINDAH BAHAN PERANCANGAN DAN ANALISA PERHITUNGAN BEBAN ANGKAT MAKSIMUM PADA VARIASI JARAK LENGAN TOWER CRANE KAPASITAS ANGKAT 3,2 TON TINGGI ANGKAT 40 METER DAN RADIUS LENGAN 70 METER SKRIPSI Skripsi
Lebih terperinciPerancangan Belt Conveyor Pengangkut Bubuk Detergent Dengan Kapasitas 25 Ton/Jam BAB III PERHITUNGAN BAGIAN-BAGIAN UTAMA CONVEYOR
BAB III PERHITUNGAN BAGIAN-BAGIAN UTAMA CONVEYOR 3.1 Data Perancangan Spesifikasi perencanaan belt conveyor. Kapasitas belt conveyor yang diinginkan = 25 ton / jam Lebar Belt = 800 mm Area cross-section
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Proses Produksi Proses produksi adalah tahap-tahap yang harus dilewati dalam memproduksi barang atau jasa. Ada proses produksi membutuhkan waktu yang lama, misalnya
Lebih terperinciPERANCANGAN HOLLOW JET VALVE BENDUNGAN NIPAH MADURA
PERANCANGAN HOLLOW JET VALVE BENDUNGAN NIPAH MADURA TUGAS AKHIR BIDANG KONSTRUKSI Diajukan kepada Universitas Muhammadiyah Malang Untuk Memenuhi Persyaratan Akademik DalamMenyelesaikan Program SarjanaTeknik
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
Gambar 14. HASIL DAN PEMBAHASAN Gambar mesin sortasi buah manggis hasil rancangan dapat dilihat dalam Bak penampung mutu super Bak penampung mutu 1 Unit pengolahan citra Mangkuk dan sistem transportasi
Lebih terperinciPERANCANGAN MESIN PENGEPRES GENTENG DENGAN UKURAN CETAK 270x360 mm SKRIPSI
PERANCANGAN MESIN PENGEPRES GENTENG DENGAN UKURAN CETAK 270x360 mm SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Jenjang Strata Satu (S-I) Pada Program Studi Mesin Fakultas
Lebih terperinciPERANCANGAN MESIN PRESS BAGLOG JAMUR KAPASITAS 30 BAGLOG PER JAM. Oleh ARIEF HIDAYAT
PERANCANGAN MESIN PRESS BAGLOG JAMUR KAPASITAS 30 BAGLOG PER JAM Oleh ARIEF HIDAYAT 21410048 Latar Belakang Jamur Tiram dan Jamur Kuping adalah salah satu jenis jamur kayu, Media yang digunakan oleh para
Lebih terperinci1. Kopling Cakar : meneruskan momen dengan kontak positif (tidak slip). Ada dua bentuk kopling cakar : Kopling cakar persegi Kopling cakar spiral
Kopling tak tetap adalah suatu elemen mesin yang menghubungkan poros penggerak ke poros yang digerakkan degan putaran yang sama dalam meneruskan daya, serta dapat melepaskan hubungan kedua poros tersebut
Lebih terperinci